• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peramalan Jumlah Wisatawan Mancanegara Yang Berkunjung Ke Kota Medan Tahun 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Peramalan Jumlah Wisatawan Mancanegara Yang Berkunjung Ke Kota Medan Tahun 2016"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

PERAMALAN JUMLAH WISATAWAN MANCANEGARA YANG BERKUNJUNG KE KOTA MEDAN

TAHUN 2016

TUGAS AKHIR

AHMAD YASIR NASUTION 122407084

PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015

(2)

PERAMALAN JUMLAH WISATAWAN MANCANEGARA YANG BERKUNJUNG KE KOTA MEDAN

TAHUN 2016

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya

AHMAD YASIR NASUTION 122407084

PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2015

(3)

PERSETUJUAN

Judul : PERAMALAN JUMLAH WISATAWAN

MANCANEGARA YANG DATANG KE KOTA MEDAN TAHUN 2016

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : AHMAD YASIR NASUTION

Nomor Induk Mahasiswa : 122407084

Program Studi : DIPLOMA (DIII) STATISTIKA

Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di

Medan, Juli 2015

Diketahui oleh:

Pembimbing, Ketua Program Studi D3 Statistika

FMIPA USU

Dr. Faigiziduhu Bu’ulölö, M.Si Prof. Dr. Saib Suwilo, M.Sc NIP. 19531218 198003 1 003 NIP. 1940109 198803 1 004

(4)

PERNYATAAN

PERAMALAN JUMLAH WISATAWAN MANCANEGARA YANG DATANG KE KOTA MEDAN

TAHUN 2016

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juli 2015

AHMAD YASIR NASUTION 122407084

(5)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala kasih

karunia dan penyertaanNya penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir

ini dengan judul Peramalan Jumlah Wisatawan Mancanegara yang Datang Ke

Kota Medan Tahun 2016.

Pada kesempatan ini, dalam penulis mendapatkan banyak bantuan dari

barbagai pihak. Terimakasih Penulis sampaikan kepada bapak Prof. Dr. Saib

Suwi;o, M.Sc selaku pembimbing dan bapak Dr. Faigiziduhu Bu’ulölö, M.Si

selaku Ketua Program Studi D3 Statistika FMIPA USU yang telah meluangkan

waktunya selama penyusunan tugas akhir ini. Terimakasih kepada Bapak Dr.

Suwarno Ariswoyo, M.Si selaku Sekertaris Program Studi D3 Statistika FMIPA

USU, Bapak Prof. Dr. Tulus, M.Si dan Ibu Dr. Mardiningsih, M.Si selaku Ketua

dan Sekertaris Departemen Matematika FMIPA USU, Bapak Dr. Sutarman, M.Sc

selaku Dekan FMIPA USU, seluruh Dosen Program Studi D3 Statistika FMIPA

USU, pegawai FMIPA USU. Akhirnya tidak terlupakan kepada orang tua saya

Bapak I. K. NST dan Ibu S. Lubis dan keluarga yang selalu memberikan

dukungan kepada saya baik itu berupa dukungan moril maupun dukungan materil,

teman-teman seperjuangan yang selalu memberikan motivasi baik berupa sharing

pendapat dan hal-hal lainnya dalam rangka pembuatan tugas akhir ini. Penulis

berharap Tuhan Yang Maha Esa membalasnya.

Medan, Juli 2015

Penulis,

AHMAD YASIR NASUTION

(6)

DAFTAR ISI

2.4.2.1 Single Eksponensial Smoothing 10

2.4.2.1 Double Eksponensial Smoothing 11

(7)

BAB 4 IMPLEMENTASI SISTIM 24

4.1 Pengertian Implementasi 24

4.2 Tujuan Implementasi Sistem 24

4.3 Pengertian Microsoft Excel 24

4.4 Struktur Microsoft Excel 25

4.5 Pengoperasian Microsoft Excel 25

4.6 Pemrosesan Data Dengan Excel 28

4.6.1 Prosedur Perhitungan Peramalan Rata-rata Bergerak Ganda 28 4.6.2 Prosedur Perhitungan Kesalahan dengan Microsoft Excel 30

4.7 Prosedur Pembuatan Grafik dengan Software Excel 31

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 34

5.1 Kesimpulan 34

5.2 Saran 34

Daftar Pustaka

Lampiran

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Jumlah Wisatawan Mancanegara yang Berkunjung Ke

Medan Tahun 2002 sampai 2013 14

Tabel 3.2 Ramalan Jumlah Wisatawan Mancanegara yang Berkunjung ke

Kota Medan 16

Tabel 3.3 Hasil Peramalan Jumlah Wisatawan Mancanegara yang Berkunjung

Ke Kota Medan 21

Tabel 3.4 Nilai Kesalahan 21

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Grafik Peramalan Wisatawan Mancanegara yang berkunjung ke

Kota Medan 17

Gambar 4.1 Tampilan saat membuka Excel pada windows 25

Gambar 4.2 Tampilan Buku Kerja (workbook) yang kosong excel 26

Gambar 4.3 Tampilan saat Menyimpan File 27

Gambar 4.4 Tampilan Pemrosesan Peramalan Data pada Excel 28

Gambar 4.5 Tampilan Perhitungan Nilai Kesalahan Peramalan 30

Gambar 4.6 Data untuk pembuatan chart 32

Gambar 4.7 Memilih Jenis Chart 32

Gambar 4.8 Chart yang Telah Dibuat 33

(10)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sektor pariwisata memegang peranan penting dalam perekonomian kota medan,

baik sebagai salah satu sumber penerimaan devisa maupun sebagai pencipta

lapangan kerja serta kesempatan berusaha. Pendapatan kota medan bukan hanya

dari pendapatan pajak, pertanian, dari kedatangan wisatawan juga akan

meningkatkan pendapatan kota medan yaitu dari meningkatnya devisa kota

Medan. Pada data wisatawan mancanegara yang datang ke kota Medan pada tahun

2011 melalui Bandar Udara Polonia sebanyak 192.650 jiwa (BPS,2012) dan

melalui Pelabuhan Laut Belawan pada tahun 2011 sebanyak 18.975 jiwa (BPS,

2012) di tahun berikutnya 2012 pada Bandar Udara Polonia kedatangan

wisatawan berjumlah 205.550 jiwa (BPS, 2013) pengunjung wisatawan

mancanegara tahun 2012 di Pelabuhan Laut Belawan berjumlah 22.132 (BPS,

2013) dapat kita lihat dari data bahwa pada setiap tahunnya mengalami

peningkatan pengunjung wisatawan mancanegara baik melalui Bandar Udara

Polonia dan melalui Pelabuhan Laut Belawan.

Begitu juga untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat pengembangan

pariwisata akan terus di lanjutkan dan ditingkatkan melalui perluasan dan

pemanfaatan sumber serta potensi pariwisata kota medan sehingga menjadi

kegiatan ekonomi yang dapat diharapkan untuk meningkatkan penerimaan devisa.

Dalam pengembangan pariwisata kota Medan, pandangan hidup dan kualitas

lingkungan harus tetap dijaga. Pengembangan pariwisata dilakukan sejalan

dengan program pengembangan dari berbagai macam industri pariwisata,

sehingga tidak hanya industri dalam skala kecil dan menengah saja tetapi juga

industri pariwisata dalam slaka kecil dan menengah saja juga industri pariwisata

dalam skala besar akan dapat memperoleh manfaat.

(11)

Kota Medan memiliki banyak situs pariwisata. Ada banyak

bangunan-bangunan tua di Medan yang masih menyisakan arsitektur khas Belanda.

Contohnya: Gedung Balai Kota lama (dekat Hotel Grand Aston), Kantor Pos

Medan, Menara Air / Air mancur Tirtanadi (yang merupakan icon kota Medan),

titi Gantung (tempat menjual buku-buku murah saat ini)-sebuah jembatan di atas

rel kreta api, dan juga Gedung London Sumatera. Selain itu, masih ada beberapa

bangunan bersejarah, antara lain Istana Maimun, Masjid Raya Medan, dan juga

rumah Tjong A Fie di kawasan Jl. Jend. Ahmad Yani (Kesawan). Daerah

Kesawan masih menyisakan bangunan-bangunan tua, seperti bangunan PT.

London Sumatera, Ruko-ruko ini, kini telah disulap menjadi sebuah pusat jajanan

makan yang ramai pada malam harinya. Saat ini pemerintah Kota merencanakan

Medan sebagai Kota Pusat Perbelanjaan dan Makanan. Diharapkan dengan

adanya program ini menambah arus kunjungan dan lama tinggal di kota ini.

Dalam rangka pengembangan pariwisata internasional wisatawan

mancanegara perlu dilakukan langkah-langkah untuk meningkatkan kegiatan arus

wisatawan mancanegara yang bisa ditempuh dengan cara meningkatkan kegiatan

pemasaran dan penyempurnaan berbagai fasilitas yang diperlukan oleh wisatawan

seperti sarana angkutan, perbankan, akomodasi, restoran, biro perjalanan,

informasi mengenai daerah wisata, dan lainnya.

Peningkatan kegiatan pemasaran memerlukan perencanaan yang baik,

berlandaskan informasi kuantitatif maupun kualitatif mengenai penampilan

pariwisata internasional di masa lalu. Tanpa mempelajari data yang lalu, sulit

untuk menyusun perencanaan yang terarah guna meningkatkan usaha promosi

pariwisata yang lebih baik.

Berdasarkan masalah di atas, maka penulis bermaksud mengambil judul :

“ Peramalan Jumlah Wisatawan Mancanegara yang Berkunjung ke kota Medan Tahun 2016”

(12)

1.2 Rumusan Masalah

Sesuai dengan judul di atas, maka yang menjadi ruang lingkup permasalah

adalah bagaimana kunjungan wisatawan mancanegara yang datang ke kota Medan

di tahun yang akan datang. Apakah kunjungan wisatawan mancanegara semakin

meningkat?

1.3 Batasan Masalah

Agar dalam penyelesaian masalah nanti tidak terlalu luas dan hasilnya dapat

mendekati pokok permasalahan tersebut, maka digunakan data kunjungan

wisatawan mancanegara yang datang ke kota Medan melalui Pelabuhan Bandara

Polonia Medan dan melalui Pelabuhan Laut Belawan dengan menggunakan

metode smoothing dengan cara rata-rata bergerak ganda.

1.4Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. mengetahui penggunaan metode rata-rata bergerak ganda ( Double Moving

Average ) untuk menghitung jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung

ke Kota Medan.

2. Meramalkan berapa besar jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke

Kota Medan.

1.5Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Memberi informasi tentang jumlah pengunjung wisatawan mancanegara yang

berkunjung ke kota Medan.

2. Dapat dipergunakan sebagai bahan masukan untuk penelitian-penelitian

selanjutnya yang berkenaan dengan jumlah wisatawan mancanegara yang

berkunjung ke kota Medan.

(13)

1.6 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian adalah suatau cara yang terdiri dari langkah-langkah atau

urutan kegiatan yang berfungsi sebagai pedoman umum yang digunakan untuk

melaksanakan penelitian sehingga apa yang menjadi tujuan dari penelitian itu

dapat terwujud. Untuk memudahkan penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini,

maka penulis memperoleh data melalui riset atau pengambilan data di kantor BPS

(Badan Pusat Statistik). Didalam riset data penulis juga menggunakan berapa

metode sebagai berikut:

1. Metode Pengumpulan Data

Data yang diambil adalah sekunder yaitu data yang dikutip oleh penulis dari

instansi yang terkait yaitu BPS (Badan Pusat Statistik).

2. Metode Analisa

Metode analisa data yang penulis gunakan adalah metode Smooting dengan

cara Rata-rata bergerak Ganda (Spyros Makridakis, 1983:74). Menentukan

ramalan dengan metode rata-rata bergerak ganda, antara lain sebagai berikut:

a. Menghitung moving average/ rata-rata bergerak pertama, di beri simbol �′,

dihitung dari data historis yang ada. Hasilnya diletakkan pada periode

terakhir moving average pertama.

b. Menghitung moving average/rata-rata bergerak kedua, diberi simbol �",

dihitung dari rata-rata bergerak kedua. Hasilnya diletakkan pada periode

terakhir moving average kedua.

c. Menentukan besarnya nilai

��= ��" + (��′-��")

e. Menentukan besarnya forecast

��+�= ��+ ��(m)

(1-3)

m adalah jangka waktu forecast kedepan.

(14)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Peramalan

Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa

yang akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi yang diperkirakan akan

datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan

akan terjadi pada masa yang akan datang. Ramalan tersebut dapat didasarkan atas

bermacam-macam cara, diantaranya adalah Metode Smoothing (Pemulusan),

Rata-rata Bergerak Linier. Metode peramalan merupakan cara untuk memperkirakan

secara kuantitatif apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan dasar

kata yang releven pada masa lalu. Dengan kata lain metode peramalan ini

digunakan dalam peramalan yang bersifat objektif.

Peramalan adalah suatu untuk memperkirakan keadaan di masa yang akan

datang melalui pengujian keadaan di masa lalu. Dalam kehidupan sosial segala

sesuatu itu serba tidak pasti, sukar diperkirakan secara tepat. Dalam hal ini perlu

diadakan peramalan. Peramalan yang dibuat selalu diupayakan agar dapat

meminimumkan pengaruh ketidak pastian ini terhadap sebuah permasalahan.

Dengan kata lain peramalan bertujuan mendapatkan peramalan yang bisa

meminimumkan kesalahan meramal (forecat error) yang biasanya diukur dengan

mean squer error, mean absolute error, dan sebagainya.

Kegunaan peramalan terlihat pada saat pengambilan keputusan. Keputusan

yang baik adalah keputusan yang didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan

yang akan terjadi pada waktu keputusan itu dilaksanakan.

a. Pengetahuan teknik tentang pengumpulan informasi (data) masa lalu, data

ataupun informasi tersebut bersifat kuantitatif

b. Teknik dan metode yang tetap dan sesuai dengan pola data yang telah

dikumpulkan

(15)

Gambaran perkembangan pada masa lalu yang akan datang diperoleh dari

hasil analisa data yang didapat dari penelitian yang telah dilakukan.

Perkembangan pada masa depan merupakan perkiraan apa yang akan terjadi,

sehingga dapat dikatakan bahwa peramalan selalu diperlukan di dalam penelitian.

Ketetapan penelitian merupakan hal yang penting, walaupun demikian perlu

diketahui bahwa sesuatu ramalan selalu ada unsur kesalahannya, sehingga yang

perlu diperhatikan adalah usaha untuk memperkecil kesalahan dari ramalan

tersebut.

2.2Jenis-Jenis Peramalan

Berdasarkan sifatnya, peramalan dibedakan atas dua macam yaitu:

a. Peramalan kualitatif

Peramalan kualitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada

masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung pada orang yang

menyusunnya. Hal ini penting karena hasil peramalan tersebut ditentukan

berdasarkan pemikiran yang instuisi, pendapatan dan pengetahuan serta

pengalaman penyusunnya.

b. Peramalan Kuantitatif

Peramalan kuantitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif

masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung pada metode yang

dipergunakan dalam peramalan tersebut.

Baik tidaknya metode yang digunakan tergantung dengan perbedaan atau

penyimpangan antara hasil ramalan dengan kenyataan yang terjadi. Semakin kecil

penyimpangan antara hasil ramalan dengan kenyataan yang akan terjadi maka

semakin baik pula metode yang digunakan.

Peramalan kuantitatif dapat diterapkan bila terdapat kondisi berikut:

a. Tersedia informasi (data) tentang masa lalu.

b. Informasi (data) tesebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data numerik.

c. Dapat diasumsikan bahwa beberapa aspek pola masa lalu akan terus

berlanjut pada masa yang akan datang.

(16)

2.3Metode Peramalan

2.3.1 Pengertian Metode Peramalan

Metode peramalan adalah suatu cara memperkirakan atau mengestimasi secara

kuantitatif maupun kualitatif apa yang akan terjadi pada masa depan, berdasarkan

data yang relevan pada masa lalu. Kegunaan metode peramalan adalah untuk

memperkirakan secara sistematis dan pragmatis atas dasar data yang relevan pada

masa lalu. Dengan demikian peramalan diharapkan dapat memberikan objektivitas

yang lebih besar.

Metode peramalan memberikan urutan dan pemecahan atas pendekatan

masalah dalam peramalan, sehingga bila digunakan pendekatan yang sama atas

permasalahan, maka akan didapat dasar pemikiran dan pemecahan yang

argumentasinya sama.

2.3.2 Jenis-Jenis Metode Peramalan

Peramalan kuantitatif dibedakan atas:

a. Metode peramalan yang didasarkan atas penggunaan analisa pola

hubungan antar variabel yang diperkirakan dengan variabel waktu

merupakan deret berkala (time series). Metode peramalan termasuk dalam

jenis ini adalah:

1. Metode pemulusan (smoothing).

2. Metode box Jenkins.

3. Metode proyek trend dengan regresi.

b. Metode peramalan yang didasarkan atas penggunaan analisa pola

hubungan antar variabel yang diperkirakan dengan variabel lain yang

mempengaruhinya, yang bukan waktunya disebut dengan metode korelasi

atau sebab akibat (metode kausal). Metode peramalan yang termasuk

dalam jenis ini adalah:

1. Metode Regresi dan Korelasi

2. Metode Ekonometri

3. Metode Input Output

(17)

2.4Metode Pemulusan (Smoothing)

Metode Pemulusan (Smoothing) adalah metode peramalan dengan mengadakan

penghalusan atau pemulusan terhadap data masa lalu yaitu dengan mengambil

rata-rata dari nilai pada beberapa periode untuk menaksir nilai pada suatu periode.

Smoothing dilakukan dengan dua cara yaitu Moving Average atau eksponensial

Smoothing.

2.4.1 Moving Average (Rata-rata bergerak)

Dengan moving averages (rata-rata bergerak) ini dilakukan peramalan dengan

mengambil sekelompok nilai pengamatan, mencari rata-ratanya, lalu

menggunakan rata-rata tersebut sebagai ramalan untuk periode berikutnya. Istilah

rata-rata bergerak digunakan, karena setiap kali data observasi baru tersedia, maka

angka rata-rata yang baru dihitung dan dipergunakan sebagai ramalan.

2.4.1.1Rata-rata Bergerak Tunggal (Single Moving Average)

Menentukan ramalan dengan metode single moving averages (Spyros Makridakis,

1983:71) cukup mudah dilakukan. Bila akan menerapkan 4 bulan rata-rata

bergerak maka ramalan pada bulan Mei dihitung sebesar rata-rata dari 4 bulan

sebelumnya, yaitu bulan Januari, Februari, Maret, April. Persamaan Matematis

dari teknik ini adalah:

��+1 = �1

+ �2+⋯+ ��

� (2-1)

Keterangan :

��+1 : Ramalan untuk periode ke t +1

�� : Nilai riil periode ke t

T : jangka waktu rata-rata bergerak.

(18)

Metode single moving average memiliki karakteristik khusus, yaitu:

a. Untuk menentukan ramalan pada periode yang akan datang memerlukan

data historis selam jangka waktu tertentu.

b. Semakin panjang waktu moving averages, efek pelicinan semakin terlihat

dalam ramalan atau menghasilkan moving average yang semakin halus.

Artinya pada moving averages yang jangka waktunya lebih panjang,

perbedaan ramalan terkecil dengan ramalan terbesar menjadi lebih kecil.

2.4.1.2Rata-rata Bergerak Ganda (Double moving averages)

Menentukan ramalan dengan metode double moving averages sedikit lebih sulit

dibandingkan dengan single moving averages. Ada beberapa langkah dalam

menentukan ramalan dengan metode double moving averages (Spyros

Makridakis, 1983:74) , antara lain sebagai berikut :

a. Menghitung moving average / rata-rata bergerak pertama, diberi simbol �′,

dihitung dari data historis yang ada. Hasilnya diletakkan pada periode

terakhir moving average pertama.

b. Menghitung moving average/rata-rata bergerak kedua, diberi simbol ",

dihitung dari rata-rata bergerak kedua. Hasilnya diletakkan pada periode

terakhir moving average kedua.

c. Menentukan besarnya nilai ∝ (konstanta)

∝� = ��′ + ( ��′ - ��" )

= 2�′ - �" (2-2)

d. Menentukan besarnya nilai � ( slope )

�� = �−21 ( ��′ - ��" ) (2-3)

e. Menentukan besarnya forecast

��+� = ∝� + ��(m) (2-4)

m adalah jangka waktu forecast kedepan

.

(19)

2.4.2 Eksponensial Smoothing

Metode eksponensial smoothing merupakan pengembangan dari metode moving

averages. Dalam metode ini peramalan dilakukan dengan mengulang perhitungan

secara terus menerus dengan menggunakan data terbaru. Setiap data diberi bobot,

data yang lebih baru diberi bobot yang lebih besar.

Dua metode dalam exponensial smoothing diantaranya single exponensial

smoothing dan double exponensial smoothing.

2.4.2.1Single eksponensial Smoothing

metode ini adalah pengembangan dari metode moving average (MA) (Spyros

Makridakis, 1983:80) menggunakan rumus sebagai berikut:

F+1 = �1

+�2+⋯+��

� (2-5)

Keterangan :

F+1 : Ramalan untuk periode ke t + 1.

X : NIlai riil periode ke t.

T : jangka waktu rata-rata bergerak.

Metode moving average memang mudah menghitungnya akan tetapi metode

ini memberikan bobot yang sama pada setiap data. Untuk mengatasi hal ini maka

digunakan metode single exponential smoothing. Pada metode single exponential

smoothing bobot yang diberikan pada data yang ada adalah sebesar α untuk data

yang terbaru, α(1-α) untuk data yang lama, �(1− �)2 untuk data yang lebih lama,

dan seterusnya. Besarnya α adalah antara 0 dan 1. Semakin mendekati 1 berarti

data terbaru lebih diperhatikan. Secara matematis besarnya Peramalan adalah:

F+1 = α X�+ ( 1 – α ) F� (2-6)

F+1 : Ramalan untuk periode ke t+1

(20)

X : Nilai riil periode ke t

F : Ramalan untuk periode ke t

Dari persamaan di atas besarnya peramalan periode yang akan datang

dijelaskan sebagai berikut:

F+1 = α X + (1-α) F (2-7)

F+1 = α X� + F�- α F� (2-8)

F+1 = F� + α (X� −F�) (2-9)

Secara sederhana :

F+1 = F + α (e) (2-10)

Dengan e adalah kesalahan ramalan (nilai sebenarnya dikurangi ramalan) untuk

periode t.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa peramalan pada periode yang akan

datang adalah ramalan sebelumnya ditambah α (alpha) dikalikan dengan

kesalahan ramalan periode sebelumnya. Dalam melakukan peramalan dengan

menggunakan metode single exponential smoothing (SES), besarnya α ditentukan

secara trial dan error sampai diketemukan α yang menghasilkan forecast error

terkecil. Metode ini lebih cocok digunakan untuk meramal data-data yang

fluktuatif secara random (tidak teratur).

(21)

2.4.2.2Double Exponential Smoothing

Pada metode ini proses penentuan ramalan dimulai dengan menentukan

besarnya alpha secara trial dan error (Spyros Makridakis, 1983:74). Sedangkan

tahap-tahap dalam menentukan ramalan adalah sebagai berikut:

a. Menentukan Smoothing pertama (′)

Dengan m adalah jumlah periode ke depan yang diramalkan.

2.5Menghitung Kesalahan Ramalan

Hasil proyeksi yang akurat adalah forecast yang bias meminimalkan kesalahan

meramal (forecast error) (Spyros Makridakis, 1983:66). Besarnya forecast

error dihitung dengan mengurangi data riil dengan besarnya ramalan.

Error (E) = �-� (2-16)

Keterangan:

�� = data riil periode ke-i

�� = ramalan periode ke-i

Dalam menghitung forecast error digunakan:

a. Percentage error (PE)

Percentage error merupakan Kesalahan dari suatu peramalan,

PE = ���−��

�� �×100 (2-17)

(22)

dengan:

�� = nilai data ke periode ke-t

�� = nilai ramalan periode ke-t

n = banyaknya data

b. Absolute Percentage Error (APE)

Absolute Percentage Error adalah kesalahan persentase absolute.

APE = ���−��

�� �x100 (2-17)

c. Mean Percentage Error

Mean Percentage Error adalah persentase rata-rata kesalahan absolute.

MPE = ∑�

� �−�� � � ��100

� (2-18)

MPE = ∑��=1��

� (2-19)

d. Mean Absolute Percentage Error (MAPE)

Mean Absolute Percentage Error merupakan nilai tengah kesalahan

persentase absolute dari suatu peramalan.

MAPE = ∑|���|�100

� (2-20)

MPE = ∑ ���

� �=1

� (2-21)

(23)

BAB 3

PENGOLAHAN DATA

3.1 Pengumpulan Data

Pengambilan data dilakukan di Kantor Badan Pusat Statistik Sumatera Utara, data

yang diambil adalah data jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke

kota Medan melalui pintu masuk Bandar Udara Polonia Medan dan pelabuhan

laut Belawan tahun 2002-2013.

Tabel 3.1 Data Jumlah Wisatawan Mancanegara yang Berkunjung ke kota Medan Tahun 2002 sampai 2013

(24)

2013 248.181 22.206 270.387

Sumber : Badan Pusat Statistik Sumatera Utara

3.2 Pengolahan Data

Untuk menganalisa data di atas, untuk memperoleh nilai m periode kedepan

sebagai perbandingan terhadap data tahun sebelumnya. Dalam hal ini digunakan

data jumlah wisatawan mancanegara yang diperoleh dari BPS Sumatera Utara.

Adapun data yang diambil adalah jumlah wisatawan mancanegara yang masuk

melalui pintu masuk bandara udara Polonia Medan dan pelabuhan laut Belawan

dari tahun 2002 sampai 2013 dengan M dan N adalah periode.

Pengolahan ini bertujuan untuk mendapatkan nilai peramalan 3 periode

kedepan dari periode terakhir data yang diperoleh, sehingga data tersebut dapat

ditabulasikan ke dalam tabel 4.2 berikut:

(25)

Tabel 3.2 Ramalan Jumlah Wisatawan Mancanegara yang Berkunjung ke Kota Medan

Kesalahan nilai a nilai b Peramalan

(26)

Gambar 3.1 Grafik Peramalan Wisatawan Mancanegara yang berkunjung ke Kota Medan

0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

periode

Nilai aktual (X)

rata bergerak ganda pertama (s´)

Rata Gerak Ganda (S")

Peramalan

(27)

1. Kolom 4 merupakan rata-rata 2 tahun terakhir dari data � pada kolom 3,

kemudian dimasukkan pada kolom 4 pada tahun terakhir, dihitung dengan

menggunakan rumus:

St′ = Xt +Xt−1+Xt−2+⋯+Xt−n +1

n

(3-1)

2. Kolom 5 adalah rata-rata 2 tahun terakhir dari kolom 4 (�), kemudian

dimasukkan pada kolom ke 5 pada tahun terakhir. Dihitung dengan

menggunakan rumus:

St" = Xt +Xt−1+Xt−2+⋯+Xt−n +1

n

(3-2)

3. Kolom 6 adalah selisih rata-rata bergerak yaitu rata-rata bergerak pertama

dikurangi rata-rata bergerak kedua. Dihitung dengan rumus:

St′-St"

(3-3)

4. Kolom 7 adalah a (konstanta) untuk persamaan peramalan yang akan

dibuat. Dapat dihitung dengan rumus:

at = St′ + (St′-St") = 2St′ −St"

(3-4)

Tiap pergantian tahun peramalan, nilai a selalu berubah.

5. Kolom 8 adalah b (slope) untuk persamaan peramalan. Dapat dihitung

dengan rumus:

bt =

2�St′−St"�

v−1

(3-5)

v = jangka waktu moving average

6. Kolom 9 adalah ramalan yang dihitung dengan rumus:

Ft+m = at+bt(m)

(3-6)

m = jangka waktu peramalan kedepan

(28)

3.2.1 Proses Peramalan

a. Ramalan untuk periode 12

untuk rata-rata bergerak pertama:

S11′ =

Untuk rata-rata bergerak kedua:

S11" =

untuk rata-rata bergerak pertama:

(29)

Untuk rata-rata bergerak kedua:

Untuk mengetahui peramalan periode 13, 14 dan 15 digunakan persamaan

sebagai berikut:

c. Ramalan untuk periode 14

f12+2 = a12 + b12 (2)

= 263.887 + 29.744 (2)

f14 = 323.375

(30)

d. Ramalan untuk periode 15

f12+3 = a12 + b12 (3)

= 263.887 + 29.744 (3)

f15 = 353.119

Setelah angka-angka peramalan m periode kedepan diperoleh sebanyak 3 (tiga)

tahun kedepan, maka selanjutnya nilai peramalan yang diperoleh akan

ditabulasikan dalam tabel khusus yaitu:

Tabel 3.3

Hasil Peramalan Jumlah Wisatawan Mancanegara yangberkunjung ke Kota Medan

No. Tahun Nilai

Peramalan

1. 2014 293.631

2. 2015 323.375

3. 2016 353.119

Dari nilai-nilai peramalan pada tabel 4.3 di atas dapat dijelaskan bahwa pada tahun

2014, 2015 dan 2016 akan terjadi peningkatan jumlah wisatawan mancanegara

yang berkunjung ke Kota Medan. Nilai peramalan tersebut dapat dikatakan

meningkat secara linier, disebabkan hasil peramalan tersebut tergantung nilai �dan

�� terakhir.

(31)

3.2.2 Nilai Kesalahan dari Peramalan

Untuk mengetahui nilai kesalahan dari peramalan dapat dilihat dalam tabel 4.4

berikut:

Tabel 3.4 Nilai Kesalahan

tahun periode

Keterangan dari tabel 4.4 di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Nilai Kesalahan: ei = Xi - Fi

Sebagai contoh perhitungan diambil dari periode 12 yang telah dihitung pada tabel

diatas:

(32)

a. Kesalahan

c. Kesalahan persentase absolut

APE = �X12−F12

Berdasarkan hasil penjumlahan nilai PE (Percentage Erorr) dan APE (Absolute

Pencentage Erorr) maka diperoleh nilai sebagai berikut:

a. Mean Percentage Erorr

MPE = ∑�

b. Mean Absolute Percentage Erorr

(33)

BAB 4

IMPLEMENTASI SISTEM

4.1 Pengertian Implementasi Sistem

Implementasi sistem adalah langkah-langkah atau prosedur-prosedur yang

dilakukan dalam menyelesaikan desain sistem yang telah disetujui, untuk

menginstal, menguji dan memulai sistem baru yang diperbaiki.

4.2 Tujuan Implementasi sistem

Adapun tujuan dari implementasi sistem ini adalah sebagai berikut:

1. Menyelesaikan desain sistem yang telah disetujui sebelumnya.

2. Memastikan bahwa pemakai (user) dapat mengoperasikan sistem baru.

3. Menguji apakah sistem baru tersebut sesuai dengan pemakaian.

4. Memastikan bahwa konversi ke sistem baru berjalan yaitu dengan membuat

rencana, mengontrol dan melakukan instalasi baru secara benar.

4.3 Pengertian Microsoft Excel

Microsoft excel adalah generasi porpose electronik spreadsheet yang dapat

digunakan untuk mengorganisir, menghitung, menyediakan maupun menganalisa

data serta mempresentasikan ke dalam grafik atau diagram. Microsoft exel dapat

membantu penyelesaian tugas-tugas dari penyiapan invoice sederhana atau budget,

pembuatan grafik 3 dimensi sampai mengatur buku besar akuntansi untuk sebuah

perusahaan tingkat menengah.

4.4 Struktur Microsoft Excel

Tampilan Microsoft Ecel berupa bentuk standart dari menu bar, toolbar, formula

bar, status badan sebuah buku kerja (workbook) baru. Workbook membuat

minimum (1) atau maksimum (225) worksheet (kertas kerja) jumlah worksheet

dalam keadaan default ada (3) dan worksheet yang aktif bernama “sheet 1” alamat

kiri atas dan alamat sel kanan bawah. Sedangkan “pointer” adalah penunjuk sel

yang aktif.

4.5 Pengoperasian Microsoft Excel

Cara mengaktifkan Microsoft excel sama dengan pengaktifan program-program

aplikasi lainnya yang ada dalam Microsoft Office yaitu:

(34)

1. Klik tombol “start” yang ada pada taskbar

2. Bawa pointer mouse ke program folder, kemudian

3. klik ikon Microsoft Office kemudian pilih Microsoft Excel untuk memulai

program.

Gambar 4.1 Tampilan buku kerja (workbook) yang kosong excel

Setelah Microsoft Excel aktif maka akan ditampilkan lembar kerja baru

yang tersusun atas sel-sel yang terbentuk dalam baris dan kolom. Sebuah lembar

kerja (worksheet) dapat memuat 65536 baris dan 256 kolom (kolom A-IV),

sedangkan satu sel dapat memuat 32000 karakter.

Sel aktif memiliki border gelap disekelilingnya dan alamat sel aktif

ditampilkan pada kotak di atas tepi kiri lembar kerja. Sewaktu mengetik teks atau

rumus, karakter akan terlihat pada formula bar. Tanda + (plus) yang terlihat pada

lembar kerja menandakan keberadaan mouse.

Untuk mengetik rumus maka dimulai dengan tanda “=” (sama dengan

menjumlahkan). Misalnya, “sum (range)” digunakan untuk menjumlahkan range

tertentu nilai yang dihasilkan apabila rangkaian nilai dalam rumus tertentu.

4. memasukkan data ke lembar kerja dengan langkah sebagai berikut :

a. Tempatkan penunjuk sel pada sel tempat yang diinginkan.

b. ketik data yang akan dimasukkan.

(35)

c. untuk mengakhiri tekan enter atau tanda panah pada keyboard, untuk

berpindah sel yaitu dengan menggerakkan mouse ke sel yang diinginkan.

5. menyimpan data

Setelah lembar kerja diisi dalam Microsoft Excel disimpan dengan nama file

“Peramalan Wisatawan”. Adapun langkah-langkah dalam menyimpan lembar kerja

adalah sebagai berikut:

a. Ketik file

b. Save as data

c. Klik OK atau enter

Eksistensi penyimpan data akan tersimpan secara otomatis sehingga nama file

data akan bertambah menjadi Microsoft Excel-peramalan wisatawan.

Gambar 4.2 Tampilan saat Menyimpan File

6. pemrosesan data

(36)

4.6 Pemrosesan Data Dengan Excel

4.6.1 Prosedur Perhitungan Peramalan Rata-rata Bergerak Ganda

Gambar 4.3 Tampilan Pemrosesan Peramalan Data pada Excel

1. Langkah perhitungan kolom E

a. Klik sel E7.

b. Ketiklah rumus “=(D6+D7)/2”.

c. Klik enter.

d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (sel E8 sampai E17) arahkan

pointer ke ujung bawah sel E7 hingga berubah menjadi lambing (+).

Draglah mouse ke bawah sampai sel E17, kemudian lepaskan tombol

mouse.

2. Langkah Perhitungan kolom F

a. Klik sel F8.

b. Ketiklah rumus “=(E8+E9)/2”.

c. Klik enter.

d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (sel F9 sampai F17) arahkan

pointer ke ujung bawah sel F8 hingga berubah menjadi lambing (+).

Draglah mouse ke bawah sampai sel F17, kemudian lepaskan tombol

mouse.

(37)

3. Langkah Perhitungan kolom G

a. Klik sel G8.

b. Ketiklah rumus “=E8-F8”.

c. Klik enter

d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (sel G9 sampai G17) arahkan

pointer ke ujung bawah sel G8 hingga berubah menjadi lambing (+).

Draglah mouse ke bawah sampai sel G17, kemudian lepaskan tombol

mouse.

4. Langkah Perhitungan kolom H

a. Klik sel H8.

b. Ketiklah rumus “=(2*E8)-F8”.

c. Klik enter

d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (sel H9 sampai H17) arahkan

pointer ke ujung bawah sel H8 hingga berubah menjadi lambing (+).

Draglah mouse ke bawah sampai sel H17, kemudian lepaskan tombol

mouse.

5. Langkah Perhitungan kolom I

a. Klik sel I8.

b. Ketiklah rumus “=((2/(2-1))*(E8-F8))”.

c. Klik enter

d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (sel I9 sampai I17) arahkan

pointer ke ujung bawah sel I8 hingga berubah menjadi lambing (+).

Draglah mouse ke bawah sampai sel I17, kemudian lepaskan tombol

mouse.

6. Langkah Perhitungan kolom J

a. Klik J9.

b. Ketiklah rumus “=H8+(I8*1)”.

c. Klik enter.

d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (sel J9 sampai J17) arahkan

pointer ke ujung bawah sel J8 hingga berubah menjadi lambing (+).

Draglah mouse ke bawah sampai sel J17, kemudian lepaskan tombol

mouse.

(38)

e. Untuk mengetahui nilai sel J19 adalah dengan cara :

1. Klik sel J19.

2. Ketiklah rumus “=H17+(I17*2)”.

3. Klik enter.

f. Untuk mengetahui nilai sel J20 adalah dengan cara :

4. Klik sel J20.

5. Ketiklah rumus “=H17+(I17*3)”.

6. Klik enter.

4.6.2 Prosedur Perhitungan Kesalahan dengan Microsoft Excel.

Gambar 4.4 Tampilan Perhitungan Nilai Kesalahan Peramalan

1. Langkah perhitungan pada kolom E telah dijelaskan pada prosedur

perhitungan peramalan diatas.

2. Langkah Perhitungan kolom F

a. Klik sel F9.

b. Ketiklah rumus “=D9-E9”.

c. Klik enter.

d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (sel F10 sampai F17) arahkan

pointer ke ujung bawah sel F9 hingga berubah menjadi lambing (+).

(39)

Draglah mouse ke bawah sampai sel F17, kemudian lepaskan tombol

mouse.

3. Langkah Perhitungan kolom G

a. Klik sel G9.

b. Ketiklah rumus “=(((D9-E9)/D9)*100)”.

c. Klik enter.

d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (sel G10 sampai G17) arahkan

pointer ke ujung bawah sel G9 hingga berubah menjadi lambing (+).

Draglah mouse ke bawah sampai sel G17, kemudian lepaskan tombol

mouse.

4. Langkah Perhitungan kolom H

a. Klik sel H9.

b. Ketiklah rumus “=IF(G9<=0,G9*(-1),G9*1)”.

c. Klik enter.

d. Untuk mengetahui nilai sel berikutnya (sel H10 sampai H17) arahkan

pointer ke ujung bawah sel H9 hingga berubah menjadi lambing (+).

Draglah mouse ke bawah sampai sel H17, kemudian lepaskan tombol

mouse.

4.7 Prosedur Pembuatan Grafik dengan Software Excel

Langkah-langkah membuat grafik :

1. Buat dan seleksi data yang akan dijadikan sumber pembuatan grafik

(40)

Gambar 4.5 Data untuk Pembuatan Grafik

2. Pada ribbon insert, klik tombol line, sehingga akan muncul beberapa jenis grafik.

Pilih salah satu grafik yang di inginkan. Secara otomatis, chart sudah terbentuk

seperti gambar berikut:

Gambar 4.6 Grafik Peramalan jumlah Wisatawan Mancanegara

Grafik yang terbentuk berhubungan langsung dengan data pada worksheet, artinya

jika terjadi perubahan pada data, secara otomatis grafik akan berubah sesuai dengan

perubahan data tersebut.

Setelah selesai bekerja dengan excel dan ingin keluar dari excel klik tombol

(X) yang berada di pojok kanan atas Excel atau bias juga dengan menekan tombol

Quick Access Button>Close.

(41)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan di atas dapat diperoleh kesimpulan sebagai

berikut:

Dari hasil peramalan jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjng ke Kota

Medan tahun 2016 sebesar 353.119, dapat terlihat bahwa terjadi peningkatan

pengunjung wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Kota Medan pada setiap

tahunnya hingga tahun 2016.

5.2 Saran

Melihat potensi pariwisata di Kota Medan yang sangat besar dan jumlah wisatawan

mancanegara yang tiap tahun semakin meningkat, maka Pemerintah Kota Medan

setidaknya memberikan perhatian yang khusus pada mutu pelayanan terhadap

wisatawan mancanegara dan pelestarian alam sebagai objek pariwisata. Untuk itu

pula diperlukan data statistik yang lebih lengkap, akurat dan lebih bermutu agar

dapat mengikuti dan mengetahui perkembangan jumlah wisatawan mancanegara

tersebut, menambah devisa bagi Kota Medan dan mampu mengembangkan menjadi

objek wisata internasional yang berkualitas.

(42)

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofian. 1984. Teknik dan Metode Peramalan. Jakarta : Fakultas Ekonomi UI

[BPS] Badan Pusat Statistika. 2003. Medan dalam Angka 2003-2014. BPS Sumatera Utara, Medan

Makridakis, S. 1993.Metode dan Aplikasi Peramalan. Edisi Ke-1 Jakarta :

Erlangga.

Sudjana. 1992. Metode Statistika. Bandung. Edisi ke-6. PT. Tarsito

Tosin, Rijanto. 1999. Microsoft Excel 2000, Kilat 24 Jurus, edisi ke – 1. Jakarta:

Dinastindo.

Gambar

Tabel 3.1 Data Jumlah Wisatawan Mancanegara yang Berkunjung ke kota
Tabel 3.2 Ramalan Jumlah Wisatawan Mancanegara yang Berkunjung ke Kota Medan
Gambar 3.1 Grafik Peramalan Wisatawan Mancanegara yang berkunjung ke Kota Medan
Tabel 3.3
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tingkat keefektifan model peningkatan kompetensi profesional guru Biologi berbasis uji kompetensi awal pada uji skala terbatas, ditunjukkan oleh hasil perbandingan tingkat

[r]

[r]

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dalam penentuan nilai estimasi kedalaman dengan menggunakan Model Mogi pada Gunungapi Sinabung, maka dapat ditarik

[r]

Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah menentukan parameter-parameter Model Mogi untuk Gunungapi Guntur berupa jarak radial antara titik pantau terhadap sumber

Bagan

Gagasan pela-gandong dan “katong samua basudara” sebagai kekuatan budaya masyarakat Maluku dapat dijadikan sebagai etika yang fundamental oleh seluruh pengguna media sosial