• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Pemasaran Yang Efektif Untuk Meningkatkan Hunian Kamar Di Hotel Garuda Plaza Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Strategi Pemasaran Yang Efektif Untuk Meningkatkan Hunian Kamar Di Hotel Garuda Plaza Medan"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PEMASARAN YANG EFEKTIF UNTUK

MENINGKATKAN HUNIAN KAMAR

DI HOTEL GARUDA PLAZA MEDAN

KERTAS KARYA

OLEH

WINDI DEVIANA

082204045

PROGRAM STUDI D-III PARIWISATA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

M E D A N

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

STRATEGI PEMASARAN YANG EFEKTIF UNTUK

MENINGKATKAN HUNIAN KAMAR

DI HOTEL GARUDA PLAZA MEDAN

OLEH

WINDI DEVIANA

082204045

Dosen Pembimbing,

Dosen Pembaca,

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Kertas Karya : STRATEGI PEMASARAN YANG EFEKTIF

UNTUK MENINGKATKAN HUNIAN

KAMAR DI HOTEL GARUDA PLAZA

MEDAN

Oleh

: WINDI DEVIANA

NIM

: 082204045

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dekan,

Dr. Syahron Lubis, M.A.

NIP. 19511013 197603 1 001

PROGRAM STUDI D-III PARIWISATA

Ketua,

(4)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Syukur alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena berkat

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini.

Kertas karya ini disusun guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar

Ahli Madya Pariwisata Jurusan Perhotelan Fakultas Ilmu Budaya Universitas

Sumatera Utara.

Adapun judul kertas karya ini adalah “Strategi Pemasaran yang Efektif

Untuk Meningkatkan Hunian Kamar di Hotel Garuda Plaza Medan”.

Dalam penulisan kertas karya ini, penulis mendapatkan bantuan dari berbagai

pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih

kepada :

1. Dr. Syahron Lubis, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas

Sumatera Utara.

2. Arwina Sufika, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi D-III Pariwisata

sekaligus sebagai Dosen Pembimbing, yang telah banyak membantu dan

memberikan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan kertas karya ini.

3. Drs. Haris Sutan Lubis, M. SP., selaku Dosen Pembaca yang telah

(5)

4. Seluruh Staf Pengajar pada Program Studi Pariwisata Fakultas Ilmu

Budaya Universitas Sumatera Utara.

5. Manajer Personalia Hotel Garuda Plaza Medan yang telah memberikan

banyak informasi dalam menyelesaikan kertas karya ini.

6. Para Staf dan Karyawan Hotel Garuda Plaza Medan.

7. Ayah dan Ibu yang tercinta, yang telah banyak menbantu penulis dari

segi doa, moril dan materi dari awal perkuliahan sampai selesainya

kertas karya ini.

8. Saudara-saudara penulis : Putri Zepisah, Amd, Ahmad Rialdi yang telah

banyak membantu dan mendukung penulis dari segi doa, moril dan materi

selama penulis dalam masa perkuliahan.

9. Teman-teman Pariwisata Hotel dan Usaha Wisata stambuk 2008,

Achmad Lazuardi Harmis, Syamsir Meisyawaldi, dan teman-teman hotel

dan usaha wisata stambuk 2009.

Akhirnya penulis berharap semoga kertas karya ini dapat memberikan

sumbangan pengetahuan bagi pembaca khususnya Program Studi Pariwisata Fakultas

Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Medan, 27 Juni 2011

Penulis,

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

ABSTRAKSI ... iv

BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul ... 1

1.2 Batasan Masalah ... 2

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Metode Penelitian... 3

1.5 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II : URAIAN TEORITIS TENTANG WAITER/WAITRESS 2.1 Pemasaran ... 6

2.1.1 Pengertian Pemasaran ... 6

2.1.2 Strategi Pemasaran... 7

2.1.3 Bauran Pemasaran (Marketing Mix) ... 9

2.2 Hotel ... 15

2.2.1 Pengertian Hotel ... 15

2.2.2 Klasifikasi Hotel ... 16

(7)

BAB III : TINJAUAN UMUM TENTANG HOTEL GARUDA PLAZA MEDAN

3.1 Sejarah Singkat Berdirinya Hotel Garuda Plaza Medan ... 21

3.2 Klasifikasi Hotel Garuda Plaza Medan ... 23

3.3 Fasilitas-fasilitas Hotel Garuda Plaza Medan ... 24

3.4 Proses Booking, Check-in Tamu Check-out Tamu di Hotel

Garuda Plaza Medan ... 26

3.5 Struktur Organisasi Operasional Hotel Garuda Plaza Medan . 30

BAB IV : STRATEGI PEMASARAN HOTEL GARUDA PLAZA MEDAN

4.1 Departemen Pemasaran Hotel Garuda Plaza Medan ... 45

4.2 Strategi Pemasaran Hotel Garuda Plaza Medan ... 45

4.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan/Kegagalan

Pemasaran Hotel Garuda Plaza Medan ... 51

4.4 Pencapaian Pemasaran Hotel Garuda Plaza Medan ... 56

BAB V : PENUTUP

5.1 Kesimpulan ... 61

5.2 Saran-saran ... 62

(8)

ABSTRAKSI

Tempat tujuan pariwisata dan hotel semakin banyak di berbagai daerah. Tiap-tiap hotel akan berusaha memberikan nilai tambah yang berbeda atas produk dan jasa serta pelayanan yang diberikan kepada tamunya. Nilai tambah ini yang membuat suatu hotel berbeda antara yang satu dengan yang lainnya, yang pada akhirnya menyebabkan orang mempunyai alasan tersendiri memilih suatu hotel dibandingkan dengan hotel yang lainnya. Pemasaran merupakan ujung tombak perusahaan. Perusahaan tidak akan mampu bersaing tanpa itu. Strategi pemasaran tersebut adalah kiat perusahaan dalam memasarkan produknya dengan baik untuk mencapai tingkat keuntungan yang diinginkan. Macam-macam strategi dan taktik perlu dikembangkan oleh setiap insane pemasaran. Tujuannya adalah agar mampu bersaing dalam setiap keadaan, dan apabila strategi pemasaran yang diterapkan oleh perusahaan dapat berjalan dengan lancar, Melihat pentingnya strategi pemasaran dalam meningkatkan hunian kamar pada penjualan jasa hotel, maka penulis tertarik untuk menganalisa dan

menulis kertas karya dengan judul : "Strategi Pemasaran Yang Efektif Guna

Meningkatkan Hunian Kamar Pada Hotel Garuda Plaza Medan". Sehubungan dengan judul diatas maka masalah yang akan diangkat oleh penulis ialah : Apakah strategi pemasaran yang diterapkan oleh Hotel Garuda Plaza Medan telah efektif dalam meningkatkan hunian kamar?". Jadi penulis membatasi ruang lingkup penelitian hanya pada masalah strategi pemasaran pada Hotel Garuda Plaza Medan. Penulis menggunakan dua tekhnik pengumpulan data yaitu : Oberservasi, dimana dengan mengamati keadaan dari Hotel Garuda Plaza Medan dan Wawancara. Adapun untuk menganalisis dan mengevaluasi permasalahan yang ada maka penulis mengumpulkan, mengklarifikasi dan menafsirkan data yang diperoleh secara terperinci untuk menggambarkan peranan starategi pemasaran yang digunakan perusahaan terhadap peningkatan hunian kamar pada hotel. Dan menarik kesimpulan antara teori yang dipelajari dengan kenyataan yang ada di lapangan. Dari hasil penelitian maka dapat dikatakan bahwa strategi pemasaran yang diterapkan Hotel Garuda Plaza Medan telah efektif dan telah dapat meningkatkan hunian kamar Hotel Garuda Plaza Medan.

(9)

ABSTRAKSI

Tempat tujuan pariwisata dan hotel semakin banyak di berbagai daerah. Tiap-tiap hotel akan berusaha memberikan nilai tambah yang berbeda atas produk dan jasa serta pelayanan yang diberikan kepada tamunya. Nilai tambah ini yang membuat suatu hotel berbeda antara yang satu dengan yang lainnya, yang pada akhirnya menyebabkan orang mempunyai alasan tersendiri memilih suatu hotel dibandingkan dengan hotel yang lainnya. Pemasaran merupakan ujung tombak perusahaan. Perusahaan tidak akan mampu bersaing tanpa itu. Strategi pemasaran tersebut adalah kiat perusahaan dalam memasarkan produknya dengan baik untuk mencapai tingkat keuntungan yang diinginkan. Macam-macam strategi dan taktik perlu dikembangkan oleh setiap insane pemasaran. Tujuannya adalah agar mampu bersaing dalam setiap keadaan, dan apabila strategi pemasaran yang diterapkan oleh perusahaan dapat berjalan dengan lancar, Melihat pentingnya strategi pemasaran dalam meningkatkan hunian kamar pada penjualan jasa hotel, maka penulis tertarik untuk menganalisa dan

menulis kertas karya dengan judul : "Strategi Pemasaran Yang Efektif Guna

Meningkatkan Hunian Kamar Pada Hotel Garuda Plaza Medan". Sehubungan dengan judul diatas maka masalah yang akan diangkat oleh penulis ialah : Apakah strategi pemasaran yang diterapkan oleh Hotel Garuda Plaza Medan telah efektif dalam meningkatkan hunian kamar?". Jadi penulis membatasi ruang lingkup penelitian hanya pada masalah strategi pemasaran pada Hotel Garuda Plaza Medan. Penulis menggunakan dua tekhnik pengumpulan data yaitu : Oberservasi, dimana dengan mengamati keadaan dari Hotel Garuda Plaza Medan dan Wawancara. Adapun untuk menganalisis dan mengevaluasi permasalahan yang ada maka penulis mengumpulkan, mengklarifikasi dan menafsirkan data yang diperoleh secara terperinci untuk menggambarkan peranan starategi pemasaran yang digunakan perusahaan terhadap peningkatan hunian kamar pada hotel. Dan menarik kesimpulan antara teori yang dipelajari dengan kenyataan yang ada di lapangan. Dari hasil penelitian maka dapat dikatakan bahwa strategi pemasaran yang diterapkan Hotel Garuda Plaza Medan telah efektif dan telah dapat meningkatkan hunian kamar Hotel Garuda Plaza Medan.

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Alasan Pemilihan Judul

Bisnis perhotelan sangat marak di Indonesia. Hampir semua provinsi di

negeri ini telah memiliki hotel. Hotel dapat berkembang dimana saja, baik di kota

besar maupun kecil. Hotel kini telah berkembang menjadi industri yang handal,

menjadi salah satu penopang utama di dalam pembangunan pariwisata di negara ini.

Prospek yang sangat menjanjikan dari bisnis hotel sangat menarik minat

perusahaan-perusahaan dan organisasi untuk tidak ketinggalan ikut meramaikan.

Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh

bangunannya untuk menyediakan jasa pelayanan penginapan, makan dan minum

serta jasa lainnya bagi umum yang dikelola secara komersil.

Dari sekian banyak hotel yang tersebar diseluruh Indonesia, Hotel Garuda

Plaza Medan dalam setiap kegiatan yang disebut pelayanan, muncul dua unsur yang

sangat dominan, yaitu yang dilayani dan yang melayani. Hubungan antara kedua hal

inilah yang menyebabkan munculnya usaha yang luar biasa dari manajemen

Hotel Garuda Plaza Medan, untuk menggali dan terus memunculkan nilai-nilai yang

(11)

Hotel Garuda Plaza Medan harus mempunyai strategi dalam mengembangkan

usahanya. Hal ini tentu saja harus didukung oleh pelayanan yang baik dari

Hotel Garuda Plaza Medan mulai dari tamu Check-In sampai Check-out. Untuk itu

dibutuhkan suatu kebijakan dan strategi pemasaran yang jitu dalam menghadapi

persaingan yang semakin tajam. Disinilah tugas dan peranan penting dari pemasaran

suatu hotel, yaitu mengusahakan agar kamar-kamar yang pada waktu-waktu sepi

dapat terisi, selain itu agar dapat meningkatkan volume penjualan dari waktu ke

waktu. Hal ini mutlak dilakukan dengan mengikuti perkembangan teknologi yang

terjadi dan membangun sistem informasi manajemen yang dibutuhkan oleh hotel.

Untuk itulah penulis tertarik untuk mengajukan Judul “STRATEGI

PEMASARAN YANG EFEKTIF UNTUK MENINGKATKAN HUNIAN KAMAR DI HOTEL GARUDA PLAZA MEDAN”

1.2Batasan Masalah

Dari uraian di atas, untuk menghindari pengertian yang terlalu luas mengenai

strategi pemasaran yang efektif guna meningkatkan hunian kamar pada suatu hotel,

maka saya selaku penulis menganggap perlu membatasi permasalahan yang akan

dibahas di karya ilmiah saya, agar nantinya tidak menyimpang dan meluas dari

batasan masalah berikut :

a. Proses pemesanan kamar (booking) dan check-in tamu.

b. Proses transaksi pembayaran (check-out)

c. Proses Strategi Pemasaran yang Efektif guna meningkatkan hunian kamar pada

(12)

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk memenuhi salah satu syarat ujian D-III pada bagian Program Studi

Pariwisata di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Untuk mengaplikasikan ilmu-ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan

dengan kenyataan pada dunia kerja sebenarnya melalui Praktek Kerja Lapangan

yang kemudian digabungkan dan disusun dalam bentuk karangan ilmiah.

3. Untuk menambah wawasan penulis dan pembaca tentang dunia Perhotelan dan

gambaran umum mengenai strategi pemasaran yang efektif untuk meningkatkan

hunian kamar di Hotel Garuda Plaza Medan.

4. Untuk memperbanyak bahan referensi di lingkungan Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara terutama bagi Jurusan Pariwisata.

1.4Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, data diperoleh melalui dua cara, yakni :

1. Library Research (Penelitian Kepustakaan)

Adalah metode pengumpulan data dengan cara mengumpulkan

buku-buku, bahan kuliah, diktat, dan laporan tertulis dari perusahaan tempat

penulis melakukan praktek kerja lapangan, kemudian data-data yang di dapat

langsung selama praktek sebagai bahan perbandingan dan diadakan

penyaringan pengumpulan sehingga di dapat data-data yang relevan topik

(13)

2. Field Research (Penelitian Lapangan)

Adalah metode pengumpulan data-data dari pengamatan langsung

selama praktek dan juga wawancara langsung dengan beberapa karyawan

yang dianggap dapat mewakili seluruh karyawan perusahaan serta melalui

pengalaman pribadi yang di dapat.

1.5Sistematika Penulisan

Pokok-pokok pembahasan tulisan ini dibagi ke dalam lima BAB yang saling

berkaitan dan saling mendukung antara BAB yang satu dengan BAB lainnya.

Adapun pokok-pokok pembahasan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan pendahuluan yang meliputi alasan pemilihan judul,

batasan Masalah, tujuan penulisan, metode penulisan dan sistematika

penulisan.

BAB II : TINJAUAN TEORITIS

Bab ini menguraikan langsung secara teoritis tentang pengertian

pemasaran, strategi pemasaran, bauran pemasaran, mengenai hotel,

klasifikasi dan pemasaran hotel.

BAB III : GAMBARAN UMUM TENTANG HOTEL

Bab ini berisikan tentang gambaran umum GARUDA PLAZA HOTEL

MEDAN, yaitu sejarah berdirinya, klasifikasi hotel, struktur organisasi

operasional hotel, Proses check in dan check out pada hotel, dan

(14)

BAB IV : PEMBAHASAN

Bab ini berisikan tentang mengumpulkan, mengklarifikasi dan menafsirkan

data yang diperoleh secara terperinci untuk menggambarkan strategi

pemasaran yang digunakan Hotel Garuda Plaza Medan terhadap peningkatan

volume penjualan jasa hotel.

BAB V : PENUTUP

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran.

(15)

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 Pemasaran

2.1.1 Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu

dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri menentukan harga

barang dan jasa. Faktor penting dalam menciptakan nilai tersebut adalah produksi,

pemasaran dan konsumsi. Pemasaran menjadi penghubung antara kegiatan produksi

dan konsumsi.

Definisi yang diberikan sering berbeda antara ahli yang satu dengan ahli

yang lain. Perbedaan ini disebabkan karena adanya perbedaan para ahli tersebut

dalam memandang dan meninjau pemasaran. Dalam kegiatan pemasaran ini,

aktivitas pertukaran merupakan hal sentral. Pertukaran merupakan kegiatan

pemasaran dimana seseorang berusaha menawarkan sejumlah barang atau jasa

dengan sejumlah nilai ke berbagai macam kelompok sosial untuk memenuhi

kebutuhannya. Pemasaran sebagai kegiatan manusia diarahkan untuk memuaskan

keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran. Kalau kita tarik kesimpulan

tentang definisi pemasaran adalah suatu perpaduan dari aktivitas-aktivitas yang saling

berhubungan untuk mengetahui kebutuhan konsumen serta mengembangkan promosi,

(16)

baik pada tingkat keuntungan tertentu. Dengan adanya pemasaran konsumen tidak

perlu lagi memenuhi kebutuhan pribadi secara sendiri-sendiri dengan melakukan

pertukaran antara konsumen dengan pelaku pemasaran sehingga akan ada banyak

waktu konsumen untuk kegiatan yang dikuasai atau disukai.

Definisi yang paling sesuai dengan tujuan tersebut adalah : Pemasaran adalah

suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya individu dan kelompok

mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,

menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain

(Kotler, 1997).

2.1.2 Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan

dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah

perusahaan. Hal ini juga didukung oleh pendapat Swastha “Strategi adalah

serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan

harus beroperasi untuk mencapai tujuannya.” Sehingga dalam menjalankan usaha

kecil khususnya diperlukan adanya pengembangan melalui strategi pemasarannya.

Karena pada saat kondisi kritis justru usaha kecillah yang mampu memberikan

pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat.

Strategi pemasaran ini dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :

1. Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat

2. Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dan

(17)

Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pemasaran dari sudut

pandang penjual :

1. Tempat yang strategis (place)

2. Produk yang bermutu (product)

3. Harga yang kompetitif (price)

4. Promosi yang gencar (promotion)

Dari sudut pandang konsumen :

1. Kebutuhan dan keinginan konsumen (customer needs and wants)

2. Biaya konsumen (cost to the customer)

3. Kenyamanan (convenience)

4. Komunikasi (comunication)

Dari apa yang sudah dibahas di atas ada beberapa hal yang dapat disimpulkan,

bahwa pembuatan produk atau jasa yang diinginkan oleh konsumen harus menjadi

fokus kegiatan operasional maupun perencanaan suatu perusahaan. Pemasaran yang

berkesinambungan harus adanya koordinasi yang baik dengan berbagai departemen

(tidak hanya di bagian pemasaran saja), sehingga dapat menciptakan sinergi di dalam

upaya melakukan kegiatan pemasaran.

Ada tiga faktor utama yang menyebabkan terjadinya perubahan strategi dalam

pemasaran yaitu :

1. Daur hidup produk

Strategi harus disesuaikan dengan tahap-tahap daur hidup, yaitu tahap perkenalan,

(18)

2. Posisi persaingan perusahaan di pasar.

Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam persaingan,

apakah memimpin, menantang, mengikuti atau hanya mengambil sebagian kecil

dari pasar.

3. Situasi ekonomi

Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan situasi ekonomi dan pandangan

ke depan, apakah ekonomi berada dalam situasi makmur atau inflasi tinggi.

2.1.3 Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Dalam menjual produk hotel, strategi pemasaran dimasukkan ke dalam

tindakan dengan memilih dan menganalisa target pasar fasilitas hotel dan dengan

merumuskan bauran pemasaran untuk produk yang akan memuaskan kebutuhan dan

keinginan kelompok sasaran. Pemilihan target pasar adalah penting untuk pemasaran

yang sukses di industri hotel, yaitu, pasar wisata memiliki sifat pasar yang beragam

karena calon wisatawan memiliki perbedaan keinginan, kebutuhan, tuntutan dan

kemungkinan. Hal ini membuat perlu bagi perusahaan hotel untuk memilih teknik

segmentasi pasar, yang membantu mereka untuk memenuhi tuntutan segmen pasar

yang dipilih semaksimal mungkin. Setelah pemasar hotel telah mengidentifikasi

segmen di pasar pariwisata dengan menggunakan berbagai kegiatan, metode dan

teknik, keputusan dibuat untuk segmen yang akan ditargetkan. Sebuah program rinci

bauran pemasaran produk hotel, disesuaikan dengan segmen pasar yang dipilih

(19)

Dalam industri hotel, bauran pemasaran - "kombinasi dari metode yang

berbeda menggunakan fasilitas hotel untuk mencapai, melalui pemasaran, penjualan

terbaik produk pada pasar" terdiri dari empat elemen dasar :

1. Strategi Produk

2. Strategi Harga

3. Strategi Penyaluran/Distribusi

4. Strategi Promosi

Marketing mix yang dijalankan harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi

perusahaan. Disamping itu, marketing mix merupakan perpaduan dari faktor-faktor

yang dapat dikendalikan perusahaan untuk mempermudah buying decision,

maka variabel-variabel marketing mix di atas tadi dapat dijelaskan sedikit lebih

mendalam sebagai berikut :

1. Produk (Jasa)

Kebijaksanaan mengenai produk atau jasa meliputi jumlah barang/jasa

yang akan ditawarkan perusahaan, pelayanan khusus yang ditawarkan perusahaan

guna mendukung penjualan barang dan jasa, dan bentuk barang ataupun jasa yang

ditawarkan. Produk merupakan elemen yang paling penting, sebab dengan inilah

perusahaan berusaha untuk memenuhi "kebutuhan dan keinginan" dari konsumen,

namun keputusan itu tidak berdiri sebab produk/jasa sangat erat hubungannya

dengan target market yang dipilih. Sedangkan sifat dari produk/jasa tersebut

(20)

a. Tidak berwujud

Jasa mempunyai sifat tidak berwujud, karena tidak bisa dilihat, dirasa, diraba,

didengar atau dicium, sebelum ada transaksi pembelian.

b. Tidak dapat dipisahkan

Suatu produk jasa tidak dapat dipisahkan dari sumbernya, apakah sumber itu

merupakan orang atau benda. Misalnya jasa yang diberikan oleh sebuah hotel

tidak akan bisa terlepas dari bangunan hotel tersebut.

c. Berubah-ubah

Bidang jasa sesungguhnya sangat mudah berubah-ubah, sebab jasa ini sangat

tergantung kepada siapa yang menyajikan, kapan disajikan dan dimana disajikan.

Misalnya jasa yang diberikan oleh sebuah hotel berbintang satu akan berbeda

dengan jasa yang diberikan oleh hotel berbintang tiga.

d. Daya tahan

Jasa tidak dapat disimpan. Seorang pelanggan yang telah memesan sebuah

kamar hotel akan dikenakan biaya sewa, walaupun pelanggan tersebut tidak

menempati kamar yang ia sewa.

2. Harga (Price)

Setiap perusahaan selalu mengejar keuntungan guna kesinambungan

produksi. Keuntungan yang diperoleh ditentukan pada penetapan harga yang

ditawarkan. Harga suatu produk atau jasa ditentukan pula dari besarnya

pengorbanan yang dilakukan untuk menghasilkan jasa tersebut dan laba atau

(21)

perusahaan merupakan masalah yang cukup penting, karena dapat mempengaruhi

hidup matinya serta laba dari perusahaan. Kebijaksanaan harga erat kaitannya

dengan keputusan tentang jasa yang dipasarkan.

Hal ini disebabkan harga merupakan penawaran suatu produk atau jasa.

Dalam penetapan harga, biasanya didasarkan pada suatu kombinasi barang/jasa

ditambah dengan beberapa jasa lain serta keuntungan yang memuaskan.

Berdasarkan harga yang ditetapkan ini konsumen akan mengambil keputusan

apakah dia membeli barang tersebut atau tidak. Juga konsumen menetapkan

berapa jumlah barang/jasa yang harus dibeli berdasarkan harga tersebut.

Tentunya keputusan dari konsumen ini tidak hanya berdasarkan pada

harga semata, tetapi banyak juga faktor lain yang menjadi pertimbangan,

misalnya kualitas dari barang atau jasa, kepercayaan tergadap perusahaan dan

sebagainya. Hendaknya setiap perusahaan dapat menetapkan harga yang paling

tepat, dalam arti yang dapat memberikan keuntungan yang paling baik, baik untuk

jangka pendek maupun untuk jangka panjang.

3. Saluran Distribusi (Place)

Setelah perusahaan berhasil menciptakan barang atau jasa yang

dibutuhkan dan menetapkan harga yang layak, tahap berikutnya menentukan

metode penyampaian produk/jasa ke pasar melalui rute-rute yang efektif hingga

tiba pada tempat yang tepat, dengan harapan produk/jasa tersebut berada

di tengah-tengah kebutuhan dan keinginan konsumen yang haus akan produk/jasa

(22)

Yang tidak boleh diabaikan dalam langkah kegiatan memperlancar

arus barang/jasa adalah memilih saluran distribusi (channel of distribution).

Masalah pemilihan saluran distribusi adalah masalah yang berpengaruh bagi

pemasaran, karena kesalahan dalam memilih dapat menghambat bahkan

memacetkan usaha penyaluran produk/jasa dari produsen ke konsumen.

Distributor-distributor atau penyalur ini bekerja aktif untuk mengusahakan

perpindahan bukan hanya secara fisik tapi dalam arti agar jasa-jasa tersebut dapat

diterima oleh konsumen.

Dalam memilih saluran distribusi ini ada beberapa hal yang perlu

dipertimbangkan, yaitu sebagai berikut :

a. Sifat pasar dan lokasi pembeli

b. Lembaga-lembaga pemasaran terutama pedagang-pedagang perantara

c. Pengendalian persediaan, yaitu menetapkan tingkat persediaan yang ekonomis.

d. Jaringan pengankutan

Saluran distribusi jasa biasanya menggunakan agen travel untuk

menyalurkan jasanya kepada konsumen. Jadi salah satu hal yang penting

untuk diperhatikan dalam kebijaksanaan saluran distribusi itu sendiri dengan

memperhitungkan adanya perubahan pada masyarakat serta pola distribusi perlu

mengikuti dinamika para konsumen tadi.

4. Promosi (Promotion)

Aspek ini berhubungan dengan berbagai usaha untuk memberikan

informasi pada pasar tentang produk/jasa yang dijual, tempat dan saatnya.

(23)

penjualan pribadi (personal selling), Promosi penjualan (sales promotion) dan

Publisitas (publicity). Periklanan (advertising) : Merupakan alat utama bagi

pengusaha untuk mempengaruhi konsumennya. Periklanan ini dapat dilakukan

oleh pengusaha lewat surat kabar, radio, majah, bioskop, televisi, ataupun dalam

bentuk poster-poster yang dipasang di pinggir jalan atau tempat-tempat yang

strategis.

Merupakan kegiatan perusahaan untuk melakukan kontak langsung

dengan calon konsumennya. Dengan kontak langsung ini diharapkan akan

terjadi hubungan atau interaksi yang positif antara pengusaha dengan calon

konsumennya itu, dan termasuk dalam personal selling adalah : door to door

selling, mail order, telephone selling, dan direct selling.

Promosi penjualan (sales promotion) merupakan kegiatan perusahaan untuk

menjajakan produk yang dipasarkannya sedemikian rupa sehingga konsumen

akan mudah untuk melihatnya dan bahkan dengan cara penempatan dan

pengaturan tertentu, maka produk tersebut akan menarik perhatian konsumen.

Publisitas (pubilicity) : merupakan cara yang biasa digunakan juga oleh

perusahaan untuk membentuk pengaruh secara tidak langsung kepada konsumen,

agar mereka menjadi tahu, dan menyenangi produk yang dipasarkannya.

Dalam hal ini yang harus diperhatikan adalah tercapainya keseimbangan

yang efektif, dengan mengkombinasikan komponen-komponen tersebut ke dalam

suatu strategi promosi yang terpadu untuk berkomunikasi dengan para pembeli

(24)

2.2 Hotel

2.2.1 Pengertian Hotel

Hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan

menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada

orang-orang yang sedang melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan

jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian

khusus.

Sedangkan pengertian yang dimuat oleh Grolier Electronic Publishing Inc. (1995)

yang menyebutkan bahwa : Hotel adalah usaha komersial yang menyediakan tempat

menginap, makanan, dan pelayanan-pelayanan lain untuk umum.

Pemerintah menurunkan peraturan yang dituangkan dalam surat keputusan

Menparpostel, bahwa hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan

sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan, penginapan,

makan dan minuman serta jasa penunjang lainnya bagi umum yang dikelola secara

komersial.

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa, hotel seharusnya

adalah :

1. Suatu jenis akomodasi

2. Menggunakan sebagian atau seluruh bangunan yang ada

3. Menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman serta jasa penunjang

lainnya

(25)

5. Dikelola secara komersial, yang dimaksud dengan dikelola secara komersial

adalah : dikelola dengan memperhitungkan untung atau ruginya, serta yang utama

adalah bertujuan untuk mendapatkan keuntungan berupa uang sebagai tolak ukurnya.

2.2.2 Klasifikasi Hotel

Beberapa faktor dalam menentukan klasifikasi hotel sebagai berikut :

a) Transient Hotel adalah hotel yang letak/lokasinya di tengah kota dengan jenis

tamu yang menginap sebagian besar adalah untuk urusan bisnis dan turis.

b) Residential Hotel adalah hotel yang pada dasarnya merupakan rumah-rumah

berbentuk apartemen dengan kamar-kamarnya, dan disewakan secara bulanan

atau tahunan. Residential Hotel juga menyediakan kemudahan-kemudahan seperti

layaknya hotel, seperti restoran, pelayanan makanan yang diantar ke kamar,

dan pelayanan kebersihan kamar

c) Resort Hotel adalah hotel yang pada umumnya berlokasi di tempat-tempat wisata,

dan menyediakan tempat-tempat rekreasi dan juga ruang serta fasilitas konferensi

untuk tamu-tamunya.

Berdasarkan penilaian tersebut, hotel-hotel di Indonesia kemudian digolongkan

ke dalam 5 (lima) kelas hotel, yaitu :

• Hotel Bintang 1 (*)

• Hotel Bintang 2 (**)

• Hotel Bintang 3 (***)

• Hotel Bintang 4 (****)

(26)

Hotel-hotel yang tidak bisa memenuhi standar kelima kelas tersebut ataupun

yang berada di bawah standar minimum yang ditentukan oleh Menteri Perhubungan

disebut Hotel Non Bintang.

1. Menurut sistem penentuan tarifnya yaitu :

a) European Plan (EP) : sistem penentuan tarif yang dicantumkan hanya harga

sewa kamarnya tidak termasuk makan-minum dan lainnya.

b) American Plan (AP) : sistem penentuan tarif/sewa kamar ala Amerika dimana

harga yang ditawarkan termasuk sewa kamar + 3 kali makan.

c) Full American Plan (FAP) : sistem penentuan tarif/sewa kamar dimana harga

yang ditawarkan termasuk sewa kamar + 3 kali makan + 3 extras.

d) Modified American Plan ( MAP ) : sistem penentuan tarif/sewa kamar dimana

harga yang ditawarkan termasuk sewa kamar + 2 meals.

e) Bermuda Plan atau Dual Plan ( BP / DP ) : sistem penentuan tarif/sewa kamar

dimana harga yang ditawarkan termasuk sewa kamar + 1 breakfast.

2. Continental Plan ( CP ) : sistem penentuan tarif/sewa kamar dimana harga yang

ditawarkan termasuk sewa kamar + 1 breakfast ala continental

3. Menurut Lokasi

a) City Hotel : Hotel biasanya terletak di kota-kota bersejarah di pusat,

perbelanjaan dan bisnis. Mereka menawarkan berbagai macam dan akan

diarahkan ke pariwisata sebanyak akomodasi dalam perjalanan bisnis.

Umumnya mereka fungsional dan berorientasi bisnis, seringkali dengan

fasilitas seperti ruang pertemuan dan Business Center. Hotel di kota yang

ditujukan terutama bagi wisatawan yang akan untuk waktu singkat,

(27)

b) Resort Hotel : Biasanya berada di sekitar kawasan alam yang menarik

seperti taman, cagar alam dan kawasan lindung. biasanya untuk menginap

beberapa hari.

c) Bandara hotel : Berada di dekat bandar udara utama, terutama ketika mereka

jauh dari pusat perkotaan untuk melayani. Para pelanggan utama penumpang

transit masuk atau keluar tanpa waktu yang cukup untuk pindah ke kota.

Menjadi populer karena kedekatannya dengan bandara dan menyesuaikan

layanan mereka kepada pelanggan, khususnya eksekutif.

d) Hotel Monument : Hotel yang terletak di sekitar bangunan budaya.

Contoh dari jenis ini adalah hotel-hotel di istana, monasteries, gereja dan

istana .

e) Rustic hotel : Terletak di daerah pedesaan atau lahan pertanian.

Bangunan tradisional yang sering dan kadang-kadang mencakup rehabilitasi

atau dekat dengan peternakan.

4. Menurut Aktivitas

a) Spa hotel : Akomodasi di dalam spa fasilitas publik yang didedikasikan

untuk mandi atau tanaman obat. Mereka mempunyai nilai rata-rata berkisar

dari beberapa hari dan minggu.

b) Hotel kasino : Yang dicirikan dengan menawarkan permainan mereka sendiri.

Mereka cenderung tinggi kelas segi.

c) Hotel restoran : Hotel yang menawarkan masakan yang disajikan sebagai fitur

(28)

d) Hotel olahraga : Yang dicirikan oleh orientasi mereka ke praktik olahraga

tertentu baik Anda atau sekitar mereka. Contoh dari hotel-hotel berdedikasi

untuk scuba diving dan surfing di laut, nelayan disepanjang waterways golf

dan kompleks.

e) Hotel klub : Fasilitas akomodasi yang mencakup satu atau lebih yang

signifikan klub malam di mana orang-orang tari dan minuman dan tempat

musicals sering tersedia.

5. Lainnya

a) Butik hotel : Hotel-hotel yang berbeda dari rantai besar menawarkan tingkat

akomodasi, dan fasilitas luar biasa yang dipersonalisasi. Biasanya mereka

dihiasi dengan tema tertentu atau gaya. Mereka biasanya lebih kecil daripada

konvensional hotel, mengambil 3-100 kamar. Banyak memiliki fasilitas

restoran, bar dan kamar yang dapat terbuka untuk masyarakat umum.

Segmen dihasilkan merupakan sumber penghasilan untuk hotel-hotel bisnis

adalah wisatawan, tempat yang sangat penting tentang privasi, pelayanan,

perawatan dan mewah. Ini segmen pasar yang kuat daya beli, bukan musiman,

sangat elastis dan berulang.

b) Hotel rantai : Rantai hotel semua usaha yang dikelompokkan dalam bentuk

konsentrasi horisontal, dengan berbagai bentuk kepemilikan dan pengelolaan

yang bertujuan untuk memperoleh laba yang lebih tinggi, situasi kekuasaan,

dan prestasi di pasar domestik dan internasional. Dikelola hotel rantai berbasis

(29)

2.3 Pemasaran Hotel

Pemasaran Hotel adalah aktivitas yang menggunakan strategi dan taktik yang

direncanakan sedemikian rupa untuk menyampaikan cerita tentang pelayanan yang

dapat diberikan suatu hotel, dengan memberikan rangsangan yang bergairah pada

tamu untuk mau memilih pesan yang disampaikan hotel untuk dibandingkan dengan

pilihan lain dari hotel pesaing. Menurut Ritherford (1989) definisi tentang Pemasaran

Hotel adalah aktivitas yang menggunakan strategi dan taktik, yang direncanakan

sedemikian rupa untuk menyampaikan cerita tentang pelayanan yang dapat diberikan

suatu hotel, dengan memberikan rangsangan yang bergairah pada tamu untuk mau

memilih pesan yang disampaikan hotel tersebut dibandingkan dengan pilihan lain dari

hotel pesaing.

Menurut Philip Kotler (1996), batasan tentang pemasaran hotel adalah ilmu

yang bertujuan untuk menyenangkan tamu dan dari kegiatan itu, hotel memperoleh

keuntungan.

Menurut Philip Kotler (1996), batasan tentang pemasaran hotel adalah ilmu yang bertujuan untuk menyenangkan tamu dan dari kegiatan itu,

hotel memperoleh keuntungan. Oleh karena itu Kotler menyebutnya sebagai

(30)

BAB III

TINJAUAN UMUM TENTANG HOTEL GARUDA PLAZA MEDAN

3.1 Sejarah Singkat Berdirinya Hotel Garuda Plaza Medan

Hotel Garuda didirikan sekitar tahun 1957, dengan tujuan dapat menampung

para pedagang dari daerah Aceh dan Sumatera Barat yang datang ke Medan.

Hotel Garuda Plaza di mulai berdiri dengan membentuk sebuah bangunan losmen

yang disebut dengan “Losmen Garuda”. Losmen ini didirikan tahun 1958 oleh

Bapak H. Muhammad Arbi. Mungkin karena sistem manajemen dan lain-lain yang

menyangkut global perhotelan belum begitu dipahami, membuat gerakan losmen ini

agak lambat atau tersendat-sendat.

Namun dari tahun ke tahun pengelolanya berusaha untuk meningkatkan

keberadaan losmen tersebut sehingga pada tahun 1970 losmen ini sudah mempunyai

58 kamar yang dilengkapi degan fasilitas penginapan lain. Losmen yang tadinya baru

merupakan tempat penginapan kecil, setelah mengalami perubahan dari losmen ke

hotel yang menunjukkan tingkat hunian, tentu tidak dapat dilepaskan semakin

membaiknya sistem manajemen perhotelan yang dimiliki oleh para pengelolanya.

Bahkan pada tahun 1973 kamar-kamar yang ada di hotel tersebut

tampak sesak para tamu, baik domestik maupun asing. Melihat situasi demikian,

rupanya sang pendiri mempunyai inisiatif yang jeli. Pembangunan hotel tersebut

disusul dengan pembangunan sebuah motel, dari 15 kamar ditambah 18 kamar baru,

sehingga menjadi 33 buah kamar yang mampu menampung setiap tamu yang hendak

(31)

Barulah pada tahun 1978 dibangun lagi Garuda Plaza Hotel yang

mengambil lokasi berseberangan dengan hotel yang pertama dan memiliki 95 buah

kamar. Sudah tentu, karena besarnya jumlah kamar yang membaik serta lengkapnya

fasilitas-fasilitas yang dimiliki hotel ini, menjadikan hotel ini disebut dengan hotel

yang bertaraf internasional. Hal ini berdasarkan oleh fasilitas dan jumlah kamar yang

berstandar Internasional.

Sejak itu pula arus pengunjung semakin mengalami peningkatan dan

membludak, maka pada tahun 1982 diadakan penambahan kamar sejumlah 59 kamar.

Jika ditotal jumlah kamar yang ada di motel seluruh hotel Garuda Group adalah 245

buah kamar yang cukup up to date dan representatif dan melayani pengunjung yang

ada, dan juga merupakan tahun yang bersejarah bagi hotel Garuda City karena pada

tahun tersebut pembangunan telah rampung dan hotel tersebut dapat dioperasikan

secara penuh. Pada tanggal 22 Juli 1982, hotel tersebut relatif megah dan pada waktu

itu diresmikan oleh direksi kedua hotel tersebut yang pada masa itu masih dijabat

oleh Bapak Haji Muhammad Arbie.

Pada tanggal 7 Agustus 1985 Hotel Garuda City berubah nama menjadi

Hotel Garuda Plaza karena untuk menciptakan kesan “lebih Indonesia” sekaligus mengikut

anjuran pemerintah bagi perusahaan-perusahaan untuk menggunakan merek-merek

berbahasa Indonesia.

Maka sejak berdirinya hotel tersebut dan disahkan oleh Direktur Jenderal

Pariwisata, Hotel Garuda Plaza sudah dianggap layak sebagai hotel bintang satu.

(32)

3.2 Klasifikasi Garuda Plaza Hotel

Klasifikasi adalah suatu pengelompokan yang dilakukan untuk mempermudah

suatu perusahaan khususnya hotel, untuk mengetahui jenisnya.

Klasifikasi yang lebih jelas mengenai hotel ini adalah :

a. Berdasarkan Tipe of Plan (Harga Jual Kamar)

Garuda Plaza Hotel menerapkan sistem ”Continental Plan Hotel” yaitu harga

kamar sudah termasuk ”Continental Breakfast”.

b. Berdasarkan Size Number of Room (Jumlah Kamar)

Garuda Plaza Hotel tergolong hotel sedang ”Above Average Hotel” karena memiliki

jumlah kamar di atas 175 kamar yang siapa dijual.

c. Berdasarkan Length of Stay (Lama Tamu Menginap)

Garuda Plaza Hotel tergolong dalam “Transit Hotel” karema tamu yang menginap

rata-rata 1-2 hari saja walaupun ada tamu yang menginap lebih dari 3 hari.

d. Berdasarkan Type of Guest (Jenis Tamu Hotel)

Tamu yang menginap di hotel ini paling banyak adalah merupakan pebisnis dan

pada umumnya berbentuk sebuah grup dari suatu instansi baik negeri maupun

swasta yang menginap disana sekaligus untuk mengadakan pertemuan atau

seminar yang dilakukan dalam beberapa hari. Oleh karena itu hotel ini lebih dapat

digolongkan ke dalam “Business Hotel”.

e. Berdasarkan Length of Operation Period (Lamanya Hotel Dioperasikan)

Hotel ini beroperai sepanjang tahun dan tidak bergantung pada musim sehingga

(33)

3.3 Fasilitas-fasilitas Garuda Plaza Hotel

Hotel Garuda plaza berklasifikasi bintang tiga. Dengan jumlah kamar

245 kamar yang terdiri dari berbagai tipe dengan harga yang bervariasi yaitu :

a) Superior : Rp. 360.000,-

Harga-harga kamar tersebut sudah termasuk tax and service, dan untuk waktu

check out adalah pukul 13.00 WIB. Tiap kamar dilengkapi berbagai fasilitas yaitu :

1. Elegancy Appointed Rooms dengan Ac

2. Privatte Bathroom

9. Direct City Call

(34)

Adapun Fasilitas-fasilitas lainnya adalah :

1. The Gayo’s Coffee Shop

Dibuka selama 24 jam dengan sajian makanan ringan seperti Europan dan

Indonesian snacks

2. New Plaza Restaurant

Dibuka mulai pukul 07.00 sampai pukul 23.00 dengan sajian menu Indonesia,

Eropa, Cina, dan lain-lain

3. Swimming Pool

Kolam renang yang bersih, segar dan dibuka untuk umum

4. Meeting Room yang terdiri dari :

a. Vallencia Hall, terletak pada lantai dua dengan kapasitas 300-800 seats.

Dapat digunakan untuk acara konferensi, seminar, birthday party, wedding,

dan format acara lainnya

b. Pataya Room, terletak pada lantai enam dengan kapasitas 70 seats.

Dapat digunakan untuk meeting, seminar, dan lain-lain

c. Contessa Room, terletak pada lantai enam dengan kapasitas 50 seats.

Fungsinya hampir sama dengan pataya room

d. Puti Bangau, Lokasinya dekat dengan swimming pool dengan kapasitas

30 seats. Dapat digunakan untuk rapat

e. Cherry Taxi, fesilitas transportasi bertarif murah. Taxi yang dapat digunakan

(35)

5. Laundry and Dry Cleaning Service

6. Medical Service, sama dengan Klinik Spesialis Bunda dengan mempersiapkan

sistem Paket. Paket check up termasuk :

a. Akomodasi

b. Makanan dan minuman

c. Transportasi

7. Telex, Facimile, Telephone Service

Memberikan pelayanan komunikasi baik dalam maupun luar negeri

8. Airline Offices (Lion Air, Awair, Jatayu, Bayu, dan lain-lain), yang merupakan

kantor cabang penerbangan yang melayani pembelian tiket

9. Business Center

10.Beauty Salon

11.Lounge

3.4 Proses Booking, Check-In Tamu dan Check-Out Tamu di Hotel Garuda Plaza Medan

Proses Booking Kamar Hotel

1. Tamu hotel memesan kamar hotel dan menyerahkan ientitas tamu ke

front office.

2. Front office memeriksa kamar pada RF (Reservation Form) dan RGF

(36)

3. Jika tidak terdapat kamar yang kosong sesuai tipe kamar yang di pesan,

maka front office menawarkan tipe kamar yang lain. Jika tamu menolak

penawaran, maka identitas akan dikembalikan kepada tamu hotel.

4. Apabila terdapat kamar yang kosong sesuai tipe kamar yang di pesan,

atau menyetujui tipe kamar lain yang ditawarkan, maka front office akan

mencatat identitas tamu pada RF (Reservation Form).

5. Tamu hotel menyerahkan deposit sebesar 50% dari harga kamar yang

dipesan.

6. Pembuatan billing (Room Bill) sebanyak 2 rangkap oleh front office yang

diserahkan kepada tamu 1 rangkap dan 1 rangkap lagi di arsipkan oleh

front office.

7. Tamu hotel yang memesan kamar hotel harus membayar sisa pembayaran

sisa deposite pada saat check-in sesuai dengan tanggal pemesanan. Jika tamu

hotel membatalkan pemesanan kamar maka deposite yang telah masuk akan

dikembalikan sebesar 25% dari deposite. Dan apabila tidak ada konfirmasi

dari pihak tamu maka, tamu dianggap membatalkan pesanan kamar.

8. Pembuatan data laporan pengunjung sebanyak 2 rangkap oleh front office.

Yang diberikan kepada GM (General Manager), dan kemudian yang

1 rangkapnya lagi diarsipkan oleh front office.

9. Pembuatan laporan pendapatan reservasi data kamar sebanyak 2 rangkap

oleh Front Office yang kemudian di berikan kepada GM (General Manager),

(37)

Proses Check-In Tamu

1. Tamu memesan kamar hotel dan menyerahkan identitas tamu ke Front Office

bagi yang belum melakukan reservasi kamar hotel. Dan bagi tamu yang

sebelumnya melakukan reservasi memberikan RB (Room Bill) kepada

Front Office.

2. Bagi tamu hotel yang belum melakukan reservasi kamar, maka Front Office

akan memeriksa kamar pada RGF (Registration Form) dan RF (Reservation

Form) apakah terdapat kamar yang kosong maka front office akan mencatat

identitas tamu pada RGF (Registration Form). Dan apabila tidak terdapat

kamar yang kosong, maka identitas tamu dikembalikan.

3. Bagi tamu yang sebelumnya melakukan Reservasi, front office akan

memeriksa data tamu pada RF (Reservation Form). Jika terdapat data tamu

tersebut maka akan ditulis kembali pada RGF (Registration Form)

4. Front Office membuat RB (Room Bill) sebanyak 2 rangkap. 1 rangkap

diserahkan kepada tamu hotel, dan 1 rangkap lagi untuk diarsipkan oleh

Front Office. Bagi tamu yang sebelumnya melakukan reservasi maka

dibuatkan RB (Room Bill) pelunasan.

5. Tamu membayar sewa kamar sesuai Bill kepada front office.

6. Perlu diperhatikan bahwa bagi tamu yang sudah pernah menginap sebelumnya

(Return Guest) tamu tidak perlu mengisi registration card, tamu cukup

menandatangani saja, karena data tamu telah ada di komputer pada file guest

(38)

7. Setelah jelas semuanya petugas mempersiapkan kunci kunci kamar dan

fasilitas yang akan diberikan kepada tamu, seperti welcome drink voucher,

breakfast voucher dan sebagainya.

8. Setelah semua proses telah dilakukan, petugas Receptionist menyerahkan

kunci kamar dan menjelaskan kepada tamu nomor kamar dan memanggil

Bell Boy.

9. Setelah tamu meninggalkan counter dan menuju kamar, petugas Receptionist

memindahkan data yang tertera ke komputer.

Proses Check-Out Tamu

1. Petugas Receptionist menyapa setiap tamu yang datang ke counter dengan

sopan dan ramah dan menanyakan keperluannya.

2. Apabila tamu mengatakan bahwa ia akan Check-Out, Petugas Receptionist

melakukan hal-hal sebagai berikut :

- Menanyakan nomor kamar dan menanyakan kalau ada

pemakaian/transaksi yang belum terpotong.

- Memberitahukan kepada FO Cashier untuk mencetak Guest Follio/Bill

dan diserahkan kepada tamu untuk diperiksa, bila tamu membayar dengan

surat jaminan (Guaranted Letter), Voucher dan credit card harus diteliti

benar agar tidak terjadi kesalahan.

- Apabila transaksi telah di selesaikan, Receptionist melakukan Check-Out

(39)

3.5 Struktur Organisasi Operasional Hotel Garuda Plaza Medan

Struktur organisasi Hotel Garuda plaza setelah beberapa kali mengadakan

perubahan maka sejak tanggal 1 Januari 1997 oleh Managing Director Garuda Plaza.

Hotel disyahkan bagan dari struktur organisasi yang berbentuk Lini & Staff

dimana ada pemisahan batas Teritorial antara Income Center dan Treasury Center

dan Operational Center.

Bagian (departemen) dalam Hotel Garuda Plaza terdiri dari :

1. Front Office Department yang menangani proses check in dan check out.

2. House Keeping department yang manangani penataan dan pemeliharaan.

3. Food & Beverage department yang menangani pelayanan kebutuhan makanan

dan minuman.

4. Engineering & Maintenance department yang menangani pemeliharaan bangunan

dan mesin-mesin.

5. Marketing department menangani masalah pemasaran hotel

6. Accounting department menangani persiapan dan penyelesaian billing transaksi

serta pembuatan laporan

7. Internal Control department menangani masalah pengawasan operasi.

8. Purchasing department menangani masalah pengadaan barang Personil department.

Masing-masing bagian I departemen di atas secara keseluruhan merupakan

kesatuan alur yang tidak terpisah. Dan dijalankan sesuai dengan fungsi dan tanggung

jawab masing-masing yang terdiri dari masing-masing seksi yang disusun dalam

(40)

1. Front Office Department

Front Office departement mempunyai seksi-seksi antara lain : bell boy,

door man, receiption, reservation, cashier, telephone/telex operator, information,

dan service.

Front Office Department dikepalai oleh seorang Manager yang bertugas

sesuai petunjuk dart Direksi yaitu; memberi pengarahan kepada bidang-bidang

yang berada di bawah pengawasannya serta bertanggung jawab atas kelancaran

operasi dan administrasi, pengaturan jadwal kerja, cuti, lembur, penilaian prestasi

kerja karyawan Front Office. Dan Manager dibantu oleh seseorang pejabat yang

dinamakan assistant manager yang bertugas mengatasi keluhan para tamu dan

menjaga kerjasama yang baik sesama karyawan.

Prosedur/pembagian kerja telah dilaksanakan sesuai dengan standard

operating procedure, kegiatan operational serta pengawasan management

mempergunakan form yang standard serta dilengkapi perangkat hardware.

Komputerisasi mengerjakan form-form yang tersedia baik dalam

menghandle tamu, data Registration card, serta data informasi dan laporan yang

akan didistribusikan ke Housekeeping Departement, Accounting Department,

Sales & Marketing Department den Executive Assistant Manager.

2. Housekeeping Department

Housekeeping department mempunyai seksi-seksi antara lain :

a. room boy

b. room maid

c. gardener

(41)

Seluruh kegiatan Housekeeping Department dikoordinir dan dikepalai

oleh Executive housekeeper sesuai petunjuk dari Direksi/General Manager.

Executive housekeeper melaksanakan tugasnya dengan mengembangkan dan

memberi pengarahan kepada petugas-petugas housekeeping tentang

program/organisasi rencana kerja, keharusan-keharusan pelaksanaan tugas

performance dan mengadakan inprovement dengan department lain.

3. Food & Beverage

Food & Beverage mempunyai seksi-seksi antara lain :

a. Cashier

b. Waiters

c. Banquet Captain

d. Supervisor

Food & Beverage Department dikepalai oleh seorang manager secara

organisatoris di bawah pengawasan EAM Operation. Outlets dan ruang lingkup

tugas Food & Beverage Department I Manager di GBPH terdiri dari :

a. Dining Room "Plaza Restaurant"

b. Room Service 24 jam

c. Coffee Shop 24 jam 10 meja 40 seat

d. Banquest- Garuda Convention Hall 2 Floor

e. Floor - Rajawati Meeting Room

(42)

g. Floor - Executive Meeting Room

h. Floor - Peacok Meeting Room

i. S.pool area - Putri Bungsu Meeting Room

j. Bar-executive lounge; 1 Floor – Swimming pool

k. Entertainment (music) ; Lobby, Restaurant, Executive Lounge

l. Supervisi Kitchen (50)

Banquet Captain dan Supervisor bertanggung jawab langsung kepada

Executive Manager/Generat Manager untuk pengawasan akan fungsi dan tugas

serta fasilitas karyawan F&B Department, baik mengenai fasilitas operational,

fasilitas Sales Food & Beverage outlet lainnya, yang dapat memberikan

keuntungan/laba kepada perusahan.

4. Chief Enginering & Maintenance

Chief Enginering & Maintenance adalah bagian yang mengelola :

a. listrik (genset)

b. air

c. telephone

d. AC

e. Lift

5. Chief Laundry & Dry Cleaning

Laundry Department atau disebut juga Laundry & Dry Cleaning dipegang

(43)

a. Laundry & Dry Cleaning antara lain; Guest Laundry Garuda Plaza Hotel,

Guest Laundry Garuda City, RSU Permata Bunda, Hotel Darma Deli,

Hotel EI Bruba, Outside/Penjahit, Direksi/Staff Garuda Plaza Hotel (uniform).

b. Linen antara lain; Linen Housekeeping Garuda Plaza Hotel, Linen Food &

Beverage Garuda Plaza Hotel, Linen Garuda City.

Jumlah tenaga kerja sebanyak 25 orang di bawah pengawasan Executive

Assistant Manager.

6. Sales And Marketing Department.

Dipimpin oleh seorang Manajer yang mempunyai tugas yaitu :

a. Memasarkan produk-produk Hotel serta jasa-jasa lainnya kepada pihak luar,

agar penjualan produk Hotel (Food and Beverage) dan jasa lainnya

(Room, Taxi, Telex dan Telephone) dapat ditingkatkan.

b. Membuat Laporan setiap akhir bulan kepada FAM Operation, mengenai hasil

pekerjaan dan jumlah biaya yang terpakai sebagai biaya pemasaran dan promosi

7. Accounting Department.

Pimpinan Accounting Garuda Plaza Hotel secara organisatoris adalah

Executive Assistant Manager Administration sedangkan secara operational

sehari-hari dibawah tanggung jawab Accounting Manager.

Tugas utama pimpinan adalah membentuk suatu aparatur accounting,

melakukan pengawasan dan melaksanakan bimbingan dan pelaksanaan,

mengatur administrasi pembukuan keuangan yang mencatat segala transaksi yang

(44)

8. Internal Control Department.

Internal Control adalah sebagai penunjang pengawasan melekat kepada semua

department dan unit-unit yang ada di organisasi termasuk pengawasan management,

(45)

BAB IV

STRATEGI PEMASARAN HOTEL GARUDA PLAZA MEDAN

4.1 Departemen Pemasaran Hotel Garuda Plaza Medan

Departemen pemasaran memegang peranan penting dalam organisasi hotel.

Ada beberapa bagian dari Marketing Departement yaitu Sales and Marketing

Departemen, Sales and Promotion Departement dan Relation Marketing.

Ketiga bagian tersebut adalah bagian dari pemasaran di dalam organisasi hotel,

yang memiliki peranan penting dalam operasional sebuah hotel.

Departemen Pemasaran Hotel Garuda Plaza Medan selalu menciptakan

segala idea-idea baru secara teratur dan terus menerus tentang inovasi dan

produk-produk barunya untuk disampaikan ke potential market segments secara

teratur dan konsisten: misalnya Rooms, Food & Beverage atas originalitas,

keunikan produk termasuk harganya serta keuntungan-keuntungan lainnya yang

ditawarkan sehingga menarik existing dan potential market segments memutuskan

untuk menikmati atau membelinya untuk jangka pendek, menengah dan jangka

panjang.

Departemen pemasaran memiliki tugas dan tanggung jawab yang cukup rumit

dan sulit. Karena tugas dari departemen ini erat kaitannya dengan tinggi rendahnya

(46)

Departemen ini harus mampu memberikan penjelasan kepada masyarakat umum

sebagai konsumen hotel mengenai produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan.

Bukan hanya bertanggung jawab terhadap penjualan semata, Departemen pemasaran

juga secara tidak langsung sebagai wakil pertama perusahaan yang mampu menarik

pelanggan dan sekaligus mampu menjaga nama baik perusahaan.

Pemasaran adalah hasil utama yaitu ujung tombak Hotel Garuda Plaza dalam

mencapai tujuan pokoknya yaitu profit. Fungsi ini dalam kehidupan sehari-hari

merupakan tugas pekerjaan Pemasaran. Pemasaran berfungsi untuk memikat dan

memuaskan konsumen/guest untuk memperoleh profit, dengan berbagai cara

antara lain : stimulational, development, marketing dan maintenance dalam upaya

menghadapi persaingan yang semakin ketat.

Dasar dari setiap marketing plan adalah melakukan marketing audit

yang berupa riset dalam proses perencanaanyang sering juga disebut sebagai

mengumpulkan intelejen pemasaran (gathering marketing intelligence). Marketing audit

adalah mengevaluasi secara berhati-hati seluruh faktor yang berhubungan dengan

potensial penjualan.

Mengumpulkan data, merekamnya dan menganalisa seluruh informasi secara

sistematis mengenai properti, kompetisi yang kita hadapi dan situasi pasar merupakan

keuntungan yang sangat besar dalam mengambil keputusan yang tepat termasuk

dalam memilih target pasar. marketing audit terdiri dari 3 bagian: analisa properti

(property analysis), analisa kompetisi (competition analysis) dan analisa situasi atau

pasar (situation analysis) Selecting target market. Hotel adalah sebuah properti yang

(47)

Karena itu penting sekali untuk melakukan segmentasi pasa dimana setiap

segmen pasar tersebut terdiri dari para konsumen yang mempunyai kebutuhan produk

dan pelayan yang hampir sama. Pasar dapat disegmentasikan dalam beberapa cara :

demografi (warga negara senior, remaja, pelaku bisnis muda, dan lain-lain),

tujuan perjalanan (pelaku bisnis, turis, dan lain-lain.), gaya hidup atau life-style

(wisata belanja, wisata olahraga, dan lain-lain), penggunaan hotel (tamu yang datang

berulang-ulang, tamu yang lama tinggal), melalui pemasok (biro perjalanan,

perencana pertemuan dan lain-lain, dan banyak lagi. Penting bagi hotel Garuda Plaza

Medan untuk memperhatikan profil tamu (guest profile) dan tingkat pendapatan

(revenue grid) dari setiap segmen pasar yang akan ditarget. Pemasaran Hotel Garuda

Plaza Medan berfokus pada :

• Analisa pasar, perencanaan dan kontrol

• Trend jangka panjang dan bagaiman menterjemahkan masalah dan kesempatan

ke dalam sebuah produk baru, pasar baru dan strategi baru untuk pertumbuhan

jangka panjang

• Perencanaan keuntungan, seperti: menentukan bauran bisnis dari masing-masing

segmen pasar dan komisi.

4.2 Strategi Pemasaran Hotel Garuda Plaza Medan

Hotel Garuda Plaza Medan merupakan salah satu hotel yang bertaraf

internasional yang tentunya memiliki sasaran strategis dalam meningkatkan hunian

kamar yang efektif. Dalam mencapai tujuan yang di maksud, Hotel Garuda Plaza

(48)

a) Market Segmentation

Hotel Garuda Plaza Medan tidak dapat bergerak dengan baik di dalam

suatu pasar yang luas. Hal ini disebabkan perusahaan tidak mungkin dapat

melayani dan memenuhi semua kebutuhan yang diinginkan oleh konsumen.

Disamping bervariasinya kebutuhan dan keinginan konsumen dalam pasar yang

luas mungkin terdapat pesaing yang mempunyai posisi lebih baik dalam melayani

konsumen. Agar perusahaan berhasil dengan baik sebaiknya perlu menetapkan

pasar yang menjadi sasarannya sehingga konsumen dapat dilayani dengan baik.

Ada lima segmen yang menjadi sasaran pihak hotel Garuda Plaza Medan,

yaitu :

A. Pemerintah (Government)

Pemerintah dalam hal ini adalah instansi-instansi pemerintah dan

Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dimana baik instansi pemerintah dan

BUMN merupakan salah satu pemakai jasa hotel yang potesndial bagi

Hotel Garuda Plaza. Dalam menjalin hubangan dengan pihak pemerintah

sales marketing dari Hotel Garuda Plaza biasanya mengadakan kunjungan

atau mendatangi instansi pemerintah dan BUMN untuk memperkenalkan

Hotel Garuda Plaza kepada mereka sekaligus segala produk dan jasa yang

dapat dinikmati. Apabila ada kunjungan kerja para pejabat pemerintah yang

berasal dari luar daerah, sales marketing Hotel Garuda mendatanginya dan

mengantarkan para pejabat tersebut untuk menginap di Hotel Garuda Plaza

untuk memberitahukan bahwa ada pejabat pemerintah atau BUMN yang

(49)

1) Perusahaan Swasta (Commercial Company)

Pihak perusahaan swasta juga merupakan salah satu pemakai jasa

yang potensial bagi Hotel Garuda Plaza. Biasanya salaes marketing dari

Hotel Garuda Plaza memberi penjelasan kepada pihak swasta mengenai

Hotel Garuda Plaza. Kegiatan ini disebut dengan Prospek. Selain kamar

biasanya pihak swasta juga sering memakai fasilitasm hall untuk

mengadakan seminar-seminar, pertemuan-pertemuan, rapat dan lain-lain.

Dengan terjalinnya hubungan yang baik, maka ada juga konsumen

dari perusahaan swasta yang selalu memakai jasa Hotel Garuda Plaza

untuk para karyawannya yang butuh sarana penginpan selama di Medan.

2) Agen Perjalanan (Travel Agent)

Hotel Garuda Plaza mengadakan hubungan kemitraan dengan

Agen Perjalanan (Travel Agent). Kemitraan ini bermanfaat bagi Hotel

Garuda Plaza, karena dengan adanya kemitraan ini maka telah membantu

pemasaran yang telah dilakukan oleh Hotel Garuda Plaza memberikan

Brosur atau Leflet kepada agen-agen perjalanan yang nantinya diteruskan

kepada wisatawan atau orang yang menggunakan jasa Agen Perjalanan

tersebut.

3) Airlines

Hotel yang dapat menjalin hubugan baik atau kerjasama yang

baik dengan Airlines dapat memperoleh pelanggan yang cukup besar.

(50)

baik yang datang dari luar daerah maupun dari luar negeri yang biasanya

membutuhkan tempat untuk beristirahat. Pihak Hotel Garuda Plaza

mengirimkan sales marketingnya untuk mendatangi bandara udara.

Bandara udara Polonia merupakan sasaran pihak Hotel Garuda Plaza

untuk mendapatkan pelanggan. Para calon pelanggan yang baru tiba dapat

mengetahui keberadaan Hotel Garuda Plaza dari keterangan yang

diberikan oleh sales marketing pihak Hotel Garuda Plaza.

B. Promotion (Promosi)

Kegiatan promosi yang dilakukan oleh Hotel Garuda Plaza Medan

yaitu :

1. Melakukan kegiatan promosi baik itu di daerah Medan khususnya dan di

Sumatera Utara pada umum nya, Promosi ini dilakukan pada segmen

pasar dari Hotel Garuda Plaza Medan seperti BUMN dan instansi

pemerintah yang berada di Medan-Sumatera Utara, dengan melakukan

prospek, yaitu memperkenalkan Hotel Gruda Plaza Medan kepada

Pelanggan.

2. Melakukan kegiatan promosi di luar Medan dan di luar Sumatera Utara,

seperti Jakarta, Bandung.

3. Melakukan kegiatan promosi ke luar negeri yaitu ke Singapura, Malaysia

dan Belanda.

4. Selain itu juga Hotel Garuda Plaza Medan, melakukan kegiatan promosi

(51)

5. Melakukan kegiatan promosi melalui media Elektronik, yaitu pada salah

satu stasiun radio kota Medan Star FM gelombang 107,2 FM dan KISS

FM pada gelombang 104,7 FM.

6. Melakukan promosi melalui internet, dimana garuda plaza Hotel

mempunyai Home Page yaitu:

dan mempunyai email yang biasa di gunakan untuk reservasi yaitu :

7. Melakukan promosi dengan membuat spanduk, Baleho, Leflet dan brosur

tentang Hotel Garuda Plaza Medan, baik tentang produk maupun jasa

yang ditawarkan.

4.3Faktor-faktor yang mempengaruhi Keberhasilan/Kegagalan Pemasaran Hotel Garuda Plaza Medan

Keberhasilan Kegiatan Pemasaran yang di terapkan oleh Hotel Garuda Plaza

Medan di pengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :

a. Lingkungan Pemasaran Hotel Garuda Plaza

Menurut penulis lingkungan pemasaran Hotel Garuda Plaza Medan

cukup baik, dimana letak dari Hotel Garuda Plaza yang strategis yang terletak di

Jalan Sisingamangaraja yang mana merupakan daerah bisnis perhotelan di kota

Medan. Letaknya yang strategis juga memungkinkan para tamu hotel dapat

mengunjungi tempat-tempat bersejarah atau tempat wisata kota Medan dengan

cukup mudah seperti Istana Maimun dan masjid raya kota Medan. Objek wisata

lainnya seperti Danau Toba dan Brastagi juga merupakan lingkungan yang

(52)

Letak dari hotel Hotel Garuda Plaza yang strategis ini yang berada di

jantung kota Medan membuat Hotel Garuda Plaza mudah dijangkau baik oleh

masyarakat kota Medan sendiri maupun oleh masyarakat luar kota Medan,

di mana selain menggunakan kendaraan pribadi, konsumen dapat menuju hotel

dengan menggunakan berbagai macam angkutan, mulai dari becak sampai dengan

taxi. Selain letaknya yang strategis Hotel Garuda Plaza Medan juga dilengkapi

dengan fasilitas yang cukup memadai baik itu kamar hotel, dining, entertainment

dan fasilitas penunjang lain. Areal parkir yang ada di depan hotel dan di belakang

hotel memudahkan tamu untuk datang baik dari arah depan maupun dari arah

belakang Hotel Garuda Plaza Medan. Jumlah Banquet dan convention yang cukup

banyak juga merupakan daya tarik bagi kalangan bisnis.

b. Kebijaksanaan Produk

Kebijaksanaan produk yang dijalankan oleh Hotel Gauda Plaza Medan

sebagai hotel berbintang tiga menurut penulis sudah cukup baik. Jenis dan harga

yang variatif membuat konsumen dapat leluasa memilih kamar sesuai selera dan

kesanggupannya, sehingga konsumen yang dijaring tidak hanya dari kalangan

menengah ke atas saja namun juga dari kalangan menengah ke bawah.

c. Kebijaksanaan Promosi

Promosi yang dilakukan oleh Hotel Garuda Plaza Hotel Medan saat ini

baik itu melalui iklan di surat kabar, radio, melalui fasilitas internet dan melalui

kegiatan-kegiatan di lingkungan Hotel Garuda Plaza Medan itu sendiri memang

(53)

hotel, yaitu promosi keluar lingkungan hotel terutama dalam membuat

event-event, ikut dalam suatu pameran, promosi keluar negeri, promosi melalui

kegiatan-kegiatan sosial adalah satu hal yang perlu di perhatikan oleh pihak hotel

untuk dapat lebih ditingkatkan lagi di masa depan. Tentunya selain kegiatan

promosi itu sendiri yang harus diperhatikan lagi adalah dana, cara dan karyawan

yang melakukan promosi itu sendiri haruslah lebih efektif dibandingkan dengan

yang sebelumnya.

d. Kebijaksanaan Harga

Harga yang ditetapkan menurut penulis sudah cukup bersaing dengan

hotel-hotel pesaingnya. Kebijakan Hotel Garuda Plaza Medan dengan

membedakan antara harga publish dengan hartga bagi Travel Agent atau Airlines

dengan tujuan untuk menjaring lebih banyak konsumen. Demikian juga dengan

harga khusus yang dikenakan bagi tamu tertentu atau tamu dari daerah tertentu

dengan tujuan menarik minat tamu-tamu seperti Aceh untuk menginap di Hotel

Garuda Plaza Medan. Harga yang ditetapkan memang belum termasuk biaya

pelayanan 10% dan pajak 11% . Hal ini menurut penulis perlu mendapat perhatian

dari pohak Hotel Garuda Plaza Medan terutama dalam biaya pelayanan yang 10%

tersebut.

e. Kebijaksanaan Proses

Kebijaksanaan proses yang dilakukan oleh Hotel Garuda Plaza Medan

mulai dari awal konsumen datang (check-in) hingga tamu keluar (check-out)

(54)

Hal ini tentunya dilakukan pihak hotel tidak lain adalah untuk menjaga keamanan

dan menjaga kenyamanan itu sendiri. Pihak hotel juga mengontrol jumlah tamu

yang menginap di kamar hotel agar sesuai dengan jumlah tamu yang mendaftar,

sehingga tidak ada tamu ilegal. Hal ini juga untuk menjaga keamanan dari tamu

sendiri sekaligus keamanan hotel.

Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan kegiatan pemasaran Hotel Garuda Plaza Medan

a. Keadaan Persaingan

Hotel Garuda Plaza Medan adalah hotel yang bertaraf internasional

berbintang tiga. Bagi Hotel Garuda Plaza, semua hotel berbintang yang berlokasi

di Medan Sumatera Utara merupakan pesaing yang harus diperhitungkan,

terutama hotel yang berbintang tiga dan berbintang empat.

Hotel-hotel yang menjadi saingan Hotel Garuda Plaza Medan seperti

Hotel Danau Toba, Hotel Polonia, Hotel Novotel, Hotel Tiara, Hotel Inna Dharma

Deli. Fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh setiap hotel adalah hampir sama,

yang akan membuat konsumen mempunyai banyak pilihan dalam memilih hotel

mana yang konsumen sukai. Dan hotel-hotel yang menjadi pesaing dari hotel

Garuda Plaza Medan juga mempunyai segmen pasar yang tidak jauh berbeda

atau dapat dikatakan sama, baik itu Government, Commercial Company,

Travel Agent, Airlines dan juga masyarakat umum. Perlu penulis terangkan bahwa

pelanggan Hotel Garuda Plaza Medan kebayakan adalah orang Indonesia ataupun

Referensi

Dokumen terkait

4.1 Strategi Marketing Dalam Penjualan Kamar Yang Diterapkan Oleh Hotel Inna Dharma Deli Medan. Untuk dapat mencapai sasaran marketing (pemasaran) pada

Pada strategi SO, dapat menjaga hubungan baik dengan masyarakat setempat, melakukan brand positioning sebagai hotel yang berkualitas (berbintang), mengoptimalkan

“ Strategi Departemen Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan Kamar Di Hotel Danau Toba Internasional Medan” adalah judul yang penulis angkat untuk di teliti dan di bahas

Pembahasan yang terkait dari pertanyaan penelitian yang pertama adalah bagaimana strategi komunikasi pemasaran dalam meningkatkan hunian kamar melalui OTA di Hotel Santika

Untuk memenangkan persaingan dalam bidang pemasaran produk dan jasanya Hotel X perlu menerapkan strategi bersaing dengan menggunakan metode SWOT, yakni suatu

Pada strategi SO, dapat menjaga hubungan baik dengan masyarakat setempat, melakukan brand positioning sebagai hotel yang berkualitas (berbintang), mengoptimalkan

Strategi pemasaran yang diterapkan tidak akan berjalan sesuai dengan tujuan apabila tahapan- tahapan komunikasi pemasaran belum/belum dilakukan secara efektif dan efisien terhadap

Hasil penelitian menunjukkan 1 Strategi pemasaran diterapkan Home Industry Donat Kentang Mama Syifa untuk meningkatkan volume penjualannya dan kemampuan bersaing produknya sudah