Keragaan reproduksi rajungan (Portunus pelagicus) di Perairan Lampung Timur
Teks penuh
Gambar
Dokumen terkait
Berdasarkan nilai R* didapatkan pada hubungan lebar karapas dengan berat karapas lebih besar dibandingkan pada hubungan panjang karapas dengan berat karapas baik pada
Upaya pengelolaan berkelanjutan perikanan rajungan dengan strategi pengendalian penangkapan adalah secara terintegrasi, yaitu: (a) memberlakukan MLS sesuai dengan kondisi
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kondisi stok rajungan di perairan Lampung Timur berkaitan dengan kondisi perekonomian nelayan, dibandingkan dengan
Data yang diambil adalah jumlah dan bobot rajungan serta non-target dengan menggunakan 3 (tiga) unit jaring insang tetap di setiap lokasi pengambilan contoh per-bulan dari
Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa rajungan yang tertangkap pada Stasiun 1 merupakan rajungan yang belum matang gonad dengan jumlah yang lebih
Sehingga dapat dikatakan terdapat pengaruh siklus bulan terhadap bobot rajungan Portunus pelagicus dari hasil tangkapan jaring rajungan di Perairan Teluk Banten.. Rajungan betina
Jumlah rajungan pada fase bulan pumama terdiri dari rajungan jantan sebesar 236 ekor, dan rajungan betina sebesar 523 ekor, dengan rasio jumlah kelamin jantan betina Tugas Akhir
Ukuran bobot rajungan betina berkisar antara 13,0-85,0 g/ekor dengan rata-rata 41,87 g/ekor, simulasi hubungan panjang bobot menunjukkan adanya pertumbuhan yang bersifat