TUGAS AKHIR
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG FMIPA UNIMED
Karya Tulis Ini Merupakan Salah Satu Persyaratan Untuk Memenuhi Gelar Ahli Madya Bidang Teknik Sipil
Oleh :
OVYENT SIMATUPANG
5123210029
PRODI STUDI D-3 TEKNIK SIPIL
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK
iv ABSTRAK
Ovyent Simatupang, NIM 5123210029, “FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG FMIPA UNIMED”. Medan :
Fakultas Teknik, Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan, Prodi D-3 Teknik Sipil,Universitas Negeri Medan, 2016. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Proyek sangat penting diperhatikan untuk terwujudnya kondisi yang aman dan lancarnya suatu kondisi pekerjaan, masalah K3 di Indonesia masih sering terabaikan. Hal ini ditunjukkan dengan masih tingginya angka kecelakaan kerja. Salah satu hal yang paling berdampak terjadinya kecelakaan kerja yaitu tidak diperhatikannya Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Oleh Sebab itu, Penulis mengangkat topik untuk melakukan observasi pada Proyek Pembangunan Gedung FMIPA tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keselamatan dan kesehatan kerja bagaimana pelaksanaan K3 nya dan perlengkapan K3 yang digunakan untuk menjaga keselamatan dan kesehatan kerja. Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi K3 pada Pembangunan Gedung FMIPA Unimed SMK3 PT. Waskita Karya (Persero) Tbk Pada Proyek Pembangunan Gedung FMIPA Unimed dan membandingkan secara teori terhadap Undang-Undang atau Peraturan Pemerintah Mengenai K3 dan untuk mengetahui persiapan perlengkapan K3 dalam mengantisipasi terjadinya kecelakaan kerja. Sistem Manajemen K3 seperti struktur organisasi, kebijakan K3, komitmen dan target K3,dan perencanaan K3 merupakan suatu kondisi yang harus diperhatikan untuk terwujudnya jadwal dan progress kerja yang diinginkan. Yang pada kenyataannya, penyusun dapat menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi Keselamatan dan Kesehatan Kerja seperti adanya struktur organisasi yang mengatur dan mengelola K3, adanya panduan tentang penerapan K3, adanya komitmen dan target proyek, adanya inspeksi awal atau pengenalan awal proyek terhadap mandor, diadakan perencanaan K3, mengadakan fasilitas sementara telah dilakukan, tetapi ada beberapa hal yang tidak dilakukan seperti sosialisasi K3 tidak diadakan antara SHE-O atau mandor dengan para pekerja, Sosialisasi hanya dilakukan antara SHE-O dengan mandor tidak diadakan simulasi-simulasi untuk penerapan rambu-rambu, seperti jalur evakuasi, kepatuhan dalam pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) yakni beberapa pekerja tidak menggunakan APD dan tidak meminimalkan penggunaan air
v KATA PENGANTAR
Puji syukur di ucapkan penulis kepada Tuhan Yesus yang senantiasa
memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penyusunan Tugas Akhir (TA) ini
dapat diselesaikan. Tugas Akhir merupakan salah satu syarat untuk memenuhi Gelar
Ahli Madya Bidang Teknik Sipil di Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis menyadari masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
diharapkan demi kesempurnaan laporan ini. Selama penyusunan laporan ini nasehat,
bimbingan, arahan, kritik, dan saran telah diberikan oleh berbagai pihak, maka
penulis ucapkan terimakasih kepada:
1. Dr. Nahesson H. Panjaitan, ST.,MT selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir
saya.
2. Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Negeri Medan
3. Prof. Dr. Sumarno, M.Pd, selaku Wakil Dekan I Fakultas Teknik Universitas
Negeri Medan
4. Drs. Asri Lubis, ST.M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik
Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan
5. Irma Novrianty Nst,ST.,M.Ds selaku Ketua Program Studi Teknik Sipil D3
6. Ir. Kemala Jeumpa, MT selaku Dosen Penguji Tugas Akhir saya
7. Syahreza Alvan, ST., M.Si selaku Dosen Penguji Tugas Akhir saya
8. Dr. Rachmat Mulyana, M.Si selaku Dosen Penguji Tugas Akhir saya
9. Bapak, ibu dosen serta staff pegawai pada Jurusan Pendidikan Teknik
vi
10.Bapak Jul Mulyono Gultom, Amd, selaku Drafter pada proyek Pembangunan
Gedung FMIPA Unimed
11.Kepada Manager dan seluruh staff PT. Waskita Karya (Persero) Tbk.
Terimakasih untuk data yang telah diberikan untuk kelancaran Tugas Akhir
saya
12.Teristimewa kepada ibunda tercinta, penyemangat dan motivasi saya ibunda
A. Pakpahan yang selalu sabar membimbing dan tak pernah lelah memberi
semangat dan dukungan baik moral ataupun materi, terimakasih bunda. Buat
ayah B.L Simatupang terimakasih, buat semua keluargaku abang Antonius,
Sufryo, kakak Mery, Pusva, kakak leris terimakasih buat motivasi dari kalian
semua.
13.Kepada teman PKL Ade Elisabeth Munthe dan kepada seluruh teman-teman
Teknik Sipil D-3 Stambuk 2012
14.Kepada Desi Ernawati Pasaribu kekasih hati yang selalu tersenyum dan
memberi semangat dan dukungan lebih dalam pembuatan Tugas Akhir ini.
Semoga Tugas Akhir ini bermanfaat dan berguna bagi pembaca dan bagi
pelaku konstruksi. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih
Medan, Juli 2016
Penulis
Ovyent Simatupang
vii
DAFTAR SINGKATAN ... xiii
DAFTAR BAHASA ASING ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I. PENDAHULUAN A. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja ... 7
B. Kecelakaan akibat kerja ... 9
C. Kesehatan kerja ... 12
viii
2. Perlindungan kesehatan ... 15
D. Alat Pelindung Diri APD) ... 17
E. Landasan hokum Keselamatan dan Kesehatan Kerja ... 19
ix
N .Analisis Faktor K3 yang dilakukan dan yang tidak dilakukan di proyek ... 59
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ... 62 B. Saran ... 64
DAFTAR PUSTAKA ... 65
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kotak P3K ... 16
Gambar 2. Alat Pelindung Diri ... 18
Gambar 3. Lokasi Proyek Pembangunan Gedung FMIPA Unimed ... 32
Gambar 4. Site Plan Proyek Pembangunan Gedung FMIPA ... 33
Gambar 5. Bagan struktur organisasi proyek Pembangunan Gedung FMIPA Unimed ... 34
Gambar 6. Bagan struktur organisas K3 proyek Pembangunan Gedung FMIPA Unimed ... 35
Gambar 7. Skema Sistem Manajemen K3 Proyek Pembangunan FMIPA Unimed ... 36
Gambar 8. Skema Komitmen dan Target Proyek Pembangunan Gedung FMIPA Unimed ... 38
Gambar 9. Bagan Struktur Organisasi P2K3L Proyek ... 40
Gambar 10. Struktur Organisasi Tanggap Darurat Proyek ... 43
Gambar 11. Rambu Evakuasi ... 44
Gambar 12. Rambu Titik Kumpul ... 45
Gambar 13. Gambar Ruang K3 ... 46
Gambar 14. Kotak P3K ... 46
Gambar 15. Toilet Sementara Proyek Pembangunan Gedung FMIPA Unimed ... 47
Gambar 16. Toilet Sementara Proyek Pembangunan Gedung FMIPA Unimed ... 47
Gambar 17. Penyimpanan Material di Luar ... 48
Gambar 18. Contoh Alat Pelindung Diri (APD) yang disediakan ... 49
Gambar 19. Jaring Pengaman ... 49
Gambar 20. Rambu-rambu K3 ... 50
Gambar 21. Alat Pemadam Api Ringan ... 52
xii
xiii
DAFTAR SINGKATAN
APAR : Alat Pemadam Api Ringan
APD : Alat Pelindung Diri
FMIPA : Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam
HSE : Health and safety Executive
IBPR : Identifikasi Bahaya Pengendalian Resiko
K3 : Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Kemenaker : Kementerian Ketenagakerjaan
Kemenkes : Kementerian Kesehatan
Kepmenaker : Keputusan Menteri Tenaga Kerja Kepmenaker : Keputusan Menteri Tenaga Kerja
Keppres : Keputusan Presiden
MK3 : Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
PP : Peraturan Pemerintah
Permenaker : Peraturan Menteri Tenaga Kerja
P2K3 : Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja
P2K3L : Panitia Penerapan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan
P3K : Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
SHE : Safety, Health and Environment
SHE-O : Safety Health Environment Officer
SMK3 : Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
SNI : Standar Nasional Indonesia
TPAS : Tempat Pembuangan Akhir Sampah
xiv
xv
DAFTAR BAHASA ASING
Body Full : Seluruh Tubuh
Good health is good
business : Kesehatan yang baik adalah bisnis yang baik
Elektrikal : Elektrik
Safety, Health and :Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan Environment (SHE)
Finishing : Penyelesaian
Health : Kesehatan
Health and Safety
Executive : Pelaksana Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Id Card : Tanda Pengenal
Landscape : Tampak
Safety : Alat Pelindung
Safety belt : Sabuk Pengaman
Safety Plan : Perencanaan Keselamatan
Safety net : Jaring pengaman
Safety, Health and
Environment - Officer (SHE-O): Petugas Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan
Scaffolding : Perancah
SHE Induction : Inspeksi Awal
SHE Patrol : Pemeriksaan K3
SHE Talk : Sosialisasi K3
xvi
Survey : Penelitian
Syndrome : Sindrom getaran tangan-lengan
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Permohonan Pengajuan Judul dan Pembimbing Tugas
Akhir
Lampiran 2. Surat Penugasan Dosen Pembimbing Tugas Akhir (TA)
Lampiran 3. Surat Permohonan Izin Observasi
Lampiran 4. Surat Izin Observasi di PT Waskita Karya (Persero) Tbk
Lampiran 5. Lembar Revisi Tugas Akhir
Lampiran 6. Tabel Permintaan Tindakan dan Perbaikan
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan program
pemerintah. Program ini lahir dari keprihatinan akan banyaknya
kecelakaan yang terjadi ditempat kerja yang mengakibatkan kerugian bagi
pekerja/keluarga pekerja pada proyek itu sendiri. Adanya kemungkinan
kecelakaan yang terjadi pada proyek konstruksi akan menjadi salah satu
penyebab terganggunya atau terhentinya aktivitas pekerjaan proyek. Oleh
karena itu, pada saat pelaksanaan pekerjaan konstruksi diwajibkan untuk
menerapkan manajemen K3 dilokasi kerja dimana masalah keselamatan
dan kesehatan kerja ini juga merupakan bagian dari perencanann dan
pengendalian proyek. Kewajiban untuk menyelenggarakan manajemen K3
pada perusahaan-perusahaan besar melalui Undang-Undang
Ketenagakerjaan baru menghasilkan 2,1 % saja dari 15.000 lebih
perusahaan berskala besar di Indonesia yang sudah menerapkan Sistem
Manajemen K3.
Masalah K3 secara umum di Indonesia masih sering terabaikan. Hal
ini ditunjukkan dengan masih tingginya angka kecelakaan kerja. Ketua
Umum Asosiasi Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi
(A2K4) Indonesia Anas Zaini Z ikhsan mengatakan,” setiap tahun terjadi
96.000 kasus kecelakaan kerja”. Dari jumlah ini, sebagian besar
2
kecelakaan kerja terjadi pada proyek. Ancaman bahaya fisik maupun
tingkah laku terhadap pekerjaan tergolong besar dalam setiap proyek
konstruksi. Adapun jenis bahaya yang dapat terjadi sangat bervariasi mulai
dari kebisingan, radiasi, perubahan temperature secara ekstrim, getaran dan
tekanan udara luar. Jika bukan pada fisik instan, tentu ancaman penyakit
yang mungkin saja terjadi bertahun-tahun kemudian. Sedikitnya jumlah
itu sebagian besar disebabkan oleh masih adanya anggapan bahwa
program K3 hanya akan menjadi tambahan beban biaya perusahaan.
Padahal jika diperhitungkan besarnya dana kompensasi atau santunan
untuk korban kecelakaan kerja sebagai akibat diabaikannya manajemen
K3,yang besarnya mencapai lebih dari 190 milyar rupiah di tahun 2003,
jelaslah bahwa masalah K3 tidak selayaknya diabaikan(Warta Ekonomi, 2
Juni 2006).
Minimnya perusahaan atau industri menerapkan sistem kesehatan dan
keselamatan kerja (K3) disebabkan lemahnya pengawasan pemerintah.
Disamping itu terjadi tumpang tindih peraturan K3 antar kementerian,
termasuk denda bagi perusahaan yang tidak menerapkan K3 terlalu kecil.
Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Vokasi K3 ( APTV) Santoso
mengatakan, Berdasarkan Pengalamannya, banyak peraturan tentang K3
yang tumpang tindih. Misalnya Kementerian Kesehatan ( Kemenkes) dan
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) masing-masing mengeluarkan
peraturan K3. Di lapangan ternyata banyak pula perusahaan yang lebih
3
Hidup dan Kehutanan Untuk keselamatan dan kesehatatan pegawainya. (
Koran Sindo 12 Februari 2016)
Melihat pentingnya pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja (K3),
dalam proyek konstruksi, maka penulis tertarik untuk menulis tugas akhir
dengan judul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja (K3) Pada Proyek Pembangunan Gedung FMIPA
Unimed”, pada perusahaan yang besar seperti PT. Waskita Karya
(Persero),Tbk ini tentunya tidak luput dari kejadian-kejadian yang tidak
terduga, maka dari itu PT.Waskita Karya (Persero) Tbk menerapkan
program K3 agar saat bekerja keselamatan terjaga dan aman dari bahaya.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam tinjauan Faktor- Faktor Yang
Mempengaruhi K3 dalam tugas akhir ini, adalah :
1. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) pada proyek Pembangunan Gedung
FMIPA Unimed.
2. Bagaimana pelaksananan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) PT. Waskita Karya (Persero) Tbk pada
proyek Pembangunan Gedung FMIPA Unimed.
3. Apa saja perlengkapan K3 yang harus disediakan PT.Waskita
Karya (Persero) Tbk pada proyek Pembangunan Gedung FMIPA
4
C. Pembatasan Masalah
Dengan permasalahan yang ada dalam Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) , maka masalah yang dibahas adalah:
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi Keselamatan dan Kesehatan
Kerja pada Proyek Pembangunan Gedung Fmipa Unimed.
2. Pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja pada Proyek Pembangunan Gedung Fmipa Unimed
3. Perlengkapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang harus
disediakn PT. Waskita Karya (Persero) Tbk pada Proyek
Pembangunan Gedung Fmipa Unimed
D. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dalam tugas akhir ini adalah :
1. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada proyek
Pembangunan Gedung FMIPA Unimed
2. Untuk mengetahui Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) PT. Waskita Karya (Persero) Tbk
dan membandingkannya secara teori terhadap Undang-Undang
atau Peraturan Pemerintah mengenai Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3).
3. Untuk mengetahui persiapan perlengkapan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) dalam mengantisipasi terjadinya
5
E. Manfaat Penulisan
1. Dapat sebagai masukan dalam mengembangkan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3), untuk seluruh perusahaan konstruksi
sekaligus sebagai bahan pembanding dalam upaya peningkatan
Faktor-Faktor Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di
perushahaan konstruksi.
2. Menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada perusahaan
konstruksi.
3. Sebagai referensi bagi pelaku konstruksi dan khalayak umum
dalam hal manajemen K3 dalam pekerjaan konstruksi.
F. Metodologi penelitian
1. Teknik Pengumpulan Data
a. Mengadakan studi pendahuluan
b. Mengadakan studi kepustakaan.
c. Melakukan survey langsung keproyek bagaimana penerapan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
di Proyek Pembangunan Gedung Fmipa Unimed.
d. Mengumpulkan data yang diperoleh dari lapangan dengan cara
mengununjungi kantor PT. Waskita Karya (Persero) Tbk secara
6
2. Teknik pengolahan data
a. Mengumpulkan data tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) dari buku dan Undang-Undang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dan membandingkan
dengan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3) dari Proyek Pembangunan Gedung FMIPA Unimed.
b. Menarik kesimpulan dari perbandingan hasil survey dilapangan
dengan data K3 dari buku dan Undang-Undang Sistem
62
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Proyek
Pembangunan Gedung FMIPA Unimed ada yang telah sesuai dan tidak sesuai
dengan PP No 50 Tahun 2012, UU No 13 Tahun 2003 dan UU No 1 Tahun 1970.
Hal yang telah sesuai dengan PP No 50 Tahun 2012, UU No 13 Tahun 2003 dan
UU No 1 Tahun 1970, dapat disimpulkan dari hasil observasi seperti berikut :
a. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran. Mencegah dan
mengurangi bahaya peledakan telah diterapkan di proyek dengan cara
menempatkan dan menggunakan Alat Pemadam Api Ringan di proyek
dengan cara dan posisi peletekan sesuai aturan.
b. Memberikan kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu
kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya. Hal ini telah
diterapkan dengan cara memberikan rambu-rambu berupa jalur evakuasi,
rambu titik kumpul di proyek
c. Memberikan pertolongan pada kecelakaan. Hal ini telah diterapkan
dengan dibentuknya organisasi tanggap darurat diproyek untuk
menangani yang berhubungan dengan kecelakaan kerja.
63
d. Memberikan alat-alat perlindungan diri pada para pekerja. Hal ini juga
telah diterapkan dengan adanya disediakan sepatu proyek, dan helm
proyek kepada setiap pekerja.
e. Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien hal ini juga
telah diterapkan dengan menyediakan fasilitas sementara seperti Ruang
K3, Kotak P3K, Kantor sementara, Toilet, Penyimpanan Material,
Slogan K3.
2. Hal yang tidak sesuai dengan PP No 50 Tahun 2012, UU No 13 Tahun 2003
dan UU No 1 Tahun 1970 dapat disimpulkan dari hasil observasi berikut:
a. Sosialisasi K3 tidak diadakan antara SHE-O atau Mandor dengan para
pekerja, Sosialisasi hanya dilakukan antara SHE-O dengan mandor
b. Tidak diadakan simulasi-simulasi untuk penerapan rambu-rambu,
seperti jalur evakuasi sehingga jika sewaktu-waktu terjadi masalah
yang tidak terduga, para pekerja maupun mandor akan kesulitan
menuju titik kumpul yang telah ditentukan
3. Penerapan Sistem Manajemen K3 pada Proyek Pembangunan Gedung FMIPA
Unimed secara umum sudah dilaksanakan sesuai dengan perencanaan sistem
manajemen yang ada, namun dalam pelaksanaannya tidak semua pekerja
menerapkan sesuai dengan yang disosialisasikan oleh P2K3L adapun
pelanggaran-pelanggaran pekerja adalah sebagai berikut :
a. kepatuhan dalam pemakaian APD yakni beberapa pekerja tidak
menggunakan APD.
b. Dibeberapa tempat pada lokasi pekerjaan dimana material dan peralatan
64
tidak disusun rapi. Kebersihan lapangan juga kurang karena para pekerja
membuang sampah sembarangan padahal oleh pihak Manajemen K3
telah menyediakan sebuah tong sampah tiap lantainya pada lokasi
pekerjaan.
B. Saran
1. Sistem Manajemen K3 pada Proyek Pembangunan Gedung Unimed seperti
- pencegahan kebakaran,
- Pertolongan kecelakaan,
- penyediaan APD,
- Pengadaan tempat kerja yang aman, nyaman teteap dipertahankan dan dilakukan peningkatan kerja terus menerus sesuai dengan hasil evaluasi
dan peninjauan lapangan
2. Dalam pelaksanaan Sistem Manajemen K3, harus perlu dilakukakn
simulasi-simulasi untuk penerapan rambu evakuasi dan titik kumpul
3. Sosialisasi K3 harus disampaikan langsung oleh SHE-O maupun mandor kepada
pekerja, sehingga pekerja memahami dan dapat melakukakan peraturan K3
65
DAFTAR PUSTAKA
Anizar, 2009. Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja Industri. Yogyakarta: Graha Ilmu
Elvianthi Elsa, 2011. Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Di PT. Pembangunan Perumahan (PP) (Persero) Pada Proyek Pembangunan Fakultas Kedokteran UISU. Medan: Unimed
John Ridley, 2003. Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Edisi ketiga, Erlangga Jakarta
Suma’mur, 1981. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. Jakarta: CV Haji Mas Agung
Ikhsan Anaz Zaini, 2006 “Setiap Tahun Terjadi 96.000 Kasus Kecelakaan Kerja”
Warta Ekonomi, 2 juni 2006
Santoso,2016. “ Aturan K3 Tumpang Tindih Bingungkan Perusahaan”. KORAN
SINDO, 12 Februari 2016
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan K3 Menurut Undang-Undang
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 86 tentang Hak Untuk Memperoleh Perlindungan K3
Undang Undang Dasar 1945 Pasal 27 ayat (2) tentang Hak Warga Negara Mendapatkan Pekerjaan
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 87 ayat (2) tentang Ketenagakerjaan RI No. Kep.186/Men/1999 tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat
Kerja
RI No.Ins.05/M/BW/97 tentang Pengawasan Alat Pelindung Diri
Surat Edaran Dirjen Binawas No.SE.05/BW/1997 tentang Penggunaan Alat Pelindung Diri
66
Peraturan Menteri Perburuhan Nomor 7 Tahun 1964 tentang Syarat Kebersihan Serta Penerangan dalam Tempat Kerja
Peraturan Pelaksananya Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per-02/Men/1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja
Peraturan Pelaksananya Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Per-03/Men/1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor Per-01/Men/1998 tentang Penyelenggaraan Pemeliharaan Kesehatan Bagi Tenaga Kerja Dengan Manfaat Lebih Baik Dari Paket Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Dasar Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. KEP-125/Men/82 tentang Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Wilayah dan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. KEP-04/MEN/87 tentang Panitia Pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta tata cara penunjukan ahli
keselamatan kerja
Permenaker RI No. Per.03/Men/1998 tentang Tata Cara Pelaporan dan Pemeriksaan
Kecelakaan.
Permenaker RI NO. Per.04/Men/1993 tentang Jaminan Kecelakaan Kerja.
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 176 tentang Pengawasan
Ketenagakerjaan
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 181 tentang Kewajiban Pengawas
Warat Ekonomi, “K3 Masih Dianggap Remeh”. 2 Juni 2006
Portal K3, 2005. Himpunan Peraturan Perundangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: Portal K3.com
67