• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Cafe Mandiri Dan Café Joulie Kompleks Setia Budi 2 Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Cafe Mandiri Dan Café Joulie Kompleks Setia Budi 2 Medan"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MENDORONG KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA CAFE MANDIRI DAN CAFÉ JOULIE

KOMPLEKS SETIA BUDI 2 MEDAN

Oleh:

ERFANDY PRASETYO 060502047

PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MENDORONG KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA CAFE MANDIRI DAN CAFÉ JOULIE

KOMPLEKS SETIA BUDI 2 MEDAN

Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui faktor-faktor yang mendorong keberhasilan usaha pada usaha Cafe Mandiri dan Café Joulie kompleks Setia Budi 2 Medan. Hal ini penting dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mendorong keberhasilan usaha pada Cafe Mandiri dan Café Joulie.

Hasil dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara faktor-faktor yang mendorong keberhasilan wirausahawan terhadap keberhasilan usaha baru pada Cafe Mandiri dan Café Joulie. populasi dalam penelitian ini adalah pemilik Cafe Mandiri dan Café Joulie berserta karyawannya. teknik pengambilan sampel menggunakan metode wawancara dan observasi langsung kepada pemilik Cafe Mandiri dan Café Joulie. Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif (kualitatif) yaitu dimana meliputi pengumpulan data untuk diuji hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek penelitian.

Dari hasil wawancara menunjukkan, semua jawaban adalah positif atau “Ya”, maka faktor-faktor yang mendorong wirausahawan pada Cafe Mandiri dan

(3)

ABSTRACT

ANALYSIS OF FACTORS - FACTORS THAT PROMOTE SUCCESS BUSINESS TO BUSINESS AND INDEPENDENT CAFE CAFÉ JOULIE

LOYAL MIND 2 COMPLEX FIELD

This study aims to Know the factors that drive business success in the business Cafe Mandiri and Café Joulie complex Medan Setia Budi 2. It is important to know what factors are driving the success of the business in the Cafe Independent and Café Joulie.

Results from this study is that there is a positive and significant correlation between the factors that drive the success of entrepreneurs to the success of a new venture in the Cafe Independent and Café Joulie. population in this study is the owner of Cafe Mandiri and Café Joulie along with employees. sampling technique using interviews and direct observation to owners and Cafe Cafe Self Joulie. The analysis method used is descriptive (qualitative) that which includes the collection of data to test hypotheses or answer questions concerning the current status of the study subjects.

From the interview shows, all the answers are positive or "yes", then the factors that encourage entrepreneurs to Cafe Mandiri and Café Joulie field success

(4)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya yang selalu menyertai peneliti dalam menyelesaikan skripsi dengan baik. Serta Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW semoga syafaat beliau kita terima di akhirat kelak. Penelitian skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Terima kasih yang tak terkira saya ucapkan kepada kedua Orang Tua Tersayang atas segala kasih sayang, doa dan dukungannya, serta kesabarannya selama ini. Peneliti juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE., MSi., selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Marhayanie, SE, MSi., selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara,

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE., MSi., selaku Ketua Program Studi Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 5. Ibu Dra. Marhaini, MS., selaku Dosen Pembimbing peneliti. Peneliti

(5)

6. Ibu Dra. Setri Hiyanti Siregar, M.Si., selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan masukan dan nasehat dalam penyempurnaan penelitian skripsi ini

7. Kepada seluruh Dosen Departemen Manajemen, Staff dan Pegawai di Fakultas Ekonomi, untuk semua jasa dalam memberikan ilmu dan bantuan selama perkuliahan.

8. Kepada seluruh keluarga besar terutama untuk Atok tercinta, terima kasih atas doanya.

9. Kepada seluruh teman-temanku khususnya angkatan 2006 terima kasih serta semua teman-teman di Fakultas Ekonomi USU, terima kasih untuk semangat, doa, dan dukungannya.

10.Kepada K’Sri terima kasih atas segala bantuan, semangat, doa, dan dukungan yang telah diberikan selama ini.

Peneliti berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan. Semoga Allah SWT membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini. Amin ya Rabbal alamin.

Medan, Januari 2013 Peneliti

(6)

DAFTAR ISI

2.1.1 Pengertian Kewirausahaan ... 9

2.1.2 Pengertian Usaha Kecil ... 10

(7)

4.2.2 Faktor-faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha 36

4.2.2.1 Faktor Pemasaran Dan Penjualan ... 36

4.2.2.2 Faktor Keuangan ... 38

4.2.2.3 Faktor SDM ... 40

4.2.2.4 Keberhasilan Usaha ... 41

4.3 Pembahasan ... 43

BAB V Kesimpulan Dan Saran ... 55

5.1 Kesimpulan ... 55

5.2 Saran ... 56

DAFTAR PUSTAKA ... 59

(8)

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

Tabel 1.1 Data Operasional Variabel ... 21 Tabel 3.1. Karakteristik Penelitian Kuantitatif dan Pendekatan Kualitatif 21 Tabel 3.2. Defenisi Operasional Variabel ... 23 Tabel 3.3. Kriteria Bobot Nilai Alternatif ... 24 Tabel 4.1 Data Pribadi Pemilik Cafe Mandiri Dan Cafe Joulie ... 36 Tabel 4.2 Pertanyaan Responden Terhadap Faktor Pemasaran Pada Café

Mandiri ... 37 Tabel 4.3 Pertanyaan Responden Terhadap Faktor Pemasaran Pada

Café Joulie ... 38 Tabel 4.4 Pertanyaan Responden Terhadap Faktor Keuangan Pada

Cafe Mandiri ... 39 Tabel 4.5 Pertanyaan Responden Terhadap Faktor Keuangan Pada

Café Joulie ... 39 Tabel 4.6 Pertanyaan Responden Terhadap Faktor SDM Pada

Café Mandiri ... 40 Tabel 4.7 Pertanyaan Responden Terhadap Faktor SDM Pada Café Joulie 41 Tabel 4.8 Pertanyaan Responden Terhadap Keberhasilan Pada Café Mandiri 42 Tabel 4.9 Pertanyaan Responden Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Café

Joulie ... 42 Tabel 4.10 Penilaian pemilik usaha Café Mandiri terhadap faktor

keberhasilan usaha ... 46 Tabel 4.11 Penilaian pemilik usaha Café Joulie terhadap faktor keberhasilan

usaha ... 47 Tabel 4.12 Penilaian Karyawan Café Mandiri terhadap faktor kebehasilan

(9)

Tabel 4.13 Penilaian Karyawan Café Joulie terhadap faktor keberhasilan

usaha ... 49

Tabel 4.14 Penilaian karyawan Café Mandiri terhadap faktor keberhasilan

usaha ... 50 Tabel 4.15 Penilaian karyawan Café Joulie terhadap faktor keberhasilan

usaha ... 51 Tabel 4.16 Perbandingan kategori aspek-aspek pribadi dan sosial menurut

(10)

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

(11)

ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MENDORONG KEBERHASILAN USAHA PADA USAHA CAFE MANDIRI DAN CAFÉ JOULIE

KOMPLEKS SETIA BUDI 2 MEDAN

Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui faktor-faktor yang mendorong keberhasilan usaha pada usaha Cafe Mandiri dan Café Joulie kompleks Setia Budi 2 Medan. Hal ini penting dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mendorong keberhasilan usaha pada Cafe Mandiri dan Café Joulie.

Hasil dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara faktor-faktor yang mendorong keberhasilan wirausahawan terhadap keberhasilan usaha baru pada Cafe Mandiri dan Café Joulie. populasi dalam penelitian ini adalah pemilik Cafe Mandiri dan Café Joulie berserta karyawannya. teknik pengambilan sampel menggunakan metode wawancara dan observasi langsung kepada pemilik Cafe Mandiri dan Café Joulie. Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif (kualitatif) yaitu dimana meliputi pengumpulan data untuk diuji hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek penelitian.

Dari hasil wawancara menunjukkan, semua jawaban adalah positif atau “Ya”, maka faktor-faktor yang mendorong wirausahawan pada Cafe Mandiri dan

(12)

ABSTRACT

ANALYSIS OF FACTORS - FACTORS THAT PROMOTE SUCCESS BUSINESS TO BUSINESS AND INDEPENDENT CAFE CAFÉ JOULIE

LOYAL MIND 2 COMPLEX FIELD

This study aims to Know the factors that drive business success in the business Cafe Mandiri and Café Joulie complex Medan Setia Budi 2. It is important to know what factors are driving the success of the business in the Cafe Independent and Café Joulie.

Results from this study is that there is a positive and significant correlation between the factors that drive the success of entrepreneurs to the success of a new venture in the Cafe Independent and Café Joulie. population in this study is the owner of Cafe Mandiri and Café Joulie along with employees. sampling technique using interviews and direct observation to owners and Cafe Cafe Self Joulie. The analysis method used is descriptive (qualitative) that which includes the collection of data to test hypotheses or answer questions concerning the current status of the study subjects.

From the interview shows, all the answers are positive or "yes", then the factors that encourage entrepreneurs to Cafe Mandiri and Café Joulie field success

(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Semakin padatnya jadwal kegiatan masyarakat di Kota Medan membuat masyarakat membutuhkan tempat makan yang memiliki akses yang mudah untuk dikunjungi serta memiliki fasilitas yang memadai untuk bersantai bersama keluarga, teman sekolah, kuliah maupun rekan kerja. Kota Medan memiliki banyak tempat makanan yang menyediakan fasilitas untuk tempat berkumpul dan bersantai, salah satunya adalah café. Dengan kondisi masyarakat Kota Medan yang semakin sibuk dengan aktivitas masing-masing mereka membutuhkan tempat untuk beristirahat dari rutinitas mereka sehari-hari. Oleh karena itu beberapa masyarakat memilih café sebagai tempat tujuan mereka.

Pendiri usaha kecil menengah harus memiliki pengalaman wirausahawan dan pengetahuan yang diperlukan untuk memulai suatu usaha bisnis. Mereka menyadari kelemahan dan kemudian mencari keterampilan yang mereka perlukan untuk menjamin keberhasilan perusahaan. Misalnya, diketahui bahwa keberhasilan penjualan secara langsung ditentukan oleh pemasaran dan perencanaan promosi, dan bahwa rencana strategi bisnis merupakan perekat yang mengikat semua bagian perencanaan menjadi satu sehingga semuanya saling mendukung antara yang satu dengan yang lain (Machfoedz, 2005:12). Cafe dari

café. Arti secara harafiah adalah

(14)

sederhana, tetapi cukup menarik di mana seseorang bisa makan makanan ringan. Menurut Eugene Chan - Director Of Return Cafe adalah tempat yang biasa dipakai untuk bertemu dengan teman, relasi atau kolega, Cafe adalah jenis

restaurant yang paling sederhana dengan menu yang sangat sederhana pula. Jam buka Cafe secara umum dimulai malam hingga pagi hari (06.00 pm - 02.00 am) tetapi beberapa Cafe buka mulai pagi hingga malam hari (10.00 pm -10.00 am). Tempat yang biasa untuk membuka Cafe adalah sebuah rumah yang didekorasi dan ditata dengan baik, dan terkadang shopping mall juga merupakan tempat yang cocok untuk sebuah Cafe. Tempat seperti ini biasanya lebih ramai dibandingkan

(15)

Café termasuk kedalam kategori usaha kecil menengah, pengertian Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia sering dipahami dengan sudut pandang yang berbeda berdasarkan pengklasifikasian menurut berbagai instansi pemerintah. Menurut Departemen Perindustrian (1993), Usaha Kecil Menengah (UKM) didefinisikan sebagai perusahaan yang dimiliki oleh Warga Negara Indonesia (WNI), memiliki total asset tidak lebih dari Rp 600 juta (diluar area perusahaan dan perkebunan). Sedangkan menurut Biro Pusat Statistik (BPS), definisi UKM lebih mengacu kepada klasifikasi skala usaha dan jumlah tenaga kerja yang diserap. UKM menurut Biro Pusat Statistik (BPS) adalah usaha skala kecil yang menggunakan kurang dari 5 (lima) orang karyawan atau usaha menengah yang menyerap tenaga kerja antara 5 (lima) hingga 19 (sembilan belas) orang.

Walaupun café ini termasuk kategori usaha kecil, namun diperlukan jiwa wirausaha. Seorang wirausahawan adalah pribadi yang mandiri dalam mengejar prestasi, ia berani mengambil risiko untuk mulai mengelola bisnis demi mendapatkan laba. Wirausahawan perlu mempunyai desain produk, strategi pemasaran, dan solusi dalam mengatasi problem manajerial yang kreatif untuk bersaing dengan perusahaan lainnya. Seorang wirausahawan adalah seorang pembaru yang mengorganisir, mengelola, dan mengasumsikan segala risiko pada saat dia memulai usahanya untuk mendapatkan keuntungan (Machfoedz, 2005:9).

(16)

pendirinya mempunyai modal besar pada saat mengawali usaha mereka, hal itu disebabkan oleh kenyataan bahwa usaha mereka dikelola oleh wirausahawan yang mengetahui apa yang mereka kerjakan. Kemampuan untuk mengembangkan usaha tersebut bergantung kepada para pengusaha itu sendiri memanfaatkan keterampilan bisnisnya untuk memuaskan pelanggan. Seorang wirausaha dituntut untuk mampu menilai peluang dan kesempatan bisnis secara tepat, serta mengelola sumber daya dan dana secara baik melalui keputusan yang tepat yang memberi pengaruh kepada perolehan laba. Di samping itu wirausaha sebagai individu yang dituntut memiliki kemauan kerja yang keras dan didorong suatu motivasi yang tinggi untuk mencapai keberhasilan usahanya (Ranto, 2007:22).

Seorang wirausahawan yang berhasil tentunya memiliki faktor-faktor keberhasilan yang mendorong keberhasilan usaha menurut Hendro (2011:47)

• Faktor peluang,

• Faktor manusia (SDM),

• Faktor keuangan,

• Faktor organisasi,

• Faktor perencanaan,

• Faktor pengelolaan usaha,

• Faktor pemasaran dan penjualan,

• Faktor administrasi,

• Faktor peraturan pemerintah,politik, sosial,ekonomi dan budaya lokal,

(17)

Menurut Suryana (2006:67) faktor-faktor keberhasilan usaha :

• Kemampuan dan kemauan

• Tekad yang kuat dan kerja keras

• Mengenal peluang yang ada dan berusaha meraihnya

Menurut Zimmerer (2008:133) faktor-faktor keberhasilan usaha :

• Kompeten dalam hal manajerial

• Berpengalaman

• Mampu mengendalikan keuangan

• Memiliki perencanaan yang baik

• Lokasi strategis

• Bersungguh-sungguh dalam berusaha

Peneliti memilih usaha Café Mandiri sebagai objek penelitian dimana usaha tersebut bergerak dalam bidang pelayanan pangan. Bisnis yang bergerak dalam usaha pelayanan pangan di kota Medan saat ini jumlahnya cukup banyak, salah satunya adalah Cafe Mandiri. Cafe Mandiri sebagai objek penelitian karena berlokasi di pusat keramaian yang berada di daerah perumahan, yaitu di Jalan Gagak Hitam tepatnya di kompleks Setia Budi 2 Medan. Dengan melihat sejarah

Cafe ini yang berkembang dengan pesat yang dahulunya hanya merupakan sebuah warung kecil dengan fasilitas seadanya, dengan kerja keras dan menerapkan strategi pemasaran yang tepat, Cafe ini terus berkembang terlihat dari atmosfir

(18)

Cafe Mandiri telah banyak dikenal oleh masyarakat Medan, produk yang dihasilkan di Cafe ini pun halal dan aman untuk dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat dan Cafe ini dapat terus mempertahankan eksistensinya di tengah persaingan bisnis makanan yang semakin tajam di kota Medan, bahkan

Cafe Mandiri semakin menunjukkan kemampuannya untuk terus berkembang dengan pesat. Hal ini membuktikan bahwa Cafe Mandiri yang bergerak di bidang jasa yang berhubungan langsung dengan konsumen mampu memenuhi harapan dan kebutuhan para konsumennya, dan ditopang oleh strategi yang dijalankan yaitu dengan memberikan pelayanan yang maksimal kepada pelanggan menetapkan harga yang sesuai dengan kualitas produk, memberikan kenyamanan kepada konsumen, serta meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen sehingga mampu mempertahankan keberhasilan yang diperoleh, seperti yang telah dilakukan oleh Cafe Mandiri hingga saat ini.

Penelitian ini juga menggunakan perbandingan pada Cafe Joulie yang terletak di Jalan Gagak Hitam tepatnya di kompleks Setia Budi 2 Medan dimana lokasi berada di daerah perumahan untuk menganalisis faktor-faktor yang mendorong keberhasilan usaha. Peneliti menggunakan perbandingan pada Cafe

(19)

Daerah kompleks Setia Budi 2 Medan menjadi lokasi tetap usaha makanan tersebut hingga pada saat ini. Kemudian pada tahun 2008 usaha ini juga terus mengalami peningkatan yang sangat pesat. Hal ini dilihat dari jumlah pelanggan yang datang, baik itu dari kalangan menengah ke atas maupun dari menengah kebawah.

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti pada tanggal 29 Juni sampai dengan tanggal 15 Juli tahun 2012 pada usaha Cafe Mandiri dan Cafe

Joulie di Jalan Gagak Hitam kompleks Setia Budi 2 sudah melakukan usaha sejak tanggal 7 September 2007 bagi Cafe Mandiri, dan tanggal 7 Oktober 2006 bagi

Cafe Joulie. Kedua cafe tersebut sama-sama merintis dibidang kuliner dengan menyediakan makanan atau minuman yang hampir sama seperti nasi goreng. Dengan memberikan sejumlah pertanyaan yang berhubungan dengan keberhasilan usaha menurut Hendro (2011:47), Suryana (2006:67), dan Zimmerer (2008:133) kepada pemilik usaha cafe.

Fenomena tersendiri bagi setiap cafe di kota Medan yang memiliki ciri khas tersendiri yang membedakan antara satu dengan yang lainnya. Setiap usaha memiliki cara tersendiri dalam mengembangkan dan menjalankan usahanya.

Berdasarkan uraian yang telah dibahas sebelumnya, maka penulis tertarik untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong keberhasilan usaha pada usaha

(20)

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian ini, dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: “faktor–faktor apakah yang mendorong keberhasilan usaha pada usaha Cafe Mandiri dan Café Joulie Kompleks Setia Budi 2 Medan?”

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan didalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Mengetahui faktor-faktor yang mendorong keberhasilan usaha pada usaha Cafe Mandiri dan Café

Joulie kompleks Setia Budi 2 Medan.

1.4. Manfaat Penelitian a. Bagi Wirausaha

Sebagai sumber informasi untuk menjadi pertimbangan bagi para wirausahawan dalam berwirausaha dan sebagai bahan masukan kepada para wirausahawan untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong dalam keberhasilan usaha.

b. Bagi Penulis

Sebagai bahan meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang kewirausahaan dalam faktor-faktor pendorongnya.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

(21)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Uraian Teoritis

2.1.1. Pengertian Wirausaha

Seorang wirausaha merupakan seorang pejuang yang tangguh. Seorang wirausaha pada awalnya mungkin membangun sebuah usaha hanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Tetapi begitu usahanya berkembang, maka wirausahawan tersebut akan berubah menjadi penolong bagi beberapa orang ataupun banyak orang. Karena dengan usaha yang didirikannya banyak keluarga yang akan tertolong kehidupan ekonominya.

Pengertian wirausahawan (entrepreneur) secara sederhana adalah orang yang berjiwa berani mengambil risiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani mengambil risiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti. Kegiatan wirausaha dapat dilakukan seorang diri atau berkelompok. Seorang wirausahawan dalam pikirannya selalu berusaha mencari, memanfaatkan, serta menciptakan peluang usaha yang dapat memberikan keuntungan (Kasmir, 2006:16).

(22)

ketika menghadapi tantangan pada saat merintis usaha bisnis. Dalam menghadapi berbagai permasalahan, seorang wirausahawan senantiasa dituntut kreatif.

Kewirausahaan merupakan sebuah alat dari pandangan hidup seseorang yang menginginkan adanya kebebasan dalam ekonomi untuk menciptakan sesuatu yang baru dengan menggunakan sumber daya yang ada. Untuk mencapai tersebut tentunya harus pandai memanfaatkan peluang-peluang melalui kesempatan bisnis, kemampuan manajemen pengambilan resiko yang tepat untuk mencapai kesempatan, dan melalui kemampuan komunikasi dan keahlian manajemen dalam menggerakkan manusia, keuangan dan sumber daya materi untuk menghasilkan proyek dengan baik (Ranto, 2007:21).

2.1.2. Pengertian Usaha Kecil

Pengertian usaha kecil menimbulkan pandangan yang berbeda di benak masing-masing. Mungkin langsung tergambar pada sebagian benak orang sebuah toko kelontong yang menjual kebutuhan sehari-hari, atau seorang penjual es yang menggunakan gerobak atau bahkan seorang pedagang roti keliling yang menjajakan dagangannya dengan menggunakan sepeda yang telah dimodifikasi. Sebenarnya bukan hal-hal seperti itu. Usaha kecil adalah jika memiliki sepuluh gerobak untuk berjualan roti atau es, dan bahkan toko kelontong yang mempunyai dua atau tiga bahkan lebih cabang.

(23)

badan usaha swasta dan koperasi, sepanjang aset yang dimiliki tidak melebihi nilai Rp. 600 juta.

Menurut UU No. 9/1995 tentang Usaha Kecil yang dimaksud dengan usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dalam memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan seperti kepemilikan sebagaimana diatur dalam undang-undang ini. Usaha kecil yang dimaksud di sini meliputi usaha kecil informal dan usaha kecil tradisional. Adapun usaha kecil informal adalah berbagai usaha yang belum terdaftar, belum tercatat, dan belum berbadan hukum, antara lain petani penggarap, industri rumah tangga, pedagang asongan, pedagang keliling, pedagang kaki lima, dan pemulung. Sedangkan usaha kecil tradisional adalah usaha yang menggunakan alat produksi sederhana yang telah digunakan secara turun temurun, dan berkaitan dengan seni dan budaya (Panji Anoraga, 2002:45).

Definisi UKM menurut Biro Pusat Statistik (BPS) lebih mengacu kepada klasifikasi skala usaha dan jumlah tenaga kerja yang diserap. UKM menurut Biro Pusat Statistik (BPS) adalah usaha skala kecil yang menggunakan kurang dari 5 (lima) orang karyawan atau usaha menengah yang menyerap tenaga kerja antara 5 (lima) hingga 19 (sembilan belas) orang.

2.1.3. Faktor-Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha

Faktor-faktor yang mendorong Keberhasilan Usaha menurut beberapa ahli adalah :

(24)

1. Faktor peluang

Sebagai seorang wirausahawan, anda harus membuat dan menemukan strategi yang tepat untuk usaha anda, bukan usaha orang lain. Disamping itu anda harus menciptakan peluang yang tidak hanya bersifat momentum tetapi benar-benar peluang bisnis. Peluang yang tepat adalah rangkaian yang kuat dan muncul dari penyatuan benang merah antara AKU-BISNIS-PASAR. 2. Faktor manusia (SDM)

a. Yang merencanakan dengan matang itu membutuhkan SDM yang berkualitas.

b. Melakukan pelaksanaan yang sesuai dan tepat dengan perencanaan secara kreatif dalam mengatasi masalah dan itu membutuhkan SDM yang handal sebagai manajer yang hebat.

c. Mengawasi suatu pekerjaan sesuai dengan perencanaan dan target yang dibutuhkan. Controller yang hebat mencakup quality control, financial control serta supervisor.

d. Mengembangkan suatu usaha itu membutuhkan orang yang hebat dalam memasarkan dan menjual, yaitu marketer dan seller

e. Faktor kepemimpinan atau leadership juga merupakan salah satu faktor penting yaitu gaya kepemimpinan.

3. Faktor keuangan

a. Pengendalian biaya dan anggaran

(25)

c. Perencanaan dan penetapan harga produk, biaya (perinciannya), rugi laba dan lain-lain.

d. Perhitungan resiko keuangan sehingga risiko keuangan bisa dikendalikan dengan baik.

e. Stuktur biaya seperti margin (batas) kontribusi, laba berbanding penjualan, biaya berbanding penjualan, dan lain-lain.

4. Faktor organisasi

Ibarat sebuah pohon yang memiliki batang yang kokoh dan kuat, organisasi usaha itu harus terstruktur dengan baik. Organisasi usaha juga tidak statis tetapi dinamis, kreatif, dan berwawasan kedepan.

5. Faktor perencanaan

a. Perencanaan visi, misi, strategi jangka panjang dan pendek b. Perencanaan operasional dan program-program pemasaran c. Perencanaan produk

d. Perencanaan informasi teknologi e. Perencanaan pendistribusian produk

f. Perencanaan jumlah produk yang akan dijual 6. Faktor pengelolaan usaha

a. Quality : mutu produk, mutu operasioanal, mutu pelayanan harus bagus b. Time : waktu penyelesaian produk, waktu pekerjaan, waktu perbaikan juga

penting dan menunjang mutu produk.

(26)

7. Faktor pemasaran dan penjualan

Faktor pemasaran dan penjualan memainkan peranan penting bagi kelancaran usaha. Ilmu penjualan adalah The Embryo of Entrepreneurial Skill.

8. Faktor administrasi

Tanpa pencatatan dan dokumentasi yang baik dan pengumpulan serta pengelompokan data administrasi, maka stategi, taktik, perencanaan pengembangan, program-program dan arah perusahaan menjadi tidak berjalan sesuai harapan karena hanya dilakukan berdasarkan feeling atau perasaan anda saja.

9. Faktor peraturan pemerintah, politik, sosial, ekonomi dan budaya lokal. a. Peraturan pemerintah dan peraturann daerah seperti pajak, retribusi,

pendapatan daerah, dan lain-lain b. Legalitas dan perizinan

c. Situasi ekonomi dan politik

d. Perkembangan budaya lokal yang harus diikuti e. Lingkungam sosial yang berbeda di setiap daerah f. Faktor-faktor pendamping lainnya.

10. Catatan Bisnis

Catatan usaha atau bisnis akan membantu kita mengetahui sejauh mana kita menjalankan usaha, sampai dimana, mengapa sampai disini, karena apa kita begini, dan lain-lain.

Contohnya:

(27)

b. SDM : jenis posisi dan bagian, jumlah karyawan dan lain-lain c. Pemasaran : omset

d. Produksi : jumlah produksi, kualitas dan lain-lain Menurut Suryana (2006 : 67) faktor keberhasilan usaha yaitu: 1. Kemampuan dan kemauan

Orang yang tidak memiliki kemampuan tetapi banyak kemauan dan orang yang memiliki kemauan tetapi tidak memiliki kemampuan, keduanya tidak akan menjadi seorang wirausaha yang sukses.

2. Tekad yang kuat dan kerja keras

Orang yang tidak memiliki tekad yang kuat tetapi mau bekerja keras dan orang yang suka bekerja keras tetapi tidak memiliki tekad yang kuat, keduanya tidak akan menjadi wirausaha yang sukses

3. Mengenal peluang yang ada dan berusaha meraihkan ketika ada kesempatan.

Menurut Zimmerer (2008 : 133) faktor keberhasilan usaha yaitu:

1. Pengendalian biaya secara ketat ( biaya tenaga kerja, 15 persen sampai 18 persen dari penjualan dan biaya bahan makanan, 35 persen sampai 40 persen dari penjualan).

2. Manajer toko yang terlatih, dapat diandalkan dan jujur 3. Pengawasan yang ketat terhadap pembuangan sampah. 4. Pemilihan tempat yang cermat (lokasi yang tepat). 5. Kualitas makanan yang tinggi.

(28)

7. Kebersihan.

8. Layanan yang ramah dan penuh perhatian dari staf pramusaji yang terlatih dengan baik.

Keberhasilan usaha dalam hal ini diindikasikan dalam lima hal yaitu jumlah penjualan meningkat, hasil produksi meningkat, keuntungan atau profit bertambah, perkembangan dan pertumbuhan usaha berkembang cepat dan memuaskan. Ukuran keberhasilan usaha dalam menerapkan strategi pemasarannya adalah mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan. Semakin banyak pelanggan yang menerima produk atau jasa yang ditawarkan, maka mereka semakin puas, dan ini berarti strategi yang dijalankan sudah cukup berhasil. Ukuran mampu meraih pelanggan sebanyak mungkin hanya merupakan salah satu ukuran bahwa strategi yang dijalankan sudah cukup baik. Masih ada lagi ukuran lainnya, misalnya tingkat laba yang diperoleh dan ukuran lainnya (Kasmir, 2006: 172).

2.1.4. Keberhasilan Usaha

Menurut Nasution (2001:12), sebuah perusahaan dikatakan meraih keberhasilan usaha jika dana usahanya bertambah, hasil produksi meningkat, keuntungan bertambah, perputaran dana berkembang cepat serta penghasilan anggota dari perusahaan tersebut bertambah.

(29)

membentuk, mendirikan, serta menjalankan usaha dari sesuatu yang tadinya tidak berbentuk, tidak berjalan atau mungkin tidak ada sama sekali. Seberapa pun kecilnya ukuran suatu usaha jika dimulai dari nol dan bisa berjalan dengan baik maka nilai berusahanya jelas lebih berharga daripada sebuah organisasi besar yang dimulai dengan bergelimang fasilitas.

Menurut Hutagalung (2008:50), sukses tidak terjadi secara kebetulan, secara instan dan tidak pula turun tiba-tiba dari langit. Sukses adalah buah dari proses sistematis, perjalanan panjang dan kerja keras. Sukses selalu diukur dengan uang, harta, jabatan, keluarga, ketenaran nama. Sukses besar berarti akumulasi dari kesemuanya.

2.2. Penelitian Terdahulu

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Utomo (2009) dengan judul penelitian “Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Baru (Studi Kasus pada Rumah Kue Maisyaroh dan Al Baik Bakery and Cakes

Medan)”, didalam penelitian ini menggunakan metode analisis data menggunakan sakala pengukuran Guttman dan menggunakan metode statistik deskriptif dimana menghasilkan kesimpulan bahwa faktor rencana produksi dan manajemen adalah yang paling dominan sebagai faktor yang mendorong keberhasilan usaha baru pada Rumah Kue Maisyaroh dan Al Baik Bakery and Cakes Medan.

(30)

yang mendorong wirausahawan untuk memulai usaha kecil di sepanjang Jalan Letda Sujono Medan adalah Tension, Modalities (faktor ketergantungan).

2.3. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang diteliti. Pertautan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan akan dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti. Sintesa tentang hubungan variabel tersebut, selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis (Sugiyono, 2004:49).

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah dapat disusun sebuah kerangka konseptual secara skematik, yaitu sebagai berikut:

1. Keberhasilan Usaha

Keberhasilan usaha merupakan pencapaian yang diharapkan di dalam bisnis. 2. Faktor pemasaran

Faktor pemasaran dan penjualan memainkan peranan penting bagi kelancaran usaha. Ilmu penjualan adalah The Embryo of Entrepreneurial Skill. Yang meliputi:

(31)

3. Faktor keuangan a. Pengendalian biaya b. Pencairan dana investasi

c. Perencanaan biaya (perinciannya). 4. Faktor SDM

a. Memiliki SDM (manajer) yang handal dapat memecahkan masalah secara kreatif.

b. Mengawasi suatu pekerjaan sesuai target yang dibutuhkan.

c. Faktor kepemimpinan atau leadership juga merupakan salah satu faktor penting yaitu gaya kepemimpinan

Secara sederhana kerangka konseptual yang diuraikan di atas dapat digambarkan dalam Gambar 2.1 sebagai berikut :

Sumber : Hendro (2011:47), Suryana (2006:67) dan Zimmerer (2008:133), diolah Gambar 2.1. Kerangka Konseptual Penelitian

Faktor yang telah peneliti pilih memiliki pengaruh terhadap keberhasilan usaha café yang diteliti. Hal ini dapat dilihat dari faktor pemasaran, pemilik café

telah memilih lokasi yang strategis, lokasi sangat menentukan kelancaran bisnis yang digeluti. Salah memilih, membangun, atau membuka tempat usaha yang harapannya dapat memperbesar usaha justru kandas karena kesalahan tersebut.

Keberhasilan usaha

(32)

Tempat usaha seharusnya diperiksa dulu kelayakannya kemudian di ikuti dengan pengolahan harga dan produk yang baik yang mana akan menghasilkan kualitas yang baik pula. Begitu juga pada pelayanan yang diberikan kepada konsumen harus dapat memberikan kesan yang mendalam bagi konsumen.

(33)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Pada penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif yaitu

dimana meliputi pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan mengenai status

terakhir dari subjek penelitian, Kuncoro (2003:8).“Data deskriptif dikumpulkan

melalui daftar pertanyaan dalam wawancara, ataupun observasi”.

Tabel 3.1

Karakteristik Penelitian Kuantitatif dan Pendekatan Kualitatif

Pendekatan Kuantitatif Pendekatan Kualitatif

Metode Penelitian Kuantitatif Metode Penelitian Kualitatif

Mencari Fakta atau Penyebab Berusaha memehami perilaku manusia

Fenomena sosial Dari sudut pandang pelaku

Pendekatan logis positivism Pendekatan fenomenologi

Pengukuran terkontrol Tidak terkontrol

Obyektif, dari sudut pandang pengamat Subyektif, dari sudut pandang pelaku

Hipotesis-deduktif Deskriptif, induktif

Berorientasi hasil Berorientasi proses

Reliabilitas adalah penting Validitas adalah penting

Berjarak dengan data Dekat dengan data

Datanya hard dan dapat diduplikasikan Datanya real dan lengkap

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan di Cafe Mandiri dan Cafe Joulie yang terletak di Jalan Gagak Hitam tepatnya di kompleks Setia Budi 2 Medan. Waktu penelitian dilakukan dari bulan Juni 2012 sampai Juli 2012.

3.3. Batasan Operasional Variabel

(34)

yang mendorong keberhasilan usaha dan dalam hal ini usaha Cafe Mandiri dan

Café Joulie kompleks Setia Budi 2 Medan di Jalan Gagak Hitam Medan . Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah

• Faktor pemasaran

• Faktor keuangan

• Faktor SDM

• Keberhasilan Usaha

3.4. Definisi Operasional Variabel

Variabel-variabel yang dioperasionalkan dalam penelitian ini adalah semua variabel yang termasuk dalam hipotesis yang telah dirumuskan. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian, maka perlu definisi variabel-variabel yang akan diteliti sebagai berikut :

1. Faktor pemasaran

Faktor pemasaran dan penjualan memainkan peranan penting bagi kelancaran usaha. Ilmu penjualan adalah The Embryo of Entrepreneurial Skill. Yang meliputi:

(35)

2. Faktor keuangan

a. Pengendalian biaya dan anggaran b. Pencairan dana investasi

c. Perencanaan biaya (perinciannya) 3. Faktor SDM

a. Memiliki SDM (manajer) yang handal yang dapat memecahkan masalah secara kreatif.

b. Mengawasi suatu pekerjaan sesuai dengan perencanaan dan target yang dibutuhkan.

d. aktor kepemimpinan atau leadership juga merupakan salah satu faktor penting yaitu gaya kepemimpinan

1. Keberhasilan Usaha

Keberhasilan usaha merupakan pencapaian yang diharapkan di dalam bisnis. Tabel 3.2

Defenisi Operasional Variabel

No. Variabel Indikator Skala

1. Faktor pemasaran 1. Strategi Produk 2. Strategi Harga 3. Strategi Lokasi 4. Strategi Promosi 5. Pelayanan

Likert

2. Faktor keuangan 1. Pengendalian biaya 2. Pencairan dana investasi

3. Perencanaan biaya (perinciannya)

(36)

Tabel 3.2. (Lanjutan)

No. Variabel Indikator Skala

3.

Faktor SDM

1. Memiliki supervisor yang handal yang dapat memecahkan masalah secara kreatif

2. Mengawasi suatu pekerjaan sesuai target yang dibutuhkan..

3. Faktor kepemimpinan atau

leadership juga merupakan salah satu faktor penting yaitu gaya kepemimpinan

Likert

4 Keberhasilan Usaha 1. Keuntungan usaha 2. Perkembangan usaha 3. Jumlah penjualan 4. Pertumbuhan usaha

5. Peningkatan hasil produksi

Likert

Sumber : Hendro (2011:47), Suryana (2006:67) dan Zimmer (2005:133), diolah

3.5. Skala Pengukuran Variabel

Variabel faktor yang mendorong keberhasilan usaha cafe diukur dengan menggunakan skala pengukuran Likert.

Tabel 3.3

Kriteria Bobot Nilai Alternatif

Pilihan Jawaban Bobot

Sangat setuju 4

Kurang setuju 3

tidak setuju 2

Sangat tidak setuju 1

(37)

• Faktor pemasaran

• Faktor keuangan

• Faktor SDM

3.6. Populasi

Penelitian ini merupakan studi kasus dua cafe. Maka populasi yang

respresentatif dalam penelitian ini adalah Cafe Mandiri Kompleks Setia Budi 2 Medan dan Cafe Joulie yang juga terletak di Kompleks Setia Budi 2 Medan.

3.7. Sampel

Sampel dalam penelitian ini orang yang berperan penting misalnya : -Pemilik

-Karyawan

Dalam menjalankan usaha cafe yang diteliti yaitu pemilik dari Cafe Mandiri Kompleks Setia Budi 2 Medan dimana dari mereka dapat diperoleh informasi dan data penting dalam keseluruhan pelaksanaan aktivitas usaha mereka yang telah berhasil.

3.8. Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian yang dilakukan, penulis menggunakan dua jenis data untuk membantu memecahkan masalah, yaitu:

1. Data Primer

(38)

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumen dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah, dan situs internet untuk mendukung penelitian.

3.9. Metode Pengumpulan Data 1. Wawancara (interview)

Wawancara digunakan sebagai metode pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil. Dalam hal ini wawancara dilakukan dengan pemilik Cafe Mandiri Kompleks Setia Budi 2 Medan dan Cafe Joulie yang juga terletak di Kompleks Setia Budi 2 Medan.

2. Observasi

Melakukan pengamatan langsung pada subjek yang akan diteliti di lokasi penelitian, dalam hal ini di Cafe Mandiri Kompleks Setia Budi 2 Medan dan Cafe Joulie yang juga terletak di Kompleks Setia Budi 2 Medan, untuk melengkapi catatan penelitian yang diperlukan.

3.10. Metode Analisis Data

Analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode deskriptif

(39)
(40)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum perusahaan 4.1.1. Gambaran Umum Cafe Mandiri

Cafe Mandiri adalah salah satu cafe yang berhasil di Kompleks Setia Budi 2. Usaha Cafe Mandiri dapat bertahan dan berkembang seperti sekarang tentu saja berkat kerja keras pemilik dan para karyawannya. Pencapaian kesuksesan dalam melaksanakan suatu kegiatan diperlukan kerja keras. Begitu juga halnya dalam menjalankan usaha bisnis diperlukan kerja keras agar dapat terus maju dan berkembang.

Café Mandiri didirikan di pusat keramaian yang berada di daerah perumahan, yaitu di Jalan Gagak Hitam tepatnya di Kompleks Setia Budi 2 Medan. Dengan melihat sejarah cafe ini yang berkembang dengan pesat yang dahulunya hanya merupakan sebuah warung kecil dengan fasilitas seadanya, dengan kerja keras dan menerapkan strategi pemasaran yang tepat, cafe ini terus berkembang terlihat dari atmosfir cafe yang berbeda jauh dari sebelumnya saat awal mula berdiri. Cafe Mandiri yang dirintis oleh Bapak Uci telah menjalankan usahanya selama 4 tahun, yakni berdiri pada 7 September 2007 hingga saat ini.

Café Mandiri memiliki 7 karyawan yang di rekrut dari masyarakat umum.

(41)

Cafe Mandiri semakin menunjukkan kemampuannya untuk terus berkembang dengan pesat. Hal ini membuktikan bahwa Cafe Mandiri yang bergerak di bidang jasa yang berhubungan langsung dengan konsumen mampu memenuhi harapan dan kebutuhan para konsumennya, dan ditopang oleh strategi yang dijalankan yaitu dengan memberikan pelayanan yang maksimal kepada pelanggan menetapkan harga yang sesuai dengan kualitas produk, memberikan kenyamanan kepada konsumen, serta meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen sehingga mampu mempertahankan keberhasilan yang diperoleh, seperti yang telah dilakukan oleh Cafe Mandiri hingga saat ini.

4.1.1.1. Visi, Misi, Tata Nilai dan Budaya Perusahaan Visi usaha Cafe Mandiri adalah:

1. Menjadikan usaha yang berguna bagi diri, keluarga dan orang lain dari waktu ke waktu

2. Menjadikan perusahaan skala dunia Misi usaha Cafe Mandiri adalah:

1. Bekerja adalah ibadah

2. Menjadikan manusia yang layak dan mulia 3. Masa depan gemilang bersama-sama Tata nilai Cafe Mandiri adalah:

1. Professional 2. Ketepatan

(42)

4. Disipilin

5. Bekerja bersama 6. Kepercayaan 7. Cepat tanggap

Budaya perusahaan Cafe Mandiri adalah: 1. Kualitas

2. Peningkatan berkelanjutan 3. Saling menghormati 4. Bersyukur

4.1.1.2. Struktur Organisasi Café Mandiri

Struktur organisasi adalah suatu kerangka yang menentukan dan memperjelas tentang pembagian-pembagian suatu sistem komunikasi yang serasi sehingga dapat mencapai suatu koordinasi yang baik dan efisien.

(43)

Bagan organisasi adalah sebagai berikut :

Sumber: Hasil penelitian, 2011 (data diolah)

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Cafe Mandiri 4.1.1.3. Gambaran umum Produk Cafe Mandiri

Produk-produk makanan dan minuman yang dijual pada Cafe Mandiri ini terdiri dari berbagai macam produk makanan antara lain adalah nasi gila Jakarta, nasi goreng spesial, nasi timbel, sup buntut, indomie goreng, indomie kuah, kentang goreng, dan lain-lain. Minuman yang disajikan juga beraneka ragam yaitu terdiri dari teh, kopi, susu, aneka jus, teh tarik, kopi tarik dan lain-lain.

Produk yang paling spesial dari Cafe Mandiri ini adalah nasi gila Jakarta yang memiliki rasa yang enak, pedas dan memiliki cita rasa khas tersendiri. Hal inilah yang membuat para pelanggan sangat menyukai menu nasi gila Jakarta tersebut. Adapun harga perporsi untuk nasi gila Jakarta tersebut adalah Rp. 15.000. Kisaran harga menu yang ditawarkan Café Mandiri dimulai dari Rp.8000 sampai dengan Rp.30.000. Dilihat dari harga menu yang ditawarkan, Cafe

Mandiri memiliki ciri dikunjungi oleh konsumen menengah ke atas. Pemilik Usaha

Pengawas

(44)

4.1.2. Gambaran Umum Cafe Joulie

Cafe Joulie didirikan pada tanggal 7 Oktober 2006 di Jalan Gagak Hitam tepatnya di Kompleks Setia Budi 2 Medan dimana lokasi berada di daerah perumahan untuk menganalisis faktor-faktor yang mendorong keberhasilan usaha. Peneliti menggunakan perbandingan pada cafe tersebut karena Cafe Joulie juga merupakan usaha baru yang dirintis dari awal.

Usaha ini dirintis di bulan Oktober 2006 yang mana pada saat itu usaha makanan ini masih sangat sederhana sekali. Pada waktu itu usaha ini hanya bermodalkan 1 steling. Usaha ini dirintis oleh Bapak Joshua dan keluarganya.

Cafe Joulie memiliki 5 karyawan yang direkrut dari masyarakat umum. 4.1.2.1. Visi, Misi, Tata Nilai dan Budaya Perusahaan. Visi usaha Cafe Joulie adalah:

1. Menjadikan usaha yang dapat dijalankan secara turun temurun untuk keluarganya.

2. Menjadikan perusahaan yang mengutamakan rasa dan kualitas terbaik bagi pelanggan.

Misi usaha Cafe Joulie adalah :

(45)

Tata Nilai Usaha Cafe Joulie adalah: 1. Jujur

2. Bersikap sopan dan santun saat melayani pelanggan 3. Sabar

4. Mengutamakan kebersihan

5. Mau menerima kritik dan saran dari pelanggan Budaya Perusahaan Cafe Joulie adalah:

1. Mengutamakan kualitas

2. Kepuasaan pelanggan adalah kebahagian pemilik 4.1.2.2. Struktur Organisasi Cafe Joulie

Usaha keluarga ini memiliki struktur organisasi yang sederhana. Bapak Joshua sebagai pendiri usaha dan pemilik usaha keluarga membawahi istri dan anak-anaknya serta keponakannya sebagai orang yang dipercaya untuk membantunya dalam mengelola usaha keluarga.

(46)

Bagan organisasinya adalah sebagai berikut:

Sumber : Hasil penelitian, 2012 (data diolah)

Gambar 4.2 Struktur Organisasi Cafe Joulie Pembagian tugas dideskripsikan sebagai berikut:

a. Pemilik

Pemilik usaha ini adalah Bapak Joshua dan sang istri sebagi pemimpin dalam menjalankan usahanya dan memiliki wewenang penuh dalam menentukan peraturan dan pengambil keputusan.

b. Anak pemilik usaha

Anak sebagai orang yang dipercayakan pemilik sebagai supervisor. c. Keponakan pemilik usaha

Keponakan dipercayakan sebagai kasir dan sebagai orang yang membuat laporan keuangan.

d. Karyawan

Pemilik Usaha

Istri Pemilik Usaha

Anak Pemilik Usaha

Karyawan Karyawan Karyawan

(47)

Karyawan sebagai pramusaji yang bertugas untuk melayani pelanggan yang akan membeli dan tugas-tugas lainnya untuk membantu pemilik mengelola usaha.

4.1.2.3. Gambaran Umum Produk Café Joulie

Produk-produk makanan dan minuman yang dijual pada Cafe Joulie ini terdiri dari berbagai macam makanan antara lain adalah internet (indomie telur kornet), nasi goreng special, ifu mie goreng, bihun goreng, kwetiau goreng, martabak dan lain-lain. Minuman yang disajikan juga beraneka ragam yaitu terdiri dari teh, susu, coca cola, fanta, sprite, teh botol, dan aneka jus.

Produk yang paling spesial dari Cafe Joulie ini adalah internet (indomie telur kornet ) kuah yang memiliki rasa enak dan nikmat. Hal inilah yang membuat para pelanggan sangat menyukai menu internet (indomie telur kornet) kuah tersebut. Adapun harga perporsi untuk internet (indomie telur kornet) kuah adalah Rp. 8.000,- . Kisaran harga menu yang ditawarkan Café Joulie dimulai dari Rp.8000 sampai dengan Rp.15.000. Dilihat dari harga menu yang ditawarkan,

Cafe Joulie memiliki ciri dikunjungi oleh konsumen menengah ke bawah.

4.2. Hasil Penelitian

Analisis data dilakukan dalam dua kelompok, yaitu analisis responden dan analisis faktor-faktor keberhasilan dalam menjalankan usaha keluarga. Data yang dijadikan dasar perhitungan adalah data pada saat penulis melakukan penelitian yang dilakukan mulai dari bulan Juni 2012 – Juli 2012.

(48)

Responden dalam penelitian ini adalah para pengusaha Cafe Mandiri dan

Cafe Joulie. Hal-hal yang dianalisis dari responden adalah data pribadi responden yang terdiri dari nama pengusaha, usia, status, pendidikan, lama berwirausaha dan modal awal usaha.

Tabel 4.1

Data Pribadi Pemilik Cafe Mandiri dan Cafe Joulie.

No

Nama

Responden (tahun) Umur Status Pendidikan Terakhir Modal Awal 1. Bapak Uci 46 Menikah S1 (Sarjana) Rp. 50.000.000,- 2. Bapak Joshua 45 Menikah S1 (Sarjana) Rp. 13.500.000,- Sumber: Hasil penelitian, 2012 (data diolah)

Tabel 4.1 menerangkan bahwa dari segi usia, kedua pengusaha yang menjadi responden seluruhnya berusia diatas 40 tahun. Dari segi status 100% dari kedua pengusaha sudah menikah. Pengusaha Cafe Mandiri Merupakan tamatan S1 (Sarjana) dan pengusaha Cafe Joulie merupakan tamatan S1 (Sarjana) Tidak satupun dari kedua pengusaha Cafe tersebut yang pendidikannya sampai SMA. 4.2.2. Faktor-faktor yang Mendorong Keberhasilan Usaha

Peneliti meneliti faktor-faktor yang mendorong keberhasilan usaha

terhadap keberhasilan usaha Cafe Mandiri dan Cafe Joulie. Di dalam wawancara telah diajukan pertanyaan–pertanyaan mengenai faktor-faktor yang mendorong keberhasilan usaha kepada para responden. Hasil wawancara yang berisikan pertanyaan-pertanyaan kemudian ditabulasi dan disajikan dalam tabel sebagaimana diuraikan berikut ini.

(49)

Peneliti melihat faktor pemasaran dan penjualan merupakan salah satu faktor yang mendorong keberhasilan usaha, maka peneliti akan menggunakan beberapa indikator. Dalam hal ini ada 5 (lima) indikator dalam 5 (lima)

pertanyaan sebagai petunjuk untuk mengetahui pemilik usaha cafe yang akan diwawancarai berpendapat bahwa faktor pemasaran seperti strategi produk, strategi harga, strategi lokasi dan layout, strategi promosi dan pelayanan merupakan faktor yang mendorong keberhasilan usaha pada Cafe Mandiri dan

Cafe Joulie.

Tabel 4.2

Pertanyaan Responden Terhadap Faktor Pemasaran Pada Café Mandiri

No Hal yang dinilai Rating Nilai

4 3 2 1

1 Strategi produk  3,00

2 Strategi harga  4,00

3 Strategi lokasi  4,00

4 Strategi promosi  4,00

5 Pelayanan  4,00

Sumber: Hasil penelitian, 2012 (data diolah)

Tabel 4.2 “strategi produk”, pemilik usaha Café Mandiri memberikan tanda silang pada kolom 3 dengan nilai 3,00. “Strategi harga” pemilik usaha Café

(50)

Tabel 4.3

Pertanyaan Responden Terhadap Faktor Pemasaran Pada Café Joulie

No Hal yang dinilai Rating Nilai

4 3 2 1

1 Strategi produk  2,00

2 Strategi harga  3,00

3 Strategi lokasi  4,00

4 Strategi promosi  300

5 Pelayanan  3,00

Sumber : Hasil penelitian, 2012 (data diolah)

Tabel 4.3 “strategi produk”, pemilik usaha Café Joulie memberikan tanda silang pada kolom 2 dengan nilai 2,00. “Strategi harga” pemilik usaha Café

Joulie memberikan tanda pada kolom 3 dengan nilai 3,00. Pada “strategi lokasi” pemilik usaha memberikan tanda silang pada 4 dengan nilai 4,00 sedangkan pada “strategi promosi” pemilik usaha Café Joulie memberikan tanda silang pada kolom 3 dengan nilai 3,00. Kemudian pada pelayanan pemilik usaha Café Joulie memberi tanda pada kolom 3 dengan nilai 3,00.

4.2.2.2. Faktor Keuangan

Peneliti melihat faktor keuangan merupakan salah satu faktor yang

mendorong keberhasilan usaha, maka penulis akan menggunakan beberapa indikator. Dalam hal ini terdapat tiga pertanyaan yang akan digunakan sebagai

(51)

Tabel 4.4

Pertanyaan Responden Terhadap Faktor Keuangan Pada Cafe Mandiri

No Hal yang dinilai Rating Nilai

4 3 2 1

1 Pengendalian biaya  3,00

2 Pencairan dana investasi  4,00

3 Perencanaan biaya (perincian)  3,00

Sumber: Hasil penelitian, 2012 (data diolah)

Pada tabel 4.4 “Pengendalian biaya”, pemilik usaha Café Mandiri memberikan tanda silang pada kolom 3 dengan nilai 3,00. “Pencairan dana investasi” pemilik usaha Café Mandiri memberikan tanda silang pada kolom 4 dengan nilai 4,00. Pada “Perencanaan biaya (perincian)” pemilik usaha memberikan tanda silang pada kolom 3 dengan nilai 3,00.

Tabel 4.5

Pertanyaan Responden Terhadap Faktor Keuangan Pada Cafe Joulie

No Hal yang dinilai

7 Perencanaan biaya (perincian)  3,00

Sumber: Hasil penelitian, 2012 (data diolah)

(52)

4.2.2.3. Faktor SDM

Peneliti melihat faktor SDM merupakan salah satu faktor yang mendorong

keberhasilan usaha, maka penulis akan menggunakan beberapa indikator. Dalam

hal ini terdapat tiga pertanyaan yang akan digunakan sebagai petunjuk untuk mengetahui apakah pemilik usaha yang akan diwawancarai berpendapat bahwa faktor SDM merupakan faktor yang mendorong keberhasilan usaha pada Cafe

Mandiri dan Cafe Joulie.

Tabel 4.6

Pertanyaan Responden Terhadap Faktor SDM pada Cafe Mandiri

No Hal yang dinilai Rating Nilai

4 3 2 1

1 Memiliki Supervisor yang handal yang dapat memecahkan masalah secara kreatif

3,00 2 Mengawasi suatu pekerjaan sesuai yang

dibutuhkan.

3,00 3 Faktor kepemimpinan atau leadership

merupaka faktor yang penting  4,00

Sumber: Hasil penelitian, 2012 (data diolah)

(53)

Tabel 4.7

Pertanyaan Responden Terhadap Faktor SDM pada Cafe Joulie

No Hal yang dinilai Rating Nilai

4 3 2 1

1 Memiliki Supervisor yang handal yang dapat memecahkan masalah secara kreatif

3,00 2 Mengawasi suatu pekerjaan sesuai yang

dibutuhkan.

3,00 3 Faktor kepemimpinan atau leadership

merupakan faktor yang penting

3,00 Sumber: Hasil penelitian, 2012 (data diolah)

Tabel 4.7 “Memiliki Supervisor yang handal yang dapat memecahkan masalah secara kreatif”, pemilik usaha Café Joulie memberikan tanda silang pada kolom 3 dengan nilai 3,00. “Mengawasi suatu pekerjaan sesuai yang dibutuhkan.” pemilik usaha Café Joulie juga memberikan tanda silang pada kolom 3 dengan nilai 3,00. Pada “Faktor kepemimpinan atau leadership merupakan faktor yang penting” pemilik usaha memberikan tanda silang pada kolom 3 dengan nilai 3,00. 4.2.2.4. Keberhasilan Usaha

Peneliti melihat bahwa usaha Cafe Mandiri dan Cafe Joulie sudah mencapai taraf keberhasilan, peneliti menggunakan beberapa indikator. Dalam hal

(54)

Tabel 4.8

Pertanyaan Responden Terhadap Keberhasilan Usaha pada Cafe Mandiri

No Hal yang dinilai Rating Nilai

Sumber: Hasil penelitian, 2012 (data diolah)

Tabel 4.8 “Keuntungan usaha”, pemilik usaha Café Mandiri memberikan tanda silang pada kolom 4 dengan nilai 4,00. “Perkembangan usaha.” pemilik usaha Café Mandiri juga memberikan tanda silang pada kolom 3 dengan nilai 3,00. Pada “Jumlah penjualan” pemilik usaha memberikan tanda silang pada kolom 4 dengan nilai 4,00. “Pertumbuhan usaha.” pemilik usaha Café Mandiri juga memberikan tanda silang pada kolom 3 dengan nilai 3,00. Pada “Peningkatan produksi” pemilik usaha memberikan tanda silang pada kolom 4 dengan nilai 4,00.

Tabel 4.9

Pertanyaan Responden Terhadap Keberhasilan Usaha pada Cafe Joulie

No Hal yang dinilai Rating Nilai

Sumber: Hasil penelitian, 2012 (data diolah)

(55)

Pada “Jumlah penjualan” pemilik usaha memberikan tanda silang pada kolom 4 dengan nilai 4,00. “Pertumbuhan usaha.” pemilik usaha Café Joulie juga memberikan tanda silang pada kolom 4 dengan nilai 4,00. Pada “Peningkatan produksi” pemilik usaha memberikan tanda silang pada kolom 4 dengan nilai 4,00.

4.3. Pembahasan

Berdasarkan hasil wawancara langsung yang dilakukan kepada pemilik Cafe

Mandiri dan Cafe Joulie terdapat tiga faktor yang mendorong keberhasilan suatu usaha yaitu, faktor pemasaran, faktor keuangan dan faktor SDM. Ketiga faktor ini sangat mendukung dan mempengaruhi kesuksesan dan keberhasilan suatu usaha. Seperti yang didefinisikan bahwa sebuah perusahaan dikatakan meraih keberhasilan usaha jika dana usahanya bertambah, hasil produksi meningkat, keuntungan bertambah, perputaran dana berkembang cepat serta penghasilan anggota dari perusahaan tersebut bertambah. (Nasution, 2001:12).

Dalam mengembangkan usahanya cafe Mandiri dan cafe Joulie juga merespon setiap saran maupun kritikan yang datang, baik itu dari pelanggan cafe

maupun dari karyawan cafe itu sendiri, karena menurut cafe Mandiri dan cafe

(56)

Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan kedua pemilik usaha, baik melalui wawancara langsung atau dengan memberikan kuesioner dapat diketahui bahwa strategi harga dan produk yang digunakan Café Mandiri adalah strategi penentuan harga Kompetitif (Relative Pricing / Harga Relatif). Strategi harga relative price adalah menentukan harga di atas, di bawah atau sama dengan tingkat harga persaingan di mana gerakan harganya mengikuti gerakan pesaing. Selain itu suasana cafe juga dapat mendukung berjalannya strategi pemasaran dalam menjalankan kedua cafe tersebut.

Strategi lokasi yang digunakan Café Mandiri: A . Kedekatan Kepada Pemasok

Perusahaan menempatkan diri dekat dengan bahan mentah dan pemasok disebabkan oleh:

1. Barang-barang yang mudah rusak menjadi busuk. 2. Biaya transportasi

3. Jumlah produk yang sangat banyak B . Pendekatan Kepada Pasar

Sangat penting untuk berada di lokasi yang sangat dekat dengan pelanggan. Terutama organisasi jasa restoran yang mendapati bahwa kedekatan dengan pasar (konsumen) merupakan faktor lokasi yang utama.

Strategi promosi yang dilakukan café mandiri:

(57)

Hal ini dilakukan mengingat biaya yang dikeluarkan relatif rendah.

Sedangkan promosi yang dilakukan Cafe Joulie dilakukan dari mulut ke mulut antar pelanggannya.

Pengendalian biaya produksi (bahan) dalam Café Mandiri:

Penyediaan bahan dengan kuantitas dan kualitas yang disyaratkan dan pada waktu dan tempat yang diperlukan dalam proses produksi. Contoh pengendalian biaya pada Café Mandiri:

• Bahan yang diperoleh tidak boleh berlebihan jumlahnya.

• Jumlah yang diperoleh harus dapat dipertanggungjawabkan.

• Jumlah yang dipergunakan harus sesuai dengan yang dimaksudkan

penggunaannya

Perencanaan biaya dalam Café Mandiri mencakup berapa biaya yang akan dikeluarkan seperti biaya:

• Upah tenaga kerja

• Jumlah pengeluaran untuk pembelian bahan pokok

• Tagihan air, listrik, dan pajak bangunan

• Biaya yang digunakan untuk fasilitas bangunan seperti meja, steling, dan

lain-lain

(58)

Tabel 4.10

Penilaian pemilik usaha Cafe Mandiri terhadap faktor keberhasilan usaha

No Hal yang dinilai Rating Nilai Kategori

8 Perencanaan biaya (perincian)  3,00 R

9

Memiliki Supervisor yang handal

yang dapat memecahkan masalah secara kreatif

 3,00 R

10 Mengawasi suatu pekerjaan sesuai

yang dibutuhkan.

 3,00 R

11 Faktor kepemimpinan atau leadership

merupakan faktor yang penting 

4,00 T

0 0 0 0 3,5

4 Sumber: Hasil penelitian, 2012 (data diolah)

(59)

• Nilai yang berada diatas rata-rata menunjukkan kategori ”tinggi”

disingkat T.

• Nilai rata-rata dan lebih rendah dari rata-rata menunjukkan kategori

”rendah” disingkat R.

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa strategi promosi sudah tinggi, tetapi pengendalian biaya masih rendah. Dalam tabel tersebut dapat dilihat bahwa yang menunjukkan kategori T adalah butir-butir: 2, 3, 4, 5, 7,11. Butir-butir lainnya tergolong kategori ”rendah”. Melalui angket ini pemilik usaha dapat mengetahui faktor-faktor keberhasilan usaha mana saja yang masih perlu ditingkatkan.

Tabel 4.11

Penilaian pemilik usaha Cafe Joulie terhadap faktor keberhasilan usaha

No Rating Nilai Kategori

8 Perencanaan biaya (perincian)  3,00 T

9

Memiliki Supervisor yang handal

yang dapat memecahkan masalah secara kreatif

 3,00 T

10 Mengawasi suatu pekerjaan sesuai

yang dibutuhkan.

 3,00 T

11 Faktor kepemimpinan atau leadership merupakan faktor yang penting

 3,00 T

(60)

Tabel 4.11 menggambarkan isian pemilik usaha Cafe Joulie yang dilanjutkan dengan pemberian nilai untuk masing-masing butir, kemudian mencari nilai rata-rata butir. Dalam tabel tersebut terlihat rata-rata nilainya adalah 2,90. Langkah selanjutnya adalah mengklasifikasikan atau mengkategorikan nilai butir-butir yang langsung menunjukkan kedudukan peringkat butir yang bersangkutan. Caranya adalah membandingkan nilai-nilai setiap butir dengan rata-rata nilai semua butir sebagai pembatas.

• Nilai yang berada diatas rata-rata menunjukkan kategori ”tinggi”

disingkat T.

• Nilai rata-rata dan lebih rendah dari rata-rata menunjukkan kategori

”rendah” disingkat R.

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa strategi harga sudah tinggi, tetapi strategi produk masih rendah. Dalam tabel tersebut dapat dilihat bahwa yang menunjukkan kategori T adalah butir-butir: 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11. Butir-butir lainnya tergolong kategori ”rendah”. Dengan melalui angket ini pemilik usaha dapat mengetahui faktor-faktor keberhasilan usaha mana saja yang masih perlu ditingkatkan.

Tabel 4.12

Penilaian karyawan Cafe Mandiri terhadap faktor keberhasilan usaha

No

8 Perencanaan biaya

(perincian)

(61)

handal yang dapat

Sumber: Hasil penelitian, 2012 (data diolah)

Tabel 4.12 menunjukkan penilaian karyawan di Cafe Mandiri terhadap pemilik usaha Cafe Mandiri. Hal-hal yang dinilai persis sama dengan hal-hal yang dinilai sendiri oleh pemilik usaha, sehingga hasilnya dapat dibandingkan dan disejajarkan. Kolom jumlah nilai menunjukkan nilai untuk butir yang sebaris, setelah dihitung dengan cara mengalikan banyaknya responden atau frekuensi nilai masing-masing butir, yang dilanjutkan dengan kolom berikutnya, yaitu kolom kategori yang menunjukkan klasifikasi atau kategori “tinggi” disingkat (T) atau “rendah” disingkat (R).

Cara menentukan kategori yaitu menggunakan rata-rata nilai untuk semua nilai butir 2,93. Nilai inilah yang digunakan sebagai pembatas antara kategori “tinggi” dengan kategori “rendah”.

Tabel 4.13

Penilaian karyawan Cafe Joulie terhadap faktor keberhasilan usaha

No Hal yang dinilai

8 Perencanaan biaya (perincian)

2 1 0 0 3 11 3,66 T

(62)

memecahkan masalah secara kreatif

10 Mengawasi suatu pekerjaan

sesuai yang dibutuhkan.

Sumber : Hasil penelitian, 2012 (data diolah)

Tabel 4.13 menunjukkan penilaian karyawan di Cafe Joulie terhadap pemilik usaha Cafe Joulie. Hal-hal yang dinilai persis sama dengan hal-hal yang dinilai sendiri oleh pemilik usaha dan karyawan Cafe Joulie, sehingga hasilnya dapat dibandingkan dan disejajarkan. Cara menghitung nilai, mencari rata-rata per butir dan menentukan kategori sama dengan sudah dilakukan pada tabel 4.12. dalam tabel 4.13 juga terlihat symbol untuk kategori T dan R. Oleh karena rata-rata nilai semua butir untuk angket karyawan pemilik cafe joulie 3,11 , maka nilai itulah yang digunakan sebagai pembatas antara kategori ‘tinggi” dan “rendah”.

Tabel 4.14

Penilaian karyawan Cafe Mandiri terhadap faktor keberhasilan usaha

No Hal yang dinilai

(63)

(perincian)

10 Strategi harga 0 0 3 0 3 6 2 R

11

Memiliki Supervisor yang handal yang dapat memecahkan masalah secara kreatif

0 0 2 1 3 5 1,66 R

12 9 10 2 2,93

Sumber: Hasil penelitian, 2012 (data diolah)

Pada tabel 4.14 menunjukkan penilaian karyawan Cafe Mandiri terhadap pemilik Cafe Mandiri dengan urutan dari nilai yang tertinggi sampai dengan nilai yang terendah yang dapat dilihat berdasarkan rata-rata nilai dan kategorinya.

Tabel 4.15

Penilaian karyawan Cafe Joulie terhadap faktor keberhasilan usaha

No yang handal yang dapat memcahkan masalah secara kreatif

3 0 0 0 3 12 4 T

2 Perencanaan biaya (perincian)

8 Pengendalian biaya dan anggran

0 2 1 0 3 8 2,66 R

9 Strategi produk 0 1 2 0 3 7 2,33 R

10 Strategi promosi 0 1 2 0 3 7 2,33 R

11 Pencairan dana investasi

0 0 3 0 3 6 2 R

11 13 9 0 3,11

(64)

Pada tabel 4.15 juga menunjukkan penilaian karyawan Cafe Joulie terhadap pemilik Cafe Joulie dengan urutan dari nilai yang tertinggi sampai dengan nilai yang terendah yang dapat dilihat berdasarkan rata-rata nilai dan kategorinya.

Tabel ini membandingkan nilai mana yang masuk kedalam kategori T (tinggi) dan R (rendah) dari faktor-faktor keberhasilan usaha yang diurutkan menurut para pemilik usaha Café Mandiri (PUCM), pemilik usaha Cafe Joulie (PUCJ), karyawan Cafe Mandiri (KCM) dan karyawan Cafe Joulie (KCJ).

Tabel 4.16 Perbandingan kategori faktor-faktor yang mendorong keberhasilan usaha menurut empat sumber

No Rating

Memiliki supervisor yang handal yang dapat memecahkan masalah secara kreatif

R T

R T

9 Mengawasi suatu pekerjaan sesuai

yang dibutuhkan.

R T

R T

10 Faktor kepemimpinan atau leadership merupakan faktor yang penting

T T

T T

Sumber: Hasil penelitian, 2012 (data diolah)

Dari tabel rekapitulasi pendapat empat sumber tersebut dapat diketahui bahwa terdapat variasi menarik. Ada aspek yang menurut pemilik usaha Cafe

(65)

memperhatikan strategi harga untuk masa-masa yang akan datang melebihi dari yang sudah lalu. Dalam hal ini peneliti juga mengartikan lain yaitu bahwa pemilik usaha dalam beberapa kategori terlalu menilai tinggi faktor-faktor yang mendorong keberhasilan usaha Cafe yang dijalankan oleh Cafe Mandiri dan Cafe

Joulie, tetapi menurut karyawan yang bekerja di cafe-cafe tersebut, masih belum memadai. Sama halnya dengan pemilik Cafe Joulie dalam menilai strategi promosi. Untuk butir ini pemilik usaha menganggap butir tersebut tinggi, tetapi dimata para karyawannya dipandang rendah. Ada aspek yang menurut keempat sumber penilaiannya sama yaitu pada aspek strategi lokasi, pelayanan dan faktor kepemimpinan atau leadership.

Tabel 4.17 Ukuran Keberhasilan Usaha

Cafe Mandiri Keberhasilan

usaha

Sumber: Hasil penelitian, 2012 (data diolah)

Pada tabel 4.17 keberhasilan usaha, pemilik usaha Cafe Mandiri menyatakan bahwa keuntungan usaha sudah didapat secara maksimal hingga

(66)

penjualan yang diperoleh selama ini sudah dapat ditabung meskipun masih dalam jumlah yang relatif sedang. Dan dari hasil survey yang diteliti menunjukkan bahwa perkembangan Cafe Mandiri saat ini sudah meningkat pesat yang ditandai dengan bertambahnya jumlah penjualan dan semakin banyaknya jumlah konsumen yang datang ke Cafe Mandiri mulai dari dibukanya Cafe Mandiri hingga saat ini. Pemilik usaha Cafe Mandiri merasa sudah cukup mapan dalam hal perkembangan usaha dan dirasa dapat membuka cabang baru meskipun untuk saat ini Cafe Mandiri masih dalam tahap renovasi tempat, untuk mengembangkan usahanya menjadi lebih baik dan lebih populer yang dapat menarik pelanggan dan meningkatkan penjualan yang lebih maksimal. Pemilik Cafe Mandiri juga mengatakan bahwa hasil penjualan produk pada Cafe Mandiri untuk saat ini sudah sangat memuaskan karena mulai dibukanya Cafe Mandiri sampai sekarang hasil yang diperoleh kian hari kian meningkat dan keuntungan usaha yang dicapai juga sudah memuaskan.

(67)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

1. Faktor-faktor yang paling dominan yang mempengaruhi keberhasilan usaha dari Café Mandiri yaitu faktor pemasaran yang terdiri dari lokasi, promosi, dan pelayanan.

2. Faktor- faktor yang paling dominan yang mempengaruhi keberhasilan usaha dari Cafe Joulie yaitu faktor pemasaran yang terdiri dari harga, lokasi, dan pelayanan.

3. Keberhasilan usaha, pemilik usaha Cafe Mandiri menyatakan bahwa sudah melampaui target yang mereka harapkan sehingga keuntungan dirasa sudah mencukupi. Dalam hal perkembangan usaha pemilik Cafe Mandiri mengatakan bahwa hasil penjualan yang diperoleh selama ini sudah dapat ditabung meskipun masih dalam jumlah yang relatif sedang. Dari segi jumlah penjualan Cafe Mandiri sudah meningkat yang ditandai dengan bertambahnya jumlah konsumen sejak dibukanya Cafe Mandiri hingga saat ini. Pemilik usaha Cafe Mandiri merasa sudah cukup mapan dalam hal perkembangan usaha dan dirasa dapat membuka cabang baru walaupun masih dalam bentuk wacana. Penjualan produk pada Cafe Mandiri dirasa sudah lebih memuaskan.

Gambar

Gambar 2.1. Kerangka Konseptual Penelitian
Tabel 3.1 Karakteristik Penelitian Kuantitatif dan Pendekatan Kualitatif
Tabel 3.2 Defenisi Operasional Variabel
Tabel 3.3
+7

Referensi

Dokumen terkait

It is not limited to results represented by actions, as in “the ability to do”, or “could do” or “couldn’t do” something”.(Shigeo Katagiri,2004).Being the controller a big

Dalam beberapa kasus, tidak sedikit ruang sosial tergiring kedalam bentuk ruang media, dengan kata lain realitas sosial ditarik kedalam realitas media dan

Penerapan elemen keusahawanan yang dimaksudkan ialah menerapkan elemen-elemen yang boleh membawa murid mempunyai tingkah laku, cara berfikir, boleh menguruskan projek asas

Tujuan penelitian makalah ini adalah membuat Website E-commerce Vakansi Store sebagai media penjualan online dan promosi sehingga akan memperluas daerah pemasaran produk dan

Oleh karena itu, besarnya dividen yang dibagikan di masa yang akan datang kepada para pemegang saham oleh masing- masing perusahaan berbeda dari tahun ke tahun sesuai

Pengamatan yang dilakukan dan data yang dikumpulkan adalah komponen pertumbuhan (Tinggi tanaman dan jumlah anakan produktif per rumpun) dan komponen produksi

skor penilaian yang diperoleh dengan menggunakan tafsiran Suyanto dan Sartinem (2009: 227). Pengkonversian skor menjadi pernyataan penilaian ini da- pat dilihat

Sedangkan pada opsi put Eropa, writer juga dapat mengalami kerugian jika yang terjadi pada saat maturity time adalah strike price lebih besar dibanding harga