• Tidak ada hasil yang ditemukan

KETERSEDIAAN IRIGASI PADI SAWAH DI DESA SITIRIS-TIRIS KECAMATAN ANDAM DEWI KABUPATEN TAPANULI TENGAH.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KETERSEDIAAN IRIGASI PADI SAWAH DI DESA SITIRIS-TIRIS KECAMATAN ANDAM DEWI KABUPATEN TAPANULI TENGAH."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

KETERSEDIAAN IRIGASI PADI SAWAH DI DESA

SITIRIS-TIRIS KECAMATAN ANDAM DEWI

KABUPATEN TAPANULI TENGAH

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh :

SITI RUKMANA TANJUNG NIM. 3111531009

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Siti Rukmana Tanjung. NIM: 3111531009. Ketersediaan Irigasi Padi Sawah Di Desa Sitiris-Tiris Kecamatan Andam Dewi Kabupaten Tapanuli Tengah. Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: Ketersediaan air Irigasi dalam pertanian padi sawah dan pengelolaan jaringan irigasi dalam pertanian padi sawah meliputi (pengaliran dan pembagian irigasi) di Desa Sitiris-tiris Kecamatan Andam Dewi Kabupaten Tapanuli Tengah.

Penelitian ini dilakukan di Desa Sitiris-tiris Kecamatan Andam Dewi Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lahan pertanian irigasi padi sawah seluas 275 ha. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 10% petani yang menggunakan irigasi padi sawah di Desa Sitiris-tiris. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik komunikasi langsung, observasi, studi dokumenter. Data dianalisis secara deskriftif kualitatif.

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas semua karunia dan rahmatNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.adapun judul skripsi ini adalah Ketersediaan Irigasi Padi Sawah di Desa Sitiris-tiris Kecamatan Andam Dewi Kabupaten Tapanuli Tengah. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan dalam Program Studi Pendidikan Geografi di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini tentu tidak akan tersusun dengan baik tanpa bantuan dari pihakpihak terkait. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya khususnya buat kedua orang tua saya tercinta Ayahanda Hisyam Tanjung dan Alm.Ibunda Sarmaini Sarumpaet yang selalu menjadi motivator utama dalam menjalani perkuliahan sampai saat ini dan senantiasa memberikan

do’a dan restunya pada penulis yang membuat penulis dapat menyelesaikan skripsi ini demi mendapatkan gelar sarjana pendidikan di Universitas Negeri Medan. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan beserta stafnya.

3. Bapak Drs. Ali Nurman, M.Si selaku ketua jurusan Pendidikan Geografi dan sekaligus sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis selama perkuliahan. 4. Ibu Dra. Tumiar Sidauruk, M.Si selaku Seketaris Jurusan Pendidikan

Geografi dan sekaligus menjadi dosen Pembimbing akademik yang memberikan motivasi sampai selesai perkuliahan.

5. Bapak M. Ridha Syafii Damanik, S.Pi, M.Sc, dan Bapak Mahara Sintong, S.T, M.Si selaku Dosen Penguji yang telah memberikan sumbangsih ilmu guna perbaikan skripsi penulis.

6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Geografi yang telah banyak memberikan ilmu yang sangat berguna kepada penulis selama masa perkuliahan.

7. Bapak Hajat Siagian selaku Tata Usaha Jurusan Pendidikan Geografi. 8. Bapak Ghufran Marbun selaku Kepala Desa Sitiris-tiris beserta stafnya

yang telah memberikan izin meneliti dan mengambil data kepada penulis. 9. Teristimewah penulis ucapkan kepada oppung Tarianun Sihotang dan

(7)

Tanjung, Reni Fatma Tanjung yang banyak memberikan motivasi, do’a, dan restu kepada penulis sampai penulisan skripsi ini selesai.

10.Terima kasih penulis ucapkan buat sahabat-sahabat penulis Tukini, Evi, Ayu, Simon, Novi, Rahma, Ningsih, Elfri yang memberikan motivasi kepada penulis.

(8)

vi

DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

KATA PENGANTAR ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iv

ABSTRAK ... v

C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 27

D. Teknik Pengumpulan Data ... 29

E. Teknik Analisa Data ... 29

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN ... 31

A. Kondisi Fisik ... 31

B. Kondisi Non Fisik ... 35

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43

(9)

DAFTAR TABEL

No. Uraian Hal

1. Penggunaan Lahan di Desa Sitiris-tiris Tahun 2013. ... 34 2. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Desa Sitiris-tiris

Tahun 2013………... .. 36 3. Komposisi Penduduk Menurut Agama di Desa Sitiris-tiris tahun 2013… 37 4. Komposisi Penduduk Menurut Suku di Desa Sitiris-tiris Tahun 2013….. 38 5. Komposisi Penduduk Menurut Umur di Desa Sitiris-tiris Tahun 2013…. 39 6. Sarana Pendidikan di Desa Sitiris-tiris Tahun 2013………….. ... 41 7. Keadaan Sarana Kesehatan di Desa Sitiris-tiris……… .... ………… 41 8. Tingkat Pendidikan Responden di Desa Sitiris-tiris Tahun 2016…... 43 9. Keadaan Responden Menurut Kelompok Umur di Desa Sitiris-tiris……. 44 10.Status Kepemilikan Lahan Responden di Desa Sitiris-tiris Tahun 2016… 45 11.Luas Areal Lahan Pertanian Responden di Desa Sitiris-tiris Tahun 2016. 46 12.Ketersediaan Air Irigasi Pada Musim Tanam di Desa Sitiris-tiris 2016 … 47 13.Kelancaran Air Pada Musim Tanam di Desa Sitiris-tiris tahun 2016……. 51 14.Pembagian Air Irigasi di Desa Sitiris-tiris tahun 2016………... 54 15.Partisipasi Masyarakat Petani dalam Melakukan Gotong-Royong

membersihkan Tali Air di Desa Sitiris-tiris Tahun 2016……… 56 16.Tanggapan Responden dalam Penggunaan Irigasi di Desa Sitiris-Tiris

(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Nomor Uraian Hal

1. Skema Kerangka Berpikir ... 26 2. Peta Administrasi Desa Sitiris-Tiris 2016 ... 32 3. Jaringan Irigasi di Desa Sitiris-tiris Kecamatan Andam Dewi 2016……. 48 4. Pintu Irigasi di Desa Sitiris-tiris Kecamatan Andam Dewi 2016……….. 53 5. Kondisi Sawah Petani di Desa Sitiris-tiris Kecamatan Andm Dewi

Tahun 2016……….. 55 6. Kondisi Jaringan Irigasi di Desa Sitiris-tiris Kecamatan Andam Dewi

Tahun 2016……….. 57 7. Kondisi Jaringan Irigasi Yang Tidak Permanen Di Desa Sitiris-Tiris

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Uraian Hal

(12)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Irigasi atau pengairan adalah suatu usaha mendatangkan air dengan membuat bangunan dan saluran-saluran ke sawah-sawah atau ke ladang-ladang dengan cara teratur dan membuang air yang tidak diperlukan lagi, setelah air itu dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Pengairan mengandung arti memanfaatkan dan menambah sumber air dalam tingkat tersedia bagi kehidupan tanaman. Apabila air terdapat berlebihan dalam tanah maka perlu dilakukan pembuangan (drainase), agar tidak mengganggu kehidupan tanaman. Sekitar 86% produksi beras nasional berasal dari daerah sawah beririgasi. Jadi sawah irigasi merupakan faktor utama dalam pencapaian ketahanan pangan nasional. Agar produksi beras di lahan beririgasi maksimal, maka jaringan irigasi harus dikelola dengan baik.

(13)

2

pemerintah kepada petani (P3A) di pandang sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan sector irigasi. Konsep inilah yang sebenarnya di adopsi oleh pemerintah Indonesia di sector irigasi atau yang lebih dikenal sebagai Irrigation Management Transfer (IMT), yang menempatkan P3A sebagai aktor utama dalam operasional dan pemeliharaan jaringan irigasi.

Menurut dinas pengairan Sumatera Utara untuk tanaman padi, besarnya kebutuhan air untuk tanaman padi yaitu: (1) Periode pengolahan tanah 1,125 1/det/ha, (2) Periode pertumbuhan 0,850 1/det/ha, (3) Periode penen 0,300 1/det/ha. Walaupun pada kenyataannya dimusim kemarau debit air di saluran skunder dapat mencapai 453,3 liter/detik namun kekurangan air dapat diatasi dengan pemberian bergilir.

Desa Sitiris-tiris Kecamatan Andam Dewi merupakan salah satu wilayah di daerah Kabupaten Tapanuli Tengah yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian petani padi sawah. Luas wilayah desa Sitiris-tiris ± 900 HA, Luas pemukiman ± 210 HA, Luas Persawahan ± 275 HA (Sumber: Kantor Kepala Desa Sitiris-tiris). Dari data tersebut dikatakan luas persawahan ± 275 HA, dan dalam satu tahun sawah di daerah Sitiris-tiris ini menghasilkan ± 4,5 ton padi perhektarnya, jadi produksi padi disawah ini mencapai ± 1.237,5 ton setiap tahunnya.

(14)

3

awal pengelolahan sawahnya petani sangat memerlukan air untuk dapat mengelolah tanahnya yang keras agar dapat menjadi lumpur, oleh karena itu para petani sering menyerobot air walaupun pada saat itu ia tidak mendapat giliran memperoleh air. Selain itu pada musim hujan seringkali ditemukan areal sawah yang mengalami kebanjiran sehingga petani dapat mengalami gagal panen karena tanaman padinya sudah terendam air. Bahkan tidak jarang terjadi keributan atau perkelahian antar petani karena rebutan air untuk mengairi sawah mereka.

Dari permasalahan diatas, maka peneliti tertarik untuk mengkaji ketersediaan irigasi padi sawah di desa Sitiris-tiris Kecamatan Andam Dewi Kabupaten Tapanuli Tengah agar permasalahan yang ada selama ini bisa diatasi dan tidak menyebabkan gagal panen lagi bagi para petani.

B. Indentifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, ternyata terdapat masalah yang dihadapi para petani dalam beririgasi, yaitu mulai dari kondisi irigasi yang masih belum mencukupi untuk mengairi setiap petak sawah dan pengelolaan irigasi yang belum teratur yang meliputi: pengaliran dan pembagian air ke lahan-lahan pertaniannya, sehingga para petani kesulitan dalam mengolah lahan pertaniannya, dan hal ini juga menyebabkan hasil produksi padi semakin berkurang dari tahun ke tahun.

C. Pembatasan Masalah

(15)

4

D. Rumusan Masalah

1. Bagaimana ketersediaan air irigasi dalam pertanian padi sawah di Desa Sitiris-tiris Kecamatan Adam Dewi Kabupaten Tapanuli Tengah ?

2. Bagaimana pengelolaan jaringan irigasi dalam pertanian padi sawah yang meliputi pengaliran dan pembagian irigasi padi sawah di Desa Sitiris-tiris Kecamatan Andam Dewi Kabupaten Tapanuli Tengah?

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui Ketersediaan air Irigasi dalam pertanian padi sawah di Desa Sitiris-tiris Kecamatan Andam Dewi Kabupaten Tapanuli Tengah. 2. Untuk mengetahui pengelolaan jaringan irigasi dalam pertanian padi sawah

yang meliputi pengaliran dan pembagian irigasi padi sawah di Desa Sitiris-tiris Kecamatan Andam Dewi Kabupaten Tapanuli Tengah.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Untuk menambah wawasan berfikir penulis dan pengalaman penulis sendiri

tentang irigasi.

2. Memberikan informasi yang berarti tentang ketersediaan irigasi bagi masyarakat terutama bagi petani.

3. Dapat menjadi masukan yang berarti bagi Instansi terkait dan pengurus P3A di Desa Sitiris-tiris Kecamatan Andam Dewi kabupaten Tapanuli Tengah 4. Sebagai bahan referensi bagi mahasiswa Jurusan Pedidikan Geografi terutama

(16)

66 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan permasalahan-permasalahan yang telah teliti diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Ketersediaan air irigasi di Desa Sitiris-tiris Kecamatan Andam Dewi di tinjau dari ketersediaan air pada musim tanam masih kurang tersedia untuk mengairi setiap petak sawah dengan responden yang menjawab kurang tersedia sebanyak 48,94 %. Kekurangan disebabkan oleh bangunan irigasi utama (pintu air) yang masih kurang besar sehingga tidak dapat menampung air dengan jumlah banyak untuk dialirkan ke petak sawah, selain itu kondisi jaringan irigasi yang ada masih belum dibangun secara permanen dan kondisi debit air masih kurang cukup untuk mengairi seluruh petak sawah pada periode pertumbuhan dan mengalami kelebihan air pada periode panen. 2. Pengelolaan irigasi di Desa Sitiris-tiris belum berjalan dengan baik, hal ini

(17)

67

ini disebabkan oleh kurangnya pasokan air, rusaknya saluran irigasi, dan pendangkalan saluran irigasi dengan jawaban responden yang menjawab tidak merata pembagian air sebanyak 42,56 %

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah di kemukakan sebelumnya maka penulis memberikan saran dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :

1. Sehubungan dengan ketersedian air irigasi di Desa Sitiris-tiris tergolong kurang tersedia, diahrapkan kepada petani dan pemerintah bersama-sama membangun dan memperbaiki saluran-saluran air secara permanen agar dapat mencegah perpecahan air di saluran irigasi sehingga kebutuhan air dapat selalu terpenuhi dalam proses pengelolaan lahan pertanian padi sawah dan aliran air dapat berjalan dengan lancar.

(18)

68

DAFTAR PUSTAKA

Ambler,Jhon.1992.Irigasi di Indonesia. Jakarta. LP3ES

Apriadi.Wanhar.2015.Pengelolaan Irigasi Pertanian Padi Sawah di Desa Wonosari Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang.Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS-Unimed

Erianto. 2007. Pengelolaan Irigasi di Desa Sei Muka Kecamata Tawali Kabupaten Asahan. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS-Unimed

Nababan,Mardi.2013.Pengelolaan Irigasi Pertanian Padi Sawah di Desa Juhar Kecamatan Bandar Khalifah Kabupaten Serdang Bedagai.Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS-Unimed

Ningsih,Ratna.2010.Pengelolaan Irigasi Pertanian Padi Sawah di Desa Serbajadi Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang.Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS-Unimed

Ritonga,Fitri.2014.Evaluasi Sistem Irigasi Padi Sawah di Desa Cinta Damai Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Serdang Bedagai.Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS-Unimed

Sihombing,Frederick. 2013.Pengelolaan Irigasi Pertanian Padi Sawah di Desa Siraja Hutagalung Kecamatan Siatas Barita Kabupaten Tapanuli Utara.

Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS-Unimed

Siregar Hardian, (1981), Budi Daya Tanaman Padi di Indonesia. Cetaka pertama. PT Sastra Hudaya.

Soekirno.1973. Ilmu Iklim Dan Pengairan.Bandung:Bina Cipta.

Sosrodarsono, Suyono. & Takeda, 1983. Hidrologi Untuk Pengairan. Penerbit Pradnya Paramita. Jakarta.Soemarto, C. D., 1995. Hidrologi Teknik . Penerbit Erlangga. Jakarta

Suprapto, 1993. Bertanam Padi. Penebar Swadaya, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

merupakan kombinasi dari aliran Merah dan Biru dan Hijau sehingga menjadi.. aliran Merah

Dengan adanya tingkat kelahiran yang tinggi dan tingakt perkembangan penduduk yang cepat di negara-negara sedang berkembang, maka negara-negara itu akan selalu memiliki

Kemunculan peraturan perkawinan mulai dari Rancangan Undang-undang perkawinan (1973), penetapan Undang-undang Perkawinan (1974) hingga Kompilasi Hukum Islam (1991) dengan

[r]

[r]

[r]

Konsep multidimensional modal sosial ini didukung Nahapiet dan Ghoshal (1998) yang menjelaskan bahwa modal sosial adalah bentuk hubungan sumberdaya yang melekat

Semakin tinggi CAR, maka semakin besar kemampuan bank dalam meminimalisir risiko kredit yang membebani sehingga kredit bermasalah yang terjadi dalam bank akan semakin