SKRIPSI
PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA
WIRAUSAHA MIKRO DI KELURAHAN MADRAS HULU MEDAN POLONIA
OLEH
LIA RAHMADANITA 130521105
PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN EKSTENSI DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRAK
PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA
WIRAUSAHA MIKRO DI KELURAHAN MADRAS HULU MEDAN POLONIA
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan karakteristik kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha pada wirausaha mikro di Kelurahan Madras Hulu Medan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif, dan menggunakan metode analisi regresi linear berganda. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data promer dan sekunder. Populasi pada penelitian ini berjumlah 89 pedagang dengan teknik pengambilan sampel yaitu dengan menggunakan sampel jenuh. Data diolah secara statistic dengan menggunakan alat bantu program SPSS for windows. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan kewirausahan dan karakteristik kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha pada wirausaha mikro di Kelurahan Madras Hulu Medan.
ABSTRACT
EFFECT OF KNOWLEDGE OF ENTREPRENEURSHIP AND CHARACTERISTICS OF ENTREPRENEURSHIP TO BUSINESS SUCCESS IN MICRO BUSINESSES
IN THE MADRAS HULU VILLAGE INMEDAN POLONIA
This study was conducted to determine how much influence the entrepreneurial knowledge and entrepreneurial characteristics to business success in micro entrepreneurship in the Madras Hulu Village in Medan Polonia. The method used is descriptive analysis method, and using multiple linear regression analysis. The data used in this research is data promer and secondary. The population in this study amounted to 89 traders with a sampling technique by using saturated sample. The data were processed statistically by using SPSS for windows. Results from this study show that the knowledge of entrepreneurship and entrepreneurial characteristics and significant positive effect on the business success of micro entrepreneurs in the Madras Hulu Village in Medan Polonia.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim…
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas berkah, rahmat dan
karuniaNya yang telah memberikan pengetahuan, pengalaman, kekuatan, kesabaran
dan kesempatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
Tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi dari Departemen Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara.
Skripsi ini oleh Penulis diberi judul “ Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan
dan Karakteristik Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Wirausaha
Mikro di Kelurahan Madras Hulu Medan Polonia”. Penulis telah banyak mendapatkan
bimbingan, nasehat dan motivasi dari berbagai pihak selama perkuliahan hingga
penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, SE., Mec, Ak., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE., Msi., selaku Ketua Departemen
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dra. Friska Sipayung, Msi., selaku Sekretaris Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Dra. Marhaini, MS., selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan dan saran dalam
proses penyusunan skripsi ini.
5. Ibu Prof. Ritha F Dalimunthe, SE, MSi selaku Dosen Pembaca Penilai yang
6. Seluruh Dosen, Staff dan Civitas Akademi di lingkungan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, atas semua jasa yang telah diberikan
selama masa perkuliahan.
7. This graduation firstly I dedicated to The Best Parent in the world in my whole
life: M. Jani S and Suryati, a very very special thanks as has been The
Greatest Mama Papa and has given me everythings. I really love you both.
8. Dear my lovely brother & sister: Harry Prasetya S.Kom and Vicha Tri
Andriyani, thank you for all prayers, love, jokes and passion that has been
given to the Author.
9. Special thanks for someone special in my heart: Hary Lufyandy Pohan, SP.
Someone who never tired of giving love, affection, passion, and his motivation
to the Author.
10.Dear sister from another mother, Wita and Santi, the most who can understand
me in all condition, who never make me drop and even when others dropped
me down, they’re always supported me to get up back. I’m so grateful to have
friends like you both.
11.Kepada teman-teman terbaik: Uti, Gadis, Rini, Vita, Mutia, Ivy, Mira, Talcha,
Jones, Purnoaji, Gheby, Desy, Revina, Bg Emir dan semua teman-teman
Manajemen Ekstensi 2013 yang tidak bisa disebut satu persatu, yang telah
banyak memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis selama masa
perkuliahan.
Skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis tetap
mengharapkan kritik, saran dan masukan yang berguna dalam penyempurnaan skripsi
ini. Akhir kata saya ucapkan terima kasih.
Medan, November 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR... viii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 5
1.3 Tujuan Penelitian ... 6
1.4 Manfaat Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS ... 7
2.1 Usaha Mikro ... 7
2.2 Wirausaha Mikro di Kelurahan Madras Hulu Medan ... 9
2.3 Pengetahuan Kewirausahaan ... 10
2.4 Karakteristik Kewirausahaan ... 13
2.5 Keberhasilan Usaha ... 17
2.5.1 Pengertian Keberhasilan Usaha ... 17
2.5.2 Faktor Keberhasilan Usaha ... 18
2.5.3 Dimensi Keberhasilan Usaha ... 20
2.6 Penelitian Terdahulu ... 21
2.7 Kerangka Konseptual ... 23
2.8 Hipotesis …….. ... 25
BAB III METODE PENELITIAN ... 26
3.1 Jenis Penelitian ... 26
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 26
3.3 Batasan Operasional ... 26
3.4 Operasionalisasi Variabel ... 26
3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 29
3.6 Populasi dan Sampel ... 29
3.7 Jenis Data ... 30
3.8 Metode Pengumpulan Data ... 31
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 31
3.10 Teknik Analisis Data ... 33
3.10.1 Metode Analisis Deskriptif ... 33
3.10.3 Analisis Regresi Linier Berganda ... 35
3.11 Uji Hipotesis ... 36
3.11.1 Koefisien Uji Fhitung ... 36
3.11.2 Koefisien Uji thitung ... 36
3.11.3 Koefisien Determasi R² ... 36
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 38
4.1 Gambaran Umum Kel.Madras Hulu Medan ... 38
4.2 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ... 39
4.3 Analisis Deskriptif ... 41
4.3.1 Analisis Deskriptif Responden ... 41
4.3.2 Analisis Deskriptif Variabel ... 45
4.4 Uji Asumsi Klasik ... 53
4.4.1 Uji Normalitas ... 53
4.4.2 Uji Heterokedastisitas ... 55
4.4.3 Uji Multikolinieritas ... 58
4.5 Metode Regresi Linier Berganda ... 59
4.6 Uji Hipotesis ... 61
4.6.1 Uji Signifikan Simultan (Uji F) ... 61
4.6.2 Uji Signifikan Parsial (Uji T) ... 63
4.6.3 Uji Koefisien Determasi (R²) ... 64
4.7 Pembahasan ... 65
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 70
5.1 Kesimpulan ... 70
5.2 Saran…... ... .... 71
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN 1 KUESIONER
LAMPIRAN 2 DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN
LAMPIRAN 3 HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS LAMPIRAN 4 HASIL UJI ASUMSI KLASIK
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
Tabel 2.1 Kriteria Usaha ... 9
Tabel 2.2 Jumlah Pedagang Kaki Lima ... 10
Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu ... 21
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 28
Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert ... 29
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas ... 40
Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas ... 41
Tabel 4.3 Komposisi Pengusaha Mikro di Kel.Madras Hulu Medan ... 42
Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Responden Variabel Pengetahuan ... 45
Tabel 4.5 Interpretasi nilai rata-rata jawaban responden variabel pengetahuan kewirausahaan ... 47
Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Variabel Karakteristik ... 48
Tabel 4.7 Interpretasi nilai rata-rata jawaban responden variabel karakteristik kewirausahaan ... 50
Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden Variabel Keberhasilan Usaha . 50 Tabel 4.9 Interpretasi nilai rata-rata jawaban responden variabel keberhasilan usaha ... 52
Tabel 4.10 One Sample Kolmogorov Smirnov Test ... 55
Tabel 4.11 Hasil Uji Glejser ... 57
Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolinieritas ... 58
Tabel 4.13 Hasil Metode Enter ... 59
Tabel 4.14 Hasil Uji Regresi Linier Berganda ... 59
Tabel 4.15 Hasil Uji F ... 62
Tabel 4.16 Hasil Uji T ... 63
Tabel 4.17 Hasil Uji Determasi R² ... 64
Tabel 4.18 Hubungan Antar Variabel ... 65
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
Gambar 2.1 Skema Faktor yang mempengaruhi Keberhasilan Usaha .... 19
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual ... 25
Gambar 4.1 Denah Lokasi Kel.Madras Hulu Medan ... 38
Gambar 4.2 Hasil Uji Regression Standartized Residual………. 53
Gambar 4.3 Hasil Uji Normal P-Plot ... 54
Gambar 4.4 Scatter Plot Uji Heterokedastisitas ... 56
ABSTRAK
PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA
WIRAUSAHA MIKRO DI KELURAHAN MADRAS HULU MEDAN POLONIA
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan karakteristik kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha pada wirausaha mikro di Kelurahan Madras Hulu Medan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif, dan menggunakan metode analisi regresi linear berganda. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data promer dan sekunder. Populasi pada penelitian ini berjumlah 89 pedagang dengan teknik pengambilan sampel yaitu dengan menggunakan sampel jenuh. Data diolah secara statistic dengan menggunakan alat bantu program SPSS for windows. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan kewirausahan dan karakteristik kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha pada wirausaha mikro di Kelurahan Madras Hulu Medan.
ABSTRACT
EFFECT OF KNOWLEDGE OF ENTREPRENEURSHIP AND CHARACTERISTICS OF ENTREPRENEURSHIP TO BUSINESS SUCCESS IN MICRO BUSINESSES
IN THE MADRAS HULU VILLAGE INMEDAN POLONIA
This study was conducted to determine how much influence the entrepreneurial knowledge and entrepreneurial characteristics to business success in micro entrepreneurship in the Madras Hulu Village in Medan Polonia. The method used is descriptive analysis method, and using multiple linear regression analysis. The data used in this research is data promer and secondary. The population in this study amounted to 89 traders with a sampling technique by using saturated sample. The data were processed statistically by using SPSS for windows. Results from this study show that the knowledge of entrepreneurship and entrepreneurial characteristics and significant positive effect on the business success of micro entrepreneurs in the Madras Hulu Village in Medan Polonia.
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 Usaha Mikro adalah usaha
produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi
kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang tsb. Sedangkan
menurut Keputusan Menteri Keuangan No.40/KMK.06/2003 Tahun 2003, usaha
mikro adalah usaha produktif milik keluarga atau perorangan Warga Negara Indonesia
dan memiliki hasil penjualan paling banyak Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah)
per tahun. (sumber:
Saat ini UMKMK di Indonesia per tahunnya mengalami pertumbuhan jumlah
yang sangat pesat dengan penyerapan tenaga kerja mencapai lebih dari 90% dari total
tenaga kerja di Indonesia dengan didominasi oleh anak muda dan wanita. Usaha
mikro mempunyai peran yang sangat strategis dalam pengembangan ekonomi
nasional, efek yang bersifat usaha rakyat dimaksud berperan penting dalam
pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam
mendistribusikan hasil pembangunan. (sumber:
tanggal 7 juni 2015)
Usaha mikro digolongkan dalam sektor informal yang mencakup berbagai macam
kegiatan di bidang usaha antara lain: usaha perdagangan seperti pedagang keliling
atau pedagang kaki lima. Demikian pula di bidang jasa misalnya jasa angkutan. Sektor
besar berpusat pada penyediaan kebutuhan pokok bagi golongan berpenghasilan
rendah.
Menurut Suryana (2010:2) Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif
yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses, inti
dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi terciptanya peluang.
Untuk memulai dan menjalankan usaha dengan baik pada dasarnya seorang
wirausaha harus memiliki bekal pengetahuan tentang kewirausahaan. Selain itu
wirausahawan harus memiliki jiwa/karakteristik yang seharusnya dimiliki oleh
seorang wirausaha. Karena hal itu menjadi salah satu pendorong wirausahawan untuk
mencapai keberhasilan usahanya.
Noor (2007:397) mengemukakan bahwa “Keberhasilan usaha pada hakikatnya
adalah keberhasilan dari bisnis mencapai tujuannya, suatu bisnis dikatakan berhasil
bila mendapat laba karena laba adalah tujuan dari seseorang melakukan bisnis”.
Menurut Hisrich (2008) dalam Sarwono dan Nugroho (2013) pengetahuan
kewirausahaan adalah dasar dari sumber daya kewirausahaan yang terdapat didalam
mandiri individu. Seorang wirausaha tidak akan berhasil apabila tidak memiliki
pengetahuan, kemampuan dan kemauan. Bekal pengetahuan kewirausahaan itu
meliputi pengetahuan tentang usaha yang dijalankan, cara menjalankan usaha
tersebut, pengetahuan tentang manajemen, operasional, pemasaran dan lain-lain.
Ketika seseorang memutuskan untuk memulai usaha baru, bekal pengetahuan
tersebut dapat berjalan dengan baik dan tumbuh berkembang sesuai keinginan pemilik
usaha.
Kendala yang dihadapi para wirausaha mikro di Kelurahan Madras Hulu yaitu
sebanyak 6 dari 10 pedagang mengakui bahwa tidak memiliki pembukuan khusus
transaksi keuangan dari hasil penjualan dan tidak memisahkan pembukuan usaha
dengan pengeluaran keluarga. Selain itu, ada beberapa pedagang yang kurang paham
dalam ilmu teknologi dan kemampuan manajerial sehingga aktivitas usahanya tidak
terencana dengan baik dan hasil penjualan dari usahanya slalu digunakan untuk
menutup kebutuhan sehari-hari sehingga tujuan menambah modal sulit terpenuhi.
Karakteristik wirausaha adalah sebagai ciri khas atau bentuk-bentuk watak atau
karakter, corak tingkah laku, atau tanda khusus yang melekat pada diri setiap
wirausaha dalam mengelola usahanya untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Karakteristik seorang wirausaha pada umumnya dapat dilihat pada saat berkomunikasi
dalam rangka mengumumkan informasi maupun pada waktu menjalankan usaha dan
menjalin hubungan dengan para relasi bisnis. Untuk itu, dalam menjalin hubungan
bisnis dengan seseorang diharuskan mengetahui karakteristiknya. Karena menjalin
hubungan bisnis dengan seseorang yang karakternya tidak baik dapat mengakibatkan
kerugian bagi diri sendiri. Sikap atau karakteristik wirausaha merupakan bagian
penting dalam kewirausahaan. Karakteristik wirausaha akan menentukan keberhasilan
dalam menjalankan dan mengembangkan usaha.
Menurut Suryana (2003) karakteristik kewirausahaan meliputi: percaya diri dan
optimis, berorientasi pada tugas dan hasil, berani mengambil resiko dan mempunyai
Sedangkan menurut Mas’ud dan Mahmud Machfoedz (2006:5) karakteristik
wirausaha meliputi: menyukai pengendalian segala sesuatu yang dikerjakan, tidak
suka berpangku tangan, termotivasi oleh hasrat mencapai kesuksesan, menganalisa
setiap opsi untuk menjamin keberhasilan dan mengurangi resiko, selalu mencari cara
yang lebih baik dalam mengerjakan sesuatu, menyadari kehidupan pribadi lebih
penting dari kehidupan bisnis, selalu memilih alternatif terbaik dalam membuat
keputusan dan tidak takut mengaku jika melakukan kesalahan.
Fenomena yang terjadi pada wirausaha di Kelurahan Madras Hulu yaitu ada 7 dari
10 pedagang yang cenderung slalu merasa pesimis karena khawatir jika dagangannya
tidak laku atau hanya sedikit terjual, sehingga wirausaha tersebut tidak berani
mengambil resiko tinggi untuk mengembangkan dagangannya. Selain itu, ada
beberapa pedagang ibu-ibu yang merasa malas membuka kedainya ketika cuaca yang
tidak mendukung.
Fenomena-fenomena itu mengakibatkan usaha mikro yang ada di wilayah
Kelurahan Madras Hulu ini cenderung monoton dan sulit berkembang karena
terbatasnya pengetahuan kewirausahaan dan lebih dari 5 pedagang belum
menanamkan jiwa kewirausahaan yang seharusnya dimiliki oleh seorang wirausaha.
Kelurahan Madras Hulu merupakan daerah strategis untuk melakukan kegiatan
usaha mikro, kecil maupun menengah, karena letaknya yang berada di inti Kota
Medan. Banyaknya warga yang berwirausaha di wilayah Kelurahan ini nyatanya
dapat meningkatkan tingkat perekonomian warga menjadi berkembang dan lebih baik.
Karena lokasinya yang strategis, banyak jenis usaha yang ada diwilayah ini, seperti
membantu mengatasi masalah pengangguran mengingat fenomena saat ini susahnya
mencari pekerjaan formal, sehingga warga sekitar lebih memilih berwirausaha sebagai
mata pencaharian. Oleh karena itu, peneliti ingin melakukan studi penelitian untuk
mengetahui bagaimana pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan karakteristik
kewirausahaan terhadap tingkat keberhasilan usaha dalam sektor usaha mikro/kecil di
wilayah Kelurahan ini dengan judul “Pengaruh Pengetahuan dan Karakteristik
Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Wirausaha Mikro di
Kelurahan Madras Hulu Medan Polonia”
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka peneliti mencoba
mengidentifikasi dan menganalisis Apakah Pengetahuan Kewirausahaan dan
Karakteristik Kewirausahaan Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap
Keberhasilan Usaha Pada Wirausaha Mikro di Kelurahan Madras Hulu Medan?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis seberapa
besar pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan karakteristik kewirausahaan terhadap
keberhasilan usaha pada wirausaha mikro di Kelurahan Madras Hulu Medan.
1.4. Manfaat Penelitian
Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat dan
kegunaan sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti, sebagai sarana untuk menambah pengetahuan teoritis dan
2. Bagi wirausaha mikro di Kelurahan Madras Hulu, sebagai bahan masukan
dan evaluasi mereka untuk mengetahui seberapa pentingnya pengaruh
pengetahuan dan karakteristik kewirausaahan terhadap keberhasilan usaha.
3. Bagi Departemen Manajemen FE USU, sebagai tambahaan kekayaan
penelitian studi kasus untuk dapat dipergunakan dan dikembangkan.
4. Bagi peneliti lanjutan, sebagai referensi yang dapat dijadikan bahan
perbandingan bagi peneliti lain yang melakukan penelitian berkaitan
dengan pengetahuan kewirausahaan, karakteristik kewirausahaan dan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Usaha Mikro
Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 Usaha Mikro adalah usaha
produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi
kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang tsb. Sedangkan
menurut Keputusan Menteri Keuangan No.40/KMK.06/2003 Tahun 2003, usaha
mikro adalah usaha produktif milik keluarga atau perorangan Warga Negara Indonesia
dan memiliki hasil penjualan paling banyak Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah)
per tahun. (sumber:
Pada Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.105/PMK.05/2015
Pasal 1 menyatakan bahwa Kredit Usaha Rakyat Mikro (KUR Mikro) adalah kredit
pembiayaan modal kerja dan atau investasi kepada debitur di bidang usaha yang
produktif dan layak namun belum memenuhi persyaratan agunan tambahan Bank
Pelaksana dengan plafon kredit sampai dengan Rp.25.000.000,- (dua puluh lima juta
rupiah) yang dijamin oleh Perusahaan Penjamin. (sumber:
tanggal 11 Agustus 2015)
Usaha mikro dan usaha kecil di Indonesia merupakan salah satu sektor yang telah
memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional khususnya dalam
penyerapan tenaga kerja, pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional, nilai
bahwa mereka merupakan industri yang tangguh dan mampu bertahan melewati
kondisi-kondisi sulit, yaitu krisis ekonomi.
Saat ini UMKMK di Indonesia per tahunnya mengalami pertumbuhan jumlah
yang sangat pesat dengan penyerapan tenaga kerja mencapai lebih dari 90% dari total
tenaga kerja di Indonesia dengan didominasi oleh anak muda dan wanita (sumber:
https://infoukm.wordpress.com/ tanggal 7 juni 2015)
Secara umum kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut:
1. Jenis barang/komoditi usahanya tidak selalu tetap, sewaktu-waktu dapat
berganti
2. Tempat usahanya tidak selalu menetap, sewaktu-waktu dapat pindah tempat
3. Belum melakukan administrasi keuangan yg sederhana sekalipun, dan tidak
memisahkan keuangan keluarga dengan keuangan usaha
4. Sumber daya manusianya (pengusahanya) belum memiliki jiwa wirausaha
yang memadai
5. Tingkat pendidikan rata-rata relatif sangat rendah
6. Umumnya belum akses kepada perbankan, namun sebagian sudah akses ke
lembaga keuangan non bank
7. Umumnya tidak memiliki izin usaha atau persyaratan legalitas lainnya
termasuk NPWP
Dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2008 Pasal 3 menyatakan usaha mikro, kecil
dan menengah bertujuan menumbuhkan dan mengembangkan usahanya dalam rangka
membangun perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi yang
Menurut UU No.20 Pasal 6 tahun 2008 tentang kriteria usaha mikro, kecil dan
menengah adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 Kriteria Usaha
No Uraian Kriteria
Asset Omzet
1 Usaha Mikro Maks 50 juta Maks 300 juta
2 Usaha Kecil > 50 juta - 500 juta > 300 juta - 2,5 miliar 3 Usaha Menengah > 500 juta - 10 miliar > 2,5 miliar - 50 miliar
Sumber: website kementerian koperasi dan ukm republik Indonesia
2.2 Wirausaha Mikro di Kelurahan Madras Hulu Medan
Kelurahan Madras Hulu merupakan salah satu kelurahan yang terdapat di
Kecamatan Medan Polonia, dan merupakan daerah strategis untuk melakukan
kegiatan usaha bisnis baik kecil maupun menengah, karena letaknya yang berada di
inti kota Medan. Masyarakat yang terdapat di Kelurahan Madras Hulu mayoritas
orang India, Cina dan orang Pribumi. Banyaknya warga yang berwirausaha diwilayah
Kelurahan ini nyatanya dapat meningkatkan tingkat perekonomian warga menjadi
berkembang dan lebih baik. Karena lokasinya yang strategis, banyak jenis usaha yang
ada diwilayah ini seperti usaha makanan dan non makanan.
Pengembangan usaha-usaha berskala kecil akan membantu mengatasi masalah
pengangguran mengingat fenomena saat ini susahnya mencari pekerjaan formal,
sehingga warga sekitar lebih memilih berwirausaha sebagai mata pencaharian.
Dibawah ini adalah data tabel 2.2 jumlah pengusaha mikro yang ada di Kelurahan
Tabel 2.2
Jumlah Wirausaha Mikro di Kelurahan Madras Hulu Medan No. Jalan di Kelurahan Madras Hulu Jumlah Pedagang
1 H. Zainul Arifin 27
2 T. Cik Ditiro 22
3 Jenggala 4
4 Kediri 5
5 Muara Takus 67
6 RA. Kartini 22
7 Hang Tuah 39
8 T. Umar 13
9 P. Diponegoro 6
10 T. Daud 15
11 Imam Bonjol 5
Total 225
Berdasarkan Tabel 2.2 terdapat 225 pedagang yang berjualan di wilayah
Kelurahan Madras Hulu Medan. Tetapi yang memenuhi kriteria populasi hanyalah
sebanyak 89 pedagang. Jenis-jenis wirausaha tersebut diantaranya yaitu: kedai mie
bakso, warung kopi pinggiran, kedai mie ayam dan pangsit, pedagang jajanan ringan,
pedagang rokok dan minuman, serta pedagang-pedagang sayuran dan daging potong
yang ada di Pasar Muara Takus.
2.3 Pengetahuan Kewirausahaan
Menurut Suryana (2010:2) “Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan
inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju
sukses”, inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi terciptanya
peluang. Seorang wirausaha tidak akan berhasil apabila tidak memiliki pengetahuan,
kemampuan dan kemauan.
Menurut Hisrich (2008) dalam Sarwono dan Nugroho (2013) pengetahuan
diri individu. Beberapa bekal pengetahuan yang harus dimiliki wirausaha (Suryana,
2010:91) adalah:
1. Bekal pengetahuan mengenai bidang usaha yang akan dirintis dan lingkungan
usaha yang ada disekitarnya
2. Bekal pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab
3. Pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis
Menurut Scarborough, 2006 (dalam Kristanto, 2009:38) beberapa pengetahuan
dan kapabilitas yang sangat diperlukan wirausaha agar unggul yaitu sebagai berikut:
1. Mengetahui bidang usaha yang dirintis, wirausaha dalam melakukan kegiatan
usaha harus mengetahui dengan jelas apa bisnis yang dilakukan sekarang dan
prospek di masa depan.
2. Memiliki sikap yang tepat, sifat dan sikap yang baik harus dimiliki oleh
wirausaha. Pada masa kini dan masa depan wirausaha harus mau dan mampu
berperilaku etis dan memiliki rasa tanggung jawab sosial guna kelangsungan
hidup usaha dimasa depan.
3. Memiliki modal yang memadai, kemampuan mengelola keuangan merupakan
hal sangat penting guna kelangsungan hidup usaha. Kemampuan
mendatangkan modal sangat ditentukan keahlian wirausaha dalam
mengevaluasi sumber-sumber pendanaan dan juga pengalaman di bidang
keuangan.
4. Mampu mengelola keuangan dengan baik, wirausahawan yang dikatakan
dana yang paling murah, mampu memanfaatkan keuntungan usaha dengan
tepat, dan juga mampu mencatat kegiatan operasionalisasi usaha.
5. Mengelola waktu dengan efisien, wirausahawan harus mampu mengelola
waktu dengan baik dan kemampuan membuat time schedule dan menepati
merupakan hal yang sangat dibutuhkan untuk menjaga hubungan baik dengan
kolega.
6. Memuaskan pelanggan dengan kualitas produk yang tinggi, aktivitas
perusahaan harus mampu menghasilkan produk dengan kualitas tinggi.
Wirausahawan yang unggul mengajarkan bahwa barang dan jasa yang
berkualitas tinggi sangat penting dalam mempertahankan persaingan. Manfaat
yang didapat tidak hanya untuk mengurangi kerusakan tetapi juga
meningkatkan produktivitas, meningkatkan kepuasan konsumen, semakin
rendahnya biaya, dan menjaga citra baik perusahaan.
7. Mengetahui bagaimana untuk bersaing, persaingan yang sehat mampu
menjaga kemitraan sangat dibutuhkan bagi kelangsungan bisnis dimasa depan.
Wirausaha harus mengetahui siapa pesaingnya, memiliki kemauan dan
kemampuan berkompetisi dengan baik berdasarkan norma etika dan tanggung
jawab sosial.
Menurut Casson, dalam Yuyun Wirasasmita (1993), dalam (Echdar Saban,
2013:47), terdapat beberapa kemampuan yang harus dimiliki seorang wirausaha yaitu:
1. Memiliki pengetahuan tentang usaha yang akan dijalankan.
2. Memiliki imajinasi, ide dan perspektif serta tidak mengandalkan kesuksesan
3. Memiliki pengetahuan praktis, misalnya pengetahuan teknik, desain,
pembukuan, pemasaran dan administrasi.
4. Memiliki kemampuan menemukan, berkreasi dan berimajinasi.
5. Berpandangan jauh ke depan.
6. Memiliki kemampuan berkomunikasi, gaul dan senang berhubungan dengan
orang lain.
Menurut Suryana (2010) dan Scarborough, 2006 (dalam Kristanto, 2009:38) indikator
yang terkait dengan pengetahuan wirausaha yaitu:
1. Mengerti tentang bidang usaha yang dijalankan
2. Memiliki pembukuan sederhana
3. Mampu berkomunikasi dengan baik
4. Memiliki pengetahuan tentang manajemen
5. Memiliki pengetahuan pemasaran
2.4. Karakteristik Wirausaha
Karakteristik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sifat-sifat kejiwaan,
akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan orang lain.
Karakteristik dapat juga berarti tabiat, watak, perangai, perbuatan yang selalu
dilakukan dan mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku. Berdasarkan
pengertian karakteristik, maka dapat disimpulkan definisi karakteristik wirausaha
sebagai ciri khas atau bentuk-bentuk watak atau karakter, corak tingkah laku, atau
tanda khusus yang melekat pada diri setiap wirausaha dalam mengelola usahanya
Karakteristik seorang wirausaha pada umumnya dapat dilihat pada saat
berkomunikasi dalam rangka mengumumkan informasi maupun pada waktu
menjalankan usaha dan menjalin hubungan dengan para relasi bisnis. Untuk itu, dalam
menjalin hubungan bisnis dengan seseorang harus mengetahui karakteristiknya.
Karena tanpa memperhatikan karakternya bisa-bisa akan rugi sendiri apabila menjalin
hubungan bisnis dengan orang yang berkarakter tidak baik. Sikap atau karakteristik
wirausaha merupakan bagian penting dalam kewirausahaan. Karakteristik wirausaha
akan menentukan keberhasilan dalam menjalankan dan mengembangkan usaha.
Menurut Suryana (2003) ciri-ciri dan watak kewirausahaan yaitu:
1. Percaya diri dan optimis : memiliki kepercayaan diri yang kuat,
ketidaktergantungan terhadap orang lain, dan individualistis.
2. Berorientasi pada tugas dan hasil : kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi
laba, mempunyai dorongan kuat, energik, tekun dan tabah, tekad kerja keras,
serta inisiatif.
3. Berani mengambil resiko dan mempunyai tantangan
4. Kepemimpinan yakni berjiwa kepemimpinan, mudah beradaptasi dengan
orang lain, dan terbuka terhadap saran serta kritik.
5. Keorisinilan, yaitu inovatif, kreatif dan fleksibel
6. Berorientasi masa depan, yaitu memiliki visi dan perspektif terhadap masa
depan
Menurut Mas’ud dan Mahmud Machfoedz (2006:5) karakteristik wirausaha
meliputi:
2. Tidak suka berpangku tangan
3. Termotivasi oleh hasrat mencapai kesuksesan
4. Menganalisa setiap opsi untuk menjamin keberhasilan dan mengurangi resiko
5. Selalu mencari cara yang lebih baik dalam mengerjakan sesuatu
6. Menyadari kehidupan pribadi lebih penting dari kehidupan bisnis
7. Selalu memilih alternatif terbaik dalam membuat keputusan
8. Tidak takut mengaku jika melakukan kesalahan.
Pendapat lain diungkapkan oleh M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer
(1993:6-7) (dalam Suryana, 2010:24) , mengemukakan delapan karakteritik
kewirausahaan sebagai berikut :
1. Memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya.
2. Lebih memilih resiko moderat, artinya selalu menghindari resiko, baik yang
terlalu rendah maupun terlalu tinggi.
3. Memiliki kepercayaan diri untuk memperoleh kesuksesan.
4. Selalu menghendaki umpan balik dengan segera.
5. Memiliki semangat dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi
masa depan yang lebih baik.
6. Berorientasi serta memiliki perspektif dan wawasan jauh ke depan.
7. Memiliki keterampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk
menciptakan nilai tambah.
8. Lebih menghargai prestasi daripada uang.
Wirausaha selalu komitmen dalam melakukan tugasnya sampai berhasil.
mengambil resiko terhadap pekerjaannya karena sudah diperhitungkan artinya risiko
yang di ambil tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Keberanian menghadapi
risiko yang didukung oleh komitmen yang kuat, mendorong wirausaha untuk terus
berjuang mencari peluang sampai ada hasil. Hasil-hasil ini harus nyata/jelas dan
objektif dan merupakan umpan balik bagi kelancaran kegiatannya. Dengan semangat
optimis yang tingggi karena ada hasil yang diperoleh, maka uang selalu dikelola
secara proaktif dan dipandang sebagai sumber daya.
Dalam mencapai keberhasilannya, seorang wirausaha memiliki ciri-ciri tertentu.
Dalam Enterpreneurship and Small Enterprise Development Report (1986) yang
dikutip oleh M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (2006) dalam Kristanto
(2009:38) ada beberapa karakteristik kewirausahaan yang berhasil, diantaranya
memiliki ciri-ciri sbb:
1. Proaktif, yaitu berinisiatif dan tegas berorientasi pada prestasi.
2. Komitmen kepada orang lain, misalnya dalam mengadakan kontrak dan
hubungan bisnis.
3. Berpikir kreatif dalam kewirausahaan.
Menurut Suryana (2010) dan Mahfoedz (2006) peneliti mengambil lima indikator
dari karakteristik wirausaha yaitu sebagai berikut:
1. Percaya diri dan optimis
2. Berani mengambil resiko
3. Memiliki komitmen
4. Memiliki etos kerja
2.5. Keberhasilan Usaha
2.5.1. Pengertian Keberhasilan Usaha
Noor (2007:397) mengemukakan bahwa “Keberhasilan usaha pada hakikatnya
adalah keberhasilan dari bisnis mencapai tujuannya, suatu bisnis dikatakan berhasil
bila mendapat laba karena laba adalah tujuan dari seseorang melakukan bisnis”.
Menurut Suyatno (2010:179) keberhasilan usaha industri kecil di pengaruhi oleh
berbagai faktor. Kinerja usaha perusahaan merupakan salah satu tujuan dari setiap
pengusaha. Kinerja usaha industri kecil dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan
dalam pencapaian maksud atau tujuan yang diharapkan. Sebagai ukuran keberhasilan
usaha suatu perusahaan dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti: kinerja keuangan
dan image perusahaan.
Menurut Glancey dalam Priyanto (2009:73) Wirausaha yang memiliki
kemampuan mengambil keputusan yang superior akan dapat meningkatkan
performansi usaha seperti peningkatan profit dan petumbuhan usaha. Seperti yang
dikemukakan oleh Suryana (2010:66) bahwa “Untuk menjadi wirausaha yang sukses
harus memiliki ide atau visi bisnis (business vision) yang jelas, kemudian ada
kemauan dan keberanian untuk menghadapi resiko baik waktu maupun uang”.
Menurut Albert Wijaya dalam Suryana (2010:168) yang mengemukakan bahwa
“Faktor yang merupakan tujuan yang kritis dan menjadi ukuran dari keberhasilan
suatu perusahaan adalah adalah laba”.
Sehingga dapat diketahui bahwa definisi keberhasilan usaha adalah keberhasilan
dari bisnis mencapai tujuannya, dimana keberhasilan tersebut didapatkan dari
teknologi dan dapat menerapkan secara proaktif dan hal tersebut terlihat dari usaha
dari wirausaha dimana suatu keadaan usahanya yang lebih baik dari periode
sebelumnya dan menggambarkan lebih daripada yang lainnya yang sederajat atau
sekelasnya, dapat dilihat dari efisiensi proses produksi yang dikelompokkan
berdasarkan efisiensi secara teknis dan efisiensi secara ekonomis, target perusahaan
yang ditentukan oleh manajer-pemilik usaha, permodalan, skala usaha, hasil atau laba,
jenis usaha atau pengelolaan, kinerja keuangan, serta image perusahaan.
2.5.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Keberhasilan Usaha
Menurut Suryana (2010:67) Keberhasilan seorang wirausaha ditentukan oleh
beberapa faktor, yaitu sebagai berikut:
1. Kemampuan dan kemauan. Orang yang tidak memiliki kemampuan tetapi
banyak kemauan dan orang yang memiliki kemauan tetapi tidak memiliki
kemampuan, keduanya tidak akan menjadi wirausaha yang sukses.
2. Tekad yang kuat dan kerja keras. Orang yang tidak memiliki tekad yang kuat
tetapi mau bekerja keras dan orang yang suka bekerja keras tetapi tidak
memiliki tekad yang kuat, keduanya tidak akan menjadi wirausaha yang
sukses.
3. Mengenal peluang yang ada dan berusaha meraihnya ketika ada kesempatan.
Selain itu menurut Tulus Tambunan (2002:14) terdapat banyak faktor yang dapat
mempengaruhi keberhasilan usaha suatu industri antara lain dapat dilihat pada
Gambar 2.1
Skema faktor-faktor yang mempengaruhi Keberhasilan Usaha
Terlihat dari gambar skema 2.1 di atas bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi keberhasilan usaha dapat diketahui dari dua faktor yaitu faktor internal
dan faktor eksternal. Faktor internal yang diantarannya yaitu; kualitas sdm,
penguasaan organisasi, struktur organisasi, sistem manajemen, partisipasi,
kultur/budaya bisnis, kekuatan modal, jaringan bisnis dengan pihak luar, tingkat
entrepreneurship.
Faktor eksternal dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor pemerintah dan non
pemerintah. Faktor pemerintah diantarannya; kebijakan ekonomi, birokrat, politik, dan
tingkat demokrasi. Faktor non pemerintah yaitu; sistem perekonomian, sosio- kultur
budaya masyarakat, sistem perburuhan dan kondisi perburuhan, kondisi infrastruktur,
tingkat pendidikan masyarakat, dan lingkungan global.
2.5.3. Dimensi Keberhasilan Usaha
Samir (2005:33) mengemukakan bahwa indikator dalam mengukur
keberhasilan usaha atau kinerja organisasi, yaitu sebagai berikut :
1. Produktivitas, yang diukur melalui perubahan output kepada perubahan di
2. Perubahan di tingkat kepegawaian (output, teknologi, cadangan modal,
mekanisme penyesuaian, dan pengaruh terhadap perubahan status).
3. Rasio finansial (mengurangi biaya pegawai dan meningkatkan nilai tambah
pegawai).
Beberapa indikator dalam menentukan keberhasilan usaha menurut Noor
(2007:397) adalah sebagai berikut:
1. Laba atau keuntungan usaha, merupakan tujuan utama dari bisnis. Laba
usaha adalah selisih antara pendapatan dengan biaya.
2. Produktivitas dan Efisiensi, besar kecilnya produktivitas suatu usaha akan
menentukan besar kecilnya produksi. Hal ini akan mempengaruhi besar
kecilnya penjualan dan pada akhirnya menentukan besar kecilnya
pendapatan, sehingga mempengaruhi besar kecilnya laba yang diperoleh.
3. Daya Saing, adalah kemampuan atau ketangguhan dalam bersaing untuk
merebut perhatian dan loyalitas konsumen. Suatu bisnis dapat dikatakan
berhasil, bila dapat mengalahkan pesaing atau paling tidak masih bisa
bertahan menghadapi pesaing.
4. Kompetensi dan Etika Usaha, merupakan akumulasi dari pengetahuan, hasil
penelitian, dan pengalaman secara kuantitatif maupun kualitatif dalam
bidangnya sehingga dapat menghasilkan inovasi sesuai dengan tuntutan
zaman.
5. Terbangunnya citra baik, citra baik perusahaan terbagi menjadi dua yaitu,
trust internal dan trust external. Trust internal adalah amanah atau trust dari
timbulnya rasa amanah atau percaya dari segenap stakeholder perusahaan,
baik itu konsumen, pemasok, pemerintah, maupun masyarakat luas, bahkan
juga pesaing.
2.6. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu Nama Peneliti
dan Tahun Judul Penelitian
Variabel Penelitian
Metode
Penelitian Hasil Penelitian Revina Septika, 2015 Pengaruh Modal, Lokasi dan Pengetahuan yang mendorong Keberhasilan Usaha Mobil Data Internet Di Sepanjang Jl. Dr Mansyur Medan Modal (X1), Lokasi (X2), Pengetahuan (X3), Keberhasilan Usaha (Y) Regresi Linier Berganda
Modal berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap Keberhasilan Usaha; Lokasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Keberhasilan Usaha;
Pengetahuan berpengaruh secara negatif dan tidak signifikan terhadap Keberhasilan Usaha Mpbil Data Internet di Jl. Dr.Mansyur Medan Tri Febri Hardianti, 2015 Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Kepribadian dan Lingkungan Terhadap Keinginan Untuk Berwirausaha Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Pengetahuan Kewirausahaan (X1), Kepribadian (X2), Lingkungan (X3), Keinginan Berwirausaha (Y) Analisis Regresi Logistik Pengetahuan kewirausahaan berpengaruh negative dan tidak signifikan terhadap Keinginan Berwirausaha; Kepribadian berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap Keinginan
Berwirausaha; Lingkungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keinginan Berwirausaha pada mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Rizki Pamungkas, 2014 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Keberhasilan Usaha Pemegang Saham Waralaba (studi kasus pada waralaba
makanan dan minuman lokal di Kota
Semarang) Karakteristik Kewirausahaan (X1), Lokasi Usaha (X2), Kemampuan Manajerial (X3), Keberhasilan Usaha (Y) Analisis Regresi Linier Berganda Karakteristik kewirausahaan berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha; lokasi usaha berpengaruh
signifikan terhadap keberhasilan usaha;
Kemampuan manajerial berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha.
Marom Shaike, Robert N. Lussier, 2014
A business success Versus Failure Prediction Model For Small Business in Israel Independent: capital, record keeping and financial control, planning, Multiple Linier Regression
[image:32.595.93.551.235.755.2]professional advice, age of owner
Dependent:
chance of success
positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha, faktor
tenaga professional berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha, faktor
umur pemilik berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha. Sarwono Nursito dan Arif Julianto Sri Nugroho, 2013 Analisis Pengaruh Interaksi Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Kewirausahaan (Studi kasus pada mahasiswa-mahasiswa di beberapa Pergurusn Tinggi Swasta di Surakarta) Pengetahuan Kewirausahaan (X1), Efikasi Diri (X2), Intensi Kewirausahaan (Y) Moderated Regression Analysis
Hasil yang didapat menunjukkan bahwa nilai koefisien pengetahuan kewirausahaan adalah 0,376, t=4,530 dengan signifikan 0,001. Sedangkan nilai koefisien efikasi diri adalah 0,425, t=4,832 dengan signifikan 0,001. Hal ini
menunjukkan bahwa pengetahuan kewirausahaan dan efikasi diri berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap Intensi Kewirausahaan. Andi wijayanto, 2010 Pengaruh Karakteristik Wirausahawan Terhadap Tingkat Keberhasilan Usaha pada Sentra Usaha Kecil Pengasapan Ikan Di Krobokan Semarang
Kecakapan Pribadi (X1), Kecakapan Sosial (X2), Keberhasilan Usaha (Y) Multiple linear regression
Kecakapan Pribadi dan Kecakapan Sosial terhadap variabel Keberhasilan Usaha diperoleh nilai Fhitung sebesar 16,643. Nilai Fhitung (16,643) lebih besar dibandingkan dengan nilai Ftabel (2,59) atau berada dalam daerah
penolakan Ho. Dengan demikian
Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Kecakapan Pribadi (X1) dan Kecakapan Sosial (X2) secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel Keberhasilan Usaha.
2.7. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antara
konsep satu terhadap konsep yang lainya dari masalah yang ingin diteliti. Kerangka
konsep ini gunanya untuk menghubungkan atau menjelaskan secara panjang lebar
diuraikan dalam teori terkait, peneliti menentukan kerangka konsep penelitian yaitu
variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini
adalah Pengetahuan Kewirausahaan (X1) dan Karakteristik Kewirausahaan (X2)
sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah Keberhasilan Usaha (Y).
Hubungan Pengetahuan Kewirausahaan dengan Keberhasilan Usaha seperti
yang dikemukakan Michael Harris (2000:19) dalam Suryana (2010:5) “wirausaha
yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi, yaitu yang
memiliki ilmu pengetahuan, ketrampilan dan kualitas individual yang meliputi sikap,
motivasi, nilai-nilai pribadi, serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan/kegiatan”. Dari pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk
menjadi wirausaha yang sukses dan mencapai keberhasilan dalam usahanya tentu saja
pewirausaha harus memiliki kompetensi dalam menghadapi segala resiko dan
tantangan. Salah satu kompetensi itu ialah pengetahuan kewirausahaan. Setiap
wirausaha harus memiliki ilmu pengetahuan yang cukup dan layak sebelum memasuki
dunia usaha dan memulai usahanya, karena hal itu berpengaruh langsung pada hasil,
dimana akan menentukan titik keberhasilan pada usaha yang dirintis. Dengan
pengetahuan yang cukup para pelaku usaha dapat menerapkannya pada usaha yang
akan dijalankan sehingga mereka dapat mencapai keberhasilan usaha sesuai target
yang mereka inginkan.
Sedangkan hubungan karakteristik wirausaha pada keberhasilan usaha ialah
karakteristik seorang wirausaha akan menentukan keberhasilan dalam menjalankan
berani mengambil resiko dan menyukai tantangan, tidak suka berpangku tangan,
termotivasi oleh hasrat ingin sukses dan lain-lain.
Jadi pengetahuan kewirausahaan dan karakteristik kewirausahaan sangat penting
dalam berwirausaha karena itu berpengaruh langsung pada hasil yang akan dicapai,
dimana titik keberhasilan usaha dapat ditentukan.
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas dapat dirumuskan skema kerangka
konseptual dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual
2.8. Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan yang bersifat sementara terhadap
suatu masalah penelitian yang kebenarannya masih lemah (belum tentu kebenarannya)
sehingga harus diuji secara empiris. Berdasarkan rumusan masalah datas, diajukan
hipotesis dalam penelitian ini yaitu Pengetahuan Kewirausahaan dan Karakteristik
Kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keberhasilan Usaha pada
Wirausaha Mikro di Kelurahan Madras Hulu Medan. Pengetahuan
Kewirausahaan (X1)
Karakteristik
Kewirausahaan (X2)
Keberhasilan Usaha
Wirausaha Kecil di
[image:35.595.108.450.311.461.2]BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian ini adalah penelitian asosiatif, yakni penelitian yang
menghubungkan dua variabel atau lebih untuk melihat pengaruh suatu variabel
terhadap variabel lainnya. (Ginting dan Situmorang, 2008:57). Pendekatan dalam
penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif karena arah dan fokus penelitian ini ialah
uji teoritik, yang tiap tahap mengutamakan pengukuran rumus, penggunaan instrumen
kuesioner dan data statistik (Ginting dan Situmorang, 2008:89).
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada wirausaha mikro di wilayah Kelurahan Madras
Hulu Medan Polonia. Sedangkan waktu penelitian dilakukan sejak bulan September
2015.
3.3. Batasan Operasional
1. Variabel Independen (X) dalam penelitian ini adalah Pengetahuan
Kewirausahaan (X1) dan Karakteristik Kewirausahaan (X2).
2. Variabel Dependen (Y) dalam penelitian ini adalah Keberhasilan Usaha (Y).
3.4. Operasionalisasi Variabel
Menurut Nazir dalam Umar (2008:6) Operasionalisasi Variabel adalah suatu
defenisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara memberikan arti, atau
memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut.
diidentifikasi sebagai upaya pemahaman dalam penelitian. Variabel yang diteliti
dalam penelitian ini adalah Pengertahuan Kewirausahaan dan Karakteristik
Kewirausahaan.
1. Pengetahuan Kewirausahaan (X1)
Didefinisikan sebagai dasar dari sumber daya kewirausahaan yang terdapat
didalam mandiri individu setiap pewirausaha. Menurut Suryana (2010) dan
Scarborough, 2006 (dalam Kristanto, 2009:38) peneliti mengambil indikator yang
terkait dengan pengetahuan kewirausahaan yaitu sebagai berikut:
1. Mengerti tentang bidang usaha yang dijalankan
2. Memiliki pembukuan sederhana
3. Mampu berkomunikasi dengan baik
4. Memiliki pengetahuan manajemen
5. Memiliki pengetahuan pemasaran
2. Karakteristik Kewirausahaan (X2)
Didefinisikan sebagai suatu karakteristik yang harus dimiliki setiap pewirausaha
untuk menjalankan usahanya dan menjadi pendorong kesuksesan usahanya. Menurut
Suryana (2010) dan Mahfoedz (2006) peneliti mengambil lima indikator dari
karakteristik wirausaha yaitu sebagai berikut:
1. Percaya diri dan optimis
2. Berani mengambil resiko
3. Memiliki komitmen
4. Memiliki etos kerja
3. Keberhasilan Usaha (Y)
Didefinisikan sebagai keberhasilan dari bisnis mencapai tujuannya, suatu bisnis
dikatakan berhasil bila mendapat laba, karena laba adalah tujuan dari seseorang
melakukan bisnis. Beberapa indikator dalam menentukan keberhasilan usaha menurut
Noor (2007:397) adalah sebagai berikut :
1. Keuntungan usaha
2. Penjualan meningkat
3. Bertambahnya pelanggan
4. Jumlah tenaga kerja
Berikut ini adalah Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel mengenai variabel bebas
[image:38.595.88.553.426.633.2]dan variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Defenisi Indikator Skala
Pengetahuan Kewirausahaan
(X1)
Dasar dari sumber daya kewirausahaan yang terdapat didalam mandiri individu.
1. Mengerti tentang bidang usaha yang dijalankan 2. Memiliki pembukuan sederhana
3. Mampu berkomunikasi dengan baik 4. Memiliki pengetahuan manajemen 5. Memiliki pengetahuan pemasaran
Likert
Karakteristik Wirausaha
(X2)
Sifat yang dimiliki seorang wirausaha dalam usahanya untuk mencapai sukses.
1. Percaya diri dan optimis 2. Berani mengambil resiko 3. Memiliki komitmen 4. Memiliki etos kerja 5. Memiliki sikap kemandirian
Likert
Keberhasilan Usaha
(Y)
Keberhasilan dari bisnis yang mencapai tujuannya, yang menggambarkan keberhasilan bisnis tsb melebihi bisnis orang lain.
1. Keuntungan usaha 2. Penjualan meningkat 3. Bertambahnya pelanggan 4. Jumlah tenaga kerja
Likert
Sumber: (Suryana, 2010) ; (Machfoedz, 2006) (Noor, 2007).
3.5. Skala Pengukuran Variabel
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Likert. Menurut
Sugiyono (2008:86), Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan
variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.Indikator tersebut
dijadikan titik tolak untuk menyusun item-item instrumen berupa pernyataan atau
[image:39.595.186.422.196.339.2]pertanyaan. Pemberian skor skala likert yaitu sebagai berikut : Tabel 3.2
Instrument Skala Likert
No Skala pengukuran Bobot
1 Sangat Setuju 5
2 Setuju 4
3 Kurang Setuju 3
4 Tidak Setuju 2
5 Sangat Tidak setuju 1
Sumber: Sugiyono ( 2006)
3.6. Populasi dan Sampel 3.6.1. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang
menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2008:115). Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh pedagang mikro yang berjualan di wilayah Kelurahan
Madras Hulu Medan Polonia yang jumlahnya sebanyak 89 pedagang dengan
memenuhi kriteria/syarat sebagai berikut:
• Sudah berdagang di wilayah Kelurahan Madras Hulu minimal selama 1
tahun.
• Memiliki tenaga kerja di bawah 4 orang.
• Modal kurang dari 25 juta rupiah.
Sampel menurut Arikunto (2002) adalah subjek atau wakil dari populasi yang
diteliti. Besar anggota sampel harus dihitung berdasarkan teknik-teknik tertentu agar
sampel yang digunakan yang diambil dari populasi dapat dipertanggungjawabkan.
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah sampling jenuh, yaitu
seluruh pedagang mikro di Kelurahan Madras Hulu yang sudah memenuhi kriteria
yaitu sebanyak 89 pedagang.
3.7. Jenis Data
Penelitian menggunakan dua jenis data dalam melakukan penelitian ini untuk
membantu memecahkan masalah, yaitu :
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari responden secara langsung
dilokasi penelitian melalui kuesioner dan wawancara mengenai variabel yang
diteliti.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang berisikan informasi dan teori-teori yang
digunakan untuk mendukung penelitian berupa informasi data sensus
penduduk dan denah lokasi wilayah Kelurahan Madras Hulu Medan yang
diberikan oleh Sekretaris Lurah Kelurahan Madras Hulu Medan dan data-data
lainnya yang bersumber dari literatur atau buku yang mendukung
permasalahan yang dibahas.
3.8 Metode Pengumpulan Data
1. Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
memberikan sejumlah daftar pertanyaan atau pernyataan yang tertulis kepada
responden untuk dijawabnya.
2. Wawancara, yaitu suatu jenis pengumpulan data dimana peneliti mengajukan
pertanyaan secara lisan untuk mendapatkan informasi.
3. Studi Dokumentasi, yaitu dengan memperoleh data melalui buku-buku,
internet, dan literatur yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas
Sebelum instrument penelitian disebarkan kepada responden maka terlebih
dahulu dilakukan uji validitas dan reabilitas untuk menilai kelayakan dari instrumen
penelitian yang digunakan. Pengujian validitas dan reabilitas dilakukan terhadap 30
pedagang yang berjualan di sekitar wilayah Kelurahan Madras Hulu Medan dengan
menggunakan software SPSS for windows.
1. Uji Validitas
Menurut Situmorang dan Lufti (2014:86) validitas menunjukkan sejauh mana
suatu alat pengukur yang mengukur apa yang ingin diukur. Sekiranya peneliti ingin
mengukur kuesioner didalamnya, pengumpulan data penelitian, maka kuesioner yang
disusunnya harus mengukur apa yang ingin di ukurnya. Uji validitas dilakukan pada
pedagang keliling yang berjualan di sekitar wilayah Kelurahan Madras Hulu Medan
sebanyak 30 pedagang (diluar sampel).
Uji validitas digunakan oleh peneliti untuk mengukur data yang telah didapat
setelah penelitian, yang merupakan data yang telah valid dengan alat ukur yang
tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Pengujian dalam
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan SPSS for Windows dengan kriteria
dalam pengukuran kuisioner sebagai berikut :
Jika : r hitung > r tabel , berarti pertanyaan tersebut dinyatakan valid.
r hitung ≤ r tabel , berarti pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid.
Untuk melihat validitas maka kolom yang dilihat adalah Corrected Item-Total
Correlation. Apabila nilainya melebihi 0.361 maka instrumen-instrumen dalam
penelitian dinyatakan valid dan layak untuk digunakan.
2. Uji Reliabilitas
Menurut Situmorang dan Lufti (2014:89) reliabilitas adalah indeks yag
menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan.
Uji reliabilitas ini digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan
(kuesioner) menunjukkan konsistensi didalam mengukur gejala yang sama untuk
mendapatkan kualitas hasil penelitian yang bermutu dan baik sudah semestinya jika
rangkaian penelitian yang dilakukan harus baik juga. Perencanaan yang matang
mutlak diperlukan alat-alat penelitian seperti kuesioner yang digunakan juga harus
dalam kondisi yang baik.
Oleh karena itu, perlu adanya validitas dan reliablitas. Uji reliabilitas ini
menggunakan bantuan software SPSS for windows terhadap 30 orang pedagang. Butir
pernyataan yang sudah dikatakan valid dalam uji validitas ditentukan realibilitasnya
dengan kriteria sebagai berikut :
Jika : ralpha positif atau lebih besar dari rtabel maka pertanyaan reliabel.
Untuk melihat reliabilitas maka kolom yang dilihat adalah Cronbach`s Alpha.
Apabila nilainya melebihi 0.80 maka instrumen-instrumen dalam penelitian
dinyatakan reliabel.
3.10. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data yaitu sebagai berikut :
3.10.1.Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan analisis yang paling mendasar untuk
menggambarkan keadaan data secara umum. Analisis deskriptif ini meliputi beberapa
hal sub menu deskriptif statistik seperti frekuensi, deskriptif, eksplorasi data, tabulasi
silang dan analisis rasio (Situmorang dan Lufti, 2014:20).
Menurut Sugiyono (2008:206) analisis deskriptif ini digunakan untuk
menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku
untuk umum atau generalisasi.
3.10.2.Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis
regresi linear berganda yang berbasis Ordinary Least Square (OLS) (Situmorang dan
Lufti, 2014:114). Uji asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan analisis regresi,
agar dapat diperkirakan yang tidak bias dan efesiensi maka dilakukan pengujian
asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu :
1. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data
lonceng. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogrov
Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka nilai Asymp.Sig (2-tailed)
di atas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang
dan Lufti, 2014:114).
a. Pendekatan Histogram
b. Pendekatan Grafik
c. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov
2. Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model
regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan satu ke
pengamatan yang lain. Jika varians dari residu atau dari satu pengamatan ke
pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas. Dan apabila varians
berbeda maka disebut heteroskedastisitas.
3. Multikolinearitas
Istilah kolinearitas ganda berarti adanya hubungan linear yang sempurna atau
eksak diantara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Istilah kolinearitas sendiri
berarti hubungan linear tunggal, sedangkan kolinearitas ganda menunjukkan adanya
lebih dari satu hubungan linear yang sempurna. Untuk mengetahui ada atau tidaknya
gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya Tolerance Value dan Variance
Inflation Faktor (VIF). Batas Tolerance Value adalah 0,1 dan batas VIF adalah 5
(Situmorang & Lufti, 2014 : 147), di mana :
a. Tolerance value < 0,1 atau VIF > 10 = terjadi multikolinearitas
3.10.3 Analisis Regresi Linier Berganda
Menurut Situmorang dan Lufti (2014:166) metode ini merupakan perluasan dari
regresi sederhana. Regresi linier berganda ditujukan untuk menentukan hubungan
linear antar beberapa variabel bebas yang biasa disebut X1, X2, X3, dan seterusnya
dengan variabel terikat yang disebut Y. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
analisis regresi linear berganda untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel
bebas (X) yang terdiri dari Pengetahuan Kewirausahaan (X1) dan Karakteristik
Kewirausahaan (X2), terhadap variabel terikat (Y) yaitu Keberhasilan Usaha.
Hubungan fungsional antara variabel bebas dan variabel terikat yang digunakan
adalah sbb:
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Keterangan :
Y : Keberhasilan Usaha
a : Konstanta
b1,b2 : Koefisien regresi berganda X1 : Pengetahuan Kewirausahaan X2 : Karakteristik Kewirausahaan
e : Standar error
3.11 Uji Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu proporsi atau anggapan yang mungkin benar dan
sering digunakan sebagai dasat pembuatan keputusan atau pemecahan masalah.
Anggapan atau asumsi dari suatu hipotesis juga merupakan data yang mungkin juga
bisa salah. Maka apabila akan digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan, terlebih
3.11.1 Menghitung koefisien secara simultan (Uji Fhitung )
Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan
statistik F (uji F). Jika Fhitung< Ftabel, maka H0 diterima atau Ha ditolak, sedangkan jika
Fhitung> Ftabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Jika tingkat signifikansi dibawah 0,05
maka H0 ditolak dan Ha diterima.
3.11.2 Menghitung koefisien secara parsial (Uji Thitung)
Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan
statistik t (uji t). Jika thitung< ttabel, maka H0 diterima atau Ha ditolak, sedangkan jika
thitung> ttabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Jika tingkat signifikansi dibawah 0,05
maka H0 ditolak dan Ha diterima.
3.11.3 Menguji koefisien determasi (R²)
Pengujian dengan menggunakan uji koefisien determinasi (R²), yaitu untuk
melihat besarnya pengaruh variabel bebas. R-square atau nilai determinan (R²)
mendekati satu berarti pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat kuat.
Identifikasi determinan (R²) berfungsi untuk mengetahui signifikansi variabel maka
harus dicari koefisien determinasi (R²). Koefisien determinan menunujukkan besarnya
kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen. Semakin besar nilai
koefisien determinasi, maka semakin baik kemampuan variabel independen
menerangkan variabel dependen. Jika determinasi (R²) semakin besar (mendekati
satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independen adalah besar
terhadap variabel dependen. Hal ini berarti, model yang digunakan semakin kuat
untuk menerangkan pengaruh variabel independen yang diteliti terhadap variabel
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Kelurahan Madras Hulu Medan
Kelurahan Madras Hulu merupakan salah satu kelurahan yang terdapat di
Kecamatan Medan Polonia, dan merupakan daerah strategis untuk melakukan
kegiatan usaha bisnis baik usaha mikro, kecil maupun menengah, karena letaknya
yang berada di inti Kota Medan. Melihat besarnya peluang usaha tersebut, sebagian
besar penduduk di Kelurahan Madras Hulu memilih berwirausaha sebagai mata
pencaharian.
Sumber: Kantor Lurah Madras Hulu Medan Polonia
Gambar 4.1
[image:47.595.170.475.390.660.2]4.2. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Valid artinya data-data yang diperoleh dengan penggunaan instrumen dapat
menjawab tujuan penelitian.Reliabel artinya konsisten atau stabil.Agar data yang
diperoleh valid dan reliabel maka dilakukan uji reliability. Uji validitas dan reliabilitas
dilakukan terhadap alat penelitian, yakni kuesioner. Penyebaran kuesioner khusus uji
validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 orang diluar responden yang dilakukan
pada pedagang keliling yang berjualan di Kelurahan Madras Hulu Medan.
4.2.1 Uji Validitas
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa
yang ingin diukur. Sekiranya peneliti ingin mengukur kuisioner didalam pengumpulan
data di penelitian, maka kuisioner yang disusunnya harus mengukur apa yang ingin
diukurnya. Setelah kuisioner tersebut tersusun dan diuji validitasnya, dalam praktek
belum tentu data yang terkumpulkan adalah data yang valid. Banyak hal-hal lain yang
akan mengurangi validitas data; misalnya apakah si wawancara yang mengumpulkan
data betul-betul mengikuti petunjuk yang telah ditetapkan dalam kuisioner. Selain itu,
validitas data akan ditentukan oleh keadaan responden sewaktu di wawancara. Bila di
waktu menjawab semua pertanyaan, responden merasa bebas tanpa ada rasa malu atau
rasa takut, maka data yang diperoleh akan valid. (Helmi, 2014:86)
Pengujian validitas instrumen digunakan dengan menggunakan software SPSS
for windows, dengan kriteria sebagai berikut:
1). Jika r hitung > r tabel, maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid.
2). Jika r hitung < r tabel, maka pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid.
windows untuk melakukan pengujian terhadap validitas dan reliabilitas pada tiap
[image:49.595.136.470.166.487.2] [image:49.595.137.467.186.488.2]pertanyaan dan kuesioner yang akan diajukan, diperoleh data output sebagai berikut:
Tabel 4.1 Uji Validitas
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
P1 54.0337 22.737 .363 .844
P2 54.1685 22.164 .370 .844
P3 54.1461 21.785 .525 .835
P4 54.1573 21.611 .546 .834
P5 54.1910 22.679 .451 .840
P6 53.9551 22.634 .396 .842
P7 53.9101 22.424 .366 .844
P8 53.9326 22.336 .389 .843
P9 53.9101 21.810 .534 .835
P10 54.0562 22.417 .447 .840
P11 54.2584 20.876 .542 .834
P12 54.3146 20.082 .561 .833
P13 54.2809 19.295 .661 .825
P14 54.1910 19.088 .683 .823
Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS for windows, 2015)
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari 14 variabel semua variabel valid dengan
nilai rhitung > rtabel atau nilai Corrected Item-Total Correlation diatas 0,361.
4.2.2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat pengukur dapat
dipercaya atau diandalkan bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur
gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat
pengukur tersebut reliable (Situmorang, 2014:89).
Pengujian yang dilakukan dengan program software SPSS for windows. Butir
reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:
1). Jika r alfa positif atau > r tabel maka pertanyaan reliabel.
[image:50.595.164.430.196.293.2]2). Jika r alfa negatif atau < r tabel maka pertanyaan tidak reliabel.
Tabel 4.2 Uji Realibilitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.847 14
Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS for windows, 2015)
Tabel 4.2 menunjukan bahwa semua butir instrumen reliabel karena nilai
Cronbach’s Alpha sebesar 0,847 lebih besar dari 0,80. Maka kuisioner dinyatakan
reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian.
4.3. Analisis Deskriptif
Analisis data yang dilakukan adalah analisis deskriptif responden. Data yang
dijadikan dasar perhitungan adalah data pada saat penulis melakukan penelitian yang
dilakukan mulai dari bulan September dan Oktober 2015.
4.3.1 Analisis Deskriptif Responden
Responden dalam penelitian ini adalah wirausaha mikro yang berjualan di
Kelurahan Madras Hulu Medan. Hal–hal yang dianalisis dari responden adalah data
pribadi responden yang terdiri dari jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, jenis
Tabel 4.3
Komposisi Pengusaha Mikro di Kelurahan Madras Hulu Medan
No Uraian Kategori Jumlah Nominal
Orang %
1 Jenis Kelamin Pria 53 59,5
Wanita 36 40,5
2 Usia
Dib