• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN SILIKA GEL LOKAL PADA ANALISIS OBAT KOTRIMOKSAZOL SECARA KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS (dengan Perekat Polyvinylpyrrolidone)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMANFAATAN SILIKA GEL LOKAL PADA ANALISIS OBAT KOTRIMOKSAZOL SECARA KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS (dengan Perekat Polyvinylpyrrolidone)"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kimia analitik merupakan analisis cuplikan bahan untuk mengetahui susunan kimia dan strukturnya. Kimia analitik ini berhubungan dengan teori dan praktek dari metode-metode yang dipakai untuk menetapkan komposisi bahan. Kimia analitik bisa dibagi menjadi bidang- bidang yang disebut analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif berkaitan dengan identifikasi zat- zat kimia, mengenali unsur atau senyawa yang ada didalam suatu sampel. Sedangkan analisis kuantitatif berkaitan dengan penetapan jumlah suatu zat tertentu yang terkandung dalam suatu sampel (Day dan Underwood , 2002).

Beberapa metode analisis kimia yang biasa digunakan, baik yang konvensional maupun yang menggunakan instrumen yaitu; (1) gravimetri (2) titrasi ( volumetri ) yang meliputi titrasi asam basa, pengendapan, pembentukan komplek, oksidasi reduksi (3) ekstraksi (4) kromatografi (5) elektro analisis kimia yang meliputi, polarografi, potensiometri, konduktometri (6) spektrofotometri yang meliputi spektrofotometri sinar tampak ( visibel ), sinar UV, sinar infra merah (IR), serapan atom ( Wiryawan, dkk, 2008 ).

Diantara semua metode analisis kimia, metode yang paling sering digunakan adalah metode pemisahan campuran atau kromatografi. Kromatografi adalah suatu metode pemisahan fisik, di mana komponen- komponen yang dipisahkan didistribusikan diantara dua fasa, salah satu fasa tersebut adalah suatu lapisan stasioner dengan permukaan yang luas, yang lainnya sebagai fluida yang mengalir lembut di sepanjang landasan stasioner. Dengan menggunakan metode kromatografi banyak kasus pemisahan dituntaskan jauh lebih cepat dan efektif ( Day dan Underwood , 2002 ).

(2)

2

Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki pabrik- pabrik industri, karena di bidang industri merupakan jalur utama untuk pertumbuhan Indonesia dalam bidang ekonomi. Mendirikan pabrik- pabrik industri sangat menguntungkan pada negara Indonesia karena sangat mudah untuk mendapatkan bahan pokok dari tanah air sendiri. Namun, masyarakat Indonesia sendiri masih kurang percaya dengan adanya produk local yang harusnya kita kembangkan agar Indonesia menjadi negara yang maju dan tidak tergantung dengan barang import. Salah satunya silika gel, Indonesia masih mendatangkan silica gel dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan industri lokal dan kimia.

Silika adalah hasil dari polimerisasi asan silikat, yang tersusun sari rantai satuan SiO4 tetrahedral dengan formula umum SiO2. Di alam senyawa silika ditemukan beberapa bahan alam, seperti pasir, kuarsa, gelas dan sebagainya. Silika gel sebagai salah satu bahan kimia berbentuk padatan yang banyak dimanfaatkan sebagai adsorben. Hal ini disebabkan oleh mudahnya produksi dan juga beberapa kelebihan lain, yaitu: sangat inert, hidrofilik, mempunyai kestabilan termal ( Sulastri, 2010).

Silika gel dalam dunia farmasi dan kimia adalah bahan baku yang digunakan untuk proses kromatografi. Silika adalah adsorban yang paling banyak digunakan untuk kromatografi. Laju migrasi senyawa pada pelat tergantung pada polaritasnya. Pada lama waktu tertentu, senyawa – senyawa yang paling polar bergerak naik dengan jarak paling pendek pada pelat tersebut, sedangkan senyawa yang polaritasnya paling kecil bergerak paling jauh ( Watson, 2005).

Dengan adanya perkembangan pabrik silika gel di Indonesia dapat memudahkan konsumen atau masyarakat Indonesia sendiri agar mudah mendapatkan dan tidak memerlukan biaya yang besar dalam menggunakan silika gel. Sehingga, potensi di Indonesia semakin besar karena nantinya tidak sedikit ahli kimia yang memanfaatkan silica gel sebagai bahan penelitiannya.

(3)

3

dalam beberapa persen beratnya. Umumnya perekat ini dapat dibuat lebih kuat dengan melakukan pemanasan sebelumnya. Pemanasan ini tidak hanya membantu mengeringkan pelat silika gel tetapi juga untuk memberikan reproduktifitas yang lebih baik. (Wilson,2009)

Setelah didapatkan pelat KLT dengan menggunakan perekat PVP (polyvinylpyrrolidone), akan diuji untuk mengetahui senyawa pada obat golongan sulfonamida yaitu kotrimoksazol yang mengandung kombinasi sulfametoksazol dan trimetropim menggunakan metode kromatografi lapis tipis.

Dari hasil penelitian ini di harapkan dapat mengembangkan produk silika gel local untuk dijadikan pelat KLT dengan perekat PVP ( polyvinylpirrolidone ). Agar silika gel produk lokal akan memberikan hasil yang sama dengan produk silica gel import dan akan ada penelitian lebih lanjut lagi dengan pembuatan silica gel, sehingga Indonesia tidak perlu mendatangkan silica gel dari luar negeri.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas dapat dirumuskan pernasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana perbandingan parameter kinerja kromatografi antara pelat buatan sendiri dan pelat impor?

2. Apakah silika gel buatan dalam negeri yang akan dibuat sebagai pelat memenuhi syarat untuk pengujian kombinasi obat- obat golongan sulfonamida yaitu kotrimoksazol?

1.3 Tujuan Penelitian a. Tujuan Umum

1. Mengetahui perbandingan parameter kinerja kromatografi dari pelat buatan sendiri dengan pelat impor

2. Mengetahui bahwa silika gel produk dalam negeri yang akan dibuat pelat bisa memnuhi syarat untuk pengujian pada sampel

b. Tujuan Khusus

(4)

4

2. Membandingkan parameter kinerja kromatografi sebagai berikut ; - harga Rf

- kapasitas faktor - lempeng teoritis

- selektivitas dan resolusi - presisi

- simetri

1.4 Hipotesis

Pelat KLT yang terbuat dari silika gel dalam negeri bisa memberikan efektifitas yang sama dengan silika gel luar negeri pada saat pengujian senyawa obat Kotrimoksazol.

1.5 Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan agar produk silika gel dalam negeri dengan menggunakan perekat PVP (polyvinylpyrrolidone) dapat digunakan sebagai pelat KLT pada analisis kotrimoksazol dengan efektifitas yang sama dengan produk silika gel luar negeri.

(5)

SKRIPSI

AGUSTINA RAHAYU AKBAR

PEMANFAATAN SILIKA GEL LOKAL PADA ANALISIS

OBAT KOTRIMOKSAZOL SECARA KROMATOGRAFI

LAPIS TIPIS

(dengan Perekat Polyvinylpyrrolidone)

PROGAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(6)

ii

Lembar Pengesahan

PEMANFAATAN SILIKA GEL LOKAL PADA

ANALISIS OBAT KOTRIMOKSAZOL SECARA

KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

(dengan Perekat Polyvinylpyrrolidone)

SKRIPSI

Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Progam Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

2014

Oleh :

AGUSTINA RAHAYU AKBAR NIM : 201010410311147

Disetujui Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

(7)

iii Lembar Pengujian

PEMANFAATAN SILIKA GEL LOKAL PADA ANALISIS

OBAT KOTRIMOKSAZOL SECARA KROMATOGRAFI

LAPIS TIPIS

(dengan Perekat Polyvinylpyrrolidone)

SKRIPSI

Telah Diuji dan Dipertahankan di Depan Tim Penguji Pada Tanggal 2 Juli 2014

Oleh:

AGUSTINA RAHAYU AKBAR NIM: 201010410311147

Disetujui Oleh:

Penguji I Penguji II

Drs. H. Harjana, Apt.,M.Sc Drs.H. Achmad Inoni, Apt

Penguji III Penguji IV

(8)

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah dan karuniaNya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan sebaik-

baiknya. Dengan selesainya skripsi yang berjudul “ Pemanfaatan Silika Gel Lokal dalam Analisis Obat Kotrimoksazol secara Kromatografi Lapis Tipis ( dengan

perekat Polyvinylpyrrolidone)” ini, perkenankanlah saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Drs. H. Harjana, Apt.,MSc., sebagai Pembimbing I dan Drs.H. Achmad Inoni, Apt., sebagai Pembimbing II yang dengan tulus ikhlas dan penuh kesabaran, membimbing, dan memberi dorongan moral maupun materi kepada saya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

2. Enggrid Juni Astuti, S.Farm., Apt dan Arina Swastika Maulita, S.Farm.,Apt sebagai Tim Penguji yang memberikan saran, masukan dan kritik yang membangun terhadap skripsi yang telah saya kerjakan.

3. Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, Yoyok Prasetyo, S.Kep.,Sp.Kom atas kesempatan yang diberikan untuk mengikuti progam sarjana.

4. Ketua Progam Studi Farmasi, Nailis Syifa’, S.Farm.,M.Sc.,Apt yang senantiasa dengan sabar memberikan bimbingan, nasihat dan semangat untuk lebih baik dalam menuntu ilmu.

5 Enggrid Juni Astuti, S.Farm., Apt dan Siti Rofida, S.Si.,M.Farm.,Apt sebagai dosen Wali yang telah memberikan bimbingan dan nasihat selama mengikuti pendidikan di Progam Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.

6 Seluruh staff pengajar Progam Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah mendidik dan mengajarkan ilmu pengetahuan hingga saya dapat menyelesaikan pendidikan sarjana.

7. Para laboran Labotarium Mbak Evi, Mas Ferdy dan Pak Haryono yang telah memberikan bantuan dan arahan selama proses penelitian.

(9)

v

9. Keluargaku, kedua orang tuaku tercinta H.Abdillah Mahdi dan Hj. Azizah dan saudara-saudaraku yang selalu mendoakan, mendukung segala sesuatu yang saya lakukan dan selalu memberikan semangat, nasehat, dorongan, dan bantuan materi sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

10. Teman-teman terbaikku, keluarga kecil selama 4 tahun di Farmasi, Titis, Eflin, Dana, Angga, Rino dan Zahra yang telah memberikan semangat, kasih sayang, masukan, dan kerjasamanya terimakasih telah menjadi teman- teman terbaik.

11. Teman saya seperjuangan skripsi Dina Dwi Febriana atas semangat, saran, masukan, kesabaran dan kerjasamanya hingga skripsi ini selesai.

12. Teman- teman Farmasi Angkatan 2010, khususnya untuk Farmasi C atas kerja sama, kekompakan, dan kenangan yang diberikan.

13. Teman- teman terbaikku Ayu, Ririn, Ni Wayan, dan Adel atas dukungan semangat dan terima kasih selama ini sudah menjadi teman terbaik.

14. Teman- teman terbaikku dari SD, SMP, SMA yang selalu memberikan dukungan dari dulu hingga sekarang.

15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terimakasih atas bantuan, dukungan, semangat, dan doa yang telah diberikan dalam penyelesaian skripsi ini.

Akhir kata, semoga Allah SWT memberikan kebaikan kepada Bapak, Ibu, dan Saudara sekalian. Semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang kefarmasian dan memberikan manfaat pada kita semua. Amin.

Malang, Juli 2014 Penulis

(10)

vi

RINGKASAN

Silika gel dalam analisis kimia yaitu metode analisis kromatografi lapis tipis sering digunakan sebagai fase diam yang biasanya komposisi utama pada plate uji kromatografi lapis tipis. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian tentang silika gel lokal yang dapat dimanfaatkan sebagai fase diam dalam kromatografi lapis tipis salah satunya dengan menggunakan sampel Kotrimoksazol.

Pada penelitian ini digunakan perekat PVP ( Polyvinylpyrrolidone ) dengan kadar <2% sebagai perekat plate kromatografi lapis tipis. Kadar yang digunakan dalam pembuatan plate kromatografi lapis tipis dalam penelitian ini bervariasai yaitu, 1%, 1,5% dan 2%. Pembuatan plate KLT dengan komposisi utama silika gel 30 gram sebagai fase diam ditambah perekat dengan kadar yang berbeda dan diberi air 60 ml. Setelah suspensi terbentuk dilakukan penyaputan pada alat pembuatan plate KLT biarkan kering ( 8-12 jam). Sebelum digunakan, lakukan pengaktifan plate menggunakan oven dengan suhu 110 o C yang bertujuan untuk penguapan air dan pengaktifan fase diam. Dari hasil pembuatan plat secara visual kadar yang memiliki hasil paling baik adalah 1,5 %. Dalam analisis kromatografi lapis tipis menggunakan sampel obat Kotrimoksazol dengan larutan baku trimetoprim dan larutan baku sulfametoksazol untuk mengetahui parameter kromatografi lapis tipis. Dengan dilakukan jalur penotolan larutan trimetoprim, sulfafametoksazol, campuran larutan baku (trimetoprim+sulfametoksazol) dan kotrimoksazol sebanyak 8 totolan. Dari hasil uji analisis kromatografi lapis tipis penampak noda yang muncul berwarna jingga, dengan menggunakan larutan penampak noda p-DAB. Noda yang muncul pada penotolan sulfametoksazol, campuran larutan baku dan kotrimoksazol, pada penotolan trimetoprim tidak nampak noda maka dilakukan analisis dengan menggunakan alat densitometer untuk bisa menghitung parameter-parameter kromatografi lapis tipis.

Setelah itu, didapatkan dari hasil densitometer untuk mengukur beberapa parameter dari kromatografi lapis tipis, salah satunya adalah harga Rf. Harga Rf larutan baku trimetoprim yang didapatkan dari plate KLT pembanding yaitu, 0,087, 0,01562, 0,18 dengan nilai SD 0,048312 dan nilai RSD 34,24%. Harga Rf larutan baku trimetoprim yang didapatkan dari plate KLT dengan kadar perekat polyvinylpirrolidone 1% yaitu, 0,14, 0,1325, 0,1075, 0,0562, 0,055, 0,1337, 0,0862, 0,1487 dengan nilai SD 0,03762 dan nilai RSD 35,00%. Harga Rf larutan baku trimetoprim yang didapatkan dari plate KLT dengan kadar perekat polyvinylpirrolidone 1,5% yaitu, 0,0885, 0,115, 0,037, 0,0737, 0,0375, 0,0337, 0,1437 dengan nilai SD 0,04277 dan nilai RSD 56,96%. Harga Rf larutan baku trimetoprim yang didapatkan dari plate KLT dengan kadar perekat polyvinylpirrolidone 2 % yaitu, 0,1275, 0,175, 0,1321, 0,01237, 0,2337 0,07 dengan nilai SD 0,04702 dan nilai RSD 29,71%.

(11)

vii

polyvinylpyrrolidone 1,5% yaitu, 0,875, 0,875, 0,875, 0,875, 0,812, 0,812, 0,812, 0,812 dengan nilai SD 0,03367 dan nilai RSD 3,99%. Harga Rf larutan baku sulfametoksazol yang didapatkan dari plate KLT dengan perekat polyvinylpyrrolidone yaitu, 0,875, 0,875, 0,875, 0,812, 0,875, 0,812, 0,812, 0,812, 0,875 dengan nilai SD 0,0315 dan nilai RSD 3,68%.

Berdasarkan analisis data menggunakan uji Oneway Anova diketahui nilai Sig 0,317 (p>0,05), hal ini menunjukkan bahwa tidak menunjukkan hasil yang berbeda secara bermakna antara Harga Rf plat E Merck dengan Harga Rf plat buatan sendiri. Data resolusi yang diperoleh antara plat pembanding dengan plat buatan sendiri mempunyai nilai yang hampir mendekati dan tidak mengalami perbedaan yang sangat jauh. Semua data dari hasil perhitungan resolusi memiliki nilai > 1,5 mm. Dan dari data faktor kapasitas menunujukkan hasil yang mendekati sama dengan plat pembanding. Semakin besar nilai semakin baik pula pemisahannya.

(12)

viii ABSTRAK

PEMANFAATAN SILIKA GEL LOKAL PADA ANALISIS OBAT

KOTRIMOKSAZOL SECARA KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS (dengan perekat

Polyvinylpyrrolidone)

Silika gel atau yang biasa disebut dengan SiO₂ adalah salah satu bahan penting dalam kimia. Karakteristik permukaan kimia silika gel merupakan bahan awal untuk mengetahui beberapa fase diam dalam kimia pemisahan. Silika gel diproduksi dari hasil kondensasi asam silikat. Biasanya silika gel merupakan fase diam dalam analisis kromatografi lapis tipis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat silica gel lokal dalam analisis kimia yaitu kromatografi lapis tipis sekaligus membandingkan parameter antara pelat kromatografi yang terbuat dari silica gel lokal dan pelat pembading yang beredar dipasaran. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorium. Untuk menjadikan suatu pelat kromatografi selain menggunakan silika gel juga menggunakan perekat yaitu polyvinylpyrrolidone dengan kadar 1%, 1,5% dan 2%. Pada masing-masing pelat dilakukan replikasi sebanyak tiga kali. Analit yang digunakan yaitu larutan baku trimethoprim, sulfametoksazol dan sampel kotrimoksazol. Setelah dilakukan penotolan dan eluasi dengan fase gerak etil asetat – methanol - amonia (17 : 2 : 1) untuk melihat noda sulfametoksazol digunakan pereaksi p-DAB dan untuk melihat noda trimethoprim digunakan alat densitometer. Hasil analisis yang diperoleh menunjukkan bahwa pada pelat dengan perekat Polyvinylpyrrolidone dengan kadar 1,5% memiliki tingkat kerapuhan lebih kecil dibanding dengan kadar 1% dan 2%. Dari hasil penelitian ini tidak ada perbedaan yang bermakna dengan plat pembanding impor.

(13)

ix

ABSTRACT

THE USE OF LOCAL SILICA GEL ON THE ANALYSIS

OF COTRIMAZOLE (thin layer chromatography with

Polyvinylpyrrolidone as the adhesive)

Silica gel or commonly referred to as SiO₂ is one of the important ingredients in chemistry. Chemical surface characteristics of silica gel is a starting material to know some of the stationary phase in separation chemistry. Silica gel is produced from the condensation of silicic acid. Usually a silica gel stationary phase is used in thin layer chromatography analysis. This study aimed to determine the benefits of local silica gel in chemical analysis, namely thin-layer chromatography plates comparing its chromatographic parameters of silica gel made from local product and plate commonly found in the market. This research was an experimental laboratory. The plate was made by using local silica gel with polyvinylpyrrolidone as the adhesive in the propotion of 1%, 1.5% and 2%. On each plate level was performed triplicates. The analytes were solutions of trimethoprim and sulfamethoxazole standards, and cotrimoxazole samples. After spotting and eluation with mobile phase i.e.: ethyl acetate - methanol - ammonia (17: 2: 1), the plate was sprayed with p-DAB reagent for detection sulfamethoxazole spots, while for trimethoprim densitometer was used. The results of the analysis showed that the plate with adhesive Polyvinylpyrrolidone with levels of 1.5% has a small fracture rate compared with levels of 1% and 2%. From the results of this study there was no significant difference in the comparison plate imports

(14)

x DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PENGUJIAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

RINGKASAN ... vi

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Hipotesis ... 4

1.5 Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Tinjauan Kromatografi ... 5

2.1.1 Jenis-jenis Kromatografi ... 5

2.1.2 Parameter Kinerja Kromatografi ... 7

2.2 Kromatogram ... 11

2.3 Tinjauan Fase Gerak ... 11

2.4 Tinjauan Fase Diam ... 12

2.5 Tinjauan Silika Gel ... 14

2.5.1 Sifat-sifat Silika Gel ... 14

2.6 Tinjauan Bejana Pemisah ... 14

2.6.1 Awal dan Jumlah Cuplikan ... 15

(15)

xi

2.6.3 Pengembangan ... 15

2.7 Tinjauan Deteksi Senyawa ... 16

2.7.1 Lampu UV untuk eksitasi fluoresensi ... 16

2.7.2 Deteksi dengan pereaksi semprot ... 16

2.8 Tinjauan Sulfonamida ... 17

2.8.1 Sulfametoksazol ... 18

2.8.2 Trimetropim ... 18

2.9 Tinjauan Polyvinylpirrolidone ... 19

2.10 Tinjauan Eluen ... 19

2.10.1 Etil Asetat ... 19

2.10.2 Metanol ... 20

2.10.3 Ammonia ... 20

2.11 TinjauanPenampak Noda ... 20

2.12 Tinjauan Identifikasi KLT ... 21

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ... 23

3.1 Bagan Kerangka Konseptual ... 23

BAB IV METODE PENELITIAN ... 24

4.1 Jenis Penelitian dan Subyek ... 24

4.1.1 Jenis Penelitian ... 24

4.1.2 Subyek ... 24

4.1.3 Variabel penelitian ... 24

4.2 Alat dan Bahan ... 24

4.2.1 Alat ... 24

4.2.2 Bahan... 24

4.3 Tempat Penelitian ... 24

4.4 Jalannya Penelitian ... 24

4.5 Analisis Data ... 28

BAB V HASIL PENELITIAN ... 29

5.1 Pembuatan pelat KLT ... 29

(16)

xii

kadar 1,5% ... 29

5.1.3 Pembuatan pelat KLT dengan perekat polyvinylpyrrolidone kadar 2% ... 29

5.2 Pengaktifan pelat KLT ... 30

5.3 Perbandingan Mutu Plat Silika G E Merck dan Plat Silika Lokal... 30

5.4 Hasil Perbandingan Parameter Kinerja Kromatografi ... 30

5.4.1 Harga Rf ... 30

5.4.2 Faktor Kapasitas ... 32

5.4.3 Selektivitas dan Resolusi ... 33

5.4.4 Lempeng Teoritis ... 34

5.4.5 Presisi ... 35

5.5 Analisis Data ... 35

BAB VI PEMBAHASAN ... 37

BAB VII KESIMPULAN ... 41

DAFTAR PUSTAKA ... 42

(17)

xiii

DAFTAR TABEL

(18)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Struktur silika gel... 14

2.2 Bejana pemisah... 15

2.3 Struktur Sulfonamida... 18

2.4 Struktur Sulfametoksazol... 18

2.5 Struktur Trimetropim... 19

(19)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Riwayat Hidup ... 45

2. Surat Pernyataan ... 46

3. Lampiran pembanding ... 47

4. Lampiran PVP 1% ... 56

5. Lampiran PVP 1,5% ... 66

6. Lampiran PVP 2% ... 74

7. Lampiran ppm ... 83

8. Lampiran Perhitungan ... 87

9. Lampiran Anova ... 97

(20)

xvi

DAFTAR PUSTAKA

Bresnick, Stephen M.D. 2004. Intisari Biologi. Terjemahan Herlina Y. Handoko dan Batrical I. Santoso. High – Yield Biology. Jakarta : Hipokrates.

Day, R.A., Underwood, A.L. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif, Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2000. Farmakope Indonesia, edisi IV. Jakarta : Departement KesehatanRI

Hendayana, Sumar. 2006. Kimia Pemisahan: Metode Kromatografi dan Elektroforesis Modern.

Ledgard, B. Jared. 2007. The Preparatory Manual of Explosives, Third edition.

America : United States of America

Lestari, Fatmawati. 2007. Bahaya Kimia Sampling & Pengotoran Kontaminan Kimia Di Udara, buku 1. Jakarta: Buku Kedokteran EGC

Oscik, Jaroslaw. 1982. Adsorption : Ellis Honwood Series in Physical Chemistry. Chichester : New York : E. Horwood ; Halsted Press.

Rowe, R.C., Sheskey, P,J., Weller, P.J.2009. Handbook of Pharmaceutical Exipient, Sixth Edition. London: The Phrmaceutical Press and The American Pharmaceutical Association.

Soebagio, dkk. 2005. Kimia Analitik II. Malang : Universitas Negeri Malang.

Stahl, Egon. 1985. Analisis Obat Secara Kromatografi dan Mikroskopi. Bandung: ITB

Sulastri, Kristianingrum, 2010. Berbagai Macam Senyawa Silika : Sintesis, Karakterisasi dan Pemanfaatan. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta

Tjay, Hoan, Tan., Rhardja Kirana. 2010. Obat- Obat Penting, Edisi Keenam.

(21)

xvii

Watson, G. David. 2002. Analisis Farmasi, Edisi 2. Jakarta: Buku Kedokteran EGC

Widjajanti, Nuraini. 1988. Obat Obatan. Yogyakarta : Kanisius.

Wilson, D.Iand., Poole, Colin. 2009. Handbook of Method and Instrumentation in Separation Science, Volume 1. Canada : Encyclopedia of Separation Science.

Referensi

Dokumen terkait

Karema bentenan dapat dipakai sebagai dasar pertimbangan keputusan pembelian aktiva tetap tapi tidak dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan manajemen, karena sunk

Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan penelitian guna menguji keterkaitan antara pengaruh Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) terhadap fraud pengadaan barang dan

Untuk mengetahui efektivitas suatu SIMAK-BMN maka perlu diperhatikan pengaruh antara enam faktor yaitu kualitas SIMAK- BMN, kualitas informasi SIMAK-BMN, kegunaan SIMAK-BMN,

Pengamatan perkembangan saluran dan sistem pencernaan larva ikan tuna sirip kuning dilakukan dengan mengambil larva ikan tuna setiap hari dari umur 0 sampai 13

Tidak boleh menjadikan penyediaan konten/informasi yang berisi tentang hoax, aib, ujaran kebencian, gosip, dan hal-hal lain sejenis terkait pribadi atau kelompok sebagai profesi

Pada Agustus 2015 dengan diprakarsai oleh OJK, BCA berpartisipasi dalam kegiatan edukasi keuangan bagi TKI di Hong Kong, dimana kegiatan ini didukung juga oleh Konsulat Jenderal

 Dalam kalimat perbandingan, baik yang menunjukkan kesetaraan, lebih atau pun paling, structure yang muncul sebelum dan sesudah penghubung yang digunakan haruslah parallel

Raya Perum Mega Regency Blok I No.3 Cibarusah, Cikarang Selatan 021-29281838| - Y 56 JAWA BARAT BEKASI KLINIK Klinik 24 Jam &amp; Praktek Dokter Bersama Spesialis.. Permata