• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR DRIBEL DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 3 KAORGADING 2011-2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR DRIBEL DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 3 KAORGADING 2011-2012"

Copied!
126
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATAN GERAK DASAR DRIBEL DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO

VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN 3 KAORGADING TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh

IMRON CAHYADI 1013126012

PROGRAM STUDI S1 PENJAS DALAM JABATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG 2012

(2)

UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR

DRIBEL DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V

SD NEGERI 3 KAORGADING 2011-2012

Oleh

IMRON CAHYADI

Peneliti ini bertujuan untuk meningkatkan gerak dasar dribel dalam permainan sepak bola menggunakan media audio visual pada siswa kelas V SDN 3 Kaorgading Kabupaten Tanggamus. Kurangnya hasil belajar gerak dasar dribel siswa kelas V SDN 3 Kaorgading tahun pelajaran 2011-2012 merupakan permasalahan didalam pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran gerak dasar dribel dalam permainan sepakbola pada siswa kelas V SDN 3 Kaorgading kabupaten Tanggamus tahun pelajaran 2011-2012

Penelitian ini dilakukan pada semester 2 (dua) tahun 2011-2012. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan sebanyak 2 siklus yang setiap siklusnya memiliki kegiatan yang berbeda. Jumlah jam mata pelajaran pendidikan jasmani adalah 4 x 35 menit (140 menit). Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN 3 Kaorgading yang berjumlah 15 siswa ( 9 siswa putra dan 6 siswa putri).

Hasil penelitian menunjukan bahwa pada tes awal hanya mencapai ketuntasan 13,33%. Hal ini berarti masih sangat rendahnya kemampuan gerak dasar siswa dalam melakukan gerak dasar dribel dalam bermain sepak bola. Pada siklus pertama dengan pemberian foto dan gambar dribel diperoleh prosentase ketuntasan belajar meningkat menjadi 40%. Hal itu berarti tindakan belum memenuhi ketuntasan belajar. Pada siklus kedua dengan pemberian video pembelajaran dribel untuk melakukan ketrampilan gerak dasar dribel diperoleh ketuntasan belajar mengalami peningkatan sebesar 100%. Hal ini berarti proses pembelajaran telah mencapai ketuntasan secara klasikal dengan peningkatan hasil belajar lebih dari 50%. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa pembelajaran dribel sepakbola dengan menggunakan media audio visual dapat memperbaiki dan meningkatkan hasil pembelajaran ketrampilan gerak dasar dribel dalam bermain sepak bola pada siswa kelas 5 di SDN 3 Kaorgading Tahun Pelajaran 2011/2012.

UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR DRIBEL DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA MENGGUNAKAN

(3)

2011-2012

Oleh

Imron Cahyadi

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2012

(4)

SDN 3 KAORGADING KABUPATEN TAHUN PELAJARAN 2011-2012 Nama mahasiswa : Imron Cahyadi

Nomor Pokok Mahasiswa : 1013126012

Program Studi : Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Komisi Pembimbing

Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd. Drs. Akor Sitepu, M.Pd NIP 19510507 198103 1 002 NIP 19501171 198403 1 001

(5)

1. Tim Penguji

Penguji

Penguji Utama : Drs. Ade Jubaedi, M. Pd

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M. Si NIP. 196003151985031003

Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 10 Agustus 2012 PERNYATAAN

(6)

Nama : Imron Cahyadi

NPM : 1013126012

Tempat, Tanggal Lahir : Pringsewu, 14 Juli 1987

Alamat : Perumahan Bukit Kemiling Permai Blok U No. 125 Kemiling Bandar Lampung

Dasar Dribel Dalam Permainan Sepak bola menggunakan Media Audio Visual pada Siswa Kelas V SDN 3 Kaorgading

Adalah benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 1 April 2012 s/d 1 Mei 2012. Skripsi ini bukan hasil menjiplak atau hasil karya orang lain.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya dan apabila ternyata dikemudian hari tidak benar saya bersedia menerima sanksi akademik dan dituntut sesuai ketentuan yang berlaku.

Bandar lampung, 12 Juni 2012

(7)

Penulis dilahirkan di Pringsewu Kabupaten Pringsewu pada tanggal 14 Juli 1987. Anak ke empat dari empat bersaudara dari pasangan Bapak Suma Amir (Alm) dan Ibu Umiyati.

Pendidikan formal yang pernah ditempuh penulis addalah sekolah dasar di SDN 9 Pringsewu pada tahun 1992 dan lulus pada tahun 1998, kemudian menempuh Pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 5 Pringsewu dan lulus pada tahun 2001, lalu melanjutkan ke SMU Negeri 1 Pringsewu dan lulus pada tahun 2004.

Pada tahun 2004 penulis menjadi mahasiswa di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung pada program studi Diploma II Pendidikan Jasmani dan Kesehatan yang di tempuh melalui jalur tes dan lulus pada tahun 2006. Sempat mengajar di SDN 1 Podomoro Pringsewu selama 2 tahun sebelum diterima menjadi PNS di SDN 3 Kaorgading kecamatan Pematang sawa Kabupaten Tanggamus pada tahun 2009. Pada tahun 2010 penulis melanjutkan S1 dalam jabatan di Universitas Lampung.

(8)

( Mario Teguh )

( Imron Cahyadi)

(9)

Puji Syukur atas kehadirat Alloh SWT atas segala berkah, rahmat dan segala nikmat yang sangat luar biasa sehingga penulis dapat menyelesaikan dan mempersembahkan karya ini kepada Bapak Suma Amir (alm) dan ibu Umiyati yang telah memberikan dukungan dan motivasi baik secara mental spiritual dan materi agar penulis berhasil mencapai apa yang di cita-citakan. Lalu karya tulis ini aku persembahkan kepada istriku tercinta Fadila Natalia dan buah hati ku Muhammad Gaza yang selalu memberi semangat dalam diri. Lalu terima kasih kepada semua saudara-saudara ku di rumah dengan segala motivasinya. Tidak lupa kepada semua sahabat ku dan rekan-rekan senasib seperjuangan di jurusan S1 Penjas dalam jabatan.

SANWACANA

(10)

Puji sykur kehadirat Allah SWT yang mana telah memberikan dan melimpahkan rahmat dan hidayah Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam selalu tercurah kepada baginda Nabi Muhammad Rasulullah SAW.

Upaya Meningkatkan Gerak Dasar Dribel Dalam

Permainan Sepakbola Menggunakan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas V

SDN 3 Kaorgading Tahun Pelajaran 2011- adalah dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar S! Penjaskes Dalam Jabatan di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Drs. Akor Sitepu, M. Pd selaku Pembimbing utama yang telah memberikan bimbingan, arahan dan motivasi serta kepercayaan kepada penulis.

2. Drs. Ade Jubaedi, M. Pd selaku Pembahas dan terimakasih atas saran dan kritiknya yang telah memberikan banyak masukan dan pengarahan selama masa studi.

(11)

5. Drs. Baharudin Risyak, M. Pd selaku ketua Jurusan Ilmu Pendidikan dan segenap dosen serta karyawan FKIP Universitas Lampung.

6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan keteladanan selama penulis menjalani studi.

7. Kepala SDN 3 Kaorgading kabupaten Tanggamus yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian pada siswa kelas V tahun pelajaran 2011/2012. 8. Teman teman seperjuangan S1 Penjaskes dalam Jabatan angkatan 2009,

terima kasih atas persahabatan yang indah ini.

9. Dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu terselesaikannya tugas akhir ini.

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua, Amin.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Bandar Lampung, 12 Juni 2012

Penulis

(12)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

vii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Rumusan Masalah ... 3

D. Tujuan Penelitian ... 3

E. Manfaat Penelitian ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak ... 5

B. Model Pembelajaran... 5

C. Gerak Dasar... 6

D. Menggiring atau Dribel ... 7

E. Implementasi Gerakan ... 10

F. Media Belajar ... 12

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian... 14

B. Rancangan penelitian ... 14

C. Definisi Operasi Penelitian ... 17

D. Subjek dan Sampel Penelitian... 17

E. Tempat dan Waktu Pelaksanaan ... 18

F. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas... 18

G. Teknik Pengumpulan Data... 21

H. Uji Hipotesis ... 23

I. Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal ... 24

(13)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ... 28

B. Deskripsi Prosentase Hasil PTK Pembelajaran Gerak Dasar Dribel ... 28

C. Pembahasan Penelitian... 31

D. Uji Hipotesis ... 32

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 33

B. Saran ... 34

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Format Penilaian Gerak Dasar Dribel ... 22 2. Hasil PTK Pembelajaran Gerak Dasar Dribel... 29 3. Rekapitulasi analisis hasil pembelajaran gerak

Dasar dribel pada siklus 1 ... 29 4. Rekapitulasi analisis hasil pembelajaran gerak

Dasar dribel pada siklus 2 ... 30

(15)

Gambar Halaman 1. Lintasan dribel... 8 2. Lintasan dribel ... 12 3. Siklus Penelitian Tindakan Kelas... 15

(16)

Lampiran Halaman

1. Langkah langkah perhitungan skor dan prosentase ... 36

2. Data siswa SDN 3 Kaorgading ... 37

3. Kriteria penilaian gerak dasar dribel ... 38

4. Hasil tes awal gerak dasar dribel... 39

5. Hasil tes siklus 1 ... 40

6. Hasil tes siklus 2 ... 41

7. Skenario pembelajaran ... 42

8. Surat ijin melaksanakan penelitian... 48

9. Surat keterangan telah melakukan penelitian... 49

(17)

ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR

DRIBEL DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V

SD NEGERI 3 KAORGADING 2011-2012

Oleh

IMRON CAHYADI

Peneliti ini bertujuan untuk meningkatkan gerak dasar dribel dalam permainan sepak bola menggunakan media audio visual pada siswa kelas V SDN 3 Kaorgading Kabupaten Tanggamus. Kurangnya hasil belajar gerak dasar dribel siswa kelas V SDN 3 Kaorgading tahun pelajaran 2011-2012 merupakan permasalahan didalam pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran gerak dasar dribel dalam permainan sepakbola pada siswa kelas V SDN 3 Kaorgading kabupaten Tanggamus tahun pelajaran 2011-2012

Penelitian ini dilakukan pada semester 2 (dua) tahun 2011-2012. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan sebanyak 2 siklus yang setiap siklusnya memiliki kegiatan yang berbeda. Jumlah jam mata pelajaran pendidikan jasmani adalah 4 x 35 menit (140 menit). Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN 3 Kaorgading yang berjumlah 15 siswa ( 9 siswa putra dan 6 siswa putri).

(18)

UPAYA MENINGKATAN GERAK DASAR DRIBEL DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO

VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN 3 KAORGADING TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh

IMRON CAHYADI 1013126012

PROGRAM STUDI S1 PENJAS DALAM JABATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(19)

UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR DRIBEL DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA MENGGUNAKAN

MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 3 KAORGADING

2011-2012

Oleh

Imron Cahyadi

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

(20)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

(21)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Rumusan Masalah ... 3

D. Tujuan Penelitian ... 3

E. Manfaat Penelitian ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak ... 5

B. Model Pembelajaran... 5

C. Gerak Dasar... 6

D. Menggiring atau Dribel ... 7

E. Implementasi Gerakan ... 10

F. Media Belajar ... 12

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian... 14

B. Rancangan penelitian ... 14

C. Definisi Operasi Penelitian ... 17

D. Subjek dan Sampel Penelitian... 17

E. Tempat dan Waktu Pelaksanaan ... 18

F. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas... 18

G. Teknik Pengumpulan Data... 21

H. Uji Hipotesis ... 23

I. Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal ... 24

(22)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ... 28 B. Deskripsi Prosentase Hasil PTK Pembelajaran Gerak Dasar Dribel ... 28 C. Pembahasan Penelitian... 31 D. Uji Hipotesis ... 32 BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ... 33 B. Saran ... 34

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Agus Mahendra.(2003). Falsafah Pendidikan Jasmani. Jakarta : Direktorat Pendidikan Luar. Biasa.

Arikunto, Suharsimi dkk. 2007.Penelitian tindakan kelas.PT. Bumi aksara. Jakarta

Bahagia,Yusuf dan Suherman. (2000).Atletik.Depdikbud Dirjen Pendidikan dasar dan menengah. Jakarta

Brown, H. Douglas.1994.Teori & praktek pembelajaran pendidikan dasar. Griffin, P. & Nix, P. (1991). Educational assessment and reporting. Sydney: Harcout...Kamus Pusat Kamus Besar Bahasa Indonesia,. Jakarta: Balai Pustaka Ismail. 2002. Media Pembelajaran (Tipe-Tipe Pembelajaran). Jakarta: Direktorat

Pendidikan lanjutan Pertama.

Margono. (2005).Prosedur Penelitian. Jakarta: GramediaPustakaUtama. Lutan, Rusli dan Agung Suherman. 2000.Perencanaan Pembelajaran Penjaskes.

Jakarta. Erlangga.

Ridwan (2005).belajar penelitian untuk guru karyawan dan peneliti pemula. CV alfaheta.bandung.

Rivai, H Veithzal ( ) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Belajar Mahasiswa.

Soekamto, T dan Winataputra, Udin.1997.Teori Belajar dan Model-Model Pembelajaran.Depdikbud. Jakarta

Sudrajat, Ahkmad (2007). Media Pembelajaran.

Surya, Mohamad (2004). Psikologi Pembelajaran & Pengajaran.Bandung. Pustaka Bani Quraisy.

Sutrisno Hadi.1988.Statistik. Yogyakarta: Andi Offset.

(24)

Unila. 2006.Format Penulisan karya Ilmiah.Universitas Lampung. Bandar Lampung.

(25)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Format Penilaian Gerak Dasar Dribel ... 22 2. Hasil PTK Pembelajaran Gerak Dasar Dribel... 29 3. Rekapitulasi analisis hasil pembelajaran gerak

Dasar dribel pada siklus 1 ... 29 4. Rekapitulasi analisis hasil pembelajaran gerak

(26)

I. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan hasil penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut :

1. Dengan menggunakan media audio visual terbukti dapat meningkatan hasil belajar gerak dasar dribel dalam bermain sepak bola siswa kelas V SDN 3 Kaorgading Pematang sawa Kabupaten Tanggamus tahun pelajaran 2011/2012.

2. Pembelajaran gerak dasar dribel sepak bola yang dilakukan dengan menggunakan metode audio visual dengan gambar dan video dengan dua siklus tindakan secara keseluruhan telah terbukti menghasilkan proses pembelajaran yang sangat efektif bagi siswa kelas V SDN 3 Kaorgading Pematang sawa Kabupaten Tanggamus tahun pelajaran 2011/2012. 3. Dengan menggunakan metode audio visual gambar dan video dalam

(27)

4. Berdasarkan nilai rerata yang diperoleh dari setiap siklus tindakan dalam proses pembelajaran gerak dasar dribel bermain sepak bola, maka

implikasinya adalah untuk meningkatkan hasil pembelajaran harus diberikan perlakuan yang sesuai dengan rencana yang di tetapkan. Bila bentuk perlakuan yang diberikan tidak sesuai dengan rencana yang ditetapkan, maka kenaikan hasil pembelajaran akan sulit tercapai. 5. Berdasarkan standar ketuntasan belajar, seluruh siswa kelas V SDN 3

Kaorgading Pematang sawa Kabupaten Tanggamus tahun pelajaran 2011/2012, dinyatakan tuntas dalam pembelajaran gerak dasar dribel dalam bermain Sepak bola.

B. Saran

Berdasarkan hasil simpulan penelitian ini, selanjutnya diajukan beberapa saran bagi :

1. Siswa siswi kelas V SDN 3 Kaorgading Pematang sawa Kabupaten Tanggamus tahun pelajaran 2011/2012. Agar selalu berupaya

meningkatkan kemampuannya baik pengetahuan maupun ketrampilan motoriknya, khususnya pada ketrampilan gerak dasar dribel dalam bermain sepak bola.

2. Guru pendidikan jasmani SDN 3 Kaorgading Pematang sawa kabupaten Tanggamus, dapat mencoba strategi pembelajaran dengan menggunakan metode audio visual gambar dan video untuk diterapkan pada materi ketrampilan gerak dasar dribel dalam bermain sepak bola.

(28)
(29)

I. METODE PENELITIAN

A. Metode penelitian

Dalam memecahkan suatu masalah diperlukan suatu cara atau metode karena metode merupakan faktor yang penting dalam menentukan keberhasilan penelitian.

Menurut Sutrisno Hadi (1988: 4 )

kenal sekarang memberikan garis-garis yang cermat dan mengajukan syarat-syarat yang keras maksudnya untuk menjaga agar pengetahuan yang dicapai dari suatu penelitian dapat mempunyai karya ilmiah yang setinggi-tingg Guna memperoleh karya yang setinggi-tingginya peneliti harus dapat mempertanggung jawabkan sesuai dengan aturan yang berlaku.

Menurut Margono S. (2005) Metode adalah semua kegiatan pencarian,

(30)

B. Rancangan Penelitian

Pada penelitian ini penulis merencanakan pelaksanaan penelitian sampai dua siklus (4x pertemuan) dan setiap siklus memiliki kegiatan yang berbeda tetapi saling berkaitan. Dalam pelaksanaanya, setiap proses penelitian merupakan tindak lanjut dari siklus penelitian sebelumnya. Penelitian Tindakan Kelas ini mencakup tahap Planing (rencana), Observation (Observasi) dan Reflective (Refleksi).

Yang dimaksud dengan penelitian yang dilakukan melalui putaran spiral adalah penelitian yang melalui siklus-siklus berikut ini :

Perencanaan

Gambar : Spiral Penelitian Tindakan Kelas. ( Hopkins, 1993)

1. Pelaksanaan penelitian

Pelaksanaan penelitian selama satu setengah bulan dengan tahapan sebagai berikut :

(31)

Dalam tahap penelitian ini terlebih dahulu melakukan perencanaan atau membuat program yang akan diteliti sehingga dalam pelaksanaanya teratur dan sesuai dengan program yang sudah dibuat.

b. Tahap melakukan tindakan

Tahap ini merupakan inti dari pelaksanaan penelitian secara keseluruhan , dengan melakukan implementasi dari program yang telah dibuat sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat.

c. Tahap pengamatan ( Observasi )

Pada tahap ini berisikan hasil pengamatan menggunakan berbagai instrumen.Yang paling diperhatikan dalam hal ini adalah hasil-hasil pekerjaan yang otentik.

d. Tahap refleksi

Tahap ini adalah tahapan terakhir dari siklus yang penulis rencanakan dalam penelitian ini, dengan berisikan penjelasan tentang tingkat

keberhasilan atau kegagalan yang telah terjadi setelah adanya penelitian.

(32)

Pada dasarnya keterampilan gerak dasar dibagi menjadi 3 kategori, sebuah

kategori gerak adalah sebuah kerangka penggolong berdasarkan pada unsur-unsur yang sama. Kategori gerak dasar itu adalah sebagai berikut :

1. Gerak lokomotor

Gerak lokomotor adalah suatu gerak yang dilakukan dalam keadaan tubuh di pindahkan posisinya kearah mendatar ( horizontal ), atau vertikal dari satu titik ke titik lainnya ( Jalan, Lari,melompat )

2. Gerak non lokomotor

Gerak yang dilakukan seorang yang menetap pada suatu titik atau posisinya, bergerak pada sumbu vertikal atau horizontal, atau gerak aksial ( menjangkau, memutar, menggeliat, mengulur, membungkuk ).

3. Gerak manipulatif

Gerak yang mengerahkan daya serta melibatkan otot-otot besar yang

diarahkan pada suatu obyek atau sasaran ( melempar, menendang, memukul ). (Agus Mahendra 1999 : 20-22)

D. Subyek dan Sampel Penelitian

1. Subyek Penelitian

Populasipenelitian adalah wilayah generasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(sugiyanto,2008 : 117).

(33)

SD Negeri 3 Kaorgading Kecamatan Pematang Sawa Kabupaten Tanggamus.

2. Sampel Penelitian

Ridwan (2005:11) menyatakan sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti.

Sampel penelitian menurut Arikunto, (2006:131) bahwa sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti. Jadi, penulis mengambil satu kelas sebagai sampel penelitian yangberjumlah 15 orang.

E. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 3 Kaorgading Kecamatan Pematang Sawa Kabupaten Tanggamus

2. Waktu Pelaksanaan

Penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal...sampai dengan ...2012

F. Pelaksanaan Penilaian Tindakan Kelas

1. Model sistem

a) Peneltian putaran pertama

1. Guru menjelaskan dan memperlihatkan potongan gambar-gambar tentang bagaimana gerakan dribel atau menggiring bola

2. Kemudian siswa diberikan tugas untuk melakukan gerakan menggiring setelah melihat apa yang dijelaskan dan dicontohkan dalam gambar tadi.

(34)

1. Setelah melakukan penelitian putaran pertama lalu guru memperlihatkan video gerakan dribel atau menggiring bola melewati rintangan

2. Kemudian siswa diberikan tugas untuk melakukan gerakan seperti yang telah dijelaskan dan dicontohkan dalam video tadi serta mengevaluasinya.

2. Implementasi di Kelas

Pelaksanaan tes awal (pre test), tes siklus pertama, tes siklus kedua, tes siklus ketiga, dilakukan oleh peneliti.Tindakan ini dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan.

a. Siklus Pertama 1. Rencana :

a. Menyiapkan sarana dan prasarana untuk proses pembelajaran b. Menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran pada siklus

pertama dengan diawali apersensi, pemanasan, peregangan. 2. Tindakan:

a. Guru menjelaskan tentang tata cara melakukan gerakan dribelnya dan memberikan contoh gerakan secara langsung b. Guru memberikan contoh beberapa gambar atau foto tentang

pembelajaran gerak dasar mendribel bola

c. Setelah melihat gambar tadi Siswa diberikan tugas untuk melakukan gerakan mendribel bola.

(35)

Setelah diberikan tindakan maka peneliti melakukan pengamatan dan evaluasi serta penilaian dengan menggunakan instrument penelitian yang telah disusun.

4. Refleksi

Refleksi dilakukan setelah pelaksanaan dan observasi

b. Siklus kedua 1. Rencana :

a. Menyiapkan alat-alat yang berkaitan dengan proses pembelajaran dan instrumen yang diperlukan dalam mengevaluasi tindakan.

b. Menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran pada siklus kedua dengan diawali apersensi, pemanasan dan peregangan 2. Tindakan:

a. Guru kembali menjelaskan tentang tata cara melakukan gerakan dribelnya dan memberikan contoh gerakan secara langsung.

b. Guru memberikan contoh sebuah video pembelajaran gerak dasar mendribel bola dan video tentang pembelajaran dribel dan video gerak dasar dribel melewati rintangan.

c. Setelah melihat video Siswa diberikan tugas mendribel bola melewati rintangan dan melakukan secara bergantian. 3. Observasi

Setelah dilakukan tindakan, pengamatan, koreksi, penilaian dan evaluasi hasil belajar pada siklus kedua.

(36)

Hasil observasi dapat disimpulkan setelah pelaksanaan dan observasi.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik tes. Teknik ini akan peneliti uraikan sebagai berikut:

Teknik tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, atau bakat yang dimiliki individuatau kelompok ( Arikunto,2006:223)

Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dribel bola secara zig-zag yang ditunjukkan kepada sampel kelas 5 siswa SD Negeri 3

Kaorgading Kecamatan Pematang Sawa Kabupaten Tanggamus

Instrumen Penilaian

No

Komponen gerak dasarGerak dribel Nilai

1 2 3

1 Persiapan

 Sikap tubuh tegak dengan pandangan ke depan  Meletakkan salah satu kaki di depan,kanan

atau kiri

 Posisi tangan mengayun menyesuaikan gerakan kaki

2 Pelaksanaan

(37)

kanan dan kaki bagian kiri saat belok ke kiri jika dribel menggunakan kaki kanan

 Memiringkan badan saat berbelok guna menghindar dari rintangan

 Memfokuskan perhatian pada bola dan rintangan

3 Gerakan lanjutan

 Tetap menjaga penguasaan bola Jumlah skor

Diadopsi dari H. Harsono, (2005:13)

Keterangan :

1. Untuk melihat kualitas hasil tindakan disetiap siklus menggunakan rumus yang dikemukakan (Subagio dalam Fajar, 2005:36)

Keterangan :

P = Presentasi keberhasilan

F = Jumlah siswa yang melakukan gerak dengan benar N = Jumlah sampel

2. Untuk keefektifan hasil tindakan pada penelitian ini digunakan perhitungan yang dipergunakan yang dikemukakan oleh Goodwin dan Coates dalam Fajar, (2005:37) dengan rumus sebagai berikut :

E = Xn Xi x 100% Xi

Keterangan :

E : Efektifitas hasil belajar P = X100

(38)

Xn : Rerata nilai hasil siklus ketiga Xi : Rerata tes awal / tes sebelumnya

3. Menyimpulkan hasil penelitian, bila perhitungan meningkat 50% keatas maka tindakan yang dilakukan dinyatakan efektif.

H. Uji Hipotesis

Di dalam penelitian ini tingkatan selanjutnya adalah uji hipotesis dimana jawaban sementara dilakukan pengujian dalam bentuk praktik di lapangan dan apabila penelitian ini dilakukan tingkat keberhasilan siswa sudah melebihi 50 % maka penelitian ini dihentikan, karena penelitian ini sudah dianggap tuntas.

I. Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal

Penilaian adalah istilah umum yang mencakup semua metode yang bisa digunakan untuk menilai unjuk kerja individu atau kelompok peserta didik. Proses penilaian mencakup pengumpulan bukti yang menunjukan pencapaian belajar peserta didik. Penilaian merupakan suatu pernyataan berdasarkan sejumlah fakta untuk menjelaskan karakteristik seseorang atau sesuatu

( Griffin & Nix, 1991 ).

Hal yang harus diperhatikan dalam menentukan kriteria ketuntasan minimal adalah :

a. Tingkat kompleksitas

Kesulitan atau kerumitan indikator, kompetensi dasar, dan standar kompetensi yang harus di capai peserta didik.

(39)

1. Sarana dan prasarana pendidikan yang sesuai dengan tuntutan kompetensi yang harus dicapai peserta didik.

2. Ketersediaan tenaga, manajemen sekolah, dan kepedulian stakeholder sekolah.

c. Tingkat Kemampuan (Intake) Rata-Rata Peserta Didik

Penetapan Intake di kelas dapat didasarkan pada hasil seleksi pada saat penerimaan peserta didik baru.

J. Proses Pembelajaran Gerak Dasar Dribel

Proses pembelajaran ketrampilan gerak dasar passing bawah melalui siklus sebagai berikut :

Tes Awal :

Siswa melakukan ketrampilan gerak dasar dribel dengan melakukan gerakan menggiring bola.

Siklus Pertama Rencana :

- Menyiapkan RPP pembelajaran yang berisi kegiatan-kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup yang dilaksanakan untuk 2 kali pertemuan.

- Menyiapkan instrumen penilaian berupa indikator-indikator gerak dasar dribel atau menggiring bola yang meliputi tahap persiapan, tahap gerakan dan akhir gerakan.

- Menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran penjaskes bermain sepak bola. 15 orang, 9 putra dan 6 putri.

(40)

- Memberikan materi teori dan tujuan pembelajaran agar siswa memiliki motivasi untuk mengikuti pembelajaran.

- Melakukan pemanasan

- Menyiapkan perangkat kamera

- Menyiapkan bola untuk pembelajaran

Tindakan

- Siswa di bariskan menjadi 2 berbanjar kebelakang menyesuaikan. Masing-masing anak dibarisan depan menghadapi bola yang akan didribel.

- Pada saat akan menggiring bola,siswa melakukan secara bergantian. Menggiring bola ke arah depan dengan melewati rintangan kayu yang berjajar.

- Memberi kesempatan kepada siswa untuk mempraktekan dan memperbaiki gerakan-gerakan yang masih salah.

Observasi

- Setelah tindakan dilakukan, diamati, dikoreksi, diberikan waktu

pengulangan, dievaluasi dari hasil tindakan pada siklus pertama dengan menggunakan kamera dan mendapatkan kesimpulan.

- Pada saat persiapan awalan anak yang melakukan gerak dasar dribel atau menggiring bola anak-anak masih menggunakan ujung kaki untuk menggiring bola yang menyebabkan hasil yang kurang bagus.

- Jumlah testor ada 3 orang,untuk menjaga objektivitas dalam penilaian. Refleksi

(41)

- Pada saat persiapan awalan anak yang melakukan gerak dasar dribel atau menggiring bola gerakan mendorong bola anak-anak masih menggunakan ujung kaki sehingga gerakannya tidak sempurna, sehingga pada siklus ke 2 gerakan-gerakan yang masih salah di betulkan untuk mendapat hasil yang lebih baik.

- Didiskusikan rencana tindakan pada siklus kedua

Siklus Kedua Rencana :

Menyiapakan rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pembelajaran yang berisi kegiatan-kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan pendahuluan, inti, dan

penutup yang dilaksanakan untuk 2 kali pertemuan.

- Menyiapkan instrumen penilaian berupa indikator-indikator gerak dasar dribel yang meliputi tahap persiapan, tahap gerakan dan akhir gerakan.

- Menyiapkan instrumen penilaian berupa indikator-inkator gerak dasar dribel yang meliputi tahap persiapan, tahap gerakan dan akhir gerakan.

- Menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran Penjaskes bermain sepak bola.

- Membariskan siswa menjadi 3 bersab. Memberikan materi teori dan tujuan pembelajaran agar siswa memiliki motivasi untuk mengikuti pembelajaran

- Melakukan pemanasan

- Menyiapkan kamera

- Menyiapkan bola untuk pembelajaran Tindakan

(42)

- Siswa melakukan gerakan mendribel bola lurus ke depan dan kembali ke belakang secara bergantian. Lalu kembali melakukan gerakan menggiring kembali tetapi menggunakan rintangan batu bata yang telah disusun berjajar. Siswa melakukan secara bergantian

- Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempraktekan dan memperbaiki gerakan-gerakan yang masih salah.

Observasi

- Setelah tindakan dilakukan, diamati, dikoreksi, diberikan waktu

pengulangan, dievaluasi dari hasil tindakan pada siklus pertama dengan menggunakan kamera dan mendapatkan kesimpulan.

- Pada saat observasi gerakan saat mendribel sudah benar dan gerakan saat berbelok sudah mengalami peningkatan ke arah yang lebih baik.

- Jumlah testor ada 3 orang,untuk menjaga objektivitas dalam penilaian. Tes Akhir

(43)

MOTTO

(44)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sepakbola adalah salah satu jenis olahraga yang sangat digemari oleh orang seluruh dunia, sangat universal. Selain digemari para laki-laki olah raga ini juga digemari oleh para perempuan tidak hanya tua muda bahkan anak-anak. Sejak tahun 1990 an olahraga ini mulai digunakan untuk para wanita meskipun sebelumnya olah raga ini hanya diperuntukkan bagi kaum pria.

Olahraga ini menjadi sangat menarik karena selain hanya memperebutkan sebuah bola dilapangan dengan menggunakan kaki tetapi juga terlihat gaya-gaya

permainannya dalam memperebutkan bola untuk memasukkan bola ke dalam gawang lawan. Oleh karena olah raga ini melibatkan banyak orang, tentu kerjasama team yang baik sangat dibutuhkan selain teknik bermain yang baik.

Sekarang ini mungkin kita bisa melihat hanya para atlet sepak bola manca Negara yang sukses membina karier di bidang olah raga ini. Hal itu tidak

(45)

2

membedakannya, seperti minat yang besar, usaha yang keras, dukungan yang cukup dan sarana dan prasarana yang memadai.

Suka tidak suka sepak bola saat ini sudah makin bergerak menjadi sebuah industri yang menjanjikan keuntungan besar didalamnya terutama apa yang didapat dari iklan dari pertandingan yang disiarkan secara langsung. Sebuah kejuaraan sepak bola seperti liga Champion, Piala dunia, Piala AFF, bahkan Sea games menjadi sebuah momen yang ditunggu daripada sebuah pemilu.Bahkan dalam hal popularitas, para pemain sepak bola saat ini tidak kalah dengan para artis. Tontonan sepak bola telah membius semua kalangan mulai dari anak-anak, remaja, pemuda, orang dewasa, bahkan wanita dan tentu saja terutama para penggilanya.

Bila dikaji bersama pola permainan sepak bola itu sederhana, pola permainan hanya menyerang (Attack) dan bertahan (defence). Hanya di butuhkan seorang pelatih yang mengerti bagaimana mengatasi itu semua menjadi sebuah strategi yang jitu. Serta dibutuhkan pemain yang bisa menafsirkan strategi pelatih melalui keahlian dan keterampilan masing-masing pemain saat menggiring bola, melepas umpan, merebut bola, mempertahankan bola, mengecoh lawan, sangat diperlukan oleh setiap pemain untuk diterapkan dalam kerja sama antara pemain.

(46)

3

paling mendasar yang perlu ditingkatkan adalah kurangnya penguasaaan teknik gerak dasar dribel dengan baik dan benar seperti teknik menggiring, perkenaan kaki dengan bola, dan berbelok atau zig-zag. Kesemuanya ini dapat dilihat dari penilaian yang sudah dilakukan secara obyektif hanya sekitar beberapa siswa saja yang dapat melakukan, selebihnya penguasaan gerak dasar dribel jauh siswa masih jauh dari yang diharapkan. Hal ini dibuktikan dengan penilaian yang rata-rata siswa masih mendapatkan nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal yang sudah ditetapkan.

Berdasarkan uraian di atas, cabang olah raga sepak bola menarik untuk dikaji bersama sehingga perkembangan sepak bola Indonesia semakin diminati masyarakat sekaligus sebagai bahan untuk memacu perkembangan anak-anak Indonesia ke level yang lebih baik. Masalah yang khusus menarik untuk dibahas

Permainan Sepak Bola menggunakan media audio visual Pada Siswa Kelas V SDN 3 Kaorgading tahun ajaran 2011/2012 .

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Dalam proses belajar siswa masih belum menguasai cara mempertahankan bola saat mendribel .

2. Siswa belum dapat melakukan gerak berbelok saat mendribel.

(47)

4

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu Apakah media audio visual dapat meningkatkan kemampuan dribel pada siswa kelas V SDN 3 Kaorgading?

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan diatas, penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui peningkatan prestasi belajar dasar-dasar bermain sepak bola pada siswa setelah menggunakan media audio visual.

2. Mengetahui pengaruh motivasi belajar dasar-dasar bermain sepak bola pada siswa setelah menggunakan media audio visual.

E. Manfaat Penelitian

Penulis mengharapkan dengan hasil penelitian ini dapat: 1. Bagi Siswa

Upaya meningkatkan ketrampilan gerak dasar dribel dengan media audio visual yang menarik dan menyenangkan kemudian menunjang dalam pencapaian kemampuan gerak spesialisasi pada usia dewasa.

2. Bagi Guru

(48)

5

Peneliti dapat mengetahui upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan ketrampilan gerak dasar dribel siswa.dan juga memberikan pengalaman berharga untuk pembelajaran pendidikan jasmani dimasa yang akan datang.

4. Bagi Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

(49)

6

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

Anak dipandang sebagai salah satu sumber untuk menentukan apa yang akan dijadikan bahan pelajaran. Thompson (1993:38) menjelaskan bahwa anak bukanlah hanya sekedar versi yang lebih kecil dari orang dewasa. Anak memiliki kemampuan dan kebutuhan yang sangat khusus.untuk itu perlu diipelajari bagaimana anak tumbuh, berkembang dan belajar, apa kebutuhan dan apa minatnya. Proses berkembang ini dibagi atas fase-fase tertentu. Dengan mengetahui tugas-tugas perkembangan pada fase tertentu,

memberikan informasi dan landasan dalam menentukan alternative model pembelajaran yang cocok sehingga proses belajar mengajar lebih efektif, agar kemampuan anak dapat dikembangkan seoptimal mungkin.

B. Model Pembelajaran

Hasil belajar yang dicapai oleh siswa tidak terlepas dari peranan guru dalam memilih dan menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan

karakteristik materi dan siswa.Menurut Soekamto dan Winataputra (1996/1997), model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang

(50)

7

belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran.

Dengan demikian model pembelajaran memiliki makna yang lebih luas dari strategi, metode atau prosedur. Menurut Ismail (2002:11) model

pembelajaran memiliki empat ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi atau metode tertentu,yaitu (1) rasional teoritik yang logis yang disusun oleh penciptanya; (2) tujuan pembelajaran yang akan dicapai;(3) tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat terlaksana secara berhasil; (4) lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran tersebut tercapai.

Model pembelajaran adalah sebuah perencanaan atau pola yang dapat digunakan untuk menjabarkan kurikulum, untuk merancang materi

pembelajaran dan untuk memandu kegiatan pembelajaran didalam kelas atau seting kelas yang lain. (Ahmad H. P, 2005:15)

Berdasarkan pemikiran-pemikiran tersebut model pembelajaran dapat

diartikan sebagai penerapan konsep-konsep tertentu dalam pembelajaran yang harus dikerjakan menurut langkah-langkah yang teratur dan bertahap,

sistematis dan terorganisir, agar mencapai pengalaman belajar dan tujuan belajar tertentu, sekaligus merupakan pedoman bagi para pembelajar dalam pelaksanaan aktivitas pembelajaran.

(51)

8

meningkatkan mutu pembelajaran penjaskes disekolah yang menarik,

inovatif, dan kreatif dan disesuaikandengan perkembangan jiwa peserta didik. Model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran pendidikan jasmani adalah model pembelajaran dengan penggunaan alat bantu. Model ini sangat sesuai dengan materi pendidikan jasmani disekolah dengan pencapaian tujuan pendidikanya melalui aktivitas jasmani yang berupa gerak jasmani atau olahraga. Dengan penggunaan alat bantu diharapkan akan tercipta

pembelajaran yang menyenangkan, menarik, dan dapat meningkatkan motivasi atau semangat anak untuk melakukan gerak.

A. Gerak Dasar

Sepakbola modern saat ini dilakukan dengan keterampilan lari dan operan bola dengan gerakan-gerakan yang sederhana disertai dengan kecepatan dan ketepatan. Aktivitas dalam permainan sepakbola tersebut dikenal dengan nama dribbling (menggiring bola). Menggiring bola diartikan dengan gerakan lari menggunakan kaki mendorong bola agar bergulir terus menerus di atas tanah.Menggiring bola hanya dilakukan pada saat-saat yang menguntungkan saja, yaitu bebas dari lawan.

Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang terputus-putus atau pelan-pelan, oleh karena itu bagian kaki yang dipergunakan dalam menggiring bola sama dengan bagian kaki yang dipergunakan untuk menendang bola. Tujuan menggiring bola antara lain untuk mendekati jarak ke sasaran, melewati lawan, dan menghambat permainan.

(52)

9

atau mengecoh lawan. Misalnya dengan melakukan latihan drible dengan cara yang bervariasi, contohnya membuat 4 sampai 5 penghalang berjarak sama, kemudian mulai mendrible bola (menggiring) melewati penghalang tersebut dengan gerakan zig-zag. Dengan mengusahakan bola jangan sampai

menyentuh penghalang. Pada awal latihan, penghalang bisa dibuat dengan jarak yang agak lebar. Jika sudah merasa lancar jarak penghalang bisa dipersempit.

B. Menggiring atau Dribel

Bagi seorang pemain sepak bola profesional kemampuan dribel atau menggiring bola yang baik adalah sebuah modal untuk mencapai apa yang mereka inginkan. Secara umum dribel berfungsi untuk menjaga bola tetap ada dalam penjagaan kita. Dribel yang baik akan mmemudahkan untuk melakukan yang lainnya seperti mengumpan, menembak dan melewati hadangan

lawan.Untuk bisa menggiring bola dengan baik harus terlebih dahulu bisa menendang dan mengontrol bola dengan baik. Dengan kata lain, seorang pemain tidak akan bisa menggiring bola dengan baik apabila belum bisa menendang dan mengontrol bola dengan baik.

Berikut ini dapat penulis jelaskan mengenai kelebihan dan kekurangan teknik menggiring bola (dribbling) yang di kutip dari sebuah situs

(53)

10

- Kelebihan dribbling menggunakan kaki bagian luar yaitu bila

menggunakan kaki kanan dapat mengecoh ke sebelah kiri lawan atau sebaliknya. Sedangkan kelemahannya adalah tidak bisa mengecoh lawan ke sebelah kanan bila menggunakan kaki kanan, begitupula sebaliknya. - Kelebihan dribbling menggunakan kaki bagian dalam adalah dapat

mengecoh lawan ke sebelah kanan lawan apabila menggunakan kaki kanan atau sebaliknya. Sedangkan kelemahannya adalah tidak bisa mengecoh lawan ke sebelah kiri bila menggunakan kaki kanan, begitupula sebaliknya - Kelebihan dribbling menggunakan bagian punggung kaki adalah dapat

menggiring bola dengan arah lurus apabila tidak ada lawan yang menghalangi. Sedangkan kelemahannya adalah kurang efektif untuk mengecoh lawan ke sebelah kiri atau sebelah kanan.

Dikutip dari sebuah situs sepak bola Berikut ini adalah beberapa Tips dalam men-drible bola :

1. Pertahankan pusat gravitasi (gaya berat).

Pusat gravitasi sangat penting dalam skill men-drible bola.Sebagai gambaran bagaimana hal itu bekerja, coba kita tarik garis khayal atau bayangan dari batang tubuh kita ke tanah. Maka pusat tersebut akan ditempatkan di antara kedua kaki kita, apabila kita menutup kedua kaki maka garis atau pusat tersebut akan berada diluar kemudian kita akan jatuh (hilang keseimbangan). Akan tetapi jika kita membuka kaki atau jongkok sedikit maka kita bisa mempertahankannya.

2. Pelajari pergerakan lawan.

(54)

11

memata-matai cara pergerakan secara langsung ataupun rekaman pertandingan.

3. Jangan sering memainkan gerakan drible yang sama.

Ketika bermain, usahakan jangan melakukan gerakan drible yang sama lebih dari 2 (dua) kali pada lawan yang sama karena lawan akan cepat mempelajari gerakan tersebut.

4. Selalu melihat arah pergerakan.

Jangan melihat bola saat men-drible. Tetap fokus pada arah kemana akan bergerak, juga perhatikan gerakan lawan.

5. Tetap menjaga bola dekat dengan kaki.

Usahakan bola selalu dekat dengan kaki kita, bola yang terlalu jauh dari jangkauan akan mudah direbut oleh pemain lawan.

6. Gunakan kedua kaki.

Apabila ingin men-drible bola dengan baik gunakan kedua kaki, maksudnya kedua kaki harus aktif secara bergantian atau variatif mengolah bola. Hal ini akan membuat lawan bingung membaca gerakan kita.

7. Jangan terlalu prediktif atau meramalkan

Dalam permainan sepak bola sesungguhnya segala hal bisa saja terjadi. Oleh karena itu improvisasi dalam gerakan drible sangat diperlukan, jangan terfokus pada satu macam gerakan

C. Implementasi gerakan

(55)

12

alat yang sudah dimodifikasi dikarenakan keterbatasan,alat-alat itu adalah beberapa bilah bambu yang lurus dan tempurung kelapa.

Model yang digunakan adalah dengan menggunakan gerakan zig-zag yaitu dengan cara menempatkan beberapa tempurung kelapa di atas lapangan dengan jarak yang disesuaikan dan disusun secara lulus. Kemudian bambu dipasang dengan posisi sama seperti tempurung kelapa. Hasil belajar yang diukur dari gerakan dribel ini adalah dengan mengukur sejauh mana kecepatan para siswa dalam melewati rintangan-rintangan itu dan berapa kali bola yang lepas saat melewati rintangan tersebut.

Sebelum memulai gerakan dribel ini,beberapa hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:

- Lakukan Pemanasan. Gerakan pemanasan ini dimulai dari atas kepala sampai bawah kaki, hal ini memungkinkan saat latihan tidak mudah mengalami cidera otot. Dan dengan pemanasan otot kaki siap untuk menerima hentakan yang keras.

- Menyiapkan bola dan alat halang rintang. Penempatan alat halang rintang disesuaikan dengan jangkauan kita, jangan terlalu pendek ataupun jauh.

- Mulai menggiring. memulai dengan kaki menendang bola, mulai dengan gerakan pelan dan melewati alat halang rintang yang sudah di buat. Sesuaikan dengan kaki yang dianggap bisa, maksudnya jika terbiasa dengan kaki kanan gunakan kaki kanan untuk memulai menendang dan sebaliknya jika menggunakan kaki kiri. Lakukan

(56)

13

bagian depan, dan pada saat melewati penghalang pertama belokkan kekiri dengan sisi kaki bagian kiri, lalu dengan pelan untuk melewati penghalang ke dua belokkan bola ke kanan dengan sisi kaki bagian kanan dan seterusnya untuk panghalang berikutnya.

- Tidak terburu-buru. Biasanya jika terburu-buruakan menghasilkan gerakan mendribling kurang sempurna, karena dilakukan tanpa

menghiraukan halangan yang telahdibuat sehingga dalam gerakan akan sering menabrak halangan yang sudah dibuat, dan bagaimana jika kita melewati orang?

- Melakukan gerakan kombinasi. Jika kita telah mendribling dengan baik, lakukan dengan gerakan kombinasi, hal ini dilakukan agar lawan tidak bisa menebak arah bola saat menggiring bola sehingga dengan mudah kita melewati lawan. Caranya, jika awalan menggunakan kaki kanan untuk lewati penghalang pertama dan pada saat membelok kekiri gunakan kaki kiri sebelah sisi kiri dan atur agar bola tidak jauh dari kaki. Untuk melewati penghalang kedua jalankan bola dan belokkan kekanan dengan kaki kanan sisi kanan, lakukan juga jika menggunakan awalan kaki sebelah kiri. Intinya untuk kombinasi pada saat melewati penghalang pertama digunakan kaki kiri untuk penghalang kedua dengan kaki kanan (ket: dimulai kaki kanan) dan sebaliknya.

(57)

14

- Fokus. Jika fokus untuk latihan mendrible bola dalam waktu kurang dari 1 minggu bisa menghasilkan gaya dribling dengan baik.

- Terapkan dan tunjukkan. Terapkan apa yang kita hasilkan dalam

mendrible bola, tentunya dengan lawan yang sesungguhnya. Dan jangan takut terluka atau tertabrak.

D. Media Belajar

Sesuai dengan judul penelitian ini media yang akan digunakan adalah dengan menggunakan media audio visual. Media berasal dari bahasa Latin merupakan bentuk jamak dari medium yang secara harfiah berarti, perantara atau

pengantar, yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan.Beberapa ahli yang dikutip Sudrajat memberikan definisi tentang media pembelajaran diantaranya, schram (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.

(58)

15

mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras.

Dari ketiga pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. Dalam kaitanya dengan efektivitas belajar Brown (1973) yang juga dikutip Sudrajat mengengkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi tehadap efektivitas pembelajaran.

(59)
(60)

17

III. METODE PENELITIAN

A. Metode penelitian

Dalam memecahkan suatu masalah diperlukan suatu cara atau metode karena metode merupakan faktor yang penting dalam menentukan keberhasilan penelitian.

kenal sekarang memberikan garis-garis yang cermat dan mengajukan syarat-syarat yang keras maksudnya untuk menjaga agar pengetahuan yang dicapai dari suatu penelitian dapat mempunyai karya ilmiah yang

setinggi-Guna memperoleh karya yang setinggi-tingginya peneliti harus dapat mempertanggung jawabkan sesuai dengan aturan yang berlaku.

Menurut Margono S. (2005) Metode adalah semua kegiatan pencarian,

(61)

18

B. Rancangan Penelitian

Pada penelitian ini penulis merencanakan pelaksanaan penelitian sampai dua siklus (4x pertemuan) dan setiap siklus memiliki kegiatan yang berbeda tetapi saling berkaitan. Dalam pelaksanaanya, setiap proses penelitian merupakan tindak lanjut dari siklus penelitian sebelumnya. Penelitian Tindakan Kelas ini mencakup tahap Planing (rencana), Observation (Observasi) dan Reflective (Refleksi).

Yang dimaksud dengan penelitian yang dilakukan melalui putaran spiral adalah penelitian yang melalui siklus-siklus berikut ini :

Perencanaan

Gambar : Spiral Penelitian Tindakan Kelas. ( Hopkins, 1993)

1. Pelaksanaan penelitian

Pelaksanaan penelitian selama satu setengah bulan dengan tahapan sebagai berikut :

(62)

19

Dalam tahap penelitian ini terlebih dahulu melakukan perencanaan atau membuat program yang akan diteliti sehingga dalam pelaksanaanya teratur dan sesuai dengan program yang sudah dibuat.

b. Tahap melakukan tindakan

Tahap ini merupakan inti dari pelaksanaan penelitian secara keseluruhan , dengan melakukan implementasi dari program yang telah dibuat sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat.

c. Tahap pengamatan ( Observasi )

Pada tahap ini berisikan hasil pengamatan menggunakan berbagai instrumen.Yang paling diperhatikan dalam hal ini adalah hasil-hasil pekerjaan yang otentik.

d. Tahap refleksi

Tahap ini adalah tahapan terakhir dari siklus yang penulis rencanakan dalam penelitian ini, dengan berisikan penjelasan tentang tingkat

keberhasilan atau kegagalan yang telah terjadi setelah adanya penelitian.

(63)

20

Pada dasarnya keterampilan gerak dasar dibagi menjadi 3 kategori, sebuah

kategori gerak adalah sebuah kerangka penggolong berdasarkan pada unsur-unsur yang sama. Kategori gerak dasar itu adalah sebagai berikut :

1. Gerak lokomotor

Gerak lokomotor adalah suatu gerak yang dilakukan dalam keadaan tubuh di pindahkan posisinya kearah mendatar ( horizontal ), atau vertikal dari satu titik ke titik lainnya ( Jalan, Lari,melompat )

2. Gerak non lokomotor

Gerak yang dilakukan seorang yang menetap pada suatu titik atau posisinya, bergerak pada sumbu vertikal atau horizontal, atau gerak aksial ( menjangkau, memutar, menggeliat, mengulur, membungkuk ).

3. Gerak manipulatif

Gerak yang mengerahkan daya serta melibatkan otot-otot besar yang

diarahkan pada suatu obyek atau sasaran ( melempar, menendang, memukul ). (Agus Mahendra 1999 : 20-22)

D. Subyek dan Sampel Penelitian

1. Subyek Penelitian

Populasipenelitian adalah wilayah generasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(sugiyanto,2008 : 117).

(64)

21

SD Negeri 3 Kaorgading Kecamatan Pematang Sawa Kabupaten Tanggamus.

2. Sampel Penelitian

Ridwan (2005:11) menyatakan sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti.

Sampel penelitian menurut Arikunto, (2006:131) bahwa sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti. Jadi, penulis mengambil satu kelas sebagai sampel penelitian yangberjumlah 15 orang.

E. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 3 Kaorgading Kecamatan Pematang Sawa Kabupaten Tanggamus

2. Waktu Pelaksanaan

Penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal...sampai dengan ...2012

F. Pelaksanaan Penilaian Tindakan Kelas

1. Model sistem

a) Peneltian putaran pertama

1. Guru menjelaskan dan memperlihatkan potongan gambar-gambar tentang bagaimana gerakan dribel atau menggiring bola

2. Kemudian siswa diberikan tugas untuk melakukan gerakan menggiring setelah melihat apa yang dijelaskan dan dicontohkan dalam gambar tadi.

(65)

22

1. Setelah melakukan penelitian putaran pertama lalu guru memperlihatkan video gerakan dribel atau menggiring bola melewati rintangan

2. Kemudian siswa diberikan tugas untuk melakukan gerakan seperti yang telah dijelaskan dan dicontohkan dalam video tadi serta mengevaluasinya.

2. Implementasi di Kelas

Pelaksanaan tes awal (pre test), tes siklus pertama, tes siklus kedua, tes siklus ketiga, dilakukan oleh peneliti.Tindakan ini dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan.

a. Siklus Pertama 1. Rencana :

a. Menyiapkan sarana dan prasarana untuk proses pembelajaran b. Menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran pada siklus

pertama dengan diawali apersensi, pemanasan, peregangan. 2. Tindakan:

a. Guru menjelaskan tentang tata cara melakukan gerakan dribelnya dan memberikan contoh gerakan secara langsung b. Guru memberikan contoh beberapa gambar atau foto tentang

pembelajaran gerak dasar mendribel bola

c. Setelah melihat gambar tadi Siswa diberikan tugas untuk melakukan gerakan mendribel bola.

(66)

23

Setelah diberikan tindakan maka peneliti melakukan pengamatan dan evaluasi serta penilaian dengan menggunakan instrument penelitian yang telah disusun.

4. Refleksi

Refleksi dilakukan setelah pelaksanaan dan observasi

b. Siklus kedua 1. Rencana :

a. Menyiapkan alat-alat yang berkaitan dengan proses pembelajaran dan instrumen yang diperlukan dalam mengevaluasi tindakan.

b. Menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran pada siklus kedua dengan diawali apersensi, pemanasan dan peregangan 2. Tindakan:

a. Guru kembali menjelaskan tentang tata cara melakukan gerakan dribelnya dan memberikan contoh gerakan secara langsung.

b. Guru memberikan contoh sebuah video pembelajaran gerak dasar mendribel bola dan video tentang pembelajaran dribel dan video gerak dasar dribel melewati rintangan.

c. Setelah melihat video Siswa diberikan tugas mendribel bola melewati rintangan dan melakukan secara bergantian. 3. Observasi

Setelah dilakukan tindakan, pengamatan, koreksi, penilaian dan evaluasi hasil belajar pada siklus kedua.

(67)

24

Hasil observasi dapat disimpulkan setelah pelaksanaan dan observasi.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik tes. Teknik ini akan peneliti uraikan sebagai berikut:

Teknik tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, atau bakat yang dimiliki individuatau kelompok ( Arikunto,2006:223)

Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dribel bola secara zig-zag yang ditunjukkan kepada sampel kelas 5 siswa SD Negeri 3

Kaorgading Kecamatan Pematang Sawa Kabupaten Tanggamus

Instrumen Penilaian

No

Komponen gerak dasarGerak dribel Nilai

1 2 3

1 Persiapan

 Sikap tubuh tegak dengan pandangan ke depan  Meletakkan salah satu kaki di depan,kanan

atau kiri

 Posisi tangan mengayun menyesuaikan gerakan kaki

2 Pelaksanaan

(68)

25

kanan dan kaki bagian kiri saat belok ke kiri jika dribel menggunakan kaki kanan

 Memiringkan badan saat berbelok guna menghindar dari rintangan

 Memfokuskan perhatian pada bola dan rintangan

3 Gerakan lanjutan

 Tetap menjaga penguasaan bola Jumlah skor

Diadopsi dari H. Harsono, (2005:13)

Keterangan :

1. Untuk melihat kualitas hasil tindakan disetiap siklus menggunakan rumus yang dikemukakan (Subagio dalam Fajar, 2005:36)

Keterangan :

P = Presentasi keberhasilan

F = Jumlah siswa yang melakukan gerak dengan benar N = Jumlah sampel

2. Untuk keefektifan hasil tindakan pada penelitian ini digunakan perhitungan yang dipergunakan yang dikemukakan oleh Goodwin dan Coates dalam Fajar, (2005:37) dengan rumus sebagai berikut :

E = Xn Xi x 100% Xi

Keterangan :

E : Efektifitas hasil belajar P = X100 %

(69)

26

Xn : Rerata nilai hasil siklus ketiga Xi : Rerata tes awal / tes sebelumnya

3. Menyimpulkan hasil penelitian, bila perhitungan meningkat 50% keatas maka tindakan yang dilakukan dinyatakan efektif.

H. Uji Hipotesis

Di dalam penelitian ini tingkatan selanjutnya adalah uji hipotesis dimana jawaban sementara dilakukan pengujian dalam bentuk praktik di lapangan dan apabila penelitian ini dilakukan tingkat keberhasilan siswa sudah melebihi 50 % maka penelitian ini dihentikan, karena penelitian ini sudah dianggap tuntas.

I. Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal

Penilaian adalah istilah umum yang mencakup semua metode yang bisa digunakan untuk menilai unjuk kerja individu atau kelompok peserta didik. Proses penilaian mencakup pengumpulan bukti yang menunjukan pencapaian belajar peserta didik. Penilaian merupakan suatu pernyataan berdasarkan sejumlah fakta untuk menjelaskan karakteristik seseorang atau sesuatu

( Griffin & Nix, 1991 ).

Hal yang harus diperhatikan dalam menentukan kriteria ketuntasan minimal adalah :

a. Tingkat kompleksitas

Kesulitan atau kerumitan indikator, kompetensi dasar, dan standar kompetensi yang harus di capai peserta didik.

(70)

27

1. Sarana dan prasarana pendidikan yang sesuai dengan tuntutan kompetensi yang harus dicapai peserta didik.

2. Ketersediaan tenaga, manajemen sekolah, dan kepedulian stakeholder sekolah.

c. Tingkat Kemampuan (Intake) Rata-Rata Peserta Didik

Penetapan Intake di kelas dapat didasarkan pada hasil seleksi pada saat penerimaan peserta didik baru.

J. Proses Pembelajaran Gerak Dasar Dribel

Proses pembelajaran ketrampilan gerak dasar passing bawah melalui siklus sebagai berikut :

Tes Awal :

Siswa melakukan ketrampilan gerak dasar dribel dengan melakukan gerakan menggiring bola.

Siklus Pertama Rencana :

- Menyiapkan RPP pembelajaran yang berisi kegiatan-kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup yang dilaksanakan untuk 2 kali pertemuan.

- Menyiapkan instrumen penilaian berupa indikator-indikator gerak dasar dribel atau menggiring bola yang meliputi tahap persiapan, tahap gerakan dan akhir gerakan.

- Menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran penjaskes bermain sepak bola. 15 orang, 9 putra dan 6 putri.

(71)

28

- Memberikan materi teori dan tujuan pembelajaran agar siswa memiliki motivasi untuk mengikuti pembelajaran.

- Melakukan pemanasan

- Menyiapkan perangkat kamera

- Menyiapkan bola untuk pembelajaran

Tindakan

- Siswa di bariskan menjadi 2 berbanjar kebelakang menyesuaikan. Masing-masing anak dibarisan depan menghadapi bola yang akan didribel.

- Pada saat akan menggiring bola,siswa melakukan secara bergantian. Menggiring bola ke arah depan dengan melewati rintangan kayu yang berjajar.

- Memberi kesempatan kepada siswa untuk mempraktekan dan memperbaiki gerakan-gerakan yang masih salah.

Observasi

- Setelah tindakan dilakukan, diamati, dikoreksi, diberikan waktu

pengulangan, dievaluasi dari hasil tindakan pada siklus pertama dengan menggunakan kamera dan mendapatkan kesimpulan.

- Pada saat persiapan awalan anak yang melakukan gerak dasar dribel atau menggiring bola anak-anak masih menggunakan ujung kaki untuk menggiring bola yang menyebabkan hasil yang kurang bagus.

- Jumlah testor ada 3 orang,untuk menjaga objektivitas dalam penilaian. Refleksi

(72)

29

- Pada saat persiapan awalan anak yang melakukan gerak dasar dribel atau menggiring bola gerakan mendorong bola anak-anak masih menggunakan ujung kaki sehingga gerakannya tidak sempurna, sehingga pada siklus ke 2 gerakan-gerakan yang masih salah di betulkan untuk mendapat hasil yang lebih baik.

- Didiskusikan rencana tindakan pada siklus kedua

Siklus Kedua Rencana :

Menyiapakan rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pembelajaran yang berisi kegiatan-kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan pendahuluan, inti, dan

penutup yang dilaksanakan untuk 2 kali pertemuan.

- Menyiapkan instrumen penilaian berupa indikator-indikator gerak dasar dribel yang meliputi tahap persiapan, tahap gerakan dan akhir gerakan.

- Menyiapkan instrumen penilaian berupa indikator-inkator gerak dasar dribel yang meliputi tahap persiapan, tahap gerakan dan akhir gerakan.

- Menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran Penjaskes bermain sepak bola.

- Membariskan siswa menjadi 3 bersab. Memberikan materi teori dan tujuan pembelajaran agar siswa memiliki motivasi untuk mengikuti pembelajaran

- Melakukan pemanasan

- Menyiapkan kamera

- Menyiapkan bola untuk pembelajaran Tindakan

(73)

30

- Siswa melakukan gerakan mendribel bola lurus ke depan dan kembali ke belakang secara bergantian. Lalu kembali melakukan gerakan menggiring kembali tetapi menggunakan rintangan batu bata yang telah disusun berjajar. Siswa melakukan secara bergantian

- Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempraktekan dan memperbaiki gerakan-gerakan yang masih salah.

Observasi

- Setelah tindakan dilakukan, diamati, dikoreksi, diberikan waktu

pengulangan, dievaluasi dari hasil tindakan pada siklus pertama dengan menggunakan kamera dan mendapatkan kesimpulan.

- Pada saat observasi gerakan saat mendribel sudah benar dan gerakan saat berbelok sudah mengalami peningkatan ke arah yang lebih baik.

- Jumlah testor ada 3 orang,untuk menjaga objektivitas dalam penilaian. Tes Akhir

(74)
(75)

32

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Sebelum penelitian dilaksanakan peneliti terlebih dahulu melakukan

observasi proses pembelajaran. Hasil observasi (tes awal) sangat menentukan tindakan yang akan dilakukan. Data-data yang diperoleh peneliti pada tes awal untuk mengetahui apakah tindakan yang dilakukan dapat meningkatkan hasil belajar dan melihat efektivitas hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) gerak dasar dribel. Deskripsi hasil penelitian dimaksud untuk memperoleh gambaran tentang nilai rata-rata serta prosentase dari masing-masing siklus. Berikut adalah hasil deskripsi hasil yang didapat dalam penelitian :

1. Analisis Prosentase Hasil PTK

(76)

33

B. Deskripsi Prosentase Hasil PTK Pembelajaran Gerak Dasar Dribel

Hasil yang didapat dari penelitian yang selanjutnya dianalisis guna

mengetahui prosentase hasil PTK ketrampilan gerak dasar dribel. Deskripsi hasil penelitian dimaksudkan untuk memperoleh gambaran tentang

penyebaran data yang meliputi nilai rata-rata dan prosentase dari masing-masing siklus. Berikut data lengkapnya dapat dilihat pada tabel 2 :

Tabel 2. Deskripsi Hasil PTK Pembelajaran Gerak Dasar Dribel

No Siklus X

Sebelum penelitian PTK dilaksanakan penulis telah mengambil nilai tes awal gerak dasar dribel (lihat tabel 2) dengan hasil rerata kelas 44,96 poin. Dilihat dari prosentase rerata kelas, yang mendapat nilai diatas rerata kelas sebesar 40 persen yang mendapat nilai dibawah rerata kelas sebesar 60 persen. Jika dilihat dari prosentase standar ketuntasan belajar, yang mendapat nilai diatas standar ketuntasan sebesar 13,3 persen dan yang mendapat nilai dibawah ketuntasan sebesar 86,7 %. Hasil perolehan tes awal itulah merupakan kemampuan awal yang dimiliki oleh siswa kelas V SDN 3 Kaorgading tahun pelajaran 2011/2012.

(77)

34

yang mendapat nilai diatas standar ketuntasan sebesar 40% dan yang mendapat nilai dibawah standar ketuntasan sebesar 60%. Dapat dilihat dari pencapaian nilai setelah siklus pertama rerata kelas naik 11,64

poin,sedangkan prosentase ketuntasan belajar pada siklus ini 40%.

Tabel 3. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Gerak Dasar Dribel Pada Siklus 1.

No Hasil Jumlah Presentase

1 Rerata 56,60 40%

2 Ketuntasan Belajar 6 siswa 40%

Indikator peserta keberhasilan siklus perta dapat dilihat dengan rumus : P = f X100%

N

P = 6 X 100% 15

P = 40

(78)

35

Tabel 4. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Gerak Dasar Dribel Pada Siklus 2.

No Hasil Jumlah Presentase

1 Rerata 68,99 46,7%

2 Ketuntasan Belajar 15 siswa 100%

Indikator peserta keberhasilan siklus perta dapat dilihat dengan rumus : P = f X 100%

N

P = 15 X 100% 15

P = 100%

Dari perhitungan diatas diketahui bahwa setiap siklus terdapat peningkatan hasil. Pada tes siklus I berhasil 6 siswa dari 15 siswa naik menjadi 15 siswa dari 15 siswa pada siklus II. Dengan prosentase ketuntasan mencapai 100%. Ketuntasan belajar yaitu bila siswa telah mencapai nilai rata-rata 60, maka di nyatakan tuntas.

C. Pembahasan Penelitian

(79)

36

tahap pertama atau siklus ke satu, siswa melakukan gerak dasar dribel dengan melakukan gerak menggiring bola belum menunjukan hasil yang diinginkan. Dengan 15 subjek kaji tindak dari setiap indikator yang terdapat dalam gerak dasar dribel tidak semua siswa mampu melakukannya atau menguasainya. Pada siklus pertama 9 orang mendapat nilai kurang, 2 mendapat nilai cukup dan 4 orang mempunyai nilai baik. Pada tahap persiapan ini diketahui kesalahan siswa terletak pada gerak mendorong yang masih menggunakan ujung kaki dan diberikan untuk perbaikan pada siswa gambar-gambar foto kaki saat mendribel menggunakan punggung kaki, kaki bagian dalam dan kaki bagian luar. Pada tahap melakukan gerakan pelaksanaan 11 orang siswa memperoleh nilai kurang, 2 orang siswa mendapat nilai cukup, dan 2 orang siswa mendapat nilai cukup. Pada tahap melakukan gerak akhir, 7 orang siswa mendapat nilai kurang, 5 orang siswa mendapat nilai cukup, dan 3 orang siswa memperoleh nilai baik. Diperoleh dengan rerata kelas 56,60. Sedangkan yang mendapat nilai diatas rerata kelas 40% dan yang mendapat dibawah rerata kelas 60%. Jika dilihat dari perolehan nilai ketuntasan belajar 6 siswa atau 40% dan yang mendapat nilai ketuntasan belajar 9 siswa atau 60% .

Karena tingkat efektivitasnya hanya 25,88% maka dinyatakan penelitian pada siklus pertama ini belum efektif.

(80)

37

mendapat nilai baik. Pada tahap melakukan gerak pelaksanaan , 0 orang siswa siswa mendapatkan nilai kurang, 7 orang siswa mendapat nilai cukup, 8 orang siswa mendapat nilai cukup. Pada tahap melakukan gerak akhir 0 siswa mendapat nilai kurang , 8 siswa mendapat nilai cukup dan 7 siswa mendapat nilai baik. Hasil siklus kedua dapat dilihat dari perolehan rerata kelas 68,99. Dan yang mendapat nilai diatas rerata kelas yaitu 46,6% dan yang mendapat nilai dibawah rerata kelas 53,4%, jika dilihat dari perolehan nilai ketuntasan belajar.

Karena tingkat efektivitasnya mencapai 53,44% maka dinyatakan penelitian pada siklus kedua efektif.

D. Uji Hipotesis

(81)

38

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan hasil penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut :

1. Dengan menggunakan media audio visual terbukti dapat meningkatan hasil belajar gerak dasar dribel dalam bermain sepak bola siswa kelas V SDN 3 Kaorgading Pematang sawa Kabupaten Tanggamus tahun pelajaran 2011/2012.

2. Pembelajaran gerak dasar dribel sepak bola yang dilakukan dengan menggunakan metode audio visual dengan gambar dan video dengan dua siklus tindakan secara keseluruhan telah terbukti menghasilkan proses pembelajaran yang sangat efektif bagi siswa kelas V SDN 3 Kaorgading Pematang sawa Kabupaten Tanggamus tahun pelajaran 2011/2012. 3. Dengan menggunakan metode audio visual gambar dan video dalam

Gambar

Gambar : Spiral Penelitian Tindakan Kelas. ( Hopkins, 1993)
Gambar : Spiral Penelitian Tindakan Kelas. ( Hopkins, 1993)
Tabel 2. Deskripsi Hasil PTK Pembelajaran Gerak Dasar Dribel
Tabel 3. Rekapitulasi Analisis Hasil Pembelajaran Gerak Dasar Dribel Pada
+4

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Hal inilah yang menjadi suatu ketertarikan sendiri bagi penulis untuk menelusuri masalah ini, sehingga penulis memutuskan untuk melakukan penelitian dengan judul

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara dan juga selaku Dosen Pembimbing I yang.. telah banyak membantu memberikan petunjuk dan pengarahan dalam penulisan

Tujuan umum penelitian yang akan dilakukan adalah untuk mendapatkan gambaran tentang pembelajaran meningkatkan kognitif anak usia dini melalui pemanfaatan

ABSTRAK ... KATA PENGANTAR ... UCAPAN TERIMA KASIH ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR GAMBAR ... DAFTAR LAMPIRAN ... Latar Belakang ... Rumusan Masalah ... Tujuan Penelitian ...

adalah hak bagi pasien dalam pelayanan kesehatan dan asuhan keperawatan yang.. diberikan perawat tidak hanya kepada pasien tetapi

trace dari hal-hal yang tidak diinginkan yang diperoleh dari perekaman data di lapangan. Proses editing yang dilakukan pada penelitian ini adalah top mute yang ditunjukkan

Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Tema 2 Selalu Berhemat Energi Selalu Berhemat Energi. Buku Guru SD/MI