PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERAWATAN PASKA OPERASI SESARIA DI KLINIK Bd. Hj. AZIZAH RACHMAN DUMAI
TAHUN 2008
RAHMALINDA 085102014
KARYA TULIS ILMIAH
PROGRAM STUDI D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Karya Tulis Ilmiah, 08 juni 2009
Rahmalinda
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Perawatan Paska Operasi Sesaria di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai Tahun 2008
vii + 33 halaman + 09 tabel + 1 skema + 8 lampiran
Abstrak
Persalinan dengan operasi sesaria memerlukan perawatan yang lebih lama dibandingkan dengan persalinan yang dilakukan secara alami. Setelah melalui proses persalinan dengan operasi sesaria, banyak ketidaknyamanan yang akan dialami oleh ibu, rasa sakit akibat jahitan operasi sehingga gerak atau aktivitas ibu menjadi masih sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang perawatan paska operasi sesaria di klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan crossectional dengan besar sampel 50 orang dengan metode pengambilan sampel yaitu teknik nonprobability
sampling (sampling jenuh). Penelitian dilakukan pada bulan desember 2008-januari 2009.
instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner yang meliputi data demografi dan kuesioner perawatan paska operasi sesaria. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu hamil tentang perawatan paska operasi sesaria yaitu cukup (42%), pengetahuan tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu baik (56%), pengetahuan tentang luka operasi yaitu kurang (50%), pengetahuan tentang buang air besar yaitu kurang (72%), pengetahuan tentang buang air kecil yaitu baik (62%), pengetahuan tentang bangun dan menggerakkan badan yaitu cukup (58%), pengetahuan tentang membersihkan diri yaitu baik (66%). Dari hasil penelitian ini diharapkan kepada ibu hamil lebih banyak mencari informasi kesehatan khususnya tentang perawatan paska operasi sesaria, agar dapat meningkatkan pengetahuan tentang perawatan paska operasi sesaria.
Kata kunci : Pengetahuan ibu hamil tentang perawatan paska operasi sesaria
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Karya Tulis Ilmiah dengan
judul “Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Perawatan Paska Operasi Sesaria di Klinik Bd. Hj.
Azizah Rachman Dumai Tahun 2008”.
Dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah penulis banyak mengalami kesulitan, akan
tetapi berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah ini tepat pada waktunya. Untuk itu perkenankanlah penulis menyampaikan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Kepada ayahanda dan ibunda tercinta yang telah banyak membantu baik moril maupun
materil dan memberikan dorongan dan semangat serta doa sehingga Karya Tulis Ilmiah
ini dapat diselesaikan.
2. Prof. dr. Gontar A. Siregar, SpPD-KGEH selaku dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara.
3. dr. Murniati Manik, MSc, SpKK selaku ketua program studi D-IV Bidan Pendidik
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
4. dr. Zulkifli, MSi selaku dosen pembimbing materi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah
yang telah memberikan arahan dan bimbingan.
5. Seluruh dosen, staf dan pegawai admistrasi program studi D-IV Bidan Pendidikan
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara..
6. Kepada kedua abangku dan kedua adikku tercinta yang telah memberikan dorongan
dan semangat serta doa sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan.
7. Kepada kasihku tercinta yang telah memberikan dorongan dan semangat serta doa
8. Rekan-rekan Mahasiswa di D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik isi maupun susunan bahasanya, untuk itu penulis mengharapkan saran
dan bimbingan dari pembaca yang dapat membangun kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah
ini.
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi pembaca umumnya dan bagi
penulis pada khususnya. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.
Medan, 18 Juni 2009
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR SKEMA ... vi
DAFTAR LAMPIRAN ... vii
BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum ... 3
2. Tujuan Khusus ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 4
BAB II Tinjauan Pustaka A. Pengetahuan ... 5
B. Ibu 1. Pengertian ibu ... 6
2. Pengertian kehamilan ... 6
C. Perawatan postseksio sesaria 1. Pemenuhan kebutuhan nutrisi ... 7
2. Luka operasi ... 8
3. Buang air besar dan buang air kecil ... 9
4. Bangun dan menggerakkan tubuh... 11
5. Membersihkan diri ... 13
BAB III Kerangka Konsep dan Definisi Operasional A. Kerangka Konsep ... 15
BAB IV Metode Penelitian
A. Desain Penelitian ... 17
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi ... 17
2. Sampel ... 17
C. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian... 18
2. Waktu Penelitian ... 18
D. Pertimbangan Etik Penelitian ... 18
E. Instrumen Penelitian ... 19
F. Pengumpulan Data ... 19
G. Analisa Data ... 19
BAB V Hasil penelitian dan pembahasan A. Analisa univariat ... 20
B. Pembahasan ... 25
C. Keterbatasan penelitian ... 29
D. Implikasi terhadap pelayanan dan penelitian ... 29
BAB VI Kesimpulan dan Saran A. Kesimpulan ... 31
B. Saran ... 32
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1. Karakteristik ibu hamil berdasarkan umur di Klinik Bd. Hj. Azizah
Rachman Dumai Tahun 2008...20
Tabel 5.2. Karakteristik ibu hamil berdasarkan pendidikan di Klinik Bd. Hj. Azizah
Rachman Dumai Tahun 2008...21
Tabel 5.3. Karakteristik ibu hamil berdasarkan gravida di Klinik Bd. Hj. Azizah
Rachman Dumai Tahun 2008...21
Tabel 5.4. Distribusi pengetahuan ibu hamil tentang perawatan paska operasi sesaria di
Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai Tahun 2008...22
Tabel 5.5. Distribusi pengetahuan ibu hamil tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi
paska operasi sesaria di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai Tahun
2008...22
Tabel 5.6. Distribusi pengetahuan ibu hamil tentang luka operasi paska operasi sesaria
di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai Tahun
2008...23
Tabel 5.7. Distribusi pengetahuan ibu hamil tentang buang air besar dan buang air
kecil paska operasi sesaria di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai
Tahun2008...23
Tabel 5.8. Distribusi pengetahuan ibu hamil tentang bangun dan menggerakkan tubuh
paska operasi sesaria di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai Tahun
2008...24
Tabel 5.9. Distribusi pengetahuan ibu hamil tentang membersihkan diri paska operasi
sesaria di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai Tahun
DAFTAR SKEMA Skema
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lembar persetujuan menjadi responden
Lampiran 2 : Kuesioner
Lampiran 3 : Lembar content validity
Lampiran 4 : Surat izin penelitian
Lampiran 5 : Balasan surat izin penelitian
Lampiran 6 : Master tabel hasil penelitian
Lampiran 7 : Output SPSS
PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Karya Tulis Ilmiah, 08 juni 2009
Rahmalinda
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Perawatan Paska Operasi Sesaria di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai Tahun 2008
vii + 33 halaman + 09 tabel + 1 skema + 8 lampiran
Abstrak
Persalinan dengan operasi sesaria memerlukan perawatan yang lebih lama dibandingkan dengan persalinan yang dilakukan secara alami. Setelah melalui proses persalinan dengan operasi sesaria, banyak ketidaknyamanan yang akan dialami oleh ibu, rasa sakit akibat jahitan operasi sehingga gerak atau aktivitas ibu menjadi masih sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang perawatan paska operasi sesaria di klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan crossectional dengan besar sampel 50 orang dengan metode pengambilan sampel yaitu teknik nonprobability
sampling (sampling jenuh). Penelitian dilakukan pada bulan desember 2008-januari 2009.
instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner yang meliputi data demografi dan kuesioner perawatan paska operasi sesaria. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu hamil tentang perawatan paska operasi sesaria yaitu cukup (42%), pengetahuan tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi yaitu baik (56%), pengetahuan tentang luka operasi yaitu kurang (50%), pengetahuan tentang buang air besar yaitu kurang (72%), pengetahuan tentang buang air kecil yaitu baik (62%), pengetahuan tentang bangun dan menggerakkan badan yaitu cukup (58%), pengetahuan tentang membersihkan diri yaitu baik (66%). Dari hasil penelitian ini diharapkan kepada ibu hamil lebih banyak mencari informasi kesehatan khususnya tentang perawatan paska operasi sesaria, agar dapat meningkatkan pengetahuan tentang perawatan paska operasi sesaria.
Kata kunci : Pengetahuan ibu hamil tentang perawatan paska operasi sesaria
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini persalinan dengan operasi sesaria bukan hal yang baru lagi bagi para ibu
maupun pasangan suami istri. Sejak awal tindakan operasi sesaria merupakan pilihan yang
harus dijalani karena keadaan kegawatdaruratan untuk menyelamatkan nyawa ibu dan
bayi. Selain untuk menolong kegawatan persalinan, operasi sesaria kadang dilakukan untuk
alasan yang tradisional, misalnya untuk mendapatkan hari kelahiran anak yang terbaik
menurut kepercayaan (Kasdu, 2003).
Berdasarkan penelitian sekitar 20% persalinan harus dilakukan dengan operasi
sesaria baik karena pertimbangan untuk penyelamatan ibu dan janinnya maupun keinginan
pribadi pasien. Dengan pertimbangan sosial dan untuk keharmonisan keluarga, dimasa
akan datang besar kemungkinan terdapat permintaan persalinan dengan operasi sesaria.
Operasi sesaria menjadi pertolongan persalinan yang paling konservatif oleh karena
mempunyai tingkat morbilitas dan mortalitas yang rendah (Manuaba, 2002).
Di Indonesia survei sederhana tentang indikasi operasi sesaria dilakukan oleh Prof.
Dr. Gulardi dan dr. Basalamah terhadap 64 rumah sakit di Jakarta pada tahun 1993
hasilnya tercatat 17.665 kelahiran sebanyak 35.7% - 55.3% melahirkan dengan operasi
sesaria. Dari jumlah persalinan dengan operasi sesaria sebanyak 19.5% - 27.3% dengan
indikasi CPD 11.9% - 21% dengan indikasi perdarahan hebat yang terjadi selama
persalinan dan 4.3% - 8.7% atas indikasi janin letak sungsang. Sementara data lain dari
RSUPN Ciptomangunkusumo Jakarta tahun 1999-2000 dari jumlah persalinan 404
disebabkan oleh gawat janin, 2.4% karena ukuran janin terlalu besar, 13.9% dilakukan
tanpa pertimbangan medis (Bramantyo, 2003).
Menurut Peel dan Chamberlain, indikasi untuk melakukan operasi dengan berbagai
penyebabnya mengakibatkan kematian ibu 17% (sebelum dikoreksi) dan 0.58% (sesudah
dikoreksi), sedangkan kematian janin 14.5%. Pada 774 persalinan berikutnya, terjadi
1.03% rupture uteri (rahim robek). Risiko ini bisa menimpa ibu maupun bayinya.
Komplikasi lain yang dapat terjadi sesaat setelah operasi sesaria adalah infeksi yang
banyak disebut sebagai morbiditas pasca operasi. Kurang lebih 90% dari morbiditas pasca
operasi disebabkan oleh infeksi (infeksi rahim, alat-alat berkemih, usus, dan luka operasi)
(Adjie, 2002).
Menurut Bensons dan Pernolls, angka kematian pada operasi sesaria adalah 40-80
tiap 100.000 kelahiran hidup. Angka ini menunjukkan resiko 25 kali lebih besar di
bandingkan dengan persalinan pervaginam. Untuk kasus karena infeksi mempunyai angka
80 kali lebih tinggi dibandingkan dengan pesalinan pervaginam (Dewi, 2007).
Persalinan dengan operasi sesaria memerlukan perawatan yang lebih lama
dibandingkan dengan persalinan yang dilakukan secara alami. Menurut buku Pregnancy
Answer and Question tulisan dari Glade B. Curtis, menyebutkan sekitar 4-6 minggu,
kondisi organ-organ tubuh mulai dapat kembali seperti semula. Keadaan ini sifatnya sangat
individual, tergantung pada kondisi tubuh dan persalinan masing-masing.
Setelah melalui proses persalinan dengan operasi sesaria, banyak ketidaknyamanan
yang akan dialami oleh ibu, rasa sakit akibat jahitan operasi sehingga gerak atau aktivitas
ibu menjadi masih sangat terbatas (Kasdu, 2003).
Menurut Penelitian Hillan mengenai operasi sesaria yang melibatkan 100 wanita
dengan metode pengumpulan data yang beragam, menekankan bahwa kesulitan wanita
puncak persalinan yang lama dan melelahkan. Ketika berada di rumah sakit, sebagian besar
(68%) mengalami kesulitan dengan perawatan bayi, yang berkaitan dengan mengangkat
atau menggendong bayi, bergerak naik dan turun tempat tidur dan menemukan posisi yang
nyaman pada saat menyusui (Mande, 2004).
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk meneliti dengan judul
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Perawatan Paska Operasi Sesaria di Klinik Bd. Hj. Azizah
Rachman Dumai Tahun 2008.
B. Perumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu
bagaimana gambaran pengetahuan ibu hamil tentang perawatan paska operasi sesaria di
klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai tahun 2008 ?
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran pengetahuan ibu
hamil tentang perawatan paska operasi sesaria di klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mendapatkan gambaran pengetahuan ibu hamil tentang pemenuhan kebutuhan
nutrisi (makan dan minum)
b. Untuk mendapatkan gambaran pengetahuan ibu hamil tentang perawatan luka operasi
c. Untuk mendapatkan gambaran pengetahuan ibu hamil tentang buang air besar dan
buang air kecil
d. Untuk mendapatkan gambaran pengetahuan ibu hamil tentang bangun dan
menggerakkan tubuh
e. Untuk mendapatkan gambaran pengetahuan ibu hamil tentang membersihkan diri
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi layanan kesehatan
Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat menjadi masukan bagi praktek
pelayanan kebidanan tentang perawatan paska operasi sesaria.
2. Bagi perkembangan ilmu kebidanan
Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat menjadi tambahan untuk asuhan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap
objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan sebagainya). Dengan
sendirinya, pada waktu penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat
dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Sebagian besar
pengetahuan seseorang diperoleh melalui indera pendengaran (telinga), dan indera
penglihatan (mata). Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai intensitas atau
tingkat yang berbeda-beda. Secara garis besarnya dibagi dalam 6 tingkatan pengetahuan,
yaitu:
1. Tahu (know)
Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada
sebelumnya setelah mengamati sesuatu.
2. Memahami (comprehension)
Memahami suatu objek bukan sekadar tahu terhadap objek tersebut, tidak sekedar
dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut harus dapat menginterpretasikan secara benar
tentang objek yang diketahui tersebut.
3. Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang dimaksud dapat
menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang diketahui tersebut pada situasi yang lain.
4. Analisis (analysis)
Analisa adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan memisahkan,
kemudian mencari hubungan antara komponen-komponen yang terdapat dalam suatu
masalah atau objek yang diketahui.
5. Sintesis (synthesis)
Sintesis menunjukkan suatu kemampuan seseorang untuk merangkum dalam suatu
hubungan yang logis dari komponen-komponen pengetahuan yang dimiliki. Dengan kata
lain, sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari
formulasi-formulasi yang telah ada.
6. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan justifikasi atau
penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilain ini dengan sendirinya didasarkan pada
suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau norma-norma yang berlaku di masyarakat
(Notoatmadjo, 2005).
B. Ibu
1. Pengertian Ibu
Ibu adalah proses generasi keluarga dan bangsa sehingga keberadaan wanita yang
sehat jasmani dan rohani serta sosial sangat diperlukan.
Ibu adalah pendidik pertama dan utama dalam keluarga (Sofyan, 2006).
2. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah dimulainya dari konsepsi sampai lahirnya janin, yang melibatkan
perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta perubahan sosial di dalam keluarga
2. Perawatan paska operasi sesaria
a. Pemenuhan kebutuhan nutrisi (makan dan minum)
Pemeriksaan organ pencernaan dilakukan enam jam setelah pembedah. Apabila
kondisi tubuh ibu baik maka ibu dapat diberi minum hangat sedikit demi sedikit, kemudian
secara bertahap dapat minum lebih banyak (terutama apabila pasien menggunakan anastesi
regional dan tidak muntah). Namun, pada anastesi total, kembalinya organ pencernaan ke
kondisi normal memakan waktu lebih lama. Namun, umumnya pasien sudah dapat minum
dan makan makanan lunak pada hari pertama setelah operasi.
Pada bius total, ibu diperbolehkan minum setelah operasi apabila telah berhasil
buang gas. Setelah itu, ibu mulai diperbolehkan untuk minum sedikit demi sedikit dan
dilanjutkan dengan makan makanan yang lembut dalam jumlah terbatas. Apabila usus
besar diperkirakan sudah mulai bekerja kembali, infus yang tadinya terpasang selama
pembedahan berlangsung mulai dilepaskan. Pada saat ini, ibu diizinkan untuk minum dan
kemudian makan dalam jumlah yang lebih banyak.
Perlu diingat, ketika organ pencernaan belum kembali normal dan ibu merasa haus
atau lapar, janganlah sekali-kali melanggar aturan, misalnya dengan makan makanan yang
memang belum diizinkan. Perlu diingat, usus besar perlu menyesuaikan diri untuk bisa
berfungsi kembali seperti sediakala. Namun pada umumnya, pada hari kelima setelah
operasi, pasien harus bisa makan makanan biasa (Kasdu, 2003).
Bila pasien tidak diizinkan makan dalam waktu yang lama, dokter akan
memerintahkan pemberian makanan melalui parenteral. Biasanya cairan infus itu
mengandung asam amino, glukosa dan garam mineral, kadang-kadang diperlukan juga
transfusi darah (Oswari, 2000).
Perbaikan jaringan dan resistensi terhadap infeksi bergantung pada nutrisi yang
dan C, serta zat besi akan mempercepat penyembuhan luka. Keadaan malnutrisi cendrung
mengalami penyembuhan luka yang kurang baik, penyimpanan energi berkurang dan
terjadi infeksi setelah operasi (Potter, 2006).
b. Luka operasi
Luka perlu ditutup dengan kasa steril, sehingga sisa darah dapat diserap oleh kasa
tadi. Dengan menutup luka itu kita mencegah terjadinya kontaminasi (masuk kuman), dan
tersenggol. Sehabis operasi, luka langsung ditutup dengan kasa steril sampai diangkat
jahitannya, kecuali bila terjadi perdarahan sampai darahnya menembus ke atas kasa,
barulah diganti dengan kasa steril. Sewaktu mengganti kasa perhatikan betul agar
dikerjakan secara asepsis supaya tidak terjadi infeksi. Jahitan luka biasanya dibuka
setengah pada hari kelima dan sisanya dibuka pada hari keenam atau ketujuh, kecuali ada
perintah dari dokter (Oswari, 2007).
Ada beberapa infeksi yang mungkin terjadi setelah persalinan. Infeksi yang
mungkin terjadi adalah akibat sayatan operasi. Infeksi ini menyebabkan suhu tubuh
meningkat. Umumnya, keadaan ini sering terjadi pada hari pertama postseksio, suhu tubuh
tidak juga turun. Biasanya, demam ini baru muncul, pada hari ketiga atau keempat setelah
persalinan. Apabila rasa nyeri didaerah bekas sayatan datang terus menerus atau daerah
tersebut memerah, jika dari bekas sayatan itu keluar cairan, segeralah hubungi dokter
karena kemungkinan telah terjadi infeksi.
Namun, demam ini bukan hanya bersumber dari infeksi akibat sayatan operasi, bisa
juga karena masalah lain, seperti payudara yang mengencang pada saat air susu pertama
kali tidak mengalir atau karena luka pada puting susu yang ditandai dengan kulit payudara
Infeksi lainnya bisa karena infeksi endometrium, gejalanya berupa demam dan
nyeri pada perut bagian bawah, kadang-kadang cairan vagina beraroma tidak sedap
(Kasdu, 2003).
Resiko terjadinya infeksi luka operasi ditentukan oleh jumlah dan jenis
mikroorganisme yang mengontaminasi luka, dan kondisi luka pada akhir pembedahan
(Potter, 2006).
c. Buang air besar dan buang air kecil
Kalau merasa sudah agak kuat, biasanya ibu ingin segera ke kamar kecil untuk
buang air kecil. Apabila hal ini berhasil dilakukan, biasanya ibu juga ingin buang air besar
di kloset. Sayangnya, melakukan buang air besar untuk pertama kalinya setelah sesaria
biasanya membutuhkan usaha yang lebih besar. Ibu harus mengejan atau setengah
memaksa untuk mengeluarkan isi perut. Padahal, perut masih terasa sakit. Oleh karena itu,
janganlah terlalu memaksakan diri.
Pada umumnya, para ibu baru akan buang air besar pada hari ketiga. Biasanya,
pada saat awal setelah persalinan, banyak ibu yang mengalami sembelit.
Namun, banyak wanita menjadi sembelit setelah persalinan karena sejumlah besar
cairan hilang dari tubuh, sedangkan dubur menyerap air sebanyak mungkin dari tinja agar
cairan tubuh seimbang. Keadaan ini biasanya terjadi pada hari-hari pertama sampai hari
kelima setelah operasi sesaria. Oleh karena itu, kalau mengalami kesukaran melakukan
buang air besar, ibu bisa minta obat pencahar. Apabila ibu berhasil buang air besar, berarti
ibu telah membuang angin yang tertahan di perut yang menyebabkan perut terasa sakit.
Untuk mengatasi sembelit, upayakan untuk mengonsumsi makanan yang berserat tinggi,
keadaan. Banyak minum air serta jus buah juga bisa membantu melunakkan tinja dan
melancarkan buang air besar.
Ketika akan operasi, pengeluaran air seni pasien akan ditampung lewat selang
(kateter) yang disambung ke sebuah kantong. Efek pembiusan yang diberikan pada saat
melahirkan bisa mempengaruhi kemampuan untuk mengosongkan kandung kemih.
Akibatnya, tidak dapat merasakan apakah kandung kemih sudah penuh atau sudah kosong.
Kateter untuk membuang air kecil akan terus digunakan sampai sekitar
12-24 jam pascabedah. Namun, apabila warna urin tidak jernih maka pemasangan kateter
akan berlangsung lebih lama. Kateter akan dipasang sampai 48 jam atau lebih jika
pembedahannya akibat rupture uteri, partus lama atau macet, oedema perineum yang luas
dan sepsis puerperalis atau pelvio peritonitis, serta hematuria. Apalagi jika sampai terjadi
perlukaan pada kandung kemih, kateter bisa dipasang sampai 7 hari.
Pemakaian kateter ini tidak akan terasa sakit. Namun, rasa sakit akan sangat terasa
apabila ibu mengejan, batuk, tertawa atau aktivitas lain yang meninggikan tekanan rongga
perut. Demikian juga ketika akan dicabut, timbul sedikit nyeri di daerah vagina. Pada
keadaan normal, yaitu hari kedua setelah operasi, dokter akan memperbolehkan ibu buang
air kecil sendiri tanpa bantuan kateter.
d. Bangun dan menggerakan tubuh
Dewasa ini, makin banyak dokter dan tenaga medis yang menganjurkan ibu yang
baru melahirkan dengan operasi agar segera menggerakan anggota tubuhnya. Gerakan
tubuh ini akan membantu ibu memperoleh kembali kekuatan dengan cepat dan
memudahkan kerja usus besar serta kandung kemih, paling tidak sampai ibu bisa buang
gas. Aktivitas ini juga membantu mempercepat organ-organ tubuh kembali bekerja seperti
setelah operasi. Pada saat ini, gerakan tubuh yang bisa dilakukan adalah menggerakan
lengan, tangan, kaki, dan jari-jarinya agar kerja organ pencernaan segera kembali normal.
Namun, apabila gerakan ini masih terasa berat, setidaknya 12 jam setelah operasi
sudah mampu untuk menggerakan kaki dan tungkai bawah. Berawal dari sini, ibu dapat
duduk pada jam ke-8 sampai ke-12 setelah operasi. Ibu dapat berjalan apabila mampu pada
24 jam setelah operasi. Namun hati-hati, pada hari-hari pertama setelah operasi biasanya
ibu masih berjalan sempoyongan.
Memang sampai hari kedua setelah pembedahan, ibu masih akan merasa sangat
lelah dan terganggu oleh adanya sayatan diperut bagian bawah. Bergerak, membungkuk,
dan berjalan, rasanya sangat sulit dan nyeri. Meskipun demikian, ibu tetap harus berusaha,
sedikit demi sedikit untuk melakukan gerakan. Diawali dari menggerakan ujung jari kaki,
memutar pergelangan kaki, mengangkat tumit, menegangkan otot betis, serta menekuk dan
menggeser-geser kaki ke arah pinggir tempat tidur.
Memang terasa sakit yang masih terasa 2-3 hari setelah operasi, umumnya
membuat ibu enggan menggerakan badan, apalagi turun dari tempat tidur. Padahal,
sekarang ini dokter kandungan malah menganjurkan ibu yang menjalani operasi sesaria
untuk tidak berdiam diri di tempat tidur, tetapi harus menggerakan badan. Mobilitas ini
akan membantu memperoleh kekuatan, mempercepat kesembuhan dan memudahkan kerja
usus besar serta kandung kemih.
Beberapa cara dibawah ini dapat dilakukan agar dapat bangkit setelah operasi
sesaria tanpa rasa sakit :
1). Ganjal punggung dengan bantal dalam posisi setengah duduk, lalu gerakkan kaki ke
depan dan ke belakang serta berputar ke kanan dan ke kiri. Gerakan kaki ini, dapat
dapat memperlancar peredaran darah dan mempercepat pengembalian sistem pencernaan
tubuh setelah operasi.
2). Apabila tubuh semakin kuat, tekuk kaki, lalu luruskan, ulangi semampunya.
3). Minta tolong pada suami atau perawat untuk menyangga tubuh, dan latihan tubuh untuk
duduk tegak. Tahan tubuh dengan kedua tangan, geserlah kaki ke pinggir tempat tidur,
kemudian turunkan kaki hingga menjuntai selama beberapa saat.
4). Apabila posisi sebelumnya sudah mampu dilakukan, perlahan-lahan turunkan kedua
kaki ke lantai, sementara kedua tangan tetap memegang pinggir tempat tidur. Apabila
merasa pusing, jangan paksakan untuk terus melakukannya. Setelah siap melakukannya
kembali, anda bisa mencoba mengulangi latihan tadi.
5). Tegak dan kuatkan tubuh pada posisi berdiri sampai benar-benar stabil, sebelum
memulai berjalan.
6). Jika posisi berdiri sudah cukup stabil dan kuat, lanjutkan dengan mencoba melangkah
sedikit demi sedikit. Awalnya, akan merasa sangat nyeri. Namun dengan beberapa kali
latihan, rasa nyeri itu akan berangsur-angsur berkurang.
e. Membersihkan diri
Seperti halnya persalinan alami, setelah melahirkan ibu akan mengeluarkan cairan
lokhia, yaitu darah sisa-sisa bekas plasenta. Oleh karena itu, selain buang air, ibu harus
membasuh vagina hingga bersih.
Lokhia adalah cairan vagina yang keluar dari rahim setelah persalinan. Setelah
persalinan, cairan lokhia yang keluar berwarna merah terang. Banyaknya perdarahan
selama beberapa jam pertama mirip dengan haid normal atau bahkan sedikit lebih banyak.
Kadang keluar juga beberapa gumpalan darah kecil. Lokhia akan tetap berwarna merah
merah-kemerahan. Pada hari ke-4, lokhia berubah menjadi berwarna cokelat. Jika meninggalkan
tempat tidur dan mulai lebih aktif, warna berubah menjadi merah muda normal saja dan
lokhia menunjukkan beberapa cepat rahim kembali ke kondisi dan ukuran yang normal.
Makin cepat rahim berubah, makin cepat pula berubah menjadi kecokelatan dan berhenti
sama sekali.
Pada sebagian wanita, lokhia akan berhenti sekitar 14 hari sementara pada wanita
lain akan berlangsung sampai 6 minggu. Namun, umumnya sekitar 2-30 hari. Pada ibu
yang tidak memberikan asi, lokhia berhenti setelah haid pertama muncul, yaitu sekitar 4
minggu setelah persalinan (Kasdu, 2003).
Infeksi juga dapat terjadi jika tidak membersihkan daerah vagina, tempat keluar
cairan lokhia setelah persalinan. Untuk itu, sebaiknya lakukan hal-hal sebagai berikut:
1). Ganti pembalut wanita dengan yang masih baru paling tidak setiap 4-6 jam sekali atau
ketika terasa penuh.
2). Lepas pembalut dengan arah dari depan ke belakang sehingga kuman dari daerah anus
tidak terbawa ke vagina
3). Tuangkan atau semprotkan air hangat yang bersih pada daerah kemaluan setelah buang
air kecil atau buang air besar. Keringkan dengan tisu atau lap dari arah depan ke
belakang.
4). Luka dan pembalut tidak boleh basah dan kotor sehingga harus menjaga agar tidak
terkena air untuk mencegah terjadi infeksi.
Jika terdapat gejala-gejala infeksi segera konsulkan ke dokter. Jangan sampai
karena kurang perhatian atau ketidaktahuan dapat menyebabkan gangguan kesehatan
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
A. KERANGKA KONSEP
Adapun kerangka konsep dari penelitian yang berjudul pengetahuan ibu hamil
tentang perawatan paska operasi sesaria adalah sebagai berikut :
Pengetahuan Ibu hamil
Perawatan paska operasi sesaria:
a. Pemenuhan kebutuhan
nutrisi (makan dan minum)
b. Luka operasi
c. Buang air besar dan buang
air kecil
d. Bangun dan menggerakkan
tubuh
B. DEFENISI OPERASIONAL
No. Variabel Definisi
Operasional
Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala
1. Pengetahuan ibu hamil tentang perawatan paska operasi sesaria Segala sesuatu yang diketahui oleh ibu hamil tentang
perawatan paska operasi sesaria yang meliputi :
a. Pemenuhan
kebutuhan nutrisi (makan dan minum) b. Luka operasi c. Buang air besar dan buang air kecil
d.Bangun dan
menggerakkan tubuh e. Membersihkan diri Kuesioner yang terdiri dari 15 pertanyaan.
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan crossectional yang bertujuan
untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang perawatan paska operasi sesaria di klinik
Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai tahun 2008 yaitu mulai dari bulan Desember 2008 sampai
Januari 2009.
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang melakukan
pemeriksaan di klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai tahun 2008 sebanyak 50 orang.
2. Sampel
Teknik dalam pengambilan sampel dengan menggunakan teknik nonprobability
sampling yaitu sampling jenuh. Dimana pengambilan sampel dengan cara semua jumlah
populasi menjadi sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 50 orang responden (Hidayat,
C. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai. Adapun
pertimbangan penentuan lokasi ini adalah karena di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman
Dumai belum pernah dilakukan penelitian yang sejenis yaitu pengetahuan ibu hamil
tentang perawatan paska operasi sesaria.
2. Waktu penelitian
Waktu penelitian adalah dilakukan mulai dari bulan Desember 2008 sampai Januari
2009.
D. Pertimbangan Etik Penelitian
Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu peneliti mengajukan permohonan
izin penelitian kepada ketua program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara, mengaju permohonan izin penelitian di Klinik Bd. Hj. Azizah
Rachman Dumai. Kepada ibu hamil sebagai calon responden, peneliti menjelaskan manfaat
dan tujuan serta memberitahukan bahwa tidak ada pengaruh negatif yang akan terjadi
selama dan sesudah pengumpulan data. Untuk menjaga kerahasiaan, peneliti tidak akan
mencantumkan nama responden pada lembar kuesioner. Data-data yang diperoleh
semata-mata digunakan demi perkembangan ilmu pengetahuan serta tidak akan dipublikasikan
pada pihak lain. Setelah responden memahami serta menerima maksud dan tujuan
penelitian, maka responden secara sukarela menandatangani lembar persetujuan dan
E. Instrumen Penelitian 1. Kuesioner penelitian
Untuk memperoleh informasi dari responden, peneliti menggunakan instrumen
penelitian yaitu berupa kuesioner pengetahuan yang berisi 15 pertanyaan tipe pilihan
berganda.
2. Validitas instrumen
Uji validitas telah dilakukan dengan cara content validity yang diuji oleh dokter
spesialis obstetri ginekologi, sehingga instrumen yang digunakan tersebut dinyatakan valid
dan mampu mengukur variabel yang akan diukur.
F. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh tenaga medis dengan
latar belakang pendidikan D-III kebidanan, dengan menggunakan kuesioner terhadap ibu
hamil di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai. Setelah diberi penjelasan tentang cara
pengisian kuesioner, kuesioner diisi langsung oleh responden saat itu juga dan setelah
kuesioner selesai diisi kemudian dikumpulkan kembali dan bila terdapat kerusakan dan
kekurangan data maka diperbaiki dan dilengkapi dengan melakukan pendataan ulang.
G. Analisa Data
Analisa data dalam penelitian ini bersifat deskriptif menggunakan metode statistik
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mulai bulan Desember 2008
sampai Januari 2009 dengan jumlah ibu hamil 50 orang, maka hasilnya dapat disajikan
dalam bentuk distribusi frekuensi.
A. Analisis Univariat
Analisis ini bertujuan mendeskripsikan karakteristik masing-masing variabel yang
diteliti. Yakni melihat pengetahuan ibu hamil tentang perawatan paska operasi sesaria.
Karakteristik responden dari data demografi yang meliputi : umur, pendidikan, gravida
yang dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :
Tabel 5.1
Karakteristik ibu hamil berdasarkan umur di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai tahun 2008
Karakteristik ibu hamil Frekuensi Persentase
Umur :
19-24
25-30
31-36
34
15
1
68
30
2
Jumlah 50 100
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa karakteristik ibu hamil dengan kategori umur
19-24 berjumlah 34 orang (68 %), umur 25-30 berjumlah 15 orang (30%), dan umur 31-36
Tabel 5.2
Karakteristik ibu hamil berdasarkan pendidikan di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai tahun 2008
Karakteristik ibu hamil Frekuensi Persentase
Pendidikan : SD SLTP-SLTA DIPLOMA 18 27 5 36 54 10
Jumlah 50 100
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa karakteristik ibu hamil dengan kategori
pendidikan SD berjumlah 18 orang (36 %), SLTP-SLTA berjumlah 27 orang (54%), dan
[image:30.595.79.521.476.609.2]DIPLOMA berjumlah 5 orang (10%).
Tabel 5.3
Karakteristik ibu hamil berdasarkan gravida di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai tahun 2008
Karakteristik ibu hamil Frekuensi Persentase
Gravida : G I G II G III 20 19 11 40 38 22
Jumlah 50 100
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa karakteristik ibu hamil dengan kategori
gravida I berjumlah 20 orang (40 %), gravida II berjumlah 19 orang (38%), dan gravida
Tabel 5.4
Distribusi frekuensi berdasarkan pengetahuan ibu hamil tentang perawatan paska operasi sesaria di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai tahun 2008
Karakteristik Frekuensi Persentase
Baik
Cukup
Kurang
19
21
10
38
42
20
Jumlah 50 100
Dari tabel diatas dapat lihat bahwa ibu hamil mempunyai tingkat pengetahuan cukup
berjumlah 21 orang (42%), ini menunjukkan bahwa masih ada ibu hamil yang belum
mengetahui tentang perawatan paska operasi sesaria di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman
[image:31.595.78.522.536.624.2]Dumai tahun 2008.
Tabel 5.5
Distribusi frekuensi berdasarkan pengetahuan ibu hamil tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi (makan dan minum) paska operasi sesaria
di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai tahun 2008
Karakteristik Frekuensi Persentase
Baik
Kurang
28
22
56
44
Jumlah 50 100
Dari tabel diatas dapat lihat bahwa ibu hamil mempunyai tingkat pengetahuan baik
berjumlah 28 orang (56%) tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi (makan dan minum)
Tabel 5.6
Distribusi frekuensi berdasarkan pengetahuan ibu hamil tentang perawatan luka operasi paska operasi sesaria di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai tahun 2008
Karakteristik Frekuensi Persentase
Baik Cukup Kurang 4 21 25 8 42 50
Jumlah 50 100
Dari tabel diatas dapat lihat bahwa ibu hamil mempunyai tingkat pengetahuan kurang
berjumlah 25 orang (50%), ini menunjukkan bahwa masih ada ibu hamil yang belum
mengetahui tentang perawatan luka operasi paska operasi sesaria di Klinik Bd. Hj. Azizah
Rachman Dumai tahun 2008.
Tabel 5.7
Distribusi frekuensi berdasarkan pengetahuan ibu hamil tentang buang air besar dan buang air kecil paska operasi sesaria di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai tahun
2008
Karakteristik Frekuensi Persentase
Baik Cukup Kurang 18 27 5 36 54 10
Jumlah 50 100
Dari tabel diatas dapat lihat bahwa ibu hamil mempunyai tingkat pengetahuan cukup
berjumlah 27 orang (54%), ini menunjukkan bahwa masih ada ibu hamil yang belum
mengetahui tentang buang air besar dan buang air kecil paska operasi sesaria di Klinik Bd.
[image:32.595.78.520.537.644.2]Tabel 5.8
Distribusi frekuensi berdasarkan pengetahuan ibu hamil tentang bangun dan menggerakkan badan paska operasi sesaria di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman
Dumai tahun 2008
Karakteristik Frekuensi Persentase
Baik
Cukup
Kurang
13
29
8
26
58
16
Jumlah 50 100
Dari tabel diatas dapat lihat bahwa ibu hamil mempunyai tingkat pengetahuan cukup
berjumlah 29 orang (58%), ini menunjukkan bahwa masih ada ibu hamil yang belum
mengetahui tentang bangun dan menggerakkan badan paska operasi sesaria di Klinik Bd.
Hj. Azizah Rachman Dumai tahun 2008.
Tabel 5.9
Distribusi frekuensi berdasarkan pengetahuan ibu hamil tentang membersihkan diri paska operasi sesaria di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai tahun 2008
Karakteristik Frekuensi Persentase
Baik
Kurang
33
17
66
34
Jumlah 50 100
Dari tabel diatas dapat lihat bahwa ibu hamil mempunyai tingkat pengetahuan baik
berjumlah 33 orang (66%) tentang membersihkan diri paska operasi sesaria di Klinik Bd.
[image:33.595.76.522.536.624.2]B. Pembahasan
Dari data hasil penelitian yang diperoleh, pembahasan untuk menjawab penelitian
tentang pengetahuan ibu hamil tentang perawatan paska operasi sesaria di Klinik Bd. Hj.
Azizah Rachman Dumai tahun 2008 yaitu:
1. Interpretasi dan Diskusi Hasil
a. Pengetahuan ibu hamil tentang perawatan paska operasi sesaria di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai tahun 2008
Dari hasil distribusi frekuensi dan presentasi karakteristik responden diperoleh
bahwa mayoritas responden berusia 19-24 tahun sebanyak 34 orang (68%), berdasarkan
pendidikan mayoritas responden berpendidikan SLTP-SLTA yaitu 27 orang (54%),
berdasarkan gravida mayoritas gravida I yaitu 20 orang (40 %).
Menurut Azrul Azwar (1998), yang menyatakan bahwa umur merupakan salah satu
faktor dan daya ingat seseorang, sehingga umur yang lebih dewasa lebih matang dalam
berpikir.
Menurut Lamtiur (2007), menyatakan bahwa pendidikan memegang peranan
penting dalam menentukan kualitas manusia. Semakin tinggi pendidikan, semakin
berkualitas dalam memperoleh suatu pengetahuan dan dapat membuat seseorang lebih
mudah menerima ide-ide.
Dari hasil distribusi frekuensi dan presentasi pengetahuan ibu hamil tentang
perawatan paska operasi sesaria di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai tahun 2008
adalah dikategorikan cukup berjumlah 21 orang (42%).
Hal ini sesuai dengan pendapat Notoatmodjo (2003) yang mengatakan bahwa
pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat dilihat bahwa semakin baik pengetahuan ibu
hamil tentang perawatan paska operasi sesaria, maka semakin tinggi pengetahuan ibu
hamil tersebut.
b. Pengetahuan ibu hamil tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi (makan dan minum) paska operasi sesaria di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai tahun 2008
Dari hasil distribusi frekuensi dan presentasi pengetahuan ibu hamil tentang
pemenuhan kebutuhan nutrisi (makan dan minum) paska operasi sesaria di Klinik Bd. Hj.
Azizah Rachman Dumai tahun 2008 adalah dikategorikan baik berjumlah 28 orang (56%).
Perbaikan jaringan dan resistensi terhadap infeksi bergantung pada nutrisi yang
cukup. Pembedahan akan memperbesar kebutuhan nutrisi. Peningkatan protein, vitamin A
dan C, serta zat besi akan mempercepat penyembuhan luka. Keadaan malnutrisi cendrung
mengalami penyembuhan luka yang kurang baik, penyimpanan energi berkurang dan
terjadi infeksi setelah operasi (Potter, 2006).
c. Pengetahuan ibu hamil tentang perawatan luka operasi paska operasi sesaria di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai tahun 2008
Dari hasil distribusi frekuensi dan presentasi pengetahuan ibu hamil tentang
perawatan luka operasi paska operasi sesaria di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai
tahun 2008 adalah dikategorikan kurang berjumlah 25 orang (50%).
Luka operasi perlu diperhatikan, penutupan luka operasi dengan menggunakan kasa
steril, sehingga sisa darah dapat diserap oleh kasa. Dengan menutup luka dapat mencegah
Resiko terjadinya infeksi luka operasi ditentukan oleh jumlah dan jenis
mikroorganisme yang mengontaminasi luka, dan kondisi luka pada akhir pembedahan
(Potter, 2006).
d. Pengetahuan ibu hamil tentang buang air besar dan buang air kecil paska operasi sesaria di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai tahun 2008
Dari hasil distribusi frekuensi dan presentasi pengetahuan ibu hamil tentang buang
air besar dan buang air kecil paska operasi sesaria di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman
Dumai tahun 2008 adalah dikategorikan cukup berjumlah 27 orang (54%).
Melakukan buang air besar untuk pertama kalinya setelah operasi sesaria biasanya
membutuhkan usaha yang lebih besar. Ibu baru akan buang air besar pada hari ketiga.
Biasanya, pada saat awal setelah persalinan, banyak ibu yang mengalami sembelit. Untuk
mengatasi sembelit, upayakan untuk mengonsumsi makanan yang berserat tinggi, seperti
sereal dan buah-buahan.
Efek pembiusan yang diberikan pada saat melahirkan bisa mempengaruhi
kemampuan untuk mengosongkan kandung kemih. Pada keadaan normal, yaitu hari kedua
setelah operasi, ibu sudah diperbolehkan buang air kecil sendiri tanpa bantuan kateter.
e. Pengetahuan ibu hamil tentang bangun dan menggerakkan badan paska operasi sesaria di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai tahun 2008
Dari hasil distribusi frekuensi dan presentasi pengetahuan ibu hamil tentang bangun
dan menggerakkan badan paska operasi sesaria di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai
tahun 2008 adalah dikategorikan cukup berjumlah 29 orang (58%).
Gerakan tubuh akan membantu ibu memperoleh kembali kekuatan dengan cepat
operasi, gerakan tubuh yang bisa dilakukan adalah menggerakan lengan, tangan, kaki, dan
jari-jarinya agar kerja organ pencernaan segera kembali normal.
f. Pengetahuan ibu hamil tentang membersihkan diri paska operasi sesaria di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai tahun 2008
Dari hasil distribusi frekuensi dan presentasi pengetahuan ibu hamil tentang
membersihkan diri paska operasi sesaria di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai tahun
2008 adalah dikategorikan baik berjumlah 33 orang (66%).
Menurut kasdu (2003) seperti halnya persalinan alami, setelah melahirkan ibu akan
mengeluarkan cairan lokhia, yaitu darah sisa-sisa bekas plasenta. Oleh karena itu ibu harus
selalu menjaga kebersihan diri, untuk mencegah tejadinya infeksi.
C. Keterbatasan Penelitian 1. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif yag bertujuan untuk
mengetahui gambaran pengetahuan variabel dengan membahas tabel frekuensi dan
persentasi. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya menggunakan desain yang lebih luas
sehingga dapat mengetahui sejauh mana pengetahuan ibu hamil tentang perawatan paska
operasi sesaria.
D. Implikasi Terhadap Pelayanan dan Penelitian 1. Untuk asuhan kebidanan
Penelitian ini memberikan informasi kepada institusi yang memberikan pelayanan
kesehatan berupa asuhan kebidanan kepada ibu hamil tentang perawatan paska operasi
2. Untuk pendidikan kebidanan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi tambahan bagi pengembangan ilmu
kebidanan khususnya asuhan kebidanan pada ibu hamil tentang perawatan paska operasi
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Klinik Bd. Hj. Azizah
Rachman Dumai tahun 2008, maka penulis menyimpulkan bahwa :
1. Karakteristik responden diperoleh bahwa mayoritas responden berusia 19-24 tahun
sebanyak 34 orang (68%), berdasarkan pendidikan mayoritas responden berpendidikan
SLTP-SLTA yaitu 27 orang (54%), berdasarkan gravida mayoritas gravida I yaitu 20
orang (40 %).
2. Pengetahuan ibu hamil tentang perawatan paska operasi sesaria di Klinik Bd. Hj.
Azizah Rachman adalah kategori cukup berjumlah 21 (42%).
3. Pengetahuan ibu hamil tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi (makan dan minum)
paska operasi sesaria di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman adalah kategori baik
berjumlah 28 (56%).
4. Pengetahuan ibu hamil tentang perawatan luka operasi paska operasi sesaria di Klinik
Bd. Hj. Azizah Rachman adalah kategori kurang berjumlah 25 (50%).
5. Pengetahuan ibu hamil tentang buang air besar dan buang air kecil paska operasi
sesaria di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman adalah kategori cukup berjumlah 27 (54%).
6. Pengetahuan ibu hamil tentang bangun dan menggerakkan tubuh paska operasi sesaria
di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman adalah kategori cukup berjumlah 29 (58%).
7. Pengetahuan ibu hamil tentang membersihkan diri paska operasi sesaria di Klinik Bd.
B. Saran
1. Diharapkan kepada ibu hamil mencari informasi kesehatan khususnya tentang
perawatan paska operasi sesaria sehingga dapat meningkatkan pengetahuan tentang
perawatan paska operasi sesaria.
2. Diharapkan kepada bidan / tenaga kesehatan yang bertugas memberikan pelayanan
DAFTAR PUSTAKA
Adjie, Operasi Sesar. (21 September 2008), http://www.kompas.com.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi
VI. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Budiarto, E. (2002). Biostatistika untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta :
EGC.
Budiarto, E. (2004). Metodologi Penelitian Kedokteran. Jakarta : EGC.
Cunningham, G. F., Gant, N. F., Leveno, K. (2006). Obstetri William. Vol 7. Jakarta :
EGC.
Danim, S., & Darwis. (2003). Metode Penelitian Kebidanan Prosedur, Kebijakan, dan
Etik. Jakarta : EGC.
Dewi, Y., & Fauzi, D. (2007). Operasi Caesar. Jakarta : Edsa Mahkota.
Hall, R. (2002). Petunjuk Medis Bagi Wanita Hamil. Jakarta : PT. Delapratasa Publishing.
Kasdu, D. (2003). Operasi Caesar Masalah dan Solusinya. Jakarta : Puspa Swara.
Lastiko, B. (2003). Operasi Caesar. Jakarta: Puspa swara.
Liu, D. (2008). Manual Persalinan. Edisi 3. Jakarta : EGC.
Llewwllyn, D., & Jones. (2002). Dasar-Dasar Obstetri dan Ginekologi. Edisi VI. Jakarta :
Hipokrates.
Llewwllyn, D., & Jones. (2005). Setiap Wanita. Jakarta : PT. Delapratasa Publishing.
Mander, R. (2003). Nyeri Persalinan. Jakarta : EGC.
Manuaba, I.G. (2002). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana.
Jakarta: EGC.
Musbikin, I. (2005). Panduan Bagi Ibu Hamil dan Melahirkan. Yogyakarta : Mitra
Pustaka.
Nolan, M. (2004). Kehamilan dan Melahirkan. Jakarta : Arcan.
Notoadmodjo, S. (2005). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Oswari. (2000). Bedah dan Perawatannya. Jakarta : FKUI.
Samin, A. (2008). Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Medan : USU Press.
Simkin, P., Whalley, J., Keppler, A. (2008). Panduan Lengkap Kehamilan, Melahirkan,
dan Bayi. Jakarta : PT. Arcan.
Sofyan, M., Madjid, N., Rusliadjah. (2006). Bidan Menyongsong Masa Depan. Jakarta :
PP IBI.
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Saya yang bernama Rahmalinda / 085102014 adalah mahasiswa Program D-IV
Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Saat ini sedang
melakukan penelitian yaitu pengetahuan ibu hamil tentang perawatan paska operasi sesaria
di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai tahun 2008.
Penelitian ini merupakan salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di
Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumateran Utara. Untuk
keperluan tersebut, saya meminta kesediaan ibu-ibu untuk menjadi responden dalam
penelitian ini. Selanjutnya saya mohon kepada ibu-ibu untuk menjawab kuesioner dengan
jujur. Jika bersedia silahkan menandatangani lembar persetujuan ini sebagai bukti
kesukarelaan ibu. Partisipasi ibu-ibu dalam penelitian ini bersifat sukarela, sehingga bebas
mengundurkan diri setiap saat tanpa sanksi apapun serta identitas pribadi ibu dan semua
inforamasi yang ibu berikan akan dirahasiakan dan hanya digunakan untuk keperluan
penelitian ini saja.
Terimakasih atas partisipasi ibu dalam penelitian ini.
Peneliti Medan, 22 November 2008
Responden
KUESIONER PENELITIAN
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Perawatan Paska Operasi Sesaria di Klinik Bd. Hj. Azizah Rachman Dumai Tahun 2008
Kode Responden:……… (Di isi oleh peneliti)
I. Data Demografi
Petunjuk pengisian : Jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai dengan keadaan saudara
saat ini dengan memberi tanda chekhlist (√ ).
1. Umur : 19 - 24 Tahun
25 – 30 Tahun
31 - 36 Tahun
2. Pendidikan : SD/Sederajat
SMP/Sederajat
SMU/Sederajat
D3/Sarjan
Dan lain-lain, sebutkan……..
3. Gravida : I
II
III
II. Pengetahuan tentang perawatan paska operasi sesaria Petunjuk pengisian kuesioner :
a. Baca dan pahami dengan baik setiap pertanyaan.
b. Berikan tanda silang ( x ) pada salah satu jawaban yang menurut anda benar.
c. Pertanyaan dijawab sendiri.
Soal
A. Pemenuhan kebutuhan nutrisi (makan dan minum)
1. Pada hari pertama setelah operasi sesaria, ibu sudah dapat makan. Makanan yang
bagaimana yang sudah boleh diberikan pada ibu ?
a. Makan-makanan lunak
b. Makan nasi seperti biasa
c. Makan nasi goreng
2. Apabila kondisi ibu sudah sadar sepenuhnya, menurut ibu bagaimana cara pemberian
jika ibu ingin minum ?
a. Minum sebanyak-banyaknya
b. Minum air dingin langsung 2 gelas
c. Minum air hangat sedikit demi sedikit
B. Luka Operasi
3. Agar tidak terjadi infeksi pada bekas luka operasi, salah satu tindakan yang dapat
dilakukan adalah ?
a. Membiarkan luka operasi di hinggapi lalat
b. Menjaga agar luka operasi tetap bersih
4. Penutup luka bekas operasi harus tetap dijaga kebersihannya. Menurut ibu, apabila
penutup luka basah dan kotor apakah yang harus dilakukan ?
a. Penutup luka harus segera di ganti
b. Di biarkan saja tetap basah
c. Penutupnya tidak diganti tetapi hanya di lap dengan kain bersih
5. Apabila luka bekas operasi bernanah dan berbau, hal tersebut merupakan tanda-tanda
dari ?
a. Dalam proses pemulihan
b. Sudah terjadi infeksi
c. Luka mulai sembuh
6. Menurut ibu, salah satu gejala dari infeksi rahim adalah ?
a. Kekakuan otot
b. Demam
c. Gangguan perkemihan
C. Buang air besar dan buang air kecil
7. Apabila ibu mengalami kesulitan dalam buang air besar, tindakan apa yang dapat ibu
lakukan ?
a. Makan-makanan yang tinggi serat dan buah-buahan
b. Makan roti
8. Banyak perempuan menjadi sulit buang air besar setelah persalinan dengan operasi
sesaria, menurut ibu kapan hal ini dapat terjadi ?
a. Satu minggu setelah persalinan
b. Pada hari pertama sampai hari kelima
c. Satu bulan setelah persalinan
9. Menurut ibu, bagaimana cara mengurangi rasa sakit pada saat melepaskan kateter
(selang pengeluaran air seni) ?
a. Menangis
b. Berteriak
c. Menarik nafas dalam
10.Apabila ibu sudah bisa berjalan ke kamar mandi, menurut ibu apakah kateter (selang
pengeluaran air seni) masih tetap terpasang ?
a. Kateter sudah bisa di lepaskan
b. Kateter dibiarkan tetap terpasang
c. Kateter dilepas dan dipasang kembali
D. Bangun dan menggerakkan badan
11.Salah satu tujuan tenaga medis menganjurkan ibu untuk segera melakukan pergerakan
adalah ?
a. Membantu ibu memperoleh kembali kekuatan tubuhnya
b. Memudahkan kerja usus besar dan kandung kemih
12.Selama enam jam pertama setelah operasi sesaria, ibu masih berada di tempat tidur.
gerakan apa saja yang dapat ibu lakukan ?
a. Turun dari tempat tidur
b. Berjalan ke kamar mandi
c. Menggerakkan kaki, tangan, lengan
13.Dalam proses perawatan, apabila ibu sudah mampu berjalan, hal apa saja yang dapat
dilakukan untuk mempercepat proses pemulihan ?
a. Melakukan gerakan-gerakan untuk melatih otot-otot
b. Berdiam diri ditempat tidur
c. Malas menggerakkan badan
E. Membersihkan diri
14.Menurut ibu, berapa kali mengganti pembalut dalam sehari ?
a. Empat sampai enam jam sekali
b. Empat sampai enam menit sekali
c. Empat sampai enam hari sekali
15.Sama halnya dengan persalinan normal, persalinan dengan tindakan operasi sesaria
juga mengeluarkan lokhia (darah setelah melahirkan), menurut ibu pada hari pertama
darah yang keluar berwarna ?
a. Merah
b. Putih
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama : Rahmalinda
Tempat/Tanggal Lahir : Bagan siapi-api, 09 Mei 1986
Jenis Kelamin : Perempuan
Anak ke : 3 dari 5 bersaudara
Agama : Islam
Alamat : Jl. Pawang sidik Rt 05 Kel. Bukit nenas Kec. Bukit kapur.
Kodya Dumai-Riau
DATA ORANG TUA
Nama Ayah : H. Ismed Mahmud
Pekerjaan : Petani
Nama Ibu : Hj. Maryati
Pekerjaan : PNS
Alamat : Jl. Pawang sidik Rt 05 Kel. Bukit nenas Kec. Bukit kapur.
Kodya Dumai-Riau
PENDIDIKAN
Tahun 1992-1998 : SD Negeri 05 Bukit nenas Dumai-Riau
Tahun 1998-2001 : SLTP Negeri 05 Dumai-Riau
Tahun 2001-2004 : SPK Pemprov Riau Inhu-Riau
Tahun 2004-2007 : Akademi Kebidanan Kholisaturrahmi Binjai