• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Persediaan Bahan Baku Plastik Pada Pt.Tang Mas Cidahu Sukabumi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Persediaan Bahan Baku Plastik Pada Pt.Tang Mas Cidahu Sukabumi"

Copied!
131
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan teknologi informasi pada saat ini berkembang sangat pesat, hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya perusahaan-perusahaan baik itu perusahaan jasa maupun perusahaan dagang yang mempergunakan peran teknologi informasi sebagai sarana untuk mempermudah dalam proses pengambilan keputusan perusahaan.

Teknologi informasi pada sebuah perusahaan mempunyai peranan yang sangat penting, hal ini digunakan agar sebuah perusahaan dapat tetap bertahan dari semakin ketatnya persaingan antar perusahaan. Saat ini perusahaan yang mampu bertahan dalam menghadapi persaingan adalah perusahaan yang betul-betul mampu memanfaatkan peran teknologi informasi.

(2)

PT. Tang Mas Cidahu Sukabumi merupakan sebuah perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang produksi air minum dalam kemasan. Salah satu kegiatan yang ada didalam perusahaan tersebut adalah kegiatan pemesanan, penerimaan dan pengeluaran bahan baku, khususnya plastik. Setiap bulannya PT. Tang Mas Cidahu Sukabumi melakukan pembelian bahan baku plastik untuk diolah menjadi wadah atau kemasan air mineral. Hal ini memerlukan penanganan yang tepat oleh pihak perusahaan di bagian gudang. Selama ini proses yang berlangsung masih dilakukan secara manual/belum terkomputerisasi secara maksimal sehingga menimbulkan berbagai masalah, diantaranya masih sering terjadi kesalahan dalam perhitungan transaksi bahan baku masuk, bahan baku keluar dan stok bahan baku. Selain itu penyimpanan data masih disimpan dalam tumpukan berkas, sehingga menyulitkan dalam proses pencarian data bahan baku. Hal ini menunjukan bahwa adanya kinerja yang tidak efisien. Maka untuk itu dibutuhkan sebuah solusi pengelolaan bahan baku secara komputerisasi yang lebih efektif dan efisien.

(3)

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah di kemukakan, maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :

1. Masih belum efektifnya pengelolaan data bahan baku plastik

2. Penyimpanan data bahan baku plastik masih disimpan dalam bentuk berkas.

3. Masih sulitnya memperoleh informasi tentang pemesanan, penerimaan dan pengeluaran bahan baku plastik

1.2.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sistem informasi persediaan bahan baku plastik yang sedang berjalan pada PT. Tang Mas Cidahu Sukabumi

2. Bagaimana perancangan sistem informasi persediaan bahan baku plastik di PT. Tang Mas Cidahu Sukabumi

3. Bagaimana implementasi sistem informasi persediaan baku plastik di PT. Tang Mas Cidahu Sukabumi

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1. Maksud Penelitian

(4)

guna membantu mempermudah perusahaan dalam proses mencatat dan mengolah data yang ada agar lebih efektif dan efisien.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari dilaksankannya penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan pada PT. Tang Mas Cidahu Sukabumi

2. Untuk membuat perancangan sistem informasi persediaan bahan baku plastik pada PT. Tang Mas Cidahu Sukabumi

3. Untuk mengetahui implementasi sistem informasi persediaan bahan baku plastik pada PT. Tang Mas Cidahu Sukabumi

1.4. Kegunaan Penelitian

1.4.1. Kegunaan Akademis

a. Bagi Pengembang Ilmu

(5)

b. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada peneliti lain atau akademis yang akan mengambil tugas akhir dalam kajian yang sama sekaligus sebagai referensi didalam penulisan.

c. Bagi Penulis

Berguna dalam menambah dan memperkaya wawasan pengetahuan baik teori maupun praktek, belajar menganalisa dan melatih daya fikir dalam mengambil kesimpulan tentang permsalahan yang ada didalam peusahaan, khususnya di PT. Tang Mas Cidahu Sukabumi.

1.4.2. Kegunaan Praktis

Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dapat menjadi bahan masukan bagi perusahaan untuk menentukan kebijaksanaan perusahaan di masa yang akan datang.

1.5. Batasan Masalah

Penulis membatasi permasalahan masalah yang akan dibahas dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini yaitu mengenai :

1. Membahas proses pemesanan bahan baku plastik, penerimaan bahan baku plastik, pengeluaran bahan baku plastik dan pembuatan laporan.

(6)

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian 1.6.1. Lokasi Peneltian

Penelitian dilaksanakan di PT. Tang Mas Cidahu Sukabumi Jl. Cidahu Desa Jayabakti Kecamatan Cidahu Kabupaten Sukabumi.

1.6.2. Waktu Penelitian

Tabel 1.1 Jadwal Penelitian

No Aktivitas

Waktu

Periode Bulan Februari – Mei 2010 Februari Maret April Mei

1 Menentukan tema/topik X

2 Penyusunan proposal X

3 Survei objek penelitian X

4 Identifikasi sistem yang berjalan X

5 Wawancara dengan kepala gudang X

6 Pengumpulan data perusahaan X

7 Desain X

8 Perancangan X

9 Tes program X

10 Operasi X

(7)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Sistem

Menurut Jogiyanto Hartono (2000:683) Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.

2.1.1. Karakteristik Sistem

Sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu :

1. Komponen-komponen

Komponen sistem atau elemen sistem dapat berupa :

a. Elemen-elemen yang lebih kecil yang disebut sub sistem, misalkan sistem komputer terdiri dari sub sistem perangkat keras, perangkat lunak dan manusia.

(8)

2. Batas sistem

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan luar sistem

Lingkungan dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. lingkungan luar yang mengutungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem .

4. Penghubung

(9)

5. Masukkan

Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa maintenance input dan sinyal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

7. Pengolah

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

8. Sasaran atau tujuan

(10)

2.1.2. Klasifikasi Sistem

Sistem juga dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Sistem Abstrak (abstrack system) dan Sistem Fisik (Physical system)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

b. Sistem Alamiah (Natural system) dan Sistem Buatan Manusia (Human made system). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia.

c. Sistem Tertentu (Deterministic system) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic system). Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

(11)

turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

2.2. Pengertian Informasi

Menurut Abdul Kadir (2003:546) informasi merupakan sumber daya penting dalam suatu organisasi, digunkan sebagai bahan pengambilan keputusan. informasi dalam sebuah organisasi sangat penting peranannya. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi lemah dan akhirya berakhir. sumber informasi adalah data.

2.3. Pengertian Sistem Informasi

Jogiyanto Hartono (2000:692) mengemukakan Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam sistem informasi diperlukannya klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain, fleksibel, efektif dan efisien.

2.4. Pengertian Sistem Informasi Persediaan Bahan Baku

(12)

disusun untuk mencapai tujuan diantaranya yaitu mendukung rutin kerja dalam bagian kontrol persediaan.

2.5. Pengertian Persediaan

Menurut http://id.wikipedia.org/wiki/persediaan/Persediaan 22 Februari 2010. adalah suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam satu periode usaha tertentu atau persediaan barang yang masih dalam pengerjaan atau proses produksi, ataupun persediaan barang baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi.

2.6. Pengertian Bahan Baku

Menurut http://id.wikipedia.org/wiki/bahan_baku/ 22 Februari 2010. Bahan baku merupakan bentuk mentah daribarang yang akan diolah lagi melalui proses produksi, sehingga akan menjadi barang setengah jadi atau barang jadi sesuai dengan kegiatan perusahaan. Besarnya persediaan bahan baku dipengaruhi oleh perkiraan produksi, sifat musiman produksi, dapat diandalkannya pihak Pemasok serta tingkat efisiensi penjadwalan pembelian dan kegiatan produksi.

2.7. Istilah Plastik

(13)

2.8 Pengertian Gudang

Menurut http://id.wikipedia.org/wiki/gudang/ 22 Februari 2010. Gudang merupakan suatu ruangan atau tempat penyimpanan yang tertutup ataupun yang khusus dipakai untuk tempat penyimpanan barang atau bahan persediaan.

2.11. Sekilas Tentang Miscrosoft Acces

Menurut tim divisi penelitian dan pengembangan Madcom (2007:1) Microsoft Acces adalah salah satu program Microsoft Office pengolah database. Microsoft Acces memilki banyak fasilitas yang bisa digunakan untuk membuat laporan dalam bentuk tabel, query maupun report database secara maksimal.

Microsoft Acces menyediakan banyak fungsi yang dikelompokan menjadi beberapa kelompok atau kategori dalam sebuah kotak expression bulder yang bisa digunakan untuk mempermudah proses-proses perhitungan atau kalkulasi.

2.12. Sekilas Tentang Visual Basic 6.0

(14)

memungkinkan pengguna computer berkomunikasi dengan computer tersebut menggunakan grafik atau gambar.

Microsoft Visual Basic 6.0 menyediakan berbagai perangkat kontrol yang dapat digunakn untuk membuat program aplikasi dalam sebuah form baik aplikasi keci maupun pengolahan database.

Keunggulan Microsoft Visual Basic :

1. Sarana akses data yang lebih cepat dan handal untuk membuat aplikasi basis data yang berkemampuan tinggi.

2. Tambahan kontrol – kontrol baru lebih canggih serta peningkatan kaidah struktur bahasa visual basic.

(15)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Penelitian dilakukan pada bagian divisi gudang plastik di PT. Tang Mas Cidahu Sukabumi. Perusahaan ini adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi air minum dalam kemasan yang salah salah satu kegiatannya adalah tentang pengelolaan data persediaan bahan baku plastik.

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Pada awalnya PT. Tang Mas merupakan bentuk usaha keluarga yang dirintis oleh Bapak Sispramono dan Istrinya Ibu Anggrainy (Alm) serta Bapak Tjokrohindjojo Setiawan (saudara kandung dari Ibu Anggrainy).

(16)

Pada tahun 1975, Sosro perusahaan teh yang berasal dari Slawi melakukan inovasi dengan membuat dan memasarkan produk baru teh dalam botol pertama di Indonesia. Melihat prospek bisnis teh botol tersebut, maka pada tahun 1977 diproduksilah teh botol secara home industry di Tegal yang pembuatannya masih menggunakan alat-alat sederhana (panic, penutup botol secara manual), dan system pemasarannya dititipkan pada pengecer-pengecer teh wangi 2 Tang di wilayah Tegal dan sekitarnya. Selain pertimbangan pasar yang prospek mereka meyakini pada bisnis teh wangi menjadi dasar yang kuat untuk memasuki dunia bisnis teh botol yang dalam pertimbangannya bahwa merek 2 Tang sudah cukup dikenal di kalangan masyarakat baik menengah ke bawah maupun menegah ke atas, oleh karena itu teh botolnya digunakan juga merek 2 Tang.

Pada tanggal 1 Maret 1978 didirikanlah PT. Tang Mas yang berkedudukan di Tegal dan dibangun pabrik teh botol 2 Tang di Cimanggis, Bogor. Pembangunan pabrik di Cimanggis ini di maksudkan agar pemasarannya mendekati pasar JABOTABEK yang sangat potensial.

(17)

Melihat teh 2 Tang tidak dapat lagi diandalkan untuk perkembangan PT. Tang Mas pada saat itu, yang pada waktu itu di pimpin oleh tim manajemen yang baru yaitu Bapak Ir. Sambas Winata (General Manager) dan Drs. Leonardus Handojo (Direktur), berinisiatif untuk terjun ke air mineral (Air Minum Dalam Kemasan) dan pada Januari 1991 perusahaan mulai memproduksi dan memasarkan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dengan merek 2 Tang.

Ternyata terjun kedunia bisnis air mineral membawakan hasil yang besar bagi pertumbuhan perusahaan baik penjualan maupun perluasan pasarnya, sehingga menyebabkan kontribusi air mineral terus meningkat. Pada tahun 1996 dari omset sekitar Rp. 40 Milyar, kontribusi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Sekitar 90 % sedangkan teh botol hanya 8% dan sisanya produk gula asam dan orange cup, bahkan omzet 2 Tang mampu menempati posisi kedua setelah Aqua dalam market pasar. Melihat perkembangan PT. Tang Mas yang sangat pesat tersebut, maka mau tidak mau direksi sekaligus pemilik perusahaan yang diwakili oleh Bapak Drs. Leonardus Handojo dan Ibu Lidia Purnomo S.E, mulai aktif membantu tim manajemen yang berada dibawah pimpinan Bapak Ir. Sambas Winata.

(18)

3.1.2. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi merupakan gambaran skematis tentang hubungan-hubungan, kerjasama diantara orang-orang yang terdapat didalam suatu organisasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Struktur organisasi adalah unsur yang terpenting didalam suatu organisasi atau dalam suatu perusahaan. Dengan struktur organisasi yang jelas setiap karyawan yang bekerja dalam suatu perusahaan dapat mengetahui wewenang, tugas dan tanggung jawab yang dilakukannya.

Adapun tujuan di buatnya struktur organisasi ini adalah agar setiap fungsi manajemen dapat di ketahui jelas wewenang dan tanggung jawabnya masing-masing dengan begitu setiap fungsi perusahaan dapat terkoordinasi dengan baik, sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik.

Gambar 3.1

(19)

3.1.3. Deskripsi Tugas

Dalam deskripsi kerja ini akan dijelaskan secara garis besar mengenai tugas dan tanggung jawab masing-masing jabatan pada PT. Tang Mas Cidahu.

1. Factory Manager (Kepala Pabrik)

Bertugas untuk mengatur segala kegiatan pabrik secara keseluruhan dan bertanggung jawab atas segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan produksi serta mengawasi ataupun mengendalikan jalannya produksi mulai dari bahan baku sampai menjadi produk akhir.

2. Wakil Factory Manager

Bertugas membantu kegiatan yang dilakukan oleh factory manager dan bertanggung jawab penuh terhadap semua kegiatan factory manager.

3. Divisi Produksi dan Gudang Plastik

Bagian ini mempunyai tugas antara lain :

1. Membuat purchase order yang telah disetujui oleh factory manager (kepala pabrik),

2. Bertanggung jawab terhadap keluar masuknya bahan baku, 3. dan bertanggung jawab atas ketersediaan bahan baku di gudang.

4. Divisi Produksi dan Gudang AMDK

(20)

5. Divisi Produksi dan Gudang Bahan Jadi

Bagian ini mempunyai tugas bertanggung jawab mengawasi dan menyediakan tempat untuk bongkar muat barang yang sudah jadi untuk dijual kepada konsumen.

6. Bagian Personalia dan GA

Bagian ini mempunyai tugas antara lain :

1. Melakukan seleksi dalam penerimaan karyawan baru. 2. Bertanggung jawab atas data-data karyawan.

3. Membuat laporan absensi harian karyawan. 4. Menangani administrasi beserta upah karyawan

7. Marketing

Bagian ini mempunyai tugas betanggung jawab dalam kegiatan pemasaran, baik mulai perencanaan pemasaran hingga barang sampai pada pelanggan dengan baik.

8. Admin Gudang

Bagian ini mempunyai tugas antara lain :

1. Melakukan administrasi keluar masuknya barang.

2. Melakukan pencatatan hasil stock opname barang harian maupun bulanan.

(21)

9. Foremen

Bagian ini mempunyai tugas anatara lain :

1. Merencanakan kebutuhan bahan dan melakukan transaksi permintaan bahan dengan kepala gudang

2. Mengontrol jalannya proses produksi, hasil produksi dan lingkungan kerja

3. Memberikan pengarahan dan memberikan motivasi kepada karyawan produksi yang berkenaan dengan kerja, hasil kerja, peraturan kerja dan kebijakan pemimpin.

10. Payroll

Bagian ini mempunyai tugas yang berkaitan dengan pembuatan daftar gaji, laporan gaji dan kesejahteraan karyawan.

11. Satpam

Bagian ini mempunyai tugas bertanggung jawab atas keamanan kantor dan gudang.

12. Delivery Order

Bagian ini bertugas melakukan pencatatan pengiriman pemesanan barang.

13. Sales Admin

(22)

14. Checker

Bagian ini mempunyai tugas antara lain :

1. Melakukan pengecekan terhadap pengambilan barang di gudang. 2. Melakukan pengecekan terhadap barang yang akan masuk ke gudang. 3. Melakukan cross check antara fisik barang dengan dokumen.

4. Menandatangani dokumen-dokumen masuk maupun keluar barang.

15. Helper

Bagian ini mempunyai tugas berfungsi melakukan bongkar muat bahan ke bagian produksi AMDK (air minum dalam kemasan).

3.2. Metode Penelitian

Metode adalah suatu teknik atau cara mencari, memperoleh, mengumpulkan dan mencatat data, baik data primer maupun data sekunder yang dapat digunakan untuk keperluan menyusun karya ilmiah yang kemudian menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok-pokok permasalahan sehingga akan didapat suatu kebenaran atau data yang diinginkan.

(23)

3.2.1. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah semua proses yang dilakukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.

Dalam penelitian ini penulis menetapkan desain penelitian yang mencakup proses-proses berikut ini :

1. Identifikasi masalah

Identifikasi masalah dalam penelitian ini yaitu :

a. Aktivitas apa saja yang dilakukan dalam pengelolaan data bahan baku plastik.

b. Aktivitas apa saja yang dilaksanakan yang berkaitan dengan penyimpanan data bahan baku plastik

c. Bagaimana cara yang dilakukan untuk membuat sebuah laporan sehingga menghasilkan sebuah informasi yang dapat ketahui oleh pihak yang memerlukan informasi tersebut.

2. Merumuskan masalah penelitian tentang bagaimana sistem yang sedang berjalan pada persediaan bahan baku plastik.

3. Menyusun alat serta teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi dan wawancara.

(24)

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan salah satu unsur penting dalam upaya penyelesaian suatu penelitian. Dalam hal ini penulis menggunakan beberapa sumber diantaranya :

3.2.2.1. Sumber Data Primer 1. Observasi

Penulis melakukan penelitian secara langsung terhadap objek yang diteliti dengan mengamati dan menganalisis hal-hal yang berkaitan dengan persediaan bahan baku plastik.

2. Wawancara

Penulis mengajukan pertanyaan secara lisan/langsung kepada pihak-pihak yang mengetahui hal-hal tentang persediaan bahan baku plastik. Pertanyaan-pertanyaan ini diajukan kepada pegawai yang ada di divisi gudang produksi plastik PT. Tang Mas Cidahu Sukabumi.

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang digunakan untuk mendukung data primer, merupakan jenis data yang sudah diolah terlebih dahulu oleh pihak pertama.

(25)

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem merupakan komponen dari berbagai kegiatan yang saling berhubungan serta ketergantungan antar komponen, adanya keterpaduan antar komponen, serta adanya keluasan sistem dan gerak dinamis semua fungsi dari semua komponen.

Metode pendekatan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah berorientasi pada data, yaitu menekankan pada karakteristik data yang akan diproses.

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

(26)

Gambar 3.2. Mekanisme Pengembangan dengan Prototyping

Sumber : Abdul, Kadir, Pengembangan Sistem Informasi, Yogyakarta, Andi, 2003 Identifikasi Kebutuhan

Sistem

Membangun Prototype

Menguji Prototype

Memperbaiki Prototype

Mengembangkan Versi Produksi

Berikut adalah mekanisme Pengembangan dengan Prototyping

Penjelasan :

1. Identifikasi Kebutuhan Sistem (Requirement Identification System)

Pemakai (user) dan pengembang bertemu menjelaskan tentang kebutuhan sistem yang akan dibangun.

2. Membangun Prototype (Building Prototype)

Pengembang mulai membangun bagian yang paling mendasar dari sistem

3. Menguji Prototype

(27)

4. Memperbaiki Prototype (Repairing Prototype)

Pengembang melakukan modifikasi sesuai masukan dari pemakai (user).

5. Mengembangkan Prototype

Pengembang menyelesaikan sistem sesuai dengan masukan akhir dari pemakai (user).

Kelebihan dari metode prototype diantaranya yaitu :

1. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pemakai

2. Pemakai berperan aktif dalam pengembangan sistem

3. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem

Prototype juga memiliki kekurangan diantaranya yaitu :

1. Mengingat waktu yang pendek, ada kemungkinan sistem yang dibuat kurang lengkap dan dan bahkan sistem kurang teruji.

2. Pengembang kadang-kadang membuat implementasi yang sembarangan. 3. Jika terlalu banyak proses pengulangan dalam membuat prototype, ada

kemungkinan pemakai jenuh dan memberikan reaksi yang negatif

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

1. Flow Map

(28)

Simbol-simbol yang digunakan antara lain :

a. Kesatuan luas (external entity)

Menunjukan arus dari data berupa input bagi sistem atau hasil proses dari sistem. Arus data disimbolkan dengan bentuk panah dengan nama arus ditulis disampingnya.

b. Arus data

Merupakan kesatuan (entity) dilingkungan luar sistem, dapat berupa orang, organisasi atau sistem lain yang menerima input atau memberikan input dari sistem. Kesatuan luar disimbolkan dengan bentuk kotak.

c. Proses

Kegiatan yang dilakukan oleh sistem dari arus data yang masuk untuk menghasilkan arus data keluaran. Proses disimbolkan dengan bentuk lingkaran dengan nama proses dituliskan didalamnya.

d. Simpan data (data store)

(29)

2. Diagram Konteks

Menurut Fathansyah (2004:60) Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari satu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks juga merupakan diagram tertinggi dari DFD (data flow diagram) yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Diagram konteks hanya ada satu proses, tidak boleh ada store dalam diagram konteks.

3. Data Flow Diagram

Menurut Fathansyah (2004:65) Merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke model yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan diagram alir data adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang dikerjakan.

DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.

4. ERD (Entity Relationship Diagram)

(30)

5. Kamus Data

Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan informasi dari suatu sistem. Dengan menggunakan kamus data dapat mendefinisikan batasan yang mengalir pada suatu sistem. Kamus data digunakan pada tahap analisis maupun pada tahap perancangan data.

6. Perancangan Basis Data

Menurut Edhi Sutanta (2004:17) Basis Data diartikan sebagai suatu kumpulan data terhubung (interred data) yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tanpa mengatap satu sama lain atau tidak perlu suatu kerangkapan data (kalaupun ada maka kerangkapan data tersebut harus seminimal mungkin dan terkontrol (controlled redundancy). Data disimpan dengan cara-cara tertentu sehingga mudah untuk digunkan kembali, data dapat digunkan oleh satu atau lebih program-program aplikasi secara optimal, data disimpan tanpa mengalami ketergantungan dengan program yang akan mengguanakannya, data disimpan sedemikian rupa sehingga proses penambahan, pengambilan dan modifikasi data dapat dilakukan dengan mudah dan terkontrol.

a. Normalisasi

(31)

Tujuan dari normalisasi

1. Untuk menghilangkan kerangkapan data 2. Untuk mengurangi kompleksitas

3. Untuk mempermudah pemodifikasian data

Tahapan Normalisasi

1. Bentuk Normal Kesatu (1NF)

Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi Bentuk Normal Kesatu bila setiap data bersifat atomik yaitu setiap irisan baris dan kolom hanya mempunyai satu nilai data

2. Bentuk Normal Kedua (2NF)

Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi Bentuk Normal Kedua bila relasi tersebut sudah memenuhi bentuk Normal kesatu, dan atribut yang bukan key sudah tergantung penuh terhadap keynya.

3. Bentuk Normal Ketiga (3NF)

Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi Bentuk Normal ketiga bila relasi tersebut sudah memenuhi bentuk Normal kedua dan atribut yang bukan key tidak tergantung transitif terhadap keynya.

b. Tabel Relasi

(32)

a. One-To-One (1 – 1)

Mempunyai pengertian Setiap baris data pada tabel pertama dihubungkan hanya ke satu baris data pada tabel ke dua.

b. One-To-Many (1 – N)

Mempunyai pengertian Setiap baris data dari tabel pertama dapat dihubungkan ke satu baris atau lebih data pada tabel ke dua.

c. Many-To-Many (N – N)

Mempunyai pengertian Satu baris atau lebih data pada tabel pertama bisa dihubungkan ke satu atau lebih baris data pada tabel ke dua.

3.2.4. Pengujian Sofware

Pengujian software adalah proses untuk memastikan apakah semua fungsi sistem bekerja dengan baik, dan mencari kesalahan yang mungkin terjadi pada sistem. Pengujian atau testing software sangat penting untuk dilakukan, pengujian ini bertujuan untuk menjamin kualitas software sebelum software di implementasikan.

(33)

BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan.

Fungsi dari analisis sistem adalah untuk memperbaiki fungsi-fungsi didalam sistem yang sedang berjalan agar lebih baik.

4.1.1. Analisis Dokumen

Berikut adalah dokumen yang terlibat dalam sistem informasi persediaan bahan baku plastik :

1. Dokumen Permintaan Bahan Baku Plastik

Fungsi : Sebagai bukti permintaan bahan baku plastik ke divisi gudang plastik

Sumber : Divisi Produksi AMDK

Jumlah : 1 Lembar

Pembuatan dokumen : Pada saat divisi produksi AMDK meminta bahan baku plastik ke divisi gudang plastik

Item data : Kode_Bahan_Baku, Nama_Bahan_Baku, Satuan,

(34)

2. Dokumen Pengeluaran Bahan Baku Plastik

Fungsi : Sebagai bukti pengeluaran bahan baku plastik ke divisi produksi AMDK

Sumber : Divisi Gudang Plastik

Jumlah : 3 Lembar

Pembuatan dokumen : Pada saat bahan baku plastik akan dikirim ke divisi AMDK

Item data : No_Bukti_Pengeluaran, Tgl_Pengeluaran, Kode_Bahan_Baku, Nama_Bahan_Baku, Jumlah_Pengeluaran

3. Dokumen Purchase Order (PO)

Fungsi : Sebagai bukti permintaan bahan baku plastik ke

Supplier

Sumber : Divisi Gudang Plastik

Jumlah : 2 Lembar

Pembuatan dokumen : Pada saat divisi gudang plastik meminta bahan

baku plastik ke supplier

Item data : No_PO, tanggal_PO, Kode_Bahan_Baku,

Nama_Bahan_Baku, Jumlah_Pemesanan.

4. Dokumen Penerimaan Bahan Baku Plastik dari Supplier

Fungsi : Bukti penerimaan bahan baku plastik dari supplier Sumber : Divisi Gudang Plastik

(35)

Pembuatan dokumen : Dibuat pada saat pesanan bahan baku plastik sudah diterima oleh divisi gudang plastik Item data : No_bukti_Penerimaan, No_PO, Tgl_PO,

Kode_Bahan_Baku, Nama_Bahan_Baku,

Jumlah_Penerimaan.

4.1.2. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

Adapun prosedur yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :

1. Divisi Produksi AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) meminta bahan baku plastik untuk diolah menjadi kemasan air minum mineral kepada divisi gudang plastik, dengan mengeluarkan bukti permintaan bahan baku plastik.

(36)

3. Selanjutnya apabila bahan baku plastik yang diminta divisi produksi AMDK tidak tersedia/kosong, maka divisi gudang plastik akan meminta bahan baku plastik tersebut kepada supplier dengan membuat dan mengirimkan surat Purchase Order.

4. Pihak supplier menerima surat Purchase Order yang dikirimkan oleh divisi gudang plastik. Kemudian supplier mengeluarkan bahan baku yang diminta dan membuatkannya surat pengiriman pesanan (Delivery Order).

5. Pada divisi gudang plastik surat Delivery Order beserta bahan baku yang diminta tersebut diterima. Setelah diterima kemudian divisi gudang plastik membuat bukti penerimaan bahan baku plastik, untuk diberikan kepada kepala pabrik.

6. Kepala Pabrik bertugas mengawasi semua kegiatan penerimaan dan pengeluaran bahan baku plastik dan menerima semua laporan yang masuk.

Ket :

(37)

4.1.2.1. Flow Map Yang Sedang Berjalan

! "

# $

# $

! "

! "

%

% ! "

% ! "

# $

# $ # $

# &

' (

[image:37.612.134.506.104.674.2]

# )

Gambar 4.1

(38)

4.1.2.2. Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari satu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks juga merupakan diagram tertinggi dari DFD (data flow diagram) yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Diagram konteks hanya ada satu proses, tidak boleh ada store dalam diagram konteks. Dibawah ini merupakan diagram konteks dari sistem yang sedang berjalan dalam persediaan bahan baku plastik.

Gambar 4.2

(39)

4.2.2.3. Data Flow Diagram

Merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke model yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan diagram alir data adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang dikerjakan. Gambar 4.3 menunjukan data flow diagram dari sistem yang sedang berjalan.

&$ *$

%

)$

+$ # $

# $

# $ # $

[image:39.612.140.502.299.594.2]

,$

Gambar 4.3

(40)

4.1.3. Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan

Setelah dilakukan analisis terhadap sistem yang sedang berjalan, maka dapat disimpulkan bahwa sistem yang ada pada divisi gudang plastik secara keseluruhan masih dilakukan dengan proses pencatatan.

[image:40.612.132.508.322.704.2]

Maka berdasarkan analisis sistem yang telah dikemukakan diatas, berikut adalah permasalah dan solusi yang diharapkan.

Tabel.4.1. Tabel Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan

1. Masih belum efektifnya pengolahan data bahan baku plastik, kesalahan pencatatan data bahan baku masih sering terjadi dan menimbulkan penghambatan pengecekan data bahan baku plastik.

1. Data diolah dengan menggunakan database dengan aplikasi program, sehingga memudahkan dalam pencatatan dan pengecekan data bahan baku plastik serta memberikan hasil yang lebih baik.

2. Penyimpanan data bahan baku plastik masih disimpan dalam bentuk berkas, hal ini tentu menyulitkan dalam proses pencarian data bahan baku plastik.

2. Penyimpanan data disimpan dalam sebuah database pada komputer, sehingga proses pencarian data bahan baku plastik akan lebih mudah.

3. Masih sulitnya memperoleh informasi tentang pemesanan dan pengeluaran bahan baku plastik, karena pembuatan laporan belum dilakukan secara cepat dan tepat.

3. Informasi keluar masuk dan stok bahan baku plastik akan mudah didapatkan, karena laporan dibuat dengan cepat dan memberikan informasi yang akurat.

(41)

4.2. Perancangan Sistem

Pada sub bab ini akan diuraikan secara garis besar mengenai usulan rancangan sistem yang akan dibuat.

Perancangan sistem merupakan suatu kegiatan pengembangan prosedur dan proses yang sedang berjalan untuk menghasilkan sesuatu yang baru atau memperbaharui sistem yang ada dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja kerja, agar dapat memenuhi hasil yang diinginkan.

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Perancangan dibuat untuk memudahkan user dalam mengelola persediaan bahan baku plastik. Dengan adanya perancangan sistem ini diharapkan dapat membantu pekerjaan lebih cepat, efektif dan efisien. Serta proses pengambilan keputusan lebih mudah dan cepat diambil.

4.2.2. Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan

(42)

4.2.3. Perancangan Prosedur Yang Diusulkan

Perancangan prosedur yang diusulkan merupakan tahap untuk memperbaiki atau meningkatkan prosedur yang sedang berjalan. Diharapkan dengan adanya perancangan prosedur yang diusulkan proses kerja akan berjalan lebih efektif dan efisien.

Adapun prosedur yang diusulkan adalah sebagai berikut :

1. Divisi produksi AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) meminta bahan baku plastik kepada divisi gudang plastik dengan mengirimkan bukti permintaan bahan baku plastik.

(43)

kedua diberikan kepada supplier sebagai bukti permintaan bahan baku plastik.

3. Selanjutnya supplier menerima surat Purchase Order (PO) yang dikirimkan oleh divisi gudang plastik. Kemudian supplier mengeluarkan bahan baku yang diminta tersebut dan membuatkannya surat Delivery Order (DO).

4. Pada divisi gudang plastik bahan baku diterima dan menginputkan data bahan baku baru kedalam database, setelah itu divisi gudang plastik mencetak laporan penerimaan bahan baku plastik. Laporan ini dibuat 3 rangkap, rangkap pertama diarsipkan di divisi gudang plastik, rangkap kedua di berikan kepada supplier dan yang terakhir di berikan kepada kepala pabrik.

5. Setelah laporan penerimaan bahan baku selesai dibuat, maka selanjutnya divisi gudang plastik membuat laporan stok bahan baku plastik yang bertujuan untuk mengetahui jumlah stok bahan baku di

gudang serta untuk dilaporkan kepada kepala pabrik.

Ket :

BPBP : Bukti Pengeluaran Bahan Baku Plastik LPBP 1 : Laporan Penerimaan Bahan Baku Plastik LPBP 2 : Laporan Pengeluaran Bahan Baku Plastik LSBP : Laporan Stok Bahan Baku Plastik

(44)

BPBP

% ! "

! "

% ! "

# $

# $ ! "

# $ # $ # $ # # # # # $ % ! "

[image:44.612.134.507.103.608.2]

# ) # & # Gambar 4.4

(45)

4.2.3.2. Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari satu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks juga merupakan diagram tertinggi dari DFD (data flow diagram) yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Dibawah ini merupakan diagram konteks dari sistem yang sedang berjalan dalam persediaan bahan baku plastik.

Gambar 4.5

(46)

4.2.3.3. Data Flow Diagram

[image:46.612.134.505.280.519.2]

Merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke model yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan diagram alir data adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang dikerjakan. Berikut adalah DFD yang diusulkan pada sistem informasi persediaan bahan baku plastik

(47)
[image:47.612.165.483.426.632.2]

DFD Level 1

Gambar 4.7 DFD Level 1 Proses 2

(48)

Gambar 4.9 DFD Level 1 Proses 5

4.2.3.4. Kamus Data

Berikut adalah kamus data sistem informasi persediaan bahan baku plastik yang diusulkan.

1. Nama Arus Data : Permintaan Bahan Baku Plastik

Alias : -

Aliran Data : Divisi Produksi AMDK – Proses 1

Struktur Data : Kode_Bahan_Baku, Nama_Bahan_Baku, Jumlah_Permintaan, Satuan, Tgl_Permintaan.

2. Nama Arus Data : Data Bahan Baku Plastik

Alias : -

Aliran Data : Proses 1 – F. Bahan Baku Plastik,

(49)

Struktur Data : Kode_Bahan_Baku, Nama_Bahan_Baku, Satuan, Jumlah, Harga_Satuan.

3. Nama Arus Data : Surat Purchase Order

Alias : Bukti Permintaan Bahan Baku Plastik Ke Supplier

Aliran Data : Proses 4 – Supplier

Struktur Data : Nomor_PO, Kode_Supplier, Nama_Supplier, Kode_Bahan_Baku, Nama_Bahan_Baku, Tanggal_PO, Jumlah_Pesan, Satuan, Harga_Satuan, Total_Harga.

4. Nama Arus Data : Pengeluaran Bahan Baku Plastik

Alias : -

Aliran Data : F. Bahan Baku Plastik – Proses 2,

Proses 2 – Divisi Produksi AMDK

Proses 2 – F. Pengeluaran Bahan Baku Plastik

Struktur Data : No. Bukti_Pengeluaran, Tanggal_Pengeluaran, Kode_Bahan_Baku, Nama_Bahan_Baku.

Satuan, Jumlah_Pengeluaran.

5. Nama Arus Data : Penerimaan Bahan Baku Plastik

Alias : -

Aliran Data : F. Penerimaan Bahan Baku Plastik - Proses 6

(50)

6. Nama Arus Data : Laporan Penerimaan Bahan Baku Plastik

Alias : -

Aliran Data : Proses 6 – Kepala Pabrik

Struktur Data : Kode_Bahan_Baku, Nama_Bahan_Baku, Satuan, Jumlah_Penerimaan.

7. Nama Arus Data : Laporan Pengeluaran Bahan Baku Plastik

Alias : -

Aliran Data : Proses 3 – Kepala Pabrik

Struktur Data : Kode_Bahan_Baku, Nama_Bahan_Baku, Jumlah_Pengeluaran, Satuan.

8. Nama Arus Data : Laporan Stok

Alias : -

Aliran Data : F. Bahan Baku Plastik – Proses 7

(51)

4.2.4. Perancangan Basis Data

Basis data diartikan sebagai suatu kumpulan data terhubung (interred data) yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tanpa mengatap satu sama lain atau tidak perlu suatu kerangkapan data (kalaupun ada maka kerangkapan data tersebut harus seminimal mungkin dan terkontrol (controlled redundancy).

4.2.4.1. Normalisasi

Normalisasi digunakan sebagai suatu teknik yang menstrukturkan, memecah, mendekomposisi data dengan cara-cara tertentu untuk mencegah timbulnya permasalahan pengolahan data dalam basis data.

Berikut adalah bentuk normalisasi dari sistem yang diusulkan :

4.2.4.1.1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized)

Bahan Baku Plasik = {Kode_Bahan_Baku, Nama_Bahan_Baku, Jumlah_Pesan, Satuan, Tgl_Permintaan, Kode_Bahan_Baku,

Nama_Bahan_Baku, Satuan, Stok, Nomor_PO, Kode_Supplier, Nama_Supplier, Kode_Bahan_Baku, Nama_Bahan_Baku, Tanggal_PO, Jumlah_Pesan, Satuan, No. Bukti_Pengeluaran, Tanggal_Pengeluaran,

Kode_Bahan_Baku, Nama_Bahan_Baku, Satuan, Jumlah_Pengeluaran, No_Bukti_Penerimaan,

Kode_Bahan_Baku, Nama_Bahan_Baku, Kode_Supplier,

(52)

Keterangan, Tanggal_Peneriman, Kode_Bahan_Baku, Nama_Bahan_Baku, Satuan, Jumlah_Penerimaan, Kode_Bahan_Baku, Nama_Bahan_Baku, Total_Harga Jumlah_Pengeluaran, Harga_Satuan, Satuan}

4.2.4.1.2. Bentuk Normalisasi Pertama (1NF/First Normal Form)

Bahan Baku Plastik = {Kode_Bahan_Baku*, Nama_Bahan_Baku, Jumlah, Jumlah_Pesan, Satuan, Tgl_Permintaan,

Nomor_PO*, Kode_Supplier*, Nama_Supplier, Tanggal_PO, Keterangan, No_Bukti_Pengeluaran*, Tanggal_Pengeluaran, Jumlah_Pengeluaran,

No_Bukti_Penerimaan*, Jumlah_Penerimaan, Tanggal_Penerimaan, Harga_Satuan, Total_Harga}

(53)

4.2.4.1.3. Bentuk Normalisasi Kedua (2NF/Second Normal Form)

Bahan Baku Plastik = {Kode_Bahan_Baku*, Nama_Bahan_Baku, Satuan, Harga_Satuan, Jumlah}

Supplier = {Kode_Supplier*, Nama_Supplier, Alamat, Kota, Telepon}

Transaksi = {Nomor_PO*, Tanggal_PO, Jumlah_Penerimaan, Jumlah_Pengeluaran, Tgl_Penerimaan,

Tanggal_Pengeluaran, No_Bukti_Penerimaan, No_Bukti_Pengeluaran, Harga_Satuan, Total_Harga, Kode_Bahan_Baku**, Kode_Supplier**}

4.2.4.1.4. Bentuk Normalisasi Ketiga (3NF/Third Normal Form)

Bahan Baku Plastik = {Kode_Bahan_Baku*, Nama_Bahan_Baku, Satuan, Harga_Satuan, Jumlah}

Supplier = {Kode_Supplier*, Nama_Supplier, Alamat, Telepon}

Purchase Order = {Nomor_PO*, Tanggal_PO, Jumlah_Pesan, Kode_Supplier**, Kode_Bahan_Baku**}

Penerimaan Bahan Baku = {No_Bukti_Penerimaan*,

(54)

Nomor_PO**, Kode _Supplier**, Kode_Bahan_Baku**}

Pengeluaran Bahan Baku = {No_Bukti_Pengeluaran*,

Tanggal_Pengeluaran, Jumlah_Pengeluaran, Kode_Bahan_Baku**}

*= Primary Key **= Foreign Key

4.2.4.2. Relasi Tabel

Tujuan dari relasi tabel adalah untuk menggambarkan bagaimana hubungan antar tabel yang ada di dalam file database. Berikut adalah relasi tabel yang menggambarkan hubungan antar tabel dengan kunci penghubungnya.

(55)

4.2.4.3. Entity Relationship Diagram

[image:55.612.200.439.288.473.2]

ERD (Entity Relationship Diagram) merupakan hubungan antar tabel-tabel yang telah didefinisikan. ERD menjelaskan tentang hubungan logika antar entity. ERD juga merupakan dasar dari manipulasi data yang akan dibuat kemudian sehingga data-data yang ada dapat diolah sesuai kebutuhan. Berikut adalah ERD dalam sistem informasi persediaan bahan baku plastik.

(56)

4.2.4.4. Struktur File

Tujuan dari perancangan struktur file yaitu untuk menentukan nama field, type file, panjang field dan ketrangan yang ada pada setiap file. Adapun struktur file pada sistem informasi persediaan bahan baku plastik adalah sebagai berikut :

1. Struktur File Bahan Baku Plastik

Nama File : Bahan Baku Plastik

Media Penyimpanan : Harddisk

Primary Key : Kode Bahan Baku

Tabel 4.2 Struktur File Bahan Baku Plastik

No. Nama Field Type Length Keterangan

1 Kode_Bahan_Baku T 7 Primary Key

2 Nama_Bahan_Baku T 20

3 Satuan T 6

4. Harga Satuan N 8

5 Jumlah N 8

2. Struktur File Supplier

Nama File : Supplier

Media Penyimpanan : Harddisk

(57)

Tabel 4.3 Struktur File Supplier

No. Nama Field Type Length Keterangan

1 Kode_Supplier T 7 Primary Key

2 Nama_Supplier T 20

3 Alamat T 25

4 Telepon T 15

3. Struktur File Purchase Order

Nama File : Purchase Order

Media Penyimpanan : Harddisk

Primary Key : Nomor PO

Tabel 4.4 Struktur File Purchase Order (PO)

No. Nama Field Type Length Keterangan

1 Nomor_PO T 15 Primary Key

2 Tanggal_PO Date/Time 8

3 Jumlah_Pemesanan N 5

4 Kode_Supplier T 7 Foreign Key

5 Kode_Bahan_Baku T 7 Foreign Key

4. Struktur File Penerimaan Bahan Baku Plastik

Nama File : Penerimaan Bahan Baku Plastik

Media Penyimpanan : Harddisk

(58)

Tabel 4.5 Struktur File Penerimaan Bahan Baku Plastik

No. Nama Field Type Length Keterangan

1 No_Bukti_Penerimaan T 15 Primary Key

2 Tanggal_Penerimaan Date/Time 8

3 Jumlah_Penerimaan N 5

4 Nomor_PO N 15 Foreign Key

5. Struktur File Pengeluaran Bahan Baku Plastik

Nama File : Pengeluaran Bahan Baku Plastik

Media Penyimpanan : Harddisk

Primary Key : No Bukti Pengeluaran Bahan Baku Plastik

Tabel 4.6 Struktur File Pengeluaran Bahan Baku Plastik

No. Nama Field Type Length Keterangan

1 No_Bukti_Pengeluaran T 15 Primary Key

2 Tanggal_Pengeluaran Date/Time 8

3 Jumlah_Pengeluaran N 5

(59)

4.2.4.5. Kodifikasi

Tujuan dari kodifikasi adalah untuk mengklasifikasikan data agar mudah dalam proses memasukan ke dalam sistem komputer. Kode-kode yang digunakan dalam sistem ini tetap menggunakan kode lama yang sudah ada. Untuk lebih jelasnya berikut adalah contohnya :

1. Kode Bahan Baku Plastik

Kode Bahan baku plastik dalam struktur kode berjumlah 7 (tujuh) digit.

Format : XXXXXXX

Keterangan :

A : Menunjukan nama bahan baku plastik B : Menunjukan nomor urut bahan baku plastik Contoh : BBP0001

Keterangan :

BBP : Menunjukan bahan baku plastik

0001 : Menunjukan nomor urut bahan baku plastik

(60)

2. Kode Supplier

Kode Bahan baku plastik dalam struktur kode berjumlah 7 (tujuh) digit. Format : XXXXXXX

Keterangan :

A : Menunjukan nama supplier B : Menunjukan nomor urut supplier

3. Kode Purchase Order

No PO (Purchase Order) dalam struktur kode berjumlah 15 (lima belas) digit.

Format : XXXXXXXXXXXXXXX

Keterangan :

A : Menunjukan purchase order (PO) B : Menunjukan inisial perusahaan C : Menunjukan Tahun

D : Menunjukan No urut PO

Contoh : PO/TM/2010/0001

Keterangan :

PO : Menunjukan PO (Purchase Order) TM : Menunjukan PT. Tang Mas

2010 : Menunjukan Tahun 2010 0001 : Menunjukan No urut PO

A B

(61)

4. Kode Nomor Bukti Pengeluaran

PBP (Bukti Pengeluaran Bahan baku plastik) dalam struktur kode berjumlah 15 (lima belas) digit.

Format : XXXXXXXXXXXXXXX

Keterangan :

A : Menunjukan Pengeluaran bahan baku plastik B : Menunjukan inisial perusahaan

C : Menunjukan Tahun

D : Menunjukan No urut pengeluaran

Contoh : PBP/TM/2010/0001

Keterangan :

PBP : Menunjukan pengeluaran bahan baku plastik TM : Menunjukan PT. Tang Mas

2010 : Menunjukan Tahun 2010

0001 : Menunjukan No urut pengeluaran

(62)

5. Kode Nomor Bukti Penerimaan

PBB (Bukti Penerimaan Bahan baku plastik) dalam struktur kode berjumlah 15 (lima) digit.

Format : XXXXXXXXXXXXXXX

Keterangan :

A : Menunjukan Penerimaan bahan baku plastik B : Menunjukan inisial perusahaan

C : Menunjukan Tahun

D : Menunjukan No urut penerimaan

Contoh : PBB/TM/2010/0001

Keterangan :

PBB : Menunjukan penerimaann bahan baku plastik TM : Menunjukan PT. Tang Mas

2010 : Menunjukan Tahun 2010

0001 : Menunjukan No urut penerimaan

(63)

4.2.5. Perancangan Antar Muka

Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan antar muka, tahap perancangan antar muka dilakukan untuk menentukan kebutuhan input dan output data dari sistem yang diusulkan.

4.2.5.1. Struktur Menu

[image:63.612.134.487.387.659.2]

Struktur menu dibuat sebagai gambaran mengenai skema program yang akan dirancang. Pada rancangan struktur menu berikut ini diawali dengan login melalui perancangan password, setelah password berhasil maka akan muncil tampilan menu utama yang dapat meghubungkan ke berbagai transaksi yang disediakan oleh program aplikasi.

(64)

4.2.5.2. Perancangan Input

Perancangan input merupakan desain yang dirancang untuk menerima masukan dari pengguna sistem. Perancangan input dapat dijadikan sebagai spesifikasi bentuk form yang nantinya akan dijalankan pada program.

Untuk lebih jelas mengenai bentuk - bentuk yang dirancang, berikut adalah bentuk dan penjelasannya :

a. Perancangan form password

Perancangan password dirancang untuk menginputkan bagian, username dan password dari pengguna sebagai kunci utama untuk masuk dan menggunakan

program. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.13 berikut ini.

# ( - ./

-0

[image:64.612.217.406.418.582.2]

# ( 1 #

(65)

b. Perancangan form data bahan baku plastik

Form ini terdiri dari daftar data tentang bahan baku plastik yang ada di gudang. Form ini terdiri dari 5 proses inputan dan 6 tombol button, tombol ini berfungsi untuk menambah, menyimpan, mengedit, hapus mencetak dan keluar. Juga disertai dengan bentuk frame yang berfungsi untuk pencarian data serta disertai pula dengan 4 tombol navigator sebagai penunjuk data.

1 2 ( - # 1

(

1 3

. 2

/

0 ( 4

[image:65.612.185.452.303.537.2]

2

Gambar 4.14

(66)

c. Perancangan form data supplier

[image:66.612.173.462.324.572.2]

Form ini terdiri dari daftar data tentang supplier yang menyuplai bahan baku plastik ke bagian gudang. Form ini terdiri dari 5 proses inputan dan 5 tombol button, tombol ini berfungsi untuk menambah, menyimpan, mengedit, menghapus mencetak dan keluar. Juga disertai dengan bentuk frame yang berfungsi untuk pencarian data serta disertai pula dengan 4 tombol navigator sebagai penunjuk data.

(67)

d. Perancangan form purchase order (PO)

[image:67.612.175.451.330.568.2]

Form ini terdiri dari transaksi mengenai pemesanan bahan baku plastik kepada supplier. Form ini terdiri dari 3 proses inputan dan 5 tombol button, yang berfungsi untuk menambah, menyimpan, batal, mencetak dan keluar. Pada form ini pengguna (user) hanya menginputkan secara manual kode supplier, kode bahan baku, dan jumlah pesan sedangkan inputan yang lain akan muncul secara otomatis.

Gambar 4.16

(68)

e. Perancangan form penerimaan bahan baku plastik

Form ini terdiri dari transaksi mengenai penerimaan bahan baku plastik. Form ini terdiri dari 1 proses inputan dan 5 tombol button, tombol ini berfungsi untuk menambah, menyimpan, batal mencetak dan keluar. Pada form ini pengguna (user) hanya menginputkan nomor PO sedangkan inputan yang lain akan muncul secara otomatis.

.(./ ( 2 ( - # 1

( $

1 (

3 1

(

[image:68.612.179.449.295.501.2]

1 1

Gambar 4.17

(69)

f. Perancangan form pengeluaran bahan baku plastik

[image:69.612.179.437.301.523.2]

Form ini terdiri dari transaksi mengenai pengeluaran bahan baku plastik. Form ini terdiri dari 3 proses inputan dan 5 tombol button, tombol ini berfungsi untuk menambah, menyimpan, batal, mencetak dan keluar. Pada form ini pengguna (user) hanya menginputkan kode bahan baku, dan jumlah pengeluaran sedangkan inputan yang lain akan muncul secara otomatis.

Gambar 4.18

(70)

4.2.5.3. Perancangan Output

Perancangan ini dibuat untuk mengetahui hasil dari perancangan input dari program yang telah digunakan sebelumnya. Berikut adalah perancangan output yang dihasilkan.

a. Perancangan Output Data Bahan Baku Plastik

Pada form ini ditampilkan seluruh data mengenai data bahan baku plastik.

Berikut adalah gambarnya :

1 2 ( - # 1

# ./- 2 (

[image:70.612.179.458.326.586.2]

( 3 4444444444 4444444444 4444444444 4444444444 4444444444 4444444444 44444 44444 44444 44444 44444 44444 ( $ & ) * $ !55$5555555" Gambar 4.19

(71)

b. Perancangan Output Data Supplier

[image:71.612.185.459.223.440.2]

Pada form ini ditampilkan seluruh data mengenai data supplier. Berikut adalah gambarnya :

Gambar 4.20

(72)

c. Perancangan Output Purchase Order

[image:72.612.179.463.211.481.2]

Pada form ini ditampilkan data mengenai transaksi pemesanan bahan baku plastik (purchase order) kepada supplier. Berikut adalah gambarnya :

Gambar 4.21

(73)

d. Perancangan Output Penerimaan Bahan Baku Plastik

[image:73.612.181.465.202.467.2]

Pada form ini ditampilkan data mengenai transaksi penerimaan bahan baku plastik dari supplier. Berikut adalah gambarnya :

Gambar 4.22

(74)

e. Perancangan Ouput Pengeluaran Bahan Baku Plastik

[image:74.612.189.459.203.488.2]

Pada form ini ditampilkan data mengenai transaksi pengeluaran bahan baku plastik. Berikut adalah gambarnya :

Gambar 4.23

(75)

f. Perancangan Ouput Stok Bahan Baku Plastik

Pada form ini ditampilkan data mengenai stok bahan baku plastik. Berikut adalah gambarnya :

1 2 ( - # 1

# ./- 2 (

( 3 4444444444 4444444444 4444444444 4444444444 4444444444 4444444444 44444 44444 44444 44444 44444 44444 ( $ & ) * $ !55$5555555"

4.2.6. Perancangan Arsitektur Jaringan

Jaringan komputer adalah hubungan dua buah simpul (umumnya berupa komputer) atau lebih yang ditujukan untuk melakukan pertukaran data atau untuk bertukar informasi.

[image:75.612.175.454.190.453.2]

Aplikasi yang dibuat tidak menggunakan arsitektur jaringan, baik itu client maupun server. Aplikasi yang dibuat bersifat berdiri sendiri dan hanya digunakan oleh satu komputer yaitu komputer yang ada di bagian gudang.

Gambar 4.24

(76)

BAB V

PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

5.1. Pengujian

Pengujian adalah proses yang bertujuan untuk memastikan apakah semua

fungsi sistem bekerja dengan baik dan mencari kesalahan yang mungkin terjadi pada

sistem.

Tujuan dari pengujian adalah untuk mendeteksi :

a.

Kesalahan bahasa

(language error),

kesalahan yang diakibatkan oleh

penulisan dalam penulisan sintaks.

b.

Kesalahn waktu proses

(runtime error),

kesalahan yang terjadi ketika

program dijalankan. Kesalahan ini akan menyebabkan proses program

terhenti sebelum waktunya untuk berhenti.

c.

Kesalahan logika

(logical error),

kesalahan yang disebabkan oleh logika

program yang dibuat. Kesalahan ini sulit ditemukan karena tidak ada

(77)

5.1.1. Rencana Pengujian

Pendekatan yang dilakukan dalam pengujian software ini yaitu menggunakan

pendekatan

black-box testing

. Pendekatan ini melakukan pengujian dengan

memfokuskan pada kebutuhan fungsional dari

software.

Pengujian sistem informasi persediaan bahan baku plastik berikut

menggunakan data uji berupa sebuah data masukan pada program aplikasi yang telah

dibuat. Berikut adalah rencana pengujian sistem informasi persediaan bahan baku

plastik :

Tabel 5.1. Rencana Pengujian

Kelas Uji

Butir Uji

Tingkat

Pengujian

Jenis

Pengujian

Pengujian login

Login masuk ke program

Sistem

Black Box

Pengujian

pengisisan data

Pengisian data bahan baku plastik

Pengisian data supplier

Modul

Modul

Black Box

Black Box

Pengujian

pencarian data

Mencari data bahan baku plastik

Mencari data supplier

Sistem

Sistem

(78)

5.1.2. Kasus dan Hasil Penelitian

5.1.2.1. Pengujian Login

Pengujian login bertujuan untuk memastikan username dan password yang

diinputkan adalah benar, sehingga aplikasi program bisa digunakan.

Berikut ini adalah tabel pengujian login masuk ke program.

Tabel 5.2. Pengujian Login

Kasus dan Hasil Pengujian

Data Masukan

Yang Diharapkan

Pengamatan

Kesimpulan

Username : SAYA

Password : 123

Username dan

Password benar

Masuk ke menu

utama dari program

Muncul menu

utama

[ X ] Diterima

[ ] Ditolak

Username : SAYA

Password : 132

Password salah

Muncul kotak

pesan “Password

Anda Salah”

Muncul kotak

pesan “Password

Anda Salah”

(79)

5.1.2.2. Pengujian Pengisian Data

Pengujian pengisian data merupakan pengujian untuk memastikan bahwa data

yang dimasukan adalah data yang benar. Berikut merupakan tabel pengujian

pengisian data :

1.

Pengujian Pengisian Data Bahan Baku Plastik

Tabel 5.3. Pengujian Pengisian Data Bahan Baku Plastik

Kasus dan Hasil Pengujian

Data Masukan

Yang Diharapkan

Pengamatan

Kesimpulan

Data yang

dimasukan benar

Menampilkan

pesan “Data Telah

Disimpan”

Data Tersimpan

[ X ] Diterima

[ ] Ditolak

Data yang

dimasukan belum

lengkap

Menampilkan

“Data Belum

Lengkap”

Muncul kotak

pesan “Data Belum

Lengkap”

[ X ] Diterima

[ ] Ditolak

2.

Pengujian Pengisian Data Supplier

Tabel 5.4. Pengujian Pengisian Data Supplier

Kasus dan Hasil Pengujian

Data Masukan

Yang Diharapkan

Pengamatan

Kesimpulan

Data yang

dimasukan benar

Menampilkan

pesan “Data Telah

Disimpan”

Data Tersimpan

[ X ] Diterima

[ ] Ditolak

Data yang

dimasukan belum

lengkap

Menampilkan

“Data Belum

Lengkap”

Muncul kotak

pesan “Data Belum

Lengkap”

(80)

5.1.2.3. Pengujian Pencarian

Proses pencarian hanya dilakukan untuk mencari data bahan baku plastik dan

data supplier. Berikut adalah penjelasannya :

1.

Mencari Data Bahan Baku Plastik

Tabel 5.5. Pengujian Pencarian Data Bahan Baku Plastik

Kasus dan Hasil Pengujian

Data Masukan

Yang Diharapkan

Pengamatan

Kesimpulan

Kode yang

dimasukan

benar

Pencarian berhasil

muncul data yang dicari

Menampilkan data

yang dicari

[ X ] Diterima

[ ] Ditolak

Kode yang

dimasukan

salah

Pencarian tidak berhasil

muncul kotak pesan

“Data Tidak Ditemukan”

Muncul kotak

pesan “Data Tidak

Ditemukan”

[ X ] Diterima

[ ] Ditolak

2.

Mencari Data Supplier

Tabel 5.6. Pengujian Pencarian Data Supplier

Kasus dan Hasil Pengujian

Data Masukan

Yang Diharapkan

Pengamatan

Kesimpulan

Kode yang

dimasukan

benar

Pencarian berhasil

muncul data yang dicari

Menampilkan data

yang dicari

[ X ] Diterima

[ ] Ditolak

Kode yang

dimasukan

salah

Pencarian tidak berhasil

muncul kotak pesan

“Data Tidak Ditemukan”

Muncul kotak

pesan “Data Tidak

Ditemukan”

(81)

5.1.3. Kesimpulan Hasil Pengujian

Berdasarkan hasil pengujian dengan kasus uji

sample

diatas, dapat ditarik

kesimpulan bahwa perangkat lunak bebas dari kesalahan

sintaks

dan secara

fungsional mengeluarkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan.

5.2. Implementasi

Tahapan implementasi merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan setelah

tahap perancangan dan pengujian selesai dilaksanakan.

Tujuan implementasi diantaranya adalah sebagai berikut :

a.

Mengubah spesifikasi fisik sistem ke pekerjaan

b.

Software dan hardware yang reliabel

c.

Pemeliharaan sistem

5.2.1. Batasan Implementasi (optional)

1.

Transaksi yang dilakukan pada program ini hanya melakukan transaksi

permintaan bahan baku plastik, penerimaan bahan baku plastik dan

pengeluaran bahan baku plastik.

2.

Software aplikasi yang digunakan dalam perancangan program adalah

Microsoft Visual Basic 6.0 dengan menggunakan

database

Microsoft

(82)

3.

Program diperuntukan untuk bagian gudang dan di operasikan oleh orang

yang minimal mengerti tentang komputer, bahasa pemrograman, dan

database

.

5.2.2. Implementasi Perangkat Lunak

Perangkat lunak adalah serangkaian instruksi atau prosedur berupa kumpulan

data yang diberikan pada komputer untuk menghasilkan informasi atau tujuan

tertentu. Berikut adalah spesifikasi minimum untuk perangkat lunak :

a.

Sistem Operasi

: Microsoft Windows XP Proffesional SP 2

b.

Bahasa Pemrograman : Microsoft Visual Basic 6.0

c.

Data Base

: Microsoft Acces 2000

5.2.3. Implementasi Perangkat Keras

Guna mendukung berjalannya program yang telah dirancang, maka diperlukan

satu unit personal komputer atau perangkat keras. Spesifikasi perangkat keras yang

(83)

Perangkat keras yang dibutuhkan :

a.

Processor

: Intel Pentium IV

b.

Memory

: 512 Mb

c.

Harddisk

: 60 Gb

d.

Printer

: Epson Type T11

e.

Monitor

:

15” SVGA

f.

LAN Card

: Standar

g.

Mouse

: Standar

h.

Keyboard

: Standar

5.2.4. Implementasi Basis Data (Sintaks SQL)

1.

Sintaks SQL untuk menampilkan Laporan

CR.SelectionFormula = "Month({Tterima.Tanggal_Penerimaan})=" &

Val(Combo1) & " and Year({Tterima.Tanggal_Penerimaan})=" &

Val(Combo2)

RSTkeluar.Open "select distinct Tanggal_Pengeluaran from Tkeluar order by

1", Conn

RSTkeluar.Open "select distinct MONTH(Tanggal_Pengeluaran) AS BULAN

(84)

RSTkeluar.Open "SELECT DISTINCT

YEAR(TANGGAL_PENGELUARAN) AS tahun FROM Tkeluar ", Conn

CR.ReportFileName = App.Path & "\laporan\cetakterima.rpt"

RSTpo.Open "select distinct Tanggal_PO from Tpo order by 1", Conn

RSTpo.Open "select distinct MONTH(Tanggal_PO) AS BULAN FROM Tpo

", Conn

RSTpo.Open "SELECT DISTINCT YEAR(TANGGAL_PO) AS tahun

FROM Tpo ", Conn

2.

Sintaks SQL untuk menampilkan Tabel

Set rs = Adoconn.Execute("SELECT * FROM Tpo")

Set rs = Adoconn.Execute("SELECT * FROM Tbahan")

Set rs = Adoconn.Execute("SELECT * FROM TSupplier")

3.

Sintaks SQL untuk Update Stok

db.Execute "UPDATE Tbahan SET Jumlah = Jumlah + " & .TextMatrix(i, 5)

& " WHERE Kode_Bahan='" & .TextMatrix(i, 1) & "'"

'updatae status pembelian

db.Execute "UPDATE Tpo SET Status='T' WHERE Nomor_PO='" &

(85)

5.2.5. Implementasi Antar Muka

Implementasi antar muka pada program aplikasi yang telah dirancang terdiri

dari :

1.

Implementasi Login

Merupakan kunci utama untuk masuk ke dalam program aplikasi, inputan

yang dimasukan harus benar, apabila salah maka user akan gagal menggunakan

[image:85.612.222.418.339.488.2]

aplikasi ini.

Gambar 5.1. Implementasi Login

2.

Implementasi Menu Utama

Pada menu utama terdapat beberapa sub menu diantaranya file, transaksi,

laporan dan about. Penjelasan dari menu utama dapat dilihat pada gambar dibawah

(86)

Gambar 5.2. Implementasi Menu Utama

Berikut adalah tabel penjelasannya :

Tabel 5.7 Implementasi Menu Utama

Menu

Deskripsi

File

(87)

3. Implementasi Sub Menu File

Pada sub menu file terdapat beberapa sub menu diantaranya master, help dan

keluar. Penjelasan dari sub menu file dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 5.3 Implementasi Sub Menu File

Berikut adalah tabel penjelasannya :

Tabel 5.8 Implementasi Sub Menu File

Menu

Deskripsi

File

Bahan Baku

Plastik

Menampilkan form Bahan Baku Plastik

Mnmaster

(88)

4. Implementasi Sub Menu Transaksi

Pada sub menu transaksi terdapat menu untuk menampilkan form purchase

order, penerimaa

Gambar

Gambar 4.1
Gambar 4.3
Tabel.4.1. Tabel Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan
 Gambar 4.4
+7

Referensi

Dokumen terkait

ed sama dengan salah Aktifkan tombol add Aktifkan tombol edit Aktifkan tombol delete Nonaktifkan tombol save Noaktifkan tombol cancel Nonaktifkan form gba

Tidak terjadinya pemanasan air oleh elektroda bisa dari bermacam-macam sebab antara lain tidak adanya suplai daya listrik ke elektroda, atau elektroda sudah tidak dalam kondisi

Kemudian adanya suku bunga yang tidak menentu pada masing-masing koperasi sehingga seakan-akan prinsip kekeluargaan hilang dan seolah-olah menjadi lahan untuk mencari

Kurun waktu 6 tahun, dari status Terdaftar (1987) MTs Al Khoiriyyah telah berstatus disamakan (1999), dan dalam kurun waktu tersebut MTs Al-Khoiriyyah

Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap pra siklus yaitu melakukan observasi secara mendalam dan refleksi hasil pembelajaran, menganalisis silabus dan materi pembelajaran,

Latar Belakang : Epidemi HIV AIDS saat ini telah melanda seluruh negara di dunia. Semarang adalah penyumbang angka HIV/AIDS terbesar di Jawa Tengah. Penyakit HIV AIDS

Hasil penelitian ini meliputi: (1) tokoh utama dalam karangan narasi siswa berupa tokoh “aku”, sedangkan tokoh sampingan berupa keluarga dan teman; (3) latar yang

Pembahasan mengenai wujud unsur pendidikan karakter dalam buku teks pe- lajaran bahasa Indonesia ini dibagi menjadi lima kategori karakter berdasarkan pandu- an nilai