ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA BANTU STRUKTURAL 的 de, 得 de,
地 de DALAM KALIMAT BAHASA MANDARIN OLEH MAHASISWA SEMESTER II
SASTRA CINA USU
印尼苏北大学中文系汉语结构 词 “的” “得” “地” 的用法徧误分析 (Yìnní sū běi dàxué zhōngwén xì hànyǔ jiégòu zhùcí “de” “dé” “de” de yòngfǎ biàn wù fēnxī )
SKRIPSI
Oleh:
LASMA DARNICA J HUTABARAT
080710030
PROGRAM STUDI SASTRA CINA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA BANTU STRUKTURAL 的 de, 得 de,
地 de DALAM KALIMAT BAHASA MANDARIN OLEH MAHASISWA SEMESTER II
SASTRA CINA USU
印尼苏北大学中文系汉语结构 词 “的” “得” “地” 的用法徧误分析 (Yìnní sū běi dàxué zhōngwén xì hànyǔ jiégòu zhùcí “de” “dé” “de” de yòngfǎ biàn wù fēnxī )
SKRIPSI
Skripsi ini ditujukan kepada Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan untuk melengkapi salah satu syarat Ujian Sarjana dalam bidang ilmu Sastra Cina.
Oleh:
LASMA DARNICA J HUTABARAT
080710030
Pembimbing I, Pembimbing II,
Dr.Matius C.A.Sembiring, M.A Niza Ayu Ningtias, S.S, MTSCOL
PROGRAM STUDI SASTRA CINA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
Disetujui oleh
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara
Medan
Program Studi Sastra Cina
Ketua,
PENGESAHAN
Diterima oleh :
Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Ujian Sarjana Sastra dalam Bidang Ilmu Sastra Cina Pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
Pada :
Tanggal :
Hari :
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Dekan
Dr. Syahron Lubis, M.A. NIP. 195119131976031001
Panitia Ujian
No. Penguji Tanda Tangan
1. Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A. ( )
2. Dra.Nur Cahaya Bangun, M.Si. ( )
3. Dr.Matius C.A.Sembiring, M.A ( )
4. Niza Ayu Ningtias, S.S, MTSCOL ( )
ABSTRACT
This thesis entitled "Error Analysis Using Structural Auxiliary Word 的 de, 地 de, 得 de In Chinese Sentence By the second semester of Chinese Literature Students USU." The purpose of this study was to describe the causes of errors and word usage errors structural aids 的 de, 地 de, 得 de. The theory used is the theory of grammar. This theory is used to understand, explain the value of the object or data collected. The results of this research shows that the the errors place of missuse structural auxiliary “的, 地, 得 “ which is done by the student of Mandarin Education , because of the use and placement auxiliary inappropriate, the use of sentence structure which is still influenced by mother tongue, and the lack of knowledge about understanding the use of structural auxiliary的 de, 地 de, 得 de. Factors that cause errors include: (1) lack of vocabulary, (2) lack of repeat students in lessons, lack of rigor, and (3) the effect of the target language.
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat yang diberikan-Nya kepada penulis, sehingga dengan segala kemampuan yang ada pada penulis, skripsi ini dapat diselesaikan.
Tujuan dari penulisan skripsi yang berjudul Analsis Kesalahan Pengggunaan Kata Bantu Struktural 的de, 得de,地de dalam Kalimat Bahasa Mandarin Oleh Mahasiswa Semester II Sastra
Cina USU adalah untuk melengkapi salah satu syarat mendapat gelar Sarjana pada Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari bahwa dalam tulisan ini masih banyak terdapat kesalahan, kekeliruan dan hambatan-hambatan yang disebabkan karena kurangnya pengalaman penulis dalam memahaami dan memaparkan tulisan ini.
Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa serta bantuan dari semua pihak, penulis dapat menyelesikan skripsi ini. Oleh sebab itu sudah sewajarnya penulis mengucapkan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu penulis baik moril maupun materil. Untuk itu penulis banyak menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada :
1. Bpk Dr. Syahron Lubis, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, beserta Pembantu Dekan I, II, dan III.
2. Ibu Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A. selaku Ketua Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Dr. Matius C.A Sembiring, M.A., selaku dosen pembimbing I penulis yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dengan penuh kesabaran untuk membimbing dan membantu penulis untuk menyelesaikan skripsi.
5. Niza Ayu Ningtias, S.S., MTCSOL., selaku dosen pembimbing II penulis yang juga telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dengan penuh kesabaran untuk membimbing dan membantu penulis untuk menyelesaikan skripsi.
6. Seluruh Staf Pengajar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, khususnya dosen Program Studi Sastra Cina yang telah mendidik dan menuangkan ilmunya kepada penulis selama masa perkuliahan.
7. Dosen-dosen Jinan University yang selama ini telah sabar mengajarkan ilmunya kepada penulis.
8. Orang tua tercinta yang telah mendidik dan membesarkan penulis dengan penuh kesabaran, kasih sayang, perhatian dan ketulusan sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan di Perguruan Tinggi ini.
9. Keluarga tercinta telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dan terima kasih atas dukungan dan perhatiannya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
11. Buat teman-teman penulis mahasiswa/i Sastra Cina stambuk 2008 yang telah menemani dan sama-sama belajar dan berjuang dengan penulis selama ini. Penulis tidak dapat membalas jasa baik yang telah diberikan, hanya kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis meminta, semoga diberi balasan atas kebaikannya selama ini.
Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita, juga penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. penulis juga senantiasa menerima kritik dan saran dari semua pihak demi perbaikan skripsi ini.
Medan, Desember 2014
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK ……….……….……….. i
KATA PENGANTAR ……….……….………ii
DAFTAR ISI ………..……….……….iv
BAB I PENDAHULUAN ………..………..1
1.1 Latar Belakang ………..………..1
1.2 Batasan Masalah ...13
1.3 Rumusan Masalah ...14
1.4 Tujuan Penelitian ...14
1.5 Manfaat Penelitian ...14
1.5.1 Manfaat Teoritis ...15
1.5.2 Manfaat Prakris ...15
BAB II KONSEP, KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI ...16
2.1 Konsep ...16
2.1.1 Analisis Kesalahan ...17
2.1.2 Kata Bantu ...19
2.1.2.1 Jenis-Jenis Kata Bantu ...19
2.2 Landasan Teori ...20
BAB III METODE PENELITIAN ...23
3.1 Lokasi Penelitian ...25
3.2 Data dan Sumber Data ...25
3.3 Teknik Pengumpulan Data ...25
3.3.1 Studi Lapangan (FieldResearch) ...26
3.3.2 Studi Kepustakaan (Library Research) ...27
3.4 Teknik Analisis Data ...27
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...28
4.1 Bentuk Kesalahan ...28
4.1.1 Kata Bantu struktural的de ...28
4.1.2 Kesalahan Penggunaan Kata Bantu struktural的 de dalam Kalimat Bahasa Mandarin ...30
4.1.3 Kata Bantu struktural 地de ...32
4.1.4 Kesalahan Penggunaan Kata Bantu struktural地 de dalam Kalimat Bahasa Mandarin ...33
4.1.5 Kata Bantu struktural 得de ...35
4.2 Faktor Kesalahan Penggunaan Kata Bantu Struktural的De, 得De地De Dalam Kalimat
Mandarin ...37
4.2.1 Faktor Internal ...38
4.2.1.1 Kurangnya Pembendaharaan Kosa Kata ...38
4.2.1.2 Kurangnya Mahasiswa Dalam Mengulangi Pelajaran...39
4.2.1.3 Kurangnya Ketelitian ...39
4.2.2 Faktor Eksternal ...39
4.2.2.1Pengaruh Bahasa Tujuan ...40
4.2.2.2 Penyampaian Materi Yang Kurang Jelas ...41
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ...42
5.1Simpulan ...42
5.2Saran ...43
ABSTRACT
This thesis entitled "Error Analysis Using Structural Auxiliary Word 的 de, 地 de, 得 de In Chinese Sentence By the second semester of Chinese Literature Students USU." The purpose of this study was to describe the causes of errors and word usage errors structural aids 的 de, 地 de, 得 de. The theory used is the theory of grammar. This theory is used to understand, explain the value of the object or data collected. The results of this research shows that the the errors place of missuse structural auxiliary “的, 地, 得 “ which is done by the student of Mandarin Education , because of the use and placement auxiliary inappropriate, the use of sentence structure which is still influenced by mother tongue, and the lack of knowledge about understanding the use of structural auxiliary的 de, 地 de, 得 de. Factors that cause errors include: (1) lack of vocabulary, (2) lack of repeat students in lessons, lack of rigor, and (3) the effect of the target language.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Penelitian
Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Dalam berinteraksi dan berkomunikasi diantara sesamanya selalu harus menggunakan bahasa. Komunikasi dapat dilakukan dengan berbagai cara yang sifatnya komunikatif, artinya pihak yang satu sebagai pemberi informasi kepada orang lain sebagai penerima informasi dapat saling mengerti. Bentuk bahasa yang digunakan dapat berbentuk lisan, isyarat maupun berbentuk tulisan.
Samsuri (1994:4) mengatakan, “Bahasa adalah alat yang dipakai untuk membentuk pikiran, perasaan, keinginan dan perbuatan”. Dengan menggunakan bahasa kita dapat
menyampaikan gagasan, pesan, pikiran atau ide yang kita miliki dan kemudian di mengerti oleh lawan bicara kita. Melalui bahasa juga, kebudayaan suatu bangsa dapat di bentuk, di bina dan dikembangkan serta dapat diwariskan kepada generasi yang akan datang.
Chaer (2007:34) mengatakan, “Bahasa merupakan sistem yang terdiri dari unsur – unsur
atau komponen – komponen yang secara teratur tersusun menurut pola tertentu dan membentuk suatu kesatuan”. Sebagai sebuah sistem, bahasa memiliki sifat sistematis, artinya bahasa itu
tersusun menurut suatu pola dan tidak tersusun secara sembarangan.
Bahasa bukan sekadar alat untuk membentuk masyarakat. Bagi manusia, bahasa juga merupakan alat dan cara berpikir. Manusia hanya mampu berpikir dengan bahasa. Berbagai unsur kelengkapan hidup manusia, seperti kebudayaan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni merupakan kelengkapan kehidupan manusia yang dibudidayakan dengan menggunakan bahasa.
Begitu pentingnya bahasa bagi kehidupan manusia, tetapi jarang manusia yang memahami hakikat bahasa itu dengan kesadaran khusus. Bahkan, jarang pula orang yang menyadari pentingnya bahasa itu. Hal itu terjadi antara lain karena bahasa itu sudah begitu dekat dengan manusia sehingga manusia menganggapnya sebagai hal yang mesti ada, seperti halnya bernafas, makan, dan minum.
Wibowo (2009:3),berkata “bahasa adalah suatu sistem simbol bunyi yang bermakna
yang berarti kualisi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbiter dan konfusional yang dipakai sebagai alat komunikasi oleh sekelompok orang untuk melahirkan perasaan dan pikiran.”
Di dalam kehidupan sehari - hari, masyarakat tertarik ingin mempelajari bahasa yang berasal dari negara maju atau negara yang mempunyai pengaruh dalam dunia Internasional, salah satunya adalah negara Cina yang mempunyai bahasa nasional yaitu bahasa Mandarin. Bahasa Mandarin adalah bagian dari rumpun bahasa Sino-Tibet. Bahasa Mandarin adalah lambang sosial yang ditandai oleh satu sistem tulisan yang mengikat jutaan manusia yang terdiri dari berbagai suku dengan berbagai bahasa yang cukup jauh perbedaannya. Bahasa tulis Mandarin menggunakan huruf yang dikenal dengan nama aksara.
ini dapat di lihat dari perkembangan perekonomian negara Cina yang sangat pesat, sehingga masyarakat tertarik mempelajari serta menggunakan bahasa tersebut.
Jika seseorang dapat berkomunikasi dalam bahasa Mandarin berarti orang tersebut juga mempelajari tata bahasanya. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, tata bahasa adalah pengetahuan atau pelajaran mengenai pembentukan kata-kata dan penyusunan kata dan penyusunan kata-kata dalam kalimat. Berbicara tentang tata bahasa tak luput juga berbicara mengenai kata.
Setiap bahasa memiliki beberapa jenis kata. Setiap jenis kata tersebut memiliki arti dan kegunaannya masing-masing. Di dalam bahasa mandarin terdapat banyak jenis kata, diantaranya adalah kata benda, kata bilangan, kata kerja, kata sifat, kata keterangan, kata ganti, kata depan, kata sambung, dan kata bantu (Zhao Yongxin dan Budianto:2005). Di antara semua jenis kata tersebut, kata depan merupakan salah satu jenis kata yang memegang peran penting dalam kalimat. Hal ini dikarenakan kesalahan penggunaan kata depan di dalam suatu kalimat akan memberi makna yang berbeda dari yang seharusnya.
Kata merupakan unsur yang paling penting di dalam bahasa, tanpa kata mungkin tidak ada bahasa, sebab kata itulah yang merupakan perwujudan bahasa. Chaer (2006:86) mengungkapkan bahwa Setiap kata mengandung konsep makna dan mempunyai peran di dalam pelaksanaan bahasa. Konsep dan peran apa yang dimiliki tergantung dari jenis atau macam kata-kata itu, serta penggunaannya di dalam kalimat. Dilihat dari konsep makna yang dimiliki dan atau peran yang harus dilakukan, penggolongan kata dibedakan : (1) Kata benda, (2) Kata ganti, (3) Kata kerja, (4) Kata sifat, (5) Kata sapaan, (6) Kata penunjuk, (7) Kata bilangan, (8) Kata penyangkal, (9) Kata depan, (10) Kata penghubung,(11) Kata penunjuk, (12) Kata seru, (13) Kata tanya, (14) Kata sandang, (15) Kata partikel.
sedangkan kata abstrak adalah kata yang tidak mempunyai arti konkrit dan tidak dapat berdiri sendiri (Suparto 2003: 21). Kata konkrit terdiri atas (1) kata benda, (2) kata kerja, (3) kata kerja bantu, (4) kata sifat, (5) kata bilangan, (6) kata bantu bilangan dan (7) kata ganti. Sedangkan yang termasuk dalam kata abstrak yaitu (1) adverb, (2) kata depan, (3) kata sambung, , (4) partikel, (5) kata seru dan (6) kata tiruan bunyi.
Dari semua jenis kata dalam Bahasa Mandarin, kata bantu struktural merupakan kata yang sangat
penting penggunaannya. Kata bantu struktural adalah kata yang menyatakan struktural dalam kalimat, dan
dalam kalimat kata bantu struktural dibaca dengan nada ringan. Dalam bahasa mandarin ada 3 jenis kata
bantu struktural yang sering digunakan yaitu的de, 得de地de. Penggunaan kata bantu struktural 的de,
得de地de dalam kalimat merupakan suatu keistimewaan, karena ketiga kata bantu yang termasuk
dalam kata bantu struktural ini termasuk dalam homofon atau 音词tong yin ci sehingga terlihat
sukar untuk membedakannya. Walaupun ketiga kata ini termasuk dalam homofon atau 音词tong yin ci, tetapi ketiganya tidak termasuk dalam homograf atau 字词tong zi ci.
Selain itu kata bantu struktural 的de juga memiliki dua arti apabila digunakan dalam
sebuah kalimat. Arti yang pertama kata bantu struktural 的de memiliki arti “yang” didalam
kalimat. Berikut contoh penggunaan kata bantu struktural 的de yang berarti “yang” dalam
(1)
我 爸爸 是 一 个 好 的 人
Wo Baba Shi Yi ge hao de ren
Saya Ayah Adalah satu Satuan orang baik yang orang
Ayah saya adalah seorang yang baik (Pelajaran Bahasa Mandarin Tingkat Modern 2001: 25)
(2)
我们 都 知道 美国 是 大 的 国家
Women dou Zhi dao Mei guo shi da de Guo jia
Kita semua Tahu Amerika adalah besar yang negara
Kita semua tahu Amerika adalah negara yang besar. (Pelajaran Bahasa Mandarin Tingkat Modern 2001: 25)
(3)
我 想 买 那个 红色 的 书包
Wo xiang Mai Na ge Hong se de Shu bao
Saya ingin Membeli Itu merah yang Tas
Pada kalimat (1), (2) dan (3) dapat dilihat bahwa penggunaan kata bantu struktural 的de
dalam kalimat Bahasa Mandarin memiliki makna “yang”. Selain itu kata bantu struktural 的de
juga diletakkan setelah kata sifat dan sebelum objek didalam sebuah kalimat.
Arti kedua dari kata bantu struktural 的de adalah menyatakan “kepunyaan atau milik”.
Berikut contoh penggunaan kata bantu struktural 的de yang berarti “kepunyaan atau milik”
dalam kalimat Bahasa Mandarin :
(4)
我们 的 汉语 老师 很 帅
women de Han yu Lao shi Hen Shuai
Kami kepunyaan Bahasa Mandarin Guru sangat Tampan
Guru Bahasa Mandarin kami sangat tampan (Pelajaran Bahasa Mandarin Tingkat Modern 2001: 25)
(5)
我 不 知道 他 的 字
Wo bu Zhi dao Ta De Ming zi
Saya tidak Tahu Dia Kepunyaan Nama
(6)
刚才 我 看 你 的 书 在 桌子 上
Gang cai wo Kan ni de shu Zai Zhuo zi shang
Tadi saya Melihat kamu kepunyaan buku Di meja atas Tadi saya melihat buku kamu diatas meja
(Pelajaran Bahasa Mandarin Tingkat Modern 2001: 25)
Pada kalimat (4), (6) dan (3) dapat dilihat bahwa penggunaan kata bantu struktural 的de
dalam kalimat Bahasa Mandarin memiliki makna “kepunyaan atau milik”. Selain itu kata bantu
struktural 的de juga diletakkan setelah subjek didalam sebuah kalimat.
Kata bantu struktural得de adalah kata yang diletakkan di belakang komplemen atau得de
sebagai lambang komplemen. Berikut contoh penggunaan kata bantu struktural得de dalam
kalimat:
(7)
他 会 跑 得 快
Ta Hui pao de Kuai
dia Bisa berlari dengan Cepat
(8)
她 英语 说 得 很 流利
Ta Ying yu Shuo de Hen Liu li
Dia Bahasa Inggris berbicara dengan Sangat Lancar Dia sangat lancar berbicara Bahasa Inggris
(Pelajaran Bahasa Mandarin Tingkat Modern 2001: 25)
(9)
为什么 你 吃 得 很 慢
weishenme Ni Chi de Hen Man
mengapa Kamu makan dengan Sangat Lambat
Mengapa kamu makan sangat lambat (Pelajaran Bahasa Mandarin Tingkat Modern 2001: 25)
Pada kalimat (7), (8) dan (9) dapat dilihat bahwa penggunaan kata bantu struktural得de
dalam kalimat Bahasa Mandarin hanya sebagai pelengkap agar makna kalimat tersebut menjadi
benar. Selain kata bantu struktural得de juga diletakkan setelah kata kerja didalam sebuah
kalimat.
Sedangkan kata bantu struktural yang ketiga adalah kata bantu struktural 地de adalah
kata bantu yang khusus diletakkan di belakang kata sifat. Berikut contoh penggunaan kata bantu
(10)
你 应该 好 好 地 工作
Ni Yinggai Hao hao De Gong zuo
kamu Harus Baik baik Dengan Bekerja
Kamu harus baik-baik bekerja
(Pelajaran Bahasa Mandarin Tingkat Modern 2001: 25)
(11)
昨天 他们 热烈 地 欢迎
Zuo tian Ta men Re lie de Huan ying
semalam Mereka Hangat dengan Menyambut
Semalam mereka menyambut dengan hangat
(Pelajaran Bahasa Mandarin Tingkat Modern 2001: 25)
Pada kalimat (10) (11) dapat dilihat bahwa penggunaan kata bantu struktural地de dalam kalimat Bahasa Mandarin juga hanya sebagai pelengkap agar makna kalimat tersebut menjadi benar.
Kata bantu struktural的de, 得de地de sangat penting keberadaannya di dalam tata bahasa Mandarin karena sangat banyak digunakan baik secara lisan maupun tulisan dan arti dari kata tersebut juga sangat menentukan kebenaran kalimat tersebut. Apabila kata tersebut salah digunakan didalam kalimat, maka makna kalimat tidak dapat tersampaikan dengan baik.
Untuk dapat mengatasi kesalahan penggunaan kata bantu struktural的de, 得de地de maka
bantu struktural的de, 得de地de, serta persamaan dan perbedaan dari kata keterangan
struktural的de, 得de地de .
Mahasiswa semester II Sastra Cina USU telah mempelajari tata bahasa dan juga beberapa kata bantu yang ada di dalam bahasa Mandarin, khususnya kata bantu struktural 的de, 得de地de
yang terdapat di dalam buku 汉语教程Hàn Yǔ Jiào Chéng. Akan tetapi, dalam prakteknya
mahasiswa sering sekali melakukan kesalahan dalam menggunakan ketiga kata depan tersebut di dalam kalimat. Berikut adalah beberapa contoh kalimat salah yang dilakukan oleh mahasiswa semester II Sastra China USU.
我妈妈常常的说, 我以 应该靠自己的能力。 ( x )
Wo mama changchang de shuo,wo yihou yinggai kao ziji de nengli.
Mama saya selalu berkata, kelak saya harus bergantung kepada kemampuan diri sendiri saja.
明天有考试,所以今天我只是想 力得学习。 ( x )
Mingtian you kaoshi, suoyi jintian wo zhishi xiang nuli.
Besok ada ujian, jadi hari ini saya hanya ingin belajar dengan giat.
你别吃 地那么慢,我们马上要迟到啦。 ( x )
Ni bie chi de name man, women mashang yao chidao la. Kamu jangan makan begitu lambat, kita akan segera terlambat.
Penyebab kesalahan penggunaan kata bantu struktural seperti yang terlihat pada contoh di atas, adalah dikarenakan mahasiswa umumnya menterjemahkan dari bahasa Indonesia ke bahasa
Mandarin secara langsung dan kata perkata,dan mahasiswa kurang memahami penggunaan
kata bantu struktural tersebut sesuai tata bahasa Mandarin.
atas, penulis tertarik untuk mencoba melakukan penelitian terhadap penggunaan ketiga kata bantu tersebut. Penulis berharap melalui penelitian ini, pembelajar bahasa mandarin dapat lebih terampil dalam menggunakan ketiga kata bantu struktural tersebut. Dengan demikian, kesalahan yang telah dilakukan sebelumnya dapat dihilangkan atau paling tidak diminimalisir.
Penggunaan kata dalam kalimat pada bahasa asing secara benar bukanlah hal yang mudah seperti membalikkan telapak tangan, hal ini melalui proses pembelajaran yang lama, dan dibutuhkan keterampilan khusus sehingga seseorang yang mempelajari bahasa asing tersebut dapat menuangkan gagasan, perasaan, dan kehendak melalui penggunaan bahasa yang benar. Pada umumnya, mahasiswa yang mempelajari bahasa asing langsung menerjemahkan sebuah kalimat dari satu bahasa ke bahasa lainnya tanpa terlebih dahulu melihat struktur kata yang terdapat dalam bahasa dari bahasa tujuan tersebut. Hal inilah yang menyebabkan mahasiswa semester II Sastra Cina USU sering melakukan kesalahan pada saat menggunakan kata bantu struktural 的de, 得de地de. Hal itulah yang kurang diperhatikan dengan seksama oleh mahasiswa.
Melihat fenomena masih banyaknya penyimpangan yang terjadi dalam proses berbahasa, maka penulis mencoba untuk meneliti “Kesalahan Penggunaan Kata Bantu Struktural 的De, 得De地De Dalam Kalimat Mandarin” yang dilakukan oleh mahasiswa semester II Sastra Cina
USU. Penulis hanya mencoba menganalisis ke tiga kata kata bantu struktural 的de, 得de地de
awal pembelajaran dan pemahaman akan kata kata bantu struktural 的de, 得de地de. Untuk
menganalisis kesalahan penggunaan kata depan yang dilakukan oleh mahasiswa, penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan teori sintaksis dalam hal tata bahasa Mandarin. Melalui pemahaman tata bahasa yang benar, tentunya mahasiswa dapat menggunakan ketiga kata depan secara baik dan benar.
Pentingnya memahami penggunaan kata bantu struktural的de, 得de地de yang telah peneliti uraikan di atas berikut kesalahan penggunaannya dalam kalimat, merupakan salah satu latar belakang yang membuat penulis tertarik untuk menganalisis kata bantu struktural tersebut dalam skripsi ini.
1.2 Batasan Masalah
Setiap pelaksanaan penulisan karya ilmiah pasti selalu bertitik tolak dari adanya masalah yang dihadapi dan perlu segera dipecahkan. Supaya penulisan skripsi ini dapat terarah dan pembahasannya juga tidak mengambang serta tidak terjadi kesimpangsiuran dalam menafsirkannya, maka penulis akan membatasi permasalahan yang dipaparkan.
Sesuai dengan judul skripsi ini adalah Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Bantu Struktural的de, 得de地de Dalam Kalimat Bahasa Mandarin Oleh Mahasiswa Semester II Sastra
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan dan diuraikan pada latar belakang yang tersebut di atas, maka rumusan masalah penelitian adalah sebagai berikut :
1. Kesalahan apa saja yang dilakukan mahasiswa semester II Sastra Cina USU dalam menggunakan kata bantu struktural 的de, 得de地de dalam kalimat Mandarin?
2. Faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya kesalahan penggunaan kata bantu struktural的de, 得de地de dalam kalimat Mandarin pada mahasiswa semester II Sastra Cina
USU ?
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mendeksripsikan kesalahan penggunaan kata bantu struktural的de, 得de地de pada
mahasiswa semester II Sastra Cina USU dalam kalimat bahasa Mandarin.
2. Mendeksripsikan faktor penyebab kesalahan penggunaan kata bantu struktural的de, 得de地de pada mahasiswa semester II Sastra Cina USU dalam kalimat bahasa Mandarin.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang dapat diambil dari hasil penelitian adalah sebagai berikut :
1.5.1 Manfaat Teoritis
Melalui hasil penelitian ini diharapkan pembelajar bahasa Mandarin dapat memahami arti tentang kata depan secara lebih menyeluruh, khususnya kata bantu struktural的de, 得de地de,
pada akhirnya dapat menggunakan kata depan tersebut di dalam kalimat Mandarin secara baik dan benar.
1.5.2 Manfaat Praktis
BAB II
KONSEP, KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI
Pada bab II berisi tentang konsep kajian pustaka dan landasan teori. Tinjauan pustaka terdiri dari hasil penelitian terdahulu yang berupa jurnal – jurnal, skripsi dan tesis mengenai penjelasan lebih dalam tentang kata bantu struktural. Konsep yang diajukan pada bab II berkenaan dengen pengertian analisis kesalahan, kata, kata bantu struktural. Teori yang digunakan pada landasan teori dalam penelitian ini adalah tata bahasa dan analisis kesalahan.
2.1 Konsep
Konsep merupakan penjelasan tentang variabel-variabel dalam sebuah judul skripsi, dalam konsep peneliti akan memaparkan hal-hal apa saja yang berkaitan dengan kata bantu aspek dan jenis- jenis kata bantu aspek.
Dalam hal ini pertama-tama penulis akan memaparkan tentang pengertian kata, jenis-jenis kata, pengertian kata bantu struktural, kemudian penulis juga akan memaparkan jenis-jenis-jenis-jenis kata bantu struktural dalam bahasa Mandarin.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:588), konsep memiliki makna “Gambaran mental dari suatu objek, proses, ataupun yang ada di luar bahasa, yang digunakan
2.1.1 Analisis Kesalahan
Menurut Hastuti dalam bukunya yang berjudul Sekitar Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia (2003:77), “Analisis kesalahan adalah sebuah proses yang didasarkan pada analisis kesalahan orang yang sedang belajar dengan objek yang jelas. Jelas, dimaksudkan sesuatu yang telah ditargetkan. Sedangkan objek yang dipelajari adalah bahasa, baik bahasa ibu maupun bahasa kebangsaannya ataupun bahasa asing.”
Menurut Ellis dalam buku Henry Guntur Tarigan yang berjudul Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa (1988:68), “Analisis kesalahan adalah suatu prosedur kerja yang biasa digunakan oleh para peneliti dan guru bahasa, yang meliputi mengumpulan sampel, mengidentifikasikan kesalahan yang terdapat dalam sampel, menjelasankan kesalahan tersebut, mengklasifikasikan kesalahan itu berdasarkan penyebabnya, serta mengevaluasi atau menelitian taraf keriusan kesalahan itu.”
Dalam setiap kegiatan pasti ada tujuannya. Demikian juga analisis kesalahan. Analisis kesalahan yang dibuat oleh para pembelajar tentu saja dapat memberi manfaat, yaitu merupakan dan mejadi umpan balik yang sangat berharga bagi penilaian dan perancangan penyusunan materi dan strategi pengajaran
Menurut Sridhar dalam buku Henry Guntur Tarigan yang berjudul Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa (1998:69), tujuan analisis kesalahan antara lain untuk :
1. Menentukan urutan penyajian butir-butir yang diajarkan dalam kelas dan buku teks, misalkan urutannya dari yang mudah ke yang sukar.
2. Menentukan urutan jenjang relative penekanan, penjelasan, dan latihan berbagai butir bahan yang diajarkan.
Henry Guntur Tarigan dalam bukunya yang berjudul pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa (1998:68) mengemukakan analisis kesalahan mempunyai langkah-langkah yang meliputi: “1. Mengumpulkan sampel; 2. Mengidentifikasi kesalahan; 3. Menjelasan kesalahan; 4. Mengklasifikasi kesalahan; 5. Mengevaluasi kesalahan.”
Henry Guntur Tarigan dalam bukunya yang berjudul Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa (1998:71) juga mengajukan langkah-langkah prosedur kerja dalam analisis kesalahan yang merupakan modifikasi langkah-langkah analisis kesalahan yang diajukan oleh Ellis dan Sridhar. Langkah-langkah tersebut adalah:
1. Mengumpulkan data: berupa kesalahan berbahasa yang dibuat oleh siswa, misalkan hasil ulangan, karangan, atau percakapan.
2. Mengidentifikasi dan mengklasifikasi kesalahan: mengenali dan memilah-milah kesalahan berdasarkan kategori berbahasa, misalnya kesalahan-kesalahan pelafalan, pembentukan kata, penggabungan kata, penyusunan kalimat.
3. Memperingkatkan kesalahan: mengurutkan kesalahan berdasarkan frekuensi atau keseringannya.
4. Memprakirakan atau memprediksi daerah atau butir kebahasaan yang rawan; meramalkan tataran bahasa yang dipelajari yang potensial mendatangkan kesalahan
5. Mengkoreksi kesalahan: memperbaiki dan bila dapat mengilangkan kesalahan melalui penyusunan bahan yang tepat, buku pegangan yang baik, dan teknik pengajaran yang serasi.
2.1.2 Kata Bantu
Secara gramatikal kata bantu adalah kata yang digunakan untuk menerangkan perbuatan atau kata kerja. Menurut Suparto (2003:182) kata bantu adalah kata yang ditambahkan pada bagian belakang kata, gabungan kata, atau kalimat yang berfungsi sebagai tambahan untuk menambah arti.
a. Tidak mempunyai arti yang konkret.
b. Tidak dapat berdiri sendiri dalam menjawab pertanyaan.
c. Dibaca dengan nada ringan.
d. Tidak dapat berdiri sendiri menjadi bagian kalimat.
Fungsi kata bantu yaitu diletakkan pada bagian belakang kata, gabungan kata, untuk membentuk bagian kalimat, atau ditambahkan pada akhir kalimat.
2.1.2.1 Jenis-Jenis Kata Bantu
Dalam bahasa Mandarin terdapat 3 jenis kata bantu yaitu:
1. Kata bantu struktural adalah kata yang menyatakan struktural dalam kalimat. Kata bantu
struktural terdiri dari 的 de, 地de, 得 de.
2. Kata bantu aspek diletakkan di belakang kata atau gabungan kata untuk menyatakan fungsi
(makna) tata bahasa. Kata bantu aspek yang utama adalah “了” (le), 着 (zhe) dan “过” (guo).
3. Kata bantu modus digunakan di akhir kalimat atau di bagian tanda baca koma untuk
menyatakan berbagai macam modus (nada pembicaraan). Jenis-jenis kata bantu modus yaitu: 吧
(ba), 呢(ne), 了(le), 啊(a) dan 吗(ma).
2.2 Landasan Teori
Mandarin yang menjadi bagian dari sintaksis. Sintaksis adalah cabang ilmu tata bahasa yang mempelajari tentang hubungan antara kata dengan kata atau dengan satuan yang lebih besar (frase, klausa, kalimat) dalam bahasa (Moeliono, 2000:26). Di dalam sintaksis dipelajari ilmu tata kalimat.
Di dalam suatu kalimat Mandarin yang benar hendaknya terdapat subjek, predikat dan objek. Meskipun terkadang dengan menggunakan tata-tata bahasa yang salah, seseorang juga dapat mengerti arti tujuan si pembicara. Namun, penggunaan tata-tata bahasa yang salah, akan membuat lawan bicara menjadi sulit untuk mengerti dan memahami arti yang sebenarnya dari yang ingin diungkapkan oleh si pembicara. Dengan tata-tata bahasa yang benar, komunikasi akan terasa lebih mudah dan si penerima berita akan lebih mudah pula untuk memahami arti si pembicara. Dengan demikian, kesalahpahaman dapat dihindari.
Teori dipergunakan sebagai landasan untuk memahami, menjelaskan, menilai suatu objek atau data yang dikumpulkan, sekaligus sebagai pembimbing yang menuntun dan memberi arah di dalam penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teori tata Bahasa Mandarin.
Teori tata Bahasa mandarin adalah kaidah-kaidah ataupun aturan-aturan di dalam menyusun kata, gabungan kata dan kalimat (Suparto 2003:3). Teori ini dipergunakan untuk menganalisa letak kata bantu struktural dan penggunaanya dalam kalimat bahasa Mandarin.
2.3 Kajian Pustaka
Berikut adalah beberapa penelitian sebelumnya yang relevan dengan topik penelitian ini:
Ayu Khairunissa Nasution (2011) dalam skripsinya yang berjudul “ Analisis Kesalahan Kalimat Perbandingan Dalam Bahasa Mandarin”. Menjelaskan tentang jenis kesalahan yang
sering terjadi dalam pembuatan kalimat perbandingan dalam bahasa Mandarin pada koran Xun Bao Youth. Dalam penelitian tersebut beliau menggunakan pendekatan tata bahasa untuk menemukan penyebab terjadinya kesalahan penggunaan kalimat perbandingan dalam bahasa Mandarin ditemukan bahasa penluis karangan dalam koran Xun Bao Youth tidak mengetahui kata perbandingan secara benar. Karangan dibuat hanyalah karangan yang mereka tulis sehari-hari yang menunjukkan ketidakpahaman mereka tentang struktur bahasa.
Mirahayani (2012) dalam skripsinya yang berjudul “Penggunaan Kata keterangan derajat hěn ( 很 ) dan tǐng 挺 dalam bahasa Mandarin” yang menjelaskan tentang penggunaan dan
perbedaan penggunaan kata keterangan derajat hěn ( 很 ) dan tǐng 挺 dalam kalimat Bahasa
Mandarin.
Erizal (2005) dalam tesisnya yang berjudul “Analisis Kesalahan Gramatikal Dalam
Karangan Bahasa Jepang Mahasiswa STBA Harapan Medan” dalam penelitian ini peneliti
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab III berisi tentang metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini. Metode penelitian berkaitan dengan teknik pengumpulan data yang berupa observasi dan tes kepada 25 mahasiswa semester II Sastra Cina USU. Selain itu penulis juga melakukan wawancara dan studi dokumentasi untuk mendukung data – data pada penelitian ini. Pada bab ini penulis juga memaparkan teknik analisis data terhadap data yang di peroleh dari jawaban kuesioner dan penelitian ini berlokasi di Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya USU, Padang Bulan, Medan.
Metode merupakan cara kerja yang bersistem dalam pelaksanaan suatu kegiatan untuk mempermudah mencapai tujuan penelitian. Sedangkan metode penelitian adalah semua asa, peraturan dan teknik-teknik yang perlu diperhatikandalam usaha dalam pengumpulan data dan dianalisis (Djajasudarma, 1993 :31 ).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu metode yang bertujuan membuat deskripsi, maksudnya membuat gambaran , lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai data, sifat-sifat serta hubungan fenomena-fenomena yang diteliti. Metode deskriptif ini dilaksanakan dengan jangkauan waktu yang sinkronis, yaitu penelitian yang dilakukan dengan jangka waktu secara terbatas pada satuan waktu tertentu (Djajasudarma, 1993:7).
Menurut Sekaran dalam Erlina dalam judul bukunya Metode Penelitian (2011:20),
mengkaji berbagai aspek dan menawarkan ide masalah untuk pengujian atau penelitan lanjutannya.”
Penelitian deskriptif bertujuan menggambarkan fakta dan karakteristik mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu secara sistematik dan akurat. Penelitian ini berusaha menggambarkan situasi atau kejadian. Secara deskriptif peneliti memberikan ciri-ciri, sifat, serta gambaran data melalui survei observasi lapangan dengan menyebarkan angket kepada sumber. Dalam penelitian ini, penulis juga menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Moleong, 2006:4).
Menurut Nawawi (1983:64) metode deskriptif ini mempunyai dua ciri pokok yaitu :
1. Memusatkan perhatian pada masalah-masalah yang ada pada saat penelitian dilakukan (saat sekarang) atau masalah-masalah yang bersifat aktual.
2. Menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana
adanya didiringi dengan interpretasi rasional .
3.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian bertempat di Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, yang beralamat di Jl. Universitas No.19, Kampus USU, Medan.
3.2 Data dan Sumber Data
mengisi kata bantu struktural 的de,得de, 地de, yang tepat dalam kalimat. 2. Soal berjumlah
15 soal dengan memberikan pernyataan benar atau salah pada kalimat yang telah diberikan. Soal
terdapat dalam kuesioner didapat dari buku汉语教程Hàn Yǔ Jiào Chéng, artikel internet dan
digabungkan menjadi satu. Kuesioner yang telah diisi oleh mahasiswa lalu dikumpulkan kembali, kemudian di pilah-pilah untuk diambil kesimpulannya. Peneliti juga memperoleh data sekunder dari buku-buku, jurnal dan internet yang sesuai dengan topik penelitian.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis yaitu dengan metode observasi dengan membagikan kuesioner kepada mahasiswa Sastra Cina semester II USU. Selain itu, penulis juga melakukan studi kepustakaan untuk memperoleh contoh soal dalam menyusun kuesioner dan juga untuk lebih memahami tata bahasa mandarin, khususnya penggunaan kata bantu
struktural的de,得de,地de, di dalam kalimat Mandarin.
3.3.1 Studi Lapangan (Field Research)
Studi lapangan dilakukan penulis untuk mendata jumlah keseluruhan mahasiswa yang ada pada semester II Sastra Cina USU. Setelah mengetahui total keseluruhan mahasiswa, penulis akan menghitung sampel dengan menggunakan rumus Slovin, yaitu sebagai berikut:
n =N/(1+ne2)
n = number of sample (jumlah sample)
e = error tolerance (toleransi terjadi kesalahan kegagalan, pada lazimnya hanya diperbolehkan 0.05)
2
= pangkat dua
Sebagai contoh, populasi mahasiswa semester II Sastra Cina USU sebanyak 20 mahasiswa dan taraf signifikasinya adalah 0.05, maka besarnya sampel menurut Slovin ini akan menjadi:
n=N/(1+Ne2)
n = 20/(1+20 x 0.05 x 0.05)
n= 19 sampel
3.3.2 Studi Kepustakaan (Library Research)
Studi Kepustakaan dilakukan dengan mengumpulkan data-data dan teori-teori yang
berasal dari buku 汉语教程Hàn Yǔ Jiào Chéng, jurnal internet dan berbagai buku mengenai tata
bahasa Mandarin. Studi kepustakaan ini dilakukan untuk mengumpulkan informasi dalam penelitian.
3.4 Teknik Analisis Data
Setelah data diperoleh, maka penulis menganalisis data dengan langkah langkah sebagai berikut:
2. Setelah memeriksa jawaban yang terdapat dlam kuesioner, penulis akan melihat kesalahan apa saja yang dilakukan oleh mahasiswa semester II Sastra Cina USU dalam menggunakan ketiga kata bantu struktural 的de, 得de, 地de, kesalahan diklarifikasikan atas letak kesalahan penggunaannya.
3. selanjutnya, dari data yang telah diperoleh melalui kuesioner, penulis akan menganalisis faktor penyebab terjadinya kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa semester II Sastra Cina USU dalam menggunakan kata bantu的de, 得de地de struktural dalam kalimat Mandarin.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab empat, penulis akan menjabarkan hasil penelitian “Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Bantu Struktural的De, 得De地De Dalam Kalimat Mandarin yang dilakukan
oleh mahasiswa semester II Sastra Cina USU”, dan menjabarkan tentang tata cara penggunaan kata bantu struktural的de, 得de地de dalam kalimat sesuai dengan tata bahasa Mandarin.
4.1 Bentuk Kesalahan
Kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa semester II Sastra Cina USU yang terdapat dalam kuesioner beragam macam. Berikut adalah jenis jenis kesalahan tersebut.
4.1.1 Kata Bantu struktural的 de
Dalam tata bahasa indonesia 的 de sama dengan kata ganti kepemilikan atau pronomina
Menurut 实用词典shi yong ci dian terbitan Dian Rakyat (2001:65) dijelaskan bahwa kata
bantu struktural 的de diletakkan pada :
1. Diletakkan di belakang atributif atau subjek.
Kata bantu struktural的 de dapat diletakkan setelah subjek untuk menyatakan kata ganti
kepunyaan.
S +的de + Objek + Kata Keterangan
Contoh penggunaan dalam kalimat:
我们 的 老师 很 美丽
women De Lao shi Hen Mei li
kami Kata bantu guru Sangat cantik
Guru Kami sangat Cantik
2. Diletakkan dalam frase nominal yang kata intinya dihilangkan.
Kata bantu struktural的 de dapat diletakkan dalam frase nominal untuk mempertegas
keadaan suatu kalimat dimana kata inti kalimat tersebut dihilangkan maknanya.
Contoh penggunaan dalam kalimat:
买 苹果 的 男人
mai Ping guo De Nan ren
Membeli Apel Kata bantu Laki Laki
Laki laki yang membeli apel.
3. Diletakkan setelah kata kerja untuk menekankan pelaku, waktu, dan tempat
Kata bantu struktural的 de juga dapat diletakkan setelah kata kerja untuk
menekankan pelaku, waktu dan tempat terjadinya suatu peristiwa.
Contoh penggunaan dalam kalimat:
那 是 我 做 的
Na Shi Wo Zuo De
Itu adalah saya Membuat Kata bantu
Itu Sayalah yang membuatnya.
4.1.2 Kesalahan Penggunaan Kata Bantu struktural的 de dalam Kalimat Bahasa Mandarin
Data (1) berikut ini merupakan data yang di peroleh dari jawaban mahasiswa semester II Sastra Cina USU terhadap soal kuesioner bagian pertama nomor 3 (lihat lampiran). Dari data
(1)
他 注意 的 听 着 老师 讲课
ta Zhu yi De ting zhe Lao shi Jiang ke
dia serius Kata bantu mendengarkan Kata bantu guru perkataan Dia serius mendengarkan perkataan guru
Pada data (1) dalam soal bagian pertama nomor 3 di atas, merupakan penggunaan kata
bantu struktural的de dalam bahasa Mandarin yang tidak tepat oleh mahasiswa semester II Sastra
Cina USU. Jumlah mahasiswa yang melakukan kesalahan penggunaan kata bantu struktural的de
adalah 11 orang . Kata bantu struktural的de merupakan jenis kata bantu struktural yang
berfungsi untuk menyatakan kepunyaan atau untuk mempertegas sebuah kalimat pernyataan..
Kata bantu struktural的de di dalam kalimat ini berfungsi sebagai kata bantu yang digunakan
secara umum dalam Bahasa Mandarin. Akan tetapi penggunaan kata bantu struktural的de
digunakan untuk menjelaskan kepunyaan seseorang dan kurang tepat digunakan untuk
menyatakan kata sifat atau kata kerja. Dengan demikian penggunaan kata bantu struktural的de
diaatas adalah salah. Pemaparan penggunaan kata bantu struktural yang benar untuk mengisi kalimat diatas adalah pada data (2) berikut ini.
(2)
他 注意 地 听 着 老师 讲课
Ta Zhu yi de ting Zhe Lao shi Jiang ke
Dia serius Kata bantu mendengarkan Kata bantu guru perkataan Dia serius mendengarkan perkataan guru
tepat dalam kalimat ini adalah Kata bantu struktural 地 de. Kata bantu struktural 地 de adalah
kata bantu struktural yang sering diikuti dengan kata kerja. Kata bantu struktural 地de di dalam
kalimat ini berfungsi sebagai penjelas kata kerja.
4.1.3 Kata Bantu struktural 地 de
Menurut Ramlan melalui Lestari (2005) menjelaskan bahwa kata bantu struktural 地 de
memiliki artinya arti “ dengan” dalam Bahasa Indonesia yang merupakan kata keterangan cara / . Sedangkan Li Bao (2005) dalam jurnal elektroniknya mengatakan:
“地”用在动词或形容词的前边,表示它前面的成分是修饰动词或形容词的状语。双音节的
形容词和前边有程度副词修饰的单音节形容词作状语时,一般后面都要用“地”. Kata bantu
struktural 地 de digunakan di antara kata sifat atau kata sifat tambahan dan kata kerja. Letaknya
berada di belakang kata sifat atau kata sifat tambahan dan di depan kata kerja. Ketika ada kata sifat yang memiliki satu suku kata atau dua suku kata, maka di bagian belakang keduanya
menggunakan kata bantu struktural 地de. Struktur kalimatnya adalah:
Contoh penggunaan dalam kalimat:
他 高兴 地 说 他 毕业 了
ta Gao xing de shuo ta Bi ye le
Dia Bahagia Kata bantu Berkata Dia lulus telah Dia berkata dengan bahagia kalo saya telah lulus
Dari contoh penggunaan kata bantu kata bantu struktural 地de dalam kalimat diatas dapat dilihat
bahwa kata bantu struktural 地 de diletakkan setelah kata sifat dan sebelum kata kerja dengan
arti “dengan” dalam Bahasa Indonesia.
4.1.4 Kesalahan Penggunaan Kata Bantu struktural地 de dalam Kalimat Bahasa Mandarin
Data (3) berikut ini merupakan data yang di peroleh dari jawaban mahasiswa semester II Sastra Cina USU terhadap soal kuesioner bagian pertama nomor 6 (lihat lampiran). Dari data
tersebut ditemukan kesalahan penggunaan bahwa kata bantu struktural 地 de yaitu sebagai
berikut
(3)
你 认为 这 都是 我 地 错
Ni Ren wei Zhe Dou shi Wo De cuo
Kamu berpikir Ini Semua Saya Kata bantu salah Kamu berpikir ini semua adalah salah saya
Pada data (3) dalam soal bagian pertama nomor 6 di atas, merupakan penggunaan kata
bantu struktural 地 de dalam bahasa Mandarin yang tidak tepat oleh mahasiswa semester II
Sastra Cina USU. Jumlah mahasiswa yang melakukan kesalahan penggunaan kata bantu
struktural地de adalah 6 orang. Kata bantu struktural 地de merupakan jenis kata bantu struktural
yang berfungsi sebagai pelengkap dalam kalimat yang memiliki arti “dengan”. Akan tetapi
penggunaan kata bantu struktural 地 de digunakan untuk menjelaskan kata sifat dan kata dan
kurang tepat digunakan untuk menyatakan kata ganti kepunyaan seperti dalam kalimat diatas.
penggunaan kata bantu struktural yang benar untuk mengisi kalimat diatas adalah pada data (4)
Kamu berpikir ini semua adalah salah saya
Sebagaimana data (3) yang dipaparkan adalah salah, maka pada data (4) berikut ini dipaparkan kata bantu struktural yang tepat. Penggunaan kata bantu struktural yang benar dan
tepat dalam kalimat ini adalah Kata bantu struktural 的 de. Kata bantu struktural 地 de adalah
kata bantu struktural yang sering diikuti dengan kata ganti orang. Kata bantu struktural 地 de di
dalam kalimat ini berfungsi untuk menyatakan kata ganti kepunyaan.
4.1.5 Kata Bantu struktural 得 de
Menurut Li Bao (2005) dalam jurnal elektroniknya mengatakan: “得”
在谓语动词或形容词后面,表示它后面的成分是动词或形容词的补语。表示程度,情态或
可能的补语,前面一般都需要用“得”。Kata bantu struktural 得 de digunakan di antara
predikat kata kerja atau kata sifat. Letaknya berada di belakang kata kerja dan di depan kata sifat atau kata sifat tambahan. Jika menunjukkan tentang tingkat keadaan, suasana hati atau mungkin
bisa menjadi pelengkap, bagian depannya membutuhkan kata bantu struktural 得 de. Struktur
Kalimatnya adalah:
Contoh penggunaan dalam kalimat:
他 汉字 写 得 很 好
ta Han zi Xie De Hen Hao
Dia Aksara Cina Menulis Kata bantu Sangat baik Dia menulis aksara Cina dengan sangat baik
Dari contoh penggunaan kata bantu kata bantu struktural得de dalam kalimat diatas dapat
dilihat bahwa kata bantu struktural得de diletakkan setelah kata kerja dan sebelum kata sifat.
4.1.6 Kesalahan Penggunaan Kata Bantu struktural 得 de dalam Kalimat Bahasa Mandarin
Data (5) berikut ini merupakan data yang di peroleh dari jawaban mahasiswa semester II Sastra Cina USU terhadap soal kuesioner bagian pertama nomor 5 (lihat lampiran). Dari data
tersebut ditemukan kesalahan penggunaan bahwa kata bantu struktural得 de yaitu sebagai
berikut
bantu struktural得de dalam bahasa Mandarin yang tidak tepat oleh mahasiswa semester II Sastra
Cina USU. Jumlah mahasiswa yang melakukan kesalahan penggunaan kata bantu struktural得de
berfungsi sebagai pelengkap dalam kalimat. Akan tetapi penggunaan kata bantu struktural得 de
digunakan untuk menjelaskan kata kerja dan kurang tepat digunakan untuk menyatakan kata ganti kepunyaan seperti dalam kalimat diatas. Dengan demikian penggunaan kata bantu
struktural得 de diatas adalah salah. Pemaparan penggunaan kata bantu struktural yang benar
untuk mengisi kalimat diatas adalah pada data (6) berikut ini. (6)
我 累 我 要 好好 地 休息
Wo lei Wo Yao Hao hao De Xiu xi
Saya Lelah Saya Mau Baik baik Kata bantu istirahat Saya sangat lelah saya mau istirahat
Sebagaimana data (5) yang dipaparkan adalah salah, maka pada data (6) berikut ini dipaparkan kata bantu struktural yang tepat. Penggunaan kata bantu struktural yang benar dan tepat dalam
kalimat ini adalah Kata bantu struktural 地 de. Kata bantu struktural 地 de adalah kata bantu
struktural yang sering diikuti dengan kata sifat.
4.2 Faktor Kesalahan Penggunaan Kata Bantu Struktural的De, 得De地De Dalam Kalimat Mandarin
Pada subbab sebelumnya, penulis telah menjabarkan analisis kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa semester II Sastra Cina USU dalam mengggunakan kata bantu struktural. Setiap kesalahan yang terjadi terdapat faktor – faktor yang mempengaruhi terjadinya kesalahan dalam penggunaan kata benda bantu struktural tersebut. Faktor – faktor tersebut meliputi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terlihat dari kesalahan yang dilakukan mahasiswa dalam proses belajar Bahasa Mandarin. Adapaun faktor internal tersebut adalah sebagai berikut :
2. kurangnya mahasiswa dalam mengulangi pelajaran 3. kurangnya ketelitian
Sedangkan faktor eskternal bersumber dari pengaruh lingkungan dalam proses pengajaran Bahasa Mandarin. Adapaun faktor eksternal tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pengaruh bahasa tujuan
2. Penyampaian materi yang kurang jelas
4.2.1 Faktor Internal
Pada proses mempelajari sebuah bahasa terdapat kesulitan dan kesalahan untuk mencapai kemahiran dalam menggunakan Bahasa Mandarin secara baik dan benar. Faktor internal muncul dari pengguna bahasa itu sendiri. Dalam hal ini pengguna bahasa Mandarin yang penulis teliti adalah mahasiswa semester II Sastra Cina USU. Faktor-faktor internal tersebut adalah sebagai berikut:
4.2.1.1Kurangnya Pembendaharaan Kosa Kata
Dari hasil wawancara yang penulis lakukan terhadap mahasiswa semester II Sastra Cina USU, terlihat bahwa mahasiswa masih kurang memperbanyak pembendaharaan kosa kata dalam Bahasa Mandarin. Akibat kurangnya pembendaharaan kosa kata yang di miliki oleh mahasiswa, maka dalam menggunakan kata bantu struktural terjadi kesulitan maupun kesalahan dalam menggunakan kata bantu struktural yang tepat dan benar.
4.2.1.2 Kurangnya Mahasiswa Dalam Mengulangi Pelajaran
kelas. Khususnya dalam hal pengunaan kata benda bantu bilangan, sehingga mahasiwa semester II Sastra Cina USU mengalami kesulitan maupun kesalahan dalam menggunakan kata bantu struktural yang benar sesuai dengan kaidah dalam Bahasa Mandarin.
4.2.1.3 Kurangnya Ketelitian
Penyebab kesalahan yang lain adalah kurangnya ketelitian mahasiswa dalam menggunakan kata bantu struktural. Hal ini terlihat dari hasil jawaban kuesioner yang penulis berikan kepada mahasiswa semester II Sastra Cina USU. Penulis menemukan bahwa jawaban yang tidak sesuai dengan kata bantu struktural yang sudah ditentukan.
4.2.2 Faktor Eksternal
Pada proses mempelajari sebuah bahasa terdapat kesulitan dan kesalahan untuk mencapai kemahiran dalam menggunakan Bahasa Mandarin secara baik dan benar. Faktor eksternal ditemukan dari lingkungan sekitar pengguna bahasa itu sendiri. Dalam hal ini faktor-faktor eksternal tersebut adalah sebagai berikut:
4.2.2.1Pengaruh Bahasa Tujuan
Ketika mempelajari bahasa Mandarin maka bahasa Mandarin merupakan bahasa tujuan. Bahasa tujuan merupakan hasil dari strategi mahasiswa dalam menguasai bahasa yang sedang di pelajarinya. Dalam mempelajari bahasa Mandarin mahasiswa masih kurang memperhatikan penggunaan dari karakteristik pada kata benda bantu bilangan. Mahasiswa beranggapan bahwa di
dalam kata bantu struktural dalam bahasa Mandarin hanya kata bantu struktural 的de yang sering
kuesioner yang penulis berikan kepada mahasiswa semester II Sastra Cina USU. Mahasiswa
membuat penyamarataan penggunaan kata bantu struktural 的 de pada kalimat yang ada. Akan
tetapi di dalam penggunaan kata bantu struktural masih terdapat kata bantu struktural lain yang tidak sesuai dengan kaidah dalam Bahasa Mandarin, sehingga mahasiswa masih mengalami kesalahan dalam menggunakan kata bantu struktural tersebut.
Dari hasil data penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kata bantu struktural yang
sering salah digunakan adalah 得de dan 地de, Penggunaan kata bantu struktural 得de dan地
de mempunyai kemiripan dalam penggunaan kalimat, sehingga mahasiswa mengalami kesulitan
untuk membedakannya dan menempatkannya pada kalimat, namun untuk 的de kebanyakan
mahasiswa sudah mampu dan menguasai.
4.2.2.2 Penyampaian Materi Yang Kurang Jelas
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.3Simpulan
Berdasarkan hasil analisis kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan pada bab terdahulu, maka dapat disimpulkan bahwa kesalahan penggunaan kata bantu struktural dalam bahasa Mandarin pada mahasiswa semester II Sastra Cina USU sebagai berikut :
1. Bentuk kesalahan dalam penggunaan kata benda bantu bilangan yaitu banyaknya ditemukan penggunaan kata bantu struktural yang tidak sesuai dengan penggunaan dan fungsi kata bantu struktural yang sudah ditentukan. Jenis kata bantu struktural yang sering terjadi
kesalahan dalam penggunaannya adalah jenis kata bantu struktural 地 de dan kata bantu
struktural 得de.
Pada penelitian ini, penulis juga memaparkan faktor penyebab kesalahan yang sering dilakukan oleh mahasiswa semester II Sastra Cina USU dalam menggunakan kata bantu struktural yaitu sebagai berikut.
1. kurangnya pembendaharaan kosa kata yang di miliki oleh mahasiswa, sehingga dalam menggunakan kata bantu struktural sehingga terjadi kesulitan maupun kesalahan dalam menggunakan kata bantu struktural yang tepat dan benar.
2. Kurangnya ketelitian mahasiswa dalam penggunaan kata bantu struktural yang baik dan benar.
Dalam Bahasa Mandarin kata bantu struktural memiliki arti yang hampir sama namun karakteristik dan penggunaanya berbeda, sehingga mahasiswa sering mengalami kesalahan menggunakan kata bantu struktural dalam kalimat bahasa Mandarin yang baik dan benar.
5.4Saran
Penulis dalam kesempatan ini menyarankan agar para mahasiswa Sastra Cina USU menambahkan waktunya untuk mendiskusikan dengan dosennya serta mempelajari dua hal yang
dianggap sulit, yaitu 得 de , dan 地de. Data menyimpulkan bahwa 10 dari 32 mahasiswa dapat
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga.
Jakarta: Balai Pustaka.
Alwi, Hasan. 1992. Modalitas dalam Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Kanisius.
Chaer, Abdul. 2000. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Edisi
Revisi. Jakarta: Rineka Cipta
Chaer, Abdul. 2009. Sintaksis Bahasa Indonesia: Pendekatan Proses. Jakarta:
Rineka Cipta.
Hadidjaja, Tardjan. 1968. Tata Bahasa Indonesia. Yogyakarta: UP Karyono. Keraf, Gorys. 1984. Tata Bahasa Indonesia. Jakarta: Nusa Indah.
Li Na, Zhang.2006. Han yu xi lie yue du.
Mirahayani. 2012. Penggunaan Kata keterangan derajat hěn ( 很 ) dan tǐng 挺 dalam bahasa Mandarin. Medan: UnIIersitas Sumatera Utara
Muslich, Masnur. 1990. Garis-garis Besar Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Malang: Yayasan Asih Asah Asuh.
Nasution, AK.2011. Analisis Kesalahan Kalimat Perbandingan Dalam Bahasa Mandarin, Medan: UnIIersitas Sumatera Utara
Nazir, M. 2009. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.