• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MENULIS SURAT DINAS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI SATU ATAP 1 KEDONDONG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MENULIS SURAT DINAS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI SATU ATAP 1 KEDONDONG TAHUN PELAJARAN 2014/2015"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MENULIS SURAT DINAS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI SATU ATAP 1 KEDONDONG

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Oleh

HERU ARIP RAHMAN HAKIM

Masalah yang dibahas dalam penelitian adalah bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran menulis surat dinas pada siswa kelas VIII SMP Negeri Satu Atap 1 Kedondong tahun pelajaran 2014/2015. Berdasarkan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran menulis surat dinas meliputi kegiatan pendahuluan pembelajaran, kegiatan inti pembelajaran, dan kegiatan penutup pembelajaran menulis surat dinas.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Peneliti mendeskripsikan hasil penelitian dan analisis terhadap proses pembelajaran menulis surat dinas. Sumber data pada penelitian ini adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh siswa kelas VIII SMPN Satu Atap 1 Kedondong tahun pelajaran 2014/2015 dan guru bidang studi bahasa Indonesia yang mengajar materi menulis surat dinas pada kelas tersebut. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi, sedangkan teknik yang digunakan untuk menganalisis data dengan teknik mengamati dan menganalisis pelaksanaan pembelajaran yang berlangsung. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan pembelajaran yang berlangsung sudah meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup pembelajaran. Akan tetapi, dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan belum sesuai dengan beberapa kriteria yang telah ditentukan seperti dalam kegiatan pendaluan pembelajaran berupa mempersiapkan siswa untuk belajar dan melakukan kegiatan apersepsi.

(2)

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MENULIS SURAT DINAS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI SATU ATAP 1 KEDONDONG

TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Oleh

Heru Arip Rahman Hakim

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(3)

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MENULIS SURAT DINAS PADA SISWA KELAS VIII SMPN SATU ATAP 1 KEDONDONG

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

(Skripsi)

Oleh:

HERU ARIP RAHMAN HAKIM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

4.1 Guru Mempersiapkan Siswa untuk Belajar ... 63

4.2 Guru Melakukan Kegiatan Apersepsi ... 65

4.3 Menunjukan Penguasaan Materi Pembelajaran ... 69

4.4 Menyampaikan Materi dengan Jelas, Sesuai dengan Hirarki Belajar dan Karakteristik Siswa ... 71

4.5 Guru Menguasai Kelas ... 75

4.6 Guru Melaksanakan Pembelajaran yang Bersifat Kontekstual ... 76

4.7 Guru Menggunakan Media Secara Efektif dan Efisien ... 81

4.8 Guru Melibatkan Siswa dalam Pemanfaatan Media ... 82

4.9 Guru Menumbuhkan Kerjasama dan Antusiasme Siswa dalam Belajar ... 85

4.10 Guru Memantau Kemajuan Belajar Selama Proses ... 87

4.11 Bertanya kepada guru atau siswa ... 99

4.12 Diskusi atau Memecahkan Masalah ... 101

4.13 Murid Mengerjakan Tugas yang telah Diberikan Oleh Guru ... 102

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

ABSTRAK ... iv

RIWAYAT HIDUP ... vi

PERSEMBAHAN ... vii

MOTO ... viii

SANWACANA ... ix

DAFTAR ISI ... x

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 6

II. LANDASAN TEORI 2.1 Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia ... 7

2.1.1Kegiatan Pendahuluan ... 8

2.1.2 Kegiatan Inti Pembelajaran……… ... 9

2.1.2.1 Penguasaan Materi Pelajaran ... 9

2.1.2.2 Pendekatan/Strategi Pembelajaran ... 10

2.1.2.3 Pemanfaatan Sumber Belajar/Media Pembelajaran ... 12

2.1.2.4Pembelajaran yang Memicu dan Memelihara Keterlibatan Siswa……… 13

2.1.2.5Penilaian Proses dan Hasil Belajar………... 14

2.1.2.6Penggunaan Bahasa……….. 14

2.1.3 Kegiatan Penutup ... 15

2.1.4 Aktivitas Siswa ... 16

2.1.5 Tugas dan Peranan Guru dalam Pembelajaran... 18

2.1.6 Strategi Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa ... 20

2.1.7 Media Pelaksanaan Pembelajaran ... 26

2.2 Keterampilan Menulis ... 29

(6)

2.3Surat Dinas ... 33

2.3.1Pengertian Surat Dinas ... 33

2.3.2 Jenis-Jenis Surat Dinas ... 35

2.3.3 Format Surat Dinas ... 37

2.3.4 Bagian-Bagian Surat Dinas ... 43

III. METODE PENELITIAN 3.1Rancangan Penelitian ... 48

3.2Sumber Data dan Data ... 48

3.3Teknik Pengumpulan Data ... 49

3.4Teknik Analisis Data ... 50

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1Hasil dan Pembahasan Penelitian Kegiatan Pendahuluan ... 60

4.1.1 Mempersiapkan Siswa Untuk Belajar... 62

4.1.2 Melakukan Kegiatan Apersepsi... 64

4.2Hasil dan Pembahasan Penelitian Kegiatan Inti Pembelajaran ... 66

4.2.1 Penguasaan Materi Pembelajaran ... 68

4.2.2 Pendekatan / Strategi Pembelajaran ... 72

4.2.3 Pemanfaatan Sumber Belajar/Media Pembelajaran ... 79

4.2.4 Pembelajaran yang Memicu dan Memelihara Keterlibatan Siswa ... 83

4.2.5 Penilaian Proses dan Hasil Belajar ... 86

4.2.6 Pengunaan Bahasa ... 91

4.3Hasil dan pembahasan Penelitian Kegiatan Penutup ... 93

4.4Hasil dan Pembahasan Penelitian Aktivitas Siswa ... 96

V. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 110

5.2 Saran ... 111

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

(8)
(9)
(10)

MOTO

“Bilakah datangnya pertolongan Allah? Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. Maka janganlah lelah berdoa kepada Allah SWT”

(Q.S Al-Baqarah [2]:214)

“Berusahalah untuk tidak menjadi manusia yang berhasil tapi berusahlah menjadi

(11)
(12)

PERSEMBAHAN

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, penulis mengucapkan doa dan rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan kemudahan, sehingga dapat mempersembahkan karya ini kepada orang-orang terkasih:

1. Orang Tuaku tercinta, Ayahanda Ruhimat dan Ibunda Heryana, yang senantiasa mendoakan untuk keberhasilanku dan mengarahkanku demi kebaikanku.

2. Saudari-saudariku yang selalu memberikan dukungan dan doa.

(13)

RIWAYAT HIDUP

Penulis merupakan anak kedua dari empat bersaudara pasangan Ruhimat, M.Pd.I. dan Heryana, S.Pd.I. yang dilahirkan di Srimenanti pada tanggal 29 Januari 1990. Pendidikan yang pernah ditempuh adalah SDN 02 Srimenanti, Lampung Utara dari tahun 1995 hingga 2001, MTs Islamiyah Srimenanti, Lampung Utara dari tahun 2001 hingga 2004, dan MAN 1 Bandarlampung dari tahun 2004 hingga 2007.

(14)

SANWACANA

Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, karunia, dan kasih sayang-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Pelaksanaan Pembelajaran Menulis Surat Dinas pada Siswa Kelas VIII SMPN Satu Atap 1 Kedondong Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana (S1) pada Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Bahasa dan Seni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.

1. Dr. Siti Samhati, M.Pd., sebagai pembimbing I yang telah banyak membantu, membimbing, mengarahkan, dan memberikan saran kepada penulis dengan penuh kesabaran dan keikhlasan dalam penulisan skripsi,

2. Dr. Munaris, M.Pd., sebagai pembimbing II yang telah banyak membantu, membimbing, mengarahkan, dan memberikan saran kepada penulis dengan penuh kesabaran dan keikhlasan dalam penulisan skripsi,

(15)

4. Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd., sebagai Ketua Jurusan Bahasa dan Seni, FKIP Universitas Lampung

5. Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., sebagai Dekan FKIP Universitas Lampung. 6. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP

Universitas Lampung.

7. Ibu Kepala SMP Negeri Satu Atap 1 Kedondong, Pesawaran.

8. Bapak dan Ibu guru SMP Negeri Satu Atap 1 Kedondong, Pesawaran yang sudah banyak membantu.

9. Mama dan Papa tercinta serta seluruh keluarga.

10. Rekan-rekan Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Lampung.

11. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam kelancaran penyusunan skripsi ini.

Semoga segala kebaikan dan bantuan yang diberikan kepada penulis mendapat balasan dari Allah SWT dan penulis mengharapkan semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

Bandarlampung, Juli 2015

(16)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Dalam pelaksanaannya, suatu pembelajaran sangatlah berkaitan dengan aktivitas belajar seorang pendidik dan peserta didik karena pada proses pembelajaran, pendidik dan peserta didik saling berinteraksi agar dapat mencapai kompetensi dasar yang telah ditetapkan.

(17)

dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman , simpulan, penilaian, refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut.

Aspek menulis pada pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia sangat berperan penting karena menulis merupakan salah satu keterampilan yang dapat menunjang pelaksanaan pembelajaran tersebut. Menulis merupakan suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi), gagasan, ide dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Dalam kegiatan menulislah siswa dapat mengembangkan ide, gagasan dan kreativitas yang ada pada dirinya dan dapat dituangkan dalam tulisan. Selain itu, kegiatan menulis dapat mengembangkan kreativitas siswa yang dituangkan dalam berbagai materi yang ada pada pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia salah satunya dalam pelaksanaan pembelajaran menulis surat dinas.

(18)

Berdasarkan standar kompetensi yaitu menulis (mengungkapkan informasi dalam bentuk surat dinas) dan kompetensi dasar yang berkaitan dengan kebahasaan adalah siswa mampu menulis surat dinas berkenaan dengan kegiatan sekolah dengan sistematika yang tepat dan bahasa baku. Dengan demikian siswa sudah mencapai indikator yang telah ditentukan.

Mengenai pelaksanaa pembelajaran menulis surat dinaspeneliti akan mengacu pada kegiatan pendahuluan pembelajaran, kegiatan inti pembelajaran, dan kegiatan akhir pembelajaran. Kegiatan apa yang dilakukan guru dan siswa berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar, strategi yang digunakan, metode yang dipilih, serta ketepatan media yang digunakan. Penulis memilih penelitian di SMPNSatu Atap 1 Kedondong sebagai tempat dilakukannya penelitian karena di sekolah ini belum pernah dilakukan penelitian khususnya penelitian mengenai pelaksanaan pembelajaran bahasa, oleh karena itu peneliti ingin mengetahui pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru pada sekolah tersebut. Pelaksanaan pembelajaran menulis surat dinas yang diharapkan mampu membantu dalam kegiatan pembelajaran serta mengembangkan kreatifitas yang dimiliki siswa sehingga siswa mampu melaksanakan penulisan surat dinas yang sesuai dengan sistematika yang tepat dan bahasa bakuagar dapatberguna dalam lingkungan sekitar.

(19)

bahasa baku.Tujuan kompetensi dasar tersebut adalah agar setelah pembelajaran dilakukan, siswa mampu menulis surat dinas dengan bahasa baku. Oleh sebab itu menulis surat dinas merupakan kemampuan yang penting dan harus dikuasai oleh siswa karena dapat membangun pengetahuan dan keterampilan berbahasa siswa.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah penelitian ini yaitu. “Bagaimanakah pelaksanaanpembelajaran menulis surat dinas pada siswa kelas VIII SMPN 01 Satu Atap Kedondong tahun pelajaran 2014/2015?"

Peneliti merinci rumusan masalah di atas ke dalam beberapa pertanyaan, yaitu:

1. Bagaimanakah kegiatan awal dalam pelaksanaan pembelajaran menulis surat dinas pada siswa kelas VIII SMPN 01 Satu Atap Kedondong tahun pelajaran 2014/2015?

2. Bagaimanakah kegiatan inti dalam pelaksanaan pembelajaran menulis surat dinas pada siswa kelas VIII SMPN 01 Satu Atap Kedondong tahun pelajaran 2014/2015?

(20)

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk:

1. Mendeskripsikan kegiatan awal dalam pelaksanaan pembelajaran menulis surat dinas pada siswa kelas VIII SMPN Satu Atap 1 Kedondong tahun pelajaran 2014/2015;

2. Mendeskripsikan kegiatan inti dalam pelaksanaan pembelajaran menulis surat dinas pada siswa kelas VIII SMPN Satu Atap 1 Kedondong tahun pelajaran 2014/2015;

3. Mendeskripsikan kegiatan akhir dalam pelaksanaan pembelajaran menulis surat dinas pada siswa kelas VIII SMPN Satu Atap 1 Kedondong tahun pelajaran 2014/2015.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian dibedakan menjadi dua, yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis sebagai berikut.

1. Manfaat Teoretis

(21)

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapatmenambah referensi bagi guru mata pelajaran bahasa Indonesia dan menambah pengetahuan kepada penelitian selanjutnya dalam pembelajaran menulis surat dinas.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini mencakup objek penelitian dan subjek penelitian, yaitu

1. Subyek penelitian ini adalah guru bidang studi bahasa Indonesia dengan siswa kelas VIIISMPN Satu Atap 1 Kedondong tahun pelajaran 2014/2015.

2. Objek dalam penelitian adalah pelaksanaan pembelajaran menulis surat dinas pada siswa kelas VIII SMPN Satu Atap 1 Kedondong.

(22)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapat data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dapat dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan (Sugiyono, 2011:6). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Metode ini digunakan untuk mengetahui bagaimana pembelajaran dan hasil belajar menulis surat dinas pada siswakelas VIII SMPNSatuAtap1 Kedondongtahunpelajaran 2014/2015. Penelitian deskriptif ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia.

3.2 Sumber Data

(23)

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Observasi yang dilakukan adalah kegiatan guru dalam mengajar, aktivitas siswa dan hasil belajar. Wawancara dilakukan untuk dapat memperjelas data yang diperoleh dari pihak yang bersangkutan didalam penelitian tersebut. Serta dokumentasi digunakan untuk memperkuat hasil dari observasi dan wawancara. Penjelasan yang lebih rinci dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Observasi

Melalui kegiatan observasi ini, peneliti dapat memeroleh data mengenai pelaksanaan pembelajaran yang berupa aktivitas guru mengajar, aktivitas siswa belajar, hambatan yang ditemui oleh guru, serta solusi apa yang ditempuh guru dalam pelaksanaanpembelajaran menulis surat dinas pada siswa kelas VIII SMPN SatuAtap 1 Kedondong.

2. Wawancara

(24)

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang (Sugiyono, 2013: 329). Dokumentasi yang peneliti kumpulkan dalam penelitian ini adalah RPP, video, foto pada pelaksanaan pembelajaran, angket yang dibagikan kepada siswa, serta hasil dari pelaksanaan pembelajaran menulis surat dinas pada siswa kelas VIII SMPN Satu Atap 1 Kedondong tahun ajaran 2014/2015. Hal tersebut dilakukan agar peneliti memunyai pandangan dan pengetahuan yang luas terhadap masalah yang diteliti.

3.4 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini penulis menganalisis data dengan langkah-langkah sebagai berikut.

1. Mengamati dan merekam dengan seksama seluruh aktivitas belajar-mengajar antara guru dengan siswa di kelas.

2. Menganalisis proses pelaksanaan pembelajaran menulis surat dinas dilihat dari aktivitas guru berdasarkan Instrumen Proses Pelaksanaan Pembelajaran oleh Guru.

Table 3.1 InstrumenPengamatanPelaksanaanPembelajaranoleh Guru

No Aspek yang dimati Dilaksanakan Kategori Ket Ya Tidak A B C D E

I Kegiatan Pendahuluan 1.Mempersiapkan siswa untuk belajar

(25)

No Aspek yang dimati Dilaksanakan Kategori Ket Ya Tidak A B C D E

II Kegiatan inti pembelajaran A Penguasaan materi

pembelajaran

3. Menunjukan penguasaan materi pembelajaran

4. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan

5.Menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan hirarki belajar dan karakteristik siswa

6. Mengaitkan materi dengan realitas hidup

B Pendekatan/Strategi pembelajaran 7. Melaksanakan

pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan karakteristik siswa

8. Melaksanakan

pembelajaran secara runtut 9. Menguasai kelas

10. Melaksanakan

(26)

No Aspek yang dimati Dilaksanakan Kategori Ket Ya Tidak A B C D E

B Pendekatan/Strategi pembelajaran 11.Melaksanakan

pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif

12.Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan C. Pemanfaantan sumber

belajar/media pembelajaran

13.Menggunakan media secara efektif dan efisien 14.Menghasilkan pesan yang menarik

15.Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media

D. Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa

(27)

No Aspek yang dimati Dilaksanakan Kategori Ket Ya Tidak A B C D E

18.Menumbuhkan kerjasama E Penilaian proses dan hasil

belajar

19. Memantau kemajuan belajar selama proses 20. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan) F. Penggunaan bahasa

21.Menggunakan bahasa lisan dan tulisan secara jelas, baik, dan benar

22.Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai III Penutup

23. Melakukan refleksi dan membuat rangkuman dengan melibatkan siswa

24.Melaksanakan tindak lanjut dengan

memberikan arahan, atau kegiatan, serta tugas sebagai

(28)

3. Menganalisis proses pelaksanaan pembelajaran menulis surat dinas dilihat dari aktivitas siswa.

Tabel 3.2Instrumen Observasi Aktivitas Peserta Didik

No Aspek yang Diamati

dilaksanakan Kategori

Ket ya tidak A B C D E

1. Mencari dan memberikan informasi

2. Bertanya kepada guru/siswa lain

3. Mengajukan

pendapat/komentar kepada guru/siswa

4. Diskusi/memecahkan masalah

5. Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru 6. Memanfaatkan sumber

belajar yang ada

7. Menilai dan memperbaiki pekerjaan

8. Membuat kesimpulan sendiri tentang

pembelajaran yang diterima 9. Dapat menjawab pertanyaan

guru dengan tepat saat berlangsungnya KBM 10. Memberikan contoh dengan

benar

(29)

No Aspek yang Diamati dilaksanakan A B C D E Ket ya tidak

12. Ada usaha dan motivasi untuk mempelajari bahan pelajaran/stimulus yang diberikan oleh guru 13. Dapat bekerja sama dan

berhubungan dengan siswa lain

14. Menyenangkan dalam KBM 15. Dapat menjawab pertanyaan

yang diberikan oleh guru

Table 3.3 Kriteria Penilaian Instrumen Pelaksanaan Pembelajaran

Skor Kriteria

A Jika guru telah melaksanakan semua kegiatan 100% B Jika guru sudah melaksanakan kegiatan, tetapi hanya

melaksanakan 80% dari yang diharapkan

C Jika guru sudah melaksanakan kegiatan, tetapi hanya melaksanakan 60% dari yang diharapkan

D Jika guru sudah melaksanakan kegiatan,tetapi hanya melaksanakan 40% dari yang diharapkan

(30)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan temuan dan hasil analisis data, dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan pembelajaran menulis surat dinas kelas VIII SMPN Satu Atap 1 Kedondong yang meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup sudah hampir terlaksanakan semua dengan baik menurut kriteria yang telah ditentukan oleh tujuan pembelajaran pada saat pelaksanaan kegiatan pembelajaran berlangsung. Tetapi masih ada beberapa kriteria yang belum terlaksanadan masih kurang baik dalam pelaksanaannya. Hal ini didasarkan pada temuan sebagai berikut.

1. Pada kegiatan pendahuluan guru mempersiapkan siswa untuk belajar dan melakukan kegiatan apersepsi. Kegiatan ini telah dilaksanakan dengan baik dalam proses pembelajaran yang telah dilakukan oleh siswa.

(31)

dalam kegiatan belajar. Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa dilakukan agar siswa selalu ikut berpartisipasi dalam pembelajaran menulis surat dinas. Penilaian proses dan hasil belajar yakni guru mempunnyai otoritas untuk menilai prestasi siswanya dalam bidang akademis maupun tingkah laku sosialnya, dan penggunaan bahasa yang digunakan oleh guru berupa bahasa lisan maupun tulis.

3. Pada kegiatan penutup guru melakukan refleksi, tetapi tidak menyimpulkan, namun guru memberikan arahan tentang apa yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.

4. Dalam pelaksanaan pembelajaran menulis surat dinas pada aktivitas belajar yang dilakukan oleh siswa terlihat siswa sudah dapat mencari apa yang akan dibelajarkan, dengan kegiatan diskusi dan bertanya. Seorang guru membangun pemahaman siswa agar interaksi aktivitas siswa dapat berjalan dengan baik. Ketika mengajukan pendapat siswa tidak terlihat aktif, akan tetapi siswa terlihat aktif dalam kegiatan berdiskusi. Dalam mengerjakan tugas, siswa terlihat mengerjakan tugas dengan baik. Siswa terlihat memanfaatkan sumber belajar yang ada. Siswa tidak membuat simpulan sendiri tentang pembelajaran yang telah berlangsung. Siswa dapat menjawab pertanyaan guru dengan tepat saat berlangsung kegiatan pembelajaran.

.

5.2 Saran

(32)

1. Guru bahasa Indonesia, dalam hal ini guru Bahasa Indonesia SMPN Satu Atap 1 Kedondong harus lebih kreatif lagi untuk mempersiapkan siswa dalam kegiatan pendahuluan, melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif dalam kegiatan inti pembelajaran, melakukan refleksi dan membuat rangkuman dengan melibatkan siswa, dan melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan atau kegiatan, serta tugas sebagai remedial/pengayaan dalam kegiatan penutup. Selain itu, guru juga harus mampu memperhatikan aspek-aspek yang ada dalam kegiatan pembelajaran menulis surat dinas sebagai pencapaian roses pembelajaran.

(33)

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, Sabarkidkk.1992.PembinaanKemampuanMenulisBahasa Indonesia.Jakarta: Erlangga.

Depdiknas.2001. PedomanUmumEjaan yang Disempurnakan. Jakarta: BalaiPustaka.

DjamarahdanZain. 2010. StrategiBelajarMengajar. Jakarta: RinekaCipta.

Karomani.2011. PengantarPraktikmenulisJurnalistik.Bandarlampung.Universitas Lampung.

Margono. 2007. MetodologiPenelitianPendidikan. Jakarta: RinekaCipta.

Mulyasa. 2010. ImplementasiKurikulum Tingkat SatuanPendidikan, Kemandirian Guru, danKepalaSekolah. Jakarta: BumiAksara.

Muslich, Masnur. 2007. Sertifikasi Guru MenujuProfesionalisme Guru. Jakarta: BumiAksara.

Rohani, Ahmad. 2010. PengelolaanPengajaran. Jakarta: RinekaCipta. Sagala, Syaiful. 2003. KonsepdanMaknaPembelajaran. Bandung: Alfabeta. Sardiman. 2011. InteraksidanMotivasiBelajarMengajar. Jakarta: PT Raja

GrafindoPersada.

Sugiyono. 2010. MetodePenelitianPendidikan. Bandung: Alfabeta Bandung. SuparnodanYunus. 2006. KeterampilanDasarMenulis. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Suyanto, Edi, dkk. 2009. PenggunaanBahasa Indonesia LarasIlmiah. Yogyakarta: Ardana Media

Tarigan, Henry Guntur. 1994. MenulisSebagaiSuatuKeterampilanBerbahasa. Bandung: Angkasa.

(34)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Istilah pengajaran dan pembelajaran sering dianggap sama maknanya. Sebenarnya, kedua istilah tersebut sangat berbeda. Istilah pengajaran cenderung berorientasi kepada guru sebagai pengajar, sedangkan istilah pembelajaran cenderung kepada siswa sebagai pembelajar. Pembelajaran adalah suatu proses mengajak belajar, di dalamnya ada dua subjek yaitu guru dan peserta didik. Tugas dan tanggung jawab utama seorang guru atau pengajar adalah mengelola pengajaran dengan lebih efektif, dinamis, efisien dan positif yang ditandai dengan adanya kesadaran dan keterlibatan aktif diantara dua subjek pengajaran. Guru sebagai pengarah serta pembimbing sedangkan peserta didik yang mengalami dan terlibat aktif untuk memeroleh perubahan diri dalam pengajaran (Rohani, 2010: 1).

(35)

Pada subkomponen pelaksanaan pembelajaran, pengamatan diarahkan pada tiga aspek kegiatan, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti pembelajaran, kegiatan penutup. Indikator dan deskriptor ini digunakan untuk melihat pelaksanaan pembelajaran yang berlangsung.

2.1.1 Kegiatan Pendahuluan

Kegiatan ini dilakukan terutama untuk menciptakan suasana awal pembelajaran yang mendorong siswa memfokuskan dirinya agar mampu mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Sifat dari kegiatan pembukaan adalah kegiatan untuk pemanasan. Pada tahap ini dapat dilakukan penggalian terhadap pengalaman anak tentang tema yang akan disajikan. Pada kegiatan pendahuluan terdapat indikator yang harus diperhatikan yaitu (1) Mempersiapkan siswa untuk belajar; (2) dan Melakukan kegiatan apersepsi. Berikut deskriptor mengenai kegiatan pendahuluan

No Indikator Essensial Deskriptor

1. Mempersiapkan siswa untuk belajar

Kesiapan siswa, antara lain mencakup kehadiran, kerapian, ketertiban, dan perlengkapan pelajaran

2. Melakukan kegiatan apersepsi

Mengaitkan materi pembelajaran

(36)

2.1.2 Kegiatan Inti Pembelajaran

Dalam kegiatan inti difokuskan pada kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk pengembangan kemampuan baca, tulis dan hitung. penyajian bahan pembelajaran dilakukan dengan menggunakan berbagai strategi/metode yang bervariasi dan dapat dilakukan secara klasikal, kelompok kecil, ataupun perorangan. Kegiatan inti pembelajaran ini meliputi beberapa kegiatan pokok yaitu (a) Penguasaan materi pembelajaran; (b) Pendekatan/strategi pembelajaran; (c) Pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran, (d) Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa, (e) Penilaian proses dan hasil belajar, (f) dan penggunaan bahasa. Masing-masing kelompok pada aspek kegiatan inti pembelajaran bernilai tinggi apabila memiliki indikator dan deksriptor sebagai berikut.

2.1.2.1 Penguasaan Materi Pelajaran

penguasaan materi pembelajaran bernilai tinggi apabila memiliki indikator yaitu menunjukkan penguasaan materi pelajaran, mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan, menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan hirarki belajar dan karakteristik siswa, dan mengaitkan materi dengan realitas kehidupan. Berikut deskriptor dari Penguasaan materi pelajaran.

No. Indikator Essensial Deskriptor

1. Menunjukkan penguasan materi pelajaran

(37)

No. Indikator Essensial Deskriptor 2. Mengaitkan materi dengan

pengetahuan lain yang relevan

Menghubungkan materi yang

disampaikan dengan bidang studi lain yang relevan

3. Menyampaikan materi dengan

jelas, sesuai dengan hierarki

belajar dan karakteristik siswa

Materi disajikan sesuai dengan alur

pikir siswa dan tahapan yang dapat

dimengerti.

4. Mengaitkan materi dengan realitaas kehidupan

Realitas kehidupan, antara lain mencakup mata pencaharian pendidikan, keadaan geografi, adat istiadat, dan sebagainya.

2.1.2.2 Pendekatan/Strategi Pembelajaran

(38)

No. Indikator essensial Deskriptor 1. Melaksanakan pembelajaran

sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai karakteristik siswa.

Pembelajaran sesuai dengan jelas kompetensi (tujuan), misalnya kegiatan untuk penguasaan pengetahuan adalah ceramah dan diskusi, kegiatan untuk penguasaan keterampilan adalah berlatih dan kegiatan untuk penguasaaan sikap/nilai adalah penghayatan. 3. Menguasai kelas Guru dapat mengendalikan

pembelajaran, perhatian siswa terfokus pada pelajaran, dan displin kelas terpelihara.

4. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual

Kontekstual merujuk pada tuntutan situasi dan lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.

Guru mengupayakan agar materi pelajaran dan kegiatan belajar yang dilakukan siswa memiliki manfaat (nilai fungsional) dalam kehidupan sehari-hari.

5. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan

tumbuhnya kebiasaan positif.

Kebiasaan positif antara lain dapat berbentuk kerja sama, tanggung jawab, disiplin, dan berpikir kritis. 6. Melaksanakan pembelajaran

sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan.

(39)

2.1.2.3 Pemanfaatan Sumber Belajar/Media Pembelajaran

Berikut penjelasan mengenai indikator essensial pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran yaitu: menggunakan media secara efektif, menghasilkan media secara efektif dan efisien, melibatkan siswa dalam pemanfaatan media. Deskriptor dapat dilihat sebagai berikut.

No. Indikator Essensial Deskriptor

1. Menggunakan media secara efektif dan efisien

Terampil memanfaatkan lingkungan dan sumber belajar lainnya secara efektif dan efisien (mencapai target dan sesuai dengan alokasi waktu yang ditetapkan).

Terampil mengoperasikan media pembelajaran, misalnya

mengoperasikan dengan benar dan lancar media OHP, tape recorder, chart, peta, atau LCD.

2. Menghasilkan pesan yang menarik

Media yang digunakan berhasil memusatkan perhatian siswa sehingga pesan dapat ditangkap dengan jelas. 3. Melibatkan siswa dalam

pemanfaatan media

Siswa dilibatkan dalam kegiatan pembuatan dan/atau pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran yang autentik, termasuk sumber belajar yang tersedia diperpustakaan, misalnya siswa membuat,

(40)

2.1.2.4Pembelajaran yang Memicu dan Memelihara Keterlibatan Siswa Dalam proses yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa harus terdapat indikator essensial yaitu menumbuhkan partisipasi siswa dalam pembelajaran, menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa, serta menumbuhkan kerjasama dan antusiasme siswa. Berikut terdapat deskriptor dari masing-masing sub komponen.

No. Indikator Essensial Deskriptor

1. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam

pembelajaran

Melakukan kegiatan yang memancing keaktifan siswa, baik secar amental, emosional, maupun fisik dengan guru, teman, atau sumber belajar. misalnya membuaka kesempatan siswa untuk berdiskusi kelompok. meminta siswa lain untuk menanggapi pendapat teman, atau mengondisikan siswa

memanipulasi sumber (objek) belajar secara langsung.

2. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa

Menghargai pendapat siswa, mengakui kebenaran pendapat siswa, dan

mengakui keterbatasan sendiri. 3. Menumbuhkan kejasama

dan antusiasme siswa dalam belajar.

(41)

2.1.2.5 Penilaian Proses dan Hasil Belajar

Komponen atau indikator essensial yang harus dilakukan dalam penilaian proses dan hasil belajar yaitu memantau kemajuan belajar selama proses dan melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan). Berikut deskriptor dapat dilihat.

No. Indikator Essensial Deskriptor

1. Memantau kemajuan belajar siswa selama proses.

Mengajukan pertanyaan/tugas yang berkaitan dengan kompetesi yang akan dicapai selama proses pembelajaran termasuk asesmen autentik.

2. Melakukan penilaian akhir mengajukan pertanyaan/tugas yang berkaitan dengan kompetensi yang akan dicapai pada akhir pembelajaran, termasuk asesmen autentik.

2.1.2.6 Penggunaan Bahasa

(42)

No. Indikator Essensial Deskriptor 1. Menggunakan bahasa lisan

dan tulis secara jelas, baik, dan benar

Bahasa lisan yang mudah dipahami dan tidak menimbulkan penafsiran ganda/salah tafsir.

Struktur kalimat, frasa, kosa kata, dan ejaan dalam bahasa tulis yang terdapat di papan tulis, media, dan lks baik dan benar.

2. Menyampaikan pesan gaya yang sesuai

Ekspresi wajah, intonasi suara, serta gerakan tubuh sesuai dengan pesan yang disampaikan dan menarik.

2.1.3 Kegiatan penutup

(43)

No Indikator Essensial Deskriptor 1. Melakukan refleksi atau

membuat rangkuman dengan melibatkan siswa

Mengajak siswa untuk mengingat kembali hal-hal penting yang terjadi dalam kegiatan yang sudah

berlangsung, misalnya dengan

mengajukan pertanyaan tentang proses, materi dan kejadian lainnya.

Memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, misalnya dengan

mengajukan pertanyaan penuntun agar siswa dapat merumuskan rangkuman yang benar.

2. Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian remedi/pengayaan.

Memberikan kegiatan/tugas khusus bagi siswa yang belum mencapai kompetensi, misalnya dalam bentuk latihan dan/atau bantuan belajar. Memberikan kegiatan/tugas khusus bagi siswa yang berkemampuan lebih, misalnya dalam bentuk latihan dan/atau bantuan belajar, misalnya meminta siswa untuk membimbing temannya (peer tutoring), memberikan tugas-tugas bacaan tambahan, download materi tambahan di internet.

2.1.4 Aktivitas Siswa

(44)

2012) membuat suatu daftar yang berisi 177 macam kegiatan yang antara lain dapat digolongkan sebagai berikut.

1) Visual activities, yang termasuk didalamnya ialah membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain; 2) Oral activities, seperti : menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi

saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi; 3) Listening activities, sebagai contoh, mendengarkan; uraian, percakapan

diskusi, music, pidato;

4) Writing activities, seperti menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin;

5) Drawing activities, misalnya; menggambar, membuat grafik, peta diagram;

6) Motor activities, yang termasuk di dalamnya antara lain; melakukan percobaan, melakukan konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, beternak;

7) Mental activities, sebagai contoh misalnya: menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan;

8) Emotional activities, seperti misalnya: menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.

(45)

1. Aktivitas lisan (oral activities), misalnya menyatakan merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, dan interupsi;

2. Aktivitas mendengarkan (Listening activities), misalnya mendengarkan uraian, percakapan diskusi, musik, pidato;

3. Aktivitas menulis (Writing activities), misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin;

4. Aktivitas mental (Mental activities), misalnya menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan, mengambil keputusan;

5. Aktivitas emosi (Emotional activities), misalnya menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.

2.1.5 Tugas dan Peranan Guru dalam Pembelajaran

Peranan guru dalam kegiatan belajar-mengajar menurut Sardiman (2008:144-146) ialah.

1) Informator

Sebagai pelaksana cara mengajar informaif, laboratorium, studi lapangan, dan sumber informasi kegiatan akademik maupun umum.

2) Organisator

(46)

3) Motivator

Peranan guru sebagai motivator ini penting artinya dalam rangka meningkatkan kegairahan dan pengembangan kegiatan belajar siswa. Guru harus dapat merangsang dan memberikan dorongan serta reinforcement untuk mendinamisasikan potensi siswa, menumbuhkan swadaya (aktivitas) dan daya cipta (kreativitas), sehingga akan terjadi di dalam proses belajar mengajar.

4) Pengaruh/director

Jiwa kepemimpinan bagi guru dalam peranan ini lebih menonjol. Guru dalam hal ini harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan.

5) Inisiator

Guru dalam hal ini sebagai pencetus ide-ide dalam proses belajar. Sudah barang tentu ide-ide merupakan ide-ide kreatif yang dapat dicontoh oleh anak didiknya.

6) Transmitter

Dalam kegiatan belajar guru juga akan bertindak selaku penyebar kebijaksanaan pendidikan dan pengetahuan.

7) Fasilitator

(47)

8) Mediator

Guru sebagai mediator dapat diartikan sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa. Mediator juga diartikan penyedia media. Bagaimana cara memakai dan mengorganisasikan penggunaan media.

9) Evaluator

Ada kecendrungan bahwa peran sebagai evaluator guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi anak didik dalam bidang akademis maupun tingkah laku sosialnya, sehingga dapat menentukan bagaimana anak didiknya berhasil atau tidak.

2.1.6 Strategi Pembelajaran Bahasa

Strategi pembelajaran secara umum memunyai pengertian pola-pola umum kegiatan guru dan anak didik dalam perwujudan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang digariskan. Adapun strategi mengajar memiliki empat hal utama, yaitu (1) penetepan tujuan pengajaran, (2) pemilihan pendekatan hal belajar-mengajar, (3) pemilihan dan penetapan prosedur, metode, dan teknik belajar-mengajar, dan (4) penetapan kriteria keberhasilan proses belajar-mengajar dari evaluasi yang dilakukan (Twelker dalam Widodo, 29: 27). Jenis-jenis strategi pembelajaran adalah sebagai berikut.

(48)

melalui aspek-aspek langsung berhubungan dengan para siswa dalam kegiatan pembelajaran.

b. Strategi pembelajaran heuristik adalah suatu trategi pembelajaran yang menyiasati agar aspek-aspek pembentuk system instruksional mengarah kepada pengaktifan siswa untuk mencari dan menemukan sendiri fakta, prinsip, dan konsep yang mereka butuhkan. Semua siswa yang berinteraksi dengan kekompakan pembentuk system instruksional harus mengusahakan sendiri mencari dan menemukan fakta, prinsip, dan konsep yang mereka butuhkan.

Strategi pembelajaran bahasa merupakan pikiran-pikiran dan perilaku-perilaku yang digunakan oleh para individu untuk menolong diri mereka untuk memahami, mempelajari, atau menguasai informasi baru. Berikut ini akan dijelaskan metode-metode pembelajaran.

1. Metode Ceramah

Metode ceramah yakni metode mengajar yang menitikberatkan kepada penuturan kata-kata secara lisan dari guru kepada murid. Metode ini tepat di gunakan untuk mengajarkan topik baru. tidak ada bahan/buku pada murid, dan menghadapi murid yang banyak. Ceramah sering dikritik sebab anak pasif, guru aktif. Ceramah yang baik perlu dibantu dengan alat-alat peraga dan dibantu dengan metode lain seperti tanya jawab, tugas diskusi, dan lain-lain. Demikian pula ceramah yang baik memerlukan persiapan-persiapan yang matang dari guru.

2. Metode Tanya jawab

(49)

gunakan bila guru bermaksud mengulang pelajaran yang lampau, menangkap perhatian siswa, memusatkan pengamatan siswa dan lain-lain. Beberapa pertanyaan dikatakan baik apabila jelas dan khusus, singkat dan terarah, mengandung satu buah pikiran, pertanyaan bersifat problematik.

3. Metode Diskusi

Diskusi ialah pemecahan masalah oleh beberapa murid. Jadi diskusi dilakukan ialah : masalah yang mempunyai kemungkinan jawaban lebih dari satu. Masalah yang actual. Keuntungan dengan diskusi ialah murid aktif berpartisipasi, memperbesar tenggang rasa, bersifat demokratis, dan mendapat hasil yang lebih sempurna. Namun berhasil tidaknya diskusi bergantung kepada bimbingan dari pada guru itu sendiri. Tugas guru dalam diskus, yaitu (a) sebagai pengatur lalu lintas, (b) sebagai dinding penangkis, dan (c) penunjuk jalan (pembimbing).

4. Metode Kerja Kelompok

Metode kerja kelompok pada prinsipnya tidak lain ialah bekerja dalam situasi kelompok. Kelas dipandang sebagai suatu kelompok atau dibagi menjadi beberapa kelompok. Dilihat dari proses kerjanya ada kelompok jangka panjang (tugas diselesaikan oleh kelompok memerlukan waktu yang lama). Pengelompokan murid biasanya didasarkan kepada pertimbangan-pertimbangan seperti:

a) fasilitas belajar tidak sebanding dengan jumlah anak,

b) tugas yang diberikan sangat luas sehingga memerlukan pembagian kelompok, c) guru ingin memanfaatkan perbedaan individual,

(50)

Berhasil tidaknya kerja kelompok bergantung kepada faktor guru/pimpinan kelompok, kemampuan murid, hubungan sosial murid, motivasi kelompok, tingkat kesukaran tugas.

5. Metode Tugas Belajar/Resitasi

Metode tugas sering dipergunakan oleh para guru. Metode ini menitik beratkan kepada pemberian tugas kepada murid baik di sekolah, di rumah, di laboratorium, di perpustakaan dan lain-lain. Ada tiga fase yang ditempuh dalam metode ini, yaitu,

a) fase pemberian tugas kepada murid

b) fase belajar, murid mengerjakan tugas-tugas c) fase resitasi, laporan hasil pekerjaan di kelas

Keuntungan dari metode ini ialah pengetahuan lebih lama diingat murid, memupuk keberanian murid, dan memupuk kerja sama. Kelemahannya adalah penipuan diri murid, tugas dibuat oleh orang lain, membosankan bila terlalu sering, dan Sukar memberi tugas berdasarkan perbedaan individual.

6. Metode Karyawisata

Metode karyawisata tidak lain ialah membawa murid ke kelas untuk mempelajari sesuatu (kunjungan keluar kelas dalam rangka belajar-mengajar). Ada tiga fase dalam melaksanakan metode ini,

a) fase persiapan dan perencanaan karyawisata b) fase pelaksanaan karyawisata

(51)

Keuntungan yang diperoleh dari karyawisata ialah pengalaman belajar secara langsung, memperluas minat terhadap suatu objek, memperoleh data yang banyak, murid menguji kebenaran suatu teori, motivasi belajar tinggi. Kelemahannya, yaitu memerlukan biaya, memakan waktu, keselamatan anak, kesukaran perjalanan dan lain-lain.

7. Metode Demonstrasi Eksperimen

Demontrasi ialah memperlihatkan bagaimana terjadinya suatu proses. Eksperimen ialah guru/murid mencoba mengerjakan sesuatu dan mengamati hasil percobaan tersebut. Kedua metode ini biasanya di gunakan saling bergantian. Demontrasi ini di ikuti oleh eksperimen. Metode ini digunakan bila bertujuan untuk mengetahui proses membuat sesuai proses bekerjanya sesuatu, unsur yang ada dalam sesuatu benda. Sudah barang tentu penggunaan metode ini memerlukan fasilitas dan perlengkapan. Persiapan dan perencanaan sangat diperlukan sebelum metode ini di laksanakan di dalam kelas.

8. Metode Sosiodrama

(52)

9. Metode Pengajaran Unit

Pengajaran unit lebih dikenal dengan istilah “ unit teaching” merupakan

pengajaran yang mengarahkan kegiatan peserta didik pada pemecahan suatu masalah yang dirumuskan dahulu secara bersama-sama. Metode pengajaran ini didefinisikan sebagai cara penyajian pelajaran yang bertitik tolak dari suatu masalah, kemudian dibahas dari berbagai segi yang berhubungan sehingga pemecahannya secara keseluruhan dan bermakna. Pengajaran unit sering diungkapkan sebagai pembelajaran berkolerasi atau pembelajaran terpadu. Terdapat beberapa jenis pemecahan masalah dalam pengajaran unit yaitu (1) korelasi antar dua atau lebih masalah, konsep, keterampilan, tugas, atau ide-ide lain di dalam suatu bidang studi yang dikenal dalam pembelajaran terpadu sebagai model terhubung (connected model). (2) jaringan topik yaitu pemecahan masalah yang melibatkan penetappan tema dan beberapa topik atau subtema dalam berbagai bidang studi yang dalam pembelajaran terpadu dikenal sebagai model jarring laba (webbed model), dan (3) lintas bidang studi yaitu pemecahan masalah yang melibatkan adanya prioritas kurikuler dan menemukan pengetahuan atau konsep, keterampilan, dan sikap tumpang tinding (overlapping) dari beberapa bidang sebutan model terpadu ( integrated model).

10. Metode Inkuiri

(53)

mereka atau menurut tingkat perkembangan intelektualnya. Pada dasarnya peserta didik memiliki sifat yang aktif, sifat ingin tahu yang besar, terlibat dalam situasi secara utuh dan reflektif secara utuh dan reflektif terhadap suatu proses dan hasil-hasil yang ditemukan. Metode penemuan adalah cara penyajian pembelajaran yang member kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan informasi dengan atau tanpa bantuan guru. Metode penemuan melibatkan peserta didik dalam proses-proses mental dalam rangka penemuannya. Metode penemuan memungkinkan para peserta didik menemukan sendiri informasi-informasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan belajarnya.

2.1.7 Media Pembelajaran Bahasa

Media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran (Djamarah, 2010: 121). Media digunakan sebagai salah satu sumber belajar untuk membantu guru memperkaya wawasan peserta didik. Terdapat tiga jenis media, yaitu:

1. media auditif merupakan media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, kaset recorder, piringan hitam,

2. media visual merupakan media yang hanya mengandalkan indra penglihatan, seperti film rangkai, film bingkai, gambar, lukisan, atau cetakan, dan

(54)

Penggunaan ketiga jenis sumber belajar ini tidak sembarangan, tetapi harus disesuaikan dengan perumusan tujuan instruksional dan tentu saja dengan kompetensi guru itu sendiri. Adapun faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih media adalah sebagai berikut.

a. Objektivitas

Guru tidak boleh memilih suatu media pengajaran atas dasar kesenangan pribadi. Untuk menghidari unsur ini, alangkah baiknya apabila dalam memilih media pengajaran itu guru meminta pandangan atau saran dari teman sejawat dan melibatkan siswa.

b. Program pengajaran

Program pengajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku, baik isinya, strukturnya, maupun kedalamannya. Meskipun secara teknis program itu sangat baik, jika tidak sesuai dengan kurikulum ia tidak akan banyak membawa manfaat.

c. Sasaran Program

(55)

d. Situasi dan Kondisi

Situasi dan kondisi yang ada juga perlu diperhatikan dalam menentukan pilihan media pengajaran yang akan digunakan. Situasi dan kondisi yang harus diperhatikan meliputi: situasi dan kondisi sekolah atau tempat dan ruangan yang akan dipergunakan, seperti ukurannya, perlengkapannya, ventilasinya; situasi serta kondisi peserta didik yang akan mengikuti pelajaran mengenai jumlahnya, motivasi, dan kegairahannya.

e. Kualitas Teknik

Dari segi teknik, media pengajaran yang akan digunakan perlu diperhatian, apakah sudah memenuhi syarat. Kurangnya kualitas jelas bukan saja tidak menarik, tetapi juga dapat mengganggu jalannya proses pembelajaran.

f. Keefektifan dan Efisiensi Penggunaanaan

Keefektifan berkenaan dengan hasil yang dicapai, sedangkan efisiensi dengan proses pencapaian hasil tersebut. Keefektifan dalam penggunaan media meliputi apakah dengan menggunakan media tersebut informasi pengajaran dapat diserap oleh peserta didik dengan optimal, sehingga menimbulkan perubahan tingkah lakunya, sedangkan efisiensi meliputi apakah dengan mengunakan media tersebut waktu, tenaga, dan biaya yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan tersebut sedikit mungkin.

Sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar, media memunyai beberapa fungsi yang akan dijelaskan sebagi berikut.

(56)

2. Penggunaan media merupakan bagian yang integral dari keseluruhan situasi mengajar.

3. Media dalam pengajaran, penggunaannya integral dengan tujuan dari isi pelajaran.

4. Penggunaan media dalam pengajaran bukan semata-mata alat hiburan, dalam arti digunakan hanya sekadar melengkapi proses belajar supaya lebih menarik perhatian siswa.

5. Penggunaan media dalam pengajaran lebih diutamakan untuk mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam menangkap pengertian yang diberikan guru.

Penggunaan media dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu pembelajaran. Dengan kata lain, menggunakan media, hasil belajar yang dicapai siswa akan tahan lama diingat siswa, sehingga mempunyai nilai tinggi.

2.2 Keterampilan Menulis

(57)

2.2.1 Pengertian Menulis

Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu (Tarigan, 1994: 22). Menulis berarti mengorganisasikan gagasan secara sistematis serta mengungkapkan secara tersurat (Akhadiah dkk, 1988: 2). Selanjutnya, menulis adalah menjelmakan bahasa lisan, mungkin menyalin atau melahirkan pikiran atau perasaan seperti mengarang, membuat surat laporan, dan sebagainya (Suriamiharja dkk, 1996: 2).

Menulis adalah suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Pesan adalah isi atau muatan yang terkandung dalam suatu tulisan. Tulisan merupakan sebuah simbol atau lambang bahasa yang dapat dilihat dan disepakati pemakainya. Dengan demikian, dalam komunikasi paling tidak terdapat empat unsur yang terlibat. Penulis sebagai penyampai pesan, pesan atau isi tulisan, saluran atau media berupa tulisan, dan pembaca sebagai penerima (Suparno, 2009: 1.3).

2.2.2 Fungsi Menulis

Fungsi menulis dalam kegiatan berbahasa yang utama adalah sebagai alat komunikasi secara tertulis dan tidak langsung. Fungsi lain menulis menurut Rusyana (1986:114) adalah sebagai berikut.

1) Fungsi Penataan

(58)

2) Fungsi Pengawetan

Menulis dapat berfungsi untuk pengutaraan sesuatu dalam wujud dokumen tertulis.

3) Fungsi Penciptaan

Dengan menulis kita menciptakan sesuatu yang meujudkan sesuatu yang baru. 4) Fungsi Penyampaian

Penyampaian itu dapat terjadi bukan saja kepada orang yang berdekatan tempatnya, melainkan juga kepada orang yang berjauhan.

2.2.3 Tujuan Menulis

Sebelum membuat tulisan, seorang penulis harus memunyai tujuan yang pasti tentang apa yang hendak dicapai dengan tulisannya. Hartig (dalam Tarigan, 1994: 24) menyebutkan tujuan menulis sebagai berikut.

1) Tujuan Penugasan (assignment purpose)

Tujuan penugasan adalah penulis menulis sesuatu karena ditugaskan bukan karena kemauan sendiri.

2) Tujuan Altruistik (altrulistic purpose)

Penulisan bertujuan untuk menyenangkan para pembaca, menghindarkan kedudukan para pembaca, menolong para pembaca untuk memahami, menghargai perasaan dan penalarannya, membuat hidup para pembaca lebih mudah dan lebih menyenangkan dengan karyanya itu.

3) Tujuan Persuasif (persuasive purpose)

(59)

4) Tujuan Penerangan (informational purpose)

Tulisan yang bertujuan memberikan informasi atau keterangan atau penerangan kepada para pembaca.

5) Tujuan Pernyataan diri (self ecpressive purpose)

Tujuan yang bertujuan memperkenalkan/menyatakan diri sang pengarang kepada para pembaca.

2.2.4 Manfaat Menulis

Akhadiah (1992: 1-2) mengemukakan manfaat menulis sebagai berikut: 1) dapat lebih mengenali kemampuan dan potensi diri kita;

2) dapat mengambangkan berbagai gagasan;

3) lebih banyak menyerap serta menguasai informaasi sehubungan dengan topik yang kita tulis;

4) menulis berarti mengomunikasikan gagasan secara sistematis serta mengungkapkan secara tersurat;

5) dapat menilai diri kita secara objektif;

6) dapat memecahkan permasalahan yaitu dengan menganalisanya secara tersurat dalam konteks yang konkret;

7) dapat mendorong kita belajar lebih aktif

(60)

2.3 Surat Dinas

Surat dinas adalah salah satu alat komunikasi yang tertulis yang digunakan untuk menyampaikan warta tentang kedinasan, dibuat oleh pejabat organisasi/instansi pemerintah. Di samping itu dikenal pula sebutan surat resmi untuk surat dinas atau surat jabatan ini, karena surat dinas dikeluarkan oleh instansi resmi pemerintah dalam arti bukan oleh suatu organisasi swasta.

2.3.1 Pengertian Surat Dinas

(61)

Surat adalah alat komunikasi tertulis, atau sarana untuk menyampaikan pernyataan maupun informasi secara tertulis dari pihak satu kepada pihak lain (Marjo, 2008: 15). Surat adalah salah satu sarana komunikasi tertulis untuk menyampaikan informasi dari satu pihak, (orang, instansi, atau organisasi) kepada pihak lain (orang, instansi, atau organisasi). Apabila surat dari satu pihak kepada pihak lain berisi informasi yang menyangkut kepentingan tugas dan kegiatan dinas instansi yang bersangkutan, surat macam itu disebut surat dinas atau surat resmi. Surat dinas memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

1. Menggunakan kop surat dan instansi atau lembaga yang bersangkutan 2. Menggunakan nomor surat, lampiran, dan perihal

3. Menggunakan salam pembuka dan penutup yang baku 4. Menggunakan bahasa baku atau ragam resmi

5. Menggunakan cap atau stempel instansi atau kantor pembuat surat 6. Format surat tertentu.

Syarat sebuah surat dinas:

1. format dan bentuk surat menarik, yaitu tempat teratur dan tidak diletakkan seenaknya,

2. isi tidak terlalu panjang, yaitu langsung pada sasaran dan tidak bertele-tele, 3. bahasa harus jelas, padat, baku, umum, yaitu harus komunikatif, sopan,

(62)

Fungsi Surat Dinas

Surat dinas mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut.

1. Surat dinas sebagai bukti tertulis hitam di atas putih, terutama surat-surat perjanjian.

2. Surat dinas sebagi alat pengingat karena surat dapat diarsipkan dan dapat dilihat jika diperlukan.

3. Surat dinas sebagai bukti sejarah, seperti pada surat-surat tentang perubahan dan perkembangan suatu instansi.

4. Surat dinas sebagai pedoman kerja, seperti surat keputusan atau surat instruksi.

5. Surat dinas sebagai duta atau wakil penulis untuk berhadapan dengan lawan bicaranya.

2.3.2 Jenis-Jenis Surat Dinas

Beberapa jenis surat yang termasuk surat dinas adalah sebagai berikut.

a. Surat Permohonan

Surat permohonan berisi permohonan atau permintaan sesuatu kepada pihak lain. Misalnya permohonan kepada seseorang untuk menjadi pembicara dalam suatu seminar, permohonan izin, permohonan mutasi/pindah tugas, dan permohonan peminjaman sesuatu.

(63)

1. Identitas pemohon 2. Isi permohonan.

3. Tujuan dan alasan pemohon.

4. Batas waktu maksimal untuk menjawab permohonan. 5. Pernyataan kesungguhan dalam memohon.

b. Surat Pemberitahuan

Surat pemberitahuan berisi suatu pengumuman atau sosialisasi informasi baru yang perlu diketahui oleh pihak lain yang terkait. Surat ini sifatnya hanya menggambarkan suatu berita sehingga tidak perlu untuk ditanggapi dalam bentuk surat. Secara umum, sistematika surat pemberitahuan adalah sebagai berikut.

1. Bagian pembuka, berisi masalah pokok surat

2. Bagian isi, berisi rincian, uraian, keterangan, atau penjelasan dari masalah pokok yang akan diberitahukan.

3. Bagian penutup, berisi harapan agar pihak yang dituju memaklumi hal yang disampaikan.

c. Surat Keterangan

(64)

1. Data pribadi dan jabatan pihak yang membuat keterangan. 2. Data pribadi pihak yang diterangkan.

3. Isi keterangan.

4. Keterangan tanggal berlakunya surat.

5. Pernyataan bahwa keterangan yang dibuat adalah benar.

d. Memo dan Nota Dinas

Memo merupakan singkatan dari kata memorandum yang berasal dari kata memory yang berarti ingatan. Istilah nota bersal dari kata note yang berarti catatan. Memo atau nota dinas adalah surat khusus yang dipakai antarpejabat di lingkungan suatu lembaga. Pemakaian memo tersebut berbeda dengan memo pribadi. Memo pribadi dipakai oleh perseorangan dan dapat dikirim kepada siapa saja asal orang yang dituju sudah kenal baik dengan pengirim memo pribadi itu.

2.3.3 Format Surat Dinas

Jenis-jenis format surat yang dilazimkan oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (2006) adalah sebagai berikut.

1. Format Lurus Penuh 2. Format Lurus

3. Format Setengah Lurus A 4. Format Setengah Lurus B

(65)

Untuk lebih jelas mengenai format surat dinas dapat digambarkan seperti di bawah ini:

1. Format Lurus Penuh

Bentuk lurus penuh merupakan bentuk surat resmi/dinas yang ditulis dengan ketentuan berikut. Pertama, semua bagian surat diketik/ditulis mulai dari margin atau garis tepi yang sama, kedua, batas-batas bagian surat diketik dengan menambah jarak spasi, dan ketiga, setiap paragraf baru dimulai pada margin yang sama dan antara paragraf yang satu dengan yang lain berjarak satu spasi.

Kepala Surat Tanggal

Nomor Surat Lampiran Hal

Lampiran Yth. ………..

………..

Salam Pembuka,

………..……… Paragraf Pembuka ………..………

………..……… Paragrsf Isi ………..………

………..

……….. Paragraf Penutup Salam Penutup,

Tanda Tangan

Nama Penanda tangan Nama Jabatan

Tembusan

…………

[image:65.595.109.518.335.690.2]

Inisial

(66)

2. Bentuk Lurus (Block Style)

Bentuk lurus merupakan bentuk surat resmi/dinas yang paling populer digunakan di berbagai instansi atau lembaga baik negeri maupun swasta. Bentuk lurus merupakan bentuk yang paling praktis dan rapih dibandingkan bentuk-bentuk surat resmi lainnya. Secara estetika surat resmi yang ditulis dengan berpatokan pada bentuk lurus dipandang memiliki komposisi yang merata baik antar bagian kiri dan kanan surat. Selain itu, jarak antar paragaraf diberi jarak dengan perbedaan pengetikan spasi sehingga memudahkan orang dalam membaca inti dari isi suratnya. Perhatikan bagian surat dengan bentuk lurus seperti berikut.

[image:66.595.116.517.332.741.2]

Kepala Surat

Gambar 2.2 Format Lurus ( Block style)

Nomor Surat Tanggal Lampiran

Hal

Yth ... ...

.………

…..

Salam Pembuka,

……… Paragraf Pembuka

………..………..

……… Paragraf Isi

………..………..

……… Paragraf Penutup

………....

Salam Penutup, Tanda tangan

Nama Penanda tangan Nama Jabatan

Tembusan

…………

(67)

3. Format Setengah Lurus A (Bentuk Resmi Indonesia Lama)

Sebenarnya bentuk resmi indonesia lama ini hampir sama dengan bentuk setengah

lurus, yang membedakannya adalah pada pengetikan/penulisan alamat pada

bentuk resmi Indonesia lama diketik di sebelah kanan di bawah tanggal surat

[image:67.595.109.520.195.622.2]

Kepala Surat

Gambar 2.3 Format Setengah Lurus A (Semi block style)

Nomor Surat Tanggal Lampiran

Hal

Yth ... ...

.………

…..

Salam Pembuka,

……… Paragraf Pembuka

………..………..

………... Paragraf Isi

………..………..

……… Paragraf Penutup

………....

Salam Penutup, Tanda tangan

Nama Penanda tangan Nama Jabatan

Tembusan

…………

(68)

4. Format Setengah Lurus B (Bentuk Resmi Indonesia Baru)

Surat resmi/dinas bentuk resmi indonsea baru merupakan variasi dari bentuk

setengah lurus (semi block style) dan bentuk indonesia lama. Letak perbedaannya

pada penulisan salam penutup. Perhatikan bagan surat bentuk resmi indonesia

baru berikut.

[image:68.595.123.515.217.634.2]

Kepala Surat

Gambar 2.4 Format Setengah Lurus B

Nomor Surat Tanggal Lampiran

Hal Yth

... ...

.………

…..

Salam Pembuka,

……… Paragraf Pembuka

………..………..

………... Paragraf Isi

………..………..

………. Paragraf Penutup

………....

Salam Penutup, Tanda tangan

Nama Penanda Tangan Nama Jabatan

Tembusan

…………

(69)

Selain ke empat format di atas, ada pula format yang jarang sekali digunakan dalam penulisan surat dinas. Format tersebut adalah sebagai berikut.

5. Format Lekuk (Indented Style)

[image:69.595.104.517.163.665.2]

Kepala Surat

Gambar 2.5 Format Lekuk (Indented Style)

Nomor Surat Tanggal Lampiran

Hal

Yth ... ... ...

.………

…..

Salam Pembuka,

……… Paragraf Pembuka

………..………..

………... Paragraf Isi

………..………..

……… Paragraf Penutup

………....

Salam Penutup, Tanda tangan

Nama Penanda tangan Nama Jabatan

(70)

6. Format Paragraf Menggantung (Hanging Paragrafh Style) Kepala Surat

[image:70.595.106.510.98.507.2]

Gambar 2.6 Format Paragraf Menggantung (hanging paragrafh style)

2.3.4 Bagian-Bagian Surat Dinas

Dalam surat dinas walaupun pembuat suratnya dari instansi yang berbeda tetap menggunakan bahasa yang resmi, yaitu bahasa Indonesia yang disesuaikan dengan ejaan yang berlaku, surat dinas mempunyai bagian-bagian, hal ini jugalah yang membedakan surat dinas dan surat lainya. Lazimya surat-surat dinas terdiri atas bagian-bagian:

1. kepala surat 2. nomor surat

Nomor Surat Tanggal Lampiran

Yth

... ... Hal

Salam Pembuka,

……… Paragraf Pembuka ………..………..

………... Paragraf Isi ………..………..

………. Paragraf Penutup ………....

Salam Penutup,

Tanda tangan

Nama Penanda Tangan Nama Jabatan

(71)

3. tanggal surat 4. lampiran 5. hal atau perihal 6. alamat

7. salam pembuka 8. isi surat

9. salam penutup 10.nama organisasi

11.tanda tangan dan penanggung jawab 12.tembusan

13.inisial

Untuk menghindari kesalahan penempatan bagian-bagian surat resmi, ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang penulisan surat jenis ini, di antaranya sebagai berikut.

a) Penulisan tanggal surat tidak perlu didahului nama tempat/kota jika nama kota telah tercantum pada kop surat/kepala surat. Selain itu, angka tahun tidka perlu diikuti tanda baca apapun.

b) Apabila dalam surat ada yang dilampirkan, seperti kuitansi, brosur, atau fotokopi, pelampiran tersebut cukup ditulis jumlahnya saja pada lampiran. Jika tidka ada yang dilampirkan berarti kata lampiran tidak perlu dicantumkan dan penulisan langsung pada Nomor Surat dan Perihal. c) Bagian hal atau perihal hendaknya dituliskan secara ringkas dengan inti

persoalan yang akan dibahas di dalam surat.

d) Penulisan alamat tidak perlu diawali dengan kata kepada karena sudah jelas bahwa alamat yang ditulis adalah alamat yang dituju.

Contoh penulisan yang dianjurkan

(72)

Jalan Ahmad Yani Nomor 50 Surabaya

e) Penulisan sapaan seperti Saudara, Bapak, Ibu, dan Tuan tidak digunakan di depan gelar, pangkat dan jabatan, kecuali, langsung diikuti nama yang dituju.

Contoh penulisan yang tidak dianjurkan:

Yth. Bapak Drs. Sihar Ramses Simaputang Contoh penulisan yang dianjurkan:

Yth. Bapak Sihar Ramses Simaputang

f) Salam pembuka yang cukup dikenal di antaranya sapaan “dengan hormat”/ sapaan ini ditulis sebagai berikut.

Misalnya: dengan hormat,

Namun demikian, sapaan-sapaan lain pun dapat digunakan. Sapaan-sapaan yang bernada takzim, hormat, resmi dan tidak berlebihan.

g) Kalimat pembuka yang biasa digunakan ada beberapa macam, bergantung pada keperluan surat, seperti contoh berikut.

Menyambung surat kami tanggal . . . No . . . Dengan ini kami beritahukan bahwa . . .

h) Isi surat jangan sampai mengaburkan pembaca. Untuk itu, usahakan agar isinya singkat dan jelas.

i) Salam penutup biasanya menggunakan ketentuan sebagai berikut.

Huruf pertama kata salam, hormat dan wassalam ditulis dengan huruf kapital.

(73)

Contoh Surat Dinas

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI

SATU ATAP 1 KEDONDONG

Jln. Raya Pahumungan No. 02, Way Kepayang, Kedondong, Pesawaran

Nomor : 325 /OSIS/15 Lampiran : -

Hal : Undangan

Yth. Tedi Sutejo, S. Pd Jln. Raya Pahumungan No. 15 Way Kepayang

Dengan hormat,

Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kelestarian lingkungan, khususnya daerah pantai, kami akan mengadakan kegiatan peduli lingkungan dengan menanam pohon bakau (mangrove). Sehubungan dengan itu, kami mengundang Bapak untuk hadir dan memberikan sambutan pada acara tersebut yang akan dilaksanakan pada: Hari, Tanggal : Sabtu, 17 April 2015

Waktu : Pukul 10.00 s.d. 14.00 WIB Tempat : Ruang Kelas VII dan VIII

Atas perhatian dan partisipasi Bapak, kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami, Ketua OSIS

Mada Angga

Tembusan:

- Kepala SMPN Satu Atap 1 Kedondong

(74)

Contoh Surat Dinas

KEMENTERIAN PENDIDIKAN D

Gambar

Table 3.1 InstrumenPengamatanPelaksanaanPembelajaranoleh Guru
Table 3.3 Kriteria Penilaian Instrumen Pelaksanaan Pembelajaran
Gambar 2.1 Format Lurus Penuh (Full block style)
Gambar 2.2 Format Lurus ( Block style)
+5

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Berdasarkan pernyataan tersebut maka dilakukan penelitian terhadap pengaruh kualitas jasa pelayanan pendidikan dan persepsi resiko terhadap kepuasan mahasiswa serta

Hasil analisa yang telah dilakukan menunjukkan bahwa smartphone OnePlus dengan strategi diferensiasi produk yang tepat berhasil mengatur kualitas produknya melalui

Tujuan dari penelitian ini adalah dengan diterapkannya strategi pembelajaran card sort dalam proses pembelajaran PKn materi kekayaan alam dan kekhasan bangsa

This thesis is dedicated with love and gratitude to:  My Almighty God,.  My

Sekeping kad segi empat sama mempunyai paniang sisi 18 cm' Segi empat. sama dengan paniang x cm dikeluarkan dari setiap

dipergunakan sebagai Rekening Khusus Dana Kampanye Partai Politik Peserta Pemilu yang bersangkutan. a) Periksa kesesuaian klasifikasi sumber penerimaan dan bentuk penerimaan

Penulisan skripsi ini dilakukan melalui pendekatan yuridis yaitu pendekatan yang menjadikan peratutan perundang-undangan sebagai rujukan dan pendekatan empiris yaitu