ABSTRAK
KAJIAN SIFAT FISIK DAN DAYA DUKUNG TANAH
PADA RUAS JALAN SEKINCAU
–
SUOH
KABUPATEN LAMPUNG BARAT
Oleh
DIAN PERWITASARI
Sekincau-Suoh merupakan ruas jalan dengan tanah masih berupa tanah merah yang diperkirakan merupakan tanah jenis lempung dengan kadar air tinggi. Pembangunan jaringan jalan dari dan menuju Suoh dari Sekincau dimaksudkan untuk memudahkan mobilitas barang dan jasa bagi kabupaten lampung barat dan kabupaten sekitarnya dimana pada daerah Suoh akan dibangun pusat energi
geothermal, sehingga mobilitas pada jalur tersebut akan semakin tinggi.
Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah contoh tanah terganggu dan tidak terganggu. sampel diambil sebanyak 10 titik dimulai dari dusun Gumbib, dusun fila Tengah, dan dusun Fila Ujung dengan jarak antar titik 200 meter pada ruas jalan Sekincau arah Suoh Lampung Barat. Penelitian ini untuk mengetahui jenis tanah berdasarkan sifat fisik dan mekanik tanah, hubungan sifat fisik terhadap daya dukung tanah serta mengetahui seberapa besar pengaruh CBR tanah dasar terhadap tebal perkerasan lentur jalan dengan menggunakan metode Bina Marga.
Dari hasil penelitian dan uraian disimpulkan bahwa sampel tanah menurut sistem USCS termasuk tanah berbutir halus dalam kelompok OL yaitu tanah lempung organik dengan plastisitas rendah sampai sedang, sedangkan menurut klasifikasi AASHTO tanah termasuk golongan A-7-6 (10) yaitu tanah berlempung. Nilai CBR design rata-rata yang diperoleh adalah 4,1 % dari rentang 1,96 % - 5,33%, nilai ini merupakan nilai CBR untuk tanah lempung dengan drainase jelek, nilai CBR yang baik untuk perkerasan jalan adalah berkisar 5% - 10 %. Dengan menggunakan metode Bina Marga diperoleh nilai perkerasan lentur jalan sebagai berikut lapisan permukaan berupa lapisan laston dengan tebal 10 cm, lapisan pondasi atas berupa lapisan laston atas dengan tebal 15 cm dan lapisan bawah berupa lapisan batu pecah kelas A dengan tebal 17 cm.
ABSTRACT
STUDY OF PHYSICAL CHARACTER AND BEARING
CAPACITY ON ROAD SIDE OF SEKINCAU
–
SUOH
IN WEST LAMPUNG REGENCY
By
DIAN PERWITASARI
Sekincau-Suoh is road side which has mostly red soil, it is predicted as clay soil which is containing high water content. Network construction of the road from and to Sekincau – Suoh is purposed to facilitate a mobility of service goods to West Lampung regency and surroundings, in which at Suoh region will be built a geothermal power plant so that the mobility on the side road will be increased.
Sample used at this research is disturbed and undisturbed sample. The sample is taken as many as 10 spots started from Gumbim village, Fila Tengah village and Fila ujung village, with distance 200 meters inter spot on side road of Sekincau direction to Suoh in West Lampung regency. This research to know a kind of soil based on physical character and mechanical soil, to know relation physical character to bearing capacity as well as to know how big the effect of subgrade CBR to a thickness of flexible pavement by using Bina Marga Method.
By the research and analysis is concluded that soil samples accord to the USCS system classified into a fine-grained soil in the OL group is organic clay with low to medium plasticity, while according to the AASHTO soil classification classified into A-7-6 (10) class that is clay soil. The average value of CBR design obtained was 4.1% of the range 1.96% - 5.33%, this value is the CBR value for clay soil with poor drainage, proper CBR value for pavement systems has range from 5% - 10 %. By using the Bina Marga method obtained the value of road flexible pavement is; surface layer is laston layer with 10 cm thickness, the base layer is laston layer with 15 cm thickness and sub base layer is crushed stone layer class A with 17 cm thickness.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian dan uraian dalam pembahasan maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Tanah yang berasal dari Desa Tiga Jaya Kecamatan Sekincau Kabupaten
Lampung Barat, menurut sistem klasifikasi USCS termasuk tanah berbutir
halus dalam kelompok OL yaitu tanah lempung organik dengan plastisitas
rendah sampai sedang. Sedangkan menurut sistem klasifikasi AASHTO,
tanah termasuk golongan A-7-6 (10) yaitu tanah berlempung.
2. Nilai CBR rata-rata dengan penambahan air yang didapat dari pengujian
di laboratorium mekanika tanah FT Unila untuk jalan Sekincau-Suoh
adalah 4,1 % dari rentang 1,96% - 5,33%, berdasarkan Pavement Design
tanah termasuk tanah lempung dengan drainase jelek, nilai CBR yang
baik untuk perkerasan jalan adalah berkisar antara 5% - 10%.
3. Berdasarkan nilai CBR hasil penelitian dengan menggunakan metode Bina
Marga diperoleh nilai tebal perkerasan lentur jalan sebagai berikut lapisan
permukaan laston 10 cm, lapisan pondasi atas laston atas 15 cm, dan
100
B. SARAN
1. Sampel tanah yang di ambil dari lokasi saat akan dipindahkan sebaiknya
tertutup rapat agar kadar air dalam tanah dapat terjaga.
2. Dalam pengujian Atterberg harus dilakukan secara teliti sehingga tidak
terdapat kesalahan.
3. Berdasarkan hasil pengujian kepadatan dan CBR maka dapat dikatakan
tanah mempunyai daya dukung rendah sehingga susunan perkerasan yang
diperoleh cukup tebal, maka sebaiknya jalan dibangun dengan perkerasan
kaku (rigid pavement) tetapi apabila tanah tersebut tetap akan
dipergunakan untuk konstruksi sebagai sub grade tanah dengan
perkerasan lentur maka tanah harus diberi perlakuan yaitu stabilisasi
tanah.
4. Membatasi berat kendaraan yang akan melintas pada ruas jalur karena hal
ini merupakan salah satu faktor utama penyebab kerusakan pada jalan.
5. Analisis ini lebih lengkap lagi jika aspek lalu lintas dan lainya ditinjau
lebih rinci untuk dipadukan dengan aspek struktur lapis keras, sehingga
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jalan merupakan prasarana transportasi yang paling banyak digunakan oleh
masyarakat Indonesia untuk melakukan mobilitas keseharian, sehingga
volume kendaraan yang melewati suatu ruas jalan mempengaruhi kapasitas
dan kemampuan dukungnya.
Tanah merupakan komponen utama subgrade yang memiliki karakteristik,
macam, dan keadaan yang berbeda-beda, sehingga setiap jenis tanah memiliki
kekhasan perilaku. Sifat tanah dasar mempengaruhi ketahanan lapisan
diatasnya (Silvia Sukirman, 1999). Bentang jalan raya yang panjang
menunjukkan hamparan karakteristik tanah yang berbeda-beda.
Kekuatan dan keawetan kontruksi perkerasan jalan sangat ditentukan oleh
sifat-sifat daya dukung tanah dasar (Silvia Sukirman, 1999), semakin baik
daya dukung tanah dasar (sub grade) maka ketebalan perkerasan akan
semakin tipis, sehingga biaya yang dipergunakan pun akan makin sedikit. Ada
banyak cara untuk mengetahui daya dukung tanah dasar, salah satunya adalah
2
Suoh, merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Lampung
Barat yang memiliki potensi pertanian dan potensi panas bumi sebagai
sumber energi alternatif yang dapat dikembangkan menjadi energi listrik.
Untuk mencapai Kecamatan Suoh, ada 3 (tiga) jalur utama yang dapat
dilewati, yaitu jalur Kecamatan Wonosobo Tanggamus, jalur Kecamatan
Sekincau Lampung Barat dan jalur Kecamatan Batu Brak (sukabumi)
Lampung Barat. Tanah pada ketiga jalur tersebut masih berupa tanah merah
diperkirakan merupakan tanah jenis lempung yang memiliki kadar air tinggi.
Hal ini bisa dilihat dari kondisi jalan, pada musim hujan tanah menjadi sangat
basah, sedangkan pada musim kemarau tanah menjadi sangat kering.
Pembangunan jaringan jalan dari dan menuju Suoh dari Sekincau
dimaksudkan untuk memudahkan mobilitas barang dan jasa bagi kabupaten
lampung barat dan kabupaten sekitarnya dimana pada daerah Suoh juga akan
dibangun pusat energi geothermal, sehingga mobilitas pada jalur tersebut
akan semakin tinggi.
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang yang dikemukakan, dalam penelitian ini akan
diteliti seberapa besar pengaruh CBR tanah dasar terhadap tebal perkerasan
3
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui jenis tanah berdasarkan sifat fisik dan mekanik tanah.
2. Mengetahui hubungan sifat fisik tanah terhadap daya dukung tanah
3. Mengetahui nilai CBR ( California Bearing Ratio ).
4. Mengetahui nilai tebal perkerasan lentur jalan (flexible pavement)
berdasarkan nilai CBR hasil penelitian dengan menggunakan metode Bina
Marga.
D. Batasan masalah
1. Lokasi pengambilan sampel tanah pada ruas jalan Sekincau menuju Suoh
2. Tidak dilakukan pengujian kuat lapis perkerasan hasil penelitian
3. Data lalu lintas yang digunakan adalah berupa data asumsi apabila pusat
energi geothermal telah dibangun.
4. Data kelandaian jalan yang digunakan merupakan data asumsi berdasarkan
pembagian daerah fisiografis Kabupaten Lampung Barat secara umum
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang kondisi dan
daya dukung tanah sehingga dapat digunakan sebagai dasar acuan dalam
merencanakan konstruksi perkerasan jalan di ruas jalur Sekincau – Suoh
4
F. Lokasi Penelitian
1. Penelitian ini mengambil sampel tanah dari Kecamatan Sekincau Desa Tiga
Jaya, Dusun Gumbib, Dusun Fila Tengah dan Dusun Fila Ujung arah
Suoh Kabupaten Lampung Barat, yang masih merupakan jalan tanah
merah.
2. Pengujian sifat fisik dan mekanik dilakukan di Laboratorium Mekanika
Tanah Fakultas Teknik Universitas Lampung
3. Pengujian unsur-unsur mineral yang terkandung dalam tanah dilakukan
oleh teknisi di Laboratorium Analisis Instrumentasi, Fakultas MIPA