• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG FMIPA UNIMED.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG FMIPA UNIMED."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG FMIPA UNIMED

Karya Tulis Ini Merupakan Salah Satu Persyaratan Untuk Memenuhi Gelar Ahli Madya Bidang Teknik Sipil

Oleh :

OVYENT SIMATUPANG

5123210029

PRODI STUDI D-3 TEKNIK SIPIL

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)
(5)

iv ABSTRAK

Ovyent Simatupang, NIM 5123210029, “FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG FMIPA UNIMED”. Medan :

Fakultas Teknik, Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan, Prodi D-3 Teknik Sipil,Universitas Negeri Medan, 2016. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Proyek sangat penting diperhatikan untuk terwujudnya kondisi yang aman dan lancarnya suatu kondisi pekerjaan, masalah K3 di Indonesia masih sering terabaikan. Hal ini ditunjukkan dengan masih tingginya angka kecelakaan kerja. Salah satu hal yang paling berdampak terjadinya kecelakaan kerja yaitu tidak diperhatikannya Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Oleh Sebab itu, Penulis mengangkat topik untuk melakukan observasi pada Proyek Pembangunan Gedung FMIPA tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keselamatan dan kesehatan kerja bagaimana pelaksanaan K3 nya dan perlengkapan K3 yang digunakan untuk menjaga keselamatan dan kesehatan kerja. Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi K3 pada Pembangunan Gedung FMIPA Unimed SMK3 PT. Waskita Karya (Persero) Tbk Pada Proyek Pembangunan Gedung FMIPA Unimed dan membandingkan secara teori terhadap Undang-Undang atau Peraturan Pemerintah Mengenai K3 dan untuk mengetahui persiapan perlengkapan K3 dalam mengantisipasi terjadinya kecelakaan kerja. Sistem Manajemen K3 seperti struktur organisasi, kebijakan K3, komitmen dan target K3,dan perencanaan K3 merupakan suatu kondisi yang harus diperhatikan untuk terwujudnya jadwal dan progress kerja yang diinginkan. Yang pada kenyataannya, penyusun dapat menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi Keselamatan dan Kesehatan Kerja seperti adanya struktur organisasi yang mengatur dan mengelola K3, adanya panduan tentang penerapan K3, adanya komitmen dan target proyek, adanya inspeksi awal atau pengenalan awal proyek terhadap mandor, diadakan perencanaan K3, mengadakan fasilitas sementara telah dilakukan, tetapi ada beberapa hal yang tidak dilakukan seperti sosialisasi K3 tidak diadakan antara SHE-O atau mandor dengan para pekerja, Sosialisasi hanya dilakukan antara SHE-O dengan mandor tidak diadakan simulasi-simulasi untuk penerapan rambu-rambu, seperti jalur evakuasi, kepatuhan dalam pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) yakni beberapa pekerja tidak menggunakan APD dan tidak meminimalkan penggunaan air

(6)

v KATA PENGANTAR

Puji syukur di ucapkan penulis kepada Tuhan Yesus yang senantiasa

memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penyusunan Tugas Akhir (TA) ini

dapat diselesaikan. Tugas Akhir merupakan salah satu syarat untuk memenuhi Gelar

Ahli Madya Bidang Teknik Sipil di Universitas Negeri Medan.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis menyadari masih jauh dari

kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat

diharapkan demi kesempurnaan laporan ini. Selama penyusunan laporan ini nasehat,

bimbingan, arahan, kritik, dan saran telah diberikan oleh berbagai pihak, maka

penulis ucapkan terimakasih kepada:

1. Dr. Nahesson H. Panjaitan, ST.,MT selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir

saya.

2. Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas

Negeri Medan

3. Prof. Dr. Sumarno, M.Pd, selaku Wakil Dekan I Fakultas Teknik Universitas

Negeri Medan

4. Drs. Asri Lubis, ST.M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik

Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan

5. Irma Novrianty Nst,ST.,M.Ds selaku Ketua Program Studi Teknik Sipil D3

6. Ir. Kemala Jeumpa, MT selaku Dosen Penguji Tugas Akhir saya

7. Syahreza Alvan, ST., M.Si selaku Dosen Penguji Tugas Akhir saya

8. Dr. Rachmat Mulyana, M.Si selaku Dosen Penguji Tugas Akhir saya

9. Bapak, ibu dosen serta staff pegawai pada Jurusan Pendidikan Teknik

(7)

vi

10.Bapak Jul Mulyono Gultom, Amd, selaku Drafter pada proyek Pembangunan

Gedung FMIPA Unimed

11.Kepada Manager dan seluruh staff PT. Waskita Karya (Persero) Tbk.

Terimakasih untuk data yang telah diberikan untuk kelancaran Tugas Akhir

saya

12.Teristimewa kepada ibunda tercinta, penyemangat dan motivasi saya ibunda

A. Pakpahan yang selalu sabar membimbing dan tak pernah lelah memberi

semangat dan dukungan baik moral ataupun materi, terimakasih bunda. Buat

ayah B.L Simatupang terimakasih, buat semua keluargaku abang Antonius,

Sufryo, kakak Mery, Pusva, kakak leris terimakasih buat motivasi dari kalian

semua.

13.Kepada teman PKL Ade Elisabeth Munthe dan kepada seluruh teman-teman

Teknik Sipil D-3 Stambuk 2012

14.Kepada Desi Ernawati Pasaribu kekasih hati yang selalu tersenyum dan

memberi semangat dan dukungan lebih dalam pembuatan Tugas Akhir ini.

Semoga Tugas Akhir ini bermanfaat dan berguna bagi pembaca dan bagi

pelaku konstruksi. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih

Medan, Juli 2016

Penulis

Ovyent Simatupang

(8)

vii

DAFTAR SINGKATAN ... xiii

DAFTAR BAHASA ASING ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I. PENDAHULUAN A. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja ... 7

B. Kecelakaan akibat kerja ... 9

C. Kesehatan kerja ... 12

(9)

viii

2. Perlindungan kesehatan ... 15

D. Alat Pelindung Diri APD) ... 17

E. Landasan hokum Keselamatan dan Kesehatan Kerja ... 19

(10)

ix

N .Analisis Faktor K3 yang dilakukan dan yang tidak dilakukan di proyek ... 59

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ... 62 B. Saran ... 64

DAFTAR PUSTAKA ... 65

(11)

x

DAFTAR TABEL

(12)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kotak P3K ... 16

Gambar 2. Alat Pelindung Diri ... 18

Gambar 3. Lokasi Proyek Pembangunan Gedung FMIPA Unimed ... 32

Gambar 4. Site Plan Proyek Pembangunan Gedung FMIPA ... 33

Gambar 5. Bagan struktur organisasi proyek Pembangunan Gedung FMIPA Unimed ... 34

Gambar 6. Bagan struktur organisas K3 proyek Pembangunan Gedung FMIPA Unimed ... 35

Gambar 7. Skema Sistem Manajemen K3 Proyek Pembangunan FMIPA Unimed ... 36

Gambar 8. Skema Komitmen dan Target Proyek Pembangunan Gedung FMIPA Unimed ... 38

Gambar 9. Bagan Struktur Organisasi P2K3L Proyek ... 40

Gambar 10. Struktur Organisasi Tanggap Darurat Proyek ... 43

Gambar 11. Rambu Evakuasi ... 44

Gambar 12. Rambu Titik Kumpul ... 45

Gambar 13. Gambar Ruang K3 ... 46

Gambar 14. Kotak P3K ... 46

Gambar 15. Toilet Sementara Proyek Pembangunan Gedung FMIPA Unimed ... 47

Gambar 16. Toilet Sementara Proyek Pembangunan Gedung FMIPA Unimed ... 47

Gambar 17. Penyimpanan Material di Luar ... 48

Gambar 18. Contoh Alat Pelindung Diri (APD) yang disediakan ... 49

Gambar 19. Jaring Pengaman ... 49

Gambar 20. Rambu-rambu K3 ... 50

Gambar 21. Alat Pemadam Api Ringan ... 52

(13)

xii

(14)

xiii

DAFTAR SINGKATAN

APAR : Alat Pemadam Api Ringan

APD : Alat Pelindung Diri

FMIPA : Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam

HSE : Health and safety Executive

IBPR : Identifikasi Bahaya Pengendalian Resiko

K3 : Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Kemenaker : Kementerian Ketenagakerjaan

Kemenkes : Kementerian Kesehatan

Kepmenaker : Keputusan Menteri Tenaga Kerja Kepmenaker : Keputusan Menteri Tenaga Kerja

Keppres : Keputusan Presiden

MK3 : Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

PP : Peraturan Pemerintah

Permenaker : Peraturan Menteri Tenaga Kerja

P2K3 : Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja

P2K3L : Panitia Penerapan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan

P3K : Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan

SHE : Safety, Health and Environment

SHE-O : Safety Health Environment Officer

SMK3 : Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

SNI : Standar Nasional Indonesia

TPAS : Tempat Pembuangan Akhir Sampah

(15)

xiv

(16)

xv

DAFTAR BAHASA ASING

Body Full : Seluruh Tubuh

Good health is good

business : Kesehatan yang baik adalah bisnis yang baik

Elektrikal : Elektrik

Safety, Health and :Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan Environment (SHE)

Finishing : Penyelesaian

Health : Kesehatan

Health and Safety

Executive : Pelaksana Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Id Card : Tanda Pengenal

Landscape : Tampak

Safety : Alat Pelindung

Safety belt : Sabuk Pengaman

Safety Plan : Perencanaan Keselamatan

Safety net : Jaring pengaman

Safety, Health and

Environment - Officer (SHE-O): Petugas Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan

Scaffolding : Perancah

SHE Induction : Inspeksi Awal

SHE Patrol : Pemeriksaan K3

SHE Talk : Sosialisasi K3

(17)

xvi

Survey : Penelitian

Syndrome : Sindrom getaran tangan-lengan

(18)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Permohonan Pengajuan Judul dan Pembimbing Tugas

Akhir

Lampiran 2. Surat Penugasan Dosen Pembimbing Tugas Akhir (TA)

Lampiran 3. Surat Permohonan Izin Observasi

Lampiran 4. Surat Izin Observasi di PT Waskita Karya (Persero) Tbk

Lampiran 5. Lembar Revisi Tugas Akhir

Lampiran 6. Tabel Permintaan Tindakan dan Perbaikan

(19)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan program

pemerintah. Program ini lahir dari keprihatinan akan banyaknya

kecelakaan yang terjadi ditempat kerja yang mengakibatkan kerugian bagi

pekerja/keluarga pekerja pada proyek itu sendiri. Adanya kemungkinan

kecelakaan yang terjadi pada proyek konstruksi akan menjadi salah satu

penyebab terganggunya atau terhentinya aktivitas pekerjaan proyek. Oleh

karena itu, pada saat pelaksanaan pekerjaan konstruksi diwajibkan untuk

menerapkan manajemen K3 dilokasi kerja dimana masalah keselamatan

dan kesehatan kerja ini juga merupakan bagian dari perencanann dan

pengendalian proyek. Kewajiban untuk menyelenggarakan manajemen K3

pada perusahaan-perusahaan besar melalui Undang-Undang

Ketenagakerjaan baru menghasilkan 2,1 % saja dari 15.000 lebih

perusahaan berskala besar di Indonesia yang sudah menerapkan Sistem

Manajemen K3.

Masalah K3 secara umum di Indonesia masih sering terabaikan. Hal

ini ditunjukkan dengan masih tingginya angka kecelakaan kerja. Ketua

Umum Asosiasi Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi

(A2K4) Indonesia Anas Zaini Z ikhsan mengatakan,” setiap tahun terjadi

96.000 kasus kecelakaan kerja”. Dari jumlah ini, sebagian besar

(20)

2

kecelakaan kerja terjadi pada proyek. Ancaman bahaya fisik maupun

tingkah laku terhadap pekerjaan tergolong besar dalam setiap proyek

konstruksi. Adapun jenis bahaya yang dapat terjadi sangat bervariasi mulai

dari kebisingan, radiasi, perubahan temperature secara ekstrim, getaran dan

tekanan udara luar. Jika bukan pada fisik instan, tentu ancaman penyakit

yang mungkin saja terjadi bertahun-tahun kemudian. Sedikitnya jumlah

itu sebagian besar disebabkan oleh masih adanya anggapan bahwa

program K3 hanya akan menjadi tambahan beban biaya perusahaan.

Padahal jika diperhitungkan besarnya dana kompensasi atau santunan

untuk korban kecelakaan kerja sebagai akibat diabaikannya manajemen

K3,yang besarnya mencapai lebih dari 190 milyar rupiah di tahun 2003,

jelaslah bahwa masalah K3 tidak selayaknya diabaikan(Warta Ekonomi, 2

Juni 2006).

Minimnya perusahaan atau industri menerapkan sistem kesehatan dan

keselamatan kerja (K3) disebabkan lemahnya pengawasan pemerintah.

Disamping itu terjadi tumpang tindih peraturan K3 antar kementerian,

termasuk denda bagi perusahaan yang tidak menerapkan K3 terlalu kecil.

Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Vokasi K3 ( APTV) Santoso

mengatakan, Berdasarkan Pengalamannya, banyak peraturan tentang K3

yang tumpang tindih. Misalnya Kementerian Kesehatan ( Kemenkes) dan

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) masing-masing mengeluarkan

peraturan K3. Di lapangan ternyata banyak pula perusahaan yang lebih

(21)

3

Hidup dan Kehutanan Untuk keselamatan dan kesehatatan pegawainya. (

Koran Sindo 12 Februari 2016)

Melihat pentingnya pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja (K3),

dalam proyek konstruksi, maka penulis tertarik untuk menulis tugas akhir

dengan judul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keselamatan Dan

Kesehatan Kerja (K3) Pada Proyek Pembangunan Gedung FMIPA

Unimed”, pada perusahaan yang besar seperti PT. Waskita Karya

(Persero),Tbk ini tentunya tidak luput dari kejadian-kejadian yang tidak

terduga, maka dari itu PT.Waskita Karya (Persero) Tbk menerapkan

program K3 agar saat bekerja keselamatan terjaga dan aman dari bahaya.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam tinjauan Faktor- Faktor Yang

Mempengaruhi K3 dalam tugas akhir ini, adalah :

1. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3) pada proyek Pembangunan Gedung

FMIPA Unimed.

2. Bagaimana pelaksananan Sistem Manajemen Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (SMK3) PT. Waskita Karya (Persero) Tbk pada

proyek Pembangunan Gedung FMIPA Unimed.

3. Apa saja perlengkapan K3 yang harus disediakan PT.Waskita

Karya (Persero) Tbk pada proyek Pembangunan Gedung FMIPA

(22)

4

C. Pembatasan Masalah

Dengan permasalahan yang ada dalam Keselamatan dan Kesehatan

Kerja (K3) , maka masalah yang dibahas adalah:

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi Keselamatan dan Kesehatan

Kerja pada Proyek Pembangunan Gedung Fmipa Unimed.

2. Pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan

Kerja pada Proyek Pembangunan Gedung Fmipa Unimed

3. Perlengkapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang harus

disediakn PT. Waskita Karya (Persero) Tbk pada Proyek

Pembangunan Gedung Fmipa Unimed

D. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan dalam tugas akhir ini adalah :

1. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada proyek

Pembangunan Gedung FMIPA Unimed

2. Untuk mengetahui Sistem Manajemen Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (SMK3) PT. Waskita Karya (Persero) Tbk

dan membandingkannya secara teori terhadap Undang-Undang

atau Peraturan Pemerintah mengenai Keselamatan dan Kesehatan

Kerja (K3).

3. Untuk mengetahui persiapan perlengkapan Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3) dalam mengantisipasi terjadinya

(23)

5

E. Manfaat Penulisan

1. Dapat sebagai masukan dalam mengembangkan Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3), untuk seluruh perusahaan konstruksi

sekaligus sebagai bahan pembanding dalam upaya peningkatan

Faktor-Faktor Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di

perushahaan konstruksi.

2. Menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada perusahaan

konstruksi.

3. Sebagai referensi bagi pelaku konstruksi dan khalayak umum

dalam hal manajemen K3 dalam pekerjaan konstruksi.

F. Metodologi penelitian

1. Teknik Pengumpulan Data

a. Mengadakan studi pendahuluan

b. Mengadakan studi kepustakaan.

c. Melakukan survey langsung keproyek bagaimana penerapan

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)

di Proyek Pembangunan Gedung Fmipa Unimed.

d. Mengumpulkan data yang diperoleh dari lapangan dengan cara

mengununjungi kantor PT. Waskita Karya (Persero) Tbk secara

(24)

6

2. Teknik pengolahan data

a. Mengumpulkan data tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(K3) dari buku dan Undang-Undang Sistem Manajemen

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dan membandingkan

dengan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(SMK3) dari Proyek Pembangunan Gedung FMIPA Unimed.

b. Menarik kesimpulan dari perbandingan hasil survey dilapangan

dengan data K3 dari buku dan Undang-Undang Sistem

(25)

62

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Proyek

Pembangunan Gedung FMIPA Unimed ada yang telah sesuai dan tidak sesuai

dengan PP No 50 Tahun 2012, UU No 13 Tahun 2003 dan UU No 1 Tahun 1970.

Hal yang telah sesuai dengan PP No 50 Tahun 2012, UU No 13 Tahun 2003 dan

UU No 1 Tahun 1970, dapat disimpulkan dari hasil observasi seperti berikut :

a. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran. Mencegah dan

mengurangi bahaya peledakan telah diterapkan di proyek dengan cara

menempatkan dan menggunakan Alat Pemadam Api Ringan di proyek

dengan cara dan posisi peletekan sesuai aturan.

b. Memberikan kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu

kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya. Hal ini telah

diterapkan dengan cara memberikan rambu-rambu berupa jalur evakuasi,

rambu titik kumpul di proyek

c. Memberikan pertolongan pada kecelakaan. Hal ini telah diterapkan

dengan dibentuknya organisasi tanggap darurat diproyek untuk

menangani yang berhubungan dengan kecelakaan kerja.

(26)

63

d. Memberikan alat-alat perlindungan diri pada para pekerja. Hal ini juga

telah diterapkan dengan adanya disediakan sepatu proyek, dan helm

proyek kepada setiap pekerja.

e. Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien hal ini juga

telah diterapkan dengan menyediakan fasilitas sementara seperti Ruang

K3, Kotak P3K, Kantor sementara, Toilet, Penyimpanan Material,

Slogan K3.

2. Hal yang tidak sesuai dengan PP No 50 Tahun 2012, UU No 13 Tahun 2003

dan UU No 1 Tahun 1970 dapat disimpulkan dari hasil observasi berikut:

a. Sosialisasi K3 tidak diadakan antara SHE-O atau Mandor dengan para

pekerja, Sosialisasi hanya dilakukan antara SHE-O dengan mandor

b. Tidak diadakan simulasi-simulasi untuk penerapan rambu-rambu,

seperti jalur evakuasi sehingga jika sewaktu-waktu terjadi masalah

yang tidak terduga, para pekerja maupun mandor akan kesulitan

menuju titik kumpul yang telah ditentukan

3. Penerapan Sistem Manajemen K3 pada Proyek Pembangunan Gedung FMIPA

Unimed secara umum sudah dilaksanakan sesuai dengan perencanaan sistem

manajemen yang ada, namun dalam pelaksanaannya tidak semua pekerja

menerapkan sesuai dengan yang disosialisasikan oleh P2K3L adapun

pelanggaran-pelanggaran pekerja adalah sebagai berikut :

a. kepatuhan dalam pemakaian APD yakni beberapa pekerja tidak

menggunakan APD.

b. Dibeberapa tempat pada lokasi pekerjaan dimana material dan peralatan

(27)

64

tidak disusun rapi. Kebersihan lapangan juga kurang karena para pekerja

membuang sampah sembarangan padahal oleh pihak Manajemen K3

telah menyediakan sebuah tong sampah tiap lantainya pada lokasi

pekerjaan.

B. Saran

1. Sistem Manajemen K3 pada Proyek Pembangunan Gedung Unimed seperti

- pencegahan kebakaran,

- Pertolongan kecelakaan,

- penyediaan APD,

- Pengadaan tempat kerja yang aman, nyaman teteap dipertahankan dan dilakukan peningkatan kerja terus menerus sesuai dengan hasil evaluasi

dan peninjauan lapangan

2. Dalam pelaksanaan Sistem Manajemen K3, harus perlu dilakukakn

simulasi-simulasi untuk penerapan rambu evakuasi dan titik kumpul

3. Sosialisasi K3 harus disampaikan langsung oleh SHE-O maupun mandor kepada

pekerja, sehingga pekerja memahami dan dapat melakukakan peraturan K3

(28)

65

DAFTAR PUSTAKA

Anizar, 2009. Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja Industri. Yogyakarta: Graha Ilmu

Elvianthi Elsa, 2011. Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Di PT. Pembangunan Perumahan (PP) (Persero) Pada Proyek Pembangunan Fakultas Kedokteran UISU. Medan: Unimed

John Ridley, 2003. Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Edisi ketiga, Erlangga Jakarta

Suma’mur, 1981. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. Jakarta: CV Haji Mas Agung

Ikhsan Anaz Zaini, 2006 “Setiap Tahun Terjadi 96.000 Kasus Kecelakaan Kerja”

Warta Ekonomi, 2 juni 2006

Santoso,2016. “ Aturan K3 Tumpang Tindih Bingungkan Perusahaan”. KORAN

SINDO, 12 Februari 2016

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan K3 Menurut Undang-Undang

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 86 tentang Hak Untuk Memperoleh Perlindungan K3

Undang Undang Dasar 1945 Pasal 27 ayat (2) tentang Hak Warga Negara Mendapatkan Pekerjaan

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 87 ayat (2) tentang Ketenagakerjaan RI No. Kep.186/Men/1999 tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat

Kerja

RI No.Ins.05/M/BW/97 tentang Pengawasan Alat Pelindung Diri

Surat Edaran Dirjen Binawas No.SE.05/BW/1997 tentang Penggunaan Alat Pelindung Diri

(29)

66

Peraturan Menteri Perburuhan Nomor 7 Tahun 1964 tentang Syarat Kebersihan Serta Penerangan dalam Tempat Kerja

Peraturan Pelaksananya Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per-02/Men/1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja

Peraturan Pelaksananya Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Per-03/Men/1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor Per-01/Men/1998 tentang Penyelenggaraan Pemeliharaan Kesehatan Bagi Tenaga Kerja Dengan Manfaat Lebih Baik Dari Paket Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Dasar Jaminan Sosial Tenaga Kerja.

Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. KEP-125/Men/82 tentang Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Wilayah dan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. KEP-04/MEN/87 tentang Panitia Pembina

Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta tata cara penunjukan ahli

keselamatan kerja

Permenaker RI No. Per.03/Men/1998 tentang Tata Cara Pelaporan dan Pemeriksaan

Kecelakaan.

Permenaker RI NO. Per.04/Men/1993 tentang Jaminan Kecelakaan Kerja.

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 176 tentang Pengawasan

Ketenagakerjaan

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 181 tentang Kewajiban Pengawas

Warat Ekonomi, “K3 Masih Dianggap Remeh”. 2 Juni 2006

Portal K3, 2005. Himpunan Peraturan Perundangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: Portal K3.com

(30)

67

Gambar

Tabel 1.  APD dan Penggunaannya ..........................................................................
Gambar  25.  Para Mandor Berbaris untuk Mengikuti Sosialisasi ............................
Tabel Permintaan Tindakan dan Perbaikan

Referensi

Dokumen terkait

Selain lingkungan kerja faktor lain yang mempengaruhi kinerja karyawan1. yaitu keselamatan kesehatan kerja

Keselamatan kerja (S), dan Kesehatan kerja (H) merupakan variabel laten endogen yang diberlakukan sebagai variabel antara ( intervening ), sedang Lingkungan kerja dari

Faktor-faktor yang mempengaruhi secara signifikan terhadap Kualitas Hasil Kerja Dan Kenyamanan Pekerja Pada Proyek Pembangunan Gedung Di Probolinggo adalah Faktor Keadaan

Kondisi fisik cenderung mempengaruhi kesehatan dan keselamatan pekerja secara langsung, baik dalam jangka waktu singkat maupun jangka waktu yang lama. Beberapa

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang disebut SMK3 adalah bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi,

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah bagian dari sistem manajemen keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab,

Kesimpulan Hasil penelitian di dapatkan dari analisis faktor-faktor keselamatan dan kesehatan kerja konstruksi di masa pandemi Covid-19 pada pembangunan Gedung Kuliah Terpadu

Berdasarkan Pedoman Praktis Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Bidang Konstruksi yang diterbitkan oleh ILO 2005 yang bekerjsama dengan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik