Musik R&B ( Rhytem&Blues )
(Kajian Tentang Gaya Hidup Pemain Musik R&B di Kota Medan)
OLEH :
RAFIKA MIRZA NST.
040905010
DEPARTEMEN ANTROPOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul Musik R&B ( Rhythm & Blues ) Kajian Tentang Gaya Hidup Pemain Musik R&B di Kota Medan. Musik dapat didefinisikan sebagai sebuah cetusan ekspresi perasaan atau pikiran yang dikeluarkan secara teratur dalam bentuk bunyi. Pada perkembangannya masa sekarang ini, Musik terbagi menjadi berbagai aliran atau disebut genre . Salah satu aliran musik yang sedang berkembang pesat di kalangan pemain musik sekarag ini yang paling menonjol adalah aliran musik Rhythm and Blues (R&B). Rhythm and blues adalah nama musik tradisional masyarakat Afro-Amerika, yaitu musik pop kulit hitam yang berkembang dari tahun 1940-an sampai 1960-an yang bukan jazz atau blues melainkan kombinasi dari kedua jenis musik tersebut dengan ketukan yang lebih ringan.
Melihat perkembangan dunia hiburan di Medan sekarang ini, telah banyak diwarnai oleh berbagai aliran musik. Salah satu aliran musik yang sedang berkembang dan banyak diminati adalah aliran musik R&B. Sekarang ini banyak dijumpai pemusik yang sebelumnya beraliran selain R&B, sekarang menjadi beralih ke R&B yang semata-mata mereka lakukan hanya untuk memenuhi permintaan pasar ataupun penikmat musik R&B dalam hal ini adalah masyarakat. Penelitian ini ingin melihat motivasi para pemain musik R&B dalam membawakan aliran musik R&B tersebut. Selanjutnya musik bukan hanya sekadar musik yang di dengarkan melalui telinga, Musik juga membawa obyek-obyek kultural lain, seperti fashion atau cara berpakaian, tingkah laku, potongan rambut, dandanan, dan seterusnya yang disebut dengan gaya hidup. Penelitian ini juga ingin melihat seperti apa gaya hidup pemain musik R&B di kota Medan.
Dari hasil penelitian yang didapat menunjukkan media- media komunikasi elektronik yang semakin canggih dalam memberikan informasi sangat berpengaruh mengarahkan masyarakat kepada aliran musik yang lebih populer dalam hal ini adalah musik R&B. Lewat kemajuan teknologi juga banyak kebudayaan-kebudayaan asing mengalir deras dan mempengaruhi gaya hidup masyarakat. Khususnya dalam hal ini musik R&B, para pemain musik R&B mengikuti perkembangan gaya hidup kebarat-baratan, sesuai dengan dari mana musik ini lahir pada awal perkembangannya. Pemain musik R&B meyakini mengikuti gaya hidup seperti artis R&B di luar negri seperti mode fashion juga berpengaruh dengan rasa percaya diri sebagai musisi R&B.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT berkat rahmat dan
karuniaNya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini guna melengkapi dan
memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Antropologi pada
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
Adapun judul skripsi ini adalah “Musik R&B(Rhythm & Blues) kajian
tentang gaya hidup pemain musik R&B di kota Medan”. Penulis menyadari
bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, karena keterbatasan kemampuan dan
pengetahuan penulis. Untuk itu kritik dan saran yang bertujuan untuk
penyempurnaan skripsi di masa yang akan datang sangat penulis harapkan.
Selama penulisan skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Penulis menyampaikan rasa terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Bapak Prof.Dr.M.Arief Nasution selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs.Humaizi, MA selaku Pembantu Dekan I atas fasilitas yang
telah diberikan kepada penulis.
3. Bapak Drs. Zulkifli Lubis, MA selaku ketua Departemen Antropologi
pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
4. Bang Nurman Ahmad, Msoc, sc selaku dosen penasehat akademik yang
mengarahkan penulis dengan baik dari awal kuliah sampai ke tingkat
menyelesaikan penulisan skripsi ini
5. Drs. Irfan, Msi selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan
waktunya dan memberikan kontribusi yang cukup besar dalam mendidik
penulis untuk menjadi lebih baik dalam penulisan skripsi ini. Penulis
mengucapkan terima kasih yang sangat besar atas seluruh kebijaksanaan,
bimbingan, ketulusan dan kesediaan beliau dalam penulisan skripsi ini.
6. Drs.Agustrisno,Msi dan Drs.Lister Berutu, MA yang telah meluangkan
waktu untuk menjadi penguji dalam ujian proposal dan skripsi penulis.
Terima kasih atas masukan dan saran dalam penyempurnaan skripsi ini.
7. Seluruh Staf Pengajar Departemen Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik dan
membekali penulis dalam ilmu pengetahuan.
8. The song pub dan Soccer pub atas kerja samanya dalam pemberian data
yang penulis perlukan.
9. Para pemain musik R&B dan teman-teman musisi lain yang menjadi
Informan dan telah membantu penulis untuk memberikan informasi yang
penulis butuhkan yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
10.Penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis
persembahkan untuk orang tua tercinta, Mama Fitriyani dan Papa
Ikhsanuddin Nst. yang telah memberikan dukungan baik moril maupun
11.Kakak (Ikfani Mahliza Nst.) dan adik(Ananda Anugrah Nst) tercinta :
terima kasih atas kasih sayang, dukungan dan doa yang diberikan kepada
penulis. Keluarga besar Hauzanur, yang tidak bisa disebutkan satu per
satu terima kasih atas dukungannya.
12.Kepada Edy gurnawan tersayang terima kasih atas dukungan dengan hati
yang tulus dan perhatian penuh yang selama ini diberikan kepada penulis
selama penulisan skripsi ini.
13.Spesial ditujukan kepada sahabat-sahabatku tersayang: M. Gifari, abg Ibnu
Avena, Dian, Hendra, Ayu, Dan Puji yang tidak pernah berhenti
memberikan semangat kepadaku dan thanks untuk persahabatannya.
14.Kepada Kerabat Antropologi stambuk 2004 yang tidak bisa disebutkan
satu persatu, terima kasih atas persaudaraannya. Kepada saudaraku di
Antropologi semua stambu 2005 dan 2006 yang tidak bisa disebutkan satu
per satu.
Akhir kata atas bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, penulis
mendoakan semoga Allah SWT selalu memberikan dan melimpahkan karuniaNya
kepada kita semua. Penulis berharap kiranya skripsi ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
Medan, Maret 2010
Rafika Mirza Nst.
1.2. Perumusan Masalah --- 9
1.3. Lokasi Penelitian --- 9
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian --- 9
1.5. Tinjauan Pustaka --- 10
1.6. Metodologi Penelitian --- 17
1.6.1. Tipe dan Pendekatan Penelitian--- 17
1.6.2. Pengumpulan Data--- 18
1.6.3. Analisa Data --- 21
BAB II. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 2.1. Sejarah Kota Medan --- 22
2.2. Kota Medan Secara Geografis --- 27
2.3. Kota Medan Secara Demografis --- 29
2.4. Kota Medan Sebagai Metropolitan --- 32
2.5. Pub dan Live Music The Song --- 35
2.5.1. Struktur Organisasi Pub dan live Music The Song --- 39
2.6. Pub dan Live Music Soccer --- 40
2.6.1. Struktur Organisasi Pub dan live Music Soccer --- 44
BAB III. PERKEMBANGAN MUSIK R&B DI KOTA MEDAN 3.1. Sejarah Musik Rhythm And Blues --- 45
3.1.1. Musik Original Rhythm and Blues --- 46
3.1.2. Rhythm and Blues (R&B) Kontemporer --- 47
3.2. Elemen-Elemen R&B kontemporer --- 47
3.2.1. Hip-Hop --- 49
3.2.2. Musik Funk --- 51
3.2.3. Musik Soul--- 51
3.3. R&B Kontemporer Dan Turunan Alirannya (Subgenres) --- 53
3.3.1. Quite Storm --- 53
3.3.2. New Jack Swing --- 53
3.3.3. Hip-Hop Soul --- 54
3.3.3. Neo Soul --- 54
3.4. Masuknya Musik R7B di Kota Medan --- 55
BAB IV. GAYA HIDUP DAN MOTIVASI PEMAIN MUSIK R&B 4.1. Gaya Hidup Pemain Musik R&B --- 57
4.1.1. Tempat Berbelanja --- 59
4.1.2. Makan di Luar --- 60
4.1.3. Konsumsi Pakaian --- 61
4.1.4. Persepsi Tentang Kebutuhan Media Elektronik --- 63
4.2. Motivasi Pemain Musik R&B --- 65
4.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Pemain Musik R&B --- 72
4.3.1 Faktor Internal --- 72
4.3.2. Faktor Eksternal --- 72
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan --- 74
5.2. Saran --- 76
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul Musik R&B ( Rhythm & Blues ) Kajian Tentang Gaya Hidup Pemain Musik R&B di Kota Medan. Musik dapat didefinisikan sebagai sebuah cetusan ekspresi perasaan atau pikiran yang dikeluarkan secara teratur dalam bentuk bunyi. Pada perkembangannya masa sekarang ini, Musik terbagi menjadi berbagai aliran atau disebut genre . Salah satu aliran musik yang sedang berkembang pesat di kalangan pemain musik sekarag ini yang paling menonjol adalah aliran musik Rhythm and Blues (R&B). Rhythm and blues adalah nama musik tradisional masyarakat Afro-Amerika, yaitu musik pop kulit hitam yang berkembang dari tahun 1940-an sampai 1960-an yang bukan jazz atau blues melainkan kombinasi dari kedua jenis musik tersebut dengan ketukan yang lebih ringan.
Melihat perkembangan dunia hiburan di Medan sekarang ini, telah banyak diwarnai oleh berbagai aliran musik. Salah satu aliran musik yang sedang berkembang dan banyak diminati adalah aliran musik R&B. Sekarang ini banyak dijumpai pemusik yang sebelumnya beraliran selain R&B, sekarang menjadi beralih ke R&B yang semata-mata mereka lakukan hanya untuk memenuhi permintaan pasar ataupun penikmat musik R&B dalam hal ini adalah masyarakat. Penelitian ini ingin melihat motivasi para pemain musik R&B dalam membawakan aliran musik R&B tersebut. Selanjutnya musik bukan hanya sekadar musik yang di dengarkan melalui telinga, Musik juga membawa obyek-obyek kultural lain, seperti fashion atau cara berpakaian, tingkah laku, potongan rambut, dandanan, dan seterusnya yang disebut dengan gaya hidup. Penelitian ini juga ingin melihat seperti apa gaya hidup pemain musik R&B di kota Medan.
Dari hasil penelitian yang didapat menunjukkan media- media komunikasi elektronik yang semakin canggih dalam memberikan informasi sangat berpengaruh mengarahkan masyarakat kepada aliran musik yang lebih populer dalam hal ini adalah musik R&B. Lewat kemajuan teknologi juga banyak kebudayaan-kebudayaan asing mengalir deras dan mempengaruhi gaya hidup masyarakat. Khususnya dalam hal ini musik R&B, para pemain musik R&B mengikuti perkembangan gaya hidup kebarat-baratan, sesuai dengan dari mana musik ini lahir pada awal perkembangannya. Pemain musik R&B meyakini mengikuti gaya hidup seperti artis R&B di luar negri seperti mode fashion juga berpengaruh dengan rasa percaya diri sebagai musisi R&B.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Koentjaraningrat (1997) mengatakan Kebudayaan dalam arti kesenian
adalah: ciptaan dari segala fikiran dan prilaku manusia yang fungsional, estetis,
dan indah, sehingga kesenian dapat dinikmati dengan panca inderanya yaitu:
penglihat, penghirup, pengecap, perasa, dan pendengar.
Dipandang dari sudut cara kesenian sebagai ekspresi hasrat manusia akan
keindahan itu dinikmati, maka Koentjaraningrat (1996) mengatakan ada dua
lapangan besar penelitian, yaitu : (1) seni rupa, atau kesenian yang dinikmati oleh
mata, dan (2) seni suara, atau kesenian yang dinikmati manusia dengan telinga.
Dari penjabaran bentuk kesenian di atas, khususnya dalam penelitian ini penulis
lebih terfokus pada bentuk kesenian yang kedua yaitu seni suara yang juga disebut
seni musik dengan menggunakan vocal (menyanyi) dan instrumental (dengan alat
bunyi-bunyian).
Musik bagi sebagian orang merupakan suatu hal yang tidak bisa
dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Beberapa orang menganggap bahwa musik
dalah bagian hidup dari dirinya. Dengan mendengarkan musik, maka segala
kegiatannya dapat berjalan lancar. Di saat sedih ataupun senang sebagian orang
mendengarkan musik. Tak jarang hal itu dilakukan oleh sebagian orang untuk
Musik adalah salah satu seni tertua, bahkan tidak ada sejarah peradaban
dunia atau masyarakat yang dilewati tanpa adanya musik. Musik dapat
didefinisikan sebagai sebuah cetusan ekspresi perasaan atau pikiran yang
dikeluarkan secara teratur dalam bentuk bunyi. Pada masa sekarang ini, musik
telah menjadikan dirinya seni yang penting dan berkembang terus, bahkan
perkembangannya sangat cepat. Hampir disetiap tempat, di sepanjang hari, musik
dapat dinikmati, baik melalui radio, televisi, walkman, tape recorder, ipod,
maupun melalui pertunjukan musik langsung. Musik dapat sebagai alat pemersatu
bangsa, musik dapat sebagai alat penghibur, sebagai mata pencaharian, ataupun
dengan nada dan kata yang menyentuh, musik dapat sebagai bahan perenungan
hati untuk instropeksi diri.
Pada umumnya musik terbagi menjadi menjadi berbagai aliran atau
diasebut genre. Beberapa jenis aliran musik dikutip dari situs wikipedia tersebut
adalah :
1. Musik klasik
Musik klasik biasanya merujuk pada musik klasik Eropa, tapi kadang juga pada musik klasik Persia, India, dan lain-lain. Musik klasik Eropa sendiri terdiri dari beberapa periode, misalnya barok, klasik, dan romantik. Musik klasik merupakan istilah luas yang biasanya mengacu pada musik yang dibuat di atau berakar dari tradisi kesenian Barat, musik kristiani, dan musik orkestra, mencakup periode dari sekitar abad ke-9 hingga abad ke-21. Musik klasik Eropa dibedakan dari bentuk musik non-Eropa dan musik populer terutama oleh sistem notasi musiknya, yang sudah digunakan sejak sekitar abad ke-16.[2] Notasi musik barat digunakan oleh komponis untuk memberi petunjuk kepada pembawa musik mengenai tinggi nada, kecepatan, metrum, ritme individual, dan pembawaan tepat suatu karya musik. Hal ini membatasi adanya praktek-praktek seperti improvisasi dan ornamentasi ad libitum yang sering didengar pada musik non-Eropa (bandingkan dengan musik klasik India dan musik tradisional Jepang) maupun musik popular.
Gospel adalah genre yang didominasi oleh vokal dan biasanya memiliki tema Kristen. Beberapa subgenrenya adalah contemporary gospel dan urban contemporary gospel. Di Indonesia, musik gospel banyak dipopulerkan oleh musisi seperti Franky Sihombing, Giving My Best, Nikita, True Worshippers dan banyak lagi.
3. Jazz
Jazz adalah jenis musik yang tumbuh dari penggabungan blues, ragtime, dan musik Eropa, terutama musik band. Beberapa subgenre jazz adalah Dixieland, swing, bebop, hard bop, cool jazz, free jazz, jazz fusion, smooth jazz, dan CafJazz.
4. Musik tradisional
Musik tradisional adalah musik yang hidup di masyarakat secara turun temurun, dipertahankan bukan sebagai sarana hiburan saja, melainkan ada juga dipakai untuk pengobatan dan ada yang menjadi suatu sarana komunikasi antara manusia dengan penciptanya, hal ini adalah menurut kepercayaan masing-masing orang saja. Musik tradisional merupakan perbendaharaan seni lokal di masyarakat. Musik tradisional yang ada di Indonesia, diantaranya adalah gamelan ,angklung dan sasando. selain dari musik tradisional yang berasal dari kebudayaan lokal, juga terdapat musik tradisional yang berasal dari pengaruh kebudayaan luar diantaranya gambang kromong, marawis dan keroncong.
5. Amerika latin
Musik Amerika latin termasuk musik dari Meksiko, Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan Karibia.
6. Blues
Blues berasal dari masyarakat Afro-Amerika yang berkembang dari musik Afrika barat. Jenis ini kemudian mempengaruhi banyak genre musik pop saat ini, termasuk ragtime, jazz, big band, rhythm and blues, rock and roll, country, dan musik pop.
7. Rhythm and Blues
Rhythm and blues adalah nama musik tradisional masyarakat Afro-Amerika, yaitu musik pop kulit hitam dari tahun 1940-an sampai 1960-an yang bukan jazz atau blues.
8. Funk
Funk juga dipelopori oleh musisi-musisi Afro-Amerika, misalnya James Brown, Parliament-Funkadelic, dan Sly and the Family Stone.
9. Rock
adalah perpaduan dari berbagai genre di akhir 1940-an, dengan musisi-musisi seperti Chuck Berry, Bill Haley, Buddy Holly, dan Elvis Presley. Hal ini kemudian didengar oleh orang di seluruh dunia, dan pada pertengahan 1960-an beberapa grup musik Inggris, misalnya The Beatles, mulai meniru dan menjadi populer. Musik rock kemudian berkembang menjadi psychedelic rock, kemudian menjadi progressive rock. Beberapa band Inggris seperti The Yardbirds dan The Who kemudian berkembang menjadi hard rock, dan kemudian menjadi heavy metal. Akhir 1970-an musik punk rock mulai berkembang, dengan kelompok-kelompok seperti The Clash, The Ramones, dan Sex Pistols. Di tahun 1980-an, rock berkembang terus, terutama metal berkembang menjadi hardcore, thrash metal, glam metal, death metal, black metal dan grindcore.
10.Pop
Musik pop adalah genre penting namun batas-batasnya sering kabur, karena banyak musisi pop dimasukkan juga ke kategori rock, hip hop, country, dsb.
11.Country
Country dipengaruhi oleh blues, dan berkembang dari budaya Amerika kulit putih, terutama di kota Nashville. Beberapa artis country awal adalah Merle Haggard dan Buck Owens.
12.Electronic
Electronic dimulai lama sebelum ditemukannya synthesizer, dengan tape loops dan alat musik elektronik analog di tahun 1950-an dan 1960-an. Para pelopornya adalah John Cage, Pierre Schaeffer, dan Karlheinz Stockhausen.
13.Ska, Reggae, Dub
Dari perpaduan musik R&B dan musik tradisional mento dari Jamaika muncul ska, dan kemudian berkembang menjadi reggae dan dub.
14.Hip hop / Rap / Rapcore
Musik hip hop dapat dianggap sebagai subgenre R&B. Dimulai di awal 1970-an dan 1980-an, musik ini mulanya berkembang di pantai timur AS, disebut East Coast hip hop. Pada sekitar tahun 1992, musik hip hop dari pantai barat juga mulai terkenal dengan nama West Coast hip hop. Jenis musik ini juga dicampur dengan heavy metal menghasilkan rapcore.
Medan, sebagai kota metropolis sekaligus kota terbesar ketiga di
Indonesia, merupakan kota yang akses informasinya semakin berkembang dengan
bidang teknologi dan informasi ini menjadikan kota Medan sebagai sebuah kota
yang sangat terbuka bagi segala bentuk penyebaran informasi, hal ini menjadikan
kota Medan mengikuti perkembangan zaman secara global. Termasuk didalamnya
perkembangan musik popular.
Banyak Konser musik yang telah digelar di kota ini, dan rata-rata
semuanya ramai penonton. Gejala- gejala seperti ini menunjukkan adanya
kehidupan musik yang bergairah dan hidup di Medan. Kenyataan ini juga
didukung dengan semakin maraknya tempat-tempat hiburan yang menyajikan live
music di dalamnya, seperti terlihat pada pub, café, bahkan restoran. Tidak dapat
dipungkiri lagi, media- media komunikasi elektronik yang semakin canggih dalam
memberikan informasi telah mengarahkan masyarakat kepada aliran musik yang
lebih populer (yang dipengaruhi oleh budaya Barat), salah satunya yang paling
menonjol adalah aliran musik Rhythm and Blues (R&B).
Melihat perkembangan dunia hiburan di Medan sekarang ini, telah banyak
diwarnai oleh berbagai aliran musik. Salah satu aliran musik yang sedang
berkembang dan banyak diminati adalah aliran musik R&B. Disamping itu juga
sekarang banyak kita jumpai pemusik yang sebelumnya beraliran selain R&B,
sekarang menjadi beralih ke R&B yang semata-mata mereka lakukan hanya untuk
memenuhi permintaan pasar ataupun penikmat musik R&B dalam hal ini adalah
masyarakat. Ada juga pemusik yang menggunakan pendekatan musik Dance R&B
untuk dijadikan sebagai lagu nasyid.
Dominasi aliran musik Rhythm and Blues ini juga ditandai dengan
(baik penyanyi dalam negri maupun internasional) di berbagai ajang penghargaan
bagi insan musik. Dari dalam negri sendiri ada nama- nama penyanyi seperti
Glenn Fredly, Ello, T-Five, Dewi Sandra, Saykoji, Maliq n d’essential, dan masih
banyak lagi yang mengusung genre musik ini dan terbukti bahwa album- album
mereka sangat laku di pasaran musik tanah air dan single- single lagu mereka
menjadi top hits di chart lagu Indonesia.
Genre musik R&B sudah ada dan berkembang dengan pesat sejak tahun
1940an, walaupun demikian sejarah kemunculan musik R&B tidak semanis yang
dibayangkan oleh khalayak umum. Musik ini lahir di tengah-tengah penderitaan
orang – orang berkulit hitam (keturunan Afrika dan Amerika) yang hidup di
bawah bayang – bayang paham rasialis pada waktu itu. Kehidupan mereka begitu
menderita dan dipingit serta dikucilkan oleh warga asli Amerika yang merupakan
warga mayoritas. Oleh karena itu tidak salah jika musik R&B bisa juga disebut
sebagai ‘saudara’ musik Jazz, karena selain lahir dari tangan orang – orang
berkulit hitam, musik ini juga lahir pada kondisi yang sama.
Sejarah R&B sebenarnya sudah ada sejak dekade 1940-an. Menurut situs
wikipedia (2006) R&B atau singkatan rhythm and blues pertama kali digunakan
sebagai sebuah istilah pemasaran oleh Jerry Wexler dari majalah Billboard di
Amerika Serikat (AS). Istilah tersebut digunakan untuk menyebut sebuah gaya
musik yang sedang naik daun pada waktu itu, yaitu merupakan gaya musik yang
dimainkan oleh warga kulit hitam AS dan merupakan kombinasi antara warna
musik jazz dan blues, yang ditambahkan unsur ritme berupa beat (ketukan) yang
diekspos di dalamnya. Jadi, sejak awalnya R&B sudah merupakan genre musik
Dari sepenggalan cerita di atas, siapa yang menyangka kalau musik orang–
orang kulit hitam (negro) tersebut justru kini menjadi raja di antara genre musik
lain di dalam dunia musik populer dewasa ini. Kita lihat saja bagaimana
acara-acara musik di TV yang banyak menayangkan musik R&B dengan tiada hentinya
dan semakin hari tingkat kegemaran masyarakat dunia akan musik R&B semakin
tinggi pula, memang tiada hari tanpa musik R&B.
Kesuksesan R&B dapat dilihat dari merambahnya pengaruh genre musik
ini kepada genre-genre yang lain, misalnya pop,rock, soul, hingga reggae. Sebuah
fenomena yang disebut crossover, dimana aliran musik tersebut di atas juga
menambahkan unsur R&B di dalamnya.Fenomena tersebut merupakan salah satu
keunggulan dari musik R&B yakni bisa berkolaborasi dengan musik jenis apapun,
entah jenis pop, jazz, rock, bahkan klasik sekalipun sehingga musik R&B bisa
dikatakan cocok untuk segala umur.
Keberhasilan musik ini tidak terbatas pada kancah industri musik dunia,
tetapi juga terlihat pada ruang-ruang lain di ranah budaya pop. Film-film produksi
Hollywood belum dianggap ”keren” dan ”gaul” (oleh sebagian besar kaum anak
muda tentunya) kalau belum memasukkan lagu-lagu R&B sebagai soundtrack-
nya. Perhatikan saja soundtrack dari film Box Office: The Fast and The Furious
(2001) dan sekuelnya, 2 Fast 2 Furious (2003) hampir seluruh lagunya bergenre
R&B. Sifat R&B yang mampu bercrossover dengan genre musik lain menjadikan
musik ini seolah–olah tidak memiliki batasan tertentu untuk berkembang dan
begitu diminati di kalangan musisi serta anak muda dewasa ini. Jadi wajar saja
karena sifatnya yang bisa dibilang ’gaul’, sama persis dengan sifat anak muda
pada umumnya.
Animo masyarakat Medan (khususnya generasi muda) sangat tinggi
terhadap jenis musik ini, yang pada perkembangannya telah mengkombinasikan
elemen dari soul music, funk music, pop music, dan yang terakhir bergabung
hip-hop music (setelah tahun 1986). Pada saat ini jenis musik campuran ini dikenal
dengan nama contemporary R & B. Musik yang awal mulanya diperkenalkan oleh
orang kulit hitam Amerika ini (African-American) seakan menjadi bagian penting
bagi para generasi muda. Fakta ini didukung dengan banyaknya stasiun radio yang
memutar lagu- lagu beraliran ini. Munculnya dan berkembangnya banyak klub
penari breaker (tari yang dipengaruhi oleh budaya R&B kontemporer) di kalangan
generasi muda di Medan juga dipacu oleh kesenangan mereka terhadap genre
R&B kontemporer.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah sebelumnya, permasalahan
utama dari penelitian ini adalah bagaimana keberadan musik R&B di kota medan?
Permasalahan tersebut dapat dijabarkan ke dalam beberapa pertanyaan penelitian
1. Bagaimana perkembangan aliran musik R&B di kota Medan?
2. Bagaimana gaya hidup pemain musik R&B di kota Medan?
3. Apa motivasi pemain musik R&B membawakan aliran musik R&B di
kota Medan?
1.3 Lokasi penelitian
Penelitian ini dilakukan di dua tempat yaitu pub and live music soccer di
Hotel Grand Angkasa Medan dan pub and live music the song di Hotel Tiara
Medan. Alasan memilih lokasi ini karena di dua tempat ini sering menyajikan
pertunjukan musik R&B setiap harinya.
1.4. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana perkembangan
aliran musik R&B dan motivasi pemain musik R&B di kota Medan. Penelitian ini
juga bermanfaat sebagai suatu proses untuk menerapkan pengetahuan yang telah
di dapat melalui proses perkuliahan selama ini, serta sebagai sumbangan ilmu
pengetahuan bagi para akademisi dan masyarakat umum.
1.5Tinjauan Pustaka
Kebudayaan adalah : “Seperangkat peraturan atau norma yang dimiliki
bersama oleh para anggota masyarakat,yang kalau dilaksanakan oleh para
anggotanya melahirkan prilaku yang dipandang layak dan dapat diterima
Malinowski (dalam Haviland, 1985) memberikan tiga tingkatan
fundamental.yang katanya harus dipecahkan oleh setiap kebudayaan, yaitu:
1. Kebudayaan harus memenuhi kebutuhan biologis, seperti kebutuhan
akan pangan dan prokreasi.
2. Kebudayaan harus memenuhi kebutuhan instrumental, seperti kebutuhan
akan hukum dan pendidikan.
3. Kebudayaan harus memenuhi kebutuhan intergrative, seperti agama dan
kesenian.
Menurut Koentjaraningrat “kebudayaan adalah seluruh sistem gagasan, dan
rasa, tindakan dan karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan
bermasyarakat,yang dijadikan miliknya belajar.” Dengan demikian hampir semua
yang dilakukannya dalam kehidupan bermasyarakat yang tidak dibiasakannya
dengan belajar (yaitu naluri,refleks,tindakan-tindakan yang dilakukan akibat suatu
proses fisiologi), maupun berbagai tindakan membabi buta, sangat terbatas
.bahkan berbagai tindakan yang merupakan naluri(makan.minum,berjalan) juga
telah banyak dirombak oleh manusia itu sendiri, sehingga menjadi tindakan
berkebudayaan (Koenjaraningrat,1996:72-73).
Menurut koentjaraningrat (1996) kebudayaan memiliki tujuh unsur yang
dapat disebut sebagai isi pokok dari tiap kebudayaan, diantara tujuh unsur tersebut
adalah :
1. Bahasa
2. Sistem pengetahuan
3. Organisasi sosial
5. sistem mata pencaharian hidup
6. Sistem religi
7. Kesenian
Kesenian sebagai salah satu unsur kebudayaan menunjukkan fungsinya
yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Melalaui kesenian, manusia
mencari, merasakan, dan menciptakan aktivitas yang dapat memenuhi rasa estetis,
sesuai dengan tuntutan emosionalnya (Thohir, 1989:4).
“Kebudayaan dalam istilah kesenian adalah: ciptaan dari pikiran atau
prilaku manusia yang fungsional estetis dan indah sehingga ia dapat dinikmati
dengan panca inderanya (yaitu penglihat, pencium, pengecap, persa, dan
pendengar)” (Koenjaraningrat.1997:19).
Berdasarkan indera pendengar manusia ,maka kesenian dibagi ke dalam :
1. Seni musik (termasuk seni musik tradisional)
2. Seni kesusastraan.
Musik adalah:
• Ilmu atau seni yang menyusun nada atau suara dalam urutan, kombinasi, dan
hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai
kesatuan dan kesinambungan.
• Nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama,
lagu, dan keharmonisan (terutama yang menggunakan alat-alat yang dapat
• Cabang seni yang membahas dan menetapkan berbagai suara ke dalam pola-
pola yang dapat dimengerti dan dipahami manusia. (Kamus Musik , 2003: 288).
Meriam (1963) mengatakan “penggunaan dan fungsi musik mewakili salah satu dari beberapa masalah penting…tidak hanya menggambarkan kenyataan tentang musik, akan tetapi, yang lebih penting lagi adalah arti sesungguhnya dari musik. Proses penggambaran kenyataan tersebut, menjadikan hal ini penting, menjadikannya sebagai bagian dari masukan yang cukup berarti, ketika hal tersebut diaplikasikannya untuk dapat menjelaskan fenomena yang digambarkan…tidak hanya untuk mengetahui hal itu saja, tetapi lebih penting lagi bagaimana hal tersebut (musik) buat masyarakan dan bagaimana hal tersebut bekerja.”
Lebih rinci lagi Adapun fungsi musik menurut Merriam (1963) antara lain sebagai
berikut :
1) Sebagai Media Hiburan
2) Sebagai Media pengobatan
3) Sebagai Media peningkatan kecerdasan (intelegensi)
4) Dipakai dalam suasana upacara keagamaan
5) Musik sebagai terapi tingkah laku
6) Sebagai sarana komunikasi
7) Sebagai representasi simbolis Sebagai peneguh ritus-ritus dan ikatan
sosial
Setelah menciptakan sebuah aktivitasnya kesenian, manusia akan selalu
berusaha untuk mencari cara, guna pengembangan selanjutnya. Hal ini karena
perkembangan zaman dan tuntutan masyarakat yang semakin maju. Sebelum
membicarakan lebih lanjut konsep pengembangan Musik R&B, perlu kiranya
terlebih dahulu dikemukakan apa yang dimaksud dengan pengembangan.
Pengembangan menurut Sedyawati (1984:39) mengandung dua
1. Pengembangan dalam arti pengolahan berdasarkan unsur-unsur tradisi yang
diberi nafas baru yang sesuai dengan tingkat perkembangan masa, tanpa
mengurangi atau menghilangkan nilai-nilai tradisi.
2. Pengembangan dalam arti penyebarluasan, untuk dapat dinikmati dan diresapi
oleh lingkungan masyarakat yang lebih luas.
Pengembangan dalam pengertian pertama, sangat erat hubunganya dengan
masalah-msalah yang menyangkut soal mutu seni, yang dalam istilah asing
disebut development (perkembangan), sedangkan pengembangan dalam
pengertian yang kedua, dalam istilah asing dissemination (penyebaran). Menurut
Sedyawati (1981:50), pengembangan seni tradisi berarti membesarkan volume
penyajian, meluaskan wilayah pengenalannya. Tetapi juga berarti membesarkan
volume penyajiannya, meluaskan wilayah pengenalannya. Tetapi juga berarti
memperbanyak tersedianya kemungkinan untuk mengolah dan memperbaharui
wajah, suatu usaha yang mempunyai arti sebagai sarana untuk timbulnya
pencapaian kualitas.
Lebih lanjut (Sedyawati, 1981:7) menambahkan bahwa pengembangan
bertujuan agar seni tidak saja tetap hidup, melainkan bertujuan agar tetap tumbuh.
Pengembangan itu dapat meliputi perluasan variasi bentuk maupun perluasan
cakupan bidang garapannya. Dengan demikian berdasarkan uraian diatas,
pengembangan kesenian adalah menambah atau memperbbesar volume penyajian
suatu bentuk karya seni musik, (iringan/musik, tata rias, tata busana, tempat
pentas, dan pola lantai) dengan tujuan meningkatkan kualitas dengan tidak
Dalam Kamus Bahasa Indonesia kata bentuk mempunyai arti wujud yang
ditampilkan (Poerwadarminta, 1987:122). Selanjutnya menurut Suwandana
(1992:5) kata bentuk mempunyai arti sesuatu media atau alat komunikasi untuk
menyampaikan pesan tertentu dan pencipta kepada masyarakat sebagai penerima,
sementara Harol Eugg (dalam Isdiyanto, 1998:45) menyatakan bahwa bentuk
adalah organisasi yang paling cocok dan kekuatan-kekuatan, dari
hubungan-hubungan yang didasarkan oleh seniman, hingga ia dapat meletakkannya dengan
sesuatu materi obyektif. Bentuk adalah unsur dasar semua perwujudan.
Bentuk seni sebagai ciptaan seniman merupakan wujud dan ungkapan isi,
pandangan dan tanggapannya kedalam bentuk fisik yang dapat ditangkap indra.
Apabila kata bentuk digunakan dalam pengertian bentuk penyajian dalam Musik
R&B adalah segala sesuatu yang disajikan atau ditampilkan untuk dapat dinikmati
atau dilihatdan didengar. Kehadiran bentuk Musik R&B akan tampak pada Iringan
musik, pola kesinambungan musik, yang ditunjang dengan unsur-unsur
pendukung penampilan musiknya serta kesesuaian dengan maksud dan tujuan
musiknyanya. Unsur-unsur pendukung atau pelengkap sajian musik antara lain
symbol-simbol, gerak, iringan atau musik, tata rias, tata busana, dan tempat
pentas. Dari beberapa pendapat diatas, bentuk penyajian adalah wujud dari
beberapa rangkaian symbol-simbol, gerak, iringan musik, tata rias, tata busana,
tempat pentas, dan pola lantai yang sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan
suatu pesan tertentu dan pencipta kepada masyarakat.
Aliran Musik R&B Merupakan singkatan dari rhythm and blues yang
berarti merupakan salah satu dari aliran musik yang populer. Suatu aliran atau
yang merupakan kombinasi musik antara jazz dan blues. Pada perkembangannya
di tahun 1986 sebagai musik kontemporer, R&B mengkombinasikan elemen dari
soul music, funk music, pop music, dan hip-hop.(Wikipedia Free Dictionary,
www.wikipedia.com)
R&B Merupakan musik yang lahir dari sentuhan orang berkulit hitam di
Amerika pada tahun 1940an. Secara umum, generasi masa kini mengenal R&B
dari ciri khas adanya beat atau ketukan perkusi yang menonjol dalam
lagu-lagunya. Selain itu, setiap musik yang dimainkan oleh orang-orang berkulit hitam
kemudian oleh khalayak umum dipukul rata menjadi musik R&B.
(Wikipedia,2006 )
Musik popular cenderung diciptakan dengan beberapa sifat yang salah
satutya berupa representasi dari kehidupan manusia, dimana didalamnya terdapat
ekspresi, impresi, sugesti, dan lain-lain. George Plasketes mengatakan
“Musik merupakan pusat dari pengalaman usia remaja, meliputi identitasnya, ideology, dan aktivitas. Semakin meningkat, lirik lagu yang rumit menjadi sangat kuat dan sangat berarti, dari nyayian perorangan menjadi musik kelompok perlawanan untuk protes dan perubahan ditengah-tengah pergolakan politik dan social dengan latar belakang sebuah massa.” (dalam Thomas Inge dan Dennis Hall, 2002 : 1118)
R&B sebagai salah satu aliran musik pada masa sekarang ini termasuk
bagian dari budaya popular. William mendefinisikan empat makna dari istilah
popular yaitu :
“Disukai oleh banyak orang; berbentuk kegiatan atau usaha-usaha yang tidak utama; usaha yang digunakan untuk memenangkan selera masyarakat ; budaya diciptakan dan diperuntukkan untuk diri mereka sendiri.” (dalam storey, 2001 : 5-6).
Dari penjelasan diatas budaya popular sebagai serangkaian hal-hal
yang menjadi penciptanya, diproduksi secara massal dan untuk dikonsumsi secara
massal, serta mewakili atau memberikan ide dan tata prilaku bagi konsumennya
secara massal. Nilai simbolis dalam konsumsi tampak diinterpretasikan secara
berbeda oleh kelompok yang berbeda.
Goffman (1951) mengatakan :
“barang yang dikonsumsi kemudian menjadi wakil dari kehadiran. Hal ini berhubungan dengan aspek-aspek psikologis dimana konsumsi suatu produk berkaitan dengan perasaan atau rasa percaya diri yang menunjukkan bahwa itu bukan hanya sekedar assesoris, tetapi barang-barang merupakan isi dari kehadiran seseorang karena dengan cara itu ia berkomunikasi.”(dalam Abdullah 2006)
Berdasarkan proses konsumsi dapat dilihat bahwa konsumsi citra (image)
di satu pihak telah menjadi proses konsumsi yang penting dimana citra yang
dipancarkan oleh suatu produk dan praktik merupakan alat ekspresi diri bagi
kelompok. Proses konsumsi simbolis diatas telah menegaskan beberapa
kecenderungan yaitu salah satu diantaranya Abdullah (2006) mengatakan :
“Pertama, hidup di perkotaan telah menjadi suatu proses seni yang bertumpu pada the work of art, yang menegaskan nilai-nilai khusus. Hal ini dapat dilihat bahwa semua kelompok memperlihatkan keahlian didalam menempatkan diri secara lebih baik dalam posisinya masing-masing dengan kemampuan mempercantik atau menserasikan penampilan. Barang-barang atau praktik-praktik sebagai alat komunikasi telah mengalami proses intensifikasi yang berbeda. Penambahan gaya pada setiap bidang dari penampilan dan kebiasaan merupakan cara untuk menyesuaikan diri dengan konteks dimana seorang menjadi bagian yang bagaimanapun juga memperlihatkan kecenderungan-kecenderungan dalam pembentukan relativisme nilai. Sentuhan seni tampak pada setiap benda, seperti rumah dan sesisinya, praktik-praktik, seperti prilaku makan dan rekreasi. Semua itu dilakukan sebagai bagian dari proses estetis dengan lebih menekankan nilai-nilai simbolis ketimbang nilai kegunaan, yang ini mendorong redefinisi etika dalam kehidupan kolektif.”
Dari uraian di atas secara ringkas Musik R&B sebagai sebuah unsur
dengan penampilan musik beserta dengan para musisinya dan artisnya yang
menggunkan seperangkat produk yang menjadi citra (image) yang dikenakan
untuk mewakili kelompoknya, yang kemudian menjadi symbol-simbol yang
digemari oleh pengikut aliran musik ini.
1.6Metode Penelitian
1.6.1 Tipe dan pendekatan penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan pendekatan
historis yang bersifat deskriptif, yang memberikan gambaran dengan cepat
tentang suatu individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu, dengan mencari
Group Musik R&B yang memainkan musik ini dalam berbagai kurun waktu.
Seperti yang dijelaskan Hebert (dalam Koentjaraningrat, 1983: 30-32),
bahwa maksud dari penelitian diskriptif adalah semata-mata untuk memberikan
gambaran yang tepat dari suatu gejala dan pokok perhatian adalah pengaturan
yang cermat dari satu atau lebih variable terikat dalam suatu kelompok penduduk
tertentu. Penelitian diskriptif kualitatif menurut Rahman (1993: 108), adalah
prosedur penelitian yang menggunakan data diskriptif berupa kata-kata tertulis
atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif karena ingin mendeskripsikan berupa
1.6.2 Pengumpulan data
Teknik penumpulan data yang digunakan berupa data kualitatif, yaitu
pengumpulan data yang tidak menggunakan perhitungan angka, namun
berdasarkan fakta-fakta yang diproleh melalui : metode observasi dan wawancara
Observasi, wawancara, dan dokumen.
Mendeskripsikan masalah mengenai musik R&B yang terdapat di kota
medan, penelitian akan langsung turun ke kelapangan sebagai suatu upaya untuk
memperoleh data primer dari wawancara dan observasi, slain itu peneliti juga
akan melakukan studi kepustakaan untuk memperoleh data sekunder. Dalam
penelitian kualitatif untuk memperoleh data primer tersebut metode yang
digunakan adalah :
a. Observasi
Observasi adalah pengamatan terhadap suatu objek. adapun jenis
Observasi yang penulis lakukan adalah observasi langsung. Dalam pengamatan
penulis tidak turut aktif dalam kegiatan dan tugas yang dijalankan oleh para
subjek, tetapi penulis cukup mengadakan pengamatan pengambilan data. Metode
observasi dilakukan guna mengetahui situasi dalam konteks ruang dan waktu pada
daerah penelitian. Menurut penulis data yang diperoleh dari hasil wawancara saja
diperlukan suatu aktivitas dengan langsung mendatangi suatu tempat penelitian
dan melakukan pengamatan. Penulis menggunakan alat bantu kamera untuk
mengambil gambarnya. Hal-hal yang diamati adalah bentuk penyajian aliran
musik R&B dan Aktivitas para pelaku musik R&B di kota Medan.
b. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan
dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara atau terviewer yang mengajukan
pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan jawaban dari pertanyaan
yang diajukan (Moleong, 1998: 115). Dalam penelitian ini, penulis menggunakan
wawancara Mendalam.
Wawancara mendalam yang dilakukan dipandu dengan pedoman
wawancara (interview guide). Wawancara mendalam dilakukan terhadap
informan pangkal, informan kunci dan informan biasa. Informan pangkal
merupakan informan awal yang dijumpai yang dianggap dapat membantu peneliti
dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi informan pangkal
adalah Ketua perkumpulan musisi R&B di Medan. Informan kunci merupakan
informan yang memiliki pengetahuan yang luas tentang masalah yang sedang di
teliti. Dalam penelitian ini yang menjadi informan kunci adalah Musisi dan
penggemar musik di Medan dari kalangan Musik R&B. Sedangkan yang menjadi
informan biasa adalah masyarakat umum yang memiliki perhatian khusus pada
bidang musik. Jumlah informan kunci dan informn biasa ditentukan sesuai dengan
kebutuhan data yang akan diperoleh.
Wawancara mendalam yang di tujukan kepada informan untuk
- Wawancara dengan ketua perkumpulan musik R&B di kota Medan, untuk
memperoleh informasi tentang asal-usul masuk dan berkembangnya musik
R&B di kota Medan.
- Wawancara dengan seniman R&B untuk memperoleh informasi tentang
gaya hidup musisi Aliran musik R&B dan motivasi mereka membawakan
musik R&B.
- Wawancara dengan Penggemar musik R&B serta masyarakat umum untuk
memperoleh informasi tentang gambaran dan pandangan umum mengenai
keberadaan musik R&B di kota Medan.
1.6.3 Analisa Data
Analisa data merupakan sebuah pengkajian di dalam data yang mencakup
prilaku objek, atau pengetahuan yang teridentifikasi. Beberapa hal yang dilakukan
dalam analisa data yaitu: pemilihan, pemilahan, kategorisasi dan evaluasi data.
Data yang diperoleh tersebut dianalisis menggunakan teknik analisis domain.
Teknik analisis domain digunakan untuk menganalisis gambaran objek penelitian
secara umum, namun relatif utuh tentang objek penelitian. Artinya analisis hasil
penelitian ini hanya ditargetkan untuk memperoleh gambaran seutuhnya mengenai
perkembangan aliran musik R&B di kota Medan.
Langkah selanjutnya data-data akan di analisis secara kualitatif
keseluruhan data yang diperoleh dari observasi, wawancara, dan sumber
kepustakaan disusun berdasarkan pemahaman-pemahaman akan fokus penelitian
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
2.1. Sejarah Kota Medan
Pada zaman dahulu Kota Medan ini dikenal dengan nama Tanah Deli dan
keadaan tanahnya berawa-rawa kurang lebih seluas 4000 Ha. Beberapa sungai
melintasi Kota Medan ini dan semuanya bermuara ke Selat Malaka. Sungai-sungai
itu adalah Sei Deli, Sei Babura, Sei Sikambing, Sei Denai, Sei Putih, Sei Badra,
Sei Belawan dan Sei Sulang Saling/Sei Kera.
Pada mulanya yang membuka perkampungan Medan adalah Guru
Patimpus lokasinya terletak di Tanah Deli, maka sejak zaman penjajahan orang
selalu merangkaikan Medan dengan Deli (Medan–Deli). Setelah zaman
kemerdekaan lama kelamaan istilah Medan Deli secara berangsur-angsur lenyap
sehingga akhirnya kurang popular.
Dahulu orang menamakan Tanah Deli mulai dari Sungai Ular (Deli
Serdang) sampai ke Sungai Wampu di Langkat sedangkan Kesultanan Deli yang
berkuasa pada waktu itu wilayah kekuasaannya tidak mencakup daerah diantara
kedua sungai tersebut.
Secara keseluruhan jenis tanah di wilayah Deli terdiri dari tanah liat, tanah
merupakan penelitian dari Van Hissink tahun 1900 yang dilanjutkan oleh
penelitian Vriens tahun 1910 bahwa disamping jenis tanah seperti tadi ada lagi
ditemui jenis tanah liat yang spesifik. Tanah liat inilah pada waktu penjajahan
Belanda ditempat yang bernama Bakaran Batu (sekarang Medan Tenggara atau
Menteng) orang membakar batu bata yang berkwalitas tinggi dan salah satu pabrik
batu bata pada zaman itu adalah Deli Klei.
Mengenai curah hujan di Tanah Deli digolongkan dua macam yakni :
Maksima Utama dan Maksima Tambahan. Maksima Utama terjadi pada
bulan-bulan Oktober s/d bulan-bulan Desember sedang Maksima Tambahan antara bulan-bulan
Januari s/d September. Secara rinci curah hujan di Medan rata-rata 2000 pertahun
dengan intensitas rata-rata 4,4 mm/jam.
Menurut Volker pada tahun 1860 Medan masih merupakan hutan rimba
dan disana sini terutama dimuara-muara sungai diselingi pemukiman-pemukiman
penduduk yang berasal dari Karo dan semenanjung Malaya. Pada tahun 1863
orang-orang Belanda mulai membuka kebun Tembakau di Deli yang sempat
menjadi primadona Tanah Deli. Sejak itu perekonomian terus berkembang
sehingga Medan menjadi Kota pusat pemerintahan dan perekonomian di Sumatera
Utara.
Pada awal perkembangannya merupakan sebuah kampung kecil bernama
"Medan Putri". Perkembangan Kampung "Medan Putri" tidak terlepas dari
posisinya yang strategis karena terletak di pertemuan sungai Deli dan sungai
Babura, tidak jauh dari jalan Putri Hijau sekarang. Kedua sungai tersebut pada
sehingga dengan demikian Kampung "Medan Putri" yang merupakan cikal bakal
Kota Medan, cepat berkembang menjadi pelabuhan transit yang sangat penting.
Semakin lama semakin banyak orang berdatangan ke kampung ini dan
isteri Guru Patimpus yang mendirikan kampung Medan melahirkan anaknya yang
pertama seorang laki-laki dan dinamai si Kolok. Mata pencarian orang di
Kampung Medan yang mereka namai dengan si Sepuluh dua Kuta adalah bertani
menanam lada. Tidak lama kemudian lahirlah anak kedua Guru Patimpus dan
anak inipun laki-laki dinamai si Kecik.
Pada zamannya Guru Patimpus merupakan tergolong orang yang
berfikiran maju. Hal ini terbukti dengan menyuruh anaknya berguru (menuntut
ilmu) membaca Alqur’an kepada Datuk Kota Bangun dan kemudian
memperdalam tentang agama Islam ke Aceh. Keterangan yang menguatkan
bahwa adanya Kampung Medan ini adalah keterangan H. Muhammad Said yang
mengutip melalui buku Deli In Woord en Beeld ditulis oleh N.Ten Cate.
Keterangan tersebut mengatakan bahwa dahulu kala Kampung Medan ini
merupakan Benteng dan sisanya masih ada terdiri dari dinding dua lapis berbentuk
bundaran yang terdapat dipertemuan antara dua sungai yakni Sungai Deli dan
sungai Babura. Rumah Administrateur terletak diseberang sungai dari kampung
Medan. Kalau kita lihat bahwa letak dari Kampung Medan ini adalah di Wisma
Benteng sekarang dan rumah Administrateur tersebut adalah kantor PTP IX
Sekitar tahun 1612 setelah dua dasa warsa berdiri Kampung Medan,
Sultan Iskandar Muda yang berkuasa di Aceh mengirim Panglimanya bernama
Gocah Pahlawan yang bergelar Laksamana Kuda Bintan untuk menjadi pemimpin
yang mewakili kerajaan Aceh di Tanah Deli.
Gocah Pahlawan membuka negeri baru di Sungai Lalang, Percut.
Selaku Wali dan Wakil Sultan Aceh serta dengan memanfaatkan
kebesaran imperium Aceh, Gocah Pahlawan berhasil memperluas wilayah
kekuasaannya, sehingga meliputi Kecamatan Percut Sei Tuan dan Kecamatan
Medan Deli sekarang. Dia juga mendirikan kampung-kampung Gunung Klarus,
Sampali, Kota Bangun, Pulau Brayan, Kota Jawa, Kota Rengas Percut dan
Sigara-gara.
Dengan tampilnya Gocah pahlawan mulailah berkembang Kerajaan Deli
dan tahun 1632 Gocah Pahlawan kawin dengan putri Datuk Sunggal. Setelah
terjadi perkawinan ini raja-raja di Kampung Medan menyerah pada Gocah
Pahlawan.
Gocah Pahlawan wafat pada tahun 1653 dan digantikan oleh puteranya
Tuangku Panglima Perunggit, yang kemudian memproklamirkan kemerdekaan
Kesultanan Deli dari Kesultanan Aceh pada tahun 1669, dengan ibukotanya di
Labuhan, kira-kira 20 km dari Medan.
Jhon Anderson seorang Inggris melakukan kunjungan ke Kampung Medan
tahun 1823 dan mencatat dalam bukunya Mission to the East Coast of Sumatera
tapi dia hanya melihat penduduk yang berdiam dipertemuan antara dua sungai
tersebut.
Anderson menyebutkan dalam bukunya “Mission to the East Coast of
Sumatera“ (terbitan Edinburg 1826) bahwa sepanjang sungai Deli hingga ke
dinding tembok mesjid Kampung Medan di bangun dengan batu-batu granit
berbentuk bujur sangkar. Batu-batu ini diambil dari sebuah Candi Hindu Kuno di
Jawa.
Pesatnya perkembangan Kampung "Medan Putri", juga tidak terlepas dari
perkebunan tembakau yang sangat terkenal dengan tembakau Delinya, yang
merupakan tembakau terbaik untuk pembungkus cerutu. Pada tahun 1863, Sultan
Deli memberikan kepada Nienhuys Van der Falk dan Elliot dari Firma Van
Keeuwen en Mainz & Co, tanah seluas 4.000 bahu (1 bahu = 0,74 ha) secara
erfpacht 20 tahun di Tanjung Sepassi, dekat Labuhan. Contoh tembakau deli.
Maret 1864, contoh hasil panen dikirim ke Rotterdam di Belanda, untuk diuji
kualitasnya. Ternyata daun tembakau tersebut sangat baik dan berkualitas tinggi
untuk pembungkus cerutu.
Kemudian di tahun 1866, Jannsen, P.W. Clemen, Cremer dan Nienhuys
mendirikan de Deli Maatscapij di Labuhan. Kemudian melakukan ekspansi
perkebunan baru di daerah Martubung, Sunggal (1869), Sungai Beras dan
Klumpang (1875), sehingga jumlahnya mencapai 22 perusahaan perkebunan pada
tahun 1874. Mengingat kegiatan perdagangan tembakau yang sudah sangat luas
dan berkembang, Nienhuys memindahkan kantor perusahaannya dari Labuhan ke
semakin ramai dan selanjutnya berkembang dengan nama yang lebih dikenal
sebagai "Kota Medan".
2.2. Kota Medan Secara Geografis
Secara geografis, Kota Medan memiliki kedudukan strategis sebab
berbatasan langsung dengan Selat Malaka di bagian Utara, sehingga relatif dekat
dengan kota-kota / negara yang lebih maju seperti Pulau Penang Malaysia,
Singapura dan lain-lain. Demikian juga secara demografis Kota Medan
diperkirakan memiliki pangsa pasar barang/jasa yang relatif besar. Hal ini tidak
terlepas dari jumlah penduduknya yang relatif besar dimana tahun 2007
diperkirakan telah mencapai 2.083.156 jiwa. Demikian juga secara ekonomis
dengan struktur ekonomi yang didominasi sektor tertier dan sekunder, Kota
Medan sangat potensial berkembang menjadi pusat perdagangan dan keuangan
regional/nasional.
Sesuai dengan dinamika pembangunan kota, luas wilayah administrasi
Kota Medan telah melalui beberapa kali perkembangan. Pada Tahun 1951,
Walikota Medan mengeluarkan Maklumat Nomor 21 tanggal 29 September 1951,
yang menetapkan luas Kota Medan menjadi 5.130 Ha, meliputi 4 Kecamatan
dengan 59 Kelurahan. Maklumat Walikota Medan dikeluarkan menyusul
keluarnya Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 66/III/PSU tanggal 21
September 1951, agar daerah Kota Medan diperluas menjadi tiga kali lipat.
Melaui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1973
Kota Medan kemudian mengalami pemekaran wilayah menjadi 26.510 Ha yang
terdiri dari 11 Kecamatan dengan 116 Kelurahan. Berdasarkan luas administrasi
140/2271/PUOD, tanggal 5 Mei 1986, Kota Medan melakukan pemekaran
Kelurahan menjadi 144 Kelurahan.
Perkembangan terakhir berdasarkan Surat Keputusan Gubernur KDH
Tingkat I Sumatera Utara Nomor 140.22/2772.K/1996 tanggal 30 September 1996
tentang pendefitipan 7 Kelurahan di Kotamadya Daerah Tingkat II Medan
berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 tahun 1992
tentang Pembentukan Beberapa Kecamatan di Kotamadya Daerah Tingkat II
Medan, secara administrasi Kota Medan dimekarkan kembali, dibagi atas 21
Kecamatan yang mencakup 151 Kelurahan. Berdasarkan perkembangan
administratif ini Kota Medan kemudian tumbuh secara geografis, demografis dan
sosial ekonomis.
Gbr.I Peta kota Medan
Secara administratif , wilayah kota medan hampir secara keseluruhan
berbatasan dengan Daerah Kabupaten Deli Serdang, yaitu sebelah Barat, Selatan
dan Timur. Sepanjang wilayah Utara nya berbatasan langsung dengan Selat
Daya alam (SDA), Khususnya di bidang perkebunan dan kehutanan. Karenanya
secara geografis kota Medan didukung oleh daerah-daerah yang kaya Sumber
daya alam seperti Deli Serdang , Labuhan Batu, Simalungun, Tapanuli Utara,
Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Karo, Binjai dan lain-lain. Kondisi ini
menjadikan kota Medan secara ekonomi mampu mengembangkan berbagai
kerjasama dan kemitraan yang sejajar, saling menguntungkan, saling memperkuat
dengan daerah-daerah sekitarnya.
Di samping itu sebagai daerah yang pada pinggiran jalur pelayaran Selat
Malaka, Maka Kota Medan memiliki posisi strategis sebagai gerbang (pintu
masuk) kegiatan perdagangan barang dan jasa, baik perdagangan domestik
maupun kuar negeri (ekspor-impor). Posisi geografis Kota Medan ini telah
mendorong perkembangan kota dalam 2 kutub pertumbuhan secara fisik , yaitu
daerah terbangun Belawan dan pusat Kota Medan saat ini.
2.3. Kota Medan Secara Demografis
Penduduk Kota Medan memiliki ciri penting yaitu yang meliputi unsur
agama, suku etnis, budaya dan keragaman (plural) adat istiadat. Hal ini
memunculkan karakter sebagian besar penduduk Kota Medan bersifat terbuka.
Secara Demografi, Kota Medan pada saat ini juga sedang mengalami masa
transisi demografi. Kondisi tersebut menunjukkan proses pergeseran dari suatu
keadaan dimana tingkat kelahiran dan kematian tinggi menuju keadaan dimana
tingkat kelahiran dan kematian semakin menurun. Berbagai faktor yang
masyarakat dan perubahan social ekonominya. Di sisi lain adanya faktor
perbaikan gizi, kesehatan yang memadai juga mempengaruhi tingkat kematian.
Dalam kependudukan dikenal istilah transisi penduduk. Istilah ini
mengacu pada suatu proses pergeseran dari suatu keadaan dimana tingkat
kelahiran dan kematian tinggi ke keadaan dimana tingkat kelahiran dan kematian
rendah. Penurunan pada tingkat kelahiran ini disebabkan oleh banyak factor,
antara lain perubahan pola berfikir masyarakat akibat pendidikan yang
diperolehnya, dan juga disebabkan oleh perubahan pada aspek sosial ekonomi.
Penurunan tingkat kematian disebabkan oleh membaiknya gizi masyarakat akibat
dari pertumbuhan pendapatan masyarakat. Pada tahap ini pertumbuhan penduduk
mulai menurun.
Pada akhir proses transisi ini, baik tingkat kelahiran maupun kematian sudah tidak
banyak berubah lagi, akibatnya jumlah penduduk juga cenderung untuk tidak
banyak berubah, kecuali disebabkan faktor migrasi atau urbanisasi.
Komponen kependudukan lainnya umumnya menggambarkan berbagai
berbagai dinamika social yang terjadi di masyarakat, baik secara sosial maupun
kultural. Menurunnya tingkat kelahiran (fertilitas) dan tingkat kematian
(mortalitas), meningkatnya arus perpindahan antar daerah (migrasi) dan proses
urbanisasi, termasuk arus ulang alik (commuters), mempengaruhi kebijakan
kependudukan yang diterapkan. Pada akhir proses transisi ini, baik tingkat
kelahiran maupun kematian sudah tidak banyak berubah lagi, akibatnya jumlah
penduduk juga cenderung untuk tidak banyak berubah, kecuali disebabkan faktor
Tabel Jumlah Laju Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk
Di Kota Medan Tahun 2005 – 2007
Tahun
Keterangan : * Angka Sementara Pertengahan Tahun 2007
Melalui data tabel diatas diketahui, jumlah penduduk Kota Medan mengalami
peningkatan dari 2,036 juta jiwa pada tahun 2005 menjadi 2,067 juta jiwa pada
tahun 2006 dan 2,083 juta jiwa pada tahun 2007. Dari tahun ke tahun laju
pertumbuhan mengalami peningkatan dari 1,50 persen pada tahun 2005
meningkta menjadi 1,53 persen pada tahun 2006, dan menurun kembali menjadi
0,77 persen pada tahun 2007.
2.4. Kota Medan Sebagai Metropolitan
Beralih menjadi kota metropolis, kini Medan semakin hingar bingar
hal ini terlihat dari lokasi hiburan malam yang selalu penuh sesak dipenuhi
masyarakat dari berbagai usia. Mulai dari live musik, klub malam hingga diskotik
mulai berkembang di kota Medan.
Gbr.2. Tiara Pub di Medan
Fasilitas yang diperoleh pengunjung di Live musik, Club Malam dan
Diskotik malah sulit untuk dibedakan. Bahkan, perbedaan ini juga ternyata
membingungkan instansi yang mengurusi fasilitas pariwisata di Kota Medan
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota Medan Sesuai dengan perda NO.
37/2002 tentang Retribusi Izin Fasilitas Pariwisata. Di dalam Perda itu tak ada
yang merinci dengan jelas tentang perbedaan jenis tempat hiburan malam. Bila
secara defenisi, Kepala Bidang Sarana dan Prasana Pariwisata Kota Medan,
Ramlan menerangkan, Live Musik merupakan tempat untuk mendengarkan musik
Sedangkan untuk Club Malam, merupakan musik yang dipancarkan langsung dari
satu tempat dan kecenderungannya musik DJ, sementara itu, Diskotik ini sendiri
merupakan fasilitas hiburan malam yang merupakan full musik DJ dan disediakan
tempat untuk berdisko. Kenyataannya, aturan perbedaan ini tak sesuai dengan apa
yang ada di Medan. Sejumlah fasilitas hiburan malam khususnya Live Musik,
Diskotik dan Club Malam hampir seluruhnya menyediakan musik DJ. Uniknya,
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata tidak mengetahui hal ini.
Saat disinggung mengenai alat untuk perbedaan ketiga fasilitas pariwisata
Kota Medan ini, Ramlan mengakui bahwa sulit untuk dirinci masalah perbedaan
fasilitas hiburan malam jenis ini. Bisa dilihat sekarang ini, diskotik itu ada lima
yang memiliki izin yakni LG, The Song, M-Three, X-Three dan Iguana dan untuk
Club Malam ada dua yaitu Super dan Tobasa.
Beberapa tempat hiburan yang menyajikan musik sebagai hiburan di waktu
1. Diskotik di Niagara Hotel
2. Diskotik Retro di gedung Capital Building di Jalan Putri Hijau Medan
3. Diskotik F1 Jalan Kolonel Sugiono
4. Iguana Diskotik, Jalan Iskandar
5. The Song Diskotik (Tiara Hotel) Alamat: Jl. Imam Bonjol
6. Diskotek Sing a Long Hotel Novotel Soechi
7. Diskotik M-3 Thamrin Plaza
8. Soccer Music Lounge Jl. Sutomo No. 1 Basement Hotel Grand Angkasa,
Medan.
9. Station Karaoke Tiara Convention Center, Ground Floor – Medan
10.Rainbow Karaoke Jl. H. Adam Malik no. 5
11.Flamingo Karaoke & Lounge Deli Plaza Lt. II
12.Ozone Music Lounge Jl. H. Adam Malik No. 5
13.Party Box Karaoke Semarak International Hotel
14.Equator Karaoke Hotel Novotel Soechi Medan
15.Anggrek Coffee House Jl. H.Adam Malik No.5
16.Bel Mondo Cafe & Noodle House Jl. KH. Zainul Arifin No. 122 B
17.Famous Seafood & Cafe Jl. S. Parman Blok A no.21
18.Equator Pub Hotel Novotel Soechi Medan
19.Kakatua Cafe Quality Suite Lt. II Jl. Listrik No. 15
20.La Salvador Jl. S. Parman No. 308 / 40
21.Zodiac pub Novotel Soechi Medan
22.Inul Vista karaoke jln Multatuli
24.Nav karaoke Jln Raden Saleh
25.Karaoke Keluarga Jln Multatuli
2.5. Pub dan Live Musik The Song
The song adalah Pub, live musik dan diskotik yang berada di lantai satu
gedung hotel Tiara Medan yang terletak di jalan cut mutiah Medan. The Song Pub
dibangun pada bulan februari tahun 2002, dengan luas lebih kurang 1.758,93 m²
tujuan pembangunannya adalah untuk menyediakan tempat hiburan.
Gbr. 3. Hotel Tiara Medan
The Song menghadirkan beragam hiburan dengan tema-tema yang
berbeda-beda. Mulai dari Minggu malam dengan tema Kembang Kenangan, pada
Senin malam akan menampilkan dua band dengan tema By One Get One Nite.
Kamis malam temanya Jugling Nite, dan Jumat malam temanya Dj Party, serta
Sabtu malam temanya Sexy Dancer. The Song Pub menghadirkan suasana
nyaman dengan layanan penuh dengan senyuman. The Song Pub juga
menghadirkan beragam minuman coocktail dari segala jenis. Sedangkan suasana
yang dihadirkan tiap malam desain interiornya ala bangsa Romawi. Kenyamanan
didukung dengan desain interior bangsa Romawi. seperti, menempatkan beberapa
patung-patung seperti penjaga atau tentara Romawi. Ada juga desain bangunan
dengan sentuhan batu alam di setiap dindingnya, menambah kesan eksklusif.
Selain menghadirkan live musik setiap malam dengan tema yang
berbeda-beda, The Song Pub di Hotel Tiara Medan juga menggelar program promo untuk
pengunjungnya. Program promo diberikan khusus untuk minuman. Yakni, setiap
memesan satu minuman, akan mendapat satu minuman jenis yang sama dan
promo minuman ini hanya berlaku untuk jenis minuman hardrink saja. Namun
program ini tidak memiliki batas waktu, malam apa saja program ini bisa
digunakan.
Selain program tersebut The Song Pub juga memberikan diskon sebesar 20
persen. Diskon sebesar ini diperuntukkan untuk tamu atau pengunjung yang masih
terbilang baru mengunjungi The Song Pub. Yang lebih menarik lagi, jika telah
menjadi member, maka diskon yang diberikan mulai dari 30 persen hingga 40
persen. Seperti yang dikatakan Dewi Manajer operasional The Song :
“Kalau masuk memang kita tidak mengenakan biaya apapun. Kita hanya
mengenakan biaya ketika pengunjung memesan minuman atau snack,”
Untuk masuk menjadi member tidak sulit. Cukup melakukan kunjungan
“Kita tidak mengenai biaya apapun untuk menjadi member. Mau jadi member, maka datanglah secara rutin dan sering, minimal tiga kali kunjungan. Maka secara otomatis akan menjadi member kita dan mendapatkan kartu member,”
The Song beropersi mulai pukul 21.00 WIB sd 02.00 WIB. Setiap harinya
di perkirakan 30 sampai 50 orang pengunjung yang datang ke pub ini. The song
juga merupakan sebuah wadah komunitas dan hiburan yang digunakan sebagai
sarana penyaluran hobi dalam bermusik (baik sebagai penikmat maupun
performer musik), dan berbincang santai oleh pengunjungnya sambil menikmati
minuman dan makanan ringan. Mereka yang datang pada umumnya adalah
komunitas penggemar musik musik R&B pada khususnya dan penggemar musik
pada umumnya yang lebih ingin mengenal musik R&B itu sendiri. Kebanyakan
pengunjung yang datang adalah dari kalangan remaja, mahasiswa, dan profesional
muda. Pengunjung yang datang di kategorikan sebagai orang-orang yang sudah
dewasa yaitu dari umur 17 sampai dengan 50 tahun Tujuan mereka datang ke
tempat ini bermacam-macam,ada yang hanya ingin berbincang sambil bersantai
menikmati musik, ada yang ingin menyalurkan kemampuan bermusik mereka
dengan tampil di live music, dan ada juga yang hanya sekedar mampir
melepaskan lelah setelah seharian bekerja.
The Song dikategorikan sebagai salah satu tempat hiburan yang dilengkapi
dengan fasilitas-fasilitas yang modern. Ruangannya memiliki AC yang membuat
ruangan menjadi sejuk dan tidak membuat konsumen gerah, dilengkapi dengan
areal parkir yang luas dan aman sehingga kendaraan pengunjung aman dan
mereka tidak perlu was-was pada saat menikmati hiburan, dan juga dilengkapi
melakukan kegiatan kejahatan dan juga terhindar dari kejahatan. Setiap
Pemesanan makanan dan minuman dihitung dengan menggunakan mesin register
yang berfungsi untuk menghitung belanjaan konsumen, dan dilengkapi dengan
fasilitas bayar dengan menggunakan credit card atau autodebit dari tabungan
sehingga konsumen tidak perlu membawa uang tunai ketika berkunjung.
Tugas dari Pramusaji Cafe dan Bar melayani tamu, dan menyiapkan pesanan
tamu, sedangkan Bartender bertugas menyiapkan peralatan bar, menata botol
minuman di back bar untuk display, menyajikan minuman kepada pengunjung dan
pramusaji sesuai order yang telah ditulis, Kasir bertugas menerima pembayaran
sesuai jumlah yang seharusnya diterima sesuai dengan yang tertera di billnya, baik
tunai atau kartu kredit yang berlaku. Operator bertugas menghidupkan dan
mematikan peralatan sound system, merawat sound system agar selalu dalam kondisi
normal, memperbaiki kerusakan-kerusakan peralatan musik, menjaga kebersihan dan
kenyamanan panggung. Lighting dan Mixing bertugas mengatur lighting dan sound
di stage saat live music berlangsung, mengatur sound dari microphone maupun alat
musik saat live music berlangsung. Alat musik terdiri dari drum, gitar, bas, keyboard,
microphone, amplifier, sound system dan alat efek.
Fasilitas lain The Song juga dilengkapi dengan toilet yang bersih dan
nyaman, pengelola juga telah menyediakan cleaning service yang bertugas
menjadikan Soccer selalu bersih. Selain menyediakan cleaning service pengelola
juga memperkerjakan satpam yang menjaga keamanan.
Berdasarkan struktur organisasi yang ada, terlihat bahwa struktur
organisasi The song adalah berbentuk struktur organisasi garis. Dengan struktur
organisasi garis ini, maka setiap bawahan mempunyai seseorang atasan langsung,
sehingga dengan demikian ia akan menerima perintah secara langsung dari atasan
secara vertikal, sesuai dengan garis wewenangnya langsung dari pihak pimpinan
pada pihak bawahan.
Struktur organisasi The song terdiri dari:
1. Unsur Pimpinan Dewan Direksi, terdiridari:
- Direktur Utama
2. Unsur Staf, terdiri dari::
- Satuan Pengawas Intern
- Bagian Umum
- Bagian Hukum dan Humas
- Bagian Keuangan
- Bagian Penertiban dan Keamanan
- Bagian Perencanaan dan Evaluasi
- Bagian Kebersihan dan Perawatan
3. Unsur Pelaksanaan
4. Sub Bagian Pemasaran .
Satu lagi Tempat hiburan yang menyajikan musik adalah Soccer Karaoke
and Music Lounge. Soccer terletak di dalam Hotel Grand Angkasa Medan, Jalan
Sutomo Medan. Soccer di bangun pada tahun 2001 dengan luas lebih kurang
1.474, 88 m². Tujuan dari pembangunan Soccer ini adalah fasilitas hoel Grand
Angkasa dan sebagai sarana hiburan. Soccer terdiri dari live music dan karaoke ini
memberikan nuansa ruangan yang bertemakan olahraga sepak bola.
Gbr. 5. Soccer Pub dan live Music
Khusus untuk karaoke, Soccer menyediakan fasilitas yang lain dari pada
biasanya. Pengunjung bukan hanya dapat menikmati asyiknya suara sendiri dalam
ruangan karaoke yang Anda pesan tersebut, tapi juga rasa nyaman. Tempat
hiburan satu ini memang menarik dijadikan sebagai referensi bagi para keluarga
yang ingin bersantai bersama di waktu weekend. David, Purchasing Soccer and
Music Lounge Grand Angkasa Medan mengatakan :
standartnya saja dapat menampung sebanyak 10 orang di dalamnya. Sedangkan ruang VIP nya dapat mencapai kapasitas 20 orang. Ruangan ini sangat cocok dengan keluarga yang memiliki jumlah anggota keluarga yang terbilang banyak,”
Sedangkan bagi Pengunjung bersama keluarga yang ingin menikmati
pertunjukkan musik langsungnya, Soccer juga menyediakan fasilitas ruang
pertunjukkan musik di dalamnya. Hiburan yang satu ini juga menarik, karena
disini pengunjung bersama keluarga dapat menikmati pertunjukkan musik.
Bahkan, Soccer juga sering mendatangi artis-artis ibukota sebagai bintang tamu
kegiatan hiburan di Music Loungenya. Malah tak jarang, juga band-band papan
kelas atas didatangkan ke Soccer.
Konsumen dari Soccer terdiri dari berbagai golongan , ada tua muda,
wanita, pria, mulai dari anak-anak SMP, SMA, Mahasiswa, Pekerja tetapi
sebagian besar konsumen terdiri atas anak muda belia dan remaja. Pada masa
sekarang ini masyarakat konsumen menganggap sebuah pub tidak hanya sebagai
tempat yang digunakan untuk makan/minum saja, tetapi sering digunakan oleh
konsumen sebagai medan/area/tempat untuk berkomunikasi, seperti remaja yang
senang berkumpul-kumpul untuk bercerita, curhat, mengobrol dan bergosip. Dan
terkadang tidak hanya para remaja para eksekutif muda dan para pebisnis juga
mulai suka menggunakan pub untuk mencari teman, koneksi, untuk
pertemuan/meeting, perembugan sebuah proyek, untuk melloby orang atau bisa
saja café itu hanya sekadar digunakan sebagai tempat untuk bersantai, rileks,
mencari keasyikan tersendiri sebagai sensasi karena adanya kebosanan yang