• Tidak ada hasil yang ditemukan

KINERJA KEPALA DESA DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAN PEMBANGUNAN DESA ( STUDI DI DESA SEITH KABUPATEN MALUKU TENGAH )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KINERJA KEPALA DESA DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAN PEMBANGUNAN DESA ( STUDI DI DESA SEITH KABUPATEN MALUKU TENGAH )"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

KINERJA KEPALA DESA DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAN PEMBANGUNAN DESA ( STUDI DI DESA

SEITH KABUPATEN MALUKU TENGAH )

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Persyaratan untuk

Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

Oleh:

Hasbullah Abdullah Zuhpy Nukuhehe 08230003

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

Nama : Hasbullah Abdullah Zuhpy Nukuhehe NIM : 08230003

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Disetujui Untuk Diuji Dihadapan Sidang Dewan Penguji Skripsi

Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang

Mengetahui,

Dosen Pembimbing II

Dra.Juli Astutik, M.Si Dosen Pembimbing I

Drs. Jainuri, M.Si

Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan

Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si Dekan FISIP UMM

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Telah Dipertahankan Dihadapan Sidang Dewan Penguji Skripsi

Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang Pada :

Hari : Sabtu

Tanggal : 03 November 2012 Jam : 09.00 – 10.00 WIB

Tempat : Jurusan Ilmu Pemerintahan

Dewan Penguji

1. Dr. Asep Nurjaman, M.Si : ……….. 2. Hevi Kurnia Hardini, M. Gov : ………..

3. Drs. Jainuri, M.Si : ………..

4. Dra. Juli Astutik, M.Si :………...

Mengesahkan Dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

(4)

LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Hasbullah Abdullah Zuhpy Nukuhehe NIM : 08230003

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (ISIP)

Menyatakan bahwa karya ilmiah (Skripsi) dengan Judul: KINERJA KEPALA

DESA DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAN

PEMBANGUNAN DESA ( STUDI DI DESA SEITH KABUPATEN MALUKU TENGAH )

Adalah bukan karya tulis ilmiah (Skripsi) orang lain, baik sebagian ataupun seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar.

Demikian Surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Malang, 25 Oktober 2012 Yang menyatakan

(5)

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI

Nama : Hasbullah Abdullah Zuhpy Nukuhehe

NIM : 08230003

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Judul Skripsi :

Pembimbing : 1. Drs. Jainuri M.Si 2. Dra.Juli Astutik, M.Si

Konsultasi Skripsi :

Tanggal Keterangan Paraf Dosen Pembimbing Pembimbing I Pembimbing II 12April 2012 Revisi Proposal

02 Mei 2012 ACC Seminar 02 Mei 2012 ACC BAB I 28 Mei 2012 ACC BAB II 22 Oktober2012 ACC BAB III 22 Oktober2012 Revisi BAB IV 23 Oktober 2012 ACC BAB IV 23 Oktober 2012 ACC BAB V 23 Oktober 2012 ACC ABSTRAK

Tanggal Selesai Bimbingan Skripsi : 23 Agustus 2012

Dosen Pembimbing II

Dra.Juli Astutik, M.Si Dosen Pembimbing I

Drs. Jainuri, M.Si

Mengetahui, Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan

Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si

(6)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Segala puji bagi Allah SWT karena hanya atas Rahmat dan Kasih sayang-Nya, peneliti dapat menyelesaikan penelitian dengan judul “KINERJA KEPALA

DESA DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAN

PEMBANGUNAN DESA ( STUDI DI DESA SEITH KABUPATEN MALUKU TENGAH ) dengan lancar. Hasil penelitian ini peneliti harapkan dapat menjadi masukan bagi mahsiswa- mahasiswi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik berikutnya dalam meneliti fenomena- fenomena terkini, yang tentunya peneliti harapkan harus lebih baik dari penelitian ini. Dalam penyusunan penelitian ini tentunya tidak akan lepas dari segala kekurangan dan kelemahan yang tidak dengan sengaja atau kesadaran. Oleh karenanya dalam perbaikan dan penyempurnaan ke depan, alangkah baiknya saran dan kritik yang membngun dari pihak- pihak yang tertarik terhadap hal ini sangat berarti bagi peneliti.

Dalam kesempatn ini, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang telah memberikan bantuan dan motivasi kepada peneliti sehingga

penelitian ini bias peneliti selesaikan tepat pada waktunya.

1. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang

2. Dr. Wahyudi, M.Si, selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

3. Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si, selaku ketua jurusan Ilmu Pemerintahan

4. Bapak Drs. Jainuri, M.Si, selaku Dosen Pembimbing I. Kepada beliau kami sampaikan terimakasih banyak Bapak atas bantuan secara moriil dan

(7)

5. Dra.Juli Astutik, M.Si, selaku Dosen Pembimbing II. Terimakasih banyak

atas dukungan dan motivasinya.

6. Kedua orang tuaku, karena pengorbanan dan motivasinya sehingga kami

dapat menyelesaikan perkuliahan sekaligus skripsi ini

7. Buat teman- temanku Suhardin Mansyur, Zulkhaedir Abdussamad, Lilik Rahayu, Lidya Susanti, Mulyana dan. Teman- teman yang lain

8. Buat kakakku Aiyra dan adekku Aiy yang selalu mendukung kegiatan saya apapun

9. Dan terakhir terima kasih buat Nurul Fitryani yang selalu memberikan semangat dan kekuatan kepada saya, makasih ya

Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan anda . Akhirnya peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi siapapun yang membacanya khususnya bagi mahasiswa Ilmu Pemerintahan dan kalangan yang

tertarik dengan kajian politik. Wassalamu’alaikum, Wr. Wb

Malang, 23 Oktober 2012

(8)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

SURAT PERNYATAAN ... iv

BERITA ACARA BIMBINGAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

ABSTRACT ... ix

ABSTRAKSI ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Definisi Konseptual ... 5

F. Definisi Operasional ... 9

G. Metode Penelitian ... 10

1. Jenis Penilitian ... 10

2. Sumber ... 10

3. Teknik Pengumpulan data ... 11

(9)

5. Lokasi Penilitian ... 14

6. Analisis Data ... 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kinerja 1. Pengertian Kinerja ... 18

2. Fungsi Kinerja ... 19

3. Pengukuran Kinerja ... 21

4. Dimensi Kinerja Individu dan Organisasi ... 24

5. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja ... 26

6. Kepemimpinan dan Kinerja Organisasi ... 27

B. Kepala Desa 1. Pengertian Kepala Desa ... 31

2. Tuigas dan Kewajiban Kepala Desa ... 31

C. Pemerintahan Desa 1. Pengertian Pemerintahan Desa ... 33

2. Struktur Pemerintahan Desa ... 35

a. Kepala Desa ... 35

b. Sekretaris Desa ... 36

c. Badan Permusyawaratan Desa ... 36

d. Dusun ... 37

D. Pembangunan Desa 1. Pengertian Pembangunan ... 37

2. Tipe Pemnbangunan ... 39

3. Pendekatan Terhadap Pembangunan ... 41

4. Pemberdayaan Masyarakat ... 42

(10)

b. Proses Pemberdayaan ... 43

c. Tujuan dan Tahapan Pemberdayaan ... 44

BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. Karakteristik Wilayah 1. Letak ... 46

2. Luas ... 46

3. Potensi Sumber daya Alam ... 47

a. Laut ... 47

b. Hutan ... 47

c. Pertanian ... 48

B. Karakteristik Penduduk ... 50

1. Komposis Umur ... 51

2. Ekonomi ... 51

C. Sosial Budaya 1. Adat Istiadat ... 52

2. Hubungan Gandong ... 54

3. Agama ... 54

4. Sarana Prasarana ... 54

D. Kelembagaan Pemerintahan Desa Seith 1. Struktur ... 56

2. Tupoksi ... 57

a. Kepala Pemerintah Desa Seith (Raja) ... 57

b. Sekretaris Desa ... 58

c. Kepala Urusan ... 58

(11)

e. Kepala Soa (RT) ... 59

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Kinerja Kepala Desa delam Penyelenggaraan Pemerintahan Dan Pembangunan Desa ... 60

1. Peran Kepala Desa dalam Pelaksanaan Program Pemberdayaan Masyarakat ………... 61

a. Program Pembangunan Di Desa Seith ... 62

1. Bidang Sosial dan Budaya ... 62

2. Ekonomi ... 63

3. Sarana dan Pra-sarana ... 63

2. Hubungan Kerja Kepala Desa Dengan Perangkat Desa Dalam Penyelengaraan Pemerintahan Dan Pembangunan Desa ... 69

3. Pola Hubungan Dengan BPD ... 73

4. Hubungan Kepala Desa Dengan Masyarakat ... 77

5. Faktor Pendukung dan Penghambat Kinerja Kepala Desa ... 81

a. Faktor Penghambat ... 84

1. Budaya Masyarakat Desa Dengan Keyakinan Kepala Desa ... 84

2. Rendahnya Pendidikan Dari Aparatur Desa ... 85

3. Belum Adanya Kantor Desa ... 87

b. Faktor Pendukung ... 89

Sumber Daya Alam Yang Melimpah ... 90

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 91

(12)

Daftar Tabel

Tabel 1.1 Potensi Sumber Daya Alam Laut Dan Hutan ... 48

Tebel 1.2 Tanaman pertanian dan Luas Lahan ... 49

Tabel 1.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan komposisi umur ... 51

Tabel 1.4 Penduduk Desa Sieth Berdasarkan mata pencaharian ... 52

Tabel 1.5 Sarana dan Pra-sarana ... 55

(13)

Daftar Pustaka

Bryant, Coralie & Louise G. 1987. Manajemen Pembangunan Untuk Negara Berkembang. LP3ES. Jakarta

Jan, Timbergea. 1987. Rencana Pembangunan. Jakarta

Kansil S.H, 1988, Desa Kita Dalam Peraturan Tata Pemerintahan Desa, Ghalia Indonesia, Jakarta

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2002 Tentang Administrasi Desa

Mahmudi. 2005. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Akedemi Manajemen Perusahan YKPN. Yogyakarta.

Mahsun, Mohamad. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta

Moleong, Lexy j. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung

Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Pemerintahan Desa

Prof. HAW. Widjaja, 2003, Pemerintahan Desa/Marga: Berdasarkan

UndangUndang Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah, PT Raja Grafindo persada, Jakarta

Risma Sitorus. Artikel ilmiah ” Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Kepala Desa Dalam Pelaksanaan Tugas Pemerintahan Desa Di Kabupaten Toba Samosir Provinsi Sumatera Utara. Universitas Sumatra Utara.

Siaman, M.Si, dkk. 2004. Pengantar Pembangunan

Siagian, Sondang. 1998. Administrasi Pembangunan. Gunung Agung. Jakarta

Sinambella, dkk. 2006. Reformasi Pelayanan Publik Teori Kebijakan Dan Implementasi. Bumi Aksara. Jakarta.

(14)

Tjokroamidjojo, Bintoro. 1999. Perencanaan Pembangunan. Gunung Agung. Jakarta

Undang – Undang Otonomi Daerah No.32 Tahun 2004

Wirjana, Bernardine R. 2007. Mencapai Manajemen Berkualitas Organisasi, Kinerja, Program.ANDI. Yogyakarta.

Internet

http://bpm.grobogan.go.id/artikel/46-pembangunan-desa-di-era-otonomi-daerah.html di unduh pada tanggal 5 April 2012

http://mohmahsun.blogspot.com/2011/04/siklus-pengukuran-kinerja.html

Diunduh pada Tanggal 22 Oktober 2012

http://rimaru.web.id/azas-azas-penyelenggaraan-pemerintah-daerah di Unduhpada Tanggal 9 April 2012

http://www.scribd.com/doc/78522389/6/Pengertian-Pemerintahan-Desa-dan-Kepala-Desa Di unduh pada tanggal 5 April 2012

http://sobatbaru.blogspot.com/2010/12/pengertian-kepala-desa.html Di unduh pada tanggal 10 April 2012

(15)

1

BAB I

PEDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sejak bergulir pemerintah Orde Baru ke pemerintah Reformasi

maka munculah UU otonomi daerah Nomor 32 Tahun 2004 atau yang dikenal dengan Desentralisasi yang mana pemerintah pusat melimpahkan

kekewangannya ke pemerintah daerah untuk mengatur daerahnya sendiri, beserta masyarakatnya1. Dengan adanya undang undang otonomi daerah ini pemerintah daerah diharuskan menata kembali aktifitas –aktifitas yang

ada terdahulu dengan format yang baru untuk melaksanakan peneyelenggara Negara dan juga pembangunannya serta pelayanan pada

masyarakatnya juga.

Hakikat Otonomi Daerah adalah upaya pemberdayaan daerah dalam pengambilan keputusan daerah secara lebih leluasa dan bertanggung

jawab untuk mengelola sumber daya yang dimiliki sesuai dengan kepentingan, prioritas, dan potensi daerah sendiri. Kewenangan yang luas dan utuh yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan,

pengendalian dan evaluasi pada semua aspek pemerintahan ini, pada akhirnya harus dipertanggungjawabkan kepada pemerintah dan

masyarakat. Penerapan otonomi daerah seutuhnya membawa konsekuensi

1

(16)

2

logis berupa pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan daerah2

Salah satu sasaran dalam otonomi daerah ini adalah pada

pemerintahan daerah baik yang berada di tingkat kabupaten kota maupun di tingkat desa. Pemerintah desa sendiri dalam peraturan pemerintah No.

72 Tahun 20053, menjelaskan bahwa desa dan pemerintahan desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang

berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat.

Pembangunan di desa menjadi tanggung jawab Kepala desa

sebagaimana diatur dalam Pasal 14 ayat (1) PP No 72 tahun 2005 ditegaskan bahwa Kepala Desa mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan. Kegiatan

pembangunan direncanakan dalam forum Musrenbangdes, hasil musyawarah tersebut di ditetapkan dalam RKPD (Rencana Kerja

Pemerintah Desa) selanjutnya ditetapkan dalam APBDesa. Dalam pelaksanaan pembangunan Kepala Desa dibantu oleh perangkat desa dan dapat dibantu oleh lembaga kemasyarakatan di desa.

Pembangunan wilayah pedesaan tidak terlepas dari peran serta dari seluruh masyarakat pedesaan, sehingga kinerja seorang kepala desa

sebagai kepala pemerintahan desa harus dapat menjalankan tugas pokok

2

http://bpm.grobogan.go.id/artikel/46-pembangunan-desa-di-era-otonomi-daerah.html 3

(17)

3

memimpin dan mengkoordinasikan pemerintah desa dalam melaksanakan

sebagian urusan rumah tangga desa, melakukan pembinaan dan pembangunan masyarakat, dan membina perekonomian desa4

Namun yang terjadi sekarang pembangunan desa di era otonom ini yang terlihat ialah realitas kurangnya pembangunan (underdevelopment)5

khususnya untuk daerah yang berada di indonsia bagian timur. Kurangnya pembangunan yang tidak merata di Indonesia bagian timur ini khususnya

Kabupaten di Maluku Tengah ini tidak terlepas dari kinerja pemerintah daerah setempat sehingga apa yang menjadi tujuan dari otonomi daerah tidak terlaksana dengan baik.

Dalam penyelenggara pemerintahan desa kehadiran Badan Perwakilan Desa (BPD) diharapkan mampu mewujudkan sistem check and balances bagaimana dengan fungi dan kewenangannya. Namun demikian

di sisi lain, kehadiran BPD juga telah menimbulkan berbagai permasalahan di tingkat desa terutama yang menyangkut hubungan kerja

antara BPD dengan Kepala Desa yang diatur berdasarkan kaidah normative sehingga menimbulkan dominasi kepala desa atas BPD.

Desa Seith merupakan salah satu desa yang ada di Kabuten Maluku Tengah dan berada dalam pulau Ambon, dalam menjalankan tugas pemerintahan dan pembangunan di desa Seith kepala desa Seith di bantu

4Risma Sitorus. Artikel ilmiah ”

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Kepala Desa Dalam Pelaksanaan Tugas Pemerintahan Desa Di Kabupaten Toba Samosir Provinsi Sumatera Utara. Universitas Sumatra Utara. Hal 1.

5

Bryant,Coralie & Louise White. Manajemen Pembangunan Untuk Negara Berkembang. Lp3es.

(18)

4

oleh perangkat desa serta BPD sebagai salah satu kisenergian

pemerintahan desa yang baik, namun pada realitanya dalam menjalankan tugas sebagai keplala desa di desa seith belum mampu menjalankan

tugasnya secara optimal sehingga muncul permasalahan di desa terutama dalam mengayomi masyarakat desa, ketidakjelasan peraturan desa hingga

menimbulkan masyarakat yang agresif dan kurang memberdayakan masyarakat di desa secara non-fisik. Hal ini yang menjadi soroti kineja Kepala desa dalam menjalankan tugasnya sebagai kepala pemerintahan.

Dari latar belakang yang telah disajikan di atas, peneliti tertarik untuk meneliti lebih jauh KINERJA KEPALA DESA DALAM

PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAN PEMBANGUNAN DESA

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana Kinerja Kepala Desa dalam Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan di Desa Seith?

(19)

5

C. Tujuan Penilitian.

1. Untuk mengetahui Kinerja Kepala Desa dalam Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan di Desa Seith

2. Untuk Mendiskripsikan Faktor Pendukung dan Hambatan Apa Saja Yang Di Hadapi Kepala Desa Dalam Pembangunan Di Desa Seith?

D. Manfaat Peelitian

Manfaat Teoritis.

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambran tentang kinerja

kepala desa di desa Seith.

b. Sebagai bahan referensi bagi peniliti selanjutnya yang ingin menkaji masalah hal sama

Manfaat Praktis.

Sebagai rekomendasi untuk pemerintah desa di Desa Seith dalam penyelengaraa pemerintah dan pembagunan desa di masa yang akan

datang.

(20)

6

Kinerja atau performance adalah gambaran mengenai tingkat

pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan, program atau kebijakan dalam mencapai atau mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi

yang tertuang dalam perancanaan strategi suatu organisasi6.

2. Kepala Desa.

Kepala desa adalah pemimpinan daerah yang berada di tingkat desa yang bersifat fomal yang di pilih oleh masyarakat setempat melalui

pemilu desa, memiliki kekuasaan (power) dan kewenangan (authority) atas pembuatan kebijakan dan memiliki tugas dan kewajiban yakni

pelaksanaan dalam urusan penyelenggaraan pemerintah, pembangunan dan kemasyarakatan yang mana telah di atur dalam peraturan pemerintah no 72 tahun 2005 pasal 14.

3. Pemerintahan Desa

Menurut undang – undang No 32 Tahun 2004 Tentang pemerintah Daerah yang di jelaskan dalam pasal 200 ayat 1, bahwa pemerintahan

desa adalah “Didalam pemerintah daerah Kabupaten/Kota di bntuk

Pemerintahan Desa yang terdiri dari Pemeritah desa dan Badan

Permusyawaratan Desa”.7

Sedangkan berdasarkan Keputusan Menteri

Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 2002 tentang Administrasi Desa dijelaskan dalam pasal 1 ayat 2 bahwa pemerintah desa adalah

6

Mahsun, Mohamad. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Bpfe Yogyakarta. Yogyakarta.

Hlm.25 7

(21)

7

kegiatan pemeerintah yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa dan

Badan Permusyawaratan Desa.8

Dalam pelaksanaannya pemerintah daerah tidak terlepas dari asas

penyelenggara pmerintah daerah sebagai berikut

a. Asas Desentralisasi

Didalam Undang-undang No. 32 Tahun 2004 Pasal 1 ayat 7 memberikan pengertian desentralisasi sebagai penyerahan wewenang

pemerintahan kepada daerah otonom dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka daerah otonom berwenang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri

berdasarkan aspirasi masyarakat.

Sesuai dengan sistem tata pemerintahan yang ada, yaitu menurut UUD 1945 pada dasarnya asas desentralisasi adalah pemberian kebebasan

untuk mengakibatkan keaktifan daerah dengan mengikutsertakan

rakyatnya dalam mengurus dan memajukan daerahnya.

b. Asas Dekonsentrasi

Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari pemerintah kepada gubernur sebagai wakil pemerintah dan atau perangkat pusat di

daerah. Perwujudan dari asas ini adalah terbentuknya daerah-daerah pemerintahan atau daerah-daerah jabatan yang disebut dengan daerah

8

(22)

8

administrasi. Sistem ini tidak memerlukan adanya badan-badan perwakilan

rakyat daerah, sebab segala kebutuhannya telah diurus oleh pemerintah

pusat atau atasannya”.

c. Asas Tugas Pembantuan

Dalam Undang-undang No. 32 Tahun 2004 Pasal 1 angka 9 memberikan definisi tugas pembantuan adalah sebagai penugasan dari pemerintah kepada daerah dan desa dan dari daerah ke desa untuk

melaksanakan tugas tertentu yang sertai pembiayaan, sarana dan prasarana serta sumber daya manusia dengan kewajiban untuk melaporkan

pelaksanaannya dan mempertanggung jawabkannya kepada yang menugaskannya. Agar jalur hubungan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah berjalan dengan baik, maka perlu adanya kesatuan asas

dan memiliki kesatuan prinsip dalam penyelenggaraan pemerintah di

daerah yaitu :

1. digunakan asas desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan;

2. penyelenggaraan asas desentralisasi secara utuh dan bulat

(23)

9

3. asas tugas pembantuan dapat dilaksanakan di Daerah Propinsi,

Kabupaten dan Kota.9

4. Pembangunan Desa.

Pembangunan desa adalah suatu proses perubahan dan perbaikan yang dilaksanakan sevara sadar terencana dan terarah dari suatu keadaan yang kurang baik

menuju keadaan yang lebih baik yang ada dan berlangsung di desa10. Pada hakikatnya pembangunan daerah di Indonesia merupakan pembangunan yang berorientasi lebih pada pembangunan manusianya yang bertujuan

jelas yang mana adanya pemerataan dan keadilan, memperdayakan masyarakat dan memberantas kemiskinan, menciptakan atau menambah

lapangan kerja, meningkatakan pndapatan dan kesejahteraan masyarakat daerah, dan juga Menjaga melastarikan potensi yang ada di daerah.

F. Definisi Operasional

Yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah:

1. Peran Kepala Desa dalam Pelaksanaan Program Pemberdayaan

Masyarakat.

2. Kinerja Kepala Desa dalam Penyelenggaraan Pemerintahan dan

Pembangunan Desa

a. Hubungan Kerja Kepala Desa dengan perangkat desa.

b. Pola Hubungan Kerja Kepala Desa dengan BPD

9

http://rimaru.web.id/azas-azas-penyelenggaraan-pemerintah-daerah 10

(24)

10

c. Hubungan kepala desa dengan masyarakat

3. Faktor Pendukung dan Pengahambat Kinerja Kepala Desa dalam Penyelenggara Pemerintahan dan Pembangunan Desa

G. Metode Penilitian. 1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini dapat dikategorikan dalam penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif, dengan alasan agar dapat

menggali informasi yang mendalam mengenai objek yang diteliti. Metode deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu gejala atau hubungan antara dua gejala atau lebih.11 Pendekatan kualitatif menurut

Bogdan dan Taylor adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

yang perlu diamati. Sedangkan menurut Denzin dan Lincoln menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar

alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada.12

2. Sumber Data a. Data Primer

11

Soehartono, Irawan.2008. Metode Penelitian Sosial. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. Hlm.

35. 12

(25)

11

Data primer adalah salah satu sumber data yang diperoleh secara

langsung peneliti dari nara sumber yang dapat dipercaya dalam memberikan informasi yang berkaitan dengan judul peneliti. Data primer

dalam penelitian ini seperti orang yang terlibat langsung didalamnya,

yaitu Kepala Desa Seith Dan Masyarakat.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang digunakan untuk mendukung data primer. Data sekunder tersebut adalah dokumen-dokumen, Koran-koran

maupun internet atau televisi, perundang-undangan yang berhubungan dan berkaitan dengan penelitian ini serta masyarakat umum yang juga menjadi

bagian penting dalam penelitian ini.

3. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data ini bertujuan untuk mengumpulkan atau memperoleh data yang ada dilapangan secara akurat dan sesuai dengan

fakta yang ada dilapangan, agar dapat memecahkan permasalan yang ada dalam Penelitian ini. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan

dalam Penelitian ini adalah sebagai berikut:

(26)

12

Wawancara adalah pembicaraan dengan maksud tertentu.

Pembicaraan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Maksud mengadakan wawancara, seperti ditegaskan oleh Lincoln dan Guba, antara lain:

mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-lain kebulatan; merekonstruksi kebulatan-kebulatan demikian sebagai yang diharapkan untuk dialami pada masa

yang akan datang; memverifikasi, mengubah, dan memperluas informasi yang diperoleh orang lain, baik manusia maupun bukan manusia

(triangulasi); dan memverifikasi, mengubah dan memperluas konstruksi yang dikembangkan oleh penyusun sebagai pengecek data. Dengan adanya wawancara ini diharapkan tidak terjadi perbedaan pengertian antara

penyusun dengan responden, serta teknik ini digunakan untuk memperoleh

data primer dari subyek penyusun secara langsung.13

Dalam penelitian ini wawancara hanya diajukan pertanyaan-pertanyaan secara bebas dan leluasa tanpa terkait dengan susunan pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya. Tetapi tetap terpusat pada

satu pokok masalah yaitu kinerja kepala desa dalam penyelenggara dan pembangunan desa. Keadaan demikian ini memungkinkan wawancara

berlangsung secara luwes, arahnya bisa berlangsung secara lebih terbuka,

13

(27)

13

sehingga dapat diperoleh informasi yang lebih lengkap dan pembicara

tidak terlalu terpaku dan pada akhirnya menjemukan kedua belah pihak.

b. Observasi

Observasi adalah suatu usaha untuk mengumpulkan data yang dilakukan secara sistematis, dengan prosedur yang standart. Artinya data dapat diperoleh secara langsung dalam keadaan sadar dari objek Penelitian

dengan melakukan pengamatan yang sistematis dengan cara merekam kejadian dan mencatatnya. Alasan peneliti menggunakan metode observasi

ini agar mempermudah peneliti dalam mengambil data yang mungkin tidak dapat di peroleh memaluli medote wawancara.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dan informasi

melalui pencarian dan penemuan bukti-bukti. Metode ini merupakan metode pengumpulan data yang berasal dari sumber non-manusia. Selain itu, dikatakan juga bahwa dokumentasi juga dapat dikategorikan penyusun

sebagai sumber data sekunder atau pendukung.

4. Subjek Penelitian

(28)

seluas-14

luasnya terutama berhubungan dengan Kinerja Kepala Desa dalam

Penyelenggara Pemerintahan dan Pembangunan Desa : 1) Kepala Desa Seith

2) Ketua BPD

3) Kepala Soa (RT) 3 Orang

4) Masyarakat

5. Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian merupakan tempat dimana Penelitian dilakukan,

untuk mendapatkan informasi serta data-data yang diperlukan oleh penyusun untuk menunjang Penelitian ini , sehingga penelitian ini akan dilakukan di Desa Seith, Kecamatan Leihitu kabupaten Maluku Tengah

Provinsi Maluku. Alasan pemilihan lokasi penilitian ini dikarenakan penelitian ini berkaitan dengan Judul peneliti dan kemudahan akses

informasi data dan subyek utama Penelitian dilakukan.

6. Analisis Data

Analisis Data Kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi

(29)

15

memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.14

Di pihak lain,

Analisis Data Kualitatif, prosesnya berjalan sebagai berikut:

a. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri.

b. Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan, mensintesiskan, membuat ikhtisar, dan membuat indeksnya.

c. Berpikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna, mencari dan menemukan pola dan hubungan-hubungan, dan membuat temuan-temuan umum.

Selanjutnya menurut Janice McDrury (Collaborative Group Analysis of Data, 1999) tahapan analisis data kualitatif adalah sebagai berikut:

a. Membaca/mempelajari data, menandai kata-kata kunci dan gagasan yang ada dalam data.

b. Mempelajari kata-kata kunci itu, berupaya menemukan tema-tema yang berasal dari data.

c. Menuliskan „model‟ yang ditemukan.

d. Koding yang telah dilakukan.

Dari definisi-definisi tersebut dapatlah kita pahami bahwa ada yang mengemukakan proses, ada pula yang menjelaskan tentang

komponen-komponen yang perlu ada dalam sesuatu analisis data. Adapun analisis data yang digunakan adalah metode data deskriptif kualitatif dari Matthew

B. Miles dan Michael Huberman meliputi empat komponen, diantaranya: 1) Pengumpulan data,

2) Reduksi data, 3) Penyajian data,

4) Penarikan kesimpulan atau verifikasi.

14

(30)

16

Sumber: Mathew B. Miles dan A. Michael Huberman, Analisa data Kualitatif dalam Wahyuni.

2006. Kebijakan Pemerintah Dalam Pelaksanaan Rencana Umum Tata Ruang Perkotaan di Kota

samarinda. Skripsi

Keterangan :

a. Pengumpulan data yaitu data pertama atau data mentah yang dikumpulkan dalam suatu penelitian.

b. Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang mempertegas,

memperpendek, membuat fokus, membuang hal yang tidak penting, dan mengatur data sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat

dilakukan. Reduksi data berlangsung terus-menerus selama penelitian berlangsung.

c. Penyajian data adalah menyusun informasi dengan cara tertentu

sehingga memungkinkan penarikan kesimpulan atau pengambilan data Penyajian

data Pengumpulan

data

Kesimpulan-kesimpulan Penarikan/verifikasi Reduksi

(31)

17

ini membantu untuk memahami peristiwa yang terjadi dan mengarah

pada analisa atau tindakan lebih lanjut berdasarkan pemahaman. d. Kesimpulan-kesimpulan atau verifikasi adalah sebagai langkah

terakhir yang meliputi pemberian makna data yang telah disederhanakan dan disajikan kedalam penyajian data dengan cara

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada KSP Utama Karya di Jepara, sehingga semakin tinggi

Minimnya kesadaran masyarakat untuk memenuhi peraturan tersebut mempengaruhi suatu implementasi kebijakan, berhasil atau tidaknya suatu kebijakan tergantung

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi kimia minyak atsiri daun cengkeh dari proses penyulingan uap menggunakan analisa GCMS.. Daun cengkeh kering seberat

Guna untuk memperdalam peneliti menyelesaikan skripsi yang berjudul metode linguistic Al – Alusi dalam menafsirkan ayat – ayat surat Ali Imran.

Hasil uji wilcoxon dari data penelitian tentang partisipasi Ibu dalam pemasangan live trap terhadap jumlah tangkapan pinjal yang ada pada tubuh tikus menunjukan tidak ada beda

1) Guru terlihat canggung dan masih kurang menguasai teknis pelaksanaan model pembelajaran Coorperative Learning tipe Examples Non Examples. 2) Siswa masih terlihat

Adapun hipotesis yang diajukan peneliti dalam penelitian ini adalah “penerapan model pembelajaran student facilitator and explaining pada mata pelajaran qur’an

Berdasarkan termogram TGA dapat diketahui bahwa tidak terjadi perubahan berat sampai terjadi titik leleh, hal ini menunjukkan bahwa semua sampel kristal tidak