PROYEKSI KESEMPATAN KERJA DI KABUPATEN
DELI SERDANG UNTUK TAHUN 2007-2011
TUGAS AKHIR
LILIS SURYANI
052407031
PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA
DEPARTEMEN METEMATIKA
FAKULTAS MATEMETIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PROYEKSI KESEMPATAN KERJA DI KABUPATEN DELI SERDANG UNTUK TAHUN 2007-2011
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya
LILIS SURYANI 052407031
PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN METEMATIKA
PERSETUJUAN
Judul : PROYEKSI KESEMPATAN KERJA
DIKABUPATEN DELI SERDANG UNTUK TAHUN 2007 - 2011
Kategori : TUGAS AKHIR
Nama : LILIS SURYANI
Nomor induk Mahasiswa : 052407031
Program Studi : DIPLOMA-3 STATISTIKA
Departemen : MATEMATIKA
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Diluluskan di Medan, Juni 2008
Diketahui/Disetujui oleh
Departemen Matematika FMIPA USU
Ketua, Pembimbing
Dr. Saib Suwilo, M.Sc Drs. Djakaria Sebayang
PERNYATAAN
PROYEKSI KESEMPATAN KERJA DI KABUPATEN DELI SERDANG UNTUK TAHUN 2007-2011
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah kerja saya sendiri, kecuali beberapa
kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Juni 2008
LILIS SURYANI
PENGHARGAAN
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berguna untuk
memenuhi persyaratan bagi mahasiswa Program Pendidikan Diploma-3 Statistika
Fakultas Metematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara. Dan
shalawat beriring salam semoga tercurah kepada Baginda rasulullah SAW yang telah
membawa kehidupan ini dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang.
Dalam hal ini penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
dari pembaca.
Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimah kasih kepada :
1. Bapak Dr. Eddy Marlianto, M.Sc selaku Dekan Fakultas Matimatika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara (FMIPA USU).
2. Bapak Dr. Saib Suwilo, M.Sc Selaku Ketua Departemen Matematika USU.
3. Bapak Drs. Suwarno Ariswoyo, M.Si selaku Dosen Wali yang telah membantu
dalam pelaksanaan proses perkuliahan dan Tugas Akhir ini.
4. Bapak Drs. Djakaria Sebayang selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan waktu dan bimbingan kepada penulis dalam penyusunan Tugas
Akhir ini hingga selesai.
5. Seluruh Staff dan Pegawai yang ada di Badan Pusat Statistika (BPS) yang
telah membantu dalam pelaksanaan Tugas Akhir ini.
6. Bapak dan Ibu Staff Pengajar FMIPA USU, khususnya Program D3 Statistika
yang telah mendidik selama penulis di Perguruan Tinggi.
7. Kepada yang teristimewa Ayah dan Ibu tercinta atas segala do’a serta kasih
sayangnya yang selama ini diberikan kepada penulis, baik dukungan moril
maupun materil yang telah memberikan dorongan kepada penulis.
8. Adikku tersayang Chandra dan Amalia yang imut dan jail-jail, serta sahabat
terbaikku Ratna, Lili, Intan, Dewi terimah kasih atas nasehat, semangat, kritik
9. Kepada teman-teman satu kosku yang caem-caem makasih atas dukungan,
semangat dan do’a untuk penulis.
10.Sahabat terdekatku Limah, Renny, Eka, Miss, Ita, Fitri, Dita dan teman-teman
Stambuk ’05 atas pengorbanan, tenaga, waktu dan kesabaran. Semoga
persahabatan yang dilandasi cinta karena Allah ini abadi untuk selamanya.
Amin.
Medan, Juni 2008
Penulis
Lilis Suryani
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR GAMBAR
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Perumusan Masalah 2
1.3 Tinjauan Pustaka 3
1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian 4
1.5 Manfaat Penelitian 4
1.6 Metodologi Penelitian 5
1.7 Sistematika Penulisan 6
BAB 2 LANDASAN TEORI 7
2.1 Pengertian-pengertian 7
2.1.1 Kesempatan Kerja 7
2.1.2 Metode Proyeksi 13
2.2 Metode Analisa Data 13
2.2.1 Perumusam Masalah 14
2.2.1.1 Perumusan Peramalan Jumlah yang Bekerja
dan Jumlah Angkatan Kerja Tahun 2007-2011 15
2.2.1.2 Perumusan Peramalan Tingkat Kesempatan Kerja 16
BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET 17
3.1 Sejarah Singkat BPS 17
3.2 Program Pengembangan Statistik 20
3.3 Kegiatan BPS 21
3.4 Stuktur Organisasi BPS 24
BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI 27
4.1 Pengolahan Data 27
4.1.1 Jumlah Yang Bekerja di Kabupaten Deli Serdang 27
4.1.2 Jumlah Angkatan Kerja di Kabupaten Deli serdang 28
4.2 Proyeksi 28
4.2.2 Proyeksi Jumlah Angkatan Kerka di Kabupaten Deli Serdang 32
4.2.3 Proyeksi Kesempatan Kerja 36
BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM 38
5.1 Pengertian Implementasi Sistem 38
5.2 Tahap Implementasi 38
5.3 Pengenalan Excel 39
5.3.1 Mengaktifkan Microsoft Excel 39
5.3.2 Operasi File 42
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 43
6.1 Kesimpulan 43
6.2 Saran 44
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Banyaknya Jumlah Yang Bekerja Pertahun di Kabupaten
Deli Serdang Tahun 1996 s/d 2006 27
Tabel 4.2 Jumlah Angkatan Kerja di kabupaten Deli Serdang Tahun
1996 s/d 2006 28
Tabel 4.3 Proyeksi Jumlah Yang Bekerja di Kabupaten
Deli Serdang Dengan Menggunakan Rata-rata Bergerak
Linier 4 Tahunan Tahun 2007 s/d 2009 29
Tabel 4.4 Proyeksi Jumlah Angkatan Kerja di Kabupaten Deli Serdang Dengan Menggunakan Rata-rata Bergerak Linier
4 Tahunan Tahun 2007 s/d 2009 33
Tabel 4.5 Kesempatan Kerja Dari Seluruh Angkatan Kerja
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 5.1 Tampilan Cara Pengaktifan Excel 40
Gambar 5.2 Tampilan Jendela Microsoft Excel 40
Gambar 5.3 Tampilan Pemasukan Data 41
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Kesempatan kerja bagi setiap warga negara Indonesia merupakan hak yang dijamin
oleh undang-undang dasar Negara kita, khususnya tersebut dalam pasal 27 ayat 2 yang
berbunyi :”Tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang
layak”. Demikian pula dalam GBHN/TAP MPR IV/1978, manusia Indonesia atau
penduduk disebut modal dasar, disamping tujuh modal lainnya dengan catatan
“Apabila dapat dibina dan dikerahkan sebagai tenaga kerja yang efektif”.
Kesempatan kerja merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia (Human
Basic Needs) yang tidak ada bedanya dengan sandang, pangan dan papan serta juga
merupakan salah satu indikator ekonomi yang digunakan untuk mengukur tingkat
keberhasilan ekonomi suatu daerah. Yang mana kesempatan kerja dapat
memperlihatkan tingkat partisipasi masyarakat suatu Negara dalam membangun
perekonomiannya. Selain itu, indikator ini dapat digunakan sebagai tolak ukur
keberhasilan pemerintah dalam menjalankan kebijakan ekonominya.
Seiring dengan tuntutan akan kemajuan pertumbuhan ekonomi yang pesat di
Indonesia pada umumnya dan di daerah Kabupaten Deli Serdang khususnya,
meningkatkan produktivitas usaha yang tinggi dan untuk meningkatkan taraf hidup
para pekerja, mengingat masih tingginya tingkat taraf hidup kemiskinan masyarakat
kita.
Agar bisa bangkit dari keterpurukan tersebut pemerintah dan seluruh lapisan
masyarakat dituntut untuk bekerja keras. Apalagi kita sekarang telah memasuki era
globalisasi dimana saling ketergantungan perekonomian lintas Negara makin kuat dan
sarat dengan persaingan. Dengan demikian perlu pembenahan dan persiapan
diberbagai bidang antara lain menyangkut Sumber Daya Manusia dan
Ketenagakerjaan.
Berdasarkan uraian di atas, maka judul yang saya ambil untuk penulisan tugas
akhir ini adalah “Proyeksi Kesempatan Kerja di Kabupaten Deli Serdang Untuk
Tahun 2007-2011”. Dengan alasan agar dapat mengetahui seberapa besar kesempatan
mendapatkan pekerjaan terutama di Kabupaten Deli Serdang.
1.2 Perumusan Masalah
Salah satu masalah pokok yang dihadapi pemerintah Indonesia adalah jumlah
penduduk yang sangat besar dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi. Deli Serdang
merupakan salah satu dari sekian banyak Kabupaten yang ada di Indonesia yang
memiliki jumlah penduduk yang tinggi. Dengan berkembangnya penduduk usia kerja,
yang berarti harus memperluas lapangan kerja baru.
Salah satu kebijakan pemerintah dalam mencapai sasaran perluasan lapangan
kerja adalah kebijakan regional yang diarahkan kepada peningkatan perencanaan dan
terpadu. Jadi yang menjadi permasalahannya adalah berapa besar jumlah kesempatan
kerja di Kabupatan Deli Serdang untuk masa yang akan datang yaitu untuk tahun
2007-2011 dengan menggunakan Rata-rata Bergerak Ganda (Double Moving
Average).
1.3 Tinjauan Pustaka
Kesempatan kerja juga dapat diartikan sebagai permintaan terhadap tenaga kerja
(demand for labor) yaitu suatu keadaan yang menggambarkan tersedianya lapangan
kerja yang siap diisi oleh para pencari kerja. kesempatan tenaga kerja dapat dihitung
dengan menggunakan rumus :
Kesempatan kerja =
ja
Kemudian untuk menghitung jumlah yang bekerja dan jumlah angkatan kerja
untuk tahun 2007 – 2011 menggunakan rumus Rata-rata Bergerak Ganda (Double
Moving Average) yaitu :
S"t =
N
S S
S
S't + 't−1+ 't−2 +....+ 't−N−1
Keterangan :
S't = Nilai Rata-rata Bergerak Tunggal (Single Moving Average)
S"t = Nilai Rata-rata Bergerak Ganda (Double moving Average)
at, bt = Konstanta Rata-rata Bergerak Linier (Linier Moving Average)
Ft+m = Hasil Proyeksi untuk m Periode Kedepan yang Diramalkan
m = Jumlah Periode Kedepan yang Diramalkan
1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian
Adapun maksud dan tujuan Penelitian ini adalah untuk melihat seberapa besar
kesempatan masyarakat di Kabupaten Deli Serdang untuk mendapatkan pekerjaan dan
seberapa besar jumlah tenaga kerja produktif tersebut dalam memenuhi lapangan
pekerjaan yang ada di Kabupaten Deli Serdang pada tahun 2007 - 2011.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :
1. Agar kita lebih mengetahui berapa besar kesempatan kerja, jumlah angkatan
kerja dan jumlah yang bekerja di Kabupaten Deli Serdang untuk tahun 2007 –
2. Mengetahui bagaimana metode yang digunakan penulis untuk mendapatkan
besar kesempatan kerja di Kabupaten Deli Serdang untuk tahun 2007 – 2011
berdasarkan tahun-tahun sebelumnya.
1.6 Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan penulis dalam melaksanaan penelitian ini yaitu:
1. Penelitian Kepustakaan
Suatu cara penelitian yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi
dari perputakaan, yaitu dengan membaca buku-buku, referensi, dan
bahan-bahan yang bersifat teoritis yang mendukung penulisan tugas akhir ini.
2. Penelitian Lapangan
Suatu cara penelitian yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi
dengan cara terjun langsung ke lapangan dan melihat keadaan yang
sesungguhnya. Data ini bersumber dari data sekunder yang diperoleh dari
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan diuraikan untuk memberikan kerangka atau gambaran dari
Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :
BAB 1 : PENDAHULUAN
Pada Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, perumusan
masalah, tinjauan pustaka, maksud dan tujuan penelitian, manfaat
penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB 2 : LANDASAN TEORI
Pada Bab ini menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan
permasalahan Tugas Akhir.
BAB 3 : SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET
Pada Bab ini menceritakan tentang sejarah singkat Badan Pusat
Statistik (BPS) .
BAB 4 : ANALISA DAN EVALUASI
Pada Bab ini berisi tentang cara penggunaan rumus yang telah
ditentukan penulis.
BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM
Pada Bab ini berisi tentang cara memasukkan data dan menganalisa
data pada program Excel.
BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN
Pada Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran untuk permasalahan
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian-pengertian
2.1.1 Kesempatan Kerja
Kesempatan kerja identik dengan Sasaran Pembangunan Nasional, khususnya
pembangunan ekonomi. Oleh karena kesempatan kerja merupakan sumber pendapatan
bagi mereka yang memperoleh kesempatan kerja, di samping merupakan sumber dari
peningkatan Pendapatan Nasional, melalui peningkatan Produk Nasional Bruto. Oleh
karena itulah dalam GBHN pun disebutkan bahwa tujuan Pembangunan Nasional di
samping meningkatkan produksi nasional, maka pertumbuhan ekonomi harus
mempercepat pula pertumbuhan lapangan pekerjaan, oleh karena kesempatan kerja
bukan saja memiliki nilai ekonomis, tetapi juga mangadung nilai kemanusiaan dengan
menumbuhkan rasa harga diri, sehingga memberikan isi kepada asas kemanusian.
Kesempatan kerja juga dapat diartikan sebagai permintaan tenaga kerja
(demand for labor) yaitu suatu keadaan yang menggambarkan tersedianya lapangan
kerja yang siap diisi oleh para penawar kerja (pencari kerja). Pertumbuhan angkatan
kerja yang masih tinggi serta keterbatasan kesempatan kerja akan mengakibatkan
semakin meningkatnya tingkat pengangguran. Secara konsisten pertumbuhan
angkatan kerja ini masih selalu lebih besar jika dibandingkan dengan pertumbuhan
tetap tinggi. Hal ini menandakan bahwa produktivitas para tenaga kerja tersebut belum
optimal. Dimana kesempatan kerja merupakan perbandingan antara jumlah angkatan
kerja yang bekerja terhadap angkatan kerja.
Sejak tahun 1976 hingga saat ini, konsep dan defenisi perihal ketenagakerjaan
yang dipakai Badan Pusat Statistik adalah sama. Konsep dan defenisi tersebut sesuai
dengan The Labour Force Concept yang disarankan oleh International Labor
Organization (ILO). Pendekatan inipun banyak diterapkan oleh Negara-negara
berkembang selain Indonesia.
Konsep dan defenisi yang digunakan oleh Badan Pusat Statistik dalam
penelitian ketenagakerjaan sejak tahun 1976 adalah sebagai berikut :
1. Bekerja adalah mereka yang melakukan suatu pekerjaan dengan maksud
memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan dan
lamanya bekerja paling sedikit 1 jam yang secara kontiniu dalam seminggu
yang lalu (seminggu sebelum pencacahan). Dengan demikian pekerjaan
keluarga tanpa upah yang membantu dalam satu usaha/kegiatan ekonomi,
dimasukkan sebagai pekerja.
2. Punya pekerjaan, sementara tidak bekerja adalah mereka yang mempunyai
pekerjaan, tetapi selama seminggu yang lalu tidak bekerja karena berbagai alas
an seperti sakit, cuti, menunggu panen, mogok dan sebagainya, termasuk
mereka yang sudah diterima bekerja tetapi selama seminggu yang lalu belum
bekerja. Mereka ini dikategorikan sebagai bekerja.
3. Mencari pekerjaan adalah mereka yang tidak bekerja dan mencari pekerjaan
karena sesuatu hal berhenti atau diberhentikan dan saling berusaha untuk
mendapatkan pekerjaan. Seseorang yang mencari pekerjaan tetapi dia sudah
punya pekerjaan atau masih sedang bekerja, tetapi digolongkan sebagai
bekerja.
4. Sekolah adalah mereka yang melakukan kegiatan bersekolah disekolah formal,
mulai dari pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi selama
seminggu yang lalu sebelum pencacahan .Termasuk pula kegiatan dari mereka
yang sedang libur sekolah.
5. Mengurus Rumah Tangga adalah mereka yang mengurus rumah tangga tanpa
mendapatkan upah, misalnya ibu-ibu rumah tangga atau anaknya yang
membantu mengurus rumah tangga. Sebaliknya pembantu rumah tangga yang
mendapatkan upah walaupun pekerjaannya mengurus rumah tangga dianggap
bekerja.
6. Kegiatan lainnya kegiatan seseorang selain disebutkan di atas, yakni mereka
yang sudah pensiun, penerima royalty, penerima deviden dan orang-orang
yang cacat jasmani (buta, bisu dan sebagainya) yang tidak mampu melakukan
pekerjaan.
7. Pendidikan tinggi yang ditamatkan adalah tingkat pendidikan yang dicapai
seseorang setelah mengikuti pelajaran pada kelas tertinggi suatu tingkatan
sekolah dengan mendapatkan tanda tamat (ijazah).
8. Jumlah jam kerja seluruh pekerjaan adalah jumlah jam kerja yang dilakukan
oleh seseorang (tidak termasuk jam kerja istirahat resmi dan jam kerja yang
digunakan untuk hal-hal di luar pekerjaan) selama seminggu yang lalu. Bagi
sampai tiba kembali di rumah dikurangi waktu yang tidak merupakan jamlah
kerja, seperti mampir ke rumah famili/kawan dan sebagainya.
9. Lapangan usaha adalah bidang kegiatan dari
pekerjaan/usaha/perusahaan/kantor tempat seseorang bekerja.
10.Jenis Pekerjaan/Jabatan adalah macam pekerjaan yang dilakukan oleh
seseorang/atau ditugaskan kepada seseorang yang sedang bekerja atau yang
sementara tidak bekerja.
11.Upah/gaji bersih adalah penerimaan buruh/karyawan berupa uang atau barang
yang dibayarkan perusahaan/kantor/majikan tersebut. Penerimaan dalam
bentuk barang dinilai dengan barang setempat. Penerimaan bersih yang
dimaksud tersebut adalah setelah dikurangi dengan potongan–potongan iuran
wajib, pajak penghasilan dan sebagainya oleh perusahaan/kantor/majikan.
12.Status pekerjaan adalah kedudukan seseorang dalam melakukan pekerjaan di
suatu unit usaha/kegiatan. Mulai tahun 2001 status pekerjaan dibedakan
menjadi 7 kategori yaitu :
a. Berusaha sendiri adalah bekerja atau berusaha dengan menanggung resiko
secara ekonomis, yaitu dengan tidak kembalinya ongkos produksi yang
telah dikeluarkan dalam rangka usahanya tersebut, serta tidak
menggunakan pekerja tak dibayar, termasuk yang sifat pekerjaannya
memerlukan teknologi atau keahlian khusus.
b. Berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tak dibayar adalah bekerja atau
berusaha atas resiko sendiri dan menggunakan buruh/pekerja tak dibayar
c. Berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar adalah berusaha atas resiko
sendiri dan mempekerjakan paling sedikit satu orang buruh/pekerja tetap
yang dibayar.
d. Buruh/karyawan/pegawai adalah seseorang yang bekerja pada orang lain
atau instansi/kantor/perusahaan secara tetap dengan menerima upah/gaji
baik berupa uang maupun barang. Buruh yang tidak mempunyai majikan
tetap, tidak di golongkan sebagai buruh/karyawan, tetapi sebagai pekerja
bebas. Seseorang dianggap memiliki majikan tetap jika memiliki 1 majikan
(orang/rumah tangga) yang sama sebulan terakhir, khusus pada sektor
bangunan batasannya tiga bulan. Apabila majikannya instansi/lembaga
boleh lebih dari satu.
e. Pekerja bebas di pertanian adalah seseorang yang bekerja pada orang
lain/majikan/institusi yang tidak tetap (lebih dari 1 majikan dalam sebulan
terakhir) di usaha pertanian baik berupa usaha rumah tangga maupun
bukan usaha rumah tangga atas dasar balas jasa dengan menerima upah
atau imbalan baik berupa uang atau barang, dan baik dengan sistem
pembayaran harian maupun borongan. Usaha pertanian meliputi : pertanian
tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan dan
perburuan, termasuk juga jasa pertanian.
f. Pekerja bebas di non pertanian adalah seseorang yang bekerja pada orang
lain/majikan/institusi yang tidak tetap (lebih dari 1 majikan dalam sebulan
terakhir), di usaha non pertanian dengan menerima upah atau imbalan baik
berupa uang maupun barang dan baik dengan sistem pembayaran harian
maupun borongan. Usaha non pertanian meliputi : usaha di sektor
sektor perdagangan, sektor angkutan, pergudangan dan komunikasi, sektor
keuangan, asuransi, upah persewaan bangunan, tanah dan jasa perusahaan,
sektor jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan.
g. Pekerja tak dibayar adalah seseorang yang bekerja membantu orang lain
yang berusaha dengan tidak mendapat upah/gaji baik berupa uang maupun
barang. Pekerja tak dibayar tersebut dapat terdiri dari :
1. Anggota rumah tangga dari orang yang dibantunya, seperti istri yang
membantu suaminya bekerja di sawah.
2. Bukan anggota rumah tangga tetapi keluarga dari orang yang
dibantunya, seperti famili yang membantu melayani penjualan di
warung.
3. Bukan anggota rumah tangga dan bukan keluarga dari orang yang
dibantunya, seperti orang yang membantu menganyam topi pada
industri rumah tangga tetangganya.
13.Angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (10 tahun dan lebih) yang
bekerja atau punya pekerjaan sementara tidak bekerja dan atau mereka yang
mencari pekerjaan. Mereka adalah penduduk usia kerja dengan kegiatan,
seperti pada butir 1, 2, dan 3 di atas selama seminggu sebelum pencacahan.
14.Bukan Angkatan Kerja adalah penduduk usia kerja dengan kegiatan kerja
seperti pada butir 4, 5, dan 6 di atas selama seminggu sebelum pencacahan.
15.Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja atau dalam penulisan ini dinyatakan
dengan kesempatan/peluang kerja adalah persentase angkatan kerja tehadap
2.1.2 Metode Proyeksi
Dalam analisa psikolog, proyeksi berarti “mencetuskan inpulasi yang tidak sadar dari
diri sendiri dengan cara melihat sesuatunya seakan memiliki inpulasi agresif secara
tidak sadar sering kali melihat atau memiliki anggapan orang lain juga bersifat
agresif” (Anto Dajan).
Dari hasil kutipan diatas dapat dikatakan bahwa proyeksi sendiri merupakan
suatu pengamatan akan sesuatu hal yang mana pengamatan itu dikembalikan kepada
jiwa pengamat bagaimana dia menanggapi dan mencetuskan hasil pengamatannya
tersebut dengan menggunakan suatu evaluasi ataupun rumusan yang bersesuaian
dengan apa yang diamatinya.
Proyeksi tingkat kesempatan kerja adalah melihat kedepan akan hasil
lowongan kerja dengan melihat perkembangan lowongan kerja tersebut dari
tahun-tahun sebelumnya. Selain memproyeksikan tingkat kesempatan kerja penulis juga
melakukan proyeksi jumlah yang bekerja dan jumlah angkatan kerja pada tahun yang
sama yaitu tahun 2007-2011. Dimana proyeksi jumlah yang bekerja dan jumlah
angkatan kerja ini berguna untuk melihat seberapa besar kesempatan penduduk
khususnya di Deli Serdang untuk mendapat pekerjaan.
2.2 Metode Analisa Data
Dengan memperhatikan data yang sudah diperoleh dapat dilakukan analisa sementara
dengan cara deskriptif. Adapun tahapan-tahapan analisa deskriptif yang dilakukan
1. Melakukan analisa deskriptif tentang jumlah yang bekerja dan jumlah
angkatan kerja tahun 1996-2006
2. Melakukan analisa deskriptif tentang kesempatan kerja tahun 1996-2006
Perumusan Masalah
Dalam Negara berkembang seperti Indonesia yang berpenduduk besar yang menjadi
salah satu masalah utama pengangguran struktural yang sangat besar. Masalah ini
disebabkan oleh struktur ekonomi yang ada belum mampu menciptakan kesempatan
kerja yang sesuai dan dalam jumlah yang cukup untuk menyerap angkatan kerja yang
ada.
Dengan permasalahan-permasalahan yang sudah dicetuskan pada bab
sebelumnya, penulis merumuskan permasalahan tersebut menjadi suatu rumusan
matematika guna mempermudah penulis dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.
Adapun dalam melakukan perumusan masalah tersebut memiliki beberapa tahapan
sebagai berikut :
1. Perumusan untuk melakukan peramalan tentang jumlah yang bekerja dan
jumlah angkatan kerja pada tahun 2007-2011
2. Perumusan untuk melakukan peramalan tentang tingkat kesempatan kerja pada
Perumusan peramalan jumlah yang bekerja dan jumlah angkatan kerja
tahun 2007-2011
Dengan memperhatikan data dan melakukan analisa deskriptif diatas maka dapat
digunakan suatu formula (rumusan) untuk melakukan peramalan jumlah yang bekerja
dan jumlah angkatan kerja pada tahun 2007-2011. Adapun rumus yang digunakan
adalah sebagai berikut :
Ft+m = at + btm
S't = Nilai Rata-rata Bergerak Tunggal (Single Moving Average)
S"t = Nilai Rata-rata Bergerak Ganda (Double moving Average)
at, bt = Konstanta Rata-rata Bergerak Linier (Linier Moving Average)
Ft+m = Hasil Proyeksi untuk m Periode Kedepan yang Diramalkan
Dengan menggunakan rumus diatas maka jumlah yang bekerja dan jumlah
angkatan kerja tahun 2007-2011 dapat diketahui.
Perumusan peramalan tingkat kesempatan kerja tahun 2007-2011
Dengan memperhatikan data dan melakukan analisa deskriptif diatas maka dapat
digunakan suatu formula (rumusan) untuk melakukan peramalan tingkat kesempatan
kerja pada tahun 2007-2011. Adapun rumusan yang digunakan adalah sebagai berikut:
Kesempatan kerja =
ja a
JumlahAngk ja YangBe
ker tan ker
x 100%
Dengan menggunakan rumusan-rumusan yang sudah ada penulis melakukan
suatu pendugaan/peramalan tingkat kesempatan kerja tahun 2007-2011. Adapun alas
an penulis memilih rumusan tersebut adalah dengan melihat selisih pertumbuhan
tenaga kerja dari setiap tahunnya dan dari selisih tersebut melakukan pendugaan
bahwa tingkat kesempatan kerja setiap tahunnya mengalami pertumbuhan yang
relative konstan.
Dari penggunaan sementara dan analisa deskriptif maka penulis
BAB 3
SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET
3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik (BPS)
Adapun sejarah Badan Pusat Statistik di Indonesia terjadi empat masa pemerintah di
Indonesia, antara lain :
1. Masa Pemerintahan Hindia Belanda
Pada masa Hindia Belanda, Kantor Statistik pertama didirikan oleh direktur
Pertanian, Kerajinan dan Perdagangan (Directur Van Landbouw Nijeveheid en
Handle), pada bulan Februari 1920 dan berkedudukan di Bogor. Kantor ini diserahi
tugas untuk mengelola dan mempublikasikan data statistik.
Pada bulan Maret tahun 1923, dibentuk suatu komisi untuk statistik yang
anggotanya merupakan wakil tiap-tiap departemen. Komisi tersebut diberi tugas
merencanakan tindakan yang sejauh mungkin untuk mencapai kesatuan dalam
kegiatan di bidang statistik di Indonesia.
Pada tanggal 24 September 1924, nama lembaga tersebut diganti dengan nama
Bersama dengan itu pula pekerjaan mekanisme statistik perdagangan yang semula
dilakukan oleh Kantor Invour Uitvout en Acijinsen (IUA) yang sekarang disebut
Kantor Bea dan Cukai.
2. Masa Pemerintahan Jepang
Pada bulan Juni 1924, Pemerintahan Jepang baru mengaktifkan kembali
kegiatan statistik yang utamanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perang atau
militer. Pada masa ini juga CKS diganti namanya menjadi Shomubu Chosasotu
Gunseikanbu.
3. Masa Pemerintahan Indonesia
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945,
kegiatan statistik diganti oleh lembaga atau instansi baru yang sesuai dengan suasana
kemerdekaan yaitu KPPURI (Kantor Penyelidik Perangkaan Umum Republik
Indonesia). Berdasarkan edaran Kementrian Kemakmuran, tanggal 12 Juni 1950
Nomor 219/2.C, KAPPURI dan CKS dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik (KPS)
dan berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Kemakmuran.
Dengan surat Menteri Perekomian tanggal 1 Maret 1952 Nomor P/44, lembaga
KPS di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Perekonomian. Selanjutnya
Keputusan Menteri Perekonomian. Tanggal 24 September 1953 Nomor 18.099/M
KPS dibagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu bagian research yang disebut Afdeling A dan
Dengan keputusan Presiden RI Nomor 131 tahun 1957, Kementrian
Perekonomian dipecah menjadi perdagangan dan Kementrian Perindustrian. Untuk
selanjutnya Keputusan Presiden RI Nomor 172 tahun 1957, terhitung mulai tanggal 1
Juni 1957 KPS diubah menjadi Badan Pusat Statistik dan Urusan Statistik yang
semula menjadi tanggung jawab dan wewenang berada dibawah Perdana Menteri.
4. Masa Orde Baru Sampai Sekarang
Pada Pemerintahan Orde Baru, khususnya untuk memenuhi kebutuhan dalam
perencanaan dan evaluasi pembangunan, maka untuk mendapat Statistik yang handal,
lengkap, tepat, akurat dan terpercaya mulai diadakan perbenahan organisasi Badan
Pusat Statistik.
Dalam masa Orde Baru ini Badan Pusat Statistik telah mengalami empat kali
perubahan struktur organisasi :
1. Peraturan Pemerintah Nomor 16 tahun 1968 tentang Organisasi BPS.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 1980 tentang Organisasi BPS.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 1980 tentang Organisasi BPS dan
Keputusan Presiden Nomor 6 tahun 1992 tentang kedudukan, tugas, fungsi,
susunan dan tata kerja BPS.
4. Undang-undang Nomor 16 tahun 1997 tentang Statistik.
5. Keputusan Presiden RI Nomor 86 tahun 1998 tentang BPS.
6. Keputusan Kepala BPS Nomor 100 tahun1998 tentang Organisasi dan Tata
7. Peraturan Pemerintah Nomor 51 tahun 1998 tentang Penyelenggaraan
Statistik.
Tahun 1968, ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 1968 yaitu
yang mengatur organisasi dan tata kerja di Pusat dan di Daerah. Tahun 1980,
Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 1980 tentang organisasi sebagai pengganti
peraturan Pemerintah Nomor 16 tahun 1968, berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 6 tahun 1980 di tiap propinsi terdapat perwakilan BPS dengan nama kantor
Statistik Propinsi dan di Kabupaten atau Kotamadya terdapat cabang perwakilan BPS
dengan nama Kantor Statistik Kabupaten atau Kotamadya. Pada tanggal 19 Mei 1997
menetapkan tentang statistik sebagai pengganti UU Nomor 6 dan 7 tentang sensus dan
statistik. Pada tanggal 17 Juli 1998 dengan Keputusan Presiden RI Nomor 86 tahun
1998 ditetapkan Badan Pudat Statistik sekaligus mengatur tata kerja dan struktur
organisasi BPS yang baru.
3.2 Program Pengembangan Statistik
Untuk mewujudkan pengembangan statistik, BPS membagi kedalam 4 program yaitu :
a. Program Penyempurnaan dan Pengembagan Statistik.
b. Program Penyempurnaan Sistem Informasi.
c. Program Pendidikan dan Aparatur Negara.
d. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara.
Adapun visi dari BPS adalah menjadi informasi statistik sebagai tulang
berkualitas, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Informasi yang muktahir. Sedangkan
misi BPS adalah untuk menjunjung pembangunan nasional BPS mengembangkan misi
mengarahkan pembangunan statistik pada penyediaan data yang bermutu dan handal,
efektif, efisien, peningkatan kesadaran masyarakat akan arti, dan kegunaan statistik
dan pengembangan ilmu pengetahuan statistik.
3.3 Kegiatan Badan Pusat Statistik
Adapun kegiatan BPS meliputi :
1.Kedudukan, Tugas dan Fungsi Bada Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik sebagai Lembaga Pemerintah non Departemen yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden (Kepres Nomor 86 tahun
1998), dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan beberapa ketentuan perundangan :
1. UU Nomor 16 tentang Statistik.
2. Kepres Nomor 86 tahun 1998 tantang Badan Pusat Statistik.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 51 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Statistik.
Berdasarkan Kepres Nomor 86 tahun 1998, dalam penyelenggaraan statistik
dasar melaksanakan koordinasi dan kerja sama, serta mengembangkan dan membina
statistik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Fungsi yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik :
1. Perumusan kebijakan Nasional dibidang statistik.
3. Penyelenggaraan statistik dasar.
4. Koordinasi dan kerja sama statistik dengan instansi Pemerintah, Lembaga,
Organisasi, Perorangan, dan Unsur Masyarakat lainnya.
5. Penyusunan dan pengembangan pembakuan konsep defenisi, klasifikasi dan
ukuran-ukuran serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
mendukung penyelenggaraan statistik.
6. Pelayanan data dan informasi serta hasil statistik kepada Pemerintah dan
masyarakat secara berkala dan sewaktu-waktu baik dari hasil penyelenggaraan
sendiri maupun hasil kompilasi produk administrasi.
7. Penyebarluasan statistik melalui berbagai cara, baik langsung maupun tidak
langsung serta pelaksanaan upaya peningkatan dasar statistik bagi masyarakat.
8. Pembinaan penyelenggaraan statistik, responden, dan penggunaan statistik.
9. Pembinaan sumber daya manusia di lingkungan BPS, pembinaan
pengendalian dan pengawasan administrasi di lingkungan BPS.
2. Tata Kerja Badan Pusat Statistik
Para deputi wajib melaksanakan koordinasi dan kerja sama teknis statistik di dalam
dan di luar negeri sesuai dengan bidang dan tugas masing-masing dan harus
melaporkan kepada kepala BPS dalam melaksanakan tugasnya wajib menerapkan
prinsip koordinasi, baik dalam lingkungan masing-masing antara satuan unit
organisasi di lingkungan BPS maupun dengan instansi lainnya di luar BPS sesuai
3. Alasan Pemakaian Komputer di BPS
Mengingat semakin meningkatnya jumlah data yang akan diolah, sehingga
perlu dibantu oleh suatu alat pengolahan data yaitu komputer. Badan Pusat Statistik
adalah suatu Instansi Pemerintah Indonesia yang menggunakan komputer sebagai alat
Bantu. Dengan semakin beragamnya jenis statistik yang diperlukan BPS secara
berlanjut harus meremajakan pengolahan data, baik perangkat lunak maupun
pengolahan data, salah satu peran komputer dilihat dari perangkat lunaknya adalah
sebagai berikut :
1. Perekam
Data yang diolah hendaknya tertulis di dalam suatu formulir untuk dijadikan
dasar dalam pengolahan selanjutnya.
2. Klasifikasi
Pemberian suatu identifikasi kedalam dat yang diolah, apakah identifikasi
tersebut dilakukan untuk satu kelompok pada data yang bersangkutan perlu
diberikan.
3. Penyiratan
Setelah data yang akan diolah diberikan identifikasi seperti tersebut mungkin
perlu diatur sedemikian rupa mempunyai urutan menurut kode klasifikasi.
4. Perhitungan
Manipulasi data seperti perhitungan.
5. Penyusunan
Untuk melakukan manipulasi, maka perlu dilakukan penyimpanan atau
6. Penyimpanan
Data yang telah disusun, disimpan di dalam suatu file sebagai referensi yang
akan digunakan untuk keperluan yang akan datang.
7. Perincian
Perlengkapan yang diperlukan untuk pencarian data yang disimpan.
8. Pengadaan
Kerap data yang ada kita pilih, logis diperbanyak sesuai dengan keinginan.
9. Pembagian
Didalam kegiatan sehari-hari kerap kali ditemui bahwa informasi yang
dihasilkan berasal dari data yang dilaksanakan penyesuaiannya oleh beberapa
orang, mungkin di dalam suatu bagian dalam organisasi perusahaan atau
industri.
Strutur Organisasi Badan Pusat Statistik
Sebagaimana dimuat didalam lampiran “Struktur Organisasi Kantor Badan Pusat
Statistik Propinsi Sumatera Utara” dipimpin oleh seorang Kepala dibantu oleh Bagian
Tata Usaha, yang terdiri dari :
1. Sub Bagian Urusan Dalam.
2. Sub Bagian Perlengkapan dan Perbekalan.
3. Sub Bagian Keuangan.
Uraian Tugas Bagian Tata Usaha :
1. Menyusun program kerja tahunan.
2. Mengatur dan melaksanakan perhimpunan dan penyusunan program kerja
3. Mengatur dan melaksanakan urusan dalam yang meliputi surat menyurat,
pengadaan atau percetakan ke arsip, rumah tangga, pemeliharaan gedung,
keamanan dan ketertiban lingkungan, serta perjalanan dinas dalam dan luar
negeri.
4. Mengatur dan melaksanakan urusan perlengkapan dan perbekalan yang
meliputi penyusunan rencana kebutuhan. Penyaluran dan pengemasan
penyimpanan pergudangan, inventaris, penghapusan, serta pemeliharaan
peralatan dan perlengkapan.
5. Mengatur dan melaksanakan urusan keuangan yang meliputi tata usaha
keuangan, perbendaharaan, dan pembukuan
Sedangkan Bidang Penunjang BPS ada 3 bagian yaitu :
1. Bidang Statistik Produksi.
Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan BPS pertanian, industri, serta BPS
konstruksi pertambangan dan energi. Uraian tugas Bidang Statistik Produksi :
a. Menyusun program kerja tahunan bidang.
b. Yang termasuk ruang lingkup BPS Produksi adalah meliputi pelaksanaan
kegiatan statistik pertanian, industri, konstruksi, pertambangan, energi dan
statistik produksi lainnya yang ditentukan.
c. Mengatur keikutsertaan program latihan yang diselenggarakan oleh pusat
dibidang statistik produksi.
d. Membantu Kepala Kantor BPS atau Pimpinan Proyek atau Pimpinan
Bagian Proyek untuk menyiapkan program petugas bagian lapangan.
e. Mengatur dan mengkoordinasi penyelenggaraan pelatihan petugas
f. Mengatur dan melaksanakan penjatahan dokumen yang diperlukan untuk
BAB 4
ANALISA DAN EVALUASI
4.1 Pengolahan Data
Sebelum mengolah tingkat kesempatan kerja terlebih dahulu penulis melakukan
pengolahan jumlah yang bekerja dan jumlah angkatan kerja di Kabupaten Deli
Serdang. Karena tingkat kesempatan kerja merupakan perbandingan antara jumlah
yang bekerja dengan jumlah angkatan kerja dikali 100 %.
4.1.1 Jumlah Yang Bekerja Di Kabupaten Deli Serdang
Tebel 4.1 Banyaknya jumlah yang bekerja pertahun di Kabupaten Deli Serdang
tahun 1996-2006
Tahun Jumlah Yang Bekerja
1996 716.598
1997 728.672
1998 739.240
1999 741.696
2000 883.602
2001 895.484
2002 915.520
2003 548.129
2004 572.129
2005 587.927
2006 607.215
4.1.2 Jumlah Angkatan Kerja Di Kabupaten Deli Serdang
Pembahasan mengenai keberadaan tenaga kerja di Daerah Kabupaten Deli Serdang,
dalam hal ini penduduk yang berusia di atas 10 tahun menurut jenis kegiatan. Data
tersebut bersumber dari BPS Kabupaten Deli Serdang yang merupakan hasil Survei
Sosial Ekonomi Nasional.
Tabel 4.2 Jumlah Angkatan Kerja di Kabupaten Deli Serdang Tahun 1996-2006
Tahun Jumlah Angkatan Kerja
1996 753.131
1997 798.982
1998 852.244
1999 892.453
2000 933.452
2001 946.004
2002 967.171
2003 651.419
2004 679.941
2005 698.716
2006 721.638
Sumber : BPS Kabupaten Deli Serdang
4.2 Proyeksi
4.2.1 Proyeksi Jumlah Yang Bekerja di Kabupaten Deli Serdang
Dari tabel 4.1 diatas dapat dilakukan proyeksi jumlah yang bekerja tahun 2007-2011.
Tabel 4.3. Proyeksi Jumlah Yang Bekerja dengan menggunakan
Rata-rata Bergerak Linier 4 Tahunan Tahu 2007-2011
Tahun (1)
2003 548.129 810.683,75 814.516,81 806.850,69 -2.555,73 966.311,75
2004 572.129 732.815,5 804.395,06 661.235,94 -47.719,71 804.294,96
2005 587.927 655.926,25 764.625,25 547.227,25 -72.466 613.516,23
2006 607.215 578.850 694.56888 463.131,12 -77.145,92 474.761,25
2007* 385.985,2
2008* 308.839,28
2009* 231.693,36
2010* 154.547,44
2011* 77.401,52
Keterangan : * adalah hasil peramalan Jumlah Yang Bekerja
Adapun perhitungan yang dilakukan pada tabel 4.3 adalah perhatikan ramalan untuk
tahun 2003 yang dibuat pada tahun 2002 dengan menggunakan Metode Rata-rata
Bergerak Linier yaitu sebagai berikut :
Ft+m = at + btm
F2002+1 = a2002 + b2002(1)
F2003 = 923.417,25 + 42.894,5 (1)
Dimana
− (859.075,5 – 794.733,75)
=
Ft+m = at + btm
F2003+1 = a2003 + b2003(!)
F2004 = 506.850,69 + -2.555,73(1)
= 804.295,31
Ramalan untuk tahun 2005 (m = 1) adalah
Ft+m = at + btm
F2004+1 = a2004 + b2004(1)
F2004+1 = 661.235,94 + -47.719,71(1)
= 613.516,23
Ramalan untuk tahun 2006 (m = 1) adalah
Ft+m = at + btm
F2005+1 = a2005 + b2005(1)
F2006 = 547.227,25 + -72.466 (1)
= 474.761,25
Sementara itu untuk periode 2007, 2008, 2009, 2010 dan 2011, ramalannya
menggunakan nilai terakhir dari a dan b ( tahun 2006) sebagai berikut :
Ramalan untuk tahun 2007 (m = 1) adalah
Ft+m = at + btm
F2006+1 = a2006 + b2006(1)
F2007 = 463.131,13 +-77.145,92(1)
= 385.985,21
Ft+m = at + btm
F2006 +2= a2006 + b2006 (2)
F2008 = 463.131,12 + (-77.145,92) (2)
=308.839,28
Ramalan untuk tahun 2009 (m=3) adalah
Ft+m = at + btm
F2006+3= a2006 + b2006(3)
F2009 = 463.131,12 + (-77.145,92) (3)
= 231.693,36
Ramalan untuk tahun 2010 (m=4) adalah
Ft+m = at + btm
F2006 +4= a2006 + b2006 (4)
F2010 = 463.131,12 + (-77.145,92) (4)
= 154.547,44
Ramalan untuk tahun 2011 (m=5) adalah
Ft+m = at + btm
F2006+5= a2006 + b2006 (5)
F2011 = 463.131,12 + (-77.145,92) (5)
=77.401,52
4.2.2 Proyeksi Angkatn Kerja Di Kabupaten Deli Serdang
Dari tabel 4.2 diatas dapat dilakukan proyeksi angkatan kerja tahun 2007-2011.
Tabel 4.4. Proyeksi Jumlah Angkatan Kerja dengan Menggunakan Rata-rata
Bergerak Linier 4 Tahunan Tahun 2007-2011
Tahun (1)
2003 651.419 874.511,5 896.150,63 852.872,37 -14.426,09 1.020.097,7
2004 679.941 811.133,75 881.613,38 740.654,12 -46.986,42 838.446,28
2005 698.716 749.311,75 842.431,75 656.191,75 -62.080 693.667,7
2006 721.638 687.928,5 780.721.38 595.135,62 -61.861,92 594.111,75
2007* 533.273,7
2008* 471.411,78
2009* 409.549,86
2010* 347.607,94
2011* 285.826,02
Keterangan : * adalah hasil peramalan Jumlah Angkatan Kerja
Adapun perhitungan yang dilakukan pada tabel 4.3 adalah perhatikan ramalan untuk
tahun 2003 yang dibuat pada tahun 2002 dengan menggunakan Metode Rata-rata
Bergerak Linier yaitu sebagai berikut :
a2002 = 2 S'2002 - S"2002
Demikian pula, ramalan untuk tahun 2004 (m = 1) adalah
Ft+m = at + btm
F2003+1 = a2003 + b2003(!)
F2004 = 852.872,37 + -(14.426,09)(1)
= 838.446,28
Ramalan untuk tahun 2005 (m = 1) adalah
Ft+m = at + btm
F2004+1 = a2004 + b2004(1)
F2005 = 740.654,12 + (-46.986,42)(1)
= 693.667,7
Ramalan untuk tahun 2006 (m = 1) adalah
Ft+m = at + btm
F2005+1 = a2005 + b2005(1)
F2006 = 656.191,75 + (-62.080)(1)
= 594.111,75
Sementara itu untuk periode 2007, 2008, 2009, 2010 dan 2011, ramalannya
menggunakan nilai terakhir dari a dan b ( tahun 2006) sebagai berikut :
Ramalan untuk tahun 2007 (m = 1) adalah
Ft+m = at + btm
F2006+1 = a2006 + b2006(1)
F2007 = 595.135,62 + (-61861,92)(1)
= 533.273,7
Ramalan untuk tahun 2008 (m=2) adalah
Ft+m = at + btm
F2008 = 595.135,62 + (-61.861,92) (2)
= 471.411,78
Ramalan untuk tahun 2009 (m=3) adalah
Ft+m = at + btm
F2006+3= a2006 + b2006(3)
F2009 = 595.135,62+ (-61.861,92) (3)
= 409.549,86
Ramalan untuk tahun 2010 (m=4) adalah
Ft+m = at + btm
F2006 +4= a2006 + b2006 (4)
F2010 = 595.135,62+ (-61.861,92) (4)
= 347.687,94
Ramalan untuk tahun 2011 (m=5) adalah
Ft+m = at + btm
F2006+5= a2006 + b2006 (5)
F2011 = 595.135,62+ (-61.861,92) (5)
= 285.826,02
4.2.3 Proyeksi Kesempatan Kerja
Tingkat pengangguran yang terus meningkat, mengisyaratkan bahwa jumlah angkatan
Dari tabel 4.3 dan 4.4 dapat dilihat kesempatan kerja atau peluang kerja dari seluruh
angkatan kerja.
Tabel 4.5 Kesempatan Kerja Dari Seluruh Angkatan Kerja Di Kabupaten Deli
Serdang Tahun 2003-2011
Tahun Yang Bekerja Jumlah Angkatan Kerja Kesempatan Kerja(%)
2003 966.311,75 1.327.097,7 94,73
2004 804.294,96 838.446,28 95,93
2005 613.516,23 639.667,7 88,45
2006 474.761,25 594.111,75 79,91
2007* 385.985,2 533.273,7 72,38
2008* 308.839,28 471.411,78 65,51
2009* 231.693,36 409.549,86 56,57
2010* 154.574,44 347.687,94 44,45
2011* 77.401,52 285.826,02 27,08
Keterangan : * adalah hasil peramalan Kesempatan Kerja
Peluang kerja atau peluang kerja tahun 2003 adalah sebesar 94,73% artinya
dari 100 oarang angkatan kerja ada sekitar 95 orang yang bekerja. Berdasarkan hasil
proyeksi di tahun 2011 nanti akan diketahui kesempatan kerja sebesar 27,08% yang
diperoleh dari :
Kesempatan kerja =
ja
BAB 5
IMPLEMENTASI SISTEM
5.1 Pegertian Implementasi Sistem
Implementasi sistem adalah prosedur yang digunakan untuk menyelesaikan desain
sistem yang ada dalam desain sistem yang telah disetujui, menginstal dan memulai
sistem baru/sistem yang diperbaiki.
Tujuan dari implementasi sistem adalah sebagai berikut :
1. Menyelesaikan desain sistem yang ada dalam dokumen sistem yang disetujui.
2. Menulis, menguji dan mendokumentasikan program-program dan
prosedur-prosedur yang diperlukan oleh dokumen desain sistem yang disetujui.
3. Memastikan bahwa prosedur dapat mengoperasikan sistem baru.
4. Memperhitungkan bahwa sistem memenuhi permintaan pemakai.
5. Memastikan bahwa konversi ke sistem baru berjalan dengan benar.
5.2 Tahap Implementasi
Tahapan implementasi merupakan tahapan penerapan hasil desain tertulis ke dalam
programming. Pada tahapan inilah seluruh hasil desain dituangkan kedalam bahasa
programming tertentu untuk menghasilkan sebuah sistem informasi yang sesuai
yang akan diterapkan dalam menuangkan hasil desain tertulis sehingga desain yang
dibentuk memiliki kelebihan-kelebihan tersendiri.
Implementasi yang sudah selesai harus diuji coba kehandalannya sehingga
dapat diketahui kehandalannya dari sistem yang ada dan telah sesuai dengan apa yang
diinginkan. Dalam pengolahan data pada karya tulis ini penulis menggunakan suatu
perangkat lunak sebagai implementasi sistem yaitu program excel dalam masalah
memperoleh hasil perhitungan.
5.3 Pengenalan Excel
Microsoft Excel adalah aplikasi pengolahan angka (spread sheet) yang sangat populer
dan canggih saat ini yang dapat digunakan untuk mengatur, menyediakan maupun
menganalisa data dan mempresentasikan dalam bentuk tabel, grafik atau diagram.
5.3.1 Mengaktifkan Microsoft Excel
• Cara I
Klik tombol Start
Pilih dan klik Program, Microsoft Office, Microsoft Excel
• Cara II
Klik tombol Start
Pilih dan klik Run
Ketik pada bagian Open ; Excel, klik OK
• Cara III
Klik kanan pada tombol Start
Pilih dan klik Open, klik ganda pada Program File, Microsoft Office, Office,
Excel.exe (Biasanya folder Program File berada di direktory C:\)
Gambar 5.1 Tampilan Cara Pengaktifan Excel
Gambar 5.3 Tampilan Pemasukkan Data
5.3.2 Operasi File
a. Menyimpan Worksheet
1. Klik menu File, Save atau tekan Control + S
2. Pada pilihan menu Save In, atau pilih klik drive dan folder tempat
simpan file
3. Pada bagian File Name, klik nama file yang diinginkan
4. Klik tombol Save
b. Membuka Worksheet
1. Klik menu File, Open atau tekan Crtl + O atau tekan tombol Crtl
+ F12
2. Pada bagian Look In, pilih dan klik drive dan folder file yang akan
dibuka
3. Pada daftar file, pilih nama file yang ingin di buka
4. Klik tombol Open
c. Menyimpan Worksheet ke Nama Lain
1. Klik menu File, Save As atau tekan tombol F12
2. Pada pilihan Save in, pilihan klik atau drive dan folder tempat
simpan file
3. Pada bagian File Name, ketik nama file yang diinginkan
4. Klik tombol Save
d. Keluar dari MS. EXCEL
Klik menu File, Exit atau tekan Alt + F4 pada keyboard, pilih Yes atau
No
e. Membuka lembar kerja baru
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. Pada setiap tahunnya terjadi penambahan jumlah angkatan kerja yang
sudah bekerja. Hal ini wajar karena berbagai sektor usaha selalu
membutuhkan tenaga kerja.
2. Terjadi peningkatan jumlah penduduk, selalu diikuti dengan
meningkatnya jumlah angkatan kerja.
3. Meskipun kesempatan kerja atau peluang kerja, persentasenya
menunjukkan angka yang stabil, namun pada setiap periode (1 tahun)
terjadi peningkatan angka jumlah angkatan kerja yang belum
mendapatkan pekerjaan.
4. Metode peramalan yang dipilih untuk meramalkan jumlah yang bekerja
dan jumlah angkatan kerja di Kabupaten Deli Serdang untuk tahun 2007
sampai dengan 2011 adalah Metode Double Moving Average dengan
ramalan 4 tahunan.
5. Pada tahun 2007 diproyeksi kesempatan kerja pada angkatan kerja
sebesar 72,38% pada tahun 2008 sebesar 65,51%, pada tahun 2009
56,57%, pada tahun 2010 44,45%, proyeksi kesemapatan kerja terus
6.2 Saran
6.2.1 Pemerintah dan Pengusaha
1. Perlu adanya pusat informasi pasar kerja atau suatu lembaga yang menangani
masalah ketenagakerjaan secara sentral dan terkoordinasi dengan lebih serius
yang didukung data mengenai lowongan pekerjaan dan jumlah maupun
kualitas angkatan kerja yang tersedia dan mencari kesempatan kerja
khususnya di Kabupaten Deli Serdang.
2. Agar lebih cepat mengatisipasi mengenai jumlah angkatan kerja yang belum
memperoleh pekerjaan.
3. Mengupayakan lapangan usaha baru yang mampu menyerap tenaga kerja
lebih besar.
6.2.2 Angkatan Kerja
1. Berusaha untuk membuka lapangan usaha sendiri tanpa sepenuhnya
bergantung pada orang lain.
2. Berusaha meningkatkan kualitas pendidikan dan keterampilan dengan cara
mengikuti pelatihan-pelatihan baik itu formal maupun informal agar
DAFTAR PUSTAKA
Biro Pusat Statistik, “Proyeksi Tenaga Kerja Sumatera Utara Tahun 2000-2009”.
Mantra, Ida Bagoes, 1999,” Demografi Umum”, Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
Sagir, Soeharsono, 1982, “Kesempatan Kerja Ketahanan Nasional dan Pembangunan
Manusia Seutuhnya”, Bandung: Tarsito Bandung.
Makridakis, Spyros. 1993.”Metode Aplikasi Peramalan”, Jakarta: Erlangga.
Iqbal, Hasan. 2003."Pokok-pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriftif)”. Edisi Kedua,
Jakarta: Bumi Aksara.
Napitupulu, Normalina. 2006. “Microsoft Excel-Powerpoint”, Medan.