• Tidak ada hasil yang ditemukan

DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN KIMIA PADA SUB MATERI ALKANAALKENAALKUNA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN KIMIA PADA SUB MATERI ALKANAALKENAALKUNA."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh: Karina Cibro NIM 4123331021

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

RIWAYAT HIDUP

(4)

iii

ANALISIS PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP

HASIL BELAJAR SISWA DALAM

PEMBELAJARAN KIMIA PADA SUB MATERI ALKANA ALKENA ALKUNA

KARINA CIBRO (NIM 4123331021) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa yang diajar dengan model problem based learning menggunakan media power point lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diajar dengan pembelajarankonvesional menggunakan media power point. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pretest-postest control group design. Pengambilan sampel secara teknik random sampling dengan mengambil 2 kelas. Sampel kelas eksperimen dan kontrol masing-masing 25 siswa. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes objektif dalam bentuk pilihan ganda berjumlah 20 soal. Kelas eksperimen diberi perlakuan model problem based learning dengan media power point, sedangkan kelas kontrol diberi pembelajaran konvesional dengan media power point. Penelitian ini menggunakan instrument test yang telah diujicobakan dan telah valid. Data hasil belajar siswa diuji normalitas dan homogenitasnya, hasil yang didapat dari kelompok sampel homogen dan berdistribusi normal. Hasil pengolahan data menunjukkan siswa pada kelas eksperimen memiliki rata-rata nilai pretest 38,2 dan postest 76,8. Sedangkan siswa pada kelas kontrol rata-rata nilai pretest 38,8 dan postest 67,2. Uji hipotesis pertama dilakukan dengan menggunakan uji t-test uji satu pihak (pihak kanan) dan diperoleh thitung= 4,1065; ttabel= 1,6827 untuk α = 0,05 dan db = 46. Dengan demikian thitung> ttabel, maka H0 ditolak dan Haditerima yakni hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran problem based learning dengan media power pointlebih tinggi dari pada hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvesional dengan menggunakan media power point pada materi alkana, alkena alkuna. Dengan melihat keberhasilan belajar menggunakan problem based learning dengan menggunakan media power point pada pokok materi alkana, alkena alkuna, diharapkan model pembelajaran ini dapat diaplikasikan dalam pembelajaran kimia.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME karena berkat dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Pendekatan Problem Based Learning (PBL) Dengan Menggunakan Media Power point Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Kimia Pada Sub Materi Alkana, Alkena, Alkuna”. Adapun penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Dalam penyusunan skripsi ini tentunya penulis tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Drs. Bajoka Nainggolan, MS sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan, saran, motivasi dan waktunya kepada penulis sejak awal perencanaan penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof.Dr Albinus Silalahi, MS, Bapak Prof.Dr. Wesly Hutabarat,M.Sc, dan Bapak Drs. Kawan Sihombing,M.Si selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran demi perbaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada bapak Dr. Marham Sitorus, M.Si selaku dosen pembimbing akademik serta kepada Bapak dan Ibu dosen serta staff pegawai jurusan kimia yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Seram berutu,MM selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Salak dan Ibu Satiah Cibro, S.Pd selaku guru kimia serta siswa-siswi kelas XI IA-1 dan XI IA-2 SMA Negeri 1 Salak yang telah banyak membantu penulis selama penelitian berlangsung.

(6)

v

M.Si Selaku Ketua Jurusan Kimia, Ibu Dra. Ani Sutiani, M.Si selaku Ketua Progaram Studi Pendidikan Kimia.

Teristimewa penulis ucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada sosok yang tak kenal lelah berjuang demi cita – cita penulis, yang selalu menjadi inspirasi dan motivasi, yang rela berkorban demi kebahagiaan penulis dan selalu mendoakan penulis disetiap sujudnya, yakni ayah terhebat Laris Cibro dan ibu tersayang Raida Anak Ampun. Dan khusus penulis sampaikan kepada kakak, Abang, dan Adik tersayang Noviana Cibro, Anto Cibro, dan Laba Cibro yang selalu setia memberi dukungan, semangat dan doa serta membantu dalam segala hal, yang selalu ada saat suka dan duka dalam pengerjaan skripsi ini. Serta buat seluruh keluarga. Penulis sampaikan terima kasih kepada rekan-rekan seperjuangan, yakni Nurmeni Sinuraya, Viona Berasa, Ida safitri Manik, Juni Ricardo Siahaan, Masda Cibro, Dirgahayu Tumanggar dan seluruh mahasiswa Pendidikan Kimia 2012 yang telah memberi warna dalam kehidupan penulis, mengajarkan kedewasaan, dan terima kasih untuk semua keceriaan, canda tawa, suka duka bahkan keegoisan dan kekecewaan yang kita timbulkan bersama.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi, susunan maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan.

Medan, 21 Februari 2017 Penulis

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat hidup ii

Abstrak iii

kata pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB 1. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Ruang Lingkup 5

1.3. Rumusan Masalah 5

1.4. Batasan Masalah 5

1.5. Tujuan Penelitian 6

1.6. Manfaat Penelitian 6

1.7. Defenisi Operasional 6

BAB II.Tinjauan Teoritis

2.1. Kerangka Teoritis 8

2.1.1. Hakekat Belajar 8

2.1.2. Hasil Belajar 9

2.2. Pendekatan Problem Based Learning 10

2.2.1. Pengertian Problem Based Learning 10

2.2.2. Karakteristik Problem Based Learning 12

2.2.3. Tujuan Model Pembelajaran PBL 14

2.2.4. Langkah-Langkah Dalam PBL 14

2.2.5. Kelebihan Problem Based Learning 16

2.2.5.1. Kelebihan Model Pembelajaran PBL 16

2.2.6. Kekurangan Problem Based Learning 17

2.2.7. Dukungan Teoritis Problem Based Learning 17

2.3. Media Pembelajaran 18

2.3.1. Arti Media 18

2.3.2. Jenis-Jenis Media Pembelajaran 19

2.3.3. Manfaat Media Pembelajaran 19

2.3.4. Prinsip-Prinsip Memilih Media Pembelajaran 20

2.3.5. Media power point 21

2.4. Materi Pembelajaran 21

2.4.1. Hidrokarbon 21

2.5. Kerangka Konseptual 32

BAB III. Metode Penelitian

3.1. Tempat Dan Waktu Penelitian 34

(8)

vii

3.3. Variabel Penelitian 34

3.3.1. Variabel Bebas 34

3.3.2. Variabel Terikat 34

3.3.3. Variabel Kontrol 34

3.4. Instrumen Penelitian 34

3.5. Instrumen Tes 34

3.6. Rancangan Penelitian 39

3.7. Teknik Pengumpulan Data 39

3.7.1 Tahap Persiapan Penelitian 40

3.7.2 Tahap Pelaksanaan Penelitian 41

3.7.3 Tahap Akhir Penelitian 41

3.8 Teknik Analisis Data 42

3.9 Hipotesis Penelitian 44

3.9.1 Hipotesis Verbal 44

3.9.2 Hipotesis Statistik 45

BAB IV. Hasil Dan Pembahasan

4.1. Hasil Penelitian 46

4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 46

4.1.1.1. Analisis Data Instumen Tes 47

4.1.2. Data Hasil Penelitian 48

4.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian 49

4.2.1. Hasil Belajar Siswa 49

4.3. Analisis Data Hasil Penelitian 50

4.3.1. Uji Normalitas 50

4.3.1.1. Uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa 50

4.3.2. Uji Homogenitas 51

4.3.2.1. Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Siswa 51

4.3.3. Uji Hipotesis 52

4.3.3.1 Pengujian Hipotesis I 52

4.4. Pembahasan 53

BAB V. Kesimpulan Dan Saran

5.1. Kesimpulan 57

5.2. Saran 57

Daffar Pustaka 58

(9)

Daftar Gambar

Gambar 3.1. Skema Prosedur Penelitian 41

Gambar 4.1. Lokasi Penelitian 46

(10)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Sintaks Model Pembelajaran problem based learning 15

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 40

Tabel 3.2. Tabel penolong uji normalitas 44

(11)

Daftar Lampiran

Halaman

Lampiran 1 Silabus 61

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Rpp) 65

Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa 70

Lampiran 4 Lembar Sebelum Validasi Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil 74 Belajar Siswa

Lampiran 5 Lembar Sesudah Validasi Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil 94 Belajar Siswa

Lampiran 6 Media power point 114

Lampiran 7 Lembar Validitas Isi Instrumen Tes Belajar Kimia Siswa Pokok

Bahasan Alkana Alkena Alkuna 121

Lampiran 8 Soal Instrumen Tes Eksperimen Dan Kontrol 130

Lampiran 9 Perhitungan Validitas Tes 135

Lampiran 10 Tabel Validitas Instrumen Tes 138

Lampiran 11 Perhitungan Reabilitas Tes 139

Lampiran 12 Tabel Reabilitas Tes 140

Lampiran 13 perhitungan daya pembeda butir Tes 141

Lampiran 14 Perhitungan daya pembeda Tes 143

Lampiran 15 Tabel Uji Validitas Instrumen Tes 144 Lampiran 16 Perhitungan Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Siswa 146 Lampiran 17 Perhitungan Uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa 147 Lampiran 18 Pengujian Hipotesis Peningkatan Hasil Belajar 152

Lampiran 19 Tabulasi Data Hasil Belajar 154

Lampiran 20 Perhitungan Rata-Rata, Varians, Dan Standar Deviasi 16 Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol

Lampiran 21 Jadwal Kegiatan Penelitian 158

(12)

xi

(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah misi pendidikan yang menjadi tanggung jawab profesional setiap guru. Pendidikan harus mampu mendorong siswa agar dapat mengembangkan dirinya sendiri dalam mengembangkan konsep-konsep, kreativitas, kehendak, serta emosinya. Agar hal ini terwujud dibutuhkan ketepatan dalam memilih model dan strategi pembelajaran Penggunaan model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan dipandang lebih efektif agar kecakapan dan pengetahuan yang diberikan oleh guru tersebut benar-benar menjadi milik atau bagian dari diri siswa, sehingga siswa turut aktif selama proses belajar mengajar berlangsung (Ibrahim , 2000 ).

Ilmu kimia merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang

mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi, di samping ilmu pengetahuan yang lain. Sampai saat ini pembelajaran

kimia yang ada di sekolah pada umumnya belum menujukkan hasil yang

memuaskan. Pembelajaran kimia di SMA membutuhkan penanganan khusus

untuk memperoleh hasil yang lebih baik (Kurniawati, 2013). Sedangkan menurut

Supartono ilmu kimia sebagai salah satu mata pelajaran di SMA yang

mempelajari tentang fenomena alam yang sangat dekat dengan kehidupan

sehari-hari. Namun pada kenyataannya justru pelajaran kimia dianggap sebagai sesuatu

hal yang menakutkan oleh sebagian besar siswa, hal ini ditandai dengan adanya

sikap pasif dalam menerima materi dan adanya kecenderungan menghafal bukan

untuk memahami maupun mengaitkan materi yang diperoleh dengan kehidupan

(14)

2

Proses belajar mengajar yang baik dibutuhkan kerjasama dan interaksi

antara guru dan peserta didik agar hasil yang diperoleh sebaik mungkin. Seiring

dengan kemajuan zaman, proses belajar mengajar masih kurang efektif karena

belum terdapat kerjasama yang baik antara guru dengan peserta didik. Guru masih

mengutamakan ketuntasan materi dan kurang mengoptimalkan aktivitas belajar

peserta didik. Peserta didik hanya menerima informasi yang diberikan guru,

sehingga partisipasi aktif dalam pembelajaran kurang terlihat. Hal tersebutlah

yang mengakibatkan pembelajaran hanya terfokus pada kegiatan menghafal

konsep, sehingga penguasaan konsep peserta didik rendah khususnya kemampuan

dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Kurang terlatihnya kemampuan

pemecahan masalah akan membuat peserta didik merasa kesulitan untuk

memahami konsep kimia. Sehingga efektivitas pembelajaran peserta didik

umumnya terbatas, hanya terjadi pada saat-saat akhir mendekati ujian. Karena itu

model pembelajaran saat ini belum dapat mengasah kemampuan analisis peserta

didik, kepekaan terhadap permasalahan, melatih pemecahan masalah serta

kemampuan mengevaluasi permasalahan secara holistik. Model pembelajaran

yang kurang efektif dan efisien, menyebabkan tidak seimbangnya kemampuan

kognitif, afektif dan psikomotorik. Untuk mengatasi hal tersebut maka guru

sebagai tenaga pengajar dan pendidik harus selalu meningkatkan kualitas

profesionalismenya yaitu dengan cara memberikan kesempatan belajar kepada

peserta didik dengan melibatkan peserta didik secara efektif dalam proses

pembelajaran. Guru juga mengupayakan peserta didik untuk memiliki hubungan

yang erat dengan guru, dengan teman–temannya dan juga dengan lingkungan

sekitarnya (Silalahi, 2014).

Kegiatan belajar mengajar di sekolah masih banyak menerapkan proses

pembelajaran yang berpusat pada guru (Teacher Centered Learning). Di level

persekolahan misalnya, kimia masih diajarkan dengan cara tradisional dicirikan

dengan adanya dominasi ceramah serta proses pembelajarannya kurang

melibatkan siswa secara aktif. Pembelajaran berpusat pada guru (teacher centered

learning) masih menjadi ciri utama pembelajaran di sekolah dan jarang sekali

(15)

kebiasaan tersebut siswa menjadi kurang kreatif dalam memecahkan masalah,

partisipasi rendah, kerja sama dalam kelompok tidak optimal, kegiatan belajar

mengajar tidak efisien dan pada akhirnya hasil belajar menjadi rendah (Kusnadi,

2013). Sedangkan menurut Lestari pengalaman pendidikan yang sering dihadapi

oleh guru-guru kimia di sekolah menengah adalah Sarana dan prasarana yang

disediakan pihak sekolah telah mengarah pada peningkatan ketertarikan siswa

untuk mengikuti pembelajaran serta penyediaaan media bagi guru untuk

melangsungkan proses belajar mengajar. Misalnya, guru telah memanfaatkan

LCD dan power point dalam pembelajaran, akan tetapi pembelajaran dengan

metode ceramah lebih sering mendominasi sehingga masih berpusat pada guru

(teacher centered learning) dan juga media yang digunakan masih kurang bisa

mengaktifkan siswa. Hal ini menyebabkan siswa cenderung pasif dalam kegiatan

pembelajaran. Selain itu, kebanyakan siswa menganggap mata pelajaran kimia

sulit terutama dalam menyelesaikan soal hitungan yang membutuhkan

pemahaman konsep (Lestari, 2014).

Dari pengalaman PPLT (2015) berpendapat bahwa banyak faktor yang

menyebabkan rendahnya hasil belajar kimia siswa diantaranya adalah Kimia

masih dianggap pelajaran yang sulit dan membosankan serta kurangnya peran

aktif siswa dalam kegiatan pembelajaran, dengan kata lain metode yang

digunakan masih berpusat kepada guru (teacher centered). sedangkan siswa

dijadikan sebagai objek bukan sebagai subjek. Guru memberikan ceramah pada

siawa-siawanya sementara siswa hanya mendengarkan. Hal tersebut menyebabkan

siawa menjadi jenuh sehingga sulit menerima materi-materi yang diberikan oleh

guru (Shoimin, 2014).

(16)

4

Untuk menyelesaikan masalah lemahnya proses pembelajaran dan

rendahnya prestasi hasil belajar kimia siswa maka diperlukan paradigma baru

oleh seorang guru dalam proses pembelajaran, dari yang semula pembelajaran

yang berpusat pada guru menuju pembelajaran yang inovatif dan berpusat pada

siswa, perubahan tersebut dimulai dari segi kurikulum, model pembelajaran,

ataupun cara mengajar. Pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran

yang sesuai yaitu model pembelajaran problem based learning (PBL), model

pembelajaran ini melatih dan mengembangkan kemampuan untuk menyelesaikan

masalah yang berorientasi pada masalah autentik dari kehidupan aktual siswa,

untuk merangsang kemampuan berpikir tingkat tinggi (Shoimin, 2014).

Pembelajaran Model PBL ini pernah diteliti oleh beberapa peneliti

sebelumnya, antara lain: Wasonowati (2014) memaparkan bahwa hasil belajar

peserta didik pada ranah pengetahuan, sikap, dan keterampilan peserta didik

dengan model PBL dilengkapi dengan LKS dikategorikan baik dengan persentase

peserta didik yang mencapai kompetensi inti kurikulum 2013 berturut-turut adalah

78%, 81,24% dan 78,13%., hasil penelitian yang dilakukan Pratiwi (2014) dalam

pelaksanaan model pembelajaran PBL memaparkan bahwa dilihat dari

ketercapaian target pembelajaran yaitu; 76,25% peserta didik memiliki aktivitas

belajar tinggi; 81,25% peserta didik mencapai KKM materi reaksi redoks; dan

90,63% peserta didik memiliki sikap sangat baik melalui penilaian angket serta

82,29% peserta didik memiliki sikap baik melalui penilaian observasi., hasil

penelitian yang dilakukan oleh Kusnadi (2013) memaparkan bahwa hasil belajar

peserta didik pembelajaran kimia dengan PBL menggunakan laboratorium real

dan virtual ditinjau dari kemampuan matematik dan kemampuan berpikir abstrak

siswa berturut-turut Kognitif 70,8 dan 73,9 dan Afektif 72 dan 75. Dan hasil

penelitian yang dilakukan Danial (2010) menunjukkan bahwa mahasiswa yang

dibelajarkan melalui strategi PBL memiliki peningkatan skor rata-rata

keterampilan metakognisi sebesar 39,75 lebih tinggi dari pada mahasiswa yang

dibelajarkan melalui strategi kooperatif konvensional yaitu sebesar 30,30.

Oleh Karena Itu, mengingat pentingnya penggunaan model dan media

(17)

“Analisis PendekatanProblem Based Learning(PBL) Dengan Menggunakan Media Power Point Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Kimia Pada Sub Materi Alkana, Alkena, Dan Alkuna”.

1.2. Ruang Lingkup

Dengan latar belakang di atas diidentifikasi beberapa masalah yaitu:

1. Kurangnya minat siswa dalam belajar kimia.

2. Rendahnya hasil belajar siswa pada bidang studi kimia.

3. Kurang tepatnya penggunaan model pembelajaran dan pemilihan media

yang dibelajarkan pada studi kimia.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah :

1. Apakah hasil belajar kimia siswa yang diajarkan dengan model problem

based learning mengunakan media Power point lebih tinggi dari hasil

belajar siswa yang diajarkan dengan model kovesional mengunakan

mediaPower point?

1.4. Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas, karena keterbatasan waktu, dana

dan kemampuan peneliti maka perlu dibatasi masalah dalam penelitian ini.

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pembelajaranproblem based learningdengankonvesional.

2. Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Power

point.

3. Hasil penelitian yang diukur adalah berupa data hasil belajar siswa pada

(18)

6

1.5.Tujuan Penelitian

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar melalui pendekatan

problem based learning menggunakan media Power point dan

pembelajaran konvensional mengunakan media Power point pada materi

Alkana, alkena dan Alkuna.

1.6.Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan melalui penelitian ini adalah :

1. Bagi Siswa

Membantu siswa dalam memahami pelajaran kimia khususnya pada

materi Alkana, alkena dan Alkuna.

2. Bagi Peneliti

Sebagai bahan rujukan dalam melakukan penelitian selanjutnya.

3. Bagi sekolah

Hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah

dalam rangka perbaikan pembelajaran dan peningkatan mutu proses

pembelajaran, khususnya mata pelajaran kimia pada materi Alkana,

alkena dan Alkuna.

1.7. Defenisi Operasional

Untuk menghindari perbedaan atau kekurangjelasan makna, maka definisi

operasional dalam penelitian ini adalah :

1. Hasil belajar kimia (ranah kognitif) adalah tingkat kemampuan dan

penguasaan siswa terhadap mata pelajaran kimia pada sub materi alkana

alkena alkuna.

2. Problem based Learning(PBL) adalah model pengajaran yang bercirikan

adanya permasalahan nyata sebagai konteks untuk para peserta didik

belajar berpikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah serta

(19)

3. Power point adalah sebuah program komputer untuk presentasi yang

dikembangkan olehMicrosoft. Aplikasi ini sangat banyak digunakan apalagi oleh

(20)

57

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan yaitu :

1. Hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model problem based learning dengan media power point lebih tinggi dari peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan modelkonvesionaldengan mediapower point.

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka penulis menyarankan hal - hal berikut

1. Bagi guru dan calon guru dapat menerapkan model pembelajaran problem based learning dengan media power point sehingga dapat mempermudah pencapaian tujuan instruksional dan dapat meningkatkan hasil belajar khususnya pada mata pelajaran kimia.

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2009),Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.

Aunurrahman, (2012),Belajar Dan Pembelajaran, Renika Cipta, Jakarta. Budiningsih, A., (2012),Bealajar & Pembelajaran, Renika Cipta, Jakarta.

Danial, M., (2010), Pengaruh Strategi Pbl Terhadap Keterampilan Metakognisi Dan Respon Mahasiswa,Jurnal Chemical,11(2)1 – 10.

Dewi, Ratna.Sari., Haryono., Dan Utomo, S.B., (2013), Upaya Peningkatan Interaksi Sosial Dan Prestasi Belajar Siswa Dengan Problem Based Learning Pada Pembelajaran Kimia Pokok Bahasan Sistem Koloid Di Sma N 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012,Jurnal Pendidikan Kimia,2(1). Dimyati Dan Mujiono., (2013),Belajar Dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta. Djamarah, S.B, & Aswan, Zain., (2013), Strategi Belajar Mengajar, Renika

Cipta, Jakarta.

Fadliana, H.N., Redjeki, T., dan Nurhayati, N.D., (2013), Studi Komparasi Penggunaan Metode PBL (Problem Based Learning) Dilengkapi Dengan Macromedia Flash dan LKS (Lembar Kerja Siswa) Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Materi Asam Basa dan Garam Kelas VII SMP Negeri 1 Jaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK)2(3) : 158 – 165.

Justiana, Sandri. dkk. 2009.Kimia Untuk SMA Kelas X.Jakarta: Yudistira

Kusnadi., Masykuri, M., Dan Mulyani, S., (2013), Pembelajaran Kimia Dengan Problem Based Learning (PBL) Menggunakan Laboratorium Real Dan Virtual Ditinjau Dari Kemampuan Matematik Dan Kemampuan Berpikir Abstrak Siswa,Jurnal Inkuiri,2(2)163-172.

Kurniawati, I.L., Dan Amarlita, D.M., (2013), Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Masalah Pada Mata Pelajaran Kimia Sma Kelas X Dalam Materi Hidrokarbon,Seminar Nasional FmipaUndiksha III Tahun 2013.

Muchtaridi.dkk. 2007.Kimia untuk SMA Kelas XII. Jakarta : Yudistira

(22)

59

Permana, Irvan. 2009.Kimia untuk SMA Kelas XI.Jakarta: Armico Bandung

Pratiwi, Yussi., Redjeki, Tri., Masykuri, M., (2014), Pelaksanaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Pada Materi Redoks Kelas X Sma Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia (Jpk),3(3).

Purba, M., (2012),Kimia Untuk Sma/Ma Kelas XI, Erlangga, Jakarta.

Rusman, (2014),Model-Model Pembelajaran, Pt Rajagrafindo Persada, Jakarta.

Purwanto, (2011),Evaluasi Hasil Belajar, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Sanjaya, Wina., (2011), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Shoimin, A., (2014), 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013, Ar-Ruzz Media, Yogyakarta.

Silalahi, E.K.,Silaban,R., Dan Silalahi,A.,(2014), Pengembangan Model Problem Based Learning (PBL) Terintegrasi Inkuiri Terbimbing Pada Pelajaran Kimia Larutan Di Sma Kelas Xi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Dan Nilai Karakter Siswa, Jurnal Pendidikan Kimia Pascasarjana Unimed, 6(2).

Simorangkir, Farida., (2014), Penerapan Model Problem Based Learning Terhadap P enin gkata n Hasil B el ajar Siswa Kelas X Pad a Po ko k Baha san R ea ksi R ed oks , Skripsi Fmipa, Unimed, Medan.

Sudjana., (2005),Metoda Statistika, Pt. Tarsito Bandung, Bandung. Sudarmo, U., (2014),Kimia Untuk Sma/Ma Kelas XI, Erlangga, Jakarta.

Supartono, (2013), Penggunaan Pendekatan Chemoentrepreneurship Materi

Larutan Penyangga Untuk Meningkatkan Palidfae Skill Siswa, Jurnal

Pendidikan Kimia, ISSN No 2252-6609.

Sunardi, (2011), Kimia Bilingual Untuk Sma/Ma Kelas XI Semester 1 & 2, Cv Yrama Widya, Bandung.

(23)

Kreativitas Siswa., Tesis, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

S yahri anda., (2014), Perbedaan Hasil Belajar, Berpikir Kritis, Dan Kerjasama Siswa Yang Dibelajarkan Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning Dan Kooperatif Tipe Student Teams Achivement Division Pada Pokok Bahasan Stoikiometri, Skripsi Fmipa, Unimed, Medan.

Tim Dosen, (2015),Psikologi Pendidikan, Program Pascaserjana Unimed, Medan. Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Kencana,

Jakarta.

Trihatmo, Aji., Soeprodjo., Widodo, A.T., (2012), Pengunaan Model Problem Based Learning Pada Materi Larutan Penyangga Dan Hidrolisis, Jurnal Kimia Fmipa, ISSN No 2252-6609.

Wasonowati, R.R.T., Redjeki, T., Dan Ariani, S.R.D., (2014), Penerapan Model Problem Based Learning (Pbl) Pada Pembelajaran Hukum - Hukum Dasar Kimia Ditinjau Dari Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X Ipa Sma Negeri 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia (Jpk)3(3).

Wena, M, (2014), Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Bumi Aksara,

Jakarta.

Gambar

Gambar 3.1. Skema Prosedur Penelitian
Tabel 2.1. Sintaks Model Pembelajaran problem based learning
Tabel Validitas Instrumen Tes

Referensi

Dokumen terkait

This process is called estimation , and the statistic we used (the sample mean) is called an estimator.. Using the sample mean to estimate µ is so obvious that it is hard to imagine

Kita dapat menunggang “kuda” yang berasal dari orang lain atau lembaga lain untuk menemukan pintu. Orang tua, mertua, atasan, almamater, kantor tempat Anda bekerja, pasangan

Alhamdulillahirobbilalamin , segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

Pembuatan GO dilakukan dengan metode Hummer yang dimodifikasi menggunakan bahan dasar grafit dari limbah baterai primer Zink-Karbonb. Analisis hasil sintesis dibandingkan dengan

Hal inilah yang mendorong peneliti untuk meneliti lebih jauh ekstrak etanol daun dewandaru (Eugenia uniflora L.) yang sudah terbukti sebagai antiradikal, yaitu dengan memfraksi

The major problem in this study is how struggle for gender equality reflected in Ridley Scott’s G.I JANE using the analysis based on Amazon Feminism perspective.. Limitation of

Lina Amalia, Nim A 310 080 277. Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Judul:

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team assisted individualization dapat meningkatkan pemahaman konsep kebebasan