• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan Antibiotik Β-Laktam Pada Proses Hymenoplasty Dan Vaginoplasty Di Rumah Sakit Vina Estetica Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Penggunaan Antibiotik Β-Laktam Pada Proses Hymenoplasty Dan Vaginoplasty Di Rumah Sakit Vina Estetica Medan"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN ANTIBIOTIK β-LAKTAM PADA PROSES

HYMENOPLASTY DAN VAGINOPLASTY DI RUMAH SAKIT

VINA ESTETICA MEDAN

SKRIPSI

OLEH:

JUNNA JULIANA SITOMPUL NIM: 071524032

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

PENGGUNAAN ANTIBIOTIK β-LAKTAM PADA PROSES

HYMENOPLASTY DAN VAGINOPLASTY DI RUMAH SAKIT

VINA ESTETICA MEDAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Farmasi Pada Fakultas Farmasi

Universitas Sumatera Utara Oleh:

JUNNA JULIANA SITOMPUL NIM:071524032

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(3)

Pengesahan Skripsi

PENGGUNAAN ANTIBIOTIK β-LAKTAM PADA PROSES

HYMENOPLASTY DAN VAGINOPLASTY DI RUMAH SAKIT

VINA ESTETICA MEDAN OLEH:

JUNNA JULIANA SITOMPUL NIM:071524032

Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Fakultas Farmasi

Universitas Sumatera Utara Pada Tanggal: Maret 2010

Pembimbing I, Panitia Penguji,

(Dr. Julia Reveny, M.Si., Apt.) (Prof. Dr. Urip Harahap, Apt.) NIP: 195807101986012001 NIP: 195301011983031004

Pembimbing II, (Dr. Julia Reveny, M.Si., Apt) NIP: 195807101986012001

(Dr. Rosidah, M.Si., Apt.) (Dr. Karsono, Apt)

NIP: 195103261978022001 NIP: 195409091982011001

(Drs. Suryanto, M.Si, Apt) NIP: 196106191991031081

Medan, Maret 2010 Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara

Dekan,

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Penggunaan Antibiotik β-laktam Pada Proses Hymenoplasty Dan Vaginoplasty Di Rumah Sakit Vina Estetica Medan”. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ibu Dr. Julia Reveny, M.Si., Apt selaku pembimbing I dan ibu Dr. Rosidah, M.Si., Apt selaku pembimbing II, yang telah membimbing dengan tulus dan ikhlas selama penelitian dan penulisan skripsi ini berlangsung.

Terima kasih dan penghargaan yang sebesar - besarnya kepada Ayahanda P. Sitompul dan Ibunda R. Simatupang, beserta saudara ku tercinta Awaluddin Sitompul, SE., Rafika Sitompul, AMG., Fatimah Sitompul, SPd., Surya Sitompul, SE atas segala dorongan, doa dan dukungan baik moril maupun materil dalam penyelesaian skripsi ini.

Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis juga ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi USU Medan yang telah memberikan bantuan dan fasilitas selama masa pendidikan.

(5)

3. Bapak dan Ibu pemilik Rumah Sakit Vina Estetica Medan yang dengan ikhlas telah memberikan kesempatan, bantuan dan fasilitas bagi penulis selama melakukan penelitian.

4. Bapak dan Ibu staf pengajar Fakultas Farmasi USU Medan yang selalu mendidik penulis dengan penuh kesabaran selama masa perkuliahan. 5. Semua teman-teman seangkatan serta semua pihak yang telah memberikan

bantuan, dorongan, semangat, hingga selesainya skripsi ini.

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda atas segala kebaikan, kesabaran dan bantuannya yang dengan tulus ikhlas telah diberikan kepada penulis. Penulis menyadari atas keterbatasan dan kemampuan dalam penulisan skripsi ini, untuk itu saran dan kritik sangat diperlukan penulis untuk menyempurnakan skripsi ini. Akhir kata penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat menjadi sumbangan yang berarti bagi ilmu pengetahuan pada umumnya dan ilmu Farmasi khususnya.

Medan, Maret 2010 Penulis,

(6)

Penggunaan Antibiotik β-laktam Pada Proses Hymenoplasty Dan

Vaginoplasty Di Rumah Sakit Vina Estetica Medan

Abstrak

Hymenoplasty dan vaginoplasty merupakan salah satu dari sekian banyak

jenis operasi bedah plastik estetik yang banyak diminati kaum wanita. Pada operasi ini antibiotik yang banyak digunakan adalah antibiotik golongan β-laktam, hal ini dibuktikan berdasarkan hasil penelusuran medical record dan resep dari pasien di Rumah Sakit Vina Estetica Medan yang melakukan operasi ini selama 1 tahun terhitung mulai dari bulan Januari sampai dengan Desember 2009.

Hasil penelusuran medical record dan resep dari pasien Rumah Sakit Vina Estetica Medan menunjukkan bahwa, dari 134 pasien (hymenoplasty dan vaginoplasty) sebanyak 120 pasien menggunakan antibiotik golongan β-laktam (penisilin dan sefalosporin), sedangkan 14 pasien menggunakan antibiotik golongan kuinolon (levofloxacin dan ciprofloxacin).

Jika dipersentasekan penggunaan antibiotik golongan β-laktam (penisilin dan sefalosporin) sebesar 89,55% dan antibiotik golongan kuinolon sebesar 10,45%. Berdasarkan golongannya antibiotik β-laktam yang paling banyak digunakan adalah golongan sefalosporin generasi pertama (cefadroxil) sebesar 34,21% diikuti golongan penicillin (amoksisilin + asam klavulanat) sebesar 21,71%, sefalosporin generasi ketiga (ceftriaxone) sebesar 21,05%, sefalosporin generasi ketiga (cefixime) sebesar 20,40% dan golongan penicillin (amoksisilin) sebesar 2,63% sedangkan untuk golongan kuinolon yaitu levofloxacin sebesar 3,73% dan ciprofloxacin sebesar 6,71%.

(7)

The Using Of β-laktam Antibiotics In Hymenoplasty and Vaginoplasty Surgeries In Vina Estetica Hospital In Medan

Abstract

Hymenoplasty and vaginoplasty are two of the most popular surgeries

among female patients. In these kind of surgeries, the mostly used antibiotics are the β-lactam antibiotics, based on studies from medical record and prescriptions of patients who under go these kind of surgeries in Vina Estetica Hospital in Medan, within one year starting from Januari until Desember 2009.

The result of patiens medical records and prescriptions show that among 134 patients who under go hymenoplasty and vaginoplasty. 120 of them used β -lactam antibiotics (penicillin and cephalosporin). Meanwhile 14 of them used quinolone antibiotics (levofloxacin and ciprofloxacin)

The percentages will be 89.55% for β-lactam antibiotics (penicillin and cephalosporin) and 10.45% for quinolon antibiotics. According to the strain, the mostly used β-lactams arethe first generation of cephalosporin (cefadroxil) about 34.21%, followed by penicillin (amoxicillin + clavulanat acid) about 21.71%, cephalosporin third generation (ceftriaxone)about 21.05%, cephalosporin third generation (cefixime) about 20.40% then penicillin (amoxicillin) about 2,63%. Meanwhile the quinolones are about 3.73% for levofloxacin and 6.71% for ciprofloxacin.

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ...ii

HALAMAN PENGESAHAN ...iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

DAFTAR ISI ...viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Kerangka Konsep Penelitian ... 4

1.3 Rumusan Masalah ... 4

1.4 Hipotesis ... 5

1.5 Tujuan Penelitian ... 5

1.6 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II.TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Hymenoplasty & Vaginoplasty ... 7

2.2 Bentuk-bentuk Hymen dan Anatomi Vagina ... 9

2.3 Fungsi Vagina ... 11

2.4 Antibiotik ... 11

(9)

2.4.2 Mekanisme kerja Antibiotik β-Laktam ... 14

2.4.3 Masalah-Masalah Pada Terapi Antibiotik ... 15

2.4.4 Keberhasilan Penggunaan Antibiotik ... 16

2.4.6 Kegagalan Terapi Antibiotik ... 16

2.4.6 Resistensi Bakteri Terhadap Antibiotik ... 17

2.5 Bentuk Sediaan Obat ... 17

2.5.1 Bentuk Sediaan Cair ... 17

2.5.2 Bentuk Sediaan Setengah Padat ... 18

2.5.3 Bentuk Sediaan Padat ... 19

2.6 Obat Generik Dan Nama Dagang ... 20

2.7 Rumah Sakit Vina Estetica ... 20

2.8 Apotik Vina Farma ... 22

BAB III.METODE PENELITIAN ... 24

3.1 Waktu Dan Tempat Penelitian ... .24

3.2 Jenis Penelitian ... .24

3.3 Data Penelitian ... .24

3.4 Rancangan Penelitian... 25

3.4.1 Pengumpulan Data ... 25

3.5 Defenisi Operasional ... 25

3.6 Langkah Penelitian ... 25

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 27

(10)

4.1.1 Data Pasien Hymenoplasty ... 27

4.1.2 Data Pasien Vaginoplasty... 31

4.2 Data Pasien Hymenoplasty dan Vaginoplasty Yang Menggunakan Antibiotik Golongan Kuinolon Selama 1 Tahun Terhitung Mulai Bulan Januari Sampai Dengan Desember 2009 ... 34

4.3 Persentase Bentuk Sediaan Yang Digunakan ... 36

4.4 Persentase Jenis Obat Yang Digunakan ... 36

4.5 Persentase Nama Obat Merk Dagang & Generik Antibiotik Golongan β-laktam Yang Digunakan Selama 1 Tahun Terhitung Mulai Bulan Januari Sampai Dengan Desember 2009 ... 39

4.6 Persentase Kelompok Antibiotik Golongan β-laktam Yang Digunakan ... 40

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 42

5.1 Kesimpulan ... .42

5.2 Saran ... 43

DAFTAR PUSTAKA ... 44

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.3 Persentase Bentuk Sediaan Antibiotik Golongan β-laktam Yang Digunakan Selama 1 Tahun Dari Bulan Januari Sampai Dengan

Desember 2009... 37 Tabel 4.4 Persentase Merk Dagang dan Generik Antibiotik Golongan β-laktam

Yang Digunakan Selama 1 Tahun Dari Bulan Januari Sampai Dengan Desember 2009... 38 Tabel 4.5 Persentase Jenis Obat Golongan β-laktam Yang Digunakan Selama 1

Tahun Dari Bulan Januari Sampai Dengan Desember 2009 ... 40 Tabel 4.6 Persentase Nama Obat Merk Dagang dan Generik Antibiotik Golongan

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Senyawa-senyawa β-laktam ... .46

Lampiran 2: Medical Record pasien Hymenoplasty ... .48

Lampiran 3: Persetujuan Tindakan Medis Pada Pasien Hymenoplasty ... .49

Lampiran 4: Contoh Resep ... .50

Lampiran 5: Contoh Resep ... .51

Lampiran 6: Contoh Sediaan Obat Golongan β-laktam di Pasaran... .52

Lampiran 7: Surat Permohonan Izin Penelitian ... .53

(13)

Penggunaan Antibiotik β-laktam Pada Proses Hymenoplasty Dan

Vaginoplasty Di Rumah Sakit Vina Estetica Medan

Abstrak

Hymenoplasty dan vaginoplasty merupakan salah satu dari sekian banyak

jenis operasi bedah plastik estetik yang banyak diminati kaum wanita. Pada operasi ini antibiotik yang banyak digunakan adalah antibiotik golongan β-laktam, hal ini dibuktikan berdasarkan hasil penelusuran medical record dan resep dari pasien di Rumah Sakit Vina Estetica Medan yang melakukan operasi ini selama 1 tahun terhitung mulai dari bulan Januari sampai dengan Desember 2009.

Hasil penelusuran medical record dan resep dari pasien Rumah Sakit Vina Estetica Medan menunjukkan bahwa, dari 134 pasien (hymenoplasty dan vaginoplasty) sebanyak 120 pasien menggunakan antibiotik golongan β-laktam (penisilin dan sefalosporin), sedangkan 14 pasien menggunakan antibiotik golongan kuinolon (levofloxacin dan ciprofloxacin).

Jika dipersentasekan penggunaan antibiotik golongan β-laktam (penisilin dan sefalosporin) sebesar 89,55% dan antibiotik golongan kuinolon sebesar 10,45%. Berdasarkan golongannya antibiotik β-laktam yang paling banyak digunakan adalah golongan sefalosporin generasi pertama (cefadroxil) sebesar 34,21% diikuti golongan penicillin (amoksisilin + asam klavulanat) sebesar 21,71%, sefalosporin generasi ketiga (ceftriaxone) sebesar 21,05%, sefalosporin generasi ketiga (cefixime) sebesar 20,40% dan golongan penicillin (amoksisilin) sebesar 2,63% sedangkan untuk golongan kuinolon yaitu levofloxacin sebesar 3,73% dan ciprofloxacin sebesar 6,71%.

(14)

The Using Of β-laktam Antibiotics In Hymenoplasty and Vaginoplasty Surgeries In Vina Estetica Hospital In Medan

Abstract

Hymenoplasty and vaginoplasty are two of the most popular surgeries

among female patients. In these kind of surgeries, the mostly used antibiotics are the β-lactam antibiotics, based on studies from medical record and prescriptions of patients who under go these kind of surgeries in Vina Estetica Hospital in Medan, within one year starting from Januari until Desember 2009.

The result of patiens medical records and prescriptions show that among 134 patients who under go hymenoplasty and vaginoplasty. 120 of them used β -lactam antibiotics (penicillin and cephalosporin). Meanwhile 14 of them used quinolone antibiotics (levofloxacin and ciprofloxacin)

The percentages will be 89.55% for β-lactam antibiotics (penicillin and cephalosporin) and 10.45% for quinolon antibiotics. According to the strain, the mostly used β-lactams arethe first generation of cephalosporin (cefadroxil) about 34.21%, followed by penicillin (amoxicillin + clavulanat acid) about 21.71%, cephalosporin third generation (ceftriaxone)about 21.05%, cephalosporin third generation (cefixime) about 20.40% then penicillin (amoxicillin) about 2,63%. Meanwhile the quinolones are about 3.73% for levofloxacin and 6.71% for ciprofloxacin.

(15)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Hymenoplasty dan vaginoplasty merupakan bagian dari bedah plastik yang

dilakukan pada liang kemaluan wanita (vagina). Hymenoplasty merupakan prosedur ginekologi yang melibatkan pembedahan untuk memperbaiki selaput dara, sedangkan vaginoplasty operasi yang bertujuan untuk memperketat otot vagina dan jaringan otot penyangga disekeliling vagina. Prosedur ini telah mulai dilakukan sejak abad ke-19 dan terus berkembang sampai saat ini. Menurut dr Boyke Dian Nugraha pakar seksiologi, metode ini banyak diminati kaum wanita agar pasangan mereka kembali romantis karena operasi pada vagina ini bertujuan untuk mengembalikan / pemulihan organ vagina tanpa meninggalkan fungsi estetiknya (Anonim, 2008).

(16)

Kasus-kasus infeksi setelah pembedahan merupakan masalah klinik yang besar. Setelah dilakukan pembedahan, pasien harus mengkonsumsi obat penghilang rasa sakit, obat anti inflamasi dan obat antibiotik. Pemberian antibiotik pada kasus-kasus bedah bertujuan untuk menurunkan morbiditas dan mortalitas infeksi bedah. Infeksi bedah didefinisikan sebagai infeksi yang terjadi setelah tindakan pembedahan atau kasus-kasus yang penyembuhannya memerlukan tindakan pembedahan selain antibiotik (Anonim a, 2009).

Di Amerika Serikat insidensi luka infeksi setelah pembedahan secara keseluruhan diperkirakan sebesar 7,5% dan angka tersebut menimbulkan peningkatan biaya perawatan sebesar 10 juta dolar setiap tahun. Peradangan merupakan salah satu contoh kasus infeksi bedah, karena untuk kesembuhannya diperlukan tindakan pembedahan. Demikian juga setelah tindakan pembedahan kadang-kadang terdapat komplikasi yang dapat memperpanjang masa perawatan dan bahkan dapat meningkatkan angka mortalitas (Anonim, 2008).

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui golongan antibiotik apa yang paling banyak digunakan pada proses operasi ini (hymenoplasty dan vaginoplasty), berapa persentase penggunaannya dan mengapa antibiotik tersebut

lebih banyak digunakan dibandingkan dengan antibiotik golongan lain yang digunakan pada operasi ini.

Selama melakukan persiapan penelitian melalui penelusuran medical record dan resep. Peneliti mendapatkan bahwa antibiotik yang paling banyak

(17)

-laktam. Sama halnya dengan hasil penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Swasta Selangor (Selangor, Malaysia) penggunaan antibiotik β-laktam pada operasi ini cukup tinggi sebesar 78,32% (Anonim, 2008)

Antibiotik golongan β-laktam merupakan antibiotik yang telah lama dikenal dan sering diresepkan. Meskipun sampai sekarang banyak golongan antibiotik dengan berbagai variasi sifat dan aktifitasnya terhadap bakteri namun antibiotik ini sering digunakan sebagai obat pilihan pertama dalam mengatasi suatu infeksi, terbukti dari keefektifannya dalam memusnahkan mikroorganisme dengan cepat dan alami. Antibiotik ini juga efektif dalam mencegah infeksi pada inang yang rentan sehingga antibiotik ini diberikan hampir disetiap situasi yang beresiko terjadinya serangan infeksi (Tjay & Rahardja, 2002).

(18)

Berdasarkan pertimbangan diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang penggunaan antibiotik golongan β-laktam yang digunakan pada operasi hymenoplasty dan vaginoplasty di Rumah Sakit Vina Estetika berdasarkan golongan,bentuk sediaannya, jenis obat serta merk dagang dan generiknya.

1.2Kerangka Konsep Penelitian

Keterangan :

Variabel Bebas : Golongan antibiotik, bentuk sediaan dan jenis obat Variabel Terikat : Profil peresepan antibiotik

1.3Rumusan Masalah

- Antibiotik apa yang paling banyak digunakan pada proses operasi hymenoplasty dan vaginoplasty di Rumah Sakit Vina Estetica Medan

(19)

- Mengapa antibiotik golongan tersebut lebih banyak digunakan dibandingkan antibiotik golongan lain pada proses operasi hymenoplasty dan vaginoplasty di Rumah Sakit Vina Estetica Medan.

1.4Hipotesis

- Antibiotik yang paling banyak digunakan pada proses operasi hymenoplasty dan vaginoplasty di Rumah Sakit Vina Estetica Medan

adalah antibiotik golongan β-laktam.

- Persentase Penggunaan Antibiotik β-laktam lebih banyak dibandingkan dengan persentase penggunaan antibiotik kuinolon.

- Antibiotik golongan β-laktam paling banyak digunakan pada proses hymenoplasty dan vaginoplasty di Rumah Sakit Vina Estetica Medan

karena antibiotik tersebut merupakan antibiotik yang potensial dan menjadi antibiotik pilihan pertama dalam mengatasi suatu infeksi

1.5Tujuan Penelitian

- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui antibiotik golongan apa yang paling banyak digunakan pada proses operasi hymenoplasty dan vaginoplasty di Rumah Sakit Vina Estetica Medan.

- Berapa persentase penggunaan antibiotik tersebut dibandingkan antibiotik golongan lain yang digunakan pada proses operasi hymenoplasty dan vaginoplasty di Rumah Sakit Vina Estetica Medan.

(20)

1.6 Manfaat Penelitian

(21)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hymenoplasty & Vaginoplasty

Vagina adalah alat vital paling sensitif dan paling bermakna bagi seorang wanita. Vagina adalah cerminan utuh seorang perempuan dengan segala haknya. Semua wanita menginginkan kesempurnaan untuk vaginanya, ketika kondisi vagina itu memiliki kelainan sejak lahir atau disebabkan faktor lainnya ketika dewasa (misalnya kecelakaan atau pemerkosaan), tak terbayang kekecewaan yang akan dipikul sepanjang hidup.

Selaput dara sangat tipis dan mudah robek. Kerusakan selaput dara tidak hanya diakibatkan oleh adanya hubungan seksual namun aktivitas yang memerlukan banyak gerakan seperti bersepeda, lari bahkan karena jatuh dapat juga menyebabkan selaput dara rusak (Anonim b, 2009).

Bagi sebagian komunitas masyarakat dunia, umumnya bagi masyarakat yang masih memegang norma adat istiadat yang sangat ketat, keperawanan seorang wanita merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki jika wanita tersebut hendak melangsungkan pernikahan dengan calon suaminya. Hal inilah yang mendorong mereka untuk melakukan hymenoplasty (Anonim b, 2009).

(22)

hubungan seksual atas dasar suka sama suka sehingga ingin menjadi perawan lagi (Anonim, 2008).

Biasanya ibu-ibu yang sudah sering melahirkan datang untuk vaginoplasty, mereka ingin menyenangkan suaminya. Berbeda halnya dengan

hymenoplasty, vaginoplasty bertujuan untuk menyempitkan lubang vagina. Selain

itu wanita yang memilih operasi ini adalah wanita yang otot pinggulnya kendor atau yang menderita sukar menahan buang air kecil, sekaligus menitiskan air kecil kalau batuk, bersin, tertawa, berolah raga atau jika mengangkat beban berat (Anonim a, 2009).

Pada operasi hymenoplasty, dokter akan mencari selaput dara yang menempel di dinding vagina dan kemudian menjahit tanpa penambahan silikon seperti pada operasi mammaplasty. Operasi vaginoplasty tidak jauh beda dengan operasi hymenoplasty. Bedanya pada vaginoplasty otot-otot vagina yang telah kendor digunting lalu dijahit sehingga ototnya jadi kencang dan kuat kembali (Anonim, 2008).

(23)

operasi ini harus dilakukan semaksimal mungkin dalam konteks vagina ini direkonstruksi mirip dengan kondisi vagina pada awalnya (Anonim b, 2009).

Setelah operasi, pasien sudah bisa berjalan dan melakukan aktivitas seperti biasa kecuali berhubungan intim dan berolah raga berat untuk sementara waktu, sebab dikhawatirkan bekas operasi jadi luka dan infeksi. Selain diberikan obat tidak ada perawatan khusus setelah operasi (Anonim, 2008).

2.2 Bentuk-bentuk Hymen dan Anatomi Vagina

(24)

Anatomi Vagina

Vagina merupakan rongga muskolomembranosa berbentuk tabung mulai dari cervix uteri dibagian kranial dorsal sampai ke vulva dibagian kaudal ventral. Daerah disekitar cervix disebut fornix yang dibagi dalam 4 kuadran: fornix anterior, fornix posterior dan fornix lateral kanan dan kiri. Vagina memiliki

(25)

merupakan titik daerah sensorik disekitar 1/3 anterior dinding vagina, sangat sensitif terhadap stimulus orgasmus vaginal.

Vagina merupakan organ reproduksi wanita yang sangat rentan terhadap infeksi. Hal ini disebabkan batas antara uretra dan anus sangat dekat, sehingga kuman penyakit seperti jamur, bakteri, parasit maupun virus mudah masuk keliang vagina. Untuk itu, wanita harus rajin merawat kebersihan wilayah pribadi ini terutama setelah melakukan operasi hymenoplasty atau vaginoplasty (Mochtar, 1998)

2.3 Fungsi Vagina

- Untuk mengeluarkan haid - Untuk jalan lahir bayi

- Untuk kopulasi (persetubuhan) (Mochtar, 1998) 2.4 Antibiotik

Antibiotik adalah obat dari senyawa kimia yang dimurnikan dari berbagai macam mikroorganisme, sehingga mampu menekan pertumbuhan mikroorganisme lain. Antibiotik digunakan untuk mengobati berbagai jenis infeksi akibat kuman atau untuk prevensi infeksi misalnya pada pembedahan besar secara profilaksis (Tjay & Rahardja, 2001).

(26)

2.4.1 Antibiotik β-Laktam

Struktur Kimia

Agen-agen antimikroba merupakan sebagian contoh kemajuan yang dramatis pada pengobatan modren. Banyak penyakit infeksi yang dulunya dianggap tidak dapat disembuhkan dan bahkan mematikan kini dapat diobati hanya dengan beberapa pil. Aktivitas obat-obat antimikroba yang luar biasa kuat dan spesifik ini disebabkan oleh kemampuan obat-obat tersebut memilih target yang sangat spesifik dan juga unik pada mikroorganisme (Katzung, 2001)

(27)

Antibiotik β-laktam digolongkan dalam beberapa kelompok. Kelompok pertama adalah penisilin beserta turunan-turunannya. Antibiotik ini adalah antibiotik yang pertama kali ditemukan dan merupakan salah satu kelompok antibiotik yang paling penting. Meskipun banyak senyawa antimikroba lainnya telah dihasilkan sejak pertama kali tersedianya penisilin, namun senyawa ini tetap merupakan antibiotik yang utama dalam pengobatan suatu infeksi. Kelompok kedua adalah sefalosporin yang sampai sekarang telah diisolasi sampai dengan generasi keempat. Ledakan perkembangan sefalosporin selama dasawarsa yang lalu membuat sistem klasifikasi lebih diperlukan. Sistem klasifikasi berdasarkan generasi sangat bermanfaat meskipun diakui sedikit berubah-ubah. Klasifikasi berdasarkan generasi didasarkan pada ciri-ciri umum antimikroba dan dibagi dalam beberapa bagian yaitu; sefalosporin generasi pertama, memiliki aktivitas yang baik terhadap bakteri gram-positif dan aktivitas yang relatif sedang terhadap mikroorganisme gram-negatif. Sefalosporin generasi kedua memiliki aktivitas yang sedikit meningkat terhadap mikroorganisme gram negatif, namun jauh kurang aktif dibandingkan senyawa generasi ketiga. Sefalosporin generasi ketiga umumnya kurang aktif dibandingkan dengan senyawa generasi pertama terhadap kokus gram-positif. Sedangkan sefalosporin generasi keempat memiliki spektrum aktivitas yang diperluas dibandingkan spektrum generasi ketiga dan memiliki stabilitas yang lebih baik terhadap hidrolisis oleh β-laktamase yang diperantarai oleh plasmid dan kromosom (Goodman &Gilman, 2007).

(28)

cincin ini dibuka oleh enzim β-laktamase maka zat menjadi inaktif. Cara terpenting dari kuman untuk melindungi diri terhadap efek mematikan dari antibiotik β-laktam adalah dengan cara pembentukan enzim β-laktamase tetapi dengan adanya molekul-molekul β-laktam yang mengelilingi dan melindungi cincin β-laktam maka enzim tidak dapat mendekati molekul untuk menguraikannya (Tjay & Rahardja, 2002)

2.4.2 Mekanisme kerja Antibiotik β-Laktam

1. Pelekatan pada protein pengikat penisilin yang spesifik yang berlaku sebagai obat reseptor pada bakteri.

2. Penghambatan sintesis dinding sel dengan menghambat transpeptidase dari peptidoglikan.

(29)

Antibiotik β-laktam menghambat pertumbuhan bakteri dengan jalan menghambat tahap spesifik dalam sintesa dinding sel bakteri. Dinding sel bakteri merupakan lapisan luar yang rigid (kaku), yang menutupi keseluruhan membran sitoplasma lapisan ini mempertahankan bentuk sel serta mencegah lisis sel yang mungkin terjadi akibat dari tekanan osmotik yang tinggi dibandingkan dengan lingkungan luarnya. Dinding sel terdiri dari kompleks polimer silang-kait, peptidogycan (murein, mucopeptida) yang terdiri atas polisakarida dan

polipeptida. Peptida ini berakhir di D-alanyl-D-alanin. Protein-protein pengikat penisilin (PBPs=penisilin binding protein) mengkatalis reaksi transpeptidase yang melepaskan alanin akhir untuk membentuk ikatan silang dengan peptida terdekat. Hal ini memberikan struktur yang rigid bagi dinding sel. Antibiotik-antibiotik β -laktam merupakan analog struktural dari substrat D-Ala-D-Ala alami yang secara kovalen diikat oleh PBP pada situs aktif. Setelah suatu antibiotik β-laktam terhubung pada PBP, reaksi transpeptidase dihambat, sintesa peptidoglycan disakat dan sel akan mati (Hadisahputra & Harahap, 1994).

Resistensi terhadap agen-agen β-laktam disebabkan oleh salah satu dari mekanisme umum; (1) inaktivasi antibiotik oleh β-laktamase, (2) modifikasi PBPs target, (3) kerusakan penetrasi obat ke dalam PBPs target, (4) adanya suatu pompa aliran keluar. Produksi β-laktamase merupakan mekanisme resistensi yang paling umum (Katzung, 2004)

2.4.3 Masalah-Masalah Pada Terapi Antibiotik

(30)

i. Keadaan khusus pasien (penderita).

ii. Resistensi mikroorganisme terhadap antibiotik yang digunakan. iii. Profil distribusi antibiotik.

iv. Interaksi antara antibiotik dengan obat lain, makanan dan sebagainya. 2.4.4 Keberhasilan Penggunaan Antibiotik

Hal yang perlu perhatian khusus pada penanganan infeksi adalah: a. Dosis antibiotik.

b. Rute pemberian Antibiotik

i. Rute Parentral: ditempuh bila infeksi perlu segera diatasi, infeksi terdapat pada lokasi yang memerlukan konsentrasi darah yang tinggi dari antibiotik untuk menjamin penetrasi yang memadai dari jaringan yang terinfeksi (endokardium, tulang, otak).

ii. Rute Oral: dipilih untuk mengatasi kebanyakan jenis infeksi saluran kemih dan faringitis oleh streptokokus.

c. Lamanya pemberian antibiotik harus menjamin musnah total penyebab infeksi sehingga tidak mencetus penyakit infeksi kambuh kembali, kambuhnya infeksi ditentukan oleh daya tahan mikroorganisme terhadap sistem pertahanan tubuh dan mekanisme resistensi mikroorganisme terhadap antibiotik (Wattimena, 1991).

2.4.5 Kegagalan Terapi Antibiotik

(31)

karena salah pilih antibiotik, salah pemberian / penggunaan antibiotik dan atau resistensi mikroorganisme. Faktor lain yang dapat menggagalkan terapi antibiotik adalah resistensi mikroorganisme terhadap antibiotik yang digunakan dan terjadinya superinfeksi (Wattimena, 1991).

2.4.6 Resistensi Bakteri Terhadap antibiotik

Resistensi bakteri terhadap antibiotik dapat menggagalkan terapi. Resistensi merupakan masalah individual dan epidemiologik. Resistensi adalah ketahanan mikroba terhadap antibiotik tertentu.

Penyebab terjadinya resistensi mikroba adalah penggunaan antibiotik yang tidak tepat, misalnya penggunaan dengan dosis yang tidak memadai, pemakaian yang tidak teratur atau tidak kontinyu dan tidak tepat sasaran. Maka untuk mencegah atau memperlambat timbulnya resistensi mikroba, harus diperhatikan cara-cara penggunaan antibiotik yang tepat (Wattimena, 1991).

2.5Bentuk Sediaan Obat

Bentuk sediaan obat adalah bentuk sediaan farmasi yang mengandung zat / bahan berkhasiat, bahan tambahan yang diperlukan untuk formulasi obat, dengan dosis serta volume dan bentuk sediaan tertentu, langsung dapat dipergunakan untuk terapi.

2.5.1Bentuk Sediaan Cair

Obat bentuk sediaan cair dapat diberikan untuk obat luar, obat suntik, obat minum dan obat tetes.

(32)

b. Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang terdispersi dalam fase cair.

c. Emulsi adalah sistem dua fase, yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan yang lain, dalam bentuk tetesan kecil. Jika minyak yang merupakan fase terdispersi dan air merupakan fase pembawa, sitem ini disebut emulsi minyak dalam air, sebaliknya jika air yang merupakan fase terdispersi dan minyak sebagai fase pembawa, sistem ini disebut emulsi air dalam minyak.

d. Obat tetes adalah sediaan cair berupa larutan, emulsi atau suspensi, dimaksudkan untuk obat dalam atau obat luar yang digunakan dengan cara diteteskan.

e. Sirup adalah bentuk sediaan cair yang mengandung saccharosa atau gula. f. Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau

serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan terlebih dahulu sebelum digunakan, yang disuntikkan dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir.

2.5.2 Bentuk sediaan Setengah Padat

Obat bentuk sediaan setengah padat pada umumnya hanya digunakan sebagai obat luar, dioleskan pada kulit untuk keperluan terapi atau berfungsi sebagai pelindung kulit.

(33)

b. Krim adalah sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai.

c. Pasta adalah sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat yang ditujukan untuk pemakaian topikal.

2.5.3 Bentuk Sediaan Padat

Obat bentuk sediaan padat merupakan sediaan dengan sistem ”unit/dose” mengandung dosis tertentu dari satu atau beberapa komponen obat.

a. Tablet merupakan sediaan padat yang mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi

b. Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin, tetapi dapat juga terbuat dari pati atau bahan lain yang sesuai.

c. Pulvis atau serbuk adalah bahan atau campuran yang homogen dari bahan-bahan yang diserbukkan dan berada dalam keadaan kering.

d. Pulveres atau puyer adalah serbuk yang terbagi berupa bungkus-bungkus kecil dalam kertas.

e. Pil adalah bentuk sediaan padat yang berupa masa bulat yang mengandung satu atau lebih bahan obat.

(34)

2.6Obat Generik dan Nama Dagang

Menurut Permenkes No 089/Menkes/Per/1/1989, obat generik adalah obat dengan nama resmi yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia untuk zat berkhasiat yang dikandungnya. Sedangkan produk obat generiknya disebut Obat Generik Berlogo (OGB) yaitu obat jadi dengan nama generik yang diedarkan dengan mencantumkan logo khusus pada penandaannya (Depkes RI, 1996).

Obat nama dagang adalah obat milik perusahaan tertentu dengan nama khas yang diberikan perusahaan tersebut dan merk terdaftar serta dilindungi oleh hukum (Joenoes, 1995).

Obat generik umumnya memiliki harga lebih murah jika dibandingka n dengan nama dagang. Beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut adalah: a. Dalam harga obat nama dagang terdapat komponen biaya promosi yang cukup

tinggi, sedangkan obat generik tidak dipromosikan. Hal ini menyebabkan obat generik tidak popular dan dianggap kelas dua.

b. Harga obat nama dagang biasanya ditetapkan berdasarkan daya serap pasar dengan memperhitungkan harga kompetitor, sedangkan harga obat generik lebih didasarkan pada biaya kalkulasi nyata.

c. Harga obat nama dagang biasanya mengikuti harga price leader dari obat yang sama, sedangkan obat generik tidak.

2.7 Rumah Sakit Vina Estetica

(35)

kesehatan yang bersifat penyembuhan dan pemulihan bagi pasien (Depkes RI, 2006)

Rumah Sakit Vina Estetica beralamat di Jalan Sultan Iskandar Muda No. 119 Medan. Berdiri pada tahun 1996 dan diresmikan pada tanggal 07 maret 1996 oleh Walikota Madya KDH TK II Medan Bapak H. Bachtiar Djafar.

Pada awalnya Rumah Sakit Vina Estetica merupakan Rumah Sakit khusus bedah plastik tetapi karna bedah plastik pada umumnya hanya dilakukan oleh kalangan ekonomi menengah keatas sehingga Rumah Sakit Vina Estetica membuat kebijakan dengan menjalin kerjasama dengan beberapa perusahaan seperti; PT Askes, PT Telkom, PT Uber Traco, Bank Indonesia, PT. PDAM Tirtanadi, PT Nafasindo, PT Socfindo, PT Jasa Raharja, PT Jasa Marga, PT Carrefour Cab. Medan, Asuransi Allianz Life Indonesia, Asuransi Bumi Putra, Asuransi Sinar Mas, Asuransi BRI-Ngin Life, Asuransi EASCO Medical dan perusahaan lainnya. Selain itu Rumah Sakit Vina Estetica juga menerima pasien JPK-MS dan Jamkesmas yang merupakan program pemerintah yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat miskin diseluruh Indonesia tanpa dipungut biaya.

Rumah Sakit Vina Estetica mempunyai ± 140 orang tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan yang ahli dibidangnya masing-masing. Untuk menunjang kelancaran kegiatan kesehatan, Rumah Sakit Vina Estetica menyediakan fasilitas sbb;

(36)

- ICU ( Intensive Care Unit ) - Laboratorium lengkap - USG ( Ultrasonografi ) - Radiologi

- Fisiotherapi

- Poliklinik Spesialis - Instalasi Gizi - Apotek - Ambulance - Kamar Mayat 2.8Apotek Vina Farma

Apotek adalah suatu tempat dimana dilakukan pekerjaan kefarmasian, penyaluran sediaan kefarmasian dan perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat (Yusmainita, 2005)

Apotek Vina Farma merupakan bagian dari rumah sakit Vina estetica yang berlokasi pada bagian depan rumah sakit tersebut. Apotek Vina Farma berdiri bersamaan dengan berdirinya Rumah Sakit Vina Estetica.

Setiap harinya apotik Vina Farma melayani ± 50 lembar resep baik resep pasien rawat jalan maupun rawat inap yang berasal dari rumah sakit Vina estetica maupun resep dari luar rumah sakit Vina Estetica. Apotek Vina Farma juga bekerja sama dengan berbagi perusahaan dalam hal penyediaan obat.

(37)

menunjukkan kualitas pelayanan serta mengurangi kesalahan penyerahan obat terhadap pasien. Obat disusun berdasarkan abjad dan obat golongan narkotika ditempatkan dalam lemari yang berbeda yang ditandai dengan tanda palang merah. Apotik Vina Farma juga menggunakan sistem FIFO dan penghitungan stok obat dilakukan setiap akhir bulan secara menyeluruh sekaligus untuk menghindari adanya obat-obat kadaluwarsa.

Untuk menunjang kelancaran pelayanan kefarmasian, Apotek Vina Farma menyediakan:

- Ruang tunggu yang nyaman bagi pasien.

- Tempat untuk mendisplai informasi bagi pasien, termasuk penempatan brosur / materi informasi

- Ruang racikan

Perabotan apotek tertata rapi lengkap dengan rak penyimpanan obat dan barang-barang lain yang tersusun rapi terlindung dari debu, kelembaban dan cahaya yang berlebihan serta kondisi ruangan dengan temperatur yang telah ditetapkan.

(38)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai Desember 2009 di Rumah Sakit Vina Estetica dan apotek Vina Farma Medan dengan mengumpulkan medical record dan resep bulan Januari s/d Desember 2009 dari pasien

hymenoplasty dan vaginoplasty yang menggunakan antibiotik golongan β-laktam. 3.2 Jenis Penelitian

Penelitian bersifat deskriptif, yaitu analisis yang bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai subyek penelitian yang diarahkan pada penyajian informasi mengenai data atau skor yang diperoleh melalui proses penelitian (Sari, 2003).

3.3 Data Penelitian

(39)

3.4 Rancangan Penelitian 3.4.1 Pengumpulan Data

Data dikumpulkan secara retrospektif. Data yang dikumpulkan merupakan data berupa lembaran resep dan medical record dari pasien (hymenoplasty dan vaginoplasty) yang menggunakan antibiotik golongan β-laktam di Rumah Sakit Vina Estetica dan Apotik Vina Farma Medan dari bulan Januari sampai dengan bulan Desember 2009.

3.5 Definisi Operasional

a. Studi penggunaan antibiotik golongan β-laktam adalah gambaran tentang pola peresepan antibiotik β-laktam atas dasar bentuk sediaan dan jenis obat yang digunakan pada proses hymenoplasty dan vaginoplasty.

b. Bentuk Sediaan Obat adalah bentuk sediaan meliputi tablet, kapsul, sirup, injeksi.

c. Jenis Obat yang digunakan meliputi obat dengan nama generik dan nama dagang.

3.6 Langkah Penelitian

a. Meminta surat izin Dekan Fakultas Farmasi USU untuk dapat melakukan penelitian di Rumah Sakit Vina Estetica dan Apotik Vina Farma Medan. b. Menghubungi direktur Rumah Sakit Vina Estetica untuk mendapatkan izin

melakukan penelitian dengan membawa surat rekomendasi dari Fakultas. c. Mengumpulkan semua lembaran medical record dan resep dari pasien

(40)

d. Memilih lembaran medical record dan resep yang menuliskan antibiotik golongan β-laktam pada pasien hymenoplasty dan vaginoplasty dan dihitung persentasenya.

(41)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1Data Pasien Hymenoplasty dan Vaginoplasty Yang Menggunakan Antibiotik β-laktam Selama 1 Tahun Terhitung Mulai Bulan Januari Sampai Dengan Desember 2009.

4.1.1 Data pasien Hymenoplasty No Tanggal

Operasi

Nama Pasien Usia (Tahun)

Antibiotik β-laktam Yang Digunakan 1 10-01-2009 Nn Sabarita 23 Tocef Kapsul

2 12-01-2009 Nn Lina 25 Tocef Kapsul

3 18-01-2009 Nn Icu 22 Tocef Kapsul

4 21-01-2009 Nn Erika 23 Tocef Kapsul

5 22-01-2009 Nn Elvin 28 Tocef Kapsul

6 24-01-2009 Nn Julianty 29 Tocef Kapsul

7 31-01-2009 Nn Rima 28 Aclam Kaplet

Termicef Injeksi

8 01-02-2009 Nn Lili 37 Lapicef Kapsul

9 02-02-2009 Nn Laura 23 Tocef Kapsul

10 10-02-2009 Nn Hotni. M 23 Tocef Kapsul

11 11-02-2009 Nn Rasmita 24 Aclam Kaplet

Cefxon Injeksi

12 13-02-2009 Nn Fitri 28 Tocef Kapsul

13 03-03-2009 Nn Emma 23 Tocef Kapsul

(42)

15 15-03-2009 Nn Ria 28 Aclam Kaplet Termicef Injeksi 16 18-03-2009 Nn Indrawati 26 Aclam Kaplet

Cefxon Injeksi 17 22-03-2009 Nn Diana. A 19 Cefat Kapsul

18 27-03-2009 Nn Lusi 27 Amoxan Kapsul

19 02-04-2009 Nn Ruminta 22 Aclam Kaplet

Termicef Injeksi

20 05-04-2009 Nn Jenita 23 Cefat Kapsul

21 11-04-2009 Nn Lisa 24 Aclam Kaplet

Cefxon Injeksi 22 14-04-2009 Nn Eva Widya 21 Aclam Kaplet Cefxon Injeksi 23 16-04-2009 Nn Nia Andriani 26 Aclam Kaplet

Termicef Injeksi 24 24-04-2009 Nn Lely Yanti 28 Cefadroxil Kapsul 25 29-04-2009 Nn Dewi Arbian 25 Cefadroxil Kapsul 26 02-05-2009 Nn Loly

Damayanty

27 Aclam Kaplet Termicef Injeksi

27 06-05-2009 Nn selly 26 Aclam Kaplet

Cefxon Injeksi

28 10-05-2009 Nn Sorin 29 Tocef Kapsul

(43)

30 12-06-2009 Nn Linda 24 Aclam Kapsul Cefxon Injeksi 31 21-06-2009 Nn Suryani. S 28 Tocef Kapsul 32 21-06-2009 Nn Purnama. T 32 Tocef Kapsul 33 26-06-2009 Nn Hotmauli 28 Aclam Kaplet Termicef Injeksi

34 27-06-2009 Nn Rahmi 23 Aclam Kapsul

Cefxon Injeksi

35 06-07-2009 A/n Rosi 8 Opicef Syrup

36 07-07-2009 Nn Juliana 19 Cefadroxil Kapsul

37 09-07-2009 A/n Ani 12 Tocef Kapsul

38 22-07-2009 Nn Indri 25 Tocef Kapsul

39 28-07-2009 Nn Rizky. A 23 Tocef Kapsul

40 08-08-2009 Nn Nila 27 Lapicef Kapsul

41 02-08-2009 Nn Lili 37 Cefat Kapsul

42 07-08-2009 Nn Debora 27 Aclam Kapsul

Cefxon Injeksi

43 12-08-2009 Nn Linda 27 Lapicef Kapsul

44 26-08-2009 Nn Rani 15 Aclam Kaplet

(44)

47 08-09-2009 Nn Lusi. A 26 Cefat Kapsul

48 19-09-2009 Nn Murni 28 Amoxan Kapsul

49 22-09-2009 Nn Mega Sari 28 Tocef Kapsul

50 23-09-2009 Nn Santi 20 Aclam Kaplet

Termicef Injeksi

51 24-09-2009 Nn Kimki 19 Lapicef Kapsul

52 27-09-2009 Nn Tina Rahayu 24 Fixiphar Kapsul 53 09-10-2009 Nn Ayu Ling 27 Cefat Kapsul 54 17-10-2009 Nn Julianty 24 Aclam Kapsul

Cefxon Injeksi

55 30-10-2009 A/n Emy 10 Claneksi Syrup

56 05-11-2009 Nn Lina. S 27 Tocef Kapsul

57 06-11-2009 Nn Dani 27 Aclam Kaplet

Termicef Injeksi

58 12-11-2009 Nn Purnama 25 Tocef Kapsul

59 17-11-2009 Nn Fitri 23 Aclam Kapsul

Cefxon Injeksi

60 23-11-2009 Nn Lia 24 Cefat Kapsul

61 07-12-2009 Nn Devi 24 Tocef Kapsul

(45)

65 13-12-2009 Nn Cristina 25 Opicef Kapsul 66 13-12-2009 Nn Nurfedelia 26 Cefadroxil Kapsul 67 14-12-2009 Nn Marlina 26 Cefadroxil Kapsul

68 15-12-2009 Nn Nana 28 Aclam Kapsul

Cefxon Injeksi

69 17-12-2009 Nn Rina 23 Cefat Kapsul

70 19-12-2009 Nn Susan 26 Tocef Kapsul

71 29-12-2009 Nn Ratna Ria 26 Tocef Kapsul

4.1.2 Data Pasien Vaginoplasty No Tanggal

Operasi

Nama Pasien Usia (Tahun)

Antibiotik β-laktam Yang Digunakan 1 05-01-2009 Ny Murni 30 Cefadroxil Kapsul

2 06-01-2009 Ny Mery 34 Tocef Kapsul

3 08-01-2009 Ny Jaling 34 Cefat Kapsul

4 10-01-2009 Ny Amsoria 49 Tocef Kapsul

5 22-01-2009 Ny Lasmanta 35 Cefadroxil Kapsul

6 01-02-2009 Ny Yusniar 40 Aclam Kaplet

Termicef Injeksi

7 21-02-2009 Ny Jenny 37 Lapicef Kapsul

(46)

11 18-03-2009 Ny Sany 39 Aclam Kaplet Termicef Injeksi

12 20-03-2009 Ny Netty 36 Tocef Kapsul

13 11-04-2009 Ny Rasmini 29 Aclam Kaplet

Termicef Injeksi 14 11-04-2009 Ny Fitri Hariani 40 Aclam Kapsul

Cefxon Injeksi

15 18-04-2009 Ny Sany 39 Aclam Kapsul

Cefxon Injeksi

16 20-04-2009 Ny Santy 37 Tocef Kapsul

17 29-04-2009 Ny Dewi 40 Cefadroxil Kapsul

18 11-05-2009 Ny Dina 32 Fixiphar Kapsul

19 13-05-2009 Ny Laurent 40 Opicef Kapsul

20 01-06-2009 Ny Solide 36 Aclam Kaplet

Termicef Injeksi 21 02-06-2009 Ny Junita 30 Cefadroxil Kapsul

22 11-06-2009 Ny Rubiah 38 Lapicef Kapsul

23 11-06-2009 Ny Wenny 42 Aclam Kaplet

Termicef Injeksi 24 12-06-2009 Ny Jeniati. S 38 Aclam Kaplet

Termicef Injeksi

25 17-06-2009 Ny Nana 37 Cefadroxil Kapsul

(47)

27 28-06-2009 Ny Juliani 34 Aclam Kaplet Termicef Injeksi 28 07-07-2009 Ny Agustina 30 Cefadroxil Kapsul 29 20-07-2009 Ny Sri Mahyuni 36 Cefadroxil Kapsul

30 23-07-2009 Ny Lili 35 Cefadroxil Kapsul

31 03-08-2009 Ny Milawaty 41 Aclam Kaplet Termicef Injeksi 32 09-08-2009 Ny Hotma Dame 29 Tocef Kapsul 33 20-08-2009 Ny Rismaya Saga 38 Aclam Kapsul

Cefxon Injeksi 34 24-08-2009 Ny So Kheng 37 Lapicef Kapsul 35 27-08-2009 Ny Fau Cik 40 Lapicef Kapsul

36 12-09-2009 Ny Siu Hua 49 Amoxan Kapsul

37 18-09-2009 Ny Lamtiur 35 Cefat Kapsul

38 08-10-2009 Ny Suliaty 34 Lapicef Kapsul 39 13-10-2009 Ny Sri Rezeki. N 37 Cefat Kapsul 40 18-10-2009 Ny Kemala Sari 30 Cefadroxil Kapsul 41 29-10-2009 Ny Hj. Umi. H 43 Amoxan Kapsul 42 02-11-2009 Ny Jimuh 48 Cefadroxil Kapsul 43 02-11-2009 Ny Sariani 39 Cefadroxil Kapsul

44 04-11-2009 Ny Fenny 36 Lapicef Kapsul

(48)

46 06-11-2009 Ny Aiphin 32 Lapicef Kapsul

47 29-11-2009 Ny Sampa 58 Lapicef Kapsul

48 23-12-2009 Ny Animawaty. Jalukhu

31 Aclam Kapsul

Cefxon Injeksi 49 23-12-2009 Ny Trisna 38 Fixiphar Kapsul

Keterangan:

Jumlah pasien hymenoplasty dan vaginoplasty: 120 Pasien • Jumlah obat per pasien yang digunakan : 152 item

4.2 Data Pasien Hymenoplasty Dan Vaginoplasty Yang Menggunakan Antibiotik Golongan Kuinolon Selama 1 Tahun Terhitung Mulai Bulan Januari Sampai Dengan Desember 2009

No Tanggal Operasi

Nama Pasien Usia (Tahun)

Antibiotik Golongan Kuinolon Yang Di

Gunakan 1 28-01-2009 Nn Asnah. A 28 Lapiflox Kaplet 2 26-02-2009 Nn Liu. Tandean 27 Ciproxin 500 Kaplet 3 27-02-2009 Ny Nurhasanah 45 Baquinor Forte Kaplet 4 30-03-2009 Ny Yohana 40 Baquinor Forte Kaplet

5 01-04-2009 Nn Martha 22 LQ-500 Kaplet

6 09-04-2009 Ny Maghdalena 42 LQ-500 Kaplet 7 21-04-2009 Nn Sri Rahayu 25 Baquinor Forte Kaplet 8 02-05-2009 Nn Yolanda 20 Lapiflox Kaplet

(49)

10 25-06-2009 Nn Kurniasih 27 Baquinor Forte Kaplet 11 07-10-2009 Ny Aslinda 35 Baquinor Forte Kaplet

12 10-11-2009 Nn Karen 29 Lapiflox Kaplet

13 23-11-2009 Ny Hartati 49 Ciproxin 500 Kaplet 14 05-12-2009 Nn Karolina 27 LQ-500 Kaplet

Dari 134 pasien yang melakukan operasi hymenoplasty dan vaginoplasty di Rumah Sakit Vina Estetica selama 1 tahun terhitung mulai dari bulan Januari sampai dengan bulan Desember 2009 ditemukan sebanyak 120 (89,55%) pasien menggunakan antibiotik golongan β-laktam (penisilin dan sefalosporin) dan 14 (10,45%) pasien menggunakan antibiotik golongan lainnya (kuinolon).

Pada operasi hymenoplasty dan vaginoplasty luka yang ditimbulkan tidak seperti luka pada bedah biasa, tetapi potensi terjadinya infeksi cukup tinggi karena daerah yang dioperasi pada proses hymenoplasty dan vaginoplasty ini merupakan rongga tersembunyi dan media yang baik untuk pertumbuhan bakteri dimana terdapat kotoran-kotoran, sehingga diperlukan antibiotik yang potensial. Golongan penisilin digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri pada kulit sedangkan sefalosporin merupakan antibiotik golongan β-laktam yang digunakan untuk mengobati infeksi-infeksi yang diduga disebabkan strain-strain yang resisten, selain itu secara kimia sefalosporin dan penisilin memiliki mekanisme kerja yang sama (Katzung, 2001).

(50)

suatu jaringan peptidoglikan yaitu polimer dari senyawa amino dan gula yang saling terikat satu dengan yang lain (croslinked) sehingga memberikan kekuatan mekanis pada dinding sel kuman. Bila sel tumbuh dan plasmanya bertambah atau menyerap air dengan jalan osmosis, maka dinding sel yang tak sempurna itu akan pecah dan bakteri musnah. Untuk mengatasi infeksi antibiotik ini menghambat perkembangan mikroba dan ini merupakan kerja yang selektif terhadap mikroba tanpa mengganggu atau mempengaruhi sel-sel host. Itu sebabnya mengapa antibiotik golongan β-laktam (sefalosporin dan penisilin) ini menjadi antibiotik pilihan utama pada operasi ini (Goodman & Gilman, 2007).

Berdasarkan pertimbangan diatas banyak perusahaan obat memproduksi antibiotik golongan β-laktam. Hal ini juga merupakan salah satu alasan mengapa antibiotik ini banyak digunakan dalam pengobatan suatu infeksi.

4.3 Persentase bentuk sediaan yang digunakan

(51)

Kapsul merupakan jenis sediaan yang banyak digunakan sampai sekarang karena:

• Tepat dosis

• Penggunaanya mudah

• Rasa yang kurang enak dari obat tertutupi

• Efek terapi lebih cepat dibandingkan bentuk sediaan tablet

Tabel 4.3 Persentase Bentuk Sediaan Antibiotik Golongan β-laktam Yang Digunakan Selama 1 Tahun Dari Bulan Januari Sampai Dengan Desember 2009

No Bentuk Sediaan Jumlah Resep Persentase

1 Kapsul 86 71,66

2 Tablet 32 26,66

3 Injeksi 32 26,66

4 Syrup 2 1,66

4.4 Persentase Jenis Obat Yang Digunakan

(52)

cefadroxil sebanyak 52 (34,21%), amoksisilin + asam klavulanat sebanyak 33 (31,71%), ceftriaxone sebanyak 32 (21,4%), cefixime sebanyak 31 (20,4%) dan amoksisilin sebanyak 4 (2,63%).

Hal ini disebabkan karena adanya ketidakpatuhan dari dokter untuk meresepkan obat generik, meskipun sudah ada kebijaksanaan yang dituangkan dalam surat peraturan Menteri Kesehatan No.085/Menkes/Per/1/1989 tentang kewajiban menulis resep obat generik dan menggunakan obat generik pada fasilitas pelayanan kesehatan. Dalam peraturan Menteri Kesehatan tersebut dinyatakan bahwa obat generik lebih murah dari obat merek dagang, memiliki efek terapetik yang sama dengan obat merk dagang dengan tujuan agar pelayanan kesehatan lebih mudah tercapai (DepKes RI, 1996).

[image:52.595.117.504.582.660.2]

Alasan yang paling utama dokter dalam pemilihan jenis obat yang diresepkan dikarenakan pasien pada operasi ini (hymenoplasty dan vaginoplasty) adalah pasien dengan keadaan ekonomi menengah keatas, sehingga dokter tidak terlalu memikirkan jenis obat yang akan diresepkan.

Tabel 4.4 Persentase Merk dagang & Generik Antibiotik Golongan β-laktam Yang Digunakan Selama 1 Tahun Dari Bulan Januari Sampai Dengan Desember 2009

No Jenis Obat Jumlah Resep Persentase

1 Merk Dagang 131 86,18

(53)

4.5Persentase Nama Obat Merk Dagang & Generik Antibiotik Golongan β-laktam Yang digunakan Selama 1 Tahun Terhitung Mulai Bulan Januari Sampai Dengan Desember 2009

Persentase nama obat merk dagang dan generik antibiotik golongan β -laktam dihitung berdasarkan jumlah keseluruhan antibiotik golongan β-laktam yang digunakan 120 pasien adalah sebanyak 152 item. Berdasarkan hasil penelitian, persentase paling tinggi dengan merk dagang Aclam kaplet (PT Lapi Laboratories) sebesar 21,05% dan persentase terendah dengan merk dagang Claneksi syrup (PT Sanbe) sebesar 0,65%

(54)
[image:54.595.113.514.164.624.2]

Tabel 4.5 Persentase Nama Obat Merk dagang & Generik Antibiotik

Golongan β-laktam yang Digunakan Selama 1 Tahun Dari Bulan Januari Sampai Dengan Desember 2009

No Nama Obat / Kandungan

Jumlah Resep

Persentase Produksi 1 Aclam Kaplet

(Amoksisilin 500 mg + Asam Klavulanat 125

mg)

32 21,05 PT. Lapi Laboratories

2 Tocef Kapsul (Cefixime 100 mg)

28 18,42 PT. Bernofarm 3 Cefadroxil Kapsul

(Cefadroxil 500 mg)

21 13,81 Generik

4 Termicef Injeksi (Ceftriaxone 1 g)

18 11,84 PT. Nufarindo 5 Cefxon injeksi

(Ceftriaxone 1 g)

14 9,21 PT. Sanbe

6 Cefat Kapsul (Cefadroxil 500 mg)

14 9,21 PT. Sanbe

7 Lapicef Kapsul (Cefadroxil 500 mg)

14 9,21 PT. Lapi Laboratories 8 Amoxan Kapsul

(Amoksisilin 500 mg)

4 2,63 PT. Sanbe

9 Fixiphar Kapsul (Cefixime 100 mg)

3 1,97 PT. Pharos

10 Opicef Kapsul (Cefadroxil 500 mg)

2 1,31 PT.OTTO

Pharmaceutical Industries 11 Opicef Syrup (Cefadroxil

125 mg)

1 0,65 PT. OTTO

Pharmaceutical Industries 12 Claneksi Syrup

(Amoksisilin 250 mg + Asam Klavulanat 62,5

mg)

1 0,65 PT. Sanbe

4.6Persentase Kelompok Antibiotik Golongan β-laktam Yang Digunakan

(55)
[image:55.595.108.513.539.751.2]

34,21% diikuti kelompok penisilin (amoksisilin + asam klavulanat) sebesar 21,71%, kelompok sefalosporin generasi ketiga (ceftriaxon) sebesar 21,4%, kelompok sefalosporin generasi ketiga (cefixime) sebesar 20,4% dan persentase terendah adalah kelompok penisilin (amoksisilin) sebesar 2,63%. Hal ini disebabkan karena sefalosporin generasi pertama ini memiliki aktivitas yang baik terhadap bakteri gram-positif dan bakteri gram-negatif sedangkan kelompok penisilin (amoksisilin + asam klavulanat) merupakan antibiotik kombinasi yang efektif terhadap bakteri penghasil β-laktamase begitu juga dengan kelompok sefalosporin generasi ketiga antibiotik ini juga efektif terhadap bakteri penghasil β-laktamase. Sedangkan kelompok penisilin (amoksisilin) membentuk spektrum antimikroba yang diperluas sehingga meliputi mikroorganisme gram-negatif. Dokter juga menjadi penentu utama dalam pemilihan antibiotik yang akan digunakan pada operasi ini (Katzung, 2004)

Tabel 4.6 Persentase Kelompok Obat Golongan β-laktam Yang Digunakan Selama 1 Tahun Dari Bulan Januari Sampai Dengan Desember 2009

No Preparat Kelompok Generasi

Jumlah

Resep Persentase

1 Cefadroxil Sefalosporin Pertama 52 34,21

2

Amoxicillin + Asam

Klavulanat Penisilin 33 21,71

3 Ceftriaxone Sefalosporin Ketiga 32 21,4

(56)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan medical record dan resep yang ditemukan dari hasil penelitian, sebanyak 120 pasien hymenoplasty dan vaginoplasty menggunakan antibiotik golongan β-laktam persentasenya lebih banyak dibandingkan dengan antibiotik golongan lain yang digunakan pada operasi ini.

(57)

5.2 Saran

(58)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim (2008). Antibiotik profilaksis dan pembedahan [On-line]. Diakses 20 Mei 2009

Anonim a ( 2009). Normalisasi keperawanan [On-line]. Diakses 02 Juli 2009.

Anonim b (2009) Operasi vagina. Gaya hidup baru kaum hawa Makassar [On-line]. Diakses 05 juli 2009.

Departemen Kesehatan RI. (2006). Standart Pelayanan Farmasi Rumah Sakit. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. [On-Line]. Diakses 17 Desember 2009.

http://www.file//F:\operasi vagina.htm

Departemen Kesehatan RI. (1996). Kumpulan Peraturan Perundang-Undangan Bidang Obat. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan.

Goodman & Gilman. (2007) Dasar Farmakologi Terapi. Volume 2. Edisi 10. Alih Bahasa Sekolah Farmasi ITB. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal 1117-1124, 1164-1191.

Hadisahputra, S. & Harahap, U. (1994). Biokimia Dan Farmakologi Antibiotik. Medan: Universitas Sumatera Utara Press. Hal 2, 6-22.

(59)

Katzung, G. B. (2004). Farmakologi Dasar Dan Klinik. Penerjemah: Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Buku 3. Edisi delapan. Penerbit Salemba Medika. Jakarta. Hal 15.

Mochtar, R. (1998). Sinopsis Obstetri. Jilid I. Edisi 2. Penerbit Buku Kedokteran ECG. Jakarta. Hal. 5-12.

Setiabudy & Gan, (1995). Pengantar Antimikroba dalam buku Farmakologi dan Terapi. Edisi keempat Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Hal. 580.

Sari. (2003). Penelitian Farmasi Komunitas dan Klinik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Hal. 35.

Tjay dan Kirana, (2002). Obat-obat Penting Khasiat, Penggunaan, dan Efek-efek Sampingnya. Edisi Kelima. Jakarta: Penerbit PT. Elex Media Komputindo.

Hal. 68.

(60)

Lampiran 1. Senyawa-senyawa β – Laktam

No Golongan Generasi Preparat

1 Penillin - - Amoxicillin (Amoxil)

- Amoxicillin + Kalium Clavulanat (Augmentin)

- Ampicillin (Omnipen)

- Ampicillin + Sulbactam Natrium (Unasyn)

- Bacamcillin

- Carbenicillin (geocillin) - Cloxacillin (Tagopen) - Dicloxacillin (Dynapen) - Methicillin (Staphtillin) - Mezlocilin (Mezlin) - Nafcillin (Unipen) - Oxacillin (Bactocill) - Penicillin G (Pentids)

- Penicillin G Benzathine (Permapen) - Penicillin G Procain

- Penicillin V (V – Cillin) - Piperacillin (Pipracil)

- Piperacillin + Natrium Tazobactam (Zosyn)

- Ticarcilin (Ticar)

- Ticarcillin + Kalium Clavulanat (Timentin)

2 Cephalosporin Pertama

Kedua

- Cefadroxil (Duricef) - Cefazolin (Ancef) - Cephalexin (Kaflex) - Cephalotin (Keflin) - Cephapirin (Cefadyl) - Cephradin (Velosef) - Cefaclur (Ceclor) - Cefamandole (Mandol) - Cefmetazole (Zefazone) - Cefonitid (Monocid) - Cefotetan (Cefotan) - Cefoxitin (Mefoxin) - Cefprozil (Cepzil)

(61)

Ketiga dan Keempat

- Cefnidir (Omnicef) - Cefepime (Maxipime) - Cefixime (Suprax) - Cefoperazone (Cefobid) - Cefotaxime (Claforan) - Cefpodoxime (Vantin)

- Ceftazidime (Fortaz, Tazidime) - Ceftibuten (Cedax)

- Ceftizoxime (Cefizox) - Ceftriaxon (Toceprhin) 3 Carbopenem dan

Monobactam

- - Imipenem / Cilastatin (primaxin) - Aztreonam (Azactam)

- Meropenem (Merrem IV)

4 Lain-lain - - Cycloserine (Seromitin Pulvules) - Fosfomycin (Monurol)

(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)

Gambar

Tabel 4.4  Persentase Merk dagang & Generik Antibiotik Golongan β-laktam Yang Digunakan Selama 1 Tahun Dari Bulan Januari Sampai Dengan Desember 2009
Tabel 4.5 Persentase Nama Obat Merk dagang & Generik Antibiotik Golongan β-laktam yang Digunakan Selama 1 Tahun Dari Bulan Januari Sampai Dengan Desember 2009
Tabel 4.6  Persentase Kelompok Obat Golongan β-laktam Yang Digunakan Selama 1 Tahun Dari Bulan Januari Sampai Dengan Desember

Referensi

Dokumen terkait

Bermula pada ketidakberhasilan Taman Nasional untuk mengembangkan potensi pariwisata yang ada di Pulau Kapota, Dinas Pariwisata mulai mendekati Pak Suhairi, yang

68/MPP/Kep/2/2003 Penjualan local produk tissue yang dilakukan antar pulau tidak termasuk dalam kelompok produk yang wajib PKAPT. Tidak

Jika setelah pengukuran poligon tersebut ada pengukuran titik kontrol horisontal yang lebih teliti, misalnya dengan GPS Geodetic, di titik BM.1 dan Titik-1, maka nilai azimuth

Bab ini dikemukakan tentang hal-hal yang berkaitan dengan penelitian terdahulu, tinjauan pustaka, kerangka pemikiran serta hipotesis yang merupakan dasar pemikiran untuk

[r]

Alquran selalu menekankan logika yang berasal dari Allah, ketika berulang-ulang menyebutkan bahwa laki-laki dan perempuan diciptakan dari nafs yang sama (QS. Dalam

Dalam sebagian besar industri, perusahaan saling tergantung. Persaingan yang digerakkan oleh satu perusahaan dapat dipastikan mempengaruhi para pesaingnya, dan

Dengan kondisi berada dalam daerah medan tinggi, asam ini akan menjadi salah satu pengaruh besar terhadap fenomena flashover pada isolator piring yang akan menjadi media