PADA UD. PRIBUMI
PROYEK SISTEM INFORMASI
Nama
: YOGO WIDHI A
NIM
: 08.39010.0054
Program : DIII (Diploma Tiga)
Jurusan : Manajemen Informatika
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER
SURABAYA
iv ABSTRAK
UD. PRIBUMI adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan beras dan jagung . Pembelian dan penjualan sangat berpengaruh terhadap persediaan stok barang.
Namun dengan seiringnya perkembangan zaman pelanggan dari toko UD. PRIBUMI ini berasal dari berbagai kota. Masalah yang dihadapi oleh toko UD. PRIBUMI saat ini adalah bagaimana para pelanggan tersebut dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan secara cepat dan tepat agar dapat melakukan transaksi pembelian dan penjualan ke toko UD. PRIBUMI.
Sehingga dibutuhkan pengelolaan data secara komputerisasi yang terintegrasi antara pembelian dan penjualan. Untuk itu proses penjulan dan proses pembelian dilakukan melalui desktop. Diharapkan aplikasi tersebut bisa mengatasi masalah yang sedang terjadi pada UD. PRIBUMI serta dapat menghasilkan laporan yang lebih akurat, tepat, bermanfaat dan terjamin.
vii
ABSTRAK ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 2
1.3 Batasan Masalah ... 2
1.4 Tujuan ... 3
1.5 Manfaat ... 3
1.6 Sistematika Penulisan ... 4
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 6
2.1 Gambaran Umum UD. ROHMAT JAYA ... 6
2.2 Struktur Organisasi UD. ROHMAT JAYA ... 6
2.3 Deskripsi Tugas ... 7
2.4 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan ... 9
2.5 Dokumen Input/Output ... 13
BAB III LANDASAN TEORI ... 15
3.1 Pembelian ... 15
viii
3.4 Konsep Dasar Informasi ... 19
3.5 Sistem Informasi ... 19
3.6 Analisa dan Perancangan Sistem ... 19
3.7 Sistem Aplikasi Komputer Berbasis Web ... 21
3.8 Microsoft Visual Studio 2005 ... 22
3.9 Cristal Report ... 25
3.10 Microsoft SQL Server 2005 Express ... 25
3.11 Entity Relationship Diagram ... 26
3.12 Data Flow Diagram ... 27
3.13 Sistem Flow ... 31
BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM ... 35
4.1 Analisis Sistem ... 36
4.2 Desain Sistem ... 36
4.2.1 Dokumen Flow Komputerisasi ... 37
4.2.2 Data Flow Diagram ... 42
4.2.3 Entity Relationship Diagram ... 49
4.2.4 Struktur Tabel ... 52
4.2.5 Desain Input/Output ... 60
BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN ... 71
5.1 Sistem yang Digunakan ... 71
5.2 Cara Setup Program ... 71
ix
5.3.3 Form Laporan ... 91
BAB VI PENUTUP ... 97
6.1 Kesimpulan ... 97
6.2 Saran ... 98
DAFTAR PUSTAKA ... 99
x
Halaman
Tabel 4.1 Tabel Login ... 52
Tabel 4.2 Tabel Tabel Barang ... 52
Tabel 4.3 Tabel Petani ... 53
Tabel 4.4 Tabel Customer ... 53
Tabel 4.5 Tabel Barang ... 54
Tabel 4.6 Tabel Detail Barang ... 54
Tabel 4.7 Tabel Pembelian ... 55
Tabel 4.8 Tabel Detail Pembelian ... 55
Tabel 4.9 Tabel Pemesanan ... 56
Tabel 4.10 Tabel Detail Pemesanan ... 56
Tabel 4.11 Tabel Penjualan ... 57
Tabel 4.12 Tabel Detail Penjualan ... 58
Tabel 4.13 Tabel Pembayaran Penjualan ... 58
Tabel 4.14 Tabel Pembayaran Piutang ... 59
xiii
Gambar 5.6 Tampilan Installation Complete ... 75
Gambar 5.7 Tampilan Menu Login ... 75
Gambar 5.8 Tampilan Pesan Eror Login ... 76
Gambar 5.9 Tampilan Menu Utama ... 76
Gambar 5.10 Tampilan Form Master Petani ... 77
Gambar 5.11 Tampilan Form Master Customer ... 79
Gambar 5.12 Tampilan Form Master Barang ... 80
Gambar 5.13 Tampilan Form Detail Barang ... 81
Gambar 5.14 Tampilan Form Pembelian ... 82
Gambar 5.15 Tampilan Form Detail Pembelian ... 83
Gambar 5.16 Tampilan Form Pemesanan ... 84
Gambar 5.17 Tampilan Form Detail Pemesanan ... 85
Gambar 5.18 Tampilan Form Penjualan ... 86
Gambar 5.19 Tampilan Form Detail Penjualan ... 87
Gambar 5.20 Tampilan Form Pembayaran Penjualan ... 88
Gambar 5.21 Tampilan Form Pembayaran Piutang ... 89
Gambar 5.22 Tampilan Form Retur Penjualan ... 90
Gambar 5.23 Tampilan Laporan Barang ... 91
Gambar 5.24 Tampilan Laporan Pembelian ... 92
Gambar 5.25 Tampilan Laporan Pemesanan ... 93
Gambar 5.26 Tampilan Laporan Penjualan ... 93
Gambar 5.27 Tampilan Laporan Pembayaran Penjualan ... 94
Gambar 5.28 Tampilan Laporan Pembayaran Piutang ... 95
Gambar 5.29 Tampilan Laporan Retur Penjualan ... 96
xiv
Lampiran 1. Hasil Wawancara ... 100
Lampiran 2. Surat Keterangan Survei ... 101
Lampiran 3. Laporan Rekap Barang ... 102
Lampiran 4. Laporan Pembelian dengan Filter ... 103
Lampiran 5. Laporan Pemesanan dengan Filter ... 104
Lampiran 6. Laporan Penjualan dengan Filter ... 105
Lampiran 7. Laporan Pembayaran Penjualan dengan Filter ... 106
Lampiran 8. Laporan Pembayaran Piutang ... 107
Lampiran 9. Laporan Retur Penjualan dengan Filter... 108
Lampiran 10. Bukti Pembelian ... 109
Lampiran 11. Bukti Pemesanan ... 109
Lampiran 12. Bukti Penjualan ... 109
Lampiran 13. Bukti Pembayaran Piutang ... 110
Lampiran 14. Bukti Retur Penjualan ... 110
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada saat ini perkembangan informasi telah berkembang dengan sangat pesat, oleh karena itu sudah banyak pula perusahaan - perusahaan atau instansi - instansi yang menggunakan sistem informasi untuk meningkatkan usahanya.
Cara untuk meningkatkan usaha suatu perusahaan ialah dengan cara membangun sistem informasi yang baik. Dan syarat untuk membangun sistem informasi yang baik yaitu adanya kecepatan dan keakuratan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan
Pada UD.PRIBUMI perusahaan yang bergerak pada bidang pembelian gabah, beras, jagung, penjualan beras, jagung. Saat ini pencatatan dan pengolahan data barang, jumlah dan harga barang, data para supplier, serta data transaksi penjualan dan pembelian masih dilakukan dengan menggunakan tulisan tangan. Hal ini dapat dikatakan kurang efektif dan efisien, dikarenakan sulit untuk mencatat dan menghitung banyaknya jenis barang yang ada, banyaknya jumlah barang, maupun besarnya jumlah harga.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat diperoleh rumusan masalah yaitu bagaimana merancang bangun sistem informasi pembelian dan penjualan pada UD.PRIBUMI secara terkomputerisasi?
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam rancang bangun sistem informasi pembelian dan penjualan pada UD. PRIBUMI ini adalah sebagai berikut:
Batasan masalah dalam rancang bangun sistem informasi inventori pada UD.PRIBUMI ini sebagai berikut :
1. Sub sistem Informasi Pembelian
Sistem ini menampilkan data pembelian a. Transaksi pembelian dan pembayaran tunai 2. Sistem Informasi Penjualan
Sistem ini menampilkan data penjualan a. Transaksi pemesanan penjualan
b. Transaksi penjualan dan pembayaran cash / kredit c. Transaksi pembayaran piutang
d. Transaksi retur penjualan
3. Sistem Informasi Persediaan Barang
Sistem ini menampilkan data persediaan barang 4. Sistem Informasi Laporan
Nota Pembelian
b. Laporan Penjualan per periode
Laporan Pemesanan Penjualan
Bukti Pemesanan
Laporan Penjualan
Nota Penjualan
Laporan Pembayaran Piutang
Bukti Pembayaran Piutang
Laporan Retur Penjualan
Bukti Retur Penjualan
c. Laporan Persediaan Barang
1.4 Tujuan
Sistem ini dibuat untuk merancang bangun sistem informasi inventori pada UD.PRIBUMI secara terkomputerisasi sehingga dapat memperoleh informasi tentang data - data transaksi pembelian, penjualan, data supplier serta mendapatkan laporan secara tepat, cepat dan akurat.
1.5 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dalam pembuatan aplikasi sistem informasi inventori ini adalah sebagai berikut:
1. Bagian Keuangan, keuntungan yang diperoleh
2. Bagian Gudang, keuntungan yang diperoleh
a. Dapat melihat data stok di gudang dengan mudah dan akurat 3. Pimpinan, keuntungan yang diperoleh
a. Dapat memperoleh laporan keuangan secara tepat b. Mendapatkan data transaksi yang diinginkan 4. Petani
a. Dapat dengan mudah memperoleh laporan barang yang dikirim dengan cepat
1.6 Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang masalasah yang sedang dibahas, maka sistematika penulisan laporan proyek sistem informasi pembelian dan penjualan pada UD. PRIBUMI adalah sebagai berikut:
Bab pertama pendahuluan menjelaskan mengenai latar belakang dalam pembangunan sistem informasi penjualan dan pembelian pada UD. PRIBUMI, perumusan masalah yang ingin diselesaikan dari sistem yang sudah ada, pembatasan masalah untuk sistem pada akhirnya, tujuan dari pembangunan sistem informasi penjualan dan pembelian, juga kontribusi yang diharapkan dapat bermanfaat untuk kemajuan perusahaan.
Bab kedua hasil survey menjelaskan mengenai identitas perusahaan, meliputi sejarah berdirinya perusahaan, dasar sistem yang telah diterapkan pada perusahaan, serta struktur organisasi perusahaan tersebut.
dibangun, yaitu meliputi penjelasan mengenai konsep dasar sistem informasi, variabel-variabel dalam sistem penjualan dan pembelian, Entity Relationship Diagram ( ERD ), sistem flow, Data Flow Diagram ( DFD ), program penunjang pembuatan sistem, dan teori-teori lain yang berhubungan dengan pembangunan dan pengembangan sistem.
Bab keempat analisis dan desain berisi penjelasan tentang jenis model yang diambil atau digunakan dan menjelaskan mengenai identifikasi masalah dan bagaimana sistem tersebut dibuat, dilanjutkan dengan perancangan sistem yang meliputi Sistem Flow, Context Diagram, HIPO, Data Flow Diagram( DFD ),
Entity Relationship Diagram ( ERD ), Conceptual Database dan Physical Database.
Bab kelima implementasi dan pembahasan membahas tentang sistem yang digunakan untuk mendukung jalannya aplikasi ini yang meliputi Hardware
maupun Software. Selain itu, di dalam bab ini juga menjelaskan tentang cara penggunaan dari aplikasi ini
6 2.1 Gambaran Umum UD. PRIBUMI
UD. PRIBUMI yang terletak di Jl. Pahlawan No 53, Wonotengah, Purwoasri Kediri adalah perusahaan yang bergerak di bidang pembelian dan penjualan beras dan jagung. Pada tahun 1989, UD. PRIBUMI mulai memenuhi kebutuhan produk - produk beras dan jagungnya. Barang-barang yang terdapat pada perusahaan ini berasal dari berbagai macam suplier. Suplier umumnya mencakup dalam hal bahan baku seperti gabah yang nantinya akan diolah menjadi beras.
Bapak Widayat, selaku pemilik perusahaan yang langsung bertugas merangkap sebagai bagian marketing dan sebagai orang yang harus langsung berhadapan langsung dengan pelanggan, khususnya untuk masalah transaksi, juga mengatur permasalahan mengenai pemesanan barang.
2.2 Struktur Organisasi UD. PRIBUMI
Gambar 2.1 Struktur Organisasi UD. PRIBUMI
2.3 Deskripsi Tugas
Berdasarkan struktur organisasi pada Gambar 2.1 diatas, maka dapat dijelaskan deskripsi tugas dari masing-masing bagian, yakni:
1. Pimpinan:
a. Merupakan pemilik perusahaan. b. Menyediakan modal bagi perusahaan.
c. Bertanggung jawab penuh terhadap segala proses transaksi dan kinerja dalam perusahaan.
d. Melakukan pengawasan kerja dan pengembangan proses kerja dalam perusahaan secara keseluruhan.
2. Bagian Penjualan:
b. Bertanggung jawab dalam menangani proses transaksi secara langsung kepada customer.
c. Memeriksa transaksi yang ada beserta inventory control.
d. Membawahi semua bagian penjualan yang ada pada perusahaan.
e. Memenuhi segala kebutuhan jalannya transaksi (misal laporan pengiriman, dokumen pemesanan, dan lain-lain).
3. Bagian Pembelian:
a. Bertanggung jawab dalam hal pengelolaan dan pengembangan kinerja perusahaan.
b. Bertanggung jawab dalam menangani proses transaksi secara langsung kepada petani.
c. Memeriksa transaksi pembelian yang ada beserta.
d. Membawahi semua bagian pembelian yang ada pada perusahaan. 4. Bagian Keuangan:
a. Bertindak sebagai kasir.
b. Memiliki tanggung jawab untuk membantu pihak penjualan dan pembelian dalam urusan transaksi penjualan dan pembelian serta pengecekan stok barang.
4. Bagian Gudang:
a. Merupakan bagian yang bertindak sebagai penerima barang langsung dari pemasok.
b. Memeriksa stok barang yang ada di gudang dan memberikan laporan stok kepada bagian pembelian dan bagian penjualan..
c. Mengatur barang-barang yang ada di dalam gudang. d. Menyiapkan barang pesanan pelanggan.
e. Menyalurkan barang kepada pelanggan apabila proses transaksi pembayaran telah terpenuhi dan disetujui oleh bagian penjualan.
2.4 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan
Berdasarkan hasil studi lapangan yang dilakukan pada UD. PRIBUMI, dapat dibuat suatu analisis sistem. Analisis sistem yang ada yaitu sebagai berikut:
A. Document Flow Pembelian
Gambar 2.2 Dokumen FlowPembelian
B. Document Flow Penjualan
Dokumen flow ini memberikan gambaran alur proses penjualan barang yang terjadi secara manual. Dimulai customer melakukan pemesanan barang, kemudian bagian penjualan mengecek pesanan apakah ada atau tidak jika tidak ada maka selesai jika ada maka bagian penjualan membuat faktur. Faktur digunakan customer untuk
Petani Bag pembelian Pimpinan
mengecek barang apakah barang rusak atau tidak jika rusak membuat faktur jika tidak melakukan pembayaran. Pembayaran dilakukan pada bagian penjualan dan dicek tunai atau kredit jika tunai langsung dibuatkan laporan pembayaran jika kredit dibuatkan laporan piutang kemudian laporan diserahkan pada pimpinan.
Gambar 2.3 Dokumen FlowPenjualan
Customer Bag Penjualan Pimpinan
C. Document Flow Persediaan
Dokumen flow ini memberikan gambaran alur proses persediaan barang yang terjadi secara manual. Dimulai petani melakukan pemesanan barang, kemudian bagian gudang mengecek pesanan apakah ada atau tidak jika tidak ada maka
2.5 Dokumen Input/Output
Berdasarkan hasil dari studi lapangan pada UD. PRIBUMI, terdapat dokumen input dan output yang diperlukan dalam menangani proses yang ada pada UD. PRIBUMI. Dokumen input output yang didapat salah satunya adalah sebagai berikut: a. Formulir Pemesanan Barang
Formulir pemesanan barang digunakan untuk mencatat pemesanan barang yang akan dibeli. Formulir tersebut diberikan kepada supplier. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.4.
Gambar 2.4. Formulir Pemesanan
b. Nota Penjualan
Gambar 2.5. Nota Penjualan
c. Surat Jalan
Surat Jalan digunakan sebagai bukti barang keluar dari gudang untuk diberikan kepada pelanggan. Didalam surat jalan berisi jumlah barang dan nama barang. Petugas Gudang memberikan tanda tangan sebagai bukti barang telah diperiksa. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada Gambar 2.6.
15 3.1 Pembelian
Pembelian didefinisikan sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhan atas barang atau jasa yang diperlukan oleh perusahaan dan dapat diterima tepat pada waktunya dengan mutu yang sesuai serta harga yang menguntungkan.
a. Saat pemesanan
Saat pemesanan sangatlah tergantung pada kualitas barang yang masih ada, rata-rata tingkat pemakaiannya dan jangka waktu pemesanan.
b. Jumlah yang dipesan
Jumlah yang dipesan ditetapkan secara matematis dan juga menurut kebijaksanaan untuk medapatkan kuantitas pesanan-pesanan ekonomis.
c. Rekanan
Dalam menetapkan pilihan rekanan mesti dikaitkan pada harga, syarat pembayaran, kualitas keandalan lokasi saat penyerahan yang dijanjikan.
3.1.1 Jenis-jenis Pembelian
Menurut sifat pembelian dibagi dalam tiga macam pembelian, yaitu: 1) Hand-To-Mouth Buying (Pembelian yang Teratur)
bahan yang berlebih di gudang dan penggunaan modal dapat digunakan dengan sebaik-baiknya.
2) Speculative Purchasing (Pembelian Spekulatif)
Yaitu pembelian yang tidak didasarkan karena perlunya bahan itu dipergunakan dalam proses produksi sekarang, tetapi didasarkan karena suatu motif untuk mendapatkan keuntungan akan naiknya harga bahan pada waktu yang akan datang. 3) Forward Buying (Pembelian Sebelumnya)
Yaitu pembelian untuk memenuhi tersedianya bahan mentah secara continue agar perusahaan tidak sampai terganggu aktivitasnya karena tidak tersedianya bahan baku pada waktunya.
3.2 Penjualan
Penjualan adalah suatu aktivitas perusahaan yang utama dalam memperoleh pendapatan, baik untuk perusahaan besar maupun perusahaan kecil. Penjualan merupakan sasaran akhir dari kegiatan pemasaran, karena pada bagian ini ada penetapan harga, diadakan perundingan dan perjanjian serah terima barang, maupun perjanjian cara pembayaran yang disepakati oleh kedua belah pihak, sehingga tercapai suatu titik kepuasan.
3.3 Konsep Dasar Sistem
dari prosedur-prosedir yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (component), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environment), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process), dan sasaran (objective) atau tujuan (goal).
Komponen sistem merupakan bagian-bagian dari sistem yang saling berhubungan dan menjadi satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau sub-sub sistem ini memiliki karakteristik tersendiri dan menjalankan suatu fungsi tersendiri. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar yang disebut dengan supra sistem. Misalnya sekolah dapat disebut sebagai sistem dan pendidikan yang merupakan sistem yang lebih besar dapat disebut sebagai supra sistem.
Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber daya-sumber daya mengalir dari suatu sub-sistem ke sub-sistem yang lainnya. Keluaran (output) dari suatu sub-sistem akan menjadi masukan (input) untuk sub-sistem yang lainnya melalui penghubung (interface). Dengan penghubung (interface), satu sub-sistem dapat berintergrasi dengan sub-sistem yang lainnya untuk membentuk suatu kesatuan. Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa sinyal atau berupa masukan perawatan. Masukan sinyal adalah energi yang dimasukkan yang nantinya akan diolah dan menghasilkan sesuatu. Sedangkan masukan perawatan adalah energi yang digunakan untuk melakukan suatu proses atau dengan kata lain energi yang menjamin suatu proses dapat berjalan. Keluaran sistem dapat dibedakan menjadi dua yaitu keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat dijadikan sebagai masukan dari sub-sistem yang lainnya.
Pengolah sistem (process) adalah bagian dari setiap sistem dan sub-sistem yang akan mengolah masukan segingga menjadi keluaran (output), baik yang berguna maupun menjadi sisa.
3.4 Konsep Dasar Informasi
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah dalam suatu tubuh makhluk hidup. Informasi memberikan suatu semangat, motivasi, dan gairah dalam suatu organisasi. Tanpa adanya informasi, organisasi tersebut akan lesu, kerdil, dan akhirnya akan berhenti. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sumber dari informasi itu sendiri adalah data, yang merupakan jamak dari bentuk tunggal datum. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu keadaan nyata.
3.5 Sistem Informasi
Menurut Leitch dan Davis (1983:6) pada dasarnya sistem informasi merupakan suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
3.6 Analisa dan Perancangan Sistem
Analisa sistem merupakan tahap yang paling penting dari suatu pemrograman, karena merupakan tahap awal untuk melakukan evaluasi permasalahan yang terjadi serta kendala-kendala yang dihadapi dari sebuah sistem yang telah berjalan.
Untuk itu, diperlukan ketelitian dalam mengerjakan, sehingga tidak terdapat kesalahan dalam tahap selanjutnya, yaitu tahap perancangan sistem. Langkah-langkah yang diperlukan di dalam menganalisa sistem adalah:
1. Tahap perencanaan sistem 2. Tahap analisis sistem 3. Tahap perancangan sistem 4. Tahap penerapan sistem
5. Membuat laporan dari hasil analisa
Pada tahap perencanaan, dilakukan identifikasi masalah serta diperlukan adanya analisa yang digunakan untuk menentukan factor-faktor yang menjadi permasalahan dalam sistem yang telah ada atau digunakan.
Data-data yang baik yang berasal dari sumber-sumber internal seperti misalnya laporan-laporan, dokumen, observasi, maupun dari sumber-sumber di luar lingkungan sistem seperti pemakai sistem, dikumpulkan sebagai bahan pertimbangan analisa. Jika semua permasalahan telah di identifikasi, dilanjutkan dengan mempelajari dan memahami alur kerja dari sistem yang digunakan.
Hasil sistem yang dirancang harus sesuai dengan kebutuhan pemakai, karena rancangan tersebut meliputi perancangan mulai dari sistem yang umum hingga diperoleh sistem yang lebih spesifik. Dari hasil rancangan sistem tersebut, dibentuk pula rancangan database disertai dengan struktur file antara sistem yang satu dengan yang lain. Selain itu, dibentuk pula rancangan input dan output sistem, misalnya menentukan berbagai bentuk input data dan isi laporan.
Apabila di dalam perancangan sistem terdapat kesalahan, maka kita perlu melihat kembali analisa dari sistem yang telah dibuat. Sehingga dapat di ambil kesimpulan bahwa analisa sistem mempunyai hubungan erat dengan perancangan sebuah sistem.
3.7 Sistem Aplikasi Komputer Berbasis Web
3.8 Microsoft Visual Studio 2005
Microsoft Visual Studio merupakan bahasa pemrograman yang bersifat event driven dan menawarkan Integrated Development Environment (IDE) visual untuk membuat program aplikasi berbasis sistem operasi Microsoft Windows dengan menggunakan model pemrograman Common Object Model (COM). Visual Basic merupakan turunan bahasa BASIC dan menawarkan pengembangan aplikasi komputer berbasis grafik dengan cepat, akses ke basis data menggunakan Data Access Objects (DAO), Remote Data Objects (RDO), atau ActiveX Data Objects (ADO), serta menawarkan pembuatan konsol ActiveX dan objek ActiveX. Beberapa bahasa skrip seperti Visual Basic for Applications (VBA) dan Visual Basic Scripting Edition (VBScript), mirip seperti halnya Visual Basic, tetapi cara kerjanya yang berbeda. Visual Basic.Net (VB.Net) merupakan pengembangan dari bahasa pemrograman Visual Basic sebelumnya yaitu Visual Basic 6. Beberapa keunggulan Visual Basic.Net dengan Visual Basic sebelumnya, yaitu:
1. Menyederhanakan Deployment
Visual Basic.Net mengatasi masalah seputar deployment dari aplikasi berbasis Windows, yaitu “DLL HELL” dan registrasi COM (Component Object Model),
sehingga dapat mempermudah deployment aplikasi yang berbasis Windows. 2. Menyederhanakan Pengembangan Perangkat Lunak
Visual Basic.Net memiliki fitur compiler yang bekerja secara real¬-time dan daftar task untuk penanganan kesalahan atau bug program sehingga pengembang dapat menangani secara langsung kesalahan program yang terjadi.
Dalam Visual Basic.Net, dapat dibuat kode dalam class yang menggunakan secara penuh konstruksi berbasis objek. Class tersebut memiliki sifat re-usable atau dapat digunakan kembali. Visual Basic.Net memiliki fitur bahasa pemrograman berbasis objek termasuk implementasinya secara penuh, diantaranya sebagai contoh adalah konsep inheritance atau pewarisan, encapsulation atau pembungkusan, dan polymorphism atau banyak bentuk.
4. Mempermudah Migrasi dari Visual Basic 6 ke Visual Basic.Net 2005
Interopability Common Object Model menyediakan komunikasi dua arah antara aplikasi Visual Basic 6 dengan Visual Basic.Net 2005. Wizard upgrade pada Visual Basic.Net 2005 memungkinkan pengembang dapat melakukan migrasi lebih dari 95% kode Visual Basic 6 menjadi kode Visual Basic.Net 2005
Budiharto (2006:1) menyebutkan, “Visual Basic.Net 2005 adalah bahasa
pemrograman terbaru yang memudahkan programmer Visual Basic 6 beralih ke Visual Basic.Net 2005”. Budiharto (2006:3-4) juga menyebutkan alasan penting lainnya untuk melakukan migrasi ke Visual Basic.Net 2005, yaitu:
1. Visual Basic.Net 2005 mengatasi semua masalah yang sulit di sekitar pengembangan aplikasi berbasis Windows dan mengurangi penggunaan aplikasi lainnya serta versi komponen, bahkan mewarisi sifat C++ dan berbau Java.
2. Windows form designer memungkinkan developer memperoleh aplikasi desktop dalam waktu yang singkat.
ADO.Net. Dengan ADO.Net, developer akan memperoleh komponen yang lebih baik, seperti control DataSet.
4. Visual Basic.Net 2005 menghasilkan Visual Basic.Net 2005 untuk web. Menggunakan form web yang baru memudahkan untuk membangun thin-client aplikasi berbasis web yang secara cerdas berjalan di browser dan platform manapun.
5. Mendukung pembangunan aplikasi client-server, terdistribusi, serta berupa aplikasi yang berbasis Windows serta web.
6. .Net Framework secara mendasar dibuat untuk dipasangkan pada Windows 2003 dengan keunggulan untuk memonitor kelalaian dari aplikasi yang sedang berjalan dan mengisolasi setiap aplikasi.
7. Developer dengan berbagai latar belakang bahasa pemrograman dapat dengan segera menguasai Visual Basic.Net 2005 karena kemudahan dan kemiripan kode yang ditawarkannya.
8. Integrasi dengan sistem yang telah ada sangat mudah, .Net Framework COM memungkinkan untuk dapat berinteraksi dan dengan dengan sistem yang sudah ada menggunakan XML Web Service. Visual Studio Upgrade Tool yang tersedia pada Visual Basic.Net 2005 dan Java Language Convention Assistant membantu menkonversi Visual Basic 6 dan Visual J++ agar berjalan pada .Net Framework. 9. Mendukung lebih dari 20 bahasa pemrograman, .Net Framework mendukung
3.9 Crystal Report
Crystal report adalah suatu form khusus berbentuk seperti lembaran format naskah yang ingin dicetak. Di dalam crystal report, kita dapat merancang laporan-laporan yang ingin kita tampilkan dari data-data yang terdapat di dalam database. Crystal report dapat berdiri sendiri, namun dapat juga menjadi satu dengan project visual basic yang dibuat atau dikembangkan. Bila berdisi sendiri, report tersebut-pun dapat dipanggil dari project visual basic dengan control Crystal Report Control sehingga report yang telah dibuat dapat digunakan oleh beberapa project sekaligus.
3.10 Microsoft SQL Server 2005 Express
Microsoft SQL Server merupakan produk RDBMS (Relational Database
Management System) yang dibuat oleh Microsoft. Microsoft SQL Server juga mendukung SQL (Structured Query Language) sebagai bahasa untuk memproses baris perintah ke dalam basis data. SQL ini telah digunakan secara umum pada semua produk database server yang ada di pasaran saat ini. Microsoft SQL Server banyak digunakan pada dunia bisnis, pendidikan, dan juga pemerintahan sebagai solusi
database atau media penyimpanan data. Berbagai macam skala bisnis, dari bentuk bisnis kecil sampai bisnis skala enterprise dapat menggunakan Microsoft SQL Server sebagai pusat basis datanya. Microsoft SQL Server merupakan sebuah database
memberikan integritas data yang cukup tinggi, karena semua user bekerja dengan informasi yang sama. Arsitektur client-server dapat mengurangi lalu lintas jaringan karena prosesnya hanya berjalan dengan permintaan data yang diperlukan oleh user.
Microsoft SQL Server 2005 Express dibagi kedalam beberapa komponen logis, seperti misalnya table, view, dan elemen-elemen lain yang dapat dilihat oleh user dengan menambahkan add-on dari aplikasi dengan nama database management system. Elemen-elemen ini secara fisik disimpan di dalam dua atau lebih file di dalam disk. Format file atau lokasi dimana elemen logic ini ditulis, tidak diketahui oleh user sistem. Apabila suatu database telah dibuat, user bisa memiliki akses yang telah diberikan kepadanya. Hal ini membuat Microsoft SQL Server 2005 Express dapat menyimpan beberapa database dan membatasi akses ke masing-masing database
kepada user tertentu.
3.11 Entity Relationship Diagram
1. Entity atau entitas, digambarkan dalam bentuk persegi seperti pada gambar berikut:
Gambar 3.1 Entity atau Entitas
2. Relation atau relasi merupakan penghubung antara entitas dengan entitas. Terdapat beberapa jenis relasi yang dapat digunakan, seperti one, one-to-many, many-to-one, dan many-to-many. Bentuk alur relasi secara detil dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 3.2 Relation of Entity
3.12 Data Flow Diagram
Menurut Andri Kristanto (2004), Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan darimana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sisem, dimana data tersebut disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan, dan proses yang dikenakan pada data tersebut.
Ent_1
Relation_12 Relation_11 Relation_10
Relation_9
Ent_1 Ent_2
Ent_3 Ent_4
Ent_5 Ent_6
Data Flow Diagram merupakan suatu metode pengembangan sistem yang terstruktur (structure analysis and design). Penggunaan notasi dalam data flow diagram sangat membantu untuk memahami suatu sistem pada semua tingkat kompleksitas. Pada tahap analisi, penggunaan notasi ini dapat membantu dalam berkimunikasi dengan pemakai sistem untuk memahami sistem secara logika.
Di dalam data flow diagram, terdapat empat simbol yang digunakan yaitu process, external entity, data store, dan data flow. Simbol process digunakan untuk melakukan suatu perubahan berdasarkan data yang diinputkan dan menghasilkan data dari perubahan tersebut. Simbol process dapat digambarkan sebagai bentuk berikut:
0
Prcs _1
Gambar 3.3 Process
Pada bentuk gambar process, bagian atas berisi nomor untuk identitas proses. Suatu proses dengan nomor 0 (nol atau kosong) menandakan bahwa proses tersebut adalah sebuah context diagram. Diagram ini merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan luarnya. Pembuatan context diagram dapat dilakukan dengan terlebih dahulu menentukan nama sistemnya, menentukan batasan dari sistem, dan menentukan terminator yang diterima atau diberikan daripada sistem untuk kemudian dilakukan penggambaran.
database yang digunakan didalamnya. Pembuatannya dapat dilakukan dengan cara menentukan proses utama yang ada dalam sistem, menentukan alur data yang diterima dan diberikan masing-masing proses daripada sistem sambil memperhatikan konsep keseimbangan (alur data yang masuk atau keluar dari suatu level harus sama dengan alur data yang masuk dan keluar pada level berikutnya), memunculkan data store sebagai sumber maupun tujuan data (optional), menggambarkan diagram level-0, menghindari perpotongan arus data, dan melakukan pemberian nomor pada proses utama (nomor tidak menunjukkan urutan proses).
Nomor 1.1, 1.2, 2.1, 2.2, dan seterusnya merupakan sebuah proses turunan atau decompose dari proses level-0 yang disebut sebagai proses level-1 (satu). Proses level-1 menggambarkan detil kerja dari sebuah bagian dalam sebuah sistem. Penggambarannya dilakukan dengan cara menentukan proses yang lebih kecil (sub-proses) dari proses utama yang ada di level-0, menentukan apa yang diterima atau diberikan masing-masing sub-proses daripada sistem dan tetap memperhatikan konsep keseimbangan, memunculkan data store sebagai sumber maupun tujuan alur data (optional), menggambar DFD level-1, dan berusaha untuk menghindari perpotongan arus data. Hasil turunan akhir disebut sebagai the lowest level, dimana hasil akhir ini tergantung dari kompleksitas sistem yang ada.
Entt_2
Gambar 3.4 External Entity
Data store digunakan sebagai media penyimpanan suatu data yang dapat berupa file atau database, arsip atau catatan manual, lemari file, dan tabel-tabel dalam
database. Penamaan data store harus sesuai dengan betuk data yang tersimpan pada data store tersebut, misalnya tabel pelanggan, tabel detil penjualan, tabel detil pembelian, dan lain-lain. Data store digambarkan dalam bentuk simbol sebagai berikut:
1 Stor_3
Gambar 3.5 Data Store
Data flow merupakan penghubung antara external entity dengan process dan process dengan data store. Data flow menunjukkan aliran data dari satu titik ke titik lainnya dengan tanda anak panah mengarah ke tujuan data. Penamaan data flow harus menggunakan kata benda, karena di dalam data flow mengandung sekumpulan data. Data flow digambarkan dengan bentuk simbol sebagai berikut:
3.13 System Flow
System flow adalah bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara menyeluruh dari suatu sistem dimana bagan ini menjelaskan urutan prosedur-prosedur yang ada dalam sistem dan biasanya dalam membuat system flow sebaiknya ditentukan pula fungsi-fungsi yang melaksanakan atau bertanggung jawab terhadap sub-sistem yang ada (Jogiyanto, 1998).
Terdapat berbagai macam bentuk simbol yang digunakan untuk merancang sebuah desain dari sistem, diantaranya adalah terminator, manual operation, document, process, database, manual input, decision, off-line storage, on-page reference, dan off-page reference.
Terminator merupakan bentuk simbol yang digunakan sebagai tanda dimulainya jalan proses sistem ataupun tanda akhir dari sebuah pengerjaan suatu sistem. Bentuk dari terminator adalah sebagai berikut:
Gambar 3.7 Terminator
Manual operation digunakan untuk menggambarkan sebuah proses kerja yang dilakukan tanpa menggunakan komputer sebagai medianya (menggunakan proses manual). Bentuk simbolnya adalah:
Document merupakan simbol dari dokumen yang berupa kertas laporan, surat-surat, memo, maupun arsip-arsip secara fisik. Bentuk dari document di gambarkan dalam simbol berikut:
Gambar 3.9 Document
Process adalah sebuah bentuk kerja sistem yang dilakukan secara terkomputerisasi. Process disimbolkan dengan gambar:
Gambar 3.10 Process
Database digunakan sebagai media penyimpanan data yang bersifat terkomputerisasi. Simbol dari database adalah sebagai berikut:
Gambar 3.11 Database
Decision merupakan operator logika yang digunakan sebagai penentu keputusan dari suatu permintaan atau proses dengan dua nilai, benar dan salah. Operator logika ini digambarkan sebagai berikut:
Manual input digunakan untuk melakukan proses input ke dalam database
melalui keyboard. Manual input digambarkan dengan simbol:
Gambar 3.13 Manual Input
Off-line storage merupakan bentuk media penyimpanan yang berbeda dengan
database, dimana media penyimpanan ini menyimpan dokumen secara manual atau lebih dikenal dengan nama arsip. Off-line storage digambarkan dengan simbol:
Gambar 3.14 Off-Line Storage
On-page reference digunakan sebagai simbol untuk menghubungkan bagan desain sebuah sistem apabila hubungan arus data yang ada terlalu jauh dalam permasalah letaknya. Bentuk simbol On-page reference adalah sebagai berikut:
Gambar 3.15 On-Page Reference
Off-page reference memiliki sifat yang sedikit berbeda dengan On-page reference, karena simbol ini hanya digunakan apabila arus data yang ada dilanjutkan ke halaman yang berbeda. Bentuk simbolnya adalah:
Paper tape merupakan sebuah simbol yang umumnya menggantikan bentuk penggambaran jenis pembayaran yang digunakan (misal: uang) dalam transaksi yang ada pada sistem yang dirancang. Bentuk dari paper tape adalah dengan simbol:
35
Setiap Perusahaan pasti memiliki struktur organisasi yang didalamnya terdapat pegawai atau karyawan. Dalam pelaksanaannya sering timbul masalah mengenai pengelolaan data barang yang mana data tersebut terdiri dari data stok barang, pembelian, penjualan, laporan mengenai pembelian dan penjualan dalam periode tertentu.
Dalam pelaksanaan proyek akhir dilakukan pendekatan dengan cara peninjauan untuk mengetahui masalah apa yang terdapat di dalam UD. PRIBUMI. Peninjauan ini dilakukan untuk mendapatkan informasi dan data yang berhubungan dengan penyelesaian masalah, selain itu juga untuk mengetahui langkah-langkah apa yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengembangkan usahanya. Adapun metode yang dilakukan selama menyelesaikan proyek akhir di UD. PRIBUMI adalah sebagai berikut:
1. Analisa Sistem, yaitu menguraikan secara sistematis sistem yang ada untuk nantinya didapatkan suatu sistem baru yang menunjang kinerja dari perusahaan tersebut.
2. Mendesain Sistem agar sesuai dengan aplikasi.
4. Dokumentasi, yaitu mengadakan pembuatan dokumen yang akan menunjang aplikasi yang sudah dibuat agar nantinya sistem bisa dikembangkan lebih lanjut.
4.1 Analisa Sistem
Dalam pembahasan pekerjaan ini, yang menjadi masalah utama adalah tidak adanya aplikasi yang membantu menangani kerja sistem secara baik dan benar yang mengakibatkan stok barang tidak tercatat dengan baik. Dalam menyelesaikan masalah tersebut, dilakukan pencarian sumber-sumber data yang diperlukan seperti dokumen-dokumen dan bukti terkait lainnya. Setelah itu, menganalisa alur kerja dan dokumen yang terkait. Dari analisa tersebut, dikembangkan menjadi data flow diagram yang sesuai, entity relationship diagram, dan rangka desain input-output.
4.2 Desain Sistem
4.2.1 Document Flow Komputerisasi
Document Flow Komputerisasi ini menunjukkan jalannya Sistem yang ada di UD. PRIBUMI. Semua kegiatan dilakukan secara komputerisasi, tujuannya agar segala proses sirkulasi perusahaan dapat berjalan efektif dan efisien dibandingkan dengan sistem yang lama, yaitu sistem manual. Adapun entity pada sistem flow antara lain.
A. Document Flow komputerisasi Pembelian
Dokumen flow ini memberikan gambaran alur proses pembelian bahan baku secara manual. Dimulai bagian pembelian menginputkan file barang kemudian melakukan proses pembelian. Proses ini di ambil dan di simpan pada table barang, petani, detail barang, pembelian.
Gambar 4.1. Dokumen FlowKomputerisasi Pembelian
Bag pembelian Petani Bag keuangan Pimpinan
2
1 Surat jalan1
B. Document Flow komputerisasi Penjualan
Dokumen flow memberikan gambaran alur proses pemesanan barang sampai dengan pembuatan laporan penjualan. Pertama customer menyerahkan data pesanan. Kemudian bagian penjualan menginputkan data pesanan dan data di simpan pada tabel customer, pemesanan, dan detail pemesanan. Data – data tersebut digunakan untuk mencetak laporan pesanan bagian gudang input data barang ke dalam tabel barang.
Gambar 4.2. Dokumen FlowKomputerisasi Penjualan
Customer Bag Penjualan Bag Gudang Bag Keuangan Pimpinan
Input file
Cetak Bukti retur Penjualan
B. Document Flow komputerisasi Persediaan
Dokumen flow memberikan gambaran alur proses pemesanan barang sampai dengan pembuatan laporan persediaan. Pertama bagian pembelian menginputkan data barang, data tersebut digunakan untuk proses pengecekan barang dan data di simpan pada table barang dan detail barang apakah barang ada atau tidak, jika ada cetak laporan barang, jika tidak ada membuat surat pengadaan barang. Kemudian surat pengadaan tersebut digunakan untuk membuat surat order. Laporan stok barang diserahkan pada pimpinan.
Gambar 4.3. Dokumen FlowKomputerisasi Persediaan
Input barang
Barang Pengecekan
barang
Detail Barang
4.2.2 Data Flow Diagram
Data Context diagram menggambarkan asal data dan menunjukkan asal data dan menunjukkan aliran data tersebut.
A. Context Diagram
Untuk proses Sistem Informasi Pembelian dan Penjualan, digambarkan seperti Gambar 4.4:
Gambar 4.4. Context Diagram
akan diberikan oleh sistem. Aliran data yang keluar dari masing-masing eksternal entity mempunyai arti bahwa data tersebut berasal dari eksternal entity tersebut. Sedangkan data yang masuk mempunyai arti informasi data yang ditujukan untuk eksternal entity.
B. HIPO
Setelah membuat context diagram, untuk selanjutnya yaitu membuat HIPO terlebih dahulu. Karena dengan adanya HIPO, alur proses dari sistem akan lebih teratur dan jelas. HIPO dari sistem informasi pembelian dan penjualan pada UD. PRIBUMI dapat dilihat pada Gambar 4.5.
Gambar 4.5. HIPO
C. DFD level 0 Sistem Informasi Pembelian dan Penjualan
Setelah membuat context diagram dari sistem sistem informasi pembelian dan penjualan pada UD. PRIBUMI, untuk selanjutnya context diagram tersebut akan dibagi menjadi sub-sub proses yang lebih kecil. Context diagram dapat dilihat
0
Sistem Informasi Pembelian dan Penjualan UD PRIBUMI
pada Gambar 4.5. Dan hasil decompose itu sendiri disebut DFD Level 0, dan DFD Level 0 itu sendiri terdiri dari tiga proses utama dan data store yang semuanya itu saling berkaitan. Tiga proses utama itu juga dapat dibagi menjadi sub-sub proses yang lebih kecil, dan sub-sub proses yang kecil itu sendiri masih saling berkaitan antara yang satu sama yang lain. Tak terkecuali dengan external entity dan data store yang ada.
Pada Gambar 4.6 merupakan DFD Level 1 Sub Proses Pemeliharaan data master dari sistem informasi pembelian dan penjualan pada UD. PRIBUMI.
Pada Gambar 4.7 merupakan DFD Level 1 Sub Proses Transaksi dari sistem pembelian dan penjualan pada UD.PRIBUMI.
Pada Gambar 4.8 merupakan DFD Level 1 Sub Proses Pembelian dari sistem informasi pembelian dan penjualan pada UD. PRIBUMI.
Gambar 4.8 DFD Level 1 Laporan
Pada Gambar 4.9 merupakan DFD Level 2 Sub Proses Pembelian dari sistem informasi pembelian dan penjualan pada UD.PRIBUMI.
Pada Gambar 4.10 merupakan DFD Level 2 Sub Proses Penjualan dari sistem informasi pembelian dan penjualan pada UD.PRIBUMI.
Gambar 4.10 DFD Level 2 Penjualan
Pada Gambar 4.11 merupakan DFD Level 2 Sub Proses Persedian dari sistem informasi pembelian dan penjualan pada UD.PRIBUMI.
4.2.3 Entity Relationship Diagram
Entity Relationship Diagram (ERD) digunakan untuk menginterpretasikan, menentukan, dan mendokumentasikan kebutuhan-kebutuhan untuk sistem pemrosesan basis data. Entity relationship diagram menyediakan bentuk kerja untuk menunjukkan struktur keseluruhan kebutuhan data dari pemakai.
Dalam perancangan sistem ini memiliki beberapa entitas yang saling terkait untuk menyediakan data-data yang dibutuhkan oleh sistem yaitu:
1. Entitas barang, digunakan untuk menyimpan data barang beserta berbagai macam atributnya (misal tipe, jenis, dan lain-lain).
2. Entitas supplier, merupakan tabel yang menyimpan data supplier disertai dengan atributnya (misal alamat, telepon, dan lain-lain).
3. Entitas pelanggan, berfungsi sebagai tabel yang menyimpan data lengkap mengenai pelanggan (misal alamat, telepon, dan lain-lain).
4. Detil pembelian, digunakan untuk menyimpan data pembelian dari pihak perusahaan dan supplier.
A. Conceptual Data Model (CDM)
Gambar 4.12 merupakan bentuk konsep model database yang digunakan dalam perancangan sistem. Conceptual data model menggambarkan struktur aliran data dalam basis data.
Gambar 4.12 Conceptual Data Model (CDM)
B. Physical Data Model (PDM)
Physical data model merupakan implementasi secara fisik dari basis data yang dibuat. Physical data model adalah hasil generate dari bentuk conceptual data model. Pada physical data model dapat dilihat tipe data dari setiap atribut. Bentuk dari physical data model dapat dilihat pada Gambar 4.13.
Gambar 4.13 Physical Data Model (PDM)
ID_DETAIL_BARANG = ID_DETAIL_BARANG
ID_DETAIL_PEMESANAN = ID_DETAIL_PEMESANAN
ID_PEMESANAN = ID_PEMESANAN
ID_PEMBAYARAN = ID_PEMBAYARAN ID_PENJUALAN = ID_PENJUALAN
ID_PEMBAYARAN_PIUTANG = ID_PEMBAYARAN_PIUTANG
ID_PENJUALAN = ID_PENJUALAN
4.2.4 Struktur Tabel
Dalam hal merancang struktur tabel yang diperlukan, meliputi nama tabel, nama atribut, tipe data, serta data pelengkap seperti primary key, foreign key, dan sebagainya. Rancangan basis data aplikasi ini terdiri dari tabel-tabel sebagai berikut:
1. Nama tabel : Login Primary key : ID Foreign key : -
Fungsi : Untuk memulai masuk pada program Tabel 4.1. Login
Field name Type Field Size Description
Id_Login Varchar 10 Id
Password Varchar 10 Kode password
2. Nama Tabel : Barang Primary Key : Id_Barang Foreign Key : -
Fungsi : Menyimpan data barang beserta atributnya
Tabel 4.2. Struktur Tabel Barang
Field name Type Field Size Description
Id_Barang Varchar 10 Id barang
Nama_barang Varchar 50 Nama barang Jenis barang Varchar 10 Jenis barang
Field name Type Field Size Description
Jumlah Numeric 10 Jumlah barang
3. Nama Tabel : Petani Primary Key : Id_Petani Foreign Key : -
Fungsi : Menyimpan data petani beserta atributnya
Tabel 4.3. Struktur Tabel Petani
Field name Type Field Size Description
ID_Petani Varchar 10 Id Petani
Nama_ Petani Varchar 50 Nama Petani
Alamat Varchar 100 Alamat Petani
Telp Numeric 20 No telp Petani
Keterangan Varchar 50 Keterangan Petani
4. Nama Tabel : Customer Primary Key : Id_ Customer Foreign Key : -
Fungsi : Menyimpan data Customer beserta atributnya
Tabel 4.4. Struktur Tabel Customer
Field name Type Field Size Description ID_ Customer varchar 10 Kode Customer Nama_ Customer Varchar 50 Nama Customer
Field name Type Field Size Description
Telp Numeric 20 No telp Customer
Keterangan Varchar 10 Keterangan Customer
5. Nama Tabel : Barang Primary Key : Id_ Barang Foreign Key : -
Fungsi : Menyimpan data Barang
Tabel 4.5. Struktur Tabel Barang
Field name Type Field Size Description
Id_ Barang Varchar 10 Id Barang
Nama_ Barang Varchar 50 Nama Barang
Harga Numeric 18 Harga Barang
Jumlah Numeric 5 Jumlah Barang
6. Nama Tabel : Detail Barang Primary Key : Id_Detail_ Barang Foreign Key : Id_Barang
Fungsi : Menyimpan data detail Barang
Tabel 4.6. Struktur Tabel Detail Barang
Field name Type Field Size Description Id_Detail_ Barang Varchar 15 Id Detail Barang
Id_ Barang Varchar 10 Id Barang
Field name Type Field Size Description Barang_Masuk Numeric 50 Barang Masuk
Barang_Keluar Numeric 10 Barang Keluar Stok_Akhir Numeric 10 Stok Akhir Barang
Tanggal Date - Tanggal
7. Nama Tabel : Pembelian Primary Key : Id_ Pembelian Foreign Key : -
Fungsi : Menyimpan data Pembelian
Tabel 4.5. Struktur Tabel Pembelian
Field name Type Field Size Description Id_ Pembelian Varchar 20 Id Pembelian
Nama_Petani Varchar 50 Nama Petani
Alamat Varchar 50 Alamat Petani
Jumlah_Barang Numeric 10 Jumlah Barang Jumlah_Harga Numeric 10 Jumlah Harga Tanggal_Pembelian Date - Tanggal Pembelian
Bayar Numeric 10 Pembayaran
Kembali Numeric 10 Kembali
8. Nama Tabel : Detail Pembelian Primary Key : Id_Detail_pembelian Foreign Key : Id_Pembelian
Tabel 4.8. Struktur Tabel Detail Pembelian
Field name Type Field
Size Description
Id_ Detail_Pembelian Varchar 15 Id Detail Pembelian Id_Pembelian Varchar 10 Id Pembelian Nama_Barang Varchar 10 Nama Barang Jenis_Barang Varchar 10 Jenis Barang
Harga Numeric 18 Harga Barang
Jumlah_Barang Numeric 18 Jumlah Barang Jumlah_Harga Numeric 18 Jumlah Harga Barang
9. Nama Tabel : Pemesanan Primary Key : Id_ Pemesanan Foreign Key : -
Fungsi : Menyimpan data Pemesanan
Tabel 4.9. Struktur Tabel Pemesanan
Field name Type Field Size Description Id_ Pemesanan Varchar 10 Id Pemesanan
Nama_Customer Varchar 20 Kode barang
Alamat Varchar 18 Jumlah pemesanan
Jumlah_Barang Numeric 18 Jumlah Barang pemesanan Jumlah_Harga Numeric 18 Jumlah Harga Pemesanan
Tanggal Date - Tanggal
Foreign Key : Id_Pemesanan
Fungsi : Menyimpan data detail Pemesanan
Tabel 4.8. Struktur Tabel Detail Pemesanan
Field name Type Field Size Description Id_Detail_Pemesanan Varchar 15 Id Detail Pemesanan Id_Pemesanan Varchar - Id Pemesanan Nama_Customer Varchar 18 Nama Customer
Alamat Varchar 10 Alamat Customer
Id_Barang Varchar 10 Id Barang
Nama_Barang Varchar 10 Nama Barang
Jenis_Barang Varchar 10 Jenis Barang
Harga Numeric 10 Harga
Jumlah_Barang Numeric 10 Jumlah Barang Jumlah_Harga Numeric 10 Jumlah Harga
11.Nama Tabel : Penjualan Primary Key : Id_Penjualan Foreign Key : -
Fungsi : Menyimpan data Penjualan
Tabel 4.11. Struktur Tabel Penjualan
Field name Type Field Size Description Id_Penjualan Varchar 10 Id Penjualan
Nama_Customer Varchar 15 Nama Customer
Field name Type Field Size Description Jumlah_Barang Numeric 10 Jumlah Barang Jumlah_Harga Numeric 10 Jumlah Harga
Tanggal Date - Tanggal
12.Nama Tabel : Detail Penjualan Primary Key : Id_Detail_Penjualan Foreign Key : Id_Penjualan
Fungsi : Menyimpan data Detail Penjualan
Tabel 4.12. Struktur Tabel Detail Penjualan
Field name Type Field Size Description Id_Detail_Penjualan Varchar 10 Id Detail Penjualan Id_Penjualan Varchar 10 Id Penjualan Nama_Barang Varchar 20 Nama Barang Jenis_Barang Numeric 18 Jenis Barang
Harga Numeric 18 Harga Barang
Jumlah_Barang Numeric 18 Jumlah Barang Jumlah_Harga Numeric 18 Jumlah Harga
Tanggal Date - Tanggal
13.Nama Tabel : Pembayaran Penjualan Primary Key : Id_Pembayaran
Foreign Key : -
Tabel 4.13.Struktur Tabel Pembayaran Penjualan
Field name Type Field Size Description Id_Pembayaran Varchar 15 Id Pembayaran Nama_Customer Varchar 15 Nama Customer Jumlah_Barang Numeric 12 Jumlah Barang Jumlah_Harga Numeric 12 Jumlah Harga
Bayar Numeric 12 Bayar
Sisa Numeric 12 Sisa
Status Varchar 10 Status
Tanggal Date - Tanggal
14.Tabel Pembayaran Piutang
Primary Key : Id_ Pembayaran_Piutang Foreign Key : -
Fungsi : Menyimpan data Pembayaran Piutang
Tabel 4.14. Struktur Tabel Pembayaran Piutang
Field name Type Field Size Description Id_Pembayaran_Piutang Varchar 10 Id Pembayaran Piutang Nama_Customer Varchar 20 Nama Customer
Sisa Numeric 12 Sisa
Bayar Numeric 10 Bayar
Kembali Numeric 12 Kembali
Status Varchar 10 Status
15.Nama Tabel : Retur_Penjualan Primary Key : Id_ Retur_Penjualan Foreign Key : -
Fungsi : Menyimpan data detail Retur_Penjualan
Tabel 4.15. Struktur Tabel Retur_Penjualan
Field name Type Field Size Description
Id_Retur Char 15 Id Retur Penjualan
Nama_Customer Char 10 Nama Customer
Jumlah_Barang Numeric 18 Jumlah Barang Jumlah_Harga Numeric 18 Jumlah Harga
Tanggal Int - Tanggal
4.2.5 Desain Input-Output
Desain I/O merupakan perencanaan dari desain interface yang akan dibuat pada program agar pengguna dapat membayangkan apakah Sistem yang akan dibuat sesuai dengan kebutuhan pengguna. Hal ini dimaksudkan agar terjalin kerja sama antara pengguna Sistem dengan pemakai Sistem sehingga Sistem baru yang dibuat ini dapat memenuhi kebutuhan kedua belah pihak.
A. Desain Input Dekstop
Form Login
Gambar 4.14 Desain Form Login
Pada Gambar 4.14 merupakan gambar desain input untuk form login. Form desain input login digunakan jika user ingin masuk ke dalam program.User
harus menginputkan user name dan password yang mereka miliki. Jika user name
dan password benar maka user dapat masuk ke dalam program. User dapat mengakses menu-menu yang ada pada program, tetapi hanya sesuai dengan hak akses yang mereka miliki.
Pada Gambar 4.15 merupakan desain form master customer. Form desain input pelanggan digunakan untuk mengelola data-data pelanggan. Dalam desain form pelanggan terdapat tombol simpan, ubah, dan keluar digunakan untuk
maintenance data customer. Data id pelanggan sudah terisi otomatis jadi tidak perlu dilakukan pengisian.
Gambar 4.16. Desain Form Petani
Pada Gambar 4.16 merupakan desain form master petani. Form desain input petani digunakan untuk mengelola data-data petani. Dalam desain form petani terdapat tombol simpan, ubah, dan batal digunakan untuk maintenance data petani. Data id petani sudah terisi otomatis jadi tidak perlu dilakukan pengisian.
Gambar 4.17. Desain Form Barang
Pada Gambar 4.17 merupakan gambar desain input data barang untuk form data barang. Form desain input barang digunakan untuk mengelola data-data barang. Dalam desain form barang terdapat tombol simpan, ubah, dan batal digunakan untuk maintenance data barang.
Gambar 4.18. Gambar Desain Transaksi Pembelian
Pada Gambar 4.18 merupakan desain form input transaksi pembelian. Terdapat pilihan untuk memilih nama petani. Tombol cari digunakan untuk
mencari data petani yang tersimpan. Tombol simpan digunakan untuk menyimpan transaksi yang dilakukan.
Gambar 4.19. Gambar Desain Detail Pembelian
Pada Gambar 4.19 merupakan desain form detail pembelian Terdapat 2 buah masukkan yaitu: Id detail pembelian, Id pembelian. Terdapat pilihan untuk memilih nama barang dan jumlah. Sedangkan harga akan muncul secara otomatis. Tombol cari digunakan untuk mencari data barang yang tersimpan. Tombol simpan digunakan untuk menyimpan transaksi yang dilakukan.
Gambar 4.20. Gambar Desain Pemesanan
Pada Gambar 4.20 merupakan desain form pemesanan. Terdapat pilihan untuk memilih nama barang. Sedangkan harga akan muncul secara otomatis. Tombol cari digunakan untuk mencari barang yang tersimpan. Tombol simpan digunakan untuk menyimpan transaksi pemesanan yang dilakukan.
Gambar 4.21. Gambar Desain Transaksi Penjualan
Pada Gambar 4.21 merupakan desain form penjualan. Terdapat 2 buah masukkan yaitu: Id pembelian, id pemesanan. Tombol cari digunakan untuk mencari data pemesanan yang tersimpan. Tombol simpan digunakan untuk menyimpan transaksi penjualan yang dilakukan.
Gambar 4.22. Gambar Desain Detail Penjualan
Pada Gambar 4.22 merupakan gambar desain form detail penjualan. Terdapat 3 inputan yaitu : id_detail penjualan, id penjualan, id pemesanan. Tombol cari digunakan untuk mencari data. Tombol simpan digunakan untuk menyimpan data transaksi.
Gambar 4.23. Gambar Desain Pembayaran Penjualan
Pada Gambar 4.23 merupakan gambar desain form pembayaran penjualan. Terdapat 2 inputan yaitu : id pembayaran, id customer. Tombol cari digunakan untuk mencari data penjualan. Tombol simpan digunakan untuk menyimpan data transaksi dan masuk ke form detail pembayaran.
Gambar 4.24. Gambar Desain Detail Pembayaran
Pada Gambar 4.24 merupakan desain form detail pembayaran. Terdapat tombol cari yang digunakan untuk mencari data jumlah barang. Sedangkan total
Pembayaran Penjualan Pembayaran Penjualan
Id Customer C-0001 Cari
Id Penjualan Jumlah total Jumlah bayar
Pem-0001 10 100000 2000000
Total pembayaran Jumlah total Simpan keluar Id Detail Pembayaran PPem-0001-1
Simpan
akan muncul secara otomatis. Setelah itu tombol simpan digunakan untuk menyimpan transaksi.
Gambar 4.25 Gambar Desain Pembayaran Piutang
Pada Gambar 4.25 merupakan gambar desain form pembayaran penjualan. Terdapat 2 inputan yaitu : id pembayaran piutang, id customer. Tombol cari digunakan untuk mencari data pembayaran penjualan. Tombol simpan digunakan untuk menyimpan data transaksi dan masuk ke form detail pembayaran piutang.
Gambar 4.26 Gambar Desain Detail Pembayaran Piutang
Pada Gambar 4.26 merupakan gambar desain form detail pembayaran piutang. Terdapat 2 inputan yaitu : id detail pembayaran piutang, id penjualan. Tombol cari digunakan untuk mencari data pembayaran penjualan. Tombol simpan digunakan untuk menyimpan data transaksi.
Pembayaran Piutang Pembayaran Piutang
Id Customer C-0001 Cari
Id Penjualan Jumlah total Jumlah bayar
Pen-0001 10 100000 2000000
Total pembayaran Jumlah total Simpan keluar
Id pembayaran Piutang PH-0001
Detail Pembayaran Piutang Id Detail Pembayaran Piutang
Pen-0001
Cari
Gambar 4.27 Gambar Desain Retur Penjualan
Pada Gambar 4.27 merupakan gambar desain form retur penjualan. Terdapat 1 inputan yaitu : id retur. Tombol cari digunakan untuk mencari data customer. Tombol simpan digunakan untuk menyimpan data transaksi dan masuk ke form detail retur penjualan.
Gambar 4.28 Gambar Desain Detail Retur Penjualan
Pada Gambar 4.28 merupakan gambar desain form detail retur penjualan. Terdapat 2 inputan yaitu : id detail retur, id barang. Tombol cari digunakan untuk mencari data barang. Tombol simpan digunakan untuk menyimpan data transaksi.
Retur Penjualan Retur Penjualan
Nama Customer Supri Cari
Jumlah Barang
Grand Total 120000 Simpan keluar
Id Retur R-0001
Id barang Nama barang harga Sub total 10
B-0001 Beras 10000 100000
6
B-0002 Jagung 20000 120000
B. Desain Output
Desain output merupakan gambaran secara umum tentang bentuk dari tampilan atau user interface dari suatu laporan. Pada sistem informasi pembelian dibuat beberapa desain output sebagai interace dari laporan.
Gambar 4.29 Desain Laporan Barang
Laporan barang akan menampilkan data barang yang terjadi pada UD.PRIBUMI. Tombol tampil digunakan untuk menampilkan laporan dengan filter yang berasal dari data batas awal dan batas akhir. Data batas awal dan batas akhir berupa tanggal yang menentukan batas jangka waktu transaksi yang akan ditampilkan.
Gambar 4.30 Desain Laporan Pembelian
Laporan Pembelian akan menampilkan data Pembelian yang terjadi pada UD.PRIBUMI. Tombol tampil digunakan untuk menampilkan laporan dengan filter yang berasal dari data batas awal dan batas akhir. Data batas awal dan batas akhir berupa tanggal yang menentukan batas jangka waktu transaksi yang akan ditampilkan.
Gambar 4.31 Desain Laporan Penjualan
71
IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN
5.1 Sistem yang Digunakan
Berikut ini adalah hardware dan software yang dibutuhkan untuk
menggunakan program Sistem Informasi Pembelian dan Penjualan pada UD.
PRIBUMI, yaitu
a. Hardware dengan spesifikasi minimal sebagai berikut: 1. Processor Intel Core Duo
2. Memory DDR3 RAM 1 GB 3. Hardisk 200 GB
b. Software dengan spesifikasi sebagai berikut: 1. Microsoft Windows XP SP3
2. Microsoft SQL Server 2005 3. Microsoft Visual Studio 2005 4. Adobe Dreamweaver Cs 4
5.2 Cara Setup Program
Ketika pertama kali akan menggunakan aplikasi ini, terlebih dahulu user
control panel masuk ke add or remove program (berisi tentang informasi software yang telah di install computer anda), lalu jika sudah masuk ke dalam add or remove program anda bisa check apakah sudah terdapat .net framework 2.0 seperti pada Gambar 5.1.
Gambar 5.1 Tampilan add or remove program
Jika komputer telah terinstal .net framework 2.0 maka tidak perlu menginstal kembali. Untuk .net framework 1.0 atau yang lebih tinggi digunakan untuk platform Microsoft Visual Basic 2000 sedangkan .net framework 4 atau yang lebih tinggi, digunakan untuk platform Microsoft visual basic 2005, Adobe Dreamweaver Cs 4 Setelah itu instalasi berakhir adalah Xampp versi 1.3. Program ini langsung dapat di install secara langsung pada
Setelah itu user harus menjalankan installer dari apliksasi, maka akan muncul tampilan awal dari proses menginstalasi aplikasi pembelian dan penjualan, seperti pada Gambar 5.2.
Gambar 5.2. Tampilan Halaman Awal Instalasi
Pada tampilan Select Installation Folder,seperti pada Gambar 5.3 user
dapat memilih lokasi aplikasi akan diinstalasi. Jika user akan mengganti lokasi aplikasi akan diinstalasi maka tekan tombol Browse dan cari lokasi aplikasi akan diinstalasi, seperti pada Gambar 5.3
Gambar 5.4. Tampilan Browse Folder Directory
Pada tampilan Confirm Installation, seperti pada Gambar 5.5 user memilih tombol Next untuk memulai proses instalasi aplikasi. Setelah proses instalasi selesai maka akan muncul tampilan Installation Complete, seperti pada Gambar 5.6.
Gambar 5.6. Tampilan Installation Complete
5.3 Penjelasan Pemakaian Program Dekstop
Dalam bab ini juga akan dijelaskan tentang hasil dari program yang telah dibuat beserta cara penggunaannya. Penjelasan program akan dimulai dari form login. Form login digunakan untuk validasi user dalam penggunaan program. Dalam form login terdapat data username dan password yang harus diisi oleh
user, dan nama akan terisi secara otomatis apabila username dan password diisi dengan benar,seperti pada Gambar 5.7. Jika user tidak tepat dalam menginputkan data, maka akan muncul pesan error seperti pada Gambar 5.8.
Gambar 5.8. Tampilan Pesan Error Login
Jika user benar dalam menginputkan data username dan password, maka
user dapat masuk ke dalam menu utama dan menggunakan program, seperti pada Gambar 5.9.
Gambar 5.9. Tampilan Menu Utama
5.3.1 Form Master
Dalam aplikasi sistem informasi pembelian dan penjualan terdapat menu-menu master. Menu-menu-menu master digunakan untuk mengakses form-form master yang ada pada program. Form-form master digunakan mengelola data-data yang ada. Penjelasan tentang manfaat dan cara penggunaan masing-masing form master dijelaskan lebih detil pada penjelasan berikut ini.
A. Form Master Petani
Form Master Petani digunakan untuk memasukkan data-data Petani yang ada pernah melakukan transaksi dengan perusahaan. Data Petani yang dimaksud antara lain mengenai beberapa atribut yang berhubungan dengan Petani tersebut, diantaranya ID Petani, nama Petani, alamat Petani, dan lain-lain. Data yang telah tersimpan dapat diubah dan dihapus selama Petani tersebut belum tercatat dalam data transaksi pembelian.