• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pemberian Hormon Tiroksin Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Ikan Black Ghost (Apteronotus Albifrons)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pemberian Hormon Tiroksin Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Ikan Black Ghost (Apteronotus Albifrons)"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Lampiran 1. Bagan Percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Non-Faktorial

P1U1 P2U3 P3U2 P4U3

P1U3 P2U2 P3U1 P4U1

P1U2 P2U1 P3U3 P4U2

Keterangan :

P0 = Kontrol (tanpa perlakuan)

P1U1 = Perlakuan 1 Ulangan 1

P1U2 = Perlakuan 1 Ulangan 2 10 mg/kg

P1U3 = Perlakuan 1 Ulangan 3

P2U1 = Perlakuan 2 Ulangan 1

P2U2 = Perlakuan 2 Ulangan 2 15 mg/kg

P2U3 = Perlakuan 2 Ulangan 3

P3U1 = Perlakuan 3 Ulangan 1

P3U2 = Perlakuan 3 Ulangan 2 20 mg/kg

P3U3 = Perlakuan 3 Ulangan 3

P4U1 = Perlakuan 4 Ulangan 1

P4U2 = Perlakuan 4 Ulangan 2 25 mg/kg

(3)

Lampiran 2. Wadah Akuarium Pemeliharaan Ikan Black Ghost (Apteronotus

(4)

Lampiran 3. Analisis Ragam Pertumbuhan Panjang (%) Ikan Black Ghost (Apteronotus albifrons) Selama Masa Pemeliharaan

Perlakuan Ulangan Total Rataan

U1 U2 U3

** Berpengaruh Sangat Nyata

(5)

Koefisien Keragaman

(KK 5-10%) = Uji Beda Nyata Terkecil

Uji Beda Nyata Terkecil

Diperoleh KTG = 0.102, v = 8, r = 3, dan t0.05(8) = 2.306

Tabel Hasil Uji BNT pengaruh pemberian hormon tiroksin terhadap pertumbuhan panjang menurut RAL,

Perlakuan Pertumbuhan Panjang BNT0,05

(0.602)

P1 2.54 a

P2 3.11 ab

P3 3.64 b

P4 4.36 c

(6)

Lampiran 4. Analisis Ragam Pertumbuhan Bobot (%) Ikan Black Ghost (Apteronotus albifrons) Selama Masa Pemeliharaan

Perlakuan Ulangan Total Rataan

U1 U2 U3

** Berpengaruh Sangat Nyata

(7)

Koefisien Keragaman

(KK 5-10%) = Uji Beda Nyata Terkecil

Uji Beda Nyata Terkecil

Diperoleh KTG = 0.066, v = 8, r = 3, dan t0.05(8) = 2.306

Tabel Hasil Uji BNT pengaruh pemberian hormon tiroksin terhadap pertumbuhan bobot menurut RAL,

Perlakuan Pertumbuhan Bobot BNT0,05

(0.066)

P1 3.24 a

P2 3.94 b

P3 4.48 c

P4 4.96 d

(8)

Lampiran 5. Analisis Kelangsungan Hidup (%) Ikan Black Ghost (Apteronotus albifrons) Selama Masa Pemeliharaan

Perlakuan Ulangan Total Rataan

U1 U2 U3

Tidak Berpengaruh Nyata

(9)

Lampiran 6. Foto Kegiatan Selama Penelitian

Indoor Hatchery Aklimatisasi Ikan Uji

Tandon Air Pompa Filtrasi

(10)

Penyifonan Sisa Pakan Pemberian Pakan

Pengukuran Panjang Sampel Ikan Penimbangan Bobot Sampel Ikan

Ikan Bersifat Kanibalisme Mortalitas Ikan Black Ghost

(11)
(12)

DAFTAR PUSTAKA

Alifuddin, M., Y. Hadiroseyani dan I. Ohoiulun. 2003. Parasit Pada Ikan Hias Air Tawar (Ikan Cupang, Gapi Dan Rainbow). Jurnal Akuakultur Indonesia, 2(2): 93-100.

Arie, U. 2011. Budidaya Ikan Blackghost (Ikan Hantu Hitam). Bina Insan Perikanan Indonesia (BIPI) Sukabumi.

Daneyanti, R. 2001. Pengaruh Lama Perendaman di dalam Larutan Hormon Tiroksin Terhadap Kelangsungan Hidup, Pertumbuhan dan Perkembangan Larva Ikan Kerapu Tikus (Cromileptes altivelis). Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Djojosoebagio, S. 1996. Fisiologi Kelenjar Endokrin. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta.

Effendie, M.I. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama, Yogyakarta.

Fujaya, Y. 2002. Fisiologi Ikan Dasar Pengembangan Teknologi Perikanan. Departemen Pendidikan Nasional. Makassar.

Hidayat, K., Usman, M.T., dan Mulyadi. 2012. Enlargement of Selais (Ompok hypopthalmus) With fish meal Containing Thyroxine (T4) Hormone. Faculty of Fisheries and Marine Science. Riau University.

Kuncoro, E.B. 2011. Sukses Budidaya Ikan Hias Air Tawar. Lily Publisher. Yogyakarta.

Matty, A. J. 1985. Fish Endocrinology. Croom Helm. London and Sydney. 256 p.

Mulyadi, Usman, M.T., dan Suryani. 2010. Pengaruh Frekuensi Pemberian Pakan Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Dan Kelulushidupan Benih Ikan Silais (Ompok hypophthalmus). Berkala Perikanan Terubuk, hlm 21-40.

Mulyati, S., M. Zairin, dan M.M. Raswin. 2002. Pengaruh Umur Larva Saat Dimulainya Perendaman Dalam Hormon Tiroksin Terhadap Perkembangan, Pertumbuhan, Dan Kelangsungan Hidup Ikan Gurami (Osphronemus gouramy). Jurnal Akuakultur Indonesia, 1(1): 21-25.

(13)

Rahardjo, M.F., Djadja, S.S., Ridwan, A., Sulistiono, dan Johannes, H. 2011. Iktiology. Lubuk Agung. Bandung.

Rahman, A. 2012. Tingkah Laku Ikan Hias Black Ghost (Apteronotus albifrons). Universitas Brawijaya. Malang.

Shelly, N.E.T. 2008. Pertumbuhan Ikan Motan (Thynnichthys thynnoides Bleeker, 1852) Di Rawa Banjiran Sungai Kampar Kiri, Riau. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Subiyanti, H. 2007. Hormon Tiroksin Dalam Pakan Buatan Pacu Pertumbuhan Benih Gurami. Kementerian Kelautan dan Perikanan. Jakarta.

Susanti, D. 2003. Pengaruh Pemberian Pakan Yang Berbeda Terhadap Kualitas Air, Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Ikan Mas (Cyprinus carpio L.) di Keramba Jaring Apung. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Wibowo, R.K.A. 2009. Analisis Kualitas Air Pada Sentral Outlet Tambak Udang Sistem Terpadu Tulang Bawang, Lampung. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Wijayanti, K. 2010. Pengaruh Pemberian Pakan Yang Berbeda Terhadap Sintasan dan Pertumbuhan Benih Ikan Palmas (Polypterus sengalus senegalus

(14)

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2014 sampai dengan bulan Juni

2014, bertempat di UPTD Budidaya Dinas Pertanian dan Kelautan, Jalan Bunga

Ganyong, Kelurahan Ladang Bambu, Kecamatan Medan Tuntungan, Sumatera

Utara.

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan adalah ikan black ghost ukuran 6 cm sebanyak

1 ekor per 2 liter air, pakan komersil, air bersih dan alkohol 70%. Alat yang

digunakan adalah akuarium berukuran 60cm×40cm×40cm, pompa sirkulasi,

tanggok kecil, zeolit, pipa 1.5 inci, baskom, kamera, kertas millimeter, timbangan

analitik, termometer, pH meter dan DO meter.

Rancangan Penelitian

Rancangan yang digunakan dalam penelitian adalah Rancangan Acak

Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan tiga kali ulangan (Lampiran 1).

Rancangan Acak Lengkap bertujuan untuk menghomogenkan data sehingga tingkat

persentase kesalahan menjadi kecil. Perlakuan terdiri dari :

A = Tanpa dosis perlakuan (kontrol)

B = Dosis perlakuan 10 mg/kg

C = Dosis perlakuan 15 mg/kg

D = Dosis perlakuan 20 mg/kg

(15)

Prosedur Penelitian 1. Persiapan Wadah

Wadah yang digunakan untuk pemeliharaan ikan black ghost adalah

akuarium berukuran 60cm×40cm×40cm sebanyak 13 unit (Lampiran 2). Setiap

wadah akuarium dicuci bersih dengan deterjen kemudian dijemur dengan sinar

matahari hingga kering. Wadah akuarium yang sudah kering kemudian diisi dengan

air bersih yang berasal dari bak tandon. Masing-masing ketinggian air pada wadah

akuarium adalah 10 cm diberi aerasi dan diberi label perlakuan dan ulangan secara

acak.

2. Penebaran Ikan Black Ghost

Ikan uji yang digunakan untuk penelitian adalah ikan black ghost berukuran

6 cm dengan kepadatan 1 ekor per 2 liter air dan diberi aerasi. Ikan ini diperoleh

dari UPTD Budidaya Dinas Pertanian dan Kelautan Jalan Bunga Ganyong,

Kelurahan Ladang Bambu, Kecamatan Medan Tuntungan, Sumatera Utara.

Sebelum melakukan percobaan ikan black ghost diaklimatisasi terlebih dahulu

kemudian dipelihara dalam akuarium.

3. Pemberian Pakan

Pakan yang diberikan kepada ikan black ghost selama penelitian berupa

pakan komersil. Pelet serpihan tersebut disemprot dengan alkohol 70% yang telah

dicampur dengan hormon tiroksin kemudian diangin-anginkan hingga kering.

Penyediaan hormon dilakukan dengan cara menggerus Thyrax sesuai dengan dosis

perlakuan. Frekuensi pemberian pakan dilakukan tiga kali sehari yaitu pada pagi

hari pukul 08.00 WIB, pada siang hari pukul 14.00 WIB dan pada malam hari

(16)

Pemberian pakan dilakukan secara ad libithum (sekenyang-kenyangnya)

bertujuan untuk penyediaan pakan secara berlebihan agar tidak kekurangan pakan

sehingga upaya pertumbuhan dan kelangsungan hidup dapat terlaksana.

4. Pengamatan Kualitas Air

Setiap wadah akuarium yang digunakan untuk penelitian dilengkapi dengan

aerasi untuk mensirkulasi kandungan oksigen agar dalam kisaran yang baik untuk

pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan black ghost. Di samping itu untuk

menjaga kualitas air dalam keadaan netral dilakukan kegiatan penyifonan setiap

hari. Penyifonan dilakukan agar senyawa kimia tidak terakumulasi di dalam wadah

akuarium. Pengamatan kualitas air dilakukan setiap hari pada pagi hari.

Berikut parameter kualitas air yang diamati meliputi :

Tabel 1. Parameter Kualitas Air

Parameter Satuan Alat

Suhu °C Termometer

pH - pH meter

DO mg/L DO meter

Pengambilan Data

Pengambilan data dilakukan setiap hari pada pagi hari melalui pengamatan

sampel ikan 5 ekor/akuarium untuk melihat pola pertumbuhan (panjang dan bobot)

dan kelangsungan hidup ikan black ghost. Ikan diambil menggunakan tanggok kecil

secara perlahan kemudian diletakkan ke dalam baskom yang telah diisi air. Untuk

pengamatan panjang ikan menggunakan kertas milimeter blok satu per satu. Untuk

pengamatan bobot ikan menggunakan timbangan digital (timbangan analitik). Data

yang diperoleh kemudian dicatat untuk diketahui perkembangan pertumbuhan dan

(17)

Parameter Penelitian

1. Pertumbuhan Panjang Mutlak

Keterangan : L = Pertumbuhan panjang (cm)

W0 = Bobot rata-rata ikan pada waktu awal penelitian (g)

3. Kelangsungan Hidup (Survival Rate)

Keterangan : SR = Kelangsungan hidup (%)

Nt = Jumlah ikan yang hidup pada akhir penelitian (ekor)

N0 = Jumlah ikan yang hidup pada awal penelitian (ekor)

Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil pengamatan selama penelitian akan dianalisis

menggunakan SPSS 21.0, yang meliputi Analisis Ragam (ANOVA) dengan uji F

pada selang kepercayaan 95%, digunakan untuk menentukan apakah perlakuan

yang diberikan berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan panjang maupun

pertumbuhan bobot serta derajat kelangsungan hidup. Apabila berpengaruh nyata,

untuk melihat perbedaan antar perlakuan akan diuji lanjut dengan menggunakan Uji

Beda Nyata Terkecil.

L = Lt−L0

W = Wt −W0

SR = �Nt

(18)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Berdasarkan hasil pengamatan selama penelitian diperoleh data berupa

pertumbuhan panjang mutlak (%), pertumbuhan bobot (%), kelangsungan hidup

(%), serta data hasil pengamatan analisis kualitas air selama pemeliharaan.

Hasil pengamatan selama 60 hari menunjukkan bahwa hormon tiroksin

memberikan pengaruh yang sangat nyata (P>0.05) terhadap pertumbuhan panjang

(Lampiran 3) dan pertumbuhan bobot (Lampiran 4) ikan black ghost, namun tidak

memberikan pengaruh nyata terhadap kelangsungan hidup ikan black ghost

(Lampiran 5). Hal ini sesuai dengan pendapat Mulyati, dkk (2002) bahwa hormon

tiroksin di dalam tubuh berperan penting dalam proses metabolisme,

perkembangan, dan pertumbuhan jaringan. Dari hasil analisis sidik ragam

(ANOVA) terlihat bahwa pada dosis tertentu yaitu 0 mg/kg (kontrol), 10 mg/kg, 15

mg/kg, 20 mg/kg dan 25 mg/kg, ikan black ghost mampu mentolerir pakan yang

telah dicampurkan dengan hormon tiroksin.

Pertumbuhan Panjang Mutlak

Pertumbuhan panjang ikan black ghost pada setiap dosis yang berbeda yakni

0 mg/kg (kontrol), 10 mg/kg, 15 mg/kg, 20 mg/kg dan 25 mg/kg secara

berturut-turut adalah 2.14 cm, 2.54 cm, 3.11 cm, 3.64 cm dan 4.36 cm (Gambar 3). Hasil

tersebut menunjukkan bahwa perlakuan dengan dosis 25 mg/kg memberi

pertumbuhan maksimal yakni dengan panjang mencapai 4.36 cm selama masa

pemeliharaan 60 hari (Gambar 4). Data pertumbuhan panjang ikan black ghost

(19)

Tabel 2. Pertumbuhan Panjang (cm) Ikan Black Ghost (Apteronotus albifrons)

Terhadap Dosis Berbeda.

Perlakuan Ulangan Petumbuhan panjang (cm) pada hari ke- Pertumbuhan panjang (cm)

Berdasarkan Tabel 2 terlihat bahwa pemberian hormon tiroksin terhadap

pakan sebesar 25 mg memberikan pertumbuhan panjang secara maksimal terhadap

ikan black ghost yaitu 4.36 cm. Perlakuan kontrol menunjukkan pertumbuhan

minimal yaitu sebesar 2.14 cm, karena pakan yang diberikan tanpa rangsangan

hormon tiroksin.

Berdasarkan analisis Tabel 2 menunjukkan pertumbuhan panjang secara

maksimal pada pakan yang diberikan rangsangan hormon tiroksin terjadi pada saat

memasuki hari ke 60, yaitu pada saat pakan yang diberikan berupa pakan normal

tanpa rangsangan hormon, Diduga pakan yang telah diberikan rangsangan hormon

mampu diproses dalam tubuh disaat pakan yang diberikan dalam keadaan normal

(20)

Gambar 3. Pertumbuhan Panjang Ikan Black Ghost (Apteronotus albifrons) Pada Setiap Perlakuan Selama Pengamatan.

Gambar 4. Pertumbuhan Panjang Ikan Black Ghost (Apteronotus albifrons) Selama 60 Hari.

Pertumbuhan merupakan perubahan ukuran, baik bobot maupun panjang

dalam suatu periode atau waktu tertentu (Effendie, 1997). Pertumbuhan panjang

ikan black ghost (Gambar 3) menunjukkan bahwa pemberian dosis tertinggi yaitu

25 mg/kg dengan panjang total mencapai 4.36 cm memiliki pengaruh yang optimal

(21)

dan 20 mg/kg selama 60 hari (Gambar 4). Pertumbuhan panjang ikan black ghost

dari data yang diambil secara acak selama pengamatan terus mengalami

peningkatan yang nyata.

Pakan merupakan salah satu faktor yang berperan dalam pertumbuhan ikan

black ghost. Semakin tinggi kandungan gizi pakan maka akan baik untuk

pertumbuhan ikan. Pakan yang digunakan pada penelitian ini adalah pakan

komersil dengan kandungan gizi tertera pada Tabel 3.

Tabel 3. Kandungan gizi dalam pakan komersil ikan Black Ghost (Apteronotus albifrons).

Kandungan gizi pada pakan buatan

Crude Protein (Protein) Min. 48%

Crude Fat (Lemak) Min. 6%

Crude Fiber (Serat Kasar) Max. 3%

Crude Ash (Abu) Max. 12%

Moisture (Kadar air) Max. 11%

Pertumbuhan Bobot

Pengamatan pertumbuhan bobot ikan black ghost dilakukan secara insitu

setiap 10 hari dengan menggunakan timbangan analitik. Pertumbuhan bobot ikan

black ghost pada setiap dosis yang berbeda yakni 0 mg/kg (kontrol), 10 mg/kg, 15

mg/kg, 20 mg/kg dan 25 mg/kg secara berturut-turut adalah 2.97 g, 3.24 g, 3.99 g,

4.48 g dan 4.96 g (Gambar 5). Hasil tersebut menunjukkan bahwa perlakuan

dengan dosis 25 mg/kg memberi pertumbuhan maksimal yakni dengan bobot

mencapai 4.96 g selama 60 hari menunjukkan perbedaan yang sangat nyata

(22)

Tabel 4. Pertumbuhan Bobot (g) Ikan Black Ghost (Apteronotus albifrons)

Terhadap Dosis Berbeda.

Perlakuan Ulangan Petumbuhan bobot (g) pada hari ke- Pertumbuhan

bobot (g)

Berdasarkan Tabel 4 terlihat bahwa perlakuan kontrol tanpa rangsangan

hormon tiroksin memberikan pertumbuhan bobot secara minimal.yaitu sebesar 2.97

g. Pemberian hormon tiroksin sebesar 25 mg atau 0.0025 g memberikan

pertumbuhan bobot secara maksimal yaitu sebesar 4,96 g. Hal ini disebabkan

karena salah satu fungsi hormon tiroksin adalah mampu meningkatkan laju

metabolisme tubuh. Pahlawan, dkk (2005) menyatakan bahwa hormon tiroksin

dapat meningkatkan aktivitas protease dan lipase pada saluran pencernaan sehingga

dapat meningkatkan metabolisme protein dan lemak dalam tubuh. Protease

merupakan enzim yang menghidrolisis protein menjadi asam-asam amino dan

(23)

menjadi gliserol dan asam lemak yang kemudian akan diabsobrsi melalui dinding

usus.

Gambar 5. Pertumbuhan Bobot Ikan Black Ghost (Apteronotus albifrons) Pada Setiap Perlakuan Selama Pengamatan.

Gambar 6. Pertumbuhan Bobot Ikan Black Ghost (Apteronotus albifrons) Selama 60 Hari.

Terlihat pada gambar diatas, semakin tinggi pemberian dosis hormon

tiroksin yaitu 25 mg/kg maka semakin optimal untuk pertumbuhan bobot. Hal ini

(24)

Terdapat faktor internal dan faktor eksternal yang mendukung pertumbuhan

dan kelangsungan hidup ikan black ghost. Faktor internal merupakan faktor-faktor

yang berhubungan dengan ikan itu sendiri seperti umur, dan sifat genetik ikan yang

meliputi keturunan, kemampuan untuk memanfaatkan makanan dan ketahanan

terhadap penyakit. Faktor eksternal merupakan faktor yang berkaitan dengan

lingkungan tempat hidup ikan, meliputi sifat fisika dan kimia air, ruang gerak dan

ketersediaan makanan dari segi kualitas dan kuantitas.

Weatherley dalam Hartanto (1996) dalam Hidayat, dkk (2013) menyatakan

pertumbuhan merupakan perubahan ukuran ikan baik dalam berat, panjang maupun

volume selama periode waktu tertentu yang disebabkan oleh perubahan jaringan

akibat pembelahan sel otot dan tulang yang merupakan bagian terbesar dari tubuh

ikan sehingga menyebabkan penambahan bobot ikan. Terlihat jelas seiring dengan

pertumbuhan panjang ikan black ghost maka pertumbuhan bobot ikan black ghost

(Gambar 5) menunjukkan pemberian dosis 25 mg/kg merupakan dosis optimum

untuk pertumbuhan ikan yaitu dengan bobot 4.96 g. Diketahui bahwa rata-rata

bobot awal ikan black ghost 0.91 g dan rata-rata bobot akhir ikan black ghost

adalah 5.87 g.

Lama waktu dalam pemberian pakan menentukan dalam pertumbuhan ikan,

baik itu pertumbuhan panjang maupun pertumbuhan bobot. Berdasarkan analisis

pengamatan yang telah dilakukan selama 60 hari, bahwa pertumbuhan bobot ikan

black ghost sangat nyata. Perbedaan interval waktu dalam pemberian pakan sangat

menentukan pertumbuhan ikan. Pada ikan black ghost, pertumbuhan bobot sangat

nyata ini dikarenakan kemampuan organ-organ ikan black ghost tersebut yang

(25)

Kelangsungan Hidup

Tingkat kelangsungan hidup selama penelitian dengan dosis berbeda yakni

0 mg/kg (kontrol), 10 mg/kg, 15 mg/kg, 20 mg/kg dan 25 mg/kg masing-masing

berkisar 95-100%, 90-100% dan 80-100% (Tabel 5). Untuk persentase

kelangsungan hidup pada ikan black ghost terhadap dosis berbeda yakni 100%,

97.2%, 94.4%, 91.6% dan 88.9% (Gambar 7).

Tabel 5. Kelangsungan Hidup Ikan Black Ghost (Apteronotus albifrons) Terhadap Dosis Berbeda.

Perlakuan Ulangan

Jumlah awal (ekor)

Jumlah ikan yang mati (ekor) pada hari ke-

Hasil analisis pengamatan pada Tabel 5 menunjukkan bahwa tingkat

mortalitas (kematian) terjadi pada awal penelitian, namun tingkat mortalitas yang

terjadi tidak memperngaruhi kelangsungan hidup ikan black ghost lain. Analisis

Tabel 5 menunjukkan pada umumnya tingkat mortalitas terjadi pada wadah

akuarium U3 atau ulangan 3. Hal ini diduga karena penanganan yang kurang baik,

adaptasi lingkungan wadah pemeliharaan dan ikan tersebut menjadi target mangsa

kanibalisme sesama jenis sehingga ikan black ghost mengalami tingkat stress yang

(26)

Gambar 7. Kelangsungan Hidup Bobot Ikan Black Ghost (Apteronotus albifrons)

Pada Setiap Perlakuan Selama Pengamatan.

Kelangsungan hidup ikan black ghost secara keseluruhan berkisar antara

91.6 % sampai dengan 100 %. Dari hasil analisis sidik ragam (ANOVA)

menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh nyata pemberian dosis hormon

tiroksin terhadap kelangsungan hidup ikan black ghost (P<0.05). Hal ini dipastikan

bahwa kesesuaian lingkungan menjadi penentu keberhasilan untuk mencegah

tingkat kematian yang tinggi. Hidayat, dkk (2013) berpendapat bahwa dengan

semakin baik metabolisme dalam tubuh ikan, maka selera makan meningkat, daya

tahan tubuh ikan terhadap pengaruh lingkungan sekitarnya akan semakin baik

sehingga mortalitas ikan lebih kecil.

Berdasarkan data terlihat bahwa tingkat kelangsungan hidup ikan black

ghost mengalami penurunan pada setiap perlakuan, beberapa jumlah ikan black

ghost mengalami kematian di awal penelitian. Kematian yang terjadi diduga karena

penanganan secara manual yang kurang tepat dan adaptasi terhadap kondisi

lingkungan. Penanganan yang kurang tepat menyebabkan ikan mengalami stress

(27)

Diketahui bahwa ikan black ghost bersifat nocturnal, ikan tersebut aktif

pada malam hari. Berdasarkan pengamatan terlihat bahwa ikan black ghost yang

mati mengalami kelainan fisik, seperti kerusakan pada sirip dada dan luka pada

organ lain. Diduga pada saat pemeliharaan yang dilakukan sesama ikan black ghost

bersifat karnivora (kanibalisme), dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8. Kerusakan Sirip Dada dan Organ Lain Ikan Black Ghost (Apteronotus albifrons) Diduga Akibat Kanibalisme.

Kualitas Air

Pemeliharaan ikan black ghost yang dilakukan mengenai pertumbuhan

panjang dan bobot sangat diperngaruhi oleh kualitas air. Parameter kualitas air yang

diamati mencakup suhu, pH dan DO. Berikut data kualitas air yang diamati selama

masa pemeliharaan (Tabel 6).

Tabel 6. Nilai Kisaran Rata-Rata Parameter Kualitas Air Selama Pemeliharaan

Parameter Satuan Perlakuan

P0 P1 P2 P3 P4

Suhu (ºC) 27-29 27-29 27-29 26-28 27-29

(28)

Hasil analisis parameter kualitas air yang diukur menunjukkan ikan black

ghost berada pada lingkungan yang layak untuk tumbuh dan berkembang. Namun

nilai kualitas air tidak selalu konstan, tetap mengalami perubahan. Perubahan nilai

tersebut masih dalam keadaan yang stabil, seperti kisaran suhu rata-rata secara

keseluruhan yakni 26-29ºC, pH 7.0-8.0 dan DO 7.4 mg/L-8.3 mg/L. Kuncoro

(2011) menyatakan bahwa pH yang baik untuk memelihara ikan black ghost sekitar

6-8 dan suhu 23-29ºC. Dengan kata lain parameter kualitas air di dalam lingkungan

terkontrol mampu membantu keberlanjutan pertumbuhan dan kelangsungan hidup

ikan black ghost.

Dengan terakumulasinya pakan di dalam wadah akuarium, maka akan

menyebabkan kadar oksigen terlarut menurun. Pakan yang tidak dapat diserap oleh

pompa filtrasi akan mengendap di dasar akuarium, maka perlu dilakukan kegiatan

penyifonan (Lampiran 6) untuk mencegah berkembangnya penyakit dan untuk

menjaga kondisi parameter kualitas air tetap stabil. Menurut Zavala dan Espino

(2000) dalam Wibowo (2009), dimana kandungan oksigen yang rendah di perairan

disebabkan oleh tingginya kandungan bahan organik dan laju dekomposisi.

Sehingga selama terkumpul di area tersebut, bahan organik didekomposisi oleh

(29)

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Pemberian hormon tiroksin dengan dosis 10 mg/kg, 15 mg/kg, 20 mg/kg dan 25

mg/kg memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap pertumbuhan panjang

dan pertumbuhan bobot, namun tidak memberikan pengaruh nyata terhadap

kelangsungan hidup ikan Black Ghost (Apteronotus albifrons).

2. Pemberian hormon tiroksin dengan dosis 25 mg/kg merupakan dosis optimum

untuk pertumbuhan ikan Black Ghost (Apteronotus albifrons) dengan

pertumbuhan panjang 4.36 cm dan pertumbuhan bobot 4.96 g.

Saran

Perlu pemberian hormon tiroksin terhadap pakan untuk dapat memacu

pertumbuhan ikan black ghost serta perlu pengamatan lebih lanjut terhadap jenis

ikan hias lain untuk mengetahui peran hormon tiroksin dan penggunaan dosis

(30)

TINJAUAN PUSTAKA

Ikan Black Ghost (Apteronotus albifrons)

Menurut Bernhard Grzimek (1973) dalam Yovita H.I dan Mahmud Amin

dalam Rahman (2012), sistematika ikan black ghost adalah sebagai berikut :

Kingdom : Pisces

Filum : Chordata

Kelas : Osteichthyes (bony/teleost fishes)

Ordo : Cypriniformes (Carp)

Famili : Ateronotidae

Genus : Apteronotus

Spesies : Apteronotus albifrons (black ghost knifes fishes)

Gambar 2. Ikan Black Ghost (Apteronotus albifrons) (Sumber : web.unair.ac.id)

Berdasarkan namanya, black ghost atau hantu hitam sudah seram. Sudah

tentu nama itu sesuai dengan penampilannya, yaitu bertubuh hampir seluruhnya

hitam kadang agak keabuan, kecuali di bagian punggung bergaris putih mulai dari

kepala hingga ekor, bermata kecil, tapi bersinar serta bersirip perut panjang yang

(31)

berpenampilan seperti hantu, aktivitas ikan hias yang berasal dari Sungai Amazon,

Brazil ini juga seperti hantu, yaitu lebih banyak pada malam hari, mulai mencari

makan hingga berkembang biak, bersembunyi di sela-sela bebatuan, akar dan

tanaman air. Karena sifat itulah, black ghost berjuluk hewan nocturnal. Di alam,

panjangnya dapat mencapai 48 cm, sedangkan dikolam budidaya rata-rata mencapai

26 cm (Arie, 2011).

Ikan hias air tawar black ghost sangat rentan terhadap perubahan lingkungan

dan habitat aslinya. Salah satu faktor lingkungan yang mempengaruhi adalah suhu.

Suhu merupakan faktor penting dalam mempengaruhi proses perkembangan

embrio, daya tetas telur dan kecepatan penyerapan kuning telur. Suhu yang rendah

membuat enzim (chorion) tidak bekerja dengan baik pada kulit telur dan membuat

embrio akan lama dalam melarutkan kulit telur, sehingga embrio akan menetas

lebih lama. Sebaliknya pada suhu tinggi dapat menyebabkan penetasan prematur

sehingga larva atau embrio yang menetas akan tidak lama hidup (Nugraha, dkk,

2012).

Hormon Tiroksin

Hormon tiroksin di dalam tubuh berperan penting dalam proses

metabolisme, perkembangan, dan pertumbuhan jaringan. Di dalam tubuh hormon

ini berfungsi meningkatkan laju oksidasi bahan pakan di dalam sel dan melakukan

kontrol metabolisme secara keseluruhan. Beberapa penelitian pemberian hormon

tiroksin pada ikan telah dilakukan, namun hasilnya tidak konsisten. Respon tiap

jenis ikan berbeda-beda, bergantung kepada metode pemberian, jenis hormon,

(32)

stadia ikan yang digunakan pun mempengaruhi sensitivitas terhadap hormon

tiroksin (Mulyati, dkk, 2002).

Menurut Bonga (1993) dalam Daneyanti (2001) bahwa fungsi metabolik

hormon tiroid adalah meningkatkan konsumsi oksigen, sehingga selanjutnya dapat

meningkatkan metabolisme secara keseluruhan. Efek ini dapat terlihat pada semua

organ kecuali oran yang paling kritis seperti otak, sistem retikuloendotelial dan

gonad. Hal ini diduga karena organ-organ tersebut tidak memiliki reseptor spesifik

yang cocok dengan hormon tiroksin, sehingga homon ini tidak dapat masuk ke

dalam sel yang bersangkutan.

Selanjutnya Hoar (1975) dalam Subiyanti (2007) mengatakan bahwa

tiroksin terlibat dalam metabolisme protein secara langsung dan tidak langsung

walaupun pada saat tersebut belum ada informasi yang cukup untuk menerangkan

mekanismenya. Matty (1985) mengatakan bahwa tiroksin memainkan peran dalam

pertumbuhan dan metabolisme ikan. Hormon tiroksin dapat dibutuhkan oleh semua

jaringan tubuh, khususnya bagi sel yang sedang tumbuh. Pada proses metabolisme,

tiroksin mempercepat reaksi glikolisis di hati. Tiroksin juga meningkatkan

penyerapan heksosa dari usus.

Turner dan Bagnara (1976) dalam Subiyanti (2007) mengkategorikan fungsi

hormon tiroksin menjadi dua kelompok, yaitu fungsi yang mempengaruhi

metabolisme dan fungsi yang meningkatkan pertumbuhan. Pengaruh terhadap

metabolisme meliputi kalorigenesis serta pengaturan sistem transpor air dan ion.

Sementara itu, pengaruh terhadap pertumbuhan terjadi melalui peningkatan laju

pertumbuhan jaringan homoiotermal dan pengaturan metamorfosis. Hormon

(33)

meningkatakan laju konsumsi oksigen, meningkatkan pertumbuhan, dan

mempercepat proses metamorfosis (Djojosoebagio, 1996).

Matty (1985) menyatakan bahwa hormon tiroksin meningkatkan

pengembalian dan/atau penyerapan asam amino oleh usus sehingga terjadi

peningkatan konsentrasi asam amino bebas dalam plasma. Tiroksin berpengaruh

terhadap pertumbuhan hewan muda dan proses metamorfosisnya. Pengaruh utama

tiroksin adalah merangsang pertumbuhan sistem saraf dan tulang. Hormon ini juga

meningkatkan pertumbuhan ikan steelhead trout dan teleostei lainnya dengan

meningkatkan aktivitas pengambilan makanan (nafsu makan), effisiensi makanan

dan pembentukan rangka. Hormon tiroksin dapat menyebabkan pertumbuhan

normal pada tulang dan sebaliknya dapat pula menyebabkan pertumbuhan

abnormal.

Pertumbuhan

Pertumbuhan adalah suatu indikator yang baik untuk melihat kondisi

kesehatan individu, populasi, dan lingkungan. Laju pertumbuhan yang cepat

menunjukkan kelimpahan makanan dan kondisi lingkungan tempat hidup yang

sesuai. Pertumbuhan dapat didefinisikan sebagai perubahan ukuran (panjang,

bobot) selama waktu tertentu. Pertumbuhan dari segi energi juga dapat diartikan

sebagai perubahan jaringan somatik dan reproduksi dilihat dari kalori yang

tersimpan. Definisi pertumbuhan dari segi energi berguna untuk memahami

faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ikan, yaitu asupan energi dari makanan,

keluaran energi untuk metabolisme, keluaran energi untuk pertumbuhan, dan

(34)

Pertumbuhan terjadi apabila terdapat kelebihan energi bebas setelah energi

dari pakan yang dimakan ikan dipakai untuk kelangsungan hidup, seperti

pemeliharaan tubuh, metabolisme dan aktivitas (pergerakan). Jadi pertumbuhan

dipengaruhi oleh sumber energi dari pakan yang tersedia. Sumber energi tersebut

berupa karbohidrat, lemak dan protein (Wijayanti, 2010).

Huet (1971) menyatakan bahwa pertumbuhan ikan dipengaruhi oleh faktor

eksternal dan internal. Faktor eksternal merupakan faktor yang berkaitan dengan

lingkungan tempat hidup ikan yang meliputin sifat fisika dan kimia air, ruang gerak

dan ketersediaan makanan dari segi kualitas dan kuantitas. Sedangkan faktor

internal merupakan faktor-faktor yang berhubungan dengan ikan itu sendiri seperti

umur dan sifat genetik ikan yang meliputi keturunan, kemampuan untuk

memanfaatkan makanan dan ketahanan terhadap penyakit (Susanti, 2003).

Kelangsungan Hidup

Dugaan tingkat kelangsungan hidup dihitung berdasarkan pencatatan yang

akurat terhadap tingkat mortalitas setiap harinya. Metode yang umum digunakan

untuk menduga tingkat kelangsungan hidup adalah dengan membandingkan jumlah

ikan yang hidup pada suatu periode dengan jumlah ikan yang hidup pada awal

periode (Susanti. 2003).

Sintasan ikan atau kelangsungan hidup ikan merupakan persentase jumlah

ikan yang hidup dari jumlah ikan yang dipelihara dalam suatu wadah. Sintasan

sangat ditentukan oleh ketersediaan pakan sebagai sumber energi untuk

pertumbuhan. Sintasan ditunjukkan oleh mortalitas (kematian). Sintasan yang

rendah terjadi karena tingginya mortalitas. Mortalitas dapat terjadi karena ikan

(35)

pertumbuhan dan mobilitas karena kandungan gizi pakan tidak mencukupi sebagai

sumber energi. Salah satu upaya untuk mengatasi rendahnya sintasan yaitu dengan

pemberian pakan yang tepat baik dalam ukuran, jumlah dan kandungan gizi dari

pakan yang diberikan (Wijayanti, 2010).

Kualitas Air 1. Suhu

Suhu memiliki peranan yang penting bagi proses fisika, kimia dan biologi di

suatu perairan. Peningkatan suhu dapat menyebabkan peningkatan laju evaporasi,

volatilisasi gas dan reaksi-reaksi kimia di perairan. Kenaikan suhu perairan dapat

menyebabkan penurunan kelarutan gas di dalam air, termasuk gas O2, CO2, NH3,

dan H2S. Selain itu, peningkatan suhu juga dapat menyebabkan peningkatan laju

metabolisme dan respirasi. Suhu yang sangat ekstrim serta perubahannya dapat

berdampak buruk bagi kehidupan organime akuatik, baik secara langsung maupun

tak langsung (Wibowo, 2009).

Suhu merupakan salah satu variabel lingkungan yang sangat penting. Ikan,

sebagai hewan ektotermal (poikilotermal), sangat bergantung pada suhu. Kenaikan

suhu meningkatkan laju metabolisme dalam tubuh, yang pada hakekatnya adalah

naiknya kecepatan reaksi kimia. Kenaikan suhu akan meningkatkan laju

pertumbuhan sampai batas tertentu, dan setelah itu kenaikan suhu justru

menurunkan laju pertumbuhan. Setiap ikan diketahui mempunyai kisaran suhu

optimal yang pada suhu tersebut ikan tumbuh maksimal (Rahardjo, dkk, 2011).

2. pH

Kesuburan perairan juga ditentukan oleh pH, dimana perairan yang alkalis

(36)

pada umumnya menimbulkan stress pada ikan. Kemampuan air menahan pH

kemungkinan besar lebih penting daripada nilai pH itu sendiri dalam hubungannya

dengan kesehatan ikan (Susanti, 2003).

3. DO (Dissolve Oxygen)

Oksigen terlarut, meski bergantung kepada suhu, merupakan faktor penting

pengendali laju pertumbuhan ikan. Kebutuhan minimal ikan terhadap oksigen

terlarut untuk dapat tumbuh dan berkembang umumnya 3 mgL-1, dan akan lebih

baik bila di atas 5 mgL-1 (Rahardjo, dkk, 2011).

Konsentrasi oksigen terlarut (DO) adalah salah satu parameter kualitas air

yang penting. Deplesi oksigen biasanya merupakan penyebab utama kematian ikan

secara mendadak dan dalam jumlah yang sangat besar. Mempertahankan kondisi

DO dalam kisaran normal akan membantu mempertahankan kesehatan ikan dan

untuk memfasilitasi proses oksidatif kimiawi. Jika konsentrasi DO yang sesuai

tidak dipertahankan, ikan akan mengalami stress, mudah terserang penyakit dan

(37)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Budidaya perikanan merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk

meningkatkan produksi perikanan pada masa kini dan mendatang. Sampai saat ini

usaha budidaya perikanan sudah menunjukkan perkembangan yang pesat, baik

usaha perikanan air tawar maupun usaha perikanan air payau dan laut. Tujuan

utama yang ingin dicapai dalam usaha budidaya ikan adalah untuk memperoleh

ikan yang berukuran tertentu dalam jumlah yang banyak dengan biaya sekecil

mungkin (Mulyadi, dkk, 2010).

Budidaya ikan hias air tawar merupakan salah satu usaha agribisnis dengan

prospek yang cerah, karena potensi pasarnya masih sangat terbuka, baik pasar

domestik, regional maupun internasional. Hal ini dapat ditunjukkan oleh

peningkatan ekspor ikan hias dari tahun ke tahun. Sebagai contoh, pada tahun

1994-1999 tejadi kenaikan nilai ekspor sebesar 30,35% dan volume meningkat sebesar

40,92% (Alifuddin, dkk, 2003).

Ikan black ghost merupakan salah satu ikan hias komoditi ekspor yang

memiliki nilai ekonomis yang cukup menjanjikan. Ikan black ghost, atau di

Indonesia disebut ikan hantu (ikan setan), merupakan ikan hias yang berasal dari

sungai Amazon, Brazil, Amerika Selatan. Tubuh ikan ini berwarna biru kearah

ungu tua hingga kehitaman dan kadang-kadang terlihat hitam pekat. Ikan black

ghost menyukai tempat persembunyian untuk melindungi diri. Ikan ini menyukai

perairan dengan suhu 26–28°C. Suhu tersebut sangat cocok bagi berkembang biak

(38)

Pakan dan cara pemberiannya merupakan salah satu faktor penting dalam

budidaya ikan, terutama komposisi pakan dan kandungan nutrisinya. Protein,

lemak, karbohidrat diperlukan oleh tubuh ikan sebagai materi dan energi untuk

pertumbuhan dan diperoleh dari pakan yang dikonsumsi. Selanjutnya, agar dapat

dimanfaatkan oleh tubuh untuk pertumbuhan, pakan yang dikonsumsi akan

mengalami proses metabolisme (Subiyanti, 2007).

Makanan yang ditelan dan dicerna oleh ikan akan diubah menjadi energi

yang digunakan bagi berbagai fungsi dalam kehidupan ikan, untuk tumbuh dan

bereproduksi, atau untuk mengganti sel-sel yang rusak pada suatu jaringan. Ikan

dikenal sebagai binatang yang bersifat poikilotermal atau suhu tubuhnya mengikuti

suhu lingkungan air tempat hunian ikan. Hal ini akan menentukan laju metabolisme

ikan, dan oleh karena itu pula kebutuhan nutrisi berkaitan dengan suhu lingkungan

(Rahardjo, dkk, 2011).

Faktor makanan mempunyai peranan penting dalam pertumbuhan individu.

Untuk pertumbuhan yang optimal diperlukan jumlah dan mutu makanan yang

tersedia dalam keadaan cukup serta sesuai dengan kondisi perairan. Salah satu

teknologi yang digunakan untuk memacu pertumbuhan ikan adalah penggunaan

hormon (Hidayat, dkk, 2012).

Hormon adalah zat kimia organik yang dibentuk dalam sel atau kelenjar

yang sehat dan normal, disekresi langsung ke dalam darah dan dibawa ke sel/ organ

target, jumlahnya sangat kecil (µg = 10-6 g, ng = 10-9 g) tetapi pengaruhnya besar,

berperan dalam integrasi dan koordinasi fungsi tubuh. Karena itu hormon disebut

juga pembawa pesan atau pesuruh kimia. Ada empat klasifikasi kimiawi hormon,

(39)

Proses metabolisme dan pertumbuhan pada ikan dipengaruhi juga oleh

faktor hormonal, diantaranya adalah hormon tiroksin yang dapat ditambahkan

dalam formulasi pakan buatan yang bisa kita buat sendiri sesuai dengan kebutuhan

dan ukuran ikan gurami. Hormon tiroksin ini mampu membantu untuk mengatur

proses metabolisme pada ikan, memacu laju pertumbuhan. Selain itu, hormon

tiroksin yang dicampurkan atau ditambahkan dalam pakan buatan juga mampu

meningkatkan nafsu makan, menambah berat tubuh dan meningkatkan kecepatan

absorbsi makanan (Subiyanti, 2007).

Peran hormon tiroksin terhadap laju pertumbuhan ikan sangat dipengaruhi

oleh dosis hormon, dimana hormon tiroksin ini mempunyai sifat biphasic, yaitu

pada dosis rendah bersifat anabolik (digunakan untuk sintesis senyawa baru),

sedangkan pada dosis tinggi bersifat katabolik (dioksidasi menghasilkan energi).

Disamping itu, peran hormon tiroksin juga dipengaruhi oleh ukuran dan umur ikan,

keadaan nutrisi pakan serta keadaan fisiologi ikan (Subiyanti, 2007).

Perumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh pemberian hormon tiroksin terhadap pertumbuhan dan

kelangsungan hidup ikan black ghost ?

2. Berapa dosis optimum hormon tiroksin untuk mempercepat pertumbuhan ikan

black ghost ?

Kerangka Pemikiran

Ragam dan jenis ikan hias air tawar sangat banyak, termasuk di dalamnya

ikan black ghost. Ikan black ghost memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi,

untuk memenuhi permintaan pasar yang tinggi maka dilakukan kegiatan budidaya

(40)

budidaya yang dilakukan dalam penelitian ini secara instensif yaitu dengan

memberikan rangsangan berupa pemberian hormon tiroksin terhadap pakan dengan

berbagai dosis. Hal ini dilakukan untuk mengetahui peranan dosis optimum hormon

tiroksin dalam memacu pertumbuhan dan kelangsungan hidup untuk memenuhi

permintaan pasar.

Berikut merupakan kerangka pemikiran penelitian yang akan dilakukan

dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian Permintaan Pasar

Ikan Hias Tinggi

Budidaya Ikan Hias

Intensif Ekstensif

Pemberian Hormon - Kontrol

- 10 mg/kg

- 15 mg/kg

- 20 mg/kg

- 25 mg/kg

Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup

Analisis Dosis

(41)

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian adalah :

1. Mengetahui pengaruh pemberian hormon tiroksin dengan dosis berbeda

terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan black ghost.

2. Mengetahui dosis optimum pemberian hormon tiroksin pada pakan terhadap

pertumbuhan ikan black ghost.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan pada penelitian adalah memberikan informasi

mengenai dosis optimum hormon tiroksin untuk pertumbuhan dan kelangsungan

hidup ikan black ghost sehingga diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ikan

black ghost.

Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian adalah :

1. Hormon tiroksin berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup

ikan black ghost.

2. Diduga pada dosis 25 mg/kg hormon tiroksin dapat berperan secara optimum

(42)

ABSTRAK

DWI AULIA ALWI. Pengaruh Pemberian Hormon Tiroksin Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Ikan Black Ghost (Apteronotus albifrons). Dibimbing oleh ZULKIFLI NASUTION dan KHADIJAH EL RAMIJA.

Ikan black ghost merupakan ikan yang cukup bernilai ekonomis baik di ruang lingkup nasional maupun internasional. Permintaan pasar terhadap ikan black ghost cukup tinggi, sehingga diperlukan suatu upaya dalam pemenuhan permintaan konsumen terhadap ikan black ghost. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan memberikan rangsangan hormon tiroksin ke dalam pakan komersil yang digunakan untuk pertumbuhan ikan black ghost. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis optimum yang layak digunakan untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan black ghost secara optimum.

Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2014 sampai dengan Juni 2014, berlokasi di UPTD Budidaya Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Medan, Sumatera Utara. Ikan uji adalah ikan black ghost berukuran 6 cm yang diperlihara di dalam akuarium berukuran 60 cm × 40 cm × 40 cm sebanyak 13 unit disusun secara acak. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pemberian dosis 0 mg/kg, 10 mg/kg, 15 mg/kg, 20 mg/kg dan 25 mg/kg.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis optimum yang baik untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan black ghost adalah 25 mg/kg, yaitu dengan pertumbuhan panjang 4.36 cm dari panjang awal dan pertumbuhan bobot 4.96 g dari bobot awal.

(43)

ABSTRACT

DWI AULIA ALWI. The effect of giving the thyroxine hormone on growth and survival rate of Black Ghost fish (Apteronotus albifrons). Supervised by ZULKIFLI NASUTION dan KHADIJAH EL RAMIJA.

Black ghost fish is a fish which is good economic value, both in the national and international scope. Market demand for the black ghost fish high, so it requires an effort to fulfill consumer demand for the black ghost fish. One of the efforts is to giving stimulation with thyroxine hormone into the commercial feed which is used for the growth of the black ghost fish. This research aims to determine the optimum dose of decent used for the growth and survival of black ghost fish optimally.

Research held in April 2014 to June 2014, is located in the Regional Technical Implementation Unit of the Department of Agriculture and Marine Aquaculture Medan City, North Sumatera. The tested fish are black ghost fish size of 6 cm which is maintained in an aquarium sized 60 cm×40 cm×40 cm by 13 units arranged randomly. The design which is used was a completely randomized design (CRD) with doses of 0 mg/kg, 10 mg/kg, 15 mg/kg, 20 mg/kg and 25 mg/kg.

The results showed that the optimum dose which is good for the growth and survival of black ghost fish is 25 mg/kg, which is 4.36 cm long growing from the initial length and weight growth of 4.96 g of initial weight.

(44)

PENGARUH PEMBERIAN HORMON TIROKSIN TERHADAP

PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP

IKAN BLACK GHOST (Apteronotus albifrons)

SKRIPSI

OLEH :

DWI AULIA ALWI 100302071

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(45)

PENGARUH PEMBERIAN HORMON TIROKSIN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP

IKAN BLACK GHOST (Apteronotus albifrons)

SKRIPSI

OLEH :

DWI AULIA ALWI 100302071

Skripsi Sebagai Satu Diantara Beberapa Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Perikanan di Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan,

Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(46)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Penelitian : Pengaruh Pemberian Hormon Tiroksin Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Ikan Black Ghost

(Apteronotus albifrons)

Nama : Dwi Aulia Alwi

NIM : 100302071

Program Studi : Manajemen Sumberdaya Perairan

Disetujui Oleh : Komisi Pembimbing

Prof. Ir. Zulkifli Nasution, M.Sc, PhD

Ketua

Dr. Khadijah EL Ramija, S.Pi, M.P Anggota

Mengetahui :

Dr. Ir. Yunasfi, M.Si

(47)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini penulis menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

Pengaruh Pemberian Hormon Tiroksin Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Ikan Black Ghost (Apteronotus Albifrons)

Menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya penulis dan bukan

merupakan duplikasi sebagian atau seluruhnya dari karya orang lain, kecuali bagian

yang sumber informasi dicantumkan.

Pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya secara sadar dan

bertanggung jawab dan penulis bersedia menerima sanksi pembatalan skripsi

apabila terbukti melakukan duplikasi terhadap skripsi atau karya ilmiah orang lain

yang sudah ada.

Medan, September 2014

(48)

ABSTRAK

DWI AULIA ALWI. Pengaruh Pemberian Hormon Tiroksin Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Ikan Black Ghost (Apteronotus albifrons). Dibimbing oleh ZULKIFLI NASUTION dan KHADIJAH EL RAMIJA.

Ikan black ghost merupakan ikan yang cukup bernilai ekonomis baik di ruang lingkup nasional maupun internasional. Permintaan pasar terhadap ikan black ghost cukup tinggi, sehingga diperlukan suatu upaya dalam pemenuhan permintaan konsumen terhadap ikan black ghost. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan memberikan rangsangan hormon tiroksin ke dalam pakan komersil yang digunakan untuk pertumbuhan ikan black ghost. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis optimum yang layak digunakan untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan black ghost secara optimum.

Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2014 sampai dengan Juni 2014, berlokasi di UPTD Budidaya Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Medan, Sumatera Utara. Ikan uji adalah ikan black ghost berukuran 6 cm yang diperlihara di dalam akuarium berukuran 60 cm × 40 cm × 40 cm sebanyak 13 unit disusun secara acak. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pemberian dosis 0 mg/kg, 10 mg/kg, 15 mg/kg, 20 mg/kg dan 25 mg/kg.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis optimum yang baik untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan black ghost adalah 25 mg/kg, yaitu dengan pertumbuhan panjang 4.36 cm dari panjang awal dan pertumbuhan bobot 4.96 g dari bobot awal.

(49)

ABSTRACT

DWI AULIA ALWI. The effect of giving the thyroxine hormone on growth and survival rate of Black Ghost fish (Apteronotus albifrons). Supervised by ZULKIFLI NASUTION dan KHADIJAH EL RAMIJA.

Black ghost fish is a fish which is good economic value, both in the national and international scope. Market demand for the black ghost fish high, so it requires an effort to fulfill consumer demand for the black ghost fish. One of the efforts is to giving stimulation with thyroxine hormone into the commercial feed which is used for the growth of the black ghost fish. This research aims to determine the optimum dose of decent used for the growth and survival of black ghost fish optimally.

Research held in April 2014 to June 2014, is located in the Regional Technical Implementation Unit of the Department of Agriculture and Marine Aquaculture Medan City, North Sumatera. The tested fish are black ghost fish size of 6 cm which is maintained in an aquarium sized 60 cm×40 cm×40 cm by 13 units arranged randomly. The design which is used was a completely randomized design (CRD) with doses of 0 mg/kg, 10 mg/kg, 15 mg/kg, 20 mg/kg and 25 mg/kg.

The results showed that the optimum dose which is good for the growth and survival of black ghost fish is 25 mg/kg, which is 4.36 cm long growing from the initial length and weight growth of 4.96 g of initial weight.

(50)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat

rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi untuk melengkapi dan memenuhi

syarat-syarat untuk mencapai gelar sarjana dengan judul Pengaruh Pemberian

Hormon Tiroksin Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Ikan Black

Ghost (Apteronotus albifrons).

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Kedua orang tua penulis serta keluarga yang telah memberikan dorongan baik

dari segi moril maupun materil.

2. Bapak Prof. Ir. Zulkifli Nasution, M.Sc, Ph.D selaku dosen pembimbing I.

3. Ibu Dr. Khadijah EL Ramija, S.Pi, M.P selaku dosen pembimbing II.

4. Seluruh dosen Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas

Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan yang telah memberikan

pengarahan selama di bangku perkuliahan.

5. Pihak UPTD Budidaya Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Medan.

6. Rekan-rekan mahasiswa/i Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan,

Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, untuk penyempurnaan skripsi

penelitian penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk selanjutnya

diperbaiki. Semoga skripsi penelitian ini bermanfaat bagi seluruh kalangan.

Medan, September 2014

(51)

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Tebing Tinggi pada tanggal 12 Desember

1992. Penulis merupakan putra kedua dari tiga bersaudara

dari Ayahanda Milin dan Ibunda Sri Mulyati.

Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar (SD)

Negeri 165728 Tebing Tinggi pada tahun 2004, Madrasah

Tsanawiyah (MTs) Swasta Al-Jam’iyatul Washliyah Tebing Tinggi pada tahun

2007 dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Tebing Tinggi pada tahun 2010

dan pada tahun 2010 penulis diterima di Program Studi Manajemen Sumberdaya

Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara melalui jalur Seleksi

Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Selain mengikuti kegiatan perkuliahan, penulis aktif sebagai anggota Ikatan

Mahasiswa Manajemen Sumberdaya Perairan (IMASPERA) dan terdaftar sebagai

Asisten Laboratorium Planktonologi dan Asisten Laboratorium Avertebrata Air di

Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas

Sumatera Utara.

Penulis telah menyelesaikan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan di Balai

Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM)

Kelas I Medan I, Cargo Bandara Polonia Medan pada bulan Agustus sampai

(52)
(53)

Kelangsungan Hidup ... 25

Kualitas Air ... 27

KESIMPULAN DAN SARAN ... 28

Kesimpulan ... 28

Saran ... 28

(54)

DAFTAR GAMBAR

No. Teks Halaman

1. Kerangka Pemikiran Penelitian ... 3

2. Gambar Ikan Black Ghost (Apteronotus albifrons) ... 5

3. Pertumbuhan Panjang Ikan Black Ghost (Apteronotus albifrons)

Pada Setiap Perlakuan Selama Pengamatan ... 20

4. Pertumbuhan Panjang Ikan Black Ghost (Apteronotus albifrons)

Selama 60 Hari ... 20

5. Pertumbuhan Bobot Ikan Black Ghost (Apteronotus albifrons)

Pada Setiap Perlakuan Selama Pengamatan ... 23

6. Pertumbuhan Bobot Ikan Black Ghost (Apteronotus albifrons)

Selama 60 Hari ... 23

7. Kelangsungan Hidup Bobot Ikan Black Ghost (Apteronotus

albifrons) Pada Setiap Perlakuan Selama Pengamatan ... 26

8. Kerusakan Sirip Dada dan Organ Lain Ikan Black Ghost

(55)

DAFTAR TABEL

No. Teks Halaman

1. Parameter Kualitas Air ... 15

2. Pertumbuhan Panjang (cm) Ikan Black Ghost

(Apteronotus albifrons) Terhadap Dosis Berbeda ... 19

3. Kandungan Gizi dalam Pakan Komersil Ikan Black Ghost

(Apteronotus albifrons)... 21

4. Pertumbuhan Bobot (g) Ikan Black Ghost (Apteronotus albifrons)

Terhadap Dosis Berbeda ... 22

5. Kelangsungan Hidup Ikan Black Ghost (Apteronotus albifrons)

Terhadap Dosis Berbeda ... 25

6. Nilai Kisaran Rata-Rata Parameter Kualitas Air Selama

(56)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Teks Halaman

1. Wadah Akuarium Pemeliharaan Ikan Black Ghost

(Apteronotus albifrons)... 33

2. Bagan Percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL)

Non-Faktorial... 34

3. Analisis Ragam Pertumbuhan Panjang (%) Ikan Black Ghost

(Apteronotus Albifrons) Selama Masa Pemeliharaan ... 35

4. Analisis Ragam Pertumbuhan Bobot (%) Ikan Black Ghost

(Apteronotus albifrons) Selama Masa Pemeliharaan ... 37

5. Analisis Kelangsungan Hdup (%) Ikan Black Ghost

(Apteronotus albifrons) Selama Masa Pemeliharaan ... 39

Gambar

Tabel Hasil Uji BNT pengaruh pemberian hormon tiroksin terhadap pertumbuhan panjang menurut RAL,
Tabel Hasil Uji BNT pengaruh pemberian hormon tiroksin terhadap pertumbuhan bobot menurut RAL,
Tabel 1. Parameter Kualitas Air
Tabel 2.  Pertumbuhan Panjang (cm) Ikan Black Ghost (Apteronotus albifrons) Terhadap Dosis Berbeda
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kajian oleh Md Ali (2005) mengenai kepemimpinan transformasi pengetua dan hubungannya dengan kepuasan kerja guru di Sekolah Menengah Kebangsaan Pontian, Johor juga

Hubungan antara produktivitas primer dengan intensitas cahaya pada tiap kedalaman, dapat dikatakan pada lapisan permukaan 0 – 50 cm produktivitas primer adalah kecil 124,33 –

Baris-baris pada bagian blok dibawah ini menyatakan bahwa kita akan mendefinisikan DNS server sebagai Primary Name Server untuk domain gslack.net dan file-file forward adalah nama

terbentuknya struktur usaha yang jelas. Hipotesis 5: faktor kebijakan pemerintah berpengaruh terhadap potensi perkembangan klaster batik Lasem. Hipotesis 5 ditunjukkan oleh

Sesuatu yang menarik dalam penelitian ini adalah suatu kehidupan dan pandangan keluarga yang berbeda dari keluarga pada umumnya yaitu hidup terpisah dari suaminya, dengan

[r]

[r]

[r]