AMERIKA SERIKAT
BENEDIKTUS ENDY NUGROHO
A44061395
DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP
FAKULTAS PERTANIAN
Perusahaan Summerhill Landscapes, Inc. di New York, Amerika Serikat. Dibimbing oleh HADI SUSILO ARIFIN.
Amerika Serikat merupakan negara yang memiliki empat musim. Untuk mendapatkan kondisi lanskap yang baik dan sesuai keinginan akan cukup sulit dikarenakan oleh perubahan kondisi cuaca yang cukup drastis. Untuk mewujudkan lanskap yang baik maka dibutuhkan suatu organisasi yang mampu memberikan perhatian khusus terhadap kondisi lanskap. Summerhill Landscapes, Inc. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang lanskap yang pekerjaannya meliputi kegiatan desain, pembuatan taman, pengelolaan taman/lanskap, sistem irigasi taman maupun elemen taman seperti hardscape. Pekerjaan tersebut terbagi ke dalam empat divisi perusahaan sesuai dengan bidangnya yaitu landscape
division, maintenance division, irrigation division, dan masonry division.
Perusahaan lanskap merupakan tempat yang sesuai untuk melakukan kegiatan magang dengan tujuan untuk memperoleh pengalaman, pengetahuan dan ketrampilan dalam pelaksanaan proyek atau kegiatan pengelolaan lanskap. Selain itu, kita dapat mempelajar permasalahan yang dialami perusahaan dalam melakukan kegiatan-kegiatannya.
Kegiatan ini dilaksanakan di Perusahaan Summerhill Landscapes, Inc. yang berlokasi di Sag Harbor, New York, Amerika Serikat. Kegiatan magang berlangsung dari bulan April sampai Oktober 2010. Dalam kegiatan ini, dilakukan berbagai macam kegiatan pengelolaan dan pemeliharaan lanskap. Metodologi yang digunakan adalah partisipasi aktif dalam kegiatan pemeliharaan oleh perusahaan, wawancara dan studi pustaka. Kemudian
Perusahaan Summerhill Landscapes mengelola lahan seluas 6,47 ha yang dimanfaatkan sebagai nursery tanaman perennial seluas 6,07 ha dan 0,4 ha sebagai kantor dan tempat penyimpanan kendaraaan serta peralatan untuk kegiatan lanskap. Pekerjaan yang diterima oleh perusahaan terutama berkaitan dengan kontrak perumahan (residential contracting) karena daerah Sag Harbor dan sekitarnya (The Hamptons) merupakan kawasan yang terkenal sebagai area peristirahatan musim panas dan termasuk sebagai beberapa lokasi paling elit di Amerika. The Hamptons meliputi teritorial wilayah Southampton dan East Hampton yang terbagi menjadi 24 area villages dan hamlets.
Kegiatan pengelolaan lanskap ditangani oleh divisi pemeliharaan
(maintenance division) menggunakan sistem kontrak. Kontrak tersebut akan
mengatur biaya untuk material, tenaga kerja dan kegiatan pemeliharaan yang dilakukan untuk tahun tersebut. Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan dapat dikelompokkan berdasarkan musim, yaitu tindakan pemeliharaan pada musim semi, musim panas, musim gugur dan kegiatan weekly visits yang merupakan kegiatan pemeliharaan rutin yang dilakukan setelah semua kegiatan pemasangan dan penanaman elemen-elemen lanskap telah selesai dilakukan untuk menjaganya agar tetap dalam kondisi yang baik.
Kegiatan pemeliharaan pada musim semi disebut juga spring clean up
kelompok yang lebih kecil dengan susunan tim dan jadwal lokasi yang tetap tiap minggunya. Kegiatan yang dilakukan meliputi pruning, weeding, pemupukan,
perawatan terhadap driveway, dan perlindungan taman terhadap rusa. Pemeliharaan pada musim gugur meliputi cutting back, collecting debris, winter
preparation,dan shrub tie up and screening. Pemeliharaan musim dingin meliputi
snow blowing dan driveway marking. Selain kegiatan pemeliharaan tersebut,
terdapat beberapa kegiatan pemeliharaan lainnya yaitu hedging, pemasangan rumput dan mowing.
Dari segi efektifitas pelaksanaan pekerjaan, pemeliharaan yang dilakukan telah berlangsung efektif setelah dibandingkan dengan nilai kapasitas kerja pembanding. Hal ini dikarenakan oleh peralatan yang mendukung dan tenaga kerja yang sesuai. Tenaga kerja di perusahaan sendiri terdiri dari 10 tenaga kerja tetap/staf perusahaan dan 44 tenaga kerja musiman yang 11 diantaranya merupakan mahasiswa magang. Biaya upah untuk tenaga kerja merupakan anggaran biaya terbesar perusahaan dari total anggaran biaya pada tahun 2009 sebesar $ 3.400.000,00. Untuk mewujudkan pekerjaan yang efektif dengan biaya yang efisien maka perusahaan membutuhkan rencana pengelolaan lanskap yang baik. Rencana pengelolaan tersebut meliputi struktur organisasi, jadwal pemeliharaan, ketenagakerjaan, alat dan bahan pemeliharaan, dan anggaran biaya pemeliharaan.
AMERIKA SERIKAT
BENEDIKTUS ENDY NUGROHO
A44061395
Skripsi
Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Pertanian pada
Departemen Arsitektur Lanskap
DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP
FAKULTAS PERTANIAN
Nama : Benediktus Endy Nugroho
NRP : A44061395
Disetujui,
Dosen Pembimbing
Prof. Dr. Ir. H. Hadi Susilo Arifin, MS NIP 19591106 198501 1 001
Diketahui,
Ketua Departemen Arsitektur Lanskap
Dr. Ir. Siti Nurisyah, MSLA NIP 19480912 197412 2 001
Lanskap Pada Perusahaan Summerhill Landscapes, Inc. Di New York, Amerika Serikat adalah karya saya dengan arahan pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Semua sumber
data dan informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun
yang tidak diterbitkan dari penulis lain, telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan pada Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi.
Bogor, November 2011
BENEDIKTUS ENDY NUGROHO
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan
atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,
penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau
tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan yang wajar IPB
Penulis dilahirkan di Kota Purwokerto, Jawa Tengah pada tanggal 1
Maret 1988. Penulis adalah anak bungsu dari 6 bersaudara dari pasangan
Ayahanda Fredericus Sumar dengan Ibunda Maria Tati Purwaningsih. Ayahanda
penulis merupakan pensiunan dari Pegawai Negeri Sipil sedangkan Ibunda
Penulis merupakan Ibu Rumah Tangga.
Penulis menyelesaikan Taman Kanak-Kanak di TK Santa Maria
Purwokerto pada tahun 1994 dan kemudian melanjutkan pendidikan dasar di SD
Bruderan Purwokerto pada tahun 2000. Penulis kemudian melanjutkan pendidikan
di SLTP Bruderan Purwokerto sampai tahun 2003. Setelah itu Penulis
melanjutkan pendidikan di SMA Pangudi Luhur (PL) Van Lith Berasrama di
Muntilan, Magelang, Jawa Tengah dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun yang
sama, Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Seleksi
Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). Setahun kemudian, Penulis lolos seleksi
penerimaan pada mayor Departemen Arsitektur Lanskap dengan minor
Manajemen Sumber Daya Lahan di Fakultas Pertanian.
Selama mengikuti pendidikan di IPB penulis aktif dalam organisasi
kemahasiswaan di departemen yaitu Himpunan Mahasiswa Lanskap (Himaskap)
dari tahun 2007 hingga 2009. Selain itu penulis juga ikut serta dalam lomba di
bidang Arsitektur Lanskap dan pernah menjadi Juara III dan Harapan I dalam
Lomba Desain Taman Keluarga di Taman Bunga Nusantara bersama dengan
teman-teman dalam tim. Selain itu Penulis juga berpartisipasi dalam The Ohio
State International Agricultural and Horticultural Intern Program dengan
menjadi mahasiswa magang di perusahaan Summerhill Landscapes, Inc. di New
Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala
berkat, rahmat, dan kesehatan yang telah diberikan sehingga dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul PENGELOLAAN LANSKAP PADA PERUSAHAAN SUMMERHILL LANDSCAPES, INC. DI NEW YORK, AMERIKA SERIKAT. Skripsi ini merupakan salah satu syarat mendapatkan gelar Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian IPB yang juga menjelaskan kegiatan pengelolaan
lanskap oleh perusahaan swasta terhadap lanskap residensial di Amerika Serikat.
Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan segenap pihak yang
terus mendukung dalam proses penulisan skripsi ini. Sebagai bentuk rasa syukur,
penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Ir. H. Hadi Susilo Arifin, MS sebagai dosen pembimbing skripsi
atas arahan, bimbingan, semangat, dukungan, waktu, dan kesabaran yang
telah diberikan kepada penulis selama menjalani kegiatan magang dan
pengerjaan skripsi di Departemen Arsitektur Lanskap.
2. Dr. Krisantini atas bantuan dan bimbingannya sehingga penulis dapat
berpartisipasi dalam The Ohio Program dan Dr. Setiahadi, MS sebagai
dosen pembimbing akademik.
3. Declan Blackmore sebagai pemilik perusahaan tempat magang, Brendan
2¶'Z\HUVHEDJDLPDQDMHUEHVHUWDSDUDVWDISHUXVDKDDQ\DQg telah menerima
dan membimbing selama kegiatan magang serta teman-teman sesama
mahasiswa magang di Amerika Serikat.
4. Teman-teman ARL 43 yang telah banyak membantu dan memberikan
dorongan selama masa perkuliahan dan penyelesaian skripsi.
5. Orangtua dan keluarga tercinta yang terus memberi semangat, dukungan,
bantuan dan cinta sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat diterima dengan baik dan
memberikan manfaat dan hasil sesuai dengan yang diharapkan.
Bogor, Oktober 2011
DAFTAR TABEL... iii
DAFTAR GAMBAR... iv
DAFTAR LAMPIRAN... xi
BAB I PENDAHULUAN... 1
l.1. Latar Belakang... 1
l.2. Tujuan Magang ... 2
l.3. Manfaat Magang ... 2
l.4. Kerangka Pikir ... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 4
2.1. Manajemen Pemeliharaan Lanskap ... 4
2.2. Kapasitas dan Efektifitas Kerja ... 5
2.3. Perusahaan Lanskap ... 5
2.4. Penunjukan Kontraktor lanskap... 8
2.4. Lanskap Permukiman... 8
2.4. Lanskap Berkelanjutan... 9
BAB III METODOLOGI... 10
3.1. Waktu dan Lokasi Magang... 10
3.2. Metode Magang ... 12
3.3. Pengumpulan Data ... 13
BAB IV KONDISI UMUM... 15
4.1. Sejarah Umum Perusahaan... 15
4.2. Divisi Perusahaan... 16
4.2.1. Landscape Division... 16
4.2.2. Maintenance Division... 17
4.2.3. IrrigationDivision ... 17
4.2.4. Masonry Division... 17
4.3. The Hamptons... 18
4.4. Geografi... 18
4.5. Demografi... 19
4.6. Tanah dan Geologi ... 19
4.7. Iklim ... 20
4.8. Jenis Vegetasi ... 20
4.9. Jenis Satwa ... 21
BAB V KEGIATAN PEMELIHARAAN LANSKAP OLEH SUMMERHILL LANDSCAPES, INC. ... 23
5.1. Kontrak Pemeliharaan ... 23
5.2. Sistem Pemeliharaan Lanskap ... 24
5.2.1. Sistem Pemeliharaan pada Musim Semi ... 24
5.2.6. Pemeliharaan Lain ... 55
5.3. Tenaga Kerja... 57
5.5. Alat dan Bahan... 59
5.6. Anggaran Biaya ... 61
BAB VI RENCANA PENGELOLAAN LANSKAP... 63
6.1. Efektifitas Kerja ... 63
6.2. Rencana Pengelolaan Kegiatan Pemeliharaan Lanskap... 65
6.2.1. Struktur Organisasi... 66
6.2.2. Jadwal Pemeliharaan ... 69
6.2.3. Ketenagakerjaan... 71
6.2.4. Alat dan Bahan Pemeliharaan ... 72
6.2.5. Anggaran Biaya Pemeliharaan... 72
BAB VIII SIMPULAN DAN REKOMENDASI... 74
7.1. Simpulan... 74
7.2. Rekomendasi ... 74
DAFTAR PUSTAKA... 76
Nomor Halaman
1. Jadwal pelaksanaan magang ... 11
2. Jenis dan sumber data... 13
3. Daftar pertanyaan wawancara... 13
4. Daftar nama villagesdan hamletsdi Southampton dan East Hampton ... 18
5. Jumlah penduduk dan luas wilayah dari villagedan hamlet... 19
6. Keuntungan dan kerugian berdasarkan jenis penanganan akar ... 38
7. Jadwal pemeliharaan ada musim panas/weekly visits... 42
8. Komposisi Tenaga Kerja Summerhill Landscapes, Inc.... 58
9. Inventarisasi alat dan bahan perusahaan ... 59
10. Anggaran biaya Summerhill Landscapes, Inc. pada tahun 2009 ... 62
11. Perbandingan Kapasitas Kerja ... 63
Nomor Halaman
1. Kerangka Pikir Magang ... 3
2. Hubungan Kerja Empat Bidang Pertamanan dalam Bisnis Pertamanan... 7
3. Lokasi magang di Summerhill Landscapes, Inc. ... 10
4. Summerhill Landscape, Inc. dilihat dari atas... 15
5. Eastern tiger salamander merupakan salah satu jenis satwa yang dilindungi di Sag Harbor ... 21
6. Proses pembersihan dedaunan dan ranting menggunakan blower(kiri) dan truk truk pengangkut sampah dan kotoran yang dikumpulkan (kanan) ... 25
7. Kegiatan edgingtepian lawnpada sekeliling border... 27
8. Alat yang digunakan untuk membuat mengolah sampah organic menjadi dua jenis mulsa yaitu leaf mulchdengan partikel yang halus (kiri) dan compost mulchdengan partikel yang lebih kasar (kanan)... 27
9. Tipe mulsa seperti pine forest mulch(kiri) dan leaf mulchyang diperkaya dengan nutrisi tambahan (kanan) dijual per kantung (bag) dengan harga yanglebih mahal daripada leaf mulchdari dump... 28
10. Pasir tanpa kerikil yang dapat berfungsi sebagai mulsa anorganik ... 28
11. Dari kiri ke kanan, proses single digging... 29
12. Dari kiri ke kanan, proses double digging... 30
13. Dari kiri ke kanan, proses deep bed system... 30
14. Penempatan tanaman berukuran besar pada lubang tanam dilakukan dengan menggunakan bantuan alat berat pada salah satu pekerjaan di Shelter Island ... 30
15. Kegiatan transplantingtanaman tropis di halaman rumah Perry, North Haven,dimulai dengan penggalian lubang tanam (kiri) sampai pelepasan kain pelindung tanaman (kanan), pada musim gugur tanaman akan dibongkar kembali dan disimpan dalam greenhousesampai musim semi . 31 16. Contoh formal plantingpada tanaman bordersdi Happel (kiri) dan Perry (kanan)... 32
17. Informal plantingdi kediaman Beck di Watermill ... 32
20. Model penanaman pada area beds... 36
21. Model penanaman pada area borders... 36
22. Hubungan antara tinggi tanaman dengan lebar beds... 37
23. Hubungan antara tinggi tanaman dengan lebar area borders... 37
24. Pengiriman tanaman annualdalam kontainer dari nurserydisusun dalam rak (kiri), kegiatan bongkar muat tanaman untuk disimpan di perusahaan dan kondisi dalam greenhouse... 38
25. Tanaman yang masih dalam kontainer kecil, disusun sesuai dengan desain terlebih dahulu sebelu ditanam dalam kontainer (pot) yang lebih besar... 40
26. Penggunaan pot dan tanaman annualyang disusun dalam pot berjenis coarse clay (kiri), terracotta(tengah) dan concrete (kanan) untuk memperindah sudut-sudut rumah... 41
27. Rute pemeliharaan (weekly visits) Senin-Jumat... 43
28. Rute pemeliharaan pada hari Senin (tanpa skala) ... 43
29. Rute pemeliharaan pada hari Selasa (tanpa skala) ... 44
30. Rute pemeliharaan pada hari Rabu (tanpa skala)... 45
31. Rute pemeliharaan pada hari Kamis (tanpa skala)... 45
32. Rute pemeliharaan pada hari Jumat (tanpa skala)... 46
33. Deadheadingpada astilbe (kiri), pinching pada Coleus sp (tengah).dan shearingpada Nepeta sp.(kanan)... 48
34. Pupuk yang digunakan dalam kegiatan pemeliharaan yaitu pupuk organik Plant-tone (kiri), 14-14-14 (tengah) dan feeder/pupuk cair (kanan)... 49
35. Contoh pemanfaatan gravel sebagai drivewaydi Perry (kiri) dan dalam desain taman di Pagel (kanan) ... 50
36. Kegiatan rakingmenggunakan steel rake bertujuan untuk meratakan dan merapikan kembali posisi gravelpada driveway... 51
37. Contoh perlengkapan untuk melindungi taman dari rusa yaitu deer fence (kiri) dan penutup perkerasan dengan celah-celah sempit untuk menjebak rusa (kanan) ... 52
38. Beberapa jenis tanaman yang digunakan yang tahan terhadap rusa seperti Coreopsis sp.(kiri), ornamental grass(tengah),dan Salvia sp.(kanan)... 52
tangga dan alat pemotong yang dapat diperpanjang untuk menjangkau
area-area yang sulit ... 56
41. Pemasangan soddi atas panggung untuk perlengkapan perayaan pesta pernikahan (kiri) disertai dengan penyiraman yang dilakukan secara
intensif untuk mencegah rumput mongering (kanan) ... 57
42. Perbedaan bypass pruner(atas) dengan anvil pruner(bawah) dapat dilihat dari bentuk pisau pemotongnya ... 61
43. Bagan struktur dan rekomendasi bagi struktur organisasiSummerhill
1.1 Latar Belakang
Amerika merupakan negara yang memiliki industri lanskap cukup besar.
Menurut hasil 2007 County Business Patterns and 2007 Economic Census, di
Amerika terdapat sekitar 6.049.655 perusahaan yang bergerak di bidang lanskap,
sedangkan untuk di negara bagian New York sendiri terdapat sekitar 446.021
perusahaan yang bergerak di bidang lanskap (www.cencus.gov). Hal ini didorong
oleh tingginya kebutuhan akan perawatan maupun pekerjaan lanskap. Amerika
yang memiliki iklim empat musim menyebabkan perubahan kondisi cuaca yang
cukup ekstrim sehingga apabila tidak ditangani secara tepat maka untuk
mewujudkan dan menjaga kondisi lanskap sesuai keinginan akan sulit. Untuk
mewujudkan kondisi lanskap yang berkelanjutan dan sesuai keinginan tersebut
dibutuhkan suatu organisasi yang mampu memberikan perhatian khusus terhadap
lanskap tersebut.
Seiring dengan perkembangan jumlah, tingkat kebutuhan maupun
pengetahuan manusia akan kesadaran lingkungan dan kondisi alam yang semakin
menurun menjadi dorongan untuk melakukan usaha-usaha yang mampu
menciptakan kondisi yang nyaman dan meningkatkan kualitas lingkungan. Dalam
kondisi seperti ini peran dan kesempatan bagi perusahaan lanskap untuk bertindak
dan menjadi pionir dalam usaha-usaha penyelamatan lingkungan melalui penataan
lanskap yang fungsional, estetik dan berkelanjutan sangat dibutuhkan. Secara
tidak langsung hal ini juga menjadi faktor pendorong bagi perusahaan lanskap
untuk semakin berkembang dan inovatif agar dapat menciptakan lanskap-lanskap
yang baik dan mampu bertahan dalam persaingan dengan perusahaan lanskap
lainnya.
Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang lanskap,
Summerhill Landscapes Inc. yang berlokasi di New York, Amerika Serikat telah
berpengalaman dalam menangani berbagai macam pekerjaan lanskap.
Perencanaan lanskap yang dilakukan perusahaan memiliki sasaran untuk
pertimbangan seperti fungsional, mudah untuk dikelola, ekologis, efektif dari segi
biaya dan visual. Selain itu, Amerika sebagai negara maju memungkinkan adanya
penerapan teknologi seperti teknik maupun peralatan yang lebih maju dibanding
negara berkembang. Adanya pergantian empat musim juga menjadi keunikan
tersendiri dimana perlakuan terhadap lanskap akan berbeda sehingga dapat
menjadi tambahan pengetahuan. Maka, kegiatan magang yang dilaksanakan di
Summerhill Landscapes, Inc. dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman
yang baik. Selain bergerak dalam bidang perencanaan dan pengelolaan lanskap,
perusahaan ini juga bergerak dalam bidang konstruksi elemen-elemen lanskap
untuk mewujudkan lanskap yang diinginkan.
1.2 Tujuan
Tujuan kegiatan magang ini ialah:
1.Memperoleh pengalaman, pengetahuan dan ketrampilan dalam pelaksanaan
proyek lanskap sesuai dengan bidang-bidang yang ditekuni oleh Summerhill
Landscapes, Inc.
2. Mengenal, mempelajari dan menganalisis kendala dan permasalahan yang ada
selama proses manajemen dan kegiatan pemeliharaan di lapang dan mencari
solusinya.
1.3 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari kegiatan magang ini ialah:
1.Menambah ilmu pengetahuan, keterampilan dan pengalaman kerja serta dan
menerapkan ilmu yang telah didapat sesuai dengan kegiatan praktik di lapang.
2.Memberikan alternatif pemecahan masalah dan saran bagi manajemen
pengelolaan lanskap di Summerhill Landscapes, Inc.
1.4 Kerangka Pikir
Perusahaan Summerhill Landscapes, Inc. terbagi ke dalam empat divisi,
yaitu landscape division, maintenance division, masonry division, dan irrigation
division. Kegiatan magang dilaksanakan pada divisi pemeliharaan, tugasnya ialah
didasarkan kepada visi dari perusahaan yaitu untuk melakukan pembangunan
lanskap melalui pendekatan yang mampu mendukung dan menciptakan lanskap
yang berkelanjutan. Lanskap berkelanjutan dapat tercipta jika terdapat keterkaitan
dengan pengelolaan lanskap (landscape management) yang dianggap penting
karena terdapat diantara dua kegiatan utama lanskap, yaitu: landscape design dan
landscape maintenance (Benson dan Roe, 2000). Pemeliharaan lanskap
residensial tersebut dilakukan dengan memperhatikan faktor-faktor bio fisik
lingkungan, kondisi sosial geografi dan kondisi ekonomi. Dengan memperhatikan
kondisi-kondisi tersebut dapat ditentukan tidakan pemeliharaan ideal sebagai
acuan dan diambil tindakan pemeliharaan fisik yang sesuai dengan kondisi klien
dan lanskapnya. Dengan mengamati dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan
pemeliharaan tersebut maka penulis dapat menganalisis secara deskriptif
efektifitas dari kegiatan pemeliharaan lanskap. Berdasarkan hal tersebut dapat
dibuat management plan untuk dapat dijadikan saran sebagai sarana perbaikan
dan peningkatan kualitas dari divisi pemeliharaan Summerhill Landscapes, Inc.
Gambar 1. Kerangka Pikir Magang
Management plan
Analisis
Analisis efisiensi dan efektivitas Analisis deskriptif
Pemeliharaan Fisik Pemeliharaan Ideal
Kondisi Biofisik Kondisi Ekonomi Kondisi Sosial Budaya
Lanskap Residensial yang Berkelanjutan Manajemen Pemeliharaan Lanskap Residensial
Perusahaan Summerhill Landscapes, Inc. New York,Amerika Serikat
2.1. Manajemen Pemeliharaan Lanskap
Stoner dan Freeman (1984) menyatakan bahwa manajemen adalah proses
perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan, dan pengendalian anggota
organisasi serta proses penggunaan semua sumber daya organisasi untuk
tercapainya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Kraus dan Curtis (1982)
mendefinisikan manajemen sebagai suatu proses dari konsep, teori, dan analisis
tujuan seorang manajer merencanakan, mengatur, memimpin, dan menjalankan
tujuan tersebut melalui usaha manusia secara sistematis, koordinatif, dan saling
bekerja sama.
Pemeliharaan menurut Carpenter, Walker dan Lanphear (1975) merupakan
bagian dari industri lanskap yang menangani dan memelihara kondisi tapak agar
selalu tampak seperti yang diharapkan secara estetik dan menyenangkan dengan
lingkup tanggung jawab pada manajemen, pengetahuan penanganan tanaman dan
elemen lanskap lainnya. Tahap pemeliharaan bertujuan untuk menjamin
kesesuaian bangunan (lanskap) yang telah selesai dengan dokumen kontrak dan
kinerja fasilitas sebagaimana mestinya.
Sternloff dan Warren (1984) mengatakan bahwa pengelolaan berupa
pemeliharaan tidak hanya memerlukan efektivitas dan efisiensi dalam mencapai
tujuan pemeliharaan, melainkan juga anggaran biaya yang cukup. Oleh karena
itu, teknik dan rencana yang dibuat harus memperhatikan anggaran yang tersedia
sehingga tidak timbul masalah keuangan dalam perusahaan. Efektivitas dan
efisiensi dalam manajemen suatu perusahaan lanskap dicapai melalui
perencanaan dan introduksi teknologi yang tepat. Perencanaan tersebut harus
selalu dievaluasi secara kontinyu dan dapat dilakukan modifikasi apabila
diperlukan berdasarkan pada kondisi yang berkembang pada saat tersebut.
Perencanaan ini harus merupakan proses yang logis untuk memilih tindakan yang
terbaik dari beberapa alternatif (Davidson, Maclenburg dan Peterson, 2000).
ditentukan dengan penggunaan sumber daya (tenaga kerja, biaya dan material)
secara efektif dan efisien.
2.2. Kapasitas dan Efektivitas Kerja
Biaya pemeliharaan taman yang telah dianggarkan dapat dimanfaatkan
seoptimal mungkin jika para tenaga kerja bekerja efektif sesuai dengan
kemampuan tenaga dan ketrampilannya. Semakin baik kinerja dari tenaga kerja
maka akan terjadi penngkatan efisiensi dan efektivitas dalam perusahaan. Kinerja
pegawai ditentukan oleh dua faktor, yaitu kecakapan (competence) dan
komitmen. Kecakapan bekerja terbentuk dengan adanya pengalaman, keahlian,
dan pengetahuan/latar belakang akademik. Komitmen dihasilkan dari adanya
suatu motivasi, dan komitmen pegawai sangat diperlukan karena supervisor
mempercayakan sepenuhnya pekerjaan pemeliharaan kepada mereka untuk
dikerjakan sebaik-baiknya (Sternloff dan Warren, 1984).
2.3. Perusahaan Lanskap
Perusahaan lanskap ialah organisasi-organisasi yang bergerak dalam
bidang jasa maupun barang untuk keperluan lanskap. Industri lanskap digerakkan
oleh tiga bidang profesional, yaitu: konsultan perencanaan, perancangan,
pengawasan; perusahaan kontruksi (kontraktor) dan jasa pengelolaan (landscape
maintenance supervisor atau landscape manager). Pihak keempat yang berperan
adalah perusahaan jasa penyediaan material, secara lebih jelas peran dari
perusahaan lanskap tersebut ialah:
a. Landscape Consultant
Arsitek lanskap sebagai pelaku pada bidang ini berperan sebagai konsultan
perancangan, perencanaan, dan pengawasan. Seorang arsitek lanskap selain
memiliki ilmu untuk menata ruang, memiliki kewajiban pula untuk
menerapkan ilmunya dengan baik agar dapat mewujudkan lanskap yang aman,
nyaman. estetik dan berkelanjutan. Lebih lanjut menurut Gold (1980),
pemerintah lokal dan pengembang swata memiliki tanggungjawab yang sama
dalam hal penyediaan ruang dan fasilitas rekreasi dalam kota. Memberi saran
b. Landscape Contractor
Tugas dari kontraktor lanskap (Landscape contractor) ialah:
1. Melaksanakan rencana & rancangan yang dibuat arsitek taman.
2. Mengetahui & menguasai rencana tsb dan mampu menentukan kebutuhan
bahan, jenis bahan, harga dan tempat memperolehnya
3. Melakukan penawaran proyek & melaksanakannya dengan baik bila
penawarannya diterima.
4. Menentukan besarnya biaya tak terduga.
5. Menghitung keuntungan yang akan diperoleh.
6. Melaksanakan pemeliharaan selama masa jaminan.
c. Landscape Maintenance Supervisor
Dalam pengerjaan maupun pengelolaan suatu proyek lanskap diperlukan
suatu pengorganisasian ataupun sistem manajemen yang mampu memberikan
hasil yang efisien dan efektif dan sesuai dengan rencana. Menurut Davidson et
al (2000), manajemen yang baik adalah suatu pengaturan bersama atas orang,
uang, dan materi di dalam sebuah kerangka waktu untuk tujuan ekonomi dan
sosial. Proses manajemen tersebut terbagi menjadi enam komponen, yaitu
penetapan tujuan, perencanaan, pengorganisasian, pelatihan dan penyusunan
staf, penegendalian, pemberian motivasi, dan evaluasi serta pemberian
penghargaan. Proses tersebut merupakan satu kesatuan proses yang
komponennya saling bergantung satu sama lain (Davidson et al., 2000).
Keenam proses tersebut harus dapat diterapkan secara sepenuhnya pada
perusahaan lanskap.
Beberapa peran yang harus dikuasai oleh Landscape Maintenance
Supervisorialah (Arifin dan Arifin, 2005):
1. Mengetahui dan memahami desain yang dibuat oleh arsitek taman.
2. Mengetahui dan menguasai karakter tanaman dan elemen tanaman lainnya
serta mengetahui perlakuan yang harus dikerjakan (seperti penyiraman,
penggemburan tanah, penyiangan gulma, pemupukan, penyemprotan
pestisida, pemangkasan, pergantian tanaman, dan pengecatan pagar).
4. Dapat menyusun rencana kerja pemeliharaan harian, mingguan, bulanan,
triwulanan, semesteran dan tahunan.
5. Dapat menyusun rencana anggaran biaya pemeliharaan.
d. Nurseryman
Nurseryman merupakan pihak yang mengadakan atau membibitkan
tanaman yang akan digunakan dalam penataan lanskap. Selain tanaman
terdapat pula pihak-pihak yang menyediakan elemen keras (hardmaterial)
untuk lanskap. Secara umum tugas daripada pihak penyedia material proyek
ialah:
1. Mampu menyediakan elemen keras (hardmaterial) atau elemen lunak
(softmaterial) sesuai permintaan pasar (kualitas dan kuantitas).
2. Mengikuti trend disain dalam penyediaan bahan tanaman ataupun material.
3. Menguasai manajemen pembibitan mulai dari budidaya tanaman,
pengepakan, hingga pengiriman bahan tanaman sampai ke tempat tujuan.
4. Memberi saran cara pemeliharaan yang baik kepada kontraktor (pada masa
jaminan) dan kepada pengelola(masa pemeliharaan).
Hubungan ataupun relasi antara perusahaan lanskap dapat digambarkan
dalam suatu bagan yang menunjukkan tingkat kepentingan.
Gambar 2. Hubungan Kerja Empat Bidang Pertamanan dalam Bisnis Pertamanan (Arifin dan Arifin, 2005)
Perancang taman
Pemborong pembuatan
Landscape Maintenance Supervisor
Nurseryman
2.4. Penunjukkan Kontraktor Pemeliharaan
Sebagai penyedia jasa lanskap, perusahaan Summerhill Landscapes, Inc.
membutuhkan klien yang membutuhkan jasa dalam bidang lanskap.
Proyek-proyek lanskap tersebut tidak selalu datang dengan sendirinya, tetapi
memerlukan pendekatan tertentu untuk mendapatkannya. Menurut Ingels (2004),
kontraktor lanskap mendapatkan pekerjaan melalui tiga cara, yaitu:
a. Direct solicitation of clients
Perusahaan-perusahaan lanskap skala kecil maupun perusahaan yang
baru didirikan umumnya melakukan pendekatan secara langsung kepada klien.
Hal ini dapat dilakukan melalui media advertising, pengiriman brosur-brosur
atau partisipasi dalam pameran-pameran. Umumnya targetnya ialah untuk
mendapatkan residential contracting.
b. Selection by client for noncompetitive reasons
Penunjukan langsung oleh klien dengan melihat kualitas suatu
perusahaan yang dianggap memuaskan dan sesuai dengan harapan dari klien
yang memiliki pekerjaan. Spesifikasi kontrak dan biaya pelaksanaan pekerjaan
akan dinegosiasikan diantara pihak-pihak yang terkait hingga tercipta
persetujuan yang memuaskan kedua belah pihak.
c. Selection by the client through the competitive bidding process.
Sebagian besar dari kontrak-kontrak yang berskala besar didapatkan
dari proses bidding. Apabila proyek tersebut terdapat pada sektor publik,
competitive biddinghampir selalu diwajibkan oleh hukum.
2.5. Lanskap Permukiman
Lanskap permukiman ialah bidang kerja utama yang ditangani oleh
Summerhill Landscapes, Inc. Sebagai salah satu daerah peristirahatan yang
terkenal, daerah di sekitar perusahaan memiliki cukup banyak area perumahan,
dimana banyak terjadi penngkatan aktivitas di musim panas. Eckbo (1964)
mengungkapkan bahwa lingkungan perumahan ialah suatu area yang di dalamnya
terdapat susunan ketetanggaan atau kumpulan tempat tinggal, sarana perkantoran,
niaga, pendidikan, kesehatan dan fasilitas administrasi lainnya di sekitar area
tersebut. Sedangkan, menurut Simonds dan Barry (2006) perumahan merupakan
dan merupakan kelompok yang cukup kecil untuk melibatkan seluruh keluarga
dalam aktivitas, tetapi cukup besar untuk menampung fasilitas umum seperti
tempat berbelanja, lapangan bermain, dan daerah penyangga.
2.6. Lanskap Berkelanjutan
Summerhill Landscapes, Inc. memiliki visi untuk melakukan
pembangunan lanskap melalui pendekatan yang mampu mendukung dan
menciptakan lanskap yang berkelanjutan. Konsep keberlanjutan menjadi suatu
faktor yang terus menjadi perhatian saat ini ditengah isu-isu akan menurunnya
kualitas lingkungan. Lanskap berkelanjutan (sustainable landscape)dapat tercipta
jika terdapat keterkaitan dengan pengelolaan lanskap (landscape management)
yang dianggap penting karena terdapat di antara dua kegiatan utama lanskap,
yaitu: landscape design dan landscape maintenance(Benson dan Roe, 2000).
Benson dan Roe (2000) berpendapat bahwa konsep keberlanjutan
memiliki tiga faktor utama, yaitu:
1. Faktor efisiensi yang masih mempertimbangkan dan mengizinkan adaptasi
teknologi;
2. Memperhatikan konservasi sumber daya alam; dan
3. Melakukan restorasi, perlindungan, dan perbaikan terhadap kesehatan
manusia dan kualitas lingkungan.
Berdasarkan hal tersebut maka Summerhill Landscapes, Inc. akan dapat
mewujudkan pembangunan lanskap yang berkelanjutan apabila faktor-faktor
3.1 Waktu dan Lokasi Magang
Kegiatan magang ini dilaksanakan di perusahaan Summerhill Landscapes
yang berlokasi di 6 Shaw Road, Sag Harbor, New York, Amerika Serikat. Sag
Harbor terletak di antara ƍƎLU,ƍƎBB. Kegiatan magang dilakukan
selama 6 bulan, dimulai dari tanggal 12 April 2010 sampai dengan 12 Oktober
2010.
Gambar 3. Lokasi Magang di Summerhil Landscape, Inc. (www.wikimapia.com: 10 November 2010)
Sag Harbor
Tanpa Skala
U
No Kegiatan
Bulan
Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 1. Persiapan: pendaftaran, pengurusan surat-surat,
proposal, pelatihan lapang
2. Pengenalan kondisi lapang: perusahaan Summerhill Landscape, Inc., rumah klien yang tersebar dalam area The Hamptons
3. Pengenalan lembaga kerja dan staf: sosialisasi dengan pemilik, pengurus dan pegawai lainnya. 4. Mempelajari struktur organisasi dan
divisi-divisi dari perusahaan: pengamatan dan wawancara dengan pengurus organisasi perusahaan 5. Mempelajari sistem kerja perusahaan di lapang:
teknik dan material yang digunakan
6. Partisipasi aktif dalam pelaksanaan pekerjaan lanskap: pengelolaan lanskap residensial dan fasilitas umum olehmaintenance division
7. Wawancara dan pengamatan: pada pemilik perusahaan, dan pegawai perusahaan dan pelaksanaan pengelolaan
8. Analisis efektifitas pekerjaan pengelolaan lanskap: pengukuran dan pembandingan nilai macam-macam kegiatan pengelolaan terhadap standar-standar nilai yang telah ada
9. Menyusun rencana pengelolaan: struktur organisai, jadwal pemeliharaan, ketenagakerjaan, alat dan bahan pemeliharaan, dan anggaran biaya pemeliharaan
3.2 Metode Magang
Metode magang yang digunakan ialah metode partisipasi aktif dan metode perbandingan.
Metode partisipasi aktif ialah metode untuk kegiatan berupa magang dimana penulis akan turut
aktif dalam pekerjaan baik lapang maupun bagian admistratif untuk mendapatkan pengalaman
kerja. Tahapan dalam metode partisipasi aktif ialah:
1. Orientasi tempat kerja
Pengenalan terhadap tempat kerja dan lingkungannya, seperti susunan dan struktur
organisasi, metode dan sistem manajerial perusahaan, serta tugas masing-masing bagian
dalam perusahaan.
2. Pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara turun aktif melakukan pekerjaan dan
pengamatan di lapang dan didukung dengan data yang didapat dari hasil wawancara maupun
studi pustaka.
3. Analisis dan sintesis
Mengolah data yang telah didapat untuk dapat melakukan evaluasi terhadap efektifitas
kegiatan pemeliharaan.
4. Pembuatan rencana pengelolaan
Berdasarkan hasil analisis dan sintesis maka dibuat rencana pengelolaan. Rencana
pengelolaan ialah perencanaan tindakan yang perlu diambil untuk menanggulangi
permasalahan yang sedang dan akan dihadapi perusahaan di masa mendatang serta untuk
menjaga kinerja perusahaan agar tetap baik. Perencanaan dibuat berdasarkan pada keadaan
ekonomi dan perusahaan pada saat itu sehingga berisi pula solusi pemecahan masalah yang
dihadapi pada saat itu maupun langkah-langkah agar terhindar dari banyak masalah terlebih
masalah yang sama di masa mendatang. Perencanaan dilakukan untuk mewujudkan tujuan
pada waktu yang telah ditentukan dengan penggunaan sumber daya (tenaga kerja, biaya, dan
material) secara efektif dan efisien.
Metode kedua ialah melalui metode perbandingan. Metode perbandingan ialah penilaian
suatu aktivitas pekerjaan lanskap terhadap standar pekerjaan lanskap yang diperoleh dari
referensi yaitu berdasarkan Arifin dan Arifin (2005) dan Parker dan Bryan (1989). Melalui
metode perbandingan dapat dilihat nilai efektivitas dan potensi serta kendala yang mengganggu
3.3 Pengumpulan Data
Untuk mengetahui dan menganalisis kondisi perusahaan saat ini, maka dibutuhkan data yang baik dan sesuai. Pengumpulan data dilakukan melalui inventarisasi, wawancara dan studi pustaka. Berikut ini merupakan jenis dan sumber data yang dikumpulkan beserta keterangan kegunaannya (Tabel 2).
Tabel 2. Tabel jenis dan sumber data
No. Jenis Data Unit Sumber Analisis Kegunaan
1 Fisik
deskriptif evaluasi letak dan kondisi atau satwa yang ada
3 Kelembagaan
4 Legal/hukum - studi pustaka,
wawancara
deskriptif evaluasi dari segi peraturan, dasar hukum
Tabel 3. Daftar pertanyaan wawancara
No. Subjek Pertanyaan
1. Declan Blackmore Bagaimana sejarah berdirinya perusahaan? Apa tugas dari direktur perusahaan? Apa saja kegiatan yang ada di perusahaan?
Apakah permasalahan yang dialami oleh perusahaan? Bagaimana perusahaan mendapatkan pekerjaan lanskapnya? 2. %UHQGDQ2¶'Z\HU Apa tugas dari vice president?
Bagaimana struktur organisasi perusahaan saat ini? Apa kendala dalam melaksanakan pekerjaan?
Bagaimana cara perusahaan mendapatkan tenaga kerja yang dibutuhkan?
3. Downey Harwood Apa tugas dari office manager?
Bagaimana anggaran biaya perusahaan?
Apa permasalahan yang timbul selama melaksanakan pekerjaan?
4. Norma Taylor Apa tugas dari maintenance manager?
Landscapes, Inc.?
Berapa jumlah klien dari kegiatan pengelolaan lanskap oleh
Summerhill Landscapes,Inc.?
Bagaimana metode atau cara melaksanakan kegiatan pemeliharaan? Apa saja alat dan bahan yang digunakan untuk kegiatan pemeliharaan? Bagaimana menentukan jadwal pemeliharaan sehari-hari?
Apa permasalahan selama pelaksanaan kegiatan perawatan lanskap? 5. Tenaga kerja musiman
(forepersondan anggota tim kerjanya)
Apa permasalahan yang sering timbul dalam pelaksanaan kegiatan pemeliharaan?
Bagaimana kerjasama dalam tim?
4.1. Sejarah Umum Perusahaan
Perusahaan Summerhill Landscapes, Inc. telah berdiri sejak tahun 1993 di
Sag Harbor, Southampton yang termasuk dalam daerah milik negara bagian New
York. Perusahaan ini didirikan oleh Declan Blackmore, warga negara asal
Irlandia. Perusahaan ini memulai usahanya dengan bergerak dalam bidang
landscaping terlebih dahulu, yaitu dalam hal pelaksanaan pembangunan
proyek-proyek lanskap. Seiring dengan bertambahnya permintaan konsumen dalam
bidang pelaksanaan lanskap, perusahaan ini semakin berkembang dengan
penambahan alat dan tenaga kerja. Saat ini, total luas area yang digunakan oleh
perusahaan ialah sebesar 6,47 ha dengan 0.4 ha sebagai lahan milik perusahaan
dan 6, 07 ha sisanya merupakan lahan sewaan. Pada lahan milik perusahaan
didirikan gedung yang berfungsi sebagai kantor pusat dan gedung penyimpanan
berbagai macam kendaraan, alat dan bahan-bahan untuk pelaksanaan pekerjaan.
Kantor pusat perusahaan berlokasi di Sag Harbor (Gambar 1), namun selain
selain itu khusus untuk divisi landscaping terdapat kantor sendiri di daerah
Wainscott.
Gambar 4. Summerhill Landscapes, Inc. dilihat dari atas. (sumber: www.wikimapia.com: 15 September 2011)
Beberapa tahun setelah didirikan, perusahaan ini mulai menerima
mahasiswa magang sebagai salah satu tenaga kerjanya. Awal mula mahasiswa
beberapa tahun belakangan ini perusahaan Summerhill Landscapes mulai
menerima mahasiswa internasional hasil kerja sama dengan Ohio State
University dalam The Ohio State International Agricultural and Horticultural
Intern Program.
Saat ini Summerhill Landscapes, Inc. telah bergabung dalam Nassau
Suffolk Landscape Gardeners Association (NSLGA), Association of Professional
Landscape Designer (APLD) dan anggota dari Sag Harbor Chamber of
Commerce. Selain itu perusahaan juga telah mendapatkan berbagai sertifikasi
kelayakan dan perizinan dari berbagai organisasi sebagai pelaku kegiatan
lanskap.
4.2. Divisi Perusahaan 4.2.1. Landscape Division
Divisi Lanskap pada perusahaan Summerhill Landscapes, Inc. memiliki
visi untuk melakukan pembangunan lanskap melalui pendekatan yang mampu
mendukung dan menciptakan lanskap yang berkelanjutan (sustainable
landscape). Dalam mewujudkan proyek lanskap yang mampu berkelanjutan, ada
5 kunci pokok yang dipegang dalam setiap perencanaannya. Lima kunci pokok
itu ialah: fungsional (functional), dapat dipelihara (maintainable), ramah
lingkungan (environmentally sound), pembiayaan yang efektif (cost effective),
dan visual yang menarik (visually effective). Lingkup kerja dari Landscaping
DivisionSummerhill Landscapes, Inc. ialah:
1. Konstruksi lanskap
Meliputi semua aplikasi atau instalasi lanskap berdasarkan rencana
desain yang telah disetujui. Mulai dari kerjasama dengan teknisi system
irigasi hingga koordinasi dengan kontraktor utama dalam pelaksanaan
proyek lanskap.
2. Desain lanskap, meliputi:
a. Concept plan ialah rencana gambar yang menerangkan suatu rencana
spasial lanskap dan pemilihan serta pengelompokan tanaman menurut
b. Planting plan ialah ialah gambar yang menerangkan secara spesifik
rencana penanaman dengan menampakkkan detail spasial area dan
daftar lengkap tanaman yang digunakan.
c. Re-vegetation plan ialah rencana detail mengenai perencanaan
penanaman menggunakan tanaman-tanaman yang telah disetujui untuk
penanaman batas kota dari kota yang bersangkutan.
d. Detailed construction plan ialah rencana penanaman yang
komprehensif disertai dengan semua aspek dari konstruksi hardscape.
4.2.2. Maintenance Division
Divisi ini memiliki tugas untuk mengelola lanskap, terutama lanskap
residensial agar tetap dalam kondisi yang baik. Beberapa tugas pokok dari divisi
ini dapat diklasifikasikan menjadi 3 kategori yaitu:
1. Seasonal clean up
Servis ini dilakukan dua kali dalam setahun, yaitu sebelum musim
semi dan saat musim gugur.
2. Perawatan mingguan
Servis ini berupa kunjungan untuk perawatan taman maupun
lanskap oleh tim maintenance. Jumlah dan waktu kunjungan dalam tiap
minggunya ditentukan berdasarkan kesepakatan antara klien dengan
perusahaan.
3. Perawatan khusus musim dingin
4.2.3. Irrigation Division
Divisi ini secara resmi dibentuk sejak bulan Januari 2010 karena
kebutuhan akan tenaga ahli dalam bidang irigasi. Sebelumnya, pekerjaan irigasi
dilakukan oleh divisi lainnya dan hanya bersifat situasional. Divisi irigasi ini
memiliki tugas diantaranya ialah melakukan pengecekan sistem, perbaikan, dan
modifikasi terhadap sistem irigasi yang sudah terinstalasi, namun tidak melayani
instalasi sistem irigasi secara menyeluruh pada area lanskap.
4.2.4. Masonry Division
Masonry division merupakan divisi dalam perusahaan yang bertugas
yang umumnya dibangun pada area residensial ialah patio, barbeque grill,
pathway, dan retaining wall.
4.3. The Hamptons
The Hamptons merupakan istilah yang digunakan untuk merujuk kepada
kurang lebih 24 area permukiman (villages dan hamlets) yang masuk ke dalam
teritorial dari kota Southampton dan East Hampton (Tabel 4). Sebagian besar
pekerjaan yang ditangani oleh perusahaan berada di dalam area The Hamptons.
Tabel 4. Daftar nama villagesdan hamletsdi Southamptown dan East Hampton
Kota Village Hamlet
Southampton West Hampton Dunes, Westhampton Beach, Water Mill, Noyack, North Haven, Bridgehampton East
Hampton
Sag Harbor (40%), East Hampton
The Hamptons terletak di ujung timur dari Long Island, New York
(Gambar 1). Daerah ini terkenal sebagai area peristirahatan sekitar pantai yang
cukup bersejarah dan memiliki beberapa area residensial termahal di Amerika
Serikat. The Hamptons tersebar ke dalam dua kota yaitu Southampton dan
Easthampton yang termasuk dalam Suffolk County. Berdasarkan U.S. Census
Bureau, Suffolk County memiliki total luas area sebesar 6.150 km2 yang terdiri
dari daratan seluas 2.400 km2 dan lautan seluas 3.780 km2 (61,5%). Hal ini
menjadikannya county terbesar nomor dua di Amerika. Pada ujung bagian timur
dari county ini terbagi menjadi dua semenanjung yaitu North Fork dan South
Fork. County ini dikelilingi oleh lautan pada ketiga sisinya, yaitu Samudra
4.5. Demografi
Berdasarkan sensus pada tahun 2000, jumlah penduduk di Suffolk County
ialah 1.419.369 jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 601 jiwa/km2. Apabila
dibedakan berdasarkan rasnya, 84,60% merupakan white (78,8% untuk white
non-hispanic), 6,94% merupakan ras African American, 0,27% Native American,
2, 45% Asian, 0,03% Pacific Islander, dan 5,71% sisanya terdiri dari beberapa
ras lainnya. Persebaran usia penduduknya ialah 26,10% dibawah umur 18 tahun,
umur 18-24 tahun sebanyak 7,60%, usia 25-44 tahun sebanyak 31.20%, usia
45-64 tahun sebanyak 23,30% dan usia 65 tahun ke atas sebanyak 11,80%. Menurut
perbandingan jenis kelamin ialah pada setiap 100 jumlah wanita maka terdapat
95.90 jumlah pria. Pendapatan perkapita Suffolk County sebesar $ 26.557 dengan
median pendapatan untuk pria sebesar $ 50.046 dan wanita sebesar $ 33.281.
Dari jumlah penduduk tersebut, 3,90% dari keluarga atau 6 % dari populasi
berada di bawah garis kesejahteraan. Sedangkan untuk persebaran penduduk
berdasarkan village/hamletdapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Jumlah penduduk dan luas wilayah dari villagedan hamlet.
Village/Hamlet Kota Populasi
(2000 Census) Luas Wilayah Southampton Southampton Town 3.965 jiwa 6.8 mil2 (18 km2)
Water Mill Southampton Town 1.724 jiwa 12.5 mil2 (32 km2)
Bridgehampton Southampton Town 1.381 jiwa 11.2 mil2 (29 km2) Sagaponack Southampton Town 582 jiwa 8.0 mil2 (21 km2)
Sag Harbor
60% Southampton; 40% East Hampton Town
2.313 jiwa 2.5 mil2(6.5 km2)
Wainscott East Hampton Town 628 jiwa 7.3 mil2 (19 km2) East Hampton East Hampton Town 1.334 jiwa 4.9 mil2 (13 km2)
Amagansett East Hampton Town 1.067 jiwa 8.0 mil2(21 km2) Sumber: Wikipedia (2010)
4.6. Tanah dan Geologi
Sebagian besar tanah di New York terbentuk dari gletser pada zaman
dahulu. Komposisi dari tanah tersebut mencerminkan batuan yang tersusun dari
lapisan subsoil. Untuk area Long Island, tanahnya didominasi oleh coarse soil,
gravelsdan alluvial. Tanah pada area ini umumnya memiliki pH 4.5 maupun di
bawahnya, terutama pada daerah-daerah yang belum pernah diberi kapur. Selain
wilayah Adinrondack, sebagian besar lapisan batuan dasar New York terletak di
dasar laut, baik itu laut dangkal maupun laut dalam. Laut dalam memiliki suhu
yang dingin sehingga akan mengumpulkan dan mengendapkan sedimen menjadi
deposit yang kemudian menjadi batuan berpasir ketika mengalami tekanan.
Sedangkan laut dangkal yang hangat, akan mendorong pertumbuhan dari hewan
maupun tumbuhan sehingga nantinya akan membentuk formasi batuan karang.
4.7. Iklim
Daratan Amerika yang luas memungkinkan perbedaam iklim yang cukup
mencolok diantara negara-negara bagiannya. Tanaman yang mampu tumbuh pada
satu Negara bagian belum tentu mampu tumbuh baik pada negara bagian lainnya
tanpa perlakuan khusus.
New York dapat memiliki suhu yang sangat dingin saat musim dingin
dimana pernah tercatat suhu sebesar -26,1oC pada bulan Februari. Sedangkan
untuk suhu terpanas 41,1oF pada bulan Juli, yaitu saat musim panas. Apabila
suhu terlalu panas, maka Summerhill Landscapes, Inc. akan memulangkan
pekerjanya karena dapat membahayakan apabila bekerja terlalu lama di bawah
sinar matahari. Bulan dengan suhu rata-rata terendah terdapat pada bulan Januari
dengan rata-rata suhu -3,2oC sedangkan bulan yang memiliki suhu rata-rata
tertinggi ialah bulan Juli dengan 29oC. Curah hujan tertinggi terdapat pada bulan
Mei dengan rata-rata sebesar 11,73 cm dan terendah di bulan Februari dengan
rata-rata sebesar 8,01 cm (www.ustravelweather.com). Kota-kota di The
Hamptons sendiri sebagian besar berhubungan langsung dengan laut sehingga
memiliki angin yang cukup kencang sehari-harinya.
4.8. Jenis Vegetasi
Sebelum adanya permukiman manusia di daerah Suffolk County, daerah
ini diperkirakan memiliki jenis vegetasi berupa hutan pitch pine-oak-heath.
manusia pada abad 17-19 telah mendorong perkembangan barrens terhadap
sebagian besar area Suffolk County bagian tengah. Pitch pine kemudian dapat
tumbuh dengan baik di daerah ini yang tanahnya berjenis liat, berpasir dan
memiliki banyak kandungan batu-batu kecil di dalamnya. Jenis-jenis benih yang
tersebar pada perkembangan barrens tersebut meliputi berbagai macam benih
semak hingga pohon yang kemudian berkembang menjadi area hutan oak pitch
pine dan pitch pine-oak. Mulai abad ke 20, kebakaran hutan dapat dikurangi
sehingga pine barrens berubah menjadi hutan-hutan oak di bagian utara Suffolk
County dan oak-pineserta hutan pine-oakdi bagian selatan Suffolk County. Pine
barrens dapat bertahan pada area sebelah selatan dan timur dari Suffolk County
karena adanya kebakaran yang terjadi secara berkala. Pine barrens merupakan
istilah yang umum digunakan untuk beberapa tipe woodland, savanna dan
barrens yang saling berkaitan.
4.9. Jenis Satwa
Sag Harbor dan wilayah di sekitarnya memiliki kekayaan fauna yang
cukup tinggi karena adanya zona-zona perlindungan yang mampu menjadi habitat
bagi satwa-satwa tersebut. Banyak hewan dilindungi yang berhabitat di sini, salah
satunya ialah eastern tiger salamander yang berhabitat di rawa-rawa (Gambar 5).
Gambar 5.Eastern tiger salamander merupakan salah satu jenis satwa yang dilindungi di Sag Harbor. (www.wikipedia.com:15 September 2011)
Selain itu, terdapat pula jenis reptilia dan amfibia lain seperti marbled
salamander(Ambystoma opacum), spotted salamander(Ambystoma maculatum),
box turtle(Terappene sp.), spotted turtle(Clemmys guttata), grey tree frog(Hyla
(Coluber constrictor priapus), dan hognose snake (Colubridae sp.). Dari jenis
mamalia, mamalia yang berhabitat di area ini diantaranya ialah rubah merah
(Vulpes vulpes), musang ekor panjang (Mustela vrenata), cerpelai (Neovison
vison), Tikus kesturi (Ondatra zibethicus), marmot tanah (Marmota monax),
kelelawar, lumba-lumba berhidung botol (Tursiops truncatus), berang-berang
sungai (Lontra canadensis) dan lumba-lumba pelabuhan (Pochoena pochoena)
yang kemungkinan besar hampir mengalami kepunahan secara lokal di Long
Island dengan perkiraan hanya tersisa 8 individual yang diperkirakan merupakan
hasil kegiatan migrasi alami dari Connecticut.
Keberadaan satwa-satwa di daerah ini didukung oleh adanya beberapa
situs alami seperti Long Pond Greenbelt, rangkaian kolam yang terbentuk dari
glasier yang meleleh dan menjadi batas bagian selatan, lalu ada Barcelona Neck
Preserve, Millers Ground Preserve, Sag Harbor Wood Preserve dan area Cilli
Farm yang akhir-akhir ini ditetapkan sebagai zona lindung dan terletak di
SUMMERHILL LANDSCAPES, INC.
5.1. Kontrak Pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan lanskap oleh Summerhill Landscapes, Inc.
dilaksanakan dalam sistem kontrak. Kontrak merupakan persetujuan, biasanya
diantara dua pihak, yang menjelaskan servis dan material yang akan digunakan
sebagai timbal balik dari pembayaran ataupun kompensasi lainnya. Kontrak
pekerjaan sebagian besar didapatkan melalui pendekatan secara langsung
terhadap konsumen (direct solicitation of clients) dan melalui penunjukan
langsung (selection by client for noncompetitive reasons). Menurut Ingels (2004),
komponen-komponen yang harus terdapat dalam kontrak meliputi:
a. Nama dan alamat dari pihak-pihak yang bersangkutan.
b. Tanggal pembuatan kontrak tersebut.
c. Deskripsi dari pekerjaan yang harus dicapai dan material atau servis yang
harus disediakan.
d. Persetujuan pencapaian hasil pekerjaan, meliputi ketentuan-ketentuan dan
perstujuan yang disepakati antar pihak.
e. Persetujuan pembayaran atas biaya yang diajukan.
f. Tanda tangan dari kedua belah pihak.
g. Tanggal penandatanganan dokumen kontrak tersebut.
Summerhill Landscapes, Inc. menggunakan sistem kontrak yang berlaku
selama satu tahun dalam melakukan kegiatan pemeliharaan lanskap, sehingga
kontrak baru akan ditawarkan di tahun selanjutnya. Dalam dokumen kontrak
tersebut deskripsi yang dicantumkan meliputi penggunaan sumber daya dalam
pelaksanaan pemeliharaan untuk satu tahunnya seperti jumlah tenaga kerja,
jumlah kunjungan rutin pemeliharaan dan waktu kunjungan tiap kali perawatan
serta biaya tambahan beberapa perlengkapan kecil lainnya yang digunakan untuk
menunjang kegiatan pemeliharaan. Untuk beberapa pekerjaan yang
membutuhkan bahan dalam jumlah besar, seperti kegiatan pemberian lapisan
hanya harga per yard yang dicantumkan dalam kontrak, sedangkan jumlah akan
ditentukan saat kegiatan tersebut berlangsung. Jumlah dari material dalam
kegiatan tersebut akan disebutkan dalam laporan harian yang disebut dengan
daily job sheet yang harus dilengkapi dan dikumpulkan setiap harinya setelah
para pekerja kembali ke kantor. Melalui laporan harian ini dapat dilakukan
pendataan dan pengecekan terhadap kesesuaian penerapannya di lapang untuk
dipertanggungjawabkan pada klien.
5.2. Sistem Pemeliharaan Lanskap
Sistem pemeliharaan lanskap Summerhill Landscapes, Inc. merupakan
sistem pemeliharaan berdasarkan musim yang mencakup kegiatan pemeliharaan
dari awal musim semi hingga musim dingin, biasanya semua kegiatan perawatan
terhadap tanaman akan berhenti saat salju pertama kali turun. Namun, masa
kegiatan pemeliharaan tiap klien berbeda disesuaikan dengan kontrak yang telah
disepakati. Setelah salju turun, sebagian besar karyawan yang bekerja akan
diliburkan selama musim dingin. Hanya beberapa pekerja saja yang tetap
beraktifitas untuk membersihkan salju maupun tugas-tugas administrasi. Berikut
ini adalah pemeliharaan fisik yang dilakukan oleh perusahaan berdasarkan
musim:
5.2.1. Pemeliharaan pada Musim Semi (Spring Clean Up)
Pemeliharaan pada musim semi dimulai sekitar pertengahan Maret, saat
salju tidak lagi menutupi permukaan tanah dan tanah tidak terlalu keras karena
sudah tidak beku lagi. Pemeliharaan ini memiliki tujuan untuk memperbaiki
kerusakan-kerusakan yang terjadi karena musim dingin, membersihkan lanskap
dari sampah atau benda-benda yang mengganggu kondisi lanskap dan
mempersiapkan kondisi tanaman yang ada serta lanskap atau taman untuk
penanaman selanjutnya.
Tim pemeliharaan pada musim semi biasanya terdiri dari 6 ± 8 orang
bergantung pada banyaknya pekerjaan yang harus dilaksanakan. Beberapa
5.2.1.1. Pemangkasan (Prunning)
Pemangkasan ialah kegiatan memotong suatu bagian dari tubuh tanaman
untuk menjaga kondisi maupun kualitas dari tanaman tersebut. Pemangkasan
pada musim semi memiliki beberapa tujuan diantaranya:
a. Membuang bagian tanaman yang telah kering, rusak ataupun mati karena
musim dingin.
b. Meningkatkan pertumbuhan tanaman dengan merangsang pembentukan
cabang baru maupun pembungaan yang maksimal pada tanaman-tanaman
seperti hidrangea, mawar dan spirea.
Pemangkasan yang tepat dapat pula menjaga bentuk dan ukuran tanaman
tersebut seperti yang diinginkan. Bentuk dan ukuran tanaman yang tepat akan
mampu memaksimalkan kualitas estetik dari lanskap tersebut.
5.2.1.2. Pengumpulan Sampah (Collecting Debris)
Pada awal masa pemeliharaan, taman yang dikelola akan dipenuhi
berbagai macam sampah terutama dedaunan dan ranting atau cabang pohon yang
kering. Segala macam sampah dan benda-beda yang tidak diperlukan pada area
yang dikelola perlu disingkirkan terlebih dahulu sebelum dapat dilakukan
tindakan-tindakan selanjutnya seperti pemberian mulsa ataupun penanaman.
Sampah yang telah terkumpulkan akan diangkut perusahaan menggunakan dump
truckmenuju tempat pembuangan akhir (Gambar 6).
Gambar 6. Proses pembersihan dedaunan dan ranting menggunakan blower(kiri) dan truk pengangkut sampah dan kotoran yang dikumpulkan (kanan).
Apabila sampah yang dikumpulkan sangat banyak, maka truk dapat
melakukan pembuangan beberapa kali, tetapi karena setiap kali pembuangan
perusahaan akan dikenakan biaya oleh tempat pembuangan akhir maka
diharapkan pekerja dapat mengatur sedemikian rupa agar tetap efisien. Pada
beberapa lokasi rumah, sampah-sampah berupa daun kering sebagian dapat
disingkirkan dengan mengarahkannya ke hutan di sekitarnya. Sampah yang
disingkirkan menuju area hutan tersebut tidak boleh membuat lapisan yang
terlalu tinggi karena dapat mengganggu kualitas visual sehingga harus disebarkan
sehingga terkesan alami sebagai daun yang gugur di area tersebut. Saat truk
kembali dari tempat pembuangan sampah akhir untuk mengantarkan sampah
maka akan membawa muatan berupa mulsa yang akan digunakan untuk rumah
tersebut.
5.2.1.3. Pemberian Lapisan Mulsa (Mulching)
Mulchingialah kegiatan mengaplikasikan atau menyebarkan lapisan mulsa
terhadap suatu permukaan tanah. Ingels (2004) menyatakan bahwa kegiatan ini
memiliki dua fungsi, yaitu:
a. Untuk meningkatkan kualitas penampilan tanaman yang terkesan dirawat
dengan baik sehingga dapat meningkatkan keindahan taman.
b. Untuk melindungi menjaga kelembapan tanah, terutama pada musim
panas.
Selain dua hal tersebut, pemberian mulsa juga diharapkan dapat untuk
mengurangi erosi dan menekan pertumbuhan rumput liar ataupun gulma.
Pemberian lapisan mulsa umumnya dilakukan pada area yang permukaan
tanahnya tidak ditutupi oleh rumput seperti pada beds dan borders, menurut
Ingels (1994) beds merupakan area penanaman yang dapat dilihat dari berbagai
sisi, apabila ditempatkan di tengah-tengah lapangan berumput maka umumnya
disebut dengan island beds. Sebelum mulsa diaplikasikan, terlebih dahulu
dilakukan proses edging (Gambar 7). Ingels (2004) mendefinisikan edging
sebagai suatu kegiatan yang membuat garis (pola) yang tegas untuk memisahkan
Gambar 7. Kegiatan edgingtepian lawnpada sekeliling area border.
Untuk memperjelas dan merapikan pola bedstersebut, dapat menggunakan
bantuan sekop dan strimmer. Setelah pola jelas dan beds telah dibersihkan dari
kotoran maupun rumput liar, maka barulah mulsa diaplikasikan melalui cara
disebarkan secara merata pada lapisan permukaan tanah.
Terdapat beberapa jenis mulsa yang digunakan dalam kegiatan mulching.
Untuk skala area yang besar, Summerhill Landscapes, Inc. umumnya
menggunakan compost dan leaf mulch yang didapatkan dari area pembuangan
sampah organik (dump) karena harganya lebih murah dengan satuan yard
(Gambar 8).
Gambar 8. Alat yang digunakan untuk mengolah sampah organik menjadi 2 jenis mulsa yaitu leaf mulch dengan partikel yang halus (kiri) dan compost
mulchdengan partikel yang lebih kasar (kanan).
Terdapat pula beberapa jenis mulsa lain yang digunakan seperti pine forest
mulch, cypress mulch, cedar mulch dan pine needles mulch. Mulsa jenis ini
digunakan umumnya pada beds di area tertentu yang digunakan sebagai tanaman
displaydan dijual dengan satuan per kantung (Gambar 9).
Endy (2010) Endy (2010)
Gambar 9. Tipe mulsa seperti pine forest mulch (kiri) dan leaf mulch yang diperkaya dengan nutrisi tambahan (kanan) dijual per kantung (bag) dengan harga yang lebih mahal daripada leaf mulchdari dump.
Mulsa tidak hanya terbuat dari bahan organik, tetapi terdapat pula jenis
mulsa yang terbuat dari bahan anorganik seperti batuan, plastik berwarna hitam,
landscape fabric maupun kertas. Pada rumah-rumah tertentu yang tanahnya
merupakan tanah berpasir, maka jenis mulsa yang digunakan ialah mulsa
anorganik berupa pasir (Gambar 10). Pasir yang baru akan disebarkan di atas
permukaan pasir yang lama secara merata.
Gambar 10. Pasir tanpa kerikil yang dapat berfungsi sebagai mulsa anorganik.
5.2.1.4. Pengolahan Tanah (Cultivation)
Pengolahan tanah merupakan perlakuan yang dipergunakan untuk
mempersiapkan kondisi tanah agar mendukung untuk pertumbuhan tanaman yang
akan ditanam pada area tersebut. Steven et al.(1994) mengutarakan bahwa pada
sebagian besar taman, kedalaman ideal tanah subur yang dibutuhkan kurang lebih
Endy (2010) Endy (2010)
30 ±45 cm. Namun, pada beberapa perumahan baru, lapisan yang subur tersebut
dapat terkubur di bawah lapisan subsoilnya yang digali selama pembangunan
fondasi rumah tersebut. Dalam mempersiapkan lahan untuk penanaman, terdapat
tiga teknik pengolahan tanah yang dapat digunakan, yaitu:
a. Single Digging
Pengolahan tanah ini dilakukan dengan cara membalikkan tanah dengan
menggunakan sekop sehingga sebagian tanah pertama dapat dikeluarkan.
Kemudian dilanjutkan dengan membalikkan tanah pada bagian berikutnya dan
kemudian meletakkannya di area pertama yang tanahnya sudah terambil.
Teruskan hingga bagian-bagian selanjutnya (Gambar 11). Kegiatan ini dapat
dilakukan setiap tahun untuk mempersiapkan tanah sebelum ditanami.
Gambar 11. Dari kiri ke kanan, proses single digging. (Stevenet al., 1994)
b. Double digging
Proses awal sama seperti single digging, tanah bagian pertama dikeluarkan
dan dikumpulkan untuk menutup bagian akhir. Perbedaannya ialah bahwa
parit galian pada penggalian pertama memiliki kondisi awal yang masih
cukup padat sehingga harus dilakukan penggalian lagi sedalam kurang lebih
seukuran kepala sekop dan ditambahkan dengan pupuk dan kompos dengan
jumlah yang cukup banyak. Tanah bagian atas dari bagian kedua dan
selanjutnya diletakkan pada bagian sebelumnya hingga tanah bagian pertama
yang telah dikeluarkan akan mengisi untuk bagian akhir dari area tersebut
(Gambar 12). Hanya dilakukan untuk tanah yang belum terjamah ataupun
Gambar 12. Dari kiri ke kanan, proses double digging. (Stevenet al., 1994)
c. Deep bed system
Perlakuan ini melibatkan proses double digging dengan penambahan
berbagai macam material organik serta berusaha meminimalkan terjadinya
pemadatan tanah dengan cara membagi suatu lahan ke dalam bagian-bagian
yang lebih kecil, kurang lebih lebarnya 1 meter dan dengan menggunakan
bantuan papan kayu sebagai alas pekerja yang membantu mendistribusikan
beban ke luar dari area yang dikerjakan. Hal ini dilakukan untuk menghindari
pemadatan tanah kembali karena tekanan di atasnya (Gambar 13). Melalui
metode ini, perlakuan hanya perlu dilakukan setiap enam atau tujuh tahun
sekali.
Gambar 13. Dari kiri ke kanan, proses deep bed system. (Stevenet al., 1994)
Pengolahan tanah yang paling sering dilakukan ialah single digging yang
dilakukan untuk mempersiapkan suatu lahan yang umumnya digunakan sebagai
kebun pribadi dari pemilik rumah. Kebun ini umumnya dipergunakan untuk
menanam tanaman-tanaman yang akan dipanen untuk kebutuhan pribadi seperti
tanaman berbunga sebagai bunga potong, tanaman berbuah dan sayuran organik.
5.2.1.5. Planting and Transplanting
Pada musim semi banyak dilakukan kegiatan penanaman tanaman
semi dilakukan penanaman tanaman annual pada beds dan borders yang
berlanjut hingga musim panas. Tanaman yang baru ditanam akan dikurangi
sebagian tajuk pohonnya dan diberi penyiraman secara intensif agar dapat
tumbuh dengan baik. Pada kondisi tanah yang terlalu lembab/basah digunakan
sejenis agar-agar dalam bentuk kristal yang berfungsi untuk mengatur kondisi
kelembaban tanah tersebut. Apabila tanah terlalu basah air akan diserap oleh
kristal tersebut yang kemudian berubah menjadi seperti agar-agar, sebaliknya
agar-agar tersebut dapat juga menjadi cadangan air bagi tanaman. Selain diberi
kristal agar-agar lubang tanam juga diberi lapisan kompos daun untuk
meningkatkan kandungan nutrisi dan bahan organik dalam tanah. Penanaman
dapat dilakukan secara manual dengan menggunakan sekop maupun dengan
menggunakan bantuan alat berat apabila ukuran tanaman terlalu besar dan berat
(Gambar 14).
Gambar 14. Penempatan tanaman berukuran besar pada lubang tanam dilakukan dengan menggunakan bantuan alat berat pada salah satu pekerjaan di Shelter Island.
Transplantingialah memindahkan tanaman yang ditanam pada satu tempat
ke tempat lainnya dengan tujuan meningkatkan kondisi dan kesesuaian tanaman
terhadap taman serta untuk meningkatkan kualitas estetik dari taman tersebut.
Terkadang tanaman jenis tertentu akan disimpan kembali apabila kondisi tidak
mendukung (Gambar 15). Tanaman yang disimpan kembali umumnya tanaman
tropis seperti jenis palem-paleman, dimana terdapat nursery yang akan
menyediakan jasa pengiriman dan penyimpanan selama musim dingin didalam
fasilitas rumah kaca miliknya. Hal ini memungkinkan tanaman-tanaman tersebut
untuk dipergunakan kembali dalam lanskap untuk tahun-tahun selanjutnya.
Gambar 15. Kegiatan transplanting tanaman tropis di halaman rumah Perry, North Haven, dimulai dengan penggalian lubang tanam (kiri) sampai pelepasan kain pelindung tanaman (kanan), pada musim gugur tanaman akan dibongkar kembali dan disimpan dalam
greenhousesampai musim semi.
Terdapat tiga model penanaman yang digunakan dalam taman yang
dikelola, yaitu:
a. Formal planting ialah penanaman yang menggunakan desain berupa
penanaman dalam baris maupun blok dengan pemangkasan atau perawatan
intensif untuk menjaga bentuk dan ukurannya. Umumnya digunakan
dalam menanam tanaman sebagai border(Gambar 16).
Gambar 16. Contoh formal planting pada tanaman borders di Happel (kiri) dan Perry (kanan).
Endy (2010) Endy (2010)
b. Informal plantingialah model penanaman yang menempatkan tanamannya
mengikuti alur ataupun berumpun, terkadang secara menyebar melewati
tepi dari bed(Gambar 17).
Gambar 17. Penerapan informal planting di kediaman Beck di Watermill. (www.summerhilllandscapes.com: 15 Maret 2011)
c. Natural planting ialah model penanaman yang berusaha mencontoh
kondisi pada alam dengan penanaman hamparan suatu jenis tanaman
sejenis yang kemudian divariasikan dengan jenis tanaman lain yang
berbeda (Gambar 18). Tipe penanaman ini merupakan tipe penanaman
yang paling banyak diterapkan oleh Summerhill Landscapes, Inc.
Gambar 18. Penerapan natural planting pada taman rumah Beck (kiri) dan Tuft (kanan) di Watermill.
5.2.2. Pemeliharaan Lanskap pada Musim Panas
Kegiatan pemeliharaan taman yang dilakukan selama musim panas ialah
sebagai berikut:
5.2.2.1. Functional Planting
Penanaman fungsional ialah penanaman jenis tanaman tertentu
berdasarkan manfaat atau kegunaannya untuk pemilik kebun (klien), daripada