i
HUBUNGAN KADAR GULA DARAH, FREKUENSI KELUHAN, DAN RAGAM KOMPLIKASI DENGAN KEPATUHAN TATALAKSANA PADA
KLIEN DIABETES MELLITUS YANG RAWAT JALAN DI POLI PENYAKIT DALAM RS WAVA HUSADA KEPANJEN
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
Disusun oleh :
AN AN YULIANTY HAMKA NIM. 09060010
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertandatangan dibawah ini:
Nama : An an Yulianty Hamka
NIM : 09060010
Program Studi : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM
Judul Skripsi : Hubungan kadar gula darah, frekuensi keluhan, dan ragam komplikasi dengan kepatuhan tatalaksana pada klien diabetes mellitus yang rawat jalan di Poli Penyakit Dalam RS Wava Husada Kepanjen
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya tulis saya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi perbuatan tersebut.
Malang, Januari 2014 Yang membuat pernyataan,
iv
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap Puji Syukur Alhamdulillah, akhirnya saya dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul “Hubungan kadar gula darah,
frekuensi keluhan, dan ragam komplikasi dengan kepatuhan tatalaksana pada klien diabetes mellitus yang rawat jalan di Poli Penyakit Dalam RS Wava Husada Kepanjen”. Tugas Akhir Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Bersamaan dengan ini perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada :
1. Bapak Yoyok Bekti Prasetiyo, M.kep,Sp. Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
2. Ibu Nurul Aini, S. Kep. Ns. M. Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. 3. Bapak Dr. Ainur Rofieq, M. Kes selaku Pembimbing I yang telah memberikan
arahan dan masukan yang sangat berguna serta motivasi selama penyusunan skripsi ini.
4. Bapak Sunardi, S. Kep. NS. M. Kep selaku Pembimbing II Terima kasih atas semua ilmu, masukan dan motivasi yang telah diberikan.
5. Kepala Rumah Sakit/Direktur RS Wava Husada Kepanjen yang berkenan memberikan ijin untuk studi pendahuluan dan penelitian.
v dan penelitian.
7. Semua dosen PSIK UMM yang telah mengajar, mendidik dan membimbing selama masa belajar.
8. Orang tuaku Bapak ir. Laode Hamka dan Ibu Muawiah BAC serta saudaraku Rona Herawaty Hamka S. farm, Apt yang tak pernah lelah memberikan motivasi, kasih sayang serta doa yang dipanjatkan untuk kesuksesanku.
9. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang bersifat membangun. Akhirnya, penulis berharap semoga tugas akhir skripsi ini bermanfaat bagi masyarakat dan dunia kesehatan khususnya bidang keperawatan dan kesehatan masyarakat.
Wassalamualaikum. Wr. Wb.
Malang, Januari 2014
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
LEMBAR KEASLIAN TULISAN ... iii
KATA PENGANTAR ... v
ABSTRAK ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN... xi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 6
1.3 Tujuan Penelitian ... 7
1. Tujuan Umum ... 7
2. Tujuan Khusus ... 7
1.4 Manfaat Penelitian ... 7
1.5 Definisi Istilah ... 8
1.6 Keaslian Penelitian ... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Diabetes Mellitus ... 12
2.1.1 Definisi diabetes mellitus ... 13
2.1.2 Macam-macam diabetes mellitus ... 13
2.1.3 Faktor-faktor predisposisi ... 14
2.2 Konsep Kadar Glukosa Darah ... 16
2.3 Konsep Tanda dan Gejala Diabetes Mellitus ... 20
2.4 Konsep Patofisiologi Diabetes Mellitus ... 21
2.4.1 Patofisiologi terjadinya diabetes mellitus ... 21
2.4.2 Patofisiologi Tanda dan Gejala pada Diabetes Mellitus ... 22
2.5 Konsep Ragam Komplikasi Diabetes mellitus ... 24
2.5.1 Komplikasi Akut ... 24
2.5.2 Komplikasi kronik ... 26
2.5.3 Patofisiolofi Komplikasi ... 26
2.6 Penatalaksanaan Diabetes mellitus ... 33
2.7 Kepatuhan klien Diabetes Mellitus ... 45
2.8 Hubungan Kepatuhan tatalaksanadengan Kadar Gula Darah ... 48
2.9 Hubungan Kepatuhan Tatalaksana dengan Frekuensi Keluhan ... 52
2.10Hubungan Kepatuhan Tatalaksana dengan Komplikasi ... 54
2.11Hubungan Kadar Gula Darah, Frekuensi Keluhan, dan Ragam Komplikasi dengan Kepatuhan Tatalaksana Pada Klien Diabetes mellitus ... 56
vii
3.2 Hipotesis Penelitian ... 62
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian ... 63
4.2 Kerangka Penelitian ... 64
4.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 59 4.4 Variabel Penelitian ... 66
4.4.1 Variabel Independen (bebas) ... 66
4.4.2 Variabel dependen (terikat) ... 66
4.4.3 Variabel Kendali... 66
4.5 Definisi Operasional ... 66
1.Kepatuhan diet diabetes mellitus ... 66
2. Kadar Gula Darah ... 67
3. Frekuensi Keluhan ... 67
4. Ragam Komplikasi ... 68
5. Usia ... 68
4.6 Tempat Dan Waktu Penelitian ... 70
4.7 Instrumen Penelitian ... 70
4.8 Uji Validitas dan Reliabilitas... 72
4.9 Prosedur Penelitian ... 75
4.9.1 Tahap Persiapan ... 76
4.9.2 Tahap pengolahan data ... 78
4.10 Teknik Analisis Data ... 80
4.11Etika Penelitian ... 86
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ... 89
5.1 Karakteristik pasien ... 89
5.2 Gambaran Kepatuhan Tatalaksana DM ... 93
5.3 Gambaran Kepatuhan Tatalaksana Berdasarkan karakteristik Responden ... 94
5.4 Gambaran Kadar Gula darah Pasien ... 98
5.5 Gambaran Frekuensi Keluhan ... 99
5.6 Gambaran Ragam Komplikasi ... 99
5.7 Gambaran kepatuhan tatalaksana dengan kadar gula darah, frekuensi keluhan, dan ragam komplikasi ... 100
5.8 Hasil Analisa Hubungan Kadar Gula Darah, Frekuensi keluhan, Ragam Komplikasi dengan Kepatuhan Tatalaksana ... 102
BAB VI PEMBAHASAN ... 104
6.1 Karakteristik Pasien berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, pekerjaan, lama menderita DM, dan riwayat keluarga yang menderita DM ... 104
6.2 Gambaran klien DM berdasarkan kadar gula darah, frekuensi keluhan, dan ragam komplikasi ... 107
6.3 Gambaran kepatuhan tatalaksana DM berdasarkan kadar gula darah, frekuensi keluhan, dan ragam komplikasi ... 109
viii
6.5 kepatuhan tatalaksana berdasarkan kadar gula darah, frekuensi
keluhan, dan ragam komplikasi ... 116
6.6 hubungan kadar gula darah, frekuensi keluhan dan ragam komplikasi dengan tatalaksana ... 118
BAB VII PENUTUP ... 125
7.1 Kesimpulan ... 125
7.2 saran ... 126
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kebutuhan Kalori per kg DD idaman berdasarkan status gizi ... 36
Tabel 2.2 Kriteria status gizi ... 36
Tabel 2.3 Jenis aktivitas untuk perhitungan kalori... 36
Tabel 2.4 Jumlah total zat makanan yang dikonsumsi ... 38
Tabel 2.5 Contoh susunan menu sehari diet DM untuk 1.900 kalori ... 38
Tabel 2.6 Daftar bahan makanan penukar ... 39
Tabel 4.1 Parameter Kepatuhan diet diabetes mellitus ... 67
Tabel 4.2 Kategori Kadar gula darah ... 67
Tabel 4.3 Parameter frekuensi keluhan diabetes mellitus ... 67
Tabel 4.4 Parameter ragam komplikasi diabetes mellitus ... 68
Tabel 4.5 Kategori usia penderita diabetes mellitus ... 68
Tabel 4.6 Penjabaran variabel berdasarkan instrumen ... 69
Tabel 4.9 Jadwal pelaksanaan penelitian di RS Wava Husada kepanjen ... 76
Tabel 5.1 Tingkat kepatuhan Tatalaksana ... 93
Tabel 5.2 Tingkat kadar gula darah ... 99
Tabel 5.3 Tingkat frekuensi keluhan ... 100
Tabel 5.4 Tingkat komplikasi ... 101
Tabel 5.5 Kepatuhan tatalaksana berdasarkan jenis kelamin ... 102
Tabel 5.6 Tingkat kepatuhan berdasarkan ragam komplikasi ... 103
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Kerangka konseptual penelitian ... 55
Gambar 4.1 Skema pengaruh variabel independen terhadap variabel Dependen ... 57
Gambar 4.2 Skema kerangka penelitian Deskriptif Analitik ... 58
Gambar 5.1 Gambaran jenis kelamin pasien ... 90
Gambar 5.2 Gambaran pasien berdasarkan usia ... 90
Gambar 5.3 Gambaran pasien berdasarkan tingkat pendidikan ... 91
Gambar 5.4 Gambaran pasien berdasarkan pekerjaan ... 92
Gambar 5.5 Gambaran pasien berdaarkan lama menderita DM ... 92
Gambar 5.6 Gambaran riwayat keluarga yang menderita DM ... 93
Gambar 5.7 Gambaran kepatuhan tatalaksana DM ... 94
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat permohonan studi pendahuluan dan penelitian Rumah
Sakit Wava Husada Kepanjen ... 130
Lampiran 2 Surat keterangan selesai penelitian ... 131
Lampiran 3 Surat persetujuan responden ... 132
Lampiran 4 Lembar kuisioner data umum penelitian ... 133
Lampiran 5 Lembar pertanyaan dalam kuisioner tentang kepatuhan diet diabetes mellitus ... 134
Lampiran 6 Lembar kuesioner frekuensi keluhan ... 135
Lampiran 7 Lembar skala Guttman ragam komplikasi ... 136
Lampiran 8 Lembar uji validitas ... Lampiran 9 Lembar uji reliabilitas ... 137
xii
DAFTAR PUSTAKA
Adib, M. (2011). Pengetahuan Praktis Ragam Penyakit Mematikan yang Paling Sering Menyerang Kita. Jogjakarta: Buku Biru.
Agustaria, S.W. (2009). Hubungan Antara Karakteristik Pasien Dan Faktor Lingkungan Dengan Kejadian Diabetes Melitus Pada Pasien Rawat Jalan Di Poll Penyakit Dalam RSD Dr. Haryoto Lumajang.dari http://Top/ IndonesiaDLN/Koleksi Perpustakaan/Perpustakaan Universitas Jember/Koleksi Skripsi/F Kesehatan Masyarakat / Kesehatan Masyarakat / 2007 / gdlhub-gdl-sl- 2009-sriwahyubu-2480. (diperoleh pada tanggal 2 Oktober 2013).
Anggina, Lestari Linggar, dkk. (2010). Hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan kepatuhan pasien diabetes mellitus dalam melaksanakan program diet di Poli penyakit dalam RSUD Cibabat Cimahi. http://jurnal.pdii.lipi.go.id/i ndex.php/Search.html? act=tampi l&id=65955&idc=24. Dalam Jurnal Kesehatan Nasional, November 2010 (diperoleh pada tanggal 2 Oktober 2013).
Aliasgharzadeh A, Mobasseri M, Adib M. (2007). Adherence to management plans for diabetes in type 2 diabetic patients. Abstract Book 13th Asia Oceania Congress of Endocrinology,. Teheran: 2006.p.162. Diperoleh tanggal 19 Januari 2014. Almatsier, S. (2005). Penuntut diet edisi baru. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama . Anani, Sri, dkk. (2012). Hubungan antara perilaku pengendalian diabetes dan kadar glukosa darah pasien rawat jalan diabetes mellitus. http://ejournal-s1.undip.ac.id/ index.php /jkm/article/view/1136. Dalam Jurnal Kesehatan Masyarakat Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012 (diperoleh pada tanggal 2 Oktober 2013). Ardiyanto, Achmad Rahman. (2006). Epidemiologi, Program Penanggulangan Dan Isu
Mutakhir Diabetes Mellitus. Diakses 20 April 2009 dari
http://www.ortotikprostetik.com/abstrak/2006/diabetes.htm.
Azwar, Saifuddin. (2012). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta : Pustaka pelajar. Balkau, B., Mhamdi, L., Oppert, J. M., Nolan, J., Golay, A., and Porcellati, F. (2008).
Physical Activity and Insulin Sensitivity. Diabetes. 57:2613-2618.
Basuki, Endang. (2009). Penatalaksanaan diabetes mellitus terpadu. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Batubara, R.L, Jose. (2009). Penatalaksanaan diabetes mellitus terpadu. Jakarta: balai Penerbit FKUI
xiii
Boedisantoso A, Subekti Imam. (2009). Penatalaksanaan diabetes mellitus terpadu. Jakarta: FKUI.
Brian J. Sharkey. 2003. Kebugaran dan Kesehatan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada Carpenito, Lynda Juall. (2009). Diagnosis Keperawatan Aplikasi Pada Praktek Klinis.
Jakarta : EGC.
CDC (Central For Desease Control and Prevention ). (2005). National Diabetes Fact Sheet: General Information and National Estimates on Diabetes in The United States 2005. http://www. Cdc.gov./diabetes /pubs/pdf/ndfs_2005.pdf Diakses pada tanggal 29 Januari 2014
Corwin, J Elizabeth. (2009). Buku saku Fisiologi. Jakarta : EGC.
Dahlan, sopiyudin. (2010). Statistik untuk kedokteran dan kesehatan. Ciracas : Salemba Medika.
DEPKES RI. (1994). Pendidikan Gizi Diabetes. Pusdiknakes.
DEPKES RI. (2006). Profil kesehatan Indonesia 2005. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia
DEPKES RI. (2007). Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas 2006. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia
DEPKES RI. (2008). Pedoman Teknis Penemuan da Tatalaksana Penyakit Diabetes Mellitus. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Dewi, Purnama Rosita. (2013). Faktor resioko perilaku yang berhubungan dengan kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus tipe 2 di RSUD kabupaten Karanganyar. http://eprints.undip.ac.id/38601/1/4522.pdf. Dalam jurnal kesehatan masyarakat 2013, Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013 (diperoleh pada tanggal 2 Oktober 2013).
Ganardi, Y. (2012). Hidup Nyaman Dengan Diabetes Meliitus. Jakarta: Argomedia Pustaka.
Gibney, Michael, dkk. (2009). Gizi Kesehatan Mayarakat. Jakarta : EGC.
Gudono, Ph.D. (2012). Analisis data multivariat. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA Handayani, Sri, dkk (2006). Pengaruh diabetes mellitus tipe 2 terhadap kadar SGPT.
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/132/jtptunimus-gdl-srihandaya-6556-1-abstrak-a.pdf Dalam jurnal Kesehatan. diperoleh tgl 30 Januari 2014
Haryono, Eko. (2009). Hubungan Antara Motivasi dengan Kepatuhan Diit pada Penderita Diabetes Mellitus di Desa Sepuluh Kecamatan Sepuluh Kabupaten Bangkalan. Dalam skripsi Kesehatan (diperoleh pada tanggal 2 Oktober 2013).
xiv
Kaplan, dkk. (2010). Sinopsis Psikiatri : Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis. Edisi 7. Jakarta : Bina Rupa Aksara.
Kementrian Kesehatan Indonesia. (2005). http://www. Depkes Dirjen Bina Farmasi dan ALKES.go.id/. Diperoleh pada tanggal 18 oktober 2013.
Kiratnawati, Dewi. (2012). Hubungan Perilaku Perawatan Mandiri (Self Care Inventory) dengan Jumlah Komplikasi pada Penderita Diabetes Mellitus di Kelurahan Sumbersari Wilayah Kerja Puskesmas Dinoyo. Skripsi
La Greca & Stone. (1985). http://www.ilmukeperawatan.com
Lubis, J. P. (2012). Perilaku Penderita Diabetes Melitus Rawat Jalan di RSUD Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Dalam Pengaturan Pola Makan. (Skripsi). Universitas Sumatera Utara.
Mihardja, Laurentia. 2009. Faktor yang Berhubungan dengan Pengendalian Gula Darah pada Penderita Diabetes Mellitus di Perkotaan Indonesia. Artikel Penelitian: Majalah Kedokteran Indonesia, Vol.59 No.9 Hal.351-375 Tahun 2009. Diperoleh pada tanggal 19 Januari 2014.
Mulyaningtyas, Ocbrivianita. (2012). Pengaruh Senam Terhadap Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Mellitus. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujph. Dalam Jurnal Kesehatan Volume 1 Tahun 2012. Diperoleh pada tanggal 25 Desember 2013
Niven, N. (2002). Psikologi kesehatan : Pengantar untuk Perawat dan Profesional Kesehatan lain (Edisi 2). Penerjemah : A. Waluyo. Jakarta : EGC.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2003). Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2012). Metodelogi penelitian kesehatan. Jakarta : Rineka cipta. Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman
Skripsi, Tesis, dan Instrumen penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. PERKENI. (2006). Konsensus pengelolaan Diabetes mellitus di Indonesia.
PERKENI. (2011). Konsesus Pengendalian dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2 di Indonesia.
Perkumpulan Endokrin Indonesia (PERKENI). (2006). Konsesus pengelolaan diabetes mellitus tipe 2 di Indonesia. Jakarta.
Persadia. 2006. Senam Diabetes Seri 3. Jakarta: Yayasan Diabetes Indonesia
xv
Putra, Rizema Sitiatava. (2012). Panduan Riset Keperawatan dan Penulisan ilmiah. Jogjakarta : D-Medika.
Rachmawati, Ova. (2010). Hubungan Latihan Jasmani Terhadap Kadar Glukosa Darah penderita Diabetes Mellitus Tipe 2. Dalam Skripsi.
Rahmawati, Setiarini A, Sudikno. Pengaruh Status Gizi Terhadap Kejadian Hiperglikemia pada Pegawai Negeri Sipil: Studi Kasus Kota Depok Tahun 2009. Gizi Indon. 2009;32:163-77
Rahmadiliyani, Nina. (2008). Hubungan Antara Pengetahuan Tentang penyakit dan Komplikasi Pada Penderita Diabetes Mellitus dengan Tindakan Mengontrol kadar Gula Darah di Wilayah Kerja Puskesmas 1Gatak Sukoharjo. Dalam berita ilmu keperawatan ISSN 1979-2697 Vol. 1 Nomor. 2 Juni 2008; 63-68.
Riwidikso, Handoko. (2012). Statistik Kesehatan. Yogyakarta : Mitra Medikia Press. Rosyid Nur Fahrun & Rustini. (2010). Hubungan antara kepatuhan terapi diet DM dan
pengendalian kadar gula darah pada klien DM tipe 2 di RS Adi Husada Kapasari Surabaya. http://www.fik.umsurabaya.ac. id/jurnal/THE%20 PROCEEDING%20ASTECH%20(2010).pdf. (Diperoleh pada tanggal 2 Oktober 2013)
Sarafino, E.P. (2013). Health Psychology: Biopsychosocial Interaction, Second Edition. New York: John Wiley & Sons, Inc.
Smeltzer dan Bare. (2010). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner & Suddarth Edisi 8. Terjemahan Agung Mulyo, I. Made Kariasa, Julia, H. Y. Kuncoro, Yasmin Asih. Jakarta: EGC
Soegondo, Sidartawan. (2008). Hidup secara mandiri dengan Diabetes mellitus, kencing manis, sakit gula. Jakarta : Penerbit FKUI.
Subekti, Imam. (2009). Penatalaksanaan diabetes terpadu. Jakarta : FKUI.
Sudoyo Aru.W, dkk. (2006). Buku ajar ilmu penyakit dalam adisi 4 jilid 3. Jakarta: Pusat .Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.
Sugiarti, Meikawati, Salawati Trixie. (2011). Hubungan Ketaatan Diet dan Kebiasaan Olahraga dengan Kadar Gula Darah pada pasien Diabetes mellitus yang Berobat di Puskesmas Ngembal Kulon kabupaten Kudus. http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/jkmi/article/view /588 (Diperoleh pada tanggal 2 Oktober 2013).
Sugiyono, DR Prof. (2011). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
xvi
Sunyoto, Danang, dkk. (2013). Statistik kesehatan. Yogyakarta : Nuha medika.
Suyono, Slamet. (2009). Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
Tandra, H. 2008. Segala Sesuatu yang Harus Anda Ketahui tentang Diabetes. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Turner RC, Millns H, Neil HA, Stratton IM, Manley SE., (2012). Risk factor for coronary artery disease in non-insulin dependent diabetes mellitus : United Kingdom
Prospective Diabetes Study (UKPDS 23). BMJ; 316 : 823-828
Utomo, A, Y, S. (2011). Hubungan Antara 4 Pilar Pengelolaan Diabetes Mellitus dengan Keberhasilan Pengelolaan Diabetes Mellitus Tipe 2. Skripsi, Universitas Diponegoro Waspadji S, (2002). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid 1, Edisi III. Jakarta : Balai
Penerbit FKUI.
Waspadji, S. (2002). Pedoman diet Diabetes Mellitus. Jakarta : FKUI. Waspadji S. (2007). Pedoman Diet Diabetes Mellitus. Depok : FK-UI.
Waspadji, S. (2009). Penatalaksanaan diabetes mellitus terpadu. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Widodo, Agus. (2012). Stres pada penderita Diabetes mellitus Tipe-2 dalam melaksanakan Program diet di Klinik Penyakit Dalam RSUP Dr. Kariadi Semarang. http://medicahospitalia.rskariadi.co.id/index.php/mh/article/view/41. ( Diperoleh pada tanggal 2 Oktober 2013).
Widyastuti, Windha. (2012). Hubungan antara depresi dengan kepatuhan melaksanakan diet pada diabetisi Pekalongan. http://www.journal.stikesmuh-pkj.ac.id /journal /index.php/jik/article/view/11. Dalam Jurnal Ilmiah Kesehatan Volume IV, Nomor 1, Maret 2012 (Diperoleh pada tanggal 2 Oktober 2013)
Wicaksono, R. 2011. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadia Diabetes Melitus Tipe 2 (Skripsi). Universitas Diponegoro, Semarang.
Worang, Ketsia Hanna Viena, dkk. (2013). Hubungan pengendalian diabetes mellitus dengan kadar glukosa darah pada pasien diabetes mellitud di RSUD Manembo Nembo Bitung. http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/view/2248. Dalam jurnal keperawatan (e-Kp) Volume 1, Nomor 1. 1 Agustus 2013 (diakses pada tanggal 2 Oktober 2013).
1 BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit Diabetes mellitus adalah penyakit yang ditandai oleh tingginya kadar gula dalam darah. Pada dasarnya, hal ini terjadi karena tubuh kekurangan hormon insulin zat yang diproduksi oleh kelenjar pankreas. Kekurangan disini bisa berupa jumlah insulin yang memang kurang, atau jumlahnya cukup tetapi kerjanya kurang baik. Penyakit diabetes mellitus merupakan penyakit menahun yang bersifat degeneratif/tidak dapat disembuhkan tetapi kadar gula dalam darah dapat distabilkan menjadi normal (Kariadi, 2009).
Prevalensi penyakit diabetes mellitus di dunia diperkirakan sebanyak 306 juta jiwa pada tahun 2010, ASEAN 4 juta jiwa tahun 2010, dan di indonesia berjumlah 8,4 juta jiwa pada tahun 2000 (American Diabetes Association, 2004). Indonesia menempati urutan keempat peringkat dunia dengan jumlah penderita diabetes mellitus terbanyak setelah India, Cina dan Amerika Serikat (Departemen kesehatan, 2001). Total penderita DM di Indonesia berdasarkan data organisasi kesehatan dunia saat ini berkisar 8 juta jiwa, dan diperkirakan jumlahnya melebihi 21 juta jiwa pada tahun 2025 mendatang (Soeatmadji, 2010). Di Jawa Timur, prevalensi penyakit Diabetes mellitus sebesar 1,8% dari seluruh infeksi penyakit yang diderita masyarakat (Depkes RI, 2008).
2
diperlukan khususnya menjaga tingkat gula darah sedekat mungkin dengan normal. Akan tetapi kadar gula darah yang benar-benar normal sulit untuk dipertahankan, hal ini sering disebabkan karena pasien kurang disiplin dalam penatalaksanaan diabetes mellitus yang meliputi diet, olahraga, dan pengelolaan farmakologi (Soegondo, 2009).
Menurut Anani (dalam Worang, Bawotong, Untu 2013) Kontrol DM yang buruk dapat mengakibatkan hiperglikemia dalam jangka panjang, yang menjadi pemicu beberapa komplikasi yang serius baik makrovaskuler maupun mikrovaskuler seperti penyakit jantung, penyakit vaskuler perifer, gagal ginjal, kerusakan saraf dan kebutaan. Banyaknya komplikasi yang mengiringi penderita DM telah memberikan kontribusi terjadinya perubahan fisik, psikologi maupun sosial.
Pada tahun 2005 WHO telah mencatat bahwa 2% angka kematian dunia disebabkan karena Diabetes mellitus. Diabetes mellitus memberikan kontribusi sebagai salah satu penyebab kematian utama pada penderita penyakit jantung dan pembuluh darah. Hasil telaah para pakar diabetes menyimpulkan bahwa penyakit hipertensi pada diabetisi di Indonesia meningkat dari 15% menjadi 25% dan 40%-50% dari penderita penyakit jantung adalah diabetisi. Pesatnya peningkatan prevalensi diseluruh dunia saat ini menunjukan pentingnya usaha pencegahan. Timbulnya DM dipengaruhi oleh faktor genetik dan gaya hidup. Faktor genetik merupakan faktor yang tidak dapat diubah, tetapi faktor gaya hidup, kurang aktivitas, asupan yang berlebihan, serta kegemukan merupakan faktor yang dapat diubah.
3
disimpulkan bahwa olahraga yang teratur bersama dengan diet yang tepat dan minum obat teratur merupakan penatalaksanaan diabetes yang dianjurkan. (Ilyas, 2009).
Diabetes mellitus jika tidak dikelola dengan baik akan dapat mengakibatkan terjadinya berbagai penyakit menahun, seperti penyakit serebro-vaskuler, penyakit jantung koroner, penyakit pembuluh darah tungkai, penyakit pada mata, ginjal dan syaraf. Jika kadar glukosa darah dapat selalu dikendalikan dengan baik, diharapkan semua penyakit menahun tersebut dapat dicegah, paling tidak sedikit dihambat. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan keikutsertaan para pengelola kesehatan di tingkat pelayanan kesehatan primer. Pedoman pengelolaan sudah ada dan disepakati bersama oleh para pakar diabetes di Indonesia dan dituangkan dalam Konsesus Pengelolaan Diabetes Mellitus di Indonesia. Dalam mengelola diabetes mellitus langkah pertama yang harus dilakukan adalah pengelolaan non farmakologi, berupa perencanaan makan dan kegiatan jasmani. Baru kemudian kalau dengan langkah-langkah tersebut sasaran pengendalian diabetes yang ditentukan belum tercapai, dilanjutkan dengan langkah berikut, yaitu penggunaan obat/pengelolaan farmakologis (Waspadji, 2009). Dengan demikian pasien diabetes mellitus harus mengikuti dan mematuhi program penatalaksanaan diabetes mellitus sesuai dengan ketentuan dari tim kesehatan agar tercapai kontrol metabolik yang optimal, karena kepatuhan adalah komponen utama keberhasilan dalam penatalaksanaan diabetes mellitus menurut Misnadiarly (dalam, Anggina, Hamzah, Pandhit 2010).
Di dalam sel, zat makanan terutama glukosa dibakar melalui proses kimia
yang rumit, yang hasil akhirnya adalah timbulnya energi. Proses ini disebut
metabolisme. Dalam proses metabolisme itu insulin memegang peran yang sangat
penting yaitu bertugas memasukan glukosa kedalam sel, untuk selanjutnya dapat
4
kurang atau pada keadaan kualitas insulinnya tidak baik (resistensi insulin), meskipun
insulin ada dan reseptor juga ada, tapi karena ada kelainan di dalam sel itu sendiri
pintu masuk sel tetap tidak dapat terbuka tetap tertutup hingga glukosa tidak dapat
masuk sel untuk dibakar (dimetabolisme). Akibatnya glukosa tetap berada di luar sel,
hingga kadar glukosa dalam darah meningkat (Suyono, 2009).
Keluhan penderita diabetes mellitus ialah poliuria (peningkatan pengeluaran urine). Polidipsia (peningkatan rasa haus). Dehidrasi intrasel mengikuti dehidrasi ekstrasel karena air intrasel akan berdifusi keluar sel. Mengikuti penurunan gradien konsentrasi ke plasma yang hipertonik (konsentrasi tinggi). Rasa lelah dan kelelahan otot. Polifagia (peningkatan rasa lapar). Sering terjadi penurunan berat badan. Sedangkan keluhan lainnya yaitu kesemutan, gatal-gatal, keputihan, bisul yang hilang timbul, pengliatan kabur, cepat lelah, dll. Sehingga sangat mengganggu aktivitas penderita diabetes mellitus (Corwin, 2009).
5
olahraga yang benar yaitu 17 orang (53,1%), dan yang melakukan kebiasaan olahraga yang salah yaitu 15 orang (46,9%) dan yang memiliki kadar gula darah buruk 24 orang 75% dan yang memiliki kadar gula darah sedang sebanyak 8 orang (25%). Tatalaksana diabetes mellitus bila tidak dipatuhi maka dapat menimbulkan komplikasi. Hal tersebut dilihat dari hasil penelitian yang dilakukan Dewi Kiratnawati (2012) menunjukkan bahwa ada hubungan antara perilaku perawatan mandiri yang terdiri dari diet, olahraga, obat-obatan, dan control glukosa dengan terjadinya komplikasi.
Hasil studi pendahuluan pada tanggal 24 Desember 2013 berdasarkan wawancara pasien di Poli penyakit dalam, hasil dari wawancara dari 4 orang pasien diabetes mellitus 3 diantaranya tidak patuh terhadap tatalaksana DM yang dianjurkan oleh petugas kesehatan. Yang meliputi diet yang dianjurkan oleh petugas kesehatan sering tidak dipatuhi, dan menurut informasi dari pasien tidak pernah melakukan olahraga, dan pasien hanya minum obat ketika muncul keluhan atau gejala.
Atas dasar pertimbangan inilah peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Hubungan kadar gula darah, frekuensi keluhan, dan ragam komplikasi
dengan kepatuhan tatalaksana pada klien Diabetes Mellitus yang rawat jalan di Poli Penyakit Dalam RS Wava Husada Kepanjen “.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pada uraian latar belakang, maka dalam rumusan masalah penelitian ini adalah “Adakah hubungan kadar gula darah, frekuensi keluhan, dan
6
1.3 Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum
Menganalisis hubungan kadar gula darah, frekuensi keluhan, dan ragam komplikasi dengan kepatuhan tatalaksana DM pada klien diabetes mellitus yang rawat jalan di Poli Penyakit dalam RS Wava Husada Kepanjen
2. Tujuan Khusus
a. Mendiskripsikan klien diabetes melitus berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, pekerjaan, lama menderita DM, dan riwayat keluarga yang menderita DM pada klien diabetes mellitus yang rawat jalan di Poli penyakit dalam RS Wava Husada Kepanjen.
b. Mendiskripsikan klien DM berdasarkan kadar gula darah, frekuensi keluhan, dan ragam komplikasi pada klien diabetes mellitus yang rawat jalan di Poli penyakit dalam RS Wava Husada Kepanjen.
c. Mendiskripsikan kepatuhan tatalaksana DM berdasarkan kadar gula darah, frekuensi keluhan, dan ragam komplikasi pada klien diabetes mellitus yang rawat jalan di Poli penyakit dalam RS Wava Husada Kepanjen.
d. Menggambarkan kepatuhan tatalaksana berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, lama menderita DM, dan riwayat keluarga yang menderita DM pada klien diabetes mellitus yang rawat jalan di Poli penyakit dalam RS Wava Husada Kepanjen.
7
f. Menganalisis hubungan kadar gula darah, frekuensi keluhan dan ragam komplikasi dengan kepatuhan tatalaksana pada klien diabetes mellitus yang rawat jalan di Poli penyakit dalam RS Wava Husada Kepanjen.
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Umum 1. Bagi Rumah Sakit
Sebagai dasar acuan dan masukan bagi petugas kesehatan/perawat di RS Wava Husada untuk mengetahui kepatuhan tatalaksana diabetes mellitus, serta hubungannya dengan kadar gula darah, frekuensi keluhan, dan komplikasi pada penderita diabetes mellitus yang ada di RS Wava Husada Kepanjen. Selanjutnya dapat dibuat acuan oleh petugas kesehatan dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang pentingnya tatalaksa diabetes mellitus.
2 Bagi Masyarakat
Menambah wawasan dan pengetahuan yang berguna bagi masyarakat pada umumnya dan penderita diabetes mellitus pada khususnya, agar penderita DM mempunyai kepatuhan dalam tatalaksana diabetes mellitus, selain itu agar penderita DM mengerti bahwa dengan kepatuhan tatalaksana DM dapat mempertahankan kadar gula darah mendekati normal, mengurangi frekuensi keluhan, dan mencegah komplikasi, serta meningkatkan kualitas hidup penderita diabetes mellitus.
1.4.2 Manfaat Khusus 1. Bagi Peneliti
8
dapat dijadikan sebagai bahan penelitian lebih lanjut dalam pengembangan keilmuan keperawatan.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Meningkatkan dan memajukan perkembangan ilmu Keperawatan Medikal Bedah, Gerontik dan Keluarga terkait dengan kepatuhan tatalaksana diabetes mellitus.
1.5 Definisi Istilah
1. Diabetes mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya penigkatan kadar glukosa darah akibat penurunan sekresi insulin yang progresif dilatar belakangi oleh resistensi insulin (Suyono, dkk, 2009).
2. Kepatuhan adalah Kepatuhan (compliance), dikenal juga sebagai ketaatan (adherence), adalah derajat dimana pasien mengikuti anjuran klinis dari dokter/tenaga kesehatan yang mengobatinya (Kaplan, 2010).
3. Tatalaksana diabetes mellitus adalah suatu rangkaian upaya yang dilakukan untuk mereka dengan DM berupa pendidikan kesehatan, perencanaan makan, aktivitas fisik, dan perencanaan obat (DEPKES RI, 2008).
4. Perencanaan makan adalah kegiatan merencanakan pola dan diet makanan yang dianjurkan sehingga tercipta komposisi energi yang seimbang dari karbohidrat, protein, dan lemak (DEPKES RI, 2008)
5. Aktivitas fisik atau olahraga adalah setiap gerakan tubuh dengan tujuan meningkatkan dan mengeluarkan tenaga dan energi, yang biasa dilakukan atau aktivitas sehari-hari sesuai profesi atau pekerjaan (DEPKES RI, 2008).
9
7. Kadar glukosa darah istilah yang mengacu kepada tingkat glukosa didalam darah. Konsentrasi gula darah, atau tingkat glukosa serum, diatur dengan ketat didalam tubuh. Umumnya tingkat gula darah bertahan pada batas-batas yang sempit sepanjang hari (70-150 mg/dl). Tingkat ini meningkat setelah makan dan biasanya berada pada level terendah pada pagi hari, sebelum orang makan (Waspadji, 2009). 8. Keluhan klinis diabetes mellitus adalah keluhan baik keluhan klasik maupun
keluhan lainnya (DEPKES RI, 2008).
9. Komplikasi merupakan hadirnya penyakit yang baru, sebagai tambahan pada penyakit yang sebelumnya sudah ada. Komplikasi sebetulnya bukan merupakan nama suatu penyakit, melainkan gabungan dari beberapa penyakit yang bersarang pada tubuh secara bersamaan. Sebagian dari penderita komplikasi sulit untuk disembuhkan, karena biasanya diakibatkan oleh penanganan yang lambat (Corwin, 2009). Komplikasi pada diabetes mellitus adalah suatu keadaan akibat dari kekurangan atau kelebihan hormon insulin yang dapat mengancan nyawa penderita diabetes mellitus. Ragam komplikasi pada diabetes mellitus adalah macam komplikasi yang terjadi pada klien diabetes mellitus.
1.6 Keaslian Penelitian
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Purwanto (2011) yang berjudul “hubungan pengetahuan dengan kepatuhan pelaksanaan diet pada penderita diabetes
10
Perbedaan antara penelitian Purwanto (2011) dengan penelitian yang saya lakukan adalah variabel yang digunakan, waktu, dan tempat penelitian. Variabel yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah kepatuhan tatalaksana DM (diet, olahraga, dan obat-obatan) sebagai variabel dependen dan kadar glukosa darah, frekuensi keluhan, dan ragam komplikasi sebagai variabel adalah variabel independen. Tempat yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah RS Wava husada Kepanjen. Kesamaan penelitian Purwanto (2011) dengan penelitian yang saya lakukan adalah kesamaan variabel kepatuhan diet.
Menurut penelitian Widyastuti (2012) yang berjudul “ Hubungan Antara Depresi dengan kepatuhan melaksanakan diet pada Diabetisi di Pekalongan“. Variabel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah depresi sebagai variabel independent dan kepatuhan melaksanakan dietsebagai variabel dependen. Kesimpulan pada penelitian ini adalah ada hubungan yang bermakna antara depresi dengan kepatuhan melaksanakan diit pada diabetisi.
Perbedaan antara variabel penelitian Widyastuti (2012) dengan penelitian yang saya lakukan adalah variabel, tempat, dan waktu penelitian. Variabel yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah kepatuhan tatalaksana DM (diet, olahraga, dan obat-obatan) sebagai variabel dependen dan kadar glukosa darah, frekuensi keluhan, dan ragam komplikasi sebagai variabel adalah variabel independen. Tempat yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah RS Wava husada Kepanjen. Kesamaan antara penelitian Widyastuti (2012) dengan penelitian ini adalah variabel kepatuhan diet.
Adapun penelitian yang dilakukan oleh Sugiyarti, dkk (2011) yang berjudul “hubungan ketaatan diet dan kebiasaan olahraga dengan kadar gula darah pada pasien
11
olahraga sebagai variabel independent dan kadar gula darah sebagai variabel dependen. Kesimpulan penelitian Sugiyarti, meikawati, Salawati (2011) adalah tidak ada hubungan ketaatan diit dengan kadar gula darah pasien DM, ada hubungan antara kebiasaan olah raga dengan kadar gula darah pasien DM.