• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aktivitas dakwah Habib Munzir Al-Musawa di Majelis Rasulullah SAW

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Aktivitas dakwah Habib Munzir Al-Musawa di Majelis Rasulullah SAW"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

(1)

Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Untuk Memenuhi Syarat - Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ilmu

Sosial (S. Sos. I)

• ••IP"'L

111

Oleh:

Ulin Nnha

dari ! ... , •••• セ@••. .,.H''''"''"H••ooe.

Tg1. ,

NQNRNZZNヲ_NNセl@

...

7 ...

cr"

No. lndnk :

JJ ..

l1J ..

セNッNZ[L@

...

j..qJ ..

0{,

kl:!sitikasi : ... .

NIM : 104051001849

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(2)

AKTIVIT AS DAKW AH HABI

ᄋコイralセmusa@

WA

DI MAJELIS RASUL ULLAH SAW

Skripsi

Diajukan kcpada Fakultas Dakwah clan Komunikasi Untuk rnernenuhi syarat-syarat mcncapai Clclar Sarjana [Jmu Sosial islam tS. Sos.J)

Olch

Ulin Nuha

NIM: J0405100!849

Prof. Dr. H' smah Salman M. Hum N ' : 150096770

v

.JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOl\1UNIKASI

UIN SY

ARIF

HIDA YATULLAH

JAKARTA

(3)

Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I) pada Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Jakarta, 10 Desember 2008

Sidang Munaqasah

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Ors. Stud,· "zal Lk. MA.

"\"IP. I" 1262876

Pen£:u1i I

Anggota

Umi Mus

Penguji II

Dra. Nasich MA.

NIP. 1502 6298

Prof. Dr. ff. smah Salman, M.Hum

(4)

Bismillah irrah manirrahim

Alhamdulillah wa syukurillah, Segala pu,ia dan puji milik Allah yang menguasa1 arsy yang agung, Limpahan cahaya keagungai:-Nya semog:c: selalv menghiasi setiap nafas kita dalam keluhuran dan kesejukan, Limpahan pqjian atas-Nya, Yang maha berhak atas segala pujian, Limpahan puji atas-Nya, Yang maha tunggal mencipta dan mengawali kesempurnaan dan keindahan, Limpahan puji atas-Nya yang m2ha tunggal atas keluhuran dan keabadian.

Limpahan Ralfmat, Taufik dan Hidayah-Nya yang membuat penulis mendapatkan kemudahan dalam menyusun Skripsi ini, dengan segenap tenaga, pikiran yang telah dianugrahkan-Nya.

Setiap penulisan terdapat beberapa hambatan dan rintangan, begitu juga dengan penulisan Skripsi ini, tetapi dengan adannya bantuan dari beberapa pihak, maka penulis merasakan hambatan dan rintangan tersebut menjadi terasa ringan . Oleh karenanya pada kesempatan yang baik ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar besarnya kepada :

1. Bapak Dr. H, Murodi, MA., Dekan fakultas dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Ors. Wahidin Saputra, M.A,. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

(5)

rnemberi motivasi kepada penulis sehingga dapat segera terselesaikannya pembuatan skripsi ini.

5. Para dosen Fakultas dakwah dan Komunikasi yang telah banyak memberikan ilmunya kepada penulis selama masa perkuliahan.

6. Pimpinan dan Staf Perpustakaan ulama dan perputakaan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakaiia yang telah membantu penulis dalam mencari literature untuk menyelesaikan Skripsi ini.

7. Habib Munzir Al-Musawa selaku pimpinan Majelis Rasulullah SAW, Bang H. Syukron Makmun, selaku sekertaris Mf\ielis Rasulullah SAW, dan seluruh pengurus Mf\ielis Rasulullah SAW yang telah mencrima dan membantu penulis dalam melakukan penelitian.

8. Orang tua tercinta, Ayahanda H. Abdul Mugni S dan lbunda Hj .Zumaroh, yang telah membesarkan, mendidik dan membimbing dengan penuh kasih sayang, memberikan motivasi dan segala pengorbanan serta doa yang tiada henti diberikan kepada penulis, sehingga dapa menyelesaikan Skripsi ini. 9. Kawan - kawanku KPI C angkatan talllm 2004 - 2005, khususson kepada

A.Fatullah, Keriono, Musrih Khoiruddin, lskandar yang membantu pcnulisai1 dalam menyelcsaikan Skripsi ini.

(6)

Bekasi, 02 April 2008

(7)

ABSTRAK ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

D. Metodologi Penelitian ... 6

E. Sistematika Penulisen ... 7

F. Tinjauan Kepnstakaa.n ... 8

BAB II LANDASAN TEORITIS ... 9

A. Penge1iian Aktivitas ... 9

B. Penge1iian Dakwah ... 10

C. Aktivitas Dakwah ... ; ... 12

D. Ruang Lingkup Dak..vah ... 17

BAB III PRO FIL HABIB MUNZIR AL-MUSA WA DAN GAMBARAN UMUM MAJELIS RASULULLAH SAW ... 28

A. Profil Habib Munzir Al-Musawa ... 28

B. Gambaran Umum Majelis Rasulullah SAW ... 34

1. Latar Belakang!Landasan pemikiran Majelis Rasulullah SAW ... : ... 34

(8)

6. Sarana dan Prasarana Majelis Rasulullah SAW ... 40

7. Struktur Organisasi Majelis Rasulullah SAW ... 41

C. Hadroh Majelis Rasulullah SAW ... 42 D. Pembukaan Markas Pusat Organisasi Dakwah Pemuda Majelis

Rasulullah SAW ... 43 E. Jama'ah Maj el is Rasulullah SAW ... 43 BAB lV AKTIVITAS DAKWAH HABIB MUNZIR AL-MUSA\VA DI

MAJELIS RASULULLAH SAW ... 45 A. Kegiatan Habib Munzir Al-Musawa di Majelis Rasulullah

SAW ... 45 B. Bentuk-bentuk Aktivitas Dakwa!1 セヲ。「ゥ|Zj@ セANZオイL[Zゥイ@ Al-Musawa ... 47 C. Media Dakwah Habib Munzir Al-Musawa ... 52 D. Pengaruh Aktivitas Dakwah Terhadap Peningkatan Keagamaan

Para Jama' ah ... 53 E. Hambatan Yang Dihadapi Dalam Pelaksanaan Dakwah Habib

(9)
(10)

Aktivitas Dakwah merupakan kegiatan sehari-hari para da'i, dari aktivitas tersebut akan dapat menggambarkan suatu metode yang dapat mengatasi persoalan dakwah. Banyak para da'i yang menganggap dirinya sudah mampu dalam berdakwah, namun dimata masyarakat belum berhasil sepenuhnya dalam mengubah sifat dan perilaku keseharian mereka. Banyak pula para da'i yang menganggap dirinya berhasil mengubah sifat dan perilaku keseharian masyarakat menjadi baik, tetapi dimata masyarakat dia belum mampu mengubah sifat dan perilaku dirinya menjadi contoh yang lebih baik.

Terjadinya tumpang tindih antara masyarakat dengan da'i, ini disebabkan kurangnya pengetahuan seorang da'i tentahg metode dakwah, dan penerapan metode dakwah yang kurang pas. Melihat penomena seperti ini, maka kita sangat sadar betapa sangat perlu dan pentingnya bagi seorang da'i dalam memahami dan dimana dia harus meletakan metode dakwah tersebut, sehingga dengan begitu tidak akan te1jadi fenomena tersebut di atas.

Seperti yang terjadi pada pengajian Majelis Rasulullah SAW yang dipimpin oleh Habib Munzir Al-Musawa, dimana seorang da'i memahami karakteristik para mad'u, sehingga dia dapat mengf!tahui metode dakwah yang seperti apa yang harus dia terapkan dalam berdakwah. Keadaan seperti inilah yang dapat membawa mad' u menjadikan diri mereka mengikuti apa yang disampaikan oleh da'i.

Dalam menyusun Skripsi ini penulis menggunakan metode penditian knalitatif, penulis mengadakan penelitian dengan eara wawancara, observasi langsung kelapangan dan ikut serta dalan1 kegiatan pengajian Majelis Rasulullah SAW.

(11)
(12)

A. Latar Bclalrnng

Dalam dunia yang mengglobal seperti ini, kebutuhan akan refonnulasi dan rekonstruksi strategi dakwah amatlah rnendesak dilakukan. Hal ini mengingat perkernbangan, perubahan dan kemaj uan masyarakat berlangsung demikian pesat dan cepat. Respon atas perkembangan clan kemajun zaman tersebut, membuat banyak warga dunia terus bcrbenah diri, agar rnereka tak tertinggal peradaban modern yang ditandai dengan pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan clan teknologi.

Demikian halnya dengan dunia dakwah. Secara global, sejauh ini syiar Islam masih disampaikan dengan cara clan strategi yang kurang tepat sasaran. Dari mulai materi, cara penyampain, hingga penguasaan wawasan yang kurang mendalam dari seorang da'i. Padahal Islam harus disampaikan dengan cara clan metodologi yang tepat clan benar, serta dapat dicema dan dapat diterima ban yak kalangan tak hanya umat Islam tapi juga um at lain.

(13)

rnemeluk agamanya sendiri. Pasalnya, terkadang mereka rnerasa malu dengan model dakwah yang rnenekankan kesan "angkcr" Islam.

tvlengapa ha! ini dapal tc1jadi? Paling tidak problem umatnya adalah soal pemahaman terhadap Islam ilu scndiri. Pcmahaman yang dibangun oleh penangkapan rnisi Islam secara literal atau (tckstual), akan menirnbulkan sikap pengalaman agama yang eksklusif, radikal dan tcrlulup. Bila dcmikian adanya, lunggulah tindak-tindak kckerasan abn selalu me1rnrnai dalam kchidupan sosial kita. 1

Tetapi alhamdulillah kcgiatan dakwah lctap berlangsung disernua lini kehidupan danterseba;· kcberbagai ufuk dunia, meskipun tidak luput dari bcranek<:: rngam hambatan dan tan:angan.

Karena kegiatan dakwah merupakan lugas bagi setiap muslim. Daiam ai-Qur'an bahkan ditegaskan.

Arlinya: Dan kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada 1111101 manusia

se/uruhnya sebagai pembmva berita gembiro dan sebagai pemberi

peringatan, tetapi kebanyakan mam;sia lidak me11ge1ahui.

(QS. Saba'.· 28)

(14)

seluruh aturan-Nya. Tidak saJa itu, di lingkungan internal umat Islam pun

dapat timbul hambatan dan tantangan. 2

Paling tidak n1eletakkan kerangka orientasi yang sa1na bah\\·a 、。ャセ|カ。ィ@

ac!alah upaya pembebasan manus1a sccara func!arncnwl clari scmua

ketcrgantungan selain kepac!a Allah, Rasul serta sunnatullah. !Vlerakit kcmbali

nilai-nilai kemanusiaan yang tclah tersobek oleh icliologi rnalerialistis, yang

juga ciptaan manusia.

Dakwah kejalan Allah SWT risalah para Nabi dan Rasul, jalan para

petuniuk dan para pelopor kebaikan, Allah telah rnernilih pctu.1juk untuk

menyampaikan risalah-Nya serta menjelaskan dakwah-Nya, firn1an Allah:

Artinya : Allah telah memilih オエオウ。イQMオイオウ。ョMNゥ|セ。@ dari maaikar dan dari manusia, sesungguhnya Allah iilaha mendengar lagi maha melihat.

(QS 22.· 25).

Sebenarnya dakwah tidak memerlukan orangnya, akan tetapi mereka

hanya mengerahkan dengan dukungan dan perbuatan untuk Islam, serta

berkorban pada jalan Islam. Maka dari itu peneliti tertarik mengambil judul :

"Aktivitas Dakwah Habib Munzir Al-Musawa di Majclis Rasulnllah

SA \V".

Dengan demikian terdapal suatu -gambaran tcntang adanya hambatan

(15)

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

I. Pembatasan Masalah

Penelitian ini akan difokuskan pada beberapa aspek utama yaitu: a. Pandangan Habib Munzir tentang aktivitas dakwah.

b. Pelaksanaan aktivitas dakwah Habib Munzir di majelis Rasulullah. 2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka secara terinci pertanyaan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:

a. Bagaimana aktivitas dakwah Habib Munzir Al-Musawa di Majelis Rasulullah SAW?

b. Faktor apa yang dapat menghambat aktivitas Habib Munzir Al-Musawa dalam berdakwah di Majelis Rasulullah dan bagaimana beliau mengatasinya?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

I. Tuj uan penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah diajukan di atas, maka ada beberapa tujuan penelitian sebagai berikut:

a. Menggambarkan secara detail pandangan Habib Munzir Al-Musawa tentang aktivitas dakwah.

(16)

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian sebagai berikut:

a. Mengangkat aktivitas dakwah Habib Munzir al-Musawa dalam wacana dakwah agar dapat dijalankan sebagai salah satu referensi actual dalam membangun dakwah di era modern dan global.

b. Memperkaya khazanah intelektual, wawasa11, dan gambaran secara utuh tentang aktivitas dakwah Habib Munzir al-Musawa dalam kerangka perkembangan dakwah.

c. Memberikan sebuah konstribusi aktivitas, kajian pengembangan, seka!igus pencerahan dalam dunia dakwah agar sesuai dengan tujuan dan misi dakwah.

cl. Sebagai konstribusi penelitian dakwah dalam up'!ya mcacari fonnulasi dakwah untuk mencapai dakwah yang memberi solusi.

e. Sebagai bahan rnjukan bagi aktivitas dakwah agar dalam membuat perencanaan dan menj alankan dakwah benar-benar sesuai clengan kebutuhan umat.

f. Menambah infomrnsi ilmiah dalam kazanah dakwah khususnya tentang tokoh dakwah, kiranya masih relevan dan actual clijadikan pegangan dan bahan analisis bagi umat Islam yang menekuni clakwah cl a lam rangka menghadapi era glo balisasi dewasa ini.

(17)

D. Mctode Penelitian

Dalam penelitian ini penulis memusatkan perhatian pada aktivitas dakwah Hibib Munzir al-Musawa. Penulis menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

I. Sumber Data

Sumber data terdiri dari dua bagian yaitu sumber data primer dan skunder. Pe11ama; sumber data primer, penulis akan menela'ah berbagai karya tulis Habib Munzir, baik buku-buku maupun artikel-artikelnya di beberapa media masa, juga lewat berbagai forum ceramah. Kedua, sumber skunder, yaitu data-data yang bersumber pada buku-buku dakwah, tulisan-tulisan, atau karangan orang Iain yang berhubungan dengan penulisan ini.

Kedna sumber tersebut di atas, diperoleh dengan menggunakan studi kepustakaan (library research) dengan teknik:

a. Observasi: pengamatan langsung terhadap pelaksanaan kegiatan dakwah Habib Munzir al-Musawa.

b. Wawancara dengan: I. Habib Munzir. 2. Jama'ah.

2. Teknik Pengolahan dan Analisi Data

Setelah data dipero!eh, selanjutnya penulis mengolahnya dengan

(18)

berkaitan dengan permasalahan yang akan dijawab dan ditemukan, yaitu aktivitas Habib Munzir al-Musawa di Majelis Rasulullah SAW pimpinan Habib Munzir al-Musawa, selelah metode penelitian ini ditempuh, selanjutnya disimpulkan dengan pendekalan rnetode deduktif yaitu menyimpulkan kesimpulan dari umum ke khusus.

E. Sistematika Penulisan

Pada umumnya, suatu pembahasan karya ilmiah memerlukan suatu bentuk penulisan yang sistematis sehingga tampak adanya gambaran yang je!as, terarah, logis, dan saling berhubungan antar bab saln dengan bab berikutnya. Sistematika penulisan ini disusun ke dalam lima bagian.

Bagian pertama merupakan landasan umum penclitian dari skripsi ini. Bagian ini memberikan gambaran umum penelitian. lsinya terdiri dari pendahuluan tentang masalah yang melatar belakmgi ー・ZZZNQeセ。ᆱ@ ir.;, desain yang digunakan, serta asumsi dasar mengapa judul ini menarik perhatian penulis, pembatasan dan manfaat penelitian. Pada bagian m1 juga dicantumkan tinjauan pustaka yang menguraikan berbagai literature yang berhubungan dengan penelitian ini. Berikutnya, kajian teoritis, metode penelitian c'an sistematika penulisan juga dicantumkan dalam bagian ini.

(19)

A. AKTIVITAS

Pcngcrtian :\kti\'itas

fV1cnurut kan1us besar bahasa Indonesia, akti,·itas adalah keaktiCan, kegiat:.111-kegiatan. kesibukan atau bisa juga bcrarti keda atau salah satu kegiatan ke1ja yang dilaksanakan tiap bagian dalan1 setiap suatu organisasi

atau lenibaga.3

Sedangkan 111enurut ka111us besar iln1u pengetahuan. kata aktivitas berasal dari fin['.· oc1i1•ifus: aktif. bertinclak yaitu bertinclak pada setiap

eks!stcnsi atau 1r1ahluk yang 111en1buat atau n1enghasilkan sesuatlL dengan

セセォエゥ|Gゥエ。ウ@ 111enandai bahYva hubungan khusus n1anusia dengan dunia. Manusia

bertindak sebagai subyek, alam sebagai objek. Manusia mengalih wujucikan

dalarn mengelola alarn. Berkat akti\'itas atau ketjanya rnanusia mengangkal

clirinya dari dunia clan bersifat khas sesuai cirri clan ke!11dupa"nya.

AdB nna jl"!';S el,tivitas: aktivitas eksternal clan aktivitas internal,

(eksternal, jika operasi manusia terhadap objek-objek menggunakan lengan

langan, jari-jari clan kaki, maka pada internal.mengguanakan tindakan i11ental

dalarn bentuk gambar-gambar dinamis). Aktivitas internal merencanakan

eksternal .'1

Dalam kebidupan sehari-hari banyak aktivitas, kegiatan, atau

kesibukan yallg dilakukan manusia. Narnun berarti atau tidaknya kagiatan

lersehut bergantung pada individu tersebut. Karena. menurut Samuel Soeitoe

sebenarnya, aktivitas bukan hanya sekcdar kegiatan. Beliau mengatakan

Dep:inc111en: Ba!ai Pustaka, l 990, cet ォZ・セSN@ h. l 7

セ@ S8\e \1 l)ag,un, Ka111us /H!sar il1111r pengern/111011. (Jalzartzr len1b:ig::: pengkajian ォ」「オ」エNャセ。。ョ@

(20)

bahwa aktivitas, dipandang sebagai usaha mencapai atau memcnuhi kebutuhan. 5

Jvlc11urut ilmu sosiologi, aktivitas arti11ya sebagai salah satu bcntuk kcgiatan yang ada di n1asyarakat scperti: gotong royong atau kc1ja bakti disebut scbagai aktivitas-aktivitas social, baik yang bcrdasarkan hubungan tenaga: ataupun hubungan kekcrabatan. 6

Salah satu kebutuhan manusia adalah mcnuntut ilmu untuk menjadi pintar. Untuk mcmenuhi kcbutuhan tersebut, maka manusia harus belajar dengan cara bersekolah atau mengikuti majelis atau tempaHempa! ilmu, membaca buku, berdiskusi, dankegiatan-kcgiatan lain. Ternyata untuk memcnuhi satu kcbutuhan saja manusia harus melakukan berbagai aktivitas.

Seseorang yang ingin mendalami ilmu agama dan interaksi masyarakat yang Islami misalnya, tentu ia harus melakukan aktivitas-akti,·itas yang dapat membantu tercapainya keinginan tersebut, seperti membaca buku-buku keagamaan, mengikuti pengaJ ian-peng3jtan, melakukan .. .. disku<i-diskusi tentang keagamaan dan kemasyarakatan, mengkaji norma-norma ajaran Islam ten!ang hubunga!1 ウ・ウ。GNGQセ@ i:-:.:m'.'si:: ·clan tak kalah pentingnya adalah mengaplikasika1m atau menerapkan ajaran atau ilmu yang telah didapatkan atau menerapkan ajaran atau ilmu yang telah didapatkan kedalam kebidupan yang nyata.

B. Dakwah

Pcngcrtian Dakwah

Ditinjau dari pengertian etimologis, dakwah berasal dari Bahasa Arab, yang berarti panggilan, ajakan atau seruan. Dalam ilrnu bahasa Arab, kata

(21)

dakwah berbentuk isim masdar, kata ini berasal dari fi'il (kata kerja) "da'a yad'u" artinya mengajak atau menyeru.7

Scdangkan pengcrtian dak\vah secara tern1inology n1enurut l2:ndang S. Ansari n1cnyatakan scbagai bcrikul:

Artinya dalrn·ah dalam arti sempit ialah mcnyampaikan Islam kcpada manusia secara lisan maupun tulisan (panggilan, seruan. ajakan kepada rnanusia pada Islam).

Arti dakwah dalam arti luas adalah penjabaran, pentcrjcmahan, clan pelaksanaan !slam dalam perikehidupan dan penghidupan manusia (tcrmasuk di dalam ekonomi, pendidikaa, ilmu pengetahuan, kesenian, kekeluargaan dan sebagainya).8

Dari segi istilah, ada beberapa pendapat dari ahli tectag definisi dakwah s.::bagai bcrikut:

Syeikl' l>,.li \1°.h.fuz, dalam kitabnya Hidavatul Mursidin mendefinisikan dakwah sebagai berikut:

"mendorong manusia agar berbuat kebaikan menurut petunjuk, menyeru mereka agar berbuat kebajikan clan melarang mereka dari perbuatan mungkar agar mereka mendapat kebahagiaan dunia clan ald1irat".9

7 Asn1uni Syukir, Dasar-dasar Strategi [)ak\\1ah lslanL (Jakarta: Bulan Bintang. 1997). ha\. S

(22)

a. Prof. H. M. Thoha Yahya Omar

"Dakwah ialah rnengajak manusia dengan cara yang bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan pcrinlah Tuhan unluk kcmaslahatan dunia

akhiral". l!.l

C. Aktivitas Dakwah

Pada hakekatnya dakwah Islamiyah merupakan aktualisasi irnani vang dill1anifestasikan dalam suatu pelaksanaan kegiatan aktivitas dakwah vao

.

"

dilaksanakan secara teratur untuk rnempengaruhi cara merasa, bersikap, dan bertindak 111anusia pada tataran kenyataan individual dan sosio-kriltural, dalam rangka mengusahakan ajaran Isla1!1 dalam semua seg1 kehidupan dengan mernpengaruhi cara-cara tertntu.

BaiK dakwah fardiyah atau dakwah arnanah yang dilakukan oleh perorangan atau oleh organisasi yang membidangi tugas-tugas lainnya, tetapi titik tujuan pokoknya ialah rnenyebarkan agarna Islam, scperti guru-guru agama di Madrasah atau sekolah, organisasi-organisasi Islam dan lain-lainnya haruslah sclalu rnelakukan penilaian setelah dakwah itu dilakukan.

Gunanya melakukan penilaian adalah untuk mcngetahui apakah dakwah yang telah dilakukan itu berhasil sesuai dcngan target yang hendak dicapai, atau isi dan materi dakwah itu tepat, berdaya guna dan berhasil.

s,·ekh Abdul Badi' Shaqar dalam bukunya "Kaifa Nadun '!as" n1engen1ukakan yang terjen1ahannya sebagai berikut:

(23)

"Berhasilnya dakwah Islamiyah yang telah dilaksanakan oleh Rasulul !ah SAW di muka bu mi ini bukanlah karena tu gas dakwah terse but datang dari Allah SWT. (Tuhan itu tentu kuasa. dan dengan iradat-Nya lalu dakwah itu clijamin keberhasilannya), bukan pula kmcna 1.ugas tersebul telah

dilaksanakan dan disan1paikan kepada n1anusia, bukan pula karena pen1aksaan

melainkan karena dakwah itu dilakukan secara be1jama'ah dan gotong royong antara sesama urnat Islam yang telah memiliki iman yang sernpurna clan daya juang yang tinggi. Di samping itu segolonganjama'ah tadi berusaha dengan sungguh-sungguh menyakina dakwahnya dalam hati sabubari ereka dan menerapkannya dalam kehidupai;".11

Adapu11 aktivitas dakwah meliputi :

1. Tabligh

Secara lughah tabligh berasal dari bahasa arab, tabligh merpukan isim masdar dari kata ballagha, lengkapnya bailagha yuballighu tablighan dengan terjemahan penyampaian.

(24)

Menurut Asmuni Syukri, kata tabligh barasal dari kata kerja

"ballaghayuba/lighu tablighan" yang berarti menyampaikan, penyampian,

yakni meyampaikan ajaran Allah dan Rasul-Nya kepada orang lain.

Menurut Dr. H Asep Muhiddin MA, tabligh diartikan menyampaikan atau meinformasikan ajaran lllahi (al-Islam) kepada manusia agar diimani dan dipahami serta dijadikan pedoman hidupnya. Sedangkan menurut Ibrahim Imam dan Abdul Latif Hamzah yang rnengidentikan tabligh dengan istilah al-I'larn dan didefinisikan sebagai berikut:

a. Menyampaikan ajaran-ajaran aqidah dan ketauhidan aJaran dalam ubudiyah sesuai dengan petunjuk kitab Allah dan sunnah Rasul serta akhlak dala politik, social, kemasyarakatan, perekonomian, dengan tujuan agar islam di jadikan pandangan hidupnya.

b. Suefu i\11111 rng membahas cara menyampaikan ajaran Islam dengan

berbagai cara dan metode ilmiah melalui jalan istinbath ( dedukasi), iqtibar (induksi), atau penelitian eksperimen (istiqrn'l)

Tabligh dapat dilakukan secara langsung atau tatap muka dan dapat dilakukan secara tidak langsung yaitu dengan menggunakan media massa atau media elektronik.

(25)

2. Pengembangan Masyarakat

Menurut Isbandi Rukminto Adi konsep pengem bangan masyarakat pada prinsipnya adalah suatu gerakan yang dirancang untuk meningkatkan tarap hidup keseluruhan komunitas melalui partisipasi aktif jika rnemungkinkan, berdasarkan inisiatif masyarakat. Hal ini meliputi berbagai macam kegiatan pembangunan ditingkat local, baik dilakukan pemerintah atau larnbaga-lembaga non pemerintah.

Istilah pengembangan dapat disamakan atau setidaknya diserupakan dengan istilah pemberdayaan ini dalam batasan-batasan tertentu. Dalam pengertian lain pemberdayaan atau pengembangan adalah upaya memperluas horizon pilihan bagi masyarakat. Ini bera_-ii masyarakat diberdayakan untuk melihat dan memilih sesuatu yang berrnanfaat bagi dirinya. Dengan memakai logika ini, dapat dikatakan bah\\·a masyarakat yang berada adalah yang dapat memilih dan n•empt'!l:·c1 1:ecenc;catan

untuk mengadakan pilihan-pilihan.

Sedangkan pengertian masyarakat Islam secara sederhana dapat diartikan sekumpulan manusia yang beragama Islam. Jadi. tenninologis, pengembangan atau pemberdayaan masyarakat Islam bera1ti mentrsforr.iasikan dan melembagakan semua segi ajaran dalam kehidupan keluarga (usroph), kelompok social (jama'ah) dan masyarakat (ummah).

(26)

dalam persefektif Islam. Imam Mansur Burhan mendefinisikan pemberdayaan Ummat atau masyarakat sebagai upaya membangkitkan potensi ummat Islam kearah yang lehih baik, baik dalam kehidupan social, politik maupun ekonomi.

Dengan dernikian, pengembangan atau pemberdayaan masyarakat Islam merupakan model impiris pengembagan prilaku individual dan kolektif dalam dimensi amal sholeh (karya terbaik). dengan titik tekan pada pernecahan masalah yang dihadapi masyarakat.

Kegiatan pengembangan masyarakat Islam terdiri dari kegiatan pokok : transformasi dan kelembagaan ajaran !slam kedalam realitas Islam (khirul ummah) yang dapat clirmci sebagai berikut ;

a. Penyampaian mengenai konsepsi Islam mengena1 kehidr!pan social, ekonomi dan pemeliharaa11 lingkungan.

b. Penggalan Ukhuwah Islamiyah lembaga ummat dan kemasyarakatan pada umumnya.

c. Riset potensi lokasi dakwah, pengembangan potensi local dan pengembangan kelompok swadaya ummat.

d. Katalisasi aspirasi dan kebutuhan ummat. e. Konsultasi dan dampingan teknis kelembagaan.

f. Dampingan penyusunan rencana dan aksi social pelaksanaan rencana dalam rangka pengembangan dan institusi Islam

(27)

h. Melaksanakan stabilitas kelembagaan dan menyiapkan pelepasan masyarakat untuk membangun secara mandiri dan berkelanjutan.

D. Ruang Lingkup Dakwah

!. Tujuan Dakwah

Proses penyelenggaraan dak\.rnh yang terdiri dari berbagai akti,·itas, dilakukan dalam rangka memcapai nilai tertentu. Nilai tertentu yang diharapkan dapat dicapai dan diperoleh dengan jalan rnelakukan penyelenggaraan dakwah, itu disebut tujuan dakwah.

Setiap penyelenggara dak\\·ah harus diwujudkan, maka penyelenggaraan dakwah tidak mempunyai arti apa-apa. Bahkan hanya merupakan pekerjaan sia-sia yang akan menghambur-hamburkan fikiran-fikiran, tenaga dan biaya saja.

Tujuan secara sederhana adalah ュセQZ」GNャヲ_Ni@ !.'12syarakal adil dan makmur se1ia mer,dapat ridho Allah. 12

(28)

2. Karakteristik Dakwah

Salah satu komitmen seorang muslim terhadap kelslamannya adalah menyerukan, menyebarkan dan menyampaikan Islam kepada orang lain. Al-Qur'an sebagai n'jukan dakwah mempunyai watak atau karakteristik yang khas. Dari berbagai ekspresi di dalam al-Qur'an tersebut, diturunkan beberapa pesan moral al-Qur'an tentang penyampaian dakwah, antara lain:

a. Dengan cara yang lebih baik b. Dengan penuh kasih sayang c. Tidak muncul dari rasa kebencian d. Tidak dengan kekerasan

Jadi, inti sasaran utamanya adalah kesadaran pribadi. Untuk itu, pendekatan dan watak (karakteristik) dari kegiatan clakwah adalah rnelalui cara pencerahan fikiran, penyejukan jiwa tanpa harus menggunakan cara kekerasan clan kekuatan. Dengan demikian idiom-idiom yang harus muncul dan dibangun dalam kegiatan dakwah adalah idiom pedamaian, persahabatan, pemaafan, pertolongan, pembebasan, dan sebagainya. Bukan idiom-idiom kekerasan, cacian, hinaan, hujatan, provokasi dan fitnah.

3. Fungsi Dakwah

(29)

sehingga aJaran Islam mampu mempengaruhi panclangan hiclup, sikap batin clan tingkah-lakunya. Ajaran yang climaksucl adalah apran Islam yang sungguh-sungguh clipahami clan diyakini kcbcnarann,·a.

With Head, seorang filisuf Amerika terkcmulrn menvatakan bahwa agama benar-benar difahami dan diyakini kebenarann,·a maka akan mentransformasikan karakter manusia clan nilai-nilai agan1a terintegrasikan dalam kehiclupan pemeluknya.13

Hal ini yang menjadi salah satu sasaran clakwah sebagai salah satu instansi untuk menyebarluaskan ajaran agama.

Selain itu clakwah juga mempunyai fungsi di clunia dan akhirat, secara ringkas aclalah sebagai berikut :

a. Menclatangkan pertolongan clan bantuan Robbani clalam pe1Juangan melawan kebatilan clan kejahilan

b. Menggugah clan membangunkan manusia clari ticlur paniangnya menuju kebnagkitan yang hakiki bersama Islam

c. Dakwah akan membuat manusia berperilaku baik

d. Dengan dakwah kita akan memperoleh keberuntungan berupa jannah clan keridhoan Allah S WT di akhirat

(30)

f. Dakwah adalah pembinaan kepribadian Islam yang panpurna membangun unsur-unsur kebaikan 14

4. Unsu1--t111sur Dakwah

a. Materi Dakwah

Pada dasarnya materi dakwah terganlung pada tujuan dakwah yang hendak ingin dicapai. Namun menurut Asmuni Syukir materi dakwah secara umum dapat diklasifikasikan menjadi tiga ha! pokok. yaitu budi pekerti (akhlakl. ke imanan (aqidah), dan syari'ah.15

I. Masabh Budi Pekerti (Akhlak)

:v!asalah akhlak yakni jalan merenungkan norma-norma keagamaan dan susila yang harus diikuti oleh manusia dalam kehidupan secara individual atau kolektif. Akhlak dalam aktivitas dakwah (sebagai materi dakwah juga diartikan sebagai penyempurna ke imanan dan ke Islaman)

2. Masalah ke Imanan (Aqidah)

Aqidah dalam Islam adalah bersifat batiniyah yang mencakup masalah-masalah yang erat hubungannya dengan rukun Islam.

Di bidang aqidah ini bukan saja pembahasannya tenuju pada rnasalah-masalah yang diimani, akan tetapi materi dakw?'h n;.eliputi

ᄋNセ@ Say) id iVluha1nn1ad Nuh. Dak\vah Fardiyah Pcndekatan Personal da!an1 Dak\vah, ceL IL (Solo:

(31)

juga masalah-masalah yang dilarang sebagai lawannya, misa!nya sirik (rnenyekutukan Allah), ingkar dengan adanya Allah dan sebagainya. 3. Masalah Syari'ah

1'1enurut Dr. Yusuf Qardhawi, kala syari'ah 111empu11ya1 arti "jalan" dapat kitajumpai dalam firman Allah Q,S. Al-Jaatsiyah ayat 18

yang aninya: kemudian karni jadikan karnu berada di atas sualu syari'at (peraturan) dari urusan (agama) itu, maka ikutilah syari'at itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetalmi .(Q .S. Al-Jaatsiyah).16

Sedangk&n m<0nurut Asmuni Syukir, syari'ah dala111 Islam adalah hubungan erat ar,rnl lahir (nyata) dalam rangka mentaati semua peraturan atau hHkum Allah guna mengatur hubungan antar rnanusia dengan Tuhannya atau mengatur pergaulan hidup antara manusia dengan sesan1a n1anusia.

b. Metode Dakwah

(32)

disebut thoriq. Apabila kita anikan secara bebas metode adalah cara yang telah diatur dan melalui proses pemikiran untuk mencapai maksud.

Kata metode telah menjadi bahasa Indonesia yang memiliki pengertian: "Suatu cara biasa ditempuh atau cara yang ditentukan secara jelas untuk mencapai dan menyelesaikan suatu tujuan, rencana, system, tata piker manusia". Sehingga metode dakwah adalah j alan atau cam yang dipakai juru dakwah untuk menyampaikan ajaran materi dakwah. Dalam penyampaiannya suatu ajaran dakwah, metode sangat penting perannya, suatu pesan walaupun baik, tapi disampaikan lewat metode yang tidak benar, pesan itu bias saja ditolak oleh si penerima.

Ketika mem\:>3.has tentang metode dakwah p1:da umumnya merujuk pada surat An-Nahl ( l 6J ayat 125

Artinya: "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentag siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk". (Q.S. An-Nahl: 125)

(33)

a. Hikmah, yaitu berdakwah dengan memperhatikan situasi dan kondisi sasaran dakwah dengan menitik beratkan pada kemampuan mcreka, sehingga dalam mcnjalankan ajaran-ajaran Islam selanjutnya, rncreka tidak lagi mcrasa

lcrpaksa atau kcberalan.

b. fv1au "izah I-Iasanah, yaitu berdak\vah clcngan n1en1berikan naschat-naschat

atau menyarnpaikan ajaran-ajaran Islam dcngan rasa kasih saying, schingga nasehat ajaran Islam yang disampaikannya itu dapat menyentuh hati mercka. c. MLijadalah, yaitu berdakwah dengan cara bertukar pikiran dan

mcmbantah dengan cara scbaik-baiknya clengan tic\ak nie111berikan tekanan-lekanan dan tic\ak pula dengan menjalankan yang menjadi sasaran clakwah. 18

Ayat di atas memberikan pencerahan bagi para da'l untuk dijadikan bahan dan pedoman dalam mengemas metode yang diinginkan dalam rangka mencapai tujuan-tujuan dakwahnya. Seperti yang dijelaskan Wahbah Az-Zuhaili dalam tafsirnya: Allah mendeskripsikansesuatu yang dia perintahkan kcpada Nabi Muhammad SAW untuk mengikutinya, yaitu menyeru manusia dengan salah satu dari metode dakwah: hilanah, mau 'izah hasanah dan mujadalah bi! latihiya ahsan (at-Tafsir al-lvlunir).19

(34)

c. Da'i

Da'i adalah orang yang 111elakukan dak\vah.20 Pandangan

orang-orang a\van1 tcntang dak\vah ilu identik dcngan khulbah dan pidato yang

hanya tugas scbagian orang yang n1engctahui tcntang agan1a, panciangan

itu harus dirubah dalam sikap yang lebih luas bahwa sctiap orang ,·ang menyatakan dengan sepcnuh hati bahwa dirinya pemcluk Islam, maka sekaligus ia memikul suatu kcwajiban untuk rnclaksanakan dak\\·ah, baik secara langsung maupun tidak Jangsung. Karena setiap 111uslim mempunyai tanggung jawab alas kelcstarian dan kesinambungan Islam dan umat Islam di dunia.

Menurut Imam al-Ghazali memberikan clefinisi tentang da'l sebagai berikut: da'[ yaitu penasehat, pernimpin dan pemberi ingaL .JUP

yang memusatkan kegiatan j iwa dan rupaya dalam berita pahala dan siksa tentang kehidupan ak:hirat. Untuk melepaskan oran-orang yang karam dalam kehidupan dunia.21 Berkaitan dengan individu untuk menyarnpaik:an dakwah Islamiyah, Rasulullah pemah bersabda dalam sebuah hadirsnya yang artinya:

Barang srapa melihat suatu mungkar, rnaka hendaklah dirubah dengan tangannya (kekuatan) apabila tidak: mampu maka rubahlah ckngan

20

(35)

lisan (ucapan) dan apabila tidak mampu maka rubahlah dengan hati dan itulah yang paling lemah.22

cl. Mad'u

Mad'u (objck dak,vah) adalah 111anusia yang inenjadi audicns yang

akan cliajak "e dal:.in ajaran Islam secara kaffah.23 Mercka ber"sifot hcterogen, baik dari sifat ideology rnisalnya athcis, musyrik, munafik, bahkan ada juga yang muslim dari sudut lain juga berbcda baik intelektualitas, status social, keschatan, pendidikan, dan sebagain,·a. Ada tasan, ada ba\\·ahau, ada yang berpendidikan, ada yang buta huruf. ada yaag kaya, adajuga yang miskin, clan sebagainya.

Mad'u dilihat dari stratifikasi kemasyarakatan berbedasarkan !etak geografis, adalah:

a. Masyakarat kola. Kehidupan masyarakat yang cenderung individualis kompetisi untuk meningkatkan status social yang sangat terasa sekali, sekaligus nilai yang berkembang mertjadi materalistis dan rasionalis. Pola piker rasionalis merupakan titik utarna yang perlu diperharikan oleh para juru dakwah. Karena itu materi dakwah yang disajikan dengan lebih menggunakan pendekatan rasional.

b. Masyarakat desa. Kehidupan masyarakat desa yang erat hubungannya dengan alan1. n1engandalkan sesualu dengan n1engandalkan Lekayaan

22 linarn l\,1uhyldin Abi Z.aka.riya An-Na\va,vi, Riyadhus Sholihin. (Beirut: Dar a!-Fikr, !975). hal.

IC5

(36)

-dapat dikatakan dengan media dakwah akan lebih mudah diterima oleh komunikan (mad'u).28

f)ak\val1 scbagai suatu kcgiatan koinunikasl kcagainaan yang 1nc1ncrlukan

suatu adaptasi kcpada perkeinbangan dan kc1najuan tcknologi kon1unlkasi yang

sc111akin canggili. Artinya dak\vah dituntut agar dikeinas dengan terapan 1ncdia

kon1unikasi sesuai dengan rnad)u yang dihadapi. Dak\vah yang 1nenggu\1akan

media komunikasi lebih efektif dan efisien atau dengan bahasa lain dakwah yang

(37)

BAB HI

PRO FIL HABIB MUNZIR AL-MUSA WA DAN GAMBARAN UMUM MEJELIS RASUL ULLAH SA \V

A. Profil Habib Munzir Al-Musawa

Ayah bernama Fuad Abdurrahman al-Musawa, yang lahir di Palembang-Sumatera Selatan, dibesarkan di Makkah al-Mukarromah dan kemudian mengambil gelar sarjana di New York University bidang jurnalistik, yang kemudian kembali ke Indonesia dan berkecimpung di bidang jurnalis, sebagai wartawan luar negeri di harian berita Yudha dan kemudian di harian berita Buana. Pada tahun 1996 beliau wafat dan dimakamkan di Cipanas- Cianjur. Jawa Barnt.

Nama Munzir bin Fuad Al-Musawa, dilahirkan di Cipanas- Cianjur, Jawa Baral pada harijum'at 23 Februari 1972, bertepatan 19 Muharram 1392 H.

(38)

Hukum ibadah:

a. Hukum shalat (ahkam shalat) b. Hukum zakat (ahkam zakat) c. Hukum puasa (ahkam shaum) d. Hukum haji (ahkam haj), dll e. Hukum waris (ahkam wiratsah)

f. Hukum dagang (ahkam ba'i) g. Hukum nikah (ahkam munakahat) h. Hukum pidana (ahkamjinayah)

Ilmu Tafsir Al-Qur'an:

a. Asbab Nuzul b. Tarikh Nuzul c. Ma' ani ayat, dll

Ilmu Hadits:

a. Musthalah hadits b. Asbabul wurud c. Ma'ani hadits d. Tafsir hadits

e. Istinbath hadits, dll

(39)

Ilmu sejarah:

a. Sejarah Rasul SAW b. Sejarah sahabat c. Sejarah tabi'in d. Sejarah Islam

e. Ilmu sastra Arab (balagoh)

Ilmu tauhid:

a. Mengenal Allah dari sifat-sifat b. Mengenal Allah dari ciptaan-Nya

c. Mengenal Allah dari perbuatan-Nya terhadap mahluk d. Mengenal Allah dari perbuatan makhluk kepacla-Nya

Ilm u tasa wuf:

a. Ilmu ma' rifatullah b. Tafqiyatul qulub c. Mahabbaturrasul SAW

Ilmu dakwah:

a. Dakwah clengan mengenal kasih sayang Allah b. Pengenalan dengan bucli pekerti Rasul SAW c. Pengenalan kelembutan Rasul SAW

(40)

Dan ilmu-ilmu syari'ah lainnya.

Beliau kembali ke Indonesia pada tahun 1998 clan mulai berdakwah dengan membuka mejelis pertama di Conde!, jumlah hadirin sekitar enam orang, beliau tidak putus asa, dan terns berdakwah dengan mc!1yebarkan kelembutan Allah SWT, yang membuat hati pcndengar sejuk, beliau tidak mencampuri urusan politik melainkan selalu mengajarkan tujuan utama kita diciptakan adalah untuk beribadah kepada Allah SWT, bukan berarti harus duduk berdzikir sehari penuh tanpa beke1ja dan lain-lain, tapi justeru mewarnai semua gerak-gerik kitra dengan kehidupan yang Nabawy, kalau dia ahli politik maka ia ahli politik yang Nabawy, kalau kong lomerat maka dia kong lomerat yang Nabawy, pejabat yang Nabawy, pedagang yang NabaV.')', petani yang Nabawy, betapa indahnya keadaan umat apabila seluruh lapisan masyarakat adalah terwarnai dengan kenabawiyan, inilah dakwah Nabi Muhammad SAW yang hakiki, masin.g-masing dengan kesibukannya tapi hati mereka bergabung dengan kemuliaan, inilah tujuan Nabi SAW diutus, untuk membawa rahmat bagi sekalian alam.

Kini majelis taklim beliau yang dulu hanya dihadiri enam orang, sudah berjumlah lebih dari sepuluh ribu orang, beliau sud:ih membuka lebih dari 150 majelis taklim di seputar JABODETABEK, beliau juga sudah membuka majelis bulanan di seputar pulau Jawa, yaitu:

(41)

b. Cianjur c. Bandung d. Majalengka e. Su bang

f. Cirebon

Jawa Tengah:

a. Slawi Tega! b. Purwokerlo c. Wonosobo d. Solo e. Sukoharjo

f. Jepara g. Semarang

Jawa Timur:

a. Mojoke1io b. Malang c. Sukonjo d. Surabaya e. Probolinggo

(42)

Bali:

a. Klungkung b. Negara c. Singaraja d. Denpasar

NTB:

a. Mataram

Madura:

a. lampung

b. Palembang

Kalimantan:

a. Pontianak

b. Banjarmasin

Sulawesi:

a. Makassar Ujung Pandang

(43)

Semua keberhasilan dan kemajuan yang gemilang ini menurut beliau disebabkan karena beliau menyebarkan kasih sayang Allah S WT, tanpa mencampuri urusan politik, beliau hanya menjadi penyambung lidah Nabi kita Muhammad SAW, yang rnenjadi rahmat untuk sekalian alarn, sehingga semua orang menerima dakwahnya, karena beliau tidak mencarnpuri kesibukan dan pekerjaannya masing-masing.

Masing-masing dengan urusannya tapi sebulan sekali mereka berkumpul untuk mendengarkan seruan-seruan penyejuk hati yang membuat ketentraman dirinya, sehingga tentram dan damailah mereka dan keluarganya masing-masing.

Demikianlah sekilas dari biografi beliau, untuk mempe1jelas gerakan dakwah yang beliau jalankan, semoga limpahan rahmat Allah SWT bagi mereka yang berminat menerima seruan-seruan kelembutan Allah SWT, amin Allahumma am in.

B. Gambaran Umum Majelis Rasulullah SAW

1. Latar Belakang/Landasan Pemikiran

(44)

Ketika kita menghadapkan wajah untuk melihat realita perkembangan Islam di Indonesia, dewasa ini telah menunjukan peningkatan kemajuan yang culcup menggembirakan. Banyak dari umat Islam memberikan andil dalam kehidupan sosial, politik, ekonomi dan budaya atau mengambi peran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun, sepanjang sejarah umat Islam, setiap perkembangan yang dicapai selalu saja dicurigai akan membawa dampak bagi umat lain, mesti tanpa bukti yang kuat maupun bagi umat Islam sendiri yang kurang memahami konsep kehidupan beragama menurut ajaran Islam. Hal ini ditandai oleh sikap sementara umat Islam yang cenderung ingin memaksakan kehendak dengan dalih memperjuangkan Islam dan jihad. Sikap seperti inilah yang mengakibatkan munculnya opini yang salah di luar Islam. sehingga mencemarkan Islan1. Adalah benar bahwa Islam merupakan agama yang harus disebar luaskan keseluruh penjuru dunia, namw1 dalam upaya tersebut Islam memiliki konsep yang arif dan bijaksana serta harus dimengerti dan dipatuhi.

"Serulah (manusia) kepada jalan tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantalah mereka dengan cara yang baik." (QS.An-Nahl: 125)

(45)

Dan dakwah adalah salah satu dari perintah-perintah Allah SWT, sementara dakwah tersebut haruslah memiliki wadah untuk menyebarluaskan hikmah dan pelajaran yang baik dari ajaran-ajaran dalam Islam sehingga dari latar belakang atau landasan tersebut maka Al-Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa mendirikan "MAJELIS RASULULLAH SAW".

2. Scjarah Berdirinya Majelis Rasulullah SAW

Pengajian Majelis Rasulullah SAW pertama kali di daerah condct Jakarta Timur pada tahun 1998 oleh Habib Munzir Al-Musawa, setelah beliau pulang berguru di Ma 'had Darul Musthafa Tarim Hadramaut Yaman Selatan, yang dipimpin oleh Habib Umar bin Muhammad bin Hafidh bin Syekh Abi Bakar bin Salim. Habib Munzir bin Fuad Abdurrahman al-Musawa, dilahirkan di Cipanas Cianjur, Jawa Barnt pada hari jum'at 23 Februari 1972, bertcpatan dengan tanggal

19 Muharram 1392 H.

(46)

Pasar Minggu, masjid al-Muanwar di Pancoran dan di pesantren Darul Isiah Mam pang, Jakarta Selatan. 1

Majelis Rasulullah SAW yang awalnya hanya dihadiri oleh 6 (enam) orang, sekarang telah dihadiri kurang lebih 10.000 orang, clan telah membuka 99 majelis taklim di sekitar wilayah Jakarta dan semua kota besar di pulau Jawa, Bali, Lombok. Tidak kurang dari 500- 1000 muslim menghadiri setiap majelis di pulau Jawa, Bali dan Lombok.2 Habib Munzir pun juga berdakwah kcluar ョセァ・イゥ@ seperti Singapura, Malaysia dan Pathani (Thailand Selatan).

Pengajian di masjid al-Munawar Pancoran Jakarta Selatan sendiri, merupakan pusat Majelis Rasulullah SAW di DKI Jakaria, yang dihadiri kurang lebih I 0.000 orang pada setiap malam selasa, dan selian itu pengBjian Majelis Rasulullah SAW juga diadakan di rumah Habib Munzir sencliri pada tiap rnalam jum'at yang berad8 di JI. Rawa Kerniri No. 14 F Rt. 004/ 011 kelurahan Grogol Selatan, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada pukul 20.00 sampai dengan selesai. Yang sekaligus menjadi tempat secretariat Mejelis Rasulullah SAW.

(47)

mengadakan pesantren kilat bagi para pemuda pada setiap bulan, minggu pertama untuk jama'ah putra, dan minggu kedua untuk jama'ah putrid. Saal ini Habib Munzir telah memiliki kurang lebih 7000 murid. Kini anak kandung dari Habib Fuad Abdurrahman hampir tiap hari waktunya daihabiskan untuk berdakwah.3

3. Visi dan Misi Majclis Rasulullah SAW

Adapun visi dari Majelis Rasulullah SA \V secara umum adalah menyatukan tekad dan cita-citanya Rasulullah SAW, dan secara khusus yaitu mengarahkan pemuda agar meneladani Rasulullah SA

Vv.

Sementara itu, misi Majelis Rasulullah SAW adalah memasyarakatkan kenabawiyan kepada seluruh masyarakat. Serta tujuannya adalah mengisi kekosongan rohani para pemuda.

4. Program Kcgiatan Dakwah Majelis Rasulullah SAW

a. Bimbingan rohani diinstansi dan perkantoran pada jam makan siang.

Telah diadakan dibanyak instansi clan perkantoran, di antaranya khutbahjum'at clan siraman rohani di clepartemen keuangan, BI (Bank Indonesia).

b. Bimbingan Rohani di Stasiun TV

(48)

pula ANTV yang telah menjadi mitra akrab Tim Majelis Rasullah SAW, berkali-kali Habib Munzir dan tim hadroh Majelis Rasulullah SAW mcngisi acara mutiara subuh ANTV dengan durasi 27 menit, dan hal ini telah berlangsung sejak !ahun 2000 lalu, bahkan ANTV telah berkali-kali berkunjung dan melipu! Majelis Rasulullah SAW di masjid al-Munawar Pancoran, dan juga saal kedatangan guru agung al-Habib Umar bin Hafidh di masjid raya al-Munawar Pancoran Jakarta Sela!an, dan hingga tim Majelis Rasulullah SAW masih sering terlihat hilir mudik mengunjungi studio ANTV di Menara Mulia Kuningan.

Hal serupa dengan stasiun TV Indosiar, sejak 2001 Majelis Rasulullah SAW telah menjalin lmbungan erat dengan produser acara keagamaan Bapak Dwi Bagus yang hingga kini berkecimpung di bagian kordinasi acara keagamaan, da!1 untuk kedatangan guru agung al-Habib Umar Hafidh pada setiap tahum1ya, telah tiga tahun berselang stasiun TV Indosiar· selalu mengadakan rekaman beberapa episode. Untuk tahun kedatangan beliau L003 diadakan rekaman dan kediaman Habib Umar Maula Khela di Kemang, dan pda 2004 diadakan rekaman di kediaman Habib Mnhsin bin ldrus al-Hamid di Cidodol, dan pda kedatangan tahun 2005 rekaman diadakan di kediaman Habib Riyadh al-Hiyyd di Kemang pada periode 2005, lndosiar telah rnenayangkan lebih dari 20 tayangan rekaman Habib Munzir al-Musawa dalam acara embun pagi.

(49)

pihak SCTV dan RCTI dan semoga dalam waktu dekat stasiun-stasiun TV akan semakin menggandrungi tayangan-tayangan agama yang berakhlak. 4. Struktur Organisasi MAjelis Rasulullah SAW.

5. Keadaan Tenaga Pengajar Majelis Rasulullah SA 'W

Habib Munzir bin Fuad Abdurrahman Al-Musawa didalam membina dan membimbing para jama'almya dibantu oleh guru beliau yakni Allamah Al-Habib Umar bin Salim bin Hafidz dan juga para alumnus Ma'had Daarul Musthofa, Tarim Hadramaut, Yaman Selatan, di antaranya :

a. Habib Jindan bin Novel bin Salim bin Ahmad bin Jindan

b. Habib Quraisy bin Qasim Baharun

Beliau j::ga dibantu oleh para koordinator Majelis Rasulullah SAW, yakni saudara Irfan Hadi (M. Qalby), saudara M. Ghafur (M. Asad), saudara Agus (M. Ainy). Dan para pelantun shalawat, burdah serta rawi Adh-Dhiyaau Al-laami (cahaya yang mencorong) karangan Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz, yakni saudarn Irfan Hadi (M. Qalby) yang juga sebagai kordinator, saudara Irwan,dan H. Syukron.

6. Sarana dan Prasarana Majelis Rasulullah SAW

(50)

jalannya pengajian, televisi, alat-alat sound system yang lengkap, hadroh (rebana), buku rawi Adh-Dhiyaau Al-laami, cantor kesekretariatan, ruang pesantren kilat di majelis taklim Habib Muchsin Al-Hamid, dan lain scbagainya.

7. Struktur Organisasi Majelis Rasulullah SA \V

Penanggung jaw ab

Kepala rumah tangga dan pimpinan keuangan

Pimpinan umum

Sekretaris umu

Sekretaris pimpinan umum

Ketua devisi dakwah

Sekretari devisi dakwah

Ketua devisi tijariyah (perdagangan)

Sekreta'.ris dcvisi tijariyah

B pk. Saeful Zahri

Bpk. H. Hamidi Sanusi

Penasehat hukum

Gubenur Tanfidzya PWNU DKI Jakarta Bpk. DR. Ing. Fauzi Bowo

Habib Munzir Al-Musawa

Bpk. H. Syuk.ron Makmun

Sdr. Muhammad Mahfudi

Bpk. H. Syukron Makmun

Sdr. Muhammad Mahfudi

Bpk. Saeful Zahri

(51)

Ketua devisi nasyidiyah dakwah Ust. Muhammad Qaby

Devisi clokumentasi Sdr. Muhammad Anggy

Devisi computer dan seluler :Sdr. Wawan syahroni

Devisi internet dan website Sdr. Ashagi Wira

Staf teknisi 1. SclrAbdul Khoir As'ad

2. Sdr. Jefri Hamdi

3. Sdr. Muhammad Firdaus

Staftetap 1. Sdr. M. Faklu·urozi

2. Sdr. Muhammad Efei1di

3. Sdr. Ahmad Halilurrahman

C. Haclroh Majelis Rasulullah SAW

(52)

Imam Abu Bakar bin Salim, Imam Abdullah bin Alwi Al-Hadad, dan juga syair-syair guru agung, Al-Habib Umar bin Hafidh, dan syair-syair-syair-syair lainnya.

Dan kini nasyid-nasyid mereka telah diganc!rungi ribuan pemuda clan remaja ibu kola, bahkan anak-anak yang kini sudah lebih banyak menyukai masyidah hadroh mereka ketimbang lagu-lagu anak yang beredar umum di masyarakat metropolitan.

D. Pembukaan Markas Pusat Organisasi Dakwah Pemuda Majelis Rasulullah SA \V

Yang menjadi pusat kordinasi pergerakan dakwah Majelis Rasulullah SAW. lebih dari 60 (enam pu!uh) cabang Majelis di seputar Jakarta, jadwal kunjungan, penyebaran hadits, pengaturan wilayah dan cabang di JABODETABEK. Di markas pusat ini pula merupakan pusat penyebaran VCD dakwah, audio ceramah, audio nasyid dan qasidah, poster, !calender, jaket berlogo Majelis, dan invanteris lain.ya yang merup:ikan produk intern Majelis Rasulullah SAW

E. Jama'ah Majelis Rasulullah SA \V

(53)

masing-masing, untnk mengajak para jama'ah mentaati Allah dan mencintai Rasu!-Nya.

(54)

MAJELIS RASUL ULLAH SA \V

A. Kegiatan Habib Munzir Al-Musawa di Majelis Rasulullah SAW

Dakwah adalah misi u(ama dari aktifitas kegiatan yang dilakukan oleh "Majelis Rasulullah SAW" dan dakwah tersebut selalu diperluas serta bervariatif yang kesemuanya itu untuk memberikan pilihan atau kemudahan kepada masyarakat luas pada mnumnya dan ーセNイ。@ pemuda serta pemudi khususnya sehingga rnereka dapat penyarnpaian dakwah yang dilaku\::an oleh "Majclis Rasulullah SAW" yang dipirnpin oleh Habib Munzir Al-Musawa.

a. Aktivitas Dakwah Habib Munzir al-Musawa dalam Wadah Majelis

Taklim

I. Majelis mingguan yang diadakan setiap hari senin mala, jam 21 :30 s/d 23:00 WIB bertempat di masjid al-Munawar, Jl. Raya Pasar Minggu, Pancoran Jakar1a Selatan.

2. Majelis rningguan yang diadakan setiap hari kamis malam, jam 20:30 s/d 22:00 WIB bertempat dikediaman Habib Munzir al-Musawa, Jl. Rawa

Kemiri No. 14f, Cidodol Kebayoran Lama.

(55)

dengan jadwal yang telah terdaftar dari cabang-cabang "Majelis Rasulullah SAW" maupun dari undangan.

4. Majelis bulanan yang diadakan oleh cabang-cabang "Majelis Rasulullah SAW" yang lersebar di JABODETABEK (terlampir) maupun di luar kola dan luar negeri.

5. Pesantren kilat selama I minggu yang diadakan setiap pertengahan bulan Ramadan, yang diadakan di gedung Dalail K.hoirat, .Tl. Komp. Hankam Cidodol Kebayoran Lama.

b. Kegiatan Habib Mnnzir Al-Musawa Dalam Wadah Media Elektronik

I. Membuka pelayanan informasi melalui internet atau website "Majelis Rasulullah SAW" di WWW.majelisrasulullah.org

Di dalam media ini terdapat gambaran keeiatan yang dilakukan oleh Majelis Rasulullah SAW, perluasan yang di.lakukan oleh Habib Munzir Al-Musawa, pelayanan untuk memah8mi !ielajarnn Islam baik tentang tanhid, akhlak dan fiqh, dan masalah-masalah umum, fornm tan ya jawab yang langsung dibimbing oleh Habib Munzir Al-Musawa. 2. Memproduksi dan menjual buku yang ditulis oleh Habib Munzir

Al-Musawa dengan judul "Kenalilah Aqidahmu".

(56)

Itulah beberapa kegiatan yang dilakukan oleh Habib Munzir Al-Musawa di Majelis rasulullah SAW.

B. Bcntuk-bcntuk Aktivitas Dakwah habib Munzir Al-Musawa

Pada hakekatnya dakwah Jslamiyah merupakan aktualisasi irnan yang dimanifestasikan dalam suatu pelaksanaan kegiatan aktinitas dakwah yang dilaksanakan secara teratur untuk mengetahui cara merasa, bersikap dan bertindak manusia pada dataran kenyataan individual dan sosio-kultural, dalam rangka mengusahakan ajaran Islam dalam semua segi kehidupan dengan rnempengaruhi cara-cara tertentu.

Salah satu dakwah yang dilakukan oleh habib Munzir Al-Musawa bertujuan untuk meningkatkan pemahaman keagamaan, yaitu salah satunya mengadakan pengajian mingguan bagi para remaja khususnya dan masyarakat pada urnumnya yang dilaksanakan pada senin mlam selasa pada pukul 20.00 sampai dengan selesai.

(57)

Dalam dakwahnya beliau selalu berpesan kepada jama'ahnya tentang aqidah dengan tujuan untuk memantapkan aqidah kepada Allah.

Sebagai seorang da'i Habib Munzir mempunyai berbagai cara atau bentuk dakwah yang tepat agar dakwalmya tidak sia-sia.

Habib Munzir Al-Musawa melalrnkan aktivitas dakwahnya secara gans besar meliputi:

1. Dakwah Bil-Lisan diantaranya:

a. Melalui tabligh-tabligh

b. Peringatan hari besar Islam

c. Pengajian rutin

2. Dakwah Bil-Qalam, yaitu dakwah yang menggunakan keterampilan tulis-menulis berupa buletin dakwah. Dakwah seperti ini mempunyai kelebihan tersendiri yai tu dapat dimanfaatkan dalam waktu yang lama atau luas jangkauannya, di samping itu para jama'ah dan masyarakat atau kelompok yang dapat mempelajari isi kandu igan dalam buletin dakwah tersebut, j uga buku karangan be Jiau.

(58)

kepada masyarakat terutama kepada remaja sebagai objek dakwah.

Adapun cara dakwah bil-hal beliau yaitu:

a. bersilaturrahmi kepada yayasan-yayasan, DKM dan beberapa majelis tak:lim

b. mengadakan baksos keluar kota clan dibarengi clengan penyebaran agama Islam (clakwah).

c. pengabdian kepada masyarakat clan lain-lain.

Pewujudan dakwah menurut Habib Munzir Al-Musawa bukan sekeclar peningkatan pemahaman keagamaan tetapi menuju kepada pelaksanaan ajaran ae;ama iセャ。ュ@ secara menyeluruh dalam berbagai aspek kehidupan baik bidang politik, sosial, ekonomi, maupun budaya. Secara umum aktivitas dak:wah Habib Munzir Al-Musawa yang dilaksanakan di Majelis Rasulullah SAW dapat di uraikan lebih jauh sebagai berikut:

a). Pelaksanaan dakwah melalui peringatan hari-hari besar Islam.

(59)

pembinaan melalui peringatan hari besar Islam akan merubah secara drastis perilaku atau kebiasaan masyarakat yang kurang sejalan dengan ajaran Islam dan mampu membagkitkan semangat Islam. 13eliau juga selalu menyampaikan pesan-pesan dakwah pada acara tersebut dengan materi yang berbeda-beda setiap talrnnnya.

Dari salah satu kegiatan dakwah Habib Munzir Al-Musawa inilah · jama'ah yang datang selalu bertambah, sikap antusias para jama'ah menjadikan peringatan hari-hari bessar Islam di Majelis Rasulullah SAW sebagai perayaan yang wajib mereka hadiri.

Peringatan hari-hari besar Islam dilaksanakan secara terbuka yang tidak hanya dihadiri oleh para jama'ah Majelis Rasulullah SAW tetapi juga tidak tertutup bagi warga sekitar atau warga diluar jama'ah Majelis Rasulullah SAW untuk memperingati hari besar tersebut. Majelis Rasulullah SAW memperingati hari besar Islam, seprti Tahun Barn Hijriyah yang jatuh pada tanggal 1 Muhanam, Maul id Nabi pada tanggal 12 Rabiul Awa!, Isra Mi'raj Nabi Besar Muhammad SAW yangjatuh pada tanggal 27 Rajab.

(60)

Islamiyah jama'ah yang direalisasikan dalam pengamalan ajaran-ajaran Islam.

b ). Pelaksanaan dakwah melalui pengaj ian rutin

Salah satu yang dilakukan oleh Habib Munzir Al··Musawa bertujuan untuk menigkatkan keagamaan, yaitu salah satunya dei1gan mengadakan pengajian remaja di dalam kota. Yang dilaksanakan pada hari senin malam pada pukul 20.00 sarnpai dengan selesai.

Kegiatan ini diikuti atau dihadiri berkisar antara I 0.000 jama;ah muslimin dan muslirnat setiap minggunya, jarna'ah selalu aktif menghadiri pengajiannya, pengajian tersebut dilakukan di Masjid Raya Al-M:unawar Pancoran Jakarta Selatan. Adapun materi yang di berikan yaitu lebih condong rnembahas tentang hadits Nabi, karena rnateri ini menurutnya sangac penli11g ockaii ulftuk rnenguatkan aqidah muslim yang sedang goyah.4

(61)

Adapun tujuan dari <lakwah Habib Munzir Al-Musawa di Majelis Rasulullah SAW adalah sebagai berikut:

I) Mendidik generas1 muslim yang mampu berdakwah dan mengembangkan dunia dakwah.

2) Mendidik generasi muslim yang tanggap terhadap setiap perubahan dan kebutuhan masyarakat terhadap aktivitas dakwah.

Hal lain yang perlu dicermati adalah tentang keberhasilan dakwah !slamiyah Habib Munzir Al-Musawa, karena bagaimanapun banyaknya materi yang diberikan jika penyampaiannya kurang baik maka jama'ah akan sulit memahami dan hasil yang didapatkanjuga kurang baik.

Dari hasil penelitian, penulis dapat menyimpulkan bahwa kegiatan dakwah Habib Munzir Al-Musawa di Majelis Rasulullah SAW selam ini dapat dikatakan berhasil. Keberhasilan ini tentunya juga karena tidak lepas dari peran Habib Munzir Al-Musawa yang memiliki ilmu dan wawasan yang luas, subyek dakwah beliau sangat komunikatif, mampu menyampaikan materi dengan baik dan jama'ah juga mudah rnemahaminya.

C. Media Dakwah Habib Munzir Al-Musawa Melalui Audio Visual

(62)

paling berperan dalam pengembangan dakwah, media komunikasi yang berupa alat yang merupakan penglihatan sebagai pokok persoalannya.

Media merupakan alat bantu atau perantara yang digunakan untuk menyampaikan pesan dakwah kepada khalayak, mediapun merupakan alat pendukung yang Sangat penting untuk berdakwah, sebagai media komunjkasi, audio-visual juga dapat memainkan peran dirinya sebagai saluran menarik untuk menyampaikan pesan-pesan keagamaan dakwahnya.

Audio-Visual sama dengan media artistik lainnya rnemiliki sifat-sifat dasar dari media lainnya yang te1jalin dalam susunam1ya yang beragam, audio ,·isual memiliki kesanggupan memainkan rnang clan waktu, dan mempersingkatnya, menggerak mernajukan clan memundurkannya secara bebas dalam batasan-batasan wilayah yang cukup lapang, meski antara media audio visual (VCD) dan lai1mya terdapat kesaman-kesamaan, audio visual (VCD) adalah seb.uah media dakwah yang unik yang 「・イァ・イセ@ secara bebas.

D. Pengaruh Aktivitas Dakwah Terhadap Peningkatan Keagamaan Para

Jama'ah

(63)

Pengaruh aktivitas dakwah terhadap penigkatan keagamaan bagi masyarakat adalah adanya daya berupa aktivitas dakwah yang membentuk perubahan sikap hingga adanya statu peningkatan, ketika seseorang 1ngm mengetahui dan mendalami materi yang diberikan di tempat aktivitas dakwah yang diikuti oleh seseorang maka semakin 1a mengerti dan ingin melaksanakannya sesuai dengan apa yang diperintahkannya dengan pengalaman dan dasaryang lebih itu, ia akan memahami orang lain sehingga te1jadilah peningkatan keagamaan terhadap masyarakat.

E. Hambatan Yang Dihadapi Dalam Pelaksanaan Dakwah Habib Munzir

Al-Musawa di Majelis Rasulullah SAW dan Upaya Mengatasinya

Generasi muda adalah penerus dan pendobrak bangsa, mereka merupakan masa depaa bang;;a yang harus mendapa: perhatian, pengarahan dan pembinaan yang baik se1ia sungguh-sungguh. Bilamana kita memperhatikan seksama, masalah politik yang Sangay menonjol dewasa ini adalah kaburnya nilai-niiai di mata generasi muda, mereka dihadapkan kepada berbagai kontradiksi dan aneka ragam pengalaman moral, yang menyebabkan mereka bingung untuk memilih mana yang baik untuk mereka.

(64)

yang mana mayoritas penduduknya ada!ah beragama Islam, yang merupakan sasaran daipada orang-orang Yahudi dan Nasrani yang tidak senang dengan keberadaan umat Islam, mereka tidak akan berhenti sehingga umat Islam mengikuti apa yang mereka inginkan.

Sebagaimana firman Allah SWT di dalam surat al-Baqarah ayat .120 sebagai berikut:

Artinya: 'i·ang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senag kepada kamu

hingga kamu mengikuti agwna mereka ... ''. (QS. Al-Baqorah: 120)

Begitu!ah mereka yang sangat menginginkan kehancuran bagi umat Islam terutama generasi mudanya yang merupakan harapan bangsa, dengan berbagai cara baik dengan cara terang-terangan, yalmi dengan memerangi umat Islam maupun dengan earn halus yakni merusak akhlak umat Islam baik melalui internet, film, bacaan-bacaan, gambaran-gambaran yang porno maupun hubungan langsung dengan orang-orang asing yang dating dengan berbagai sikap dan kelakuan.5

Gencarnya promosi pe"adaban Barat, melalui berbagai media tersebut berperan besar untuk urut terjadinya penyakit sosial di masyarakat, khususnya masyarakat Muslim. 6

(65)

Penyimpangan-penyimpangan akhlak banyak terjadi di setiap penJuru kota, yang secara lambat laun akan menggerogoti bangsa kita. Seandainya keadaan seperti ini lerus dibiarkan berjalan dan berkembang malrn pembangunan bangsa kita akan terhambat bahkan mungkin akan gaga!. Karena timbul dan tenggelamnya suatu bangsa adalah tergantung kepada akhlaknya, jika rusak akhlaknya maka binasalah bangsa itu. Begitu juga yang te1jadi dipengajian Majelis Rasulullah SAW

Penyimpangan-peyimpangan akhlak membuat lambat 1118JU11Ya dakwah yang Habib Munzir Al-Musawajalankan.

(66)

A. Kesimpulan

Dari penelitian dan analisa yang ada, maka penulis rncngambil kesirnpulan, sebagai berikut:

G

Aktivitas dakwah Habib Munzir Al-Musawa di Majelis Rasulullah SAW Sangay besar peranannya, ha! ini dapat dilihat dari upaya-upaya yang dilakukan oleh Majelis Rasulullah SAW yang dipimpin oleh beliau, yakni:

a. Mengadakan pengajian yang tidak rnengenal putus asa walaupun kadang tetjadi harnbatan-hambatan, karena memang tiap rninggunya pengajian ini selalu keliling dari satu daerab ke daerah lain, dengan begitu jama'ah pun akan semakin bertambah dan bisa sering mendengarkan tausiyah-tausiyah dari para Habaib, khususnya Habib Munzir Al-Musawa.

b. Membuka cabang-cabang pengajian bulanan, sehingga setiap satu bulan sekali Masjid-masjid atau Musholla-musholla di suatu daerah sudah mendapat jadwal yang tela:h ditentukan oleh kordinator untuk dikunjungi oleh Habib Munzir Al-Musawa.

(67)

kehidupan Nabi) dengan tujuan agar para pemuda menjadikan Rasulullah SAW sebagai teladan dan idola dalam kehidupannya.

d. Khususnya setiap malam selasa pengajian Majelis Rasulullah SAW diadakan di Masjid Al-Munawar Pancoran dan setiap malam jum'at diadakan di rumah Habib Munzir Al-Musawa sendiri, disana .para jama' ah bisa lebih banyak waktu untuk menanyakan

persoalan-persoalan yang dihadapi ataupun meminta nasihat-nasihat dari beliau.

e. Mengadakan pesantren kilat setiap bulan Ramadhan, pada waktu pertengahan bulan Ramadhan, baik untuk jama'ah putra maupun putri guna memberikan pelajaran yang lebih mendalam !agi, seputar sirah Nabawiyah (sejarah hidup Nabi Muhammad SAW), serta ajaran-ajaran mulia dari beliau.

(68)

B. Saran

Dengan segala kerendahan hati penulis menyarankan beberapa hal yakni sebagai berikut:

I. Untuk jama'ah Majelis Rasulullah SAW, ldrnsusnya para pemudanya jadilah muslim yang professional, dalam arti hams bisa me11jaga

identitas sebagai muslim dimanapun anda berada.

2. Jangan pernah berputus asa dari Ramat Allah SWT, hams mempunyai keyakinan untuk sukses baik di dunia maupun di akhirat.

3. Senantiasa mengamalkan apa yang telah diterima di Majelis Rasulullah SAW.

(69)

Hasanuddin, H., Hukum Dakwah: Tinjauan Aspek Hukum Dalam Berdakwah di

Indonesia, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996, cet. Ke-!.

Jalil, Rafiuddin, M. Abdi, Prinsip dan Strategi Dakwah, Pustaka Setia: 1997, cet. Ke-!.

Lubis, Basrah, Pengantar Ilmu Dakwah, Jakarta: CV Tursina, 1993. Majelis Rasulullah, Republik, Jakarta: 24 Desember 2004

Masyari, H. Anwar, Butir-butir Problematika Dakwah Islamiyah, Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1993, cet. Ke-I.

Nuh, Sayyid Muhammad, Dakwah Fardiyah Pendekatan Personal Dalam

Dakwah, Solo: Inter Media, 2000, cet.ke-2.

_ _ _ , Penyebab Gagalnya Da/cwah, Jakarta: Insani Press, 1998.

Pulung, J. Suyuti, Universalisme Islam, Jakarta: Mayo Segoro Agung, 2002, cet. Ke-2.

Sayogyo, Pujiwati dan Sajogyo, Sosial Pedesaan Kumpulan Bacaan, Yogyakarta: ghajah Mada university Press, 1999, cet. Ke-12.

Soeito, Samuel, Psikologi Pendidikan II, Jakarta: FEUI, 1982, cet. Ke-!.

Syukir, Asmuni, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1997.

(70)

. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat 15412 Telepon: 7432728

11or : Un.01/F5/KM.01.3/ cl'{

l

/2008 Jakarta,::&;, Maret 2008

np 1 ( satu) bundel

Bimbingan Skripsi

Kepada Yth.

Prof _Dr. Hj. lsmah Salman, M.Hum Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Assalamu'a/aikum Wr. Wb.

Bersama ini kami kirimkan kepada lbu sebuah out line skripsi yang diajukan oleh

mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

sebagai berikut,

Nam a

Nomor Pokok

Jurusan /Semester

Program Judul sォセゥーウゥ@

Ulin Nuha 104061001849

Kornunikasi dan Penyiciran !sl<3m ( KPI ) I VIII

S1

Metode Dakw'"h Habib Munzir di Majlis Rasulullah.

Penuh harapan kami kiranya lbu bersedia untuk membimbing mahasiswa tersebut dalam penyusunan dan penyelesaian skripsinya dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Atas perhatian dan kesediaan lbu kami sampaikan terima kasih.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

11busan : Jekan

<etua Jurusan KPI

(71)

, H. Juanda No. 95 Ciputat 15412

r : Un.01/F5/KM.01.3/ _g D 'l. /2008

1 (satu bundel)

Penelitian/Wawancara

Kepada Yth.

Pimpinan Majlis Rasulullah Habib Munzir Al-Musawa di

Tempat

Assalamu'a/ailwm Wr. Wb.

Tnlepon: 7432728

Jakarta, /.. April 2008

Dekan Faku:tas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menerangkan bahwa mahasiswa di bawah ini,

Nam a Nomor pッォッセ@

Jurusan /Semester Program

Ulin Nuna 104051001849

Komunikasi dan Penyiaran Islam ( l<PI) I VIII S1

bermaksud melaksanakan penelitian/wawancara untuk bahan penulisan skripsi yang berjudul Metode Dakwah Habib Munzir di Majlis Rasulullah.

Sehubungan dengan itu, kami memohon kepada Bapak kiranya dap

Referensi

Dokumen terkait

[r]

menyatakan bahwa karya Saya berupa desain yang saya ikut sertakan dalam Sayembara Desain Renovasi Masjid Agung Baitunnur Blora, merupakan karya asli saya dan belum pernah

 #eker!a harus terampil dan berpengalaman  #eker!a harus terampil dan berpengalaman dibidangnya serta men!aga agar tidak ada orang luar dibidangnya serta men!aga agar tidak ada

Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan strategi pengembangan usaha yang tepat untuk diterapkan pada usaha Kopi Bubuk Cap Nona Nantampuk Mas Sidikalang melalui pendekatan

Fitur dan Mekanisme Pembiayaan Akad Mudharabah (a) Bank bertindak sebagai pemilik dana ( shahibul maal ) yang menyediakan dana dengan fungsi sebagai modal kerja, dan

Masyarakat harusnya sadar akan pentingnya kentang sebagai pengganti karbohidrat dan dapat dijadikan sebagai alternative sebagai makanan untuk membantu program diet. Kreasi

dengan orang tua murid dari beberapa sekolah berlabel Islam di Surakarta yang menyatakan bahwa alasan mereka lebih memilih menyekolahkan anak di sekolah berlabel

Program Keluarga Berencana (KB) untuk pria yang lebih dikenal dengan vasektomi juga makin diminati dan dapat diterima di Sumatera Utara dengan jumlah pasangan usia subur