1. 1 Latar Belakang Masalah
BASI
PENDAHULUAN
Seiring dengan terjadinya arus reformasi di Indonesia, memberikan harapan baru bagi dimulainya era keterbukaan , demokratisasi dan lain sebagainya. Namun di tengah euphona reformas1 tersebut bangsa Indonesia saat ini sedang dihadapkan pada ancaman yang paling serius dalam hal keutuhan Republik ini. Ancaman yang dimaksud adalah terjadinya potensi disintegrasi bangsa yang dapat dilihat dari maraknya pergolakan yang tak kunjung padam di daerah-daerah.
Wilayah yang selama kurun waktu kurang lebih 10 tahun bergolak, terjadi di Aceh yang merupakan gejala separatisme dan upaya untuk memerdekakan diri dan lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Keinginan untuk merdeka itu tidak lebih sebagai akibat dari tindak kekerasan militer yang kemudian meluas menjadi kekecewaan multi dimensional. Bangsa Indonesia benar-benar berada di ambang perpecahan, apalagi setelah fenomena separatisme juga muncul di daerah lain seperti Papua.
Pergolakan politik seperti yang terjadi di Aceh dan Papua dengan adanya tuntutan merdeka dari kedua daerah tersebut, harus dipandang sebagai produk serta dampak dari salah urus pemerintahan Orde Baru yang cenderung menempatkan daerah sebagai sub ordinasi kekuasaan sentralistis pemerintah pusat. Selain itu terakumulasinya kekecewaan rakyat daerah terhadap arah dan kecenderungan pembangunan yang memarginalkan peran dan kontribusi masyarakat lokal di satu pihak, dan mengabaikan rasa keadilan masyarakat lokal di lain pihak. Pemerintah Orde Baru terkesan hanya menginginkan kekayaan Aceh dan Papua tanpa menghendaki orang-orang Aceh dan Papua serta menjadikan Aceh dan Papua sebagai rrsapi perahan" pemerintah pusat. Hal ini merupakan faktor terpenting di balik kekecewaan rakyat di daerah, yang akhirnya memicu timbulnya berbagai gejolak politik di tingkat lokal tersebut.
1