KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas diselesaikannya penyusunan
Pedoman Promosi Kesehatan bagi Perawat Kesehatan masyarakat sebagai
bentuk koordinasi Upaya Promosi Kesehatan dan Upaya Keperawatan
Kesehatan Masyarakat di Puskesmas.
Oiharapkan pedoman ini dapat membantu perawat di Puskesmas sebagai
pelaksana perawatan kesehatan masyarakat maupun tenaga kesehatan lainnya
di Puskesmas dalam melaksanakan tugas pemberdayaan masyarakat agar
mandiri mengatasi masalah kesehatan .
Pedoman ini akan memberi manfaat apabila ditindaklanjuti dengan penerapan di
lapangan , untuk itu sangat diharapkan dukungan semua pihak , khususnya
pengelola pelayanan kesehatan di propinsilkabupaten/kota dan Puskesmas.
Oengan pedoman ini perawat di Puskesmas sebagai ujung tombak di lapangan
diharapkan menjadi lebih terampil dan meningkat kemampuannya dalam
melakukan pendidikan kesehatan kepada masyarakat dengan keluarga sebagai
prioritas.
Kami menyadari keterbatasan tim dalam menyusun pedoman ini, sehingga
meskipun tim telah bekerja dengan optimal, mungkin masih ada kekurangan dan
pedoman ini. Kami mengundang saran dan perbaikan temadap pedoman ini.
Jakarta,
Mei 2006
Oirektur Oinas Pelayanan Keperawatan
r.
Mセ@.. -
':" :>n [ pko
s.-r'
I. I,Ilk
:
'l4J1.4..-:.P!!..
T .
I l't -
4-08
Ora. Herawani, M.Kes, M.Kep
lr
'J ..U
セ ゥ@
.: .. .. . ... ..
U:·.:·.·.·.·.·.·..:·
DAFTAR ISTILAH DAN SINGKA TAN
ANC
Afektif
Basic nursing care
BP
DBD
Ditjen Binkesmas
Holistik
JPKM
KAK
KB
Kelompencapir
Kesling
KIA
Kognitif
Konselor keperawatan
Kuratif
LCD
Motorik
3M
3M plus
MTBM
MTBS
ODHA
PAK
PAHK
Peer Group Education
Perkesmas
PHBS
POD
Polindes
Posyandu
Preventif
Promkes
Promotif
PSN
Ante natal care (pemeriksaan kehamilan secara
teratur)
Sikap
Tindakanlintervensi keperawatan pada individu yang
bersifat sederhana untuk memenuhi kebutuhan dasar
Balai Pengobatan adalah poliklinik pada unit rawat
jalan puskesmas
Demam Berdarah Dengue
Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat
menyeluruh
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat
Kelainan Akibat Kerja
Keluarga Berencana
Kelompok pendengar, pembaca dan pemirsa
Kesehatan lingkungan
Kesehatan Ibu dan Anak
Pengetahuan
Perawat yang memberikan konseling dalam bidang
keperawatan
Upaya kesehatan dalam pengobatan
Alat bantu elektronik dalam presentasi
Tindakan
Menguras, mengubur, menutup
3M, tindakan memberantas jentik dan menghindari
gigitan nyamuk
Manajemen Terpadu Bayi Muda
Manajemen Terpadu Balita sakit
Orang dengan HIV/AIDS
Penyakit Akibat
k・セ。@Penyakit Akibat Hubungan Kerja
Pendidikan kelompok sebaya
Perawatan
kesehatan
masyarakat
yaitu
upaya
pelayanan kesehatan yang dilaksanakan terintegrasi
dalam U KM dan U KP
Perilaku hidup bersih dan sehat
Pos Obat Desa
Pondok bersal in desa
Pos pelayanan terpadu
t Jpaya
kesehatan
dalam
pen ceg ah an
penyakiUmasa lah kesehatan
Promosi Kesehatan
Pusling
Pustu
Puskesmas TT
P3M
P2HBS
Rehabilitatif
Role Model
SBH
Strategi
SOP
SPK
SPM
TOMA
TOAG
UKK
UKP
UKM
UPT
VCT
Visi
WHO
Puskesmas Keliling
Puskesmas Pembantu
Puskesmas dengan uniUtempat rawat inap
Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Upaya kesehatan dalam pemulihan kesehatan
Model peran yang dapat dicontoh
Saka Bhakti Husada
Cara yang ditetapkan untuk mencapai tujuan
Standar Operating Procedure (prosedur kerja)
Sekolah Perawat Kesehatan pada jenjang pendidikan
menengah
Stan dar pelayanan minimal yang harus dicapai
pemerintah
daerah
kabupaten/kota
berdasarkan
indicator
ォゥョ・セ。@dalam pembangunan kesehatan
Tokoh Masyarakat
Tokoh Agama
Upaya Kesehatan
k・セ。@Upaya Ksehatan Perorangan yaitu segala usaha
dalam bidang kesehatan yang ditujukan kepada
individu/perorangan
Upaya Kesehatan Masyarakat yaitu segala usaha
pelayanan dalam bidang kesehatan yang ditujukan
kepada masyarakaUkomunitas
Unit Pelaksana T eknis
Voluntary Counseling and Testing (kesediaan untuk
menerima konseling dan melakukan pemeriksaan
darah)
Sesuatu/pandangan yang ingin dicapai
World Health Organization atau organisasi kesehatan
dunia
DAFTAR lSI
Kata Pengantar
halaman
Daftar istilah
D. Sasaran Pedoman .. .. .. . ... . .. .... .. .. ... .
BAB I.
PENDAHULUAN
A
Latar belakang .. ..
B. Dasar Hukum
.... .. .. .. ... .... ... ..
1
C. Tujuan Pedoman . ... . . .. .. . .
3
4 4BAB II. KEPE RAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT
DALAM PROMOSI KESEHATAN
A Pengertian ..
.. .. .. . . ..
. .. .. .. .. .
5
B. Peran Perawat dalam Promosi Kesehatan .. .. ... .. . '. ' .. . .
8C Sasaran ... .. ..
10
D. Strategi ... . . .. ..
10
BAB III. LANGKAH-LANGKAH PROMOSI KESEHATAN
OLEH PERAWAT KESEHATAN MASYARAKAT
A
Langkah-Langkah ... .
13
B. Materi Promosi Kesehatan (matrik) .. ... . ... .. .
2 5
BAB IV. PENUTUP ... .... ... .. ... . .. .. . . .... .. . . ... . .... .
58
Daftar Pustaka
Lampiran
1. Perubahan Peri laku .
... .. .... ..
Lampiran 1-1
2. Komunikasi .. .
. . ... ... . .
Lampiran 2-3
3. Pesan .
. .. .. ... ... . ,
... .. .... .
Lam piran 3-5
4. Metode dan Teknik Promosi Kesehatan ., .. ... .. .
Lampiran 4-8
5. Curah Pendapat (brain storming) .. .. .. ... .. .
Lampiran 5- 12
6. Ceramah .
Lampiran 6-13
- -- - - -- - - - - -
--KONTRIBUTOR
Adin Nulkhasanah, dr (Puskesmas Kuripan, Lombok Barat-NTB);Azwan Anwar,
SKM, IMKes (Dinkes Propinsi Sumatera Selatan); carmelia Basri, dr, MEpid
(P2ML); C. Yekti Praptiningsih, drg. M. Epid (SubditISPA, P2ML); Eko Saputro,
SKM (P2ML); Fahmi Oarsa (Puskesmas Cengkareng,OKI Jakarta); Guppianto
Susilo, SE ( Puskesmas Kasihan II, Bantu,! 01 Yogyakarta; Herie Firmaningsih,
Ora. MKes (Oit. Keperawatan&KM); Ismoyowati, SKM, MKes (pusat Promkes); I
Wayan Widaya, dr, MPH (Subdit Oiare, P2ML); Juzi Oelianna, dr (Subdit
Arbovirosis, 'P2 82); Kinsar Sihaloho, SH (Yanmed&Gigi Oasar); Komaria Siregar,
Sf<Mm MEpid (Oit. Keperawatan&KM); Lidiya Sembiring (Puskesmas Tebet);
Mikyal faralina, SKM (P2ML); Mulyanah abdu!haq, SKM, Mkes Kes. Komunitas);
Mutiara Sihotang, SKM, Mkes (OiL Keperawatan&KM); Noor Kinteki, MPH (Dit.
Keperawatan&KM); Petronella M. Risarnasu, dr (Puskesmas Sentani Jayapura);
Rasmanawati, SKp. MM (Oit. Keperawatan&KM) Ratna Kirana, drg, MS (Kesga);
Rose Wahy u Wardhany, OCN (Gizi Masy.); Suhartati, SKp. Mkep (Oit.
Kepe rawatan&KM); Suwami Sultani, BSe (Oil Keperawatan&KM); Tanty
Herawaty , SKM , Mkes (Pusat Promkes): Uswati, AMK (Oinkes IKabupaten
Bangka Tengr h, Bangk 3 8 elltung); Wahyu Wldagdo, MKep, SpKom (PPNI);
Wiwin Wiarsih, SKp, MN (FIK-U I), Yeti Intarti, SKM , MKes (S ubdit malaria Dit.
P2B2)
BABI
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 131 tahun 2004
tentang Sistem Kesehatan Nasional bahwa penerapan pendekatan
pelayanan kesehatan primer yang secara global telah diakui sebagai
pendel<atan yang tepat dalam mencapai kesehatan bagi semua.
Dengan demikian perubahan kearah paradigm a sehat yang sudah
dicanangkan sejak 1999 merupakan strategi pembangunan kesehatan
yang harus terus dikembangkan . Pembangunan kesehatan untuk
mencapai Indonesia Sehat 2010 bertujuan meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tinginya. Untuk mencapai
tujuan tersebut, diperJukan upaya dari seluruh potensi bangsa baik
masyarakat, swasta maupun pemerintah pusat dan daerah .
Dengan diber1akukannya UU No . 22 dan 25 tahun 1999 maka peranan
pemerintah daerah diakui sebagai penyelenggara pembangunan yang
sang at penting dan menentukan terhadap keberhasilan tercapainya
tujuan pembangunan nasional termasuk pembangunan kesehatan.
Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No. 1457 tahun 2003 maka
kinerja pemerintah daerah dalam pembangunan kesehatan akan
diukur dengan menggunakan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang
telah ditetapkan.
(Ditjen Binkesmas 2003). Meskipun jumlahnya cukup besar, tetapi
kualitas
peraw at
puskesmas
masih
kurang
ka rena
86,53%
berpendidikan SPK dan kura ng mendapat i<e.:;empatan mengikuti
pelatih an teknis sesuai pe ran dan fungsinya (WHO-DEP KES, 2001).
Perawat kesehatan
masyarakat
merupakan
tena ga
kesehata n
te rdepan yang memberikan pelayanan kesehatan ke pad a masyarakat
teru tama di daerah terpenei l, yang akan memberikan kontribusi
strategis terhadap kinerj a Puskesmas secara keseluruhan .
Peran utama perawat kesehatan masyarakat selain memberikan
asuhan keperawatan juga sebagai pendidlkJpenyulu h kesehatan yang
merupakan bagian
dari
promosi
kesehatan.
Oleh
sebab itu ,
kemampuan dalam melaku kan promosi kesehatan den gan baik dan
benar harus dimiliki oleh setiap perawat kesehatan masyarakat.
Berdasa rkan
hal
tersebut
perlu
disusun
Pedoman
PromosJ
Kesehatan bagi Perawat Kesehatan Masyarakat yan g dih arapkan
dapat mem andu perawat kesehatan masyarakat dalam melaksanakan
tugasnya untuk mencapai hasil yang optimal melalui pemberdayaan
peorangan , Ikelompok maupun masyarakat agar hidup bersih dan
sehat serta berperan aktif dalam setiap upaya kesehatan.
B. DASAR HUKUM
1. Undang Undang No . 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara
3495)
2. Undang Undang No . 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60 , Tambahan Lembaran
Negara 3839)
3. Peraturan Pemerintah 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehata,n
(Lembaran Negara Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3637)
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI No . 1239 tahun 2001 tentang
Registrasi dan Praktik Keperawatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan Rl No. 1575 tahun 2005 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan RI
6. Keputusan Menteri Kesehatan RI No . 1457 tahun 2003 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota
7. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 128 tahun 2004 tentang
Kebijakan Dasar Puskesmas
8. Keputusan Menteri Kesehatan RI, No. 131
'
tahun 2004 tentang
Sistem Kesehatan Nasional
c.
TUJUAN PEDOMAN
Umum:
Meningkatnya
kemampuan
perawat
kesehatan
masyarakat
di
Puskesmas dalam melaksanakan promosi kesehatan
Khusus:
1. Dipahaminya konsep dasar Perkesmas
2. Dipahaminya konsep dasar promosi kesehatan masayarakat
3. Dipahaminya strategi promosi kesehatan masyarakat dalam
pembelian asuhan keperawatan
D. Sasaran Pedoman
1. Perawat Puskesmas (perawat kesehatan masyarakat)
2. Kepala Puskesmas dan Tenaga kesehatan lain di Puskesmas
3. Pengelola program pada tatanan pelayanan Puskesmas,
Kabupaten/Kota , Propinsi dan Pusat
BAB II
PROMOSI KESEHATAN DALAM KEGIATAN
KEPE RAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT
A.
Pengertlan
I.
PROMOSI KESEHATAN
Pro mosi kesehatan adala h upaya memberdaya ka n perorangan,
kelo mpok dan masyara kat agar memelihara. meni ngkatkan dan
melindu ng i kesehatan nya
melalui
peningkatan
pengetahuan,
kema uan da n kema mpuan serta mengemba ngkan ikli m yang
mend ukung , dilakukan da ri oleh dan untuk masyarakat sesuai
dengan faktor buda ya setem pat Yang ingi n dicapa i melalui
pendekatan ini adalah mening katkan ke sadaran, kemauan dan
keteram pil an untuk berperi laku hid up bersih dan se ha t.
2.
KEPERAWATA N KESEHATAN MASYARAKAT
Suatu bidang dalam keperaw atan yang merup akan perpaduan
antara kep erawatan dan kesehata n masyarakat den gan dukungan
pe ran serta aktif masyara kat. Mengutamakan pelayanan promotif
dan preventif secara ber1<esinambungan tanpa mengab aikan
pe layana n kuratif dan reh abilitatif secara menyeluruh dan terpadu.
Dituj ukan kepada individu , keluarga , kelompok dan masyarakat
sebagai satu kesatu an yang utuh melalui proses keperawatan.
untu k ikut meningkatkan fungsi kehidupan manusia seca ra optim al ,
seh ingga man diri dalam upaya kesehatannya (Rapat Kerja
Keperawatan Kesehatan Masyarakat, 1989)
Tujuan pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat adalah
untuk
meningkatkan
kemandirian
klien
(individu ,
kelu arga,
kelompoklmasyarakat yang berisiko tinggi dan renta n) dalam
mengatasi masalah kesehatan akibat faktor-faktor keti daktah uan ,
ketidakmauan dan ketidakmampuan dalam menyelesaikan masala h
kesehatan .
a.
Asuhan Keperawatan
Rangkalan kegiatan pada praktik keperawatan yang diberikan
langsung kepada pasien/klien pada berbagai tingkat pelayanan
kesehatan . Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan
metodologi proses keperawatan dengan berpedoman pada
standar asuhan keperawatan yang
dilandasi oleh etika
keperawatan dalam lingkup wewenang serla tanggungjawab
perawat.
Pengkajian masalah Kesehatan; (2) Perumusan diagnosa
keperawatan; (3) Penyusunan rencana asuhan keperawatan ; (3)
Pelaksanaan asuhan keperawatan ; (4) Penillaian asuhan
keperawatan .
Proses Keperawatan merupakan suatu metode ilmiah yang
sekaligus merupakan panduan dalam memberikan asuhan
keperawatan yang berkualitas, dalam rangka membantu
pasien/klien
mengatasi
masalah
kesehatannya
seka'ligus
meningkatkan kemampuan klienl pasien untuk mengatasi
masalahnya secara mandiri.
[image:12.472.109.415.28.613.2]Dengan dasar terse but, maka klien/pasien harus selalu
dilibatkan secara aktif. sehingga pada akhirnya mampu
mengatasi permasalahannya secara mandiri. (Gam bar 1.)
Gambar 1.
Proses alih peran perawat kepada klien da/am asuhan keperawatan
-- ' ... ... ""...
l'eran pera_t
Peron klien/keluarga
b. Strategl Pelaksanaan Perkesmas
Strategi yang ditetapkan dalam pelaksanaan upaya Per1<esmas
adalah dengan mengintegrasikan Per1<esmas dalam semua
upaya !<esehatan wajib (Promkes, KIAlKB , Gizi, Kesling , P3M.
dan Pengobatan) maupun upaya kese!latan pengembangan
(Kesehatan Usila, Kesehatan Kerja, dll) di Puskesmas. Karena
Per1<esmas merupakan suatu pendekatan yang komprehensif
dan
menggunakan metoda yang
sistematik.
diharapkan
Perkesmas dapat memberikan dampak ungkit yang besar
temadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan
tercapainya tujuan pembangunan kesehatan di daerah mengacu
pada Standar Pelayanan Minimal (Gambar 2.)
Gambar 2
Integrasi Perkesmas dengan Upaya Kesehatan di Puskesmas
Keterpa duan Keperawa tan Kesehatan Masyarakat
Dalam Upaya Kesehatan Puskesmas
Promkes KIA & Gi.zi P2M Kesling Pengobatan
KB
Upaya
Upaya
Kes Kes
Pengem Pengem
bangan
bangan
Keperawatan Kesehatan
Masyarakat
1 1
1
1 1 1
Indikator Pelayanan Kesehatan
(Standar Pelayanan Minimal Kab/Kota)
Keterangan:
Upaya kesehatan pengembangan
Upaya keseh atan lain sesuai
kebutu han daerah setempat
B. PERAN DAN FUNGSI PERAWAT 01 PUSKESMAS DALAM
PROMOSIKESEHATAN
Perawat di Puskesm as, sebagai perawat kesehatan minimal dapat
berperan sebaga i (1) pe mberi pelayanan kesehatan melalui asuhan
keperawatan; (2)
pendidiklpenyuluh kesehatan; (3) penemu kasus,
(4)
penghu bung
dan
koordinator;
(5)
pelaksana
konseling
keperawatan ; dan (6) mode l peran (role model) .
Dua peran pe rawat kesehatan masyarakat yaitu pendidikan dan
penyu luhan kesehatan serta konseling keperawatan kepad a ind ividu,
keluarg a, kelompok , masyarakat ,
merupakan bagian darl rua ng
lingkup promosi kesehatan . Berdasa ri<an peran tersebu t, perawat
kese hatan
masyarakat
diharapka n dapa t mendorong
individu,
keluarga, kel om po k, masyarakat mencapai tujuan perubahan perilaku
untuk hidup be rsih dan sehat yang meru paka n vis i dari promosi
kesehatan .
Sebagai pendidikipenyuluh ke sehatan , fungsi yang dil akukan yaitu
1. Mengkaji kebutuhan klien/ pasien untuk menentukan kegiatan yang
klien/pasien , kebutuhan apa yang diperlukan agar klien/pasien
tahu , dan apa yang ingin d,iketahui dari klien/pasien .
2, Meningkatkan dan memeluhara kesehatan klien/pasien melalui
penyuluhan/pendidikan kesehatan
3. Melaksanakan penyuluhanlpendidikan kesehatan untuk pemulihan
kesehatan klien/pasien antara lain tentang pengobatan , hygiene ,
tindakan (treatment) , gejala dan tanda-tanda adanya komplikasi, dll
4. Menyusun program penyuluhan/pendidikan kesehatan baik untuk
topik sehat atau topik sakit (tidak sehat) , seperti nutrisi ,
latihan/olahraga , penyakit dan pengelola penyakit, dll
5, Menajarkan kepada
klien/pasien informasi tentang
tahapan
perkembangan
6. Membantu klien/pasien untuk memilih sumber i'nformasi kesehatan
dari buku-buku, koran , TV, teman, dll
Sebagai pelaksana konseling keperawatan, perawat melaksana'kan
fungsi , anatara lain
1, Memberikan informasi , mendengarkan secara objeetif, memberikan
dukungan, memberikan asuhan dan menjaga kepercayaan yang
diberikan klien/pasien.
2. Membantu klien/pasien
untuk mengidentifi,kasi masalah serta
faktor-faktor yang mempengaruhi.
3, Memberikan
petunjuk
kepada
klien/pasien
untuk
mencari
pendekatan , untuk pemecahan masalah, dan memili eara
pemecahan masalah yang tepat.
4, Membantu klien/pasien menenukan pemeeahaan masalah yang
dapat dilakukan
1. Lingkup Promosi Kesehatan
Lingkup promosi kesehatan meneakup:
a, Strategi, promosi kesehatan yaitu advokasi , bin a sua sana dan
gerakan (pemberdayaan) masyarakat.
b. Tatanan,
kegiatan
promosi
kesehatan
dilakukan
untuk
meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di tatanan
keluarga , tatanan sekolah, tatanan tempat kerja, tatanan tempat
-tempat umum dan tatanan sarana kesehatan .
e, Prioritas peri/aku
yang akan dikembangkan berdasarkan program
kesehatan yang dilaksanakan, maka 'keg,iatan dilakukan untuk
mengembangkan aspek perilaku sehat tertentu, misalnya yang
berkaitan dengan kesehatan KIA, gizi , kesehatan lingkungan, gaya
hidup , Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM), dsb.
Sesuai kebutuhan , kondisi dan situasi di masingmasing tatanan.
c.
SASARAN
Sasaran promosi kesehatan yang dilaksanakan oleh perawat adalah
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat Agar promosi
kesehatan dapat lebih tepat sasaran , maka sasaran tersebut perlu
dikenali secara lebih khusus, rinei dan jelas melalui. pengelompokan
sasaran promosi kesehatan meliputi sasaran utama (primer), sasaran
antara (sekunder) dan sasaran penunjang (tertier)
1)
Sasaran Primer (sasaran utama) yaitu mereka yang diharapkan
akan menerapkan perilaku baru
2)
Sasaran Sekunder (sasaran antara) yaitu mereka yang dapat
mempengaruhi sasaran primer
3)
Sasaran Tertier (sasaran penunjang) yaitu
mereka
yang
berpengaruh
terhadap
keberhasilan
kegiatan , seperti
para
pengambil keputusan atau penyandang dana
Misalnya:
Promosi
kesehatan
yang
dilakukan
oleh
perawat
kesehatan
masyarakat di keluarga dengan penderita TBC BTA (+), maka sasaran
utamanya ,pendenta TBC , sasaran antara anggota keluarga , sasaran
penunjang , kader kesehatan , Ketua RT/RW, dll.
D.
STRATEGI PROMOSIKESEHATAN
Agar pelaksanaan promosi kesehatan yang dilakukan perawat di
Puskesmas dapat mencapai tujuan, maka perlu dilakukan strategi
promosi kesehatan yang pelaksanaanya dilakukan bekerja sama
dengan tenaga kesehatan dan sektor terkait, sebagai berikut •
a. Advokasi yaitu pendekatan pimpinan dengan tujuan untuk
mengembangkan kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.
Yang diharapkan dari pendekatan ini antara lain : kebijakan yang
mendukung,
peraturan-peraturan
yang
mendukung
untuk
mempengaruhi terciptanya prilaku hidup bersih dan sehat, adanya
dukungan dana atau sumber daya lainnya. Kegiatan yang dapat
dilakukan antara lain pendekatan perorangan melalui lobi , dialog ,
negoisasi , debat, petisi, mobilisasi , seminar dan lain-lain.
b. Bina Suasana yaitu penciptaan situasi yang kondusif intuk
memberdayakan prilaku hidup bersih dan sehat. Prilaku hidup
sehat dapat tercipta dan berkembang juka lingkungan menduk ung
hal ini. Lingkungan disini mencakup lingkungan fisik , sosial budaya ,
ekonom i dan politik .
c. Gerakan Pemberdayaan (empowerment) Masyarakat yaitu
gerakan dan , oleh dan untuk masyarakat
mengenali dan
mengatasi masalah kesehatan sendiri serta untuk memelihara,
meningkatkann dan melindungi kesehatannya Yang ingin dicapai
melalui pendekatan ini adalah meningkatkan kesadaran, kemauan
dan keterampilan untuk berprilaku hidup bersih dan sehat.
BAB III
LANGKAH-LANGKAH PROMOSI KESEHATAN
OLEH
PERAWAT KESEHATAN MASYARAKAT
Dalam melakukan promosi kesehatan terhadap individu, keluarga dan
kelompoklmasyarakat di Puskesmas, maka perawat kesehatan masyarakat
harus menerapkan prinsip-prinsip asuhan keperawatan melalui strategi
promosi kesehatan.
Untuk mencapai keberhasilan yang optimal maka
promosi kesehatan harus dilaksanakan dengan melakukan koordinasi lintas
program, lintas sektor,
dan masyarakat (swasta, lembaga swadaya
masyarakat, organisasi massa, toma , toga , dll).
Sesuai dengan peran dan kompetensinya, titik berat pelaksanaan promosi
kesehatan oleh perawat kesehatan masyarakat pad a aspek pemberdayaan
individu, keluarga, dan kelompoklmasyarakat melalui pendidikan/penyuluhan
kesehatan . Sedangkan pada aspek advokasi dan bina suasana maka
perawat kesehatan masyarakat harus berkoordinasi dengan penanggung
jawab upaya promosi kesehatan baik di tingkat Puskesmas maupun tingkat
kabupaten/kota .
Pendidikan
kesehatan/Penyuluhan
kesehatan
merupakan
salah
satu
intervensi dari tindakan keperawatan yang ditujukan baik kepada klien
sebagai individu, keluarga, kelompok dalam lingkup promosi kesehatan.
Pelaksanaan penyuluhan/pendidikan kesehatan oleh perawat kesehatan
masyarakat
harus
dilaksanakan
berdasarkan
prinsip-prinsip
tingkat
pencegahan (level of prevention) meliputi : (1) pencegahan tingkat I/primer
(pendidikan kesehatan dan per1indungan spesifik); (2) pencegahan tingkat
Il/sekunder (deteksi dini dan intervensi yang tepat); (3) pencegahan tingkat
Ili/tersier (pemeliharaan dan rehabilitasi).
A. Langkah-Langkah
Setelah melalui proses pengkajian awal, apabila ditetapkan pendidikan
kesehatan sebagai salah satu intervensi keperawatan, maka proses
pendidikan kesehatan oleh perawat kesehatan masyarakat harus kembali
menerapkan prinsip-prinsip asuhan keperawatan meliputi : pengkajian,
diagnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi. Hal ini berarti bahwa
untuk melakukan pendidikan kesehatan yang bermutu dan memberikan
hasil yang bermanfaat bagi klien, perawat kesehatan masyarakat harus
melakukan suatu proses pengkajian dan tidak serta merta melakukan
pendidikan kesehatan terhadap klien.
1. PENGKAJIAN
a. Tujuan
Diperolehnya informasi dari individulkeluarga/kelompok tentang
kondisi kesehatan, berbagai hal yang dapat mempengaruhi proses
pelaksanaan pendidikan kesehatan. Informasi tersebut diper1ukan
karen a akan mempengaruhi pemilihan materi metode , dan media
pendidikan kesehatan .
b. Metoda: Pengamatan langsung dan wawancara, dan mempelajari
data yang telah ada (medical record Ikartu rawat jalan)
c.
Aspek yang dikaji:
1) Riwayat keperawatan
Inform asi
yang
dipenukan
melalui
pengkajian
riwayat
keperawatan
adalah
hal-hal yang
dapat mempengaruhi
kebutuhan be lajar, meliputi:
(1) Usia
Misalnya: cara pen yam paian inform asi pada lansia secaraa
lambat dan berulang
(2) Pemaham an dan persepsi khen tentang masalah kesehatan
Misalnya: TB bukan merupakan penyakit keturuna n/kutukan
(3) Keyakinan dan prakti k tentang kesehatan
Misalnya: lebih mem ilih dukun dari pada dokter
(4) Faktor budaya
Misalnya: kebiasaan makan makanan benemak tinggi pada
suku tertentu
(5) Faktor ekonomi
Pemberian contoh dalam penyusunan menu makanan
disesuaikan dengan keadaan ekomomi klien
(6) Gaya belajar
Misalnya ada klien baru dapat menerima informasi dengan
baik dengan menggunakan alat bantu/ddemontraasi
(7) Faktor pendukung pada klien
Misalnya adanya keterlibataaan keluarga sebagai pengawas
menelan obat
pengobatan.
pada penderita TB dalam
kepatuhan
2)
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dapat juga digunakan untuk mengkaji
kebutuhan belajar klien antara lain:
(1) Status mental
Misalnya: klien yang sedang tegang atau bersedih akan sulit
menerima informasi yang akan diberikan
(2) Tingkat energi dan status gizi
Misalnya:
pada
keadaan
kurang
asupan
makanan/malnutrisii, klien akan sulit menerima informasi.
(3) Kapasitas fisik klien
untuk belajar dan untuk melakukan
TAlC AAN
d. Hasil pengkajian
1) Ketidaksiapan untuk belajar
Beberapa klien sering tidak siap untuk belajar. Untuk itu perawat
perlu mengkaji penyebab ketidaks.iapan belajar tersebut yang
meliputi:
• Kelidaksiapan fisik ,
seperti adanya kelelahan , nyeri dan
keterbatasan pergerakan
• Ketidaksiapan emosi , seperti adanya kecemasan , bersedih,
dan marah
• Ketidaksiapan kognitif, seperti adanya pengaruh dari
obat-obat yang diminum .
2) Motivasi
Motivasi yang ada pad a diri klien sangat berpengaruh dalam
kebutuhan klien untuk belajar dan mendapatkan informasi .
Perawat dapat meningkatkan motivasi klien untuk belajar
dengan cara:
• Menghubungkan belajar dengan nilainilai yang ada pada
klien.
• Membantu menciptakan situasi belajar klien yang nyaman
dan tidak mengancam.
• Memberikan pujian kepada klien yang memperlihatkan
kemajuan dalam belajar.
• M'emberikan dukungan dan menganjurkan klien belajar
• Mendorong klien untuk belajar mandir.
3) Tingkatan kemampuan membaca
Tingkat kemampuan membaca klien sangat berpengaruh
terhadap kemampuan untuk menerima informasi selama ini ,
untuk itu perawat perlu mengkaji tingkat kemampuan membaca
klien, untuk menetapkan strategi pendekatan belajar yang tepat.
e. Diagnosa Keperawatan
1) Tujuan:
Dirumuskannya masalah yang dihadapi klien yang terkait
dengan pendidikan kesehatan yang akan diberikan
2) Metoda
Analisis data/informasi berdasarkan hasil pengkajian
3) Rumusan Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan berkaitan dengan kebutuhan belajar
klien secara umum dapat dikelompok dalam kategori diagnosa
sebagai berikut :
a) Berdasarkan RESPON KLiEN
Conto h.
• Kurang pengetahuan tentang diet pada penyakit diabetus
mellitus berhubungan dengan belum lerbiasanya dengan
anjuran terapi diet yang diberikan
b) Berdasarkan ETIOLOGI
• Risiko perubahan pola asuhan berhubungan de ngan
kurang pengeta hua n tentang ketrampilan merawat bayi.
• Risiko infeksi berubungan dengan kurang pengetahuan
penyakit yang dapat ditularkan me/atui hubungan seksua/
dan pencegahannya
2. PERENCANAAN
a. Tujuan
Menetapkan apa yang ingi n dieapai dalam mengata si masalah
b. Aspek dalam perencanaan meliputi:
1) TUJuan
2) Sasaran
3) Metoda dan med ia
4) Materi
5) Tempat
6) Langkah-Iangkah
c. Tahapan
Dalam menyusun reneana pengajaran me liputi tahap-tahap berikut:
1) Menetapkan prioritas pengajaran
Kebutuhan belajar klien disusun berurutan menurut priorilas
kebutuhan be lajar Perawat dan kli en dapat seeara
bersama-sama menetapkannya karena dengan melibatkan klien akan
menmgkatkan motivasi klien untuk belajar sesuai dengan
kebu tu hannya.
2) Menyusun kriteria yang diharapkan
Pe rawat perlu menyusun kriteria yang diharapkan dapat terjadi
dal am proses belajar meliputi •
1) Keadaan/kondisi ti ngkah laku klien yang diharapkan
2) Aktifitas klien yang dapa t diamati dan diuku r
3) Kondisi bagaiman a aktifitas tersebut dilakukan kli en
4) Kriteri a waktu yang spesifik da lam kegiatan belaJar
3) Memilih materi
2) Informasi yang terbaru
3) Sesuai dengan latar belakang klien meliputi usia, budaya
dan kemampuan menyerap informasi
4) Konsistensi
informasi yang
diberikan
perawat
dalam
mengajar.
4) Menentukan strategi mengajar
Metode mengajar yang dapat digunakan perawat harus disesuai
dengan kondisi klien, bahan yang akan disampaikan oleh
pengajar. Misalnya seseorang yang tidak dapat membaca
materi
dapat diberikan dengan diskusi dan menggunakan
media gam bar (Iembar bali.k) .
3.
IMPLEMENTASI
a.
Tujuan
Melaksanakan pendidikan kesehatan sesuai dengan rencana yang
telah ditetapkan
b.
Hal-hal yang perlu diperhatikan
Perawat tidak perlu terpaku pada rencana yang telah disusun.
Rencana dapat direvisi segera bila dalam pelaksanaan ada
perubahan dalam kondisi khen atau faktor eksternal klien. Yang
perlu diperhatikan dalam mengajar:
1) Kesesuaian dan tepat waktu yang memungkinkan klien untuk
belajar pada setiap pertemuan .
2) Lingkungan dapat menghambat atau membantu dalam proses
belajar
3) Alat Bantu dapat membantu memfokuskan perhatian klien
dalam belajar.
4) Belajar akan lebih efektif bila klien menemukan materi yang
mereka butuhkan
Diagnosa
o Risi ko bertambah parahnya penyakit berhubungan dengan ketidak patuhan
minum obat
o Risiko kehilangan waktu kerja lebih banyak berhubungan dengan sakitnya
yang t idak dioboti (bertambah paroh)
o Kur ong pengetahuan tentang risiko penyakit TBC berhubungan dengan
kurangnya mi not unt uk bel ajar.
PERENCANA AN
Tujuan :
o Menumbu hkan minot belojar tentang TBC bagi Bapak dan 1bu A
o Pe rubahan peril aku untuk minum obat ter atu r dan hidup bersih dan sehat
serta mencegah penularan
Kriteria yang diharapkan
o 1bu dan Bapak A mau menyediakan wakt u untuk menerima pendidikan
kesehat an
o Bapak A minum obat secara teratur
o Bapak dan 1bu A dapat memfasilitasi hidup bersih dan sehat untuk
mencegah penu loran
o Bapok dan 1bu A mengaj ok onggota keluorgonyo untuk memeriksakan dahak
ke puskesmas
Metoda: Wawancara dengan menggunakan media, demontrasi menu makanan
seimbang dan prilaku mencegah penularan (penutup mulu t soot batuk , tidak
membuang dahak sembarangan)
Media
: lembar balik, leaflet, Buku Pedoman Penanggu langan TBC
Materi
: Materi TBC pada pencegahan tingkat I I
Tempat : Di rumah keluarga pada Sore hari (dengan membuat perj anjian terlebih
dahulu)
LANGKAH-LANGKAH IMPLEMENTASI
1.
Wawancara
Persiapan
Mendapatkan i nformasi lengkap atau
Untuk menyampaikan informasi lengkap atau
Untuk menyampaikan informasi baru
o Menentukan isi pesan (pokok-pokok pesan) yang akan disampaikan
o Menentukan saSaran (Bapak dan Ibu A)
o Menentukan waktu (bisa melakukan perjanjian dulu dengan Bapak dan Ibu A)
o Menyiapkan pokok-pokok pertanyaan untuk pedoman yang dicatat pada
kertas , dan siapkan buku untuk mencatat hal-hal yang dianggap perlu
Pelaksanaan
() Memperkenalkan diri sekaligus mengutarakan maksud dan tujuan melakukan
wawacara
o Sebelum mulai wawancara, ciptakan terlebih dahulu suasana menyenangkan,
akrab, santai untuk menghilangkan prasangka daari pihak Bapak dan Ibu A
o Rumuskan pertanyaan dalam kata-kata sederhana, ungkap jawaban yang
dianggap perlu didalami dengan tetap menciptakan Suasana akrab dan rendah
hati
o Pokok-pokok pembicaraan harus selalu dikaitkan dengan hal -hal yang menjadi
perhatian Bapak dan Ibu A tetapi tetap diarahkan pada pokok persoalan TBC
o Timbul kan kesan pada Bapak dan Ibu A, bahwa apa yang dikatakannya
merupakan masukan/hal penting
o Berikan
kesempatan
yang
baik
pad a
Bapak
dan
Ibu
A
un1l.lk
menjawab/mengemukakan pendapatnya
o Perlihatkan alat peraga (gambar-gaambar pad a lembar balik, leaflet, buku
pedoman) , pada saat diperlukan dalam memberikan penjelasan
o Pokok-pokok yang ditanynkan harus sudah diluar kepala, tidak melihat
catatan pertanyaan. Pokok-pokok yang ditanyakan , dicatat di kertas kecil
saja sebagai pegangan
o Catat jawaban yang dianggap perlu
o Tidak bicara terlalu cepat. Bila dirasakan Bapak dan Ibu A sudah jel'J.J'h,
selingi dengan humor
o Pergunakan bahasa sederhana karena pendidikan Bapak dan Ibu A rendah
o Yakinkan pada Bapak dan Ibu A bahwa hubungan baik (keakraban) bisa
terjalin terus dan nyatakan kesediaan untuk dapat terus berkomunikasi bila
mereka memerlukan
o Perhatikan waktu pelaksanaan, jangan sampai timbul kejenuhan yang dapat
merugikan tujuan wawancara
o Akhiri wawancara dengan ucapan terima kasih
Penilaian
Untuk menilai keberhasilan kegiatan wawancara, ada beberapa pegangan sebagai
berikut:
o Suasana wawancara menyenangkan (ramah, akrab, tak terasa)
o Pelaksanaan wawancara berjalan lancar
o Pertanyaan yang diajukan dijawab secara wajar (tanpa di buat-buat)
o Setiap pertanyaan yang diaju'kan mudah dicerna dan diterima serta
dimengerti Bapak dan Ibu A
o Terlihat minat serius bapak dan Ibu A, dari cara mengemukakan jawaban
2 _ Demonstrasi
Persiapan
o Menentukan maksud dan tujuan
o Mate ri yang dide monstrasikan : makanan menu seimbang dan cara
me l1cegaah penularan (cara batu k dengan menutup mu lut, tidak membuang
dah ak di sembarang tempat)
[; Menentukan alat peraga/alat -alat yang digunakan dala m demons trasi yang
dianggap menarik/cocok
o Menyesuaikan materi yang akan disampaikan denga n demonstrasi yang akan
dilaksanakan serta latar belakang sasaran
o Mengecek secara keselluruhan persiapan serta perala t an yang sudah
disediakan
Pelaksanaan
o Menciptakan SuaSana akrab dengan menampilkan sikap r amah dan mudah
dipercaya
o MenJelaskan
materi
yang
didemonstrasikan
dengan
mempe rliha t kan
ilustrasi/alat-alat yang dipakai secara teliti dan sabar
o Memberikan tekanan pada hal-hal yang dianggap pe nting de nga n cara
mengulang-ulang,
agar
SaSaran
benar-benar
me nge rti
dan
mudah
mengi ngatnya
o Memberi kesempatan kepada wakil peserta un tuk me ngulang yang telah
disebutkan dan apa yang dilihat (prosedur yang telah di perbaharui)
Penilaian (Demonstrasi)
Suatu demonstrasidapat dikatakan berhasil baik bila:
o Banyak pertaanyaan yang berkaitan dengan materi yang didemonstrasikan,
dan jawaban cukup memuaskan sasaran
o Adanya usul (permintaan untuk melaksanakan demonstrasi senJpa atou
lainnya untuk kesempatan lain dengan sasaran lainnya)
o Adanya rasa kepuasan yang dapat dibaca dari wajah anggota kelompok
sasaran , setelah demonstrasi selesai
o Melihat hasil angket (Bila membagikan angket sebelumnya)
C. Materi Promosi Kesehatan
Pemberdayaan dalam rangka promosi kesehatan terhadap individu,
keluarga dan kelompok/masyarakat dilakukan oleh perawat kesehatan
masyarakat melalui pendidikan/penyuluhan kesehatan . Materi pendidikan
kesehatan mengacu pada standar/pedoman pelaksanaan yang ditetapkan
oleh pengelola upaya/program kesehatan di Puskesmas .
Sedangkan
metoda dan media yang akan dipakai dalam pendidikan kesehatan
disesuaikan dengan hasil pengkajian yang dilakukan oleh perawat
kesehatan
masyarakat
sebelum
melakukan
kegiatan
pendidikan
kesehatan.
UPAYA KESEHATAN
1.
Kesehatan Maternal
&Neonatal (KIA)
2.
Kesehatan Balita
3.
Kesehtan Gizi
4.
Pencegahan
&Pemberantasan Penyakit Menular
a.
TBe
b.
Malaria
c.
HIV/AIDS
&IMS
d.DBD
e.
Diare
f.
ISPA/Pnemonia
g.
Filariasis
h. Kusta
5.
Kesehatan Usila
6.
Kesehatan Kerja
N
o
MATRIK PROMOSI KESEHATAN OLEH PERAWAT KESEHATAN MASYARAKAT MELALUI
PEMBERDAYAAN INDIVIDU, KELUARGA & KELOMPOKIMASYARAKAT
UPAYA
KESEHATAN SASARAN
MEDIA
PERILAKU YANG DIHAR APKAN PESAN METODA
TlNGKAT PENCEGAHAN
Kesehata n Maternal dan
Neonatal I
Kese hata n Ibu da n Anak (KIA }Buku Ruj ukan:
Pencegahan
Individu Bumil•
Hamil pada saat yang tepat dan kebersihan diriTinokat I
sendiri
(p re-patogenesis
·
Makan makanan seimbang dan minum tabletlltau
sebelum
tambah darah selama hamil
menghadlpi
• Pemeri ksaan kehamilan minimal 4 kali selama
mnalah )
masa kehamilan dan Imunisasi
n
(KIA)
Merangsang pertumbuhan dan perkembangan
·
·
janin Mengenal tanda-landa bahaya kehamilan dan·
janin untuk segera dirujuk ke sarana kesehatan Melahirkan ditolong petugas kesehatan·
Bayi Baru lahir Bayi mendapat imunisasi hepatitis B·
Untuk daerah malaria, bayi tidur di bawah·
kelambu Mendapat kunJungan petugas kesehatan dan·
dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan MTBM minimal 1 kali pada umur 1-7 hari dan 1 kali pada umur 8-28 hari.
Bayi baru lahir diberi ASI saja
•
Jlka bereat lahir kurang dari 2500 gram dilakukan metoda KanguruLCD, leaflet,
Bumil ceramah, tanya
poster jawab , dis kusi
• Pentingnya hidup bersih
• Pentingnya gizi seimbang untuk Bumil dan janinnya, penjelasan tentang makanan seimbang
• Pendewasaan usia kawin, menghindari kehamilan dengan 4 (empat) terlalu
• PenUngnya pemeriksaan kehamilan, minum tablet tambah darah, dan imunisasi
n
• Pentingnya stimulasi pada bayi dimulai sejak dalam kandungan
• Tanda bahaya kehamilan dan janin untuk segera dirujuk • Pentingnya melahirkan ditolong petugas kesehatan Bayi Baru Lahir
• Pentingnya imunisasi pada bayi baru lahn dan menjaga bayi agar tidak tertular penyakit
• Pentingnya pemeriksaan bayi baru lahir
UPAYA KESEHATAN
TINGKAT PENCEGAHAN
SASARAN
PERILAKU YANG DIHARAPKAN PESAN METODA MEDIA
I
I
Keluarga Bumil
·
Mendukung kehamilan yang tidak berisikoBumil
·
Pentingnya dukungan terhadap pendewasaan usia kawinceramah, tanya jawab, diskusi
LCD, leaflet, poster
I
·
Mendukung kehamilan yang sehat (fisik dan psikis) termasuk gizi seimbang' dan Tidak merokokdan pencegahan 4 terlalu
·
Pertunya dukungan keluarga bagi ibu hamil dalam bidang I·
Mewaspadai lands kegawatdaruratan dan pentingnya tindakan segera dengan memberikanfisik dan psikis termasuk himbauan untuk pemeriksaan
kesehatan (ANC , peroalinan dan nifas) I dukungan pada ibu hamil untuk memeriksakan
·
Benka kewenangan pada ibu hamil untuk dapatkehamilannya dan pada saat persalinan memutuskan pencarian pertolongan kegawatdaruratan
Bayi Baru lahir BaYI Baru lahir
·
Keluarga memberikan motivasi kepada ibu·
Pentingnya memberikan ASI segera memberikan ASI segera setelah bayi lahir(sebelum 30 menit)
·
Pentingnya partisipasi keluarga dalam merawat bayi baru lahir
·
·
Bayi diberi ASI saja kepada bayi baN lahir Merawat tali pusat bayi dengan benar dan·
Pentingnya merawat bayi baru lahir dengan tepat dan benar sesuai dengan kondisi bayi
menjaga bayi !etap hangat seTta menunda
·
Pentingya menjaga bayi terhindar dari penyakit menular menandikan bayi sekurang-kurangnya 6 jamsetelah lahir
·
Jika berat lahir kurang dari 2500 gram lakukan• Pentingnya merangsang perkembangan bayi
·
Gejala dan tanda bahaya pada bayi metode Kangurll·
Keluarga mengetahui tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir·
Menjaga agar baY I tidak terbJlar dati orang lain yang saki!·
Merangsang perkembangan bayi·
Menghubungi petugas kesehatan bila ditemui tanda bahaya pada bayi
-N
N UPAYA
KESEHATAN SASARAN
I
PERILAKU YANG DIHARAPKAN PESANMEDIA METODA
TINGKAT
PENCEGAHAN
I
I
Bumil Bumil
Kelompokl ceramah, ta nya LCD. leaflet.
I
Masyarakat
·
Menerima dan mendukung pendewasaan usia·
Pendewasaan usia kawin dan pencegahan 4 terlalu dapat jawab, diskusi poster kawin dan pencegahBn 4 terlalu·
Ikut dalam penyebarluasan informasi KIA pada·
meningkatkan kesehatan ibu dan janinnya Pengetahuan tentang kesehatan ibu dan bayi baru lahir semua anggota masyarakat·
Terbentuknya sistem SIAGA di masyarakat·
penting dikelahui oleh semua anggola masyarakat Pentingnya duhmgan masyarakat dalsm upaya menjaga kesehatan ibu dan bayiDukungan masyarakat terhadap Gerakan Sayang
·
Ibu, untuk menyelamatkan ibu dan bayinya p・セオョケ。@ sistem SIAGA dalam hal: terbenMnya sistemBayi Baru lahir
·
·
Dukungan masyarakat terhadap Gerakan Sayang transportasi kegawatdaruralan, donor darah sistem pembiayaan 「・セ。ャ。ョ@ dan·
Masyarakat ikut berperan dalam menyiapkan Bayi Baru lahir Bay i• Pentingnya dukungan masyarakat dalam upaya menjaga kesehatan bayi baru lahir
perlu dirujuk
kendaraan apabila sewaktu-waktu bayi baru lahir
Bumil Bumil ceramah, lanya LCD, leaflet.
Pencegahan
Individu·
Merneriksakan keham ilannya secara dini dan•
Pemeriksaan kehamilan sangat penting untuk penapisan jawab, diskusi posterTingkat II
teratur dan pelayanan kesehatan pada ibu hamu
(patogene.i. atau
•
Melahirkan di エ・ョ。ァ。ャヲ。ウセゥエ。ウ@ kesehatan Pentingnya berlialin dengan nakespada nat
·
Mengikuti program KB (menggunakan kontrasepsi Pangaturan kehamilan akan mampengaruhi kesehalan
menghadapi
·
·
modern yang efe ktif) dan bayi yang dilahirkan
manlah)
·
Makanan dengan gizi seimbang Pengaruh makanan terhadap kesehatan dan penjelasan(KIA)
·
Bayi Baru lahir
·
Bayi dengan landa bahaya segera dirujuk ke Bayi Baru lahir tentang makanan seimbang·
Gajala dan landa bahaya bayi baru lahir sarana kesehalan• Pentingnya segera merujuk bayi ke sarana kesehatan
-UPAYA
KESEHATAN SASARAN
PERllAKU YANG DlHARAPKAN PESAN METODA MEDIA
TINGKAT PENCEGAHAN
Keluarga Bumil
•
Mendukung pemeriksaan kesehalan bagi ibu hamil·
Mendukung perlolongan parsalinan oleh tenaga kesehatan•
Manyediakan dana untuk persalinan Bayi Baru lahir·
Segera merujuk bayi dengan tanda bahayaBumil
·
Pentingnya pemeriksaan kehamilan untuk deteksi dini penapisan dan pelayanan kesehalan pade ibu hamil•
Pentingnya bersalin dengan nakes·
Pentingnya persiapan dana untuk persalinan Bayi Baru lahir• Gejala dan tanda bahaya bayi baru lahir
• Pentingnya segera merujuk bayi ke sarana kesehatan
Ceramah, lanya jawab diskusi
LCD,lem"lt, poster,
Kelompokl bオュセ@ Bumil Ceramah & LCD, "lailet,
Masyarakat
·
Menyediakan pelayanan pemeriksaan kehamilan di posyandu•
Memfasililasi dukungan terhadap ketersediaan Polindes• Terbentuknya sistem SIAGA di masyarakat Bayi Baru lahir
• Mendukung dan memfasilitasi rujukan terhadap keluarga dangan bayi sakit
·
Pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu kegiatan utama Posyandu·
Polindes merupakan fasilitas milik masyarakat yang menyediakan pelayanan KIA•
p・セオョケ。@ sistem SIAGA dalam hal terbentuknya sistem transportasi kegawatdaruratan, donor darah 「・セ。ャ。ョ@ dan sislem pembiayaan•
Pentingnya menyediakan donor darah untuk pananganan komplikasiSayi Saru lahir
• Pentingnya dukungan masyarakat terhadap keluarga dengan bayi sakit , membanlu dalam proses rujukan (transportasi, perroiayaan dill
tanya jawab diskusi
postel,
I
I
N
I\.)
セ@
UPAYA
KESEHATAN
!
SASARAN
PERILAKU YAN G DIHARAPKAN
PESAN
METODA
MEDIA
TIN GKAT
PE NCEGAHAN
Pe ncegah an
Individu Bumil Bumi! ceramah, ta nya LCD, leaflet,Tingkat
iii
·
Kebersihan diri sendiri•
PenUngnya hidup bersih jawab, diskusi poster(rehabllital i atau
·
Makan makanan seimbang untuk Bumil•
Pentingnya gil i seimbang untuk Bumil dan janinnyantelah masala h
•
Hamil pada saat yang tepat untuk mencegah penjelasan tentang makanan seimbangteratas il
terulangnya masalah kesehatan•
Pendewasaan usia kawin, menhindari kehamilan dengan(KIAI Bayi Baru lahir
·
Kesehatan bayi terjaga4 (empat) terlalu Bayi Baru lahir
• Pentingnya menjaga kesehatan bayi baru lahir Keluarga Bumil
·
Mendukung kehamilan yang tidak berisiko·
Mendukung kehamilan yang sehat (fisik dan psikis)•
Mewaspadai tanda kegawatdaruratan dan pentingnya tindakan segeraBayi Baru lahir
·
Keluarga mempertahankan kesehatan bayiBumil
·
Pentingnya dukungan terhadap pendewasaan usia kawin dan pencegahan 4 terlalu·
Perlunya dukungan keluarga bagi ibu hamil dalam bidang fisik dan psikis termasuk himbauan untuk pemeriksaan kesehatan (ANC, persalinan dan nifas)·
Berikan kewenangan pada ibu hamil untuk dapat memutuskan pencarian pertolongan kegawatdaruratan Bayi Baru lahir·
Perawatan セ。ケゥ@ceramah, tanya )awab, diskusi
LCD, leaflet, poster
Kelompokl Bumil Bumil ceramah, tanya LCD, leaflet,
Masyarakat
·
Menerima dan mendukung pendewasaan usia kewin dan pencegahan 4 terlalu·
'Ikut dalam penyebarluasan informasi KIA pada semua anggola masyarakat·
Ternentuknya sistem SIAGA di masyarakat Bayi Baru lahir•
Bersiaga dan mendukung keluarga yang memili ki bayi yang baru sernbuh dan sakit·
Pendewasaan usia kawin dan pencegahan 41erlalu dapat meningkatkan kesehatan ibu dan janinnya·
Pengelahuan tentang kesehatan ibu dan bayi baru lahir penting dikelahui oleh semua anggota masyarakat·
Perlunya sistem SIAGA dalam hal: terbentuknya sistem lransportasi kegawatdaruratan, donor darah berjalan dan sislem pembiayaanBayi Baru lahir
·
Penlingnya dukungan masyarakal pada keluarga dengan baYI yang baru sembuh dan sa ki l untuk men)aga kesehalan bil}'iUPAYA
K ESEHATAN SASARAN
PERILA KU YANG DIHARAPKAN
TINGKAT PESAN
PENCEGAHAN
Kesehatan Balita
Buku Rujukan: Buku KIA, Kartu Nasehat Ibu, Buku Deteksi Dini Tumbuh Kembang, Buku Pedoman Pelakunaan Posyandu
Pencegahan Individu
·
Mendapat ASI eksklusif sampai umur 6 bulan·
Pentingnya ASI eksklusif sampai bayi berumur 6 bulan Tingkat I·
Mendapat makanan tambahan sesuai dengan·
Pentingnya balita mendapat imunisasi lengkap (pre-patogenesis kelompok umurnya·
Pentingnya balita mendapat vitamin A atau sebelum·
Mendapat imunisasi lengkap·
Pentingnya pemeriksaan kesehatan balita menghadapi·
Mendapat 1 kapsul vitamin A setiap 6 bulanmas ala h)
·
Mendapatkan pemeriksaan kesehatan minimal 4 (Balita) kali dalam setahunKeluarga
·
Merangsang tumbuh kembang balita·
Pentingnya stimulasi untuk merangsang tumbuh·
Membawa balita ke fasilitas kesehatannya setiap kembang anakbulan unbJk memantau perkembangan, deteksi
·
Pentingnya imunisasi dan pemantauan kesehatan dan dini dan mendapatkan imunisasi tumbuh kembang anak·
tv1enerapkan pola hidup bersih dan sahet dalam·
Pentingnya menerapkan pola hidup sehat dalam keluarga keluarga gizi seimbang dan kebersihan diri danlinakunaan
Kelompokl
·
Mendukung Upaya Peningkatan Gizi Keluarga·
Pentingnya dukungan masyarakat dalam upaya menjaga Masyarakat·
Mendukung kegiatan Posyandu kesehatan balita·
Menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat·
Pentingnya deteksi dini balita sakit pada kelompokl masyarakat yang berisiko terkenaPencegahan Individu
·
Mendapat ASI eksklusif sampai umur 6 bulan • Penyakit yang sedang diderita (gejala, penyebab, dan Tingkat II·
Mendapat makanan tambahan sesuai dengan pencegahan)(patogenesil atau kelompok umurnya dan keadaan sakitnya
·
Pentingnya kepatuhan dalam pengobatan,pada lIat
·
Mendapat imunisasi lengkap•
Pentingnya gizi seimbang dan istirahat yang cukup pada menghadapi·
Mendapat pengobatan sesuai dengan MTBS balita yang sa kitmasalah)
•
Minum obat sesuai dosis yang ditetapkan • Pencegahan penularan penyakit kepada orang lain·
Pemeriksaan kesehatan secara teratur (apabila penyakit yang diderita adalah penyakit menular)METODA MEDIA
Konseling Leaflet Ceramah, tanya, Lembar balik jawab Poster
Konseling Leaflet Ceramah, tanya, Lembar balik jawab Poster
Advokasi Leaflet Ceramah, tanya, Lembar balik jawab pッウエ・セ@
Konseling Leaflet Ceramah, tanya, ' Lembar baJik jawab Poster
I
-
-(Jl
'"
UPAYAKESEHATAN SASARAN PERILAKU YANG DIHARAPKAN PESAN
METODA MEDIA
TINGKAT PENCEGAHAN
(Balita) Keluarga
·
Membawa balita ke fasilitas kesehatannya setiap • Penyakit dapat mengenai siapa saja dan bukan karena Konseling Lealletbulan untuk memantau perkembangan, deteksi kutukan . Penyakit yang sedang diderita (gejala, Ceramah, tanya, Lembar balik dini dan mendapatkan imunisasi penyebab , dan pencegahan) jawab
·
Membawa balila bila sakit ke petugas kesehatan • Pentingnye perawatan dan minum obat seeara teratur Poster bagi balita sakit·
Membe rikan obat sesuBi dosis yang ditetapkan·
Menerapkan pola hidup bers ih dan sehat delam•
Sikap dan dukungan positif keluarga terhadap balita sakit di rumahlingkungan
keluarga Gizi seimbang dan Kebersihan diri dan
Pentingnya menjaga rumah & lingkungan yang bersih
·
dan sehat untuk mempercepat proses kesembuhan•
Pentingnya gizi seimbang dan istirahat yang cukup padabalitaj'ang sakit
Kelompokl
·
Mendukung program penanggulangan balita sakit·
Pentingnya deteksi dini balita sakil pada kelompokl Advokasi Leaflet sesuai WBS masyarakat yang berisiko terkena Ceramah, tanya,·
Masyarakat Lambar balik
Membantu keluarga dengan Balita sakit termasuk • Pentingnya dukungan pada keluarga der.gan balita sakit jawab Poster rujukan ke RS bila diperlukan
Konseling Leaflet
Tingkat III
·
Mendapat ASI eksklusif sampai umur 6 bulan
·
Pentingnya ASI eksklusif sampai bayi berumur 6 bulan IndividuPencegahan
Ceramah, tanya, Lemb er balik Mendapat makanan tambahan sesuai dengan
•
Pentingnya balita mendapat imunisasi lengkap·
jawab Poster·
kelompok umumya Mendapat imunisasi lengkap·
·
Pentingnya balita mendapat vitamin A Pentingnya pemeriksaan kesehatan balita(rehabilitasi atau setelah maulah
·
Mendapat 1 kapsul vitamin A setiap 6 bulanterltali)
·
Mendapatkan pemeriksaan kesehatan minimal 4(8alita)
kali dalam setahun
-UPAYA KESEHATAN
TINGKAT PENCEGAHAN
Kesehatan Gizi
Buku Rujukan:
Pe ncegah an Tingkat I
(pre-patogenesis atau sebelum menghadapi masalah) (Gill) SASARAN Keluarga Kelompokl Masyarakat Individu Keluarga
PERILAKU YANG DIHARAPKAN
·
Merangsang tumbuh kembang balita·
·
Membawa balita ke fasilitas kesehatannya setiap bulan untuk memantau perkembangan, deteksi·
dini dan mendapatkan imunisasi·
Menerapkan pola hidup bersih dan sehat dalam·
keluarga gizi seimbang dan Kebersihan diri dan lingkungan·
Mendukung Upaya Peningkatan Gizi Keluarga•
Mendukung kegiatan Posyandu•
Menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat• Setiap orang makan sesuai kebutuhan .
·
• Melakukan pemantauan Status Gizi khususnya·
anak, bumil dan usila dengan mengukur TB dan timbang BB secara berkala
·
• Pemberian Nセ。ーウャャゥ@ ViI. A pada Balita I• Pemberian Sirup Besi
·
• Konsultasi gizi• Keluarga menerapkan Pola Asuh yang baik dengan memberikan makanan sesuai kebutuhan individu
• Memantau status gizi Balita dengan mengukur TB dan timbang BB secara berkala di Posyandu • Pemanfaatan halaman atau pekarangan
r
PESAN METODA MEDIA
Pentingnya stimulasi untuk merangsang tumbuh Konseling Leaflet kembang anak Ceramah, tanya, Lembar balik Pentingnya imunisasi dan pemantauan kesehatan dan jawab Poster tumbuh kembang anak
Pentingnya menerapkan pola hidup sehat da lam keluarga
Pentingnya dukungan masyarakat dalam upaya menjaga Advokasi Leaflet kesehatan balita Ceramah, tanya, Lembar balik
jawab Poster
Perbaikan pola makan sesuai gizi seimbang Ceramah , Leaflet, Food Pentingnya memantau status gizi dengan mengukur TB Tanya jawob, model, lembar dan timbang BB secara berkala Kunjungan balik Pentingnya ViI. A bagi anak Balita diberikan serentak rumah,
setiap bulan Februari dan Agustus Pelayanan di Pentingnya Sirup Besi untuk pencegahan Anemia puskesmas,
demonstrasi
• Pentingnya gizi seimbang dan perlunya perba ikan pola Ceramah , tanya Leaflet, Food makan keluarga jawab, model, Lembar • Pentingnya maken makanan sesuai kebutuhan Kunjungan balik • Pentingnya memantau status gizi dengan mengukur TB rumah,
dan timbang BB secara berkala Konseling gizi, • Pentingya memanfaatkan lahan pekarangan untuk demontrasi
pemenuhan gizi seimbang N
N
co UPAYA
KESEHATAN TING KAT
SASARAN
PERILAKU YAN G DlHARAPKAN PESAN METODA MEDIA
PENC EG AHAN
Kelompokl Masyarakat
• Keterlibalan mesyarakat tenlang gizi seimbang melalui pembinaan Posyandu
• Masyarakat mendukung promosi tentang gizi seimbang
• Pentingnya gizi seimbang agar hidup sehet
• Manlaat Posyandu yang dilaksanakan setiap bulan untuk promosi gili seimbang
• Inlormasi tentang komposisi Gizi Seimbang
Ceramah , tanya jawab
Postar
Pencegahan Tingkat II (palDgenesis atau
pada
saat menghadapi mlllllah) (GIll) Individu Keluarga• Kosultasi gili melalui konseling
• Individu,makan diet khusus untuk memenuhi kekurangan gizi sesuei dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing
• Memantau status gizi secara teratur
• Memlasilitasi penye\enggaraan makanan pads perawatan anak gili buruk
• Keluarga memantau status gizi dengan mengukur TB dan timbang BB sacara berkala
• Memanfaatkan lahan pekarangan untuk pemenuhan gizi seimbang
• Perbaikan pola makan sesuai gizi seimbang • Pentingnya memantau status gizi dengan mengukur TB
dan timbang BB secara berkata
• Pentingnya ViI. A bagi anak Batila diberikan serentak setiap bulan Februari dan Agustus
• Pentingnya Sirup Besi untuk pencegahan Anemia
--• Pentingnya gizi seimbang dan perlunya pertJaikan pola makan keluarga
• Pentingnya makan makanan sesuai kebutuhan • Pentingnya memantau status gizi dengan mengukur TB
dan timbang BB secara berkala
• Pentingya memanlaatkan lahan pekarangan untuk pemenuhan gili seimbang
Ceramah , Tanya jawab, Kunjungan rumah, Yankes di Puskesmas demonstrasi
Ceramah , tanya jawab , Kunjungan rumah , Konseling gili, demontrasi
Leaflet, Food model, Lembar balik
Leaflet, Food model, Lambar balik
Kelompokl Masyarakat
• Keterlibatan masyarakat untuk mengatasi penderita giz i buruk
• Masyarakat mendukung pemenuhan gizi seimbang bagi penderita gizi buruk
• Pentingnya gizi seimbang sesuai dengan kebutuhan individu
• Pentingnya dukungan psikologis pada penderila gizi buruk dan keluarganya
Ceramah , tanya jawab
Poster
-UPAYA
KESEHATAN
SASARAN
PERILAKU YANG DIHARAPKAN
PESAN
METODA
MEDIA
TINGKAT
PENCEGAHAN
Pencegahan I Individu • Setiap orang maken sesuai kebuluhan unluk • Perbaikan pola makan SBsuai gin seimbang Geramah, Leaflel Food
Tingkat III mencegah terulangnya masalah gizi buruk • Pentingnya memanlau stalus gizi dengan mengukur TB Tanya jawab , model. LJmbar
(rehabilitali atau • Melakukan pemantauan Slalus Gizi khususnya dan timbang BB secara berkala Kunjungan balik
setelah masalah teratali) (GIZI)
Keluarga
anak, bumil dan usila dengan mengukur TB dan timbeng BB secara berkala
• Pemberian kapsul Vi!. A pada Balila • Pemberian Sirup Besi
• Mengkonsumsi makanan sesuai gizi seimbang dan kebutuhan individu, agar tidak terjadi lagi mesalah gizi buruk
• Memantau slal!Js gizi Balila dengan mengukur TB dan timbang BB secara berkala di Posyandu • Pemanfaalan halaman atau pekarangan
• Pentingnya Vrt. A bagi anak Balila diberikan serentak setiap bulan Februari dan Agusl!Js
• Pentingnya Sirup Besi unluk pencegahan Anemia
• Pentingnya gizi SBimbang dan perlunya perbaikan pola makan keluarga
• Pentingnya makan makanan sesuai kebul!Jhan • Pentingnya memanlau stalus gizi dengan mengukur TB
dan timbang BB secara berkala
• Pentingya memanfaatkan lahan pekarangan unluk Ilemenuhan gili SBimbang
rumah, Pelayanan di puskesmas, demonstrasi
Geramah lanya jawab
l・ ュ「@ L セ@
leaflf .
Kelompokl • Keterlibalan masyarakat tenlang gili seimbang • Pentingnya gizi seimbang agar hidup sehat Ceramah, tanya Poster, leaflet, Masyarakat melalui pembinaan Posyandu
• Masyarakat mendukung promosi tenlang gizi SBimbang
• llanfaat Posyandu yang dilaksanakan setiap bulan unl!Jk promosi gizi seimbang
• Informasi tentan[ komposisi Gizi Seirnbang
jawab, film, video alau slide
p・ョ」セァ。ィ。ョ@ &
Pemberantasan Penyakit Menular
TBe
Buku Rujukan:
Pencegahan Individu
·
Hidup bersih & sehat • Pentingnya Hidup Bersih & Sehat agar mencegah tertular ceramah, tanya Lernbar balik,Tingkat I - gizi seimbang - istirahat cukup penyakit TBG jawab leaflet
(prepatogenelil • tida k mere kok - olah raga
·
Pentingnya imunisasi pada bayiatau lebelum
·
Bayi mendapat imunisasi BGG·
Penyakit TB adalah penyakit menular yang dapat dicegahsakit)
-
·
Mengajak orang dengan landa-lande TBG unluk ke Sarkes (memutus rantai penularan)
(gejala, bahaya, penularan &pencegahan)
- - -
-N
t.l
o UPAYA
KESEHATAN TINGKAT
SASARAN
I
PERILAKU YANG DIHARAPKAN PESAN METODA MEDIAPENCEGAHAN
(TBC)
Keluarga•
Hidup bersih & sehat·
Pentingnya menjaga rumah bersih dan sehat Ceramah, tanya Lernbar balik, - gizi seimba ng - istirahal cukup·
Perila ku hidup bersih dan sehat di keluarga lawab, Poster, leallet, - bdak merokok - olah raga·
Penya kit T8 adalah penyakil rnenular yang dapat dicegah demonstrasi, conloh model Bayi mendapat imunisasi lengkap (gejala bahaya, penularan dan pencegahan) Kunjungan untuk tvlenjaga kebersihan & kesehatan di ru mah rumah demonstrasiI :
tvlengajak orang dengan landa-taMa TBGuntukI
ke Sarkes Sar kes (memutus rantai penularan)
Kelompokl
·
Bay i mendapal imuniiiasi lengkap·
Pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan Ceramah , tanya Posler, ,leaflet, Masyarakat·
Menjaga kebersihan & kesehatan lingkungan lingkungan pemukiman lawab, dlskusi film, video ataupemukiman
•
Penyakit TB adalah penyakit menular yang dapat dicegah kelompok slide·
Dukullgan masyarakat terhadap penderita TBC (gejaJa, bahaya, penlliaran dan peocegahan) meia!ui kelomp ok pememati TBC·
MengaJ8k orang dengan landa-landa T8C untukke Sarke s Sarkes (memutus rantai penularan)
Penceglhan
Individu·
Oatlmg ke Sarkas untuk kepastian TBC • Penyakit TBC sebagai penyakll menular, bukan penyakil Ceramah , tanya Lembar balik,Ting kat
II·
Kepatuhan berobal keturunan dan dapat disembuhkan jawab leaflet(palogene.. Itau
·
Gizi seimbang • Pentingnya kepatuhan deism pengobatanpada "It
IIkit)
·
Perilaku untuk mencegah penularsn TBC·
Pentingnya gizi seimbang dan istirahat yang cukup pada(TBC)
I
penderita TBC·
Pencegahan penularan kepBda orang lainUPAYA KESEHATAN
TINGKAT
SASARAN
I
PERILAKU YANG DIHARAPKAN PESAN METODA MEDIA
PENCEGAHAN
Keluarga • Sikap positif keluarga terhadap penderita TBC • Penyakit TBC sebagai penyakit menular, bukan penyakit Ceramah, tanya Lembar balik, dengan memfasilitasi keturunan dan dapat mengenai siapa saja jawab, leaflet, - gizi seimbang - istirahat cukup • Pentingnya pengawas menelan obat di keluarga 、・ュッセウエイ。ウゥ@ peralatanimode - tidak merokok - olah raga
·
Sikap dan dukungan positif keluarga terhadap penderita I untuk • Tidak mengucilkan penderita TBC di rumah demonstrasi·
Keluarga bersedia memeriksakan anggota • Perawatan penderita TBC di rumahkeluarga yang lain apabila ada tanda &gejala
·
Pentingnya deteksi dini anggota keluarga melalui·
Mengawasi penderita TBC mi