• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Pelabuhan Kelas I Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Pelabuhan Kelas I Medan"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN 1

KUESIONER

Pengaruh Jejaring Sosial Sebagai Media Promosi Terhadap Keberhasilan Usaha Pedagang Pakaian Pada Pasar Petisah Medan

Produk : Pakaian

Kami menginginkan pendapat dan kesan anda terhadap Pengaruh Jejaring Sosial

Sebagai Media Promosi Terhadap Keberhasilan Usaha Pedagang Pada Pasar

Petisah Medan

PETUNJUK PENGISIAN

I. Identitas Responden:

Nama Usaha :

Nama Pemilik :

Jenis Kelamin : a. Pria b. Wanita

Umur : a. 15-20 b.21-25

c. 26-30 d. 31- >

Jejaring sosial

Yang digunakan : a. Instagram b.Facebook

c. Twiiter d. Path

e. Line f. Youtube

Lama usaha :

II. Isilah kuesioner ini sesuai dengan penilaian anda, dengan tanda (√ )

5 = Sangat setuju

4 = Setuju

3 = Cukup

2 = Tidak setuju

(2)

NO PERNYATAAN SS S RR TS STS

Jejaring sosial sebagai media promosi (X)

1 Jejaring sosial memudahkan pedagang memberikan informasi produk kepada pelanggan

2 Promosi dengan menggunakan jejaring sosial memudahkan pedagang untuk terus berinteraksi

dengan calon pelanggan

3 Jejaring sosial merupakan media promosi yang memiliki jaringan luas dalam melakukan kegiatan

pemasaran

4 Promosi di jejaring sosial mampu meningkatkan popularitas produk

5 Promosi di jejaring sosial membuat produk pakaian lebih dikenal

6 Biaya promosi menggunakan jejaring sosial relatif lebih murah daripada media promosi lainnya

7 Promosi melalui jejaring sosial memudahkan pedagang dalam menentukan pasar yang

ditargetkan

8 Promosi di jejaring sosial menyediakan fitur yang beragam dan tampilan yang menarik

9 Promosi di jejaring sosial mampu memberikan informasi yang akurat seputar produk

10 Fitur hastag (#) yang ada pada jejaring sosial

memudahkan pedagang mempromosikan

produknya

11 Melalui jejaring sosial promosi dapat dilakukan berulang-ulang

12 Setelah mempromosikan produk dijejaring sosial pedagang rutin menerima feed back pesan dari

(3)

NO PERNYATAAN SS S RR TS STS

Keberhasilan Usaha (Y)

1 Mempromosikan produk di jejaring sosial meningkatkan volume penjualan

2 Promosi melalui jejaring sosial meningkatkan transaksi pembelian

3 Setelah mempromosikan produk dijejaring sosial perputaran dana usaha berkembang

cepat

4 Promosi di jejaring sosial membuat jumlah pelanggan bertambah

5 Promosi melalui jejaring sosial meningkatkan jumlah permintaan produk

tersebut

6 Setelah mempromosikan produk di jejaring sosial jumlah pengikut (followers)

bertambah

7 Setelah mempromosikan produk di jejaring sosial unit usaha pedagang bertambah

8 Mempromosikan produk di jejaring sosial meningkatkan laba usaha

9 Rutin berbagi informasi seputar produk di jejaring sosial membuat citra usaha

semakin baik

10 Promosi melalui jejaring sosial meningkatkan jumlah permintaan produk

tersebut

11 Promosi dijejaring sosial membuat merek

(4)
(5)
(6)

82 5 5 3 4 2 3 2 4 2 4 2 3 3 3 3 5 3 5 3 5 5 3 4

83 4 2 4 2 4 2 4 2 2 4 2 2 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 2

84 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3

85 4 4 4 2 4 5 4 2 4 2 4 2 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 2

86 5 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 2 2 3 2 4 4 5 4 5 4 5 4

87 5 2 2 5 2 1 5 2 4 4 1 3 3 3 3 5 3 4 3 5 2 2 5

88 4 5 3 3 5 4 5 4 2 3 5 3 4 4 3 5 2 4 3 4 5 3 3

89 4 4 5 3 4 4 5 3 3 4 5 3 3 4 4 5 3 4 4 4 4 5 3

90 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 2 3 3 5 3 4 3 5 5 4 4

91 4 4 3 2 2 3 4 3 2 4 2 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 2

92 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3

93 5 5 3 2 3 5 5 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 3 2

94 4 4 3 4 4 4 5 4 3 4 2 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4

95 5 5 3 4 2 3 2 4 2 4 2 3 3 3 3 5 3 5 3 5 5 3 4

96 4 2 4 2 4 2 4 2 2 4 2 2 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 2

97 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3

98 4 4 4 2 4 5 4 2 4 2 4 2 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 2

99 5 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 2 2 3 2 4 4 5 4 5 4 5 4

100 5 2 2 5 2 1 5 2 4 4 1 3 3 3 3 5 3 4 3 5 2 2 5

101 5 5 4 4 5 5 5 4 4 3 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4

102 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 3 4 4 5 4 4 4 5

103 4 3 4 5 3 3 4 5 4 4 5 4 4 4 3 5 5 4 3 4 3 4 5

104 4 5 4 2 3 2 4 4 2 4 2 2 4 2 2 5 5 4 4 4 5 4 2

(7)

Lampiran 3

Frekuensi jawaban responden variabel Jejaring Soisal Sebagai Media Promosi (X) dan Keberhasilan Usaha (Y)

VAR00001

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

(8)

VAR00004

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

(9)

4,00 56 53,8 53,8 66,3

5,00 35 33,7 33,7 100,0

Total 104 100,0 100,0

VAR00008

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

(10)

VAR00011

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1,00 16 15,4 15,4 15,4

2,00 32 30,8 30,8 46,2

3,00 10 9,6 9,6 55,8

4,00 29 27,9 27,9 83,7

5,00 17 16,3 16,3 100,0

Total 104 100,0 100,0

VAR00012

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1,00 3 2,9 2,9 2,9

2,00 31 29,8 29,8 32,7

3,00 36 34,6 34,6 67,3

4,00 31 29,8 29,8 97,1

5,00 3 2,9 2,9 100,0

Total 104 100,0 100,0

VAR00013

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 2,00 10 9,6 9,6 9,6

3,00 44 42,3 42,3 51,9

4,00 36 34,6 34,6 86,5

5,00 14 13,5 13,5 100,0

(11)

VAR00014

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

(12)

Valid 2,00 7 6,7 6,7 6,7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

(13)

VAR00021

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 2,00 14 13,5 13,5 13,5

3,00 10 9,6 9,6 23,1

4,00 46 44,2 44,2 67,3

5,00 34 32,7 32,7 100,0

Total 104 100,0 100,0

VAR00022

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 2,00 7 6,7 6,7 6,7

3,00 37 35,6 35,6 42,3

4,00 44 42,3 42,3 84,6

5,00 16 15,4 15,4 100,0

Total 104 100,0 100,0

VAR00023

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 2,00 29 27,9 27,9 27,9

3,00 17 16,3 16,3 44,2

4,00 43 41,3 41,3 85,6

5,00 15 14,4 14,4 100,0

(14)

Lampiran 4

Hasil Uji Validitas dan Realibilitas

(15)

Lampiran 5

Hasil Pengelolahan Data dengan SPSS

Pengaruh Jejaring Sosial Sebagai Media Promosi Terhadap Keberhasilan Usaha Pedagang Pakaian Pada Pasar Petisah Medan

Analisis Regresi Linier Sederhana

Coefficientsa

c. Dependent Variable: Keberhasilan.Usaha

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 19,0 (Nov,2015)

Uji Parsial ( Uji t)

d. Dependent Variable: Keberhasilan.Usaha

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 19,0 (Nov,2015)

(16)
(17)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 104

Normal Parametersa,b Mean ,0000000 Std. Deviation 2,48039272 Most Extreme Differences Absolute ,116

Positive ,084

Negative -,116

Kolmogorov-Smirnov Z 1,184

Asymp. Sig. (2-tailed) ,121

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Gambar 4.3 : Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Algifari, 2003. Ekonomi Mikro Teori dan Kasus, edisi I, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta.

Anoraga, Panji. 2002. Koperasi Kewirausahaan dan Usaha Kecil, Rineka Cipta, Jakarta.

Azwar,S, 2003. Reliabilitas dan validitas, Pustaka Pelajar Offest, Yogyakarta.

Azwar, S, 2004. Metode Penelitian, Pustaka Pelajar Offest, Yogyakarta.

Bolotaeva, V dan Cata,T, 2011. Marketing Opportunities with Social Network,

Volume 1, (8)

Dalimunthe, Ritha F.(2002). Pengaruh Karakteristik Individu, Kewirausahaan,

Gaya Kepemimpinan Terhadap Kemampuan Usaha Serta Keberhasilan Usaha Industri Kecil Tenun dan Bordir di Sumatera Utara, Sumatera utara dan Riau. Ringkasan disertai S3 Program Pasca Sarjana, Universitas Airlangga ” Disertasi (Tidak dipublikasikan)

Firmansyah, A, 2010. Situs Jejaring Sosial Menggunakan Ellg. Volume 10, (7).

Gitosudarmo,Indriyo, 2005. Manajemen Pemasaran, BPFE, Yogyakarta.

Helmi, S dan Lufti, M, 2014. Analisa Data untuk Riset Manajemen dan Bisnis, USU Press, Medan.

Maharani,M. Ali,N. H. Achmad, Astuti, M. Hanim.(2012). Faktor-Faktor

Pengaruh Media Sosial Terhadap Keunggulan Bersaing : Studi Kasus Coffee Toffee Indonesia,volume 1, hal 1-8.

Kaplan, A., Michael, H.(2010). “users the world, unite the challenges opportunities of social media”. Bussiness horizons

Kasmir, 2004. Pemasaran Bank, Prenada Media, Jakarta.

Lupiyoadi,R dan Hamdani,A, 2006. Manajemen Pemasaran Jasa, Salemba Empat, Jakarta.

Mario, Y, 2011. Internetpreneur Success Kit, Elex Media Komputindo, Jakarta.

Nawawi, Yosef, 2008. Peluang Bisnis Jejaring Sosial, Elex Media Komputindo, Jakarta.

Nadaraja, R, 2010. Social Media Marketing: Advantages and Disadvantages.

Nitisemito, A.S, 2001. Bisnis & Manajemen, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Nugroho, H, 2014. Pengaruh Media Sosial Facebook dalam Peningkatan

Penjualanan Bisnis Online. Volume 3, (2).

(19)

Santoso, T, 2009, Peluang Bisnis Online, Tugu Publisher, Yogyakarta.

Setiadi, 2007. Konsep dan penulisan riset, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Setiawati, I, 2013. Peran Media Sosial sebagai upaya Pemasaran Bisnis Online. Volume 4, (3).

Siswanto, T, 2013. Optimalisasi Sosial Media Sebagai Media Pemasaran Usaha

Kecil menengah. Volume 2, (1).

Soewadji,2012. Metodologi Penelitian Sosial, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Tjiptono,Fandy, 2009. Strategi Pemasaran. Andi Offset, Yogyakarta.

Paquette,H.(2013). Social Media as a Marketing Tool: A Literature Review. Volume 1, (1).

Primiana,I, 2009. Menggerakkan Sektor Riil UKM dan Industri, Alfabeta, Bandung.

Pusat Bahasa Departement Pendidikan Nasional , Kamus Umum Bahasa

Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.(2005).hlm. 898.

Riyanti, Dwi, 2003. Kewirausahaan Dari Sudut Pandang Psikologi dan

Kepribadian, Grasindo, Jakarta.

Wurinanda, Iradhatie, 2014. Efektivitas Promosi Produk Sop Duren Lodaya

Melalui Twitter. Volume 1, (1)

Zimmerer,T dan Norman, M, 2005. Pengantar Kewirausahaan dan

(20)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif dengan menggunakan

pendekatan kuantitatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan

untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih yang dalam penelitian

ini adalah jejaring sosial sebagai media promosi (X), keberhasilan usaha (Y).

Pendekatan kuntitatif adalah pendekatan yang di dalam usulan penelitian, proses,

hipotesis, turun ke lapangan, analisis data dan kesimpulan data sampai dengan

penulisannya menggunakan aspek pengukuran, perhitungan, rumus dan kepastian

data numerik.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pasar Petisah Medan. Penelitian ini

direncanakan akan dilaksanakan pada bulan September sampai Oktober 2015

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel Independen (X) dalam penelitian ini adalah jejaring sosial sebagai media promosi.

2. Variabel dependen (Y) yaitu keberhasilan usaha

3.4 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah penjelasan definisi dari variabel yang telah

(21)

1. Jejaring sosial sebagai media promosi (X)

Santoso (2009:135) yang dimaksud dengan jejaring sosial sebagai

media promosi merupakan layanan berbasis web dimana digunakan untuk

bersosialisasi dan berkomunikasi dengan pihak lain baik dengan teman,

keluarga, maupun suatu komunitas dengan tujuan mempromosikan suatu

produk tertentu

Wurinanda (2014) Pengukuran indikator dalam mengukur jejaring

sosial sebagai media promosi adalah sebagai berikut :

1. Efisien dari sisi dana

2. Efektif dari sisi waktu

3. Jaringan pemasaran

4. Mudah menjalin hubungan baik dengan pelanggan

5. Mudah dalam memberikan informasi kepada pelanggan

seputar produk terbaru

6. Keakuratan Informasi

7. Gaya pesan

8. Frekuensi pesan

9. Frekuensi feedback pesan

10.Tingkat daya tarik pesan

2. Keberhasilan usaha (Y)

Riyanti (2003:25) Keberhasilan usaha yaitu usaha kecil berhasil

karena wirausaha memiliki otak yang cerdas, yaitu kreatif, mengikuti

(22)

juga memiliki energi yang melimpah serta dorongan dan kemampuan

bisnis

Indikator keberhasilan usaha menurut Riyanti (2003), kriteria yang

cukup signifikan untuk menentukan keberhasilan suatu usaha dapat dilihat

dari :

1. Jumlah prduksi meningkat

2. Pelanggan bertambah

(23)

Kuantitas

Sumber : (Riyanti, 2003) (Santoso, 2009) (Wurinanda, 2014) 3.5 Skala Pengukuran Variabel

Adapun yang menjadi skala pengukuran data dalam penelitian ini adalah

skala Likert sebagai alat mengukur variabel independen, responden akan memilih

jawaban yang akan tersedia. Dalam melakukan penelitian terhadap

variabel-variabel yang akan diuji, pada setiap jawaban akan diberikan skor, yaitu sebagai

(24)

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian 3.6.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang akan diteliti. Populasi

dapat berupa orang, benda, gejala atau wilayah yang ingin diketahui oleh peneliti.

Peneliti dapat menentukan sendiri kriteria – kriteria yang ada pada populasi yang

akan diteliti (Setiadi, 2007: 77). Populasi pada penelitian ini adalah 141 pedagang

pakaian pasar Petisah.

3.6.2. Sampel

Sampel adalah sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan

menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasinya.

Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan rumus slovin (Nursalam,

2009) dengan perhitungan sebagai berikut:

N n =

1 + N (d)2

Keterangan:

n : Besar sampel

N : Jumlah populasi

d : tingkat signifikansi (0,05)

Berdasarkan rumus maka dapat diketahui jumlah sampelnya adalah

sebagai berikut :

141 n =

(25)

141

n =

1 + 0,3525

n = 104

Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 104 orang pedagang

pakaian.

3.7. Tehnik Pengambilan sampel

Tehnik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode purposive sampling, yaitu tehnik pengambilan sampel yang didasarkan

pada kriteria tertentu yang sebelumnya ditetapkan oleh peneliti, subjek yang

memenuhi kriteria tersebut menjadi sampel (Nursalam,2009)

Kriteria yang diambil dalam penelitian ini seperti: pedagang yang sudah

menggunakan jejaring sosial, pedagang pakaian mempunyai akun jejaring sosial,

, lama berusaha minimal 2 tahun dan pedagang minimal meng-update produknya

di jejaring sosial minimal 1 kali dalam seminggu.

3.8. Jenis Data

Peneliti dalam penelitian yang dilakukan, menggunakan dua jenis sumber

data untuk membantu memecahkan masalah, yaitu:

3.8.1 Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden

yang terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan

(26)

3.8.2 Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumen dengan

mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah, untuk mendukung

penelitian ini.

3.9. Metode Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa

tehnik:

1. Kuesioner merupakan daftar pernyataan mengenai variabel yang diteliti

dalam penelitian ini yang akan di isi oleh responden

2. Wawancara yaitu suatu cara untuk mengumpulkan data atau bahan

keterangan dengan mengadakan tanya jawab dan tatap muka langsung

dengan pihak perusahaan yang berwenang mengenai masalah yang diteliti

3. Studi dokumentasi dilakukan dengan meneliti dokumen dan bahan tulisan

dari perusahaan jurnal,skripsi,buku dan jelajah internet

3.10. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang

diinginkan dan dapat mengungkap data variabel yang diteliti secara tepat (Helmi,

2015:86). Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur

apa yang ingin diukur. Suatu skala pengukur dikatakan valid apabila skala

tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas ini

(27)

Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai

berikut :

a. Jika r hitung > r tabel maka pernyataan dinyatakan valid.

b. Jika r hitung < r tabel maka pernyataan dinyatakan tidak valid.

Nilai rhitung dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation.

Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas diberikan kepada 30 orang

responden diluar dari responden penelitian di pasar petisah Medan.

2. Uji Reliabilitas

Instrumen atau alat ukur yang baik adalah alat ukur yang memberikan

hasil yang sama bila digunakan beberapa kali pada kelompok sampel

(Helmi,2015:84)). Uji Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana

suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan Pernyataan yang telah

dinyatakan valid dalam uji validitas maka akan ditentukan reliabilitasnya dengan

kriteria sebagai berikut :

a. Jika r alpha positif atau > dari r tabel maka pernyataan reliabel.

b. Jika r alpha negatif atau < dari r tabel maka pernyataan tidak reliabel.

3.11. Teknik Analisis

Metode analisis data pada penelitian ini adalah:

1. Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan dengan

mengadakan pengumpulan data dan penganalisisa data yang diperoleh sehingga

dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat serta

(28)

2. Metode Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis kuantitatif dengan metode statistik yang digunakan adalah analisis

regresi linear sederhana. Analisis regresi linier sederhana adalah suatu analisis

yang mengukur pengaruh antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y)

(Helmi, 2015:160). Metode analisis regresi linier sederhana ini dilakukan dengan

bantuan program SPSS 19.0 yang merupakan salah satu paket program komputer

yang digunakan dalam mengelola data statistik.

Persamaan regresi linier sederhana yaitu sebagai berikut:

Y = a + bX

Keteragan:

X = Variabel Bebas

Y = Variabel Terikat

a = Konstanta ( nilai Y apabila X= 0 )

b = Koefiseien Regresi ( nilai peningkatan maupun penurunan

3.12. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi linear sederhana, agar dapat perkiraan

yang tidak bias maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Adapun kriteria

persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi, yakni:

a. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi

sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas

dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan

(29)

b. Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastitas dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan pendekatan grafik dan statistik melalui uji glejser dengan

menggunakan tingkat signifikan 5%.

3.13. Uji Hipotesis

Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap keberhasilan usaha

maka dilakukan pengujian dengan menggunakan:

1. Menghitung koefisien jalur secara individu (Uji thitung)

Uji –t (uji parsial) dilakukan untuk melihat secara individu

pengaruh secara signifikan dari variabel terhadap variabel terikat.

a. Membandingkan dengan nilai thitung pada uji t

b. Menentukan krtiteria keputusan Ho diterima bila thitung < ttabel atau Ho

diterima, apabila nilai signifikasi < 0,05.

2. Menguji koefeisien determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R²) dilakukan untuk mengukur seberapa

besar pengaruh yang diberikan variabel bebas (Pengaruh jejaring sosial

sebagai media promosi) terhadap variabel terikat (Keberhasilan usaha).

Jika R² semakin mendekati satu maka pengaruh variabel bebas terhadap

variabel terikat mempunyai pengaruh besar. Sebaliknya, jika R²

mendekati nol maka pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat

mempunyai pengaruh kecil. Pengujian Determinasi dalam penelitian ini

(30)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMABAHASAN

4.1. Sejarah Singkat

4.1.1. Sejarah Pasar Petisah Medan

Pasar Petisah merupakan salah satu pasar tradisional yang cukup terkenal

di kota Medan. Pasar yang seusia kota Medan ini selalu ramai dikunjungi oleh

para pembeli, termasuk oleh para wisatawan yang datang dari luar kota Medan.

Para wisatawan tersebut biasanya membeli oleh-oleh untuk dibawa pulang. Salah

satu keistimewaan pasar ini terletak pada lokasinya yang berada di pusat kota

Medan, sehingga memudahkan bagi wisatawan untuk menjangkaunya. Di

samping itu, walaupun pasar ini terlihat besar seperti mal, setelah mengalami

renovasi pada tahun 2000, tapi nuansa pasar tradisionalnya masih sangat terasa

. Produk yang paling terkenal yang dijual di pasar Petisah adalah

pakaian.Sektor perdagangan pakaian di Kota Medan pada umumnya sudah

mengalami pertumbuhan yang pesat. Hampir di setiap pusat perbelanjaan dan

pasar tradisional dijumpai pedagang pakaian. Hal ini menunjukkan bahwa pakaian

sudah bukan hanya sebagai kebutuhan pokok bagi masyarakat, tetapi juga sebagai

pelengkap untuk mengikuti trend atau mode yang up to date dari waktu ke waktu

Pasar Petisah merupakan suatu tempat usaha yang digunakan untuk menjual

barang-barang kebutuhan rumah tangga, namun di dominasi oleh pedagang

pakaian.

Pada akhir pekan dan libur panjang pasar ini selalu dipadati oleh para

(31)

diluar hari pekan dan libur panjang. Bagaimana pun para penjual tetap harus

menjual barang dagangannya walaupun diluar dari hari akhir pekan dan libur

panjang

STRUKTUR ORGANISASI PASAR PETISAH MEDAN

Gambar 4.1 :Struktur Organisasi Pasar Petisah Medan Sumber : Pengelola Pasar Petisah Medan (2015)

4.1.2 Uraian Tugas (Job Description) 1. Kepala Pasar

Melaksanakan pengelolaan, pemeliharaan, pengelolaan lingkungan

pasar, pemindahan dan pengembangan pasar.

Fungsi

a. Pengordinasian dan pelaksanaan kegiatan di bidang pengelolaan

dan pemeliharaan pasar

b. Pengoordinasian dan pelaksana kegiatan di bidang pengelolaan

lingkungan pasar

c. Pengoodinasian dan pelaksana kegiatan pelayanan umum KEPALA PASAR PETISAH

WAKIL KEPALA PASAR PETISAH

(32)

d. Pelaksana tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugas dan fungsinya

2. Wakil Kepala Pasar

Menyelenggarakan urusan umum, kepegawaian,keuangan,

perencanaan, evaluasi dan mengkoordinasikan pelayanantugas satuan

organisasi.

Fungsi :

1. penyusunan rencana kerja

2. perumusan kebijakan teknis pasar

3. penyelenggaraan urusan umum

4. penyelenggaraan urusan kepegawaian

5. penyelenggaraan urusan keuangan

6. penyelenggaraan urusan perencanaan dan evaluasi

7. pengkoordinasian penyelenggaraan tugas satuanorganisasi

8. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencanakerja

3. Staff

menyelenggarakan urusan umum dan kepegawaian.

Fungsi :

1. Penyusunan rencana kerja Subbagian Umum dan Kepegawaian

2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis urusan umum dan

kepegawaian

3. Penyelenggaraan urusan surat menyurat, kearsipan,

kepustakaan,dokumentasi, informasi, perlengkapan, dan rumah

(33)

4. Penyusunan bahan rencana kebutuhan pegawai, pengembangan

pegawai, kepangkatan, hak dan kewajiban pegawai, pembinaan

pegawai serta tata usaha kepegawaian; dan

5. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja

Subbagian Umum dan Kepegawaian.

4. Teknisi

Menyelenggarakan pengelolaan retribusi dan pendapatan

ainnya,keamanan, kebersihan, sarana, dan prasarana pasaran pedagang

kaki lima.

Fungsi :

1. penyusunan rencana kerja Bidang Pengelolaan Fasilitas Pasar

2. perumusan kebijakan teknis pengelolaan retribusidan pendapatan

lainnya, keamanan, kebersihan, sarana, dan prasarana pasar dan

pedagang kaki lima

3. penyelenggaraan pengelolaan retribusi pasar dan pendapatan lainnya

4. penyelenggaraan pengelolaan keamanan dan kebersihan pasar dan

pedagang kaki lima

5. penyelenggaraan pengelolaan sarana dan prasaranapasar dan

pedagang kaki lima; dan evaluasi dan penyusunan laporan

pelaksanaan rencana kerja Bidang Pengelolaan Fasilitas Pasar.

5. Pengutip

menyelenggarakan pengelolaan retribusi pasar dan pendapatan lainnya

(34)

1. penyusunan rencana kerja Seksi Retribusi Pasar

2. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pengelolaan

retribusi pasar dan pendapatan lainnya

3. penyelenggaraan pengelolaan retribusi pasar dan pendapatan

lainnya

4. penyelenggaraan pelayanan perizinan pasar

5. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Seksi

Retribusi Pasar.

4.2. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Valid artinya data-data yang diperoleh dengan penggunaan instrumen

dapat menjawab tujuan penelitian.Reliabel artinya konsisten atau stabil.Agar data

yang diperoleh valid dan reliabel maka dilakukan uji reliability.Uji validitas dan

reliabilitas dilakukan terhadap alat penelitian, yakni kuesioner.Penyebaran

kuesioner khusus uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 orang diluar

responden yang dilakukan kepada pedagang pakaian pada Pasar Petisah Medan.

4.2.1 Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa

yang ingin diukur. Sekiranya peneliti ingin mengukur kuisioner didalam

pengumpulan data di penelitian, maka kuisioner yang disusunnya harus mengukur

apa yang ingin diukurnya. Setelah kuisioner tersebut tersusun dan maka diuji

validitasnya.(Helmi;2014;86)

Pengujian validitas instrumen digunakan dengan menggunakan program

(35)

1). Jika r hitung > r tabel, maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid.

2). Jika r hitung < r tabel, maka pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid.

Pada hasil pengolahan dengan menggunakan bantuan software SPSS 19.0

untuk melakukan pengujian terhadap validitas dan reliabilitas pada tiap

pertanyaan dan kuesioner yang akan diajukan, diperoleh data output sebagai

berikut

Tabel 4.1 Uji Validitas Item-Total Statistics

Butir

Pertanyaan Scale Mean if

(36)

4.2.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat pengukur

dapat dipercaya atau diandalkan bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk

mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relative

konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel(Situmorang, 2014:89).

Pengujian yang dilakukan dengan program software SPSS 19.0 for

windows. Butir pertanyaan yang dinyatakan sudah valid dalam uji validitas

akanditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

1). Jika r alfa positif atau > r tabel maka pertanyaan reliabel.

2). Jika r alfa negatif atau < r tabel maka pertanyaan tidak reliabel.

Tabel 4.2 Uji Realibilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.915 23

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 19,0 (Nov,2015)

Tabel 4.2 menunjukan bahwa semua butir instrumen reliabel karena nilai

Cronbach’s Alpha sebesar 0,915 lebih besar dari 0,80. Maka kuisioner dinyatakan

reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian.

4.3.Analisis Deskriptif

4.3.1. Karakteristik Responden

Pada bab ini diuraikan tentang hasil penelitian setelah pengumpulan data

yang dilakukan sejak tanggal 26 september sampai dengan 1 Oktober 2015

diPasar Petisah Medan. Hasil penelitian ini menggambarkan karakteristik

responden, dan pengaruh jejaring sosial sebagai media promosi terhadap

(37)

Responden dalam penelitian ini adalah pedagang yang menggunakan

jejaring sosial sebagai media promsi. Responden yang diambil dalam penelitian

ini sebanyak 104 orang. Dalam mengisi kuisioner, responden diminta untuk

memberikan identitas pribadi sebagai penunjang data guna memberikan gambaran

lebih jelas tentang latar belakang pedagang menggunakan jejaring sosial sebagai

media promosi. Data responden antara lain meliputi jenis kelamin, umur, dan

jejaring sosial yang digunakan . Berikut ini data responden yang disajikan dalam

bentuk tabel.

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Karakteristik responden berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel 4.3

sebagai berikut:

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi dan persentase umur responden

Sumber: hasil pengolahan data primer/ kuesioner, (2015)

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa pedagang yang menjadi

responden yaitu mulai dari rentang umur 15-20 berjumlah 12 orang (12%), 21-25

berjumlah 58 orang (58,0%), 26-30 berjumlah 15 orang (15,0%), diatas 30

berjumlah 19 orang (19%). Dengan demikian dapat diketahui bahwa responden di

Pasar Petisah Medan lebih banyak pada rentang umur 21-25 yaitu sebanyak 58

orang (58,0%).

No Umur Frekuensi %

1 15 – 20 12 12,0

2 21 – 25 58 58,0

3 26 – 30 15 15,0

4 >31 19 19,0

(38)

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel

4.4 sebagai berikut :

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi dan persentase Jenis Kelamin Responden

No Jenis Kelamin Frekuensi %

1 Laki-laki 37 37,0

2 Perempuan 67 67,0

Total 100 104,0

Sumber: hasil pengolahan data primer/ kuesioner, (2015)

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa dari 104 responden pedagang

pakaian Pasar Petisah Medan terdapat 37 responden berjenis kelamin laki-laki

(37,0%) dan 67 responden berjenis kelamin perempuan (67%). Dengan demikian

dapat diketahui bahwa lebih banyak perempuan yaitu sebanyak 67 orang yang

menjadi responden daripada laki-laki yaitu sebanyak 37 orang pedagang sebagai

pengguna jejaring sosial sebagai media promosi

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Jejaring Sosial yang digunakan

Karakteristik responden berdasarkan jejaring sosial yang digunakan dapat

(39)

Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi dan persentase Jejaring Sosial yang digunakan responden

Sumber: hasil pengolahan data primer/ kuesioner, (2015)

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa pedagang yang menggunakan

Instagram sebagai media promosi berjumlah 42 orang (42,0%) yang

menggunakan Facebook sebagai media promosi berjumlah 12 orang (12%), yang

menggunakan Twitter berjumlah 7 orang (7,0%), yang menggunakan Path

berjumlah 3 orang (3,0%), yang menggunakan Line sebagai media promosi

berjumlah 39 orang (39,0%),yang menggunakan YouTube sebagai media promosi

berjumlah 1 orang (1,0%) Dengan demikian dapat diketahui bahwa responden

yang menggunakan jenis Jejaring Sosial paling banyak adalah Instagram yang

berjumlah 42 (42,0%)

4.3.2. Deskriptif Variabel

Setelah mengetahui karakteristik dari responden penelitian, berikut ini

akan ditampilkan hasil deskriptif penelitian berdasarkan pendapat responden

mengenaiJejaring Sosial Sebagai Media Promosi Terhadap Keberhasilan Usaha

Pedagang Pakaian pada Pasar Petisah

No Jejaring Sosial yang

Digunakan Frekuensi %

(40)

4.3.2.1 Deskripsi Pengaruh Jejaring Sosial Sebagai Media Promosi (X)

Hasil tanggapan terhadap pengaruh jejaring sosial sebagai media promosi

dapat dijelaskan pada tabel 4.4 berikut ini :

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden Pengaruh Jejaring Sosial Sebagai Media Promosi (X) Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 19,0 (Nov,2015)

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa:

1. Untuk pernyataan nomor 1, yaitu 32 responden sangat setuju (30,8%), 59

responden menyatakan setuju (56.7%), 7 responden menyatakan ragu-ragu

(6.7%), 3 responden menyatakan tidak setuju (2.9%), dan 3 responden

menyatakan sangat tidak setuju (2.9%)

2. Untuk pernyataan nomor 2, yaitu 34 responden sangat setuju (32.7%), 46

responden menyatakan setuju (44.2%), 10 responden menyatakan

ragu-ragu (9.6%), 14 responden menyatakan tidak setuju (13.5%), dan tidak ada

(41)

3. Untuk pernyataan nomor 3 yaitu 16 responden sangat setuju (15.4%), 44

responden menyatakan setuju (42.3%), 37 responden menyatakan

ragu-ragu (35.6%), 7 responden menyatakan tidak setuju (6.7%), dan tidak ada

responden yang menjawab sangat tidak sangat setuju

4. Untuk pernyataan nomor 4 yaitu 15 responden sangat setuju (14.4%), 43

responden menyatakan setuju (41.3%), 17 responden menyatakan

ragu-ragu (16.3%), 29 responden menyatakan tidak setuju (27.9%), dan tidak

ada responden yang menjawab sangat tidak sangat setuju

5. Untuk pernyataan nomor 5, yaitu 19 responden sangat setuju (18.3,0%), 43

responden menyatakan setuju (41.3%), 15 responden menyatakan

ragu-ragu (14.4%), 24 responden menyatakan tidak setuju (23.1%), dan 3

responden menyatakan sangat tidak setuju (2.9%)

6. Untuk pernyataan nomor 6, yaitu 28 responden sangat setuju (26.9%), 34

responden menyatakan setuju (32.7%), 15 responden menyatakan

ragu-ragu (14.4%), 23 responden menyatakan tidak setuju (22.1%), 4 responden

menyatakan sangat tidak setuju (3.8%)

7. Untuk pernyataan nomor 7, yaitu 35 responden sangat setuju (33.7%), 56

responden menyatakan setuju (53.8%), 6 responden menyatakan ragu-ragu

(5.8%), 7 responden menyatakan tidak setuju (6.7%), dan tidak ada

responden yang menjawab sangat tidak sangat setuju

8. Untuk pernyataan nomor 8, yaitu 11 responden sangat setuju (10.6%), 52

responden menyatakan setuju (50.0%), 23 responden menyatakan

ragu-ragu (22.1%), 18 responden menyatakan tidak setuju (17.3%), dan tidak

(42)

9. Untuk pernyataan nomor 9, yaitu 4 responden sangat setuju (3.8%), 48

responden menyatakan setuju (46.2%), 27 responden menyatakan

ragu-ragu (26.0%), 25 responden menyatakan tidak setuju (24.0%), dan tidak

ada responden yang menjawab sangat tidak sangat setuju

10.Untuk pernyataan nomor 10, yaitu 10 responden sangat setuju (9,6%), 62

responden menyatakan setuju (59.6%), 22 responden menyatakan

ragu-ragu (21.2%), 10 responden menyatakan tidak setuju (9.6%), dan tidak ada

responden yang menjawab sangat tidak sangat setuju

11.Untuk pernyataan nomor 11, yaitu 17 responden sangat setuju (16.3%), 29

responden menyatakan setuju (27.9%), 32 responden menyatakan

ragu-ragu (30.8%), 18 responden menyatakan tidak setuju (18%), dan 16

responden menyatakan sangat tidak setuju (15.4%)

12.Untuk pernyataan nomor 12, yaitu 3 responden sangat setuju (2.9%), 31

responden menyatakan setuju (29.8%), 36 responden menyatakan

ragu-ragu (34.6%), 31 responden menyatakan tidak setuju (29.8%), dan 3

(43)

4.3.2.2.Keberhasilan Usaha (Y)

. Hasil tanggapan terhadap keberhasilan usaha dapat dijelaskan pada tabel

4.5 berikut ini :

Tabel 4.7

Distribusi Jawaban Responden Variabel Keberhasilan Usaha (Y)

Item SS (5) S (4) RR(3) TS (2) STS(1) Total F Total Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 19,0 (Nov,2015)

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa:

1. Untuk pernyataan nomor 13, yaitu 14 responden sangat setuju (13.5%),

36 responden menyatakan setuju (34.6%), 44 responden menyatakan

ragu-ragu (42.3%), 10 responden menyatakan tidak setuju (9.6%), tidak ada

responden yang menjawab sangat tidak sangat setuju

2. Untuk pernyataan nomor 14, yaitu 13 responden sangat setuju (12.5%),

49 responden menyatakan setuju (47.1%), 31 responden menyatakan

ragu-ragu (29.8%), 11 responden menyatakan tidak setuju (10.6%), dan tidak

ada responden yang menjawab sangat tidak sangat setuju

3. Untuk pernyataan nomor 15 yaitu 10 responden sangat setuju (9.6%),

(44)

ragu-ragu (49.0%), 14 responden menyatakan tidak setuju (13.5%), dan tidak

ada responden yang menjawab sangat tidak sangat setuju

4. Untuk pernyataan nomor 16 yaitu 58 responden sangat setuju (55.8%),

33 responden menyatakan setuju (31.7%), 13 responden menyatakan

ragu-ragu (12.5%), dan tidak ada responden yang menjawab tidak setuju

maupun sangat tidak sangat setuju

5. Untuk pernyataan nomor 17, yaitu 21 responden sangat setuju (20.2%),40

responden menyatakan setuju (38.5%), 36 responden menyatakan

ragu-ragu (34.6%), 7 responden menyatakan tidak setuju (6.7%), dan tidak ada

responden yang menyatakan sangat tidak setuju

6. Untuk pernyataan nomor 18, yaitu 25 responden sangat setuju (24.0%),64

responden menyatakan setuju (61.5%), 15 responden menyatakan

ragu-ragu (14.4%), dan tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju

maupun sangat tidak setuju

7. Untuk pernyataan nomor 19, yaitu 14 responden sangat setuju (13.5%), 50

responden menyatakan setuju (48.1%), 34 responden menyatakan

ragu-ragu (32.7%), 6 responden menyatakan tidak setuju (5.8%), dan tidak ada

responden yang menjawab sangat tidak sangat setuju

8. Untuk pernyataan nomor 20, yaitu 32 responden sangat setuju (30.8%), 59

responden menyatakan setuju (56.7%), 7 responden menyatakan ragu-ragu

(6.7%), 3 responden menyatakan tidak setuju (2.9%), dan 3 responden

menyatakan sangat tidak setuju

9. Untuk pernyataan nomor 21, yaitu 34 responden sangat setuju (32.7%),46

(45)

ragu-ragu (9.6%), 14 responden menyatakan tidak setuju (13.5%), dan tidak ada

responden yang menjawab sangat tidak sangat setuju

10.Untuk pernyataan nomor 22, yaitu 16 responden sangat setuju (15.4%),44

responden menyatakan setuju (42.3%), 37 responden menyatakan

ragu-ragu (35.6%), 7 responden menyatakan tidak setuju (6.7%), dan tidak ada

responden yang menjawab sangat tidak sangat setuju

11.Untuk pernyataan nomor 23, yaitu 15 responden sangat setuju (14.4%),

43 responden menyatakan setuju (41.3%), 17 responden menyatakan

ragu-ragu (16.3%), 29 responden menyatakan tidak setuju (27.9%), dan tidak

ada responden yang menyatakan sangat tidak setuhnya

4.4. Uji Asumsi Klasik 4.4.1. Pengujian Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah distribusi sebuah data

mengukuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk

lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi

normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau tidak menceng ke

kanan. Dengan adanya tes normalitas maka hasil penelitian kita bisa digenerasikan

pada populasi. Dalam pandangan statistik itu sifat dankarakteristik populasi

adalah terdistribusi secara normal (Situmorang,2014).

4.4.2. Pendekatan Histogram.

Menguji normalitas data dengan melihat kurva normal, yaitu kurva yang

memiliki ciri khusus salah satu diantaranya adalah bahwa mean, mode dan median

pada tempat yang sama. Jika ketiga tendensi sentral tersebut tidak terletak pada

(46)

Gambar 4.1 : Uji Normalitas Grafik Histogram

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 19,0 (Nov,2015)

Pengambilan keputusan

1) Pada grafik histrogram terlihat bahwa variabel berdistribusi normal, hal ini

ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak miring ke kiri atau miring ke

kanan

4.4.3. Pendekatan Grafik

Melihat uji normalitas dengan grafik, dimana PP plot akan membentuk

plot antara nilai-nilai teoritis ( sumbu x) melawan nilai-nilai yang didapat (sumbu

y). Apabila plot dari keduanya berbenruk linear (dapat didekati oleh garis

(47)

Gambar 4.2 : Uji Normalitas PP Plot

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 19,0 (Nov,2015)

Pengambilan keputusan:

1) Pada scatter plot terlihat titik yang mengikuti data di sepanjang garis

diagonal. Hal ini berarti data berdistribusi normal

4.4.4. PendekatanKolmogorov-Smirnov

Untuk memastikan apakah data disepanjang garis diagonal berdistribusi

normal maka dilakukan uji Kolmogorov Smirnov (1 Sample KS) dengan melihat

data residual apakah berdistribusi normal.atau tidak (Situmorang,2014)

Menentukan kriteria keputusan:

1. Jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) > 0,05 maka variabel residual berdistribusi

di normal.

2. Jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) < 0,05 maka variabel residual tidak

(48)

Tabel 4.8One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 104

Normal Parametersa,b Mean ,0000000 Std. Deviation 2,48039272 Most Extreme Differences Absolute ,116

Positive ,084

Negative -,116

Kolmogorov-Smirnov Z 1,184

Asymp. Sig. (2-tailed) ,121

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Gambar 4.3 : Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 19,0 (Nov,2015)

Pengambilan keputusan:

1) Pada Tabel terlihat bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0.124 dan

diatas nialai signifikan (0.05) dengan kata lain variabel residual

bedistribusi normal.

2) Nilai Kolmogorov-Smirnov Z lebih kecil dari 1,97 berarti tidak ada

perbedaan antara distribusi teoritik dan distribusi empiric atau dengan kata

lain data dikatakan normal

4.4.5. Heterokedastisitas

Heterokedastisitas bertujuan untuk melihat seberapa besar peranan

variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji Heterokedastisitas juga pada

prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama

(49)

Gambar 4.4 : Uji Heterokedastisitas

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 19,0 (Nov,2015)

Pengambilan keputusan:

1) Dari grafik Scaterplot yang disajikan, terlihat titik-titik menyebar secara

acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik

diatas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak

terjadi heterokedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak

dipakai untuk memprediksi keberhasilan usaha, berdasarkan masukan

variabel independennya

4.5. Uji Glejser

Menentukan kriteria keputusan:

1) Jika nilai signifikan >0,05, maka tidak mengalami gangguan

(50)

2) Jika nilai signifikan<0,05, maka mengalami gangguan

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 19,0 (Nov,2015)

Pengambilan Keputusan:

Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel

independen, maka ada indikasi terjadi heterokedastisitas. Hasil tampilan output

SPSS dengan jelas menunjukkan tidak satupun variabel independen yang

signifikan secasra statistik mempengaruhi variabel dependen absolut Ut (absut).

Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5%,

jadi disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heterokedastisitas.

4.6. Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier sederhana ditujukan untuk menentukan hubungan

linier antara sebuah variabel bebas yang terdiri dari Pengaruh jejaring sosial

sebagai media promosi (X), dan variabel terikat yaitu keberhasilan usaha (Y).

Yang nantinya berguna untuk dapat mengetahui pengaruh positif atau negatif

(51)

Tabel 4.10

Analisis Regresi Linier Sederhana

Coefficientsa

a. Dependent Variable: Keberhasilan.Usaha

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 19,0 (Nov,2015)

Berdasarkan hasil pengolahan data tabel 4.8 kolom (unstandardized

coefficients) bagian B diperoleh model persamaan regresi linier sederhana sebagai

berikut:

Y= 13,897 + 0,645 X

Pada persamaan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Konstanta (Jejaring Sosial Sebagai Media Promosi) adalah 0 maka

Keberhasilan usaha (Y) akan sebesar 13,897

b. Koefisien Regresi X (Jejaring Sosial ) = 0,645 menunjukkan bahwa jika

ditingkatkan Jejaring Sosial Sebagai Media Promosi sebesar satu satuan maka

keberhasilan usaha akan bertambah sebesar nilai koefisien regresi X.

4.7. Uji-t (Parsial)

Uji-t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah variabel jejaring

sosial sebagai media promosi (X) berpengaruh terhadap keberhasilan usaha

pedagang pakaian pada pasar Petisah Medan. .

(52)

a. Ho,artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan

dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

b. Ha,artinya secara parsial terdapat pengaruh positif dan signifikan dari

variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y1).

Kriteria pengambilan keputusan:

a. Berdasarkan thitung:

Ho diterima jika thitung< ttabel pada α = 0,05

Ha diterima jika thitung> ttabelpada α = 0,05

b. Berdasarkan probabilitas (Sig.):

Jika probabilitasnya > 0,05 maka Ho diterima

Jika probabilitasnya < 0,05 maka Ho ditolak

Tabel 4.11.

b. Dependent Variable: Keberhasilan.Usaha

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 19,0 (Nov,2015)

Tabel 4.11 menunjukkan nilai t hitung yang diperoleh dari variabel yang dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Variabel Jejaring Sosial Sebagai Media Promosi (X) memiliki t hitung

sebesar 19,123 dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan t table adalah

(53)

tingkat signifikansiya 0,000 < 0,05. Sehingga dapat dikatakan bahwa

jejaring sosial sebagai media promosi secara individual atau secara parsial

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha. Artinya

jika ditingkatkan variabel jejaring sosial sebagai media promosi maka

keberhasilan usaha pedagang pakaian Pasar Petisah akan meningkat

4.8. Identifikasi Determinan (R2)

Determinan digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel

bebas terhadap variabel terikat. Jika determinan (R2) semakin besar atau

mendekati satu, maka pengaruh variabel bebas (terhadap variabel terikat (Y)

semakin kuat. Jika determinan (R2) semakin kecil atau mendekati nol, maka

pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat (Y) semakin lemah.

Tabel 4.12.

Uji Koefisien Determinan (R2 ) Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,884a ,782 ,780 2,49252

a. Predictors: (Constant), jejaring.sosial

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 19,0 (Nov,2015)

Pengambilan keputusan:

1) Pada model terlihat R=0.884 berarti hubungan antara jejaring sosial

sebagai media promosi terhadap keberhasilan usaha sebesar 88,4%.

Artinya hubungan kedua variabel tersebut sangat erat. Semakin besar R

berarti hubungan semakin erat.

2) R Square sebesar 0.782 berarti 78,2% variabel keberhasilan usaha dapat

(54)

21,8 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh

penelitian ini

3) Standard Error Estimated artinya mengukur variasi dari nilai yang

diprediksi. Standar Error of Estimed pada tabel adalah sebesar 2.495.

Semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik.

4.9. Pembahasan Hasil Penelitian

4.9.1. Pengaruh Jejaring Sosial Sebagai Media Promosi Terhadap Keberhasilan Usaha di Pasar Petisah Medan

Berdasarkan uji-t Parsial variable jejaring sosial sebagai media promosi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keberhasilan Usaha pada Pasar

Petisah Medan, Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian hipotesis secara parsial

yang menunjukkan tingkat signifikansi (0,000<0,05). dan Thitung19,123 > Ttabel

1,983. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Megawati (2014) yang menyatakan bahwa Strategi pemasaran di jejaring sosial

berpengaruh singnifikan terhadap keputusan pembelian dan meningkatkan

keberhasilan. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Holil (2012) yang menyatakan Selain dapat dijadikan sebagai sarana pemasaran

produk, jejaring sosial juga bisa dijadikan sebagai sarana interaksi dengan

konsumen. Melalui frekuensi iklan yang berulang, setidaknya akan membuat

promosi produk terbaca oleh konsumen.

Hasil positif dan signifikan yang ditunjukkan pada penelitian diatas tidak

terlepas dari besarnya pengaruh komunikasi pemasaran. Komunikasi pemasaran

yang baik yang diterapakan di jejaring sosial membuat Promosi di jejaring sosial

(55)

ini sesuai dengan Mario (2011) yang menyatakan bahwa komponen dalam

pemasaran melalui internet terutama melalui jejaring sosial, salah satunya adalah

membangun dan mempertahankan hubungan dengan pelanggan merupakan tujuan

dari pemasaran. Komunikasi pemasaran dapat efektif dan efisien apabila mampu

untuk dapat mengarahkan pelanggan sampai pada tahap komitmen pada

perusahaan. Pendapat ini didukung oleh Santoso (2009) yang menyatakan sebagai

aktivitas komunikasi pemasaran disini merupakan upaya menyampaikan pesan

melalui jejaring sosial kepada orang lain. Menyampaikan pesan dalam hal ini

menitikberatkan pada dua makna utama yaitu pertama untuk memberitahu atau

menginformasikan kepada orang lain atas produkyang dibuat. Kedua merupakan

upaya untuk mempengaruhi atau membujuk calon konsumen agar membeli,

(56)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Variabel jejaring sosial sebagai media promosi berpengaruh secara

positif dan signifikan terhadap variabel keberhasilan usaha. Hal ini

terlihat dari nilai signifikansi sebesar 0,000< 0,05 dan

Thitung19,123> Ttabel 1,983

2. Pada hasil uji R2 pada model terlihat R=0.884 berarti hubungan

antara jejaring sosial sebagai media promosi terhadap keberhasilan

usaha sebesar 88,4%. Artinya hubungan kedua variabel tersebut

sangat erat. Semakin besar R berarti hubungan semakin erat.

Sedangkan sisanya 11.6 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain

yang tidak diteliti oleh peneliti

3. Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi yang diperoleh nilai R

Square sebesar 0.782 berarti 78,2% variabel keberhasilan usaha

dapat dijelaskan oleh jejaring sosial sebagai media promosi,

sedangkan sisanya 21,8 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain

(57)

5.2. Saran

1. Bagi pedagang pakaian di Pasar Petisah Medan hendaknya dapat terus

meningkatkan pengetahuan mengenai promosi melalui jejaring sosial

serta meningkatkan komunikasi pemasaran melalui jejaring sosial

karena saat ini sudah banyak jejaring sosial baru yang bermunculan

2. Merancang promosi yang lebih kreatif melalui jejaring sosial untuk bisa

menjaring konsumen. Hal tersebut untuk mendapat feedback langsung

dari konsumen, seperti mengadakan kuis berhadiah voucher belanja

3. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara hendaknya

dapat mengadakan berbagai seminar, pelatihan maupun forum kepada

mahasiswa dalam rangka penggunaan jejaring sosial yang cerdas dalam

bisnis

4. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan untuk dapat meneruskan dan

mengembangkan penelitian ini pada masa yang akan datang dengan

lebih komprehensif, melalui penelitian yang lebih mendalam tentang

faktor-faktor lain yang mempengaruhi minat berwirausaha sehingga

(58)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Situs Jejaring Sosial

2.1.1 Pengertian Jejaring Sosial

Firmansyah (2010) mengemukakan bahwa situs jejaring sosial merupakan

sebuah situs berbasis pelayanan yang memungkinkan penggunanya untuk

membuat profil, melihat daftar pengguna yang tersedia, serta mengundang atau

menerima teman untuk bergabung dalam situs tersebut. Tampilan dasar situs

jejaring sosial ini menampilkan halaman profil pengguna, yang di dalamnya

terdiri dari identitas diri dan foto pengguna.

Setiap situs jejaring sosial memiliki daya tarik yang berbeda. Namun pada

dasarnya tujuannya sama yaitu untuk berkomunikasi dengan mudah dan lebih

menarik karena ditambah fitur-fitur yang memanjakan penggunanya. Dengan

beberapa penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa situs jejaring sosial

merupakan layanan berbasis web dimana digunakan untuk bersosialisasi dan

berkomunikasi dengan pihak lain baik dengan teman, keluarga, maupun suatu

komunitas yang memiliki tujuan yang sama.

2.1.2 Karakteristik dan Keunggulan Media Sosial atau Jejaring Sosial Social Networking Site (SNS) atau biasa disebut juga jejaring sosial

didefenisikan sebagai suatu layanan berbasis web yang memungkinkan setiap

individu untuk membangun hubungan sosial melalui dunia maya seperti

(59)

pemilik akun lainnya dalam sistem yang disediakan, dimana masing-masing

social networking site diantaranya MySpace, Facebook, Cyworld, Twitter and

Bebo. Fungsi dari penerapan sosial networking site itu sendiri berfokus pada

koneksi yang akan dibangun oleh satu orang dengan orang lainnya, di mana dapat

berupa hubungan sahabat, keluarga, event, profesi hungga bisnis dan pekerjaan

(Siswanto, 2013).

Setiap media sosial memiliki karakter yang berbeda-beda walaupun fungsi

dan kegunaannya tetap sama, yaitu sebagai jejaring sosial. Karakteristik media

sosial online ke dalam 5 (lima) bagian, yaitu :

1. Portal Sosial Media

Karakteristik portal sosial media ini dimiliki oleh penyedia seperti

Facebook dan Google+ dan sejenisnya. Pengguna atau member dari sosial media

ini lebih bervariasi, baik dari segi usia, profesi, lokasi, tingkat pendidikan maupun

tingkat penghasilannya. Dari segi usia bisa dikatakan data usia produktif yaitu

antara 15-60 tahun, berpendidikan (artinya paling tidak bersekolah wajib belajar)

atau paling tidak punya kemauan untuk belajar, profesi mulai dari pelajar,

mahasiswa, pekerja kantoran, pengusaha, dosen, tokoh, bahkan office boy. Potensi

pemasaran disini lebih terbuka dari sisi produk dan target sasaran.

Jenis promosi yang dapat dilakukan di sosial media ini bisa bersifat statis

(iklan banner dan tulisan) maupun yang bersifat dinamis (kuis, kontes) dengan

menggunakan beberapa fitur yang dimiliki. Sosial media ini juga memberikan

beraneka ragam fitur seperti menandai foto, membagikan status, unggah video,

tautan dan pembaharuan status (update status) dengan jumlah karakter yang tidak

(60)

promosi yang disediakan dalam bentuk aktifitas. Selain itu, dalam Facebook juga

memberikan kebebasan kepada pihak ketiga untuk mengembangkan aplikasi

tambahan, seperti kuis, games, dan lain-lain.

2. Sosial Media Berbasis Lokasi

Sosial media yang memiliki karakteristik seperti ini adalah Foursquare

dan path. Sosial media tersebut memiliki member lebih terbatas dibandingkan

sosial media portal, karena biasanya pemilik akun mempunyai kecendrungan

hanya untuk kesenangan dan eksistensi. Secara usia lebih dewasa dibanding sosial

media berbasis portal. Pemilik media sosial ini biasanya sudah menjadi member

dari sosial media berbasis portal dan memiliki pendidikan yang lebih tinggi dari

sosial media berbasis portal. Potensi pemasaran di sosial media ini lebih terbatas

dan tersegmentasi baik dari sisi produk, dan target sasaran. Biasanya promosi

disini dikaitkan dengan promosi di sosial media lainnya.

3. Portal Forum Diskusi dan Milis

Sosial media yang memiliki karakteristik ini antara lain Kakus, Forum

Otomotif, Yahoogroups, Googlegroups, dan sejenisnya. Bahkan sejumlah media

sosial atau jejaring sosial nasional online sudah menyediakan fasilitas forum

seperti yang dimiliki kaskus. Pengguna sosial media ini biasanya lebih

mempunyai karakteristik tertentu yaitu berbasis komunitas seperti pencinta

otomotif, programmer, tergantung dari tema yang diangkat forum tersebut.

Potensi pemasaran disini sangat terbatas dan sangat mengarah karena itu

sebaiknya produk/jasa yang dipromosikan sesuai dengan tema yang diangkat.

(61)

seperti ini, biasanya dijadikan sebagai tempat iklan gratis, bukan dalam bentuk

aktifitas seoerti Facebook atau Twitter.

4. Blog

Sosial media dengan karakteristik blog antara lain blogdetik, kompasiana,

blogspot, Wordpress, Multiply dan beberapa situs lain, bahkan perguruan tinggi

sudah banyak yang memiliki sosial media sperti ini. Para pengguna media sosial

ini biasanya disebut blogger. Para blogger biasanya punya kreatifitas dan

kemampuan menulis. Pengguna sosial media ini mempunyai tujuan dan maksud

tertentu dalam memiliki blog, seperti profil perusahaan, pencitraan, promosi

produk, jasa, komunitas, sebagai ajang curhat, berbagi ilmu, dan lain-lain.

Semakin tinggi page ranking dan search Engine Optimization (SEO) dari setiap

blog, maka akan bernilai semakin mahal. Oleh karena itu promosi yang berkaitan

dengan blog adalah pemasangan banner , keterkaitan content maupun keyword

terkait SEO.

Kebanyakan UKM yang memiliki blog biasanya tidak hanya

memperkenalkan produk dan perusahaannya saja, tetapi juga memposting

tulisan-tulisan yang berkaitan dengan bidang usahanya, bahkan artikel yang tidak

berhubungan sama sekali. Tujuannya adalah, untuk menguasai kata kunci dimesin

pencari (search engine) seperti Google dan Yahoo. Semakin banyak topik

pembahasan yang ada dalam blog, semakin besar kemungkinan orang

mengunjungi blog tersebut.

5. Mikroblog

Berbeda dengan blog, mikroblog dibatasi oleh keterbatasan teks/variasi.

(62)

memiliki akun sosial media portal seperti Facebook. Pemilik akun biasanya

mempunyai tujuan masing-masing dalam penggunaan sosial media ini. Mulai

untuk berkomunikasi, pencitraan, bahkan ada untuk interaksi dengan penggermar

bagi artis, tokoh institusi, baik pemerintah maupun swasta kepada masyarakat

umum.

Sosial media ini kerap kali menjadi barometer popularitas, karena fiturnya

dapat menampilkan topik yang paling banyak dibicarakan di sosial media ini

(trending topics) dengan menggunakan fasilitas hastag (#) serta didukung fasilitas

retweet dan percakapan secara terbuka. Semakin banyak memuber yang

menggunakan hastag yang dibuat, maka semakin be sar kemungkinan menjadi

trnding topics. Sehingga tidak jarang sosial media ini menjadi refrensi bagi media

dalam mengangkat sebuah topik untuk diberitakan. Walaupun masih sedikit,

beberapa UKM sudah ada yang menjadikan fasilitas hastag sebagai strategi

pemasaran dalam sosial media ini, namun strategi tersebut justru lebih sering

digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar untuk meningkatkan citra merek.

Dari beberapa karakteristik tersebut, perusahaan dapat memilih media

sosial mana yang lebih efektif digunakan untuk kepentingan promosi produk dan

usahanya. Namun dari kebanyakan UKM menggunakan lebih dari satu sosial

media dalam memasarkan produknya. Tujuannya agar perusahaan dapat meraih

lebih banyak konsumen dan calon konsumen tanpa terbatas komunitas atau

pengguna sosial media tertentu. Bahkan beberapa fitur sosial media pada

umumnya telah memiliki sistem integrasi, sehingga sosial media satu dengan

(63)

kelebihan masing-masing. Baik dari sisi jumlah pengguna, maupun fitur yang

disediakan.

Faktor pendukung lain seperti kemudahan mengakses, berinteraksi , dan

popularitas dari media sosial yang digunakan, menjadi alasan tersendiri dalam

memilih sosial media yang efektif untuk melakukan pemasaran produk.

Kebanyakan para pelaku UKM memilih Facebook, twitter, dan instagram untuk

menjaring konsumen dan mengarahkannya kepada sosial media lain, seperti blog,

forum atau website. Selain karena facebook, twitter dan instagram lebih populer

dan dapat melakukan interaksi secara langsung, juga karena ketiga media sosial

tersebut sudah menjadi aplikasi wajib yang tersedia dalam telepon seluler serta

mudah dioperasikan. Namun demikian, media sosial seperti Facebook, Twitter

dan Instagram memiliki keterbatasan dalam penyuguhan informasi secara utuh

mengenai perusahaan dan produknya.

Untuk lebih optimal, penggunaan blog atau website berbayar juga penting

dalam melakukan pemasaran. Karena penggunaan sosial media secara tunggal

dapat mengurangi kepercayaan konsumen dan calon konsumen terhadap produk

dan perusahaan. Hal ini disebabkan karena banyaknya penjahat dunia maya

(hacker) yang sering kali membobol dan mengambil alih kepemilikan akun sosial

media dari pemiliknya (Siswanto, 2013).

2.2 Promosi

2.2.1 Pengertian Promosi

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, promosi adalah perkenalan dalam

rangka memajukan usaha dagang. Promosi merupakan salah satu jenis komunikasi

Gambar

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.2
Gambar 4.1 :Struktur Organisasi Pasar Petisah Medan
Tabel 4.1 Uji Validitas
+7

Referensi

Dokumen terkait

a) Meningkatkan prestasi karyawan. Dari hasil kerja karyawan dapat diketahui masalah dan produktivitas mereka dalam bekerja. Dengan demikian, karyawan dapat

Nilai R-Square sebesar 0,215 menunjukkan bahwa kemampuan promosi jabatan dan lingkungan kerja untuk menjelaskan variabel kinerja pegawai adalah sebesar 21,5% sedangkan sisanya

Lingkungan kerja mempunyai pengaruh terhadap kinerja pegawai perusahaan dalam upaya untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan kepadanya yang pada akhirnya akan

Simamora, Hery, 2001, Manajemen Sumber Daya dan Manusia, Edisi Kedua Cetakan Ketiga.. Bagian Penerbit

Perusahaan sudah menyediakan peralatan yang memadai didalam ruangan kerja anda sehingga mendukung anda untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik.. Kondisi ventilasi di dalam

Tujuan penelitian ini adalah: yang pertama untuk mengetahui tingkat kinerja pegawai kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Boyolali, kedua untuk mengetahui tingkat

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Lisda Rahmasari (Jurnal:18) yang mengatakan bahwa kecerdasan emosional dan kecerdasan intelektual secara

Metode Penelitian Kuantitatif dilengkapi dengan Perbandingan Perhitungan Manual & Spss.. Jakarta: Kencana Prenada Media