• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan atas Prosedur Pengeluaran Kas di Sekretariat Dewan Perwalikan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tinjauan atas Prosedur Pengeluaran Kas di Sekretariat Dewan Perwalikan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN HASIL KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk memenuhi Syarat Mata Kuliah Kerja Praktek Program Strata I Program Studi Akuntansi

Debora Nopriana Sipahutar

21110171

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)
(3)
(4)

iv

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN DAN NILAI ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek ... 1

1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek ... 3

1.2.1 Maksud Kerja Praktek ... 3

1.2.2 Tujuan Kerja Praktek ... 3

1.3 Kegunaan Kerja Praktek ... 3

1.4 Metode Kerja Praktek ... 4

1.5 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek ... 5

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1 Sejarah Instansi ... 7

2.2 Struktur Organisasi Instansi ... 11

2.3 Uraian Tugas Instansi... 12

2.3.1 Deskripsi Jabatan ... 14

2.4 Kegiatan Instansi ... 28

2.4.1 Kegiatan Instansi Badan Anggaran ... 29

(5)

v

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

3.1Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek ... 38

3.1.1 Pengertian Kas ... 38

3.1.2 Pengertian Anggaran ... 39

3.1.3 Pengertian Prosedur ... 40

3.2Teknik Pelaksanaan Kerja Praktek ... 41

3.3Pembahasan Hasil Kerja Praktek ... 42

3.3.1 Tahap Penyusunan RKA pada Sekretariat DPRD Kota Bandung ... 42

3.3.2 Jenis-jenis Anggaran yang Disusun Oleh Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung .... 47

3.3.3 Pengeluaran Kas Untuk Anggaran Pada Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung .... 48

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan ... 50

4.2 Saran ... 52

DAFTAR PUSTAKA ... 53

(6)

vi

DAFTAR GAMBAR

No Gambar Judul Gambar Halaman

(7)

vii

(8)

viii

Daftar Simbol Flowchart

Sumber : Lilis Puspitawati dan Adi Rahmanto (2011:61) Modul Sistem Informasi Manajemen

Simbol Keterangan

Dokumen

Proses Manual

File

Save Database

Manual Input

Pemilihan

Perekaman

Penghubung Satu Halaman

Proses secara komputerisasi

Penghubung Satu Halaman

(9)

ii

menyelesaikan laporan kerja praktek dengan judul “Tinjauan atas Prosedur Pengeluaran Kas di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

(DPRD) Kota Bandung”.

Penulis sangat menyadari tidaklah mungkin laporan ini dapat terselesaikan tanpa bantuan orang-orang tercinta penulis yang telah banyak membantu dan memberikan doa dan dorongan baik moril maupun materil.

Dengan segala ketulusan hati, penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec. Lic selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

3. Dr. Surtikanti SE, M.Si.,Ak selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Komputer Indonesia.

4. Bapak Adi Rachmanto, S.Kom, M.Kom selaku dosen pembimbing penulis selama menyelesaikan laporan kerja praktek ini di Universitas Komputer Indonesia.

5. Lilis Puspitawati, SE. M.Si.,Ak., CA selaku koordinator kerja praktek Unikom.

(10)

iii

7. Bapak H. Ridwan A selaku pembimbing selama kerja praktek di Sekretariat DPRD Bandung.

8. Seluruh Staf Karyawan Sekretariat DPRD Bandung khususnya di bagian keuangan.

9. Kepada keluargaku tercinta Papa, Mama, Abang, Kakak, Abang Ipar, dan Eda yang telah memberikan dukungan pada penulis.

10.Ela, Laura, Eva, Rahma, Ati, Ulfie, Irna, Tammy serta teman-teman AK4 angkatan 2010 yang selalu bersama penulis selama 4 tahun terakhir ini.

11.Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan guna penyempurnaan laporan ini. Semoga dibalik kekurangannya laporan kerja praktek ini masih dapat memberikan manfaat.

Akhirnya penulis mengharapkan semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi kita semua, dan semoga doa, dorongan, perhatian dan pengertian yang diberikan kepada penulis mendapat balasan pahala yang berlipat dari Tuhan Yang Maha Esa.

Terima kasih. Syalom

(11)

53

Bachtiar Arief. Muchlis. dan Iskandar. 2009. Akuntansi Pemerintahan. Jakarta: Akademia

Harahap Sofyan. 2010. Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara

Lilis Puspitawati dan Adi Rahmanto. 2011. Modul Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Unikom

Sri Dewi Anggadini dan Ely Suhayati. 2009. Akuntansi Keuangan Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu

Mulyadi. 2009. Akuntansi Biaya Edisi ke-5 cetakan kesembilan. Yogyakarta: UPP-STIM KPN

Rudianto. 2009. Konsep dan TeknikPenyusunan Anggaran. Jakarta: Erlangga Zaki Baridwan. 2009. Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode.

(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kerja Praktek

Peningkatan nilai perusahaan yang tinggi merupakan tujuan jangka panjang yang seharusnya dicapai perusahaan. Penilaian suatu perusahaan bukan hanya dilihat dari laba atau keuntungan yang diperoleh, penilaian pula dapat diukur dengan baik tidaknya kinerja perusahaan itu sendiri.

Dalam proses memaksimalkan nilai perusahaan akan muncul berbagai pertimbangan dan peraturan-peraturan yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan baik itu dalam bentuk kegiatan operasional intern perusahaan maupun kegiatan ekstern perusahaan. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) tidak bekerja untuk perolehan laba dengan melakukan penjualan melainkan mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

(13)

Daerah (APBD), melakukan penyempurnaan rancangan peraturan daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan rancangan peraturan daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) berdasarkan hasil evaluasi gubernur bersama tim anggaran pemerintah daerah, melakukan pembahasan bersama tim anggaran pemerintah daerah terhadap Rancangan Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), serta Rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara yang disampaikan oleh Walikota,dan memberikan saran kepada pimpinan DPRD dalam penyusunan anggaran belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Untuk memaksimalkan hasil dari tugas dan kegiatan sub bagian anggaran di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) maka dibuatlah alur dalam pengeluaran kasnya. Segala pengeluaran dicatat dan diaudit secara langsung oleh sub bagian anggaran. Bagian Anggaran diwajibkan menangani dan mengarsipkan berkas atau dokumen mengenai kondisi Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung khususnya berkas ataupun segala dokumen mengenai laporan pengeluaran kas.

Berdasarkan gambaran tersebutlah maka peneliti akan membahas mengenai “TINJAUAN ATAS PROSEDUR PENGELUARAN KAS DI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD)

(14)

3

1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek

1.2.1 Maksud Kerja Praktek

Maksud dari kerja praktek ini adalah untuk mengetahui Tinjauan Atas Prosedur Pengeluaran Kas sub bagian anggaran di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung.

1.2.2 Tujuan Kerja Praktek

Adapun tujuan dilaksanakannya kerja praktek ini adalah :

1. Untuk mengetahui tahap penyusunan anggaran pada sub bagian anggaran di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung.

2. Untuk mengetahui jenis-jenis anggaran yang disusun oleh sub bagian anggaran di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung.

3. Untuk mengetahui prosedur pengeluaran kas untuk anggaran pada sub bagian anggaran di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung.

1.3 Kegunaan Kerja Praktek

Adapun kegunaan dari dilaksanakannya kerja praktek ini adalah : 1. Bagi perusahaan

(15)

2. Bagi penulis

Menambah wawasan ilmu pengetahuan dan pemahaman dalam hal akuntansi mengenai tinjauan atas prosedur pengeluaran kas yang terdapat di sub bagian anggaran Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Bandung.

3. Bagi Akademika

Sebagai bagian pemenuhan dan referensi untuk menambah ilmu pengetahuan mengenai prosedur pengeluaran kas yang terdapat di sub bagian anggaran Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Bandung.

1.4 Metode Kerja Praktek

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Menurut Sugiyono (2010:147) Metode Deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi.

Adapun jenis pengumpulan data yang dilakukan adalah melalui :

1. Wawancara/Interview : penelitian yang dilakukan dengan mendatangi langsung karyawan yang bertugas di sub bagian anggaranSekretariat Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) kota Bandung.

(16)

5

a. Observasi (Pengamatan Langsung)

Dengan cara melakukan pengamatan secara langsung ke bagian staf perusahaan yang ada untuk memperoleh data yang diperlukan.

b. Dokumen-dokumen

Pengumpulan data dengan cara mencatat data yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti dari dokumen-dokumen yang berhubungan dengan perusahaan. Berdasarkan penelitian ini diharapkan akan memperoleh data mengenai prosedur pengeluaran kas di sub bagian anggaran Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Bandung, serta informasi-informasi lain yang diperlukan.

Pengambilan data dengan menggunakan metode penelitian deskriptif, akan diketahui hasil dari penelitian yang diteliti sehingga menghasilkan kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti.

Dalam penelitian ini objek yang akan diuji dan diambil hipotesis dengan menggunakan motede deskriptif yaitu tinjauan atas prosedur pengeluaran kas sub bagian anggaran di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung.

1.5 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek

(17)

bagian anggaran Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Bandung.

(18)

7

BAB II

GAMBARAN UMUM INSTANSI

2.1 Sejarah Instansi

Kota Bandung tidak berdiri bersamaan dengan pembentukan Kabupaten Bandung. Kota itu dibangun dengan tenggang waktu sangat jauh setelah Kabupaten Bandung berdiri. Kabupaten Bandung dibentuk pada sekitar pertengahan abad ke-17 Masehi, dengan Bupati pertama tumenggung Wiraangunangun. Beliau memerintah Kabupaten bandung hingga tahun 1681.

Semula Kabupaten Bandung beribukota di Krapyak (sekarang Dayeuhkolot) kira-kira 11 kilometer ke arah Selatan dari pusat kota Bandung sekarang. Ketika kabupaten Bandung dipimpin oleh bupati ke-6, yakni R.A Wiranatakusumah II (1794-1829) yang dijuluki "Dalem Kaum I", kekuasaan di Nusantara beralih dari Kompeni ke Pemerintahan Hindia Belanda, dengan gubernur jenderal pertama Herman Willem Daendels (1808-1811). Untuk kelancaran menjalankan tugasnya di Pulau Jawa, Daendels membangun Jalan Raya Pos (Groote Postweg) dari Anyer di ujung barat Jawa Barat ke Panarukan di ujung timur Jawa timur (kira-kira 1000 km). Pembangunan jalan raya itu dilakukan oleh rakyat pribumi di bawah pimpinan bupati daerah masing-masing.Di daerah Bandung khususnya dan daerah Priangan umumnya, Jalan Raya pos mulai dibangun pertengahan tahun 1808, dengan memperbaiki dan memperlebar jalan yang telah ada.

(19)

Sudirman - Jalan Asia Afrika - Jalan A. Yani, berlanjut ke Sumedang dan seterusnya. Untuk kelancaran pembangunan jalan raya, dan agar pejabat pemerintah kolonial mudah mendatangi kantor bupati, Daendels melalui surat tanggal 25 Mei 1810 meminta Bupati Bandung dan Bupati Parakanmuncang untuk memindahkan ibukota kabupaten, masing-masing ke daerah Cikapundung dan Andawadak (Tanjungsari), mendekati Jalan Raya Pos.

Rupanya Daendels tidak mengetahui, bahwa jauh sebelum surat itu keluar, bupati Bandung sudah merencanakan untuk memindahkan ibukota Kabupaten Bandung, bahkan telah menemukan tempat yang cukup baik dan strategis bagi pusat pemerintahan. Tempat yang dipilih adalah lahan kosong berupa hutan, terletak di tepi barat Sungai Cikapundung, tepi selatan Jalan Raya Pos yang sedang dibangun (pusat kota Bandung sekarang). Alasan pemindahan ibukota itu antara lain, Krapyak tidak strategis sebagai ibukota pemerintahan, karena terletak di sisi selatan daerah Bandung dan sering dilanda banjir bila musim hujan.

Sekitar akhir tahun 1808/awal tahun 1809, bupati beserta sejumlah rakyatnya pindah dari Krapyak mendekali lahan bakal ibukota baru. Mula-mula bupati tinggal di Cikalintu (daerah Cipaganti), kemudian pindah ke Balubur Hilir, selanjutnya pindah lagi ke Kampur Bogor (Kebon Kawung, pada lahan Gedung Pakuan sekarang).

(20)

9

father) kota Bandung. Kota Bandung diresmikan sebagai ibukota baru Kabupaten Bandung dengan surat keputusan tanggal 25 September 1810.

Untuk memberi kejelasan kepada masyarakat maka dikeluarkan Peraturan Daerah Kotamadya Bandung Nomor 35 Tahun 1998 tentang Hari Jadi Kota Bandung.

Sesuai dengan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 171/Kep.1025-Pem.Um/2009 tentang Peresmian Keanggotaan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bandung, tanggal 31 Juli 2009, bahwa Anggota DPRD Kota Bandung ditetapkan sebanyak 50(lima puluh) orang, hal ini sesuai dengan Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilu, bahwa anggota dewan didasarkan pada perkembangan jumlah penduduk.

Untuk melakukan pembahasan dan menyusun draft tata tertib, maka dibentuk Panitia Khusus (Pansus) yang ditetapkan dengan Keputusan Pimpinan Sementara Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bandung Nomor 03 Tahun 2009 tentang Pembentukan Panitia Khsusus Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bandung.

(21)
(22)
(23)

2.3 Uraian Tugas Instansi

Tugas Sekretariat DPRD besumber dari visi dan misi Sekretariat DPRD:

Visi Sekretariat DPRD Kota Bandung adalah terwujudnya tata kelola Sekretariat DPRD yang efektif, effisien, transfaran dan akuntabel dalam menunjang kemitraan antara eksekutif dan legislatif.

Misi Sekretariat DPRD Kota Bandung yaitu:

a. Meningkatkan upaya pencapaian kinerja secara optimal bagi DPRD dan Sekretariat DPRD, dengan memegang frinsip efektif, efisien, transparan dan akuntabel;

b. Mendorong upaya pemberdayaan dan peningkatan kualitas anggota DPRD; c. Meningkatkan kualitas dukungan administratif dan fasilitas kegiatan DPRD; d. meningkatkan kualitas sumber daya dekretariat DPRD dan aspek intelektual,

administrasi dan manajerial;

e. Meningkatkan dukungan anggaran yang memadai guna kelancaran pelaksanaan kegiatan alat-alat kelengkapan DPRD;

f. Menyediakan ruang publik sebagai sarana penyampaian informasi dan menampung aspirasi rakyat;

g. Peningkatan upaya-upaya mendukung terciptanya hubungan yang harmonis antara eksekutif dan legislatif.

(24)

13

menentukan tujuan dan sasaran kinerja sekretariat DPRD. Tujuan kinerja Sekretariat DPRD Kabupaten Bandung tahun 2012 adalah meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintah yang dinamis sesuai dengan kewenangan. Sasaran yang ingin dicapai Sekretariat DPRD Kabupaten Bandung tahun 2012 yaitu terlaksananya peran dan fungsi sekretariat DPRD dalam mendukung kinerja Anggota DPRD secara profesional, akuntabilitas, bermoral dan transparan. Berdasarkan UU No. 32 Tahun 2004, UU 27 Tahun 2009, PP No. 41 Tahun 2007 dan Perda No. 20 Tahun 2008, Sekretariat DPRD mempunyai tugas pokok menyelenggarakan dan mendukung tugas dan fungsi DPRD, serta menyediakan dan mengkoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD, sesuai dengan kemampuan keuangan daerah.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Sekretariat DPRD mempunyai fungsi : penyelenggaraan administrasi kesekretariatan daerah, penyelenggaraan administrasi keuangan daerah, penyelenggaraan rapat-rapat, dan penyelenggaraan serta penyedian koordinasi tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD.

Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Sekretariat DPRD Kabupaten Bandung Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 19 Tahun 2007, Sekretariat DPRD Kabupaten Bandung mempunyai kedudukan, tugas pokok dan fungsi sebagai berikut:

(25)

DPRD dan secara administratif bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah, sekretariat DPRD dipimpinan oleh seorang Sekretaris; b. Tugas Pokok Tugas pokok Sekretariat DPRD Kabupaten Bandung adalah

memberikan pelayanan administratif kepada Anggota DPRD.

c. Fungsi Untuk menyelenggarakan tugas pokok Sekretariat DPRD Kabupaten Bandung mempunyai fungsi memfasilitasi rapat-rapat anggota DPRD,Melaksanakan urusan rumah tangga dan perjalanan dinas para anggota DPRD,dan Pengelolaan tata usaha DPRD.

2.3.1Deskripsi Jabatan

Adapun uraian tugas jabatan structural pada Sekretaris DPRD Kota Bandung adalah sebagai berikut :

Sekretaris DPRD

a. Memimpin, mengatur, membina, mengendalikan, dan mengkoordinasikan kegiatan Sekretariat DPRD dalam memberikan pelayanan administratif pada Pimpinan dan Anggota DPRD.

b. Merumuskan dan menetapkan rencana dan program kerja Sekretariat DPRD berdasarkan kebijaksanaan Pimpinan meliputi penyelenggaraan pelayanan administratif umum, persidangan dan keuangan.

c. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan. d. Mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam rangka penyelenggaraan

(26)

15

e. Memantau dan mengendalikan penyelenggaraan pelayanan teknis administratif Pimpinan dan Anggota serta kesekretariatan DPRD.

f. Membina dan memotivasi bawahan dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja yang efisien dan efektif.

g. Mengevaluasi hasil kerja bawahan sebagai bahan pembinaan dalam penyelenggaraan administratif DPRD dan Kesekretariatan DPRD.

h. Mengkoordinasikan dan melaksanakan pembinaan hubungan kerja dengan perangkat daerah.

i. Merumuskan dan mengkoordinasikan penetapan program Sekretariat DPRD. j. Mengatur dan mengendalikan pengelolaan Anggaran Rumah Tangga

Sekretariat DPRD.

k. Mengatur dan mengendalikan kegiatan pembinaan dan penyelenggaraan administrasi keanggotaan DPRD dan administrasi Kesekretariatan DPRD. l. Memaraf dan menandatangani naskah Dinas yang berkaitan dengan

pelaksanaan tugas dan sesuai dengan kewenangan bidang tugasnya.

m. Melaksanakan Koordinasi dan konsultasi, baik dengan pejabat pada Pemerintah Kabupaten/Kota, Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Pusat dalam rangka mengkoordinasi kebijakan pelaksanaan tugas.

n. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan hasil pelaksanaan tugas kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah dan Pimpinan DPRD.

(27)

Kepala Bagian Umum

a. Memimpin, mengatur, membina, mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan penyelenggaraan di bidang pelayanan ketatausahaan dan administrasi umum.

b. Meyusun dan menetapkan rencana dan program kerja Bagian Umum meliputi penyelenggaraan pelayanan ketatausahaan, urusan dalam keprotokolan berdasarkan kebijakan Sekretaris DPRD.

c. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan. d. Mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam rangka penyelenggaraan

administrasi umum dan ketatausahaan Sekretariat.

e. Memantau dan mengendalikan penyelenggaraan pelayanan teknis administratif kesekretariatan DPRD.

f. Membina dan memotivasi bawahan dalam upaya peningkatan produktivitas kerja dan pengembangan karier.

g. Mengevaluasi hasil kerja bawahan sebagai bahan pembinaan dalam penyelenggaraan pelayanan administrasi umum Sekretariat DPRD.

h. Merumuskan dan mengkoordinasi pembinaan penyelenggaraan administrasi umum DPRD.

i. Merumuskan kebijakan dan petunjuk teknis bidang ketatausahaan dan administrasi umum.

j. Mengkoordinasikan, memantau dan mengendalikan kegiatan yang berkaitan dengan bidang ketatausahaan dan administrasi umum.

(28)

17

l. Mengkaji alternatif pemecahan masalah dan konssep naskah dinas lainnya hasil kerja bawahan.

m. Memaraf dan menandatangani naskah Dinas yang berkaitan dengan penyelenggaraan kegiatan pelayanan ketatausahaan dan administrasi umum sesuai dengan kewenangan dan ketentuan yang berlaku.

n. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi, baik dengan pejabat pada perangkat daerah dalam rangka koordinasi kebijakan penyelenggaraan bidang ketatausahaan dan administrasi umum sesuai dengan wewenang dan kebijakan Pimpinan.

o. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan hasil pelaksanaan tugas Bagian Umum kepada Sekretaris DPRD.

p. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan dan atau atas perintah Atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Kepala Sub Bagian Tata Usaha

a. Menyusun rencana kerja Sub- Bagian Tata Usaha berdasarkan program kerja Kepala Bagian Umum.

b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan. c. Memantau dan mengendalikan kegiatan bawahan.

d. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan ketatausahaan dan administrasi umum sebagai bahan pedoman dan landasan kerja.

(29)

f. Menghimpun dan menganalisa penyelenggaraan dan pelayanan ketatausahaan dan administrasi umum.

g. Melaksanakan dan mengkoordinasikan pelayanan ketatausahaan, meliputi pengelolaan administrasi dan ketatausahaan, tata persuratan, pengendalian surat, kearsipan serta pengadministrasian keanggotaan DPRD dan Kepegawaian Sekretariat DPRD.

h. Menyusun bahan alternatif pemecah masalah yang berkaitan dengen penyelenggaraan pelayanan ketatausahaan.

i. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan pelayanan ketatausahaan.

j. Menyusun konsep naskah Dinas yang berkaitan dengan penyelenggaraan kegiatan pelayanan ketatausahaan DPRD dan Sekretariat DPRD.

k. Mengatur dan menyelenggarakan layanan administrasi yang berkaitan dengan kegiatan Sub Bagian Tata Usaha.

l. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Sub Bagian Tata Usaha.

m. Melaksanakan tugas Kedinasan lainnya yang diberikan dan atas perintah Atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Kepala Sub Bagian Rumah Tangga

a. Menyusun rencana kerja Sub Bagian Urusan Dalam berdasarkan program Kepala Bagian Umum.

b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan. c. Memantau dan mengendalikan kegiatan bawahan.

(30)

19

e. Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas urusan dalam sebagai bahan pedoman dan landasan kerja.

f. Menyusun konsep petunjuk teknis pembinaan pelayanan urusan dalam di bidang pengelolaan dan pengaturan perlengkapan Sekretariat DPRD.

g. Menyiapkan bahan penelolaan kerumahtanggaan serta pengaturan dan pelayanan perlengkapan Sekretariat DPRD.

h. Menginventariskan dan menyusun rencana kebutuhan barang bergerak maupun tidak bergerak untuk keperluan Sekretariat DPRD.

i. Melaksanakan pengelolaan dan peraturan penggunaan asset Sekretariat DPRD.

j. Melaksanakan pemeliharaan perlengkapan asset milik Sekretariat DPRD. k. Menyusun konsep alternatif pemecahan masalah yang berkaitan dengan

pelaksanaan tugas urusan dalam.

l. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan tugas urusan dalam. m. Menyusun konsep naskah Dinas yang berkaitan dengan penyelenggaraan

tugas urusan dalam.

n. Mengatur dan menyelenggarakan layanan administrasi yang berkaitan dengan kegiatan Sub Bagian Urusan Dalam.

o. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Sub Bagian Urusan Dalam.

(31)

Kepala Sub Bagian Protokol

a. Menyusun rencana kerja Sub Bagian Protokol berdasarkan program kerja Kepala Bagian Umum.

b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan. c. Memantau dan mengendalikan kegiatan bawahan.

d. Mengevaluasi hasil kerja bawahan.

e. Menghimpun dan mempelajari peraturan dan perundang-undangan yang berhubungan dengan keprotokolan sebagai bahan pedoman dan landasan kerja.

f. Menyusun konsep petunjuk teknis pelayanan keprotokolsn, meliputi pengadministrasian, penyiapan dan pengaturan acara keprotokolan.

g. Melaksanakan pengadministrasian kegiatan pelayanan keprotokolan DPRD. h. Menyiapkan dan mengatur pelayanan keprotokolsn Pimpinan dan Anggota

DPRD pada acara resmi seremonial, upacara resmi, rapat dinas, penyambutan tamu dan acara resmi lainnya.

i. Melaksanakan penyiapan bahan acara serta pengaturan acara dan jadwal Pimpinan dan Anggota DPRD.

j. Melaksanakan pengurusan dan pengaturan akomodasi tamu Pimpinan dan Anggota DPRD.

k. Menyusun konsep alternatif pemecahan masalah yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas keprotokolan.

(32)

21

m. Menyusun konsep naskah Dinas yang berkaitan dengan penyelenggaraan tugas keprotokolan.

n. Mengatur dan menyelenggarakan layanan administrasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan tugas keprotokolan.

o. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Sub Bagian Protokol.

p. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan dan atas perintah Atasan sesuai dengan bidangnya.

Kepala Bagian Persidangan

a. Memimpin, mengawasi dan megatur seluruh kegiatan pelayanan persidangan DPRD, meliputi penyelenggaraan rapat dan penyusunan risalah serta penyelenggaraan pelayanan dokumentasi.

b. Menyusun rencana dan program kerja Bagian Persidangan berdasarkan kebijakan Sekretaris DPRD.

c. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan. d. Membina dan memotivasi bawahan dalam upaya peningkatan produktivitas

kerja dan pengembangan karier.

e. Mengkoordinasikan dan mengarahkan kegiatan bawahan. f. Mengevaluasi hasil kerja bawahan.

g. Merumuskan dan menetapkan bahan kebijakan di bidang penyelenggaraan persidangan DPRD.

(33)

i. Melaksanakan dan mengkoordinasikan pelayanan persidangan DPRD, meliputi kegiatan rapat dan risalah serta pendokumentasian persidangan. j. Menganalisa alternatif pemecahan masalah yang berkaitan dengan

permasalahan dalam pelayanan pelaksanaan persidangan dan pendokumentasian.

k. Mengkoordinasikan pengumpulan dan pengolahan bahan dan data dokumentasi.

l. Memaraf atau menandatangani naskah Dinas yang berkaitan dengan penyelenggaraan persidangan dan pendokumentasian sesuai dengan kewenangan dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. m. Melaksanakan koordinasi kegiatan dengan pejabat pada Perangkat Daerah

dalam rangka koordinasi kebijakan penyelenggaraan persidangan sesuai dengan wewenang dan kebijakan Pimpinan.

n. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan hasil pelaksanaan tugas Bagian Persidangan.

o. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan dan atas perintah Atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Kepala Sub Bagian Rapat dan Risalah

a. Menyusun rencana kerja Sub Bagian Rapat dan Risalah berdasarkan program kerja bagian persidangan.

b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan. c. Memantau dan mengendalikan kegiatan bawahan.

(34)

23

e. Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan dalam rangka penyelenggaraan pelayanan rapat dan perumusan serta penyusunan risalah persidangan DPRD.

f. Menyiapkan bahan kebijaksanaan, pedoman dan petunjuk teknis di bidang rapat dan risalah persidangan DPRD.

g. Menginventariskan permasalahan yang berkaitan dengan pelaksanaan peraturan pelayanan rapat dan risalahpersidangan serta memberikan alternatif pemecahan masalah.

h. Mempelajari peraturan perundang-undangan pusat yang berkaitan dengan penyelenggaraan tugas dan fungsi DPRD.

i. Melaksanakan penyiapan dan pengadaan bahan rapat, meliputi pengadministrasian dan peraturan-peraturan perundang-undangan yang diperlukan.

j. Melaksanakan pencatatan dalam kegiatan rapat persidangan DPRD. k. Merumuskan dan menyusun naskah risalah hasil rapat persidangan DPRD. l. Menyusun konsep naskah Dinas yang berkaitan dengan penyelenggaraan

tugas Sub Bagian Rapat dan Risalah.

m. Mengatur dan menyelenggarakan layanan administrasi yang berkaitan dengan kegiatan Sub Bagian Rapat dan Risalah.

n. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Sub Bagian Rapat dan Risalah. o. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan dan atas perintah

(35)

Kepala Sub Bagian Dokumentasi

a. Menyusun rencana kerja Sub Bagian Dokumentasi berdasarkan program kerja Bagian Persidangan.

b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan. c. Memantau dan mengendalikan kegiatan bawahan.

d. Mengevalusi hasil kerja bawahan.

e. Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijaksanaan teknis, pedoman dan petunjuk teknis yang berhubungan dengan pendokumentasian.

f. Menyiapkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis di bidang pengelolaan pengadministrasian dan pelayanan pendokumentasian.

g. Mengumpulkan, menghimpun serta mengolah data dan informasi yang berhubungan dengan bidang tersebut.

h. Mengatur dan mengelola dokumentasi dan indormasi hukum dengan mengimpun peraturan perundang-undangan, tulisan ilmiah dan bentuk data kepustakaan lainnya.

i. Melaksanakan pendokumentasian kegiatan persidangan DPRD.

j. Mengumpulkan dan menghimpun serta memperbanyak produk-produk hukum yang berhubungan dengan tugas Pemerintah Daerah.

k. Melakukan pencatatan termasuk penyusunan data statistik dan katalogisasi di bidang peraturan perundang-undangan dan kepustakaan lainnya.

(36)

25

m. Melaksanakan pelayanan dokumentasi dan kepustakaan lainnya kepada Pimpinan dan Anggota DPRD dan kepada masyarakat yang membutuhkan. n. Menginventariskan permasalahan yang berkaitan dengan penyelenggaraan

pendokumentasian dan memberikan alternatif pemecahan masalah.

o. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan Dinas/Instansi terkait dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas.

p. Menyusun konsep naskah Dinas yang berkaitan dengan penyelenggaraan tugas Sub Bagian Dokumentasi.

q. Mengatur dan memberikan layanan administrasi yang berkaitan dengan kegiatan Sub Bagian Dokumentasi.

r. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Sub Bagian Dokumentasi.

s. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan dan atas perintah Atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Kepala Bagian Keuangan

a. Memimpin, mengawasi dan mengatur seluruh kegiatan pelayanan administrasi keuangan meliputi penyusunan anggaran serta pengurusan dan pelayanan pembayaran.

b. Menyusun rencana dan program kerja Bagian Keuangan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan Sekretaris DPRD.

c. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan. d. Membina dan memotivasi bawahan dalam upaya peningkatan produktivitas

kerja dan pengembangan karier.

(37)

f. Merumuskan dan menetapkan bahan kebijakan di bidang pengelolaan keuangan DPRD dan Sekretariat DPRD.

g. Menganalisa, merumuskan dan mengkaji bahan pengelolaan administrasi keuangan DPRD dan Sekretariat DPRD.

h. Mengkoordinasikan penyusunan perencanaan anggaran keuangan rumah tangga Sekretariat DPRD.

b. Mengkoordinasikan Pengaturan dan pengelolaan anggaran keuangan rumah tangga sekretariat DPRD.

c. Mengkoordinasikan pelayanan pembayaran keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD.

d. Mengatur dan menyelenggarakan layanan administrasi yang berkaitan dengan Sub Bagian Anggaran.

e. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Sub Bagian Anggaran.

f. Melaksanakan tugas Kedinasan lainnya yang diberikan dan atas perintah Atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Kepala Sub Bagian Pembayaran

a. Menyusun rencana kerja Sub Bagian Pembayaran berdasarkan program kerja Bagian Keuangan.

b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanakan tugas kepada bawahan. c. Memantau dan mengendalikan kegiatan bawahan.

(38)

27

e. Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan dalam rangka pengadministrasian pengelolaan pelayanan pembayaran keuangan kepada Pimpinan dan Anggota DPRD.

f. Menyiapkan bahankebijaksanaan, pedoman dan petunjuk teknis administratif pembayaran keuangan.

g. Melaksanakan penyusunan rencana pengelolaan pembayaran keuangan kepada Pimpinan dan Anggota DPRD.

h. Melaksanakan kegiatan teknis administratif pengaturan pelayanan pembayaran keuangan kepada Pimpinan dan Anggota DPRD.

i. Melaksanakan penyusunan laporan pertanggungjawaban pengelola laporan keuangan.

j. Menginventarisasi permasalahan yang berkaitan dengan pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan serta memberikan alternatif pemecahan masalah. k. Menganalisa permasalahan pengelolaan dan pelayanan pembayaran sebagai

bahan perbaikan dan penyempurnaan pengelolaan pembayaran.

l. Menyusun konsep naskah Dinas yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas Sub Bagian Pembayaran.

m. Mengatur dan menyelenggarakan layanan administrasi yang berkaitan dengan kegiatan Sub Bagian Pembayaran.

n. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Sub Bagian Pembayaran.

(39)

2.4 Kegiatan Instansi

Berdasarkan Pasal 9 UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, bahwa setiap Badan Publik wajib mengumumkan informasi publik secara berkala. Berikut adalah informasi yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala di lingkungan Sekretariat DPRD berdasarkan kegiatan Sekretariat DPRD:

1. Informasi tentang profil Badan publik;

2. Ringkasan informasi tentang program dan/atau kegiatan yang sedang dijalankan seperti Renstra, Renja, Lakip, Rencana Agenda Kegiatan,Rekap kegiatan setwan;

3. Ringkasan informasi tentang kinerja seperti laporan tahunan dan laporan triwulan;

4. Ringkasan laporan keuangan seperti ringkasan RKA, ringkasan DPA,LRA,Neraca,daftar inventaris barang;

5. Ringkasan laporan akses Informasi Publik;

6. Informasi tentang peraturan, keputusan, dan/atau kebijakan yang mengikat dan/atau berdampak bagi publik;daftar keputusan DPRD dan rancangan peraturan prundang-undangan;

7. Informasi tentang hak dan tata cara memperoleh Informasi Publik;

(40)

29

9. Informasi tentang pengumuman pengadaan barang dan jasa;

10. Informasi tentang prosedur peringatan dini dan prosedur evakuasi keadaan darurat di setiap kantor Badan Publik.

Pelaksanaan kegiatan instansi tersebut dijalankan di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) oleh Sekretariat DPRD dimana komisi yang membawahi 4 komisi dan panitia khusus melaksanakan kegitan instansi sebagai berikut ;

2.4.1 Kegiatan Instansi Badan Anggaran

Sesuai dengan Peraturan DPRD Kota Bandung Nomor 17 Tahun 2010 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bandung, Kegiatan Badan Anggaran, sebagai berikut :

1. Memberi saran dan pendapat berupa pokok-pokok pikiran DPRD kepada Walikota dalam mempersiapkan Rancangan APBD paling lambat 5(lima) bulan sebelum ditetapkannya APBD;

2. Melakukan konsultasi yang dapat diwakili oleh anggotanya kepada Komisi terkait untuk memperoleh masukan dalam rangka pembahasan Rancangan Kebijakan Umum APBD serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara; 3. Memberikan saran dan pendapat kepada Walikota dalam mempersiapkan

rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD; 4. Melakukan penyempurnaan rancangan peraturan daerah tentang APBD dan

(41)

5. Melakukan pembahasan bersama tim anggaran pemerintah daerah terhadap Rancangan Kebijakan Umum APBD serta Rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara yang disampaikan oleh Walikota;

6. Memberikan saran kepada pimpinan DPRD dalam penyusunan anggaran belanja DPRD.

2.4.2 Kegiatan Instansi Badan Musyawarah

Badan Musyawarah merupakan alat kelengkapan DPRD yang bersifat tetap dan dibentuk oleh DPRD pada awal masa jabatan keanggotaan DPRD, kegiatannya sebagai berikut :

1. Menetapkan agenda DPRD untuk 1(satu) tahun siding, 1(satu) masa persidangan, atau sebagian dari suatu masa siding, perkiraan waktu penyelesaian suatu masalah, jangka waktu penyelesaian rancangan peraturan daerah, dengan tidak mengurangi kewenangan rapat paripurna untuk mengubahnya;

2. Dalam rangka melaksanakan penetapan agenda sebagaimana dimaksud diatas, Badan Musyawarah mengundang alat kelengkapan DPRD;

3. Memberikan pendapat kepada Pimpinan DPRD dalam menentukan garis kebijakan yang menyangkut pelaksanaan tugas dan wewenang DPRD;

4. Meminta dan/atau memberikan kesempatan kepada alat kelengkapan DPRD yang lain untuk memberikan keterangan /penjelasan mengenai pelaksanaan tugas masing-masing;

(42)

31

6. Memberikan saran/pendapat untuk memperlancar kegiatan; 7. Merekomendasikan pembentukan panitia khusus;

8. Melaksanakan tugas lain yang diserahkan oleh rapat paripurna kepada Badan Musyawarah.

2.4.3 Kegiatan Instansi Badan Legilasi

Badan Legislasi Daerah merupakan alat kelengkapan DPRD yang bersifat tetap yang dibentuk dalam rapat paripurna DPRD, dengan kegiatan sebagai berikut :

1. Menyusun rancangan program legislasi daerah yang memuat daftar urutan dan prioritas rancangan peraturan daerah beserta alasannya untuk setiap tahun anggaran di lingkungan DPRD;

2. Koordinasi untuk penyusunan program legislasi daerah antara DPRD dan pemerintah daerah;

3. Menyiapkan rancangan peraturan daerah usul DPRD berdasarkan program prioritas yang telah ditetapkan;

4. Melakukan pengharmonisan, pembulatan, dan pemantapan konsepsi rancangan peraturan daerah yang diajukan anggota, komisi dan/atau gabungan komisi sebelum rancangan peraturan daerah tersebut disampaikan kepada pimpinan DPRD;

(43)

rancangan peraturan daerah tahun berjalan atau di luar rancangan peraturan daerah yang terdaftar dalam program legislasi daerah;

6. Mengikuti perkembangan dan melakukan evaluasi terhadap pembahasan materi muatan rancangan peraturan daerah melalui koordinasi dengan komisi dan/atau Panitia Khusus;

7. Memberikan masukan kepada pimpinan DPRD atas rancangan peraturan daerah yang ditugaskan oleh Badan Musyawarah; dan

8. Membuat laporan kinerja pada masa akhir keanggotaan DPRD baik yang sudah maupun yang belum terselesaikan untuk dapat digunakan sebagai bahan oleh komisi pada masa keanggotaan berikutnya.

2.4.4 Kegiatan Instansi Dewan Panitia Khusus Peningkatan Kinerja Dewan (PPKD)

Dewan Panitia Khusus Peningkatan Kinerja Dewan (PPKD). Dewan Panitia Khusus Peningkatan Kinerja Dewan (PPKD) adalah salah satu badan yang mengurusi rumah tangga DPRD memiliki kegiatan Rapat Pemerintah Daerah (RAPERDA) sebagai berikut :

Panitia Khusus 1 (PANSUS 1)

(44)

33

1. Rapat Pemerintah Daerah (RAPERDA) tentang Penyelenggaraan Perhubungan, Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor, Retribusi Terminal dan Retribusi Ijin Trayek;

2. Rapat Pemerintah Daerah (RAPERDA) tentang Penyelenggaraan Menara Telekomunikasi dan Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi.

Panitia Khusus 2 (PANSUS 2)

Panitia Khusus 2 mengurusi rumah tangga DPRD melalui Rapat Pemerintah Daerah (RAPERDA) membahas :

1. Rapat Pemerintah Daerah (RAPERDA) tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah;

2. Rapat Pemerintah Daerah (RAPERDA) tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan dan Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil.

Panitia Khusus 3 (PANSUS 3)

Panitia Khusus 3 mengurusi rumah tangga DPRD melalui Rapat Pemerintah Daerah (RAPERDA) membahas :

1. Rapat Pemerintah Daerah (RAPERDA) tentang Penggunaan, Pemeliharaan dan Pengembangan Bahasa, Sastra dan Aksara Sunda;

(45)

Panitia Khusus 4 (PANSUS 4)

Panitia Khusus 4 mengurusi rumah tangga DPRD melalui Rapat Pemerintah Daerah (RAPERDA) membahas :

1. Rapat Pemerintah Daerah (RAPERDA) tentang Penyelenggaraan dan Retribusi Izin Gangguan;

2. Rapat Pemerintah Daerah (RAPERDA) tentang Peraturan DPRD ttg Kode Etik DPRD Kota Bandung.

Panitia Khusus 5 (PANSUS 5)

Panitia Khusus 5 mengurusi rumah tangga DPRD melalui Rapat Pemerintah Daerah (RAPERDA) membahas :

1. Rapat Pemerintah Daerah (RAPERDA) tentang Penyelenggaraan Keolahragaan dan Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga;

2. Rapat Pemerintah Daerah (RAPERDA) tentang Kewajiban Pelaksanaan Program Corporate Social Responsibility (CSR) bagi Perusahaan yang berdomisili di Bandung.

Panitia Khusus 6 (PANSUS 6)

(46)

35

Panitia Khusus 7 (PANSUS 7)

Panitia Khusus 7 mengurusi rumah tangga DPRD melalui Rapat Pemerintah Daerah (RAPERDA) membahas :

1. Rapat Pemerintah Daerah (RAPERDA) tentang Bantuan Khusus Pemerintah Kota Bandung;

2. Rapat Pemerintah Daerah (RAPERDA) tentang Pendidikan Diniyah Takmiliyah;

3. Rapat Pemerintah Daerah (RAPERDA) tentang Penyelenggaraan dan Penanganan Kesejahteraan Sosial.

Panitia Khusus 8 (PANSUS 8)

Panitia Khusus 8 mengurusi rumah tangga DPRD melalui Rapat Pemerintah Daerah (RAPERDA) membahas :

1. Rapat Pemerintah Daerah (RAPERDA) tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Inspektorat Kota Bandung;

2. Rapat Pemerintah Daerah (RAPERDA) tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI).

Panitia Khusus 9 (PANSUS 9)

Panitia Khusus 9 mengurusi rumah tangga DPRD melalui Rapat Pemerintah Daerah (RAPERDA) membahas :

(47)

Kantong Plastik Yang Tidak Ramah Lingkungan;

2. Rapat Pemerintah Daerah (RAPERDA) tentang Energi dan Ketenagalistrikan.

Panitia Khusus 10 (PANSUS 10)

Panitia Khusus 10 mengurusi rumah tangga DPRD melalui Rapat Pemerintah Daerah (RAPERDA) membahas :

1. Rapat Pemerintah Daerah (RAPERDA) tentang Pembentukan Peraturan Daerah;

2. Rapat Pemerintah Daerah (RAPERDA) tentang Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah Kota Bandung.

Panitia Khusus 11 (PANSUS 11)

Panitia Khusus 11 mengurusi rumah tangga DPRD melalui Rapat Pemerintah Daerah (RAPERDA) membahas :

1. Rapat Pemerintah Daerah (RAPERDA) tentang Kelembagaan Masyarakat di Kota Bandung;

2. Rapat Pemerintah Daerah (RAPERDA) tentang Peningkatan Kinerja Aparatur Daerah Kota Bandung.

Panitia Khusus 12 (PANSUS 12)

(48)

37

(49)

38 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek

Bidang pelaksanaan kerja praktek ini penulis ditempatkan pada Kepala Bagian Keuangan, Kasubbag Anggaran Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kota Bandung. Dalam pelaksanaan tersebut penulis diberikan pengarahan dan bimbingan mengenai kegiatan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kota Bandung khususnya pada Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yang bertugas mencatat, mencocokan dan meneliti atas kegiatan keuangan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kota Bandung.

3.1.1 Pengertian Kas

Pengertian kas menurut Sri Dewi Anggadini dan Ely Suhayati dalam Buku Akuntansi Keuangan Edisi Pertama (2009:143) :

“Kas diartikan sebagai alat bayar atau alat tukar dalam transaksi keuangan.Agar uang kas perusahaan aman dari segala macam pencurian, penggelapan, manipulasi maka setiap penerimaan uang segera disetorkan ke bank,sedangkan setiap pengeluaran kas digunakan cek atau giro bilyet”.

Menurut Harahap (2010:258) pengertian kas adalah sebagai berikut: “Kas adalah uang dan surat berharga lainnya yang dapat diuangkan setiap saat serta surat berharga lainnya yang sangat lancar yang memenuhi syarat sebagai berikut :

1) setiap saat dapat ditukar menjadi kas 2) tanggal jatuh temponya sangat dekat

(50)

39

Dari pengertian diatas, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa kas adalah segala sesuatu, baik berbentuk uang atau bukan yang setiap saat dapat digunakan untuk membiayai kegiatan perusahaan atau instansi.

3.1.2 Pengertian Anggaran

Menurut Bachtiar Arief, Muchlis, dan Iskandar (2009:123) :

“Anggaran merupakan suatu catatan masa lalu, rencana masa depan, mekanisme pengalokasian sumber daya, metode untuk pertumbuhan, alat penyaluran pendapatan, mekanisme untuk negosiasi, harapan-aspirasi-strategi organisasi, satu bentuk kekuatan control dan alat atau jaringan komunikasi”.

Selain itu Rudianto (2009:3) mengungkapkan pengertian anggaran sebagai berikut :

“Anggaran adalah rencana kerja organisasi di masa mendatang yang diwujudkan

dalam bentuk kuantitatif, formal dan sistematis”.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa anggaran merupakan rencana tertulis kegiatan suatu perusahaan yang dinyatakan dengan dalam satuan uang, barang ataupun jasa yang disusun berdasarkan klasifikasi tertentu secara sistematis untuk satu periode tertentu.

Tujuan penyusunan anggaran adalah sebagai berikut:

1. Untuk memberikan taksiran posisi kas pada akhir setiap periode sebagai hasil dari operasi yang dijalankan.

2. Untuk mengetahui kelebihan atau kekurangan kas pada waktunya.

(51)

4. Untuk menyelaraskan kas dengan total modal kerja, pendapatan penjualan, biaya, investasi, utang.

5. Untuk menetapkan dasar yang sehat untuk pemantauan posisi kas secara terus-menerus.

Manfaat anggaran antara lain:

1. Semua kegiatan dapat mengarah pada pencapaian tujuan bersama.

2. Dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan karyawan. 3. Dapat memotivasi karyawan.

4. Menimbulkan tanggungjawab tertentu pada karyawan.

5. Menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu.

6. Sumber daya (seperti tenaga kerja, peralatan, dan dana) dapat dimanfaatkan seefisien mungkin.

7. Alat pendidikan bagi para manajer.

3.1.3Pengertian Prosedur

Menurut Mulyadi (2009:5) yang dimaksud dengan prosedur adalah;

“Suatu kegiatan klerikal,biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu

department atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.”

Selain itu pengertian lainnya menurut Zaki Baridwan (2009:30) prosedur adalah :

(52)

41

menjamin adanya perlakuan yang seragan terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang sedang terjadi.”

Dari beberapa pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa prosedur merupakan suatu urutan yang tersusun yang biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu department atau lebih, serta berfungsi untuk menjamin penganganan secara seragam transaksi-transaksi perusahaan yang terjadi secara berulang-ulang.

3.2 Teknik Pelaksanaan Kerja Praktek

Pelaksanaan kerja praktek pada Kasubbag Anggaran telah dilaksanakan selama 25 hari kerja mulai tanggal 18 Juli sampai dengan 28 Agustus 2013 dengan jam kerja hari senin sampai dengan hari jumat selama bulan puasa jam 08.00-14.30 WIB dan sesudah bulan puasa jam 08.30-15.00 WIB. Selama melaksanakan kerja praktek di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kota Bandung, penulis ditempatkan pada Kasubbag Anggaran dimana pada bagian ini mempunyai fungsi dan peran yang sama pentingnya dengan bagian lain. Penulis diberi kesempatan untuk memperhatikan, membantu dan mengerjakan tugas yang ada, tugas tersebut antara lain :

1. Memasukkan data dan memeriksa arsip atas anggaran kegiatan tahun 2013, 2. Mengarsipkan berkas atau dokumen kegiatan Sekretariat Dewan Perwakilan

Rakyat (DPRD) Kota Bandung,

(53)

Namun dalam hal ini penulis tetap dibimbing dan diarahkan agar tidak terjadi kesalahan yang akan menimbulkan koreksi pada masa yang akan datang.

3.3 Pembahasan Hasil Kerja Praktek

3.3.1 Tahap Penyusunan Rencana Kerja Anggaran Pada Sekretariat

Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kota Bandung

Pengeluaran kas Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung dilaksanakan dengan pedoman pengeluaran kas dari Dasar Hukum:

1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah TA 2011

2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

3. Peraturan Walikota Bandung Nomor 193 Tahun 2011 Tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bandung

(54)

43

Tahap penyusunan rencana kerja anggaran di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung adalah sebagai berikut :

1. Sekretaris dewan menyampaikan surat pemberitahuan kepada Alat Kelengkapan Dewan (AKD) dan bagian- bagian di lingkungan Sekretariat DPRD perihal permohonan penyerahan rencana kerja (Renja) AKD dan bagian-bagian dengan output Surat pemberitahuan penyerahan Renja.

2. AKD dan bagian-bagian Sekretariat DPRD menyerahkan dokumen rencana kerja tahunan kepada bagian keuangan dengan output Dokumen Renja.

3. Renja AKD dan Renja Sekretariat DPRD diinventarisir sebagai bahan penyusunan RKA Sekretariat DPRD dengan output Inventarisir data.

4. Konsep penyusunan RKA Sekretariat DPRD dibahas dalam rapat Panitia Khusus Peningkatan Dewan (PPKD) dengan output Hasil Rapat PKPD.

5. Bagian keuangan menyusun RKA Sekretariat DPRD dengan output Dokumen RKA Sekretariat DPRD yang terdiri dari :

a. Rincian Anggaran Belanja Tidak Langsung;

b. Rincian Anggaran Belanja Langsung (Program dan kegiatan); c. Rincian Penerimaan Pembiayaan Daerah, dan

d. Rincian Pengeluaran Pembiayaan Daerah

6. Dokumen RKA Sekretariat DPRD diserahkan kepada PPKD untuk memulai penyusunan Raperda APBD dengan output Penyerahan dokumen RKA Sekretariat DPRD kpd PPKD.

(55)

8. TAPD menyerahkan RKA Sekretariat DPRD yang telah sesuai kepada PPKD untuk dikompilasi menjadi Raperda APBD dengan output Raperda APBD, Lampiran dan Nota keuangan.

9. PPKD menyerahkan Raperda APBD beserta lampiran dan Nota keuangan kepada Sekda dengan output Raperda APBD dengan output Raperda APBD, Lampiran dan Nota keuangan.

10.Sekda menyerahkan Raperda APBD kepada Kepala Daerah (KDH) dengan output Raperda APBD dengan output Raperda APBD, Lampiran dan Nota keuangan.

11.KDH menyerahkan raperda APBD beserta lampiran dan Nota keuangan kepada DPRD dengan output Raperda APBD dengan output Raperda APBD, Lampiran dan Nota keuangan.

12.KDH bersama DPRD membahas kesesuaian Raperda APBD dengan KUA (Kebijakan Umum Anggaran) dan PPAS dengan output Pembahasan Raperda APBD .

13.DPRD dan KDH membuat persetujuan bersama Raperda APBD dengan output Persetujuan bersama DPRD-KDH.

14.DPRD menyerahkan keputusan bersama Raperda APBD kepada PPKD. 15.PPKD, berdasarkan Persetujuan Bersama Raperda APBD dan RKA-SKPD,

menyiapkan Raper KDH Penjabaran APBD dengan output Raper KDH penjabaran.

(56)

45

17.KDH menyerahkan Raperda APBD dan Raper KDH kepada Gubernur/Mendagri untuk dievaluasi dengan output Evaluasi Gubernur/ Mendagri.

18.Raperda APBD yang sudah dievaluasi ditetapkan menjadi Perda APBD dan Per KDH Penjabaran dengan output Perda APBD dan Per KDH Penjabaran. 19.PPKD membuat surat pemberitahuan kepada Sekretariat DPRD (selaku

SKPD) dan diteruskan kepada sub bagian Anggaran dengan output Surat pemberitahuan.

20.Sub bagian Anggaran menyusun rancangan DPA Sekretariat DPRD dan rancangan Anggaran Kas Sekretariat DPRD dengan output Rancangan DPA dan Rancangan Anggaran Kas.

21.Sub bagian Anggaran menyerahkan rancangan DPA-SKPD dan rancangan Anggaran Kas SKPD kepada PPKD dengan output Rancangan DPA dan Rancangan Anggaran Kas.

22.PPKD mengotorisasi rancangan DPA Sekretariat DPRDdan rancangan Anggaran Kas Sekretariat DPRD dengan output Rancangan DPA dan Rancangan Anggaran Kas.

23.PPKD menyerahkan rancangan DPA Sekretariat DPRDdan rancangan Anggaran Kas Sekretariat DPRD kepada TAPD dengan output Rancangan DPA dan Rancangan Anggaran Kas.

(57)

SKPD adalah Sekretaris DPRD), berdasar Per KDH Penjabaran dengan output Verifikasi Rancangan DPA dan Rancangan Anggaran Kas.

25.Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) menyampaikan Rancangan DPA Sekretariat DPRD kepada Sekda untuk memperoleh pengesahan Rancangan DPA Sekretariat DPRD dan rancangan Anggaran Kas Sekretariat DPRD kepada PPKD untuk disusun dalam Anggaran Kas pemerintah Daerah guna proses pembuatan dokumen Penyediaan Dana dengan output Pengesahan Rancangan DPA dan Rancangan Anggaran Kas.

26.Sekda menyerahkan rancangan DPA Sekretariat DPRD yang sudah disetujui kepada PPKD dengan output Dokumen DPA dan Anggaran Kas Sekretariat DPRD.

27.PPKD mengesahkan rancangan DPA Sekretariat DPRD menjadi DPA Sekretariat DPRD dengan output Dokumen DPA dan Anggaran Kas Sekretariat DPRD.

(58)

47

3.3.2 Jenis-jenis Anggaran yang Disusun Oleh Sekretariat Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung

Dalam penyusunan anggaran, jenis-jenis anggaran yang disusun oleh Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kota Bandung adalah sebagai berikut:

1. Anggaran Belanja Tidak Langsung

Anggaran ini terdiri dari gaji yang dibayarkan tiap bulan setiap tanggal 1. Adapun yang termasuk dalam pembagian gaji yakni seperti tunjangan keluarga, tunjangan jabatan, tunjangan beras, jasa pengabdian atau pensiun, dan tambahan penghasilan pegawai lainnya.

2. Anggaran Belanja Langsung

Anggaran belanja langsung ini terdiri dari : a. Belanja Pegawai

Belanja pegawai adalah pengeluaran honorarium atau upah dalam melaksanakan program dan kegiatan pemerintahan daerah seperti honorarium dan biaya lembur.

b. Belanja Barang dan jasa

(59)

c. Belanja Modal

Belanja modal yaitu pengeluaran yang dikeluarkan dalam rangka pembelian, pengadaan atau pembangunan aset tetap berwujud yang mempunyai nilai manfaat lebih dari satu tahun, digunakan untuk kegiatan pemerintah, dalam bentuk tanah, peralatan, mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan asset tetap lainya.

Penyusunan anggaran pada Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung dilakukan dengan melihat kepada pengalaman periode sebelumnya, yaitu anggaran dan realisasinya pada periode sebelumnya dan disesuaikan dengan kebutuhan instansi, kondisi-kondisi eksternal, serta tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan untuk dicapai pada tahun yang bersangkutan.

3.3.3 Pengeluaran Kas Untuk Anggaran Pada Sekretariat Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung

(60)

49

1. Bendahara pengeluaran pembantu mencatat transaksi yang terjadi ke dalam kas umum ;

2. Berdasarkan transaksi yang dimasukan ke dalam kas umum, bendahara pengeluaran pembantu menggolongkan transaksi ke dalam rekapitulasi pengeluaran perincian objek;

3. Berdasarkan hasil pengelompokan tersebut maka bendahara pengeluaran pembantu membuat laporan pertanggung jawaban bendahara pengeluaran (SPJ BELANJA) yang diserahkan kepada bendahara pengeluaran dan diketahui oleh pengguna anggaran atau kuasa pengguna anggaran.

Untuk menjamin keabsahan dan kebenaran pengeluaran kas, maka harus mendapatkan pembuktian yang cukup. Sehingga dapat dipastikan bahwa pengeluaran kas tersebut benar-benar dilakukan untuk barang atau jasa yang telah diterima. Pengeluaran kas yang dilakukan Dinas Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung dalam realisasinya dapat dikelompokan menjadi 2 yaitu:

1. Pembayaran pada pihak intern, yaitu pembayaran untuk keperluan operasional. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung yang bersifat pembayaran tunai melalui bank, seperti pembelian alat tulis, perjalanan dinas.

(61)

50 4.1 Kesimpulan

Berdasarkan tinjauan penulis atas prosedur pengeluaran kas yang dilakukan pada Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung, maka penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

(62)

51

2. Jenis-jenis anggaran yang disusun oleh Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung meliputi:

a. Anggaran Belanja Tidak Langsung yang terdiri dari pembagian gaji yakni seperti tunjangan keluarga, tunjangan jabatan, tunjangan beras, jasa pengabdian atau pension, dan tambahan penghasilan pegawai lainnya. b. Anggaran Belanja Langsung yang terdiri dari :

1. Belanja Pegawai

2. Belanja Barang dan jasa termasuk biaya perjalanan dinas 3. Belanja Modal

(63)

4.2 Saran

Berdasarkan hasil dari kerja praktek yang telah dilaksanakan, penulis akan mengajukan saran-saran yang mungkin dapat bermanfaat bagi instansi yaitu: 1. Melihat dari banyaknya unit organisasi sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah (DPRD) yang terlibat dalam penyusunan anggaran hendaknya dikembangkan jaringan kerja dengan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronasi di lingkungan internal dimana sangat dibutuhkan dalam rangka peningkatan kemampuan dan disiplin personal. Selain itu juga dengan adanya koordinasi, integrasi dan sinkronasi dapat tercipta hubungan yang harmonis antar pegawai.

2. Diharapkan penyusunan dan pengetikan dokumen atas belanja langsung dan belanja tidak langsung di sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung tidak mengalami kesalahan dalam pengetikan seperti dalam terbilang rupiah yang dicantumkan tidak sesuai dengan nominal yang tercantum, sehingga proses penyelesaian dokumen sampai pada pengarsipan dokumen akan mampu berlangsung cepat.

(64)

54

CURRICULUM VITAE

DEBORA NOPRIANA SIPAHUTAR

Tempat,Tanggal Lahir : Sibolga, 14 November 1992

Jenis Kelamin : Perempuan

Golongan Darah : B

Status : Belum Menikah

Kebangsaan : Indonesia

Hobi : Membaca

Tinggi : 157 cm

Berat : 44 Kg

Alamat : Jl Cikuta Gg. Sekepondok 1 No. 126/138-A

Bandung, Jawa Barat

HP : 0898-690-1847

E-mail : debora_nopriana@yahoo.co.id

Riwayat Pendidikan

Pendidikan Formal

 2010 : SMA Katolik Sibolga  2007 : SMP Fatima 1 Sibolga  2004 : SD RK 1 Sibolga

Curriculum vitae ini saya buat dengan sebenar – benarnya dan saya bertanggung jawab atas semua data yang ditulis.

Yang membuat,

Gambar

Tabel 1.1 Jadwal Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

berkesinambungan membutuhkan berkoordinasi dengan semua bidang baik pada tingkat universitas (akademik dan non akademik), fakultas dan program pascasarjana, maupun program

Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan didapatkan hasil optimal untuk kondisi terbaik untuk pengeleman amplop secara manual yaitu untuk kebisingan sebesar

4 Belanja modal pengadaan komputer Pengadaan Langsung 1 Paket Pematang Reba 57.822.958 APBD INHU 5 Penyediaan Makanan dan minuman Pengadaan Langsung 1 Paket Pematang

Sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) Tahun Anggaran 2021 pada Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kalimantan Barat

substitusi adalah kelipatan dari fungsi yang lain, jika bentuk integral tetap tidak bisa diselesaikan dengan metode substitusi, maka:.. Parsial, dengan memisahkan bentuk

Dengan mengucapkan Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan buku

Perangkat Daerah adalah organisasi/lembaga Pemerintah Kota Bandung yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Dinas Daerah, Lembaga Teknis

6. Sekretariat Daerah adalah Sekretariat Daerah Kabupaten Temanggung. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selanjutnya disingkat Sekretariat DPRD adalah