PENGARUH PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE NHT
(NUMBERED HEAD TOGETHER) PADA MATERI POKOK
KERAGAMAN LAGU MANCANEGARA DI ASIA
KELAS IX DI SMP NEGERI 2 SORKAM
KABUPATEN TAPANULI TENGAH
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagaian syarat Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
ANDI SANTONO SIMBOLON
Nim. 2123140004
JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAK
ANDI SANTONO SIMBOLON. NIM 2123140004. PENGARUH
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
NHT(NUMBERED HEAD TOGETHER) PADA MATERI KERAGAMAN LAGU MANCANEGARA DI ASIA KELAS IX DI SMP NEGERI 2 SORKAM KABUPATEN TAPANULI TENGAH
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) terhadap hasil belajar keragaman lagu mancanegara di Asia siswa kelas IX SMP Negeri 2 Sorkam.
Penelitian ini berdasarkan pada landasan teoritis yang menjelaskan model pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together), hasil belajar, dan keragaman lagu mancanegara di Asia
Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen dengan desain two group ( pretes-postes) . Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas IX SMP Negeri 2 Sorkam yang terdiri dari 3 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas yaitu kelas IX1 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 30
orang dan kelas IX2 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 30 orang. Instrumen
yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar yang berbentuk pilihan berganda berjumlah 25 butir soal yang telah dinyatakan valid untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol yang telah diujikan di SMP Negeri 2 Sorkam.
Kedua kelas diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together)) dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional (langsung). Setelah pembelajaran selesai diberikan, diperoleh postes dengan nilai rata-rata kelas eksperimen 76,33 dan kelas kontrol 63,17. Hasil uji hipotesis menggunakan uji beda (uji-t) diperoleh thitung > ttabel maka Ha diterima, sehingga hasil penelitian menunjukkan bahwa ada
pengaruh penggunaan model pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numebered
Head Together) terhadap hasil belajar siswa pada materi Keragaman lagu
mancanegara di Asia siswa kelas IX Negeri 2 Sorkam
Kata kunci: model pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head
ii
KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan hati dan ketulusan,penulis mengucapkan puji dan
syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena kasih, rahmat, dan bimbingannya
penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi ini dengan baik. Penelitian ini
mengambil judul “Pengaruh Penggunaan Model Kooperatif Tipe NHT (Numbered
Head Together) Pada Materi Pokok Keragaman Lagu Mancanegara di Asia Kelas IX
di SMP NEGERI 2 SORKAM Kabupaten Tapanuli Tengah”.
Dalam proses penyelesaian Skripsi ini, penulis telah berupaya semaksimal dan
seoptimal mungkin untuk mencapai hasil yang terbaik. Namun dalam pelaksanaan
penelitian dan proses bimbingan, tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Maka
untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati,M.Hum. Dekan FBS UNIMED.
3. Uyuni Widiastuti, M.Pd. Ketua Jurusan Sendratasik UNIMED.
4. Dr. Pulumun Ginting, M.Sn. Ketua Program Studi Pendidikan Musik
UNIMED.
5. Wiflihani, M.Pd. Dosen Pembimbing Skripsi I dan Bapak Adina Sastra
Sembiring, M.Pd. Dosen Pembimbing Skripsi II.
6. Dra. Pita HD Silitonga , M.Pd Penguji I dan Bapak Muklis Hasbullah, M.Sn
Penguji II
7. Seluruh Dosen Sendratasik FBS UNIMED.
8. Matjapi Bondar, Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Sorkam.
9. Resmin Manalu Guru mata pelajaran Seni Budaya di SMP Negeri 2 Sorkam
dan Siswa/I SMP Negeri 2 Sorkam.
10.Orang tua Bapak tercinta Mangapul Simbolon S.Pd. dan Ibu tercinta Relina
iii
atas dukungan serta motivasi baik secara moril maupun materil, serta doa
restu demi tercapainya cita-cita.
11.Abang-abang yang terkasih Reynold Simbolom S.Pd, kak Anastri Sinaga, dan
Meyer Hendy Simbolon S.Pd, kak Karolina Depari dan Kak Masyantri
Simbolon,S.St yang selalu memberikan semangat dan doa.
12.Kepada saudara sepupu dikontrakan gang fakis Heprianto Talambanua, Giat
Simbolon, Vhia Simbolon, Zuti Simbolon, Budiman Simbolon, Satriani
Simbolon. Kepada rekan-rekan sebaya dan seperjuangan Dani Ginting, Sahat
Siahaan, Sahat Putra Hutauruk dan yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Semoga kebaikan mereka mendapat imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih terdapat banyak kelemahan dan
kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan saran, kritik dan koreksi yang
membangun guna perbaikan Skripsi ini.
Akhirnya penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah terlibat membantu penyusunan Skripsi ini. Dengan harapan Skripsi ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.
Medan, Maret 2017
Penulis
iv
BAB II LANDASAN TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Landasan Teoritis ... 10
1. Pengertian Pengaruh ... 11
v
C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 36
1. Popolasi ... 36
2. Sampel ... 36
D. Metode dan Desain Penelitian... 37
1. Metode Penelitian ... 2. Desain Penelitian ... 45
E. Variabel penelitian dan Instrumen Penelitian ... 37
1. Variabel Penelitian ... 37 1. Nilai Rata-Rata,Standar Deviasi , Varians ... 44
5. Uji Normalaitas ... 44
6. Uji Homogenitas Data... 45
7. Uji Hipotesis ... 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 48
1. Data Hasil Penelitian ... 48
a. Uji validitas ... 48
vi
c. Uji Tingkat Kesukaran ... 51
d. Daya Pembeda ... 51
2. Analisis Data Penelitian ... 54
a) Nilai Rata-rata, Standar Deviasi,Varian Pretest ... 54
b) Nilai Rata-rata, Standar Deviasi,Varian Postes ... 56
c) Uji Normalitas ... 61
d) Uji Homogenitas Data ... 62
e) Pengujian Hipotesis ... 67
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpuan ... 67
B. Saran ... 68
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Daftar populasi penelitian ... 36
Tabel 3. 2 Kisi-kisi kemampuan awal... 38
Tabel 3.3 Rancangan penelitian... 39
Tabel 4. 1Data Pretes eksperimen ... 54 .
Tabel 4. 2 Data pretes kelas kontrol ... 55
Tabel 4. 3 Data postes kelas ekperimen ... 57
Tabel 4. 4 Data postes kelas kontrol ... 59
Tabel 4. 5 Rata-rata, Standar deviasi dan varians ... 60
Tabel 4.6 Uji Normalitas pretest... 62
Tabel 4.7 Uji Normalitas Postest ... 62
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Distributor Data Pretest Eksperimen ... 54
Gambar 4.2 Distributor Pretest Kelas Kontrol ... 56
Gambar 4.3 Dsitributor Data Postest Kelas Eksperimen ... 58
Gambar 4.4 Dsitributor Postes kelas Kontrol ... 60
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus ... 71
Lampiran 2Rencana Pelaksanaan Pembelajaran eksperimen ... 73
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kontrol ... 78
Lampiran 4 Soal ... 83
Lampiran 5 Kunci Jawaba ... 86
Lampiran 6 tabel hasil uji validitas ... 87
Lampiran 7 Perhitungan Validitas Tes ... 88
Lampiran 8 tabel hasil uji reabilitas ... 90
Lampiran 9 Perhitungan Realibilitas tes ... 91
Lampiran 10 tabel perhitungan uji pembeda daya tes ... 92
Lampiran 11 Perhitungan Daya beda tes ... 93
Lampiran 12 Perhitungan Tingkat Kesukaran tes ... 95
Lampiran 13 Data Hasil Kelas Eksperimen ... 97
Lampiran 14 Perhitungan Rata-Rata Dan Standar Deviasi Kelas Eksperimen ... 99
Lampiran 15 Data hasil Belajar Kelas Kontrol ... 101
Lampiran 16 Perhitungan Rata-Rata Dan Standar Deviasi Kelas Kontrol ... 102
Lampiran 17 Uji Uji Normalitas Data Pre-Tes Dan Post-Tes Kelas Eksperimen ...104
Lampiran 18 Uji Normalitas Data Pre-Tes Dan Post-Tes Kelas Kontrol ...107
Lampiran 19 Uji Homogenitas ... 110
Lampiran 20 Uji Hipotesis ... 113
Lampiran 21 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva ... 116
Lampiran 22 Nilai-Nilai Kritis dalam Distribusi F... 118
Lampiran 23 Nilai-Nilai Kritis dalam Tes Liliefors ... 122
x
Lampiran 25 Tabel Harga Kritik dari r Product-Moment ... 124
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan sebuah proses pembelajaran bagi setiap individu untuk
mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai obyek tertentu
dan spesifik. Pengetahuan yang diperoleh melalui proses pembelajaran tersebut
berakibat pada setiap individu yaitu memiliki pola pikir, perilaku dan akhlak yang
sesuai dengan pendidikan yang diperolehnya. Proses belajar mengajar merupakan
bagian dari pendidikan dimana terjadi hubungan timbal balik antara guru dan siswa.
guru mentransfer ilmu kepada siswa sementara siswa menerima ilmu yang
disampaikan oleh guru.
Tetapi seiring berkembangnya jaman dan teknologi di era globalisasi saat ini,
siswa tidak hanya dapat menerima ilmu dari guru saja, yakni dapat juga menerima
ilmu dari sumber lain seperti buku, internet, dan lain-lain. Dengan banyaknya sumber
untuk memperoleh ilmu, maka siswa diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan
serta kualitas SDM yang bermutu.
Untuk menunjang hal tersebut, pemerintah terus berupaya untuk
meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan dengan menerapkan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) yang mengacu pada Badan Standar Nasional pendidikan
2
fasilitas, maupun media-media pembelajaran dengan harapan untuk meningkatkan
SDM peserta didik yang berkualitas.
Tidak hanya pemerintah, semua elemen yang terlibat dalam dunia pendidikan
harus terus berupaya untuk mencetak SDM yang berkualitas. Sekolah, guru, dan
peserta didik itu sendiri harus mau berkembang menjadi lebih baik. Sekolah sebagai
penyedia sarana dan prasarana proses kegiatan belajar mengajar harus bisa
memfasilitasi penunjang belajar peserta didik. Guru yang merupakan fasilitator serta
pembimbing dalam proses belajar mengajar harus dapat mengembangkan
kemampuan dan menumbuhkan minat belajar peserta didik dan peserta didik itu
sendiri, harus lebih aktif dalam proses belajar mengajar untuk dapat mengakses
keilmuannya.
Mejadi seorang guru yang kreatif, professional dan menyenangkan dituntut
untuk memiliki kemapuan mengembangkan pendekatan dan memilih model
pembelajaran yang efektif. Dalam pembelajaran harus dilakukan pemilihan model
dan penggunaan model yang baik dan dapat memberikan hasil belajar yang baik. Hal
ini penting terutama untuk menciptakan iklim atau suasana pembelajaran yang
kondusif dan menyenangkan. Tetapi kenyataanya kegiatan belajar mengajar disekolah
masih menggunakan pembelajaran secara monoton dalam arti kurangnya kemampuan
guru dalam menerapkan model pembelajaran yang mengakibatkan siswa cenderung
pasif dengan kata lain tidak adanya hubungan timbal balik guru dengan siswa
sehingga mengakibatkan hasil belajar siswa rendah.
Berbicara tentang materi ajar, keragaman lagu mancanegara di Asia
3
kita lihat peserta didik hanya diberikan materi tentang keragaman lagu mancanegara
di Asia dengan cara menjelaskan saja. Hal ini menyebabkan peserta didik merasa
bosan dan kurang mendapat prestasi yang baik dalam pembelajaran.
Disamping itu sistem pengajaran masih berfokus pada guru sebagai sumber
utama pengetahuan didukung dengan model pembelajaran konvensional yang
dilakukan oleh guru.
Berdasarkan masalah diatas, maka perlu penggunaan model pembelajaran
yang tepat agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam setiap materi pokok
seni budaya. Maka, peneliti ingin mencoba eksperimen dengan menggunakan model
pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered head Together) dalam pembelajaran
keragaman lagu mancanegara di Asia, untuk melihat apakah hasil belajar yang
signifikan terhadap hasil belajar di SMP Negeri 2 Sorkam. Model kooperatif
mengkondisikan siswa untuk aktif dan saling member dukungan dalam kerja
kelompok untuk mnuntaskan materi maslah dalam belajar. Model pembelajaran NHT
(Numbered Head Together) menuntut untuk meningkatkan keaktifan belajar dan
sikap tolong menolong dalam kelopok-kelompok kecil dengan latar belakang yang
berbeda dengan cara guru memberikan peran atau tugas kepada setiap kelompok.
Penelitian yang relevan dengan penelitian yaitu
Juniar Hutahaean
, SalwaDwi Ratna yang berjudul ”Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered
Head Together (NHT) Dengan Menggunakan Media Mind Mapping Terhadap Hasil
Belajar Siswa Kelas Xi Semester 2 Pada Materi Pokok Fluida Statis Di Sma Negeri
4
tersebutmenunjukkan hasil belajar siswa meningkat pada mata pelajaran fluida statis
di kelas XI semester 2 Di Sma Negeri 10 Medan Tp. 2013/2014. Nilai rata-rata pada
Siklus I pertemuan pertama 43,5 dan pertemuan II 41,8. Nilai rata-rata pada Siklus ke
II pertemuan I 71,4 dan pertemuan ke II 76,02. Hal ini membuktikan bahwa siswa
memiliki keterkaitan terhadap penerapan Model pembelajaran kooperatif Numbered
Head Together.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan peneliti tertarik
untuk mencoba meneliti dengan menerapkan model Numbered Head Together dalam
hasil belajar keragaman lagu mancanegara di Asia. Atas dasar itulah peneliti
mengaplikasikannya dalam judul “Pengaruh Penggunaan Model Kooperatif Tipe
NHT (Numbered Head Together) Pada Materi Pokok Keragaman Lagu
Mancanegara di Asia Kelas IX di SMP NEGERI 2 SORKAM Kabupaten
Tapanuli Tengah”.
B. Identifikasi Masalah
Peneliti berkewajiban mengidentifikasi masalah-masalah yang hendak diteliti,
sehinga memiliki acuan yang jelas dalam melakukan pengujian atau analisis statistik
terhadap hipotesis yang diajukan.
Mengidentifikasi masalah tidak terlepas dari pemahaman mengenai variabel
penelitian. Sugiyono dalam Kasmadi (2013:18) menyatakan “Bahwa variabel
5
Berdasarkan uraian diatas maka diperoleh beberapa identifikasi masalah, antara
lain adalah:
1. Pembelajaran masih dilakukan secara konvensional dengan metode
ceramah,diskusi dan pemberian tugas pada setiap materi pembelajaran seni
budaya kelas kelas IX di SMP Negeri 2 Sorkam Kabupaten Tapteng.
2. Pola pembelajaran yang dikembangkan guru cenderung bersifat monoton dalam
arti kurangnya kemampuan guru dalam menerapkan model pembelajaran.
3. Rendahnya kemampuan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran keragaman lagu
mancanegara diAsia oleh siswa kelas IX di SMP Negeri 2 Sorkam Kabupaten
Tapteng
4. Apa kendala yang dihadapi siswa kelas IX SMP Negeri 2 Sorkam Kabupaten
Tapteng dengan model pembelajaran Numbered Head together.
5. Manfaat apa yang didapatkan siswa kelas IX SMP Negeri 2 Sorkam Kabupaten
Tapteng melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
(Numbered Head Together).
6. Apakah ada penggunaan media pembelajaran yang digunakan ketika model
6
C. Pembatasan Masalah
Agar pembahasan tidak jauh melebar , maka peneliti membatasi masalah
dengan merajuk pada uraian latar belakang dan identifikasi masalah.
Menurut pendapat Purnomo (2008:7) mengatakan bahwa “Pembatasan
masalah adalah usaha untuk menetapkan batasan dari masalah penelitian yang akan
diteliti. Batasan masalah ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor mana saja yang
termasuk dalam ruang lingkup masalah penelitian dan faktor mana saja yang tidak
termasuk dalam ruang lingkup masalah penelitian”.
Berdasarkan pendapat tersebut diatas, maka penulis membatasi masalah
sebagai berikut:
1. Rendahnya kemampuan hasil belajar keragaman lagu mancanegara di Asia siswa
kelas IX SMP negeri 2 sorkam Kabupaten Tapteng
2. Belum diterapkannya model pembelajaran Numbered Head Together pada materi
keragaman lagu mancanegara di Asia siswa kelas IX SMP Negeri 2 Sorkam
Kabupaten Tapteng
3. Pengaruh model pembelajaran tipe Numbered Head Together akan diketahui
7
D. Perumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan topic penelitian yang disusun dalam bentu
kalimat tanya. Menurut Sugiyono (2012:55) “bahwa rumusan masalah merupakan
suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Namun
demikian terdapat kaitan erat antara masalah dan rumusan masalah, karena setiap
rumusan masalah penelitian harus didasarkan pada masalah.
Berdasarkan pendapat tersebut terdapat uraian latar belakang, identifikasi, dan
batasan masalah, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut
“ Apakah Ada Pengaruh Penggunaan Model Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head
Together) Pada Materi Pokok Keragaman Lagu Mancanegara di Asia Kelas IX di
SMP NEGERI 2 SORKAM Kabupaten Tapanuli Tengah?”
E. Tujuan Penelitian
Dalam beberapa penelitian dimana permasalahannya sangat sederhana terlihat
bahwa tujuan sepertinya merupakan pengulangan dari rumusan masalah, hanya saja
rumusan masalah dinyatakan dengan pertanyaan, sedangkan tujuan dituangkan dalam
bentuk pernyataan yang biasanya diawali dengan kata ingin mengetahui.
Menurut arikunto (2013:97) yang menyatakan “Tujuan penelitian adalah rumusan
kalimat yang menunjukkan adanya ssesuatu hal yang diperoleh setelah penelitian
selesai”.
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan yang ingin diperoleh dalam
8
1. Maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model kooperatif tipe
NHT (Numbered Head Together) terhadap rendahnya kemampuan hasil belajar
keragaman lagu mancanegara di Asia Kelas IX di SMP NEGERI 2 SORKAM
Kabupaten Tapanuli Tengah.
2. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan model kooperatif tipe NHT (Numbered
Head Together) terhadap hasil belajar pada materi keragaman lagu mancanegara
di Asia siswa kelas IX SMP Negeri 2 Sorkam Kabupaten Tapteng.
3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe NHT
(Numbered Head Together) pada materi pokok Keragaman lagu mancanegara di
Asia Kelas IX di SMP Negeri 2 Sorkam Kabupaten Tapanuli Tengah.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian merupakan kegunaan dari penelitian yang dapat dijadikan
sumber informasi dalam mengembangkan kegiatan penelitian selanjutnya. Menurut
Sugiyono (2013:283) mengatakan bahwa “Manfaat penelitian merupakan dampak
dari tercapainya hasil penelitian, dan rumusan masalah dapat terjawab secara akurat”.
Beberapa manfaat penelitian yang dapat diambil dari kegiatan penelitian ini
adalah sebagai berikut :.
1. Sebagai bahan acuan, referensi atau perbandingan bagi peneliti berikutnya yang
berniat melakukan penelitian yang berkaitan dengan topik penelitian ini.
2. Sebagai masukan bagi peneliti dan menambah wawasan mengenai pengaruh
9
materi pokok keragaman lagu mancanegara di Asia kelas IX-A di SMP Negeri
2 Sorkam Kabupaten Tapanuli Tengah.
3. Menambah sumber kajian bagi perpustakaan FAKULTAS BAHASA DAN
SENI Universitas Negeri Medan.
4. Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi kepada masyarakat atau
67 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar seni budaya pada materi keragaman lagu mancanegara di Asia di SMP
Negeri 2 Sorkam sebagai berikut:
1. Pada kelas kontrol tidak diberikan perlakuan. Kelas kontrol menggunakan
model pembelajaran konvensional yaitu model pembelajaran sebagaimana
biasa dilakukan dikelas oleh guru mata pelajaran. Setelah diujikan dengan
instrumen penelitian yaitu 25 butir soal pilihan berganda maka hasil
rata-rata postest siswa diperoleh sebesar 63,17.
2. Pada kelas eksperimen diberikan perlakuan yaitu pembelajaran dengan
model pembelajaran Kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together) Siswa
saling berbagi informasi tentang keragaman lagu mancanegara yang ada di
Asia. Keragaman lagu mancanegara di Asia ini menjadi pendukung bagi
siswa untuk lebih memahami apa saja cirri-ciri dan jenis-jenis keragaman
lagu mancanegara di asia itu sendiri untuk mencapai hasil belajar yang
semakin baik. Setelah diujikan dengan instrumen penelitian yaitu 25 butir
soal pilihan bergandai maka hasil rata-rata postest siswa diperoleh sebesar
68
Sehingga terdapat pengaruh model pembelajaran Kooperatif tipe NHT
(Numbered Head Together) terhadap hasil belajar siswa pada materi
keragaman lagu mancanegara di asia kelas IX SMP Negeri 2 Sorkam.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka disarankan:
1. Bagi guru khususnya guru mata pelajaran Seni Budaya agar mencoba untuk
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipeNHT (Numbered Head
Togeter) ini dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan aktivitas
siswa dalam belajar.
2. Bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian sejenis hendaknya
menggunakan strategi pembelajaran yang bersangkutan pada sekolah lain
dengan materi lain agar dapat dijadikan studi perbandingan guru dalam
69
DAFTAR PUSTAKA
Agus Suprijono. 2010. Cooperatif Learning (Teori dan Aplikasi PAIKEM). Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Arikunto,Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta :PT Asdi Mahasatya
Anita Lie. 2003. Pembelajaran Kooperatif. Jakarta; Grasindo
Berlin Sani, dkk 2015. Ragam Pengembangan Model Pembelajaran Untuk
peningkatan Profesionalitas Guru: Kata pena.Penerbit@gmail.com
FatihIO.2014. http://fatihio.biz/definisi_dan_pengertian_pengaruh_
menurut_para_ahli.html diakses tanggal 25 september pukul 11.00
Husaini Usman dan Purnomo, 2008. Metodologi Penelitian Sosial. Penerbit PT Bumi Aksara : Jakarta
Ikbar Yanuar. 2012. Metode Penelitian Sosial Kualitatif, Bandung: PT Refika Aditama.
Ibrahim. 2000.
https://herdy07.wordpress.com/2009/04/22/model-pembelajaran-nht-numbered-head-together/ diakses tanggal 27 september 2016 pulul 19.00.
Kasmadi. 2013. Penelitian Kuantitatif, Bandung: Alfabeta
Miftahul Huda. 2011. Cooperative Learning (Metode, Teknik, Struktur dan Model
Mudjilah S.Hanna.2010.
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/dr-hanna-sri-mudjilah-mpd/diktat-teori-musik-1.pdf diakses tanggal 26 september 2016
pukul 09.00
Purwanto. 2011.Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung :PT Remaja Rosdakarya.
70
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan PendekatanKuantitatif,Kualitatif,
dan R & D, Bandung: Alfabeta.
Silitonga, Pita Hotma Dameria. 2014. Teori Musik, Medan: Unimed Press
Solihin. 2013. http://catansolihin.blogspot.com/2013/07/pengaruh-penggunaan-
model-pembelajaran_2.html#ixzz4MB2AGMFk diakses tanggal 26 september
pukul 14.00.