• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI FAST FOOD, KEBIASAAN OLAHRAGA, FAKTOR GENETIK DAN DURASI TIDUR DENGAN STATUS GIZI LEBIH PADA REMAJA (Studi di SMA Negeri 2 Kabupaten Bondowoso)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI FAST FOOD, KEBIASAAN OLAHRAGA, FAKTOR GENETIK DAN DURASI TIDUR DENGAN STATUS GIZI LEBIH PADA REMAJA (Studi di SMA Negeri 2 Kabupaten Bondowoso)"

Copied!
149
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 2.1 Rata – Rata Kecepatan Pertumbuhan Tinggi dan Berat Badan
Tabel 2.2 Nilai Energi dan Kadar Lemak beberapa Fast Food per Porsi
Gambar 2.1 Kerangka teori faktor-faktor yang berhubungan dengan obesitas pada remaja (Modifikasi Moore, 2002., Ananta, 2012., Misnadiarly, 2007., Waterlund, 2009., Khomsan, 2006., dan Depkes 2013 )
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan : Mengetahui hubungan pengetahuan gizi, kebiasaan konsumsi fast food dan aktivitas fisik dengan kejadian overweight pada siswa di SMP Al Islam 1

Temuan lain dalam penelitian ini membuktikan bahwa tidak adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan subjektif tentang dampak konsumsi fast food bagi kesehatan dan

Saya sedang melakukan penelitian tentang Hubungan Konsumsi Fast Food, Aktivitas Fisik Dan Faktor Lain Dengan Gizi Lebih Pada Remaja SMU Sudirman di Jakarta Timur.. Saya

Hubungan Kebiasaan Konsumsi Makanan Siap Saji Modern ( Fast Food ), Aktivitas Fisik dengan Kejadian Gizi Lebih pada Remaja SMA Islam PB.Soedirman di Jakarta

113 Hasil dari penelitian ini terdapat beberapa responden yang memiliki konsumsi fast food sering dengan status gizi kurang kurus, hal ini dapat disebabkan oleh beberapa gangguan

HUBUNGAN TINGKAT STRES, EMOTIONAL EATING DAN POLA KONSUMSI FAST FOOD DENGAN STATUS GIZI REMAJA TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Magister Program

Alat yang digunakan yaitu kuesioner FFQ Food Frequency Questionnaire untuk menilai frekuensi konsumsi fast food, kuesioner GPAQ Global Physical Activity Questionnaire untuk menilai

Hasil penelitian ini sejalan dengan Virani 2012, yang menyatakan adanya hubungan antara frekuensi konsumsi fast food dengan status gizi, bahwa mengonsumsi fast food dalam jumlah yang