• Tidak ada hasil yang ditemukan

MOTIF – MOTIF YANG MENDORONG AUDIENCE UNTUK MENONTON ACARA INI TALK SHOW DI NET TV (Studi pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MOTIF – MOTIF YANG MENDORONG AUDIENCE UNTUK MENONTON ACARA INI TALK SHOW DI NET TV (Studi pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

MOTIF – MOTIF YANG MENDORONG AUDIENCE UNTUK MENONTON ACARA INI TALK SHOW DI NET TV

(Studi pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

Oleh :

DWI SUJARWADI 08220220

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Televisi sebagai Medium Komunikasi Massa... 8

B. Format Acara Televisi ... 14

C. Program Acara Televisi... 15

D. Televisi sebagai Industri Hiburan ... 18

E. Program Talkshow di Televisi ... 21

F. Pemirsa Televisi Sebagai Audience ... 25

G. Motif Audience ... 29

H. Definisi Konseptual ... 33

I. Definisi Operasional... 34

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 37

B. Tipe Penelitian ... 37

C. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 37

D. Populasi Dan Sampel ... 37

E. Teknis Pengumpulan Data ... 38

(4)

G. Teknik Analisis Data ... 41

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum NET TV ... 42

B. Program acara NET. ... 44

C. Acara Ini Talk Show. ... 46

BAB V SAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Sajian Data ... 47

A.1. Identitas Responden ... 47

A.2. Jawaban Responden ... 49

B. Uji Instrumen Penelitian ... 72

C. Analisa Rata-rata (Mean) ... 75

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan ... 81

B. Saran ... 82

Daftar Pustaka ... 83

Lampiran 1. Kuesioner ...85

2. Tabulasi Skor Motif ... 89

3. Frequensi Table Surveillance...90

4. Frequensi Table Personal Identity...91

5. Frequensi Table Personal Relationship...92

6. Frequensi Table...93

7. Correlations Surveillance...95

8. Correlations Personal Identity...96

(5)

DAFTAR PUSTAKA

A.M., Sardiman, 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Baksin, Askurifai. 2003. Membuat Film Indie Itu Gampang. Bandung: Katarsis. Badjuri, Adi. 2010. Jurnalistik Televisi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Effendy, Onong Uchjana. 1993. Ilmu, Teori & Filsafat Komunikasi. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti

Hamidi. 2007. Metode Penelitian dan Teori Komunikasi. Malang: PT Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang.

______. 2010. Metode Penelitian dan Teori Komunikasi. Malang: UMM Pers Kriyantono, Rachmat, 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group

Kuswandi, Wawan. 1996. Komunikasi Massa Sebuah Analisis Media Televisi. Jakarta : Rhineka Cipta

McQuail, D. 1987. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Erlangga

_________. 2002. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Penerbit Erlangga. _________. 2011. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Salemba Humanika

Morissan, M.A. 2008. Manajemen Media Penyiaran: Strategi mengelola Radio dan Televisi. Jakarta: Kencana Prenada Media

Munardi, Yudi, 2008. Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada.

M. Nazir. 2005. Metodologi penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia

Naratama, 2004. Menjadi Sutradara Televisi Dengan Single dan Multi Camera. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Rakhmat, Jalaluddin, 2007. Metode Penelitian Komunikasi: Dilengkapi Dengan

Contoh Analistik Statistik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

(6)

Siregar, Sofyan . ( 2010) . Statistika Deskriptif untuk penelitian. Jakarta : Rajawali Pers

Sugiyono, (2008). Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Wazis, Kun . 2012. Media Massa dan Konstruksi Realitas. Yogyakarta: Aditya Media Publishing

Winarni. 2003. Komunikasi Massa suatu Pengantar. Malang : UMM Press.

Wahyudi, J.B. 1993. Jurnalistik Televisi tentang dan sekitar Siaran Berita TVRI. Alumni, Bandung

(7)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Saat ini komunikasi menjadi kebutuhan yang hakiki bagi umat manusia, dikatakan kebutuhan yang hakiki karena dalam kehidupan manusia komunikasi menjadi alat yang membantu dalam segala kegiatan yang ada. Perkembangan teknologi

yang sangat cepat pada teknologi komunikasi telah membawa sebuah implikasi perubahan sosial pada masyarakat. Kini media massa sebagai sarana komunikasi telah

menjadi hal dominan dalam kehidupan sosial masyarakat, media massa mampu menembus batas ruang dan waktu untuk memberi kebutuhan akan informasi bagi masyarakat global. Kekuatan media massa telah menjadi tambang informasi, hiburan

dan mata untuk melihat realitas dunia.

Sejalan dengan pertumbuhan tekhnologi komunikasi, media massa telah

tumbuh menjadi industri yang cukup vital bagi suatu Negara, salah satu ciri penting dalam era globalisasi saat ini adalah perkembangan komunikasi yang sangat cepat seperti bermunculannya parabola, internet teleconference dan lain-lain, yang

mengakibatkan hilangnya batas suatu Negara akibat jangkauan media yang tidak terbatas.Di Indonesia sendiri saat ini banyak bermunculan media cetak, stasiun televisi

dan radio yang semakin memudahkan masyarakat Indonesia untuk mendapatkan berbagai informasi.

Televisi sebagai media yang bukan hanya sekedar media penyampai pesan

(8)

2 komunikasi sebagai media penyiaran publik adalah mewadahi sebanyak mungkin

kebutuhan dan kepentingan pendengarnya. Ada tiga bentuk kebutuhan, yaitu informasi, pendidikan, dan hiburan. Hal ini sesuai dengan fungsi media massa untuk : (1)

menciptakan lapangan kerja, (2) alat kontrol, manajemen dan inovasi dalam masyarakat, (3)sebagai wahana pengembangan kebudayaan, nilai-nilai dan norma, (4) sebagai alat untuk menyuguhkan nilai-nilai dan penilaian normatif yang dibaurkan

dengan berita dan hiburan (McQuail, 2002: 3).

Seiring dengan bermunculannya televisi-televisi swasta diindonesia maka

lahirlah tradisi baru dalam pola hidup masyarakat kita. Munculnya media televisi dalam kehidupan manusia, menghasilkan suatu peradaban baru khususnya yang menyangkut

proses komunikasi juga melahirkan efek social yang syarat bermuatan nilai-nilai budaya manusia. Media televisi mengakibatkan munculnya istilah baru yang disebut “mass culture” manusia cenderung menjadi konsumen budaya massa melalui televisi

yang menghasilkan audio dan visual (Kuswandi, 1996, dalam kartanegara). Selain itu individu dihadapkan pada realitas sosial pada tayangan televisi.

Sebagai penyampai informasi, televisi merupakan bagian dari media massa

yang memiliki beberapa fungsi lainnya yaitu hiburan (entertaintment), pendidikan (education) dan persuasi (persuasion). Saat ini di Indonesia sudah terdapat lebih dari 10

stasiun televisi yang sudah mengudara baik nasional maupun lokal. Stasiun televisi nasional yang sudah mengudara antara lain SCTV (Surya Citra Televisi Indonesia), ANTV, RCTI (Rajawali Citra Televisi Indonesia), INDOSIAR, TRANS TV,

(9)

3 Semakin banyaknya persaingan media televisi di Indonesia, baik antara

televisi lokal maupun televisi internasional. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat membutuhkan media yang bisa memberikan informasi sekaligus hiburan yang

beragam. Bersamaan dengan perkembangan masyarakat saat ini khususnya dalam menyeleksi segala macam informasi, banyak media audio visual memilih untuk memberikan sebuah tayangan yang bersifat menghibur dari pada mendidik. Hal

tersebut selaraas dengan salah satu fungsi media televisi sebagai media hiburan. Sebagai media hiburan, televisi menyediakan hiburan untuk pengalihan perhatian dan

sarana relaksasi serta meredakan ketegangan-ketegangan sosial.

Banyaknya stasiun-stasiun televisi berarti juga banyak program acara televisi

yang ditayangkan di setiap stasiun-stasiun televisi. Persaingan tidak hanya terjadi pada stasiun-stasiun televisi saja. Konsumsi media saat ini sudah sangat diminati, karena masyarakat yang menjadi pemirsa televisi sangat membutuhkan informasi, pendidikan, dan hiburan. Karena hanya dengan duduk didepan sebuah “kotak hitam”, mereka sudah

mendapatkan apa yang mereka butuhkan tanpa harus mengeluarkan biaya lebih. Hiburan dan informasi dari bebagai daerah dan belahan dunia dapat disaksikan tanpa

harus beranjak dari depan televisi.

Sebagai media informasi dan hiburan stasiun televisi tertentu juga bersaing

untuk membuat sebuah program unggulan yang bisa menarik para pengiklan untuk memasangkan iklannya diprogram acara tersebut. Hiburan sepertinya menjadi sebuah program acara yang diminati untuk saat ini. Persaingan program acara hiburan televisi

sangat banyak sekali. Selain itu stasiun televisi juga harus dituntut untuk kreatif guna menghasilkan program acara hiburan yang diminati pemirsa atau penonton televisi.

(10)

4 dan pertunjukan. Program hiburan adalah segala bentuk siaran televisi yang bertujuan

untuk menghibur audiens atau penonton televisi (Morrisan, 2008: 213).

Media massa memahami betul bahwa informasi adalah roh dalam kehidupan

alam jurnalistik. Maka berbagai informasi baru, unik, actual, kontroversi, proximity, magnitude, dramatik, tokoh, eksklusif, dan mission akan senatiasa menjadi menu yang disuguhkan kepada khalayak. Karena dikemas dengan beragam kontruksi angle, massa

akhirnya tereduksi pemikirannya dan ketagihan akan informasi (Wazis, 2012 : 10) . Program informasi merupakan segala jenis siaran yang tujuannya untuk

memberikan informasi tambahan pengetahuan atau informasi kepada audiens (Morrisan, 2008: 208). Yang menjadi nilai jual dari program ini adalah menawarkan

sebuah informasi atau pengetahuan baru yang dibutuhkan penonton. Program informasi tidak hanya melalui program acara berita, dimana seorang presenter menyampaikan sebuah informasi. Acara talkshow (perbincangan) juga masuk dalam program

informasi. Talkshow menampilkan satu atau beberapa orang untuk membahas topik atau tema tertentu yang dipandu oleh pembawa acara (host) (Morrisan, 2008: 212). Tayangan program acara talkshow saat ini sangat banyak dan beragam disetiap stasiun

televisi, misalnya Bukan 4 mata, dan Hitam Putih di Trans 7, Kick Andi dan Mata Najwa di Metro Tv, Basa-Basi di Trans TvJakarta Lawyers Club dan Meja Bundar di

Tv One,Selamat Pagidi RCTI, Ini Talk Show di NET TV dan masih banyak lagi program acara talkshow yang lainnya. Tayangan talkshow juga mempunyai kemasan yang beragam, ada yang dikemas secara formal dan serius untuk membahas topik atau

tema yang memuat informasi sebuah peristiwa atau fenomena yang sedang hangat dibicarakan. Dikemas dengan obrolan ringan atau komedi disesuaikan dengan topik

(11)

5 Selain itu kebutuhan informasi dan pengetahuan juga menjadikan tumbuh

suburnya program acara talkshow di stasiun-stasiun televisi. Melihat peluang untuk menyajikan informasi dan pengetahuan yang lebih kepada masyarakat. NET TV

membuat sebuah tayangan talkshow ‘Ini talkshow’, yang ditayangkan setiap haripukul 19.30 WIB.‘Ini Talk Show’ merupakan program Talk show yang dikemas dengan

suasana santai, membahas isu-isu hangat yang ada di masyarakat dengan cara

sederhana. Di program ini juga memperlihatkan suasana rumah dan karakter-karakter yang ada di rumah tersebut.Dengan peran Sule sebagai Host, Andre Taulany sebagai

Consultant-Host, didukung oleh Yurike sebagai Mama Sule, Sas Widjanarko sebagai Om sele, Maya Septha sebagai asisten rumah tangga, Parto sebagai Security dan Haji

Bolot sebagai pak RT. Ada juga sosok Ujenk’ yang merupakan pemandu penonton, dimana tugas Ujenk’ adalah mengkomandoi penonton dalam membakar semangat

penonton dan juga mengkomentari Sule, Andre, maupun para bintang tamu.

‘Ini Talk Show’ adalah acara Talk show ber-genre komedi yang tayang pada jam prime time. ‘Ini Talk Show’ merupakan salah satu program unggulan di NET TV

yang terhitung pendatang baru, dan dikemas secara berbeda. Sehingga mampu mebuat

penonton merasa terbawa suasana di setiap tayang. Ada hal yang unik pada setiap tayangnya, bagi siapa yang mencela akan dikenakan sangsi dengan membayar 5 ribu

rupiah. Mungkin hal ini di maksudkan untuk meredam atau menghindari adanya celaan yang bisa merugikan orang lain.

‘Ini Talk Show’ diawal kemunculannya tidak ada pengiklan yang

mengiklankan produknya di sela acara. Namun belakangan ini sudah banyak iklan-iklan yang masuk. Itu membuktikan bahwasannya program acara ini sudah mempunyai

(12)

6 Responden dalam penelitian ini yaitu mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan

2011 Universitas Muhammadiyah Malang. Hal ini ditujukan karena mahasiswa Ilmu komunikasi angkatan 2011 telah menemuh mata kuliah praktikum Audio Visual, yang

sudah mempraktekkan produksi acara televisi. sehingga menarik untuk di telititi dengan latar belakang jurusan dan mata kuliah yang telah mereka peroleh.

Dengan melakukan penelitian ini untuk mengetahui motif-motif apa saja yang mendorong khalayak menonton acara ‘Ini Talk Show’ di NET. Dimana dalam

pengujian ini akan didapatkan beberapa hasil khususnya yang berkaitan dengan tingkat

perhatian penonton pada acara tersebut dan seberapa sering acara tersebut ditonton oleh khalayak serta bagaimana acara tersebut mampu memenuhi kebutuhan khalayak.

Penelitian ini juga dapat digunakan sebagai bahan evaluasi bagi seorang produser atas keberhasilan acara tersebut. Karena program tersebut saat ini sangat fenomenal.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada penelitian ini yaitu, apa saja yang mendorong Audience untuk menonton

acara ini Talk show di NET TV ?

C. Tujuan Penelitian

(13)

7 D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan kepada

mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi agar mengetahui motif yang mendorong mereka dalam mengkonsumsi sebuah tayangan agar dapat dijadikan sebagai sebuah pengetahuan. Serta membantu meningkatkan kesadaran tentang

pemaknaan dibalik suatu tayangan.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini sangat diharapkan dapat memberikan masukan kepada audience dalam memaknai dan memahami motif yang mendorong mereka

Referensi

Dokumen terkait

bertugas di Polsek wilayah Polres Purbalingga yang berusia madya akan. banyak menentukan terhadap kualitas perilaku yang

Secara keseluruhan pengaruh komposisi campuran biosolar dan minyak jelantah terhadap kualitas batubara hasil proses upgrading ialah bertambahnya zat terbang

Metode pendekatan penelitian ini menggunakan survey descriptive dan survey explanatory kuantitatif dan tekhnik analisis yang digunakan yaitu analisis jalur (path analysis)

Hal ini berarti setiap butir pernyataan dari variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel (andal) atau dapat dikatakan bahwa instrumen penelitian

Pada tahap ini peneliti telah melakukan proses redisain karakter wayang kulit yang telah ada dengan menggunakan studi eksisting dan keyword sebagai acuan kerja,

Dalam memproses layout, pengaturan dan penempatan berbagai unsur komposisi seperti misalnya huruf/teks, garis – garis, bidang, gambar/image dan sebagainya, untuk

Adapun kecenderungan-kecenderungan yang bisa menjadi tantangan dalam implementasi perluasan akses pendidikan dilansir dari dokumentasi RENSTRA Dinas Pendidikan Pemuda

Berkaitan dengan hal tersebut maka disarankan sebagai berikut : (1) Kondisi sarana prasarana dan fasilifas yang mendukung proses pembelajaran seni tari di dalam