• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KANDUNGAN GLUKOSA NEKTAR BUNGA SUMBER PAKAN DAN MADU YANG DIHASILKAN LEBAH (Apis cerana Fabr.) PADA DUA LOKASI YANG BERBEDA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KANDUNGAN GLUKOSA NEKTAR BUNGA SUMBER PAKAN DAN MADU YANG DIHASILKAN LEBAH (Apis cerana Fabr.) PADA DUA LOKASI YANG BERBEDA"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

ANALISIS KANDUNGAN GLUKOSA NEKTAR BUNGA SUMBER PAKAN DAN MADU YANG DIHASILKAN LEBAH (Apis cerana Fabr.)

PADA DUA LOKASI YANG BERBEDA Oleh

DEVI GUSNETA MALA

Lebah (Apis cerana) merupakan lebah madu yang bermanfaat bagi manusia. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan volume dan kadar glukosa nektar tiga jenis bunga pakan lebah dan madu yang dihasilkan lebah pada dua lokasi yaitu di Taman Kupu-kupu Gita Persada (TKGP) dan Desa Negara Ratu (NR). Metode penelitian yang dilakukan adalah menandai 10 kuntum dari masing-masing tiga jenis bunga penghasil nektar yang ditemukan, setiap kuntum bunga diukur volume nektarnya dengan alat suntik dan kadar glukosa dengan

refraktometer pada pagi, siang, dan sore hari. Selanjutnya 10 pot madu diambil dari masing-masing kotak sarang, kemudian diukur volume dan kadar glukosanya. Pengambilan sampel di kedua lokasi dilakukan setiap minggu selama 5 minggu. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji t. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata volume nektar yang dihasilkan bunga pakan lebah lebih banyak di TKGP dibandingkan di NR, kecuali bunga takokak (sore hari) 0,5 kali dan bunga

tembakau 0,2 – 0,7 kali lebih sedikit di TKGP dibandingkan di NR. Rata-rata kadar glukosa nektar yang dihasilkan bunga pakan lebah lebih tinggi di NR dibandingkan di TKGP, kecuali bunga takokak dan bunga tembakau (siang hari) 2,3 kali lebih tinggi di TKGP dibandingkan di NR. Madu yang dihasilkan lebah lebih banyak di TKGP dibandingkan di NR, sebaliknya kadar glukosa madu lebih tinggi di NR dibandingkan di TKGP.

(2)
(3)

ANALISIS KANDUNGAN GLUKOSA NEKTAR BUNGA SUMBER PAKAN DAN MADU YANG DIHASILKAN LEBAH (Apis cerana Fabr.)

PADA DUA LOKASI YANG BERBEDA (Skripsi)

Oleh : Devi Gusneta Mala

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)
(5)
(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Pasar Baru Kedondong pada tanggal 14 Agustus 1992, sebagai anak bungsu dari sepuluh bersaudara, dari Bapak Suntama (Alm) dan Ibu Asiyah.

Penulis telah menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar (SD) Negeri 5 Kedondong, Pesawaran pada tahun 2004, Madrasah Tsanawiyah (M.Ts) Negeri Kedondong, Pesawaran pada tahun 2007, Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Kedondong, Pesawaran pada tahun 2010.

(7)

tahun 2014 penulis menyelesaikan tugas akhir dengan penelitian yang berjudul

“Analisis Kandungan Glukosa Nektar Bunga Sumber Pakan dan Madu yang

(8)

Hai orang-orang yang beriman !

Mintalah pertolongan dengan sabar dan tetap

menegakkan shalat, sesungguhnya Allah menyertai

orang-orang yang sabar

(Al

Baqarah : 153)

Berusahalah untuk tidak menjadi orang sukses,

tetapi berusahalah menjadi orang yang berharga

(Albert Einsten)

Perubahan memang tidak menjamin kebahagiaan,

tetapi tidak ada kebahagiaan yang bisa dicapai

tanpa perubahan

(9)

Bismillahirrahmaanirrahiim

Dengan mengucapkan Alhamdulillahirabbi

l ‘alamin

Kupersembahkan karya kecilku kepada:

Ayah dan Ibunda tercinta yang telah membesarkan

dan menyayangi sepenuh hati,

Kakak-kakakku, Sahabat-sahabatku,

Saudara-saudaraku seiman yang kucintai karena

Allah SWT

(10)

iii

SANWACANA

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas Rahmat dan Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul Analisis Kandungan Glukosa Nektar Bunga Sumber Pakan dan Madu yang Dihasilkan Lebah (Apis cerana Fabr) Pada Dua Lokasi yang Berbeda tepat pada waktunya.

Penulis menyadari banyak sekali pihak yang telah membantu baik secara moril maupun materil hingga terselesainya skripsi ini, untuk itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Nismah Nukmal, Ph. D. selaku Pembimbing I atas segala bimbingan, arahan, saran, dan semangat selama penulis melaksanakan penelitian hingga terselesainya skripsi ini.

2. Ibu Dr. Herawati Soekardi, M.S. selaku pembimbing II atas segala bimbingan, arahan, dan semangat kepada penulis selama pelaksanaan penelitian hingga terselesainya skripsi ini.

(11)

4. Ibu Prof. Dr. Ida Farida Rivai selaku Pembimbing Akademik atas bimbingan, kritik, dan sarannya kepada penulis dalam menempuh pendidikan di Jurusan Biologi.

5. Ibu Dra. Nuning Nurcahyani, M.Sc. selaku Ketua Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Lampung. 6. Bapak Prof. Suharso, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Lampung.

7. Bapak Ibu Dosen yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu penulis mengucapkan terimakasih atas bimbingan dan ilmu yang sudah diberikan kepada penulis selama penulis melaksanakan studi di Jurusan Biologi. 8. Ibunda, serta kakak-kakakku (Teh Dewi, Mas Budi, Teh Desi, Mas Danang,

Kak Ali, Kak Ihsan, Teh Susi, Teh Yanti, Kak Hendrik, Kak Anton, dan Kak Elpa) yang telah memberikan semangat, perhatian, dukungan, dan do’a kepada penulis yang tiada hentinya.

9. Bapak Slamet dan Ibu Slamet, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas semangat dan perhatiannya selama penulis melaksanakan penelitian.

10. Ibu Zisra Andria yang telah membantu meminjamkan refraktometer, sehingga penelitian ini bisa terselesaikan.

11. Berli Susyandri yang telah memberikan semangat, perhatian, canda tawa, dan dan bantuannya selama penelitian.

12. Sahabat-sahabatku Eka, Khusnul, Linda, Dwi, dan Rita atas semangat, perhatian, canda tawa, yang selalu diberikan sejak awal perkuliahan sampai akhir terselesainya skripsi ini.

(12)

13. Teman-teman Biologi 2010 Eko, Billi, Aris, Putra, Fais, Aviy, Adi, Ana, Nova, Kiki, Tari, Ita, Anggi, Arin, Dewi, Isma, Rodi, Rika, Gigih, Dito, Wikke, Pipin, Ayu, Elisa, Elga, Dimas, Yusrina, Citra, Ara, Suci

14. Kanda, Yunda 2008, 2009, adik-adik angkatan 2011, 2012, dan 2013. 15. Karyawan dan staff di Jurusan Biologi serta seluruh pihak yang tidak dapat

penulis sebutkan satu-persatu yang telah membantu dalam penyelesaian SKRIPSI ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya.

Akhir kata, penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua.

Bandar Lampung, Juli 2014 Penulis

(13)
(14)

iii

C. Metode Penelitian ... 21

1. Tahap 1 (Penentuan Sampel Bunga Pakan Lebah (A. cerana) yang Menghasilkan Nektar ... 21

2. Tahap 2 (Pengukuran Kandungan Glukosa Nektar dari Bunga Pakan Lebah (A. cerana) dan Madu yang Dihasilkan Lebah (A. cerana) ... 21

D. Analisis Data ... 22

E. Diagram Alir Penelitian ... 23

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 24

Hasil dan Pembahasan ... 24

1. Kandungan Glukosa Nektar Bunga Sumber Pakan Lebah (A. cerana) di Negara Ratu (NR) dan Taman Kupu-kupu Gita Persada (TKGP) ... 24

2. Kandungan Glukosa Madu yang Dihasilkan Lebah (A. cerana) di NR dan TKGP ... 32

V. SIMPULAN DAN SARAN ... 35

A. Simpulan ... 35

B. Saran ... 36

DAFTAR PUSTAKA ... 37

(15)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Distribusi tugas lebah pekerja berdasarkan umur ... 8 Tabel 2. Lama stadium telur, larva, pupa dan dewasa pada

lebah (A. cerana) ... 9 Tabel 3. Rata-rata (X±SEM) volume dan kadar glukosa

nektar pada 3 jenis bunga dan 3 waktu pengamatan di lokasi

yang berbeda ... 27 Tabel 4. Rata-rata (X±SEM) volume dan kadar glukosa madu yang

dihasilkan lebah (A. cerana) pada kotak dan lokasi

yang berbeda ... 34 Tabel 5. Rata-rata volume dan rata-rata kadar glukosa nektar

bunga kaliandra dan bunga takokak pada 3 waktu berbeda

di NR dan TKGP... 42 Tabel 6. Rata-rata volume dan rata-rata kadar glukosa nektar

bunga tembakau pada 3 waktu berbeda di NR dan TKGP ... 43 Tabel 7. Rata-rata suhu dan cuaca di sekitar bunga kaliandra dan

bunga takokak pada 3 waktu berbeda di NR dan TKGP ... 44 Tabel 8. Rata-rata suhu dan cuaca di sekitar tembakau pada

3 waktu berbeda di NR dan TKGP ... 45 Tabel 9. Rata-rata volume dan rata-rata kadar glukosa madu yang

dihasilkan lebah (A. cerana) pada 3 kotak yang berbeda

di NR dan TKGP ... 46 Tabel 10. Hasil analisis T student dengan SPSS 16 for windows pada

rata-rata volume nektar dari 3 jenis bunga dan 3 waktu yang

berbeda di NR dan TKGP ... 47 Tabel 11. Hasil analisis T student dengan SPSS 16 for windows pada

rata-rata kadar glukosa nektar dari 3 jenis bunga dan 3 waktu

(16)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Diagram alir penelitian ... ... 23 Gambar 2. Jenis bunga pakan lebah (A. cerana) penghasil nektar

di NR dan TKGP ... …. 26 Gambar 3. Perbandingan rata-rata volume nektar pada tiga jenis bunga

dan tiga waktu pengamatan yang berbeda di NR dan TKGP ...… 26 Gambar 4. Perbandingan rata-rata kadar glukosa nektar pada tiga jenis bunga

dan tiga waktu pengamatan yang berbeda di NR dan TKGP ...… 27 Gambar 5. Korelasi antara rata-rata volume dan rata-rata kadar glukosa nektar

bunga kaliandra pada dua lokasi yang berbeda ...… 30 Gambar 6. Korelasi antara rata-rata volume dan rata-rata kadar glukosa nektar

bunga takokak pada dua lokasi yang berbeda ... 31 Gambar 7. Korelasi antara rata-rata volume dan rata-rata kadar glukosa nektar

bunga tembakau pada dua lokasi yang berbeda ...…. 31 Gambar 8. Perbandingan rata-rata volume madu yang dihasilkan lebah

(A. cerana) di NR dan TKGP ... 32 Gambar 9. Perbandingan rata-rata kadar glukosa madu yang dihasilkan lebah

(A. cerana) di NR dan TKGP ... 32 Gambar 10. Madu yang dihasilkan lebah (A. cerana) ... 51 Gambar 11. Peralatan perlindungan lebah ... 51 Gambar 12. Pengambilan sampel nektar bunga pakan lebah dengan

menggunakan jarum suntik ... 51 Gambar 13. Penetesan sampel nektar dari bunga pakan lebah

(17)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ekosistem yang beragam di Indonesia telah menyebabkan terbentuknya keragaman flora dan fauna yang sangat tinggi. Tidak kurang dari 25.000 jenis tumbuhan berbunga tersebar di seluruh wilayah Indonesia (Widyastuti, 1993).

Bunga dari tanaman mempunyai arti yang penting dalam menjamin terbentuknya keturunan baru yang akan melangsungkan kelestarian jenis tumbuhan itu sendiri. Selain itu bunga banyak menghasilkan nektar yang merupakan salah satu daya tarik bagi lebah untuk datang dan membantu proses penyerbukan (Sarwono, 2001).

Lebah (Apis cerana) merupakan lebah madu asli Asia yang menyebar dari Afganistan, China sampai Jepang. Selain A. cerana ada banyak lebah madu yang dapat dibudidayakan, seperti: A. dorsata, A. florea, A. unicolor, dan

(18)

2

dipelihara secara tradisional dengan glodok dari batang kelapa, dan dapat dipelihara secara modern dalam kotak sarang (Tim Karya Tani, 2009).

A. cerana merupakan salah satu jenis lebah madu yang dibudidayakan di Asia dan merupakan lebah madu lokal yang telah beradaptasi dengan kondisi lingkungan (Szezesna, 2006).

Nektar adalah larutan gula tanaman yang merupakan sekresi dari kelenjar nektarium dan lokasinya dapat berkembang di seluruh bagian tanaman. Nektar mengandung berbagai karbohidrat dimana kandungan terbesar adalah sukrosa, glukosa dan fruktosa. Nektar juga mengandung karbohidrat lain seperti laktosa, galaktosa yang ditemukan dalam jumlah yang kecil. Lebah madu mengumpulkan nektar dari kelenjar nektar floral dan ekstra floral dari berbagai bunga. Nektar floral adalah kelenjar nektar yang terdapat pada bunga, sedangkan nektar ekstra floral adalah nektar yang berasal dari bagian lain selain bunga (kuncup daun, dan ujung batang), (Tjitrosoepomo, 1997).

Adanya nektar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan lebah madu disamping faktor suhu, kelembaban udara, jumlah koloni, dan kemampuan lebah madu dalam mengumpulkan nektar, (Szezesna, 2006).

(19)

dihasilkan oleh lebah (A. cerana) sehingga penelitian ini perlu untuk dilakukan.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang diajukan pada penelitian ini adalah apakah ada perbedaan kandungan glukosa yang dihasilkan nektar bunga pakan lebah

(A. cerana) dan kandungan glukosa madu yang dihasilkan lebah (A. cerana)

pada dua lokasi yang berbeda ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Membandingkan kandungan glukosa nektar bunga pakan lebah

(A. cerana) pada dua lokasi yang berbeda.

2. Membandingkan kandungan glukosa madu yang dihasilkan lebah

(A. cerana) pada dua lokasi yang berbeda.

D. Manfaat Penelitian

Dengan mengetahui kandungan glukosa nektar bunga dari pakan lebah

(20)

4

menghasilkan nektar yang banyak dan disukai lebah (A. cerana), sehingga dapat meningkatkan produktivitas peternakan lebah (A. cerana).

E. Kerangka Pikir

Kebutuhan utama lebah madu adalah pakan berupa nektar dan polen. Sumber pakan ini harus selalu tersedia agar koloni dapat berkembang secara

maksimal. Nektar dan polen tersedia ketika bunga sedang mekar. Lebah madu menyukai nektar karena kadar gulanya. Semakin tinggi kadar gula dan

volume nektar maka lebah akan mengunjungi bunga tersebut. Lebah madu mencari nektar dengan kadar gula diatas 10 %. Penelitian pada A. cerana

dengan menggunakan pakan buatan menunjukkan bahwa lebah tersebut mencari kadar glukosa nektar dengan konsentrasi 35-40%. Konsentrasi gula yang terlalu tinggi diatas 60 % terlalu pekat dan tidak dapat dihisap dengan cepat oleh lebah. Banyak faktor yang mempengaruhi produksi nektar pada tanaman, antara lain: temperatur, kelembaban, sifat tanah, angin, dan umur tanaman.

(21)

sisir sarang. Madu yang baru dikeluarkan oleh lebah pekerja memiliki kadar air tinggi diatas 30%, sehingga lebah pekerja mengepakkan sayap untuk menurunkan kadar air madu sampai menjadi 18-20%. Jika ruang

penyimpanan madu sudah penuh maka sel tersebut ditutup dengan lilin

Penelitian ini dilakukan pada dua lokasi yaitu Taman Kupu-kupu Gita Persada (TKGP) dan Desa Negara Ratu (NR) dengan membandingkan kandungan glukosa pada nektar dari bunga sumber pakan dan kandungan glukosa madu dari kotak sarang lebah yang dilakukan dalam dua tahap, yaitu: Tahap I : Penentuan sampel bunga pakan lebah (A. cerana) yang

menghasilkan nektar, dan Tahap II: Pengukuran kandungan glukosa nektar dari bunga mekar pakan lebah (A. cerana) dan madu yang dihasilkan dari kotak sarang lebah (A. cerana). Kandungan glukosa baik nektar maupun madu yang diukur adalah volume dan kadar glukosanya. Pengukuran volume dengan menggunakan alat suntik dan pengukuran kadar glukosa dengan menggunakan refraktometer Kikuchi RFH 112 skala 0-90 % Brix.

Dengan mengetahui jenis-jenis tanaman penghasil nektar dan kadar glukosa nektar bunga dari pakan lebah (A. cerana) dapat memberikan informasi untuk pengembangan budidaya lebah (A. cerana) dengan cara memperkaya tanaman pakan lebah yang menghasilkan nektar yang banyak dan disukai lebah,

(22)

6

F. Hipotesis

(23)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Koloni dan Distribusi Lebah Madu

Lebah merupakan serangga yang termasuk kedalam genus Apidae dan ordo Hymenoptera (serangga bersayap selaput). Lebah bersifat polimorfisme, yaitu setiap anggota koloni memiliki keunikan anatomis, fisiologis, dan fungsi biologis antar kasta sangat berbeda (Reza, 2013)

Menurut Tim Karya Tani (2009) koloni lebah terdiri atas tiga kasta, yaitu: 1. Lebah Ratu (Queen)

Lebah ratu berjenis kelamin betina dan merupakan induk dari lebah dalam satu koloni. Lebah ratu berwarna merah tua dan memiliki panjang dua kali dan berat 2,8 kali dari lebah pekerja. Lebah ratu mempunyai

ovipositor yang berfungsi untuk meletakkan telur-telur di dalam sarang. 2. Lebah Jantan (Drone)

Lebah jantan dalam satu sarang berjumlah ratusan ekor. Lebah jantan berfungsi mengawini ratu perawan atau calon lebah ratu (virgin queen)

(24)

8

keras dan ekornya tidak bersengat. Tugas utama lebah jantan adalah menjaga sarang dan membersihkan sarang dari kotoran.

3. Lebah Pekerja (Worker bees)

Lebah pekerja merupakan lebah betina dengan jumlah mencapai puluhan ribu dalam satu sarang. Ukuran tubuh lebah pekerja lebih kecil daripada lebah ratu dan lebah jantan. Bentuk tubuh lebih ramping, warna hitam kecoklatan, dan memiliki ekor yang terdapat sengat.

Menurut Sarwono (2001), terdapat perbedaan antara lebah jantan dengan lebah pekerja. Lebah jantan berekor tumpul dan tidak bersengat, warna tubuhnya hitam dengan panjang 1,3 cm. Sedangkan, lebah pekerja berekor runcing dan bersengat, warna tubuhnya hitam dengan strip kuning dengan panjang 1,1 cm (Wikipedia, 2013).

Setiap kasta lebah mempunyai tugas masing-masing. Ratu lebah bertugas memimpin, menjaga keharmonisan lebah, dan mempunyai tanggung jawab untuk meneruskan kelangsungan hidup koloni yaitu dengan bertelur

sepanjang hidupnya (Naiwana, 2014).

Tabel 1. Distribusi tugas lebah pekerja berdasarkan umur

Umur (Hari) Tugas

Menerima nektar dan tepung sari dari lebah pekerja. Menjaga sarang dari musuh-musuhnya.

Menjadi lebah lapangan untuk mencari nektar, polen, dan air.

Mati.

(25)

B. Siklus Hidup Lebah Madu

Lebah mengalami metamorphosis lengkap (holometabola) sehingga tedapat empat tahap kehidupan, yaitu: telur, larva (bentuk ulat), pupa (kepompong), dan imago (lebah dewasa). Telur yang menetas akan menjadi larva. Pada tahapan ini, lebah pekerja akan memberi larva makanan berupa serbuk sari, nektar, serta madu. Setelah beberapa hari, larva berkembang menjadi pupa dan seterusnya menjadi anak lebah (Wikipedia, 2013).

Ketika larva memasuki fase pupa, lebah pekerja akan menutupi pintu sel rapat-rapat. Pada kondisi ini, terjadi perubahan tercepat pada tubuh pupa dengan ditandai tumbuhnya sayap dan kaki. Setelah selesai proses

metamorfosis, lebah dewasa muncul dari pupa dalam bentuk lebah sempurna (Tim Karya Tani, 2009).

Tabel 2. Lama stadium telur, larva, pupa, dan dewasa pada lebah (A. cerana) Stadium Lebah Ratu Lebah Jantan Lebah Pekerja

(26)

10

C. Jenis-jenis Lebah Madu

1. Apis mellifera

A. mellifera merupakan jenis lebah madu yang dibudidayakan hampir di semua negara termasuk Indonesia. Lebah ini banyak ditemukan di Eropa seperti Prancis, Yunani, Spanyol dan Yugoslavia. Di negara- negara tersebut lebah yang utama dibudidayakan yaitu A. mellifera (lebah hitam atau lebah coklat eropa), A. mellifera ligustica (lebah kuning Italia), dan

A. mellifera carnica (lebah kelabu Carniola), (Koenigar, 2007).

2. Apis dorsata

A. dorsata dikenal sebagai lebah madu raksasa atau lebah hutan yang merupakan jenis lebah madu yang paling produktif. Sisiran sarrang dapat mencapai 2x1 m dengan hasil madu 20 kg/sarang (Kusuma, 2008). 3. Apis florea

Lebah ini merupakan spesies lebah madu dari marga Apis yang paling kecil ukurannya. Panjangnya 0,9 cm. Habitat hidupnya di daerah payau. Koloninya membuat sarang sebesar telapak tangan. Hasil madu dan lilinnya sedikit. Satu koloni hanya mampu membangun satu sisiran sarang berukuran sekitar 10 cm2 yang menggantung di cabang-cabang pohon. Hasil madu per sarangnya 61-200 gram (Hadisoesilo, 2001).

4. Apis cerana/indica

(27)

adaptasi terhadap iklim dan menghasilkan 5-10 kg madu per koloni pertahun (Tim Karya Tani, 2009).

Menurut Hasanuddin (2003), klasifikasi lebah (A. cerana) adalah sebagai berikut:

Kingdom : Animalia Filum : Arthropoda Kelas : Insecta Ordo : Hymenoptera Familia : Apidae Genus : Apis

Spesies : Apis cerana

D. Pakan Lebah Madu

Sama halnya dengan ternak yang lain, lebah juga membutuhkan pakan yang cukup untuk kebutuhan pokok hidup, pertumbuhan koloni, produksi madu dan aktivitas reproduksi lebah. Pakan lebah yang penting adalah nektar dan polen yang dihasilkan tanaman. Nektar adalah cairan manis yang terdapat di dalam bunga tanaman. Hampir semua tanaman berbunga adalah penghasil nektar. Selain nektar, lebah juga memerlukan polen dan air untuk

kelangsungan hidup anggota koloni (Rusfidra, 2013).

(28)

12

bagian khusus (suatu alat tambahan) pada bunga (nectary internal floral) atau dari salah satu bagian bunga yang telah mengalami modifikasi dan telah berubah fungsinya (nectary external floral). Kelenjar nektar yang merupakan modifikasi salah satu dari bagian bunga dapat berasal dari dasar bunga, daun kelopak, daun mahkota, dan benang sari (Hidayat, 1995 ; Tjitrosoepomo, 2003 ; Rusfidra, 2013).

Sekresi nektar dimulai pada pagi hari. Proses sekresi maksimal nektar terjadi pada saat bunga mekar pertama kali dan produksinya terus menurun hingga bunga layu. Sekresi nektar pada jenis bunga yang berbeda memiliki

kandungan yang berbeda pula, baik dari segi komposisi, kulitas, maupun kuantitasnya. Hal ini karena secara tidak langsung proses pembentukkan nektar bersifat khas, pada jenis tumbuhan yang berbeda akan memiliki proses fisologis yang berbeda pula (Tricahyadi, 2007).

Intensitasi sekresi nektar bervariasi setiap bunga . Faktor internal dan

(29)

mempengaruhi kenaikan dan penurunan konsentrasi glukosa pada nektar (Tricahyadi, 2007)

Nektar diproses secara enzimatis di dalam perut lebah menjadi madu. Madu disimpan di dalam sel-sel di bagian atas dari sisir sarang. Madu yang baru dikeluarkan dari lebah pencari nektar kadar airnya tinggi diatas 30%. Sehingga lebah pekerja mengepakkan sayap untuk menurunkan kadar air madu sampai menjadi 18-20%. Pengurangan kadar air pada madu penting untuk mencegah fermentasi oleh mikroorganisme. Jika ruang penyimpanan sudah penuh akan ditutup dengan lilin (Gary, 1992).

Menurut Sarwono (2001) tanaman berbunga yang baik untuk sumber pakan lebah harus memenuhi beberapa persyaratan berikut :

1. Lebah tertarik mendatangi bunga dengan mengenali warna, aroma, dan bentuk bunga.

2. Bentuk bunga yang mengandung nektar dan polen mudah diambil oleh lebah.

3. Tanaman itu tersedia dalam jangkauan terbang lebah, untuk lebah

(A. cerana) kira-kira 700 m dari sarang

E. Jenis Bunga yang Disukai Lebah Madu

Menurut Damar (2013) dan Widariyanto (2013), jenis bunga yang disukai lebah madu (A. cerana) adalah sebagai berikut:

(30)

14

Tanaman albasia berbunga majemuk berbentuk bongkol yang bertangkai dan terkumpul menjadi malai. Memiliki bunga yang terdapat nektar dan polen.

2. Akasia (Acacia mangium)

Tanaman akasia berbunga majemuk yang tumbuh di ketiak daun. Memiliki bunga yang terdapat polen.

3. Durian (Durio zibethinus)

Bunga tumbuh di batang atau cabang yang sudah besar, bertangkai, kelopak berbentuk lonceng (campanulatus) dan berwarna putih hingga cokelat keemasan. Memiliki bunga yang terdapat nektar dan polen. 4. Kangkung (Ipomoea aquatica)

Bunga kangkung berbentuk terompet dan daun mahkota bunga berwarna putih atau merah lembayung. Memiliki bunga yang terdapat nektar dan polen.

5. Kopi (Coffea arabica)

Bunga kopi tumbuh pada ketiak-ketiak cabang primer dan tersusun berkelompok terdiri dari 4 - 6 kuntum bunga bertangkai pendek. Memiliki bunga yang terdapat nektar dan polen.

6. Kelengkeng (Dimocarpus longan)

(31)

7. Mangga (Mangifera indica)

Bunga termasuk perbungaan majemuk tak berbatas (inflorescentia raacemosa), bunga lengkap, berkelamin dua (hermaphroditus), bunga berkarang dalam malai (panicula), berbentuk piramid, berwarna kuning muda kemerahan. Memiliki bunga yang terdapat nektar dan polen. 8. Bunga matahari (Helianthus annuus)

Bunga matahari berbunga majemuk, tersusun dari ratusan hingga ribuan bunga kecil pada satu bongkol. Memiliki bunga yang terdapat nektar dan polen.

9. Bunga puspa (Schima wallichii)

Bunga puspa berbunga tunggal yang tumbuh di ketiak ujung ranting dengan dua daun pelindung. Memiliki bunga yang terdapat nektar dan polen.

10.Rambutan (Nephelium lappaceum)

Tanaman rambutan berbunga majemuk, tersusun dalam karangan, dengan ukuran satuan bunga berdiameter 5 mm. Memiliki bunga yang terdapat nektar dan polen.

11.Randu (Ceiba pentandra)

(32)

16

12. Kaliandra (Calliandra calothyrsus)

Bunga kaliandra mengelompok di sepanjang batang membentuk tandan, dengan masa pembungaan yang panjang dan mekar secara bertahap mulai dari bawah sampai ke pucuk bunga. Memiliki bunga yang terdapat nektar dan polen. Warna nektar kaliandra adalah kuning kehijau-hijauan. 13.Takokak (Solanum torvum)

Bunga takokak berbentuk bintang berwarna putih, Kepala sari besar dan tegak, menutupi putiknya. Memiliki bunga terdapat nektar dan polen. 14.Tembakau (Nicotiana tabacum)

Tanaman tembakau berbunga majemuk yang tersusun dalam beberapa tandan. Bunga berbentuk terompet dan panjang. Memiliki bunga yang terdapat nektar dan polen.

F. Pengumpulan Polen dan Nektar

(33)

Pada pengambilan polen dan nektar, seekor lebah pekerja harus mengunjungi banyak bunga dengan jarak maksimum dari sarang ± 700. Tubuh lebah dipenuhi dengan bulu – bulu halus, sehingga pada saat lebah mengunjungi bunga, butir – butir polen yang menempel pada bulu tubuh lebah merupakan polen untuk penyerbukan sedangkan polen yang di bawa pada kakinya merupakan bahan makanan untuk koloninya (Sarwono, 2001).

Kemampuan lebah pekerja dalam mengumpulkan nektar tanaman bervariasi dari 25 – 70 mg per ekor dan ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain kapasitas kantong madu lebah pekerja, jumlah dan konsentrasi gula nektar, keadaan cuaca serta pengalaman lebah pekerja dalam pengumpulan nektar. Aktivitas terbang untuk mengumpulkan nektar dan polen berlangsung sejak pagi sampai sore hari (Budy, 2013).

G. Proses Pembuatan Madu

(34)

18

H. Manfaat Madu Bagi Kesehatan

Menurut Laili (2012), madu memiliki khasiat bagi kesehatan diantaranya: 1. Membantu penyerapan kalsium

2. Sebagai anti bakteri

3. Mengurangi plak dan gingivitis 4. Mengatasi insomnia

5. Menyembuhkan penyakit arthritis, kerontokan rambut, sakit perut, influenza

6. Menurunkan kolesterol

7. Memperbaiki system kekebalan tubuh

8. Menyembuhkan infeksi kulit, jerawat, kanker, sesak nafas, dan beberapa penyakit lain.

I. Lokasi Penelitian

1. Taman Kupu-kupu Gita Persada (TKGP)

(35)

2. Negara Ratu (NR)

(36)

20

III. METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian Analisis Kandungan Glukosa Nektar Bunga Sumber Pakan dan Madu yang Dihasilkan Lebah (Apis cerana Fabr.) dilaksanakan di Taman Kupu-kupu Gita Persada (TKGP) dan Desa Negara Ratu (NR) yang dilaksanakan pada Januari – Februari 2014.

B. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat perlindungan tubuh dari sengatan lebah, alat suntik untuk mengambil nektar dan madu, thermometer untuk mengukur suhu, dan refraktometer Kikuchi RFH 112 skala 0-90 % Brix

untuk mengukur kadar glukosa.

(37)

C. Metode Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu: Tahap I: Penentuan sampel bunga pakan lebah (A. cerana) yang menghasilkan nektar, dan Tahap II: Pengukuran kandungan glukosa nektar dari bunga mekar pakan lebah (A. cerana) dan madu yang dihasilkan dari kotak sarang lebah (A. cerana).

Berikut tahap-tahap penelitian yang dilakukan:

1. Tahap I (Penentuan Sampel Bunga Pakan Lebah (A. cerana) yang Menghasilkan Nektar

Kegiatan penentuan sampel bunga pakan lebah madu yang menghasilkan nektar dilakukan di TKGP dan NR dengan radius 700 m dari kotak sarang lebah (A. cerana). Dari kedua lokasi tersebut ditemukan 3 jenis bunga pakan lebah yang menghasilkan nektar, yaitu: bunga kaliandra

(Calliandra calothyrsus), bunga takokak (Solanum torvum) dan bunga tembakau (Nicotiana tabacum)

2. Tahap II (Pengukuran Kandungan Glukosa Nektar dari Bunga Mekar Pakan Lebah (A. cerana) dan Madu yang Dihasilkan dari Kotak Sarang Lebah (A. cerana))

(38)

22

(07.30 – 08.30 WIB), siang hari (12.00 – 13.00 WIB), dan sore hari (15.00 – 16.00). Pada waktu pengambilan sampel, dicatat suhu lingkungan sebagai faktor pendukung.

Pengukuran volume dan kadar glukosa madu dilakukan pada 3 koloni lebah yang terdapat di TKGP dan tiga koloni lebah yang terdapat di NR. Dari masing-masing koloni diambil 10 pot madu dan diukur volume dan kadar glukosanya. Pengambilan sampel dilakukan setiap minggu, selama 5 minggu.

D. Analisis Data

(39)

E. Diagram Alir Penelitian

Gambar 1. Diagram alir penelitian Penentuan

Kandungan glukosa nektar :

 pengukuran volume dengan alat suntik

 Pengukuran kadar glukosa dengan refraktometer

Pada pagi, siang, dan sore hari setiap minggu (5 minggu)

Data kandungan glukosa nektar

Penentuan

Kandungan glukosa madu :

 Pengukuran volume dengan alat suntik.

 Pengukuran kadar glukosa dengan refraktometer Setiap minggu (5 minggu)

Data kandungan glukosa madu

 Membandingkan

Mendapatkan hasil analisis kandungan glukosa nektar bunga sumber pakan dan madu yang dihasilkan lebah

(A. cerana ) pada dua lokasi yang berbeda Lokasi I

TKGP

(40)

35

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kandungan glukosa nektar yang dihasilkan bunga pakan lebah

(Apis cerana) dalam hal ini rata-rata volume nektar lebih banyak di Taman Kupu-kupu Gita Persada (TKGP) dibandingkan di Negara Ratu (NR), Sedangkan rata-rata kadar glukosa nektar lebih tinggi di NR dibandingkan di TKGP.

2. Kandungan glukosa madu yang dihasilkan lebah (A. cerana) dalam hal ini rata-rata volume madu lebih banyak dihasilkan di TKGP dibandingkan di NR. Sedangkan rata-rata kadar glukosa madu lebih tinggi di NR

(41)

B. Saran

1. Bunga pakan lebah (A. cerana) yang digunakan lebih banyak jenisnya agar dapat terlihat jelas pengaruh suhu terhadap kandungan glukosa nektar yang dihasilkan.

(42)

38

DAFTAR PUSTAKA

Budy. 2013. Lebah. http://budypiasa.com/about-lebah/. Diakses 4 Nopember 2013.

Damar, W. 2013. Jenis Bunga yang Disukai Lebah.

http://wordpress.com/2013/08/29/jenis-jenis-bunga-yang-disukai-lebah/ Diakses 21 Oktober. 2013.

Dinas Perkebunan. 2014. Suhu Optimum Tanaman.

http://disbun.jabarprov.go.id/index.php/subMenu/669 Diakses 15 April 2014

Dinas Pertanian. 2012. Nektar Bunga. http://dinpertantph.jatengprov.go.id/ Diakses 9 Mei 2013

Eriek. 2008. Taman Kupu-kupu Gita Persada.

http://eriek.wordpress.com/2008/07/14/mengunjungi-taman-kupu-kupu-gita-persada/

Diakses 9 Juli 2014

Garry, J.H. 1992. Biogeography and Taxonomy of Honey Bees. Springer-Verlag, Berlin.

Hadisoesilo. 2001. A comparative studies of two species of cavity-nesting honey bees of Sulawesi, Indonesia. Thesis. University of Guelph Ontario. Canada. Hasanudin, S. 2003. Morfologi dan Anatomi Lebah. Penebar Swadaya. Jakarta. Hidayat. 1995. Nektar Bunga. hidayat. wordpress.com/1995/03/09/Nektar-Bunga/

Diakses 8 Juni 2014.

Juwita. S, N. Nukmal, dan H. Soekardi. 2014.Pengaruh Pengayaan Pakan Terhadap Perkembangan Koloni dan Produksi Lebah Madu (Apis cerana). Makalah Semnas Teknologi Pertanian. Polinela. Lampung

(43)

Kusuma. 2008. Jenis Lebah Madu.

http://lebah.wordpress.com/tag/jenis-lebah-madu/ Diakses 9 Juli 2014

Laili. 2012. Proses Pembuatan Madu dan Khasiatnya.

http://blog.ub.ac.id/lailiniswatunazizah/2012/03/20/madu-dari-proses-pembuatan-hingga-manfaat-dan-khasiat/. Diakses 4 Nopember 2013. Nadewi. 2012. Madu

http://madu.nadewi.com/seluk-beluk-soal-madu/ Diakses 15 April 2014

Naiwana. 2014. Tugas Lebah. http://id.scribd.com/doc/220834492/Bab-i-Lebah Diakses 9 Juli 2014

Reza. 2013. Lebah Madu. reza. wordpress.com/2013/03/09/lebah-madu/ Diakses 2 Februari 2014.

Rusfidra. 2013. Tanaman Pakan Lebah Madu.

http://www.rusfidra.ac.id/artikel/141/tanaman-pakan-lebah-madu.html.. Diakses 4 Nopember 2013.

Sarwono. 2001. Budidaya Lebah Madu. Erlangga. Jakarta. Szezesna. 2006. Lebah Madu. Universitas Brawijaya. Malang.

Tim Karya Tani. 2009. Pedoman Budidaya Beternak Lebah Madu.CV. Nuansa Aulia. Bandung.

Tjitrosoepomo. 1997. Budidaya Lebah Madu Indonesia. Erlangga. Jakarta. Tjitrosoepomo. 2003. Produksi Nektar Bunga.

http://tjitrosoepomo.wordpress.com/category/perkebunan/ Diakses 8 Juni 2014

Tricahyadi. 2007. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Nektar Bunga.

http://Tricahyadi.wordpress.com/category/perkebunan/ Diakses 7 Juni 2014.

Wardoyo. A. 2005. Aktivitas Lebah Madu.

http://wardoyo.sumbar.go.id/index.php/subMenu/789 Diakses 8 Juni 2014

Widariyanto. 2013. Bunga yang Disukai Lebah.

http://widariyanto.com/2013/03/21/jenis-bunga-yang-disukai-lebah-madu/ Diakses 8 Juni 2014

(44)

40

Winarsih. 2007. Tanaman Pakan Lebah.

http://id.scribd.com/doc/170159733/Tanaman-Pakan-lebah-doc Diakses 5 Februari 2014.

Wikipedia. 2013. Lebah. http:id/Wikipedia.org/wiki/Lebah. Diakses 4 Nopember 2013.

Wikipedia. 2014. Negara Ratu Natar.

Gambar

Tabel 1. Distribusi tugas lebah pekerja berdasarkan umur
Tabel 2. Lama stadium telur, larva, pupa, dan dewasa pada lebah (A. cerana)
Gambar 1. Diagram alir penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Upaya pemanfaatan limbah jamur tiram sebagai bahan perekat kayu laminasi merupakan suatu proses yang sangat efisien dengan prinsip nir limbah semua

Memorandum of Understanding yang telah dibuat sebaiknya bersifat final sebagai suatu perjanjian, hal ini bertujuan agar apabila terjadi wanprestasi dalam pelaksanaannya oleh

Hasil analisis tersebut tidak konsisten dengan Syafitri (2012) dan Liestiani (2008) yang menyatakan bahwa dana dana perimbangan, baik DAU, DAK, dan DBH memiliki

Penelitian ini pada dasarnya merupakan upaya untuk menggumuli bagaimana gereja (dalam hal ini GKI Ngupasan Yogya) melakukan upaya pembinaan bagi anggota jemaatnya berhadapan

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan profil fitokimia dan aktivitas inhibisi terhadap enzim α- glukosidase dari ekstrak metanol daun Cryptocarya

Hasil uji aktivitas antiinflamasi menunjukkan bahwa ekstrak bawang dayak yang memiliki aktivitas antiinflamasi paling tinggi adalah pada ekstrak konsentrasi 0,08% yaitu

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa extreme programming dapat digunakan dalam mebuat rancang bangun sistem informasi pengarsipan dokumen dengan komunikasi

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat, rahmat dan kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir ini yang berjudul