ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP
DANA SIMPANAN PRODUK INOVATIF SHAR-E
NASABAH BANK MUAMALAT INDONESIA
CABANG MEDAN
TESIS
Oleh
ENNY SEGARAHATI BARUS
087019017/IM
S
E K O L AH
P A
S C
A S A R JA
NA
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS S
UMA
TERA UTARA
ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP
DANA SIMPANAN PRODUK INOVATIF SHAR-E
NASABAH BANK MUAMALAT INDONESIA
CABANG MEDAN
TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Ilmu Manajemen pada Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara
Oleh
ENNY SEGARAHATI BARUS
087019017/IM
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Judul Tesis : PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP DANA SIMPANAN PRODUK INOVATIF SHAR-E NASABAH BANK MUAMALAT INDONESIA CABANG MEDAN
Nama Mahasiswa : Enny Segarahati Barus
Nomor Pokok : 087019017
Program Studi : Ilmu Manajemen
Menyetujui
Komisi Pembimbing
(Prof. Dr. Rismayani, MS) (Prof. Dr. Paham Ginting, MS)
Ketua Anggota
Ketua Program Studi Direktur
(Prof. Dr. Rismayani, MS) (Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B., MSc)
Telah diuji pada
Tanggal : 26 Agustus 2010
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Prof. Dr. Rismayani, MS
Anggota : 1. Prof. Dr. Paham Ginting, MS
2. Dr. Arlina Nurbaity Lubis, MBA
3. Dra. Nisrul Irawati, MBA
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis saya yang berjudul:
“Analisis Pengaruh Bauran Promosi terhadap Dana Simpanan Produk Inovatif Shar-e
Nasabah Bank Muamalat Indonesia Cabang Medan” adalah benar hasil karya saya
sendiri dan belum pernah dipublikasikan oleh siapapun juga sebelumnya.
Sumber-sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara benar dan jelas.
Medan, Agustus 2010
Yang membuat pernyataan
Enny Segarahati Barus
ABSTRAK
Pada masa krisis keuangan global saat ini, perbankan secara umum mengalami penurunan dalam penggalangan dana pihak ketiga. Demikian juga perbankan syariah, dengan keterbatasannya dalam melayani pasar juga mengalami penurunan, untuk itu Bank Muamalat Indonesia menargetkan peningkatan Dana simpanan Shar-e melalui kegiatan promosi yang efektif. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sejauhmana pengaruh bauran promosi terhadap Dana Simpanan Produk Inovatif Shar-e Nasabah Bank Muamalat Indonesia Cabang Medan dan sejauhmana pengaruh undian berhadiah umroh dan pameran produk terhadap peromosi penjualan yang dilakukan Bank Muamalat Indonesia Cabang Medan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh bauran promosi yang terdiri dari; periklanan, promosi penjualan, penjualan perorangan, dan publisitas terhadap dana simpanan Produk Innovatif Shar-e Bank Muamalat Indonesia Cabang Medan dan yang kedua untuk mengetahui dan menganalisis sejauhmana pengaruh undian berhadiah umroh dan pameran produk terhadap promosi penjualan yang dilakukan Bank Muamalat Indonesia Cabang Medan.
Teori yang digunakan adalah manajemen pemasaran yang berkaitan dengan bauran promosi sehubungan dengan pengaruh terhadap dana simpanan.
Teknik pengumpulan data primer dengan wawancara, daftar pertanyaan, dan studi dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah nasabah simpanan Shar-e. Sifat penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, di mana variabel yang diteliti diukur dengan skala likert. Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linier berganda, dibantu alat bantu SPSS, uji F dan uji t dimaksud untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen pada tingkat kepercayaan sembilan puluh lima persen atau = 0,05.
Hasil pengujian uji serempak hipotesis pertama terdapat pengaruh yang signifikan antara bauran promosi yang terdiri dari; periklanan, promosi penjualan, penjualan perorangan, dan publisitas terhadap dana simpanan produk innovatif.
Shar-e, sedangkan pada uji parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara periklanan dan promosi penjualan terhadap dana simpanan produk inovatif Shar-e nasabah. Variabel yang paling dominan yaitu promosi penjualan mempengaruhi dana simpanan produk
innovatif Shar-e di Bank Muamalat. Pada koefisien determinasi (R2) menunjukkan bahwa
variasi variabel bebas yang diteliti mampu menjelaskan pengaruh yang sangat signifikan terhadap dana simpanan Produk inovatif Shar-e nasabah. Hasil pengujian uji serempak hipotesis kedua terdapat pengaruh yang signifikan antara undian berhadiah umroh dan pameran produk terhadap promosi penjualan, sedangkan pada uji parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara undian berhadiah umroh dengan promosi penjualan. Pada koefisien
determinasi (R2) menunjukkan bahwa variasi variabel bebas yang diteliti mampu menjelaskan
pengaruh yang sangat signifikan terhadap promosi penjualan Bank Muamalat Indonesia. Hasil uji t hipotesis pertama menunjukkan bahwa variabel periklanan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap dana simpanan Shar-e, hasil uji t hipotesis kedua menunjukkan bahwa variabel undian berhadiah umroh berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap promosi penjualan.
ABSTRACT
In the recent Global Crysis Era, development of syariah banking in Indonesia is generally decrease for collecting the public fund, Bank Muamalat Indonesia Medan Branch
hasfacing the same problem as well, therefore they has a target to increase the ammount of
the Innovative Product Shar-e, therefore, Bank Muamalat Indonesia should determine effective marketing promotion. The first problem formulation in this research is how far the affect of promotion mix to increase the ammount of the Innovative Product Shar-e customer at Bank Muamalat Indonesia Medan Branch and the second problem formulation in this
research is how far the affect of prize and product exibition to the sales promotion policy.
The first objective of this research is to understand and analysis the affect of promotion mix that consists of advertising, sales promotion, personal selling and publicity to the deposit of the Innovative Product Shar-e at Bank Muamalat, the second objective of this research is to understand and analysis the affect of prize and product exibition to the sales promotion policy.
The theory of marketing mix to be used is marketing promotional mix which related to the deposit or the third party fund.
The technique of primary data collection were with interview, questionnaires, and documentation study. The sample of this research was the Product Shar-e customer. The research type was explanatory research supported by survey method, quantitative descriptive research approach, which researched variables measured with Likert scale. The hypothesis test uses multiple linier regression analysis, supported by support device SPSS, F-test, and t-test in order to explain the affect of independent variables on dependent variables at the
coefficient level ninety percent or five percent.
The testing of multiple test for first hypothesis show that there is significant effect between promotion mix consists of advertising, sales promotion, personal selling, and publicity to the influince of innovative Product Shar-e, while by partial test shows that there is significant influence between advertising, sales promotion, to the innovative Product Share The most dominant variable is Sales promotion that influances the innovative product Shar-e
at Bank Muamalat. At the determinant coefficient (R2) shows that researched independent
variables able to explain to highly significant the customer decision to deposit while the remaining of explained by independent variables that were un-researched. The testing of
multiple test for second hypothesis show that there is significant effect between prize and
product exibition to sales promotion policy. At the determinant coefficient (R2) shows that
researched independent variables able to explain highly significant to the Sales Promotion policy.
T-test for the first hypothesis show that there is significant effect between adv ertising to deposit of Innovative Product Shar-e, t-test for the second hypothesis show that there is significant effect between show that there is significant effect between Umroh Prize to sales promotion policy.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.
Penulis menyadari banyak pihak yang telah memberikan bantuan baik waktu, tenaga,
pikiran dan dana dalam penyelesaian tesis ini, oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc, (CTM), Sp.A(K), selaku
Rektor Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B., M.Sc, selaku Direktur Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Prof. Dr. Rismayani, SE, MS, selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu
Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, sekaligus sebagai
Ketua Komisi Pembimbing yang telah memberikan banyak saran dan masukan
dalam penulisan tesis ini.
4. Bapak Prof. Dr. Paham Ginting, MS, selaku Anggota Komisi Pembimbing yang
telah banyak membimbing dan mengarahkan penulis sehingga selesainya tesis
ini.
5. Bapak Drs. Syahyunan, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Manajemen
dan juga sebagai Komisi Pembanding yang telah memberikan banyak saran dan
masukan dalam penulisan tesis ini.
6. Ibu Dr. Arlina Nurbaity Lubis, MBA, selaku Komisi Pembanding yang telah
7. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA, selaku Komisi Pembanding yang telah
memberikan saran dan kritik dalam penulisan tesis ini.
8. Seluruh Staf Pengajar Program Studi Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang
bermanfaat bagi penulis. Dan Seluruh Staf pegawai Administrasi Magister Ilmu
Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
9. Bapak Direktur Bank Muamalat Indonesia Cabang Medan dan para pegawai,
terutama Ananda yang telah meluangkan waktu dan banyak memberikan
bantuan.
10. Khususnya kepada kedua orang tua saya Ayahanda M. Yunus Barus, yang selalu
mendoakan ananda, dan Ibunda (Almh) M. Yunizar Tarigan, semoga
mendapatkan tempat yang layak disisi Allah SWT. Amin.
11. Teristimewa suami Rizal Agus Nasution SE. MSc dan anak-anak tercinta
Hanifah Fathin Nasution, Sofie Khairiah Nasution, Husna Fadhilah Nasution,
Iqbal Mustaqim Nasution, dan Assyifa Zahra Nasution yang telah membantu
penulis selama penyelesaian tesis ini.
12. Seluruh rekan-rekan mahasiswa angkatan XIV di Program Studi Ilmu
Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara atas dukungan dan
bantuannya.
Semoga Allah SWT selalu memberikan taufik dan hidayahNya kepada kita
semua, khususnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan perhatian
tesis ini belum sempurna, namun diharapkan akan dapat berguna bagi semua pihak
khususnya bagi pengembangan serta penelitian dalam bidang Pemasaran Bank.
Medan, Agustus 2010
Penulis
RIWAYAT HIDUP
Enny Segarahati Barus, lahir di Medan, Sumatera Utara pada tanggal 30
Agustus 1962, anak pertama dari lima bersaudara, dari pasangan ayahanda M. Yunus
Barus, dan Ibunda M. Yunizar Tarigan (almh). Menikah pada tahun 1992 dengan
Rizal Agus Nasution, dikarunia lima orang anak.
Pendidikan dimulai dari sekolah dasar di SD Negeri No. 4 Harjosari Medan
dan lulus tahun 1974, Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 2 Medan, lulus
pada tahun 1977, Sekolah Menengah Umum di SMA Swasta Methodist Thamrin
Medan, lulus tahun 1981, melanjutkan studi di Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara pada tahun 1982 jurusan Manajemen, lulus pada tahun 1987.
Melanjutkan studi di Program Studi Magister Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara pada tahun 2008.
Sejak tahun 1988 sampai dengan saat ini bekerja sebagai staf pengajar
III.4. Teknik Pengumpulan Data... 31
III.5. Jenis dan Sumber Data ... 32
III.6. Identifikasi Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ... 32
III.6.1. Identifikasi Variabel Hipotesis Pertama... 32
III.6.2. Identifikasi Variabel Hipotesis Kedua... 33
III.6.3. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama... 33
III.6.4. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua ... 34
III.7. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 36
III.7.1. Uji Validitas ... 37
IV.1.6. Struktur Organisasi Bank Muamalat Indonesia Cabang Medan... 61
IV.2. Karakteristik Responden... 68
IV.2.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... 68
IV.2.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin . 69
IV.2.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan... 70
IV.2.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Latar Belakang Pekerjaan... 71
IV.2.5. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan Nasabah... 72
IV.2.6. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Menjadi Nasabah. ... 72
IV.3. Penjelasan Atas Variabel Penelitian Hipotesis Pertama... 73
IV.3.1. Penjelasan Responden Atas Variabel Periklanan (X1). 73
IV.3.4. Penjelasan Responden Atas Variabel Publisitas (X3).. 80
IV.3.5. Penjelasan Responden Atas Variabel Simpanan Shar-e (Y) ... 81
IV.4. Penjelasan Atas Variabel Penelitian Hipotesis Kedua... 84
IV.4.1. Penjelasan Responden Atas Variabel Undian Berhadiah: (X1) ... 84
IV.4.2. Penjelasan Responden Atas Variabel Pameran Produk: (X3) ... 85
IV.5. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 86
IV.5.1. Hasil Uji Normalitas untuk Hipotesis Pertama... 86
IV.5.2. Hasil Uji Multikoleniaritas untuk Hipotesis Pertama .. 89
IV.5.3. Hasil Uji Heteroskedastisitas untuk Hipotesis Pertama ... 90
IV.5.4. Hasil Uji Normalitas untuk Hipotesis Kedua ... 91
IV.5.5. Hasil Uji Multikoleniaritas untuk Hipotesis Kedua... 94
IV.5.6. Hasil Uji Heteroskedastisitas untuk Hipotesis Kedua . 95
IV.6. Pembahasan Hasil Penelitian ... 96
IV.6.1. Pengujian Hipotesis Pertama ... 96
IV.6.2. Pengujian Hipotesis Kedua ... 100
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 104
V.1. Kesimpulan ... 104
V.2. Saran... 105
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
1.1. Jumlah Tabungan Shar-e PT Bank Muamalat Indonesia
Kantor Cabang Medan ... 2
1.2. Data Jumlah Nasabah Shar-e ... 5
3.1. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama... 35
3.2. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua ... 36
3.3. Hasil Uji Validitas... 38
3.4. Uji Reliabilitas Variabel Penelitian... 40
4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... 69
4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 70
4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan... 70
4.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan ... 71
4.5. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan Nasabah... ... 72
4.6. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Menjadi Nasabah. 73
4.7. Distribusi Frekuensi Variabel Periklanan ... 74
4.8. Distribusi Frekuensi Variabel Penjualan Perorangan ... 76
4.9. Distribusi Frekuensi Variabel Promosi Penjualan ... 78
4.10. Distribusi Frekuensi Variabel Publisitas... 80
4.13. Distribusi Frekuensi Variabel Pameran Produk... 85
4.14. Hasil Uji Kolmogrov-Smirnov... 89
4.15. Hasil Uji Multikoleniaritas Hipotesis Pertama ... 90
4.16. Hasil Uji Kolmogrov-Smirnov ... 94
4.17. Hasil Uji Multikolenieritas Hipotesis Kedua ... 95
4.18. Nilai Koefisien Determinasi (R2) Hipotesis Pertama... 96
4.19. Hasil Uji Hipotesis Pertama Secara Simultan (Uji F)... 97
4.20. Hasil Uji Hipotesis Pertama Secara Parsial (Uji t) ... 98
4.21 Nilai Koefisien Determinasi (R2) Hipotesis Kedua ... 100
4.22. Hasil Uji Hipotesis Kedua Secara Simultan (Uji F) ... 101
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
1.1. Kerangka Berpikir Hipotesis Pertama... 8
1.2. Kerangka Berpikir Hipotesis Kedua ... 9
4.1. Logo PT. Bank Muamalat Indonesia ... 52
4.2. Hasil Uji Normalitas Hipotesis Pertama dengan Menggunakan
Histogram... 87
4.3. Hasil Uji Normalitas Hipotesis Pertama dengan Menggunakan
P-Plot... 88
4.4. Hasil Uji Heteroskedastisitas Hipotesis Pertama. ... 91
4.5. Hasil Uji Normalitas Hipotesis Kedua dengan Menggunakan
Histogram... 92
4.6. Hasil Uji Normalitas Hipotesis Kedua dengan Menggunakan
P – Plot ... 93
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Halaman
1. Struktur Organisasi Bank Muamalat Indonesia Cabang Medan .... 110
2. Hasil Proses Regresi Linier Berganda Hipotesis Pertama ... 111
ABSTRAK
Pada masa krisis keuangan global saat ini, perbankan secara umum mengalami penurunan dalam penggalangan dana pihak ketiga. Demikian juga perbankan syariah, dengan keterbatasannya dalam melayani pasar juga mengalami penurunan, untuk itu Bank Muamalat Indonesia menargetkan peningkatan Dana simpanan Shar-e melalui kegiatan promosi yang efektif. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sejauhmana pengaruh bauran promosi terhadap Dana Simpanan Produk Inovatif Shar-e Nasabah Bank Muamalat Indonesia Cabang Medan dan sejauhmana pengaruh undian berhadiah umroh dan pameran produk terhadap peromosi penjualan yang dilakukan Bank Muamalat Indonesia Cabang Medan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh bauran promosi yang terdiri dari; periklanan, promosi penjualan, penjualan perorangan, dan publisitas terhadap dana simpanan Produk Innovatif Shar-e Bank Muamalat Indonesia Cabang Medan dan yang kedua untuk mengetahui dan menganalisis sejauhmana pengaruh undian berhadiah umroh dan pameran produk terhadap promosi penjualan yang dilakukan Bank Muamalat Indonesia Cabang Medan.
Teori yang digunakan adalah manajemen pemasaran yang berkaitan dengan bauran promosi sehubungan dengan pengaruh terhadap dana simpanan.
Teknik pengumpulan data primer dengan wawancara, daftar pertanyaan, dan studi dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah nasabah simpanan Shar-e. Sifat penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, di mana variabel yang diteliti diukur dengan skala likert. Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linier berganda, dibantu alat bantu SPSS, uji F dan uji t dimaksud untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen pada tingkat kepercayaan sembilan puluh lima persen atau = 0,05.
Hasil pengujian uji serempak hipotesis pertama terdapat pengaruh yang signifikan antara bauran promosi yang terdiri dari; periklanan, promosi penjualan, penjualan perorangan, dan publisitas terhadap dana simpanan produk innovatif.
Shar-e, sedangkan pada uji parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara periklanan dan promosi penjualan terhadap dana simpanan produk inovatif Shar-e nasabah. Variabel yang paling dominan yaitu promosi penjualan mempengaruhi dana simpanan produk
innovatif Shar-e di Bank Muamalat. Pada koefisien determinasi (R2) menunjukkan bahwa
variasi variabel bebas yang diteliti mampu menjelaskan pengaruh yang sangat signifikan terhadap dana simpanan Produk inovatif Shar-e nasabah. Hasil pengujian uji serempak hipotesis kedua terdapat pengaruh yang signifikan antara undian berhadiah umroh dan pameran produk terhadap promosi penjualan, sedangkan pada uji parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara undian berhadiah umroh dengan promosi penjualan. Pada koefisien
determinasi (R2) menunjukkan bahwa variasi variabel bebas yang diteliti mampu menjelaskan
pengaruh yang sangat signifikan terhadap promosi penjualan Bank Muamalat Indonesia. Hasil uji t hipotesis pertama menunjukkan bahwa variabel periklanan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap dana simpanan Shar-e, hasil uji t hipotesis kedua menunjukkan bahwa variabel undian berhadiah umroh berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap promosi penjualan.
ABSTRACT
In the recent Global Crysis Era, development of syariah banking in Indonesia is generally decrease for collecting the public fund, Bank Muamalat Indonesia Medan Branch
hasfacing the same problem as well, therefore they has a target to increase the ammount of
the Innovative Product Shar-e, therefore, Bank Muamalat Indonesia should determine effective marketing promotion. The first problem formulation in this research is how far the affect of promotion mix to increase the ammount of the Innovative Product Shar-e customer at Bank Muamalat Indonesia Medan Branch and the second problem formulation in this
research is how far the affect of prize and product exibition to the sales promotion policy.
The first objective of this research is to understand and analysis the affect of promotion mix that consists of advertising, sales promotion, personal selling and publicity to the deposit of the Innovative Product Shar-e at Bank Muamalat, the second objective of this research is to understand and analysis the affect of prize and product exibition to the sales promotion policy.
The theory of marketing mix to be used is marketing promotional mix which related to the deposit or the third party fund.
The technique of primary data collection were with interview, questionnaires, and documentation study. The sample of this research was the Product Shar-e customer. The research type was explanatory research supported by survey method, quantitative descriptive research approach, which researched variables measured with Likert scale. The hypothesis test uses multiple linier regression analysis, supported by support device SPSS, F-test, and t-test in order to explain the affect of independent variables on dependent variables at the
coefficient level ninety percent or five percent.
The testing of multiple test for first hypothesis show that there is significant effect between promotion mix consists of advertising, sales promotion, personal selling, and publicity to the influince of innovative Product Shar-e, while by partial test shows that there is significant influence between advertising, sales promotion, to the innovative Product Share The most dominant variable is Sales promotion that influances the innovative product Shar-e
at Bank Muamalat. At the determinant coefficient (R2) shows that researched independent
variables able to explain to highly significant the customer decision to deposit while the remaining of explained by independent variables that were un-researched. The testing of
multiple test for second hypothesis show that there is significant effect between prize and
product exibition to sales promotion policy. At the determinant coefficient (R2) shows that
researched independent variables able to explain highly significant to the Sales Promotion policy.
T-test for the first hypothesis show that there is significant effect between adv ertising to deposit of Innovative Product Shar-e, t-test for the second hypothesis show that there is significant effect between show that there is significant effect between Umroh Prize to sales promotion policy.
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Pada masa krisis keuangan global saat ini, perbankan secara umum
mengalami penurunan dalam penggalangan dana pihak ketiga. Demikian juga
perbankan syariah, dengan keterbatasannya dalam melayani pasar yang tersebar pada
served dan unseved area juga mengalami penurunan. Pada tahun 1998 saat krisis
moneter mempersulit sebagian besar perekonomian Asia Tenggara. Sektor Perbankan
Nasional mengalami bencana kredit macet, terutama pada segmen korporasi. Bank
Muamalat pun terimbas dampaknya, sehingga Non Performing Financing (NPF) nya
mencapai lebih dari 60%. Perseroan mengalami kerugian sebesar Rp. 39.3 miliar,
kurang dari sepertiga modal awal yang disetor.
Kurun waktu antara tahun 1999 dan 2002 merupakan masa yang penuh
tantangan dan keberhasilan bagi Bank Muamalat. Dalam periode tersebut, Bank
Muamalat berhasil membalikkan keadaan dari kondisi rugi menjadi laba berkat upaya
dan dedikasi setiap kru Muamalat, ditunjang oleh kepemimpinan yang kuat, strategi
pengembangan usaha yang tepat, serta ketaatan terhadap pelaksanaan perbankan
syari’ah secara murni. Di samping itu dengan melakukan modifikasi produk melalui
Tabel 1.1. Jumlah Tabungan Shar-e PT Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang Medan
(000.000)
Periode 2006 2007 2008
Januari 26.494 28.388 33.289 Februari 25.926 27.416 33.983
Maret 25.391 27.139 33.506
April 23.653 25.880 33.290
Mei 22.720 27.443 32.650
Juni 23.494 26.239 31.808
Juli 23.839 26.587 32.722
Agustus 23.636 25.898 31.172 September 24.232 27.283 33.582 Oktober 24.127 28.257 34.377 November 24.535 29.781 33.041
Desember 28.316 31.506 40.044 Sumber: Bank Muamalat, Januari 2010
Secara umum masyarakat mengenal Bank Muamalat adalah bank Islam yang
menerapkan sistem bagi hasil, dengan konsep yang berbeda dari bank konvensional
yang berdasarkan sistem bunga, di mana sistem tersebut dianggap sistem riba yang
diharamkan. Dengan dikembangkannya perbankan yang dijalankan berdasarkan
prinsip syariah diharapkan mobilisasi dana dan potensi masyarakat muslim dapat
dioptimalkan, sehingga nantinya akan semakin meningkatkan peran sektor
perbankan.
Disisi lain tersedianya dana investasi global yang berlimpah, terutama berasal
dari kawasan penghasil minyak bumi di Timur Tengah, yang siap dialirkan ke
berbagai tujuan investasi di seluruh dunia tentu akan meningkatkan aktivitas
perbankan Syariah itu sendiri. Perkiraan besarnya surplus dana investasi ini mencapai
Berlimpahnya dana investasi tersebut tentu saja dengan cepat direspon oleh
berbagai negara di belahan dunia, untuk saling berlomba mempersiapkan diri
terutama di sektor keuangan dan perbankan berbasis syariah yang berkaitan erat
dengan investasi. Demikian juga halnya Bank Muamalat terus melakukan kegiatan
pemasaran secara terpadu. Terutama sekali melalui pengembangan produk dan
beragam kegiatan promosi guna memacu pertumbuhan permintaan terhadap
produknya.
Kehadiran Bank Muamalat Indonesia menunjukkan industri perbankan yang
lebih sehat dan berkontribusi bagi pertumbuhan sektor riil melalui pembiayaan sesuai
kaidah syariah. Dari tahun ke tahun, perkembangan Bank Muamalat Indonesia cukup
menjanjikan. Sebagai bank pertama yang bergerak pada bidang syariah di Indonesia,
Bank Muamalat Indonesia juga terus berusaha meningkatkan modalnya
(http://www.republika.co.id/koran).
Bank Muamalat Indonesia, sebagai bank yang murni syariah tentu saja
menghadapi persaingan yang cukup ketat baik dengan bank konvensial secara umum
maupun bank-bank syariah lain secara khusus. Oleh karena itu, agar dapat bertahan
dan berkembang tentu saja bank Muamalat Indonesia harus mampu memenangkan
persaingan dengan menciptakan hubungan yang baik dan harmonis dengan para
nasabah. Hal tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan promosi dan komunikasi
pemasaran yang dinamis.
Promosi dan komunikasi adalah satu diantara faktor yang dapat menentukan
tetapi juga harus mampu memperkenalkan produk dan jasa serta meyakinkan
konsumen bahwa produk mereka merupakan solusi yang tepat bagi permasalahan
yang dihadapi nasabah. Untuk dapat dikenal perusahaan harus melakukan kegiatan
promosi yang terdiri dari periklanan, promosi penjualan, penjualan pribadi,
hubungan masyarakat dan pemasaran langsung.
Promosi yang terpadu dapat menghubungkan dan memberi peluang terhadap
kepentingan kedua belah pihak yaitu bank dan nasabahnya. Bank perlu
memperkenalkan produk yang ditawarkannya, sedangkan nasabah perlu mengetahui
jenis produk yang sesuai dengan kebutuhannya. Sehingga dapat terlihat jelas
pentingnya peranan promosi dalam meningkatkan jumlah nasabah maupun jumlah
dana simpanan bank.
Demikian juga halnya dengan Bank Muamalat Indonesia yang melakukan
program bauran promosi yang dilakukan meliputi Periklanan seperti iklan di media
TV, brosur, spanduk; promosi penjualan terdiri atas undian berhadiah Umroh dan
pameran produk; penjualan perorangan melalui presentasi ke perusahaan serta
publisitas melalui informasi publik dan program kemanusiaan lainnya.
Komersialisasi (commercialization) Shar-e menjadi fokus dalam
meningkatkan nasabah ritel perorangan (ritel consumer base), dana pihak ketiga
(dana masyarakat), efisiensi biaya dana (cost of fund) dan memberikan beragam
layanan lainnya (Shar-e News, 2007). Direktur Utama Bank Muamalat Indonesia, A
Riawan Amin, menyatakan bahwa Bank Muamalat Indonesia juga melakukan
promosi berupa pemberian undian berhadiah Umroh kepada nasabah. Melalui
300 persen pada tahun 2007. Sebagai akibatnya jumlah nasabah di PT Bank
Muamalat Indonesia Cabang Medan mengalami peningkatan yang cukup besar.
Tabel 1.2. Data Jumlah Nasabah Shar-e
Tahun 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Nasabah
(orang)
34 3.652 6.110 12.158 21.474 24.764
Sumber: Bank Muamalat, Januari 2010
Secara umum kegiatan komunikasi yang dikemas dalam bauran promosi
tersebut terlihat cukup membuahkan hasil dikarenakan jumlah dana dan jumlah
nasabah dari berbagai kalangan terus bertambah. Berdasarkan pengamatan terhadap
peluncuran Produk Inovatif Shar-e sangatlah menakjubkan. ‘Produk Inovatif Shar-e’
Bank Muamalat Indonesia pada masa krisis justru mengalami peningkatan menjadi
24764 nasabah. Peningkatan yang luar biasa pada saat lesunya minat masyarakat
untuk menabung dikarenakan kondisi ekonomi yang belum stabil yang dapat
merupakan suatu kontradiksi yang menarik.
I.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka dirumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Sejauhmana pengaruh bauran promosi yang terdiri dari; periklanan, promosi
penjualan, penjualan perorangan dan publisitas terhadap dana simpanan
Produk Inovatif Shar-e nasabah Bank Muamalat Indonesia Cabang Medan?
I.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh bauran promosi yang terdiri
dari periklanan, promosi penjualan, penjualan perorangan dan publisitas
terhadap simpanan Produk Inovatif Shar-e nasabah Bank Muamalat Indonesia
Cabang Medan.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh undian berhadiah Umroh dan
pameran produk terhadap promosi penjualan yang dilakukan Bank Muamalat
Indonesia Cabang Medan.
I.4. Manfaat Penelitian
1. Sebagai memberikan masukan bagi Manajemen Bank Muamalat Indonesia
Cabang Medan dalam pengelolaan Kebijakan Bauran Promosi dalam upaya
meningkatkan dana simpanan umumnya dan simpanan Produk Inovatif Shar-e
pada khususnya.
2. Sebagai menambah khazanah dan memperkaya penelitian ilmiah di Sekolah
Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, khususnya di Program Studi
Magister Ilmu Manajemen.
3. Sebagai menambah pengetahuan dan wawasan bagi peneliti dalam bidang
Ilmu Manajemen Pemasaran, khususnya mengenai kebijakan bauran promosi.
4. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji
I.5. Kerangka Berpikir
Periklanan adalah komunikasi non individu, dengan sejumlah biaya, melalui
berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non laba, serta
individu-individu (Nickels, 1998).
Promosi penjualan adalah kegiatan-kegiatan pemasaran selain personal
selling, periklanan, dan publisitas, yang mendorong efektivitas pembelian konsumen
dan pedagang dengan menggunakan alat-alat seperti peragaan, pameran, demonstrasi
dan sebagainya (Nickels, 1998). Promosi penjualan adalah insentif jangka pendek
untuk meningkatkan pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa (Kotler, 2007).
Penjualan perorangan adalah interaksi antar individu, saling bertemu muka
yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai, atau mempertahankan
hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain (Nickels, 1998).
Penjualan perorangan adalah presentasi penjualan secara personal yang digunakan
untuk mempengaruhi satu konsumen atau lebih (Madura, 2005). Bank Muamalat
Indonesia menawarkan undian berhadiah Umroh setiap tahun dan melakukan
pameran produk. Penjualan pribadi atau penjualan perorangan adalah interaksi antar
individu, saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki,
menguasai, atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan
dengan pihak lain (Kotler, 2007).
Publisitas adalah sejumlah informasi tentang seseorang, barang, atau
Simpanan merupakan dana masyarakat yang disimpan dalam bank yang
terdiri dari Tabungan, Deposito dan Giro. Tabungan adalah simpanan yang
penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang telah
disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau alat yang dipersamakan dengan
itu (Kasmir, 2004).
Dalam menyusun kerangka berpikir pada penelitian ini dapat dirumuskan
melalui permasalahan pertama yaitu apakah ada pengaruh antara bauran promosi
yang digunakan di Bank Muamalat Indonesia, yang terdiri dari periklanan, promosi
penjualan, penjualan perorangan dan publisitas terhadap dana simpanan Shar-e
nasabah. Pada permasalahan yang kedua apakah undian berhadiah Umroh dan
pameran produk berpengaruh terhadap promosi penjualan yang dilakukan Bank
Muamalat Indonesia.
Untuk memperjelas hubungan antara variabel-variabel yang telah diuraikan
dapat dilihat pada kerangka pemikiran berikut ini:
Periklanan
Promosi Penjualan
Penjualan Perorangan
Simpanan Shar-e
Publisitas
Undian
Berhadiah Umroh
Promosi Penjualan Pameran
Produk
Gambar 1.2. Kerangka Berpikir Hipotesis Kedua
I.6. Hipotesis
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas,
maka dikemukakan hipotesis sebagai berikut:
1. Bauran Promosi yang terdiri dari Periklanan, Promosi penjualan, Penjualan
perorangan dan Publisitas berpengaruh terhadap dana simpanan Produk
Inovatif Shar-e nasabah Bank Muamalat Indonesia Cabang Medan.
2. Undian berhadiah Umroh dan Pameran produk berpengaruh terhadap Promosi
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
II.1. Penelitian Terdahulu
Sudarjat, (2006), melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Bauran
Promosi terhadap Keputusan Nasabah Menabung di Bank Muamalat Indonesia
Cabang Medan”, menemukan adanya pengaruh yang signifikan antara bauran
promosi yang terdiri dari periklanan, promosi penjualan, penjualan pribadi,
pemasaran langsung dan hubungan masyarakat terhadap keputusan nasabah.
Pasaribu, (2006), melakukan penelitian terhadap 10 bank di Indonesia,
menemukan adanya pengaruh promosi terhadap penghimpunan Tabungan dan
Deposito yang bersifat positif baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka
panjang.
Dalam mewujudkan visinya Bank Muamalat Indonesia dihadapkan pada
persaingan dan keterbatasan antara lain kurangnya jaringan layanan, variasi produk,
sumber daya insani dan permodalan. Kesenjangan (gap) ini memotivasi Bank
Muamalat Indonesia berinovasi menghasilkan produk baru dipadu aliansi (alliance)
dalam dua sisi yaitu: jaringan pembukaan rekening dan penyetoran (depository
arrangement) dan layanan pengambilan tunai, transfer serta kemudahan transaksi
lainnya. Komersialisasi (commercialization) Shar-e menjadi fokus dalam
meningkatkan nasabah ritel perorangan (ritel consumer base), dana pihak ketiga
(dana masyarakat) efisiensi biaya dana (cost of fund) dan memberikan beragam
Komunikasi pemasaran Shar-e dilakukan dengan Komunikasi Pemasaran
Terpadu (Integrated Marketing Communication) yaitu secara fokus, terpadu,
berlangsung efektif dan berhasil menambah jumlah nasabah. Bauran komunikasi
(Communications Mix) yang diramu dalam bauran promosi (Promotional Mix) antara
lain periklanan (advertising), publikasi dan kehumasan (publicity and public
relations), promosi penjualan (sales promotion), dan penjualan perorangan
(personnel selling).
II.2. Teori tentang Pemasaran Jasa
Lamb, Hair dan McDaniel, (2004) menyatakan bahwa Pemasaran merupakan
suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi dan distribusi
sejumlah ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu
memuaskan individu dan organisasi.
Menurut Kasmir (2004) bahwa Pemasaran Bank adalah suatu proses untuk
menciptakan dan mempertukarkan produk atau jasa bank yang ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah dengan cara memberikan kepuasan.
Harding, (1998) menyatakan bahwa pemasaran bank adalah suatu hubungan
yang saling menguntungkan antara sekelompok nasabah tertentu dengan sejumlah
produk dan jasa bank.
Kotler (2001) menyatakan bahwa Pemasaran bank adalah proses perencanaan
dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi produk dan jasa
Menurut Lovelock dan Wright (2005) Jasa adalah tindakan atau kinerja yang
ditawarkan suatu pihak kepada pihak lainnya. Walaupun prosesnya mungkin terkait
dengan produk fisik, kinerjanya pada dasarnya tidak nyata dan tidak menghasilkan
kepemilikan atas faktor-faktor produksi.
Selanjutnya Kotler (2001) menyatakan bahwa jasa adalah sebagai setiap
tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan kepada pihak lain yang secara esential
tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan sesuatu.
II.2.1. Karakteristik Jasa Profesional
Pemasaran bank merupakan pemasaran di bidang jasa profesional. Menurut
Sumarni (1998) jasa profesional adalah jasa yang dibeli oleh industri atau
lembagadari pribadi atau organisasi. Jasa itu dirancang untuk menyempurnakan
prestasi atau kesejahteraan organisasi pembeli dan mengurangi ketidakpastian dengan
penerapan keterampilan yang berasal dari serangkaian pengetahuan yang resmi dan
diakui, yang bisa bersifat antar disiplin dan yang memberikan tolak ukur penaksiran
atas hasil penerapan jasa tersebut.
Sedangkan karakteristik jasa profesional dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Jasa profesional yang harus disediakan oleh orang yang berkualitas tinggi,
sebab tugas yang dipikulnya adalah berupa pemecahan masalah klien/nasabah
dan memerlukan pembelian suatu nasehat yang objektif.
2. Pemberi layanan jasa profesional tersebut harus memiliki identitas yang
berkaitan dengan pendidikan profesinya. Misalkan pengesahan pemeriksaan
3. Jasa profesional harus merupakan penugasan yang diminta oleh pembeli dan
ditunjukkan kepada penjual. Dalam hal ini penjual jasa harus bersikap
melayani pembeli atau melakukan tugas yang diminta oleh pembeli.
4. Pemberi layanan jasa profesional harus bebas dan bukan merupakan
penyedia/penjual jasa yang lain. Maksudnya di sini ialah seseorang yang
profesional tidak akan mempunyai pekerjaan yang rangkap dalam waktu yang
sama.
II.2.2. Konsep - Jasa
Menurut Sumarni (1998) konsep jasa terbagi dalam tiga tingkatan, yaitu:
1. Jasa Inti
Terdiri dari jasa pokok atau manfaat utama. Tenaga pemasar bank mempunyai
tugas untuk mencari dan mengetahui kebutuhan pokok yang tersembunyi
di dalam setiap jasa profesional, sehingga manfaat jasa tidak sekedar ciri-ciri
jasa.
2. Jasa Perseptibel
Jasa inti selalu dapat disediakan bagi pembeli dalam beberapa bentuk yang
perseptibel. Dalam jasa perseptibel terdapat 6 atribut dasar, yaitu:
a. Personal
Adalah orang yang memberikan jasa tersebut. Misalnya: banker,
petugas bank.
b. Tingkat Mutu
c. Waktu Jasa
Adalah jumlah waktu yang diperkirakan profesional untuk
melaksanakan jasa tersebut.
d. Waktu Tunggu
Adalah jumlah waktu di mana pembeli harus menunggu sebelum jasa
diselesaikan.
e. Peralatan Pendukung
Adalah instrumen-instrumen yang mendukung jasa perseptibel untuk
kelancaran proses pemberian jasa.
f. Pemberian Label
Adalah agar dapat menarik pembeli dan jasa yang ditawarkan
mempunyai brand name.
3. Jasa Tambahan
Pendapatan jasa tambahan ini, pemasar bank dapat menawarkan kepada pasar
sasaran jasa-jasa tambahan dan manfaat yang lebih.
a. Jaminan
Di sini pemasar dapat memberikan jaminan kepuasan bagi pembeli.
Contoh: Pekerjaan dapat diselesaikan pada hari Jumat jika tidak maka
akan dikenakan sanksi bagi pihak pemberi jaminan.
b. Kepercayaan
Pemasar harus dapat menanamkan rasa percaya kepada pihak yang ingin
II.3. Teori tentang Promosi
Promosi merupakan kegiatan yang sama pentingnya dengan ketiga kegiatan
lainnya seperti produk, harga dan lokasi. Dalam kegiatan ini setiap bank berusaha
untuk mempromosikan seluruh produk dan jasa yang dimilikinya baik langsung
maupun tidak langsung.
Tanpa promosi jangan diharap nasabah dapat mengenal bank. Oleh karena itu
promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan
nasabahnya. Tujuan promosi bank adalah menginformasikan segala jenis produk
yang ditawarkan, mengingatkan dan berusaha menarik calon nasabah yang baru.
Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk
mengarahkan sesorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran
dalam pemasaran (Kotler and Keller, 2007).
Promosi merupakan komunikasi dari perusahaan yang menginformasikan,
membujuk dan mengingatkan para calon pembili suatu produk dalam rangka
mempengaruhi pendapat mereka atau memperoleh suatu respons (Lamb, Hair dan
McDaniel, 2004). Promosi merupakan seluruh kegiatan yang dilakukan perusahaan
untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya pada target
pemasarannya (Kotler, 2001).
Beberapa bentuk promosi, yang dikenal dengan bauran promosi, yaitu iklan,
penjualan pribadi, promosi penjualan, hubungan masyarakat, dan alat-alat pemasaran
langsung yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan iklan dan pemasarannya
Seperti industri yang lain, perbankan juga berusaha untuk mempromosikan
seluruh produk dan jasa yang dimilikinya. Sounders (2003) menjelaskan bahwa
promosi merupakan salah satu cara untuk menarik dan mempertahankan nasabah
bank. Senada dengan hal tersebut, Hartley (2003) menyatakan bahwa lembaga
keuangan seringkali memberikan hadiah kepada nasabahnya untuk mendapatkan
perhatian dari nasabahnya, dan kemudian membuka rekening di banknya.
Bagi bank, dana pihak ketiga merupakan sumber dana terpenting bagi
kegiatan operasionalnya dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu
membiayai operasinya dari sumber dana ini. Selain itu, biaya pencarian dana dari
sumber ini relatif paling mudah jika dibandingkan dengan sumber lainnya (Kasmir,
2004).
Ketatnya persaingan antar bank dalam mengumpulkan dana pihak ketiga,
mengakibatkan dana ini sangat sensitif terhadap harga, produk yang ditawarkan, dan
kualitas pelayanan yang diberikan bank umum kepada nasabahnya. Untuk alasan
inilah kegiatan promosi pada industri perbankan banyak dilakukan.
Jika kita mendasarkan pada teori permintaan uang dari, di mana terdapat tiga
alasan mengapa orang memegang uang, yaitu motif transaksi, berjaga-jaga, dan
investasi. Guna memenuhi motif tersebut, maka bank menawarkan produk simpanan
berupa giro, tabungan, dan deposito. Dengan demikian, besarnya dana yang disimpan
di bank berdasarkan pada kekuatan motif nasabah.
Dari definisi di atas jelas bahwa promosi adalah komunikasi pemasaran yang
dibangun untuk mengarahkan pasar yang dituju apakah itu berupa individu atau
informasi atau persuasi dari suatu perusahaan kepada pasar yang dituju supaya
tercipta pertukaran antara perusahaan dengan pasarnya.
Bagian yang tajam dari instrumen pemasaran adalah pesan (message) yang
dikomunikasikan langsung kepada calon pembeli melalui berbagai unsur yang
terdapat dalam program promosi. Apabila calon pembeli telah mengetahui produk
perusahaan tersebut, berarti kesan tertentu telah disampaikan (baik kesan positif
maupun negatif) dengan demikian suatu produk bisa dikatakan sebagai simbol
komunikasi. Memang pada kenyataannya produk mempunyai suatu “citra” dalam
pikiran calon si pembeli, jadi merek dagang atau nama barang itu adalah simbol yang
menyampaikan pesan kepada calon pembeli. Kemasan barang juga
mengkomunikasikan ide yang dapat meningkatkan atau menurunkan citra produk
tersebut. Harga pun menunjukkan gagasan mengenai mutu, dan citra konsumen
terhadap produk yang dijual tersebut.
Realisasi cara-cara di mana aspek-aspek program pemasaran ini
meningkatkan atau menurunkan citra terhadap produk itu menegaskan pentingnya
nilai komunikasi faktor-faktor ini dan pentingnya membentuk sedemikian rupa
sehingga memberikan kesan yang diinginkan. Walaupun demikian, program
promosilah yang merupakan saluran komunikasi yang utama terhadap calon pembeli.
Ia akan membantu kita merencanakan program promosi yang efektif, jika kita tinjau
sebentar teori komunikasi dan kita tinjau penerapannya terhadap pengembangan
Unsur dasar dari sistem komunikasi adalah source (sumber), message (pesan),
dan destination (tujuan). Sumber itu bisa seseorang (misalnya wiraniaga) atau
organisasi komunikasi (seperti televisi, surat kabar, atau majalah). Jika konsumen
yang menerima pesan itu telah memahami arti pesan tersebut, ia mungkin bereaksi
dalam berbagai cara. Artinya, ia mungkin menjadi pengirim pesan itu selanjutnya.
Komunikasi itu adalah diantara seorang wiraniaga dengan seorang calon pembeli, kita
perlu menambahkan unsur umpan balik (feed back) ke dalam konsep kita.
Hal ini menegaskan bahwa pentingnya program penjualan dalam memberikan
metode-metode penyampaian informasi yang tepat dan pesan yang persuasif kepada
calon pembeli. Dan jika tugas ini tidak dilaksanakan secara efektif, maka seluruh
program pemasaran akan gagal. Paling tidak ada empat macam sarana promosi yang
dapat digunakan oleh setiap bank dalam mempromosikan baik produk maupun
jasanya, yang disebut sebagai bauran promosi.
II.4. Bauran Promosi (Promotional Mix)
Bauran promosi merupakan kombinasi dari alat-alat promosi termasuk
periklanan, promosi penjualan, penjualan pribadi dan publisistas yang digunakan
untuk mencapai pasar sasaran dan memenuhi tujuan organisasi secara keseluruhan
(Lamb, Hair dan McDaniel, 2004).
Secara terperinci promotional mix atau metode promosi dapat dibagi kedalam
beberapa variabel yaitu: (Kotler and Keller, 2007)
1. Periklanan (Advertising)
3. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
4. Publisitas (Publicity)
5. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)
II.4.1. Periklanan (Advertising)
Periklanan merupakan alat promosi yang dapat digunakan untuk membangun
citra jangka panjang bagi suatu produk, jasa maupun perusahaan atau memicu
penjualan yang cepat. Periklanan secara efisien dapat menjangkau pembeli yang
tersebar secara geografis.
Periklanan adalah setiap bentuk penyajian dan promosi bukan pribadi yang
dibayar mengenai gagasan, kehidupan, barang, atau jasa oleh sponsor yang
teridentifikasi (Kotler, 2001). Periklanan adalah segala macam bentuk komunikasi
yang dibayar di mana sponsor maupun perusahaan diidentifikasikan (Lamb, Hair dan
McDaniel, 2004).
II.4.2. Penjualan Perorangan (Personal Selling)
Adakalanya perusahaan mempromosikan produk yang dihasilkan melalui
individu-individu yang secara langsung mendatangi calon-calon pembeli produk
tersebut. Promosi yang dilakukan secara langsung melalui individu disebut dengan
penjualan perorangan (personal selling).
Dalam dunia perbankan penjualan pribadi secara umum dilakukan oleh
seluruh pegawai bank mulai dari cleaning service, satpam sampai pejabat-pejabat
bank. Secara khusus Personal Selling dilakukan oleh Customer Service atau
Penjualan perorangan, merupakan alat yang paling efektif pada tahap terakhir
berupa proses pembelian, khususnya dalam membangun preferensi, keyakinan dan
tindakan membeli. Penjualan perorangan adalah presentasi penjualan secara personal
yang digunakan untuk mempengaruhi satu konsumen atau lebih (Madura, 2002).
Penjualan perorangan dapat juga diistilahkan dengan penjualan tatap muka
karena tenaga penjualan yang ditugaskan untuk melaksanakannya secara langsung
bertatap muka dengan calon konsumen produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
II.4.3. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Promosi Penjualan adalah insentif jangka pendek untuk meningkatkan
pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa untuk menarik tanggapan yang lebih
kuat dan lebih cepat dari pembeli. Dapat digunakan untuk mendapatkan efek jangka
pendek dan mendorong penjualan. Ada tiga manfaat dari promosi penjualan ini, yaitu:
a. Komunikasi-promosi penjualan mendapat perhatian dan mungkin akan
mengarahkan konsumen kepada produk tersebut.
b. Insentif, dapat menggabungkan suatu konsesi, dorongan atau kontribusi yang
memberi nilai bagi konsumen.
c. Ajakan, kegiatan ini merupakan ajakan yang jelas untuk terlibat dalam
transaksi pada saat itu juga.
Promosi penjualan pada umumnya digunakan sebagai pelengkap terhadap
promosi yang lainnya. Promosi penjualan apabila digunakan dengan tepat, bisa
menjadi sangat efektif, untuk mendukung promosi lainnya. Promosi penjualan adalah
yang mendorong efektivitas pembelian konsumen dan pedagang dengan
menggunakan alat-alat seperti peragaan, pameran, demonstrasi dan sebagainya.
Menurut Kotler dan Keller, (2004) promosi penjualan adalah insensif jangka
pendek untuk meningkatkan pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa.
Bagi bank promosi penjulan dapat dilakukan melalui:
a. Pemberian bunga khusus (special rate) untuk jumlah dana yang relatif besar
walaupun hal ini akan mengakibatkan persaingan tidak sehat, misalnya untuk
simpanan yang jumlahnya besar.
b. Pemberian insentif kepada setiap nasabah yang memiliki simpanan dengan
saldo tertentu.
c. Pemberian cinderamata, hadiah serta kenang-kenangan lainnya kepada
nasabah yang loyal.
II.4.4. Publisitas (Publicity)
Sebelum barang diluncurkan oleh suatu perusahaan atau pada waktu barang
itu mulai diperkenalkan, perusahaan mendahuluinya dengan memberitakan tentang
barang yang dihasilkan tersebut kepada khalayak ramai melalui media tertentu, yang
ditulis berupa berita. Hal demikian disebutlah dengan publisitas. Publisitas dapat
didefinisikan sebagai informasi tentang seseorang, barang, atau organisasi yang
disebarluaskan ke masyarakat melalui media tanpa dipungut biaya.
II.5. Teori tentang Dana Simpanan
bank sebagai bukti simpanan yang dapat diperjual belikan atau dipindahtangankan
kepada pihak ketiga” (Kasmir, 2003).
“Dana Bank adalah uang tunai yang dimiliki bank ataupun aktiva lancar yang
dikuasai bank dan setiap waktu dapat diuangkan. Uang tunai yang dimiliki bank tidak
berasal dari uang bank itu sendiri, tetapi juga berasal dari uang orang lain, yaitu uang
pihak lain yang dititipkan pada bank, yang sewaktu-waktu dapat diambil baik
sekaligus maupun berangsur-angsur” (Sinungan, 1999).
“Sumber dana bank ini adalah usaha bank dalam menghimpun dana dari
masyarakat, perolehan dana ini tergantung dari bank itu sendiri, apakah dari simpanan
masyarakat atau dari lembaga lainnya. Kemudian untuk membiayai operasinya, dana
dapat diperoleh dari modal sendiri, yaitu denga mengeluarkan atau menjual saham”
(Kasmir, 2003).
“Dana bank berasal dari dua sumber yaitu sumber internal dan sumber
eksternal, di mana sumber internal adalah dana yang berasal dari modal sendiri,
sifatnya tetap dan tidak membayar bunga. Sedangkan sumber eksternal adalah dana
yang berasal dari tabungan masyarakat, perusahaan dan pemerintah (Malayu, 2002).
Sebagai lembaga keuangan, bank memiliki usaha pokok berupa menghimpun
dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat. Fungsi
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan sangat menentukan
pertumbuhan suatu bank. Karena dana yang berasal dari masyarakat dikembangkan
oleh bank dalam penanaman dana yang menghasilkan pendapatan bagi bank tersebut,
II.5.1. Jenis-jenis Sumber Dana
Sumber dana yang digunakan sebagai modal operasional bank dapat dibagi
menjadi 3 (tiga) sumber, yaitu:
a. Dana Sendiri (Dana Pihak I)
Sumber dana ini berasal dari modal sendiri, modal sendiri maksudnya adalah
modal yang disetor dari pemegang saham. Apabila saham yang didapat dalam
portopel belum habis dijual, sedangkan kebutuhan dana masih perlu, maka
pencariannya dapat dilakukan dengan menjual saham kepada pemegang saham
lama. Dana dari modal sendiri terdiri dari beberapa pos, yaitu:
1. Modal Disetor
Modal disetor adalah sejumlah uang yang disetor secara efektif oleh para
pemegang saham pada waktu bank berdiri dan dapat dikatakan bersifat tetap
(permanent) dalam arti mengendap dalam bank dan tidak mudah ditarik
begitu saja.
2. Cadangan-cadangan
Cadangan-cadangan adalah bagian dari laba yang diperoleh bank yang
disisihkan dalam bentuk cadangan modal dan lainnya yang dapat
dipergunakan untuk menutup timbulnya resiko di kemudian hari.
3. Laba Ditahan
Laba ditahan Retained Earnings, yag mestinya dimiliki para pemegang saham
tetapi oleh mereka sendiri diputuskan untuk tidak dibagi dan dimasukkan
Sumber dana ini merupakan tambahan jika bank mengalami kesulitan dalam
pencarian sumber dana pertama. Pencarian dana pihak kedua relatif lebih mahal
dan sifatnya hanya sementara waktu saja. Dana yang diperoleh dari sumber ini
digunakan untuk membiayai atau membayar transaksi tertentu.
Sumber dana ini terdiri dari:
1. Pinjaman dari bank lain (call money)
Yaitu pinjaman harian antar bank, pinjaman itu biasanya diminta bila ada
kebutuhan yang mendesak yang diperlukan bank. Jangka waktu call money ini
biasanya tidak lama yaitu sekitar dua bulan dan bahkan hanya beberapa hari
saja.
2. Pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lain dari luar negeri
Biasanya berbentuk pinjaman jangka menengah dan jangka panjang. Realisasi
pinjaman harus melalui persetujuan Bank Indonesia, di mana scara langsung
Bank Indonesia selaku bank sentral ikut mengawasi pinjaman tersebut demi
menjaga solvabilitas bank bersangkutan.
3. Pinjaman dari lembaga keuangan bukan bank
Pinjaman dari LKBB ini tidak hanya dalam bentuk pinjaman tetapi banyak
berbentuk surat-surat berharga yang dapat diperjualbelikan sebelum jatuh
tempo, misalnya Deposit on Call dan Surat Berharga Pasar Uang.
4. Pinjaman dari Bak Sentral (Bank Indonesia)
Bank Indonesia memberikan bantuan dana yang dikenal dengan kredit
likuiditas. Kredit likuiditas merupakan instrumen moneter dari bank sentral
masyarakat ekonomi. Kredit likuiditas ini merupakan sumber dana yang
tergolong murah, yaitu dengan jangka waktu yang relatif panjang dan dengan
suku bunga yang rendah.
c. Dana dari Masyarakat (Dana Pihak III)
Dana-dana masyarakat yang disimpan dalam bank adalah sumber dana bank yang
terbesar yang terdiri dari 3 (tiga) jenis, yaitu:
1. Tabungan (Saving)
Menurut UU No. 7 Tahun 1992: Tabungan adalah simpanan yang
penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang telah
disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau alat yang dipersamakan
dengan itu.
2. Deposito (Time Deposits)
Menurut UU No. 10 Tahun 1998: Deposito adalah simpanan pihak ketiga
yang penarikannya hanya dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan
perjanjian nasabah dengan bank. Untuk mencairkan deposito maka deposan
dapat menggunakan bilyet giro atau sertifikat deposito.
3. Giro
Menurut UU No. 10 Tahun 1998: Giro adalah simpanan pihak ketiga yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan mempergunakan cek, surat
perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.
II.5.2. Pengertian Tabungan
tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan atau
alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.
Ada beberapa alat penarikannya yang dipergunakan, hal ini tergantung pada
masing-masing bank, mau menggunakan sarana yang mereka inginkan. Alat ini dapat
digunakan sendiri-sendiri atau secara bersamaan. Alat-alat yang sering digunakan
adalah sebagai berikut:
a. Buku Tabungan
Merupakan buku yang dipegang oleh nasabah, buku tabungan berisi catatan saldo
tabungan transaksi penyetoran uang sehingga langsung dapat mengurangi atau
menambah saldo yang ada di buku tabungan nasabah tersebut.
b. Slip Penarikan
Merupakan formulir untuk menarik sejumlah uang dari rekening tabungan.
Didalam formulir penarikan nasabah cukup menulis nama, nomor rekening,
jumlah uang serta tanda tangan nasabah. Formulir penarikan ini disebut juga
dengan slip penarikan dan biasanya digunakan bersamaan dengan buku tabungan.
c. Kwitansi
Merupakan penarikan dan juga merupakan bukti penarikan yang dikeluarkan oleh
pihak bank yang fungsinya sama dengan slip penarikan. Di dalam kwitransi
tertulis nama nasabah atau penarik, hal ini juga dapat digunakan secara bersamaan
dengan buku tabungan.
d. Kartu yang dibuat dari plastik
Yaitu sejenis kartu kredit yang terbuat dari plastik yang dapat digunakan secara
e. Kombinasi
Yaitu penarikan tabungan dapat dilakukan secara kombinasi antara buku tabungan
dengan slip penarikan.
II.5 3. Jenis-jenis Tabungan
Ada 4 (empat) jenis tabungan yang diselenggarakan oleh bank secara umum,
(Kasmir, 2003) yaitu:
a. Tabungan Pembangunan Nasional (Tabanas) yaitu bentuk tabungan yang tidak
terikat oleh jangka waktu dengan syarat penyetoran dan pengambilan yang
pertama kalinya diatur dalam tahun 1971 di mana tabungan ini diselenggarakan
bak untuk ikut serta dalam pembangunan nasional.
b. Tabungan Asuransi Berjangka (Taska) yaitu Tabungan yang dikaitkan dengan
asuransi jiwa yang diatur pertama kali pada tahun 1971.
c. Tabungan Ongkos Naik Haji (ONH) yaitu setoran ongkos haji yang dilakukan
seorang calon jema’ah haji yang besarnya ditentukan oleh pemerintah.
d. Tabungan lainnya adalah tabungan yang diselenggarakan oleh bank-bank umum
selain tabungan di atas, misalnya tabungan pegawai dari pihak bank sendiri.
Tabungan Prima Dana, Tabungan Tahapan dan sebagainya.
II.5.4. Dana Simpanan Produk Inovatif Shar-e
Shar-e (dibaca Syar'i) berarti sesuai dengan shariah yaitu aturan-aturan Allah,
Tuhan semesta alam yang diberikan untuk kemaslahatan ummat manusia.
Shar-e (dibaca share atau sye:) berarti pengelolaan rekening Shar-e Anda dijalankan
Huruf 'e' dalam kata Shar-e adalah kependekan dari kata electronic yang
berarti Shar-e didukung dengan teknologi tinggi yang memberikan kemudahan
layanan transaksi elektronik. Huruf atau 'ain dalam logo adalah simbol dari
sebuah kata dalam bahasa arab yang berarti mata atau lensa yang menerima cahaya.
Shar-e merupakan sumber cahaya yang memberikan solusi juga sumber kebaikan
sebagai tempat tujuan hijrah menuju ekonomi non ribawi.
Shar – E adalah investasi syari’ah berupa tabungan mudharabah yang
memadukan kemudahan akses ATM, Debit dan Phone Banking dan dikemas khusus
dalam bentuk paket instant seharga Rp. 125.000,- dan dapat diperoleh di outlet Bank
Muamalat dan kantor-kantor Pos Online/SOPP di seluruh Indonesia. Tarik tunai
bebas biaya di semua ATM di seluruh Indonesia, dan tarik tunai di lebih dari 2.000
jaringan ATM berlogo BANK CARD di Malaysia 24 jam non stop, dapat digunakan
untuk transfer antar Bank melalui ATM bersama dan ATM BCA, sebagai kartu debit
untuk berbelanja di lebih dari 55.000 Merchant Debit, fasilitas phone banking 24 jam,
informasi saldo, history transaksi, ubah pin, pemindah bukuan antar rekening s/d
Rp 50.000.000 pembayaran ZIS, dan fasilitas pembayaran otomatis (autodebet)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
III.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Bank Muamalat Cabang Medan yang
beralamat di Jalan Balaikota No. 1 Medan. Waktu penelitian dimulai dari bulan
Januari 2010 sampai dengan Juli 2010.
III.2. Metode Penelitian
III.2.1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan survey. Pendekatan survey adalah
kegiatan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya mengenai fakta-fakta yang
merupakan pendukung terhadap penelitian, dengan maksud untuk mengetahui status,
gejala, menentukan kesamaan dengan cara membandingkan dengan standard yang
sudah dipilih dan atau ditentukan (Arikunto, 2006).
Menurut Singarimbun dan Effendi (1995), menyatakan bahwa “Penelitian
Survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dengan
menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok dan secara
umum menggunakan metode statistik”. Penelitian survey digunakan untuk maksud
menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesis serta mengkaji hubungan
III.2.2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Menurut Kuncoro (2003) bahwa
penelitian deskriptif kuantitatif meliputi pengumpulan data untuk menguji hipotesis
atau menjawab pertanyaan mengenai status akhir dari suatu subjek penelitian.
III.2.3. Sifat Penelitian
Sifat penelitian ini adalah penelitian penjelasan (eksplanatory). Menurut
Sugiono (2006), bahwa penelitian deskriptif eksplanatory adalah penelitian yang
bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta pengaruh
antara satu variabel dengan variabel yang lain.
III.3. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah penabung dana
simpanan Shar-e Bank Muamalat Indonesia Cabang Medan yang berjumlah 24764
orang (Bank Muamalat Indonesia Cabang Medan, Desember 2009).
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2002).
Sedangkan sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2002). Kriteria sampel terdiri atas jenis kelamin,
Selanjutnya Umar (2005), menyatakan bahwa untuk menentukan sampel yang
dibutuhkan jika ukuran populasi diketahui, dapat digunakan rumus Slovin, sebagai
berikut:
n =
Di mana:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
e = Tingkat kesalahan dalam pengambilan sampel (persen kelonggaran
ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat
ditolerir atau diinginkan).
Dengan populasi (N) sebanyak 24764 nasabah, dan tingkat kesalahan (e)
sebesar 10%, maka besar sampel adalah:
n = 24764 = 99.597 nasabah
24764 (0.1) ² +1
N dibulatkan menjadi 100 nasabah
Untuk menentukan siapa yang dijadikan sampel dilakukan dengan metode
accidental sampling, yaitu setiap nasabah Shar-e Bank Muamalat Cabang Medan
yang datang di lokasi penelitian (Sugiono, 2005).
III.4. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara (interview), yaitu melakukan wawancara langsung dengan pihak
yang berhak dan berwenang memberikan informasi dan data di Bank
Muamalat Indonesia Cabang Medan secara sistematis berdasarkan tujuan
penelitian.
2. Daftar pertanyaan (quesionnaire) yang diberikan kepada nasabah Shar-e Bank
Muamalat Indonesia Cabang Medan yang menjadi responden dalam
penelitian ini.
3. Studi dokumentasi yaitu, mengumpulkan dan mempelajari dokumen yang
relevan dan mendukung penelitian, antara lain laporan keuangan bank
Muamalat Indonesia, journal penelitian sebelumnya dan promosi yang
dilakukan.
III.5. Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah:
1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari hasil wawancara
(interview), dan daftar pertanyaan (questionnaire).
2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen Bank
Muamalat Indonesia Cabang Medan.
III.6. Identifikasi Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
Berdasarkan perumusan masalah, kerangka berpikir dan hipotesis yang
diajukan maka variabel-variabel dalam penelitian ini diidentifikasikan sebagai
III.6.1. Identifikasi Variabel Hipotesis Pertama
Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang mempengaruhi
atau menjadi sebab timbulnya perubahan pada variabel terikat yaitu: bauran promosi
(X) yang terdiri atas Periklanan (X1), Promosi Penjualan (X2), Penjualan
Perseorangan (X3) dan Publisitas (X4), yang digunakan di Bank Muamalat Indonesia
Cabang Medan.
Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang dipengaruhi atau
menjadi akibat karena adanya perubahan dari variabel bebas yaitu: dana simpanan
Produk Inovatif Shar-e nasabah Bank Muamalat Indonesia Cabang Medan (Y).
III.6.2. Identifikasi Variabel Hipotesis Kedua
Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang mempengaruhi
atau yang menjadi sebab timbulnya perubahan pada variabel terikat, Undian
berhadiah Umroh (X1) dan Pameran Produk (X2) yang dilakukan Bank Muamalat
Indonesia Cabang Medan.
Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang dipengaruhi atau
menjadi akibat karena adanya perubahan dari variabel bebas, yaitu: promosi
penjualan yang dilakukan oleh Bank Muamalat (Y).
III.6.3. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama
Definisi operasional dari masing-masing variabel pada penelitian ini adalah:
1. Periklanan (Advertising) (X1)
Periklanan adalah segala macam bentuk komunikasi yang dibayar di mana