HUBUNGAN PELAKSANAAN SUPERVISI DAN KEPEMIMPINAN
VISIONER KEPALA SEKOLAH DENGAN EFEKTIVITAS
SEKOLAH DASAR (SD)DI KECAMATAN MEDAN
PERJUANGAN KOTA MEDAN
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Sebahagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada
Program Studi Administrasi Pendidikan
Oleh:
NURHADIJAH HARAHAP Nim: 8126132028
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Nurhadijah Harahap,8126132028. HubunganPelaksanaan Supervisi dan Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah dengan Efektivitas Sekolah Dasar
(SD) Di Kecamatan Medan Perjuangan Kota
Medan.Tesis.Pascasarjana.UniversitasNegeri Medan, 2014.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui (1) hubungan pelaksanaan supervisi kepala sekolah dengan Efektivitas Sekolah Dasar (SD), (2) hubungan kepemimpinan visioner kepala sekolahdengan Efektivitas Sekolah Dasar (SD) (3) hubungan pelaksanaan supervisi dan kepemimpinan visioner kepala sekolah dengan efektivitas Sekolah Dasar.
Metode penelitian adalah kuantitatifjenis deskriptif studi korelasional dengan pola kajian korelatif, menempatkan variabel penelitian dalam dua kelompok yaitu variabel bebas dan terikat. Populasi penelitian adalah kepala sekolahDasar Negeri dan Swasta. Dalam penelitian ini seluruh populasi menjadi sampel penelitian. Sampel total adalah 36 orang.Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket dengan skala likert.Teknik analisis data menggunakan teknik korelasi dan regresi sederhana serta ganda.Hasil dari penelitian, (1) terdapat hubungan positif dan signifikan antara Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah dengan Efektivitas sekolah, koefisien korelasi rx1y= 0,456. Sumbangan
efektif diberikan oleh variabel Pelaksanaan Supervisi Kepala sekolah dengan Efektivitas sekolah adalah sebesar16,03%, (2) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Kepemimpinan visioner Kepala Sekolah dengan Efektivitas Sekolahdengan koefisien korelasi rx2y= 0,578. Sumbangan efektiv yang
diberikanoleh variabel Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah dengan Efektivitas sekolah adalah sebesar 25,57% dan (3) terdapat hubungan positif dan signifikan antara Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolahdan Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah dengan Efektivitas sekolah dengan koefisien korelasi R = 0,645.
ABSTRACT
Nurhadijah Harahap, 8126132028. The Relationsheep between Implementation of Supervision and Visionary leadership with School Effectiveness at primary school in districts Medan Perjuangan Medan City.Thesis. Education Adminitration Study Program of Post Graduate. State University of Medan, 2014.
The purpose of this study was to determine (1) the relationsheep of Implementation of Supervision with School Effectiveness, (2) the relationseep of Visionary leadership with School Effectiveness (3) the relationship between Implementation of Supervision and Visionary leadership with School Effectiveness. Quantitative research methods is the kind of descriptive correlational study with correlative study ofthe pattern by placing the study variables in two groups of independent variables and the dependent variable. The population in this study were The Headmaster of primary school. Sample is Total Sampling. Instrument used was questionnaire with Likert scale. Techniques of data analysis using correlation and regression techniques and multiple.
The results of this study are presented (1) there is a positive and significant relationship between Implementation of Supervision with School Effectiveness with correlation coefficient rX1Y = 0.456. Donations given by the variable effective Implementation of Supervision to School Effectiveness is at 16,03%, (2) there is a positive and significant relationship between visionary leadership with school effectiveness with a correlation coefficient of performance for 0.578, Donations effectively given by the variable visionary leadership of school effectiveness is equal to 25.57% and (3) there is a positive and significant relationship between Implementation of Supervision and Visionary leadership with School Effectiveness with a correlation coefficient of R = 0,645.
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala
Rahmat dan Hidayahnya yangtelah memberikan kesehatan kepada saya sehingga
Tesis ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Tesis berjudul “Hubungan Pelaksanaan Supervisi dan Kepemimpinan
Visioner Kepala Sekolah dengan Efektivitas Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Medan Perjuangan” disusun untuk melakukan ujian tesis untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan. Administrasi Pendidikan, Pascasarjana
Unimed.
Penulis menyadari bahwa dalam peyelesaian tesis ini tidak akan terwujud
disebabkan berbagai kelemahan yang dimiliki, oleh sebab itu pada kesempatan ini
penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih atas andil dan bantuan berbagai
pihak. Pada kesempatan ini pula, penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri
Medan, yang memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti
pendidikan pada Program Pascasarjana ini
2. Bapak Prof. Dr. Muin Sibuea, M.Pd, Asisten Direktur,selau Direktur
Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan Prof. Dr. Muin Sibuea,
M.Pd, Asisten Direktur, Ketua dan Sekretaris, serta Bapak/ Ibu Dosen dan
para pegawai Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah
membimbing dan memberikan pelayanan yang baik kepada Penulis selama
menjadi mahasiswa.
3. Bapak Dr. Ir. Darwin, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Administrasi
Pendidikan Sekolah Pascasarjana dan Prof. Dr. Paningkat Siburian, M.Pd,
selaku Sekretaris Program Studi Administrasi Pendidikan Sekolah
Pascasarjana sekaligus sebagai Narasumber yang selalu memotivasi
penulis untuk menyelesaikan tesis ini.
4. Bapak Dr. Arif Rahman, M.Pd, selaku Asisten Direktur I Program
Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
5. Pada kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih kepada Dosen
Pembimbing tesis saya, Ibu Prof. Dr. Rosmala Dewi, M.Pd, selaku Dosen
Pembimbing I dan Bapak Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd, selaku Dosen
Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu, memberikan
bimbingan, memotivasi dan saran-saran kepada saya sejak awal
pembuatan proposal sampai dengan selesai penulisan tesis ini. Selain itu
juga terima kasih kepada para bapak narasumber saya yang sudah
membimbing saya sejak ujian seminar proposal sampai ujian sidang meja
hijau yaitu bapak Prof. Dr. Siman, M.Pd, Dr.Yasaratodo Wau, M.Pd dan Ir.
Darwin, M.Pd yang telah memberikan kritik dan saran dalam perbaikan
tesis saya menjadi lebih baik.
6. Bapak dan Ibu dosen pengampu mata kuliah di Program
PascasarjanaUniversitas Negeri Medan Program Studi Administrasi
Pendidikan yang telahbanyak memberikan ilmu kepada penulis selama
7. Bapak Samsul Hidayat, S.Pd selaku Ketua Musyawarah Kerja Kepala
Sekolah (MKKS) SD di UPT TK/SD Kecamatan Medan Perjuangan Kota
Medan.
8. Bapak/ Ibu kepala sekolah Dasar Negeri dan swasta di UPT TK/SD
Kecamatan Medan Perjuangan Kota Medan.
9. Rekan-Rekan Mahasiswa Angkatan XXI Jurusan Adminstrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitaas Negeri Medan.
10.Orang Tua Tercinta Bapak Alm. H.Paruhuman Harahap dan Ibunda Hj.
Siti Aminah br Dalimunthe dan keluarga yang senantiasa memotivasi
dalam menempuhpendidikan ini.
11.Terutama Kepada Suami tercinta Ir. Azharuddin Hasibuan, M.Pd dan
anak-anakku tercinta Amir Muhammad Hasibuan, Annisa Alifiyyah
Hasibuan.
Saya telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaiantesis ini,
namun saya menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isimaupun tata
bahasa, kiranya isi tesis ini akanbermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu
pendidikan.Untuk itu penulis berharap kritik dan saran sehingga pemahaman
penulis semakin meningkat di karya-karya tulis berikutnya.
Medan, 2 Juli 2015
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 11
C. Pembatasan Masalah ... 12
D. Rumusan Masalah ... 12
E. Tujuan Penelitian ... 12
F. Manfaat Penelitian ... 13
BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Teoritis ... 14
1. Efektifitas Sekolah ... 14
2. Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah ... 23
B. Penelitian yang Relevan ... 44
C. Kerangka Berfikir... 46
Efektivitas Sekolah... 47
2. Hubungan Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah dengan Efektivitas Sekolah ... 47
3. Hubungan Pelaksanaan Supervisi dan Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah dengan Efektivitas Sekolah ... 59
D. Hipotesis Penelitian ... 51
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 53
B. Metode Penelitian... 53
C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 54
1. Populasi ... 54
2. Sampel ... 54
D. Defenisi Operasional dan Variabel Penelitian ... 54
1. Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah (X1) ... 55
2. Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah (X2) ... 55
3. Efektivitas Sekolah (Y) ... 56
E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 57
a. Instrumen Penelitian ... 57
b. Uji Coba Instrumen ... 60
c. Uji Validitas ... 61
d. Uji Reliabilitas ... 62
e. Teknik Analisis Data ... 62 f. Perhitungan sumbangan relatif dan sumbangan efektif
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 69
B. Uji Kecenderungan Data Variabel Penelitian ... 73
C. Pengujian Persyaratan Analisis ... 75
D. Pengujian Hipotesis ... 79
E. Sumbangan Relatif dan Efektif Variabel X1 dan X2 ... 83
F. Temuan Penelitian ... 84
G. Pembahasan Hasil Penelitian ... 86
H. Keterbatasan Penelitian ... 91
BAB VKESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan ... 93
B. Implikasi ... 94
C. Saran ... 100
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 1. Kisi-Kisi Instrumen Pelaksanan Supervisi Kepala Sekolah ... 58
Tabel 2. Kisi-Kisi Instrumen Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah ... 59
Tabel 3. Kisi-Kisi Instrumen Efektivitas Sekolah ... 59
Tabel 4.1. Rangkuman Hasil Skor Variabel Penelitian... 69
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Variabel Efektivitas sekolah (Y) ... 70
Tabel. 4.3. Distribusi Frekuensi Pelaksanaan supervisi(X1) ... 71
Tabel 4.4.Distribusi Frekuensi Variabel Kepemimpinan visioner Kepala Sekolah(X2) ... 72
Tabel 4.5. Tingkat Kecenderungan Variabel Efektivitas sekolah(Y) ... 74
Tabel 4.6. Tingkat Kecenderungan Pelaksanaan supervisi (X1) ... 74
Tabel 4.7. Tingkat Kecenderungan Variabel Kepemimpinan visioner Kepala Sekolah (X2) ... 75
Tabel 4.8 Ringkasan Uji Normalitas ... 76
Tabel 4.9. Hasil Perhitungan Homogenitas Setiap Variabel Penelitian ... 76
Tabel 4.10. Rangkuman Anava Uji Linieritas Y atas X1 ... 77
Tabel 4.11. Rangkuman Anava Uji Linieritas Y atas X2 ... 78
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 3.1. Paradigma Penelitian ... 51 Gambar.4.1 Histogram Distribusi Skor Efektivitas sekolah (Y)... 70 Gambar 4.2. Histogram Distribusi Skor Pelaksanaan supervisi(X1)... 72
Gambar 4.3. Histogram Distribusi Skor Variabel Kepemimpinan visioner
i
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Instrumen Penelitian ... 104
Lampiran 2 Perhitungan Validitas Instrumen Penelitian ... 116
Lampiran 3 Uji Reliabilitas Angket ... 120
Lampiran 4 Data IndukPenelitian ... 124
Lampiran 5 Perhitungan Statistik Dasar/Deskripsi Data ... 125
Lampiran 6 Uji Kecenderungan ... 130
Lampiran 7 Perhitungan Uji Normalitas ... 133
Lampiran 8 Perhitungan Uji Linieritas Dan Persamaan Regresi ... 138
Lampiran 9 Perhitungan Uji Homogenitas Data ... 146
Lampiran 10 Uji Independensi Antar Variabel Bebas ... 151
Lampiran 11 Perhitungan Korelasi Sederhana... 152
Lampiran 12 Perhitungan Korelasi Parsial ... 154
Lampiran 13 Perhitungan Korelasi Ganda ... 156
Lampiran 14 Perhitungan Regresi Ganda ... 157
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sekolah merupakan suatu institusi yang didalamnya terdapat komponen
guru, siswa, dan staf administrasi yang masing-masing mempunyai tugas tertentu
dalam melancarkan program. Sebagai institusi pendidikan formal, sekolah dituntut
menghasilkan lulusan yang mempunyai kemampuan akademis tertentu,
keterampilan, sikap dan mental, serta kepribadian lainnya sehingga mereka dapat
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau bekerja pada lapangan
pekerjaan yang membutuhkan keahlian dan keterampilannya. Berdasarkan sudut
pandang keberhasilan sekolah tersebut, kemudian dikenal sekolah efektif dan
efisien yang mengacu pada sejauh mana sekolah dapat mencapai tujuan dan
sasaran pendidikan yang telah ditetapkan.
Menurut Mukhtar dan Iskandar (2013:194) bahwa Sekolah efektif adalah
sekolah yang memiliki standar pengelolaan yang baik, transparan, responsibel dan
akuntabel, serta mampu memberdayakan setiap komponen penting sekolah, baik
secara internal maupun secara eksternal, dalam rangka pencapaian
Visi-misi-tujuan sekolah secara efektif. Telah banyak upaya yang dilakukan untuk
menjadikan sekolah dapat memenuhi peran, tugas dan fungsinya sebagai agen
perubahan, agen pelayanan masyarakat, dan agen pengembangan sumber daya
manusia yang berkualitas.
2
Kualitas dalam konteks sekolah, adalah gambaran dan karakteristik
menyeluruh dari lulusan yang menunjukkan kemampuanya dalam memuaskan
kebutuhan yang ditentukan atau yang tersirat, misalnya nilai UN, prestasi olah
raga, prestasi karya tulis ilmiah, dan prestasi pentas seni. Kualitas tamatan
dipengaruhi oleh tahapan-tahapan kegiatan sekolah yang saling berhubungan,
yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Pengimplementasian sekolah efektif merupakan salah satu jalan ke luar
dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan, atau dengan kata lain sekolah
efektif merupakan proses penyelenggaraan pendidikan yang bermutu. Sekolah
Efektif bukan hanya prestasi siswanya secara akademis, tetapi juga non akademis,
seperti berahlakul karimah, mandiri, dan peningkatan gairah belajar. Sekolah
efektif adalah sekolah yang berupaya menjalankan fungsinya sebagai tempat
belajar yang paling baik dengan menyediakan pembelajaran yang bermutu bagi
siswa-siswinya. (http://www. Rukmant, 2012)
Secara teoritik sekolah yang efektif didefenisikan para siswanya mencapai
hasil belajar yang baik dibuktikan oleh angka hasil tes yang standar dalam bidang
kecakapan dasar. Secara tifikal keefektifan sekolah menunjukkan pemberdayaan
organisasi dan lembaga sesuai aspirasi dan kebutuhan lembaga yang
bersangkutan. Sekolah yang efektif diidentifikasikan bahwa sekolah itu
menunjukkan perilaku kepemimpinan yang mendukung profesional guru,
menyusun rencana sekolah secara partisipatif mengikutsertakan dewan pendidik
dan perwakilan masyarakat. Wujudnya tampak pada pelaksanaan program dan
3
manajemen pengajaran, metode dan perilaku mengajar yang menarik dan
menyenangkan,menerapkan kurikulum yang tepat, dan sikap guru yang
profesional .
Salah satu persepsi tentang sekolah yang efektif oleh Stoll dan Fink dalam
(http://www. Gunawan, 2009) menyatakan bahwa sekolah dikatakan efektif
setidaknya mampu memainkan peran untuk (a) mendorong kemajuan peserta
didik tanpa terkecuali, terlepas dari latar belakang kemampuan dan faktor-faktor
lainnya, (b) menjamin bahwa setiap peserta didik mampu mencapai standar
optimal yang bisa mereka raih, (c) meningkatkan seluruh aspek dalam diri peserta
didik, khususnya terkait hal akademik dan perkembangan lainnya, dan (d)
menciptakan lingkungan belajar kondusif dari waktu ke waktu.
Sebuah sekolah tidak akan mampu menjalankan peran demikian itu
sekiranya situasi sekolah tersebut tidak mendukung seperti (a) visi-misi sekolah
kabur: guru tidak memahami arah dan tujuan pendidikan, tidak antisipatif dengan
perubahan jaman, guru dan komunitas sekolah memiliki orientasi yang
berbeda-beda, (b) kepemimpinan sekolah tidak fokus: kemampuan dan ketrampilan
kepemimpinan administrator sekolah yang rendah, program sekolah tidak fokus
pada pencapaian praktek pembelajaran peserta didik, (c) hubungan relasional staf
tidak harmonis: diskriminasi, iri hati satu guru dengan yang lainnya, komunikasi
searah, dan saling berprasangka buruk satu sama lain, bahkan saling menjatuhkan,
(d) praktek pembelajaran “kering”: pendekatan mengajar guru sangat minim, tidak
ada supervisi dari administrator sekolah, interaksi dan keterlibatan belajar peserta
4
Shcheerens, (2003:42) memberikan analisa tentang faktor-faktor yang
dapat meningkatkan efektifitas yaitu:(1). Prestasi, orientasi, harapan tinggi,(2).
Kepemimpinan Pendidikan, (3). Konsensus dan kohesi antar staf, (4). Kualitas
kurikulum/ kesempatan belajar, (5). Iklim Sekolah, (6). Potensi evaluative, (7).
Keterlibatan orang tua, (8). Iklim Kelas, dan (9).Waktu belajar efektif.
Sekolah akan efektif jika hasil yang telah dicapai telah memenuhi tujuan
dari pembelajaran atau bahkan melebihi dari tujuan tersebut. Sekolah akan efektif
ketika menghasilkan sebuah posisi netral yang menguntungkan dan memperoleh
sebuah bagian yang tidak seimbang dari sumber-sumber nilai.Tiga indikator dari
pelaksanaan yang penting dari sekolah-sekolah adalah pencapaian tujuan, hasil
yang optimal, dan efektifitas dari pembelajaran yang dapat dirasakan.
(http://www. Hamidah, 2009).
Saondi (2009:4) menjelaskan keefektivan adalah ukuran yang menyatakan
sejauhmana sasaran atau tujuan telah dicapai. Dalam bentuk persamaan,
keefektifan adalah sama dengan hasil nyata dibagi hasil yang diharapkan. Sekolah
yang efektif pada umumnya menunjukkan kedekatan/ kemiripan antara hasil nyata
dengan hasil yang diharapkan. Artinya sekolah dikatakan efektif apabila adanya
pencapaian tujuan dari yang telah direncanakan. Keefektivan sekolah dapat dilihat
juga melalui tidak adanya kesenjangan antara yang didapatkan atau dicapai
dengan apa yang diharapkan.
Arifin dan Bernawi (2013:39) Efektivitas merupakan suatu dimensi tujuan
manajemen yang berfokus pada hasil, sasaran dan target yang diharapkan.
5
proses, output dan outcome yang ditandai dengan berkualitasnya
komponen-komponen sistem tersebut. Aan dan Cepi (2006:49) menjelaskan ciri-ciri sekolah
efektif terkait dengan lima komponen sekolah, antara lain: Konteks (lingkungan
sekolah, kebijakan pendidikan), Input (Kepemimpinan yang kuat, Visi sekolah,
Sumber Daya, Kualitas guru, siswa), Proses (Iklim Sekolah, Kurikulum, PBM),
Output (Hasil belajar siswa dan Pencapaian keseluruhan), Outcome (kesempatan
kerja, Penghasilan).
Fenomena yang ada sesuai dengan observasi awal bahwa Sekolah Dasar
yang berlokasi di pusat Kota Medan. Unit Pelaksana Teknis (UPT) TK/SD Dinas
Pendidikan Kecamatan Medan Perjuangan Kota Medan ada 36 Sekolah Dasar
(SD) terdiri dari 11 SD Negeri dan 25 SD Swasta, menunjukkan bahwa pada
umumnya Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Medan Perjuangan Kota Medan
belum efektif.
Kepemimpinan kepala sekolah yang belum melaksanakan Visi dan Misi
yang dirancang bersama guru sehingga tujuan sekolah belum maksimal. Kepala
sekolah dan para dewan guru belum sepenuhnya bekerja secara kontiniu. Sekolah
Dasar (SD) di Kecamatan Medan Perjuangan pada umumnya membuat Visi dan
Misi sekolah hanya tertulis di papan visi misi sekolah bukan berdasarkan hasil
musyawarah bersama dengan guru dan staf dan tidak dilaksanakan secara
konsisten. Rendahnya tingkat kedisiplinan dan kepatuhan warga sekolah dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Lingkungan sekolah yang tidak
mendukung. Keinginan sekolah untuk memiliki prestasi akademik dan non
6
masyarakat. Komite sekolah yang belum menjalankan fungsinya dengan baik.
Situasi ini berdasarkan pengamatan di lapangan diketahui bahwa tidak jarang
Komite Sekolah hanya melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya hanya pada
hal-hal tertentu saja misalnya dalam rangka realisasi dana Bantuan Operasional
Sekolah (BOS) setelah itu tidak ada lagi keterlibatannya. Bahkan komunikasi
dengan orangtua sangat jarang dilakukan sehingga sekolah tidak memiliki
jaringan atau dukungan dari orang tua dengan program sekolah (Sumber: UPT
TK/SD Kecamatan Medan Perjuangan Tahun 2015).
Hasil observasi yang dilakukan, guru dalam melaksanakan tugas mengajar
pada umumnya belum memiliki Program/ Sylabus, RPP baik guru yang sudah
sertifikasi atau belum sertifikasi bahkan metode mengajar yang digunakan belum
menunjukkan guru yang berkompeten di bidangnya, belum menunjukkan guru
yang kreatif dan profesional. Guru pada umumnya belum memiliki harapan tinggi
terhadap profesi dan siswanya (high expectattion all round). Guru hanya mengajar
tanpa mempunyai keinginan untuk berprestasi.Kompetensi guru yang rendah hal
ini dibuktikan dengan rendahnya hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) pada bulan
Februari 2012dengan nilai rata-rata 44,55 (Kemdikbud.go.id). Kompetensi guru
juga rendah juga dibuktikan dengan rendahnya hasil Uji Kompetensi Guru UKG
yang dilakukan salah satu mitra dengan Dinas Pendidikan Kecamatan Medan
Perjuangan pada bulan Juni 2013 terhadap guru-guru kelas 1 dan 4 memberikan
hasil yang rendah (nilai 70-80 hanya 10 orang dari 70 guru yang UKG). (Sumber:
7
MenurutMukhtar dan Iskandar (2013:181-182) Perencanaan merupakan
salah satu aspek administrasi yang meliputi proses pengambilan keputusan
mengenai apa yang akan dilakukan sekolah dimasa yang akan datang untuk
mencapai suatu tujuan sekolah yang telah ditetapkan sebelumnya. Perencanaan
sekolah yang efektif berarti menentukan tujuan yang harus dicapai oleh sekolah
tersebut, dengan menentukan program prioritas, dan menentukan sarana dan
prasarana yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
Sekolah efektif harus mempunyai langkah-langkah perencanaan meliputi:
mengumpulkan informasi untuk menentukan indikator sekolah yang berprestasi,
menganalisis data yang ada sebagai masukan untuk menyusun perencanaan
sekolah, merumuskan kebijakan, memperbaiki kebutuhan yang akan datang
terhadap input, proses maupun output sekolah, menetapkan sasaran dan alternatif
strategi yang dapat mendukung terwujudnya sekolah efektif, memperhitungkan
anggaran yang dibutuhkan dalam rangka membiayai rencana yang akan
dilaksanakan oleh sekolah.
Faktanya bahwa sekolah dasar (SD) yang ada di kecamatan Medan
Perjuanganbaik negeri ataupun swasta pada umumnya kepala sekolah belum
memiliki perencanaan sekolah.Dari 36 Sekolah Dasar (SD) Negeri dan Swasta
yang terdiri dari 11 negeri dan 25 swasta hanya 25% sekolah yang memiliki
perencanaan sekolah yaitu hanya 9 sekolah yang memiliki perencanaan sekolah.
Sumber data diperoleh dari UPT TK/SD Kecamatan Medan Perjuangan pada
8
Dari 36 Sekolah Dasar (SD) Negeri dan Swasta, hanya sekitar 25%
sekolah yang sudah memiliki Perencanaan Sekolah.Dari UPT TK/SD Kecamatan
Medan Perjuangan dapat diketahui dari EDS (Evaluasi Diri Sekolah) yang pernah
dilakukan dari LPMP Sumut pada Tahun Ajaran 2011/2012 pada 5 sekolah negeri
di kecamatan Medan Perjuangan yaitu: SD N 064017, SD N 060851, SD N
060877, SD N 064966. Pada kenyataannya Evaluasi Diri Sekolah (EDS) yang
dilaksanakan tidak sesuai dengan kondisi sekolah yang ada.
Syamsurizal (2012:198) menyebutkan dalam rangka usaha mencapai
sekolah effektif pada tingkat satuan pendidikan kegiatan lain yang tidak kalah
pentingnya adalah pengawasan oleh kepala sekolah. Salah satu kegiatan dalam
rangka pengawasan adalah supervisi yang dilakukan secara teratur dan
berkelanjutan. Pidarta (2004:94) menyatakan pelaksanaan supervisi kepala
sekolah sebagai seorang profesional sudah sepatutnya melakukan tugasnya atas
dasar motivasi yang tinggi terhadap tugas itu. Supervisi yang dilakukannya secara
terencana dan terorganisasi dengan baik akan meningkatkan kinerja guru.
Disamping motivasi sebagai modal kegairahan bekerja, para supervisor juga
dituntut memiliki seperangkat pengetahuan, ilmu dan keterampilan yang sesuai
dengan jabatannya. Supaya supervisor dapat membimbing para guru dengan baik,
ia harus lebih ahli dari pada guru-guru itu sendiri. Sebab supervisor adalah
gurunya guru. Supervisi kepala sekolah harus dapat membantu guru dalam
mengembangkan diri dan memecahkan segala persoalan yang dihadapinya,
9
Dalam usaha meningkatkan kualitas dan kinerja guru pada tingkat satuan
pendidikan kepala sekolah berkewajiban membimbing dan membina guru sesuai
dengan tugas dan tanggung jawabnya. Pembinaan dan pembimbingan guru dapat
dilakukan melalui supervisi kepala sekolah. Hal ini jelas tertuang dalam salah satu
standar kompetensi kepala sekolah yaitu kompetensi supervisi. Untuk melakukan
supervisi diperlukan kelebihan yang dapat melihat dengan tajam tentang keadaan
sekolah, menggunakan kepekaan untuk memahami dan tidak hanya sekedar
menggunakan mata biasa. Pelaksanaan supervisi kepala sekolah membina
peningkatan prestasi akademik melalui penciptaan situasi belajar yang lebih
baik.Dengan pelaksanan supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah, kepala
sekolah akan mampu merumuskan visi dan misi sekolah yang lebih baik. Ngalim
(2009:119) pelaksanaan supervisi bisa membangkitkan dan merancang semangat
guru dan pegawai sekolah untuk melaksanakan tugas dengan baik.
Efektivitas sekolah juga sangat ditentukan oleh kepemimpinan seorang
kepala sekolah. Kepemimpinan merupakan satu aspek penting dalam sistem
sekolah. Sekolah efektif memiliki kepemimpinan yang kuat, kepemimpinan dan
perhatian kepala sekolah terhadap kualitas pengajaran.Disebut dengan pemimpin
yang visioner (Visionary leaders) adalah mereka yang mampu membangun „fajar
baru‟ (a new dawn) bekerja dengan intuisi dan imajinasi, penghayatan, dan
boldness. Mereka menghadirkan tantangan sebagai upaya memberikan yang
terbaik untuk organisasi dan menjadikannya sebagai sesuatu yang menggugah
untuk mencapai tujuan organisasi. Mereka bekerja dengan kekuatan penuh dan
10
Mereka adalah para social innovator, agen perubah, memandang sesuatu dengan
utuh (big picture) dan selalu berfikir strategis. Pentingnya seorang pemimpin
memiliki kemampuan menggambarkan dengan jelas tujuan-tujuan yang akan
diraihnya di masa depan adalah syarat utama bagi seorang pemimpin yang
visioner.Corinne McLaughlin dalam (http://www.rapendik, 2013).
Dalam perspektif proses internal penyelenggaraan pendidikan, para
pemimpin sebagai manajer mengidentifikasi berbagai proses penting yang harus
dikuasainya dengan baik agar mampu memenuhi tujuan sekolah dan juga mampu
memenuhi harapan masyarakat. Kepemimpinan merupakan hal yang esensial
dalam institusi pendidikan. Pandangan Peters dan Austin dalam buku Sagala
(2010:164) mengemukakan bahwa setiap institusi memerlukan pemimpin yang
memiliki visi dan misi atau yang disebut visioner, memiliki gagasan inovatif yang
luas familiar dan mempunyai semangat kerja yang tinggi.
Dampak atau hasil dari kepemimpinan yang visioner pada lembaga
pendidikan akan tampak pada cara ia menentukan kebijakan dan keputusan, dasar
pertimbangan pengambilan keputusan, cara yang sesuai dengan aturan dan sesuai
pula bagi pihak yang menerima delegasi, Acuan sikap dalam bekerja, dan acuan
pengawasan. Kepala Sekolah yang mengambil keputusan atas dasar sesuai
keinginan atasannya di pemerintah bagi sekolah negeri dan keinginan pengurus
yayasan bagi sekolah swasta, sedangkan aspirasi personal sekolah lainnya
diabaikan, maka pemimpin yang demikian ini bukanlah pemimpin yang visioner,
tetapi ia menempatkan dirinya sebagai pesuruh atau pecundang dari atasannya.
11
jawab kepemimpinannya, karena suatu gagasan dan berusaha untuk
melaksanakannya tanpa memperhitungkan semua perangkap dan dampak
sampingan. Dalam proses visioner orang membuka dirinya terhadap segala
macam gagasan dan informasi , baik yang menyenangkan maupun tidak.
Kepemimpinan pendidikan visioner adalah kepemimpinan yang mampu
“melihat” masa depan pendidikan dan berusaha meraih masa depan itu. Mendell
dan Gerjuoy dalam Sagala (2009:166) mengemukakan kepemimpinan visioner
adalah proses kemanusiaan untuk mewujudkan transformasi yang perlu untuk
menghadapi kebutuhan yang berubah. Merespon kebutuhan yang berubah harus
disikapi dan didekati dengan cara strategik.
Fenomena ini sangat menarik muntuk dikaji lebih mendalam melalui
sebuah penelitian yang difokuskan pada judul penelitian Hubungan Pelaksanaan
Supervisi dan Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Dengan Efektivitas Sekolah Dasar (SD) Di Kecamatan Medan Perjuangan Kota Medan
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka faktor yang dapat berhubungan
dengan keefektifan sekolah baik internal maupun eksternal. Belum memadainya
keefektifan sekolah dipengaruhi berbagai faktor antara lain, pembiayaan
pendidikan, kompetensi dan kepuasan kerja guru, motivasi kerja guru, kebijakan
pemerintah, kepemimpinan kepala sekolah, supervise kepala sekolah, budaya
sekolah, iklim sekolah, pembuatan keputusan, komunikasi kepala sekolah,
12
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkanidentifikasi masalah. Penelitian ini dibatasi atas 3 aspek pokok
saja yaitu:
1. Pelaksanaan supervisi kepala sekolah (X1) sebagai variabel bebas pertama.
2. Kepemimpinan visioner kepala sekolah (X2) sebagai variabel bebas kedua.
3. Efektivitas sekolah (Y) sebagai variable terikat.
D. Rumusan Masalah
Rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah terdapat hubungan pelaksanaan supervisi kepala sekolah dengan
efektivitas Sekolah Dasar di Kecamatan Medan Perjuangan.
2. Apakah terdapat hubungankepemimpinan visioner kepala sekolah dengan
efektivitas Sekolah Dasar di Kecamatan Medan Perjuangan.
3. Apakah terdapat hubungan antara pelaksanaan supervisi kepala sekolah
dan kepemimpinan Visioner kepala sekolah dengan efektivitas Sekolah
Dasar di Kecamatan Medan Perjuangan.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan Rumusan Masalah yang telah disebutkan di atas, dapatlah
ditarik tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Hubungan pelaksanaan supervisi kepala sekolah dengan efektivitas
Sekolah Dasar di Kecamatan Medan Perjuangan.
2. Hubungan kepemimpinan visioner kepala sekolah dengan efektivitas
13
3. Hubungan antara pelaksanaan supervisi dan kepemimpinan visioner kepala
sekolah dengan efektivitas Sekolah Dasar di Kecamatan Medan
Perjuangan.
F. Manfaat Penelitian
Secara teori penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bermanfaat untuk pengembangan Ilmu pengetahuan terutama tentang
pelaksanaan supervisi dan kepemimpinan visioner kepala sekolah sehingga
mampu melaksanakan supervisi dan memiliki visi.
2. Secara praktis bagi kepala sekolah mampu meningkatkan wawasan kepala
sekolah khususnya Kepala Sekolah Dasar di Kecamatan Medan
Perjuangan tentang efektivitas sekolah sehingga akan mampu menciptakan
sekolah-sekolah yang efektif.
3. Bagi pemerintah kota Medan agar sekolah-sekolah di kota Medan
memiliki kepala sekolah yang berkualitas sehingga sekolah-sekolah di
94
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data, temuan dan pembahasan penelitian maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut.
1. Terdapat hubungan yang signifikan positif dan berarti Pelaksanaan Supervisi kepala sekolah dengan efektivitas sekolah di Kecamatan Medan Perjuangan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan supervisi memiliki hubungan dengan efektivitas sekolah di Kecamatan Medan Perjuangan. Artinya semakin baik pelaksanaan supervisi kepala sekolah maka semakin baik pula efektivitas sekolah di Kecamatan Medan Perjuangan.
2. Terdapat hubungan yang signifikan positif dan berarti Kepemimpinan Visioner kepala sekolah dengan efektivitas sekolah di Kecamatan Medan Perjuangan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Kepemimpinan visioner kepala sekolah memiliki hubungan dengan efektivitas sekolah di Kecamatan Medan Perjuangan. Artinya semakin baik Kepemimpinan visioner kepala sekolah maka semakin baik pula efektivitas sekolah di Kecamatan Medan Perjuangan
3. Terdapat hubungan yang signifikan positif dan berarti antara pelaksanaan supervisi kepala sekolah dan kepemimpinan visioner kepala sekolah secara bersama dengan efektivitas sekolah di Kecamatan Medan Perjuangan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan supervisikepala sekolah dan
95
kepemimpinan visioner kepala sekolah berhubungan dengan efektivitas sekolahdi Kecamatan Medan Perjuangan. Artinya semakin baik pelaksanaan supervisi kepala sekolah dan kepemimpinan visioner kepala sekolah maka semakin baik pula efektivitas sekolah di Kecamatan Medan Perjuangan.
B. Implikasi
Terujinya hipotesis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Pelaksanaan supervisi dan Kepemimpinan visioner kepala sekolah secara bersama-sama dapat meningkatkan efektivitas sekolah. Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa Pelaksanaan supervisi dan Kepemimpinan visioner kepala sekolah secara bersama-sama menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan. Berdasarkan hal tersebut maka implikasi dari yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian diantaranya.
1. Upaya meningkatkan Efektivitas sekolah melalui peningkatan Pelaksanaan supervisi
96
kelas, terciptanya situasi belajar mengajar yang lebih baik demi tercapainya tujuan sekolah.
Pelaksanaan supervisi kepala sekolah mampu membantu guru mengembangkan kemampuan mengajar, membantu guru mengembangkan keterampilan mengajar, membantu guru memfasilitasi alat pembelajaran, membantu guru dalam pelatihan strategi mengajar, membantu guru meningkatkan keterampilan kerja laboratorium, mendorong guru untuk memiliki komitmen peningkatan prestasi, mendorong guru untuk meningkatkan pengetahuan pendidikan formal, mengikutsertakan guru dalam pelatihan regional maupun nasional, membantu staf mengembangkan kemampuan tata usaha, membantu staf mengembangkan keterampilan tata usaha, dan membantu staf memfasilitasi alat untuk melaksanakan administrasi.
97
Pelaksanaan supervisi kepala sekolah bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran yakni mampu membangkitkan semangat, mengembangkan dan menggunakan metode-metode mengajar aktiv, membina kerjasama dan harmonis, dan mengembangkan pengetahuannya sehingga guru dan kepala sekolah menyediakan waktu membuat rencana bersama-sama dan memungkinkan adanya umpan balik demi keberhasilan prestasi akademiknya untuk menjadikan sekolah efektiv.
2. Upaya Meningkatkan Efektivitas Sekolah Melalui Peningkatan Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah
Dengan diterimanya hipotesis kedua yakni Kepemimpinan visioner kepala sekolah menunjukkan hubungan yang positif dan signifikandengan efektivitas sekolah, maka upaya meningkatkan keefektivan sekolah adalah dengan menciptakan kepemimpinan yang visioner. Kemudian kepemimpinan visioner kepala sekolah yang perlu untuk dikembangkan yakni budaya kreatifitas dan inovasi yang dilakukan oleh semua pihak seperti kepala sekolah guru maupun siswa. Selanjutnya kepemimpinan visioner kepala sekolahkepemimpinan kepala sekolah Visioner harus mampu mencipta ide, merumuskan ide, mensosialisasikan ide, mengimplementasikan ide, memiliki cita-cita, memotivasi, berkomitmen dan melakukan Evaluasi.Kepemimpinan visioner kepala sekolah memiliki tempat strategis untuk membangun citra positif sekolah yang berpengaruh terhadap kualitas sekolah.
98
Permendiknas nomor 13 tahun 2007 tentang standar kompetensi dan kualifikasi kepala sekolah. Hal ini dikarenakan masih banyaknya pengangkatan calon kepala sekolah tidak mengacu kepada peraturan yang berlaku, namun lebih didasarkan kepada faktor kedekatan atau hubungan emosional serta senioritas.
Peningkatan kompetensi dan profesionalisme kepala sekolah menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah. Untuk itu diperlukan usaha-usaha nyata dari pemerintah daerah dalam melakukan pembinaan, pelatihan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia bagi para kepala sekolah untuk mewujudkan kepala sekolah yang berkualitas.
99
diperlukan untuk menuju sasaran yang telah ditetapkan. Analisis ini juga perlu dilakukan untuk mengidentifikasi berbagai faktor yang berpengaruh terhadap sekolah, baik itu faktor internal maupun eksternal. Dengan diketahuinya berbagai faktor tersebut, maka selanjutnya kepala sekolah dapat mengembangkan berbagai program sekolah yang rasional dan realistis sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah. Kepala sekolah diharapkan mempunyai kemampuan untuk mengelola dan menggerakkan berbagai sumber daya yang dimilliki sekolah, semata-mata untuk kemajuan sekolah yang dipimpinnya. Pengembangan efektivitas sekolah menuntut kepala sekolah yang mandiri dan mempunyai sifat yang demokratis dalam membuat berbagai kebijakan dan keputusan yang menyangkut sekolah. Kepala sekolah diharapkan memiliki kemampuan dan ketrampilan kepemimpinan serta integrasi profesional yang tinggi dalam melaksanakan dan memimpin berbagai tugas dan perannya. Tanpa memiliki berbagai ketrampilan dan kemampuan tersebut, maka kepala sekolah tidak bisa melaksanakan kegiatan dan program sekolahnya dengan optimal.
Di samping itu kepala sekolah diharapkan memiliki kemampuan untuk menciptakan suasana kerja yang kondusif serta membangun kerjasama yang harmonis dengan komite sekolah, wali murid, masyarakat dan pemerintah.
3. Upaya Meningkatkan Efektivitas sekolah Melalui Peningkatan Pelaksanaan supervisi dan Kepemimpinan visioner kepala sekolah
100
sekolah adalah dengan meningkatkan kualitas pelaksanaan supervisi dan menciptakan kepemimpinan yang visioner yang mampu merangsang timbulnya rasa disiplin dan rasa memiliki terhadap sekolah sehingga mampu meningkatkan efektivitas sekolah.
Dengan pelaksanaan supervisi kepala sekolah secara terencana dan berkelanjutan akan mampu menciptakan lingkungan sekolah yang baik bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran yakni mampu membangkitkan semangat, mengembangkan dan menggunakan metode-metode mengajar aktiv, membina kerjasama dan harmonis, dan mengembangkan pengetahuannya sehingga guru dan kepala sekolah menyediakan waktu membuat rencana bersama-sama.
Visioner mengandung pengertian mempunyai wawasan yang luas dan matang, sehinggga mampu memperkirakan masa depan. Kepemimpinan visioner kepala sekolah adalah kepala sekolah yang memiliki Visi. Dengan pelaksanaan supervisi yang terencana dan berkelanjutan akan menghasilkan rencana sekolah sesuai dengan kondisi sekolah. Kepala sekolah mampu merumuskan Visi sekolah yang lebih sesuai dengan kondisi sekolah. Kepemimpinan kepala sekolah visioner selalu berorientasi penuh pada hasil, mengadopsi visi-visi baru yang menantang, yang dibutuhkan dan bisa dijangkau, mengkomunikasikan visi-visi tersebut, dan mempengaruhi orang lain sehingga arah baru mereka mendapat dukungan dan bersemangat memanfaatkan sumber daya dan energi yang mereka miliki untuk mewujudkan vis-visi tersebut.
101
supervisi yang dilakukan kepala sekolah secara terencana dan berkelanjutan, dan hasil supervisi di evaluasi dan dijadikan bahan untuk mempersiapkan Visi akan menjadikan keefektivitas sekolah akan dapat dicapai.
C. Saran
Saran-saran yang dapat disampaikan sehubungan dengan temuan hasil penelitian ini adalah:
1. Bermanfaat untuk pengembangan Ilmu pengetahuan terutama tentang pelaksanaan supervisi kepala sekolah dan kepemimpinan visioner kepala sekolah sehingga mampu melaksanakan supervisi dan memiliki visi sehingga mampu menjadikan sekolah efektiv.
2. Secara praktis bagi kepala sekolah mampu meningkatkan wawasan kepala sekolah khususnya Kepala Sekolah Dasar di kecamatan Medan Perjuangan tentang efektivitas sekolah sehingga sekolah khususnya Sekolah Dasar Negeri dan Swasta di kecamatan Medan Perjuangan akan mampu menciptakan sekolah-sekolah yang efektiv.
102
DAFTAR PUSTAKA
Aan Komariah, Cepi Triatna, 2006. Visionary Leadership Menuju Sekolah Effektif. PT. Bumi Aksara. Jakarta
Arifin, Barnawi, 2013. Mengelola Sekolah Berbasis Entrepreneurship.Penerbit Ar ruzz Media. Jogjakarta.
Arifin, I. 2008. Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Mengelola Sekolah Berprestasi. Yogyakarta: Aditya Media.
Arifin, I. 2010. Kepemimpinan Kepala PAUD dalam Inovasi Pembelajaran Sentra. Yogyakarta: Aditya Media.
Arifin , I. 2013. Penjaminan Mutu Pendidikan Dalam Peningkatan SDM: Strategi Pengembangan Peran, Kompetensi dan Tugas Kepala Sekolah Yang Effektif. Bahan Seminar Lokakarya Nasional. Universitas Negeri Medan
Arikunto Suharsini, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.
Chere, Scheerens, Jaap, 2003. Improving School Effectivenes.United Nation Educational, Scientific, & Cultural Organization UNESCO.
Danim, Sudarwan, 2006. Visi Baru Manajemen Sekolah. Dari Unit Birokrasi ke Lembaga Akademik. Penerbit.PT. Bumi Aksara. Jakarta
Dean Evans N, Neagley L, 1980. Handbook for Effective Supervision Of Intruction. Printed in the United States Of America. London.
Euis Karwati, 2012.Optimalisasi Kepemimpinan Visioner Dalam Mewujudkan Pengelolaan Administrasi Pendidikan yang Unggul.Jurnal Manajemen Pendidikan Indonesia Vol. 4 No:2 Oktober 2012.
Holly B. Richard, James H. Stronge dan Nancy Catano, 2013. Kualitas Kepala Sekolah Yang Effektif. Penerbit Permata Puri Media. Jakarta.
James R.Bliss,William A.F., Craig E. Richards, 1991. Rethinking Effective Schools: Researh And Practice.Printed in the United States Of America. New JERSEY.
103
Jasmani, Syaiful M, 2013. Supervisi Pendidikan.Terobosan Baru dalam Pening Katan Kinerja Pengawas Sekolah dan Guru. Ar ruzz Media. Jogjakarta.. Knezevich.D, Stephen J, 1984. Adminitration Of Public Education. A Source Book For The Leadership and Management Of Educational Institutions.
University Of Southern California. London.
Mukhtar, Iskandar., 2013. Orientasi Baru Supervisi Pendidikan.Gaung Persada. Jakarta.
Pidarta , M. 2004. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta. Rineka Cipta. Pidarta, M. 1999. Pemikiran Tentang Supervisi Pendidikan. Masalah-Masalah
Supervisi, Jenis-Jenis Supervisi., Ruang Lingkup Tugas Supervisor, Super Visi Klinis, Dukungan Pada kredit Poin Guru, Komputerisasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta.
Piet A. Sahertian, 2010. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. PT. Rineka Cipta. Jakarta.
Purwanto, Ngalim. 2009. Administrasi dan Supervisi Pendidikan . Bandung. PT. Remaja Rosdakarya
Sagala, Syaiful. 2009. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Penerbit Alfabeta. Bandung
---. 2010. Supervisi Pembelajaran. Penerbit Alfabeta. Bandung. ---. 2006.Manajemen Berbasis Sekolah dan Masyarakat Strategi
Memenangkan Persaingan Mutu.Penerbit PT. Nimas Multima. Jakarta.
--- 2013. Memahami Organisasi Pendidikan. Budaya dan
Reinventing Organisasi Pendidikan. Pemberdayaan Organisasi
Pendidikan Yang Lebih Profesional dan Dinamis dari Aspek Desain, Budaya, Reinventing di Provinsi. Kabupaten/Kota, dan satuan Pendidikan. Penerbit Alfabeta. Bandung.
---. 2013.Human Capital Kepemimpinan Visioner dan Beberapa Kebijakan Pendidikan (dalam Seminar Nasional).Penerbit Alfabeta. Bandung.
Saondi, Ondi. 2009. Menjadi Sekolah Unggul. Jakarta: Altarbiyah Press.
104
Sugiyono, 2011. Statistika Untuk Penelitian. Penerbit Alfabeta. Bandung Supardi, 2013. Kinerja Guru. PT. Rajagrafindo Persada. Jakarta.
Sudjana, 2008. Metoda Statistika. Penerbit Tarsito. Bandung
Wahyusumijo. 2005. Kepemimpinan Kepala Sekolah; Tinjauan Teoritik dan Perrmasalahannya. Jakarta: Grafindo.
WWW.Hamidah1980,blogspot.com/2009/12/effektifitas-organisasi-sekolah-html, diakses Juni 7, 2012 pad5:38 am
WWW. pintania.wordpress.com/effektifitas sekolah di akses 7 Desember 2009. WWW, ridwan202.wodpress.com/2008/10/16/efektif sekolah di akses
WWW. Gunawan wibowo. Efektifitas Sebuah Sekolah. Di akses 22 Februari 2009.
WWW. Nur Hamidah,Artikel telah diterbitkan pada MEDIA Majalah Bulanan Pendidikan Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur No.09/Th.XXXIX/Nopember 2009