• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPENTINGAN AMERIKA SERIKAT DIBALIK AGRESI MILITER KE AFGHANISTAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEPENTINGAN AMERIKA SERIKAT DIBALIK AGRESI MILITER KE AFGHANISTAN"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

KEPENTINGAN AMERIKA SERIKAT DIBALIK AGRESI MILITER

KE AFGHANISTAN

Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Strata-1

Jurusan Hubungan Internasional

Oleh:

ABD HAYAT FARAIT Nim : 06260102

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS ILMU SOSIALDANILMU POLITIK

(2)

ii

LEMBARAN PENGESAHAN

Nama : Abd Hayat Farait NIM : 06260102

Jurusan : Hubungan Internasional Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : KEPENTINGAN AMERIKA SERIKAT DIBALIK AGRESI MILITER KE AFGHANISTAN

Telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan ILmu politik

Jurusan hubungan Internasional Dan dinyatakan LULUS

Pada hari : Jum'at Tanggal : 17

Tempat : Labotorium Hubungan Internasional

Mengesahkan, Dekan FISIP – UMM

Dr. Wahyudi M. Si

(3)

iii

LEMBARAN PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama : Abd hayat Farait NIM : 06260102

Jurusan : Hubungan Internasional Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

JudulSkripsi : KEPENTINGAN AMERIKA SERIKAT DIBALIK AGRESI MILITER KE AFGHANISTAN

Disetujui

DOSEN PEMBIMBING

Pembimbing I Pembimbing II

……… …………..

M. Qobidl ‘Ainul Arif, MA Amira Qori’ula, S.IP

Mengetahui

Dekan Ketua Jurusan FISIP UMM Hubungna Internasional

(4)

iv

PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Abd Hayat Farait Tempat, tanggal lahir : 10-05-1982 NIM : 06260102

Fakultas : Ilmu social dan Ilmu politik Jurusan : Hubungan Internasional

Menyatakan bahwa karya ilmiah (skripsi) dengan judul :

KEPENTINGAN AMERIKA SERIKAT DIBALIK AGRESI MILITER KE AFGHANISTAN

Adalah bukan karya tulis ilmiah (skripsi) orang lain, baik sebgaian ataupun seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Malang, 17 Desember 2010 Yang Menyatakan

(5)

v

Berita Acara Bimbingan Skripsi

Nama : Abd Hayat Farait NIM : 06260102

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan : Hubungan Internasional Pembimbing I : M. Qabild ‘Ainul Arif, MA Pembimbing II : Amaria Qori’ula, S.IP

Kronologi Bimbingan

Tanggal Paraf Pemb I Tanggal Paraf Pemb II Keterangan

2-5-2010 2-5-2010 Proposal Acc

24-7-2010 24-7-2010 Ujian Proposal

27-7-2010 2-8-2010 Bab I Acc

16-9-2010 23-9-2010 Bab II Acc

5-11-2010 13-11-2010 Bab III Acc

26-11-2010 4-12-2010 Bab IV Acc

17-12-2010 17-12-2010 Ujian Skripsi

(6)
(7)

vii

LEMBARAN PERSEMBAHAN

Seuntai Karya ini, aku persembahkan

Kepeda:

Bapakku H. Fauzi (almarhum) dan ibuku Hj. Rafika, atas setiap keringat dan tetesan

darah yang engkau korbankan serta sejuta harapan dan doa dalam mengiringi

kesuksesan.

Kakak-kakak tersayang, Darpati, Dirman, Iyang, Bong, Lutfa, Miek, Deng, Ijong,

Polack, dan adeku lila. Tampa kalian, diriku takkan bisa merasakan indahnya sebuah

persaudaraan.

Semua guru-guruku yang telah membimbingku dan dengan ikhlas memberikan imu

berharga serta manfaat bagiku.

Semua teman-teman Hubungan Internasional angkatan 2006 yang tidak mungkin

disebut satu persatu yang telah memberikan banyak hal bermanfaat pada diriku.

Semua teman-teman anak Bajoe yang tidak mungkin disebut satu persatu yang telah

(8)

viii ABSTRAKSI

Abd Hayat Farait, 2010, 06260102, Universitas Muhammadiyah Malang, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Hubungan Internasional, Membongkar Kepentingan Amerika Serikat Dibalik Agresi Militer Ke Afghanistan, Pembimbing I: M. Qobidl 'Ainul Arif, MA. Pembimbing II: Amaria Qori’ula. S.IP

Peristiwa 11 September 2001 yang lalu telah mendorong Amerika Serikat menggelar agresi militer ke Afghanistan 2001 yang lalu dengan alasan memerangi terorisme internasional. Semua itu tidak lepas dengan kepentingan nasional Amerika Serikat di wilayah Afghanistan, baik kepentingan yang jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk memudahkan memperoleh kepentingan nasional Amerika Serikat di Afghanistan, maka Amerika Serikat mengeluarkan sebuah kebijakan. Yaitu, sebuah kebijakan yang anti terorisme ke seluruh negara dengan cara mengkampanyekan keseluruh pemimpin dunia, agar mendapat dukungan, sehingga dengan demikian Amerika Serikat dengan mudah mendapatkan kepetingan nasionalnya di Afghanistan.

Berdasarkan pemikiran-pemikiran diatas atau latar belangkang, maka peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan diskriptif untuk mendapatkan hasil yang sempurna. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepentingan nasional Amerika Serikat di Afghanistan. Yaitu, kepentingan ekonomi-politik. Adapun kepentingan ekonomi Amerika Serikat di Afghanistan adalah kepentingan minyak, sementara kepentingan politiknya adalah berkaitan dengan kepentingan geopolitik dan geostrategic negara Paman Sam.

kata kunci: Kepentingan nasional, kebijaka luar negeri dan geopolitik kawasan.

Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

(9)

ix

Abstract

Abd Hayat Farit, 2010, 06260102, Muhammadiyah University of Malang, Faculty of Social and Political Science, International Relations, United States Interests Behind Dismantle the Military Aggression to Afghanistan, Supervising I: M. 'Ainul Qobidl Arif, MA. Supervising II: Amaria Qori'ula, S.IP.

11 September 2001 who then has driven the United States held a military aggression into Afghanistan past 2001, with reason to combat international terrorism. All of that is related to U.S. national interests in the territory of Afghanistan, both short-term interests and long term. To facilitate obtaining the United States national interests in Afghanistan, the United States issued a policy. Namely, an anti-terrorism policy to the entire country by campaigning throughout the world leader, in order to get support, and thus the United States to easily get national interests in Afghanistan.

Based on the above ideas or background, the researchers used qualitative research methods with descriptive approach to get perfect results. The results of this study indicate that the national interests of the United States in Afghanistan. That is, political-economic interests. The economic interests of the United States in Afghanistan is in the interests of oil, while its political interests are related to the geopolitical and geostrategic interests of Uncle Sam' country.

Keywords: National interests, foreign policy and geo-political consideration.

Approved by:

Supervising I Supervising II

(10)

x

KATA PENGANTAR Bismillahirrrahmanirrahim.

Deangan memanjatkan syukur kehadirat Allah SWT, atas Rahmat, Taufiq, Hidayah dan inayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik. Sholawat dan salam semoga tetap tercurah dan terlimpah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya dan seluruh umat dan pengikutnya semoga tetap dalam iman dan Ialam.

Dalam menyelesaikan Skripsi ini, banyak pihak yang terlibat dan berjasa untuk turut memperlancar proses penyelesaian Skripsi ini, baik berupa bantuan moril maupun materil, oleh karena itu kami sampaikan banyak-banyak terima kasih kepada:

1. Ibu Dyah Estu Kurniawati, M.Si selaku Ketua jurusan Hubungan Internasional.

2. Bapak M. Qabidl Ainul Arif, MA selaku Dosen Pembimbing. 3. Ibu Amaria Qori ‘ula, S.IP selaku Dosen Pembimbing. 4. Bapak & Ibu Dosen Hubungna Internasional.

5. Keluarga Besar di Sapeken

Harapan penulis semoga kebaikan mereka diterima disisi Allah SWT, sebagia amal sholeh.

Meski penulis telah berusaha untuk menyelesaikan Skripsi dengan sebaik-baiknya, namun penulis menyadari sepenuhnya, bahwa Skripsi ini tetap saja jauh dari kesempurnaan

Akhirnya, penulis berharap mudah-mudahan Skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini terutama para pembaca.

Malang, 17 Desember 2010

Penulis,

(11)

xi DAFTAR ISI

Lembar Cover/ Sampul Dalam………...………...i

Lembar Pengesahan……….………...ii

Lembaran Persetujuan...iii

Pernyataan Orisinalitas...iv

Berita Acara Bimbingan Skripsi……….v

Ungkapan Pribadi / Motto………..………..vi

Lembaran Persembahan...vii

Abstaraksi………..……….viii

Kata Pengantar……….………...x

Daftar Isi……….……….xii

Daftar Gambar, Tabel dan Grafik………..……….xiv

Daftar Lampiran……….………..xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang………..………1

1.2. Rumusan Masalah………..………...6

1.3. Studi Terdahulu……….…… ………..6

1.4. Kerangka Pemikiran………...…………...8

1.5.Metode Penelitian………...…………..13

BABII LATAR BELAKANG SERANGAN AMERIKA SERIKAT (AS) KE AFGHANISTAN 2.1. Perubahan Kebijakan AS Pasca 11 September………..……….16

2.2. Kebijakan AS pasca Serangan 11 September 2001………..……..21

(12)

xii

BAB II DISKRIPSI KEPENTINGAN AS DALAM OPERASIONAL MILITER KE AFGHANISTAN

3.1. Kepentingan Ekonomi : Minyak……….……...34 3.2. Kepentingan Politik : Kepentingan Geopoloti dan Geostrategis………..55

BAB IV PENUTUP

1.4.Kesimpulan……….;………71 4.2.Saran-Saran………72

(13)

xiii

DAFTAR GRAFIK, GAMBAR DAN TABEL

1. Produk Minyak dan Populasi Dunia……….….41

2. Produk Total Minyak Dunia………..…42

3. Konsumsi Dunia………....42

4. Minyak AS, Konsumen, Produksi dan Impor……….,.…....43

5. 10 Negara Pengguna Migas Terbesar Dunia………...44

6. Permintaan Energi Dunia 2003, 2015, dan 2030……….…..45

7. Cadangan Migas di Tiga Negara Eks Uni Soviet………..…47

8. Cadangan Terbukti Minyak Dunia Akhi 2007………..…48

9. Peta Rute Pipa Minyak Asia Tengah………...52

10.Peta Rute Pipa minyak Asia Tengah Melewati Wilayah Afghanistan..53

(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Peta Afghanistan

2. Penempatan Militer As di Pusat-Pusat Minyak Dunia

(15)

xv

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Perwita, Anak Agung Bayu. 2006. Pengantar Hubungan Internasional. Bandung: Remaja

Rodakarya

Clarke, Richar. 2004. Menggempur Semua Musuh di Balik Perang Amerika Melawan

Teroris. Jakarta: Shergy Publising

Gooman, Amy. 2005. Perang Demi Uang; kebusukan Media, Politikus dan Pembisnis Perang:

Profetik.

D, Gray Jerry. 2004. Fakta Sebenarnya Tragedi 11 September. Jakarta: Shergy.

Mahally, Abdul Halim. 2005. Menjarah Negeri Muslim Menguak Agenda AS Di Balik Invasi

ke Iraq dan Afghanistan.Bekasi: Firma Rodheta.

Yulius, Hermawan P. 2007. Transformasi Dalam Studi Hubungan Internasional; Aktor, Isu &

Metodolog, Yogyakarta: Graha Ilmu.

Huntington, Samuel P. 2005. Benturan Peradaban dan Masa Depan Politik Dunia.

Yogyakarta: CV Qalam.

Jamadu, Aleksius. 2008. Politik Global dalam Teori dan Peraktek.Yogyakarta: Graha Ilmu.

J.K, Holsti. 1988. Politik Internasional; Kerangka Untuk Analisis. Jakarta: Erlangga.

Moleong, lexy J. 2020. Metodologi Penelitian kualitatif, Bandung, Remaja Rodakarya

Miles dan Huberman. 1992. Analisis Data kualitatif, Jakarta, UI Press

Mas'ued, Mohtar. 1990. Ilmu Hubungan Internasional; Disiplin dan Metodologi, Jakarta:

(16)

xvi

Nelson, Jack & Pallmayer. 2007. Is Region KillingUs; Membongkar Akan Kekerasan Dalam

Bible & Quran. Yogyakarta: Pustaka kahfi.

Nawawi, Handari. 1993. Metodologi penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta, UGM Press

Nurdi, Herry. 2006. Lobi Zionis &Rezin Bush;Teroris Teriak Teroris.Bandung: Hikmah

Populer.

Sabrini, Tabrani. 2002. Menggugat terorisme. Jakarta: Karsa Rezeki.

Syeirat, M Kholid. 2009. Di Bawah Bendera Asing Liberalisasi Indusrti Migas di Indonesia.

Jakarta:LP3ES.

Tim Redaksi HOT COPY. 2002. Dibalik Perseteruan AS VS Taliban.Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama.

Tood, Emmanuel. 2002. Menjelang Keruntuhan Amerika. Bumi Pustaka.

Widada, RH. 2007. Bush & Hilter; Algojo Paling Mematikan di Abad Modern. Yogyakarta:

Bentang Pustaka.

Stephen, Wall G. 2005(ed). Amerika dan Dunia, Jakarta,Yayasan Obor Indonesia

Internet:

Fight War not Wars, Ariwibowo Sangkoyoa.

http://www.barisanjihad. 17 Mei 2010.

Konspirasi IMF atas Pembentukan New Wolrd Order,

http://www.net/news. 17 Mei 2010.

(17)

xvii

http://www.radarlampung.coid/web/opini/21550html. 6 Oktober 2010.

International anti aggression, terror and plunder imperialism day

.

http://www.fmn.isgreat.org/articles_6_perjanjian-agresi-perampokan-dan-penjarahan-adalah-jalan-imperalis-menyelamatkan-hidupnya.html.6 Oktober 2010.

Pangkalan Militer Amerika Menuai Musuh.

http://www.suaramerdeka.com/V1/php/read/cetak/2010/04/27/107235/pangkalan

militer-amerika-menuai-musuh-baruHT Pakistan. 10 Oktober 2010.

Perang Amerika Serikat di Afghanistan.

http://www.madrasawan.com/2010/10/perang-amerika-serikat afghanistan.html. 20 Juni 2010

Teroris Tampa AS, Amran Nasition.

http://www.al-hidayatullah.com/kolom/sudut pandang/9131-2009-20-13-50-42. 6

Oktober 2010.

Barrack Obama Banting Setir di Irak, Admin.

http://www.al-hidayatullah.com.cc/2009-09-13-archive.html. 6 Oktober 2010.

http://www.citypaper.net.pipeline. 28 Juli 2010.

Strategi Obama Untuk Afghanistan.

http://www.mwn.nl/bahasa-indonesia/articles/startegi-obama-untuk-afganistan. 6

Oktober 2010.

Merunut Jejak 11 September.

http://www.abatasya.net. 20 juni 2010

AS Military Ring Diantara Dua Samudra.

(18)

xviii

Sayidiman Suryohadiprojo. http://www/ SayidimanSuryohadiprojo.com/4 p=1197. 17 Juli

2010.

http://www.docstot.com/dosc/222262202/hasil-skripsi. 28 Oktober 2010.

Kekalahan Amerika di Afghanistan.

http://www.mmjabetabel.com/2010/03/kekalahan-amerika-untuk afghanistan-pasti. 10 Oktober 2010.

AS dan Kepentingan.

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/opini/iran/as-dan- kepentingan. 19 Juli

2010.

Searang Militer Pakistan Sulit Dilepas dari Kepentingan AS.

http://www.myquran.com/foroo/archive/index/php/t-925. 6 Oktober 2010.

Majalah:

Panji, no 26 th V, 17 Oktober 2001.

(19)
(20)

BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar belakang Masalah

Kekerasan yang melanda berbagai tempat di bumi ini, yang dengan diiringi

kehilangan harta bahkan terkadang nyawa, kerap disebabkan oleh aksi-aksi terorisme.

Seperti halnya, peristiwa peledakan gedung kembar pada tanggal 11 September 2001

lalu1. Peristiwa penyerangan pada 11 September yang telah mempermalukan Amerika

Serikat setelah kedua simbol kedigdayaan yang merupakan kebaggaan masyarakat

Amerika Serikat, yaitu World Trade Center (WTC) di New York dan gedung pertahanan Amerika Serikat, Pentagon di Washington DC diratakan dengan tanah

oleh teroris disaat Amerika Serikat mendeklarasikan dirinya sebagai negara

satu-satunya di dunia ini yang mampu mengontrol dunia atau kerap kali dijuluki ‘polisi

dunia’, karena kemampuan militer dan ekonominya melebihi negara lain pada saat ini.

Serangan 11 September yang mengejutkan dunia ini dilakukan oleh jaringan

teroris. Para pembajak hanya menggunakan peranti yang cukup sederhana. Begitu

juga gedung pentagon dilindungi dengan sistem keamanan yang super canggih yang tidak mungkin kebobolan2. Jika melihat dari prosedur standar sistem keamanan udara

AS yang begitu ketat, kalau ada pesawat keluar dari jalur, maka jet-jet pesawat

tempur AS secara otomatis melakukan penyergapan. Akan tetapi, hal itu tidak terjadi.

Hal ini menunjukkan adanya sebuah rekayasa yang begitu rapi dari orang-orang Invansi ke Iraq dan Afghanistan, Bekasi: Firma Rodheta, hal:v

(21)

”hawkish” di bawah pimpinan Paul Wolfowitz di Departemen Pertahanan AS yang

bekerja sama erat dengan dinas rahasia Israel Mossad3.

Peristiwa 11 September 2001, beberapa teroris telah berhasil membajak

pesawat komersial ditabrakkan ke gedung World Trade Center (WTC) dan ke gedung Pentagon. Hanya dalam waktu yang sangat relatif singkat para pejabat AS menuding

Osama Bin Laden sebagai otak utama dari serangan tersebut4. Meskipun data-data

yang disodorkan oleh Presiden Bush kurang valid. Bush tetap bersikeras menuduh

bahwa yang melakukan adalah Al-Qaedah pimpinan Bin Laden yang berbasis di

Afghanistan.

Semua ini berhubungan dengan ladang minyak yang dimiliki Asia Tengah

dan pemasangan pipa migas yang melewati wilyah Afghanistan. Para pengusaha

minyak AS telah merancang skenario ini5 Letak geografis Afghanistan dinilai penting

karena negeri itu dapat menyalurkan kekayaan alam negara-negara Asia Tengah,

terutama minyaknya ke pasar dunia melewati Pakistan.

Kebutuhan Amerika Serikat akan minyak sangatlah vital melihat cadangan

minyak mulai menipis apalagi minyak yang ada di Arab Saudi dan negara–negara

Teluk yang sampai saat sekarang menjadi pemasok utama bagi Amerika Serikat

sementara negara–negara besar lainnya sangat bergantung pada minyak yang ada di

Timur Tengah. Selain itu juga untuk mengantisipasi lonjakan harga minyak yang bisa

naik kapan saja. Seperti saat invansi Irak ke Kuwait menjadikan pemerintahan

Amerika Serikat berambisi mencari alternatif cadangan minyak guna memenuhi

kebutuhan dalam negerinya mengingat negara-negara industri seperti Eropa, Jepang,

China dan India juga sangat membutuhkan.

3 Http://www.barisan jihad.com, 17 mei 2010

4 Tabrani Sabiri, 2002, Menggugat Terorisme, Jakarta, Karsa Rezeki, hal: 45

5

(22)

Menurut Daniel Yergin, pada tahun 2010 India dan China akan menjadi

pengkonsumsi energi terbesar di dunia. Pada tahun 2010, China akan mengimpor

minyak sebanyak 3 juta barel per hari walaupun pada tahun 1996, ia hanya

membutuhkan impor minyak sebesar 0,5 juta barel per hari. Sedangkan naiknya

permintaan dunia terhadap minyak pada tahun 2020, separuh dari India dan China

membutuhkan minyak. Yergin pun mengajukan pertanyaan “Dari mana minyak itu

akan diperoleh”? pertanyaan Yergin tersebut akan terjawab bahwa candangan minyak

selain di Timur Tengah, Asia Tengah pun tidak kalah banyak cadangan minyaknya6.

Penguasaan minyak yang ada di kawasan Asia Tengah akan sangat membantu

dalam beberapa hal, jika persedian minyak yang ada di Timur Tengah menipis

sementara pemintaan akan minyak dari negara-negara besar meningkat maka harga

minyak akan melonjak, selain itu ketergantungan akan minyak di Timur Tengah akan

berkurang.

Pemerintah Amerika Serikat sangatlah berambisi menguasai ladang minyak

yang berada di wilayah Asia Tengah sejak perang Uni Soviet –Afghanistan

(1979-1987) melalui kawasan Afghanistan tetapi keinginan itu tertunda karena harus

membantu mengusir tentara Uni Soviet. Keinginan itu tidak pernah surut hingga

terjadi peristiwa 11 September 2001 lalu.

Ambisi Amerika Serikat mendapat cadangan minyak di wilayah Asia Tengah

dengan pemasangan pipa Migas melalui Afghanistan. Pemerintah Amerika Serikat

harus mengorbankan nyawa rakyat sipil Afghanistan dengan menyerang negara

tersebut dengan alasan memerangi terorisme internasional atas peristiwa penyerangan

11 September 2001, karena Afghanistan dinilai menyembunyikan teroris nomor satu

6

(23)

yang dicari-cari Amerika Serikat yaitu Osama bin Laden dan para petinggi al-Qaedah

sebagai aktor dan sekaligus sebagai pendana dari aksi terror di New York.

Bagi Amerika Serikat sangatlah mudah menangkap Bin Laden dengan

kemampuan FBI dan CIA ditambah lagi dukungan dari negara-negara NATO yang

rata-rata mempunyai kemampuan intelijen, kalau memang Amerika Serikat benar–

benar berniat ingin menangkap Bin Laden dan menghentikan aksi–aksi teror

Al-Qaedah. Sampai sekarang aksi teror Al-Qaedah masih terjadi di Aghanistan dan di

Pakistan pada hal tentara Amerika Serikat sudah menduduki Afghanistan sejak di

gulingkannya rezim Taliban.

Di awal tahun 2001, negosiasi antara pemerintah Amerika Serikat dan Taliban

gagal. Dick Cheney, seorang pengusaha industri minyak Amerika Serikat, berusaha

melobi, bahkan memaksa dan pada akhirnya menuntut agar rezim Taliban menerima

ide tentang pemasangan jalur pipa minyak yang dikontrol oleh kepentingan bisnis

minyak Amerika Serikat akan dibangun segera melalui Afghanistan menuju ladang

minyak ke Asia Tengah. Saat Taliban menolak hal tersebut, Departemen Pertahanan

Amerika Serikat menyusun rencana untuk menggantikan pemerintah Taliban dengan

pemerintah yang pro-Washington7

Jika Amerika Serikat menyerang Afghanistan dengan alasan kegagalan

George W. Bush membujuk pemerintah Taliban dalam menggunakan wilayah

Afghanistan sebagai rute pipa migas untuk menyalurkan keluar laut Arab. Hal ini

akan sangat ditentang oleh masyarakat Amerika Serikat sendiri, masyarakat

internasional bahkan DK PBB pun tidak akan merestui keinginan negara super power itu. Maka, pemerintah Bush berbohong di hadapan para pemimpin dunia bahwa agresi

militer ke Afghanistan adalah untuk memerangi terorisme atau ingin menangkap Bin

7

(24)

Laden supaya diterima oleh semua pemimpin negara bangsa dunia dan mendapat

dukungan sepenuhnya dari DK PBB. Mengingat persoalan teroris bukan hanya

persoalan Amerika Serikat saja, tapi juga persoalan semua negara di dunia.

Agresi militer Amerika Serikat pasca 11 September ke Afghanistan dengan dalih

memburu teroris internasional hanyalah kebohongan besar Bush demi mencapai

ambisius Bush dengan orang-orang di sekitarnya guna mendapat keuntungan besar

dari perang Afghanistan terutama perusahaan-perusahaan besar minyak Amerika

Serikat. Seperti Unocal, Total, Pennzoil, Amoco, Chevron dan Exxon.

Berdasarkan analisis permulaan yang penulis lakukan, tampak bahwa potensi

minyak di Afghanistan dan Asia Tengah. Apakah benar kepentingan AS hanya untuk

minyak?. Apakah kebutuhan minyak satu-satunya penjelasan invansi AS ke

Afghanistan, atau ada kepentingan lain seperti kepentingan politik dan membangun

Pangkalan Militer?. Untuk itu, peneliti tertarik untuk mengetahui kepentingan

sebenarnya dibalik invansi AS.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah dalam hal ini adalah "Apa

kepentingan Amerika Serikat dibalik agresi militernya ke Afghanistan?”

1.3. Tujuan Penelitian

Dalam pembahasan penelitian ini, tujuan yang ingin di capai adalah untuk

mengetahui apa kepentingan dibalik agresi militer AS ke Afghanistan.

(25)

Penelitian terdahulu sebagai pertimbangan dalam penulisan ini, yang berkaitan

dengan kepentingan Amerika Serikat di balik invansinya ke Afghanistan, yaitu

penelitian yang dilakukan oleh Abdul Halim Mahally pada tahun 2005, "Menjarah

Negeri Muslim Menguak Agenda Besar AS Dibalik Invansi ke Iraq dan

Afghanistan"8. Penelitian ini menjelaskan apakah sebenarnya tujuan Amerika Serikat

menggempur Afghanistan? Amerika Serikat memburu pelaku peristiwa penyerang ke

WTC, ingin menghabisi jaringan terorisme dengan mengomandangkan perang

melawan jaringan teroris internasional. Ataukah ada agenda besar AS di balik

penyerang ke Afghanistan? atau AS sesungguhnya ingin menguasai minyak di

wilayah Asia Tengah dengan menggunakan kawasan Afghanistan sebagai jalur pipa

migas karena dianggap paling strategis letak geografisnya ketimbang kawasan lainnya

untuk menyalurkan minyak ke luar.

Dari peneilitian tersebut di peroleh hasil bahwa perang melawan terorisme

internasional pasca terjadinya peristiwa penyerangan 11 September yang

dikampanyekan Bush ke dunia internasional hanyalah kebohongan besar. Tujuan

utama pemerintahan Amerika Serikat di bawah presiden Bush adalah menguasai

minyak di Asia Tengah, sehingga Bush melakukan berbagai cara guna mendapatkan

akses pemasangan pipa migas di Afghanistan. Hal itu dilakukan untuk mengurangi

ketergantungan ke satu negara, yaitu di Timur Tengah. Sehingga Amerika Serikat

harus menengok ke Wilyah Asia Tengah yang mempunyai cadangan minyak yang

tidak kalah banyaknya dengan negara Timur Tengah.

Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh kelompok HOT COPY dalam buku

”Di Balik Perseturuan AS vs Taliban; Perang Afghanistan9 Penelitian ini

(26)

menjelaskan bahwa perseturuan AS dengan Taliban karena Taliban dinilai telah

melanggar janjinya pada Amerika Serikat untuk bekerja sama dengan perusahaan

minyak UNOCAL millik AS dalam proyek pemasangan pipa migas di Afghanistan.

Dalam perkembangannya, malah Taliban memberikan proyek kepada perusahaan

BRIDAL, perusahaan Argentina yang menjadi pesaing UNOCAL.

Dari penelitian tersebut diperoleh gambaran bahwa penyerangan ke

Afghanistan oleh Amerika Serikat setelah terjadinya peristiwa penyerangan ke WTC

bukan hanya persoalan menangkap Osama Bin Laden atau perang melawan teroris ini,

tapi banyak kepentingan Amerika Serikat di Afghanistan atau sering di sebut konflik

multi kepentingan.

Penelitian yang berjudul “kepentingan Amerika Serikat Dibalik Agresi

Militer ke Afghanistan”, penelitian ini memiliki perbedaan dengan peneliti

sebelumnya. Peneliti sebelumnya yang hanya melihat pada satu faktor yaitu pada

kebutuhan AS akan minyak di kawasan Asia Tengah. Sementara penelitian yang

peneliti analisis tidak hanya pada satu faktor pada minyak saja. Karena bagi peneliti

faktor kebutuhan akan minyak tidaklah dapat dijadikan sebagai satu-satunya

penjelasan dibalik agresi militer AS ke Afghanistan. Faktor kepentingan politik yang

berkaitan dengan kepentingan geopolitik dan geostrategis merupakan hal yang

terpenting dari motivasi AS melancarkan agresi militernya ke Afghanistan.

.

1.5. Kerangka Pemikiran

(27)

melibatkan studi politik internasional dan domestik yang menyangkut hubungan

internasional dan kebijakan publik.10

Konsep kebijakan luar negeri (Foreign policy) Menurut Mark R. Amstutz adalah kebijakan luar negeri sebagai explicit and implicit action of governmental officials designed to promote national interest beyond a country’s territorial boundaries.11 Secara eksplisit dan implisit kebijakan luar negeri adalah tindakan pemerintah ditujukan pada pencapaian kepentingan nasional yang melewati batas

wilayah suatu negara. Dalam definisi ini ada tiga tekanan utama yaitu tindakan atau

kebijakan pemerintah, pencapaian kepentingan nasional dan jangkauan kebijakan luar

negeri yang melewati batas kewilayahaan suatu negara.12

Sementara menurut Howard Lentner pengertian kebijakan luar negeri harus

mencakup tiga elemen dasar dari setiap kebijakan: penentuan tujuan yang hendak

dicapai (selection of objectives), pengerahan sumber daya atau instrumen mencapai tujuan tersebut (mobilization of means) dan pelaksanaan (implementation) dari kebijakan yang terdiri dari rangkaian tindakan secara aktual menggunakan

sumberdaya yang sudah ditetapkan.13

Dengan demikian esensi dari kebijakan luar negeri merupakan rencana dan

kebijakan–kebijakan yang ditujukan kepada tujuan yang satu yakni perwujudan

kepentingan nasional mempertahankan kelangsungan hidup suatu negara sehingga

setiap pengambilan kebijakan luar negeri suatu negara selalu mendasarkan pada

(28)

1.5. 2. Kepentingan nasional (National Interest)

Konsep kepentingan nasional sangat penting untuk menjelaskan suatu negara

dalam merumuskan kebijakan luar negeri. Kepentingan nasional suatu negara secara

khas merupakan unsur-unsur yang membentuk kebutuhan negara yang paling vital,

seperti pertahanan, keamanan, militer, dan kesejahteraan ekonomi.15

Menurut K.J. Holsti kepentingan nasional diidentifikasi dalam tiga klasifikasi.

Pertama, kepentingan dan nilai inti. Kepentingan dan nilai inti merupaka tujuan

jangka pendek, karena tujuan ini jelas tak dapat dicapai apabila unit politik yang

mengejarnya tidak mempertahankan eksistensinya. Kedua, tujuan jangka menengah.

Dalam tujuan ini dibagi dalam tiga tipe, (1) mencakup usaha pemerintah memenuhi

tuntutan dan kebutuhan perbaikan ekonomi melalui tindakan internasional, (2)

meningkatkan prestise negara dalam sistem itu. Prestise negara diukur dengan tingkat

perkembangan industri dan keterampilan serta teknologinya; dan (3) mencakup

perluasan diri dan imperalisme, dalam memcari keuntungan termasuk akses bahan

mentah yang tidak dapat mereka peroleh melalui perdagangan atau diplomasi. Ketiga

tujuan jangka panjang. Dalam tujuan ini, impian dan pandangan tentang ideologi

terakhir sistem internasional yang mengatur hubungan dalam sistem tersebut. 16

Munurut Miroslav Nincic kepentingan nasional ada tiga kreteria atau yang

disebut asumsi dasar yang harus di penuhi dalam mendefinisikan kepentingan

nasional. Pertama, kepentingan itu harus bersifat vital sehingga pencapaiannya

menjadi proritas utama pemerintah dan masyarakat. Kedua, kepentingan tersebut

harus berkaitan dengan lingkungan internasional. Artinya, pencapaian kepentingan

nasional dipengaruhi oleh lingkungan internasional. Ketiga, kepentingan nasional

15

Anak Banyu Perwita, 2006, Pengantar Hubungan Internasional, Bandung, Remaja Rodakarya hal: 35

16

(29)

harus melampaui kepentingan yang bersifat partikulastik dari induvidu, kelompok,

atau lembaga pemerintah sehingga menjadi kepedulian masyarakat keseluruhan17

Konsep kepentingan nasional diatas dapat digambarkan bahwa kepentingan

nasional harus yang bersifat kepentingan inti dan vital. Umumnya berkaitan dengan

hajat orang banyak sehingga suatu negara berusaha untuk mendapatkan kepentingan

nasionalnya dengan berbagia cara, bahkan negara tersebut akan melakukan tindakan

agresi militer demi mempertahankanya. AS mengangap kawasan Asia Tengah sebagai

kepentingan, karena dalam pandangan AS kawasan tersebut dikemudian hari dapat

menguntungkan AS dalam percaturan politik internasional.

1.5. 3. Geopolitik Kawasan (geo-political Consideration)

Konsep geopolitik merupakan konsep yang melihat hubungan antara kondisi

bumi (wilayah), institusi politik dan kebijakan sebuah negara. Geopolitik adalah

sebuah studi geografi yang dikaitkan dengan kondisi kebijakan luar negeri sebuah

negara dan fenomena politik dengan asumsi bahwa kekuaatan sebuah negara

bergantung pada wilayahnya, penduduknya, pemerintahannya, ekonominya, dan

budayanya. Fokus utama konsep geopoltik berhubungan dengan korelasi antara

kekuatan dalam bidang politik, identifikasi wilayah inti dari persfektif internasional,

dan hubungan antar kapabilitas laut dan darat yang dimiliki18

Menurut Mackinder, salah seorang pencetus teori geopolitik asal Inggris,

menyebut bahwa Asia Tengah dan laut Kaspian adalah wilayah yang sangat

geostrategis. kemudian Mackinder mengatakan dengan teori heartland, yaitu sebuah kawasan yang terletak di pusat World Island yang meliputi Eropa Timur dan Asia Tengah (bekas kawasan imperium Rusia). Kawasan jantung dunia (heartland) memiliki sumber daya alam dan meneral berlimpah. Siapa pun yang dapat menguasai

17

Aleksius Jamadu,2008, politik Global dalam teori dan Peraktek, Yogyakarta. Graha Ilmu

18

(30)

heartland, dia akan menguasai World Island. Siapa pun yang menguasai World Island, dia akan menguasai lebih dari 50 persen sumber kekayaan dunia dan memimpin pertaruhan dalam membangun “imperium global”19

Ide dasar dari konsep geopolitik adalah bahwa geografi suatu wilayah akan

sangat menentukan arah pergerakan politik internasionalnya yang dibentuk oleh posisi

geografisnya. Sehingga negara tersebut mampu melakukan bargainining position terhadap negara lain. Misalnya AS mengangap bahwa wilayah Afghanistan

mempunyai posisi yang sangat startegis di kawasan Asia Tengah dikemudian hari.

1.6. Metode Penelitian

Peneliti harus dilaksanakan secara sistematik, teratur dan tertip. Hal ini berarti

prosesnya harus pula mengikuti prosedur atau metode yang paling sesuai dengan

masalah yang sedang akan dibahas dalam karya ilmiah. Prosedur atau metode dan

teknik penelitian tersebut dalam kenyataanya adalah merupakan pola yang berfungsi

untuk mengarahkan proses berfikir agar penelitian menghasilkan kebenaran yang

obyektif20.

1.6.1. Tipe Penelitian

Penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Menurut

Bogman dan Taylor mendefinisikan kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis21.

1.6.2. Tingkat Analisa

Tingkat analisa ini menggunakan tingkat analisa negara-bangsa. Menurut

Mohtar Mas'oed tingkat analisa negara-bangsa adalah analisa yang menekankan

tingkat ini berasumsi bahwa semua pembuat keputusan, dimana pun berada, pada

Handari Nawawi, 1993, Metodologi Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta, UGM Press 21

(31)

dasarnya berperilaku sama apabila menghadapi situasi yang sama, karena analisa

menekankan perbedaan anatara prilaku kelompok pemebuat keputusan di suatu

negara dengan sekelompok lain di negara lain dianggap akan sia-sia22

1.6.3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kajian pustaka, yaitu

menggunakan data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan

bahan-bahan emperis seperti literatur-literatur, berbagai artikel dan internet yang

mempunyai hubungan dengan permasalahan yang akan dibahas dalam karya ilmiah

oleh penulis.

1.6.4. Teknik Analisa Data

Penulisan karya ilmiah ini, penulis menggunakan teknik analisa data yang digunakan adalah kualitatif menurut Miles dan Huberman adalah kegiatan analisa dalam penelitian kualitatif terdiri dari tiga alur yaitu (1) reduksi data; (2) penyajian data; (3) verifikasi data.

1. Reduksi Data

Reduksi data diartikan sebagai proses penelitian, pemusatan perhatian pada penyederhanaan dan trasnformasi. Dalam proses reduksi data yang dilakukan adalah membuat ringkasan.

2. Penyajian Data

Penyajian data sebagai sekumpulan imformasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan tindakan.

3. Verifikasi Data

Menarik kesimpulan merupakan langkah Akhir dalam kegiatan analisa data23

22

Mohtar Maso'ed, Ilmu Hubungan internasional; Disiplin dan Metodologi, Jakarta, LP3ES, hal: 41

23

(32)

1.7. Ruang Lingkup Penelitian

1.7.1 Batasan Waktu

Penelitian ini menggunakan selang waktu dari tahun 2001 – 2008. Pada pasca terjadinya peristiwa penyerangan 11 September 2001. Pasca kejadian 11 September 2001 – 2008 Amerika Serikat pada masa Bush melakukan agresi militer ke Afghanistan atas dasar kepentingan ekonomi dan politik.

1.7.2. Batasan Materi

Materi yang dibahas dalam penulisan penelitian ini memfokuskan untuk kepentingan AS dibalik agresi militer ke Afghanistan. Mengingat kawasan Asia Tengah yang berbatasan dengan Afghanistan kaya dengan minyak.

1.8. Sistematika Penulisan

Bab I adalah bagian pendahuluan, dijelaskan tentang pokok gagasan utama penelitian yaitu latar belakang masalah, penelitian terdahulu, kerangka konsep, metode penelitian dan sistematika penelitian.

Bab II membahas latar belakang serangan AS ke Afghanistan yang di dahului

dengan paparan dampak WTC terhadap AS, kebijakan yang diambil oleh AS dalam

merespon 11 September 2001 dan alasa-alasan formal yang digunakan oleh AS dalam

menginvansi Afghanistan.

Bab III adalah bab inti berisi analisa tentang deskripsi kepentingan AS dalam

operasional militer ke Afghanistan yang berisi narasi kepentingan ekonomi dan politik

AS di Afghanistan

(33)

Referensi

Dokumen terkait

Kehadiran Armada Militer Amerika Serikat Pada Sengketa Kepulauan Spratly Tahun 2011; Handhitya Yanuar Pamungkas, 070910101094; 2013: Jurusan Ilmu

Dengan kekuatan militer yang dimiliki Cina tersebut, Amerika Serikat khawatir Cina akan menggunakan kekuatan militernya untuk melakukan klaim tunggal terhadap Kepulaun

Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa strategi venezuela dalam menghadapi penempatan militer Amerika Serikat di Kolombia adalah dengan

Banyak yang berpendapat bahwa keterlibatan Amerika Serikat dalam konflik yang terjadi di wilayah Kosovo sebenarnya dikarenakan adanya kepentingan ekonomi dari

PERANAN AMERIKA SERIKAT DALAM OPERASI MILITER DI NORMANDIA 6 JUNI 1944 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu.. PERANAN AMERIKA SERIKAT

Pemerintah Kolombia menyediakan akses bagi militer Amerika Serikat ke pangkalan militer Kolombia, tetapi komando dan pengendalian, administrasi dan keamanan merupakan

Dengan demikian, penempatan pasukan militer Amerika Serikat di Darwin, Australia merupakan respon Amerika Serikat terhadap fenomena yang terjadi di Asia Pasifik

Dalam melihat hal itu Amerika Serikat melakukan bantuan luar yang dinamai Colombia Plan yang dimana bantuan ini berupa bantuan dana maupun berupa bantuan militer