• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Atas pelaksanaan BI-RTGS Pada Bank bjb Cabang Braga Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tinjauan Atas pelaksanaan BI-RTGS Pada Bank bjb Cabang Braga Bandung"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Kerja Praktek

Di era-globalisasi ini Indonesia terdapat banyak Bank, baik Bank negeri maupun Bank swasta yang berlomba-lomba untuk memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.Pelayanan yang diberikan bermacam-macam sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia saat sekarang ini.

Bank merupakan lembaga keuangan milik pemerintah maupun milik swasta yang memiliki tugas menghimpun dana dari masyarakat (pihak ke dua) dan menyalurkan dana dari pihak ke dua kepada masyarakat (pihak ke tiga) atau kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Maka dapat disimpulkan dari pengertian diatas bahwa pengertian Bank adalah Menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana dan menyalurkan dana tersebut terhadap masyarakat yang kelebihan dana.

Pelayanan yang diberikan Bank saat sekarang ini bermacam-macam yaitu tabungan nasabah, kliring, transfer, Deposito, kredit, pelayanan syariah,dsb.

(2)

terutama transfer yang dilaksanakan tidak pada hari yang sama,memberikan pendapatan jasa transfer dan bisa digunakan sebagai sarana promosi.

Pada saat terjadi transaksi transfer, pihak pengirim atau nasabah dibebani dengan materai dan komisi transfer yang besarnya tergantung kepada jumlah dana yang akan ditransfer. Media yang digunakan untuk transfer diantaranya adalah teleks, faksimile, atau secara tertulis (mail transfer).Dana setoran transfer terdiri dari uang tunai, simpanan giro, tabungan, diposito berjangka, setoran kliring (warkat kliring) misalnya: cek atau bilyet giro bank lain.

Dana yang disetorkan untuk ditransfer dalam bentuk warkat kliring, transfer akan dilaksanakan setelah dalam kliring warkat yang bersangkutan dinyatakan efektif atau dana dari cek atau bilyet giro yang akan ditransfer tersedia. Jasa transfer saat ini semakin canggih, perkembangan terkini Bank Indonesia telah menyelenggarakan Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS). Sistem ini sangat cepat dalam menangani transfer antar Bank.

Dalam rangka memenuhi kebutuhan perbankan dan masyarakat terhadap system pembayaran yang lebih cepat, efisien dan aman. Bank Indonesia telah mengembangkan suatu system settlement berbasis gross dengan koneksi elektronis online antar bank atau antara bank dengan Bank Indonesia, yang dikenal dengan nama Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (Sistem BI-RTGS).

(3)

(rekening penyelesaian) antar peserta yang berada di Bank Indonesia dengan menggunakan fasilitas elektronik-Interbank Funds Transfer System (IFTS) yang terdapat pada sistem BI-RTGS.

Pada saat ini informasi menjadi kebutuhan mutlak bagi setiap organisasi, baik organisasi pemerintah maupun swasta. Keseluruhan kegiatan organisasi pada dasarnya membutuhkan informasi. OIeh karena itu, informasi menjadi bagian yang sangat penting untuk mendukung proses kerja administrasi dan pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dan birokrasi di dalam menghadapi perubahan situasi dan kondisi yang berkembang dengan cepat.

Berdasarkan pada uraian di atas maka penulis mengajukan Laporan Kerja Praktek Lapangan dengan judul “Tinjauan atas Prosedur BI-RTGS Pada Bank

(4)

1.2Maksud Dan Tujuan Kerja Praktek 1.2.1. Maksud Kerja Praktek

Maksud dari kerja praktek ini agar penulis lebih siap menghadapi dunia kerja nantinya. Selain itu untuk memperoleh tambahan ilmu tidak hanya berupa teori yang diperoleh dalam pembelajaran sehari-hari namun penerapanya dalam kerja praktek.

1.2.2. Tujuan Kerja Praktek

Tujuan dari diadakannya Kerja Praktek Lapangan adalah:

1. Mengetahui gambaran umum BI-RTGS, tujuan sistem BI-RTGS, pokok-pokok ketentuan dan kebijakan manajemen,

2. Memperoleh data mengenai RTGS yaitu mengenai prosedur dan operasional BI-RTGS di Bank bjb

3. Penanggungjawab sistem BI-RTGS

4. Mengetahui kendala dan upaya dalam tinjauan prosedur BI-RTGS di Bank bjb.

1.3.Metode Kerja Praktek

(5)

1.4 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek

Praktek kerja lapangan dilaksanakan di PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Cabang Utama Bandung yang bergerak di bidang perbankan pada Bagian Dana Jasa Dalam Negeri (DJDN) yang beralamat di Jalan Braga No.12 Bandung 40111 Telp. (022) 4236553 Fax. (022) 4206944-4208537 Kotak Pos:1355, Website: www.bankjabar.co.id.

Praktek kerja lapangan dilaksanakan mulai dari tanggal 05 Juli 2010 sampai dengan tanggal 05 Agustus 2010. Jam kerja mulai dari hari Senin sampai dengan Jumat Pukul 07.30 WIB-17.00 WIB.

Tabel 1.1

Jadwal Pelaksanaan kuliah Kerja Praktek

No Kegiatan Juni'10 Juli'10 Agst'10 Sept'10 Okt'10 Nov'10 Des'10

1 Persiapan

a. Pemberian tugas KP

b. Pembuatan surat KP untuk perusahaan c. Penyampaian surat KP kepada perusahaan d. Menerima surat tanda KP telah disetujui

2 Pelaksanaan

a. Kerja praktek b. Pengambilan data

3 Pelaporan

a. Bimbingan kepada dosen pembimbing b. Pembuatan laporan KP

(6)

6

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan

a. Sejarah Bank bjb

Sejarah Pendirian - 1961

(7)

Perubahan Badan usaha - 1978

Untuk menyempurnakan kedudukan hukum Bank Karya Pembangunan Daerah Jawa Barat, dikeluarkan Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat nomor 11/PD-DPRD/72 tanggal 27 Juni 1972 tentang kedudukan hukum Bank Karya Pembangunan Daerah Jawa Barat sebagai perusahaan daerah yang berusaha di bidang perbankan. Selanjutnya melalui Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat nomor 1/DP-040/PD/1978 tanggal 27 Juni 1978, nama PD. Bank Karya Pembangunan Daerah Jawa Barat diubah menjadi Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat.

Peningkatan Aktivitas - 1992

Pada tahun 1992 aktivitas Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat ditingkatkan menjadi Bank Umum Devisa berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 25/84/KEP/DIR tanggal 2 November 1992 serta

berdasarkan Perda Nomor 11 Tahun 1995 mempunyai sebutan “ Bank Jabar “

dengan logo baru.

Perubahan Bentuk Hukum - 1998

(8)

hukum Bank Jabar diubah dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT).

Perluasan Bentuk Usaha – Dual Banking System 2000

Dalam rangka memenuhi permintaan masyarakat akan jasa layanan perbankan yang berlandaskan Syariah, maka sesuai dengan izin Bank Indonesia No. 2/ 18/DpG/DPIP tanggal 12 April 2000, sejak tanggal 15 April 2000 Bank Jabar menjadi Bank Pembangunan Daerah pertama di Indonesia yang menjalankan dual banking system, yaitu memberikan layanan perbankan dengan sistem konvensional dan dengan sistem syariah.

b. Sejarah Bank bjb cabang Braga

(9)

Karya Pembangunan dengan modal dasar untuk pertama kali berasal dari Kas Daerah sebesar Rp.2.500.000,00.

Untuk menyempurnakan kedudukan hukum Bank Karya Pembangunan Daerah Jawa Barat dikeluarkan Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat nomor 11/PD-DPRD/72 tanggal 27 Juni 1972 tentang kedudukan hokum Bank Karya Pembangunan Daerah Jawa Barat sebagai perusahaan daerah yang berusaha di bidang perbankan.

Selanjutnya melalui Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat nomor 1/DP-040/pd/1978 tanggal 27 Juni 1978,nama PD. Bank Karya Pembangunan Daerah Jawa Barat diubah menjadi Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat.Pada tahun 1992 aktivitas Pembangunan Daerah Jawa Barat disingkat menjadi Bank Umum Devisa berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 25/84/KEP/DIR Tanggal 2 November 1992 serta berdasarkan Perda Nomor 11

Tahun 1995 mempunyai sebutan “Bank Jabar” dengan logo baru. Namun tahun

2010 logo tersebut diubah kembali menjadi logo yang lebih baru, tujuanya adalah untuk menambah warna baru di Bank bjb yang sekarang ini.

(10)

Mentri Kehakiman RI tanggal 16 April 1999,bentuk hukum Bank Jabar diubah dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT).

Dalam rangka memenuhi permintaan masyarakat akan jasa layanan perbankan yang berlandaskan Syariah, maka sesuai dengan izin Bank Indonesia No.2/18/DpG/DPIP tanggal 12 April 2000 Bank Jabar menjadi Bank Pembangunan Daerah pertama di Indonesia yang menjalankan dual banking system, yaitu memberikan layanan perbankan dengan system konvensional dan dengan system syariah.

(11)

2.2. Sruktur Organisasi Perusahaan

Sumber PT.Bank Jabar Banten Cabang Utama Bandung

Gambar 2.1

(12)

2.3. Uraian Tugas atau Jabatan

Secara garis besar pembagian tanggung jawab dan tugas serta wewenang masing-masing bagian yang ada pada Bank BJB Kantor Cabang Pembantu Bandung adalah sebagai berikut:

1. Pemimpin Cabang

Tugas pemimpin cabang adalah sebagai berikut :

a. Melaksanakan misi kantor cabang secara keseluruhan, yaitu membantu direksi untuk memperoleh laba yang wajar melalui penyediaan produk dan jasa perbankan yang dibutuhkan masyarakat di daerah cabang, mendorong pemberdayaan ekonomi serta berfungi sebagai pengelola uang daerah, dalam rangka mewujudkan bank yang berkembang secara sehat, dinamis, mandiri, dan terpercaya dan memberikan kontribusi yang nyata terhadap pendapatan asli daerah.

b. Mengelola pelaksanaan sistem dan prosedur

c. Merencanakan, mengebangkan, melaksakan, serta mengelola bisinis di wilayah kerja cabang.

d. Merencanakan, mengembangkan, melaksanakan, serta mengelola layanan unggul kepada nasabah.

(13)

f. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi, serta kegiatan.

2. Wakil Pimpinan Cabang

Tugas pemimpin cabang utama adalah sebagai berikut :

a. Mengelola pelaksanaan system prosedur bidang pelayanan dan operasional.

b. Mengelola pelayanan produk dan jasa. c. Mengelola permohonan kartu ATM.

d. Mengelola pelayanan transaksi tunai, pemindah bukuan, dan kliring.

e. Mengelola kas ATM. f. Menglola uang daerah.

g. Mengelola administrasi keuangan dan laporan keuangan cabang. h. Mengelola logistic, kerumah tangganaan, kearsipan administrasi

lainnya serta peraturan perundang-undanganyang berlaku.

i. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi, serta kegiatan.

3. Pemimpin Bagian Pemasaran Dalam Negeri

Tugas pemimpin bagian pemasaran dalam negeri adalah sebagai berikut : a. Mengelola pelaksanaan system dan prosedur bidang pemasaran

dalam negeri.

(14)

d. Mampu mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi, dan kegiatannya.

e. Melaksanakan kepatuhan terhadap system dan prosedur peraturan Bank Indonesia serta peraturan Bank Indonesia serta peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.

4. Pemimpin Bagian Pemasaran Luar Negeri

Tugas pemimpin bagian pemasaran luar negeri adalah sebagai berikut :

a. Mengelola pelaksanaan system dan prosedur bidang pemasaran luar negeri.

b. Mengelola pemasaran produl dan jasa luar negeri. c. Mengelola pelayanan produk luar negeri.

d. Memproses serta mengelola transaksi L/C produk dan jasa luar negeri.

e. Melakukan penelitian potensi pemasaran produk da jasa luar negeri daerah kerja cabang.

f. Melaksanakan kepatuhan terhadap system prosedur, peraturan Bank Indonesia dan Undang-undang yang berlaku.

g. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi, dan kegiatannya.

5. Pemimpin Bagian Supervisi Kredit

Tugas pemimpin bagian supervisi kredit adalah sebagai berikut :

(15)

b. Mengelola penyelamatan dan penyelesaian kredit bermasalah dan kredit hapus buku.

c. Mengelola pengendalian kredit. d. Mengelola kolektabilitas kredit.

e. Melakukan pembinaan kepada debitur bermasalah.

f. Melaksanakan pembinaan kepada debitur, system dan prosedur, peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.

g. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi, dan kegiatannya.

6. Pemimpin Bagian Pelayanan

Tugas pemimpin bagian pelayanan adalah sebagai berikut :

a. Mengelola pelayanan system da prosedur bidang pelayanan. b. Mengelola pelayanan unggul kepada nasabah.

c. Mengelola pelayanan transaksi tunai da pemindah bukuan. d. Mengelola pelayanan uang daerah.

e. Mengelola pelayanan kartu ATM. f. Mengelolal kas ATM.

g. Mengelola pendayagunaan kas secara optimal.

h. Melaksanakan kepatuhan terhadap system dan prosedur, peraturan BI, dan peraturan perundangan yang berlaku.

i. Mepertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi, dan kegiatannya.

(16)

7. Pemimpin Bagian Operasional

Tugas pemimpin bagian operasional adalah sebagai berikut :

a. Mengawasi dan bertanggung jawab atas setiap amnistrasi transaksi. b. Membantu pemimpin cabang dalam merencanakan dan

melaksanakan serta monitoring rencana kerja dan kegiatan bank. c. Mengelola segala teknologi informasi yang digunakan.

d. Memabantu pemimpin cabang dalam mengendalikan keputusan terhadap system prosedur, peraturan BI dan UU yang berlaku. e. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi, dan

kegiatannya.

8. Koordinasi Kontrol Intern Cabang

Tugas dari Koordinasi Kontrol Intern Cabang yaitu mengawasi keadaan di Bank bjb Bandung Cabang Braga mulai dari bagian depan bank atau teller maupun bagian kantor bank (administrasi). Secara tidak langsung Koordinasi Kontrol Intern Cabang mengontrol koordinasi seluruh kegiatan yang dilakukan oleh bank.

(17)

Dan berikut ini adalah mengenai aktivitas operasional diantaranya sebagai berikut :

1. Menghimpun dana dalam bentuk sebagai berikut : a. Deposito (Rupiah dan Valuta asing)

b. Giro (Rupiah dan Valuta Asing) c. Tabunga Tandamata.

d. Tabungan Simpeda. e. Tabungan Tabah. f. Giro Pemda.

2. Menyalurkan dana dalam bentuk kredit, baik jangka pendek, jangka menengah, jamgka panjang kepada perusahaan atau pengusaha untuk keperluan pengembangan rehabilitasi dan modernisasi atau perorangan untuk dikonsumsi sendiri seperti :

a. Kredit Investasi

b. Kredit Modal Kerja Umum

c. Kredit Usaha Kecil dan Menengah d. Kredit Modal Kerja Konstruksi e. Kredit Profesi

f. Kredit Guna Bakti (KGB) g. Kredit Pegawai

h. Kredit Kepemilikan Rumah

(18)

j. Dan Lain-lain. 3. Jasa lainnya berupa :

a. Transfer

b. LLG (Lalu Lintas Giro) c. Kliring

d. Menerima setoran pajak karena ditunjuk oleh kas negara, karena mendapat kepercayan dari Dirjen Pajak.

e. Menerima setoran pajak karena ditunjuk oleh kas Negara, karena mendapat kepercayaan dari Dirjen Pajak.

4. Memberikan fasilitas jaminan bank. Maksudnya Bank Jabar Banten menjamin kredit kotruksi, bank jabar juga meminjam 10 % dari proyek / tender yang diadakan oleh suatu dinas, untuk debitur yang meyakini dnmengajukan surat dukungan bank.

5. Sebagai Money Changer (Mata Uang Asing)

6. Valas, dalam hal ini Bank Jabar Banten menyediakan fasilitas dala bentuk funding maupun landing dan jasa Bank lainnya dengan mata uang asing artinya produk tabungan maupun pinjaman dalam mata uang asing.

7. Jasa layanan pembayaran BPIH (Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji)

8. Jasa layanan Devisa antara lain :

(19)

b. Bidang impor melayani pembukuan Letter Of Credit (L/C), pembiayaan kredit impor dan penerimaan pajak.

c. Jasa luar negeri melayani Giro dan Deposito Valas, transfer dan inkaso luar negeri serta jual beli valas.

(20)

20 BAB III

PELAKSANAAN KULIAH KERJA PRAKTEK

3.1. Pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek 3.1.1. Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek

Bidang pelaksanaan yaitu di bidang Administrasi Dana dan Jasa (DJDN) tepatnya pada bidang RTGS (Real Time Gross Settelment) di Bank bjb Cabang Braga Bandung. RTGS merupakan jasa transfer yang canggih yang mengikuti perkembangan terkini Bank Indonesia yang ada di Bank bjb.

3.1.2. Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek

Ruang lingkup yang dikaji oleh penulis adalah mengenai RTGS. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan penulis selama Kerja Praktek adalah:

1. Membantu membedakan kiriman faksimile yang diterima dari Bank bjb cabang lain.

2. Pemeriksaan kelengkapan pengisian tanda bukti setoran transfer melalui jasa RTGS beserta biaya yang berlaku.

3. Membantu memberikan berkas RTGS yang perlu ditandatangani oleh pihak yang terkait dengan RTGS di kantor Bank bjb Cabang Braga Bandung.

(21)

3.2. Gambaran Umum Transfer (BI-RTGS), Tujuan Sistem BI-RTGS, Pokok-pokok Ketentuan dan Kebijakan Manajemen.

3.2.1. Gambaran Umum Transfer (BI-RTGS)

Pengiriman uang atau transfer adalah perpindahan dana antar rekening dari suatu

tempat (bank) ke tempat lain (cabang bank sendiri atau bank lain) baik untuk kepentingan

nasabah maupun untuk kepentingan bank itu sendiri.

Pada saat ini terjadi transaksi transfer,pihak pengirim atau nasabah dibebani

dengan materai atau komisi transfer.Media yang digunakan untuk transfer diantaranya

adalah teleks, facsimile, atau secara tertulis (mail transfer).

Dana setoran transfer terdiri dari:

1. Uang Tunai 2. Simpanan Giro 3. Tabungan

4. Deposito Berjangka

5. Setoran kliring, misalnya : cek atau bilyet giro bank lain.

Dana yang disetorkan untuk ditransfer dalam bentuk warkat kliring, transfer akan dilaksanakan setelah dalam kliring warkat yang bersangkutan dinyatakan efektif atau dana dari cek atau bilyet giro yang akan ditransfer tersedia.

(22)

bank seketika. Nasabah yang menggunakan fasilitas ini akan dapat mentransfer dalam waktu sangat cepat, dalam hitungan menit.

Namun demikian biayanya relative lebih mahal dan belum semua bank menyelenggarakan system ini, namun di bank bjb Cabang Braga ini transfer melalui BI-RTGS sudah dilakukan tujuanya untuk memudahkan nasabahnya dalam mengirim dana melalui jasa transfer dengan waktu yang sangat singkat dengan nominal yang sangat besar sekalipun.

Pihak pihak yang terlibat dalam transaksi transfer adalah :

1. Pengirim Dana

Pengirim dana yaitu sebagai pihak pemilik dana atau pihak yang akan mengirim dana atau pihak yang akan menerima dana yang akan memindahkan dananya atau menerima sejumlah dana dari pihak pengirim melalui jasa pengiriman uang atau jasa transfer. Pihak ini dapat sebagai nasabah bank pelaksana transfer atau pihak lain yang menggunakan jasa bank untuk melakukan transfer (bukan nasabah bank yang bersangkutan).

2. Bank Penarik (Drawer Bank)

(23)

3. Bank Tertarik (Drawee Bank)

Bank Tertarik (Drawee Bank) yaitu bank yang menerima transfer masuk dari drawer bank untuk diteruskan atau dibayarkan kepada penerima transfer

4. Penerima Dana Terakhir (Beneficiary)

Penerima Dana Terakhir (Beneficiary) yaitu pihak yang berhak menerima dana transfer dari pengirim.Pihak ini akan menerima dana transfer dari bank penerima transfer masuk (Drawee Bank).

Akuntansi Transfer Keluar

Transfer keluar akan dilakukan setelah selurh setoran efektif. Setoran transfer dapat berupa setoran tunai, pendebetan rekening koran atau giro, pencairan tabungan,deposito, warkat lainnya yang disetujui. Setoran-setoran yang berupa warkat akan ditagihkan atau diinkasokan atau dikliringkan terlebih dahulu Bila seluruh dana efektif, maka transfer dilakukan. Transfer keluar yang dinyatakan efektif akn dicatat sebesar nilai nominal yang diamanatkan pihak pengirim dana. Pencatatan ini akan melibatkan rekening antar kantor (RAK). Kegiatan transfer keluar akan mendatangkan pendapatan berupa komisi transfer.

3.2.2. Tujuan Sistem BI-RTGS

(24)

pembayaran nasional dengan meningkatkan kepastian penyelesaian akhir, menyediakan plihan sarana transfer yang cepat, efisien, aman, dan handal, serta menyediakan informasi saldo rekening giro bank secara real-time dan menyeluruh sehingga dapat membantu bank meningkatkan disiplin dan profesionalisme dalam mengelola likuiditas.

Sistem BI-RTGS bagi Bank Jabar berfungsi sebagai sarana untuk memantau saldo giro agar dapat memenuhi dan untuk menjaga kelancaran transaksi antar peserta Sistem BI-RTGS sebagai wujud usaha peningkatan kualitas pelayanan kepada nasabah yang memerlukan sarana transfer dan atau pembayaran yang cepat, efisien dan aman.

3.2.3. Pokok-pokok Ketentuan dan Kebijakan Manajemen

Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud diatas, maka diperlukan acuan dari Bank Indonesia untuk aspek-aspek yang bersifat teknis operasional yang berlaku bagi seluruh peserta dalam pelaksanakan kegiatan operasional, pengaturan struktur organisasi dan penetapan kebijakan internal. Pada saat ini, Bank Indonesia telah memberlakukan beberapa kebijakan yang berhubungan dengan Sistem BI-RTGS dalam bentuk peraturan maupun surat edaran, yaitu :

1. Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/8/PBI/2004 tentang Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Sattlement.

(25)

3. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 5/17/DASP tanggal 15 Agustus 2003 tentang Hubungan Rekening Giro antara Bank Indonesia dengan Pihak Ekstern.

4. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/14/DASP tanggal 31 Maret 2004 tentang Pedoman Penyusunan Kebijakan dan Prosedur Terulis, Laporan Pemeriksaan Internal, serta Laporan Hasil Security Audit.

Sebagai tindak lanjut dari ketentuan-ketentuan yang telah dikeluarkan oleh Bank Indonesia, Direksi Bank Jabar telah mengeluarkan surat keputusan berkenaan dangan pelaksanaan operasional Sistem BI-RTGS yaitu:

1. Surat Keputusan Direksi Bank Jabar No. 337/SK/DIR-DJS/2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Sistem BI-RTGS Bank Jabar.

2. Surat Keputusan Direksi Bank Jabar No. 338 Tahun 2002 tentang Kewenangan untuk Melaksanakan Approval Transaksi Melalui BI-RTGS.

(26)

3.3. Prosedur dan operasional RTGS (Real Time Gross Settlement).

Proses yang dilalui dalam proses transfer melalngui proses BI-RTGS diantaranya : 1) Jika Bank bjb Bandung mentransfer dana sebesar Rp.100.000.000,00 ke cabang Cirebon sebagai pelimpahan likuiditas melalui Bank Indonesia cabang Bandung. Maka mekanisme alur perjalananya adalah:

2) Jika pada 1 Januari 2010 pada pukul 10.00 WIB Bank bjb Bandung menerima amanat dari nasabah Giro Saudara Numan untuk mentransfer dananya sebesar Rp.200.000.000,00 kepada saudara Amin yang menjadi nasabah Bank BRI cabang Solo. Untuk transfer ini Bank bjb Bandung membebani nasabahnya untuk komisi transfer Rp.35.000.000,00 beban gironya. Maka mekanisme alur perjalananya adalah:

(27)

Dilihat dari tujuannya, jenis transaksi yang dilaksanakan Bank Jabar dengan menggunakan Sistem BI-RTGS adalah:

1.Transaksi untuk kepentingan nasabah

2.Transaksi untuk kepentingan unit-unit kerja Bank Jabar

3.Transaksi dalam rangka pengelolaan likuiditas (termasuk likuiditas kantor cabang).

4.Transaksi trisuri yang terbagi atas transaksi money market, capital market, dan transaksi surat berharga Bank Indonesia.

(28)

Tabel 3.1

Dalam operasional harian sistem BI-RTGS, Bank Jabar senantiasa memperhatikan status kepesertaan counterparty karena penyelenggara berwenang untuk sewaktu-waktu merubah status kepesertaan suatu peserta akibat terpenuhinya suatu kondisi tertentu sebagaimana dijelaskan pada table berikut :

STATUS AKTIVITAS YANG

DAPAT DILAKUKAN

KETENTUAN KONDISI

PEMBERIAN STATUS AKTIF a.Transaksi Keluar

b.Menerima Transfer masuk

c.Melakukan fungsi lain

SUSPEND a.Tidak dapat transaksi keluar

b.Dapat menerima transfer masuk

c.Dapat melakukan fungsi lain d.Dana yang diterima tidak dapat

dipergunakan unuk

menyelesaikan antrian.

Saldo dibawah 0 atau negative dan tidak dapat ditutup sampai dengan Cutt Off Time.

Keputusan atau permintaan tertulis dari instansi atau pihak

yang berwenang dalam

pengawasan bank.

DIBEKUKAN a.Tidak dapat melakukan transfer keluar

b.Tidak dapat menerima transfer masuk.

c.Dapat melakukan fasilitas

enquiry

DITUTUP a.Seluruh transaksi yang ditunjukan kepada peserta akan ditolak oleh RCC (RTGS Central Computer)

b.Transaksi dalam system antrian akan batal secara otomatis.

Permintaan peserta yang

bersangkutan.

Permintaan pihak yang

(29)

Tabel 3.2

Struktur Window Time BI-RTGS

NO JENIS KEGIATAN MULAI BERAKHIR

1. RCC buka 06.30

2. Waktu Transfer berdasarkan jenis transaksi :

a) Penarikan tunai

- Construct penarikan tunai 06.30 - 11.00

- Penyerahan warkat untuk penarikan uang

tunai.

08.00 - 12.00

- Penarikan fisik uang tunai untuk transaksi

yang settle paling lambat pukul 12.00 WIB. 08.00 - 12.00

b) Penyetoran tunai

- Penyerahan warkat untttuk penyetoran uang

tunai

08.00 - 12.00

c) Pelimpahan setoran penerimaan negara untuk

KPKN

i) Bank Indonesia Cover Possition 17.00 - 20.00

j) Settlement Intervensi Rupiah Kontraksi 17.00 - 20.00

(30)

Sistem BI-RTGS mensyaratkan tersedianya likuiditas dalam jumlah yang cukup setiap saat pada rekening giro pada Bank Indonesia (Primary Reserve) untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya kesulitan pendanaan jangka pendek yang dapat mengakibatkan antrian pembayaran (gridlock) dimana secara systemic dapat membahayakan stabilitas system keuangan. Untuk mengantisipasi resiko tersebut, Bank Indonesia menyediakan FLI yang apabila tidak dipenuhi dalam jangka waktu yang ditentukan maka akan secara otomatis dikonversi menjadi FPJP. Ketentuan teknis berkenaan dengan FLI dan FPJP secara lebih detail.

Sistem Internal Bank bjb saat ini dalam proses migrasi dari Terdata ke Equation sehingga belum dapat terintegrasi (interface) dengan Sistem BI-RTGS. Oleh karena itu, pembukuan incoming transfer maupun outgoing transfer dilaksanakan secara manual. Namun demikian, dalam tahap selanjutnya system Internal (Equation) akan diintegrasikan dengan Sistem BI-RTGS.

(31)

Transaksi-transaksi yang berkaitan dengan kepentingan operasional unit-unit kerja Bank Jabar dilaksanakan oleh Divisi Trisuri berdasarkan permohonan dari pemimpin divisi dari unit kerja yang bersangkutan yang di fiat oleh pemimpin Divisi Trisuri. Adapun transaksi berkenaan dengan kegiatan pasar uang, surat berharga, dan pengaturan likuiditas merupakan kewenangan dan dilaksanakan oleh Divisi Trisuri.

3.4. Penanggungjawaban Sistem BI-RTGS

Untuk menjamin kepastian tugas dan kewenangan pihak-pihak yang terlibat dalam struktur operasional Sistem BI-RTGS maka diperlukan pengaturan secara tegas tahapan kegiatan beserta pejabat/petugas yang terlibat dalam kegiatan operasional Sistem BI-RTGS. Secara singkat terdapat 8 jenis kegiatan dalam struktur operasional Sistem BI-RTGS.

a) Pembuatan dan pemeliharaan Autenthicator Text

Autenthicator Text atau teks autentikasi adalah suatu teks yang jelas sepanjang 50 byte yang terbagi dalam 5 komponen teks (masing-masing 10 byte) dimana 3 komponen text dibuat oleh peserta (Member Autenthicator Text) dari 2 komponen lainnya diberikan oleh Bank Indonesia (Central Bank Authenticator Text). Kewenangan pembuatan dan pemeliharaan Member Autenthicator Text diberikan oleh bagian penyelesaian transaksi rupiah Bank Indonesia.

(32)

Set up dan pengkinian User ID dan password dilakukan oleh administrator yaitu Divisi Teknologi Informasi. Pimpinan Cabang atau Pemimpin Divisi Trisuri mengajukan surat permohonan kepada Administrator atau Pemimpin Divisi Teknologi Informasi untuk melaksanakan set up User. Administrator diwajibkan untuk memperhatikan ketentuan tentang limit kewenangan yang berlaku pada saat melakukan set-up, aktivasi, maupun pemeliharaan aktivasi/password. Teknis pelaksanaan set-up password dilaksanakan secara langsung antara user dan Divisi Teknologi Informasi.

c) Pemeliharaan RT Server dan RT Workstation

Kewenangan kebijakan tekns dan pelaksanaan pemeliharaan RT Server berada pada Divisi Teknologi Informasi. Apabila terdapat tehnical trouble pada RT Workstation, Kantor Cabang Koordinator atau Divisi Trisuri, maka Divisi Teknologi Informasi akan melaksanakan secara langsung kegiatan perbaikan untuk gangguan RT Workstation tersebut. Kegiatan pemeliharaan RT Workstation yang bersifat khusus dan tidak bersifat rutin seperti kegiatan upgrade merupakan kewenangan Divisi Teknologi Informasi.

d) Pemeliharaan hardware dan jaringan komputer

(33)

terlaksananya kegiatan operasional Sistem BI-RTGS dan untuk mengantisipasi adanya gangguan teknis, petugas Divisi Teknologi Informasi terkait mengadakan pemeriksaan rutin terhadap infrastruktur (hardware dan koneksi jaringan) secara periodik.

e) Pemeliharaan Master File

Pemeliharaan master file merupakan wewenang dan tanggungjawab dari Divisi Teknologi Informasi. Pemeliharaan master file dilaksanakan dengan cara melakukan proses back-up pada setiap pelaksanaan proses akhir hari (End of Day) pada RT Server.

f) Pelaksanaan Transaksi

Pelaksanaan transaksi yang dilaksanakan pada RT Workstation di Kantor Cabang Koordinator adalah transaksi untuk kepentingan nasabah dimana proses construct dilaksanakan oleh petugas Kantor Cabang Koordinator yang ditunjuk dan diberi approval oleh pejabat yang berwenang. Transaksi pada RT Workstation di Kantor Pusat merupakan transaksi diatas kewenangan Kantor Cabang Koordinator, atau transaksi untuk unit-unit kerja Bank bjb dengan mitra kerjanya dan transaksi yang dilaksanakan oleh Divisi Trisuri. Construct untuk transaksi pada Divisi Trisuri dilaksanakan oleh petugas yang ditunjuk dan di-approval oleh pejabat berwenang sesuai Dengan Surat Keputusan Direksi Tentang Kewenangan Melaksanakan Approval.

(34)

Kegiatan sehubungan dengan manajemen likuiditas khususnya pemantauan, penempatan antar bank, pinjaman dana antar bank, pembelian surat berharga, merupakan kewenangan dari Divisi Trisuri dengan mengacu pada ketentuan kewenangan transaksi, plafond pasar uang yang disetujui direksi, dan tingkat bunga pasar uang.

h) Rekonsiliasi

Rekonsiliasi hasil pembukuan Equation atau sistem internal pembukuan lainnya yang dipergunakan Bank bjb terhadap print out rekapitulasi transaksi dari RT Workstation untuk transaksi-transaksi yang dilaksanakan pada H-1 baik di kantor cabang koordinator maupun kantor pusat dilaksanakan setiap awal hari oleh petugas pembukuan pada kantor cabang koordinator dan Divisi Trisuri. Kegiatan rekonsiliasi internal atas transaksi-transaksi Sistem BI-RTGS yang melibatkan kegiatan transfer / kiriman uang antara kantor cabang coordinator, kantor cabang, derngan kantor pusat dilaksanakan setiap hari bersama-sama dimana hasilnya apabila diperlukan akan dibahas kembali dalam agenda rekonsiliasi regular yang dilaksanakan setiap 3 bulan sekali.

3.5. Kendala Dan Upaya dalam Tinjauan Prosedur BI- RTGS Di Bank bjb

Kendala yang biasanya dihadapi oleh Bank bjb Cabang Braga Bandung yaitu:

(35)

Dalam teknik penandatanganan terdapat masalah didalamnya yaitu jarak antara PB.Operasional dengan Pinsi Dana dan Jasa letaknya cukup jauh yaitu berbeda lantai. Itu menyebabkan kurang efektifnya dalam kegiatan operasionalisasi BI-RTGS.

2.Kesalahan Operator

Operator kadang kala sering melakukan kesalahan dalam memasukan (menginginput) data sehinnga dana untuk RTGS sering salah masuk tempat .Kadang masuk ke kiriman uang,atau pada kas kliring sehingga pada saat berakhirnya operasionalisasi BI-RTGS sering tidak nihil,padahal seharusnya nihil.

(36)

36

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1.Kesimpulan

Sistem BI-RTGS adalah suatu sistem pembayaran antar peserta sistem BI-RTGS yang didisain untuk melaksanakan pembayaran secara real-time (seketika) dan menyelesaikan (melunasi) transaksi terhadap settlement account (rekening penyelesaian) antar peserta yang berada di Bank Indonesia dengan menggunakan fasilitas elektronik-Interbank Funds Transfer System (IFTS) yang terdapat pada sistem BI-RTGS.

Diterapkannya Sistem BI-RTGS adalah untuk menurunkan resiko sistem pembayaran nasional dengan meningkatkan kepastian penyelesaian akhir, menyediakan plihan sarana transfer yang cepat, efisien, aman, dan handal, serta menyediakan informasi saldo rekening giro bank secara real-time dan menyeluruh sehingga dapat membantu bank meningkatkan disiplin dan profesionalisme dalam mengelola likuiditas.

(37)

1. Transaksi untuk kepentingan nasabah

2. Transaksi untuk kepentingan unit-unit kerja Bank Jabar

3. Transaksi dalam rangka pengelolaan likuiditas (termasuk likuiditas kantor cabang)

4. Transaksi trisuri yang terbagi atas transaksi money market, capital market, dan transaksi surat berharga Bank Indonesia.

Selain ketentuan-ketentuan Sistem BI-RTGS yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, diantaranya peserta Sistem BI-RTGS sendiri diberlakukan ketentuan Bye-laws yang bertujuan untuk mengatur keseragaman dalam pembayaran interbank diantara para peserta Sistem BI-RTGS terhadap hal-hal yang tidak/belum diatur dalam ketentuan Bank Indonesia. Bye-laws diterapkan sebagai suatu kesepakatan yang dipatuhi dan berlaku diantara para peserta Sistem BI-RTGS untuk meningkatkan kualitas aktivitas pembayaran.

(38)

(RTGS Central Computer) untuk mendebet rekeningnya bagi keuntungan rekening peserta lain atau sebaliknya.

Dalam operasional harian sistem BI-RTGS, Bank Jabar senantiasa memperhatikan status kepesertaan counterparty karena penyelenggara berwenang untuk sewaktu-waktu merubah status kepesertaan suatu peserta akibat terpenuhinya suatu kondisi tertentu.

Untuk menjamin kepastian tugas dan kewenangan pihak-pihak yang terlibat dalam struktur operasional Sistem BI-RTGS maka diperlukan pengaturan secara tegas tahapan kegiatan beserta pejabat/petugas yang terlibat dalam kegiatan operasional Sistem BI-RTGS.

(39)

4.2.Saran

Saran penulis terhadap Bank bjb terutama bagi divisi RTGS:

1. Pemindahan ruangan bagi divisi DJDN agar lebih dekat dengan PB.Operasional agar RTGS dapat berjalan secara efektif tanpa membuang-buang waktu.

(40)

Laporan Kerja Praktek

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata kuliah Kerja Praktek

Jenjang Studi Strata I Program Studi Akuntansi

Oleh :

RISMA ROSALINA 21107166

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(41)

v

KATA PENGANTAR ………....……ii

DAFTAR ISI ………....…………..v

DAFTAR TABEL ………...…....……..vii

DAFTAR GAMBAR ………...………...………...…...viii

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar Belakang Kerja Praktek ……….………...…..1

1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek ……….…...……4

1.2.1 Maksud Kerja Praktek ………...……..4

1.2.2 Tujuan Kerja Praktek ………...…...4

1.3Metode Kerja Praktek ……….…...4

1.4Lokasi dan Waktu Kerja Praktek ……….…...5

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ...6

2.1 Sejarah Perusahaan ………...….…….6

2.2 Struktur Organisasi Perusahaan ……….…...……….11

(42)

vi

3.1.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Prakt………...20

3.1.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek ………..………...…...20

3.2.Gambaran Umum Transfer (BI-RTGS), Tujuan Sistem BI-RTGS, Pokok-pokok Ketentuan dan Kebijakan Manajemen………...21

3.2.1. Gambaran Umum Transfer (BI-RTGS)………....21

3.2.2.Tujuan Sistem BI-RTGS………..……….23

3.2.3. Pokok-pokok Ketentuan dan Kebijakan Manajemen……..….24

3.3. Prosedur dan operasional RTGS (Real Time Gross Settlement)….26 3.4. Penanggungjawaban Sistem BI-RTGS………....31

3.5. Kendala dan Upaya dalam Pelaksanaan Prosedur BI-RTGS…...35

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ...36

4.1 Kesimpulan………...…...36

4.2 Saran………....….39

DAFTAR PUSTAKA ...40

LAMPIRAN-LAMPIRAN ...41

(43)

xi

Lampiran 2 Surat Pernyataan Telah Selesai Kerja Praktek...42

Lampiran 3 Penilaian dari Perusahaan ...43

Lampiran 4 Absensi Kerja Praktek di Perusahaan ...44

Lampiran 5 Surat Keterangan Hasil Kerja Praktek...45

Lampiran 6 Berita Acara Bimbingan Kerja Praktek...46

(44)

40

DAFTAR PUSTAKA

Wati Aris Astuti. 2010.Modul Akuntansi Bank. Jakarta: Unikom.

Kasmir.2000.Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada.

Luckett G Luckett.1994.Uang dan Perbankan edisi ke dua. Jakarta : Erlangga. Sri Sulistio.2000.Bank dan Lembaga Keuangan lainnya.Jakarta : Salemba

Thomas Suyatmo.1999.Kelembagaan Perbankan.Jakarta : PT.Gramedia Pustaka. http:/google.com/ 2009/05/pelaksanaan BI-RTGS. 22 November 2010

Sumber lainnya:

(45)

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Risma Rosalina

Tempat dan Tanggal Lahir : Bandung,10 Oktober 1989

Alamat : Komplek Bojongmalaka Indah E1.63.Bandung

Agama : Islam

Warga Negara : Indonesia Jenis Kelamin : Perempuan Pendidikan Terakhir : SMA Adapun Daftar Riwayat Pendidikan:

SD : SDN Angkasa XII, Tahun1995 -2001 SLTP : SLTPN I Margahayu, Tahun 2001-2004 SLTA : SMAN I Soreang, Tahun 2004 - 2007

Perguruan Tinggi : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Organisasi di bidang:

(46)

ii

Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan karunia-Nya yang begitu besar saya dapat menyelesaikan laporan kerja praktek dengan judul Tinjauan atas Pelaksanaan BI-RTGS pada Bank bjb Cabang Braga Bandung.

Laporan ini adalah salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan tahap Sarjana (Strata-1) di Program Studi Akuntansi, Universitas Komputer Indonesia.

Tujuan dilaksanakannya kerja praktek adalah memberikan pengalaman kepada mahasisiwa tentang ilmu teori yang didapat di bangku perkuliahan. Dengan melaksanakan kerja praktek, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan ilmu teori yang diperolehnya di bangku kuliah dengan kondisi di lapangan pekerjaan yang sesungguhnya.

Dalam menyelesaikan pembuatan laporan ini, penulis mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak. Selain itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih, terutama kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

(47)

iii

Praktek yang telah bersedia meluangkan waktunya dan pikirannya untuk membimbing serta memberikan petunjuk dan masukan yang berguna bagi penulis dalam menyusun Laporan Kerja Praktek.

6. Surtikanti, SE., M.Si selaku Dosen Wali di Universitas Komputer Indonesia 7. Rita Sofia selaku Pembimbing di Bank bjb cabang Braga Bandung.

8. Gita Handini Soegandi selaku Pembimbing di Bank bjb cabang Braga Bandung.

9. Nully Purnama Dewi selaku Pembimbing di Bank bjb cabang Braga Bandung.

10. Sutrisno Akhmad dan Aas Heni Maryani selaku orang tua tercinta yang telah mendukung baik moril dan materil.

11. Melly Afriani S.E., Diki Sopandi S.Sos., Jaldi Rijaldi selaku saudara yang memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis.

12. Suryadi selaku calon suami yang selalu membantu, memberikan semangat dan meluangkan waktunnya.

13. Erni, Tri, Fera, Shela dan Eksa selaku sahabat yang memberikan semangat dan bantuan dalam penyusunan Laporan Kerja Praktek.

14. Rekan – rekan Program Studi Akuntansi khususnya kelas Akuntansi 4 angkatan 2007 yang telah banyak memberikan motivasi.

(48)

iv

Akhir kata, penyusun berharap laporan ini dapat bermanfaat dan memperluas wawasan pembaca.

Bandung, Desember 2010 Penulis

(49)

Gambar

Gambar 2.1
STATUS Tabel 3.1 AKTIVITAS YANG
Tabel 3.2

Referensi

Dokumen terkait

[r]

1. Bagi siswa, dapat meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa, khususnya mata pelajaran IPA. Siswa lebih memahami materi yang disampaikan guru dan

ini gagal, karena jumlah peserta yang memasukan Dokumen Penawaran untuk Pengadaan Jasa. Lainnya ini kurang dari 3

Pada hari ini, Senin Tanggal Dua Puluh Empat Bulan September Tahun Dua Ribu Dua Belas, bertempat di Kantor Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Diberitahukan bahwa setelah diadakan penelitian oleh Panitia menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku, Panitia Pengadaan Barang dan Jasa di lingkungan Dinas Pertanian,

Sesuai Peraturan Bank Indonesia sebagaimana telah ditetapkan batas minimal rasio penyisihan aktiva produktif yang dibentuk terhadap penyisihan penghapusan aktiva produktif yang wajib

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi administrasi,evaluasi teknis, evaluasi harga dan evaluasi kualifikasi serta formulir isian Dokumen Kualifikasi untuk

Sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan bidang pembibitan ternak dan hijauan pakan ternak, UPP BPTU-HPT Sembawa perlu menyusun, menetapkan Panduan Mutu