• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI PENGGUNAAN KOMBINASI INSULIN DENGAN DEKSTROSA PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK (PGK) DENGAN HIPERKALEMIA (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSUD Sidoarjo)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI PENGGUNAAN KOMBINASI INSULIN DENGAN DEKSTROSA PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK (PGK) DENGAN HIPERKALEMIA (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSUD Sidoarjo)"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

ii

SKRIPSI

DIKE RIZKY UTAMI

STUDI PENGGUNAAN KOMBINASI INSULIN

DENGAN DEKSTROSA PADA PASIEN

PENYAKIT GINJAL KRONIK (PGK) DENGAN

HIPERKALEMIA

(Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSUD

Sidoarjo)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)
(3)
(4)

iv

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbilalamin, dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, para keluarga dan para sahabatnya.

Dengan terselesainya skripsi yang berjudul STUDI PENGGUNAAN KOMBINASI INSULIN DENGAN DEKSTROSA PADA PASIEN PENYAKIT

GINJAL KRONIK (PGK) DENGAN HIPERKALEMIA ini, penulis tidak lupa

menyampaikan rasa terima kasih yang luar biasa kepada :

1. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo., S.Kep., M.Kep., Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menempuh pendidikan di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dr. Atok Irawan, Sp. P selaku Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian di Instalasi Rawat Inap RSUD Sidoarjo. 3. Ibu Nailis Syifa’., S.Farm., M.Sc., Apt selaku Ketua Program Studi

Farmasi, dan Ibu Dra. Uswatun Chasanah., Apt selaku dosen wali yang selalu memberikan arahan dan nasehat selama penulis menuntut ilmu di Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Ibu Nailis Syifa’., S.Farm., Apt selaku pembimbing I dan Bapak Drs. Didik Hasmono., M.S., Apt selaku pembimbing II, yang selalu menyediakan waktunya untuk membimbing, memberikan arahan-arahan dan masukan yang terbaik kepada penulis demi kesempurnaan skripsi ini. 5. Ibu Hidajah Rachmawati., S.Si., Apt., Sp.FRS dan Dra. Lilik Yusetyani.,

(5)

v

6. Bapak Ibu dosen Program Studi Farmasi yang telah mengajarkan penulis banyak ilmu pengetahuan yang bermanfaat sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan sarjana.

7. Untuk semua staf tata usaha Program Studi Farmasi yang telah membantu untuk kemudahan administrasi kemudahan skripsi.

8. Untuk semua staf Diklit dan Rekam Medik RSUD Sidoarjo yang telah membantu penulis selama penelitian di RSUD Sidoarjo.

9. Orang tua tersayang, Bapak Mardiyono dan Ibu Sri Utami, yang tiada hentinya mendoakan dan memberikan dukungan. Terimah kasih atas didikan, kasih sayang dan kerja keras demi membuat anak-anaknya bahagia dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat bagi nusa, bangsa dan agama.

10.Saudara tersayang Mas Dedik dan Mbak Neny yang selalu memberikan motivasi untuk selalu terus berjuang.

11.Partner of everything, Mas Galih Mega Putra yang selalu memberikan support dan membantu pengerjaan skripsi ini.

12.Teman sepenelitian Kuni, Rini, Sindy, terima kasih atas kebersamaan, bantuan, serta kerja samanya saat penelitian.

13.Keluarga sigura barat I (Nia, Kuni, Intan), teman KKN 18 Ngajum tahun 2014 (Lovita, Wirda, dll), terimakasih selalu memberikan masukan dan dukungan agar segera menyelesaikan skripsi ini.

14.Sahabat dan keluarga baruku teman Farmasi A 2011, dan teman-teman farmasi kelas lain terima kasih atas keceriaan, semangat, masukan, motivasi, nasehat dan perhatiaannya selama ini.

15.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimah kasih atas bantuan dan dukungan selama penulis menyelesaikan skripsi ini.

(6)

vi

pengetahuan khususnya ilmu kefarmasian. Semoga Allah SWT memudahkan setiap langkah-langkah kita menuju kebaikan dan selalu mengingatkan kasih sayang-Nya untuk kita semua.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

(7)

xi DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iv

RINGKASAN ... vii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

DAFTAR SINGKATAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.3.1 Tujuan Umum... 4

1.3.2 Tujuan Khusus ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penyakit Ginjal Kronik ... 5

2.1.1 Gambaran Umum Struktural Ginjal ... 5

2.1.2 Definisi Penyakit Ginjal Kronik ... 6

2.1.3 Epidemiologi Penyakit Ginjal Kronik ... 7

2.1.4 Klasifikasi Penyakit Ginjal Kronik ... 7

2.1.5 Etiologi Penyakit Ginjal Kronik ... 9

2.1.6 Patofisiologi Penyakit Ginjal Kronik ... 11

2.1.7 Manifestasi Klinis Penyakit Ginjal Kronik ... 13

2.1.8 Komplikasi Pada Penyakit Ginjal Kronik ... 14

2.1.8.1 Keseimbangan Cairan dan Elektrolit ... 15

2.1.8.2 Asidosis Metabolik ... 17

(8)

xii

2.1.8.4 Kelainan Hematologik ... 18

2.1.8.5 Kelainan Neuromuskular ... 19

2.1.8.6 Kelainan Gastrointestinal ... 19

2.1.8.7 Kelainan Endokrin ... 20

2.1.8.8 Kelainan Dermatologik ... 20

2.1.9 Penatalaksanaan Terapi pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik ... 20

2.1.9.1 Pengaturan Diet Protein ... 22

2.1.9.2 Pengaturan Diet Kalium ... 23

2.1.9.3 Pengaturan Diet Natrium dan Cairan ... 23

2.1.9.4 Pencegahan dan Pengobatan Komplikasi ... 24

2.2 Hiperkalemia ... 26

2.2.1 Definisi Hiperkalemia ... 26

2.2.2 Mekanisme Hiperkalemia pada Penyakit Ginjal Kronik . 27

2.2.3 Penatalaksanaan Hiperkalemia pada Penyakit Ginjal Kronik ... 27

2.3 Insulin ... 30

2.3.1 Definisi Insulin ... 30

2.3.2 Sediaan Insulin ... 31

2.3.3 Reseptor Insulin ... 32

2.3.4 Mekanisme Insulin dalam Penatalaksanaan Hiperkalemia. ... 33

2.3.5 Dosis Insulin dalam Penatalaksanaan Hiperkalemia ... 34

2.4 Dekstrosa ... 35

2.4.1 Definisi Dekstrosa ... 35

2.4.2 Sediaan Dekstrosa ... 35

2.4.3 Peran Dekstrosa dalam Penatalaksanaan Hiperkalemia 36

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL 3.1 Kerangka Konseptual ... 38

3.2 Skema Kerangka Konseptual ... 40

(9)

xiii

4.1 Rancangan Penelitian ... 42

4.2 Populasi dan Sampel ... 42

4.3 Bahan Penelitian ... 42

4.3.1 Kriteria Inklusi dan Eksklusi ... 42

4.4 Instrumen Penelitian ... 43

4.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 43

4.6 Definisi Operasional Penelitian ... 43

4.7 Metode Pengumpulan Data ... 44

4.8 Analisis Data ... 45

BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Data Demografi Pasien ... 46

5.1.1 Distribusi Berdasarkan Jenis Kelamin ... 46

5.1.2 Distribusi Berdasarkan Usia ... 47

5.2 Faktor Resiko Pasien Terdiagnosis Penyakit Ginjal Kronik (PGK) ... 47

5.3 Klasifikasi Penyakit Ginjal Kronik (PGK) ... 48

5.4 Penggunaan Terapi Hiperkalemia pada Penyakit Ginjal Kronik (PGK) ... 48

5.5 Data Kadar Kalium Pasien Penyakit Ginjal Kronik (PGK) .... 49

5.6 Lama Masuk Rumah Sakit (MRS) ... 50

5.7 Kondisi Keluar Rumah Sakit (KRS) ... 50

BAB VI PEMBAHASAN ... 52

BAB VII PENUTUP ... 61

(10)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

II.1 Klasifikasi Penyakit Ginjal Kronik atas Dasar Derajat Penyakit ... 8

II.2 Klasifikasi Penyakit Ginjal Kronik atas Dasar Diagnosis Etiologi ... 9

II.3 Klasifikasi Penyebab Penyakit Ginjal Kronik ... 10

II.4 Komplikasi Penyakit Ginjal Kronik ... 15

II.5 Rencana Tatalaksana Penyakit Ginjal Kronik Sesuai dengan Derajatnya .. 21

II.6 Pembatasan Asupan Protein dan Fosfat pada Penyakit Ginjal Kronik ... 22

II.7 Penatalaksanaan pada Hiperkalemia Akut ... 29

V.1 Usia Pasien Penyakit Ginjal Kronik (PGK) ... 47

V.2 Faktor Resiko Penyakit Ginjal Kronik (PGK) ... 47

V.3 Klasifikasi Penyakit Ginjal Kronik (PGK) ... 48

V.4 Penggunaan Terapi Hiperkalemia pada Penyakit Ginjal Kronik (PGK) .... 48

V.5 Pola Penggunaan Terapi Kombinasi Insulin dengan Dekstrosa ... 48

V.6 Kadar Kalium Pasien Penyakit Ginjal Kronik (PGK) ... 49

V.7 Lama MRS Pasien Penyakit Ginjal Kronik (PGK) ... 50

(11)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Struktural Ginjal ... 5

2.2 Hipotesis Nefron yang Utuh ... 12

2.3 Struktur Kimia Insulin ... 30

2.4 Diagram Skematik Kemungkinan Struktur Reseptor Insulin Tetramer dalam Keadaan Diaktifkan ... 32

2.5 Insulin Memasukkan K+ ke intrasel ... 33

2.6 Mekanisme Insulin dalam Penatalaksanaan Hiperkalemia ... 33

2.7 Struktur Kimia Dekstrosa... 35

3.1 Skema Kerangka Konseptual ... 40

3.2 Kerangka Operasional ... 41

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Daftar Riwayat Hidup ... 67

2 Surat Plagiatisme ... 68

3 Rekomendasi Penelitian Pemerintah Kabupaten Sidoarjo ... 69

4 Rekomendasi Penelitian Pemerintah Provinsi Jawa Timur ... 70

5 Daftar Nilai Normal Data Klinik dan Data Laboratorium ... 71

(13)

DAFTAR SINGKATAN

ACE : Angiotensin Converting Enzym ARB : Angiotensin Reseptor Blocker BUN : Blood Urea Nitrogen

DRPs : Drug Related Problems EPO : Erythropoetin

ESRD : End Stage Renal Disease GDs : Gula darah sesaat

HIV : Human Immunodeficiency Virus

HR : Heart Rate

IRR : Indonesian Renal Regsitry

IU : International Unit

KRS : Keluar Rumah Sakit LFG : Laju Filtrasi Glomerulus MRS : Masuk Rumah Sakit

NSAID : Non Steroid Anti Inflamation Drug PGK : Penyakit Ginjal kronik

RAAS : Renin Angiotensin Aldostreron System RMK : Rekam Medik Kesehatan

RR : Respiratory Rate

(14)

62

DAFTAR PUSTAKA

Ahee, P., Alexander, V. C., 2014. The Management of Hyperkalemia in The Emergency Department. Liverpool

Ajay, K.S., Szczech, L., Kezhen, L., Tang, Ph.D., Barnhart, H.Ph., Sapp, S., Wolfson. M., Reddan. D., 2006. Correction of Anemia with Epoetin Alfa in Chronic Kidney Disease. New York.

Alim, T., 2013. Biologi Sel dan Molekul – Ginjal. Indonesia. 30 November 2013. http://www.biologi-sel.com/2013/11/ginjal.html. Diakses pada tanggal 25 Desember 2014.

Alrafa, 2014. Penyebab Hipokalemia atau Kurang Kalium. Indonesia. 04 Juni 2014. http://alrafa.org/penyebab-hipokalemia-atau-kurang-kalium/. Diakses pada tanggal 24 Juni 2014.

Apel, J., Reutrakul, S., and Badwin, D., 2014. Hypoglycemia in The Treatment of Hyperkalemia with Insulin in Patients with End Stage Renal Disease. USA.

Aziz, A.R., 2002. Pedoman Diagnosis dan Terapi di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Pusat Informasi dan Penerbitan Bagian Ilmu Penyakut Dalam, hal 77-79.

Baradero, M., Wilfrid, M.D., Siswadi, Y., 2009. Seri Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Ginjal. Jakarta: Buku Kedokteran EGC, hal 1-145.

Bemt, V. PM., Eqberts, TC., Brouwers, JR., 2000. Drug Related Problems in Hospitalised Patients. Netherlands.

Besarab, A., 2011. Anemia of Chronic Kidney Disease. Chronic Kidney Disease (CKD): Chlinical Practice Recommendations for Primary Care Physicians and Health Care Providers A Collaborative Approach: In: Yee, J., and Kroll, D. Gregory (Eds). 6th edition. Los Angeles: Henryford Hospital, pp. 28-30.

Brenner, B.M. & Michael J.L., 2014. Harrison Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam. Yogyakarta: Buku Kedokteran EGC, hal 1435-1470.

CDC, 2014. National Chronic Kidney Disease Fact Sheet.

Chen, L., Prakash, O., Richard, N., 2001. The Interaction of Insulin and Angiotensin II on the regulation of Human Neuroblastoma Cell Growth. New Orleans, Los Angeles.

(15)

63

Chothia, MY., Halperin, ML., Megan, AR., Shafick, MH., Razeen, MD., 2014. Bolus Administration of Intravenous Glucose in The Treatment of Hyperkalemia: A Randomized Controlled Trial. Canada.

Cipolle, 2012. Drug Related Problems. Examples of Definition DRP: Eriksson, T. Sweden.

Clausen, T., 2001. The Hormonal Regulation of Active Electrogenic Na+-K+

-Transport in Skeletal Muscle. Physiology of Non-excitable Cells volume 3. Germany.

Gary, G.S., and Barry, M.B., 2013. Harrison Nefrologi dan Gangguan Asam Basa. Bab 6: Gangguan Cairan dan Elektrolit. Jakarta: EGC, hal 63.

Grissinger, M. RPh. FASCP., 2014. Misadministration of IV Insulin Associated with Dose Measurement and Hyperkalemia Treatment. Pennsylvania.

Hidayati, 2011. Terapi Hiperkalemia pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik. Batam, Indonesia.

Ix, J.H., 2006. Renal Disease. In: Mc Phee, S.J., Pathophysiology of Disease: An Introduction to Clinical Medicine, 5th edition. New York: Mc Graw-Hill Companies, Inc.

Jeffrey, M. T., Bauer, C., Abramowitz, M.K., Michal, L.M., Thomas, H.H., 2012. Treatment of Chronic Kidney Disease. Cleveland.

Joanne, M.B., and Skorecki, K., 2013. Nefrologi dan Gangguan Asam Basa: Bab 11 Penyakit Ginjal Kronik. Jakarta: EGC, hal 106.

Joyce, C.H.MD., and James, F.C.JR.MD., 2006. Hyperkalemia. Oregon.

Katzung, B.G., 2001. Farmakologi: Dasar dan Klinik. Jakarta: Salemba Medika, hal 674-677.

Kocoglu, H.MD, Goksu, S.MD, Pence, S.MD.PhD., Soykan, B.MD., Kocak, T.MD., Yilmaz, N.MD., 2002. Insulin Dose Versus Rate of Potassium Decrease in The Treatment of Hyperkalemia with IV Insulin During Extracorporeal Circulation: An Observational Study. Turkey.

Kovesdy, C.P., 2014. Management of Hyperkalaemia in Chronic Kidney Disesae. Amerika.

(16)

64

Lakhmir, S.C., Paul, W.E., Robert, A.S., Paul, L.K., 2014. Acute Kidney Injury and Chronic Kidney Disease as Interconnected Syndromes. Washington DC.

Lawrence, S.W. MD., 2008. Management of Severe Hyperkalemia. Camden, MJ.

Li, T., Pence, S.MD.PhD., Chen, Z., 2014. Insulin for The Treatment of Hyperkalemia in Chronic Kidney Disease. Washington.

Mappiwali, A., 2009. Gangguan Keseimbangan Elektrolit. Sulawesi. Martindale, 2003. The Complete Drug Reference 35th Edition 2. Australia Maxwell, AP., Linden, K., O’Donnell, S., Hamilton, PK., McVeigh, GE., 2013.

Management of Hyperkalemia. United Kingdom.

Melanie, K.H., Bernard, G.J., Sandra, C.H., George, W.C., Michael, J.K., and Coresh, J., 2000. Risk Factors for Chronic Kidney Disease: A Prospective Study of 23,534 Men and Women in Washington Country, Maryland. Maryland.

Melissa, 2013. Belajar Endokrin: Farmakologi Obat Antidiabetes. http://melissacahmanis.blogspot.com/. Diakses pada tanggal 25 Desember 2014.

Muntner, P., Anderson, A., Charleston, J., Chen, Z., Ford, V., Makos, G.,

O’Connor, A., Perumal. K., Rahman, M., Steigerwalt, S., Teal, V.,

Townsend, R., Weir, M., Wright, J.R., 2010. Hypertension Awareness, Treatment, and Control in Adults with CKD: Results from The Chronic Renal Insufficiency Cohort (CRIC) Study. Chicago,

Murray R. K., Henrikson, J. E., Champe, P. C., Cranmer, H., Ferry, R. J., Marks, D., B., Aswani, V., 2003. Metabolism of Glucose. Netherland

Mushiyakh, Y.MD., Dangaria, H.MD., Qavi, S.MD., Ali, N.MD., Pannone, J.MD., Tompkins, D.MD., 2011. Treatment and Pathogenesis of Acute Hyperkalemia. West Indies.

Mvraveendrambbs, 2008. Potassium Imbalance. Pathophysiology. USA.15 April 2008. http://www.slideshare.net/mvraveendrambbs/potassium-imbalance. Diakses pada tanggal 24 Juni 2014.

Neal, M.J., 2005. At a Glance: Farmakologi Medis. Edisi kelima. Jakarta: Erlangga, hal 78.

(17)

65

Noer, S., Waspadji, Rachman, A.M., 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 2. Edisi 3. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

O’challaghan, C.A., 2009. At a Glance Sistem Ginjal. Edisis kedua. Yasmine, E., (terj.), Jakarta: Erlangga, hal 15-60.

Obrador, G.T. & Pereira, B.J.G., 2014. Epidemiology of Chronic Kidney Disease, http://www.uptodate.com/contents/epidemiology-of-chronic-kidney-disease. Diakses pada tanggal 09 July 2014.

Rahardjo, J.P., 2006. Strategi Terapi Gagal Ginjal Kronik. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Raymond, C.H., and Eric, G.N., 2013. Harrison. Nefrologi dan Gangguan Asam Basa Bab 2: Adaptasi Ginjal Terhadap Cedera Ginjal. Jakarta: EGC, hal 12.

Riesma, P.W., 2014. Efektivitas Insulin 2 Unit dan Dekstrosa 40% 25 mL Terhadap Penurunan Kadar Kalium Serum pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis dengan Hiperkalemia (Penelitian Dilakukan di RSU Dr. Soetomo Surabaya). Indonesia.

Riskesdas, 2007. Laporan Nasional Riskesdas 2007.

http://www.litbang.depkes.go.id/bl_riskesdas2007. Diakses pada tanggal 25 Desember 2014.

Roberson, M. 2006. Hyperkalemia. New York.

Sandilans, E.A., Dhaun, N., Dear, J.W., and Webb, D.J., 2013. Measurement of Renal Function in Patients with Chronic Kidney Disease. Edinburg.

Saseen, J.J., and Maclaughlin, B.L., 2009. Hypertension. In: Dipro, J., Tablet, T.L., Yee, G.C., Well, B.G., and Possey, L.M., Pharmacotherapy: A Pathophisiologic Approach Ed 7th United State of America: The Mc Graww-Hill Companies.

Schafers, S., Naunheim, R., Vijayan, A., and Tobin, G., 2011. Incidence of Hypoglycemia Following Insulin-Based Acute Stabillization of Hyperkalaemia Treatment. Missouri.

Selzer, R., 2011. Chronic Kidney Disease. Chlinical Practice Recommendations for Primary Care Physicians and Healthcare Providers. Divisions of Nephrology & Hypertension and General Internal Medicine. Henry Ford Health System. Los Angeles.

Suwitra, K., 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam: Penyakit Ginjal Kronik. Jakarta: Interna Publishing, hal 1035-1045.

(18)

66

Thomas, D.D.Jr., 2013. Harrison Nefrologi dan Gangguan Asam Basa. Bab 5: Asidosis dan Alkalosis. Jakarta: EGC, hal 46.

Thomas, R., Kanso, A., and Sedor, R., 2009. Chronic Kidney Disease and Its Complications. Cleveland.

Vijayan, A. & Tingting L., 2014. Insulin for The Treatment of Hyperkalemia: a double-edged sword. Washington DC.

WHO, 2011. Global Status Report on Noncommunicable Disease, http://www.who.int/nmh/publication/ncd_report_chapter1.pdf. Diakses pada tanggal 09 July 2014.

(19)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Penyakit Ginjal Kronik (PGK) merupakan suatu proses patofisiologis dengan etiologi yang beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif seperti hilangnya kemampuan untuk mempertahankan volume dan komposisi cairan tubuh, dan pada umumnya berakhir dengan gagal ginjal (Suwitra, 2009). Penyakit ginjal kronik kini telah menjadi masalah kesehatan serius di dunia. Menurut (WHO, 2002) dan Burden of Disease, penyakit ginjal dan saluran kemih telah menyebabkan kematian sebesar 850.000 orang setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan bahwa penyakit ini menduduki peringkat ke-12 tertinggi angka kematian.

Di Amerika Serikat, data tahun 1995-1999 menyatakan insiden penyakit ginjal kronik diperkirakan 100 kasus perjuta penduduk pertahun, dan angka ini meningkat sekitar 8% setiap tahunnya. Di Indonesia jumlah penderita penyakit ginjal kronik terus meningkat dan diperkirakan pertumbuhannya sekitar 10% setiap tahun. Saat ini belum ada penelitian epidemiologi tentang prevalensi penyakit ginjal kronik di Indonesia. Dari data di beberapa pusat nefrologi di Indonesia diperkirakan prevalensi penyakit ginjal kronik masing-masing berkisar 100 - 150/ 1 juta penduduk (Suwitra, 2009).

Penyebab utama PGK adalah diabetes mellitus (32%), hipertensi (28%), dan glomerulonephritis (45%) (Bardero, 2009). Perjalanan umum penyakit ginjal kronik dapat diperoleh dengan melihat hubungan antara bersihan kreatinin dengan laju filtrasi glomerulus (LFG) sebagai presentase dari keadaan normal, terhadap kreatinin serum dan kadar nitrogen urea darah (BUN) karena massa nefron dirusak secara progresif oleh penyakit ginjal kronik (Wilson, 2006). Patofisiologi penyakit ginjal kronik melibatkan mekanisme pemicu yang bersifat khas untuk etiologi dasar serta serangkaian mekanisme progresif yang merupakan konsekuensi lazim setelah penurunan massa renal dalam jangka panjang, apapun etiologinya. Penurunan massa renal menyebabkan hipertrofi nefron yang masih bertahan secara struktural dan fungsional (Syamsudin, 2011).

(20)

2

Selama penyakit ginjal kronik, beberapa nefron termasuk glomeruli dan tubula masih berfungsi, sedangkan nefron yang lain sudah rusak dan tidak berfungsi lagi. Nefron yang masih utuh dan berfungsi mengalami hipertrofi dan menghasilkan filtrate dalam jumlah yang banyak. Reabsorbsi tubula juga meningkat walaupun laju filtrasi glomerulus berkurang. Kompensasi nefron yang masih berfungsi dapat membuat ginjal mempertahankan fungsinya sampai tiga perempat nefron rusak (Baradero, dkk., 2009).

Pengobatan penyakit ginjal kronik dapat dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama terdiri dari tindakan konservatif yang ditujukan untuk meredakan atau memperlambat perburukan progresif gangguan fungsi ginjal. Tahap kedua pengobatan dimulai ketika tindakan konservatif tidak lagi efektif maka akan dilakukan dialisis intermiten atau transplantasi ginjal. Pada keadaan ini terjadi penyakit ginjal stadium akhir atau End Stage Renal Disease (ESRD) yaitu laju filtrasi glomerulus kurang dari 2 mL/ menit). Manifestasi klinis dari ESRD adalah berupa gangguan biokimia, kardiovaskular, pernapasan, kulit, saluran cerna, neuromuskular, gangguan kalsium dan rangka. Gangguan biokimia ini meliputi asidosis metabolik, ketidakseimbangan kalium (hiperkalemia), ketidakseimbangan natrium, dan hiperurisemia (Wilson, 2006). Jika pada pasien penyakit ginjal kronik sudah menunjukkan gejala-gejala tersebut maka pasien tersebut sudah pada tahap komplikasi.

(21)

3

Terapi yang dapat mengatasi hiperkalemia antara lain adalah dengan pemberian glukosa dan insulin intravena, dimana insulin akan memasukkan K+ ke dalam sel atau dengan pemberian kalsium glukonat 10% intravena dengan terus memeriksa EKG (elektrokardiogram) pasien karena dapat menimbulkan hipotensi (Wilson, 2006). Mekanisme insulin dalam menurunkan kalium, yaitu insulin akan memasukkan kalium ke dalam sel dengan cara merangsang aktivitas Na+ dan H+ di membran sel yang kemudian akan memasukkan Na+ ke dalam sel dan menyebabkan aktivasi dari Na+, K+ (diatur oleh adenosis trifosfat intraselular yaitu kanal KATP) yang akan mengikat K+ di ekstrasel untuk masuk ke dalam intrasel,

sehingga kadar K+ di serum akan turun (Vijayan A, dkk. 2014).

Menurut Davis dalam sebuah jurnal menjelaskan penggunaan insulin dan glukosa dengan dosis dari glukosa yaitu 0,5 – 2 g/Kg dan rasio yang tepat untuk terapi kombinasi adalah insulin 1 unit dengan 4 g glukosa. Namun menurut Morgan dan Mikhail dalam jurnal tersebut menyarankan bahwa infus IV terapi kombinasi glukosa dengan insulin adalah 30-50 g glukosa setiap 10 IU insulin, hal ini efektif dalam penurunan tingkat kalium di plasma, namun membutuhkan waktu 1 jam untuk mencapai onset terapinya (Kocoglu, dkk., 2002).

Dari Clinical Kidney Journal pada penelitian Apel, dkk. melaporkan bahwa pada pasien rawat inap sejumlah 221 pasien yang mendapatkan pengobatan hiperkalemia berupa insulin 10 unit dan 25 g dektrosa mengalami hipoglikemia sejumlah 13% dari seluruh jumlah pasien dan diketahui bahwa 66% dari seluruh jumlah pasien tidak memiliki riwayat diabetes mellitus (Vijayan A, dkk. 2014). Berbeda pendapat dengan penelitian yang dilakukan oleh Peteer yang disebutkan bahwa efek dari insulin berbeda dengan hipoglikemianya karena dengan kondisi uremia akan melemahkan respon hipoglikemia namun tetap tidak mempengaruhi kerja insulin pada hiperkalemia (Ahee, P. 2014)

(22)

4

1.2Rumusan Masalah

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana studi penggunaan kombinasi insulin dengan dekstrosa pada pasien PGK dengan hiperkalemia di Instalasi Rawat Inap RSUD Sidoarjo?

1.3Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk memahami pola penggunaan terapi kombinasi insulin dengan dekstrosa pada PGK dengan hiperkalemia di Instalasi Rawat Inap RSUD Sidoarjo Tahun 2014.

1.3.2 Tujuan Khusus

Mengkaji terapi insulin dan dekstrosa terkait jenis, dosis dan rute pemberian dengan data klinik dan data laboratorium pada pasien PGK di Instalasi Rawat Inap RSUD Sidoarjo.

1.4Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai :

1. Data dan sumber acuan informasi yang dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya mengenai penyakit ginjal kronik dengan hiperkalemia.

2. Informasi dan data medis untuk rumah sakit tentang bagaimana gambaran klinis dan pola penggunaan terapi kombinasi insulin dengan dekstrosa pada pasien PGK dengan hiperkalemia di Instalasi Rawat Inap RSUD Sidoarjo tahun 2014.

Referensi

Dokumen terkait

Diet ibu hamil dan persediaan nutrisi adalah satu-satunya sumber nutrisi untuk pertumbuhan janin dan cenderung mempengaruhi perkembangan saraf anak, yang terjadi

Aktivitas Imunostimulan dan Profil KLT Ekstrak Etanol Herba Patikan Cina ( Euphorbia thymifolia. L) Pada Fagositosis Makrofag Mencit Jantan Terinfeksi

Lesson learnt upaya penanggulangan krisis kesehatan akibat banjir bandang di Kabupaten Garut, banjir bandang di Kota Bima dan gempa bumi di Kabupaten Pidie Jaya pada tahun

Orang tua saya Ayahanda Soenaryo dan Ibunda tercinta Nurhayati yang selalu memberi dukungan, motivasi dan doa yang tidak pernah henti serta kasih sayang yang terus mengalir

Kode Puskesmas Nama Puskesmas Provinsi Kabupaten/Kota Alamat Puskesmas.. 229 P1811060101 TANJUNG MAS MAKMUR Lampung Mesuji Kampung Tanjung Mas

Hasil penelitian Nurjanah (2011), tentang “ Efektivitas Kompres Normal Salin Dan Air Hangat Terhadap Derajat Flebitis Pada Anak Yang Dilakukan Pemasangan Infus

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat resiliensi yang dimiliki anggota Polisi di Polres Sumenep, untuk mengetahui seberapa besar

Hasil dari penelitian recovery ion Hg 2+ dari limbah cair dengan metode presipitasi sulfida dan hidroksida diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam upaya