• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Buku Pembelajaran Huruf Jepang Dasar Untuk Pelajar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Buku Pembelajaran Huruf Jepang Dasar Untuk Pelajar"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN BUKU PEMBELAJARAN HURUF JEPANG

DASAR UNTUK PELAJAR

DK 38315/Tugas Akhir Semester II 2013-2014

Oleh :

Irham Nugraha 51910228

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)
(3)
(4)

36 DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Irham Nugraha Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 07 Oktober 1986 Kewarganegaraan : Indonesia

Status Perkawinan : Kawin

Alamat Rumah : Jl. Banjaran No. 38 RT. 04 RW. 03, Desa Langonsari Kec. Pameungpeuk

Telepon : 089656198953

Email : Irham.movik@yahoo.com Pendidikan

1993-1998 : SDN Sukasari 1 Pameungpeuk 1998-2001 : MTS Persis No 3 Pameungpeuk 2001-2004 : SMAN 1 Baleendah

2010-2014 : UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA JURUSAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

Pengalaman Kerja

Bekerja di Home industri sebagai tukang sablon tahun 2005-2007

Bekerja di Oosawa Kongkuriito Kougyou di Saitama Jepang tahun 2007-2010 Bekerja sebagai Guru Komputer di MA Al-huda 70 tahun 2013-2014

Keahlian

(5)

vi

II.1.1 Macam Macam Media Pembelajaran...5

II.1.2 Manfaat Menggunakan Media Pembelajaran...6

(6)

vii

II.4.1 Pendidikan Huruf Jepang Bagi Pelajar...11

II.6 Studi Lapangan...12

II.6.1 Analisa Buku Pembelajaran...13

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL...14

III.1 Target Audiens...14

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA...20

(7)

27 DAFTAR PUSTAKA

Buku

Alma, Buchari. (2008). Guru Profesional. Bandung: Alfabeta.

Mulyani Sri. (2013). Buku Administrasi guru MA.Al-huda 70, MA AL-Huda 70. Ruswandi, Uus & Badrudin. (2008). Media Pembelajaran. Bandung: Insan

Mandiri

Sihombing, Danton. (2001). Tipografi dalam desain. Jakarta : Gramedia pustaka utama.

Sudjianto. (2002). Kamus Istilah Masyarakat dan Kebudayaan Jepang. Jakarta: Kesaint Blanc.

Sutedi, Dedi. (2003). Dasar dasar Linguistik Bahasa Jepan.,Bandung:Humaniora Utama Press

Tim Penyusun Pusat. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ke tiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Website

Adier, J, Mortier. (2012). Pendidikanmenurutparaahli. Tersedia di :

http://makalahguru. blogspot.com/2012/09/pendidikan-menurut Pendapat-para-ahli.html, 8 Agustus 2013.

(8)

http://jlmcindonesia.com/en/component/content/article/38-v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha kuasa lagi Maha Melihat dan atas segala limpahan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan tugas akhir ini sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW.

Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir berjudul “Perancangan Buku Pembelajaran Huruf Jepang Dasar Untuk Pelajar” ini ditujukan sebagai salah satu syarat dalam mendapat gelar Strata 1 (S1) pada program studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Desain, Universitas Komputer Indonesia.

Dalam penyusunan laporan pengantar proyek tugas akhir ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Hal ini disebabkan adanya keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang ada pada penulis. Banyak rintangan, hambatan dan kesulitan-kesulitan yang harus dilalui dalam penyusunan laporan tugas akhir ini. Dengan keterbatasan ilmu yang penulis miliki, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan ini. Dan dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membimbing dan menyumbangkan pemikiran, doa serta bantuannya baik secara moral maupun materil.

Bandung, 19 Agustus 2014

(9)

1 BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Pengertian bahasa secara sederhana dapat diartikan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu yang terlintas di dalam hati. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri, percakapan yang baik, tingkah laku yang baik, sopan santun, baik budinya.

Sedangkan huruf menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) huruf adalah tanda aksara atau tata tulis yang merupakan anggota abjad yang melambangkan bunyi bahasa dan aksara.

Indonesia adalah negara yang memiliki bahasa yang beraneka ragam. Tetapi diantara banyaknya bahasa yang ada di Indonesia, tidak menutup datangnya berbagai macam bahasa yang datang dari luar negeri, salah satunya yaitu bahasa Jepang. Bahasa Jepang ini menjadi salah satu dari banyak bahasa yang digunakan di Indonesia, karena menurut Shimbun (2014) bahwa dalam tiga tahun terakhir terjadi peningkatan drastis dari jumlah pembelajar bahasa Jepang di Indonesia. Terjadinya peningkatan itu disinyalir karena revisi kurikulum sekolah menengah atas yang menjadikan bahasa Jepang sebagai salah satu bahasa kedua di sekolah.

Gambar I.1 Tabel peningkatan jumlah pelajar bahasa Jepang

(10)

2 Diantara sekolah menengah atas yang ada di kabupaten Bandung, belum semuanya menerapkan pelajaran bahasa Jepang ini dalam kurikulum yang baru. Pelajaran dasar yang diberikan oleh guru berupa pengenalan tentang huruf Hiragana, dan Katakana dasar, yang menjadi awal dari pelajaran bahasa Jepang.

Tetapi untuk menerapkan pelajaran yang memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi, bukanlah hal yang mudah. Kesulitan dalam menghafal huruf dasar bahasa Jepang menjadi kesulitan yang mendasar bagi pelajar yang mencoba memulai untuk mempelajari huruf Jepang. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, cara pembelajaran yang telah diberikan oleh guru kepada siswanya yaitu dengan pembelajaran konvensional, berupa buku pelajaran yang isi didalam buku tersebut langsung mempelajari tentang bahasa Jepang dan tidak dimulai dengan huruf hiragana maupun katakana.

Karena yang menjadi masalah adalah hapalan tentang huruf hiragana yang berjumlah empat puluh enam huruf, dan katakana berjumlah 46 huruf, itu berjumlah cukup banyak, maka hal ini menjadi masalah tersendiri bagi guru untuk menyampaikan pelajaran kepada siswa-siswanya dengan baik dan benar.

I.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, identifikasi masalah yang didapat adalah sebagai berikut:

a) Cara pembelajaran kepada siswa, masih menggunakan metode konvensional

yaitu menggunakan media buku, sehingga menimbulkan masalah bagi

siswa-siswa untuk dapat memahami huruf Hiragana dan Katakana dasar. b) Kesulitan dalam menghafal huruf dasar bahasa Jepang, menjadikan

(11)

3 I.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang didapat, permasalahannya yaitu bagaimana caranya membantu pembelajaran bahasa Jepang untuk siswa, supaya bisa dijadikan pelajaran yang menyenangkan, tentang pembelajaran huruf Hiragana dan Katakana dasar.

I.4 Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan masalah yang timbul, batasan masalah difokuskan untuk penghafalan bentuk huruf Jepang supaya mudah diingat oleh siswa-siswa, yang dibatasi dengan lebih membahas pelajaran dasar tentang pengenalan dengan menghafal dan mengingat bentuk huruf Hiragana dan Katakana dasar.

I.5 Tujuan Perancangan

Tujuan yang dicapai dari perancangan ini adalah

a) Memberikan kemudahan untuk bisa lebih memahami dan mengingat bentuk huruf Jepang dengan baik dan benar.

b) Menjadikan siswa-siswa lebih menyukai pembelajaran tentang huruf Hiragana dan Katakana dasar.

I.6 Manfaat Perancangan

a) Memudahkan guru mata pelajaran bahasa Jepang didalam penyampaian pelajaran.

b) Membantu siswa-siswa untuk memudahkan dalam proses pembelajaran huruf Jepang.

(12)

4 BAB II

BUKU PEMBELAJARAN HURUF JEPANG DASAR UNTUK PELAJAR

II.1 Media Pembelajaran

Buku adalah media yang berperan penting dalam dunia pendidikan. Karena buku merupakan sumber dari ilmu, maka ada pepatah mengatakan buku adalah gudangnya ilmu. Karena media sangatlah penting dalam pembelajaran, buku menjadi salah satu media yang sering digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar.

Menurut Arief S. Sadiman (1990) yang dikutip oleh Uus Ruswandi dan Badrudin mengemukakan Media berasal dari bahasa latin, merupakan bentuk jamak dari medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Jadi media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. (h.9)

Sedangkan menurut Ruswandi dan Badrudin (2008) menjelaskan bahwa “Pembelajaran adalah sebuah proses komunikasi antara pelajar, pengajar, dan bahan ajar. Jadi, media pembelajaran yaitu perantara atau pengantar sumber pesan pembelajaran kepada penerima pesan”. (h.11).

Buku pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.

(13)

5 II.1.1 Macam Macam Media Pembelajaran

Proses penyampaian ilmu atau media perantara yang di pergunakan oleh guru untuk disampaikan kepada murid itu, bertujuan supaya ilmu yang diberikan mudah di mengerti dan dipahami oleh murid pada umumnya.

Menurut Arief S. Sadiman (seperti dikutip dalam buku Media pembelajaran, 2008) bahwa Ada beberapa jenis media pembelajaran diantaranya :

 Media Grafis, media ini merupakan media visual yang dapat menyampaikan pesan berupa simbol-simbol komunikasi visual, untuk menarik perhatian, dan memperjelas bentuk. Contohnya adalah grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik, dan yang lainnya.

Gambar II.1 Contoh media grafis bagan kegiatan produksi

Sumber : http:/www.proskripsi.com/2011/02/mendesain-media-pembelajaran-3_08.html?m=1. (06 Mei 2014)

 Media Audio, media ini menitik beratkan kepada indra pendengaran. Contohnya yaitu: radio, tape recorder, piringan hitam, dan yang lainnya.  Media Proyeksi diam, yaitu suatu media yang memiliki kesamaan dengan

media grafis, terutama berkaitan dengan teknis penyajian yang lebih menitik beratkan indra visual. Beberapa contoh media proyeksi diam yaitu, film bingkai (slide), film rangkai (film strip), over head projektor (OHP), in focus dan sejenisnya.

(14)

6 ataupun unsur gambar berasal dari satu sumber. Contohnya, film, televisi, video, komputer dan sejenisnya.

Pada hakikatnya bukan media pembelajaran itu sendiri yang menentukan hasil belajar, ternyata keberhasilan menggunakan media pembelajaran dalam proses meningkatkan hasil belajar tergantung pada isi pesan, cara menjelaskan pesan, dan karakteristik penerima pesan.

II.1.2 Manfaat Menggunakan Media Pembelajaran

Menurut Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran

dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang

baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan

membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Secara umum, manfaat

media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru

dengan siswa sehingga, pembelajaran akan lebih efektif dan efisien.

Media yang terbaik adalah media yang di rancang dengan baik dan benar untuk kenyamanan siswa dan gurunya sendiri. Media juga haruslah memiliki segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan, sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri siswa.

II.2 Huruf

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) huruf adalah tanda aksara atau tata tulis yang merupakan anggota abjad yang melambangkan bunyi bahasa dan aksara.

Sedangkan menurut Danton Sihombing (2001) menjelaskan huruf merupakan bagian terkecil dari struktur bahasa tulis dan merupakan elemen dasar untuk membangun sebuah kata atau kalimat. (h.13).

(15)

7 (typography). Sedangkan langkah awal untuk mempelajari tipografi adalah dengan mengenali atau memahami anatomi huruf yang memiliki berbagai macam nama yang berbeda.

II.3 Huruf Jepang

Bahasa Jepang adalah sebuah bahasa resmi yang digunakan di Jepang. Tetapi asal mula tulisan Jepang ini yaitu dari negri China (Kanji) yang diperkenalkan pada abad 4 Masehi. Sebelum ini, orang Jepang tidak mempunyai sistem penulisan sendiri, tetapi kemajuan bahasa Jepang sekarang ini sangat pesat sekali, seiring pertumbuhan ekonomi negeri ini yang terus meningkat, maka bahasa Jepang mulai banyak diminati diseluruh dunia salah satunya yaitu di Indonesia. Dewasa ini bahasa Jepang sudah semakin banyak digunakan, ditandai dengan munculnya beberapa program studi bahasa Jepang di perguruan tinggi, di Lembaga Informal (kursus), bahkan di Sekolah Menengah Umum. Bahasa Jepang memiliki aturan pola kalimat, cara baca dan cara menulis huruf yang berbeda dengan bahasa asing yang lainnya. Bahasa Jepang memiliki 3 macam huruf, yaitu huruf Hiragana, huruf Katakana, dan huruf Kanji.

Huruf Hiragana dan huruf Katakana dibuat oleh orang Jepang sendiri sedangkan huruf Kanji berasal dari China, kemudian mengalami perubahan cara baca dan cara penulisannya. Huruf Jepang pun memiliki 5 huruf vokal yaitu a, i, u, e, dan o, dan banyak huruf yang lainnya beserta penggabungan huruf vokal Hiragana maupun Katakana.

II.3.1 Huruf Hiragana (huruf perempuan)

Sudjianto (2002) menjelaskan huruf Hiragana yaitu “huruf yang dipakai untuk menuliskan bahasa Jepang sebagai hasil modifikasi dari huruf Kanji, mulai dipakai sejak zaman Heian” (h.26).

(16)

8 sebuah lambang yang tidak memiliki arti tertentu. Hiragana dipakai untuk menuliskan kata-kata bahasa Jepang asli, dan kata-kata bahasa Jepang yang berasal dari bahasa China klasik.

Gambar II.2 Huruf Hiragana

Sumber : http://cahayapenerangkehidupan.blogspot.com/2011/05/bahasa-jepang-huruf- hiragana-dan.html (10 April 2014).

Huruf Hiragana ini pun memiliki berbagai macam fungsi diantaranya yaitu :  Untuk menuliskan kata-kata asli bahasa Jepang (bukan serapan)  Alternatif huruf lain bila tidak hafal huruf kanji

Tabel II.1 Ejaan huruf Hiragana Sumber : Dokumen pribadi.

Kanji Ejaan

huruf Hiragana

Bahasa

Indonesia

Watashi わたし Saya

学生 Gakusei がくせい Siswa

(17)

9 II.3.2 Huruf Katakana (huruf laki-laki)

Huruf katakana cara penggunaannya hampir sama dengan Hiragana, tetapi katakana mempunya 45 huruf, dan pada zaman dulu Katakana adalah huruf yang biasa digunakan oleh kaum laki-laki. Maka terlihat dari bentuk dan struktur hurufnya pun terlihat kaku dan tajam. Huruf ini biasa dipakai untuk menuliskan serapan kata-kata asing yang disadur kedalam bahasa Jepang. Fungsinya hampir sama dengan Hiragana, tetapi memiliki karakteristik dan bentuk huruf yang berbeda.

Gambar II.3 Huruf Katakana

Sumber : http://cahayapenerangkehidupan.blogspot.com/2011/05/bahasa-jepang-huruf- hiragana-dan.html (10 April 2014).

(18)

10 Bunyi bahasa asing tidak dapat dinyatakan dengan tepat sekali dalam kata-kata bahasa Jepang, karena dalam bahasa Jepang kadang-kadang tidak terdapat huruf untuk bunyi-bunyi tertentu. Kata-kata asing dirubah menurut sistim lafal bahasa Jepang yang dapat ditulis dengan huruf Jepang. Misalnya huruf :

”th” ditulis dengan huruf ( サ(sa)、 シ(shi)、 ス(su)、 セ(se)、 ソ(so)), ”ti” ditulis dengan huruf チ(chi), kadang-kadang ditulis sebagai huruf テイ(ti) supaya lebih dekat dengan bunyi aslinya. Bunyi-bunyi bahasa Inggris seperti itu tidak terdapat di dalam bahasa Jepang, karena itu dinyatakan dengan huruf Katakana.

Fungsi huruf Katakana yaitu:

 Menyadur kata-kata yang berasal dari bahasa asing

 Menyadur nama orang, tempat asing dan kata-kata benda asing  Menyadur nama binatang dan tumbuh-tumbuhan

 Menyadur kata-kata yang menirukan sesuatu bunyi

Huruf katakana ada 46 huruf, tetapi huruf ヲ(wo) tidak dipakai maka ada 45 huruf katakana yang dipakai dalam kata-kata bahasa Jepang. Bunyi huruf katakana sama dengan bunyi huruf hiragana. Penulisan huruf katakana pada kata-kata yang berasal dari bahasa asing tidak ditulis menurut ucapan asli kata asing, tetapi sesuai dengan ucapan oleh penuturnya yaitu orang Jepang.

II.3.3 Huruf Kanji

Sudjianto (2002) menjelaskan huruf Kanji yaitu “salah satu huruf yang dipakai untuk menuliskan bahasa Jepang, masing-masing huruf melambangkan makna dan melambangkan bunyi-bunyi tertentu” (h.40).

(19)

11 II.4 Pelajar

Menurut Nandang Zulfikar (2012) Pengertian Pelajar atau peserta didik adalah mereka yang secara khusus diserahkan oleh kedua orang tuanya untuk mengikuti pembelajaran yang diselenggarakan di sekolah, dengan tujuan untuk menjadi manusia yang berilmu pengetahuan, berketerampilan, berpengalaman, berkepribadian, berakhlak mulia, dan mandiri.

Gambar II.4 Siswa Madrasah Aliyah Al-Huda 70 Sumber : Dokumen pribadi (18 Februari 2014)

Dalam proses belajar mengajar, karakter siswa atau pelajar sangatlah penting untuk diperhitungkan. Karena dapat mempengaruhi jalannya proses dan hasil pembelajaran siswa yang bersangkutan. Oleh karena itu, sangatlah penting sekali guru mengenal dan memahami siswa dengan seksama. Tujuannya agar guru dapat menentukan dengan seksama bahan-bahan yang akan diberikan di saat mengajar.

II.4.1 Pendidikan Huruf Jepang Bagi Pelajar

(20)

12 Huruf hiragana dan katakana mempunyai bentuk yang berbeda dan mempunyai pemakaian yang berbeda pula. Karena menurut Dedi Sutedi (2003) dalam bukunya dasar-dasar linguistik Jepang bahwa huruf hiragana dan katakana itu masing-masing mempunyai 46 huruf, kedua huruf ini digunakan untuk melambangkan bunyi yang sama. Dari huruf tersebut, ada yang dikembangkan dengan menambahkan tanda tertentu untuk membentuk bunyi.

Bagi pelajar yang baru memulai mempelajari huruf Jepang, tentunya akan mendapatkan kesulitan tersendiri, karena huruf Jepang ini berbeda dengan pembelajaran yang telah dipelajari sebelumnya yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Karena untuk bahasa Jepang haruslah terlebih dahulu memahami dan mempelajari huruf hiragana dan katakana.

II.6 Studi Lapangan

Dari data hasil wawancara yang dilakukan dengan beberapa murid dan guru di Madrasah Aliyah Al-HUDA 70 kabupaten Bandung yang dilaksanakan pada hari Sabtu 29 Maret 2014 Pada saat jam istirahat berlangsung yaitu, hampir setengah dari tiap kelas, siswa-siswanya kebanyakan malas untuk belajar pelajaran bahasa Jepang, terutama dalam pelajaran menulis dan menghafal huruf Hiragana dan Katakana. Karena belum bisa mengenal dengan baik dan membedakan huruf-huruf Jepang dengan benar, hal itu menjadi masalah dan membingungkan para siswa. Kendalanya yaitu karena waktunya yang singkat, maka mengajar kesannya terburu-buru sehingga untuk murid yang susah menangkap pelajaran, harus dijelaskan dengan berulang-ulang baru mengerti.

(21)

13 Dari hasil wawancara yang dilakukan maka bisa disimpulkan bahwa kebanyakan siswa tidak faham tentang bagaimana cara memahami huruf Hiragana dan Katakana untuk mereka hafal. Karena kalau dari pertama pembelajaran sudah tidak faham, maka apabila dilanjutkan dengan metode yang sama yang dilakukan oleh guru bahasa Jepang, maka ilmu yang diajarkan tidak akan tersampaikan dengan maksimal.

Penanganan yang akan dilakukan mungkin dengan menemukan media yang tempat, seputar penyampaian pembelajaran yang mudah di pahami oleh para murid untuk lebih memudahkan kedepannya. Baik kemudahan untuk guru, siswa, maupun memberikan manfaat untuk sekolah itu sendiri dengan ditemukannya media yang tepat untuk pembelajaran mata pelajaran bahasa Jepang ini.

II.6.1 Analisa Buku Pembelajaran

Dari analisa yang telah dilakukan, buku yang dijadikan bahan pembelajaran tentang bahasa Jepang yang dilakukan oleh guru di Madrasah Aliyah Al-huda 70 ini ada 3 buah. Tetapi, untuk buku pegangan mengenai huruf Hiragana dan Katakana sampai saat ini belum ada, karena pembelajaran langsung diberikan oleh guru kepada siswa-siswanya dengan memberikan penjelasan dan pengenalan secara langsung tentang huruf Hiragana dan Katakana. Buku yang digunakan ini membahas tentang soal latihan, dan pembelajaran pola kalimat dasar untuk siswa.

(22)

14 BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

III.1 Target Audiens

Target audiens adalah kelompok sasaran maupun segmen pasar yang dituju secara khusus. Audiens disebut juga sebagai pendengar, pemirsa, hadirin, penonton atau pembaca suatu media yang menjadi sasaran.

 Demografis

1. Gender : Remaja laki-laki dan perempuan 2. Usia : 14-16 tahun

3. Pendidikan: SMA/Madrasah 4. Pekerjaan : Pelajar

 Geografis

Remaja atau siswa di daerah Kabupaten Bandung dan sekitarnya

 Psikografis

1. Remaja atau siswa yang mempunya minat mempelajari huruf Jepang, 2. Remaja atau siswa yang mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi

tentang seluk beluk huruf Jepang,

3. Remaja yang mempunyai hobi membaca, dan belajar.

4. Remaja yang masih suka bermain-main, dan memiliki sifat anak muda dijaman sekarang.

III.2 Strategi Perancangan

(23)

15 III.2.1 Pendekatan Komunikasi

Pendekatan komunikasi yaitu suatu cara atau metode yang bertujuan untuk memudahkan cara berkomunikasi dengan target yang dituju atau target audiens, perancangan yang dibuat yaitu sesuatu yang berhubungan dengan benda atau hal-hal yang biasa mudah ditemukan sehari-hari. Pendekatan yang dilakukan yaitu dengan pendekatan visual dan pendekatan verbal.

a. Pendekatan Visual

Pendekatan visual yang akan ditunjukan yaitu illustrasi dari sebuah gambar bentuk huruf hiragana maupun katakana, yang bersifat pengenalan dan pemahaman huruf-huruf Jepang yang sering digunakan sebagai dasar di awal tahap pembelajaran. Dengan menggunakan elemen desain seperti warna, vektor, dan gambar bentuk huruf.

b. Pendekatan Verbal

Pendekatan verbal yaitu ungkapan secara tulisan dan lisan yang digunakan dalam perancangan cara mudah mengenal huruf hiragana maupun katakana, dalam pembelajar huruf Jepang dasar untuk pelajar ini yaitu, dengan menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Jepang yang sederhana dengan porsi tidak terlalu banyak, tetapi lebih menekankan kepada pembelajaran huruf dasar, supaya mudah dipahami oleh siswa.

III.2.2 Strategi Kreatif

(24)

16 III.2.3 Strategi Media

Strategi media untuk menyampaikan isi pesan kepada target audienssupaya pesan yang ingin disampaikan mudah dimengerti haruslah menggunakan media yang tepat. Media yang digunakan disini yaitu media utama dan media pendukung. a. Media Utama

Media yang dipilih untuk memudahkan pembelajaran huruf Jepang dasar yaitu sebuah buku yang menjadi pegangan bagi guru dan siswanya, untuk digunakan dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari. Didalam buku ini siswa bisa mengaplikasikan gambar bentuk yang menyerupai huruf yang dibuat menyerupai huruf hiragana dan katakana sehingga bisa mudah diingat dengan baik.

b. Media Pendukung

Media promosi yang digunakan untuk mempromosikan dan mengingatkan target audiensharuslah dekat dengan siswa dan mudah dilihat oleh siswa antara lain :

Media promosi Merchandise

Tabel III.1 Media pendukung promosi Sumber : Dokumen pribadi.

III.2.4 Strategi Distribusi

(25)

17 hiragana dan katakana untuk pelajar ini, terdiri dai beberapa konsep yaitu :

III.3.1 Format Desain

a. Format Desain Buku

Pada buku ini format desainnya adalah 25cm x 21cm. Karena ukuran tersebut cukup besar supaya gambar dan huruf bisa terlihat dengan jelas oleh target.

III.3.2 Tata Letak (Layout)

a. Tata Letak Buku Cara Mudah Menguasai Huruf Hiragana Dan Katakana

(26)

18 III.3.3 Tipografi

Jenis huruf yang digunakan pada media pembelajaran bahasa Jepang ini yaitu :  Jenis huruf yang digunakan adalah Levenim

Gambar III.2 Font Levenim Sumber : dokumen pribadi

Huruf ini dipilih karena terlihat cocok dan elegant dan huruf ini digunakan dalam buku dan judul buku.

III.3.4 Ilustrasi

Ilustrasi yang di rancang adalah dengan menggunakan gambar yang terlihat menarik dan sesuai dengan simulasi gambar yang ada pada huruf Jepang, dan ditampilkan secara sederhana. Huruf hiragana dan katakana yang dituliskan dengan huruf romawi, lalu kemudian gambar simulasi, dan dipadukan dengan cara penulisan tentang huruf hiragana dan katakana.

(27)

19 III.3.5 Warna

Warna adalah salah satu unsur yang memiliki peranan sangat penting sekali dalam pembuatan media buku ini, karena untuk target audiens yang ditujukan untuk remaja usia 14 – 16 tahun, maka warna-warna yang digunakan haruslah sesuai dengan target. Warna huruf yang digunakan yaitu menggunakan warna dari huruf hiragana untuk wanita berwarna pink, warna bunga sakura, dan biru untuk katakana dari warna pria, dan warna biru juga diambil dari kaos tim nasional Jepang. Karena huruf hiragana untuk wanita dan katakana untuk pria, serta warna yang lainnya seperti hitam, putih, kuning dan yang lainnya.

Oleh karena itu untuk media buku yang dibuat ini, menggunakan perpaduan warna-warna diatas adalah sebagai berikut :

Gambar III.4 Palet warna Sumber : dokumen pribadi

(28)

20 BAB IV

TEKNIS PRODUKSI MEDIA

IV.1 Media Utama

Media utama yang dipilih yaitu berupa sebuah buku dengan materi isi gambar panduan cara tulis hiragana dan katakana, dimana konsep perancangannya berupa penjelasan tentang sejarah, cara tulis, dan simulasi. Setelah itu dibuat kedalam sketsa digital dengan layout buku menggunakan Adobe Photoshop CS3 dan Adobe IllustratorCS3. untuk melakukan editing pada gambar buku menggunakan, Adobe Illustrator CS3 untuk beberapa artwork vector. untuk penyusunan layout. Penyusunan layout ini meliputi penerapan elemen visual dan elemen teks pada buku, dimulai dari sampul depan buku, isi tiap halaman buku, hingga sampul belakang buku, sehingga menghasilkan arah baca (sequence) yang mudah dipahami dan komposisi tampilan yang menarik.

etelah selesai, seluruh artwork dalam file disusun dengan ukuran 25 x 21 cm. Proses terakhir adalah percetakan semua artwork dengan printer. Untuk sampul menggunakan kertas Art Paper 160 gram. Sedangkan isi buku menggunakan kertas HVS 100 gram. Sampulbuku terdiri dari elemen visual huruf dan salah satu ornamen yang dipakai untuk melengkapi buku, yang dipadukan dengan nama penulis dan logo seri pertama buku ini. Sedangkan untuk sampul belakang juga terdapat elemen visual tipografi yang dipadukan dengan tulisan huruf Jepang, yang dilengkapi dengan elemen lainnya berupa keterangan penerbit, dan barcode.

(29)

21

Gambar IV.2 Isi buku hiragana, katakana Sumber : dokumen pribadi

(30)

22 IV.2 Media Pendukung

Media pendukung merupakan media yang berfungsi sebagai pelengkap dan membantu dalam penyampaian informasi maupun promosi media utama, yaitu buku Cara mudah belajar huruf Hiragana maupun Katakana.

IV.2.1 Kaos

Gambar IV.4 kaosdengan dua varian Sumber : dokumen pribadi

Ukuran : all size

(31)

23 IV.2.2 Pembatas Buku

Gambar IV.5 pembatas buku Sumber : dokumen pribadi

Pembatas buku ini digunakan untuk membatasi buku atau memberi tanda pada buku apabila selesai membaca.

Ukuran : 13 x 6 cm untuk hiragana dan 12x 6,5 cm Material : Art Paper 160 gram

Teknis Produksi : Cetak offset

IV.2.3 Pin

Gambar IV.6 pindengan dua varian Sumber : dokumen pribadi

Ukuran : kecil

(32)

24 IV.2.4 Gantungan Kunci

Gambar IV.7 Gantungan kunci Sumber : dokumen pribadi

Ukuran : kecil

Material : Pin dengan bahan glosi Teknis Produksi : Press pin + moulding

IV.3 Media Promosi

IV.3.1 Poster

(33)

25 Layout isi poster berisi tentang penjelasan singkat mengenai promosi buku dan cara mendapatkannya.

Ukuran : A3 ( 29,7 X 42 cm) Material : Art Paper 160 gram Teknis Produksi : Cetak offset

IV.3.2 X-banner

Gambar IV.9 x-banner Sumber : dokumen pribadi

(34)

26 IV.3.3 Stiker

Gambar IV.10 stiker Sumber : dokumen pribadi

Media ini berfungsi sebagai salah satu merchandise ketika membeli buku.

Ukuran : 12 x5 cm

Material : Stiker

Gambar

Gambar I.1 Tabel peningkatan jumlah pelajar bahasa Jepang
Gambar II.1 Contoh media grafis bagan kegiatan produksi
Gambar II.2 Huruf Hiragana
Gambar II.3 Huruf Katakana
+7

Referensi

Dokumen terkait