PENGARUH PIJAT PUNGGUNG TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN KALA I
FASE AKTIF IBU PRIMIPARA MEDAN 2009
FITRI RAHMADANI 085102036
KARYA TULIS ILMIAH
PROGRAM STUDI D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Karya Tulis Ilmiah, 18 Juni 2009
Fitri Rahmadani
Pengaruh Pijat Punggung Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Ibu Primipara Medan 2009
vii + 32 halaman + 4 tabel + 2 skema + 8 lampiran
Abstrak
Kontak fisik merupakan sumber kenyamanan pada saat persalinan. Terapi pijat dapat membantu pemulihan fungsi fisik maupun psikis. pijat bermanfaat pada tahap pertama persalinan untuk mengurangi rasa sakit, menenangkan dan menentramkan diri ibu (Stoppard, 2000). Hasil penelitian oleh Burman (1997) melaporkan bahwa ibu yang dipijat menyatakan penurunan nyeri dan kecemasan, menunjukan penurunan kegelisahan, dan berefek positif pada proses persalinan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan penurunan intensitas nyeri kala I fase aktif ibu primipara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol. Desain penelitian yang digunakan adalah quasy eksperimen. Jumlah sampel dalam penelitian adalah 18 orang dengan menggunakan teknik accidental sampling. Hasil penelitian diperoleh bahwa intensitas nyeri pada kelompok intervensi yaitu rata-rata intensitas nyeri sebelum dilakukan pijat punggung 7,33, median 8,00 dengan standar deviasi 1,41. Sedangkan rata-rata intensitas nyeri sesudah dilakukan pijat punggung adalah 4,56, median 6,00 dengan standar deviasi 1,48 sedangkan pada kelompok kontrol yaitu rata-rata
intensitas nyeri sebelum diamati 6,11, median 6,00 dengan standar deviasi 1,34. Sedangkan rata-rata intensitas nyeri sesudah diamati adalah 6,67, median 7,00 dengan standar deviasi
1,803. Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,017 maka dapat disimpulkan adanya perbedaan rata-rata intensitas nyeri antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol. Penelitian ini memberikan informasi kepada institusi yang memberikan pelayanan kesehatan berupa asuhan kebidanan kepada ibu bersalin, bahwa setelah dilakukan pijat punggung selama 30 menit terbukti dapat menurunkan intensitas nyeri persalinan pada ibu primípara kala 1. Pijat punggung sangat mudah dilakukan dan tidak memerlukan peralatan yang khusus sehingga bidan dapat mengajarkan tata cara kepada suami atau perawat bidan.
LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG KARYA TULIS ILMIAH
Nama Mahasiswa : Fitri Rahmadani
NIM : 085102036
Judul : Pengaruh Pijat Punggung Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri
Persalinan Kala I Fase Aktif Ibu Primipara Medan 2009
Menyatakan bahwa mahasiswa tersebut diatas disetujui untuk mengikuti sidang Karya Tulis
Ilmiah.
Medan, 18 Juni 2009 Pembimbing
Judul : Pengaruh Pijat Punggung Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Persalinan
Kala I Fase Aktif Ibu Primipara Medan 2009
Nama : Fitri Rahmadani
NIM : 085102036
Program : D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran USU
Pembimbing Penguji,
……..………. ……….Penguji I (Farida Linda Sari Siregar, S.Kep, Ns, M.Kep) (dr. Christoffel L. T, SpOG)
Penguji
………...Penguji II (Ir. Dwi Lindarto, MT)
Penguji
……….Penguji III (Farida Linda Sari Siregar, S.Kep, Ns, M.Kep)
Program D-IV Bidan Pendidik telah menyetujui Karya Tulis Ilmiah ini sebagai
persyaratan kelulusan Sarjana Sains Terapan untuk D-IV Bidan Pendidik.
………... ……….. (Nur Asnah Sitohang, S.Kep,Ns,M.Kep) (dr. Murniati Manik, SpKK)
NIP. 132 299 794 NIP.130 810 210
Koordinator Ketua Pelaksana
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah dengan judul
“Pengaruh Pijat Punggung Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Persalinan Kala I Ibu
Primipara MedanTahun 2009. Peneliti menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh
dari sempurna baik dari isi maupun dari susunan bahasa. Oleh karena itu, peneliti
mengharapkan adanya saran dan masukan untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu dan membimbing peneliti dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini
yaitu :
1. Prof. dr. Gontar A. Siregar, SpPD-KGEH selaku dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara.
2. dr. Murniati Manik, MSc, SpKK selaku ketua program studi D-IV Bidan Pendidik
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
3. Farida Linda Sari Siregar, S.Kep, Ns, M.Kep. Selaku dosen pembimbing materi
dalam penelitian karya tulis ilmiah yang telah memberikan arahan dan bimbingan.
4. Seluruh dosen, staf dan pegawai admistrasi program studi D-IV Bidan Pendidikan
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
5. Kepada orangtua tercinta ayahanda H. Ali Ardi dan ibunda Hj. Ernawati yang telah
banyak membantu baik moril maupun materil dan memberikan dorongan dan
6. Seluruh keluarga besar yang selalu memberikan doa kepada Bapak Erwin dan Ibuk
Maryulis di Medan, kakak-kakaku Dewi & Jhon, Liwa & Lona , Aan, Roni & Ria,
dan Zoyaaa. Yang selalu memberikan insprirasi, perhatian dan nasehat selama ini
semoga akan selalu ada.
7. Rekan-rekan Mahasiswa di D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah
ini khususnya Lidya Meilani dan Rahmalinda serta sahabat Feby, My2 Ntik, Dera,dan
Gesti yang selalu memberi motivasi.
8. Seluruh pihak yang turut ambil andil dalam selesainya karya tulis ilmiah ini.
Akhir kata peneliti mengucapkan terimakasih atas semua bantuan yang diberikan,
semoga mendapat anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin Ya Robbal Alamin.
Medan, 18 Juni 2009
Peneliti
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR SKEMA... vi
DAFTAR LAMPIRAN ... vii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum ... 4
2. Tujuan Khusus ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pijat 1. Defenisi ... 5
2. Teknik Counterperssure ... 6
3. Cara Melakukan Teknik Counterperssure ... 6
B. Konsep Nyeri 1. Defenisi Nyeri ... 8
2. Klasifikasi Nyeri ... 9
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nyeri ... 10
4. Pengukuran Intensitas Nyeri ... 12
5. Penatalaksanaan Nyeri ... 14
BAB III KERANGKA KONSEP A. Kerangka Konsep ... 16
B. Hipotesa ... 17
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian ... 18
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi ... 19
2. Sampel... 19
C. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian ... 20
2. Waktu Penelitian ... 20
D. Pertimbangan Etik Penelitian ... 20
E. Instrumen Penelitian………... 20
F. Prosedur Pengumpulan Data ... 21
G. Analisa Data ... 21
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 22
B. Pembahasan... 28
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 21
B. Saran ... 32
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1. Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Demografi pada Kelompok
Intervensi di Klinik Bersalin Hadijah dan Kelompok Kontrol di Klinik
Bersalin Hj. Khaifah Medan 2009... 24
Tabel 5.2. Distribusi Responden Berdasarkan Penurunan Intensitas Nyeri Persalinan Kala
I Ibu Primipara pada Kelompok Intervensi di Klinik Bersalin Hadijah dan
Kelompok Kontrol di Klinik Bersalin Hj. Khaifah Medan
2009... 25
Tabel 5.3. Perbandingan Penurunan Intensitas Nyeri pada Kelompok Intervensi di Klinik
Bersalin Hadijah dan Kelompok Kontrol di Klinik Bersalin Hj. Khaifah
Setelah dilakukan pijat punggung Medan 2009... 27
Tabel 5.4. Pengaruh pijat punggung terhadap penurunan Intensitas Nyeri Persalinan Kala I
di Klinik Bersalin Hadijah dan Kelompok Kontrol di Klinik Bersalin Hj.
DAFTAR SKEMA
Skema
Halaman
1. Kerangka Konsep...15
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 2 : Kuesioner
Lampiran 3 : Surat Izin Penelitian Dari Pendidikan
Lampiran 4 : Balasan Surat Izin Penelitian Dari Tempat Penelitian
Lampiran 5 : Surat Pernyataan Bahwa Penelitian Telah Selesai Dilaksanakan
Lampiran 6 : Protokol Penelitian
Lampiran 7 : Lembar Konsultasi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup di dunia
luar dari rahim melalui jarak atau dengan jalan lain. Proses pengeluaran produk konsepsi
yang variabel melalui jalan lahir biasa atau momentum kelahiran janin sejak kala II atau
pada akhir kala I (Mochtar, 1998). Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya
serviks, dan janin turun kedalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan
ketuban didorong keluar melalui jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah
proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37–42 minggu), lahir
spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa
komplikasi pada ibu maupun janin (Sarwono, 2001).
Proses persalinan identik dengan rasa nyeri yang akan dijalani. Banyak wanita
berfikir bahwa nyeri yang dialami adalah bagian yang sangat besar yang harus dihadapi
dalam persalinan. Secara fisiologis nyeri terjadi ketika otot-otot rahim berkontraksi
sebagai upaya membuka servik dan mendorong kepala bayi kearah panggul (Januadi,
2002). Rasa nyeri pada persalinan kala I merupakan proses fisiologis yang disebabkan
oleh proses dilatasi servik, hipoksia otot uterus saat kontraksi, iskemia korpus uteri dan
peregangan segmen bawah rahim dan kompresi saraf di servik (ganglionik servikalis).
Persalinan kala I dibagi menjadi beberapa fase yaitu fase laten, fase aktif, dan fase
transisi. Pada fase aktif kontraksi uterus menjadi lebih lentur, lebih lama, dan lebih kuat
Nyeri dalam persalinan berbeda dengan nyeri tipe yang lain karena hal tersebut
merupakan bagian dari suatu proses normal yang dirasakan saat melahirkan. Para wanita
mempunyai waktu untuk mempersiapkan dan dapat meningkatkan kemampuan untuk
mentoleransi nyeri tersebut. Untuk mengatasi nyeri digunakan manajemen nyeri yaitu
secara farmakologis dan nonfarmakologis. Tindakan farmakologis masih menimbulkan
tantangan karena pemberian obat selama persalinan dapat menembus sawar plasenta,
sehingga dapat menimbulkan efek pada janin, disamping itu pemberian obat-obat
penenang memberikan sedikit efek pada aktifitas rahim. Oleh karena itu metode
pengontrolan nyeri secara nonfarmakologis seperti pijat sangat penting. Metode ini dapat
membantu nyeri selama persalinan, tidak membahayakan bagi ibu dan janin, dan tidak
mempunyai efek alergi maupun efek obat (Thompson, 1995).
Pijat merupakan salah satu cara memanjakan diri karena sentuhan memiliki
keajaiban tersendiri. Pemijatan sangat berguna untuk menghilangkan rasa lelah di tubuh,
memperbaiki sikulasi darah, merangsang tubuh mengeluarkan racun, dan meningkatkan
kesehatan pikiran (Hutasoit dkk, 2002). Turana (1999) melaporkan bahwa terapi pijat
dapat membantu pemulihan fungsi fisik maupun psikis (Medikaholistik, 1999).
Ibu yang di pijat dua puluh menit setiap jam selama persalinan akan lebih
terbebas dari rasa sakit. Hal ini disebabkan karena pijatan merangsang tubuh untuk
melepaskan senyawa Endorphin yang merupakan pereda rasa sakit dan dapat
menciptakan perasaan nyaman (Meilliasari dkk, 2002). Disamping mempersiapkan ibu
dan kelahiran pada bayi di beberapa negara seperti India dan Jepang pijat merupakan
Banyak wanita yang merasa bahwa pijatan sangat efektif dalam menghilangkan
rasa sakit pada saat melahirkan yang secara umum akan membantu menyeimbangkan
energi, merangsang dan mengatur tubuh memperbaiki sirkulasi darah, kelenjer getah
bening sehingga oksigen, zat makan, dan sisa makanan dibawa secara efektif dari jaringan
tubuh ibu ke plasenta dengan mengendurkan ketegangan yang membantu menurunkan
emosi. Pijat merupakan relaksasi, menenangkan saraf, dan membantu menurunkan
tekanan darah (Balaskas, 2005).
Kontak fisik merupakan sumber kenyamanan pada saat persalinan. Pijatan
dapat menjadi cara untuk membuat ibu menjadi rileks, mendekatkan ibu dengan suami
atau bidan serta bermanfaat pada tahap pertama persalinan untuk mengurangi rasa sakit,
menenangkan dan menentramkan diri ibu (Stoppard, 2000). Hasil penelitian oleh Burman
(1997) melaporkan bahwa ibu yang dipijat menyatakan penurunan nyeri dan kecemasan,
menunjukan penurunan kegelisahan, dan berefek positif pada proses persalinan.
Berdasarkan penjelasan diatas peneliti tertarik untuk mengidentifikasi efektifitas pijat
punggung terhadap penurunan intensitas nyeri.
B. Perumusan Masalah
Untuk penurunan intensitas nyeri pada persalinan kala I perlu diberikan
intervensi-intervensi nonfarmakologis yang baik disertai dengan kerjasama ibu maupun
pasangan dengan bidan salah satu intervensi tersebut adalah pijat punggung. Apakah ada
perbedaan penurunan intensitas nyeri kala I fase aktif ibu primipara kelompok intervensi
dengan kelompok kontrol. Berdasarkan alasan inilah peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian yaitu pengaruh pijat punggung terhadap penurunan intensitas nyeri kala I fase
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum
Mengidentifikasi pengaruh pijat punggung terhadap penurunan intensitas nyeri
persalinan kala I.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi intensitas nyeri kala I fase aktif ibu primipara sebelum dan
setelah dilakukan pijat punggung pada kelompok intervensi.
b. Mengidentifikasi intensitas nyeri kala I fase aktif ibu primipara sebelum dan
setelah dikontrol pada kelompok kontrol.
c. Membandingkan perbedaan intensitas nyeri kala I fase aktif ibu primipara setelah
dilakukan pijat punggung pada kelompok intervensi dan setelah dikontrol pada
kelompok kontrol.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi praktek kebidanan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk meningkatkan
asuhan kebidanan pada ibu bersalin dalam penurunan intensitas nyeri persalinan kala I
fase aktif.
2. Bagi penelitian kebidanan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai data dasar dan referensi untuk melakukan
penelitian lebih lanjut terkait dengan pengaruh pijat punggung terhadap penurunan
PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Karya Tulis Ilmiah, 18 Juni 2009
Fitri Rahmadani
Pengaruh Pijat Punggung Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Ibu Primipara Medan 2009
vii + 32 halaman + 4 tabel + 2 skema + 8 lampiran
Abstrak
Kontak fisik merupakan sumber kenyamanan pada saat persalinan. Terapi pijat dapat membantu pemulihan fungsi fisik maupun psikis. pijat bermanfaat pada tahap pertama persalinan untuk mengurangi rasa sakit, menenangkan dan menentramkan diri ibu (Stoppard, 2000). Hasil penelitian oleh Burman (1997) melaporkan bahwa ibu yang dipijat menyatakan penurunan nyeri dan kecemasan, menunjukan penurunan kegelisahan, dan berefek positif pada proses persalinan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan penurunan intensitas nyeri kala I fase aktif ibu primipara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol. Desain penelitian yang digunakan adalah quasy eksperimen. Jumlah sampel dalam penelitian adalah 18 orang dengan menggunakan teknik accidental sampling. Hasil penelitian diperoleh bahwa intensitas nyeri pada kelompok intervensi yaitu rata-rata intensitas nyeri sebelum dilakukan pijat punggung 7,33, median 8,00 dengan standar deviasi 1,41. Sedangkan rata-rata intensitas nyeri sesudah dilakukan pijat punggung adalah 4,56, median 6,00 dengan standar deviasi 1,48 sedangkan pada kelompok kontrol yaitu rata-rata
intensitas nyeri sebelum diamati 6,11, median 6,00 dengan standar deviasi 1,34. Sedangkan rata-rata intensitas nyeri sesudah diamati adalah 6,67, median 7,00 dengan standar deviasi
1,803. Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,017 maka dapat disimpulkan adanya perbedaan rata-rata intensitas nyeri antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol. Penelitian ini memberikan informasi kepada institusi yang memberikan pelayanan kesehatan berupa asuhan kebidanan kepada ibu bersalin, bahwa setelah dilakukan pijat punggung selama 30 menit terbukti dapat menurunkan intensitas nyeri persalinan pada ibu primípara kala 1. Pijat punggung sangat mudah dilakukan dan tidak memerlukan peralatan yang khusus sehingga bidan dapat mengajarkan tata cara kepada suami atau perawat bidan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pijat
1. Defenisi Pijat
Pijat adalah terapi sentuh yang paling tua dan populer yang dikenal
manusia. Pijat merupakan seni perawatan dan pengobatan yang telah dipraktekkan
sejak berabad-abad silam dari awal kehidupan manusia di dunia. Kedekatan ini
mungkin disebabkan oleh karena pijat berhubungan erat dengan proses kehamilan dan
proses kelahiran manusia (Roesli, 2001). Pijatan secara umum akan membantu
menyeimbangkan energi dan mencegah penyakit. Secara fisiologis, pijatan
merangsang dan mengatur tubuh, memperbaiki aliran darah dan kelenjer getah
bening, sehingga oksigen, zat makanan, dan sisa makanan dibawa secara efektif ke
dan dari jaringan tubuh anda dan plasenta. Dengan mengendurkan ketegangan dan
membantu menurunkan emosi pijat juga merelaksasi dan menenangkan saraf, serta
membantu menurunkan tekanan darah. Bila kita sedang merasa tidak sehat, pijatan
dapat meningkatkan kemampuan diri kita untuk menyembuhkan diri sendiri dan cara
ini dapat digunakan untuk melengkapi terapi alami (Balaskas, 2005). Adapun manfaat
pijat punggung dalam persalinan antara lain memberikan kenyamanan, mengurangi
rasa sakit, membantu relaksasi pada ibu saat proses persalinan, memperbaiki sirkulasi
darah, mengembalikan kemampuan berkontraksi, dan meningkatkan kerja system
organ, sehingga dapat mengeluarkan zat-zat beracun lebih lancar baik melalui urine
2. Teknik Pijat Counterperssure
Adalah pijatan dengan tekanan kuat dengan meletakan tumit tangan atau
bagian datar dari tangan atau bias juga menggunakan bola tennis. Tekanan ini dapat
diberikan dengan gerakan lurus atau melingkar kecil. Teknik ini sangat efektif dalam
menghilangkan rasa sakit pada nyeri punggung, kaki, dan tangan (Meiliasari dkk,
2002). Gate control teory dapat diukur untuk efektifitas cara ini. Ilustras Gate control
teory (Monsdragon, 2004) bahwa serabut nyeri membawa stimulasi nyeri ke otak
lebih kecil dan perjalanan sensasinya lebih lambat daripada serabut sentuhan yang
luas. Ketika sentuhan dan nyeri dirangsang bersama, sensasi sentuhan berjalan keotak
menutup pintu gerbang dalam otak. Dengan adanya pijatan yang mempunyai efek
distraksi juga dapat meningkatkan pembentukan endorphin dalam sistem kontrol
desenden dan membuat relaksasi otot.
Dapat juga digunakan dasar teori Opiate endogenous, dimana reseptor
opiate yang berada pada otak dan spinal cord menentukan dimana sistem saraf pusat
mengistirahatkan substansi morfin yang dinamakan endorphin dan enkephalin bila
nyeri diterima. Opiate endogen ini dapat dirangsang pengeluaranya oleh stimulasi
kulit melalui pijatan. Opiate reseptor ini berada pada ujung saraf sensori perifer (Sari,
2005)
3. Cara Melakukan Teknik Counterperssure
Pijat ini sangat bermanfaat saat kontraksi menyerang punggung khususnya
bagian bawah dengan tujuan mengurangi nyeri saat terjadinya kontraksi rahim.
untuk menekan kedua sisi punggung dari bahu kebawah dengan gerakan berirama
naik turun. Pijatan ini dilakukan dengan lama dan lambat untuk membuat rasa
nyaman pada ibu. Seluruh jari harus menyentuh tubuh sehingga merasakan tegangan
pada daerah tersebut. Pemijatan pada tahap lanjut persalinan yaitu memijat dengan
kuat dipangkal tulang belakang atau gunakan ibu jari dengan lingkaran-lingkaran
disekitar cekungan pantat. Pijatan yang dilakukan pada daerah punggung dilakukan
B. Konsep Nyeri 1. Defenisi Nyeri
Menurut Mc Caffrey (1987) menyatakan bahwa nyeri merupakan semua
atau apapun yang dirasakan dan dikeluhkan pasien. Nyeri merupakan pengalaman
universal yang dirasakan oleh manusia. Nyeri merupakan mekanisme pertahanan bagi
tubuh, mencegah terjadinya kerusakan yang disebabkan oleh rangsangan nosiseptif.
Nyeri dapat timbul kapanpun seseorang mengatakan bahkan ketika tidak ada
penyebab yang spesifik dari nyeri yang dapat ditemukan. Praktisi kesehatan harus
percaya terhadap lukisan nyeri klien karena hal ini merupakan tanda subjektif yang
hanya dapat digambarkan oleh klien, meskipun tidak diketahui penyebabnya
(Sasmita, 2006).
Ada beberapa teori tentang nyeri yaitu sfecifycity theori, pattern theory, dan
gate control theori. Teori dasar yang banyak digunakan adalah gate control theori
pertama kali dikemukakan tahun 1965 oleh Ronal Dan Wall. Mereka mengatakan
bahwa ada “gating system” dalam susunan saraf pusat yang membuka dan menutup
pesan nyeri ke otak atau membloknya. Teori ini menggambarkan mekanisme neuron
akar dorsal dari spinal cord yang berperan sebagai gerbang meningkatkan atau
menurunkanaliran impuls saraf dari serat perifer menuju sistem saraf pusat. Serebrum
dan talamus disebut pusat kontrol nyeri (Sari, 2005).
Rasa nyeri pada kala I disebabkan oleh munculnya kontraksi otot-otot
uterus, hipoksia dari otot-otot yang mengalami kontraksi, peregangan servix pada
waktu membuka, iskemia pada korpus uteri, dan peregangan segmen bawah rahim.
inplus nyeri ditransmisikan oleh segmen saraf spinal dan asesoric thoracic bawah
simpatis lumbaris. Nervus ini berasal dari uterus dan servic. Ketidaknyamanan dari
perubahan servic dan iskemia uterus adalah nyeri visceral yang berlokasi dibawah
abdomen menyebar kearah lumbal belakang dan paha bagian dalam. Biasanya nyeri
dirasakan pada saat kontraksi saja dan hilang pada saat relaksasi. Nyeri bersifat lokal
seperti kram, sensasi sobek dan sensasi panas yang disebabkan karena distensi dan
laserasi servik, vagina dan jaringan perineum (Bobak, 2005).
Nyeri persalinan menghasilkan respon psikis dan refleks pada prilaku fisik.
Nyeri persalinan memberikan gejala yang dapat di identifikasi seperti pada sistem
saraf simpatis yang dapat terjadi mengakibatkan perubahan tekanan darah, nadi,
respirasi, dan warna kulit. Ekspresi sikap juga kadang-kadang juga dapat dilihat
perubahan sikap meliputi peningkatan kecemasan dengan penurunan lapangan
persepsi, menangis, mengerang, tangan menggepal dan menggenggam serta otot
mudah terangsang (Potter, dkk, 1993 dalam Bobak, 2005)
2. Klasifikasi Nyeri
Terdapat dua tipe nyeri yaitu:
a. Nyeri akut
Nyeri ini bersifat mendadak, durasi singkat, biasanya berhubungan
dengan kecemasan, orang bisa meresponya dengan cara fisiologis yaitu diaforesis,
peningkatan denyut jantung, peningkatan pernafasan, peningkatan tekanan darah
Nyeri akut merupakan mekanisme yang berlangsung kurang dari enam
bulan, secara fisiologis terjadi perubahan denyut jantung, frekuensi nafas, tekanan
darah, aliran darah perifer, tekanan otot, keringat pada telapak tangan, dan
perubahan pada ukuran pupil.
b. Nyeri kronik
Nyeri ini bersifat dalam, tumpul, diikuti dengan berbagai macam
gangguan. Terjadi lambat dan meningkat secara perlahan, dimulai setelah detik
pertama dan meningkat perlahan sampai beberapa detik atau menit. Nyeri ini
biasanya berhubungan dengan kerusakan jaringan yang sifatnya terus menerus
atau intermitten (Sari, 2005). Nyeri kronik merupakan nyeri yang konsisten yang
menetap sepanjang satu periode waktu dan tidak mempunyai awitan yang
ditetapkan dan sering sulit untuk diobati karena biasanya nyeri ini tidak
mempunyai respon terhadap pengobatan yang diarahkan pada penyebabnya. Nyeri
kronik ini sering didefenisikan sebagai nyeri yang berlangsung selama enam bulan
atau lebih (Brunner & Suddarth, 1996 dikutip dari Smeltzer, 2001)
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri
Banyak faktor yang mempengaruhi nyeri selama persalinan. Faktor tersebut
bisa fisiologis, sosial, atau fisiologis yang meliputi paritas (ukuran dan posisi fetal),
dapat juga karena prosedur medik, kecemasan, kelelahan, budaya, dan mekanisme
koping (Bobak, 1995). Paritas bisa mempengaruhi persepsi terhadap nyeri persalinan
karena primipara mempunyai proses persalinan lebih lama dan lebih melelahkan
Hal ini disebabkan oleh serviks pada primipara memerlukan tenaga yang
lebih besar untuk meregangkanya, sehingga nyebabkan intensitas kontraksi lebih
besar selama kala I persalinan. Disamping itu primipara menunjukan peningkatan
kecemasan dan keraguan untuk mentolerir rasa nyeri selama persalinan, perasaannya
lebih terfokus pada nyeri yang dirasakan sedangkan pada multipara menunjukan
kontraksi yang lebih intens dibandingkan dengan primipara.
Prosedur medik seperti induksi dan augmentasi persalinan dapat
mempengaruhi respon terhadap nyeri selama persalinan. Penggunaan obat untuk
induksi menyebabkan kontraksi menjadi lebih kuat, lebih tidak nyaman dari kontraksi
yang timbul secara spontan. Prosedur lain berupa periksa dalam pada posisi supine,
penggunaan sabuk abdomen untuk memonior fetal, pembatasan perubahan posisi
klien atau berjalan dan penggunaan prosedur edema dimana dapat menyebabkan
kontraksi usus dan uterus (Bobak, 1995).
Kecemasan telah terbukti berpengaruh terhadap respon nyeri (Reeder &
Martin, 1997). Kecemasan dapat meningkatkan nyeri selama persalinan karena
meningkatnya spasme otot yang berakibat yang berakibat pada iskemi dan
vasokontriksi berupa gangguan pada viseral dan pelepasan substansi produksi nyeri.
Penemuan laboratorium dan klinik selama 30 tahun terakhir telah dibuktikan bahwa
takut dan kecemasan yang paling tinggi telah dihubungkan dengan nilai nyeri yang
Kelelahan karena terjadi perubahan pola tidur, kelelahan dapat merubah
dan memperbesar persepsi klien terhadap nyeri. Klien akan lebih tegang dan cemas
jika tidak diberikan pembelajaran terhadap metode penurunan nyeri. Sehingga ibu
kehilangan energi dan menurunkan kemampuannya untuk menggunankan strategi
yang dianjurkan untuk mentolerir nyeri (Kinney et al, 2000).
Kebudayaan mempengaruhi bagaimana seseorang mengekspresikan nyeri.
Dalam agama tertentu, kesabaran adalah hal yang paling berharga dimata Tuhan.
Kadang-kadang nyeri dianggap sebagai peringatan atas kesalahan yang telah dibuat
sehingga orang tersebut pasrah dalam menghadapi nyeri (Taylor, 1997). Secara
normal orang belajar mengatasi nyeri pada saat terjadinya nyeri, dan menggunakan
koping yang sama pada saat terjadi nyeri berikutnya (Sherwen et al, 1995).
4. Pengukuran Intensitas Nyeri
Nyeri tidak dapat diukur secara objectif misalnya dengan X-Ray atau tes
darah. Namun tipe nyeri yang muncul dapat di ramalkan berdasarkan tanda dan
gejala. Kadang-kadang bidan hanya bisa mengkaji nyeri dengan berpatokan pada
ucapan dan prilaku pasien. Pasien kadang-kadang diminta untuk menggambarkan
nyeri yang dialami tersebut sebagai nyeri ringan atau nyeri akut. Bagaimana pun
makna dari istilah tersebut berbeda pada setiap waktu (Potter & perry, 1993)
Ada tiga cara mengkaji intensitas nyeri yang biasa digunakan yaitu :
a. Gambaran sederhana skala intensitas nyeri
Tidak Nyeri Nyeri Ringan Nyeri
Moderat
b. Verbal Numerical Rating Scale (VNRS)
c.
c. Visual analog Scale (VAS)
Intensitas nyeri mengacu pada kehebatan sensasi nyeri itu sendiri Untuk
menentukan derajat nyeri yang dirasakan dengan menggunakan skala VNRS atau
skala yang serupa lainya membantu menerangkan bagaimana intensitas nyeri yang
dirasakan (Reeder & Mark (1995). Nyeri yang ditanyakan pada skala tersebut adalah
sebelum dan sesudah dilakukan intervensi nyeri untuk mengevaluasi keefektifannya
(Kinney, dkk, 2000) cara pengkajian nyeri yang digunakan adalah 0-10 angka skala
intensitas nyeri yaitu 0 ; tidak nyeri, 1-3 ; nyeri ringan, 4-7 ; nyeri sedang, 8-10 ;
nyeri berat (Sari, 2005).
Masa kala I pada primipara terjadi sekitar 13 jam sedangkan pada multipara
sekitar 7 jam. Kala I selesai apabila pembukaan servic telah lengkap. Intensitas
kontraksi uterus meningkat sampai akhir kala I dengan frekuensi menjadi 2-4 kali
kontraksi dalam 5-10 menit dengan his 20 detik pada awal persalinan mencapai 60-90
detik pada akhir kala I (Sarwono, 2001).
Nyeri Ringan
Nyeri Sedang Nyeri Hebat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
5. Penatalaksanaan Nyeri
Pada umunya untuk mengatasi nyeri selama persalinan digunakan
farmakologis yaitu dengan menggunakan obat-obatan yang dapat mengurangi nyeri
dan cara nonfarmakologi atau tanpa obat-obatan. Cara farmakologi adalah dengan
pemberian obat-obatan analgesia yang bisa disuntikan melalui infus intrafena, infus,
pemberian uap melalui obat-obatan untuk membantu meringankan nyeri (Ibrahim,
1996) disamping itu bisa juga mengurangi atau menghilangkan rasa sakit dengan
memblokade saraf penghantar nyeri selama persalinan (Finddley, 1999). Tindakan
farmakologis masih menimbulkan pertentangan karena pemberian obat selama
persalinan dapat menembus sawar plasenta sehingga dapat menimbulkan efek pada
aktifitas rahim (Thompson, 1995). Efek obat yang diberikan kepada ibu terhadap bayi
dapat secara langsung maupun tidak langsung antara lain efek langsung menurunkan
FHR yang bervariasi, dan yang tidak langsung seperti obat yang menyebabkan
hipotensi maternal dan menurunkan aliran darah ke plasenta sehingga menimbulkan
hipoksia dan asidosis pada bayi (Kinney et al, 2000).
Metode penurunan nyeri secara nonfarmakologi sangat penting karena tidak
membahayakan bagi ibu maupun janin, tidak memperlambat persalinan jika diberikan
kontrol nyeri yang kuat, dan tidak mempunyai efek alergi maupun efek obat
(Thompson, 1995). Banyak teknik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri selama
kala I persalinan. Teknik-teknik tersebut meliputi distraksi, relaksasi, teknik bernafas,
imajinasi, stimulasi kulit (pijat), terapi musik, dan kompres panas dan dingin.
Stimulasi kulit dalam hal ini bisa dilakukan selama proses persalinan yang efektif
mengurangi nyeri. Salah satu teknik yang umum adalah pemijatan berupa pijat
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
Kerangka konseptual dalam penelitian ini menjelaskan hubungan antar
variabel-variabel yang akan diamati dan diukur melalui penelitian yang akan dilakukan
(Notoatmodjo, 2003). Variabel independen dalam penelitian ini adalah pijat punggung,
dan variable dependen adalah penurunan intensitas nyeri persalianan kala I fase aktif.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pijat punggung dalam menurunkan
intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif. Dalam penelitian ini terdiri dari 2 kelompok
yaitu kelompok 1 disebut sebagai kelompok intervensi yaitu kelompok yang mendapat
perlakuan pijat punggung, dan kelompok 2 disebut sebagai kelompok kontrol yaitu
kelompok yang tidak mendapat perlakuan apapun.
Skema 1 : Kerangka konsep
Keterangan : : Pengaruh
: Variabel yang akan diteliti Kontrol
Intervensi Pretest
Intensitas nyeri
Postest Intensitas nyeri
B. Hipotesa
Hipotesa dalam penelitian ini adalah hipotesa alternative (Ha) yaitu ada
pengaruh pijat punggung terhadap penurunan intensitas nyeri persalinan kala 1 fase aktif.
C. Defenisi Operasional
Tabel 1. Defenisi Operasional Variabel Penelitian
No Variabel Defenisi
Operasional
Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala 1 Pijat punggung Usapan atau sentuhan yang dilakukan pada daerah punggung dengan tujuan memberikan rasa nyaman atau mengurangi rasa nyeri - - - -
2 Nyeri Semua yang
dirasakan atau yang dikeluhkan pasien Kuesioner Verbal Numerical Rating Scale (VNRS)
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian quasy
eksperimen yaitu rancangan yang berupaya untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat
dengan cara melibatkan kelompok kontrol disamping kelompok intervensi (Nursalam,
2001). Kedua kelompok akan dilakukan pretest, kelompok eksperimen diberi perlakuan
pijat punggung sedangkan kelompok kontrol tidak mendapat perlakuan pijat punggung,
posttest dilakukan pada kedua kelompok. Pada kelompok intervensi posttest dilakukan
setelah perlakuan pijat punggung selama 30 menit dan intensitas nyeri juga dikaji dalam
waktu bersamaan setelah perlakuan pijat punggung. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi pengaruh pijatan terhadap penurunan intensitas nyeri selama persalinan
kala Idan perbedaan penurunan intensitas nyeri dengan yang belum dan sesudah
dilakukan dilakukan pijat punggung. Rancangan tersebut dapat digambarkan sebagai
berikut:.
Keterangan
01 : Intensitas nyeri persalinan kala 1 fase aktif sebelum dilakukan pijat punggung
X : Perlakuan pijat punggung
02 : Intensitas nyeri persalinan kala 1 fase aktif sesudah dilakukan pijat punggung
Variabel Pretest Perlakuan Postest
Kelompok Intervensi 01 X 02
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Seluruh ibu-ibu primipara yang melahirkan pervaginam di Klinik Bersalin
Hadijah Aksara sebagai kelompok intervensi dan Seluruh ibu-ibu primipara yang
melahirkan pervaginam di Klinik Bersalin Hajah Khalifah di Bromo sebagai
kelompok kontrol.
2. Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan accidental
sampling artinya setiap ibu-ibu yang melahirkan di Klinik Bersalin Hadijah dan
Klinik Bersalin hajah khalifah yang memenuhi kriteria penelitian dan secara
kebetulan dijumpai selama proses pengumpulan data akan dilibatkan sebagai subjek
penelitian. Jumlah sampel dalam penelitian ini 18 orang, dimana 9 orang untuk
kelompok intervensi dan 9 orang untuk kelompok kontrol. Adapun kriteria sampel
yang akan digunakan adalah kriteria inkluisi yaitu :
a. Ibu primipara
b. Ibu bersalin yang memasuki fase aktif dengan pembukaan 4-9 cm
c. Ibu bersalin dengan presentasi kepala
d. Ibu bersalin normal tanpa mendapatkan obat-obatan untuk mempercepat proses
persalinan
C. Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Klinik Bersalin Hadijah jalan perjuangan no 38
Aksara dan Klinik Bersalin Hajah Khalifah jalan Bromo dengan pertimbangan bahwa
pimpinan klinik tersebut adalah bidan delima sehingga banyak ibu bersalin yang
melahirkan di klinik tersebut.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dimulai dari bulan Februari sampai dengan April 2009.
D. Etik Penelitian
Penelitian ini dilakukan setelah proposal disetujui oleh Institusi Pendidikan
Program Studi DIV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Sumatra Utara selanjutnya surat
diajukan ke tempat penelitian dilakukan. Peneliti mengakui hak-hak responden dalam
menyatakan kesediaan atau ketidaksediaan untuk dijadikan objek penelitian. Lembar
persetujuan (Informed concent) ditandatangani berdasarkan keinginan objek penelitian.
Penelitian ini menjelaskan tujuan, sifat, dan menfaat penelitian. Kerahasiaan informasi
yang diberikan responden dijamin oleh peneliti (Nursalam, 2003).
E. Intrumen Penelitian
Instrument penelitian berupa kuesioner yang terdiri dari 2 bagian berisi data
F. Prosedur Pengumpulan Data
Setelah mendapatkan izin peneliti mengumpulkan data kemudian peneliti
mengumpulkan responden sesuai dengan kriteria penelitian. Setelah mendapatkan calon
responden peneliti menjelaskan tentang manfaat, tujuan, dan proses pengumpulan data.
Setelah responden bersedia maka diminta untuk menandatangani surat persetujuan.
Peneliti mengisi lembaran kuesioner yang telah disiapkan berdasarkan hasil wawancara
dengan ibu, setelah itu peneliti mengkaji derajat nyeri yang dialami pasien disaat dilatasi
servic dengan skala nyeri.
Responden dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok intervensi dan kelompok
control. Peneliti melaksanakan intervensi berupa pijat punggung selama 30 menit pada
proses persalinan kala I pada kelompok intervensi dan tanpa perlakuan pada kelompok
kontrol. Sambil memperhatikan keadaan pasien. Setelah pijat punggung selama 30 menit
dilakukan selanjutnya wawancara dengan responden sesuai kuesioner yang telah
disiapkan. Data yang diperoleh dikumpul untuk selanjutnya dianalisa.
G. Analisa Data
Analisa data dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS, dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Univariat
Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik masing-masing variabel
yang diteliti, yakni data yang bersifat kategori akan dicari frekwensi dan persentase.
2. Bivariat
Analisis ini digunakan untuk menguji pengaruh pijat punggung terhadap penurunan
intensitas nyeri persalinan kala 1. Uji t-dependen digunakan untuk membandingkan
penurunan intensitas nyeri persalinan kala 1 pada kelompok intervensi sebelum dan
setelah dilakukan pijat punggung selama 30 menit dan pada kelompok kontrol. Uji
t-independen digunakan untuk membandingkan intensitas nyeri persalinan kala 1 pada
kelompok intervensi dan kelompok kontrol setelah dilakukan pijat punggung dengan
taraf signifikasi 95% ( = 0,05). Pedoman dalam menerima hipotesis adalah apabila p
< 0,05 maka H0 ditolak, dan apabila p > 0,05 maka H0 gagal ditolak, dan data
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian tentang pengaruh pijat punggung
terhadap penurunan intensitas nyeri persalinan di Klinik Bersalin Hadijah dan Hj. Khaifah
Medan. Dengan jumlah responden yang memenuhi kriteria dalam penelitian ini adalah 9
orang pada kelompok intervensi, dan 9 orang pada kelompok kontrol. Semua kelompok
intervensi mendapat perlakuan pijat punggung, sedangkan pada kelompok kontrol tidak
mendapat perlakuan apapun. Pijat punggung pada kelompok intervensi dilakukan selama
30 menit setelah itu nyeri di ukur kembali.
1. Analisis Univariat
Analisa univariat pada penelitian ini akan menggambarkan karakteristik
demografi ibu (usia, pendidikan, pekerjaan, dan suku bangsa) dan intensitas nyeri.
a. Karakteristik Demografi
Hasil penelitian diperoleh bahwa pada kelompok intervensi, sebagian
besar responden berusia antara 20-35 tahun sebanyak 8 orang (88,9%).
Berdasarkan pendidikan, sebagian besar responden berpendidikan SMA sebanyak
3 orang (33,4%). Berdasarkan pekerjaan, sebagian besar responden bekerja
sebagai ibu rumah tangga yaitu sebanyak 6 orang (66,7%). Berdasarkan suku
Pada kelompok kontrol, sebagian besar responden berusia antara 20-35
tahun sebanyak 5 orang (55,6%). Berdasarkan pendidikan, sebagian besar
responden berpendidikan SMA sebanyak 6 orang (66,7%). Berdasarkan
pekerjaan, seluruh responden adalah ibu rumah tangga yaitu sebanyak 9 orang
(100%). Berdasarkan suku bangsa, sebagian besar responden bersuku Minang
[image:35.595.109.525.362.694.2]sebanyak 6 orang (66,7%). Dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :
Tabel 5.1
Distribusi responden berdasarkan karakteristik demografi pada kelompok intervensi di Klinik Bersalin Hadijah dan kelompok kontrol di Klinik
Bersalin Hj. Khaifah Februari - April Medan Tahun 2009
Kelompok Intervensi (N = 9) Kelompok Kontrol (N = 9) Karakteristik Frekuensi Persentase (%) Frekuensi Persentase (%) Usia :
< 20 tahun 20-35 tahun > 35 tahun
1 8 - 11,1 88,9 - 4 5 - 44,4 55,6 - Pendidikan : SD SMP SMA D3/Sarjana
2 2 3 2 22,2 22,2 33,4 22,2 - 3 6 - - 33,3 66,7 - Pekerjaan : IRT PNS Wiraswasta 6 3 - 66,7 33,3 - 9 - - 100 - -
b. Intensitas nyeri
Hasil penelitian diperoleh bahwa intensitas nyeri pada kelompok
intervensi yaitu rata-rata intensitas nyeri sebelum dilakukan pijat punggung 7,33,
median 8,00 dengan standar deviasi 1,41. Sedangkan rata-rata intensitas nyeri
sesudah dilakukan pijat punggung adalah 4,56, median 6,00 dengan standar
deviasi 1,48 sedangkan pada kelompok kontrol yaitu rata-rata intensitas nyeri
sebelum dikontrol 6,11, median 6,00 dengan standar deviasi 1,34. Sedangkan
rata-rata intensitas nyeri sesudah dikontrol adalah 6,67, median 7,00 dengan standar
[image:36.595.101.529.444.506.2]deviasi 1,803. Dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :
Tabel 5.2
Distribusi responden berdasarkan penurunan intensitas nyeri persalinan kala I ibu primipara pada kelompok intervensi di Klinik Bersalin Hadijah Medan
dan kelompok kontrol di Klinik Bersalin Hj. Khaifah Medan Februari - April Tahun 2009
Intensitas Nyeri Sebelum Setelah N
Mean SD Median Mean SD Median
Kelompok intervensi 7,33 1,41 8,00 5,22 1,48 6,00 9
Kelompok kontrol 6,11 1,36 6,00 6,78 0,83 7,00 9
2. Analisa Bivariat
Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t-dependen dengan
tujuan membandingkan penurunan intensitas nyeri persalinan pada kelompok
intervensi dengan kelompok kontrol terhadap sebelum dan sesudah dilakukan pijat
a. Perbandingan Penurunan Intensitas Nyeri Sebelum Dan Setelah Dilakukannya Pijat Punggung Pada Kelompok Intervensi Dan Pada Kelompok Kontrol
Hasil penelitian diperoleh bahwa rata-rata intensitas nyeri persalinan
pada kelompok intervensi sebelum dilakukan pijat punggung adalah 7,33 dengan
standar deviasi 1,41. Setelah dilakukan pijat punggung diperoleh rata-rata
intensitas nyeri adalah 5,22 dengan standar deviasi 1,48. Nilai rata-rata perbedaan
antara pengukuran pertama dan pengukuran kedua adalah 2,11 dengan standar
deviasi 0,60. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,000 maka dapat disimpulkan
ada perbedaan rata-rata intensitas nyeri persalinan sebelum dan sesudah dilakukan
pijat punggung.
Sedangkan pada kelompok kontrol sebelum diamati adalah 6,11 dengan
standar deviasi 1,36. Setelah diamati diperoleh rata-rata intensitas nyeri 6,78
dengan standar deviasi 0,83. Nilai rata-rata perbedaan antara pengukuran pertama
dan pengukuran kedua adalah -0,67 dengan standar deviasi 0,70. Hasil uji statistik
diperoleh nilai p = 0,022 maka dapat disimpulkan ada perbedaan rata-rata
intensitas nyeri persalinan sebelum dan sesudah dilakukan pengamatan. Dapat
Tabel 5.3
Perbandingan penurunan intensitas nyeri pada kelompok intervensi di Klinik Bersalin Hadijah dan kelompok kontrol di Klinik Bersalin Hj. Khaifah
sebelum dan setelah dilakukan pijat punggung Medan Februari - April Tahun 2009
b. Pengaruh Pijat Punggung Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Setelah Dilakukannya Pijat Punggung Pada Kelompok Intervensi Dan Setelah Dikontrol Pada Kelompok Kontrol
Hasil penelitian diperoleh bahwa rata-rata intensitas nyeri setelah
dilakukan pijat punggung oleh peneliti adalah 5,22 dengan standar deviasi 1,48.
Sedangkan pada kelompok kontrol di dapat rata-rata intensitas nyeri adalah 6,78
dengan standar deviasi 0,83. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,017 berarti
terdapat perbedaan rata-rata intensitas nyeri antara kelompok intervensi dengan
kelompok kontrol (adanya pengaruh pijat punggung terhadap penurunan
intensitas nyeri persalinan kala I).
Tabel 5.4
Pengaruh pijat punggung terhadap penurunan intensitas nyeri pada kelompok intervensi di Klinik Bersalin Hadijah dan kelompok kontrol di Klinik Bersalin
Hj. Khaifah setelah dilakukan pijat punggung Medan Februari - April Tahun 2009
Intensitas nyeri Mean SD SE Perbedaan SE
Nilai P
N
Kelompok intervensi 5,22 1,48 0,49 0,63 0,017 9
Kelompok kontrol 6,78 0,83 0,28 9
Kelompok Sebelum Setelah Perbedaan Nilai P N
Mean SD Mean SD Mean SD
Intervensi : Intensitas nyeri
7,33 1,41 5,22 1,48 2,11 0,60 0,000 9
Kontrol : Intensitas nyeri
[image:38.595.119.515.652.714.2]B. Pembahasan
1. Interpretasi Dan Diskusi Hasil
a. Intensitas Nyeri Pada Kelompok Intervensi Dan Kelompok Kontrol
Hasil penelitian diperoleh bahwa intensitas nyeri pada kelompok intervensi
yaitu rata-rata intensitas nyeri sebelum dilakukan pijat punggung 7,33, median
8,00 dengan standar deviasi 1,41. Sedangkan rata-rata intensitas nyeri setelah
dilakukan pijat punggung adalah 4,56, median 6,00 dengan standar deviasi 1,48
sedangkan pada kelompok kontrol yaitu rata-rata intensitas nyeri sebelum
dikontrol 6,11, median 6,00 dengan standar deviasi 1,34. Sedangkan rata-rata
intensitas nyeri sesudah dikontrol adalah 6,67, median 7,00 dengan standar deviasi
1,803.
b. Pengaruh Pijat Punggung Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Persalinan Berdasarkan hasil uji t-independen diperoleh bahwa adanya pengaruh pijat
punggung terhadap penurunan intensitas nyeri dengan p = 0,017. Hal ini sesuai
dengan teori yang dikemukan oleh Christophe (2003) dan Zaitunissa (2008)
bahwa pijatan pada bahu, leher, wajah, dan punggung bisa meredakan ketegangan
otot serta memberi rasa relaks. Sirkulasi darah juga menjadi lancar sehingga nyeri
berkurang. Hal ini juga diperkuat oleh teori yang dikemukan Thompson (1995)
bahwa metode pengontrolan nyeri secara nonfarmakologis seperti pijat sangat
penting dalam mengurangi nyeri selama persalinan.
Menurut Stoppart (2000) bahwa pijatan dapat menjadi cara untuk
membuat ibu menjadi rileks, mendekatkan ibu dengan suami atau bidan serta
bermanfaat pada tahap pertama persalinan untuk mengurangi rasa sakit,
Burman (1997) melaporkan bahwa ibu yang dipijat menyatakan adanya
penurunan nyeri dan kecemasan, menunjukan penurunan kegelisahan, dan berefek
positif pada proses persalinan.
2. Implikasi terhadap Pelayanan Kebidanan
Penelitian ini memberikan informasi kepada institusi yang memberikan
pelayanan kesehatan berupa asuhan kebidanan kepada ibu bersalin, bahwa setelah
dilakukan pijat punggung selama 30 menit terbukti dapat menurunkan intensitas nyeri
persalinan pada ibu primípara kala 1.
Pijat punggung sangat mudah dilakukan dan tidak memerlukan peralatan
yang khusus sehingga bidan dapat mengajarkan tata cara kepada suami atau perawat
bidan. Kemudian pijat punggung dapat dilakukan secara rutin apabila nyeri
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Karakteristik responden pada kelompok intervensi dapat digambarkan sebagai
berikut: sebagian besar responden berusia antara 20-35 tahun, responden
berpendidikan SMA, bekerja sebagai ibu rumah tangga, dan bersuku Batak.
Sedangkan karakteristik responden pada kelompok kontrol diperoleh sebagian besar
responden berusia antara 20-35 tahun, berpendidikan SMA, bekerja sebagai ibu
rumah tangga dan bersuku Minang.
2. Pada kelompok intervensi sebelum dilakukan pijat punggung rata-rata intensitas
nyerinya adalah 7,33 dengan standar deviasi 1,41. Setelah dilakukan pijat punggung
diperoleh rata-rata intensitas nyeri adalah 5,22 dengan standar deviasi 1,48.
3. Pada kelompok kontrol yaitu rata-rata intensitas nyeri sebelum dikontrol 6,11,
median 6,00 dengan standar deviasi 1,34. Setelah dikontrol adalah 6,67 , median 7,00
dengan standar deviasi 1,803.
4. Adanya perbedaan yang signifikan antara kelompok intervensi dengan kelompok
kontrol setelah pijat punggung dan setelah diamati diperoleh nilai p sebesar 0,038 (p <
0,05).
5. Adanya pengaruh pijat punggung terhadap penurunan intensitas nyeri karena
diperoleh nilai p sebesar 0,017 ( p < 0,05).
B. Saran
1. Bagi praktek kebidanan
Diharapkan bidan dapat memberikan asuhan kebidanan kepada ibu bersalin berupa
pijat punggung untuk mengurangi intensitas nyeri persalinan kala I yang dilakukan
selama 30 menit.
2. Bagi penelitian kebidanan
Diharapkan pada penelitan selanjutnya dapat memperbesar jumlah sampel
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Balaskas, J. (2005). New Natural Pregnancy. Jakarta: PT. Prima Media Pustaka.
Bobak, I. M., Lowdrmilk, D. L, Jensen , M. D., Perry, S. E. (1995). Maternity
Nursing. (4 ed). Missouri: Mosby_Year Book. Inc
Bobak, Lowdermilk. (2005). Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC
Findley, I. R & Geoferay, C. (1999). Relief Of Pain During Labor. British Medical
Journals dibuka pada September 2008 dalam http://www.findarticacles.com
Hutasoit, A.S. 2002. Panduan Praktik Pijat Aromaterapi Untuk Pemula. Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama.
Harahap, Linasari. (2005). Efektifitas Effluarage Dalam Menurunkan Intensitas
Nyeri Persalinan Kala I: PSIK FK USU
Ibrahim, Cristina, S. (1996) Perawatan Kebidanan. Jilid II. Jakarta Bharatara
Januadi, E. (2002). Mempersiapkan Persalinan Sehat. (Cetakan ke-1). Jakarta:
Puspaswara
Mc Kinney et al. (2000). Maternal-child nursing. Philadelphia: WB. Saunders Co.
Medikaholistik,. (1999). Pijat Aromaterapi, www.medikaholistik.com/yuda.
Meiliasari, dan Danuatmadja. (2004). Persalinan Normal Tanpa Rasa Sakit, Jakrta:
Puspa Suara.
Mochtar, R. (1998). Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC
Notoatmodjo, S. (2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat, Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Nursalam & Pariani, S. (2003). Pendekatan Praktis dan Metodologi Keperawatan,
Pedoman Skripsi; Tesis & Instrumen Penelitian dan Keperawatan (Edisi 1)
Polit & Hungler.(1995) Nuring Research 5th Edition. Principals and Methods.
Philadelphia: JB Lippincott
Reeder & Martin. (1997). Maternity Nursing: Family, Newborn & Women’s Health
Care .I Ed. 16. Philadelphia: JB. Lippincott, Co.
Roesli. (2001). Pijat Dalam Persalinan. PSIK Universitas Prima Indonesia
Sarwono. (2001). Ilmu kebidanan. Jakarta: YBP-SP.
Sherwen. L. N., Scoloveno, M. A., Weingerten, C. T. (1995). Nursing Care Of The
Child Bearing Family. (2nd Ed). East Norwalk: Appleton & Lange
Stoppard, M. (2002). Kehamilan dan Kelahiran. Jakarta: PT. Mitra Media Publisher.
Sasmita, Yenni. (2006). Efektifitas Perangsangan Uaditorium Mendengar Bacaan
Ayat Al-Quran Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Kala I Ibu Inpartu. PSIK FK USU
Smeltzer, Suzanne, C. (2001). Buku Ajar keperawatan Medikal Bedah. (Edisi k-8).
Jakarta: EGC
Taylor, Carol, L. C., Lemore, P. (1997). Fundamental Of Nursing. The Are And
Science Of Nursing Care. (3rd Ed).
Thompson, Eleanor. (1995). Introduction To Maternity And Pediatric Nursing (2nd
Lampiran 1
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Saya yang bernama Fitri Rahmadani / 085102037 adalah mahasiswa Program D-IV
Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Saat ini sedang melakukan
penelitian yaitu Pengaruh Pijat Punggung Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Persalinan
Kala I Fase Aktif Ibu Primipara Medan Tahun 2009
Penelitian ini merupakan salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir
di Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumateran Utara. Untuk
keperluan tersebut saya mengharapkan kesediaan ibu-ibu untuk menjadi responden dalam
penelitian ini. Selanjutnya saya mohon menjawab kuesioner dengan jujur. Jika bersedia
silahkan menandatangani lembar persetujuan ini sebagai bukti kesukarelaan ibu. Partisipasi
ibu-ibu dalam penelitian ini bersifat sukarela, sehingga bebas mengundurkan diri setiap saat
tanpa sanksi apapun serta identitas pribadi ibu dan semua inforamasi yang ibu berikan akan
dirahasiakan dan hanya digunakan untuk keperluan penelitian ini saja.
Terimakasih atas partisipasi ibu dalam penelitian ini.
Peneliti Medan, Februari 2009
Responden
Lampiran 2
Lembaran Kuesioner
Pengaruh Pijat Punggung (Counterperrsure) Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Persalinan kala I
I. Data Demograf
1. Tanggal dan waktu penelitian :
2. Usia :
3. Pendidikan :
4. Pekerjaan :
5. Suku Bangsa :
II. Pengkajian Intensitas Nyeri Sebelum dan Setelah Intervensi
Petunjuk : Pada skala ini, angka 0 menunjukan tidak nyeri, angka 1-3 nyeri ringan, angka
4-7 nyeri sedang, angka 8-10 nyeri berat. Silahkan ibu menunjukan salah satu angka yang
sesuai menurut ibu untuk menggambarkan tingkat nyeri yang ibu rasakan.
1. Sebelum Intervensi
Verbal Numerical Rating Scale (VNRS)
2. Setelah Intervensi
Verbal Numerical Rating Scale (VNRS)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Lembaran Kuesioner
Pengaruh Pijat Punggung (Counterperrsure) Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Persalinan kala I
I. Data Demograf
1. Tanggal dan waktu penelitian :
2. Usia :
3. Pendidikan :
4. Pekerjaan :
5. Suku Bangsa :
II. Pengkajian Intensitas Nyeri Sebelum dan Setelah dikontrol
Petunjuk : Pada skala ini, angka 0 menunjukan tidak nyeri, angka 1-3 nyeri ringan, angka
4-7 nyeri sedang, angka 8-10 nyeri berat. Silahkan ibu menunjukan salah satu angka yang
sesuai menurut ibu untuk menggambarkan tingkat nyeri yang ibu rasakan.
1. Sebelum Kontrol
Verbal Numerical Rating Scale (VNRS)
2. SetelahKontrol
Verbal Numerical Rating Scale (VNRS)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Lampiran 8
Protokol Penelitian
A. Pijat Punggung 1. Pengertian
Pijat merupakan salah satu cara memanjakan diri karena sentuhan memiliki
keajaiban tersendiri yang tidak memberikan efek pada ibu dan janin, dan tidak
mempunyai efek alergi maupun efek obat.
2. Tujuan
Pijat dilakukan dengan tujuan sangat efektif dalam menghilangkan rasa sakit pada
saat melahirkan yang secara umum dapat membantu menyeimbangkan energi,
merangsang dan mengatur tubuh memperbaiki sirkulasi darah, kelenjer getah
bening sehingga oksigen, zat makanan, dan sisa makanan dibawa secara efektif
dari jaringan tubuh ibu ke plasenta dengan mengendurkan ketegangan dan
membantu menurunkan emosi. Pijat merupakan relaksasi, menenangkan saraf, dan
membantu menurunkan tekanan darah.
3. Manfaat
Dapat dijadikan pengalaman sebagai sumber masukan dan dapat diaplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari
4. Teknik
Teknik merupakan cara atau keahlian yang digunakan. Pada pijat punggung ini
teknik yang digunakan adalah teknik counterperssure yaitu pijat dengan tekanan
menggunakan bola tenis. Tekanan ini dapat diberikan dengan gerakan lurus atau
melingkar kecil
B. Tata Cara Melakukan Pijat Punggung 1. Minta ibu untuk melepaskan pakaian
2. Anjurkan ibu untuk berlutut dan berbaring diatas bantal sehingga posisi nyaman.
Minta ibu untuk menarik nafas dalam-dalam dan relaks, sentuhlah ibu sesuaikan
dengan energinya.
3. Oleskan minyak pada tangan kemudian mulai lakukan pijatan. Gunakan telapak
tangan, jari-jari, dan ibu jari remas otot-otot punggung atas( bahu, belakang leher )
tambahkan tekanan bila perlu.
4. Pijat tulang punggung mulai dari leher terus kebawah sampai kepunggung bawah,
buat jedah pada otot yang kaku. Gunakan bukit Telapk tangan, ibu jari dan
jari-jari tangan untuk memijat punggung bawah. Mulai dari tulang triangular sacral
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama : Fitri Rahmadani
Tempat/Tanggal Lahir : Duri, 04 Juni 1986
Jenis Kelamin : Perempuan
Anak ke : 5 dari 6 bersaudara
Agama : Islam
Alamat : Jl. Jendral Sudirman Gg. Alhidayah No.01 Duri-Riau
DATA ORANG TUA
Nama Ayah : H. Ali Ardi
Pekerjaan : Wiraswasta
Nama Ibu : Hj. Erna
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jl. Jendral Sudirman Gg. Alhidayah No.01 Duri-Riau
PENDIDIKAN
Tahun 1992-1998 : SD N 062 Duri-Riau
Tahun 1998-2001 : SMP N 4 Duri-Riau
Tahun 2001-2004 : SMU N 1 Duri-Riau
Tahun 2004-2007 : Akademi Kebidanan Sehat Medan