• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN METODE DISKUSI KELOMPOK DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VII B SMP WIYATA BHAKTI NATAR LAMPUNG SELATAN SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2013/2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN METODE DISKUSI KELOMPOK DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VII B SMP WIYATA BHAKTI NATAR LAMPUNG SELATAN SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2013/2014"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN METODE DISKUSI KELOMPOK DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VII B

SMP WIYATA BHAKTI NATAR LAMPUNG SELATAN SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Oleh

Rustini

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar

SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program studi Pendidikan Sejarah Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

(2)

ABSTRAK

PENGGUNAAN METODE DISKUSI KELOMPOK DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VII B

SMP WIYATA BHAKTI NATAR LAMPUNG SELATAN SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Oleh Rustini

Siswa kelas VII B SMP Wiyata Bhakti Natar Lampung Selatan memiliki

karakteristik aktivitas dan hasil belajar yang belum optimal. Untuk mengatasi

permasalahan tersebut maka diperlukan suatu metode pembelajaran yang dominan

melibatkan siswa sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS

siswa. Salah satu alternatif pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan adalah

pembelajaran metode diskusi kelompok.

Tujuan penelitian tindakan kelas (classroom action research) ini adalah untuk

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS siswa kelas VII B SMP Wiyata

Bhakti Natar Lampung Selatan dengan menggunakan pembelajaran metode

diskusi kelompok.

Penelitian ini dilakukan di kelas VII B SMP Wiyata Bhakti Natar Lampung

Selatan semester ganjil tahun 2013/2014 yang berjumlah 38 siswa dengan

(3)

refleksi. Berdasarkan hasil penelitian, nilai rata-rata hasil belajar IPS siswa pada

siklus I adalah 62,89 dan tergolong cukup dan persentase ketuntasan siswa sebesar

60,5. Pada siklus II rata-rata hasil belajar IPS siswa mengalami peningkatan

sebesar 1,85 dari siklus I menjadi 64,74 tergolong cukup. Persentase ketuntasan

pada siklus II meningkat mencapai 68,42. Pada siklus III, nilai rata-rata

pencapaian kompetensi belajar siswa naik 3,29 sehingga pencapaian rata-rata

menjadi 68,03, sedangkan ketuntasan pada siklus III mencapai 76,31.

Setelah dilakukan analisia data dan pembahasan dari Penelitian Tindakan Kelas

ini, dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode diskusi kelompok dalam belajar

IPS dapat meningkatkan penguasaan, pemahaman materi dan dapat meningkatkan

(4)
(5)
(6)
(7)

DAFTAR ISI

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Teori ………. 6

(8)

B. Deskripsi Persiklus ………... 19

1. Siklus I ………. 20

2. Siklus II ………. 22

3. Siklus III ………. 24

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ………. 26

B. Sejarah Berdirinya SMP Wiyata Bhakti Natar Lampung Selatan ..……….………. 26

C. Keadaan Sekolah ………. 28

D. Hasil Penelitian ………. 30

1. Siklus I ………. 30

2. Siklus II ………. 38

3. Siklus III ……….. 43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ……… 56

B. Saran ……… 57 DAFTAR PUSTAKA

(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berdasarkan hasil pengamatan guru mata pelajaran IPS pada kurun waktu tahun

pelajaran 2011/2012 dan 2012/2013, terungkap bahwa daya serap siswa

khususnya kelas VII di SMP Wiyata Bhakti Natar terhadap mata pelajaran IPS

masih rendah, hasilnya masih jauh dari harapan. Hal tersebut terlihat dari hasil

nilai murni ulangan umum semester ganjil dan genap dan hasil nilai ujian akhir

sekolah (UAS) yang hanya mencapai rata-rata 5,96 yang dapat dilihat pada

lampiran 1. Hasil tersebut masih jauh dari tingkat keberhasilan belajar yaitu

rata-rata 65 untuk klasikal dan 85 untuk individual (tingkat keberhasilan). Dari

pengamatan guru selama pembelajaran berlangsung, terlihat bahwa hanya sekitar

45 % siswa kelas VII yang mendapat nilai ≥ 65. Hasil tersebut masih jauh dari

tingkat keberhasilan siswa dengan kriteria ketuntasan belajar minimal (KKM)

yaitu 65. Rendahnya hasil belajar mata pelajaran IPS karena selama ini guru

mengajar menggunakan metode ceramah langsung.

Dengan penerapan metode diskusi kelompok pada mata pelajaran IPS siswa kelas

(10)

yang semula rata-rata hasil belajar ulangan hariannya hanya 56 dapat meningkat

menjadi 70. Mengapa perlu ditingkatkan, karena jika hasil belajar siswa tidak

meningkat maka keberhasilan belajar pun tidak akan tercapai.

Penerapan metode diskusi kelompok yang dilakukan peneliti merupakan cara

yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS siswa kelas

VII B SMP Wiyata Bhakti Natar Lampung Selatan. Karena penerapan metode

diskusi kelompok dianggap paling tepat untuk meningkatkan hasil belajar mata

pelajaran IPS siswa kelas VII B SMP Wiyata Bhakti Natar Lampung Selatan. Hal

ini sejalan dengan pendapat Subroto (2002:179), dinyatakan bahwa diskusi

kelompok adalah suatu percakapan ilmiah oleh beberapa orang yang tergabung

dalam suatu kelompok untuk saling bertukar pendapat suatu masalah atau

bersama-sama mencari pemecahan mendapatkan jawaban atau kebenaran atas

suatu masalah.

Pada kenyataannya hasil belajar mata pelajaran IPS siswa kelas VII B SMP

Wiyata Bhakti Natar Lampung Selatan masih rendah. Harapannya hasil belajar

mata pelajaran IPS siswa kelas VII B SMP Wiyata Bhakti Natar Lampung Selatan

menjadi meningkat.

Untuk mengatasi rendahnya hasil belajar mata pelajaran IPS siswa kelas VII B

SMP Wiyata Bhakti Natar Lampung Selatan ini perlu dilakukan suatu tindakan

yaitu dengan penerapan metode diskusi kelompok. Tindakan pertama, yaitu untuk

(11)

Wiyata Bhakti Natar Lampung Selatan dengan menggunakan diskusi kelompok

secara klasikal. Selanjutnya tindakan kedua yaitu untuk mengatasi rendahnya hasil

belajar mata pelajaran IPS siswa kelas VII B SMP Wiyata Bhakti Natar Lampung

Selatan dengan menggunakan diskusi kelompok besar. Kemudian dilanjutkan

dengan menggunakan diskusi kelompok kecil. Tindakan yang dilakukan dengan

penerapan diskusi kelompok klasikal, diskusi kelompok besar dan kelompok kecil

untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS siswa kelas VII B SMP

Wiyata Bhakti Natar Lampung Selatan.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah merupakan kumpulan dari permasalahan-permasalahan yang

ada. Pada penelitian tindakan ini identifikasi masalahnya adalah:

1. Mengapa hasil belajar mata pelajaran IPS siswa kelas VII B SMP Wiyata

Bhakti Natar Lampung Selatan rendah?

2. Mengapa hasil belajar mata pelajaran IPS siswa kelas VII B SMP Wiyata

Bhakti Natar Lampung Selatan perlu ditingkatkan?

3. Apakah metode diskusi dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VII

B SMP Wiyata Bhakti Natar Lampung Selatan?

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka perumusan masalah dalam

(12)

kelompok dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VII B SMP Wiyata

Bhakti Natar Lampung Selatan?

D. Tujuan Penelitian

Penelitian tindakan ini memiliki dua tujuan, yaitu:

1. Tujuan Umum

Untuk meningkatkan prestasi hasil belajar IPS bagi siswa kelas VII B SMP

Wiyata Bhakti Natar Lampung Selatan.

2. Tujuan Khusus

Melalui upaya penerapan menggunakan metode diskusi kelompok dapat

meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VII B SMP Wiyata Bhakti Natar

Lampung Selatan.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Siswa

Meningkatnya hasil belajar IPS bagi siswa kelas VII B SMP Wiyata Bhakti

Natar Lampung Selatan.

2. Bagi Guru

Melalui penerapan metode diskusi kelompok dapat meningkatnya hasil

belajar IPS bagi siswa kelas VII B SMP Wiyata Bhakti Natar Lampung

(13)

3. Bagi Sekolah

Dengan dilaksanakannya penelitian tindakan kelas akan meningkatkan

penguasaan materi IPS kelas VII, sehingga dapat meningkatkan jumlah nilai

ulangan umum semester ganjil dan genap, serta nilai ujian akhir sekolah

(UAS) mata pelajaran IPS yang pada akhirnya meningkatkan peringkat dan

prestasi sekolah. Selain itu jika sekolah yang para gurunya memiliki

keterampilan dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas tentu saja

sekolah itu akan memperoleh manfaat yang besar, karena peningkatan

(14)

REFERENSI

Subroto. 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Rineka Cipta. Jakarta. Halaman 179

Dahlan. 1984. Model-Model Mengajar. PT. Diponegoro. Halaman 15

(15)

BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori 1. Konsep Belajar IPS

a. Hakikat Belajar

Belajar adalah mengamati, membaca, berinisiasi, mencoba sesuatu sendiri,

mendengarkan, mengikuti petunjuk/arahan. Ada beberapa pendapat para ahli

tentang definisi tentang belajar. Cronbach, Harold Spears dan Geoch dalam

Sardiman A.M (2005:20) sebagai berikut :

1) Cronbach memberikan definisi :

Learning is shown by a change in behavior as a result of experience”.

“Belajar adalah memperlihatkan perubahan dalam perilaku sebagai hasil dari

pengalaman”.

2) Harold Spears memberikan batasan:

Learning is to observe, to read, to initiate, to try something themselves, to listen,

to follow direction”.

3) Geoch, mengatakan :

Learning is a change in performance as a result of practice”.

(16)

Dari ketiga definisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar itu senantiasa

merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan

misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain

sebagainya. Juga belajar itu akan lebih baik kalau si subyek belajar itu mengalami

atau melakukannya, jadi tidak bersifat verbalistik. Belajar sebagai kegiatan

individu sebenarnya merupakan rangsangan-rangsangan individu yang dikirim

kepadanya oleh lingkungan. Dengan demikian terjadinya kegiatan belajar yang

dilakukan oleh seorang individu dapat dijelaskan dengan rumus antara individu

dan lingkungan.

Fontana seperti yang dikutip oleh Udin S. Winataputra (1995:2) dikemukakan

bahwa learning (belajar) mengandung pengertian proses perubahan yang relative

tetap dalam perilaku individu sebagai hasil dari pengalaman. Pengertian belajar

juga dikemukakan oleh Slameto (2003:2) yakni belajar adalah suatu proses usaha

yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang

baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya.

Selaras dengan pendapat-pendapat di atas, Thursan Hakim (2000:1)

mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan di dalam

kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk

peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan,

pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dll. Hal ini

(17)

diperlihatkan dalam bentuk bertambahnya kualitas dan kuantitas kemampuan

seseorang dalam berbagai bidang. Dalam proses belajar, apabila seseorang tidak

mendapatkan suatu peningkatan kualitas dan kuantitas kemampuan, maka orang

tersebut sebenarnya belum mengalami proses belajar atau dengan kata lain ia

mengalami kegagalan di dalam proses belajar.

Belajar yang efektif dapat membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan yang

diharapkan sesuai dengan tujuan instruksional yang ingin dicapai. Untuk

meningkatkan prestasi belajar yang baik perlu diperhatikan kondisi internal dan

eksternal. Kondisi internal adalah kondisi atau situasi yang ada dalam diri siswa,

seperti kesehatan, keterampilan, kemampuan dan sebagainya. Kondisi eksternal

adalah kondisi yang ada di luar diri pribadi manusia, misalnya ruang belajar yang

bersih, sarana dan prasarana belajar yang memadai. Kemampuan intelektual siswa

sangat menentukan keberhasilan siswa dalam memperoleh prestasi. Untuk

mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajar maka perlu dilakukan suatu

evaluasi, tujuannya untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah proses

belajar mengajar berlangsung. Adapun prestasi dapat diartikan hasil diperoleh

karena adanya aktivitas belajar yang telah dilakukan. Namun banyak orang

beranggapan bahwa yang dimaksud dengan belajar adalah mencari ilmu dan

menuntut ilmu.

Ada lagi yang lebih khusus mengartikan bahwa belajar adalah menyerap

(18)

Proses tersebut tidak akan terjadi apabila tidak ada suatu yang mendorong pribadi

yang bersangkutan.

b. Hakikat IPS

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah merupakan integrasi dari berbagai cabang

ilmu-ilmu sosial seperti : sosiologi, sejarah, geografi dan ekonomi. Ilmu

Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang

mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang ilmu-ilmu

sosial (Sosiologi, geografi, sejarah, dan ekonomi). Pembelajaran geografi

memberikan kebulatan wawasan yang berkenaan dengan wilayah-wilayah,

sedangkan sejarah memberikan wawasan berkenaan dengan peristiwa-peristiwa

dari berbagai periode. Ekonomi tergolong ke dalam ilmu tentang kebijakan pada

aktivitas yang berkenaan tentang pembuatan keputusan. Sosiologi dan psikologi

sosial merupakan ilmu-ilmu tentang perilaku seperti konsep peran, kelompok,

institusi, proses interaksi, dan kontak sosial. Secara intensif konsep-konsep seperti

ini digunakan ilmu-ilmu sosial dan studi-studi sosial.

2. Konsep Hasil Belajar IPS

a. Hakikat Hasil Belajar

Hasil belajar adalah segala sesuatu yang menjadi milik siswa sebagai akibat dari

kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Setiap mata pelajaran/bidang studi

memiliki tugas tersendiri dalam membentuk pribadi siswa, sehingga hasil belajar

suatu mata pelajaran/bidang studi berberbeda dengan mata pelajaran/bidang studi

(19)

Dalam kegiatan pembelajaran, hasil belajar dinyatakan dalam rumusan tujuan.

Menurut Gagne terdapat lima kategori hasil belajar pertama, informasi verbal;

kedua, keterampilan intelektual; ketiga, strategi kognitif; keempat, sikap dan

kelima, keterampilan motorik. Sedangkan Bloom, dkk mengemukakan tiga jenis

hasil belajar yaitu : kognitif, afektif dan psikomotorik.

b. Hakikat Hasil Belajar IPS

Hasil belajar IPS adalah tujuan yang akan dicapai pada pembelajaran IPS. Adapun

tujuan dari pembelajaran IPS adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik

agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap

mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil

mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya

sendiri maupun yang menimpa masyarakat.

3. Metode Diskusi Kelompok dalam pembelajaran IPS

a. Hakikat pembelajaran

Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur

manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling

mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Manusia terlibat dalam

system pengajaran terdiri dari siswa, guru, dan tenaga lainnya, misalnya tenaga

laboratorium. Material meliputi buku-buku, papan tulis dan kapur, fotografi, slide,

dan film, audio dan video tape. Fasilitas dari perlengkapan terdiri dari ruangan

kelas, perlengkapan audio visual, juga computer. Prosedur meliputi jadwal dan

(20)

b. Hakikat Pembelajaran IPS

IPS merupakan perpaduan dari beberapa disiplin ilmu sosial, antara lain :

sosiologi, geogarafi, ekonomi dan sejarah. Materi yang terdiri dari sejumlah

konsep, prinsip dan tema yang berkenaan dengan hakikat kehidupan manusia

sebagai makhluk sosial. Kajian IPS dikembangkan melalui pendekatan yaitu :

pendekatan fungsional, pendekatan interdisipliner, dan pendekatan multidisipliner.

Selain itu materi IPS berkenaan dengan fenomena dinamika sosial, budaya, dan

ekonomi yang menjadi bagian integral dalam kehidupan masyarakat dari waktu ke

waktu dan dari tempat ke tempat, baik dalam skala kelompok masyarakat, lokal,

nasional, regional dan global

c. Hakikat Metode Diskusi

Diskusi adalah suatu pembahasan bersama suatu topik oleh dua orang atau lebih

dengan tujuan tertentu.

d. Hakikat Metode Diskusi Klasikal

Diskusi klasikal adalah pembahasan suatu topik/masalah di dalam kelas maupun

di luar kelas yang melibatkan semua yang terdapat dalam suatu tempat yang sama.

Diskusi klasikal dapat dipimpin langsung oleh guru maupun dipimpin oleh siswa

yang ditunjuk oleh guru sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dalam diskusi

(21)

e. Hakikat Metode Diskusi Kelompok

Diskusi kelompok adalah pembahasan suatu topik dengan cara tukar pikiran

antara dua orang atau lebih, dalam kelompok-kelompok kecil, yang direncanakan

untuk mencapai tujuan tertentu. Metode ini dapat membangun suasana saling

menghargai perbedaan pendapat dan juga meningkatkan partisipasi peserta yang

masih belum banyak berbicara dalam diskusi yang lebih luas. Tujuan penggunaan

metode ini adalah mengembangkan kesamaan pendapat atau kesepakatan atau

mencari suatu rumusan terbaik mengenai suatu persoalan. Setelah diskusi

kelompok, proses dilanjutkan dengan diskusi pleno. Pleno adalah istilah yang

digunakan untuk diskusi kelas atau diskusi umum yang merupakan lanjutan dari

diskusi kelompok yang dimulai dengan pemaparan hasil diskusi kelompok.

f. Penerapan Metode Diskusi Klasikal

Penerapam metode diskusi klasikal berupa guru memberikan suatu masalah

kepada seluruh anggota kelas, dan anggota kelas memiliki hak dan kewajiban

yang sama untuk mengemukan pendapat dan gagasan. Guru berperan lebih aktif

dalam diskusi kelas, karena guru sebagai sumber informasi, fasilitator dan

sekaligus motivator di dalam kegiatan diskusi klasikal.

g. Penerapan Metode Diskusi Kelompok

Penerapan metode diskusi kelompok berupa guru membagai siswa ke dalam

kelompok-kelompok yang heterogen untuk berdiskusi memecahkan masalah/topik

yang dibicarakan. Guru kemudian memfasilitasi jalannya diskusi sebagai

(22)

B.Penelitian Yang Relevan

1. Penelitian yang relevan dengan permasalahan

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti dilakukan terhadap siswa kelas VII B,

karena dari hasil nilai Ujian Sekolah tahun pelajaran 2012/2013 diperoleh hasil

yang masih rendah dan jauh dari yang diharapkan.

2. Penelitian yang relevan dengan variable

Variable yang diambil oleh peneliti adalah metode diskusi kelompok sebagai

variable bebas dan hasil belajar siswa mata pelajaran IPS sebagai variable

terikatnya.

C.Kerangka Berpikir

Berdasarkan kajian teori di atas:

Melalui penerapan metode Diskusi Kelompok dapat meningkatkan hasil belajar

(23)

KONDISI

kelas VII B SMP Wiyata Bhakti Natar Lampung

• Kondisi awal: Guru belum menerapkan metode Diskusi Kelompok kepada

siswa, dan hasil belajar IPS siswa kelas VII B SMP Wiyata Bhakti Natar

Lampung Selatan masih rendah.

• Supaya hasil belajar siswa tidak rendah, maka perlu adanya action atau

tindakan yang dilakukan oleh guru/peneliti yaitu dengan menerapkan metode

Diskusi Kelompok dalam pembelajaran IPS kepada siswa kelas VII B SMP

Wiyata Bhakti Natar Lampung Selatan

• Siklus 1: Siswa diberikan pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi

(24)

• Siklus 2: Siswa diberikan pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi

kelompok besar.

• Siklus 3: Siswa diberikan pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi

kelompok kecil.

• Dari siklus 1 ke siklus 2 dan ke siklus 3, diharapkan hasil belajar IPS siswa

kelas VII B SMP Wiyata Bhakti Natar Lampung Selatan meningkat.

• Kondisi akhir: diduga melalui penerapan metode Diskusi Kelompok dalam

pembelajaran IPS dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VII B SMP

Wiyata Bhakti Natar Lampung Selatan.

D. Hipotesis Tindakan

Dari pernyataan-pernyataan di atas, dapatlah dirumuskan hipotesis tindakan

sebagai berikut: Melalui penerapan metode Diskusi Kelompok dapat

meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VII B SMP Wiyata Bhakti Natar

(25)

REFERENSI

Udin S. Winata Putra. 1995. Strategi Belajar Mengajar. Depdikbud. Jakarta. Halaman 2

Sardiman A.M 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Rajawali Press. Jakarta. Halaman 20

Slameto.2003. Belajar dan Fakor-faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta. Jakarta. Halaman 2

Thursan Hakim. 2000. Belajar Secara Efektif.Puspaswara. Jakarta. Halaman 1 Lie. 2002. Cooperativ Learning. Grasindo. Jakarta. Halaman 12

Eggen,Paul.D.1996. Strategis For Teacher Teaching Content And Thinking Skills

(26)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

1. Setting Penelitian

a.Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester I tahun 2013/2014 dari

tanggal 7 Oktober sampai tanggal 25 November 2013. Pada bulan

pertama yaitu bulan Oktober digunakan untuk membuat proposal,

kemudian pada bulan kedua yaitu November pelaksanaan penilitian.

b. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan ini dilakukan pada siswa kelas VII B SMP Wiyata

Bhakti yang terletak di Jln. Sitara Atas No. 5 Merak Batin

Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan.

2. Subjek dan Objek Penelitian

a. Subjek Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini melibatkan satu orang guru sebagai

teman sejawat, dan peneliti. Guru sebagai teman sejawat bernama Sri

(27)

b. Objek Penelitian

Objek dari penelitian ini yaitu:

Metode Diskusi Kelompok, dan hasil belajar.

3. Sumber Data

a.Sumber data Primer

Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh dari hasil

penelitian langsung yang dilakukan oleh peneliti.

b. Sumber data sekunder

Sumber data sekunder adalah sumber data yang diambil dari arsip

rekap hasil belajar siswa pada Ujian Sekolah pada mata pelajaran IPS

yang dilakukan dalam 1 tahun terakhir.

4. Teknik Dan Alat Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi, test, dan

dokumentasi. Data tersebut masih berupa data mentah, dan untuk

memberi makna data tersebut perlu dirangkum, dikategorikan dan

dimodifikasikan sesuai dengan aspek yang dikembangkan.

5. Validasi Data

Validasi data dilakukan dalam penelitian tindakan ini untuk memperoleh

data yang valid. Validasi data untuk belajar pada siklus 1 menggunakan

trianggulasi sumber yang dikenal dengan istilah kolaborasi. Kemudian

(28)

6. Analisis Data

Data yang telah dikategorikan validasinya dianalisis. Temuan-temuan

data diinterprestasikan. Untuk data kualitatif maka analisis datanya

menggunakan deskriptif kualitatif untuk kemudian dilakukan refleksi,

yaitu membandingkan data tentang hasil belajar IPS siswa kelas VII B

sebelum dilakukan penerapan metode Diskusi Kelompok dengan

kompetensi belajar IPS siswa kelas VII B setelah dilakukan tindakan

yaitu penerapan metode Diskusi Kelompok untuk Diskusi Kelompok

klasikal, Diskusi Kelompok pada kelompok besar dan Diskusi Kelompok

kecil.

Untuk data kuantitatif data dianalisis dengan menggunakan metode

deskriptif komparatif yaitu membandingkan data tentang hasil belajar

IPS siswa kelas VII B sebelum dilakukan penerapan Diskusi Kelompok

dengan kompetensi belajar IPS siswa kelas VII B setelah dilakukan

tindakan yaitu penerapan metode Diskusi Kelompok untuk kelompok

besar dan Diskusi kelompok kecil.

7. Indikator Kinerja

Indikator kinerja dari penelitian tindakan ini adalah target dari kondisi

awal hasil belajar IPS ke hasil belajar IPS pada siklus 1 yaitu dengan

penerapan metode Diskusi Klasikal meningkat. Selanjutnya target dari

(29)

Dan pada akhirnya hasil belajar IPS pada siklus 3 telah meningkat

dengan baik.

8. Prosedur Tindakan

Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh peneliti yaitu:

a.Menentukan metode yang akan digunakan dalam penelitian, yaitu

metode penelitian tindakan kelas. Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan penerapan metode Diskusi Kelompok dalam

meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VII B SMP Wiyata Bhakti

Natar Lampung Selatan.

b.Menentukan banyaknya tindakan-tindakan yang dilakukan dalam

siklus, dalam penelitian ini tindakan-tindakan yang dilakukan oleh

peneliti yaitu dengan melakukan tindakan tiga siklus. Yaitu siklus 1

penerapan metode diskusi klasikal, dan pada siklus 2 peneliti

melakukan tindakan dengan penerapan metode Diskusi kelompok

besar dan siklus 3 peneliti melakukan tindakan dengan penerapan

metode diskusi kelompok kecil.

B. Deskripsi Persiklus

Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus, masing-masing siklus terdiri

dari tahap perencanaan, pelaksanaan (observasi), dan refleksi. Setiap siklus

(30)

Siklus Pertama dilaksanakan di kelas VII B pada tanggal 16 – 23 Oktober 2013, siklus kedua dilaksanakan pada tanggal 24 – 31 Oktober 2013, dan siklus ketiga dilaksanakan pada tanggal 1 – 8 November 2013.

Adapun pelaksanaan siklus-siklus tersebut dibagi dalam tiga tahap sebagai

berikut :

1. Siklus I

Pelaksanaan siklus pertama dilaksanakan dengan Standar Kompetensi :

Memahami tentang uang. Tiap pertemuan terdiri dari 2 Jam Pelajaran

masing- masing 40 Menit.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan :

1. Tahap perencanaan

a. Merencanakan jumlah siklus berdasarkan waktu yang tersedia.

b. Menetapkan kelas penelitian yaitu kelas VII B.

c. Menetapkan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indicator.

d. Mempersiapkan materi pembelajaran yang akan disajikan.

e. Membuat rencana pembelajaran.

f. Menetapkan model pembelajaran yaitu model pembelajaran

diskusi secara klasikal.

g. Mempersiapkan media dan bahan yang akan digunakan.

h. Membuat lembar observasi (lembar pengamatan).

i. Menetapkan observasi yaitu menggunakan observasi tertutup di

(31)

2. Tahap Pelaksanaan/Observasi

a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan

mengadakan apersepsi, prasyarat pengetahuan, dan memotivasi

siswa.

b. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari.

c. Guru menjadi fasilitator diskusi secara klasikal.

d. Siswa melakukan diskusi secara klasikal dengan cara saling

mengajukan dan menjawab pertanyaan.

e. Untuk mengecek pemahaman siswa, guru memberikan umpan

balik dengan cara memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menjawab pertanyaan yang diajukan oleh siswa yang lain.

f. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi untuk

mendapatkan rumusan materi yang benar.

g. Pelaksanaan observasi (pengamatan) dilakukan secara bersamaan

dengan pelaksanaan tindakan kelas yang dilakukan oleh guru

mitra sebagai observer.

h. Sebagai penutup pelajaran guru melaksanakan tes formatif.

3. Tahap Refleksi

Data yang diperoleh dari hasil kegiatan pelaksanaan pembelajaran di

kelas siklus I akan dianalisis. Dari hasil analisis akan dijadikan

bahan refleksi, dalam arti merenungkan apa yang terjadi dan belum

(32)

dan kekurangan selama tindakan pembelajaran berlangsung. Hasil

ini yang menentukan apakah tindakan berhasil atau tidak.

Pelaksanaan refleksi akan digunakan untuk membuat rencana

tindakan baru yang akan dilaksanakan pada siklus berikutnya.

2. Siklus II

Siklus II merupakan perbaikan hasil refleksi Siklus I.

1. Tahap perencanaan meliputi :

a. Menerapkan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indicator.

b. Mempersiapkan materi pembelajaran.

c. Membuat rencana perbaikan pembelajaran.

d. Menetapkan model pembelajaran yaitu model pembelajaran diskusi

kelompok besar.

e. Mempersiapkan media dan bahan yang akan digunakan.

f. Mempersiapkan lembar observasi (pengamatan).

g. Menetapkan observasi yaitu menggunakan observasi tertutup di

mana hadir seorang guru sebagai observer.

2. Tahap Pelaksanaan/Observasi

a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan

mengadakan apersepsi sebagai prasyarat pengetahuan, dan

memotivasi siswa.

b. Guru membagi siswa menjadi kelompok yang beranggotakan 8-9

(33)

c. Guru membagikan wacana/materi kepada tiap kelompok untuk

didiskusikan secara kelompok.

d. Masing-masing kelompok membuat ringkasan dan kesimpulan dari

hasil diskusi yang diperoleh masing-masing kelompok.

e.

Beberapa perwakilan kelompok mempersentasikan hasil diskusi,

kelompok lain memberikan tanggapan (guru memandu jalannya

diskusi).

f. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi untuk

mendapatkan rumusan materi yang benar.

g. Pelaksanaan observasi (pengamatan) dilakukan secara bersamaan

dengan pelaksanaan tindakan kelas yang dilakukan oleh guru mitra

sebagai observer.

h. Penutup pelajaran guru melaksanakan tes formatif.

3. Tahap Refleksi

Data yang diperoleh dari kegiatan pelaksanaan kelas siklus II akan

dianalisis. Dari hasil analisis akan dijadikan bahan refleksi, dalam arti

merenungkan apa yang terjadi dan belum terjadi pada saat proses belajar

dan mengajar berlangsung, kelebihan dan kekurangan selama tindakan

pembelajaran berlangsung. Hasil ini yang menentukan apakah tindakan

berhasil atau tidak. Pelaksanaan refleksi akan digunakan untuk membuat

(34)

3. Siklus III

Siklus III merupakan perbaikan hasil refleksi siklus II dengan

tahap-tahap sebagai berikut :

1. Tahap perencanaan

a. Menetapkan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indicator.

b. Mempersiapkan materi pembelajaran.

c. Membuat rencana perbaikan pembelajaran.

d. Menetapkan model pembelajaran yaitu model pembelajaran diskusi

kelompok kecil.

e. Mempersiapkan media dan bahan yang akan digunakan.

f. Mempersiapkan lembar observasi.

g. Menetapkan observasi yaitu menggunakan observasi tertutup di

mana hadir seorang guru sebagai observer.

2. Tahap Pelaksanaan/Observasi meliputi :

a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan

mengadakan apersepsi sebagai prasyarat pengetahuan, dan

memotivasi siswa.

b. Guru mengelompokkan siswa dalam kelompok kecil yang

beranggotakan 4 – 5 orang siswa yang heterogen.

c. Guru membagikan wacana/materi kepada tiap kelompok untuk

(35)

d. Masing-masing kelompk membuat ringkasan dan kesimpulan dari

hasil diskusi yang diperoleh masing-masing kelompok.

e.

Beberapa perwakilan kelompok mempersentasikan hasil diskusi,

kelompok lain memberikan tanggapan (guru memandu jalannya

diskusi).

f. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi untuk

mendapatkan rumusan materi yang benar.

g. Pelaksanaan observasi (pengamatan) dilakukan secara bersamaan

dengan pelaksanaan tindakan kelas yang dilakukan oleh guru mitra

sebagai observer.

h. Penutup pelajaran guru melaksanakan tes formatif.

3. Tahap Refleksi

Data yang diperoleh dari kegiatan pelaksanaan kelas siklus III akan

dianalisis dijadikan bahan refleksi untuk memperbaiki proses

(36)

REFERENSI

Wiriatmadja, Rochiati. Metode Penelitian dan Tindakan Kelas. PT.Remaja Rosda Karya Bandung. Halaman 24

(37)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dari

penelitian tindakan kelas ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode

diskusi kelompok dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan penguasaan dan

pemahaman materi, meningkatkan rata-rata hasil belajar siswa pada kelas VII B di

SMP Wiyata Bhakti Natar Lampung Selatan.

Penerapan metode pembelajaran tersebut berdampak terhadap peningkatan minat,

aktivitas, semangat, dan kepedulian siswa terhadap pembelajaran IPS serta

mampu menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif terutama respon

terhadap guru dan kerja sama antara siswa dan guru yang akhirnya prestasi hasil

belajar akan lebih baik.

Dari ketiga cara yang diberikan pada tiga siklus ini, penggunaan diskusi kelompok

yang paling tepat dan ideal untuk meningkatkan hasil belajar dan prestasi siswa

(38)

Berdasarkan hasil penelitian, nilai rata - rata hasil belajar IPS siswa pada siklus I

tergolong cukup yaitu 62,89 dan persentase ketuntasan siswa sebesar 60,5. Pada

siklus II rata-rata hasil belajar IPS pada siswa mengalami peningkatan sebesar

1,85 dari siklus I menjadi 64,74 tergolong cukup. Pada siklus III, nilai rata-rata

hasil belajar siswa meningkat 3,29 sehingga menjadi 68,03 dan ketuntasan pada

siklus III mencapai 76,31

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan maka penulis

menyarankan agar dalam penggunaan metode diskusi kelompok perlu

diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Manajemen waktu

2. Persiapan perangkat pembelajaran dengan baik

3. Guru harus mampu menjadi fasilitator dan motivator

4. Guru harus menguasai materi pelajaran

(39)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta. Halaman 210

Arikunto Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. PT. Bumi Aksara. Jakarta. Halaman 245

As’ari Abdurahman. 2003. Pembelajaran Matematika Dengan Koperatif Learning. Malang. Halaman 6

Dahlan. 1984. Model-Model Mengajar. PT. Diponegoro. Halaman 15

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan . 1989. Model Pengelolaan Pembelajaran. Jakarta. Halaman 71

Eggen,Paul.D.1996. Strategis For Teacher Teaching Content And Thinking Skills Allyn And

Balcon Publishers. United States Of Amerika. Halaman 329

Etin S. Dan Raharjo.2007. Analisis Model Pembelajaran IPS. PT. Bumi Aksara. Jakarta. Halaman 5

http:www.google.co.id. Pembelajaran Diskusi Kelompok Lie. 2002. Cooperativ Learning. Grasindo. Jakarta. Halaman 12

Sardiman A.M 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Rajawali Press. Jakarta. Halaman 20

Slameto.2003. Belajar dan Fakor-faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta. Jakarta. Halaman 2

Subroto. 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Rineka Cipta. Jakarta. Halaman 179

Thursan Hakim. 2000. Belajar Secara Efektif.Puspaswara. Jakarta. Halaman 1

Udin S. Winata Putra. 1995. Strategi Belajar Mengajar. Depdikbud Jakarta. Halaman 2

(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)

b. bertanya kepada guru atau teman diskusi

c. merumuskan jawaban terhadap masalah yang diberikan

d. memberikan saran / tanggapan terhadap jawaban teman diskusi

2) listening activities

a. mendengarkan pendapat teman dalam diskusi b. mendengarkan penjelasan guru

c. mendengarkan perintah guru

d. mendengarkan interupsi dari teman diskusi

3) writing activities

a. membuat peta konsep/mengisi tabel yang disediakan

b. menulis jawaban pada buku latihan dengan baik (bisa terbaca) c. menyalin penjelasan guru pada buku catatan

d. menulis jawaban sesuai dengan arahan guru

4) mental activities

a. berusaha memecahkan soal yang diberikan b. menganalisa masalah yang diberikan c. melihat hubungan antar soal yang diberikan

d. mengambil keputusan dalam menjawab pertanyaan berdasarkan hasil diskusi

5) emosional activities

a. menaruh minat terhadap materi yang diberikan

b. bergembira dan bersemangat dalam mengikuti pelajaran c. tenang dan tidak membuat keributan selama diskusi

d. berani dan bertanggung jawab dalam mempertahankan argumen selama diskusi

6) interaksi siswa dengan guru selama proses belajar mengajar berlangsung a. menjawab pertanyaan yang diberikan guru.

b. memperhatikan demontrasi yang disampaikan oleh guru c. sering bertanya kepada guru

d. melakukan perintah guru

Deskriptor:

4 = jika 4 indikator terlaksana ; 3 = jika 3 indikator terlaksana 2 = jika 2 indikator terlaksana ; 1 = jika 1 indikator terlaksana

Keterangan:

Pengamat cukup mengamati siswa dengan berkeliling kelas dengan menggunakan papan dada/duduk di meja asalkan semua siswa dapat teramati.

Pengamatan aktivitas dilakukan selama proses diskusi berlangsung.

(46)

1 09-250-001-8 AYU KUSIATI 6.00

8 09-250-009-8 BAYU BAGAS KARA 6.00

9 09-250-010-7 DEVI SUSANTI 7.00

10 09-250-011-6 DEAN SAGITA 6.60

11 09-250-012-5 DWI BELLASARI 6.00

12 09-250-013-4 FITRI DWI AYU 6.00

13 09-250-014-3 HENDRI KURNIAWAN 5.50

14 09-250-015-2 GUSTI ADE PRAYUGO 7.00

15 09-250-016-9 KURNIA MAHARANI 8.00

16 09-250-017-8 LARAS MONICA OKTAVIA 7.00

17 09-250-018-7 IKA PRATIWI 6.80

18 09-250-019-6 IRMA TYAZ AVIANTI 6.80

19 09-250-020-5 NUR'AINI 5.50

20 09-250-021-4 M. SARIFUL RIJAL 6.00

21 09-250-022-3 RAMA ANDIKA 6.00

22 09-250-023-2 REKY NUR INDRA PRATAMA 6.00

23 09-250-024-9 SUPRI YANDI 5.50

24 09-250-025-8 RISKA DAMAI YANTI 6.00

25 09-250-026-7 RIA SUKTIANA 6.00

26 09-250-027-6 SEPDA BILLY FERNANDO 6.00

27 09-250-028-5 SEDAYU 7.00

28 09-250-029-4 SISKA TRI RAHAYU 6.00

29 09-250-030-3 SUCI KURNIA 5.50

30 09-250-031-2 SUGIYANTO 7.00

31 09-250-032-9 SISKA PUJI ASTUTI 6.00

32 09-250-033-8 SANDI IRAWAN 7.00

33 09-250-034-7 TARA SULISTYAWATI 6.00

34 09-250-036-5 ADI SAPUTRA 6.50

35 09-250-037-4 ADI WIJAYA 6.00

36 09-250-038-3 APRIYANTO 5.50

(47)

41 09-250-043-6 ABHI MUHAMMAD ROMDHON 5.50

42 09-250-044-5 DEVI SANDI 5.50

43 09-250-045-4 DAVID MAULANA 5.50

44 09-250-046-3 DWI RISTIANA NOVI 5.50

45 09-250-048-9 EDI PRAYITNO 5.50

46 09-250-049-8 FIKO PRIHANTORO 5.50

47 09-250-050-7 HASRI SRI RAHMAH 5.50

48 09-250-051-6 HERNAH WATI 6.50

49 09-250-052-5 IMAM ADE SAPUTRA 6.00

50 09-250-053-4 HARISH IZZAN 5.50

51 09-250-054-3 JERRY ARIANTO 6.00

52 09-250-055-2 M. FEBRI DARMAWAN 5.50

53 09-250-056-9 MUHAMMAD NURUL AZIZ 5.50

54 09-250-057-8 M. AWALUDIN WICAKSONO 5.50

55 09-250-058-7 NOVA YULINDA 5.50

56 09-250-059-6 PUJI TITIS AYU SURYANI 5.50

57 09-250-060-5 RIAN ADI TAMA 6.00

58 09-250-061-4 RIKA AYU APTRIANI 6.00

(48)

Kelas : VII B Guru Peneliti : Rustini

1 Adam Malik 55 55 65

2 Agus Firendra 65 65 70

3 Ahmad Wahyudi 80 85 85

4 Aidil Saputra 65 65 65

5 Anggun Mardianita 65 70 75

6 Ayuda Susandi 65 65 70

7 Cyndy Evita Sari 65 65 65

8 Depi Kartika 65 65 70

9 Dimas Wahyu 65 65 70

10 Doni Setiawan 50 55 60

11 Dwi Pramudia 55 60 65

12 Ela Fatmawati 50 50 60

13 Efa Sopiyah 45 50 55

14 Farid Yansa 65 65 65

15 Feni Yulia Putri 65 65 70

16 Firman Dwi A 70 75 70

17 Fitri Wulandari 75 75 75

18 Hendri Okta Priyansyah 65 65 70

19 Inka Kristiana 75 75 75

20 Iqbal Ramadhan 65 65 70

21 Julia Cahya Umami 45 50 55

22 Kevin Renaldi 60 65 65

23 Luki Ardiyanto 75 80 85

24 Maulana M 65 65 70

25 Mia Julia Sari 65 65 70

26 Novita Sari 55 60 60

27 Panca Hartono 50 50 55

28 Ramadhani H 60 65 70

29 Risa Nuraini 70 75 70

30 Rizki Pratama 55 60 60

31 Roni Ramadani 50 50 65

32 Saiful Anwar 75 75 75

33 Santi Septriyani 85 85 90

34 Sella Triariani 75 75 75

35 Surtiawati 60 65 65

36 Tia Alvionita 70 70 70

37 Vikri Dwi Ananda 55 55 60

38 Wulandari 50 50 55

(49)

Nama Sekolah : SMPN WIYATA BHAKTI Siklus : I s.d III

Nama Guru : Rustini Kelas/Semester : VII B/1

Mata Pelajaran : IPS Nama Pengamat : (isi Teman)

No Aspek yang diamati

Siklus I Siklus II Siklus III

1 Guru mengecek kesiapan siswa dan keadaan kelas

3 4 75 Baik 3 4 75 Baik 3 4 75 Baik

2 Guru mengecek kehadiran siswa 3 4 75 Baik 3 4 75 Baik 3 4 75 Baik

3 Guru memberikan apersepsi kepada siswa yang berkaitan dengan materi yang diajarkan

2 4 50 Kurang 3 4 75 Baik 3 4 75 Baik

4 Guru memberikan motivasi pada siswa 4 4 100 Baik Sekali 4 4 100 Baik sekali 4 4 100 Baik sekali

Kegiatan Inti

5 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai

4 4 100 Baik Sekali 4 4 100 Baik sekali 4 4 100 Baik sekali

6 Guru menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai

2 4 50 Kurang 3 4 75 Baik 3 4 75 Baik

7 Guru membentuk kelompok diskusi secara heterogen

3 4 75 Baik 3 4 75 Baik 3 4 75 Baik

8 Guru membimbing siswa untuk mendiskusikan materi bersama-sama

(50)

10 Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran dari hasil diskusi

4 4 100 Baik sekali 4 4 100 Baik sekali 4 4 100 Baik sekali

11 Guru memberikan tes formatif setelah melaksanakan 2 kali pertemuan

4 4 100 Baik sekali 4 4 100 Baik sekali 4 4 100 Baik sekali

12 Memberikan penghargaan 4 4 100 Baik sekali 4 4 100 Baik sekali 4 4 100 Baik sekali

Pengolahan Waktu

13 Ketepatan waktu dalam mengajar 2 4 50 Kurang 3 4 75 Baik 3 4 75

Jumlah 39 52 75 Baik 44 52 84.62 Baik sekali 45 52 86.54 Baik sekali

No Aspek yang diamati

Siklus I Siklus II Siklus III

Skor Skor

maks Nilai

(%) Predikat Skor

Skor

maks Nilai (%) Predikat Skor

Skor maks

Nilai

(%) Predikat

1. Kegiatan awal 12 16 75 Baik 13 16 81.25 Baik sekali 13 16 81.25 Baik sekali

2. Kegiatan Inti 14 20 70 Baik 16 20 80 Baik sekali 17 20 85 Baik sekali

3. Penutup 12 12 100 Baik sekali 12 12 100 Baik sekali 12 12 100 Baik sekali

4. Pengolahan Waktu 2 4 50 kurang 3 4 75 Baik 3 4 75 Baik

(51)

a b c d a b c d a b c d a b c d a b c d a b c d 73.03 76.32 68.42 60.53 62.50 71.05

111 116 104 92 95

Jumlah Aspek Yang Diamati

Nama

(52)

a b c d a b c d a b c d a b c d a b c d a b c d Persentase 74.34 78.29 73.03 64.47 65.13 74.34 Jumlah Total 113 119 111 98

(53)
(54)

Nama Sekolah : SMP WIYATA BHAKTI

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas/Semester : VII/1

Standar Kompetensi : 1. Memahami lingkungan kehidupan manusia.

Kompetensi Dasar : 1.2 Mendeskripsikan kehidupan pada masa Pra Aksara di Indonesia.

Alokasi Waktu : 8 X 40 Menit (4 kali pertemuan)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran Siswa dapat : 1. Menjelaskan pengertian masa Pra Aksara

2. Mennjelaskankan kurun waktu masa Pra Aksara 3. Menyebutkan jenis-jenis manusia purba di indonesia

4. Mengidentifikasi jenis-jenis manusia Indonesia yang hidup pada masa Pra Aksara

5. Menjelaskan perkembangan kehidupan pada masa Pra Aksara

6. Menyebutkan peralatan kehidupan yang dipergunakan pada masa Pra Aksara 7. Menjelaskan pembagian zaman berdasarkan hasil kebudayaan yang ditinggalkan

pada masa pra aksara.

8. Mengidentifikasi peninggalan-peninggalan kebudayaan pada masa Pra Aksara 9. Menjelaskan asal usul kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia ke Nusantara 10. Melacak pada peta tempat-tempat persebaran nenek moyang bangsa Indonesia di

Nusantara

Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )

Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence )

Tanggung jawab ( responsibility ) Ketelitian ( carefulness)

B. MATERI PEMBELAJARAN

1. Pengertian dan kurun waktu masa Pra Aksara

2. Jenis-jenis manusia Indonesia yang hidup pada masa Pra Aksara

3. Perkembangan kehidupan pada masa Pra Aksara dan peralatan kehidupan yang dipergunakan

4. Peniggalan-peninggalan kebudayaan pada masa Pra Aksara

5. Kedatangan dan persebaran nenek moyang bangsa Indonesia di Nusantara

(55)

 Apersepsi : Memberi pertanyaan tentang asal usul manusia

 Motivasi : dijelaskan pentingnya mempelajari manusia yang hidup pada masa Pra Aksara

2. Kegiatan Inti

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

 Menjelaskan pengertian masa Pra Aksara  Mennjelaskankan kurun waktu masa Pra Aksara  Menyebutkan jenis-jenis manusia purba di indonesia

 Mengidentifikasi jenis-jenis manusia Indonesia yang hidup pada masa Pra Aksara

 Menjelaskan perkembangan kehidupan pada masa Pra Aksara

 melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;

 menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain;

 memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;

 melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan

 memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

 membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;

 memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;  Mengarahkan siswa untuk mendiskusikan tentang pengertian dan kurun

waktu masa Pra Aksara

 Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok, maksimal 5 orang untuk mendiskusikan pengertian tentang :

1. pengertian pra aksara

2. pembagian kurun waktu masa pra aksara 3. jenis jenis manusia purba di Indonesia

 Guru memberi kesempatan pada siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok dan kelompok lain agar memberikan tanggapan

 memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;

 memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;  memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan

prestasi belajar;

(56)

 memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa

 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan

3. Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru:

 bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat

rangkuman/simpulan pelajaran;

 melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;

 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;

 merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;

 memberikan tugas rumah (tugas kelompok) untuk mengumpulkan gambar

manusia masa Pra Aksara dan peninggalan kebudayaannya di Indonesia dan dikelompokkan seusia dengan kurun waktu

Pertemuan Ketiga dan keempat 1. Penadahuluan

Apersepsi : Menampilkan jenis-jenis manusia purba dari hasil tugas siswa

Motivasi : Memberikan gambaran kehidupan modern dengan kemajuan

ilmu dan teknologi.

2. Kegiatan inti

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

 Menjelaskan dampak positif dan negatif dari tenaga endogen dan eksogen  melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang

topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;

 menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain;

 memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;

 melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan

(57)

 memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;  siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, tiap kelompok 5 orang

 setiap kelompok menerima 5 buah kartu soal, kemudian dibagikan kepada masing-masing anggota kelompok.

 Masing-masing kartu soal berisi pertanyaan yang berbeda;

1. kartu 1 : jelaskan perkembangan kehidupan pada masa pra aksara 2. kartu 2 : sebutkan peralatan yang dipergunakan manusia pada masa

pra aksara.

3. kartu 3 : jelaskan pembagian zaman berdasarkan hasil kebudayaan yang ditinggalkan.

4. kartu 4 : identifikasikan hasil-hasil peninggalan kebudayaan masa pra aksara.

5. kartu 5 : jelaskan asal usul nenek moyang bangsa indonesia.

 Siswa yang mendapat kartu yang nomornya sama berkumpul

mendiskusikan dan merumuskan permasalahan tersebut.

 Siswa kembali ke kelompoknya semula untuk mempresentasikan hasil diskusinya dari kelompok ahli.

 memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;

 memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;  memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan

prestasi belajar;

 memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;

 memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;

 memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan;

 memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

 memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,  memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta

didik melalui berbagai sumber,

 memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan,

 memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:

 berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar;

(58)

 memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.

c. Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru:

 bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat

rangkuman/simpulan pelajaran;

 melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;

 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;

 merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;

 Memberikan tugas rumah (tugas individu) membuat peta kedatangan dan persebaran nenek moyang bangsa indonesia di nusantara dan dikumpulkan minggu berikutnya.

E. SUMBER BELAJAR

1. Buku Sejarah IPS KTSP . 2. Atlas Sejarah

3. Peta

4. Gambar-gambar fosil, artefak 5. Globe

Menjelaskan pengertian dan kurun waktu masa pra –aksara

Mengidentifikasi jenis- jenis manusia Indonesia yang hidup pada masa pra- aksara

Mendeskripsikan perkembangan kehidupan pada masa pra- aksara dan peralatan kehidupan

Jelaskan pengertian masa pra aksara. pada masa pra aksara dan berilah contoh-contoh peralatan kehidupan yang dipergunakan.

Peninggalan budaya Megalithikum diantaranya ialah ....

(59)

persebaran nenek moyang

Gaya dan cara hidup manusia purba tentu berbeda dengan manusia sekarang. Cara hidup

manusia purba yang paling awal adalah... roche adalah bukti bahwa manusia purba...

(60)

Penugasan Tugas rumah

(61)

Nama Sekolah : SMP WIYATA BHAKTI

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas / Semester : VII / 1

Standar Kompetensi : 2. Memahami kehidupan sosial manusia

Kompetensi Dasar : 2.1. Mendiskripsikan interaksi sebagai proses sosial

Alokasi Waktu : 4 jam pelajaran ( 2 x pertemuan )

A. TUJUAN PEMBELAJARAN* :

Setelah selesai melaksanakan kegiatan pembelajarfan, siswa dapat : 1. Menjelaskan pengertian interaksi sosial

2. Menjelaskan pengertian proses sosial

3. Menjelaskan kaitan interaksi sosial dan proses sosial dalam kehidupan sehari-hari dilingkungan terdekat

4. Membedakan antara interaksi sosial dan proses sosial

5. Menyebutkan pengaruh interaksi sosial terhadap keselarasan social

Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )

Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence )

Tanggung jawab ( responsibility ) Ketelitian ( carefulness)

B. MATERI PEMBELAJARAN :

1. Pengertian interaksi sosial 2. Pengertian proses sosial

3. Kaitan interaksi sosial dan proses sosial dalam kehidupan sehari-hari 4. Perbedaan interaksi sosial dan proses sosial

5. Pengaruh interaksi sosial terhadap keselarasan social

C. METODE PEMBELAJARAN : 1. Ceramah bervariasi

2. Diskusi 3. Inquiry 4. Tanya jawab 5. Simulasi

6. Observasi / pengamatan

D. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN :

Pertemuan I : a. Pendahuluan

~ Apersepsi : Siswa memilih kawan yang memiliki hobi berbeda

(62)

 Menjelaskan pengertian proses sosial

 Menjelaskan kaitan interaksi sosial dan proses sosial dalam kehidupan sehari-hari dilingkungan terdekat

 melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;

 menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain;

 memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;

 melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan

 memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

 membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;

 memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;  memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan

masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;

 Siswa dibagi menjadi 2 kelompok besar, tiap kelompok besar dibagi menjadi 3 kelompok kecil beranggotakan 5 – 7 anak.

 Kelompok besar I: Memperagakan interaksi dua arah melalui alat komunikasi

 Kelompok besar II : Memperagakan proses interaksi dengan cara berdialog.

 Setiap kelompok melakukan diskusi :

 Kelompok besar I :

a. Mendiskusikan manfaat alat komunikasi, misal HP.

b. mendiskusikan tata cara / performent dalam berkomunikasi,

c. mendiskusikan berbagai kemungkinan akibat penggunaan alat komunikasi.

 Kelompok besar II :

a.Mendiksusikan manfaat berdialog

b.mendiskusikan tata cara / performent dalam berdialog c.mendiskusikan kelebihan dan kelemahan interaksi dialog.  Setiap kelompok membuat hasil laporan dari diskusi kelompok

 Setiap kelompok besar mewakilkan salah satu kelompok kecil yang disepakati untuk mempresentasikan.

 Kelompok lain menanggapi/tanya jawab.

 memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;  memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan

(63)

 memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan;

 memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa

 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan

3. Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru:

 bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat

rangkuman/simpulan pelajaran;

 melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;

 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;

 merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;

 Siswa mengungkapkan kelebihan dan kekurangan interaksi dengan menggunakan alat komunikasi maupun dengan cara dialog.

Pertemuan II :

a. Pendahuluan

1. Apersepsi : Siswa mengadakan simulasi tentang rapat organisasi 2. Motivasi : Ditampilkan gambar suasana rapat reorganisasi

b. Kegiatan Inti :

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

 melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;

 menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain;

 memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;

 melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan

(64)

 memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;  Siswa dibagi menjadi 2 kelompok besar, tiap kelompok besar dibagi

menjadi 3 kelompok kecil beranggotakan 5 -7 orang

 Kelompok I : mendiskusikan pengertian interaksi sosial terhadap keselarasan sosial.

 Kelompok II : mendiskusikan pengaruh interaksi sosial terhadap keselarasan sosial

 Kelompok I :

1. Pengertian interaksi sosial, 2. Keselarasan sosial

3. Hubungan antara interaksi sosial dengan keselarasan sosial

 Kelompok II :

a.Berbagai penyebab interaksi sosial b.Berbagai bentuk interaksi sosial

c.Berbagai pengaruh sebab akibat interaaksi sosial.

d. Setiap kelompok membuat hasil laporan dari diskusi kelompok  Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan dan kelompok

lain memberikan tanggapan

 memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;

 memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;  memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan

prestasi belajar;

 memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;

 memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;

 memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan;

 memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

 memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,  memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta

didik melalui berbagai sumber,

 memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan,

 memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:

(65)

 memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;

 memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.

c. Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru:

 bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat

rangkuman/simpulan pelajaran;

 melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;

 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;

 merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;

(66)

assosiatif dan 5 proses dissosiatif dari surat kabar atau tabloid.

Penilaian :

No Nama Proses

Interaksi Diskusi Lap.Diskusi Presentasi Tanya Jawab

(67)

Nama Sekolah : SMP WIYATA BHAKTI

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas / Semester : VII / 1

Standar Kompetensi : 2. Memahami kehidupan sosial manusia

Kompetensi Dasar : 2.2. Mendiskripsikan sosialisasi sebagai proses

pembentukan kepribadian

Alokasi Waktu : 6 jam pelajaran ( 3 x pertemuan )

A. TUJUAN PEMBELAJARAN* :

Setelah selesai melaksanakan kegiatan pembelajarfan, siswa dapat : 1. Menjelaskan pengertian sosialisasi

2. Mengkaji penyebab terjadinya sosialisasi

3. Menjelaskan fungsi sosialisasi dalam pembentukan kepribadian

Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )

Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence )

Tanggung jawab ( responsibility ) Ketelitian ( carefulness)

B. MATERI PEMBELAJARAN :

1. Pengertian dan tujuan sosialisasi 2. Faktor yang mempengaruhi sosialisasi

3. Fungsi sosialisasi dalam pembentukan kepribadian

C. METODE PEMBELAJARAN :

1. Ceramah bervariasi 2. Diskusi

3. Inquiry 4. Tanya jawab 5. Simulasi

6. Observasi / pengamatan

D. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN :

Pertemuan I : a. Pendahuluan

- Apersepsi : Jelaskan pengertian proses sosialisasi

- Motivasi : Siswa dapat bertukar pendapat mengenai fungsi sosialisasi dalam pembentukan kepribadian

b. Kegiatan Inti :

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

Gambar

TABEL DATA HASIL BELAJAR IPS SIKLUS I-III

Referensi

Dokumen terkait

Bentuk perlindungan hukum bagi tenaga kerja penyandang cacat adalah dengan adanya ketentuan dalam Pasal 13 dan Pasal 14 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1997 tentang

[r]

should be organized as follows: (a) Title, (b) Writer s fullname without academic title, name of institution written below the writer s name, (c) Abstract, (d) Key Words,

Tujuan dari penelitian ini untuk membuktikan bahwa pemberian melatonin oral dapat menghambat penurunan limfosit dan leukosit pada tikus putih (Rattus

Berdasarkan Berita Acara Evaluasi Penawaran Administrasi dan Teknis Nomor : 02/15/91.04/PPBJ- NF/DJB/DBM/2012 tanggal 13 Agustus Juli 2012, pekerjaan Seminar

Saya tertarik dengan bidang marketing, karena bidang ini saya pelajari lansung ketika Magang di PT Toyota Astra Motor dan saya membuat analisis laporan tentang Penggunaan Data

And made a Analysis Report with title Use of Costumer Log Book For After Sales Service as marketing strategy on that company.. I am good

Kepada peserta pelelangan yang akan mengajukan sanggahan diberikan waktu selama 3 (tiga) hari kerja terhitung tanggal 23 September 2013 sampai dengan 25 September 2013. Demikian