Laporan Proyek Akhir
ABSTRAK
PENGUJIAN ALAT PRESS MEDIA JAMUR MANUAL Oleh:
M ROBY HUSNI
Usaha home industri merupakan usaha mikro yang keberadaannya di Indonesia semakin mendapatkan perhatian pemerintah dan masyarakat sehingga jumlahnya semakin banyak. Terutama untuk industri jamur, selain digunakan sebagai obat jamur juga makanan yang bisa dimakan buat camilan. Untuk mendapatkan produk yang memiliki kualitas yang baik maka
sistem industri atau sistem operasional dalam pembuatan media jamur perlu dibenahi, selain itu untuk menjaga agar mesin bisa bekerja secara optimal maka perlu diadakan suatu
perawatan dan pemeliharaan terhadap mesin yang digunakan untuk produksi jamur.
Dalam membuat mesin press media jamur bahan yang digunakan ialah: besi plat, besi siku UNP, dan pipa. Dimana besi plat dan besi siku UNP digunakan untuk membuat kerangka,
sedangkan pipa digunakan untuk hoper.
Untuk mengetahui kapasitas produksi pada alat press media jamur manual ini, maka dilakukanlah pengujian pada alat press media jamur manual itu sendiri. Pengujian 10 baglog
dilakukan dengan 3 tahap, pengujian pertama dengan 3 baglog waktu yang diperlukan 1 menit dan, pengujian kedua dengan 6 baglog waktu yang diperlukan 2 menit, sedangkan pengujian ketiga 10 baglog waktu yang diperlukan 3 menit. Kapasitas produksi pada alat press media jamur manual ini adalah 180 baglog/jam.
Laporan Proyek Akhir
ABSTRACT
THE TESTING OF MANUAL PRESS TOOL IN MUSHROOM MEDIA By:
M ROBY HUSNI
Home industry is a micro enterprises which more increase presence in Indonesia because it gained the attention of government and society. Particularly in mushroom industry, it was not only use as a medicine but also as a snack. To get a product which has best quality then industry system and operational system in mushroom media production should be repair. To keep the machine can work optimally, it is necessary to care and maintenance of machine which used in mushroom media production.
In the process of manual press tool in mushroom media, the materials used are iron plate, UNP brackets, and pipe. Iron plate and UNP brackets used to make the framework while the pipe used to make hoper.
To know the production capacity of press tool in mushroom media then the testing was done in mushroom media. The testing of 10 baglog was done in 3 phases. First phases, 3 baglog took 1 minutes. Second phases, 6 baglog took 2 minutes. Third phases, 10 baglog took 3 minutes. The production capacity of the manual press tool in mushroom media is 180baglog/jam
Laporan Proyek Akhir
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama M. Roby Husni, dan dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 09 Oktober 1991. Penulis beralamat di jl. Pangeran Antasari Gg
Sadar No 21 Tanjung Karang Timur Bandar Lampung. Penulis anak kedua dari dua bersaudara pasangan Bapak Husni Arifin dan Ibu Lusiana K.N.
Pendidikan Sekolah Dasar (SD) diselsaikan di SDN 4 Sawah Berebes 2003, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) di SLTP Kartika II-2 Bandar Lampung pada tahun 2006, Kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di SMK 2Mei Bandar Lampung
pada tahun 2009.
Tahun 2009, penulis terdaftar sebagai Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Lampung melalui jalur NON SPMB, dan diterima pada Program Studi Diploma III Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Lampung. Selama menjadi mahasiswa
Laporan Proyek Akhir
PERSEMBAHAN
Puji dan syukur penyusun kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya, serta yang menguasai jagat raya dan seisinya, serta teladan dan panutan kita Nabi Muhamad SAW
Dengan ketulusan hati ku persembahkan karya ini untuk:
Ayah dan Ibu tercinta
Atas bimbingan, kasih sayang yang tulus yang tak pernah lelah, untuk doa dan kesabarannya saat menantikan keberhasilan ku.
Kakanda ku Tersayang
Yang telah bisa mengerti kesibukan saya sehingga bisa menyelesaikan laporan Proyek Akhir ini. Inilah kakakmu, yang tengah mencari jalan hidup
Almamater Tercinta
Dimana tempatku belajar dan menimba ilmu sungguh proses yamg sangat berharga. Inilah saya dengan hasil sementara masih jauh dari kata sempurna.
Laporan Proyek Akhir
MOTTO
Berfikir, berkata dan berbuat baik dimanapun kita berada
(M Roby Husni)
Jadikanlah hari esok lebih baik dari hari ini
(M Roby Husni)
Hanya orang yang tulus hati, senantiasa aktif bekerja dan tidak mengenal lelah akan berhasil dalam meniti hidup.
(M Roby Husni)
Karena seungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan
(Q.S Al-Insyrah 94:5)
Saat yang paling membahayakan dating bersama kemenangan yang besar
(Christopher Columbus)
Hal yang terpenting dalam hidup bukanlah menjadi yang terbaik, melainkan berusahalah memberikan yang terbaik pada semua hal yang kita lakukan meski itu berat dan menyakitkan
Laporan Proyek Akhir
SANWACANA
Assalamu”alaikum wr.wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNyah kepada penulis sehingga penulis dapat menyelsaikan laporan Tugas Akhir ini tepat pada waktunya.
Judul laporan Tugas Akhir ini adalah “ PENGUJIAN ALAT PRESS MEDIA JAMUR MANUAL “ Laporan Proyek Akhir ini merupakan salah satu syarat kelulusan bagi mahasiswa pada jenjang Studi Diploma III di Fakultas Universitas Lampung. Selain itu,
Tugas Akhir ini merupakan penerapan ilmu yang telah didapatkan selama proses perkuliahan dan merupakan salah satu media untuk menambah wawasan penyusun.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini dapat diselsaikan berkat bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Ibu Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Lampung.
2. Bapak Harmen Burhanuddin, S.T., M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas
Lampung.
3. Bapak Zulhanif, S.T., M.T., selaku Ketua Program Studi D3 Teknik Mesin Universitas
Lampung.
4. Bapak Rudolf S Saragih S.T. M.T, selaku pembi,bing Proyek Akhir yang ditengah kesibukannya telah bersedia menyempatkan waktu untuk mebimbing penulis
Laporan Proyek Akhir
5. Bapak Dr. Ir. Yanuar Burhanuddin, M.T. selaku dosen penguji Proyek Akhir.
6. Bapak dan Ibu Dosen Teknik Mesin yang telah memberikan ilmu dan tenaganya kepada
penulis.
7. Ayahanda Husni Arifin dan Ibunda Lusiana K.N tercinta yang telah memberikan
bimbingan baik moral maupun materi yang selalu mengucurkan keringat, tenaga tanpa mengenal lelah atas kasih sayangnya dan selalu memberi semangat kepada penulis.
8. Kakakku tercinta Sari Nova Fesna tercinta yang telah memberikan semangat dan motivasi
kepada penulis
9. Siti Mardeliza Dea yang selalu memberikan semangat dan motivasi kepada penulis.
10.Staf dan Karyawan di Jurusan Teknik Mesin Unila.
11.Rekan seperjuangan Proyek Akhir Robi Pahmardon atas kerjasama team serta
kebersamaan membuat alat press media jamur manual.
12.Teman-teman semasa kuliah, Irsad, Sugi, Sepri, Dwi, Rendra, Ida, Yusi, Wilson, Taufik, Miftah, Irfan, Agustinus dan teman-teman lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu.
Laporan Proyek Akhir
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan Proyek Akhir ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis sangat menharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini. Semoga Proyek Akhir ini berguna bagi kita semua khususnya dalam dunia teknologi tepat guna.
Bandar Lampung, April 2013
Penulis
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Beberapa tahun terakhir ini banyak pelaku usaha kecil menengah dibidang budidaya jamur tiram yang mulai berkembang tidak mampu memenuhi pesanan
jamur tiram dipasaran disebabkan alat pengepress media jamur yang ada untuk kapasitas yang banyak bekerja lambat, sedangkan pesanan para pelanggan semakin banyak dengan batas waktu pengerjaan yang singkat. Untuk membantu
para pengusaha jamur tersebut, maka dibuat alat press media jamur manual yang harganya terjangkau untuk pengusahaa kecil atau Home Industri, namun pembuatan alat didesain dengan bentuk yang lebih sederhana dan perawatannya lebih mudah, sehingga pengusaha jamur dapat menekan biaya produksi dan mendapatkan untung yang besar, penulis tertarik untuk membuat dan menguji alat
press media jamur manual yang telah dibuat oleh saudara Robi Pahmardon untuk mengetahui perfoma dan kapasitas serta kualitas alat pengepress media jamur
Laporan Proyek Akhir 1.2 Tujuan Dan Manfaat
1. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan proyek akhir dengan judul pengujian Mesin Press Media Jamur Manual sebagai berikut :
a. Mengetahui hasil pengujian alat press media jamur manual dan mekanis.
b. Mengetahui kapasitas hasil produksi yang dihasilkan dari alat press media jamur manual.
2. Manfaat yang diperoleh dari pembuatan alat press media jamur manual antara lain :
a. Melatih kreatifitas mahasiswa.
b. Menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa tentang dunia industri.
c. Meningkatkan ketrampilan mahasiswa dalam pembuatan mesin penggerak tangan.
d. Mempercepat proses produksi serta memperbaiki kualitas produksi dari mesin press media jamur sebelumnya.
3
Laporan Proyek Akhir 1.3 Batasan Masalah
Dengan memperhatikan beberapa permasalahan yang ada maka dalam pengujian Proyek Akhir ini hanya dibatasai pada perbandingan proses pengepressan media
jamur antara mesin press media jamur manual dengan mesin otomatis.
1.4 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan proyek akhir ini terdiri dartugas akhir ini terdiri
lima bab, dan setiap beb berisikan sub–sub bab. Adapun sistematika penulisan laporan proyek akhir ini dapat diurakan sebagai berikut :
I. PENDAHULUAN
Berisikan tentang latar belakang, penelitian, tujuan penelitian, batasan masalah yang diambil, dan sistematika penulisan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini penulis mengemukakan landasan teori yang yang berisi teori-teori dasar yang bersesuaian dengan materi yang dibahas pada laporan proyek akhir.
III. METODE PROYEK AKHIR
Berisikan tentang metode penelitian, bahan dan peralatan penelitian,dan tahap pengujian alat press media jamur manual.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Laporan Proyek Akhir
V. SIMPULAN DAN SARAN
Berisikan tentang simpulan dari hasil penelitian dan saran-saran.
DAFTAR PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Jamur
Jamur adalah tubuh buah yang tampak di permukaan media tumbuh dari sekelompok fungi (Basidiomycota) yang berbentuk seperti payung: terdiri dari bagian yang tegak (“batang”) dan bagian yang mendatar atau membulat. Secara
teknis biologis, tubuh buah ini disebut basidium. Beberapa jamur aman dimakan manusia bahkan beberapa dianggap berkhasiat obat, dan beberapa yang lain
beracun. Contoh jamur yang bisa dimakan: jamur merang (Volvariela volvacea), jamur tiram (Pleurotus), jamur kuping (Auricularia polytricha), jamur kancing
atau champignon (Agaricus campestris), dan jamur shiitake (Lentinus edulis).
Jamur Tiram dalam bahasa Yunani disebut Pleurotus, artinya “ bentuk samping atau posisi menyamping antara tangkai dengan tudung”. Sedangkan sebutan nama
“tiram”, karena bentuk atau tubuh buahnya menyerupai kulit tiram (cangkang
kerang). Dibelahan Amerika dan Eropa, jamur ini lebih populer dengan sebutan
Oyster mushroom, mempunyai tangkai tudung tidak tepat ditengah seperti yang lainnya. Asal usul jamur tiram berasal dari Negara Belanda, kemudian menyebar
Laporan Proyek Akhir
penelitian dan riset Badan Kesehatan Dunia (WHO), jamur tiram memenuhi
standar gizi sebagai makanan yang layak dikonsumsi, enak dimakan, tidak beracun, dan memiliki kandungan gizi yang tinggi serta berkhasiat sebagai obat
berbagai macam penyakit.
Gambar 1. Jamur Tiram (id.wikpedia.org/wiki/jamur_tiram)
Jamur tiram merupakan jenis jamur kayu yang awalnya tumbuh secara alami pada batang-batang pohon yang telah mengalami pelapukan, umumnya mudah di
jumpai di daerah hutan-hutan. Sementara itu di Indonesia sendiri budi daya jamur tiram baru mulai dirintis sejak lebih kurang tahun 1988. pada waktu itu petani atau
pengusaha jamur tiram masih sedikit sekali. Namun sesuai dengan laju perkembangan zaman, akhir-akhir ini jamur tiram mulai dilirik untuk dibudidayakan besar-besaran dengan metode yang lebih sophisticated, yakni tidak
mengandalkan batang pohon yang dinilai tidak efisien melainkan menggunakan hasil rekayasa teknologi moderen dengan memanfaatkan bahan media tanam dari
serbuk kayu (gergajian), jerami padi dan alang-alang.
7
Laporan Proyek Akhir
petani jamur lebih suka menggunakan media tanam dari serbuk kayu dan jerami,
karena bahan baku tersebut selain mudah didapat harganya juga relatif murah.
2.1.1. Siklus hidup
Pada umumnya jamur tiram, Pleurotus ostreatus, mengalami dua tipe perkembangbiakan dalam siklus hidupnya, yakni secara aseksual maupun seksual.
Seperti halnya reproduksi aseksual jamur, reproduksi aseksual basidiomycota secara umum yang terjadi melalui jalur spora yang terbentuk secara endogen pada
kantung spora atau sporangiumnya, spora aseksualnya yang disebut konidiospora terbentuk dalam konidium. Sedangkan secara seksual, reproduksinya terjadi melalui penyatuan dua jenis hifa yang bertindak sebagai gamet jantan dan betina
membentuk zigot yang kemudian tumbuh menjadi primodia dewasa. Spora seksual pada jamur tiram putih, disebut juga basidiospora yang terletak pada
kantung basidium.
Mula-mula basidiospora bergerminasi membentuk suatu masa miselium monokaryotik, yaitu miselium dengan inti haploid. Miselium terus bertumbuh hingga hifa pada miselium tersebut berfusi dengan hifa lain yang kompatibel sehingga terjadi plasmogami membentuk hifa dikaryotik. Setelah itu apabila kondisi lingkungan memungkinkan (suhu antara 10-20 °C, kelembapan 85-90%, cahaya mencukupi, dan CO2 < 1000 ppm) maka tubuh buah akan terbentuk. Terbentuknya tubuh buah diiringi terjadinya kariogami dan meiosis pada
Laporan Proyek Akhir
Nukleus haploid hasil meiosis kemudian bermigrasi menuju tetrad basidiospora
pada basidium. Basidium ini terletak pada bilah atau sekat pada tudung jamur dewasa yang jumlahnya banyak (lamela). Dari spora yang terlepas ini akan
berkembang menjadi hifa monokarion. Hifa ini akan memanjangkan filamennya dengan membentuk cabang hasil pembentukan dari dua nukleus yang dibatasi oleh septum (satu septum satu nukleus). Kemudian hifa monokarion akan
mengumpul membentuk jaringan sambung menyambung berwarna putih yang disebut miselium awal dan akhirnya tumbuh menjadi miselium dewasa (kumpulan
hifa dikarion). Dalam tingkatan ini, hifa-hifa mengalami tahapan plasmogami, kariogami, dan meiosis hingga membentuk bakal jamur. Nantinya, jamur dewasa
ini dapat langsung dipanen atau dipersiapkan kembali menjadi bibit induk.
2.1.2. Syarat pertumbuhan
Dalam menggunakan media pertumbuhan, jerami yang baik untuk dibuat sebagai bahan media tanam adalah dari jenis jerami yang keras sebab jerami yang keras banyak mengandung selulosa yang merupakan bahan yang diperlukan oleh jamur
dalam jumlah banyak disamping itu jerami yang keras membuat media tanaman tidak cepat habis. Hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan jerami sebagai
bahan baku media tanam adalah dalam hal kebersihan dan kekeringan, selain itu jerami yang digunakan tidlak busuk dan tidak ditumbuhi jamur jenis lain. Media yang terbuat dari campuran bahan-bahan tersebut perlu diatur kadar airnya. Kadar
9
Laporan Proyek Akhir
Gambar 2. Habitat alami jamur tiram (id.wikpedia.org/wiki/jamur)
Secara alami, jamur tiram Pleurotus ditemukan di hutan dibawah pohon berdaun lebar atau di bawah tanaman berkayu. Jamur tiram tidak memerlukan cahaya
matahari yang banyak, di tempat terlindung miselium jamur akan tumbuh lebih cepat daripada di tempat yang terang dengan cahaya matahari berlimpah.
Pertumbuhan misellium akan tumbuh dengan cepat dalam keadaan gelap/tanpa sinar. Pada masa pertumbuhan misellium, jamur tiram sebaiknya ditempatkan dalam ruangan yang gelap, tetapi pada masa pertumbuhan badan buah
memerlukan adanya rangsangan sinar. Pada tempat yang sama sekali tidak ada cahaya badan buah tidak dapat tumbuh, oleh karena itu pada masa terbentuknya
Laporan Proyek Akhir
Pada budidaya jamur tiram suhu udara memegang peranan yang penting untuk
mendapatkan pertumbuhan badan buah yang optimal. Pada umumnya suhu yang optimal untuk pertumbuhan jamur tiram, dibedakan dalam dua fase yaitu fase
inkubasi yang memerlukan suhu udara berkisar antara 22 - 28 OC dengan kelembapan 60 - 70 % dan fase pembentukan tubuh buah memerlukan suhu udara antara 16 - 22 OC.
Tingkat keasaman media juga sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan jamur tiram. Apabila pH terlalu rendah atau terlalu tinggi maka pertumbuhan jamur akan
terhambat. bahkan mungkin akan tumbuh jamur lain yang akan mergganggu pertumbuhan jamur tiram itu sendiri. Keasaman pH media perlu diatur antara pH 6 - 7 dengan menggunakan kapur (Calsium carbonat).
Kondisi di atas lebih mudah dicapai di daerah dataran tinggi sekitar 700-800 m dpl. Kemungkinan budidaya jamur di dataran rendah tidaklah mustahil asalkan
iklim ruang penyimpanan dapat diatur dan disesuaikan dengan keperluan jamur.
2.1.3. Kandungan gizi
Berdasarkan penelitian Sunan Pongsamart, biochemistry, Faculty of Pharmaceutical Universitas Chulangkorn, jamur tiram mengandung protein, air,
11
Laporan Proyek Akhir
Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) merupakan bahan makanan bernutrisi dengan
kandungan protein tinggi, kaya vitamin dan mineral, rendah karbohidrat, lemak dan kalori. Jamur ini memiliki kandungan nutrisi seperti vitamin, fosfor, besi,
kalsium, karbohidrat, dan protein. Untuk kandungan proteinnya, lumayan cukup tinggi, yaitu sekitar 10,5-30,4%.
Komposisi dan kandungan nutrisi setiap 100 gram jamur tiram adalah 367 kalori,
10,5-30,4 persen protein, 56,6 persen karbohidrat, 1,7-2,2 persen lemak, 0.20 mg thiamin, 4.7-4.9 mg riboflavin, 77,2 mg niacin, dan 314.0 mg kalsium. Kalori
yang dikandung jamur ini adalah 100 kj/100 gram dengan 72 persen lemak tak jenuh. Serat jamur sangat baik untuk pencernaan. Kandungan seratnya mencapai 7,4- 24,6 persen sehingga cocok untuk para pelaku diet.
Kandungan gizi jamur tiram menurut Direktorat Jenderal Hortikultura Departemen Pertanian. Protein rata-rata 3.5 – 4 % dari berat basah. Berarti dua
kali lipat lebih tinggi dibandingkan asparagus dan kubis. Jika dihitung berat kering. Kandungan proteinnya 10,5-30,4%. Sedangkan beras hanya 7.3%, gandum 13.2%, kedelai 39.1%, dan susu sapi 25.2%.Jamur tiram juga mengandung 9
macam asam amino yaitu lisin, metionin, triptofan, threonin, valin, leusin, isoleusin, histidin, dan fenilalanin. 72%
Lemak dalam jamur tiram adalah asam lemak tidak jenuh sehingga aman dikonsumsi baik yang menderita kelebihan kolesterol (hiperkolesterol) maupun gangguan metabolisme lipid lainnya. 28% asam lemak jenuh serta adanya
Laporan Proyek Akhir
vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin), niasin dan provitamin D2
(ergosterol), dalam jamur tiram cukup tinggi. Mineral utama tertinggi adalah Kalium, Fosfor, Natrium, Kalsium, dan Magnesium. Mineral utama tertinggi
adalah : Zn, Fe, Mn, Mo, Co, Pb. Konsentrasi K, P, Na, Ca dan Me mencapai 56-70% dari total abu dengan kadar K mencapai 45%. Mineral mikroelemen yang bersifat logam dalam jarum tiram kandungannya rendah, sehingga jamur ini aman
dikonsumsi setiap hari.
2.1.4. Manfaat
Gambar 3. Jamur tiram sebagai bahan makanan (id.wikpedia.org/wiki/jamur)
Jamur tiram juga memiliki berbagai manfaat yaitu sebagai makanan, menurunkan
kolesterol, sebagai antibakterial dan antitumor, serta dapat menghasilkan enzim hidrolisis dan enzim oksidasi. Selain itu, jamur tiram juga dapat berguna dalam
13
Laporan Proyek Akhir
Jamur tiram ini memiliki manfaat kesehatan diantaranya, dapat mengurangi
kolesterol dan jantung lemah serta beberapa penyakit lainnya. Jamur ini juga dipercaya mempunyai khasiat obat untuk berbagai penyakit seperti penyakit lever,
diabetes, anemia. Selain itu jamur tiram juga dapat bermanfaat sebagai antiviral dan antikanker serta menurunkan kadar kolesterol.
Di samping itu, jamur tiram juga dipercaya mampu membantu penurunan berat
badan karena berserat tinggi dan membantu pencernaan. Jamur tiram ini mengandung senyawa pleuran yang berkhasiat sebagai antitumor, menurunkan
kolesterol, serta bertindak sebagai antioksidan. Adanya polisakarida, khususnya Beta-D-glucans pada jamur tiram mempunyai efek positif sebagai antitumor, antikanker, antivirus (termasuk AIDS), melawan kolesterol, antijamur, antibakteri,
dan dapat meningkatkan sistem imun. Pada jamur tiram, produk ini disebut sebagai plovastin yang di pasaran dikenal sebagai suplemen penurun kolesterol
(komponen aktifnya statin yang baik untuk menghambat metabolisme kolesterol di dalam tubuh manusia).
Dilihat dari kandungan gizi yang terdapat dalam jamur tiram maka bahan ini
termasuk aman untuk dikonsumsi. Adanya serat yaitu lignoselulosa baik untuk pencernaan. USDA (United States Drugs and Administration) yang melakukan
penelitian pada tikus menunjukkan bahwa dengan pemberian menu jamur tiram selama 3 minggu akan menurunkan kadar kolesterol dalam serum hingga 40 %
Laporan Proyek Akhir
kolesterol pada penderita hiperkolesterol. Di Jepang saat ini sedang diteliti potensi
jamur tiram sebagai bahan makanan yang dapat mencegah timbulnya tumor.
2.2. Pengelasan
Pengelasan adalah proses penyambungan dua buah atau lebih logam dasar (base metal) dengan cara pencairan material tersebut melalui masukan panas (het input).
2.2.1 Las listrik
Elektroda-elektroda yang digunakan untuk menekan benda kerja dengan tekanan yang cukup arus listrik akan mencairkan benda kerja sehingga membentuk paduan
yang kokoh. Bentuk hasil pengelasan ditentukan oleh bentuk-bentuk elektroda. Mesin las yang ada pada unit peralatan las berdasarkan arus yang dikeluarkan pada ujung-ujung elektroda dibedakan menjadi beberapa macam yaitu (Daryanto,
1987):
a. Mesin las arus searah (DC)
Pesawat las arus searah (DC) dapat berupa pesawat transformator rectifier, pembangkit listrik motor diesel atau motor bensin maupun pesawat pembangkit lstrik yang digerakkan oleh motor listrik.
Mesin las DC ada dua macam, yaitu las stasioner dan mesin las portable. Mesin las stasioner biasanya digunakan pada tempat-tempat atau bengkel yang mempunyai jaringan listrik permanen. Adapun mesin las portable yang memp[unyai bentuk relatif lebih kecil biasanya digunakan untuk
15
Laporan Proyek Akhir
Gambar 4. Mesin Las DC (Saputra, 2008)
b. Mesin las arus bolak balik (AC)
Mesin las arus AC meperoleh busur nyala dari transformator dimana di
dalam pesawat ini arus dari jaring-jaring listrik diubah menjadi arus bolak balik oleh transformator yang sesuai dengan arus yang digunakan untuk
mengelas sehingga mesin las ini disebut juga mesin las transformator. Mesin las ini mempunyai dua buah kumparan primer dililit oleh kawat tembaga berukuran lebih besar dengan jumlah yang lebih sedikit dan di
dalam transformator terdapat sebuah inti besi (regulator) yang dapat digerakkan untuk mengatur besarnya arus listrik dalam pengelas
Laporan Proyek Akhir 2.2.2 Las Oksi Asitilin
Pengelasan dengan oksi asitilin adalah proses secara manual dengan pemanasan permukaan logam yang akan dilas atau disambung sampai mencair oleh nyala gas
asetilin melalui pembakaran C2H2 dengan gas O2 dengan atau tanpa logam
pengisi. Proses penyambungannya dapat dilakukan dengan tekanan. Pembakaran gas C2H2 oleh oksigen (O2) dapat menghasilkan suhu panas yang sangat tinggi
sehingga dapat mencairkan logam. Untuk memperoleh nyala pembakaran yang baik perlu melakukan pengaturan campuran gas yang dibakar. Jika jumlah gas O2
ditambah maka akan dihasilkan suhu yang sangat tinggi, lebih tinggi dari suhu titik lebur baja atau metal lainnya sehingga dalam waktu sekejap mampu mencairkan logam tersebut yang cukup tebal. Oleh karena itu las ini sangat baik
untuk memotong logam. Namun, pemotongan dengan las ini tidak baik untuk memotong baja paduan misalnya steinless steel yang sangat peka terhadap oksidasi.
17
Laporan Proyek Akhir 2.2.3 Teknik Pengelasan
Sebelum proses pengelasan dilaksanakan sebaiknya mengetahui tentang teknik-teknik pengelasan untuk mengurangi tingkat kegagalan pada proses pengelasan.
Dalam mengelas pelat tipis, teknik-teknik ini sangat diperlukan. Ada beberapa hal yang harus diketahui tentang teknik pengelasan antara lain (Daryanto, 1993):
a. Menentukan arus tegangan listrik yang digunakan dalam pengelasan
yang diatur sesuai dengan kebutuhan. Daya yang dibutuhkan untuk pengelasan tergantung dari besarnya arus dan tegangan listrik yang
digunakan. Hal ini dikarenakan penggunaan tegangan tidak boleh terlalu tinggi hanya sekitar 55 volt sampai 85 volt. Hal ini berhubungan dengan keselamatan kerja operator las. Tubuh manusia
tidak akan mampu menahan arus listrik dengan tegangan tinggi. Tegangan listrik yang digunakan pada mesin las (tegangan pada
ujung-ujung terminal) berkisar 55 volt sampai 85 volt, tegangan ini disebut sebagai tegangan pembakaran. Bila nyala busur listrk sudah terjadi maka tegangan turun menjadi 20 volt sampai 40 volt, tegangan ini
disebut dengan tegangan kerja. Semakin besar diameter elektoda maka semakin besar pula arus yang terjadi.
b. Menyalakan dan mematikan elektroda
Untuk menyalakan atau membuat busur listrik perlu diperhatikan jenis
Laporan Proyek Akhir
sudah terhubung dengan kabel massa. Adapun cara menyalakan mesin
las arus DC dengan cara menggoreskan dengan arah naik turun. Elektroda digerakkan lurus ke bawah sampai menyentuh benda kerja
kemudian diangkat setinggi diameter elektroda.
2.3Penggerindaan
Penggerindaan adalah proses menghaluskan permukaan material yang dilakukan
oleh betu gerinda dengan jumlah mata potongan yang tak terhitung yang merupakan serbuk abrasive di permukaannya.
Pada dasarnya mesin gerinda berguna untuk menggerinda permukaan benda kerja sehingga rata dan halus, khususnya untuk mengasah pahat pemotong dari mesin
perkakas. Bentuk mesin ini ada yang duduk dan ada yang berdiri serta ada gerinda tangan. Yang dimaksud mesin gerinda duduk adalah mesin gerinda yang pemasangannya diikat dengan baut pada bangku kerja, sedangkan mesin gerinda
berdiri adalah mesin gerinda yang terpasang pada kakinya yang tinggi (Daryanto, 1987).
19
Laporan Proyek Akhir 2.4Pemotongan
Pemotongan dilakukan terhadap baja profil “U” yang digunakan sebagai kerangka
mesin dengan ukuran profil 50 mm x 33 mm x 2 mm. Selain pemotongan besi
baja profil U, pemotongan juga dilakukan pada pelat tipis yang mempunyai ketebalan 2 mm yang nantinya digunakan untuk pembuatan hooper, housing dan saluran pembuangan. Untuk pemotongan pelat kita menggunakan gerinda potong,
gergaji besi, gunting pelat dan terkadang menggunakan mesin las asitilin.
Gambar 8. Mesin Gerinda Potong
2.5Pengeboran (Drilling)
Pengeboran (drilling) dilakukan pada kerangka mesin bertujuan sebagai tempat dudukan baut. Pengeboran dilakukan agar komponen mesin dapat dibongkar pasang saat terjadi kerusakan sehingga dapat diganti dengan hanya melepas
Laporan Proyek Akhir
Gambar 9. Mesin Bor Tangan
2.6. Jenis-Jenis alat Pres media jamur.
Umumnya, pada proses pengepresan dilakukan dengan menggunakan alat bantu.Alat bantu tersebut dapat berupa alat bantu manual atau alat bantu
mekanis.
Adapun jenis-jenis alat pres media jamur, diantaranya:
2.6.1. Pengepress media jamur manual
21
Laporan Proyek Akhir
Fungsi alat : Pres baglog adalah suatu alat cetak yang digunakan khusus
untuk pembuatan baglog jamur.
2.6.2. Pengepress Log jamur 2 mata.
Gambar 11. Mesin press media jamur mekanik
Fungsi alat : Mengepress Log jamur dalam plastik agar padat Dimensi : 400 x 350 x 600 mm
Penggerak : EM 1/4 Hp 220 V 1 Ph
PENGUJIAN ALAT PRESS MEDIA JAMUR MANUAL
( Laporan Proyek Akhir)
Oleh
M ROBY HUSNI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
PENGUJIAN ALAT PRESS MEDIA JAMUR MANUAL
Laporan Proyek Akhir
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar
AHLI MADYA (A.Md)
Pada
Program Diploma III Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Lampung
Oleh
M ROBY HUSNI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari data–data hasil pengujian yang telah dilaksanakan, maka penulis dapat menyimpulkan :
1. Cara kerja alat press media jamur manual terbilang cukup mudah yaitu dengan 2 operator, dimana operator pertama bertugas memasukan baglog kedalam hoper, kemudian operator kedua mengepress media jamur menggunakan tenaga manusia.
2. Hasil produksi pada alat press media jamur manual ini lebih banyak dibandingkan mesin press media jamur mekanis, kapasitas kerja pada alat press media jamur manual 180 baglog/jam sedangkan kapasitas kerja pada mesin press media jamur mekanis hanya 100 baglog/jam.
3. Hasil pengepressan pada alat press media jamur manual sangat dipengaruhi oleh operator, semakin cepat dalam proses pengepressan
media jamur semakin lebih banyak kapasitas produksi yang dihasilkan.
37
Laporan Proyek Akhir
Dari data–data yang telah didapat setelah melakukan pengujian alat press media
jamur manual, penulis dapat member beberapa saran diantaranya :
1. Pada alat press media jamur manual ini jauh lebih praktis penggunaannya dan lebih terjangkau harga nya dari mesin press media jamur mekanis, karena kapasitas produksi lebih banyak dan lebih cepat untuk memenuhi pesanan media jamur bagi pengusaha kecil atau ( home industi ).
2. Untuk kedepannya agar alat press media jamur manual lebih optimal produksinya, perlu ditambahkan 1 hoper lagi untuk meningkatkan kapasitas produksi media jamur yang lebih banyak.
3. Sebelum melakukan pengujian alat press media jamur manual, jangan lupa memberi pelumas pada as poros karena hal ini sangat penting saat
pengepressan alat media jamur manual, untuk menunjang hasil pengepressan yang optimal dan memperpanjang usia pakai alat press
Laporan Proyek Akhir
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Jamur Tiram ... 6
2. Habitat alami jamur tiram ... 9
3. Jamur tiram sebagai bahan makanan... 12
Laporan Proyek Akhir
20. Kapur ... 27
Laporan Proyek Akhir
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
ABSTRAK ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
SANWACANA ... ix
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR TABEL ... xv
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Tujuan Dan Manfaat ... 2
1.3. Batasan Masalah ... 3
1.4. Sistematika Penulisan ... 3
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jamur ... 5
2.2. Pengelasan ... 14
Laporan Proyek Akhir
2.4. Pemotongan ... 19
2.5. Pengeboran (Drilling)………... . 19
2.6. Jenis-Jenis Alat Press Media Jamur……… 20
III. METODE PROYEK AKHIR 3.1. Waktu dan Tempat ... 22
3.2. Alat Dan Bahan………... 22
3.3. Prosedur Percobaan………. . 28
3.4. Diagram Alur Pengujian……… ... 30
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengujian ... 31
4.2. Pembahasan……….. 34
V. PENUTUP 5.1. Kesimpulan ... 35
5.2. Saran ... 36
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Z. 2006. Elemen Mesin 1. Refika Aditama. Bandung.
Daryanto. 1993. Dasar-Dasar Teknik Mesin. Rineka Cipta. Jakarta. Daryanto. 1987. Mesin Perkakas Bengkel. Rineka Cipta. Jakarta.
Sularso, MSME. 1997. Dasar Perencanaan Dan Pemilihan Mesin. PT. Pradyna Paramita. Jakarta
http://id.wikipedia.org/wiki/Jamur
http://www.iptek.net.id/ind/warintek/?mnu=6&ttg=6&doc=6c27
xv
Laporan Proyek Akhir
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Perbandingan Komposisi Bahan Baglog ... 28
Judul Proyek Akhir : PENGUJIAN ALAT PRESS MEDIA JAMUR MANUAL
Nama Mahasiswa : M ROBY HUSNI Nomor Pokok Mahasiswa : 0905101014 Program Studi : DIII Teknik Mesin
Jurusan : Teknik Mesin
Fakultas : Teknik
Bandar Lampung, 25 April 2013
MENYETUJUI,
Ketua Program Studi
Diploma III Teknik Mesin Dosen Pembimbing
Zulhanif, S.T., M.T Rudolf S Saragih, S.T, M.T NIP.197304022000031002 NIP. 197008022000121001
MENGETAHUI, Ketua Jurusan Teknik Mesin
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua Penguji : Rudolf S Saragih, S.T. M.T
Penguji
Bukan Pembimbing : Dr. Ir. Yanuar Burhanuddin, M.T
2. Dekan Fakultas Teknik Universitas Lampung
Dr. Ir. Lusmelia Afriani, D.E.A NIP 19650510 199303 2 008