• Tidak ada hasil yang ditemukan

Degradasi Polivinil Klorida (Pvc)Dalam Larutan Asam Sulfat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Degradasi Polivinil Klorida (Pvc)Dalam Larutan Asam Sulfat"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Degradasi Polivinil Klorida (PVC) (Darwin Yunus Nasution)

23

DEGRADASI POLIVINIL KLORIDA (PVC)

DALAM LARUTAN ASAM SULFAT

Darwin Yunus Nasution Jurusan Kimia FMIPA Universitas Sumatera Utara

Jl. Bioteknologi No. 1 Kampus USU Medan

Abstrak

Polivinilklorida dapat mengalami degradasi dalam larutan asam sulfat sejumlah tertentu PVC direndam dalam larutan asam sulfat dengan waktu perendaman dan konsentrasi yang bervariasi. Untuk mengetahui terjadinya degradasi PVC dilakukan pengukuran dan pengamatan terhadap viskositas intrinsik, dan daya serap terhadap sinar ultra violet dan sinar infra merah. Hasil menunjukkan bahwa semakin lama waktu perendaman dan semakin tinggi konsentrasi asam sulfat, maka derajat degradasi semakin besar.

Kata kunci : Polivinilklorida, viskositas intrinsik

PENDAHULUAN

Dewasa in itelah umum digunakan PVC sebagai pipa saluran air seperti pipa saluran air seperti pipa saluran air minum, pipa buangan air limbah industri, saluran air buangan air limbah indusrtri, saluran air buangan rumah tangga dan lain-lain (Hill, C. A., J. Appl, 1987). Pada kondisi pemakaian seperti ini dimungkinkan adanya zat-zat elektrolit seperti senyawa – senyawa asam yang dapat mempercepat degradasi bahwa PVC tersebut. Hal ini mengakibatkan nilai ekonomisnya menurun. PVC pada dasarnya sangat stabil terhadap pengaruh asam (Chevassus, F. and R. Brouttelles, 1983). Akan tetapi bila ditinjau waktu proses polimerisasinya dimungkinkan pada PVC terbentuknya struktur allilik yang reaktif.

Akibatnya pembentukan struktur allilik inilah kestabilan PVC terhadap asam berkurang. Untuk melihat pengaruh asam sulfat terhadap PVC dilakukan pengukuran terhadap perubahan viskositas intrinsik, pengukuran terhadap serapan spesifik dalam daerah UV pada panjang gelombang 255 nm

untuk memperoleh informasi tentang kandungan rantai poliena dan pengukuran kerapatan optik dalam deerah infra merah pada bilangan gelombang 1720 cm4 untuk mengetahui jumlah kandungan gugus karbonil (Henniker, 1967).

BAHAN DAN METODA

Bahan

Bahan-bahan yang digunakan adalah resin PVC “Ryuron “ produk PT. Statomer, Merek Jawa Barat. Asam sulfat (Merck) dan THF (Merck).

Metoda

Perlakuan PVC

(2)

Jurnal Sains Kimia Vol. 7, No.1, 2003: 23-25

24

Analisa Spektroskopi Infra Merah

Dari setiap sampel perlakuan PVC, ditimbang sebanyak 0,5 gr. Dan larutkan dengan 10 ml THF. Kemudian uapkan dalam oven pada suhu 40o C selama 24 jam sehingga terbentuk film. Selanjutnya diukur spektrum infra merah dengan alat spektrofotometer. Hasil pengukuran dicantumkan dalam tabel I.

Analisa Spektroskopi Ultraviolet

Sejumlah larutan resin PVC dilarutkan dalam larutan 10 ml THF. Kemudian diukur serapan dengan spektroskopi UV. Hasil pengukuran tertera di tabel I.

Pengukuran Viskositas Intrinsik

Viskositas instrinsik diukur dengan viskosimeter Oswald – Fenske grade 150. Sejumlah larutan PVC dilarutkan dalam 25 ml THF. Kemudian diukur waktu alirnya pada suhu 30 o C. Percobaan ini dilakukan pada lima macam konsentrasi yang berbeda. Hasil pengukuran dicantumkan pada tabel I.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari spektrum inframerah diamati serapan gugus karbonil pada bilangan gelombang 1720 cm-1. Besarnya harga kerapatan optik, D 1720 dihitung dengan garis dasar tangen, hasil perhitungannya dicantumkan dalam tabel I.

Tabel 1 . Hasil perhitungan kerapatan optik gugus karbonil, O 1720, serapan spesifik dan viskositas ( µ ) PVC.

waktu, t(waktu) Konsentrasi H2SO4 D1720 A255 η

0 2.004 0.0835 0.6676 0.8303

12 2.004 0.2265 0.756 0.6432

24 2.004 0.2794 0.8632 0.644

36 2.004 0.325 0.9808 0.6553

48 2.004 0.3508 1.1165 0.6553

0 3.999 0.0835 0.6676 0.6303

12 3.999 0.2332 0.7707 0.6439

24 3.999 0.296 0.9015 0.6499

36 3.999 0.3524 1.0264 0.654

48 3.999 0.3986 1.2165 0.6577

0 5.997 0.3986 0.6676 0.6303

12 5.997 0.2244 0.7972 0.644

24 5.997 0.275 0.9563 0.6503

36 5.997 0.337 1.1171 0.6549

48 5.997 0.3692 1.3701 0.6587

0 7.997 0.0835 0.6676 0.6303

12 7.997 0.2296 0.8149 0.645

24 7.997 0.29 1.0065 0.6508

36 7.997 0.3384 1.1801 0.6542

48 7.997 0,3787 1.4797 0.6596

0 10.004 0.0835 0.6676 0.6303

12 10.004 0.2332 0.8299 0.6454

(3)

Degradasi Polivinil Klorida (PVC) (Darwin Yunus Nasution)

25 Untuk melihat perubahan kandungan gugus

karbonil terhadap perubahan waktu digambarkan kurva. Kerapatan optik terhadap perubahan waktu seperti di gambarkan dalam gambar 1.

Gambar 1. Perubahan kerapatan optik terhadap waktu

Spektrum inframerah diperoleh informasi kenaikan kerapatan optik gugus karbonil pada 1720 cm-1. Kenyataan ini memberikan indikasi pembentukan gugus karbonil yang semakin meningkat. Dari spektrum inframerah lebih terlihat puncak serapan pada daerah 320 cm-1 dan ini menunjukkan kadar terberntuknya gugus karbonil selama degradasi. PVC membentuk puncak serapan dalam daerah UV pada panjang gelombang 255 nm. Kemudian dihitung serapan spesifik, yaitu membagika serapan dengan konsentrasi, A 255/l hasil perhitungan dicantumkan dalam tabel I. Untuk melihat perubahan serapan spesifik terhadap waktu pada berbagai konsentrasi seperti ditunjukkan pada gambar 2. Dari kurva terlihat kenaikan perendaman semakin lama.

Pembentukan rantai poliena dalam PVC menandakan bahwa PVC mengalami dehidrokloronisasi. Adanya gugus karbonil pada rantai adalah akibat oksidasi rantai polimer.

Gambar 2. Pengaruh waktu perendaman PVC dalam larutan asam sulfat pada berbagai konsentrasi terhadap serapan spesifik.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil percobaan dan uraian-uraian diatas, maka disimpulkan :

1. Kenaikan viskositas intrinsik PVC menunjukkan terjadinya pembentukan ikatan silang molekul, peningkatan berat molekul, pembuatan produk-produk yang sukar larut. Peningkatan viskositas intrinsik ini sejalan dengan bertambahnya derajat degradasi PVC.

2. Pada perendaman larutan dengan asam sulfat, derajat degradasi PVC meningkat bilamana waktu perendaman semakin lama dan konsentrasi asam sulfat meningkat.

DAFTAR PUSTAKA

Chevassus, F. and R. Brouttelles, 1983, The Stabilizion of Polyvinylchloride, London, Edward Arnold Ltd.

Chouy Eng Pi, 1975, Polymers Enggineering and Sciences, 15, No. 8, 612-614.

Hill, C. A., J. Appl, 1987, Polym Sci., 27, 3313 – 3327.

Henniker. 1967, Infra Red Spectroscopy of industry Polymer, Academic Press, London and New York

Hyertberg, T., E. M. Sorvik., 1967, J. Appl Polym Sci., 22, 2415 – 2425

Gambar

Tabel 1 . Hasil  perhitungan kerapatan optik gugus karbonil, O 1720, serapan spesifik dan viskositas ( µ  ) PVC
Gambar 1. Perubahan kerapatan optik terhadap

Referensi

Dokumen terkait

korelasi antar variabel terikat tersebut tinggi atau rendah. Karena, jika korelasi antar variabel terikat tinggi maka variabel terikat tidak dapat dipisahkan, sedangkan

kelelahan sehingga warna satu dan lainnya dapat tertukar. Oleh karena itu, diperlukan sistem yang dapat membantu proses sortir batik sesuai dengan jenis warna

Adapun perbedaannya ialah dalam menentukan nilai normal ( normal value ) kebijakan Antidumping di Indonesia tidak mengatur perhitungan harga ekspor menggunakan CIF atau FOB,

While Douglas Bruster, Drama and the Market in the Age of Shakespeare (Cambridge: Cambridge University Press, 992), notes the anxiety that Antipholus of Syracuse suffers with

The names are listed in the Decree enclosure is acknowledged to have the ability to carry out the mandate as the committee of Female Dormitory Project in

Dampak positif dari berdirinya pabrik di Kecamatan Medang Kampai dapat di lihat dari segi lapangan pekerjaan, perubahan dalam peranan wanita, pendidikan, kesejahteraan

Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator

Menjadi kota dengan nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tertinggi di Provinsi Jawa Tengah, Kota Surakarta ternyata masih menghadapi masalah kemiskinan yang cukup