LAMPIRAN 1
LEMBAR KUESIONER
Responden yang terhormat,
Bersama ini saya mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi daftar pertanyaan dalam kuesioner ini dengan tujuan sebagai data untuk penyusunan skripsi dengan judul : “Pengaruh Deskripsi Pekerjaan dan Koordinasi Terhadap Efektivitas Karyawan PT PLN (Persero) Penyaluran
dan Pusat Pengatur Beban Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan”.
Atas kesediaan Bapak/Ibu menjawabnya dengan sejujurnya dan sebaik-baiknya saya mengucapkan trerima kasih.
I. Identitas Responden
Usia :
Jenis Kelamin : Pendidikan :
II. Keterangan
STS : 1
TS : 2
KS : 3
S : 4
Isilah kuesioner ini dengan tanda (√) pada kolom yang tersedia. A. Variabel Deskripsi Kerja
No Pernyataan STS TS KS S SS
1 Saya mengetahui dengan jelas tugas yang harus saya lakukan.
2 Saya memahami hal-hal yang menjadi wewenang saya.
3 Saya sangat bertanggung jawab atas pekerjaan yang diberikan.
4 Saya mampu berinteraksi dengan sesama rekan kerja.
5 Saya dapat membangun hubungan yang baik dengan atasan saya. 6 Saya memenuhi persyaratan kerja
yang dibutuhkan perusahaan.
7 Kriteria yang dibutuhkan perusahaan ada pada diri saya.
8 Tempat saya bekerja mempunyai kondisi yang baik.
9 Saya mampu menguasai alat-alat yang berhubungan dengan pekerjaan saya.
B. Variabel Koordinasi (X2)
No Pernyataan STS TS KS S SS
1 Saya dilibatkan dalam rapat koordinasi antar bagian yang dilakukan perusahaan.
2 Saya tetap melakukan konsultasi dengan bagian lain yang terkait walaupun tidak menemui masalah dalam menyelesaikan pekerjaan. 3 Didalam melaksanakan pekerjaan
saya mengikuti arahan dari pimpinan.
4 Saya memahami tugas dari jabatan saya.
5 Saya memahami tujuan dari jabatan yang saya tempati.
6 Saya telah mampu menangani beban pekerjaan sebagaimana yang
C. Variabel Efektivitas (Y)
No Pernyataan STS TS KS S SS
1 Saya selalu melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan standard kualitas / hasil dari perusahaan. 2 Saya selalu menerima dan
menangani dengan cepat setiap keluhan pelanggan.
3 Pekerjaan tersebut saya kerjakan dengan hasil yang baik.
4 Saya menyadari sepenuhnya akan pentingnya waktu di dalam bekerja. 5 Saya menyadari sepenuhnya akan
pentingnya waktu di dalam bekerja. 6 Saya mampu menyelesaikan
pekerjaan tepat waktu. 7 Saya mampu menyelesaikan
pekerjaan sesuai prosedur perusahaan.
8 Tingkat prestasi saya dalam perusahaan meningkat.
LAMPIRAN 2
Hasil Uji Validitas dan Realibilitas
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items
.962 24
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
VAR00001 76.8000 145.407 .496 .963
VAR00002 76.6333 142.447 .659 .961
VAR00003 75.9333 140.409 .888 .959
VAR00004 75.9333 141.995 .785 .960
59 4 3 2 4 4 4 4 4 3 32 4 3 4 4 3 4 22 4 4 4 4 3 4 4 4 4 35 60 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 3 3 3 3 3 3 18 3 3 3 3 2 3 4 3 3 27 61 2 1 2 2 3 2 1 2 1 16 2 1 2 2 1 2 10 2 2 2 2 3 4 2 3 2 22 62 2 3 4 4 4 4 2 3 3 29 4 3 4 4 3 2 20 4 4 5 5 4 5 4 4 5 40 63 1 3 3 4 4 3 3 4 3 28 3 3 4 3 3 3 19 4 3 4 4 2 2 4 5 3 31 64 2 3 4 4 4 4 2 3 3 29 3 4 4 4 3 2 20 4 4 3 3 3 5 3 3 3 31 65 3 2 3 3 3 3 3 3 2 25 3 2 3 3 2 3 16 3 3 4 4 2 4 3 4 4 31 66 3 2 3 4 4 4 3 4 2 29 4 2 4 4 2 2 18 4 4 4 4 2 3 5 3 3 32 67 2 3 4 3 4 3 2 3 3 27 3 3 4 3 3 3 19 4 4 4 4 3 4 2 4 4 33 68 3 2 3 4 4 4 3 4 2 29 4 2 4 4 2 3 19 4 3 4 4 4 5 4 4 5 37 69 1 1 2 3 2 4 1 2 1 17 3 1 2 2 1 2 11 2 3 4 4 3 4 4 4 2 30
LAMPIRAN 4
Analisis Deskriptif
1. Karakteristik Responden
Usia
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 40-45 tahun 43 54.4 62.3 62.3
46-50 tahun 10 12.7 14.5 76.8
>50 tahun 16 20.3 23.2 100.0
Total 69 87.3 100.0
Jenis_kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Laki-laki 63 79.7 91.3 91.3
Perempuan 6 7.6 8.7 100.0
Jenis_kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Laki-laki 63 79.7 91.3 91.3
Perempuan 6 7.6 8.7 100.0
Total 69 87.3 100.0
Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid SMA 7 8.9 10.1 10.1
D1-D3 14 17.7 20.3 30.4
S1 43 54.4 62.3 92.8
S2 5 6.3 7.2 100.0
Total 69 87.3 100.0
2. Karakteristik Jawaban Responden
VAR00001
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1.00 4 5.8 5.8 5.8
2.00 28 40.6 40.6 46.4
3.00 26 37.7 37.7 84.1
4.00 10 14.5 14.5 98.6
5.00 1 1.4 1.4 100.0
VAR00002
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1.00 5 7.2 7.2 7.2
2.00 16 23.2 23.2 30.4
3.00 37 53.6 53.6 84.1
4.00 10 14.5 14.5 98.6
5.00 1 1.4 1.4 100.0
Total 69 100.0 100.0
VAR00003
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1.00 1 1.4 1.4 1.4
2.00 11 15.9 15.9 17.4
3.00 29 42.0 42.0 59.4
4.00 28 40.6 40.6 100.0
Total 69 100.0 100.0
VAR00004
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2.00 8 11.6 11.6 11.6
3.00 24 34.8 34.8 46.4
4.00 36 52.2 52.2 98.6
5.00 1 1.4 1.4 100.0
VAR00005
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2.00 5 7.2 7.2 7.2
3.00 21 30.4 30.4 37.7
4.00 42 60.9 60.9 98.6
5.00 1 1.4 1.4 100.0
Total 69 100.0 100.0
VAR00006
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2.00 4 5.8 5.8 5.8
3.00 20 29.0 29.0 34.8
4.00 44 63.8 63.8 98.6
5.00 1 1.4 1.4 100.0
Total 69 100.0 100.0
VAR00007
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1.00 4 5.8 5.8 5.8
2.00 16 23.2 23.2 29.0
3.00 37 53.6 53.6 82.6
4.00 11 15.9 15.9 98.6
5.00 1 1.4 1.4 100.0
VAR00008
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2.00 6 8.7 8.7 8.7
3.00 27 39.1 39.1 47.8
4.00 35 50.7 50.7 98.6
5.00 1 1.4 1.4 100.0
Total 69 100.0 100.0
VAR00009
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1.00 5 7.2 7.2 7.2
2.00 13 18.8 18.8 26.1
3.00 43 62.3 62.3 88.4
4.00 8 11.6 11.6 100.0
Total 69 100.0 100.0
VAR00010
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2.00 11 15.9 15.9 15.9
3.00 36 52.2 52.2 68.1
4.00 22 31.9 31.9 100.0
VAR00011
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1.00 4 5.8 5.8 5.8
2.00 16 23.2 23.2 29.0
3.00 34 49.3 49.3 78.3
4.00 15 21.7 21.7 100.0
Total 69 100.0 100.0
VAR00012
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2.00 5 7.2 7.2 7.2
3.00 23 33.3 33.3 40.6
4.00 39 56.5 56.5 97.1
5.00 2 2.9 2.9 100.0
Total 69 100.0 100.0
VAR00013
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2.00 3 4.3 4.3 4.3
3.00 19 27.5 27.5 31.9
4.00 40 58.0 58.0 89.9
5.00 7 10.1 10.1 100.0
VAR00014
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1.00 3 4.3 4.3 4.3
2.00 11 15.9 15.9 20.3
3.00 39 56.5 56.5 76.8
4.00 16 23.2 23.2 100.0
Total 69 100.0 100.0
VAR00015
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2.00 15 21.7 21.7 21.7
3.00 39 56.5 56.5 78.3
4.00 12 17.4 17.4 95.7
5.00 3 4.3 4.3 100.0
Total 69 100.0 100.0
VAR00016
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2.00 2 2.9 2.9 2.9
3.00 15 21.7 21.7 24.6
4.00 47 68.1 68.1 92.8
5.00 5 7.2 7.2 100.0
VAR00017
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2.00 4 5.8 5.8 5.8
3.00 29 42.0 42.0 47.8
4.00 31 44.9 44.9 92.8
5.00 5 7.2 7.2 100.0
Total 69 100.0 100.0
VAR00018
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2.00 7 10.1 10.1 10.1
3.00 15 21.7 21.7 31.9
4.00 44 63.8 63.8 95.7
5.00 3 4.3 4.3 100.0
Total 69 100.0 100.0
VAR00019
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2.00 4 5.8 5.8 5.8
3.00 18 26.1 26.1 31.9
4.00 42 60.9 60.9 92.8
5.00 5 7.2 7.2 100.0
VAR00020
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1.00 4 5.8 5.8 5.8
2.00 24 34.8 34.8 40.6
3.00 31 44.9 44.9 85.5
4.00 10 14.5 14.5 100.0
Total 69 100.0 100.0
VAR00021
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1.00 1 1.4 1.4 1.4
2.00 7 10.1 10.1 11.6
3.00 11 15.9 15.9 27.5
4.00 41 59.4 59.4 87.0
5.00 9 13.0 13.0 100.0
Total 69 100.0 100.0
VAR00022
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2.00 10 14.5 14.5 14.5
3.00 15 21.7 21.7 36.2
4.00 42 60.9 60.9 97.1
5.00 2 2.9 2.9 100.0
VAR00023
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2.00 3 4.3 4.3 4.3
3.00 24 34.8 34.8 39.1
4.00 36 52.2 52.2 91.3
5.00 6 8.7 8.7 100.0
Total 69 100.0 100.0
VAR00024
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 2.00 8 11.6 11.6 11.6
3.00 22 31.9 31.9 43.5
4.00 36 52.2 52.2 95.7
5.00 3 4.3 4.3 100.0
Total 69 100.0 100.0
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize d Residual
N 69
Normal Parametersa,,b Mean .0000000 Std. Deviation 3.45447078 Most Extreme
Differences
Absolute .107
Positive .046
Negative -.107
Kolmogorov-Smirnov Z .888
Asymp. Sig. (2-tailed) .409
Coefficientsa
a. Dependent Variable: absut
LAMPIRAN 6
Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Coefficientsa
a. Dependent Variable: efektivitas_karyawan
Model Summaryb
a. Predictors: (Constant), koordinasi, deskripsi_pekerjaan b. Dependent Variable: efektivitas_karyawan
ANOVAb
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardiz ed Coefficien
ts
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 16.881 3.092 5.459 .000
deskripsi_pekerj aan
.387 .124 .432 \
3.109
.003
koordinasi .201 .201 .139 2.497 .032
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Gransing-Pophal, Lin. 2008. Human Resources Book. Jakarta: Prenada. Hasibuan , Melayu S.P. 2007. Manajemen, Dasar, Pengertian dan Masalah.
Jakarta: Bumi Aksara.
Hasibuan, Melayu S.P. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Juliandi, Azuar, 2013. Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Ilmu-ilmu Bisnis,
Medan: M2000.
Kuncoro, Mudrajad, 2009. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi, Edisi 3.
Jakarta: Erlangga.
Manulang, M. 2001. Dasar-Dasar Manajemen. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Mathis, Robert L. Dan Jackson, John H, 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat.
Rivai,Veithzal dan Ella Jauvani Sagala. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan. Jakarta: Rajawali Pers.
Rivai, Veithzal, Dr, M.B.A, Prof. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan. Jakarta : Raja Grafindo.
Sarwono, Jonathan, 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Edisi 1.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Siagian, Sondang P. 2002. Organisasi Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi.
Jakarta: Gunung Agung.
Situmorang, Syafrizal Helmi dan Muslich Lufti, 2014. Analisis Data untuk Riset Manajemen dan Bisnis. Medan: Usu Press.
Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, Syandi Nana, 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya
Tangklisan, Hessel N. S. 2005. Manajemen Publik. Jakarta: PT. Garamedia Widiasarana Indonesia.
Winardi, 2000. Azas-Azas Manajemen. Bandung: Mandar Maju. JURNAL
Sundari, Dewi. 2013. Pengaruh koordinasi dan komunikasi antar satuan organisasi perangkat daerah terhadap efektivitas pelaksanaan kebijakan.Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Pascasarjana Manajemen 2.2 Vol. 2, No 2 (2013).
Mulyaningsih .2013. Pengaruh Pembinaan dan Koordinasi Internal Alumni Terhadap Efektivitas Kerja ASMTB Bandung. Vol.6, No 6 (2013).
JURNAL INTERNASIONAL
Zoogah, David. B. 2011. Strategic alliance team diversity, coordination, of the effectiveness. The International Journal of Human Resource Management, Volume 22, Issue 3, (2011).
SKRIPSI
Asrima, Juli. 2010. Pengaruh Sistem Pendelegasian Wewenang Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan pada PT. Mopoli Raya Medan.
Dewi, Tri Silawati. 2005. Pengaruh pembagian kerja terhadapEfektivitas kerja karyawan pada bagianProduksi pt. DupantexKabupaten pekalongan. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang.
Kadarwati, Endang. 2011. Pengaruh Koordinasi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai di Kantor UPT Pendidikan Kandangserang Kab Pekalongan, Skripsi. Universitas Pancasakti Tegal.
Novia, Putri Irma. 2012. Pengaruh Deskripsi Pekerjaan dan Koordinasi Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan PT PLN (Persero) Cabang Medan.
Prayitno, Hadi. 2009. Pengaruh Pembagian Kerja Terhadap Efektivitas Karyawan Pada PT. BNI (Persero), Tbk Kantor Cabang Syariah Medan.
Priantama, Reza. 2009. Pengaruh Koordinasi Terhadap Peningkatan Efektivitas Kerja Pada PTPN IV (Persero) Medan. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Medan.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kuantitatif yaitu suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang terjadi pada suatu perusahaan/organisasi, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena yang lainnya, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang kecenderungan yang tengah berlangsung. (Sukmadinata, 2006 : 72)
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
3.3 Batasan Operasional Variabel
Batasan operasional dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel bebeas atau independent veriabel dalam penelitian ini adalah Deskripsi Pekerjaan (X1), Koordinasi (X2).
2. Variabel Terikat atau dependent variabel dalam penelitian ini adalah Efektivitas Karyawan (Y).
3.4 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
LANJUTAN target atau hasil atas pekerjaan
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Penelitian ini menggunakan skala likert, yaitu digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2012 :132).
Dalam penelitian ini, peneliti memberikan lima alternatif jawaban kepada responden dengan menggunakan skala 1 sampai dengan 5 yang dapat dilihat pada Tanggal 3.2 berikut ini :
Tabel 3.2
Skor Pendapat Responden
No Jawaban Skor
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Kurang Setuju (KS) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber : Sugiyono (2012:134)
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian
3.6.1 Populasi
3.6.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi Sugiyono (2011:62). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel jenuh. Sampel jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel bila jumlah populasi tersebut relatif kecil atau kurang dari 100 orang. Sugiyono (2011:68). Maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 69 orang.
Tabel 3.3
Jumlah Pegawai Berdasarkan Bagian
1 Perencanaan Evaluasi 15 orang
2 Pemeliharaan 30 orang
3 Administrasi Umun 11 orang
4 Pelaksanaan Pengadaan 5 orang
5 Manajer dan Fungsional atas 8 orang
Total 69 orang
Sumber: Data PT. PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera Unit Palayanan Transmisi Medan Tahun 2015.
3.7 Jenis Data
Peneliti menggunakan dua jenis data dalam melakukan penelitian ini yaitu:
1. Data Primer
2. Data Sekunder
Data Sekunder (secondary data), yaitu “Daya yang diperoleh/ dikumpulkan dan disatukan oleh studi-studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbagai instansi lain. Biasanya sumber tidak langsung berupa data dokumentasi dan arsip-arsip resmi” (Situmorang dan Lufti, 2014:3).
3.8 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam
1. Wawancara
Wawancara merupakan dialog langsung antara peneliti dengan responden penelitian (Juliadi, 2013:71). Untuk mendapatkan informasi-informasi yang berhubungan dengan penelitian, maka wawancara akan dilakukan kepada pimpinan dan karyawan PT PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan.
2. Kuesioner
3. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi dilakukan dengan meneliti dokumen-dokumen dan bahan tulisan dari perusahaan dan data dari buku-buku, jurnal, internet dan sumber data lain yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas
3.9.1 Uji Validitas
Validitas menurut Situmorang dan Lufti (2014:86) menunjukkan “sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin kita ukur. Suatu skala pengukur dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”. Pengujian validitas dilakukan diluar dari jumlah sampel, dalam hal ini diambil sebanyak 30 karyawan di PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Area Binjai yang terletak di Jl.T. Amir Hamzah No.37, Binjai Utara.Dikatakan valid jika nilai r (r hitung) sebesar 0,361. Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner dengan menggunakan software SPSS17.0 for Windowsadalah sebagai berikut:
Tabel 3.4
Uji Validitas Variabel Deskripsi Pekerjaan, Koordinasi dan Efektivitas Karyawan
Pada Tabel 3.4 menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan Variabel Deskripsi Pekerjaan, Koordinasi dan Efektivitas Karyawan telah valid karena memiliki nilai r hitung > r tabel yaitu nilai corrected item-total correlation diatas 0,361. Dengan demikian butir pernyartaan dinyatakan valid.
3.9.2 Uji Realibilitas
Menurut Situmorang dan Lufti (2014:89) reliabilitas adalah “indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan”. Kriteria dalam menentukan reliabilitas suatu kuesioner dengan menggunakan SPSS 17.0 for WindowsButir pernyataan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut :
1. Jika nilai Cronbach’s Alpha< 0,80 maka pernyataan tidak reliabel. 2. Jika nilai Cronbach’s Alpha> 0,80 maka pernyataan reliabel.
Tabel 3.5 Uji Realibilitas Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items
.962 24
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS For Windows (2016)
3.10 Teknik Analisis
3.10.1 Analisis Deskriptif Kuantitatif
Metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai-nilai variabel, baik satu variabel ataupun lebih tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain untuk mengetahui nilai dari fenomena yang terjadi pada suatu organisasi/perusahaan. Penganalisaan data dilakukan dengan cara menyusun data, mengelompokkannya, kemudian menginterprestasikannya sehingga diperoleh gambaran yang sebenarnya mengenai kondisi perusahaan.
3.10.2 Analisi Regresi Linear Berganda
Analisi regresi linear berganda menurut Situmorang dan Lufti (2014:166) digunakan untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel bebas (deskripsi pekerjaan dan koordinasi) terhadap variabel terikat (efektivitas karyawan), dengan rumus :
Y= a + b1X1 + b2X2 +e Dimana :
Y= Efektivitas Karyawan a = Konstanta
X1= Deskripsi Pekerjaan X2= Koordinasi
3.11Uji Asumsi Klasik
Menurut Situmorang dan Lufti (2014 : 114) , Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linear berganda yang berbasis ordinary least square (OLS). Jika hasil regresi telah memenuhi asumsi-asumsi regresi maka nilai estimasi yang diperoleh akan bersifat BLUE (Best, Linear, Unbiased, Estimator). BLUE adalah asumsi yang dikembangkan oleh Gauss Markov Theorem. Sebelum melakukan analisis regresi, maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu: uji normalitas, uji heterokedastisitas, dan uji multikolinearitas.
3.11.1 Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan (Situmorang dan Lufti, 2014 : 114). Untuk menguji hal tersebut dapat dipergunakan metode grafis. Normal P-P Plot dari
(0,05) maka jika nilai Asymp.Sig (2-tailed) diatas nilai signifikansi 5% (0,05) artinya variabel residual berdistribusi normal.
3.11.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji data residu tidak bersifat acak. Residu yaitu variabel-variabel lain yang terlibat akan tetapi tidak termuat di dalam model sehingga residu adalah variabel tidak diketahui sehingga di asumsikan bersifat acak. Karena diasumsikan acak, maka besarnya residu tidak terkait dengan besarnya nilai prediksi. Uji heteroskedastisitas juga pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varian yang sama diantara anggota grup tersebut. Jika varian sama dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan ada homoskedastisitas, sedangkan jika varian tidak sama dikatakan terjadi heteroskedastisitas. Cara mendeteksinya adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot yang disajikan, terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebut baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y, hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastistas pada model regresi, sehingga regresi layak dipakai untuk memprediksi keputusan konsumen berdasarkan masukan variabel independenya (Situmorang dan Lufti, 2014 : 125).
3.11.3 Uji Multikolinearitas
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas atau dengan kata lain variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak boleh saling berhubungan secara sempurna atau mendekati sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) melaui SPSS dengan ketentuan :
Bila VIF > 5 dan Tolerance< 0,1 maka terdapat masalah multikolinearitas Bila VIF < 5 dan Tolerance> 0,1 maka tidak terdapat masalah multikolinearitas.
3.12 Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji statistik sebagai berikut :
1) Uji Signifikan Simultan (Uji-F)
Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji F menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak dengan nilai alpha = 0,05 (5%). Kriteria pengujian adalah :
H0 : b1 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
H0 : b1 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
H0 diterima jika Fhitung< Ftabel, pada α = 5% H0 ditolak jika Fhitung> Ftabel, pada α = 5% 2) Uji Signifikan Parsial (Uji-t)
Uji t digunakan untuk menguji sendiri-sendiri secara signifikan hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) dengan nilai alpha = 0,05%. Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:
H0 : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
H0 : b1 ≠ 0, artinya s ecara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Kriteria pengambilan keputusannya, yaitu : H0 diterima jika thitung< ttabel, pada α = 5% H0 ditolak jika thitung> ttabel, pada α = 5% 3) Uji Koefisien Determinan (�2)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah PT PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan
Proses restrukturisasi perusahaan tenaga listrik di Indonesia masih terus berjalan. Salah satunya adalanh dengan penyiapan PT. PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan. Sebagai salah satu unit PT PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan nantinya akan memiliki tugas dan lapangan usaha berupa pengoperasian dan pengelolaan aset penyaluran serta melakukan transaksi energi listrik pada Sistem Interkoneksi Sumatera.
Organisasi PT PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan dibentuk berdasarkan keputusan Direksi PT PLN (Persero) nomor.K/023/DIR/2004. Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera bukanlah lembaga yang benar-benar baru, sebab Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera merupakan penggabungan fungsi penyaluran PT PLN (Persero) Kitlur Sumbagsel.
Pembangkit. Dengan demikian penggabungan ini akan semakin menempatkan posisi organisasi Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera pada posisi yang sentral. Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumateralah yang akan membuat “hitam-putihnya” pasokan listrik di dalam Sistem Interkoneksi Sumatera setalah energi listrik dibangkitkan oleh perusahaan pembangkit, baik itu yang dikelola PT PLN Pembangkit Sumatera Utara (KSU) dan PT PLN Pembangkit Sumatera Bagian Selatan (KSS) maupun swasta, sebab Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera lah yang mengelola lalu lintas energi listrik di Sistem Interkoneksi Sumatera. Setidaknya pada proses pengelolaan energi inilah menempatkan Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera sebagai pihak yang harus berperan aktif. Bahkan bertanggung jawab penuh terhadap keandalan pasokan energi listrik yang disalurkan ke konsumen.
konsumennya, meskipun dengan demikian sebagai penyelenggara transaksi energi Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera wajib memberikan pasokan listrik secara handal ekonomis dan berkualitas kepada konsumennya.
4.1.2 Ruang LingkupPT PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan
PT PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan merupakan suatu perusahaan yang bergerak dibidang kelistrikan. Tugas utama PT PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan adalah sebagai penyalur dan pengatur beban listrik, khususnya di pulau Sumatera
PT PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan telah menetapkan visi, misi dan moto untuk mencapai tujuan perusahaan.
1. Visi
Visi PT PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan diakui sebagai pengelola penyaluran dan pengatur beban Sistem Tenaga Listrik dengan tingkat pelayanan setara kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul, dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.
2. Misi
1. Mengelola operasi Sistem Tenaga Listrik secara handal
2. Melakukan dan mengelola penyaluran tenaga listrik tegangan tinggi secara efisien, andal dan akrab lingkungan
3. Mengelola transaksi tenaga listrik secara kompetitif, transparan dan adil
4. Melakukan pemeliharaan instalasi sistem transmisi tenaga listrik Sumatera
3. MotoPerusahaan
Adapun moto PT PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan adalah Kesinambungan Penyaluran Listrik untuk Sumatera.
4.1.3 Struktur OrganisasiPT PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat
Pengatur Beban Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan
Setiap perusahaan pasti memiliki struktur organisasi, struktur organisasi sangat penting di dalam suatu perusahaan karena berfungsi sebagai landasan bagi seluruh fungsi yang ada dalam organisasi untuk melaksanakan tugas, wewenang, dan tanggung jawab dari setiap fungsi.
1. Pembagian tugas secara jelas dapat dibedakan
2. Manajer langsung memerintah dan memberikan petunjuk-petunjuk kepada asisiten manajer untuk diteruskan kepada bawahannya yang sudah ditentukan berdasarkan spesialisasi tugas.
Wewenang dari puncak pimpinan dilimpahkan sepenuhnya kepada bawahannya dalam bidang pekerjaan sepanjang yang menyangkut bidang kerjanya.
Struktur Organisasi
Unit Pelayanan Transmisi Medan
Sumber: PT PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera UnitPelayanan Transmisi Medan 2015
Gambar 4.1
PT PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan
Manajer UPT Medan
Asisten Manajer Pemeliharaan Asisten Manajer dan
Adapun tugas dan tanggung jawabyang ada pada PT PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan adalah sebagai berikut :
1. Manajer UPT Medan
a. Merumuskan sasaran kerja UPT Medan berdasarkan target yang telah ditetapkan kantor induk.
b. Menentukan SOP sesuai instruksi P3BS untuk pedoman kerja UPT. c. Mengendalikan anggaran biaya melalui laporan cash control agar
anggaran dapat dipergunakan sesuai dengan rencana kerja.
d. Mengkoordinasikan hasil penyusunan ROA/UAI sebagai usulan ke kantor induk sesuai dengan ketentuan.
e. Mengevaluasi hasil pelaksanaan dan memantau penerapan sistem baru dalam rangka peningkatan efisiensi.
2. Asisten Manajer Perencanaan dan Evaluasi
a. Menyusun rencana kegiatan bidang rencana dan evaluasi unit untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
b. Mengkoordinir pelaksanaan asesmen kondisi sistem transmisi untuk pembuatan rencana kerja pemeliharaan/ perbaikan/ penggantian peralatan Gardu Induk, jaringan,proteksi, meter, control, dan SCADATEL.
3. Asisten Manjer Pemeliharaan
a. Mengelola pelaksanaan pengoperasian dan pemeliharaan (O&M) instalasi transmisi dan gardu induk, proteksi skandal, instalasi sipil dan lingkungan guna pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan.
b. Mengendalikan realisasi hasil pemeliharaan instalasi transmisi dan gardu induk untuk keperluan operasi.
c. Mengendalikan pemeriksaan fisik dan spesifikasi teknik instalasi terpasang yang akan diserahkan proyek berdasarkan kontrak.
4. Asisten Administrasi dan Umum
a. Merancang rencana kerja tahunan bagian keuangan SDM dan administrasi sebagai pedoman kerja untuk mencapai target kinerja. b. Mengevaluasi/ mengumpulkan RKAP Pos 5.2, Pos 5.3, Tata Usaha,
dan Pos 5.4.
5. Supervisor Evaluasi Operasi
a. Memelihara data riwayat peralatan terpasang GI dan Penghantar.
b. Memelihara rekap laporan KWH diterima, di salurkan, pemakaian sendiri dan Losses.
c. Memeriksa rekap beban tinggi trafo, penghantar dan penyulang 6. Supervisor Pemeliharaan Gardu Induk
a. Mengawasi persiapan pekerjaan dan melaporkan pemeliharaan
preventif,breakwn/emergency, predictive Transmisi dan gardu induk b. Membuat rencana kerja untuk pemeliharaan corrective berikut RAB
c. Memelihara dan mengusulkan kelengkapan kerja dan pemeliharaan transmisi GI
7. Supervisor Pemeliharaan Proteksi, meter dan otomasi
a. Melaksanakan pengoperasian dan pemeliharaan sistem proteksi dan mengkoordinasikan sistem proteksi distribusi, serta dapat mengatasi kegagalan kerja sistem proteksi.
b. Melaksanakan pengawasan pengoperasian dan pemeliharaan perangkat AMR.
8. Supervisor SDM dan Sekretariat
a. Merencanakan pengembangan Sumber Daya Manusia.
b. Melaksanakan tata usaha kesekretariatan dan pengurusan rumah tangga serta keamanan lingkungan kerja.
9. Supervisor Keuangan dan Akuntansi
a. Menyusun rencana kerja dan anggarannya serta melaksanakan pengolahan dana alur kas.
b. Melaksanakan pencatatan semua transaksi, aktiva tetap, PDP,kas bank, serta inventarisasi aktiva diatas sesuai sesuai dengan standar akuntansiu keuangan dan kebijakan direksi.
10.Supervisor Logistik dan Umum
4.2. Metode Analisis Deskriptif Kuantitatif
Deskriptif Kuantitatif yaitu suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang terjadi pada suatu perusahaan atau organisasi, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang kecenderungan yang telah berlangsung (Sukmadinata, 2006 : 72).
4.2.1 Karakteristik Responden
1. Karakteristik Responden berdasarkan Usia
Karakteristik responden berdasarkan usia pada PT PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan dapat dilihat pada tabel 4.1berikut ini :
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%)
40 - 45 tahun 43 62,3
46 - 50 tahun 10 14,5
>50 tahun 16 23,2
Total 69 100
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2016 (diolah)
Berdasarkan Tabel 4.1, terlihat bahwa karakteristik responden berdasarkan usia didominasi oleh karyawan berusia 40-45 tahun dari keseluruhan jumlah pegawai 69 orang. Hal ini dikarenakan pegawai usia produktif sudah memiliki pengalaman yang cukup lama dan memiliki kematangan dalam bertindak dan bersikap didalam sebuah Perusahaan.
2. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin pada PT PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini :
Tabel 4.2
Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persentase (%)
Laki-laki 63 91,3
Perempuan 6 8,7
Total 69 100
Berdasarkan Tabel 4.2 karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin didominasi oleh karyawan laki-laki. Dapat diketahui bahwa responden berjenis kelamin laki-laki berjumlah 63 orang atau 91,3% pada PT PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan adalah laki-laki sebab tenaga laki-laki lebih banyak dibutuhkan.
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut ini :
Tabel 4.3
Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan Jumlah (Orang) Persentase (%)
SMA 7 10,1
D3 – D1 14 20,3
S1 43 62,3
S2 5 7,2
Total 69 100
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2016 (diolah)
4.2.2 Deskripsi Frekuensi Jawaban Responden
Berikut ini analisis deskriptif frekuensi jawaban responden:
Tabel 4.4
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Deskripsi Pekerjaan (X1)
Pernyataan SS S KS TS STS Total
Rata-rata
F % F % F % F % F % F %
P1 1 1,4 10 14,5 26 37,7 28 40,6 4 5,8 69 100 2,65
P2 1 1,4 10 14,5 37 53,6 16 23,2 5 7,2 69 100 2,79
P3 0 0 28 40,6 29 42,0 11 25,9 1 1,4 69 100 3,21
P4 1 1,4 36 52,2 24 34,8 8 11,6 0 0 69 100 3,43
P5 1 1,4 44 63,8 20 29,0 4 5,8 0 0 69 100 3,56
P6 1 1,4 44 63,8 20 29,0 4 5,8 0 0 69 100 3,60
P7 1 1,4 11 15,9 37 53,6 16 23,2 4 5,8 69 100 2,84
P8 1 1,4 35 50,7 27 39,1 6 8,7 0 0 69 100 3,44
P9 0 0 8 11,6 43 62,3 13 18,8 5 7,2 69 100 2,78
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2016 (diolah)
Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 69 orang responden untuk variabel Deskripsi Pekerjaan pada Tabel 4.4 yaitu:
1. Pada pernyataan pertama ( Saya mengetahui dengan jelas tugas yang harus saya lakukan) mayoritas responden menyatakan tidak setuju terdapat 28 orang (40,6%) dikarenakan masih banyak karyawan yang belum mengetahui jelas tugas apa yang harus dilakukan.
2. Pada pernyataan kedua (Saya memahami hal-hal yang menjadi wewenang saya) mayoritas responden menyatakan kurang setuju sebanyak 37 orang (53,6%) hal ini dikarenakan masih banyak karyawan yang kurang dalam memahami wewenangnya.
29 orang (42,0%) hal ini dikarenakan karyawan ada yg kurang bertanggung jawab atas tugas yang diberikan perusahaan.
4. Pada pernyataan keempat (Saya mampu berinteraksi dengan sesama rekan kerja)mayoritas responden menyatakan setuju sebanyak 36 orang (52,2%) hal ini dikarenakan karyawan yang ada di dalam perusahaan mampu berinteraksi dengan baik walaupun terdapat perbedaan usia, tingkat pendidikan maupun jabatan di dalam perusahaan.
5. Pada pernyataan kelima (Saya dapat membangun hubungan yang baik dengan atasan saya) mayoritas responden sebanyak 44 orang(63,8%) menyatakan setuju, hal ini dikarenakan karyawan di dalam perusahaan memiliki etika yang baik sehingga dapat membangun hubungan yang baik dengan atasan.
6. Pada pernyataan keenam (Saya memenuhi persyaratan kerja yang dibutuhkan perusahaan)mayoritas responden sebanyak 44 orang (63,8%) menyatakan setuju, hal ini dikarenakan karyawan yang bekerja di perusahaan sudah memenuhi persyaratan yang dibutuhkan.
7. Pada pernyataan ketujuh (Kriteria yang dibutuhkan perusahaan ada pada diri saya) mayoritas responden sebanyak 37 orang (53,6%) menyatakan kurang setuju,hal ini dikarenakan masih terdapat beberapa karyawan yang tidak memenuhi kriteria perusahaan.
setuju, hal ini dikarenakan bangunan dan fasilitas yang diberikan perusahaan sangat nyaman dan baik kondisinya.
9. Pada pernyataan kesembilan (Saya mampu menguasai alat-alat yang berhubungan dengan pekerjaan saya) mayoritas responden sebanyak 43 orang(62,3%) menyatakan kurang setuju,hal ini dikarenakan tidak semua karyawan bisa menggunakan alat-alat yang ada di perusahaan karena hanya ada beberapa karyawan yang menguasai alat tersebut yang sesuai dengan bidangnya.
Tabel 4.5
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Koordinasi (X2)
Pernyataan SS S KS TS STS Total
Rata-rata
F % F % F % F % F % F %
P1 0 0 8 11,6 43 62,3 13 18,8 5 7,2 69 100 3,15
P2 0 0 15 21,7 34 49,3 16 23,2 4 5,8 69 100 1,5
P3 2 2,9 39 56,5 23 33,3 5 7,2 0 0 69 100 3,55
P4 7 10,1 40 59,0 19 27,5 3 4,3 0 0 69 100 3,73
P5 0 0 16 23,2 39 56,5 11 15,9 3 4,3 69 100 2,98
P6 3 4,3 12 17,4 39 56,5 15 21,7 0 0 69 100 3,04
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2016 (diolah)
Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 69 orang responden untuk variabel Koordinasi pada Tabel 4.5 yaitu:
2. Pada pernyataan kedua (Saya tetap melakukan konsultasi dengan bagian lain yang terkait walaupun tidak menemui masalah dalam menyelesaikan pekerjaan) mayoritas responden sebanyak 34 orang(49,3%) menyatakan kurang setuju, hal ini dikarenakan masih terdapat karyawan yang tidak melakukan konsultasi dengan bagian lain yang terkait dikarenakan mereka tidak mempunyai masalah di dalam pekerjaan.
3. Pada pernyataan ketiga (Didalam melaksanakan pekerjaan saya mengikuti arahan dari pimpinan) mayoritas responden sebanyak 39 orang (56,5%) menyatakan setuju, hal ini dikarenakan karyawan selalu mengikuti arahan dari atasan atau pimpinan perusahaan agarpekerjaan mereka dapat dilakukan dengan baik dan benar.
4. Pada pernyataan keempat (Saya memahami tugas dari jabatan saya)mayoritas responden sebanyak 40 orang (59,0%) menyatakan setuju, hal ini dikarenakan setiap karyawan sudah memahami tugas yang diberikan oleh perusahaan yang sesuai dengan jabatan karyawan tersebut. 5. Pada pernyataan kelima (Saya memahami tujuan dari jabatan yang saya
tempati) mayoritas responden sebanyak 39 orang (56,5%) menyatakan kurang setuju, hal ini dikarenakan masih terdapat karyawan yang belum mengerti tujuan dari jabatan yang ditempati.
Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Efektivitas Karyawan (Y)
Pernyataan SS S KS TS STS Total
Rata-rata
F % F % F % F % F % F %
P1 5 7,2 47 68,1 15 21,7 2 2,9 0 0 69 100 3,79
P2 5 7,2 31 44,9 29 42,0 4 5,8 0 0 69 100 3,53
P3 3 4,3 44 63,8 15 21,7 7 10,1 0 0 69 100 3,62
P4 5 7,2 42 60,9 18 26,1 4 5,8 0 0 69 100 3,69
P5 0 0 10 14,5 31 44,9 24 34,8 4 5,8 69 100 2,68
P6 9 13,0 41 59,4 11 15,9 7 10,1 1 1,4 69 100 3,72
P7 2 2,9 42 60,9 15 21,7 10 14,5 0 0 69 100 2,30
P8 6 8,7 36 52,2 24 34,8 3 4,3 0 0 69 100 3,65
P9 3 4,3 36 52,2 22 31,9 8 11,6 0 0 69 100 3,49
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2016 (diolah)
Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 69 orang responden untuk variabel Efektivitas Karyawan pada Tabel 4.6 yaitu:
1. Pada perrnyataan pertama (Saya selalu melaksanakan pekerjaan sesuai dengan standard kualitas / hasil dari perusahaan) mayoritas responden sebanyak 47 orang (68,1%) menyatakan setuju, hal ini dikarenakan karyawan memiki kualitas yang bagus bagi perusahaan.
2. Pada pernyataan kedua (Saya selalu menerima dan menangani dengan cepat setiap keluhan pelanggan) mayoritas responden sebanyak 31 orang (44,9%) menyatakan setuju, hal ini dikarenakan karyawan cepat tanggap dalam melayani keluhan pelanggan.
4. Pada pernyataan keempat (Saya menyadari sepenuhnya akan pentingnya waktu di dalam bekerja) mayoritas responden sebanyak 42 orang (60,9%) menyatakan setuju, hal ini dikarenakan karyawan sudah disiplin terhadap waktu di dalam bekerja.
5. Pada pernyataan kelima (Saya menyadari sepenuhnya akan pentingnya waktu di dalam bekerja) mayoritas respondensebanyak 31 orang (44,9%) menyatakan kurang setuju, hal ini dikarenakan karyawan belum menyadari bahwa waktu itu penting di dalam bekerja.
6. Pada pernyataan keenam (Saya mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu) mayoritas responden sebanyak 41 orang (59,4%) menyatakan setuju, hal ini dikarenakan karyawan memiliki tanggung jawab sehingga mereka dapat menyelesaikan pekerjsan tepat waktu.
7. Pada pernyataan ketujuh (Saya mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai prosedur perusahaan) mayoritas responden sebanyak 42 orang (60,9%) menyatakan setuju, hal ini dikarenakan di dalam menyelesaikan pekerjaan karyawan diharuskan mengikuti prosedur yang telah dibuat oleh perusahaan.
8. Pada pernyataan kedelapan (Tingkat prestasi saya dalam perusahaan meningkat) mayoritas responden sebanyak 36 orang (52,2%) menyatakan setuju, hal ini dikarenakan karyawan bekerja dengan semaksimal mungkin agar perusahaan mengalami profit.
menyatakan setuju, hal ini dikarenakan karyawan sudah mampu mengerjakan pekerjaannya dengan target yang diberikan.
4.3 Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas penelitian ini dilakukan dengan analisis grafik yaitu dengan grafik Histogram dan Normal P-P Plot of Regression Standarizied Residual. Selain itu uji normalitas juga dilakukan dengan menggunakan uji kolmogorov-smirnov, Hasil uji normalitas ditunjukkan sebagai berikut.
1. Analisis Grafik
Dasar pengambilan keputusan untuk Uji Normalitas sebagai berikut:
a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
c.
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2016 (diolah)
Gambar 4.2 Uji Normalitas Dengan Histogram
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2016 (diolah)
Gambar 4.3
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2016 (diolah)
Gambar 4.3
Uji Normalitas Dengan Normal P-P Plot of Regression Standarizied Residual
Berdasarkan grafik normal plot pada gambar 4.3 menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai dalam penelitian ini karena pada grafik normal plot terlihat titik- titik menyebar di sekitar garis diagonal serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal sehingga memenuhi asumsi normalitas.
2. Analisis Statistik
Berikut adalah Tabel 4.7 hasil uji Kolmogorov-Smirnov. Tabel 4.7
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2016 (diolah)
Menurut Umar (2008:181) bahwa, apabila pada hasil uji Kolmogorov-Smirnov, nilai Asymp. Sig (2-tailed) lebih besar dari 0,05 (α = 5%, tingkat signifikan) maka
data berdistribusi normal. Pada Tabel 4.8 dapat dilihat nilai Asymp.Sig adalah 0,409 > 0,05 sehingga model regresi yang didapat adalah berdistribusi normal.
1. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi linier ditemukan adanya korelasi yang tinggi diantara variabel bebas. Ada atau tidaknya multikolinieritas antar variabel dapat dilihat dari nilai variance inflation factor (VIF) untuk masing-masing variabel independent terhadap variabel dependent.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 69
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation 3.45447078
Most Extreme Differences Absolute .107
Positive .046
Negative -.107
Kolmogorov-Smirnov Z .888
Asymp. Sig. (2-tailed) .409
a. Test distribution is Normal.
Pengambilan Keputusannya:
VIF > 5 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas
VIF < 5 maka tidak terdapat multikolinieritas
Tolerance < 0,1 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas
Tolerance > 0,1 maka tidak terdapat multikolinieritas
Tabel 4.8
Hasil Uji Multikoliniearitas
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2016 (diolah)
Pada Tabel 4.8 variabel pengawasan dan kepemimpinan memiliki nilai
Tolerance> 0,1 dan nilai VIF < 5 maka variabel tersebut tidak mempunyai persolan multikolinieritas.
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 16.881 3.092 5.459 .000
deskripsi_pekerjaan .387 .124 .432 3.109 .003 .560 1.786
Koordinasi .201 .201 .139 2.497 .032 .560 1.786
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari suatu residual pengamatan ke pengamatan lain. Gejala heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan 2 cara yaitu :
1. Analisis Grafik
Gejala heteroskedastisitas dapat dilihat dengan menggunakan grafik
Scatterplot. Apabila data yang berbentuk titik-yiyik tidak membentuk suatu pola atau menybar, maka model regresi tidak terkena heteroskedastisitas.
Kriteria Keputusan :
a. Jika diagram pencar yang ada menbentuk poloa-pola tertentu yang teratur maka regresi mengalami gangguan heteroskedastisitas.
b. Jika diagram pencar yang ada tidak menbentuk poloa-pola tertentu yang teratur maka regresi tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas.
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2016 (diolah) Gambar 4.4
Dari gambar 4.4 terlihat titik titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas srta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y, dengan demikian dapat dikatakan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
2. Analisis Statistik
Kriteria Keputusan:
a. Jika probabilitas > 0,05 maka tidak mengalami gangguanheteroskedastisitas.
b. Jika probabilitas < 0,05 maka mengalami gangguan heteroskedastisitas. Tabel 4.9
Uji Glejser
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2016 (diolah)
Pada tabel 4.9 dapat dilihat bahwa kolom Sig. Pada tabel koefisien regresi untuk variabelindependen adalah (0,329); (0,479); atau probabilitas lebih besar dari 0,05 maka tidak terjadi gangguan heteroskedastisitas. Hal ini menunjukkan semua variabel independent yang terdiri dari Deskripsi Pekerjaan dan koordinasi signifikan secara statistik mempengaruhi dependent.
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 5.579 1.794 3.110 .003
deskripsi_pekerjaan .157 .072 .344 .879 .329
Koordinasi .083 .117 .112 .712 .479
4.4 Analisis Regresi Linier Berganda
Untuk mengetahui pengaruh deskripsi pekerjaan, koordinasi terhadap efektivitas karyawan dilakukan pengujian dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Pada dasarnya analisis regresi digunakan untuk memperoleh persamaan regresi dengan cara memasukkan perubah satu demi satu, sehingga dapat diketahui pengaruh yang paling kuat hingga yang paling lemah. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan bantuan SPSS diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.10
Hasil Uji Regresi Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 16.881 3.092 5.459 .000
deskripsi_pekerjaan .387 .124 .432 3.109 .003
Koordinasi .201 .201 .139 2.497 .032
a. Dependent Variable: efektivitas_karyawan
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2016 (diolah)
Pada Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa:
1. Konstanta (a) = 16,881 menunjukkan nilai konstan, jika nilai variabel bebas (Deskripsi pekerjaan dan koordinasi ) = 0 maka efektivitas karyawan (Y) akan sebesar 16,881.
positif (+) pada variabel deskripsi pekerjaan menunjukkan hubungan yang searah, artinya jika variabel deskripsi pekerjaan meningkat maka efektivitas karyawan juga akan meningkat.
3. Koefisien β1 (X2) = 0,201 menunjukkan bahwa variabel koordinasi berpengaruh positif terhadap efektivitas karyawan. Tanda positif (+) pada variabel koordinasi menunjukkan hubungan yang searah, artinya jika variabel koordinasi meningkat maka efektivitas karyawan juga akan meningkat.
Model regresi untuk persamaan ini dapat dilihat dari Tabel 4.14 pada kolom B yaitu :
Y = a + B1x1 +B2X2 + e
Y = 16,881 +0,387 X1 +0,201 X2 + e Dimana :
Y : Efektivitas Karyawan X1 : Deskripsi Pekerjaan X2 : Koordinasi
e : Error
4.5 Pengujian Hipotesis
4.5.1 Uji F (Uji Serempak)
efektivitas karyawan. Model hipotesis yang digunakan dalam uji F adalah sebagai berikut :
H0 : b1 = b2 = 0, artinya secara serempak tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas (X1,X2) berupa variabel deskripsi pekerjaan dan koordinasi terhadap variabel terikat (Y) berupa efektivitas karyawan.
Ha : b1≠ b2 ≠ 0, artinya secara serempak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas (X1,X2) berupa variabel deskripsi pekerjaan dan koordinasi terhadap variabel terikat (Y) berupa efektivitas karyawan.
Nilai Fhitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan softwareSPSS kemudian akan dibandingkan dengan nilai Ftabel pada tingkat α = 5% dengan kriteria sebagai berikut :
Bila Fhitung ≤ Ftabel maka H0 diterima dan Haditolak pada α = 5%
Bila Fhitung ≥ Ftabel maka H0 diterima dan Ha ditolak pada α = 5%
Tabel 4.11
Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji-f)
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 324.299 2 162.150 13.188 .000a
Residual 811.469 66 12.295
Total 1135.768 68
a. Predictors: (Constant), koordinasi, deskripsi_pekerjaan
b. Dependent Variable: efektivitas_karyawan
Pada Tabel 4.11 dapat dilihat niali Fhitung adalah 13,188 dimana Fhitung> Ftabel,, yaitu 13,188> 3,984 dan tingkat signifikansinya (0,000). Dengan demikian diperoleh nilai Fhitung> Ftabel dan tingkat signifikansinya (0,000) < 0,05 menunjukkan bahwa deskripsi pekerjaan secara serempak adalah signifikan terhadap efektivitas karyawan pada PT PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan.
4.5.2 Uji Signifikan Parsial(Uji t)
Uji t dimaksud untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel independent (X) terhadap variabel dependent (Y).
Bentuk pengujiannya yaitu :
H0 : b1 = 0 (variabel independent secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependent).
H1 : b1 ≠ 0 (variabel independent secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependent).
Nilai t hitung akan dibandingkan dengan niali t tabel. Kriteria pengambilan keputusan yaitu :
H0 diterima bila thitung ≤ ttabel pada α = 5%
Tabel 4.12
Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji-t) Berdasarkan tabel 4.12 terlihat bahwa :
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 16.881 3.092 5.459 .000
deskripsi_pekerjaan .387 .124 .432 3.109 .003
Koordinasi .201 .201 .139 2.497 .032
a. Dependent Variable: efektivitas_karyawan
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2016 (diolah)
1. Variabel deskripsi pekerjaan
Deskripsi pekerjaan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap efektivitas karyawan pada PT PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan. Berikut ini adalah hasil pengujian untuk deskripsi pekerjaan:
thitung = 3,109 > ttabel = 1,996
Yang artinya yaitu jika ditingkatkan deskripsi pekerjaan (X1) akan meningkatkan efektivitas karyawan (Y)
2. Variabel Koordinasi
thitung = 2,497 > ttabel = 1,996
Yang artinya yaitu jika ditingkatkan koordinasi (X1) akan meningkatkan efektivitas karyawan (Y)
4.5.3 Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel-variabel terikat. Nilai koefisien determinasi adalah diantara 0 dan1 . Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi dependen yang terbatas. Nilai yang mendekati satu beerarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memproduksi variabel-variabel dependen.
Tabel 4.13
Hasil Koefisien Determinasi (R2)
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, 2016 (dolah)
Pada tabel 4.13 dapat dilihat bahwa:
1. R = 0,534 berarti hubungan (relation) antara deskripsi pekerjaan dan koordinasi sebesar 53,4% artinya hubungannya cukup erat. Untuk memastikan tipe hubungan antar variabel dapat dilihat pada Tabel 4.15 berikut ini :
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .534a .286 .264 3.50642
a. Predictors: (Constant), koordinasi, deskripsi_pekerjaan
Tabel 4.14
Hubungan Antar Variabel
Nilai Interprestasi
0,0 - 0,19 Sangat Tidak Erat 0,2- 0,39 Tidak Erat 0,4 - 0,59 Cukup Erat
0,6 -0,79 Erat
0,8 -0,99 Sangat Erat Sumber : Situmorang dan Lutfti (2014 : 155)
2. Untuk Ajusted R Square sebesar 0,264 berarti 26,9% efektivitas karyawan dapat dijelaskan oleh deskripsi pekerjaan dan koordinasi. Sedangkan sisanya 73,1% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini seperti kompensasi, motivasi kerja, dan lain sebagainya. 3. Standard Error of Estimated artinya mengukur variasi dari nilai yang
diprediksi. Standard Error of Estimated juga disebut standar deviasi.
Standard Error of Estimated dalam penelitian ini adalah 3.50642 Semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik.
4.6 Pembahasan
4.61 Pengaruh Deskripsi Pekerjaan Terhadap Efektivitas Karyawan
Hal ini didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Prayitno, Hadi (2009) dengan judul “Pengaruh Pembagian Kerja Terhadap Efektivitas Karyawan Pada PT. BNI (Persero), Tbk Kantor Cabang Syariah Medan” hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Beban Kerja (X2) berpengaruh signifikan terhadap Efektivitas Karyawan. Hasil penelitian menunjukkan thitung > ttabel yaitu 2,377 > 1,980 dan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05.
Menurut Mathis (2006 : 261) deskripsi pekerjaan (job description) adalah penjelasan karakteristik pekerjaan (tugas dan tanggung jawab dari suatu pekerjaan) yang harus dilakukan oleh karyawan dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Deskripsi kerja merupakan faktor yang sangat penting dalam mencapai efektivitas kerja, seandainya tidak ada deskripsi kerja, maka akan timbul masalah dalam peningkatan efektivitas perusahaan, karena karyawan tidak dapat bekerja dengan baik sehingga efektivitas kerja mereka menurun. Oleh karena itu diperlukan deskripsi kerja yang lebih baik sehingga dapat menjadi penentu dalam meningkatkan efektivitas kerja karyawan.
Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan belum cukup baik. Ada beberapa karyawan yang masih belum menyelesaikan tugasnya dengan tepat waktu.
4.6.2 Pengaruh Koordinasi Terhadap Efektivitas Karyawan
Berdasarkan uji signifikasi Parsial (Uji t) terlihat bahwa secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara koordinasi (X2) terhadap efektivitas karyawan (Y) dengan tingkat signifikansi sebesar 0.032<0,05 dengan demikian secara parsial koordinasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas karyawan.
Hal inididukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Prianatama (2009) dengan judul “Pengaruh Koordinasi Terhadap Peningkatan Efektivitas Kerja Pada PT PLN IV (Persero) Medan” hasil penelitian menunjukkan bahwa koordinasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap efektivitas karyawan pada PT PLN IV (Persero) Medan. Hal ini berarti jika variabel koordinasi ditingkatkan maka efektivitas karyawan juga akan meningkat. Hasil penelitian menunjukkan thitung > t tabel yaitu 3,419 > 2,000 dan tingkat signifikansi 0,000 <0,05.
akan terjadi kekacauan, perselisihan dan kesamaan pekerjaan atau kekosongan pekerjaan sehingga efektivitas kerja tidk tercapai.
BAB V
Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka peneliti mengambil kesimpulan dan memberikan saran yang dapat bermanfaat untuk perusahaan dan penelitian selanjutnya.
5.1 Kesimpulan
1. Variabel Deskripsi Pekerjaan (X1) dan Koordinasi (X2) secara bersama-sama atau simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Efektivitas Karyawan (Y) pada PT PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan. 2. Berdasarkan hasil Uji-t dapat disimpulkan bahwa variabel deskripsi
pekerjaan dan koordinasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas karyawan pada PT PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis dapat memberikan saran sebagai berikut:
1. Dalam penelitian ini, variabel deskripsi pekerjaan merupakan variabel yang dominan mempengaruhi efektivitas karyawan. Oleh sebab itu, sebaiknya PT PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan harus lebih bertanggung jawab atas tugas yang diberikan perusahaan dari perusahaan
2. Variabel koordinasi merupakan variabel dominan kedua yang mempengaruhi efektivitas karyawan. Oleh sebab itu, sebaiknya PT PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan meningkatkan koordinasi di antara karyawan dengan cara melaksanakan tugas dengan tim, meningkatkan kerjasama yang baik, meningkatkan komunikasi akan meningkatkan informasi antar pegawai sehingga dapat bekerja secara kordinir
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Deskripsi Pekerjaan
2.1.1 Pengertian Deskripsi Pekerjaan (Job Description)
Hasibuan (2003:32) menyatakan bahwa “analisis jabatan adalah menganalisis atau mendesain pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan, bagaimana mengerjakannya dan mengapa pekerjaan itu harus dilakukan”. Kegunaan analisis yaitu mendapatkan kualitas dan kuantitas pegawai yang tepat yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi, pelatihan, organisasi, perkenalan, penyuluhan, hubungan ketenagakerjaan serta perencanaan kembali jabatan. Dengan adanya perancangan pekerjaan yang jelas, maka akan semakin produktif dan berprestasi sehingga keuntungan ekonomis dari deskripsi pekerjaan akan diperoleh.
Pophal (2008:8) menyatakan bahwa “pembagian kerja adalah rekaman tertulis mengenai tanggung jawab dari pekerjaan tertentu. Dokumen ini menunjukkan kualifikasi yang dibutuhkan untuk jabatan tersebut dan menguraikan bagaimana pekerjaan tersebut berhubungan dengan bagian lain dalam perusahaan”.