1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era globalisasi pelayanan dan pelaksanaan model keperawatan merupakan elemen utama pada rumah sakit dan unit kesehatan. Rumah sakit dituntut untuk
memberikan pelayanan kesehatan yang memenuhi standar pelayanan yang optimal. Rumah sakit dinyatakan berhasil, tidak hanya pada kelengkapan fasilitas yang
diunggulkan, melainkan juga sikap dan pelaksanaan asuhan keperawatan yang diberikan kepasien, hal ini berpengaruh signifikan terhadap pelayanan yang dihasilkan. Bila ini tidak
diterapkan maka dalam waktu yang tidak lama, rumah sakit akan kehilangan banyak pasien dan dijauhi oleh calon pasien (Anjaryani, 2009).
Kepuasan pasien merupakan hal utama yang perlu diprioritaskan oleh rumah sakit agar dapat bertahan, bersaing dan mempertahankan pasar yang sudah ada karena
rumah sakit merupakan badan usaha yang bergerak dibidang jasa pelayanan kesehatan. Untuk mencapai mutu pelayanan yang sesuai dengan standart pasar, maka rumah sakit
senantiasa mengutamakan kepuasan pelanggan melalui peningkatan mutu pelayanan berkesinambungan dengan pelaksanaan praktek keperawatan yang benar dan penerapan
teknologi yang memadai. Salah satu ciri yang menonjol adalah sifat kompetitif yang menjadi basis pengembangan mutu pelayanan rumah sakit, untuk mencapai mutu
pelayanan yang sesuai dengan standart, dibutuhkan suatu organisasi yang fleksibel (tidak kaku), yang dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan lingkungan dari pelayanan
Penerapan model asuhan keperawatan professional tim, apabila tanggung jawab atau peran perawat baik dalam hal (timbang terima, sentralisasi obat, dokumentasi
keperawatan, dan supervisi) tidak dijalankan dengan baik, yang berarti menunjukan kinerja kerja perawat juga menurun (Nursalam, 2011). Menurunnya kinerja kerja perawat
dapat mengakibatkan suatu pelayanan asuhan keperawatan rendah dan pasien tidak puas. Apabila pasien tidak merasa puas maka jumlah bed occupation rate, juga mengalami
penurunan yang berarti, mengalami penurunan pendapatan rumah sakit, dan apabila hal ini terus berlanjut akan memberikan dampak kepada pengembangan rumah sakit yang
akhirnya juga mengenai perawat dalam pemberian asuhan keperawatan dan juga reward yang diterima perawat, sehingga perawat menjadi malas untuk bekerja. Apabila asuhan
keperawatan menjadi rendah maka dapat memicu untuk ketidakpuasan pasien. Nursalam (2003, dalam Awak 2014).
Pelayanan keperawatan merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang berperan besar menentukan pelayanan kesehatan. Keperawatan sebagai profesi dan
perawat sebagai tenaga professional dan bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan keperawatan sesuai kompetensi dan kewenangan yang dimiliki secara mandiri
maupun bekerjasama dengan anggota kesehatan lainnya (Depkes RI, 2006). Profesi keperawatan sebagai bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan dan menjadi kunci
utama dalam keberhasilan pelayanan kesehatan (Sumijatun 2010).
Pelayanan keperawatan diberikan dalam bentuk kinerja perawat harus didasari
kemampuan yang tinggi, sehingga kinerja mendukung pelaksanaan tugas dalam pelayanan keperawatan. Kinerja merupakan suatu hasil kerja seseorang yang ditujukan sesuai
3
aplikasi kemampuan atau pembelajaran yang telah diterima selama menyelesaikan program pendidikan keperawatan untuk memberikan pelayanan dan bertanggung jawab
dalam peningkatan kesehatan, dan pencegahan penyakit serta pelayanan terhadap pasien. (Ali & Mulati, 2006).
Gambaran kinerja dalam melaksanakan kegiatan merupakan seperangkat fungsi, tugas dan tanggung jawab. Hal ini merupakan dasar utama perawat untuk memahami
dengan tepat fungsi, tugas dan tanggung jawabnya (Mulati, 2006). Fungsi perawat dalam melakukan kegiatan yaitu membantu individu baik yang sehat maupun yang sakit, dari
lahir hingga meninggal, membantu melaksanakan aktivitas sehari-hari secara mandiri, dengan menggunakan kekuatan, kemauan, atau pengetahuan yang dimiliki. Ali (2002,
dalam Desri 2010).
Masalah utama kinerja perawat dalam pelayanan keperawatan adalah kurangnya
perawat yang berpendidikan tinggi, kemampuan yang tidak memadai, banyaknya perawat yang kasar (kurang ramah terhadap pasien), kurang sabar dalam menghadapi pasien.
Masalahnya itu tentu bukan hanya soal sikap ramah atau penyabar, tetapi juga beban kinerja yang tinggi, peraturan yang belum jelas kepada perawat. Aditama (2003). Bahkan
pada saat ini perkembangan pelayanan keperawatan masih sangat jauh tertinggal dibandingkan dengan perkembangan pelayanan medis lainya, terlihat dari konsumen
masih merasakan banyak kekurangan dari kinerja keperawatan yang dinilainya, misalnya daya saing dan kompetensi yang belum memenuhi permintaan pelayanan kesehatan
(Depkes RI, 2001).
Pelayanan kesehatan di pekalongan dinilai masih diskriminatif. Berdasarkan riset
menyatakan tidak puas atas layanan kesehatan di RSUD Pekalongan, sedangkan 13 % tidak tahu. Hasil riset itu menyebutkan, 88 % responden mengaku mendapat perlakuan
yang kurang memuaskan dan cenderung diskriminatif di RSUD. Namun, 12 % lainnya memaklumi karena biayanya murah ORI (2008, dalam Rina 2013).
Berdasarkan data yang diperoleh dari bagian pelayanan medik RSUD pekalongan bahwa jumlah tempat tidur pasien rawat inap kelas III sebanyak 67 tempat tidur pasien.
Berdasarkan data kepegawaian RSUD pekalongan diperoleh data jumlah perawat yang bekerja diruang rawat inap dewasa sebanyak 55 orang. Menurut data diatas, dapat kita
lihat bahwa adanya ketidakseimbangan antara beban kerja perawat dengan jumlah pasien rawat inap. Hal ini akan mempengaruhi beban kerja perawat dalm memberikan asuhan
keperawatan yang berkualitas kepada pasien karena kondisi dan tingkat ketergantungan pasien. Peraturan Menkes RI No. 262/Menkes/Per/VII/1979, tentang perbandingan
tempat tidur dengan jumlah perawat RS tipe A-B, perbandingan minimal tiga sampai empat perawat : dua tempat tidur atau pasien.
Berdasarkan hasil penelitian di RSUD pekalongan, kinerja perawat pada model asuhan keperawatan tim tidak memberikan kontribusi yang barmakna pada kepuasan
pasien karena perawat didominasi oleh lulusan DIII keperawatan yaitu 54 orang (76,05%), sedangkan S1 hanya 17 orang (23,95 %). Hambatan lain yang menyebabkan
kinerja perawat tidak memberikan kontribusi yang bermakna adalah kurangnya dukungan manajemen, kurang supervise, kurang motivasi, dan kurangnya fasilitas di RSUD
5
Dari hasil penelitian Novinda pada tahun 2010, terhadap 20 orang pasien rawat inap ternyata 10 orang pasien merasa ragu untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan
rawat inap, 8 orang pasien menunggu waktu lama mendapatkan pelayanan kesehatan sebanyak, 5 orang pasien yang membutuhkan waktu lama untuk sembuh, dan 2 orang
pasien kesulitan untuk berobat lanjut. Hasil penelitian Novinda juga menunjukkan bahwa pasien di Rumah Sakit Tk II Putri Hijau Medan mengeluhkan untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan. Adanya keluhan pasien menunjukkan kurang puasnya pelayanan kesehatan yang mereka terima di Rumah Sakit (Depkes RI, 2007). Berdasarkan
wawancara peneliti terhadap kapala keperawatan Rumah Sakit Tk II Putri Hijau Medan, menyatakan bahwa tahun 2010 terdapat 150 lembar keluhan pasien yang dimasukkkan
dalam kotak dan saran. Mereka mengeluhkan sistem pelayanan kesehatan tidak sesuai yang mereka harapkan.
Berdasarkan studi pendahuluan, perawat RSUD Kabupaten Pekalongan dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap pasien kelas tiga lebih memberikan tanggung
jawabnya kepada mahasiswa praktik. Sehingga tingkat kepuasan pasien kelas tiga tidak memuaskan. Peneliti mewawancarai lima pasien dari 40 pasien di ruang rawat inap
kenanga RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan pada tanggal 6 februari 2013. Jawaban dari kelima pasien dapat disimpulkan bahwa mereka mengatakan pelayanan di ruang
kenanga RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan cukup memuaskan.
Salah satu faktor terpenting untuk bertahannya pasien agar tetap menggunakan
jasa Rumah Sakit atau menganjurkan orang lain menggunakan jasa rumah sakit tersebut adalah tergantung kepuasan pasien dalam mendapatkan jasa layanan dari kinerja perawat
tidak mencakup dan tidak memelihara hubungan interpersonal yang baik dengan pasien, maka pasien pun tidak akan puas dengan pelayanan yang diberikan.
RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Blitar yang beralamatkan di Jl. Dr.Soecipto No. 5 Wlingi-Blitar, merupakan Rumah Sakit Umum Daerah di Wlingi bertipe B. Pada studi
pendahuluan peneliti didapatkan data pada ruang A (I dan II). Pada ruang I jumlah perawat sebanyak 15 orang yang masing-masing D3 Keperawatan berjumlah 9 orang dan
S1 Keperawatan berjumlah 6 orang. Rata-rata usia perawat sekitar 24-50 tahun. Selain itu didapatkan juga data perawat yang bekerja paling lama sekitar 12-24 tahun dan perawat
yang paling baru 1 tahun. Perawat mengatakan bahwa dalam bertahannya pasien untuk menggunakan jasa Rumah Sakit tersebut adalah tergantung kepuasan pasien dalam
mendapatkan jasa layanan dari kinerja perawat utamanya yang menggunakan jasa layanan diruang rawat inap. Selain itu, didapatkan data pula di ruang II jumlah prawat sebanyak
20 orang yang masing-masing D3 Keperawatan berjumlah 17 orang dan S1 Keperawatan berjumlah 3 orang. Rata-rata usia perawat sekitar 25-52 tahun.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pada uraian latar belakang, maka dalam rumusan masalah penelitian ini adalah ” Adakah Hubungan kinerja perawat pada penerapan model asuhan
7
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan kinerja perawat pada penerapan model asuhan keperawatan tim dengan tingkat kepuasan pasien di Ruang Dahlia RSUD Ngudi Waluyo
Wlingi-Blitar.
1.3.2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui gambaran kinerja perawat penerapan MAKP tim di Ruang Dahlia RSUD Ngudi Waluyo Wligi-Blitar.
b. Mengetahui gambaran tingkat kepuasan pasien terhadap model asuhan keperawatan tim di Ruang Dahlia RSUD Ngudi Waluyo Wligi-Blitar.
c. Menganalisis hubungan kinerja perawat pada penerapan model asuhan keperawatan tim dengan tingkat kepuasan pasien di Ruang Dahlia RSUD Ngudi
Waluyo Wligi-Blitar.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Peneliti
Bagi peneliti untuk memperluas pengetahuan tentang pengaruh kepuasan klien
dengan kinerja perawat pada penerapan model asuhan keperawatan tim. Selain itu, dapat dijadikan sebagai bahan penelitian lebih lanjut dalam pengembangan
keilmuan keperawatan.
1.4.2 Bagi Rumah Sakit
dasar dalam penilaian kinerja perawat pada penerapan model asuhan keperawatan tim.
1.4.3 Bagi Masyarakat
Diharapkan penelitian ini mampu memberikan informasi tentang pentingnya
kualitas kinerja perawat dalam melakukan tindakan keperawatan, agar masyarakat mengerti bahwa pelayanan kesehatan dan kinerja perawat yang berkualitas dapat
mempengaruhi tingkat kepuasan seseorang.
1.4.4 Bagi Ilmu Keperawatan
Meningkatkan dan memajukan perkembangan ilmu manageman keperawatan dan sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan asuhan keperawatan yang
komprehensif bagi perawat dalam mengupayakan tingkat kepuasan klien.
1.5 Keaslian Penelitian
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Riyan (2014) yang berjudul “Pengaruh peran perawat terhadap kepuasan pasien pada pelayanan BPJS di
Puskesmas Kapongan situbondo ”. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini peran perawat sebagai variabel independent dan kepuasan pasien sebagai variabel
dependen. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif corelatif dengan pendekatan Cross Sectional. Subjek penelitian adalah sebanyak 40 orang. 20 perawat
dan 20 masyarakat BPJS. Peran perawat menunjukkan bahwa sebagian besar responden termasuk dalam kategori baik yaitu sebanyak 11 orang (55%).
9
Perbedaan antara penelitian Ryan (2014) dengan penelitian yang saya lakukan adalah variabel yang digunakan, waktu, dan tempat penelitian. Variabel yang saya
gunakan dalam penelitian ini adalah penerapan model asuhan keperawatan tim dengan tingkat kepuasan klien sebagai variabel dependen dan kinerja perawat
sebagai variabel independen. Tempat yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah di Ruang Dahlia RSUD Ngudi Waluyo Wligi Blitar. Kesamaan penelitian Ryan
(2014) dengan penelitian saya lakukan adalah kesamaan variabel kepuasan klien. Menurut penelitian Desri, dkk (2010) yang berjudul “Hubungan kinerja
perawat dalam pemberian asuhan keperawatan di RS TK II Putri Hijau Medan”. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kinerja perawat sebagai variabel
independen dan pemberian asuhan keperawatan sebagai variabel dependen. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan jumlah sampel 105
orang perawat yang diambil dengan menggunakan teknik simple random sampling dan cara pengambilan sampel menggunakan tabel angka acak. Pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan kuesioner data demografi dan kuesioner gambaran kinerja perawat dalam pemberian asuhan keperawatan. Dari hasil penelitian
diketahui bahwa mayoritas responden memiliki kinerja baik dalam pemberian asuhan keperawatan sebanyak 71%, sedangkan responden yang kinerjanya buruk
sebanyak 29%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan yang bermakna antara kinerja perawat dengan pemberian asuhan keperawatan.
Perbedaan antara variabel penelitian Desri, dkk (2010) dengan penelitian yang saya lakukan adalah variabel, tempat, dan waktu penelitian. Variabel yang saya
dependen dan kinerja perawat sebagai variabel independen. Tempat yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah di Ruang Dahlia RSUD Ngudi Waluyo Wligi
Blitar. Kesamaan antara penelitian Desri (2010) dengan penelitian ini adalah variabel asuhan keperawatan.
Menurut penelitian Awak (2014) yang berjudul “Hubungan Pelaksanaan Model Asuhan Keperawatan tim dengan Tingkat Kepuasan Pasien di Ruang Rawat
Inap Anak Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi ”. Variabel penelitian yang digunakan adalah Pelaksanaan asuhan keperawatan sebagai variabel independen dan
tingkat kepuasan pasien sebagai variabel dependen. Desain penelitian yang digunakan bersifat deskriptif korelatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
perawat dan 34 pasien di ruang rawat inap interne RSSN Bukittinggi. Pengambilan sampel pada perawat dengan accidental sampling. Hasil penelitian didapatkan bahwa
52,2% pelayanan keperawatan adalah kurang baik dan 50,0% pasien merasa kurang puas. Kesimpulan pada penelitian ini menunjukan pelaksanaan MAKP tim yang baik
sesuai harapan klien akan memberikan rasa puas bagi pasien dan jika kurang baik akan memberikan hasil yang kurang puas bagi pasien.
Perbedaan antara variabel penelitian Awak (2014) dengan penelitian yang saya lakukan adalah variabel, tempat dan waktu penelitian. Variabel yang saya
gunakan dalam penelitian ini adalah tingkat kepuasan klien sebagai variabel dependen, dan kinerja perawat sebagai variabel independen. Tempat yang saya
gunakan dalam penelitian ini adalah di Ruang Dahlia RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Blitar. Kesamaan antara penelitian Awak (2014) dengan penelitian ini adalah variabel
i
HUBUNGAN KINERJA PERAWAT PADA PENERAPAN MODEL ASUHAN
KEPERAWATAN TIM DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN
DI RUANG DAHLIA RSUD NGUDI WALUYO WLINGI-BLITAR
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
DISUSUN OLEH:
NUR AYSAH MBIRA
201010420311191
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
iv
Saya yang bertandatangan dibawah ini: Nama : Nur Aysah Mbira NIM : 201010420311191
Program Studi : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM
Judul Skripsi : Hubungan Kinerja Perawat Pada Penerapan Model Asuhan Keperawatan Tim Dengan Tingkat Kepuasan Pasien di Ruang Dahlia RSUD Ngudi Waluyo Wlingi-Blitar.
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya tulis saya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Malang, Mei 2015
Yang membuat pernyataan,
Nur Aysah Mbira
v
Motto
Tidak ada masalah yang Tidak bisa
diselesaikan selama ada komiTmen
bersama unTuk menyelesaikannya.
berangkaT dengan penuh
keyakinan
berjalan dengan penuh keikhlasan
isTiqomah dalam menghadapi
vi
Alhamdulillah Segala Puji bagiMu ya Allah, yang telah memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada saya untuk menunjukan salah satu dari sekian banyak karuniaMu melalui diriku.
Tertujuk, Kepada kedua Malaikatku di dunia yaitu kedua Orang tuaku… Ayah H.Lambira dan Ibu Hj.Waati terkasih. Tiada hal yang paling membahagiakan selain membuat bapak dan ibu tersenyum dan bangga melihat saya. Terimakasih atas doa, semangat, nasihat yang tidak pernah putus untuk membimbingku menjadi anak yang berguna dan berhasil untuk keberhasilanku. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan karuniaNya Kepada Orang Tuaku. Aamiin
Terima Kasih teruntuk
Keluarga di Raha SULTRA yang selalu memberikan doa, motivasi dan semangat untuk saya dan selalu memberikan cerita luar biasa tentang pengalaman hidup.
Untuk Teman2ku Mieno Wuna yang selalu memberikan canda tawa disaat penat, memberikan semangat disaat lelah dan yang paling penting selalu gokil.
Untuk SahabatKu Laode Muhammad Adiatma Putra, ST (Naro) yang selalu bersama sepanjang hayat, mulai dari Kecil,sekolah , kuliah sampe dengan membantuku mengetik skripsiku semoga kebaikkan mu dibalas oleh Allah SWT, tetap menjadi sahabatku yang baik yah….
Untuk Kelima sahabatku Geng Muslimah Fahri, fenty, noora, nita, atin semoga kita selalu sukses, jadi perawat yang cantik dan sukses, perjuangan masih panjang kawan, semangat!
Untuk Teman Kos Bend.Wlingi 9,, Arinda, vania, Dek Ana terimakasih Atas dukungannya yah,, terutama kepada Arinda makasih yah cyinnn sudah atas bantuannya selama aku melakukan Penelitian Di Blitar.
Rekan sejawat, PSIK E UMM 2010 yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih telah membuat kampus ini berwarna.
vii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap Puji Syukur kepada Allah SWT, Alhamdulillah akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul “Hubungan Kinerja Perawat Pada Penerapan Model Asuhan Keperawatan Tim dengan Tingkat Kepuasan Pasien di Ruang Dahlia RSUD Ngudi Waluyo Wlingi-Blitar”. Tugas Akhir Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Bersamaan dengan ini perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada :
1. Yoyok Bekti Prasetiyo, M.kep, Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
2. Nurul Aini, S. Kep. Ns. M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Sunardi, S. Kep. Ns. M. Kep selaku Pembimbing I yang telah memberikan arahan dan masukan yang sangat berguna serta motivasi selama penyusunan skripsi ini.
4. Faqih Ruhyanuddin, M.kep, Sp.KMB selaku dosen Pembimbing II Terima kasih atas semua ilmu, masukan dan motivasi yang telah diberikan.
5. Kepala Rumah Sakit/Direktur RSUD Ngudi Waluyo Wlingi-Blitar yang berkenan memberikan ijin untuk studi pendahuluan dan penelitian
6. Semua dosen PSIK UMM yang telah mengajar, mendidik dan membimbing selama masa belajar. 7. Orang tuaku Bapak H. Lambira dan Ibu Hj. Waati serta saudara-saudaraku yang tak pernah lelah
memberikan motivasi, kasih sayang serta doa yang dipanjatkan untuk kesuksesanku.
viii
Akhirnya, penulis berharap semoga tugas akhir skripsi ini bermanfaat bagi masyarakat dan dunia kesehatan khususnya bidang keperawatan dan kesehatan masyarakat.
Wassalamualaikum. Wr. Wb.
Malang, Mei 2015
ix DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN... ii
LEMBAR KEASLIAN TULISAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRAK ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. ... 1
1.2 Perumusan masalah ... 6
1.3 Tujuan penelitian ... 7
1.3.1 Tujuan umun ... 7
1.3.2 Tujuan khusus... 7
1.4 Manfaat penelitian ... 7
1.5 Keaslian penelitian ... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Manajemen 2.1.1 Definisi Manajemen ... 11
2.2 Konsep Kinerja Perawat 2.2.1 Definisi Kinerja Perawat ... 11
2.2.2 Komponen Kinerja ... 12
2.2.3 Model Teori Kinerja ... 13
2.2.4 Penilaian Kinerja Perawat ... 16
2.2.5 Prinsip-prinsip Penilaian ... 18
2.2.6 Manfaat yang Dicapai Penilaian Kerja ... 19
2.2.7 Standar Instrumen Penilaian Kerja Perawat ... 20
2.3 Kepuasan Pasien 2.3.1 Definisi Kepuasan Pasien ... 24
2.3.2 Faktor-faktor Mempengaruhi Kepuasan Pasien ... 25
2.3.3 Pengukuran Kepuasan Pasien ... 27
2.4 Model Metodel Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) ... 28
2.5 Faktor-faktor Berhubungan Perubahan MAKP ... 30
2.5.1 Kualitas Pelayanan Keperawatan ... 30
2.5.2 Standar Praktik Keperawatan ... 30
2.5.3 Model Praktik ... 31
2.6 Metode Pengelolaan Sistim Pemberian MAKP ... 32
2. 7. Penetapan Jenis Tenaga ... 41
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS 3.1 Kerangka Konseptual ... 45
x
4.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling ... 50
4.3.1 Populasi ... 50
4.3.2 Teknik Sampling dan Sampel ... 50
4.4 Variabel Penelitian 4.4.1 Variabel Independen... 51
4.4.2 Variabel Dependen ... 52
4.5 Defenisi Operasional ... 52
4.6 Tempat dan Waktu Penelitian ... 53
4.7 Instrumen Penelitian ... 53
4.8 Prosedur Penelitian ... 54
4.8.1 Tahap Persiapan ... 54
4.8.2 Tahap Pelaksanaan ... 54
4.8.3 Tahap Pengumpulan Data ... 55
4.8.4 Tahap Pengelolaan Data ... 55
4.9 Pengelolaan dan Analisa Data ... 55
4.9.1 Teknik Pengelolaan Data ... 55
4.9.2 Analisis Data ... 56
4.10 Etika Penelitian ... 58
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA 5.1 Karakteristik Responden Perawat ... 60
5.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 61
5.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa kerja dan Usia . 61 5.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan.. 62
5.1.4 Gambaran Kinerja Perawat ... 62
5.1.5 Tabulasi Data Kinerja Perawat ... 63
5.2 Karakteristik Responden Pasien ... 63
5.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 64
5.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 64
5.2.3 Gambaran Kepuasan Pasien ... 65
5.2.4 Tabulasi Data Tingkat Kepuasan Pasien ... 65
5.3 Analisa Data ... 65
5.3.1 Tabulasi Silang Kinerja Perawat Dengan Kepuasan Pasien ... 66
5.3.2 Hasil Analisa Kinerja Perawat Dengan Tingkat Kepuasan Pasien . 67 BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Identifikasi Karakteristik Responden Perawat... 68
6.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 68
6.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 69
6.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan.. 70
6.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ... 70
xi
6.2 Gambaran Kinerja Perawat Tim ... 73 6.3 Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien ... 75 6.4 Hubungan Kinerja Perawat Pada Penerapan Model Asuhan
Keperawatan Tim Dengan Tingkat Kepuasan Pasien ... 76 6.5 Keterbatasan Penelitian... 78 6.6 Implikasi Keperawatan... 79
BAB VI PENUTUP
7.1 Kesimpulan ... 80 7.2 Saran ... 80
DAFTAR PUSTAKA ... 82
xii
Tabel 4.5 Definisi Operasional Penelitian………....52
Tabel 5.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia, Masa Kerja Perawat….61 Tabel 5.1.4 Kinerja Perawat……….…...62
Tabel 5.1.5 Tabulasi Data Kinerja Perawat………63
Tabel 5.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia pasien………...64
Tabel 5.2.3 Kepuasan Pasien……….65
Tabel 5.2.4 Tabulasi Data Tingkat Kepuasan Pasien………..65
Tabel 5.3.1 Tabulasi Silang Hubungan Kinerja Perawat Dengan Tingkat Kepuasan Pasien………..66
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Skema Teori Perilaku dan kinerja...13
Gambar 2.2 Sistem Pemberian Asuhan Keperawatan “Team Nursing”…...38
Gambar 3.1 Skema Kerangka Konseptual...41
Gambar 4.1 Skema Hubungan Variabel independen dan variabel Dependen...44
Gambar 4.2 Kerangka Penelitian...45
Gambar 5.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis kelamin perawat ...61
Gambar 5.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan perawat...62
xiv
Lampiran 1. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Lampiran 2. Angket Persetujuan
Lampiran 3. Lembar Konsultasi Bimbingan Skripsi
Lampiran 4. Lembar Permohonan Izin Menjadi Responden
Lampiran 5. Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 6. Lembar Penilaian Standar Asuhan Keperawatan Profesional
Lampiran 7. Lembar Penilaian Kepuasan Pasien
Lampiran 8. Lembar Observasi Kinerja Perawat Dalam Tindakan Keperawatan Pada Model Pemberian Asuhan Keperawatan Tim
Lampiran 9. Lembar Data Mentah Hubungan Kinerja Perawat Dengan Tingkat Kepuasan Pasien
Lampiran 10. Lembar CrossTabs Kinerja Perawat Dengan Tingkat Kepusan Paisen
xv
DAFTAR PUSTAKA
Adiatma. 2003. Manajemen Administrasi Rumah Sakit. Jakarta. Universitas Indonesia. Anjaryani. 2009. Skripsi Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Pelayanan Perawat. Semarang. Awak. 2014. Hubungan Model Pelaksanaan Model Asuhan. Jurnal Keperawatan. Padang. Budiarto, Eko. 2013. Metode Penelitian Kedokteran. Jakarta: EGC.
Departemen Kesehatan RI. 2001. Petunjuk Pelaksanaan Indikator Mutu Pelayanan Rumah Sakit. Jakarta.
________. 2006. Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.
________. 2007. http://armanpakombong.blogspot.com/2013/06/pengertian-keperawatan. Dessler, G. 1997. Manajemen sumber daya manusia. (Molan, B. 1997. Penerjemah). Jakarta; PT Prentallindo.
Desri. 2010. Kinerja Perawat dalam Pemberian Asuhan Keperawatan. Studi Kasus di RS TK II Putri Hijau. Medan.
Gibson, J. L., Ivancevich, J. M., Donnelly, J. H. 1995. Organisasi Perilaku, struktur, proses.
(Ardiani, N. 1996. Penerjemah). Jakarta: Binarupa aksara.
Girard, F., Linton, N., and Besner. J. 2005. Professional Practice in Nursing: A Framework.
http://www.longwoods.com.
Hidayat. 2007. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika.
Johansson, P., Oleni, M., & Fridlund, B. 2002. Patient satisfaction with nursing care in the context of health care. Scandinavian Journal of Caring Science, 16, 337-344.
http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1046/j.1471-6712.2002.00094.x/full.
Khairani, Laila. 2011. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pasien. Jurnal Keperawatan. Padang: UNAND.
Kurniadi, Anwar. 2013. Manajemen Keperawatan dan Prospektifnya. Jakarta: FKUI. Monica, La. 1998. Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan. Jakarta: EGC.
Mulati, N. 2006. Pengembangan Manajemen Kinerja (PMK) Konsep, Strategi, dan Aplikasinya. Jurnal Keperawatan. Bandung. Universitas Padjajaran.
Mulyaningsih. 2013. Peningkatan Kinerja Perawat Dalam Penerapan MPKP Dengan Supervisi Oleh Kepala Ruang. Surakarta. STIKES Asyiyah.
Notoatmodjo. 2012. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nursalam. 2011. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
xvi
Rafii,F., Hajinezad, M.E., & Haghani, H. 2007. Nurse caring in Iran and Ist relationship with patient satisfaction. Australian Journal Of Advanced Nursing, 26(2),
http://www.springerlink.com/content/92k5860731t5832u/fulltext.pdf.
Rina, dkk. 2013. Hubungan Kinerja Perawat dalam Memberikan Asuhan Keperawatan dengan Kepuasan Pasien. Jurnal Keperawatan. Pekalongan. STIKES Muhammadiyah Pekajangan. Rivai, V., Mulyadi, D. 2010. Kepemimpinan dan perilaku organisasi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Robbins. P.S. 2006. Perilaku organisasi. Edisi Bahasa Indonesia, edisi 10, PT. Indeks, Jakarta ________. 2008. Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.
Sabarguna, Boy S. 2008. Quality Assurance Pelayanan Rumah Sakit. Jakarta: Sagung Seto. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sumijatum. 2010. Konsep Dasar Menuju KeperawatanProfesional. Jakarta, Medan: CV.Trans Info Media.
Susihar. 2011. Pengaruh Pelatihan Perilaku Caring Terhadap Motivasi Perawat dan Kepuasan Pasien. Tesis Universitas Indonesia. Jakarta.
Suyanto. 2009. Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan. Jogjakarta: Mitra Cendika Press.
Syah, Nurrohman. (2004) Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kinerja Perawat Dalam Pemberian Pelayanan Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Pekanbaru Tahun 2004. Thesis, Univeritas Diponegoro.
Tjiptono & Candra. 2005. Hubungan Pelaksanaan Model Asuhan Keperawatan Profesional Tim dengan Tingkat Kepuasan Pasien (Studi Kasus di RSSN). Bukittinggi.
Wolf, Z.R., Miller P.A., Devine, M. 2003. Relationship between nurse caring and patient satisfaction in patients undergoing invasive cardiac procedures Jurnal Medsurg Nursing.
http://findarticles.com/p/articles/mi_m0FSS/is_6_12/ai_n18616793/pg_6/?