• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Sistem informasi Pendaftaran Pasien Rawat Inap Pada RSAU Dr.Moch Salamun Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Sistem informasi Pendaftaran Pasien Rawat Inap Pada RSAU Dr.Moch Salamun Bandung"

Copied!
146
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1. Latar Belakang Masalah

Teknologi yang berkembang pesat saat ini, telah banyak memberikan manfaat dan kemudahan – kemudahan sehingga banyak digunakan di berbagai bidang . seiring dengan perkembangan teknologi ini makin banyak bidang yang mulai beralih ke sistem komputer terutama untuk persoalan pengolahan , penyimpanan data, serta pengaturan sistem yang biasa dilakukan secara manual dan membutuhkan tenaga, waktu, pikiran yang banyak serta keamanan data yang belum terjamin. Oleh karena itu diperlukan suatu teknologi yang dapat memberikan jalan keluar terhdap permasalahan yang dihadapi .

(2)

Instalasi Rawat Inap merupakan salah satu instalasi dari rekam medis yang berfungsi memberikan pelayanan berupa pendaftaran pasien yang akan berobat inap, serta memberikan laporan yang berkenaan dengan pasien yang berkunjung.

RSAU dr. moch. Salamun merupakan salah satu rumah sakit dimana sistem pengolahan data pasien masih belum terkomputerisasi sehingga sering terjadi kesalahan dalam pengolahan data pasien dan perhitungan biaya perawatan, selain itu proses pencarian data pasien membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu dengan cara membuka arsip seluruh data pasien, hal itu pula yang akan menghambat proses pembuatan laporan data pasien. Untuk menjamin keakuratan data yang akan disajikan diperlukan suatu sistem pengolahan data yang berbasis komputer, dikarenakan data yang diolah jumlahnya banyak, maka hal ini perlu dilakukan supaya data tidak menumpuk dimana akan menyita waktu dan menguras tenaga dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut.

Pada tahun 2009 pasien rawat inap RSAU dr. moch. Salamun mencapai 853 pasien. Permasalahan yang terjadi di rumah sakit ini adalah sistem informasi pendaftaran pasien yang masih belum memenuhi kebutuhan dalam menangani pendaftaran dan pembayaran administrasi pasien, juga belum adanya sistem informasi yang menangani pembuatan laporan. Oleh karena itu untuk meningkatkan efisiensi, rumah sakit dituntut untuk menyediakan data dan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan.

(3)

data dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN PASIEN RAWAT INAP PADA RSAU Dr. MOCH. SALAMUN”.

1.2. Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah

Sebagai tindak lanjut dari permasalahan yang ada di atas dapat diidentifikasikan masalah yang ada di perusahaan ini sebagai berikut :

1. Pencarian data pasien membutuhkan waktu yang lama. 2. Kesalahan pengolahan data dan perhitungan biaya perawatan. 3. Lambatnya proses penyajian laporan data pasien.

Berdasarkan identifikasi permasalahan diatas maka penulis dapat merumuskan permasalahan yang harus diselesaikan sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem informasi pendaftaran pasien rawat inap yang sedang berjalan pada RSAU dr. moch. Salamun.

2. Bagaimana perancangan sistem informasi pendaftaran pasien rawat inap pada RSAU dr. moch. Salamun.

3. Bagaimana pengujian sistem pendaftaran pasien rawat inap pada RSAU dr. moch. Salamun.

4. Bagaimana implementasi sistem informasi pendaftaran pasien rawat inap pada RSAU dr. moch. Salamun.

1.3. Maksud dan Tujuan

(4)

inap di RSAU dr. moch. Salamun, guna mempermudah untuk mendapatkan informasi tentang data pasien, menghindari kesalahan pengolahan data dan perhitungan biaya perawatan serta pembuatan laporan di RSAU dr. moch. Salamun.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan pada RSAU dr. moch. Salamun.

2. Untuk membuat perancangan sistem informasi pendaftaran pasien rawat inap pada RSAU dr. moch. Salamun.

3. Untuk mengetahui analisis dan pengujian program pada RSAU dr. moch. Salamun.

4. Untuk mengetahui implemetasi sistem informasi pendaftaran pasien rawat inap pada RSAU dr. moch. Salamun.

1.4. Kegunaan Penelitian 1.4.1. Kegunaan Praktis

a. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam upaya perbaikan masalah yang terkait dengan Sistem Informasi Pendaftaran pasien Rawat Inap pada RSAU dr. Moch. Salamun.

b. Bagi Pasien

(5)

1.4.2. Kegunaan Akademis

a. Bagi Pengembangan Ilmu

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pembandingan antara ilmu manajemen (teori) dengan keadaan yang terjadi langsung dilapangan (praktek). Sehingga dengan adanya perbandingan tersebut akan lebih memajukan ilmu Manajemen Informatika yang sudah ada untuk ditahapkan pada dunia nyata dan dapat menguntungkan berbagai pihak.

b. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada peneliti lain atau para akademis yang mengambil skripsi dalam kajian yang sama sekaligus sebagai referensi si dalam penulisan.

c. Bagi Penulis

Berguna dalam menambah atau memperkaya wawasan pengetahuan baik teori maupun praktek, belajar menganalisa dan melatih daya fikir dalam mengambil kesimpulan atas permasalahan yang ada di dalam perusahaan, khususnya pada RSAU dr. moch. Salamun.

1.5. Batasan Masalah

(6)

1. Pembahasan masalah dimulai pada proses mendaftar, diagnosa, perawatan, hingga perhitungan biaya sampai mendapatkan nota biaya perawatan.

2. Hanya membahas tentang pasien rawat inap untuk anggota TNI AU beserta keluarga yang tertera pada kartu tanggungan keluarga.

3. Hanya membahas mengenai biaya obat yang terpakai dan tidak mempengaruhi data stock obat.

1.6.Waktu dan Lokasi Penelitian

Dalam penelitian tugas akhir ini penulis melakukan penelitian di RSAU dr. moch. Salamun yang dilaksanakan pada tanggal 01 Maret 2010 sampai dengan 01 April 2010 untuk mendapatkan informasi tentang pengolahan data pasien rawat inap yang lebih lengkap agar mempermudah penulis untuk menyelesaikan penelitian ini dengan waktu yang sudah ditetatapkan.

Adapun lokasi atau alamat RSAU dr. moch. Salamun terletak di ciumbuleuit No. 203 Bandung, telpon (022) 2031624.

(7)

Tabel 1.1. Jadwal Penelitian b. analisis kebutuhan data

3 Evaluasi Prototyping a. merancang interface

b. merancang masing-masing interface

(8)

8

2.1.Konsep Dasar Sistem 2.1.1. Pengertian Sistem

Pada saat ini banyak pihak yang telah mendalami masalah sistem untuk kebutuhannya sehingga definisinya menjadi beragam. Definisi-definisinya antara lain adalah :

Menurut Jerry FithGerald (1981) “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk

melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

(Jogiyanto, 2005 : 1)

Sistem dapat didefinisikan dengan dua pendekatan yaitu sistem yang menekan pada prosedur dan sistem yang menekan pada elemen atau komponennya. Masih menurut Jogiyanto (2005 : 1), sistem yang menekan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut :

Suatu sistem adalah jaringan kerja pada prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

(9)

Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk

mencapai suatu tujuan tertentu.

2.1.2. Bentuk Umum Sistem

Bentuk umum dari sistem terdiri dari atas masukan (input), proses, dan keluaran (output). Dalam bentuk umum sistem ini biasa melakukan satu atau lebih masukan yang akan diproses dan menghasilkan keluaran sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya.

Gambaran umum mengenai sistem ditunjukan pada gambar berikut ini :

INPUT PROCESSING OUTPUT

Gambar 2.1 Bentuk Umum Sistem

[sumber : Jogiyanto MBA, Ph.D,2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Andi : Yogyakarta]

2.1.3. Elemen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen atau elemen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem atau elemen sistem dapat berupa :

(10)

b. Elemen-elemen yang lebih besar yang disebut supra sistem. Misalnya, bila perangkat keras adalah sistem yang memiliki sub sistem CPU, perangkat I/O dan memori, maka supra sistem perangkat keras adalah sistem komputer.

2.1.4. Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batasan sistem (system boundary), lingkungan luar sistem (evironments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolahan (process), dan sasaran (objectives)

atau tujuan (goal).

1. Komponen (components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama dalam membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak peduli betapa pun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. 2. Batasan (system boundary)

(11)

Batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar (evironments)

Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga besifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Penghubung (interface)

Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber data mengalir dari suatu subsistem ke subsistem lain. Keluaran dari subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan (input)

(12)

dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang harus di proses untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran (input)

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

7. Pengolahan (process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

8. Sasaran (objectives)

Suatu sistem pasti mempunyai suatu tujuan (goal) dan sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.1.5. Klasifikasi Sistem

(13)

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide –ide yang tidak tampak secara fisik. Contohnya sistem teknologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan. Dan sistem secara fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Contohnya sistem komputer, sistem akutansi, sistem produksi dan lain sebagainya. 2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia misalnya sistem perputaran bumi, sedangkan

Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia, sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan man-machine system. Contohnya sistem informasi.

3. Sistem tertentu dan sistem tak tertentu

Sistem terstruktur beroprasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Contohnya sistem komputer yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program – program yang dijalankan, sedangkan

Sistem tak tertentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diproduksi karena mengandung unsure probabilitas.

4. Sistem tertutup dan sistem terbuka

(14)

Sistem terbuka adalah sistem yang menghubungkan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

2.2. Kosep Dasar informasi 2.2.1. Pengertian Informasi

Informasi merupakan hasil suatu proses. Proses itu terdiri dari kegiatan-kegiatan mulai dari pengumpulan data, menyusun serta menghubungkannya, meringkas, mengambil inti sarinya, dan mengimplementasikannya sesuai dengan presepsi sistem informasi penerima agar menjadi sebuah informasi yang berguna.

Menurut Jogiyanto (2005 : 8) : “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

Sumber dari informasi adalah Data, dan data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian dan kesatuan nyata,

2.2.2. Siklus Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui satu model untuk dihasilkan informasi.

(15)

2.2.3. Kualitas Informasi

Kualitas suatu informasi tergantung dari hal berikut : 1. Relevan (relevancy)

Berarti informasi harus memberikan manfaat bagi pemakainya. 2. Akurat (accuracy)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.

3. Tepat waktu (timeliness)

Informasi yang dihasilkan/dibutuhkan tidak boleh terlambat (usang). 4. Ekonomis (economy)

Biaya sistem informasi akan mengalami kenaikan sesuai dengan berjalannya waktu.

5. Efisien (efficiency)

Adalah berapa banyak produksi meningkat karena tambahan unit sumber daya dalam proses produksinya.

6. Dapat dipercaya (reliability)

Sebuah indikator penting dari sistem informasi adalah dengan memperhatikan masalah realibilitasnya.

(16)

2.3.Pengertian Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 11) : Sistem Informasi adalah “Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan teransaksi

harian, mendukung oprasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu

organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan – laporan yang

diperlukan.

2.3.1. Komponen Sistem Informasi

Menurut Abdul Kadir (2002 : 70) dalam suatu sistem informasi terdapa komponen-komponen seperti :

a. Perangkat Keras (Hardware)

Mencangkup peranti-peranti fisik sepertikomputer dan printer. b. Perangkat Lunak (Software)

Sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.

c. Prosedur

Sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

d. Orang

Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi. e. Basis Data (Data Base)

(17)

f. Jaringan Komputer dan Komunikasi Data

Sistem penghubung yang memungkinkan sesumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

2.4. Pendaftaran Pasien Rawat Inap

pendaftaran merupakan proses, cara, perbuatan mendaftar (mendaftarkan), pencatatan nama, alamat dan sebagainya yang disusun berderet dari atas ke bawah. (Tim Penyusun Kamus Pusat 2000 : 202)

Pasien adalah orang sakit yang dirawat Dokter, ada dua jenis pasien yaitu pasien dalam dan pasien luar. (Tim Penyusun Kamus Pusat 2000 : 734)

1. Pasien dalam, yaitu pasien yang mendapat pelayanan tinggal atau dirawat dalam suatu unit atau tempat palayanan kesehatan tertentu atau biasa disebut dengan pasien rawat inap

2. Pasien luar, yaitu pasien yang mendapat pelayanan tertentu dan tidak tinggal atau dirawat pada suatu pelayanan kesehatan atau biasa disebut dengan pasien rawat jalan.Rawat inap adalah perawatan pasien dengan menginap di rumah sakit.

Dengan demikian, pendaftaran pasien rawat inap adalah segenap proses kegiatan tulis menulis, pencatatan nama, alamat dan sebagainya yang disusun berderet untuk melayani pasien yang dirawat inap di rumah sakit.

2.5. Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak pendukung yang digunakan dalam pembuatan program ini

(18)

2.5.1. Microsoft Visual Basic 6.0

Tim Divisi Penelitian dan Pengembangan MADCOMS (2008 : 1) menjelaskan tentang Microsoft Visual Basic 6.0 sebagai berikut :

Microsoft Visual Basic merupakan salah satu aplikasi pemrograman visual yang memiliki bahasa pemrograman yang cukup populer dan mudah dipelajari. Basis bahasa pemrograman yang digunakan dalam visual basic adalah bahasa BASIC (Beginners All-Purpose Simbolic IntructionCode) yang merupakan salah satu bahasa pemrograman tingkat tinggi yang sederhana dan mudah dipelajari. Dengan Visual Basic, kita bisa membuat program dengan aplikasi GUI

(Graphical User Interface) atau program yang memungkinkan pengguna

komputer berkomunikasi dengan komputer tersebut menggunakan grafik atau gambar.

(19)

2.5.1.1. Elemen-Elemen Visual Basic 6.0

Tile Bar Menu Bar Main Toolbar Form Project Jendela Properties

Tool Box Jendela Form Layout

Gambar 2.2

Tampilan Visual Basic 6.0

a. Tile Bar

(20)

b. Menu Bar

Merupakan batang menu yang berisi menu-menu utama, seperti File, Edit, View, Project, dan lain-lain yang berfungsi untuk mengoperasikan program Visual Basic 6.0

c. Main Toolbar

Merupakan sebuah batang tool yang berisi tombol-tombol dengan gambar ikon yang dapat diklik untuk melakukan suatu perintah khusus secara cepat. d. Toolbox

Merupakan kotak perangkat yang terdiri atas beberapa class object yang digunakan dalam proses pembuatan aplikasi.

e. Project

Merupakan jendela yang digunakan untuk menampilkan proyek-proyek, form-from, atau modul-modul yang terlibat dalam proses pembuatan aplikasi.

f. Form

Merupakan tempat yang digunakan untuk merancang aplikasi yang sedang dibuat. Didalam form kita dapat merancang sebuah program aplikasi dengan menempatkan kontrol-kontrol yang ada di bagian toolbox.

g. Jendela Properties

(21)

h. Jendela Form Layout

Merupakan jendela yang digunakan untuk mengatur posisi form pada layar monitor saat program dijalankan. Pada saat mengarahkan pointer mouse ke bagian form jendela form layout view, pointer mouse akan berubah menjadi tanda anak panah empat arah (pointer pengatur posisi).

2.5.2. SQL Server 2000

Microsoft SQL Server 2000 adalah perangkat lunak relational database management sistem (RDMS) yang didesain untuk melakukan proses manipulasi database berukuran besar dengan berbagai fasilitas. Microsoft SQL Server 2000 merupakan produk andalan Microsoft untuk database server. Kemampuannya dalam manajemen data dan kemudahan dalam pengoperasiannya membuat RDMBS ini menjadi pilihan para database administrator.

Objek-objek yang ada di dalam SQL Server 2000 adalah sebagai berikut :

1. Database

Database berisi berbagai objek yang digunakan untuk mewakili menyimpan data, dan mengakses data.

2. Tabel

Tabel berisi baris-baris atau record data yang saling berhubungan satu sama lain.

3. Data Diagram

(22)

4. Indeks

Indeks merupakan file-file tambahan yang dapat meningkatkan kecepatan akses baris tabel.

5. View

View menyediakan cara untuk melihat data yang berbeda dengan melibatkan satu atau lebih tabel.

6. Stored Prosedure

Stored prosedure merupakan program-program Transact-SQL yang disimpan dalam server untuk menjalankan tugas-tugas tang telah ditentukan.

7. Fungsi

Kumpulan perintah yang mengandung input atau tidak menggunakan input baik satu atau lebih dari satu dan mengeluarkan nilai baik berupa skalar maupun tabular (berbentuk tabel).

8. Trigger

Sebuah jenis prosedur yang disimpan dan dijalankan secara event-driven apabila operasi tertentu dilakukan pada tabel.

2.6. Tipe-Tipe Jaringan Komputer

Menurut Abdul Kadir (2002 : 346), jaringan komputer (computer network)

(23)

Jaringan menurut rentang geografis dibagi menjadi 3 macam, yaitu :

a. Local Area Network (LAN)

LAN adalah jaringan komputer mencangkup area dalam satu ruang, satu gedung, atau beberapa gedung yang berdekatan. Sebagai contoh, jaringan dalam satu kampus yang terpadu atau di sebuah lokasi perusahaan tergolong sebagai LAN. LAN pada umumnya menggunakan media transmisi berupa kabel. Namun, ada juga yang tidak menggunakan kabel dan disebut wireless LAN atau LAN tanpa kabel. Kecepatan LAN berkisar dari 10 Mbps sampai 1 Gbps.

b. Metropolitan Area Network (MAN)

MAN adalah jaringan uang mencangkup area satu kota atau dengan rentang sekitar 10-45 km. jqringan yang menghubungkan beberapa bank yang terletak dalam satu kota atau kampus yang tersebar dalam beberapa lokasi tergolong termasuk sebagai MAN. Jaringan seperti ini umumnya menggunakan media transmisi dengan mikrogelombang atau gelombang radio. Namun ada juga yang menggunakan jalur sewa

(leased line).

c. Wide Area Network (WAN)

(24)

2.6.1. Topologi Jaringan Komputer 1. Topologi Bus

Topologi linier bus merupakan teknologi yang banyak dipergunakan pada masa penggunaan kabel coaxial menjamur. Dengan menggunakan T-Connector atau perangkat jaringan lainnya bias dengan mudah dihubungkan satu sama lain.

Gambar 2.3 Topologi Bus

( sumber : Wahyono teguh, 2003, Prinsip Dasar dan Teknologi Komunikasi Data, Graha Ilmu, Yogyakarta)

2. Topologi Ring

(25)

Gambar 2.4 Topologi Ring

( sumber : Wahyono teguh, 2003, Prinsip Dasar dan Teknologi Komunikasi Data, Graha Ilmu, Yogyakarta)

3. Topologi Star atau Hub

Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat, karena kemudahan untuk menambah atau mengurangi serta mudah untuk mendeteksi kerusakan pada sistem jaringan yang ada.

Gambar 2.5 Topologi Star

(26)

4. Topologi Hybrid

Topologi hybrid adalah pada initinya bahwa sebuah jaringan bisa jadi merupakan kombinasi dari dua atau tiga topologi diatas. Topologi ini disebut juga

tree topology.

Gambar 2.6 Topologi Hybrid

( sumber : Wahyono teguh, 2003, Prinsip Dasar dan Teknologi Komunikasi Data, Graha Ilmu, Yogyakarta)

2.6.2. Manfaat Jaringan Komputer 1. Sharing

Dapat menggunakan sumber daya yang ada secara bersama-sama. Misal seorang pengguna yang berada 100 km jauhnya dari suatu data, tidak mendapatkan kesulitan dalam menggunakan data tersebut, seolah-olah data tersebut berada didekatnya. Hal ini sering diartikan bahwa jaringan komputer mengatasi masalah jarak.

2. Reliabilitas tinggi

Dengan jaringan komputer kita akan mendapatkan reliabilitas yang tinggi dengan memiliki sumber-sumber alternative persediaan. Misalnya, emua

(27)

file dapat disimpan atau dicopy ke dua, tiga atau lebih komputer yang terkoneksi ke jaringan. Sehingga bila salah satu mesin rusak, maka salinan di mesin yang lain bisa digunakan.

3. Menghemat uang

Komputer berukuran kecil mempunyai rasio harga / kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan komputer yang besar. Komputer besar seperti mainframe memiliki kecepatan kira-kira sepuluh kali lipat kecepatan komputer kecil / pribadi. Ketidakseimbangan rasio harga / kinerja dan kecepatan inilah membuat para perancang system untuk membangun system yang terdiri dari komputer-komputer pribadi.

2.6.3. Pengertian Client/Server

Sistem client/server mempunyai dua komponen utama yaitu komputer

client dan komputer server. Server merupakan komputer induk yang melakukan pemrosesan terbanyak untuk memenuhi permintaan-permintaan dari komputer

client dan bertindak sebagai server database yang menyimpan data. Client yaitu komputer atau workstasion yang melakukan pengiriman permintaan-permintaan data pada server kemudian menampilkan data tersebut pada interface aplikasi yang dimilikinya. Selain itu client juga mempunyai kemampuan untuk mengubah atau menghapus data itu.

(28)

Gambar 2.7 Client Server

(29)

29 3.1. Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan suatu permasalahan yang dijadikan sebagai topik penulisan dalam rangka menyusun suatu laporan penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data-data yang berkaitan dengan objek penelitian tersebut.

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Gagasan untuk membangun suatu Rumah Sakit Pusat TNI AU (Rumkit TNI AU) berawal dari pemikiran bahwa TNI Angkatan Udara harus mempunyai tempat penampungan penderitanya sendiri yang sempurna dengan kegiatan-kegiatan yang meliputi kegiatan-kegiatan kesehatan umum dan kegiatan-kegiatan kesehatan khusus. Kesehatan umum dalam arti merawat dan mengobati para anggota TNI AU beserta keluarganya. Sedangkan kegiatan kesehatan khusus yaitu kegiatan-kegiatan memelihara kesehatan penerbang dengan mengadakan medical check up,

(30)

mengantisipasi adanya serangan dari pihak musuh, sehingga lokasinya jauh dari instalasi militer. Disamping bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, Rumkit TNI AU juga menyelenggarakan pendidikan paramedis.

Adapun tahapan-tahapan pembangunan Rumah Sakit TNI Angkatan Udara Dr. Salamun adalah sebagai berikut :

1. Tahap Pertama

Pembangunan tahap pertama dimulai pada tanggal 19 Agustus 1961. Peresmian bangunan dilakukan oleh Ibu Utami Surjadarma (Istri Laksamana Surjadarma / Menteri / Panglima Angkatan Udara), selanjutnya untuk pengelolaan diserahkan kepada Komandan Kesehatan 002 Pangkalan Udara Husein Sastranegara.

2. Tahap Kedua

Sejalan dengan kegiatan yang semakin meningkat, pembangunan tahap kedua dimulai bulan Mei 1964. Adapun pembangunan yang dilakukan yaitu membangun ruangan anak, ruangan perwira, ruangan rekreasi dan instalasi air minum. Sumber air tersebut terletak si kampung Cigorowong, yang jaraknya kurang lebih 3 (tiga) km sebelah utara depot kesehatan002.

3. Tahap Ketiga

(31)

Untuk mencapai tujuannya maka usaha-usaha pembangunan Rumah Sakit TNI AU Dr. Salamun dituangkan pada program-program yang tidak lepas dari lima pokok kebijaksanaan pimpinan TNI Angkatan Udara, yaitu :

a. Pembentukan small effective unit

b. Peningkatan maintenance capability

c. Peningkatan mutu pendidikan dan latihan personil

d. Peningkatan tertib administrasi dalam rangka melaksanakan manajemen yang lebih sehat.

e. Peningkatan kondisi prasarana pangkalan udara. 3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

Visi : Menjadi Rumah Sakit Rujukan TNI Terbaik di Jawa Barat Misi :

1. Menyelenggarakan dukungan kesehatan yang diperlukan dalam setiap operasi dan latihan TNI/TNI AU.

2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu terhadap anggota TNI /TNI AU berikut keluarganya serta masyarakat umum.

3. Meningkatkan kemampuan profesionalisme personel secara berkesinam-bungan.

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

(32)

Gambar 3.1. Struktur Organisasi

3.1.4. Deskripsi Tugas

Urusan Medis dan Informasi Kesehatan (Urminmed) adalah organisasi yang bertanggungjawab kepada Kepala Medis (Kamed). Adapun uraian tugas sub bagian Rekam Medis yang dipimpim oleh Kepala Sub Bagian Rekam Medis (Kaurminmed) adalah sebagai berikut :

1. Mempelajari program Rumah Sakit, Instansi terkait dan uraian tugas perorangan sebagai pedoman pelaksanaan tugas.

(TPP II)

CODING INDEXING FILE

(33)

2. Menyusun rencana kerja Sub Bagian Rekam Medis dengan menganalisis rencana dan hasil kerja setahun sebelumnya dan arahan dari pimpinan. 3. Menyusun tata cara kerja di lingkungan Sub Bagian Rekam Medis

berdasarkan pedoman kerja yang berlaku.

4. Menilai dan mengendalikan pelaksanaan di lingkungan Sub Bagian Rekam Medis.

5. Melakukan koordinasi integrasi dan sinkronisasi di lingkungan Sub Bagian Rekam Medis maupun dengan unit lain yang terkait sesuai dengan tugasnya masing-masing.

6. Memberi saran dan bahan pertimbangan kepada atasan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan pengelolaan Rekam Medis sesuai dengan permasalahannya sebagai bahan masukan atasan dalam menentukan kebijaksanaan dan mengambil keputusan.

7. Membuat usulan kebutuhan fasilitas Sub Bagian Rekam Medis, menganalisis data pelaksanaan kegiatan.

8. Membuat usulan kebutuhan tenaga berdasarkan beban dan bobot kerja di lingkungan Sub Bagian Rekam Medis untuk diajukan kepada pimpinan melalui Minpers.

9. Memberikan bimbingan pelaksanaan layanan Rekam Medis melalui rapat staf atau memberi petunjuk pelaksanaannya agar kegiatan pelayanan Rekam Medis dapat berjalan lancar.

(34)

11.Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.

Dalam menjalankan tugasnya di lingkungan Sub Bagian Rekam Medis,

Kepala Sub Bagian Rekam Medis (Kaurminmed) dibantu oleh petugas Pelaksana Sub Bagian Rekam Medis yang terdiri dari :

1. Petugas Urusan Penerimaan Pasien Baru(TPP.I) Yang mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Menerima pendaftaran pasien rawat jalan baru (ARM.01). b. Pemberian Nomor Rekam Medis.

c. Wawancara melalui formulir pendafataran pasien baru untuk pengisian riwayat klinik Rekam Medis.

d. Menyiapkan Rekam Medis rawat jalan baru sesuai dengan poliklinik yang dituju.

e. Membuat kartu berobat.

2. Petugas Urusan Penerimaan Pasien Lama (TPP.II) Yang mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Mencari kartu / dokumen Rekam Medis yang lama dengan menggunakan kartu berobat dan apabila pasien tidak membawa kartu berobat maka petugas mencari dalam KIUP.

b. Menerima pasien dengan sistem perjanjian.

(35)

3. Petugas Urusan Penerimaan Pasien Rawat Inap Yang mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Menerima pendaftaran pasien rawat baru / lama. b. Mencatat identitas pasien ke Rekam Medis.

c. Mencatat Rekam Medis pada register pasien rawat inap.

d. Mengecek kelengkapan Rekam Medis rawat inap sesuai yang dimaksud.

e. Memberikan informasi tentang ketentuan pasien rawat inap. 4. Petugas Bagian Kelengkapan dan Assembling / Checking

Yang mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Menerima Rekam Medis dari poliklinik dan ruang perawatan.

b. Menyortir, menyusun kembali kelengkapan kualitas dan kuantitas apabila ada Rekam Medis yang kurang lengkap atau tercecer.

c. Mengembalikan Rekam Medis yang kurang lengkap dalam pengisian Rekam Medis ke poliklinik atau ruang perawatan.

d. Setelah dicek kebenarannya, diserahkan kembali ke bagian koding untuk di diagnosa penyakitnya

5. Petugas Bagian Koding

Yang mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

(36)

b. Koding menggunakan ICD-10 standar yang berlaku yang sudah ditetapkan oleh Depkes.

c. Membuat laporan tentang macam penyakit khususnya 10 macam penyakit tertinggi

6. Petugas Indexing Rekam Medis

Yang mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Memasukan kode penyakit pada kartu indeks ( penyakit / operasi / kematian / dokter ).

b. Membantu petugas bagian koding dan file.

c. Membantu / perencanaan pengadaaan formulir yang sudah habis. 7. Petugas Bagian File

Yang mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Mengantarkan Menyimpan dan menyusun Rekam Medis yang sudah lengkap ke dalam Rekam Medis.

b. Bertugas menyiapkan kelengkapan dokumen Rekam Medis untuk pasien baru.

c. Membantu Rekam Medis yang lama untuk pasien lama. d. Rekam Medis ke poliklinik yang dituju.

8. Petugas Bagian Pengolahan Data dan Laporan Yang mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

(37)

b. Mengumpulkan data laporan dari ruang perawatan, poliklinik dan Dukkes.

c. Mengolah data / rekapitulasi laporan bulanan, triwulan dan tahunan Diskes AU dan Depkes RI.

d. Menyajikan data / laporan kegiatan pelayanan kesehatan dan Dukkes-Arsip, Diskes dan Depkes.

9. Petugas Bagian Administrasi dan Agenda Surat Yang mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Penomoran Surat Kematian, cuti sakit, keterangan sakit.

b. Pelayanan Pembuatan Visum et Repertum, Asuransi Kesehatan (Jamsostek), Askes dan lain-lain.

c. Pengetikan riwayat penyakit, laporan, surat menyurat dan lain-lain. d. Pengiriman laporan ke Diskes AU dan Depkes RI.

e. Penyimpanan Arsip Laporan. 3.2. Metode Penelitian

3.2.1. Desain Penelitian

(38)

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data 3.2.2.1. Sumber Data Primer

Dalam mengumpulkan sumber data primer dalam tugas akhir ini penulis melakukan Observasi (Pengamatan Langsung), dan Interview (Wawancara).

a. Observasi

Teknik yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan lansung mengenai proses pengolahan data pasien serta pembuatan laporan dan data-data yang mengalir untuk disajikan sebagai bahan penyusunan laporan tugas akhir. Penulis melakukan observasi pada bagian rekam medis RSAU dr. moch. Salamun.

b. Interview

Metode ini dilakukan dengan cara melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara penulis sebagai pewawancara sedangkan nara sumber adalah petugas – petugas yang berada pada bagian rekam medis RSAU dr. moch. Salamun.

3.2.2.2.Sumber Data Sekunder

(39)

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem 3.2.3.1.Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang akan di gunakan penulis adalah analisis dan perancangan terstruktur, pendekatan sistem yang penulis ambil adalah berorientasi pada data dimana pada analisis terdapat :

1. Flow Map

2. Diagram Konteks

3. Data Flow Diagram (DFD)

4. Teknik Normalisasi

5. Entity Relantionship Diagram (ERD)

6. Kamus Data

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Metode yang digunakan dalam pengembangan untuk membangun sistem informasi ini yaitu metode prototype yang dimana prototype merupakan suatu metode dalam pemgembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat suatu program dengan cepat dan bertahap dan prototype juga membuat proses pengembangan sistem informasi menjadi lebih baik cepat dan lebih mudah. Dimana tahapan-tahapan yang harus dilaksanakan adalah sebagai berikut:

1. Identifikasi kebutuhan sistem

(40)

User dijelaskan tentang kebutuhan sistem yang akan dibangun oleh pengembang sistem.

2. Membuat prototype

Setelah menganalisa sistem yang akan dibangun, pengembangan sistem mulai membuat prototype.

3. Menguji prototype

Setelah tahap ini pembuatan prototype selesai, kemudian pengembang sistem dan user melakukan pengujian program agar program dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan, dan user memberikan saran atau masukan bila terdapat kekurangan pada program.

4. Memperbaiki prototype

Pada tahap ini pengembang sistem melakukan perbaikan dan modifikasi sesuai dengan masukan dan saran dari user.

5. Mengembangkan versi Produksi

(41)

Gambar 3.2 Tahapan Pendekatan Prototype

( Sumber : Susanto azhar. 2004. Sistem Informasi Manajemen, konsep dan

pengembangan. lingga jaya. Bandung)

Penulis mengambil model proses secara prototyping karena :

a. Penyajian aspek-aspek perangkat lunak yang akan dibangun akan nampak bagi pelanggan/pemakai secara cepat (contohnya pendekatan input dan format output). Perancangan kilat membawa kepada konstruksi sebuah prototype.

Identifikasi Kebutuhan Sistem

Membuat Prototype

Menguji Prototype

Memperbaiki

Prototype

(42)

b. Prototype dievaluasi oleh kedua belah pihak (programmer dan calon

user) sehingga penyaringan kebutuhan pengembangan perangkat lunak dapat dengan cepat dilakukan sesuai dengan keinginan user.

c. Programmer akan memahami apa yang harus dilakukan agar

kebutuhan user dapat dipenuhi. 3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Alat bantu analisis dan perancangan yang digunakan adalah metode analisis terstruktur berorientasi data. Adapun metode desain yang ada pada langkah perancangan ini akan digambarkan dalam bentuk bagan alir dokumen (flowmap), diagram konteks, data flow diagram, dan kamus data.

1. Flow Map

Flowmap atau dapat disebut juga block chart atau flowchart berfungsi untuk memodelkan masukan atau keluaran proses maupun transaksi dengan symbol – symbol tertentu (Andri Kristanto, 2003:68).

2. Diagram kontek

Andri Kristanto (2003:63) mengungkapkan bahwa diagram konteks adalah diagram sederhana yang menggambarkan hubungan antara entity luar, masukan dan keluaran dari sebuah system . Diagram konteks merupakan bagiab dari DFD yang hanya menjelaskan proses sistem yang akan dibuat. Diagram konteks dipresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem.

3. Data Flow Diagram

Andri Kristianto (2003:55) mengemukakan bahwa : “ DFD adalah suatu

(43)

data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data di simpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interkasi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut”.

4. Kamus Data

Kamus data berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengartikan aplikasi secara detail dan mengorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam sistem secara persis sehingga pemakai dan penganalisis sistem mempunyai dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan, dan proses. Pada tahap analisis, kamus data digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem (Andri Kristanto, 2003:66).

5. Perancangan Basis Data

Perancangan basis data diperlukan agar kita membuat suatu basis data yang lengkap dan efisien.

Langkah – langkah dalam perancangan basis data, diantaranya : 1. Normalisasi

(44)

apakah relasi tersebut sudah baik atau masih melanggar aturan-aturan standar yang diberlakukan pada suatu relasi yang normal (Andri Kristanto, 2003:76).

Dalam perspektif normalisasi, sebuah basis data dikatakan baik jika tabel yang menjadi unsur pembentuk basis data harus dalam keadaan baik dan normal. Sebuah tabel dikatakan normal dan efisien, jika telah memenuhi 3 kategori, yaitu

1. Jika ada dekomposisi (penguraian) tabel, maka dekomposisinya harus dijamin aman (Lossless – Join Decomposition).

2. Terpeliharanya ketergantungan fungsional pada saat perubahan data (dependency preservation).

3. Tidak melanggar Boyce – Code Normal Form (BCNF). Beberapa bentuk normal yang sering digunakan sebagai berikut :

a. Bentuk normal pertama (1 Normal Form/NF)

Suatu tabel dapat terpenuhi jika sebuah table tidak memiliki atribut bernilai banyak (Multivalued Atribute) atau lebih dari satu atribut.

b. Bentuk normal kedua (2 Normal Form/NF)

Suatu tabel dikatakan bentuk normal kedua jika sudah memenuhi bentuk normal pertama dan semua atribut bukan kunci memiliki depedensi terhadap kunci primer.

c. Bentuk normal ketiga (3 Normal Form/NF)

(45)

2. Relasi Tabel

Proses relasi antar tabel merupakan pengelompokan data menjadi tabel-tabel yang merupakan entity dan relasinya, berfungsi mengakses data dan item sedemikian rupa sehingga database tersebut mudah dimodifikasi.

3. Entity-Relationship Diagram

ERD merupakan bentuk bagan yang menggunakan relasi dan entitas suatu informasi. Entitas relasi dibuat untuk menggunakan persepsi yang terdiri dari sekumpulan objek dasar yaitu entitas dan hubungan antar entitas. Entity Relationship Diagram (ERD) dapat juga dikatakan suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak.

1. Entity

Pada ERD, entity digambarkan dengan sebuah bentuk persegi panjang. Entitas diberi nama dengan kata benda dan dapat dikelompokkan dalam empat jenis nama, yaitu orang, benda, lokasi, kejadian (terdapat unsur waktu didalamnya).

2. Relationship

(46)

3.2.4. Pengujian software

Pengujian perangkat lunak (software) menggunakan metode pengujian

Black Box. Metode ujicoba Black Box memfokuskan pada keperluan fungsional

dari software. Ujicoba Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya :

1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang 2. Kesalahan interface

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal 4. Kesalahan performa

5. kesalahan inisialisasi dan terminasi

Ujicoba didesain untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :

1. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji?

2. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik ? 3. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu ? 4. Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi?

5. Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem? 6. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi

sistem?

(47)

1. Kasus uji yang berkurang, jika jumlahnya lebih dari 1, maka jumlah dari ujikasus tambahan harus didesain untuk mencapai ujicoba yang cukup beralasan.

(48)

48 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis sistem yang berjalan bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah yang dihadapi sistem untuk dijadikan landasan usulan perancangan analisis sistem yang sedang berjalan yang dilakukan berdasarkan urutan kejadian yang ada.

4.1.1. Analisis Dokumen

Dalam sistem pelayanan pendaftaran pasien rawat inap terdapat dokumen yang terkait dalam proses pelayanan pendaftaran pasien rawat inap. Dokumen- dokumen tersebut dapat dianalisis sebagai berikut :

1. Nama Dokumen : Identitas

Sumber : Pasien

Fungsi : Sebagai tanda pengenal pasien sewaktu mendaftar

Item Data : No_ID, Nama_Pasien, Alamat 2. Nama Dokumen : Formulir Pendaftaran

Sumber : petugas RM

(49)

Item Data : No_RM, No_ID, Nama_Pasien,

Jenis_Kelamin, Alamat, Agama, Pangkat, Poliklinik, Penyakit

3. Nama Dokumen : Buku Register Pasien

Sumber : petugas RM

Fungsi : Sebagai data pasien

Item Data : Tanggal, No_RM, No_ID, Nama_Pasien, Jenis_Kelamin, Alamat, Agama, Pangkat,

Poliklinik, Penyakit 4. Nama Dokumen : Kartu Berobat

Sumber : petugas RM

Fungsi : Sebagai tanda pengenal pasien untuk berobat

Item Data : No_RM, No_ID, Nama_Pasien, Alamat 5. Nama Dokumen : Laporan Data Pasien

Sumber : petugas RM

Fungsi : Sebagai data pasien

Item Data : Periode_LP, No_RM, No_ID,

Nama_Pasien,Jenis_Kelamin, Alamat, Agama, Pangkat, Poliklinik, Penyakit 6. Nama Dokumen : Resep

Sumber : poliklinik

(50)

Item Data : No_RM, Nama_Pasien, Alamat, Diagnosa,

Dokter, Nama_Obat

7. Nama Dokumen : Tindakan Perawatan

Sumber : Perawatan

Fungsi : Untuk mengetahui tindakan apa saja yang diberikan kepada pasien

Item Data : No_RM, No_ID, Nama_Pasien,

Jenis_Kelamin, Alamat, Agama, Pangkat, Kamar, Tgl, tindakan

8. Nama Dokumen : Nota

Sumber : Administrasi

Fungsi : Sebagai surat bukti pembayaran Item Data : No_RM, Nama_Pasien,Alamat, No_Transaksi,

Tgl_Transaksi, Total_Bayar 9. Nama Dokumen : LPRI

Sumber : perawatan

Fungsi : laporan pasien rawat inap

Item Data : No_RM, No_ID, Nama_Pasien,

Jenis_Kelamin, Alamat, Agama, Pangkat, Kamar, Tgl_masuk,Tgl_ Keluar

(51)

4.1.2. Analisis Prosedur Yang Berjalan

Prosedur kerja yang terlibat dalam sistem pelayanan pendaftaran pasien rawat inap pada RS. TNI-AU dr. Salamun adalah sebagai berikut :

1. Pasien menyerahkan identitas untuk mengisi formulir pendaftaran pasien, kemudian petugas membuat kartu berobat yang akan diserahkan kepada pasien

2. Petugas Rekam Medis mencatat formulir pendaftaran pasien pada buku registrasi pasien. Lalu petugas dapat membuat laporan data pasien sebanyak 2 arsip, arsip yang pertama diberikan kepada kepala rekam medis, yang kedua diarsipkan petugas.

3. Pasien menyerahkan kartu berobat ke bagian poliklinik untuk diperiksa, menghasilkan hasil diagnosa jika tidak dirawat poliklinik membuat resep obat untuk pasien, jika dirawat maka hasil diagnosa diserahkan kepada bagian perawatan

4. Bagian perawatan mencatat kegiatan selama perawatan ke dalam lembaran tindakan perawatan, dari hasil dt perawatan dibuat laporan pasien rawat inap yang akan diserahkan kepada kepala rekam medik.

(52)

4.1.2.1. Flow Map

Model dari sistem pelayanan pendaftaran pasien rawat inap pada Rumah Sakit TNI AU dr. Salamun yang berjalan dapat digambarkan dalam bentuk Flow Map seperti gambar 4.1 :

poliklinik

Petugas RM perawatan administrasi Kepala RM

pasien

(53)

Keterangan :

BRP : Buku Register Pasien

LP : Lapaoran Data Pasien

LPRI : Laporan Pasien Rawat Inap

LP1 : Laporan Pembayaran

4.1.2.2.Diagram Kontek

Diagram konteks berfungsi untuk menggambarkan suatu sistem yang sedang berjalan secara keseluruhan, termasuk menggambarkan aliran-aliran data yang masuk dan keluar pada sistem tersebut. Diagram konteks digunakan juga untuk mempresentasikan keseluruhan dari sistem. Adapun diagram konteks sistem yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :

SI pendaftaran pasien rawat inap

pasien Kepala RM

Dt_Nota,dt_LPRI,dt_lap.pasien, Dt_Identitas, dt_KB

Dt_Nota,dt_resep,dt_KB

Dt_L. pembayaran

Gambar 4.2 Diagram Konteks

4.1.2.3.Data Flow Diagram

(54)

lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir. DFD yang sedang berjalan digambarkan sebagai berikut :

pasien 1.

Gambar 4.3 DFD Level 1 Sistem Yang Sedang Berjalan

pasien

(55)

pasien memriksa2.1

Gambar 4.5 DFD Level 2 Proses 2 Sistem Yang Sedang Berjalan 4.1.3. Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan

(56)

Tabel 4.1 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan arsip sehingga apabila arsip hilang tidak bisa melakukan proses pencarian data pasien

(57)

4.2.Perancangan Sistem

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan dari perancangan sistem adalah sebagai berikut :

1. Untuk memudahkan dalam pengolahan dan penyimpanan data pasien. 2. Untuk mempermudah dan mempersingkat waktu dalam pembuatan

laporan – laporan pasien yang dibutuhkan.

3. Membantu mengatasi permasalahan yang sering terjadi khususnya dalam perhitungan biaya rawat inap pasien.

Untuk mencapai tujuan ini, analisis sistem harus dapat mencapai sasaran- sasaran sebagai berikut :

1. Perancangan sistem harus berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah dipergunakan.

2. Perancangan sistem harus dapat mempersiapkan rancangan bangun yang terinci untuk masing-masing komponen dari sistem informasi yang meliputi data dan informasi, simpan data, metode-metode dan lain sebagainya.

4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan

(58)

4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan

1. Pasien menyerahkan Identitas pasien kepada petugas rekam medik, kemudian bagian pendaftaran menginput identitas pasien yang disimpan didalam database, lalu petugas pendaftaran mencetak Kartu identitas Berobat, dengan menghasilkan dokumen berupa Kartu Identitas Berobat. Kartu Identitas Berobat diserahkan kepada pasien. Bagian pendaftaran mencetak Laporan Pasien yang diserahkan kepada kepala rekam medis.

2. Pasien Menyerahkan Kartu Identitas Berobat ke Bagian Poliklinik, kemudian Bagian Poli memeriksa pasien yang akan menghasilkan hasil diagnosa jika tidak dirawat poliklinik membuat resep obat untuk pasien, jika dirawat hasil diagnosa diserahkan ke bagian perawatan.

3. Bagian Perawatan menginput data – data perawatan pada saat pasien di rawat. Bagian Perawatan mencetak laporan pasien rawat inap yang kemudian diserahkan kepada kepala rekam medis.

4. Bagian administrasi menghitung dan mencetak nota biaya selama perawatan pasien, nota akan diserahkan kepada pasien. Bagian administrasi juga mencetak laporan pembayaran yang akan diserahkan kepada kepala rekam medis

4.2.3.1.Flow Map

(59)

Poliklinik

Petugas RM Perawatan Administrasi Kepala RM

Pasien

Gambar 4.6 Flowmap Sistem Yang Diusulkan

4.2.3.2.Diagram Kontek

(60)

Pasien Kepala RM SI

Pendaftaran pasien rawat

inap Dt_identitas,dt_kartuberobat

Dt_Kartuberobat,dt_nota,dt_resep

Dt_Nota,dt_LPRI,dt_lap dt pasien, Dt_L. pembayaran

Gambar 4.7 Diagram Konteks Sistem Yang Diusulkan 4.2.3.3.Data Flow Diagram

Data flow diagram adalah gambaran sistem secara logical. Diagram biasanya digunakan sebuah model sistem informasi dalam bentuk jaringan proses- proses yang saling terhubung satu sama lainnya oleh aliran data. Keuntungan menggunakan Data Flow Diagram adalah supaya lebih memudahkan pemakai (user) yang kurang menguasai bidang komputer, untuk lebih mengerti sistem yang akan dikembangkan atau dikerjakan. Proses data pada Flow Diagram merupakan sekumpulan program dapat juga merupakan transformasi secara manual.

(61)

pasien 1.

Gambar 4.8 DFD Level 1 Sistem Yang Diusulkan a. DFD Level 2 Proses 1 Sistem Yang Diusulkan

Pada level ini akan menerangkan tentang turunan dari level 1, yaitu Proses pendaftaran. Pada level ini terdiri dari tiga proses kegiatan yaitu input formulir pendaftaran, memcetak Kartu Berobat, serta mencetak laporan data pasien. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini.

pasien

(62)

b. DFD Level 2 Proses 2 Sistem Yang Diusulkan

Pada level ini akan menerangkan tentang turunan dari level 1, yaitu Proses rawat inap. Pada level ini terdiri dari tujuh proses kegiatan yaitu periksa ke Poli, membuat resep, mencetak SPRI, input data perawatan, menghitung & mencetak nota, mencetak laporan pembayaran dan mencetak laporan pasien rawat inap. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini.

pasien 2.1

Dt_KB diagnosaDt Hasil

D

Gambar 4.10 DFD Level 2 Proses 2 Yang Diusulkan 4.2.3.4.Kamus Data

1. Identitas

(63)

Alias : -

Aliran Data : Pasien - Proses 1.1

Struktur Data : Nama, Alamat, Jenis_Kelamin, Umur,

Pangkat, Jabatan, Kesatuan

2. Formulir Pendaftaran

Nama Arus Data : F. Pendaftaran

Alias : -

Aliran Data : Proses 1.1 – pendaftaran, pendaftaran - Proses 1.2 Pendaftaran – Proses 1.3

Struktur Data : No_daftar, tgl_daftar, nama_ybj, alamat_ybj, kode_pasien, nama, alamat

jenis_kelamin, umur, pangkat, jabatan, kesatuan, id_poli, nama_poli

3. Kartu Berobat

Nama Arus Data : dt_Kartu Berobat

Alias : -

Aliran Data : Proses 1.2 – Pasien, Pasien – Proses 2.1 Struktur Data : Kode Pasien, Nama, Alamat

4. Data Hasil Diagnosa

Nama Arus Data : dt Hasil Diagnosa

Alias : -

(64)

Diagnosa- Proses 2.5, Diagnosa- Proses 2.6 Struktur Data : No_daftar, Nama_ybj, Alamat_YBJ, kode_pasien Nama, kode_dokter, nama_dokter, biaya_jasa hasil_diagnosa, status_rawat, id_poli

5. Data Perawatan

Nama Arus Data : Data Perawatan

Alias : -

Aliran Data : Proses 2.4 – Perawatan, Perawatan – Proses 2.6 Perawatan – Proses 2.5

Struktur Data : No_daftar, nama_ybj, alamat_ybj, nama, tgl_masuk, tgl_keluar, ruangan, kode_tindakan, nama_tindakan, harga_tindakan Jumlah_tindakan 6. Nota

Nama Arus Data : dt_Nota

Alias : -

Aliran Data : Proses 2.6- Proses 2.7, Proses 2.6 – pasien Struktur Data :No_nota, tgl_bayar, no_daftar, nama_YBJ, alamat_YBJ, nama, total_resep, total_tindakan, total_ruangan, total_dokter, total_biaya

7. Resep

Nama Arus Data : dt_Resep

Alias : -

(65)

Struktur Data : no_resep, no_daftar, nama_YBJ, alamat_YBJ, nama, kode_obat, nama_obat, jenis_obat harga, dosis, takaran, jumlah

8. Laporan Data Pasien

Nama Arus Data : L. dt pasien

Alias : -

Aliran Data : Proses 1.3 – Kepala RM

Struktur Data : No_daftar, tgl_daftar, nama_ybj, alamat_ybj, kode_pasien, nama, alamat

jenis_kelamin, umur, pangkat, jabatan, kesatuan, id_poli, nama_poli

9. Laporan Data Pasien Rawat Inap Nama Arus Data : dt_LPRI

Alias : -

Aliran Data : Proses 2.5 – Kepala RM

Struktur Data : No_daftar, nama_ybj, alamat_ybj, nama, Kode_ dokter, diagnose, tgl_masuk,

tgl_keluar, kode_ruangan, kode_tindakan, nama_tindakan, harga_tindakan Jumlah_tindakan 10.Laporan Pembayaran

Nama Arus Data : dt_L. pembayaran

(66)

Aliran Data : Proses 2.7 – Kepala RM

Struktur Data : No_nota, tgl_bayar, no_daftar, nama_YBJ, alamat_YBJ, nama, total_resep, total_tindakan, total_ruangan, total_dokter, total_biaya

4.2.4. Perancangan Basis Data 4.2.4.1. Normalisasi

Normalisasi merupakan suatu proses untuk mengubah suatu tabel kedalam beberapa tabel. Normalisasi biasa dipakai oleh perancang database untuk melakukan verifikasi terhadap tabel – tabel yang telah dibuat sehingga tidak menimbulkan masalah saat data diperbaharui maupun saat dihapus. Suatu tabel dikatakan normal jika memenuhi kondisi – kondisi tertentu.

a. Bentuk Unnormal

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi.

(67)

harga, dosis, takaran, jumlah, No_daftar, tgl_daftar, nama_ybj, alamat_ybj, kode_pasien, nama, alamat, jenis_kelamin, umur, pangkat, jabatan, kesatuan, id_poli, nama_poli, No_daftar, nama_ybj, alamat_ybj, nama, Kode_ dokter, hasil_diagnosa, tgl_masuk, tgl_keluar, kode_ruangan, kode_tindakan, nama_tindakan, harga_tindakan Jumlah_tindakan, No_nota, tgl_bayar, no_daftar, nama_YBJ, alamat_YBJ, nama, total_resep, total_tindakan, total_ruangan, total_dokter, total_biaya}

b. Bentuk Normalisasi Pertama

Bentuk normalisasi pertama dapat terpenuhi, apabila tabel tidak memiliki atribut bernilai banyak atau lebih dari satu atribut dengan domain bernilai sama seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini :

{ Nama, Alamat, Jenis_Kelamin, Umur, Pangkat, Jabatan, Kesatuan, No_daftar, tgl_daftar, nama_ybj, alamat_ybj, kode_pasien, id_poli, nama_poli, kode_dokter, nama_dokter, biaya_jasa, hasil_diagnosa, status_rawat, No_nota, tgl_bayar, total_resep, total_tindakan, total_ruangan, total_dokter, total_biaya, kode_obat, nama_obat, jenis_obat harga, dosis, takaran, jumlah, tgl_masuk, tgl_keluar, kode_ruangan, kode_tindakan, nama_tindakan, harga_tindakan Jumlah_tindakan, tgl_bayar, no_resep, tgl_resep }

c. Bentuk Normalisasi Kedua

(68)

berdasarkan primary key dan mengelompokkan data pada tabel – tabel yang sudah dibentuk. Berikut merupakan bentuk normalisasi kedua :

tblPasien = { kode_pasien, Nama, Alamat, Jenis_Kelamin, Umur, Pangkat, Jabatan, Kesatuan, hasil_diagnosa, status_rawat, tgl_masuk, tgl_keluar, Jumlah_tindakan }

tblDaftar = { No_daftar, tgl_daftar, nama_ybj, alamat_ybj}

tblTindakan = { Kode_Tindakan, Nama_Tindakan, Harga_Tindakan} tblDokter = { Kode_Dokter, Nama_Dokter, Spesialis, Biaya_Jasa} tblRuangan = { Kode_Ruang, Kelas, Ruangan, Status, Tarif}

tblObat = { kode_obat, nama_obat, jenis_obat, harga, takaran, harga,} tblResep = { no_resep, tgl_resep, jumlah }

tblBayar = { No_nota, tgl_bayar, total_resep, total_tindakan, total_ruangan, total_dokter, total_biaya }

tblPoli = {id_poli, nama_poli} d. Normalisasi Ketiga

Bentuk tahap ketiga terpenuhi jika pada sebuah tabel, semua atribut yang tidak termasuk pada primary key memiliki ketergantungan fungsional primary key secara utuh.

tblPasien = { kode_pasien*, Nama, Alamat, Jenis_Kelamin, Umur, Pangkat, Jabatan, Kesatuan}

tblPoli = {id_poli*, nama_poli}

(69)

tblTindakan = { Kode_Tindakan*, Nama_Tindakan, Harga_Tindakan} tbldetailTindakan = {no_daftar**, kode_tindakan**, jumlah_tindakan} tblDokter = { Kode_Dokter*, Nama_Dokter, Spesialis, Biaya_Jasa} tblRuangan = { Kode_Ruang*, Kelas, Ruangan, Status, Tarif} tblObat = { kode_obat*, nama_obat, jenis_obat, harga,dosis,takaran} tblResep = { no_resep*, tgl_resep, no_daftar** }

tbldetailResep = { no_resep**, kode_obat**, jumlah}

tblDiagnosa = {no_daftar**, hasil_diagnosa, status_rawat, kode_dokter**} tblPerawatan = {no_daftar**, tgl_masuk, tgl_keluar, kode_ruang**}

tblBayar = { No_nota*, no_daftar**, tgl_bayar, total_resep, total_tindakan, total_ruangan, total_dokter, total_biaya }

Keterangan : * = primery key ** = Foreign Key 4.2.4.2.Relasi Tabel

(70)

TblObat

Gambar 4.11 Tabel Relasi 4.2.4.3. Entity Relationship Diagram

(71)

pasien melakukan daftar memilih poli

Gambar 4.12 ERD (Entity Relationship Diagram) 4.2.4.4. Struktur File

(72)

1. Pasien

Tabel 4.2 Struktur File Pasien

Nama Field Tipe Data Size Keterangan

kode_pasien varchar 6 Kode Pasien

nama_pasien varchar 35 Nama Pasien

Alamat varchar 50 Alamat

jenis_kelamin varchar 10 Jenis Kelamin

Umur int 2 Umur

pangkat varchar 35 Pangkat

jabatan varchar 35 Jabatan

kesatuan varchar 50 Kesatuan

2. Obat

Tabel 4.3 Struktur File Obat

Nama Field Tipe Data Size Keterangan

kode_obat varchar 4 Kode Obat

nama_obat varchar 30 Nama Obat

jenis_obat varchar 15 Jenis Obat

harga_obat Float 8 Harga Obat

dosis varchar 35 Dosis

(73)

3. Tindakan Medis

Tabel 4.4 Struktur File Tindakan

Nama Field Tipe Data Size Keterangan

kode_tindakan varchar 4 Kode Tindakan

nama_tindakan varchar 35 Nama Tindakan

biaya_tindakan Float 8 Biaya Tindakan

4. Dokter

Tabel 4.5 Struktur File Dokter

Nama Field Tipe Data Size Keterangan

kode_dokter varchar 12 Kode Dokter

nama_dokter varchar 35 Nama Dokter

spesialis varchar 35 Spesialis

biaya_jasa Float 8 Biaya Jasa

(74)

5. Ruangan

Tabel 4.6 Struktur File Ruangan

Nama Field Tipe Data Size Keterangan

kode_ruangan varchar 4 Kode Ruangan

Kelas varchar 10 Kelas

Ruangan varchar 10 Ruangan

status_ruang varchar 10 Status Ruang

6. Daftar

Tabel 4.7 Struktur File Daftar

Nama Field Tipe Data Size Keterangan

no_daftar varchar 12 Nomor Daftar

tgl_daftar datetime 8 Tanggal Daftar

nama_ybj varchar 35 Nama Yang Bertanggung Jawab

alamat_ybj varchar 50 Alamat Yang

BertanggungJawab

kode_pasien varchar 6 Kode Pasien

(75)

7. Perawatan

Tabel 4.8 Struktur File Perawatan

Nama Field Tipe Data Size Keterangan

no_daftar varchar 12 Nomor Pendaftaran

tgl_masuk datetime 8 Tanggal Masuk

tgl_keluar datetime 8 Tanggal keluar

kode_ruangan varchar 4 Kode Ruangan

8. Detail Tindakan

Tabel 4.9 Struktur File Detail Tindakan

Nama Field Tipe Data Size Keterangan

no_daftar varchar 12 Nomor Pendaftaran

kode_tindakan varchar 4 Kode Tindakan

(76)

9. Diagnosa

Tabel 4.10 Struktur File Diagnosa

Nama Field Tipe Data Size Keterangan

no_daftar varchar 12

hasil_diagnosa varchar 100

status_rawat varchar 15

kode_dokter varchar 12

10. Resep

Tabel 4.11 Struktur File Resep

Nama Field Tipe Data Size Keterangan

no_resep varchar 10 Nomor Resep

tgl_resep datetime 8 Tanggal Resep

(77)

11. Detail Resep

Tabel 4.12 Struktur File Detail Resep

Nama Field Tipe Data Size Keterangan

no_resep varchar 10 Nomor Resep

kode_obat varchar 4 Kode Obat

jumlah tinyint 1 Jumlah

12. Bayar

Tabel 4.13 Struktur File Bayar

Nama Field Tipe Data Size Keterangan

no_nota varchar 12 Nomor Nota

tgl_bayar datetime 8 Tanggal Pembayaran

no_daftar varchar 12 Nomor Pendaftaran

total_resep Float 8 Total Biaya Resep

total_tindakan Float 8 Total Biaya Tindakan

total_tarif_kamar Float 8 Total Biaya Kamar

total_dokter Float 8 Total Biaya Jasa

4.2.4.5.Kodefikasi

(78)

mengidentifikasikan suatu objek, sehingga kesalahan dalam identifikasi objek dapat dihindarkan. Untuk lebih jelas dapat dilihat dibawah ini :

1. Kode Pasien

Format Umum : PSXXXX Keterangan :

PS : Menunjukkan pasien

XXXX : Menunjukkan nomor urut pasien Contoh : PS0001

2. Kode Obat

Format Umum : BYYY Keterangan :

B : Menunjukkan kode obat

YYY : Menunjukkan nomor urut obat Contoh : B001

3. Kode Tindakan

Format Umum : TMYYY Keterangan :

TM : Menunjukkan kode unutk tindakan medis YYY : Menunjukkan nomor urut tindakan Contoh : TM001

4. Kode Ruangan

(79)

X : Menunjukkan kelas

Y : Menunjukkan ruangan

ZZ : menunjukkan nomor urut bed Contoh : A1001

5. No Daftar

Format Umum : X-YYMMDD.ZZZ Keterangan :

X : Menunjukkan kode untuk registrasi YY : Menunjukkan tahun pendaftaran MM : Menunjukkan bulan pendaftaran DD : Menunjukkan tanggal pendaftaran ZZZ : Menunjukkan nomor urut pendaftaran Contoh : R-081212.001

6. Id Poli

Format Umum : PLYYY Keterangan :

P : Menunjukkan kode untuk poli YYYY : Menunjukkan nomor urut poli Contoh : PL001

7. Resep

Format Umum : XXYYMMDDZZZ

(80)

YY : Menunjukkan tahun MM : Menunjukkan Bulan DD : Menunjukkan Tanggal

ZZZ : Menunjukkan nomor urut resep Contoh : RE10061801

8. N. Nota

Format Umum : XXYYMMDD.ZZZ Keterangan :

XX : Menunjukkan kode untuk rawat inap YY : Menunjukkan tahun pembayaran MM : Menunjukkan bulan pembayaran DD : Menunjukkan tanggal pembayaran ZZZ : Menunjukkan nomor urut pembayaran

Contoh : RI081212.001

4.2.5. Perancangan Antar Muka

Dalam pengolahan data diperlukan data-data untuk menghasilkan suatu informasi data-data apa saja yang akan diolah dan bagaimana dapat diketahui untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada rancangan fisik dibawah ini :

4.2.5.1.Struktur Menu

(81)

Maksudnya adalah untuk memberikan suatu deskripsi tentang program yang sedang dibuat.

Login

Menu Utama

File Data Administrasi Rekam Medis Laporan Pengaturan

Logout

Gambar 4.13 Struktur Menu 4.2.5.2.Perancangan Input

Dalam proses pengolahan data diperlukan data-data untuk menghasilkan suatu informasi, data-data apa saja yang akan dioleh dan bagaimana hasilnya dapat diketahui, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada rancangan input dibawah ini.

OK Batal

Username

Password

(82)

Penjelasan tombol : 1. OK

Digunakan untuk login ke dalam sistem, jika user dan password masih salah, user tidak diizinkan untuk masuk dalam sistem.

2. Batal

Untuk Keluar dari login, sekaligus menutup tampilan login.

Obat

Kode Obat

Nama Obat

Jenis Obat

Harga

tambah

ubah

simpan

hapus

keluar Kode Obat Nama Obat Jenis Obat Harga

V

Gambar 4.15 Perancangan Data Obat Penjelasan tombol :

1. tambah

Digunakan untuk menambah data Obat 2. ubah

Digunakan jika user ingin mengubah data obat yang ada didalam file obat 3. simpan

Gambar

Gambar 3.1. Struktur Organisasi
Gambar 4.1 Flowmap Sistem Yang Sedang Berjalan
Gambar 4.3 DFD Level 1 Sistem Yang Sedang Berjalan
Gambar 4.5 DFD Level 2 Proses 2 Sistem Yang Sedang Berjalan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Setelah dilakukan analisis nilai indeks WBGT, beban kerja serta pola kerja, didapatkan bahwa dari 115 responden yang menjadi subyek penelitian, sebanyak 25

Proses gouging adalah mirip seperti pemotongan dengan Oxy-Acetylen, namun gouging cutting torch memiliki lubang oksigen yang paling sehingga aliran oksigen (O 2 ) lebih lemah

Terimakasih Ibu dan Ayah sudah membiayai kuliah farah dari awal masuk kuliah sampai selesai, dan mendoakan di setiap sholatnya bahkan disetiap farah sidang ibu

Kegiatan yang dilaksanakan pada perencanaan, yaitu peneliti menentukan target kopetensi mendesain metode pembelajaran menggunakan media flashcard untuk setiap

yaitu suatu teori untuk memecahkan masalah yang membahas tentang Pengelolaan objek wisata, keuangan daerah dan pendapatan daerah, pendapatan publik menurut ekonomi

Sedangkan Sasaran merupakan penjabaran dari Tujuan Dinas Bina Marga Sumber Daya Air Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Cilacap, yaitu hasil yang akan dicapai secara

Kendati dengan pemberian treatmen menggunakan pendekatan REBT mampu membantu siswa untuk mengurangi perilaku menarik diri dari lingkungannya, ada beberapa hal yang akan

Tujuannya adalah agar perkawinan itu jelas dan menjadi bukti bahwa perkawinan itu telah terjadi, baik bagi yang bersangkutan, keluarga kedua belah pihak, orang lain,