• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KERAJINAN KRIYA KUN ART DARI LIMBAH DITINJAU DARI BAHAN, BENTUK DAN PROSES PEMBUATAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KERAJINAN KRIYA KUN ART DARI LIMBAH DITINJAU DARI BAHAN, BENTUK DAN PROSES PEMBUATAN."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KERAJINAN KRIYA KUN ART DARI LIMBAH

DITINJAU DARI BAHAN, BENTUK DAN PROSES

PEMBUATAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

STEPHANIA LYDIA WAHYUNI Br.SIAHAAN

NIM 2123151034

JURUSAN SENI RUPA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

▸ Baca selengkapnya: contoh gambar kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun ruang

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i

ABSTRAK

STEPHANIA LYDIA WAHYUNI Br. SIAHAAN, NIM. 2123151034. “ANALISIS

KERAJINAN KRIYA KUN ART DARI LIMBAH DITINJAU DARI BAHAN, BENTUK DAN PROSES PEMBUATAN”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Seni Rupa S1, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan, 2016.

Penelitian ini bertujuan menganalisis kerajinan kriya Kun Art dari limbah oleh

pengrajin Kun Art dijalan Danau Singkarak No. 22 B Kecamatan Medan Barat,

Sumatera Utara. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bahan limbah yang digunakan, bentuk kerajinan yang diciptakan, kriteria mozaik yang diterapkan pada bentuk kerajinannya dan proses pembuatan bentuk kerajinannya.

Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah observasi, dokumentasi dan wawancara. Jumlah populasi penelitian 300 buah karya yang ada di pengrajin Kun Art. Teknik pengambilan sampel penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu di ambil 10 buah karya yang sesuai dengan tujuan penelitian. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif kualitatif dan diwujudkan melalui tabel.

Hasil penelitian menjelaskan bahwa limbah yang tidak terpakai dapat menjadi karya seni dan dapat dijadikan benda pakai yang bernilai ekonomis dengan proses pembuatan yang sederhana. Limbah yang tidak terpakai dapat dikreatifitaskan menjadi sebuah karya dengan teknik mozaik yaitu menggunakan potongan elemen - elemen limbah dengan ukuran variatif yang ditempelkan pada permukaan bidangnya.

Hasil penelitian juga menunjukan bahwa kerajinan kriya Kun Art belum sepenuhnya menerapkan prinsip atau kriteria mozaik yang baik. Bentuk yang dihasilkan bisa berrmacam - macam tergantung fungsinya seperti bentuk cermin, vas bunga, meja, bingkai, calengan dan kotak parsel.

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan karunia yang telah diberikanNya bagi penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini tepat waktu. Skripsi ini merupakan karya ilmiah yang harus diselesaikan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.

Dalam penulisan Skripsi ini penulis banyak mengalami kesulitan dan permasalahan, namum berkat kesabaran dan dukungan serta dorongan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi ini. Maka pada kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan dan ketulusan hati mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni

6. Drs. Mesra, M.Sn, Ketua Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Medan.

7. Drs. Gamal Kartono, M.Si, Sekertaris Jurusan Seni Rupa Fakultas

Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

8. Drs. Sumarsono, M.Sn, Dosen Pembimbing Skripsi.

9. Drs. R. Triyanto, M.Sn, Dosen Pembimbing Akademik sekaligus

sebagai Dosen Penguji.

10.Drs. Brisman Silaban, M.Si, Dosen Penguji

(8)

iii

12.Bapak Aradi sebagai Narasumber tentang kerajinan Kun Art ini.

13.Kedua Orang tua terkasih yaitu bapak Jawaris Siahaan dan Ibu Johanna

A. Sinaga serta kakak penulis Deasy Handayani Br. Siahaan dan adik penulis Grace Santa Br. Siahaan dan Grace Sani Br. Siahaan juga opung Doli penulis Bismark Sinaga, tante penulis Sri Rahayu Sinaga terima kasih banyak atas segala dukungan motivasi, materi dan doa yang diberikan kepada penulis.

14.Keluarga Kakak Netty Sombolon dan Abang Roy Panggabean.

15.Kakak Desi Sihombing dan Yeri Halawa terima kasih atas doa,

dukungan dan motivasi yang diberikan kepada penulis.

16.Sahabat - sahabat penulis Lilis Suryani Banurea, Misery Cordias

Simbolon S.Pd, teman - teman Komsel dan seluruh anak Seni Rupa Unimed juga Andika S.Pd yang telah memberikan dorongan moril dan motivasi dalam penulisan Sripsi ini.

Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk kesempurnaan isi Skripsi ini penulis mengharapkan kritik dan masukan dari pembaca demi tercapainya kualitas Skripsi yang lebih baik.

Akhir kata semoga Skripsi ini dapat berguna untuk kemajuan dunia seni pada umumnya dan seni rupa khususnya.

Medan, September 2016 Penulis

(9)

iv A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Perumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEPTUAL A. Kerangka Teoritis ... 8

1. Pengertian Analisis ... 8

2. Pengertian Kerajinan ... 9

3. Pengertian Kriya ... 10

4. Pengertian Seni ... 11

5. Sejarah Singkat Kun Art ... 12

(10)

v

7. Proses Penciptaan ... 16

8. Pengertian Mozaik ... 17

a. Teknik membuat Kerajinan Mozaik ... 18

b. Proses Pembuatan Karya Mozaik ... 19

c. Kriteria Karya Mozaik ... 20

9. Pengertian Bahan ... 20

Pengetahuan Bahan Produk Kerajinan Mozaik ... 21

10. Pengertian Bentuk ... 22

11. Unsur – Unsur Bentuk ... 24

B. Kerangka Konseptual ... 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 37

1. Lokasi Penelitian ... 37

2. Waktu Penelitian ... 37

B. Metode Penelitian ... 38

1. Populasi ... 39

2. Sampel ... 39

C. Instrumen Penelitian ... 40

D. Teknik Pengumpulan Data... 41

(11)

vi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Denah Lokasi Penelitian ... 44

B. Hasil Penelitian ... 44

1. Tentang Bahan Limbah yang digunakan ... 45

2. Tentang Bentuk Kerajinan ... 50

3. Pembahasan Bentuk Kerajinan Kriya Kun Art... 53

4. Proses Pembuatan Kerajinan Kriya Kun Art ... 81

5. Temuan Hasil Penelitian ... 99

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 101

B. Saran ... 103

DAFTAR PUSTAKA ... 105

(12)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 ... 115

Lampiran 2 ... 123

Lampiran 3 ... 125

(13)

viii

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 2.1 Limbah Organik ... 15

2. Gambar 2.2 Limbah Anorganik ... 15

3. Gambar 2.3 Bagan Proses Penciptaan Kerajinan ... 16

4. Gambar 2.4 Produk Kerajinan Mozaik Berbagai Bentuk dan Bangun ... 18

5. Gambar 2.5 Berbagai Bentuk Dan Bangun ... 23

6. Gambar 2.6 Garis ... 25

7. Gambar 2.7 Tekstur Nyata ... 28

8. Gambar 2.8 Tekstur Semu ... 29

9. Gambar 2.9 Bagan Skema Kerangka Berfikir ... 36

10. Gambar 4.1 Denah Lokasi Penelitian Kun Art ... 44

11. Gambar 4.2 Kerajinan Vas Bunga ... 53

12. Gambar 4.3 Cermin Berbahan Limbah Batok Kelapa ... 56

13. Gambar 4.4 Cermin Berbahan Limbah Kulit Kerang ... 60

14. Gambar 4.5 Keranjang Parsel Dari Bahan Limbah Kayu Mahoni ... 63

15. Gambar 4.6 Meja Berbahan Limbah Kepingan Kaca ... 67

16. Gambar 4.7 Calengan Dari Bahan Limbah Kulit Telur ... 69

17. Gambar 4.8 Bingkai Foto Dari Limbah Batu Acak ... 71

18. Gambar 4.9 Tempat Pensil Dari Bahan Limbah Kerikil Halus... 73

19. Gambar 4.10 Kotak Tissue Dari Bahan Kombinasi ... 75

(14)

iv

DAFTAR TABEL

1. Tabel 3 Jadwal Penelitian ... 37

2. Tabel 4.1 Gambar Bahan Limbah ... 45

3. Tabel 4.2 Produk Kerajinan Yang Akan Di Analisis ... 52

(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mengingat perekonomian Indonesia yang mengalami pasang surut,

menuntut masyakarat agar lebih berusaha keras untuk lebih keras mencari nafkah

guna mencukupkan kebutuhannya. Masih banyaknya pengangguran di Indonesia

dipengaruhi oleh beberapa faktor yang salah satu diantaranya adalah tidak adanya

latar belakang pendidikan yang baik. Perekonomian Indonesia tergolong masih

dalam pergembangan yang naik turun. Manusia memiliki kreatifitasnya masing -

masing. Di tangan orang - orang yang memiliki kreatifitas, apa saja dapat di

jadikan uang.

Aktivitas manusia dalam memanfaatkan alam selalu meninggalkan sisa

yang dianggapnya sudah tidak berguna lagi sehingga diperlakukan sebagai barang

buangan yang disebut sampah atau limbah. Laju produksi limbah akan terus

meningkat, tidak saja sejajar dengan laju pertumbuhan penduduk tetapi juga

sejalan dengan meningkatnya pola konsumsi masyarakat. Berdasarkan sifatnya

limbah dapat dikategorikan menjadi dua yaitu yang pertama limbah organik, yaitu

barang bekas yang dapat diurai oleh tanah (mudah terurai secara alami) seperti

daun, kertas, kain dan kayu : limbah anorganik, yaitu limbah yang tidak dapat

diurai oleh tanah (tidak mudah terurai secara alami) seperti plastik, logam, dan

kaca. Sebagian besar masyarakat memiliki anggapan bahwa limbah merupakan

(16)

2

barang yang harus dijauhkan dari lingkungan, karena limbah merupakan hal

negatif, namun pada kenyataannya tidak semua limbah merupakan hal negatif.

Berdasarkan kenyataan tersebut masih ada limbah yang dapat

dimanfaatkan sebagai bahan mentah, antara lain untuk dimanfaatkan sebagai

bahan pembuatan benda - benda seni. Bermodalkan kemauan, keterampilan dan

kreativitas, limbah dapat diolah menjadi barang yang lebih bernilai bahkan

menjadi barang yang bernilai estetis dan bernilai jual tinggi misalnya diolah

sebagai benda kerajinan. Kerajinan di Indonesia bukan suatu yang baru,

melainkan kerajinan sudah ada sejak zaman prasejarah yaitu dengan ditandai

peninggalan - peninggalan dari kebudayaan nenek moyang di masa lampau. Pada

waktu itu kerajinan masih sebatas barang - barang yang berbentuk kasar, seperti

pembuatan dari bahan batu, pembuatannya masih sederhana dan sifatnya masih

kecil - kecilan.

Seni kerajinan adalah suatu bentuk karya seni yang merupakan warisan

budaya leluhur yang berangkat dan berkembang dari seni rakyat (seni tradisional).

Seni kerajinan adalah sebuah karya seni yang dibuat oleh tangan manusia untuk

kebutuhan dan fungsi sehari - hari. Disamping memiliki nilai keindahan, nilai

ekonomis dan nilai kegunaan, seni kerajinan juga berfungsi sebagai sarana

spiritual dalam pemenuhan kebutuhan fisik manusia. Nilai keindahan dalam karya

kerajinan dilihat dari aspek bentuk, warna dan fungsinya. Dari segi bentuk

disuguhkan beraneka ragam bentuk sesuai fungsinya, baik bentuk dua atau tiga

demensi. Lahirnya bentuk mengikuti fungsi dan bedasar pada proporsi, komposisi,

(17)

3

Kun Art adalah salah satu pengrajin yang berada di Jalan Danau Singkarak

gang Madrasah No. 22 B Medan. Kun Art merupakan salah satu industri kerajinan

yang memproduksi produk kerajinan yang memanfaatkan limbah sebagai bahan

utama dalam pembuatannya. Di tempat ia tinggal ini akan banyak dijumpai karya

- karya seni kerajinan berbahan limbah yang dibuat oleh seorang pengrajin

atas sebuah permukaan bidang (mozaik). Lalu apakah kerajinan yang diciptakan

Kun Art sudah sepenuhnya menerapkan kriteria mozaik yang baik?

Produk kerajinan yang dihasilkan Kun Art sebagian besar adalah benda

pakai yang memanfaatkan bahan limbah. Karya yang dihasilkan dalam setiap

bulannya bekisar lebih kurang 300 produk. Namun jumlah produksi karya tersebut

tidak pernah tetap, bahkan dapat melebihi jumlah tersebut dan bahkan dapat juga

kurang dari jumlah tersebut. Oleh karena itu Kun Art belum pernah melakukan

pendataan terhadap jumlah yang dihasilkan dalam satu periode, maka dari itu

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap jumlah karya yang mampu

dihasilkan dalam satu periode. Bentuk kerajinan yang dihasilkan Kun Art

bermacam - macam ada meja, bingkai, tempat calengan, yang dibuat dengan

memanfaatkan bahan limbah yang mudah didapati. Diharapkan penelitian ini

(18)

4

sebagai sumber informasi masyarakat untuk aktif berwirausaha di bidang industri

kreatif untuk meningkatkan perekonomiannya khususnya dengan memanfaatkan

bahan limbah.

Melihat latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai kerajinan karya Kun Art dengan judul “ANALISIS KERAJINAN

KRIYA KUN ART DARI LIMBAH DITINJAU DARI BAHAN, BENTUK

DAN PROSES PEMBUATAN” sehingga penulis tertarik untuk mengkajinya

lebih dalam.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah yang dapat

diidentifikasi dalam penelitian ini adalah :

1. Kerajinan kriya Kun Art terbuat dari bahan limbah.

2. Bahan limbah yang dipakai oleh Kun Art.

3. Limbah yang digunakan Kun Art mudah didapat tetapi kurang

dimanfaatkan.

4. Kerajinan kriya Kun Art di buat menggunakan teknik mozaik yaitu elemen

- elemen bahan yang disusun rekatkan di sebuah permukaan bidang.

5. Bentuk - bentuk kerajinan kriya yang diciptakan .

6. Bentuk kerajinan yang terbuat dari bahan kombinasi.

7. Kriteria kerajinan mozaik belum sepenuhnya diterapkan pada bentuk

(19)

5

8. Desain mozaik yang di terapkan pada bentuk kerajinan masih terlihat

monoton sehingga berpengaruh pada nilai produk.

9. Unsur - unsur desain yang terdapat pada produk - produk kerajinan Kun

Art.

10. Proses pembuatan produk kerajinan Kun Art.

C. Batasan Masalah

1. Bahan limbah apa sajakah yang dipakai dalam kerajinan kriya Kun Art?

2. Bagaimana bentuk - bentuk produk kerajinan yang diciptakan oleh Kun

Art?

3. Apakah kriteria kerajinan mozaik yaitu berupa penerapan warna,

penonjolan motif dan spasi tempelan potongan - potongan bahan sudah

sepenuhnya di terapkan pada bentuk kerajinan kriya Kun Art?

4. Bagaimanakah proses pembuatan produk kerajinan kriya Kun Art?

D. Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada penelitian ini yaitu: Penulis hanya fokus

mengenai bagaimanakah bahan, bentuk, kriteria mozaik yang ada pada bentuk

kerajinannya dan proses pembuatan karya kerajinan yang dibuat oleh Kun Art.

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan pokok permasalahan, tujuan yang ingin dicapai dalam

(20)

6

1. Untuk mengetahui bahan – bahan limbah yang dipakai dalam produk

kerajinan kriya Kun Art.

2. Untuk mengetahui bentuk - bentuk karya apa sajakah diciptakan dalam

produk kerajinan kriya Kun Art.

3. Untuk mengetahui apakah kriteria kerajinan mozaik sudah sepenuhnya

diterapkan pada bentuk kerajinan kriya Kun Art.

4. Untuk mendeskripsikan proses pembuatan produk kerajinan kriya Kun

Art.

F. Manfaat Penelitian

Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini :

1. Bagi penulis :

1.1Bagi penulis menambah wawasan mengenai karya kerajinan

mozaik oleh Kun Art dan dapat lebih mengoptimalkan

kreativitas dalam menciptakan suatu karya seni yang estetis dan

bernilai jual tinggi.

1.2Bagi peneliti lain sebagai salah satu referensi dalam meneliti

produk kerajinan mozaik yang memanfaatkan bahan limbah.

1.3Sebagai penambah wawasan dan pengetahuan mengenaibahan

dan bentuk - bentuk produk kerajinan mozaik Kun Art yang

(21)

7

2. Bagi kalangan Institusi :

2.1 Sebagai sumber informasi bagi Mahasiswa Seni Rupa

mengenai Kun Art selaku pengrajin.

3. Bagi kalangan umum :

3.1 Sebagai sumber informasi tentang bahan, bentuk produk dan

proses pembuatan pada kerajinan Kun Art sebagai salah satu

(22)

101

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis hasil penelitian yang telah dipaparkan pada bab IV, maka

dalam bab V ini akan dibuat suatu kesimpulan dari hasil penelitian secara

keseluruhan berdasarkan variabel - variabel yang diteliti. Adapun kesimpulan -

kesimpulan tersebut meliputi :

1. Bentuk

Bentuk karya kerajinan Kun Art menggunakan bahan limbah pada bentuk

kerajinannya. Dalam menciptakan sebuah desain produk perlu adanya kreatifitas,

inovasi yang baru agar produk dapat menarik minat. Namun desain bentuk pada

kerajinan kriya Kun Art belum terlihat adanya desain yang inovatif dan up to date,

banyak hal yang dapat dijadikan inovasi baru pada sebuah produk.

2. Kriteria Mozaik

Bentuk kerajinan Kun Art merupakan jenis kerajinan mozaik. Akan tetapi

beberapa dari produk kerajinannya belum semua menerapkan prinsip atau kriteria

kerajinan mozaik hal ini berpengaruh pada tampilan produk kerajinan Kun Art

sehingga beberapa desain terlihat monoton dan biasa saja. Kriteria mozaik yang

belum diterapkan pada kerajinan kriya Kun Art antara lain yaitu : penggunaan

warna pada produk kerajinan nya belum memanfaatkan warna alami bahan limbah

(23)

102

potongan bahan yang di tempelkan. Namun,kriteria mengenai jarak spasi

penempelan bahan sudah diterapkan dengan baik.

3. Bahan

Kerajinan kriya Kun Art merupakan salah satu kerajinan dengan

memanfaatkan bahan limbah yang keberadaan industri kerajinannya saat ini masih

sedikit khususnya di kota Medan. Bahan limbah tersebut kemudian dibuat

menjadi kerajinan kriya yang menonjolkan fungsi pakai di kehidupan sehari - hari

dengan teknik mozaik. Produk kerajinan yang diciptakan menggunakan bahan

yang baik kerangka dasar juga tempelan – tempelan mozaiknya menggunakan

bahan limbah sederhana yang sudah sangat familiar diketahui meskipun ada

beberapa bahan yang di buat tergantung adanya ketersediaan bahan. Tentunya hal

ini sangat berpengaruh dengan kreatifitas pengrajin. Dari barang yang tak berguna

yang sebagian besar dianggap mengganggu, ternyata dapat bermanfaat menjadi

sesuatu yang bernilai ekonomis. Pengrajin juga mengkombinasikan bahan - bahan

pembuatannya agar terlihat lebih menarik dan tidak monoton.

c. Proses pembuatan

Proses pembuatan yang terapkan adalah menggunakan teknik mozaik, dan

pengerjaannya sama yaitu dengan menempel kepingan - kepingan bahan pada

pemukaan bentuk. Perbedaan proses pembuatan hanya terdapat pada proses

finishing. Karena pengerjaannya adalah sama maka proses ini wajib dilakukan

pada seluruh pembuatan produk kerajinan. Perbedaan proses finishing ada dua

(24)

103

proses finishing yang hanya di vernis saja. Fungsi pendempulan yaitu untuk

menutup celah yang ada antara potongan - potongan bahan yang ditempelkan.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka peneliti menyampaikan

beberapa saran sebagai berikut:

a. Bagi Kun Art diharapkan lebih memperluas pemanfaatan limbah

lain.

b. Pada karya kerajinan Kun Art belum terdapat adanya motif yang di

tonjolkan. Padahal dengan adanya motif yang tertonjol merupakan

prinsip dasar kerajinan mozaik. Penonjolan motif dapat berupa

gambar atau ornamen yang di bentuk dengan cara disusun dengan

warna bahan yang berbeda atau dengan bentuk potongan yang

berbeda tidak monoton berbentuk segitiga agar produk terlihat

tidak monoton. Dengan diterapkannya kriteria mozaik yaitu motif

yang tertonjol, dapat menghasilkan produk yang lebih variatif ,

inovatif sehingga dapat mempengaruhi minat konsumen untuk

membelinya.

c. Sekarang ini sedang marak nya pengembangan potensi daerah

Sumatera utara dengan demikian, alangkah lebih baik jika

pemakaian desain bentuk pada kerajinan Kun Art memakai desain

etnik daerah Sumatera Utara pada bentuk karyanya misalnya

(25)

104

menarik konsumen dalam dan luar Sumatera Utara untuk membeli.

Dengan menonjolkan kerajinan khas daerah Sumatera Utara agar

kedepannya diharapkan kerajinan ini dapat menjadi salah satu ikon

kerajinan daerah Sumatera Utara .

d. Kun Art diharapkan mempunyai kreatifitas dalam mengembangkan

bentuk yang lebih unik agar mempunyai daya tarik yang lebih

banyak pada setiap konsumen.

e. Kepada pemerintah untuk lebih mendukung perkembangan

kerajinan kriya ini dengan memperkenalkan kerajinan ini kepada

masyarakat luas sebagai industri kreatif bahan limbah yang tidak

sulit di dapat dan proses pembuatannya yang terbilang mudah,

namum mampu menghasilkan nilai ekonomis agar lebih

terbukanya lapangan pekerjaan berbasis kegiatan berkreasi seni.

f. Kepada lembaga Perguruan Tinggi Universitas Negeri Medan

khususnya Jurusan Seni Rupa diharapkan dapat memberikan

masukan - masukan pada kerajinan.

g. Kepada peneliti lain untuk tetap mengembangkan lagi hasil

penelitian ini yang belum diteliti. Seperti halnya pemasaran yang

masih bertaraf produksi lokal, pengembangan desain bentuk dan

memperkenalkan kerajinan kriya Kun Art ini pada masyarakat

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Evans, Helen Marie dan Dumesnil, Carla Davis. 1982. An Invitationto Design. New York : Mac Millan Publishing.

Irawan, Bambang dan Tamara, Priscilla. 2013. Dasar – dasar Desain. Jakarta :

Griya Kreasi

Mattil, Edward L. 1971. Meaning In Crafts. Chairman, USA : Departement of Art North Texas State University

Raharjo, Timbul. 2011. Seni Kriya dan Kerajinan. Yogyakarta : ISI Yogyakarta.

Soemarjadi : Ramanto, Muzni : Zahri, Wikdati. 1991. Pendidikan keterampilan. Departemen Pendidikan dan Pebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sembiring, Dermawan. 2014. Wawasan Seni. Penerbit: Unimed Press. Universitas Negeri Medan.

Sumanto. 2006. Pengembangan Kreativitas Seni Rupa Anak Sekolah Dasar. Jakarta : Dirjen Dikti Direktorat Ketenagakerjaan

Willie Koen, Drs. Lic. Phil. 1985. Aneka Hobi Rumah Tangga. Jakarta :PT. Tira Pustaka

Bugis, Patronela M. Bahan Ajar Cost Accounting. 2011. InstitutoProfissional de Canossa

Muhajirin, M.Pd. Desain Produk, Pengertian Dan Ruang Lingkupnya.

Wahana, F. Senie. Bahan Ajar kerajinan VII SMP/ Mts (pdf).

(27)

106

Sumber dari Jurnal

Arimbawa, I Made Gede. 2004. Pertimbanagan Fungsi Dan Nilai Tradisional Dalam Menciptakan Produk Souvenir Jurnal Seni Rupa Denpasar. Bali :ISI Denpasar.

Martono. 2001. Estetika Kerajinan. Diksi Vol.8 No.19 Januari 2001. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.

Setyoko, Adnan. 2012. Barang Bekas Sebagai Bahan Berkarya Seni Kriya Di Komunitas Tuk Salatiga: Proses Dan Nilai Estetis. Semarang :Universitas Negeri Semarang.

Sudewa, Gedewa Dkk. 2014. Kerajinan Sandal Berbahan Dasar Daun Lontar Di Perusahaan Adi Karya Desa Bona, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. Jurnal Jurusan Pendidikan Seni Rupa Universitas Pendidikan Ganesha Vol 2, No 1.

Sumber dari internet

https://alamendah.files.wordpress.com/2011/04/sampah-organik.jpg 5 April 2016

https://beritapanasssss.files.wordpress.com/2010/09/4790917193_0f20031691.jpg ?w=1000 di akses 5 April 2016

http//:Googlemap.com di akses 13 Juli 2016

https://id.wikipedia.org/wiki/Bahan di akses 5Juni 2016

https://id.wikipedia.org/wiki/Kerajinan, di akses 30 Maret 2016

http://irfanjulio.blogspot.co.id/2012/07/teori-warna-brewster.html di akses 3 April 2016

http://irfanjulio.blogspot.co.id/2012/07/teori-warna-brewster.html di akses 3 April 2016

(28)

107

http://sriutami.blogspot.com/2012/07/limbah. diakses 17 Juni 2016

Gambar

Gambar 2.1   Limbah Organik .......................................................................
gambar atau ornamen yang di bentuk dengan cara disusun dengan

Referensi

Dokumen terkait

menyatakan bahwa “Skripsi” yang saya buat untuk memenuhi persyaratan kelulusan pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana

Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat

Pembangunan Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 2015-2019 Peningkatan Dukungan Iptek Bagi Daya Saing Sektor Produksi Peningkatan Keberlanjutan dan Pemanfaatan Sumber Daya

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Modal Kerja dan Investasi Aktiva Tetap Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar

Asam benzoat merupakan senyawa kimia organik produk industri kimia yang dapat menjadi bahan baku untuk industri kimia lain, misalnya: bahan pengawet makanan,

Using a unique panel data set of coal mines from 1973 to 1996, this paper finds the following: annual employment flows in coal mining are substantially higher than in

Pada akhirnya, penulis memilih Adobe Photosop dengan pertimbangan, banyaknya fungsi yang tersedia dan menu layers yang mudah digunakan tapi harus mengabaikan fitur

Bila dihubungkan dengan Pasal 83 ayat (2) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris yang berbunyi “Organisasi Notaris memiliki buku daftar anggota dan