• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA BAGI SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 BRANTI RAYA KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011 - 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA BAGI SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 BRANTI RAYA KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011 - 2012"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA BAGI SISWA KELAS IV

SD NEGERI 2 BRANTI RAYA KECAMATAN NATAR KABUPATE N L AMPUNG SEL ATAN

TAHUN PELAJARAN 2011 - 2012

Oleh : Dwi Nurmayasari

Penelitian ini berangkat dari masalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar Matematika. Salah satu penyebab rendahnya aktivitas dan hasil belajar Matematika siswa antara lain guru belum menggunakan alat peraga secara optimal serta rendahnya daya tarik siswa terhadap bidang studi Matematika, bahkan Matematika itu pelajaran yang sulit dan membingungkan.

Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 2 Branti Raya Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan pada mata pelajaran Matematika. Dari permasalahan yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran, penulis memilih penggunaan alat peraga untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Matematika.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research), yaitu suatu penelitian tindakan yang dikemas dengan pendekatan supervisi. Penelitian ini dilaksanakan 2 siklus, tiap-tiap siklus melalui tahapan sebagai berikut ; (1) Tahap perencanaan, (2) Tahap pelaksanaan, (3) Tahap observasi, (4) Tahap refleksi.

Metode pengumpulan data penelitian tindakan kelas ini dengan menggunakan observasi mengenai aktivitas dan hasil belajar siswa selama mengikuti pembelajaran Matematika dan soal-soal evaluasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan alat peraga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa mata pelajaran Matematika kelas IV SD Negeri 2 Branti Raya Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Hal ini ditunjukkan berdasarkan peningkatan rata-rata aktivitas siswa pada siklus I (74,1%) menjadi (79,4%) pada siklus II. Nilai rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I (6,4) menjadi (7,0) pada siklus II.

(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam upaya meningkatkan mutu sumber daya manusia, mengejar ketertinggalan di segala

aspek kehidupan dan menyesuaikan dengan perubahan global serta perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi, bangsa Indonesia melalui DPR dan Presiden pada tanggal 11 Juni

2003 telah mensahkan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional yang baru, sebagai

pengganti Undang-undang Sisdiknas Nomor 2 Tahun 1989.

Undang-undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 yang terdiri dari 22 Bab dan 77 pasal

tersebut juga merupakan pengejawantahan dari salah satu tuntutan reformasi yang marak

sejak tahun 1998. Perubahan mendasar yang dicanangkan dalam Undang-undang Sisdiknas

yang baru tersebut antara lain adalah demokratisasi dan desentralisasi pendidikan, peran serta

masyarakat, tantangan globalisasi, kesetaraan dan keseimbangan, jalur pendidikan, dan

peserta didik.

Tiap-tiap Negara memiliki peraturan perundang-undangan sendiri. Semua tindakan yang

dilakukan di Negara itu didasarkan pada perundang-undangan tersebut. Negara Republik

Indonesia mempunyai berbagai peraturan perundang-undangan yang bertingkat, mulai dari

UUD 1945, UU, Peraturan Pemerintah, Ketetapan dan Surat Keputusan. Semuanya

(3)

Landasan hukum merupakan peraturan baku sebagai tempat berpijak atau titik tolak dalam

melaksakan kegiatan tertentu, dalam hal ini kegiatan pendidikan.

Sebagai penyelenggaraan pendidikan nasional yang utama, perlu pelaksanaannya berdasarkan

undang-undang. Hal ini sangat penting karena hakikatnya pendidikan nasional adalah

perwujudan dari kehendak UUD 1945 utamanya pasal 31 tentang Pendidikan dan

Kebudayaan, pasal 31 ; “ Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan “. Setiap

warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar pemerintah wajib membiayainya.

Matematika adalah pelajaran tentang kuantitas dan relasi melalui penggunaan bilangan dan

simbol. Matematika merupakan salah satu bidang studi yang wajib diberikan kepada anak di

Lembaga Sekolah, di samping bidang studi yang lain. Sebenarnya Matematika telah lama ada

walaupun semula bentuknya sederhana. Materi yang tercakup dalam Matematika meliputi:

Ilmu Hitung, Aljabar, Geometri, Trigonometri, Geometri Analitika, Kalkulus, Probabilitas

dan Statistika. Dengan berbagai rincian tersebut, maka tampak begitu pentingnya Matematika

sebagai pendukung berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).

Berdasarkan observasi awal di SD Negeri 2 Branti Raya diperoleh data bahwa hasil belajar

Matematika masih rendah yakni dibawah rata-rata nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Dari kenyataan tersebut muncul beberapa pertanyaan yang memerlukan penelitian tindakan

kelas. Pertanyaan yang dimaksud misalnya ; mengapa dari mata pelajaran Matematika

hasilnya selalu dibawah rata-rata dan kurang memuaskan ? atau apakah siswa kurang

menyukai mata pelajaran Matematika ? pernyataan lain ; apa yang membuat siswa kesulitan

dalam mempelajari mata pelajaran tersebut ? atau apakah metode-metode yang digunakan

(4)

Salah satu penyebab rendahnya nilai Matematika antara lain ; guru belum menggunakan alat

peraga secara optimal serta rendahnya daya tarik siswa terhadap bidang studi Matematika.

Anggapan yang terjadi pada kehidupan masyarakat juga hampir sama, bahkan Matematika itu

pelajaran yang sulit dan membingungkan, terutama dalam menyelesaikan soal-soal perkalian

atau soal-soal yang dalam penyelesaiannya membutuhkan perkalian.

Dari permasalahan yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran, penulis memberikan strategi

penggunaan alat peraga. Dengan alat peraga diharapkan siswa akan lebih tertarik dalam

mengikuti pelajaran sehingga siswa tersebut menjadi aktif bertanya, menjawab pertanyaan

dan mengemukakan pendapat dalam pembelajaran. Selain menumbuhkan keaktifan siswa,

dengan menggunakan alat peraga guru lebih mudah menyampaikan materi karena siswa

dapat melihat langsung hal-hal yang berkaitan dengan penjelasan dari guru.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengadakan penelitian yang berjudul : “

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN

PENGGUNAAN ALAT PERAGA BAGI SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 BRANTI

RAYA KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN AJARAN

2011-2012 “.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan diatas, maka masalah-masalah yang yang

diidentifikasi sebagai berikut :

1. Penguasaan konsep dasar matematika siswa masih rendah.

(5)

3. Kemampuan komunikasi matematika siswa siswa masih rendah.

4. Dalam pembelajaran matematika siswa cenderung pasif

5. Guru cenderung memilih metode pembelajaran konvensional dalam pembelajaran

matematika.

6. Guru belum menggunakan alat peraga secara optimal

7. Siswa kurang aktif dan hasil belajarnya rendah

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan sebagaimana tersebut diatas, maka rumusan

permasalahan yang diajukan adalah :

Apakah dengan menggunakan alat peraga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar

siswa kelas IV pada mata pelajaran Matematika ?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan peneliti yang diharapkan dari penelitian ini adalah

1. Untuk meningkatkan aktivitas belajar Matematika siswa kelas IV SD Negeri 2 Branti

Raya Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011-2012

2. Untuk meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas IV SD Negeri 2 Branti Raya

Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011-2012

E. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian tentang ini adalah ;

(6)

a. Dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas IV SD Negeri 2 Branti Raya

Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan

b. Dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 2 Branti Raya

Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan

2. Bagi guru :

a. Untuk memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya

b. Untuk menambah wawasan dalam proses pembelajaran melalui alat peraga

c. Untuk menambah keaktifan dan kreatifitas yang lebih baik dalam proses

pembelajaran

3. Bagi sekolah :

a. Sebagai literatur tambahan bahan informasi program peningkatan aktivitas

mengatasi masalah tentang masih rendahnya hasil belajar siswa

(7)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Belajar

Menurut James O. Wittaker belajar dapat didefinisikan sebagai proses dimana tingkah laku

ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman (Whittaker, 1970:15). Dan menurut

Howard L. Kingsley belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan

atau diubah melalui praktek dan latihan (Dalyono, 2006: 104). Dari beberapa pendapat para

ahli tentang pengertian belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan 2

unsur yaitu jiwa dan raga. Gerak raga yang ditunjukkan harus sejalan dengan proses jiwa

untuk mendapatkan perubahan sebagai hasil dari proses belajar. Sehingga dilihat dari

pengertian prestasi dan belajar tersebut maka dapat diambil kesimpulan prestasi belajar

adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan.

Bentuk perubahan dari hasil belajar meliputi tiga aspek, yaitu :

1. Aspek kognitif meliputi perubahan-perubahan dalam segi penguasaan pengetahuan dan

perkembangan keterampilan/kemampuan yang diperlukan untuk menggunakan

pengetahuan tersebut.

2. Aspek efektif meliputi perubahan-perubahan dalam segi sikap mental, perasaan dan

kesadaran.

3. Aspek psikomotor meliputi perubahan-perubahan dalam segi bentuk-bentuk tindakan

(8)

dapat dilihat dan diketahui dari nilai hasil ujian semester, yang kemudian dituangkan

dalam daftar nilai raport.

Nilai tersebut merupakan nilai yang dapat dijadikan acuan berhasil tidaknya siswa belajar

serta dijadikan acuan berhasil tidaknya proses belajar mengajar di kelas. Penilaian prestasi

siswa yang dicantumkan dalam rapor, bisa berbentuk angka juga berbentuk huruf. Prestasi

belajar tidak hanya sebagai indikator keberhasilan dalam bidang studi tertentu yang telah

dipelajarinya, akan tetapi juga keberhasilan sebagai indikator kualitas institusi pendidikan di

tempat dia belajar.

B. Aktivitas Belajar

Aktivitas belajar adalah seluruh aktivitas siswa dalam proses belajar, mulai dari kegiatan fisik

sampai kegiatan psikis. Kegiatan fisik berupa ketrampilan-ketrampilan dasar sedangkan

kegiatan psikis berupa ketrampilan terintegrasi. Ketrampilan dasar yaitu mengobservasi,

mengklasifikasi, memprediksi, mengukur, menyimpulkan dan mengkomunikasikan.

Sedangkan ketrampilan terintegrasi terdiri dari mengidentifikasi variabel, membuat tabulasi

data, menyajikan data dalam bentuk grafik, menggambarkan hubungan antar variabel,

mengumpulkan dan mengolah data, menganalisis penelitian, menyusun hipotesis,

mendefinisikan variabel secara operasional, merancang penelitian dan melaksanakan

eksperimen.

“ Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, tidak ada belajar jika tidak ada aktivitas. Itulah

mengapa aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting dalam interaksi belajar mengajar ”

(Sardiman, 2001:93). Dalam aktivitas belajar ada beberapa prinsip yang berorientasi pada

(9)

jiwa lama, aktivitas didominasi oleh guru sedangkan menurut pandangan ilmu jiwa modern,

aktivitas didominasi oleh siswa.

“ Kegiatan belajar/aktivitas belajar sebagai proses terdiri atas enam unsur yaitu tujuan belajar,

peserta didik yang termotivasi, tingkat kesulitan belajar, stimulus dari lingkungan, pesrta

didik yang memahami situasi, dan pola respons peserta didik ” (Sudjana, 2005:105). Banyak

macam-macam kegiatan (aktivitas belajar) yang dapat dilakukan anak- anak di kelas, tidak

hanya mendengarkan atau mencatat. Paul B. Diedrich (dalam Nasution, 2004:9).

C. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan indikator dari perubahan yang terjadi pada individu setelah

mengalami proses belajar mengajar, dimana untuk mengungkapkannya menggunakan suatu

alat penilaian yang disusun oleh guru, seperti tes evaluasi. Hal ini dimaksudkan untuk

mengetahui sejauh mana siswa tersebut memahami dan mengerti pelajaran yang diberikan.

Hasil belajar juga merupakan prestasi yang dicapai oleh siswa dalam bidang studi tertentu

untuk memperolehnya menggunakan standar sebagai pengukuran keberhasilan seseorang.

Kriteria hasil belajar pada siswa yang lazim digunakan adalah nilai rata-rata yang didapat

melalui proses belajar. Hasil belajar adalah pernyataan kemampuan siswa dalam menguasai

sebagian atau seluruh kompetensi tertentu. Kompetensi adalah kemampuan yang dimiliki

berupa pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan

bertindak dan berpikir setelah siswa menyelesaikan suatu aspek atau sub aspek mata

pelajaran tertentu.

Secara umum hasil belajar dapat diartikan sebagai suatu hasil pekerjaan yang telah dicapai

(10)

ukur yang disebut dengan tes. Menurut Sudjana (2000:3) hasil belajar adalah mencerminkan

tujuan pada tingkat tertentu yang berhasil dicapai oleh anak didik (siswa) yang dinyatakan

dengan angka atau huruf. Hasil belajar yang dimaksudkan tidak lain adalah nilai kemampuan

siswa setelah evaluasi diberikan sebagai perwujudan dari upaya yang telah dilakukan selama

proses belajar mengajar berlangsung.

D. Pembelajaran Matematika

Berbagai pendapat muncul tentang pengertian matematika, dipandang dari pengetahuan dan

pengalaman masing-masing yang berbeda. Ada yang mengatakan bahwa matematika itu

bahasa simbol; matematika adalah bahasa neumerik; matematika adalah bahasa yang dapat

menghilangkan sifat kabur, majemuk, dan emosional; matematika adalah metode berpikir

logis; matematika adalah sarana berpikir; matematika adalah logika pada masa dewasa;

matematika adalah ratunya ilmu dan sekaligus menjadi pelayannya; matematika adalah sains

mengenai kuantitas dan besaran; matematika adalah suatu sains yang bekerja menarik

kesimpulan-kesimpulan yang perlu; matematika adalah sains formal yang murni; matematika

adalah sains yang memanipulasi simbol; matematika adalah ilmu tentang bilangan dan ruang;

matematika adalah ilmu yang mempelajari hubungan pola, bentuk, struktur, matematika

adalah ilmu yang abstrak dan deduktif, matematika adalah aktivitas manusia.

Matematika adalah ilmu yang dikembangkan untuk matematika itu sendiri. Ilmu adalah untuk

ilmu, matematika itu adalah ilmu yang dikembangkan untuk kepentingan sendiri. Ada atau

tidak adanya kegunaan matematika, bukanlah urusannya. Menurut pendapatnya, matematika

itu adalah ilmu tentang struktur yang bersifat deduktif atau aksiomatik, akurat, abstrak, ketat,

(11)

Johnson dan Rising (1972) dalam bukunya mengatakan bahwa matematika adalah pola

berpikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang logik, matematika itu adalah bahasa yang

menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas, dan akurat, representasinya

dengan simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide daripada mengenai bunyi.

Reys, dkk (1984) dalam bukunya mengatakan bahwa matematika itu adalah telaah tentang

pola dan hubungan, suatu jalan atau pola berpikir, suatu seni, suatu bahasa, dan suatu alat.

Kemudian Kline (1973) dalam bukunya mengatakan pula, bahwa matematika itu bukanlah

pengetahuan menyendiri yang dapat sempurna karena dirinya sendiri, tetapi adanya

matematika itu terutama untuk membantu manusia dalam memahami dan mengatasi

permasalahan sosial, ekonomi dan alam.

Matematika tumbuh dan berkembang karena proses berpikir, oleh karena itu logika adalah

dasar untuk terbentuknya matematika. Untuk dapat mengetahui apa matematika itu

sebenarnya, seseorang harus mempelajari sendiri ilmu matematika itu, yaitu dengan

mempelajari, mengkaji, dan mengerjakannya. Termasuk pengkajian sejauh timbulnya

matematika dan perkembangannya.

E. Alat Peraga

Alat peraga adalah sebuah bentuk perantara yang dipakai orang sehingga gagasannya sampai

pada penerima (Darhim, 1992). Menurut Ruseffendi (1992), alat peraga yaitu alat untuk

menerangkan atau mewujudkan konsep-konsep Matematika. Dalam proses belajar mengajar

alat peraga dipergunakan dengan tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar lebih

efektif dan efisien. (Darhim, 1994). Alat peraga pemegang peranan penting sebab dengan

(12)

Alat peraga Matematika adalah salah satu atau seperangkat benda konkrit atau semikonkrit

yang dibuat, dihimpun atau disusun secara sengaja yang dipergunakan untuk membantu

menanamkan atau mengembangkan konsep, fakta dan prinsip dalam pembelajaran

Matematika, sehingga alat peraga Matematika digunakan untuk menerangkan atau

mewujudkan konsep Matematika (Kukuh, 2001).

Dari pendapat diatas secara umum dapat disimpulkan bahwa alat peraga Matematika adalah

alat bantu yang dibuat, dihimpun dan disusun untuk membantu menanamkan konsep

Matematika dengan harapan siswa bisa cepat mengerti dan memahami konsep yang

terkandung dalam alat peraga tersebut.

F. Langkah-langkah Penggunaan Alat Peraga

Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran Matematika dimaksudkan agar siswa tertarik,

senang dan mudah memahami serta menantang kesanggupan berpikir siswa yang akhirnya

siswa tidak takut dengan mata pelajaran Matematika. Prinsip-prinsip penggunaan alat peraga

menurut Nana Sudjana (2002), adalah :

1. Menentukan alat peraga dengan tepat dan sesuai dengan tujuan serta bahan pelajaran

yang diajarkan.

2. Menetapkan dan memperhitungkan subyek dengan tepat, perlu diperhitungkan apakah

alat peraga itu sesuai dengan tingkat kematangan dan kemampuan siswa.

3. Menyajikan alat peraga dengan tepat, tehnik dan metode penggunaan alat peraga dalam

pengajaran harus sesuai dengan tujuan, metode, waktu, dan sarana yang ada.

4. Memperlihatkan alat peraga pada waktu yang tepat.

(13)

G. Hipotesis

Hipotesis pada penelitian ini adalah setelah penggunaan alat peraga akan dapat meningkatkan

hasil belajar Matematika bagi siswa kelas IV SD Negeri 2 Branti Raya Kecamatan Natar

(14)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan terhadap pembelajaran matematika

bagi siswa kelas IV SD Negeri 2 Branti Raya Kecamatan Natar Kabupaten

Lampung Selatan ini menggunakan konsep model Kemmis dan McTaggart

dengan tahapan-tahapan yaitu ; (1) Tahap perencanaan, (2) Tahap pelaksanaan,

(3) Tahap observasi, (4) Tahap refleksi. Secara lebih rinci prosedur penelitian

tindakan kelas pada setiap siklus dapat dijabarkan pada gambar sebagai berikut :

Gambar 1. Siklus penelitian tindakan kelas ( Kemmis dan McTaggart dalam

Hopkins 1993 : 48 )

B. Setting Penelitian

ORIENTASI LAPANGAN

SIKLUS 1

PELAKSANAAN PERENCANAAN

OBSERVASI

REFLEKSI

SIKLUS 2

PERUBAHAN PERENCANAAN

PELAKSANAAN

OBSERVASI

(15)

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan oleh guru kelas

guna memperbaiki kinerja guru dalam profesinya serta meningkatkan aktivitas

dan hasil belajar siswa di SD Negeri 2 Branti Raya Kecamatan Natar Kabupaten

Lampung Selatan. Waktu pelaksanaannya pada bulan September s/d. Nopember

2011 atau pada semester ke-1 Tahun Pelajaran 2011-2012.

1. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 2 Branti Raya

Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011-2012

yang berjumlah 33 orang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 19 siswa

perempuan.

2. Faktor-faktor yang diteliti

Faktor yang diteliti dalam penelitian ini adalah :

a. Aktivitas siswa menggunakan alat peraga Matematika selama

pembelajaran berlangsung

b. Hasil belajar siswa dalam pelajaran Matematika yaitu nilai akhir yang

diperoleh dari tes akhir

C. Alat Pengumpul Data

Cara pengumpulan data penelitian tindakan kelas ini dengan menggunakan

berbagai alat, yaitu :

1. Lembar observasi, aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran

2. Lembar tes evaluasi soal-soal

(16)

Data yang diperoleh meliputi :

1. Tes, merupakan suatu metode penelitian psikologis untuk memperoleh

informasi tentang berbagai aspek dalam tingkah laku dan kehidupan batin

seseorang, dengan menggunakan pengukuran (measurement) yang

menghasilkan suatu deskripsi kuantitatif tentang aspek yang diteliti.

Contohnya antara lain ; tes kemampuan intelektual, tes hasil belajar, tes

minat, tes kepribadian, tes perkembangan vokasional.

2. Non Tes, merupakan prosedur pengumpulan data untuk memahami pribadi

siswa pada umumnya yang bersifat kualitatif. Dalam hubungannya dengan

memahami kesulitan belajar siswa. Contohnya antara lain ; observasi,

wawancara, angket, sosiometri.

E. Teknik Analisa Data

Setelah data terkumpul terlebih dahulu data dianalisa secara kualitatif

dengan menggunakan rumus :

% 100 x j n  

 = nilai siswa

n = skor perolehan

j = jumlah siswa

Kemudian dalam mengambil kesimpulan menggunakan metode induktif. Metode

(17)

peristiwa-persitiwa konkrit, kemudian dari fakta-fakta / peristiwa yang khusus dan konkrit

itu ditarik kesimpulan yang memiliki sifat umum.

F. Indikator Keberhasilan

Merupakan uraian tentang petunjuk-petunjuk yang diharapkan muncul sebagai

wujud keberhasilan dalam melakukan tindakan, antara lain adanya peningkatan

aktivitas dan hasil belajar siswa serta prestasi belajar dengan hasil yang diperoleh

mencapai KKM yang ditentukan yakni 5,8. Dengan ketercapaian 75% siswa yang

mencapai KKM dari 31 siswa kelas IV. Hal ini ditunjukkan berdasarkan

peningkatan rata-rata aktivitas siswa pada siklus I (74,1%) menjadi (79,4%) pada

siklus II. Nilai rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I

(6,4) menjadi (7,0) pada siklus II.

G. Langkah-langkah Penelitian

Prosedur penelitian yang diterapkan dalam hal ini antara lain :

1. Perencanaan Tindakan

a. Menetapkan jumlah siklus yaitu dua siklus yang dilaksanakan dua kali

pertemuan

b. Menetapkan kelas yang dijadikan obyek penelitian, yaitu kelas IV SD

Negeri 2 Branti Raya Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan

c. Menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan

dilakukan penelitian serta menyusun perangkat pembelajaran yang

(18)

- Merancang alat observasi siswa dan guru dalam kegiatan

pembelajaran.

- Rencana pembelajaran.

- Lembar Kerja Siswa (LKS)

- Memilih dan menentukan alat peraga yang sesuai.

2. Pelaksanaan Tindakan

Adapun pelaksanaan tindakan yang akan dilaksanakan sesuai dengan

rencana yang telah disusun dalam 2 siklus.

Siklus I

Siklus pertama dilaksanakan sesuai rencana, dengan kompetensi dasar 4.2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas jajargenjang dan segitiga. Pada siklus ini dilakukan dengan penggunaan alat peraga Matematika.

Kegiatan yang dilakukan guru meliputi :

a. Kegiatan awal : Memberi tes awal, penyampaian tujuan pembelajaran,

mengaitkan pembelajaran dalam pengetahuan siswa.

b. Kegiatan Inti : Mengelompokkan siswa dalam beberapa kelompok dan

memberi tugas kepada siswa menggunakan alat peraga serta

membimbing siswa untuk menggunakan alat peraga dan membuat

(19)

c. Kegiatan Akhir : Membimbing siswa membuat rangkuman dari hasil

diskusi materi pembelajaran.

Kegiatan yang dilakukan siswa :

a. Kegiatan Awal : Melakukan tanya jawab dengan guru mengenai

materi.

b. Kegiatan Inti : Siswa melakukan diskusi kelompok dengan

mengerjakan lembar kerja siswa menggunakan alat peraga setelah itu

mempresentasikan hasil diskusi kelompok masing-masing serta

mengumpulkan hasil diskusi.

c. Kegiatan Akhir : Membuat rangkuman materi yang telah didapat dari

praktek dan mengerjakan tes akhir.

3. Observasi

a. Observasi, mengamati jalannya kegiatan belajar mengajar berdasarkan

lembar observasi.

b. Peneliti mengamati kemampuan siswa menyelesaikan soal observasi.

4. Refleksi

Dari hasil observasi dan hasil pen-skoran siswa dilakukan refleksi dalam

(20)

Siklus II

Siklus kedua merupakan perbaikan dari siklus I. Pada siklus ini tetap

menggunakan alat peraga, dengan kompetensi dasar 4.2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas jajargenjang dan segitiga. Kegiatan ini dilakukan tidak jauh beda dari siklus I yaitu melakukan proses pembelajaran sesuai indikator yang telah ditentukan

tentang belajar Matematika menggunakan alat peraga.

Kegiatan yang dilakukan meliputi :

a. Kegiatan Awal : Memberi tes awal, penyampaian tujuan pembelajaran

Matematika, mengaitkan pembelajaran dalam pengetahuan siswa.

b. Kegiatan Inti : Mengelompokkan siswa dalam beberapa kelompok dan

memberi tugas kepada siswa dengan menggunakan alat peraga serta

membimbing siswa untuk menggunakan alat peraga dan membuat

kesimpulan akhir.

c. Kegiatan Akhir : Membimbing siswa membuat rangkuman dari hasil

(21)
(22)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA BAGI SISWA KELAS IV

SD NEGERI 2 BRANTI RAYA KECAMATAN NATAR KABUPATE N L AMPUNG SEL ATAN

TAHUN PELAJARAN 2011 - 2012

SKRIPSI

OLEH :

DWI NURMAYASARI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(23)

RIWAYAT HIDUP

DWI NURMAYASARI, dilahirkan pada tanggal 11 Maret 1985 di Batang

Harjo - Lampung Tengah. Putri kedua dari pasangan Ngaliman Aliburhan

(alm.) dengan Nurbaiti, A. Ma. Pd. ini menamatkan pendidikan di SD Negeri 2

Branti Raya pada tahun 1997, kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 1 Natar

Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan, lulus tahun 2000. Pada tahun 2003, penulis

menyelesaikan pendidikannya di SMA Negeri 1 Natar Lampung Selatan.

Penulis memulai karier sebagai guru pada tahun 2007 di SD Negeri 2 Branti Raya Kecamatan

Natar - Lampung Selatan sebagai guru kelas. Pada tahun 2008 penulis melanjutkan studi pada

program S1 PGSD Dalam Jabatan di Universitas Lampung. Penulis diterima menjadi

(24)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas versi Kemmis dan McTaggart ...

15

(25)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

ABSTRAK ... ii

PERSETUJUAN ... iii

PENGESAHAN ... iv

PERNYATAAN ... v

RIWAYAT HIDUP ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

PERSEMBAHAN ... ix

MOTTO ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Pengertian Belajar ... 7

B. Aktivitas Belajar ... 8

C. Hasil Belajar ... 9

D. Pembelajaran Matematika ... 10

E. Alat Peraga ... 12

F. Langkah-langkah Penggunaan Alat Peraga ... 13

G. Hipotesis ... 14

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 15

(26)

B. Setting Penelitian ... 16

C. Alat Pengumpul Data ... 16

D. Teknik Pengumpulan Data ... 17

E. Teknik Analisa Data ... 17

F. Indikator Keberhasilan ... 18

G. Langkah-langkah Penelitian ... 18

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 22

A. Hasil ... 22

1. Gambaran Umum SD Negeri 2 Branti Raya ... 22

2. Siklus I ... 22

a. Perencanaan Tindakan ... 22

b. Pelaksanaan Praktik ... 23

c. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... 25

d. Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I ... 27

e. Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 28

f. Refleksi Pembelajaran ... 31

g. Perbaikan Rancangan Pembelajaran untuk siklus II . 32 3. Siklus II ... 34

a. Perencanaan Tindakan ... 34

b. Pelaksanaan Praktik ... 35

c. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II .... 36

d. Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II ... 38

e. Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 39

f. Refleksi Pembelajaran ... 42

B. Pembahasan ... 43

1. Aktivitas Belajar Siswa ... 43

2. Kinerja Guru ... 44

3. Hasil Belajar Siswa ... 45

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 47

A. Kesimpulan ... 47

(27)
(28)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian ... 50

Lampiran 2. Surat Keterangan Riset ... 51

Lampiran 3. Surat Keterangan Kuliah ... 52

Lampiran 4. Silabus Pembelajaran ... 53

Lampiran 5. RPP Siklus I ... 54

Lampiran 6. Instrumen Tes Siklus I ... 56

Lampiran 7. Tabel Observasi Kinerja Guru Siklus I ... 57

Lampiran 8. Tabel Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... 59

Lampiran 9. Tabel Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 61

Lampiran 10. RPP Siklus II ... 62

Lampiran 11. Instrumen Tes Siklus II ... 64

Lampiran 12. Tabel Observasi Kinerja Guru Siklus II ... 65

Lampiran 13. Tabel Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... 67

Lampiran 14. Tabel Hasil Belajar Siswa pada Siklus II ... 69

Lampiran 15. Grafik Perkembangan Aktivitas Belajar Siswa ... 70

Lampiran 16. Grafik Perkembangan Kinerja Guru ... 71

Lampiran 17. Grafik Rata-rata Nilai Belajar Siswa ... 72

Lampiran 18. Foto Kegiatan Siklus I ... 73

(29)

DAFTAR PUSTAKA

Anas Sudiono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta, Rajawali Press, 1991.

Arikunto Suharsimi, Prof. Dr., Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta, Rineka Cipta, 2006.

Departemen Pendidikan Nasional (2007), Pendidikan Kewarganegaraan SD, Jakarta

Djamarah (1995). From http://media-grafika.com/pengertian-media-pembelajaran, 22 Agustus 2011, 12:53:39 PM

Kurikulum Berbasis Kompetensi (2004). From

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/04/pendidikan-kewarganegaraan-43/, 22

Agustus 2011 12:46:22 PM

Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survey, Jakarta, LP3ES, 1985.

Poerwadarminta, W.J.S., Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1998.

Sardiman, AM (2001). Interaksi dan Motivasi Belajar. From

http://suparlans.blogspot.com/2008/09/aktivitas-belajar.html, 21 Agustus 2011 12:30:47 PM

Slameto, Drs (1999). Psikologi Belajar. From http://tpers.net/2008/05/apa-itu-belajar/, 21 Agustus 2011 12:30:39 PM

Sudjana, Metode Statistika, Bandung, Tarsito, 1975.

Sudjana, N (2006). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. From

http://ekayasdika.wordpress.com/2011/03/22/hasil-belajar-fisika/, 21 Agustus 2011 12:30:55 PM

Thursan Hakim (2005). Belajar Secara Efektif. From

http://herrystw.wordpress.com/2011/05/23/pengertian-belajar-menurut-para-ahli/, 21 Agustus 2011 12:30:10 PM

(30)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... 25

Tabel 2. Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I ... 27

Tabel 3. Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 29

Tabel 4. Rata-rata Nilai Belajar Siswa Siklus I ... 30

Tabel 5. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 36

Tabel 6. Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II ... 38

Tabel 7. Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 40

Tabel 8. Rata-rata Nilai Belajar Siswa Siklus II ... 41

Tabel 9. Prosentase Perkembangan Aktivitas Belajar Siswa ... 43

Tabel 10. Rata-rata Perkembangan Kinerja Guru ... 44

(31)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

dan karunia-Nya sehingga penulisan skripsi yang berjudul PENINGKATAN AKTIVITAS

DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA BAGI SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 BRANTI RAYA KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011-2012 ini dapat terselesaikan.

Skripsi ini diajukan salah syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada

Program S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Dalam Jabatan FKIP Universitas Lampung

Tahun Akademik 2011-2012.

Penulis menyadari dalam skripsi ini masih terdapat kekurangan dan kekeliruan, hal ini

tentu saja disebabkan oleh keterbatasan kemampuan, waktu dan literatur yang tersedia. Oleh

karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi

perbaikan dimasa yang akan datang.

Ucapan terimakasih tidak lupa penulis sampaikan kepada :

1. Bapak Drs. Hi. Bujang Rahman, M. Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M. Pd., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung.

3. Bapak Darsono, M. Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

FKIP Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Sugiman, M. Pd., selaku pembimbing dalam penulisan skripsi.

5. Bapak Drs. Siswantoro, M. Pd., selaku pembahas dalam penulisan skripsi.

6. Ibu Sulistiyati, S. Pd., selaku Kepala SD Negeri 2 Branti Raya Kec. Natar Kab.

Lampung Selatan yang telah memberikan izin penelitian bagi penulis.

7. Seluruh dewan guru SD Negeri 2 Branti Raya Kec. Natar Kab. Lampung Selatan yang

telah membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian.

(32)

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kemajuan pendidikan

khususnya bagi perbaikan pelaksanaan pembelajaran Matematika di SD Negeri 2 Branti Raya

Kecamatan Natar - Lampung Selatan.

Bandar Lampung, Nopember 2011

Penulis,

(33)

MOTTO

“ Pendidikan adalah kemampuan untuk mendengarkan pada hampir semua hal tanpa kehilangan kesabaran Anda atau rasa percaya diri Anda.”

( Robert Frost )

“ Pendidikan bukanlah persiapan untuk menghadapi kehidupan,

(34)

PENGESAHAN

1. Tim Penguji

Penguji : Drs. SUGIMAN, M. Pd. ...

NIP. 19560906 198211 1 002

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. SISWANTORO, M. Pd. ... NIP. 19540929 198403 1 001

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Drs. Hi. BUJANG RAHMAN, M. Si. NIP. 19600315 198503 1 003

(35)

PERNYATAAN

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya susun sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Pendidikan dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung seluruhnya merupakan karya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi ini yang saya kutip dari hasil karya oranglain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai norma kaidah dan etika penulisan karya ilmiah.

Apabila dikemudian hari ditemukan atau sebagian skripsi ini bukan merupakan hasil karya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya sandang dan sanksi-sanksi lainnya sesuai perundang-undangan yang berlaku.

Bandar Lampung, Nopember 2011 Penulis,

(36)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada :

 Keluarga ( kedua orangtua dan saudaraku ) yang telah memberikan dukungan, motivasi

dan selalu mendambakan keberhasilanku.

(37)

PERSETUJUAN

Judul PTK : PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR

MATEMATIKA DENGAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA BAGI SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 BRANTI RAYA KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

TAHUN PELAJARAN 2011-2012

Nama Mahasiswa : DWI NURMAYASARI

N P M : 1013079022

Program Studi : S1 PGSD DALAM JABATAN

Fakultas : KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

MENYETUJUI

Pembimbing,

Drs. SUGIMAN, M. Pd. NIP. 19560906 198211 1 002

Pembahas,

Drs. SISWANTORO, M. Pd. NIP. 19540929 198403 1 001 Mengetahui

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan,

(38)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Pembelajaran matematika dengan menggunakan alat peraga dapat meningkatkan

aktivitas belajar siswa, hal ini dapat dibuktikan dengan meningkatnya prosentase

aktivitas belajar siswa dari 70,4% pada pra-siklus menjadi 74,1% pada siklus I

kemudian meningkat 79,4% pada siklus II.

2. Pembelajaran matematika dengan menggunakan alat peraga dapat meningkatkan hasil

belajar siswa, hal ini dapat dibuktikan dengan meningkatnya hasil belajar siswa dari 5,6

pada pra-siklus menjadi 6,4 pada I dan 7,0 pada siklus II.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dalam penelitian ini, maka penulis memberikan saran kepada :

1. Siswa

Penggunaan alat peraga merupakan salah satu cara efektif untuk melatih siswa untuk

lebih kreatif dan mampu bersosialisasi dengan temannya.

2. Guru

Rekan-rekan guru hendaknya dapat menggunakan alat peraga dalam pembelajaran

Matematika, karena penggunaan alat peraga merupakan salah satu metode alternatif

untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

(39)

Kepada lembaga/sekolah dasar hendaknya menambah fasilitas alat peraga yang lebih

Gambar

Gambar 1.  Siklus penelitian tindakan kelas ( Kemmis dan McTaggart dalam
Tabel Observasi Kinerja Guru Siklus I  ..................................

Referensi

Dokumen terkait

MOEWARDI DI SURAKARTA”, Laporan Tugas Akhir, Program Diploma III, Manajemen Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta,

[r]

Selulosa asetat sangat diperlukan dalam proses pembentukan nano serat dalam bentuk larutan pada proses electrospinning. 3 Selulosa asetat adalah bahan kristal

Pada Gambar 15, dapat dilihat bahwa RegCM4 tidak berkorelasi dengan observasi, karena memiliki nilai korelasi yang lebih kecil pada resolusi harian yaitu

Tujuan : Untuk mengetahui hubungan diabetes melitus dengan kejadian stroke iskemik. Penelitian dilaksanakan di Unit Rawat Inap di bagian penyakit Saraf

Judul KTI :ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S POST SECTIO CEASAREA ATAS INDIKASI KETUBAN PECAH DINI DI RUANG BOUGENVILE RSUD SUKOHARJO.. Nama Penulis :

Dalam kegiatan belajar mengajar terdapat dua hal yang ikut menentukan, yakni pengaturan proses belajar mengajar, dan pengajaran itu sendiri, dan keduanya mempunyai

Begitu pentingnya pembelajaran bahasa Arab, maka penelitian ini menggunakan judul Pembelajaran Bahasa Arab di Pondok Pesantren Ta’mirul Islam Surakarta yang mengajarkan bahasa