• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Spritualitas Dengan Strategi Koping Keluarga Dalam Menghadapi Anggota Keluarga Yang Mengalami Gangguan Jiwa Di Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Jiwa Pemprovsu Medan Hubungan Spiritualitas Dengan Strategi Koping Keluarga Dalam Menghadapi Anggota Kelua

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Spritualitas Dengan Strategi Koping Keluarga Dalam Menghadapi Anggota Keluarga Yang Mengalami Gangguan Jiwa Di Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Jiwa Pemprovsu Medan Hubungan Spiritualitas Dengan Strategi Koping Keluarga Dalam Menghadapi Anggota Kelua"

Copied!
101
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel distribusi frekuensi dan persentase responden berdasarkan strategi koping keluarga (n = 56)
Tabel 1. Defenisi operasional
Tabel 4.1 Panduan interpretasi hasil uji hipotesa
Tabel 5.1.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden yang Anggota Keluarganya Mengalami Gangguan Jiwa di Unit Rawat Jalan
+4

Referensi

Dokumen terkait

Jika pelayanan perpajakan secara simultan bersamaan dengan kesadaran pajak dan tax moral mempunyai pengaruh yang signifikan sebesar 29,5% terhadap pembayaran pajak, dan

LOKASI SD NEGERI MARGOYASAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Alamat : Jalan Taman Siswa No. Memperoleh bantuan tenaga, ilmu dan pemikiran dalam rangka penyiapan generasi muda

Dosen Pembimbing : Prof.Dr.. H.Bustani A.Ghani

Tujuan dari penelitian adalah (1) menganalisis sebaran lahan sawah pada berbagai karakteristik fisik lahan, jarak terhadap jalan, sungai, dan rencana pola ruang,

Sehingga nilainilai dasar Al-Qur‟an dapat dimanifestasikan dalam setiap kegiatan sehari-hari Muslim dan kemudian selalu dapat membawa tuntutan rohani bagi jiwa mereka.5 Penelitian

Di dala se sus pe duduk, pe cacaha dilakuka terhadap seluruh pe duduk ya g erdo isili di ilayah teritorial I do esia ter asuk arga egara asi g kecuali a ggota

secara berurutan. Peserta didik dapat menjelaskan proses pencernaan makanan. Peserta didik dapat menjelaskan fungsi organ pencernaan!. makanan

Jika active voice dalam past future perfect tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah been yang diletakkan setelah auxiliary would have, sehingga menjadi ‘would have