FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN FARMASI DI MEDAN
TESIS
Oleh NURIL FITRI 097017021/Akt.
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN FARMASI DI MEDAN
TESIS
Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains Dalam Program Studi Ilmu Akuntansi
Pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
Oleh
NURIL FITRI 097017021/Akt.
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Judul Penelitian : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN FARMASI DI MEDAN
Nama : Nuril Fitri
Nomor Pokok : 097017021 Program Studi : Akuntansi
Menyetujui Komisi Pembimbing,
(Drs. Erwin Abu Bakar, MBA, Ak ) (Drs. Iskandar Muda, M.Si, Ak)
Ketua Program Studi, Direktur,
(Prof.Dr.AdeFatmaLubis,MAFIS,MBA,CPA)(Prof.Dr.Ir.A.RahimMatondang, MSIE)
Telah Diuji pada
Tanggal : 16 Januari 2012
PANITIA PENGUJI TESIS :
Ketua : Drs. Erwin Abu Bakar, MBA, Ak Anggota : 1. Drs. Iskandar Muda, M.Si, Ak
2. Prof. Dr. Ade FatmaLubis, MAFIS, MBA, CPA 3. Dra. Tapi Anda Sari, Lubis, M.Si., Ak.
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan Tesis yang berjudul:
“FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN FARMASI DI MEDAN”
adalah benar hasil karya saya sendiri dan belum dipublikasikan oleh siapapun
sebelumnya. Sumber-sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan
secara benar dan jelas.
Medan, Januari 2012
Yang membuat pernyataan:
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yaitu di fokuskan pada keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan sistem, kemampuan teknik personal sistem informasi, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem informasi, program pelatihan dan pendidikan pengguna, dan kepuasan pengguna akhir pada perusahaan farmasi di Medan.
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan farmasi yang ada di Medan. Dari jumlah populasi ini yang menjadi sampel sebanyak 30 perusahaan. Teknik penentuan objek penelitian yang digunakan adalah survey. Data yang digunakan adalah data primer dan diperoleh melalui penyebaran kuesioner. Model analisis data yang digunakan adalah regresi linear dan berganda. Pengujian kualitas data yang digunakan adalah validitas data dan uji reliabilitas. Uji asumsi klasik yang digunakan adalah uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas. Pengujian hipotesis yang digunakan adalah uji signifikan simultan (uji – F), uji signifikan parsial (uji – t), dan adjusted R square.
Hasil penelitian menunjukkan keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan sistem, kemampuan teknik personal sistem informasi, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem informasi, program pelatihan dan pendidikan pengguna, dan kepuasan pengguna akhir berpengaruh signifikan secara simultan terhadap kinerja SIA, tetapi secara parsial : hanya keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan sistem, dan kepuasan pengguna akhir berpengaruh signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi sedangkan kemampuan teknik personal sistem informasi, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem informasi, program pelatihan dan pendidikan pengguna tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
ABSTRACT
The objectives of the research was to examine some factors that affect the performance of accounting information system (AIS) which are focused on user involvement in AIS development, technical capability of AIS personal, organization size, management support, formalization of information system development, user training and education program, end-user satisfaction on the pharmaceutical companies in Medan.
The population in this study was the pharmaceutical companies in Medan and 30 companies were chosen as the sample. The Technical that being used in defined research object was survey. The data used are the primary and received from questionnaires. Analysis model that being used was linear and multiple regresions. Data quality was tested by using validity and reliability test. Classic assumption tests that being used were normality test, multicolinearity test, and heterocedastisity test. Hypothesis test that being used were simultan test (F- test), partial test (t – test), and adjusted R square.
The result of this research showed that user involvement in AIS development , technical capability of AIS personal, organization size, management support, formalization of information system development, user training and education program, end-user satisfaction having a significant effect on the simultaneous performance of the AIS. But partially: only user involvement in AIS development, and end-user satisfaction significantly influence the performance of accounting information systems while, technical capability of AIS personal, organization size, management support, formalization of information system development, user training and education program, didn’t affect the performance of accounting information systems.
KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan hati, tulus dan ikhlas peneliti menyampaikan
Syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT dengan rahmat dan hidayahnya
sehingga peneliti dapat menyelesaikan tesis ini yang berjudul “Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Perusahaan
Farmasi Di Medan”.
Dalam penelitian tesis ini banyak pihak yang telah memberikan bantuan,
dorongan moril, masukan serta saran sehingga penilis dapat menyelesaikan
penelitian tesis ini, oleh karena itu dengan sepenuh hati peneliti mengucapkan
terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. dr Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc (CTM) Sp.A(K) selaku rector
universitas Sumatera Utara.
2. Prof. Dr. Ir. A. Rahim Matondang, MSIE, selaku direktur program pasca
sarjana Universitas Sumatera Utara
3. Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak selaku ketua Program
Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, sekaligus
sebagai salah satu dosen pembanding dalam penyusunan tesis ini.
4. Drs. Erwin Abu Bakar, MBA, Ak, selaku dosen pembimbing utama yang
telah banyak membantu, mengarahkan, membimbing dan juga memberikan
saran kepada peneliti dalam penyusunan tesis ini.
5. Drs. Iskandar Muda, M.Si, Ak, selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing peneliti dalam menyelesaikan penyusunan tesis ini.
6. Dra. Sri Mulyani, M.Si, Ak, selaku dosen pembanding yang telah banyak
memberikan saran-saran kepada peneliti dalam menyusun tesis.
7. Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak, selaku dosen pembanding yang telah
banyak memberikan saran-saran kepada peneliti dalam menyusun tesis.
8. Orang tua peneliti Hj. Salmah K.N. yang telah banyak memberikan dukungan
9. Kakak-kakak peneliti terutama Neng Imanti yang telah membatu memperoleh
data penelitian.
10. Rekan-rekan mahasiswa angkatan XVII terutama Yani, dan Uswa untuk
semua dukungan, perhatian dan saran bagi peneliti.
11. Pihak-pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu.
Peneliti menyadari bahwa masih banyak keterbatasan yang dimiliki oleh
peneliti dalam menyelesaikan tesis ini, sehingga sangat diperlukan
masukan-masukan dan saran yang sifatnya membangun. Namun demikian besar harapan
peneliti tesis yang telah diselesaikan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Medan, 16 Januari 2012
Peneliti
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. DATA PRIBADI
Nama : Nuril Fitri
Tempat/Tgl. Lahir : Medan/ 10 desember 1972
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jl. Stasiun Gg. Famili No. 70 Marindal
II. LATAR BELAKANG PENDIDIKAN
1979 – 1985 : SDN 060901 Medan
1985 – 1988 : SMP Tunas Kartika 1 Medan
1988 – 1991 : SMEAN 1 Medan
1991 – 1998 : Dharmawangsa
2000 – 2001 : Akta IV Universitas Muslim Nusantara
2009 – 2011 : S-2 Program Pascasarjana Magister Akuntansi Universitas Sumatera Utara (USU) Medan
III. LATAR BELAKANG PEKERJAAN
1994 – 1995 : Karyawan Marketing PT. Enseval
1996 – 2005 : Guru Ekonomi SMA Karya Utama Marindal
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
RIWAYAT HIDUP ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN... xii
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang ... 1
1.2. Rumusan masalah ... 4
1.3. Tujuan penelitian ... 5
1.4. Manfaat penelitian ... 6
1.5. Originalitas ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori ... 9
2.1.1. Pengantar... 9
2.1.2 Sistem Informasi Akuntansi ... 10
2.1.2.1. Tujuan dan manfaat sistem informasi akuntansi ... 16
2.1.2.2. Perkembangan sistem informasi Akuntansi ... 17
2.1.2.4. Manfaat sistem informasi akuntansi bagi organisasi ... 20
. 2.1.2.5. Alasan perusahaan beralih ke sistem informasi akuntansi 22
2.1.2.6. Teori di dalam kinerja sistem informasi akuntansi ... 25
2.1.3. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi ... 30
2.1.4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi Akuntansi ... 30
2.1.5 Perusahaan Farmasi ... 37
2.2. Review Penelitian Terdahulu ... 37
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS 3.1. Kerangka Konsep ... 41
3.2. Hipotesis ... 42
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian ... 51
4.2. Lokasi Penelitian ... 51
4.3. Populasi dan Sampel ... 52
4.4. Metode Pengumpulan Data ... 52
4.5. Defenisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel ... 53
4.5.1. Defenisi operasional ... 53
4.5.1.1. Variabel dependen ... 54
4.5.1.1.1. Kinerja SIA ... 54
4.5.1.2. Variabel independen ... 54
4.5.1.2.1. Keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan sistem informasi akuntansi ... 54
4.5.1.2.2 Kemampuan teknik personal sistem ... 54
4.5.1.2.3. Ukuran organisasi ... 55
4.5.1.2.4. Dukungan manajemen puncak ... 55
4.5.1.2.6. Program pelatihan dan pendidikan pengguna ... 55
4.5.1.2.7. Kepuasan pengguna akhir ... 56
4.5.2. Metode pengukuran variabel ... 56
4.5.2.1. Variabel dependen ... 56
4.5.2.1.1. Kinerja SIA ... 56
4.5.2.2. Variabel independen ... 56
4.5.2.2.1. Keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan sistem informasi akuntansi ... 57
4.5.2.2.2 Kemampuan teknik personal sistem ... 57
4.5.2.2.3. Ukuran organisasi ... 57
4.5.2.2.4. Dukungan manajemen puncak ... 57
4.5.2.2.5. Formalisasi pengembangan SI ... 58
4.5.2.2.6. Program pelatihan dan pendidikan pengguna ... 58
4.5.2.2.7. Kepuasan pengguna akhir ... 58
4.6. Metode Analisis Data ... 60
4.6.1. Uji Kualitas Data ... 60
4.6.1.1. Uji Validitas ... 60
4.6.1.2. Uji Reliabilitas ... 61
4.6.2. Uji Asumsi Klasik ... 61
4.6.2.1 Uji Normalitas Data ... 62
4.6.2.2. Uji Multikolinearitas ... 62
4.6.2.3. Uji Heterokedastisitas ... 63
4.6.3. Uji Faktor ... 64
4.6.4. Uji Hipotesis ... 64
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian ... 67
5.1.2. Uji kualitas data ... 74
5.1.2.1. Uji validitas ... 74
5.1.2.2. Uji realibilitas ... 74
5.1.3. Uji asumsi klasik ... 75
5.1.3.1. Normalitas ... 75
5.1.3.2. Heteroskedastisitas ... 76
5.1.3.3. Multikolinearitas ... 78
5.1.4 Uji faktor ... 79
5.1.5 Pengujian hipotesis ... 80
5.1.5.1. Analisa Regresi berganda ... 81
5.1.5.2 Analisa regresi parsial ... 82
5.2. Pembahasan ... 85
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan ... . 91
6.2. Keterbatasan penelitian .. ... 93
6.3. Saran-saran .. ... 93
DAFTAR TABEL
No. Judul Halaman
2.1 Peneliti terdahulu ... 39
4.1 Definisi operasional dan pengukuran variabel ... 58
5.1 Statistik deskriftif ... 68
5.2 Jenis kelamin responden ... 70
5.3 Pendidikan terakhir responden ... 71
5.4 Usia responden ... 72
5.5 Jabatan responden ... 73
5.6 Masa kerja responden ... 73
5.7 Uji Normalitas ... 76
5.8 Uji Heteroskedastisitas ... 78
5.9 Collenearity statistic ... 79
5.10 KMO dan barlet ... 80
5.11 Anti image matric ... 80
5.12 Test Of Goodness Of Fit ... 81
5.13 Uji F (Simultan) ... 81
DAFTAR GAMBAR
No Judul Halaman
2.1 Komponen Sistem Informasi ... 14
2.2 Transaksi yang diproses oleh sistem informasi ... 16
3.1 Kerangka konseptual ... 42
5.1 Histogram uji normalitas ... 75
DAFTAR LAMPIRAN
No Judul Halaman
1. Permohonan untuk jadi responden ... 95
2. Kuesioner ... 96 3. Tabulasi data ... 100
4. Uji kualitas data ... 101
5. Rekap data ... 102
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yaitu di fokuskan pada keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan sistem, kemampuan teknik personal sistem informasi, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem informasi, program pelatihan dan pendidikan pengguna, dan kepuasan pengguna akhir pada perusahaan farmasi di Medan.
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan farmasi yang ada di Medan. Dari jumlah populasi ini yang menjadi sampel sebanyak 30 perusahaan. Teknik penentuan objek penelitian yang digunakan adalah survey. Data yang digunakan adalah data primer dan diperoleh melalui penyebaran kuesioner. Model analisis data yang digunakan adalah regresi linear dan berganda. Pengujian kualitas data yang digunakan adalah validitas data dan uji reliabilitas. Uji asumsi klasik yang digunakan adalah uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas. Pengujian hipotesis yang digunakan adalah uji signifikan simultan (uji – F), uji signifikan parsial (uji – t), dan adjusted R square.
Hasil penelitian menunjukkan keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan sistem, kemampuan teknik personal sistem informasi, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem informasi, program pelatihan dan pendidikan pengguna, dan kepuasan pengguna akhir berpengaruh signifikan secara simultan terhadap kinerja SIA, tetapi secara parsial : hanya keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan sistem, dan kepuasan pengguna akhir berpengaruh signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi sedangkan kemampuan teknik personal sistem informasi, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem informasi, program pelatihan dan pendidikan pengguna tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
ABSTRACT
The objectives of the research was to examine some factors that affect the performance of accounting information system (AIS) which are focused on user involvement in AIS development, technical capability of AIS personal, organization size, management support, formalization of information system development, user training and education program, end-user satisfaction on the pharmaceutical companies in Medan.
The population in this study was the pharmaceutical companies in Medan and 30 companies were chosen as the sample. The Technical that being used in defined research object was survey. The data used are the primary and received from questionnaires. Analysis model that being used was linear and multiple regresions. Data quality was tested by using validity and reliability test. Classic assumption tests that being used were normality test, multicolinearity test, and heterocedastisity test. Hypothesis test that being used were simultan test (F- test), partial test (t – test), and adjusted R square.
The result of this research showed that user involvement in AIS development , technical capability of AIS personal, organization size, management support, formalization of information system development, user training and education program, end-user satisfaction having a significant effect on the simultaneous performance of the AIS. But partially: only user involvement in AIS development, and end-user satisfaction significantly influence the performance of accounting information systems while, technical capability of AIS personal, organization size, management support, formalization of information system development, user training and education program, didn’t affect the performance of accounting information systems.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Di dalam dunia usaha, peran teknologi informasi dan sistem informasi yang handal tdak lagi diragukan dalam menunjang kemampuan unit usaha untuk
memenangkan persaingan usaha. Penggunaan teknologi informasi dan sistem
informasi tersebut diharapkan mampu mendorong percepatan perputaran usaha
dan operasional meningkatkan efisiensi kerja dan efektifitas kerja setiap bagian.
Sistem informasi yang berbasis komputer tersebut merupakan sistem informasi
yang terintegrasi untuk melayani kebutuhan perencanaan sumber daya seluruh
departemen terkait, sistem tersebut bermuara pada sistem informasi
akuntansi/SIA.
Sedemikian penting peran sistem informasi yang tepat bagi kepentingan
bisnis dan usaha mengakibatkan pengambilan keputusan untuk memilih sistem
informasi yang akan digunakan juga merupakan keputusan yang sangat penting
bagi badan usaha. Tambunan (2001) Hal ini didasari pada kenyataan bahwa
kesalahan dalam pemilihan sistem informasi dapat mengakibatkan proses bisnis
yang ada menjadi terhambat, sehingga terjadi kerugian dalam berbagai bentuk
bagi badan usaha tersebut, misalnya kehilangan waktu dan kehilangan peluang
pendapatan di masa yang akan datang.
Dengan terciptanya kesadaran masyarakat akan kebutuhan terhadap
hal ini yaitu obat-obatan. Segala hal yang berhubungan dengan obat-obatan,
tentunya tidak akan terlepas dari industri farmasi. Pelayanan kesehatan yang
bermutu merupakan bagian dari tujuan Indonesia sehat. Salah satunya dengan
ketersediaan obat dan alat kesehatan untuk masyarakat. Peran obat di mulai dalam
upaya peningkatan kesehatan, pencegahan, diagnosis, pengobatan serta
pemulihan. Sebagai produk dari industri farmasi, obat tentunya tidak lepas dari
aspek ekonomi dan teknologi. Maka diperlukan suatu inovasi produk melalui
pengembangan –pengembangan based on research yang dilakukan oleh industri
farmasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada dasarnya industri farmasi di
Indonesia sudah dapat melakukan e Procurement dalam tahap yang relatif
awal yaitu tidak seratus persen secara online karena masih ada beberapa proses
transaksi yang dilakukan secara offline. Pemerintah juga sudah terlihat
menunjukkan komitmen untuk turut mendukung presedur bisnis ini, akan tetapi
masih perlu dilakukan percepatan untuk dapat mengejar ketinggalan dalam hal
kesiapannya.
Perusahaan farmasi harus lebih menyiapkan diri ke arah pengintegrasian
masing-masing kegiatan dan tidak menganggap Teknologi dan Informasi sebagai
bagian yang terpisah dari perusahaan yang hanya menangani aspek teknologi saja
melainkan mengintegrasikannya keseluruh strategi bisnis perusahaan.
Pengambilan keputusan implementasi sistem informasi oleh badan usaha
terhadap operasional usaha maupun dapat pula merupakan faktor yang tidak
terkait langsung.
Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini sudah berkembang pesat
dibanding waktu dulu, misalnya yang terdapat pada bidang komunikasi.
Perkembangan pengolahan data merupakan salah satu pengaruh dari teknologi
komunikasi tersebut. Baik buruknya kinerja dari sebuah Sistem Informasi
Akuntansi dapat dilihat melalui kepuasan pengguna Sistem Informasi Akuntansi
dan penggunaan dari Sistem Informasi Akuntansi itu sendiri. Soegiharto (2001)
dan Jen (2002) dalam penelitiannya mengemukakan bahwa ada beberapa faktor
yang berpengaruh pada kinerja Sistem Informasi Akuntansi, antara lain:
keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem, kemampuan teknik personal
SI, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan
SI, program pelatihan dan pendidikan pengguna, keberadaan dewan pengarah SI
dan lokasi departemen SI. Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan
oleh Soegiharto (2001). Walaupun mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh
Soegiharto (2001), penelitian ini tidak diupayakan untuk meneliti semua faktor
yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi tersebut. Pada penelitian
ini peneliti tidak menggunakan faktor keberadaan dewan pengarah SI dan lokasi
departemen SI karena tidak adanya variabel tersebut pada perusahaan yang
peneliti teliti, dan peneliti menambahkan 1 (satu) varibel lagi yaitu kepuasan
pengguna akhir.
Penelitian ini untuk mengetahui bukti empiris tentang faktor-faktor apa
farmasi. Dengan adanya uraian-uraian di atas, maka mendasari peneliti untuk
melakukan penelitian pada perusahaan farmasi yang ada di Medan tentang kinerja
sistem informasi akuntansi. Adanya perkembangan teknologi berdampak pada
perusahaan farmasi yang juga menggunakan sistem informasi akuntansi untuk
menjalankan usahanya. Selain memerlukan informasi yang akurat dalam
pengolahan datanya, sistem informasi yang ada juga digunakan untuk
memudahkan para karyawan dalam pengecekan obat-obatan dan barang lainnya,
mempermudah pembuatan laporan keuangan, pengambilan keputusan dan
lain-lain. Dari sistem informasi yang digunakan, maka dapat diketahui bahwa
manajemen dari organisasi tersebut bagus atau tidak. Berdasarkan dari latar
belakang diatas, maka permasalahan yang akan di angkat dalam penelitian ini
adalah: Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja Sistem Informasi
Akuntansi (SIA)?
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang
akan dibahas dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah faktor keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan sistem
mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi?
2. Apakah faktor keterlibatan kemampuan teknik personal sistem informasi
mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi?
3. Apakah faktor ukuran organisasi mempengaruhi kinerja sistem informasi
4. Apakah faktor dukungan manajemen puncak mempengaruhi kinerja sistem
informasi akuntansi?
5. Apakah faktor formalisasi pengembangan sistem informasi mempengaruhi
kinerja sistem informasi akuntansi?
6. Apakah faktor program pelatihan dan pendidikan pengguna mempengaruhi
kinerja sistem informasi akuntansi?
7. Apakah faktor kepuasan pengguna akhir mempengaruhi kinerja sistem
informasi akuntansi?
8. Apakah faktor keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan sistem,
kemampuan teknik personal sistem informasi, ukuran organisasi, dukungan
manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem informasi, program
pelatihan dan pendidikan pengguna, dan kepuasan pengguna akhir secara
simultan mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Menganalisis apakah faktor keterlibatan pengguna dalam proses
pengembangan sistem mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi
2. Menganalisis apakah faktor keterlibatan kemampuan teknik personal sistem
informasi mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi
3. Menganalisis apakah faktor ukuran organisasi mempengaruhi kinerja sistem
4. Menganalisis apakah faktor dukungan manajemen puncak mempengaruhi
kinerja sistem informasi akuntansi
5. Menganalisis apakah faktor formalisasi pengembangan sistem informasi
mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi
6. Menganalisis apakah faktor program pelatihan dan pendidikan pengguna
mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi
7. Menganalisis apakah faktor kepuasan pengguna akhir mempengaruhi kinerja
sistem informasi akuntansi
8. Menganalisis apakah faktor keterlibatan pengguna dalam proses
pengembangan sistem, kemampuan teknik personal sistem informasi, ukuran
organisasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem
informasi, program pelatihan dan pendidikan pengguna, dan kepuasan
pengguna akhir secara simultan mempengaruhi kinerja sistem informasi
akuntansi
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Memberikan rekomendasi atas berbagai alternatif pilihan yang tersedia bagi
manajemen perusahaan dalam memilih sistem informasi yang paling sesuai
dengan kebutuhan operasional perusahaan. Sehingga diharapkan dengan
memberikan rekomendasi keputusan yang terbaik bagi manajemen puncak
perusahaan, maka sistem informasi dan teknologi informasi yang dimiliki
2. Memberikan gambaran seberapa besar pengaruh informasi akuntansi dalam
kinerja SIA.
3. Bagi lembaga pendidikan dapat bermanfaat untuk memberikan bahan dan
perbandingan dalam kegiatan penelitian selanjutnya,serta pengembangan
Ilmu Pengetahuan khususnya dalam Ilmu Akuntansi.
1.5. Originalitas
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Soegiharto (2001) yang berjudul Influence factors affecting the
performance of accounting information systems. Yang menjadi variabel
independen dalam penelitian tersebut adalah faktor keterlibatan pengguna dalam
proses pengembangan sistem (X1), kemampuan teknik personal sistem informasi
(X2), ukuran organisasi (X3), dukungan manajemen puncak (X4), formalisasi
pengembangan sistem informasi (X5), program pelatihan dan pendidikan
pengguna (X6), Keberadaan dewan pengarah SI (X7), Lokasi departemen SI (X8)
dan kinerja sistem informasi akuntansi (Y). Penelitian Soegiharto (2001)
mendapati hasil bahwa satu-satunya hubungan yang positif signifikan adalah
Keterlibatan Pengguna dalam proses pengembangan Sistem. Variabel-variabel
lainnya tidak menunjukkan hubungan dengan kinerja SIA. Selain itu didapatkan
juga hubungan signifikan negatif antara ukuran organisasi dengan kinerja SIA.
Peneliti merasa perlu melakukan replikasi terhadap penelitian ini mengingat
kinerja sistem informasi akuntansi pada perusahaan farmasi belum ada yang
dan peneliti juga merasa perlu menambahkan satu variabel lagi yaitu kepuasan
pengguna, hal ini dikarenakan kepuasan pengguna merupakan salah satu penentu
dalam penggunaan sistem informasi akuntansi. Pengukuran terhadap kepuasan
telah mempunyai sejarah yang panjang dalam disiplin ilmu sistem informasi.
Dalam lingkup end-user computing, sejumlah studi telah dilakukan untuk
meng-capture keseluruhan evaluasi dimana pengguna akhir telah menganggap
penggunaan dari suatu sistem informasi (misalnya kepuasan) membentuk
kepuasan terhadap penggunaan sistem informasi yang pada akhirnya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Pengantar
Pengguna sistem (system users) merupakan mayoritas terbesar dari
information workers dalam suatu sistem informasi manapun mereka adalah orang
yang menggunakan dan mengoperasikan sistem informasi.
SIA bertindak sebagai pemasok informasi akuntansi yang dibutuhkan oleh
semua level dalam organisasi. Data diproses menjadi informasi yang bermanfaat
dan dikomunikasikan kepada para pengguna. SIA juga melakukan kegiatan
identifikasi berbagai kelompok pengguna dari informasi yang mereka butuhkan
(Caillouet and Lapeyre, 1992). Ada tiga kategori pengguna informasi akuntansi,
yaitu: (a) internal users, (b) external users withdirect financial interest dan (c)
external users with indirect financial interest.Pengguna kategori internal users
meliputi pemilik, manajemen, dan semua level dalam organisasi. Pengguna
kategori internal users akan memanfaatkan informasi akuntansi untuk
pertanggungjawaban dan membuat keputusan. Pengguna kategori external users
with directfinancial interest, meliputi investor dan kreditor atau investor dan
kreditor potensial, akan menggunakan informasi akuntansi untuk menilai prestasi
kategori external users with indirectfinancial interest meliputi agen pemerintah,
organisasi buruh, perencana ekonomi, konsultan, pelanggan, dan masyarakat.
Informasi akuntansi digunakan untuk menilai pertanggungjawaban entitas bisnis
terhadap lingkungannya Calliueot and Lapayre (1992) menyatakan bahwa
penciptaan suatu informasi efektif membutuhkan suatu pengorganisasian untuk
mengembangkan sejumlah sistem-sistem pendukung. Penarikan staf yang
kompeten dan layak adalah suatu tindakan yang sangat penting. Investasi yang
besar dalam perangkat keras, perangkat lunak dan pendukung sistemyang lain
adalah sesuatu yang penting, namun tanpa manusia bersumber daya yang
kompeten untuk mengkoordinasikan sistem akan menghasilkan informasi yang
tidak layak, tidak tepat waktu atau tidak akurat.
2.1.2. Sistem Informasi Akuntansi
Istilah sistem informasi akuntansi terdiri atas tiga elemen, yaitu: sistem,
informasi dan akuntansi. Ketiga elemen tersebut akan dijelaskan sebagai berikut
A. Definisi Sistem
Ada beberapa definisi tentang system yang dikemukakan oleh banyak
pakar. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut, Mascove dan Simkin (1994)
mendefinisikan sistem yaitu seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan
dan bersama-sama mencapai sistem yang spesifik dan objektif,sebuah sistem
harus memiliki keterkaitan,integrasi dan sentral objektif dalam organisasi.
sebuah sistem adalah entitas kompleks atau kerangka yang tunduk pada satu atau
lebih tujuan, kendala, dan kontrol; yang dikelilingi oleh lingkungan, yang terdiri
subsistem ofinterdependeent;. Dan yang mengalami proses dengan input dan
output.
Chusing dalam Susanto (2004) mendefinisikan sistem
Sehingga menurut ketiga definisi di atas, pengertian sistem adalah
seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan erat satu dengan lainnya
untuk mencapai tujuan secara bersama-sama.
adalah suatu entitas
yang terdiri dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.
B. Definisi Informasi
Ada perbedaan antara data dan informasi. Data adalah fakta statistik dalam
bentuk kumpulan simbol yang tidak mengartikan sesuatu. Informasi adalah data
yang telah tersaring,terorganisir, terealisasi, dan saling berhubungan sehingga
berguna untuk mencapai tujuan organisasi. Nash dalam Jogiyanto (2005)
memberikan pengertian data dan informasi sebagai berikut yaitu data memiliki
nilai informasi baik langsung maupun tidak langsung.Data dapat diidentifikasi dan
memiliki beberapa tujuan informasi yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan.
Davis dalam Khadir (2003) mendefinisikan data dan informasi sebagai
berikut:data merupakan fakta mentah,seperti rincian transaksi dari faktur
dan ditransformasi sehingga outputnya menjadi sesuatu yang berguna bagi
penerima.
Menurut definisi-definisi di atas, informasi adalah hasil pengolahan dari
data yang digunakan untuk membantu pengambil keputusan. Agar informasi
berguna dalam pengambilan keputusan, harus memiliki kriteria-kriteria sebagai
berikut:
1. Relevan, suatu informasi mempunyai manfaat sebagai dasar pengambilan
keputusan.
2. Akurat, ketepatan dan dapat diandalkannya suatu informasi.
3. Tepat waktu, informasi yang diperoleh terbaru dan mudah diperoleh saat
dibutuhkan.
4. Ringkas, informasi telah dikelompokkan sehingga tidak perlu diterangkan.
5. Jelas, tingkat informasi dapat di mengerti oleh penerima.
6. Dapat dikuantifikasi, tingkat informasi dapat dinyatakan dalam bentuk angka.
7. Konsisten, tingkat informasi dapat diperbandingkan.
C. Definisi Sistem Informasi
Cusing dalam Susanto (2004) mendefiniskan sistem informasi sebagai
data yang terorganisisr yaitu mengumpulkan,memasukkan,menyimpan,
mengelola, mengendalikan serta pelaporan informasi sehingga tujuan organisasi
dapat tercapai.
Gelinas, Oram dan Wiggins (2004) mendefinisikan sistem informasi
Sistem informasi, dari dua definisi di atas dapat ditarik garis besar sebagai
integrasi suatu cara terorganisir (mengumpulkan, memasukkan, dan memproses
data, mengendalikan,dan menghasilkan informasi dengan berbasis proses manual
atau komputer untuk mencapai sasaran dan tujuan organisasi.
Sebuah sistem buatan manusia yang umumnya terdiri dari serangkaian
komponen terpadu berbasis komputer dan manual menetapkan untuk
mengumpulkan, menyimpan, dan mengelola data, informasi sehingga menjadi
output yang berguna. kepada pengguna.
Sistem informasi mempunyai sebelas komponen yaitu: (1) komponen
sasaran dan tujuan, merefleksikan kekuatan pendorong sistem dan alasan
keberadaan suatu sistem, (2) komponen input (data), (3) komponen output,
informasi untuk pengambilan keputusan, (4) penyimpanan data, (5) pemroses, (6)
instruksi dan prosedur, memproses data menjadi informasi, (7) batas sistem, (8)
kendala sistem, yaitu keterbatasan intern dan ekstern, (9) komponen pengaman
yang berguna dan menjamin informasi yang dihasilkan akurat, (10) komponen
interface informasi, berfungsi sebagai penghubung antar pengguna, antara mesin
dengan pengguna, antar subsistem dalam sistem informasi, (11) subsistem,
merupakan bagian sistem informasi.
Lingkungan Ineterfase informasi
Pengguna Instruktur dan
prosedur
Input Pemroses Output Sasaran dan tujuan
Pengendalian Penyimpanan
dan Sekuriti data Kendala
Bisnis sistem
Sumber :”Report of the Commitee on Accounting and Information System Gambar 2.1 Komponen Sistem Informasi.
D. Definisi Akuntansi
AICPA (American Institute of Certified Public Accountants),
mendefinisikan akuntansi adalah sebagai aktivitas jasa yang berfungsi untuk
memberikan informasi kuantitatif terutama keuangan, kegiatan ekonomi yang
dimaksudkan agar menjadi berguna untuk membuat keputusan dalam menentukan
pilihan.
Dari definisi di atas disimpulkan bahwa akuntansi bertujuan menghasilkan
informasi yang digunakan oleh pihak-pihak di dalam perusahaan (manajemen)
dan berbagai pihak diluar perusahaan (pemegang saham, pemeriksa pajak,
[image:34.595.115.512.121.410.2]E. Definisi Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan suatu kerangka
pengkordinasian sumber daya (data, meterials, equipment, suppliers, personal,
and funds) untuk mengkonversi input berupa data ekonomik menjadi keluaran
berupa informasi keuangan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan suatu
entitas dan menyediakan informasi akuntansi bagi pihak-pihak yang
berkepentingan (Wilkinson, 2004).
Gelinas, Oram dan Wiggins (2004) mendefinisikan sistem informasi
akuntansi sebagai berikut:A specialized subsystem of the management information
system whose purpose its to collect, process and report information related to
financial transaction.
Instruktur dan prosedur input pemroses output penyimpanan data
pengguna sasaran dan tujuan pengendalian dan sekuriti lingkungan interface
informasi kendala bisnis sistem. Dari dua definisi di atas dapat disimpulkan
bahwa:
1. Sistem informasi akuntansi merupakan proses mengumpulkan,
menggolongkan,
2. mengolah data transaksi, lalu menganalisis, dan dikomunikasikan hasilnya
dalambentuk laporan keuangan perusahaan.
3. Pengguna informasi keuangan yang dihasilkan oleh sistem informasi
akuntansi adalah pihak dalam perusahaan, terutama manajemen dan
Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi
nonkeuangan yang secara langsung mempengaruhi pemrosesan transaksi
keuangan.Dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Transaksi
Sistem Informasi Keputusan
Informasi Pengguna
Transaksi
Nonkeuangan
Sumber: Report of the Committee on Accounting and Information System
Gambar 2.1Transaksi Yang Diproses oleh Sistem Informasi
Sebuah sistem informasi akuntansi menambah nilai dengan cara :
1. Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat
melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
2. Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang
dihasilkan
3. Meningkatkan efisiensi
4. Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
5. Meningkatkan sharing knowledge
2.1.2.1. Tujuan dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi
Wilkinson (2000) mengemukakan berdasarkan definisi sistem informasi
akuntansi maka tujuan dan manfaat sistem informasi akuntansi tersebut adalah
sebagai pengolah transaksi (transaction processing) dan pengolah informasi
(information processing).
Romney (2005). mengatakan bahwa tujuan dan manfaat sistem informasi akuntansi adalah :
1. Mengumpulkan dan menyimpan data atas aktivitas dan transaksi yang dibuat
oleh perusahaan,sehingga organisasi,manajemen,karyawan,pihak lain dapat
melihat kembali aktivitas yang telah terjadi pada masa lalu.
2. Pemrosesan data menjadi informasi berguna dalam pembuatan
keputusan,sehingga memungkinkan manajemen untuk
merencanakan,melaksanakan dan mengontrol aktivitas.
3. Menyediakan keamanan atas action organisasi termasuk data. Kontrol ini
memastikan bahwa data yang diperlukan akurat,valid,dan dapat dipercaya.
2.1.2.2. Perkembangan Sistem Informasi Akuntansi
Dewasa ini perkembangan teknologi dibidang komputer sudah semakin
berkembang dengan semakin banyak inovasi yang terjadi baik dalam hasil
pengembangan perangkat keras maupun lunak Oleh karena itu perkembangan
teknologi dibidang komputer ini akan membawa dampak yang cukup berarti
Pengembangan SIA adalah proses memodifikasi atau mengubah
bagian-bagian atau keseluruhan sistem informasi. Proses ini membutuhkan komitmen
substansial mengenai waktu dan sumberdaya dan merupakan aktivitas yang
berkesinambungan.Menurut Burch,dkk (2001), hal penting yang harus
diperhatikan dalam penggunaan sistem informasi akuntansi adalah manusia.
Pernyataan ini diperkuat oleh Baronas,dkk (2007), bahwa apabila suatu sistem
mengalami kegagalan, salah satu penyebabnya adalah ketidakmampuan sistem
informasi itu memenuhi harapan stakeholder yang meliputi : analis sistem,
pengguna akhir, sponsor dan pelanggan. Dengan demikian untuk mengurangi
resiko kegagalan sistem informasi, dibutuhkan kemampuan memprediksi outcome
dari upaya yang telah dilakukan dalam pengembangan sistem informasi. Setiap
proyek pengembangan sistem akan melalui siklus hidup pengembangan sistem
SDLC (Sistem Development Life Cycle). Pendekatan dengan SDLC ini biasanya
digunakan oleh divisi sistem informasi untuk memberikan pengertian yang jelas
tentang apa yang seharusnya disertakan dalam pengembangan suatu sistem.
Keuntungan dengan merencanakan pengembangan sistem ini adalah dapat
menghasilkan suatu lingkup proyek yang jelas, mengenali berbagai area
permasalahan potensial, dapat mengatur urutan tugas yang jelas, serta
memberikan dasar untuk pengendalian.
Salah satu tujuan dari pengembangan SIA adalah menambah nilai bagi
perusahaan. Sistem informasi akuntansi dapat memberi nilai tambah dengan :
2. Penerapan SIA meningkatkan efektivitas dan efisiensi biaya dalam
mengumpulkan informasi
3. Membantu serta meningkatkan kualitas keputusan yang akan diambil oleh
pihak manajemen.
4. Meningkatkan pembagian pengetahuan (knowledge sharing)
2.1.2.3. Tujuan Perusahaan Menggunakan Sistem Informasi Akuntansi
Penyusunan sistem informasi akuntansi untuk suatu perusahaan mempunyai beberapa tujuan yang harus dipertimbangkan baik-baik. Tujuan utama
sistem informasi akuntansi menurut Susanto (2004). Pendekatan manual praktik
dan penyusunan metode dan prosedur adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas informasi, yaitu informasi yang tepat guna (relevance)
lengkap dan terpercaya (akurat). Dengan kata lain sistem akuntansi harus
dengan cepat, tepat dan mampu memberikan informasi yang diperlukan.
2. Untuk meningkatkan kualitas internal cek atau sistem pengendalian intern,
yaitu sistem pengendalian yang diperlukan untuk mengamankan kekayaan
perusahaan.Ini berarti bahwa sistem alat yang disusun harus juga
mengandung kegiatan pengendalian intern.
3. Untuk dapat menekankan biaya-biaya tata usaha, ini berarti bahwa biaya tata
usaha untuk sistem akuntansi harus lebih efisien dan harus jauh lebih murah
Berdasarkan pernyataan di atas, nampak bahwa tujuan utama sistem
informasi akuntansi tersebut adalah untuk meningkatkan kualitas informasi, untuk
meningkatkan pengendalian, internal dan untuk meminimalkan biaya yang sesuai.
Dalam melakukan pengelolaan perusahaan pemimpin perusahaan akan banyak memperoleh pengalaman dari berbagai pihak baik dari dalam perusahaan
maupun dari luar perusahaan dan akan bertambah seiring dengan masa
jabatannya. Pengelolaan perusahaan oleh manajer dipengaruhi oleh gaya
manajemen yang berbeda-beda, juga dipengaruhi oleh tingkat persaingan usaha
dalam industri itu maupun keadaan ekonomi dimana perusahaan berada, serta
kompleksitas usaha perusahaan. Manajemen mempunyai keinginan untuk
mengambil keputusan secara tepat dan cepat. Untuk pemecahan masalah yang
dihadapinya. Kebutuhan informasi akuntansi yang digunakan manajemen akan
terasa apabila manajer membutuhkan informasi lebih banyak. Informasi yang
diperoleh dari dalam maupun dari luar perusahaan.
Peran penting lainnya termasuk membuat tujuan serta sasaran sistem,
meninjau kinerja serta kepemimpinan departemen sistem informasi, membuat
pemilihan proyek serta kebijakan struktur organisasi. (Romney, 2005)
2.1.2.4. Manfaat Sistem Informasi Akuntansi Bagi Organisasi
Sistem Informasi akuntansi dapat memberikan manfaat bagi organisasi
dengan cara memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu agar aktivits
Sistem informasi akuntansi yang dirancang dengan baik dapat melakukan hal ini
dengan cara
1. Memperbaiki kualitas dan mengurangi biaya untuk menghasilkan produk atau
jasa
Sistem informasi akuntansi yang dirancang dengan baik dapat memberikan
informasi apabila terdapat proses produksi yang kurang baik atau tidak sesuai
dengan standar yang ditetapakan, sehingga dapat segera diperbaiki. Hal ini
tentu akan mengurangi biaya untuk perbaikan dalam jumlah yang lebih besar.
2. Memperbaiki efisiensi
Sistem informsi akuntansi yang dirancang dengan baik dapat membantu
memperbaiki efisiensi jalannya suatu proses dengan memberikan informasi
yang lebih tepat waktu.
3. Memperbaiki pengambilan keputusan
Sistem informasi akuntansi dapat memperbaiki pengambilan keputusan
dengan memberikan informasi dengan tepat waktu.
4. Berbagai pengetahuan
Sistem informasi akuntasi yang dirancang dengan baik bisa mempermudah
proses berbagai pengetahuan dan keahlian, yang selanjutnya dapat
memperbaiki proses operasi perusahaan dan bahkan memberikan keunggulan
kompetitif
Dari uraian di atas dapat dijelaskan secara ringkas bahwa informasi sangat
mengurangi ketidakpastian terhadap tindakan yang telah dilakukan, informasi
dapat berfungi menyadarkan, artinya bahwa informasi merupakan alat yang
mampu memberikan gambaran mengenai kemungkinan atau peluang yang
dimiliki perusahaan, informasi berperan sebagai fungsi evaluasi (fungsi
pengendalian) yaitu mengevaluasi sampai sejauh mana tindakan yang dilakukan
dan hasil yang dicapai sesuai dengan yang direncanakan.
Adalah sesuatu yang wajar bilamana suatu perusahaan menjalani
perkembangan sesuai dengan tuntutan zaman yang ada. Seiring dengan
perkembangan perusahaan, maka permasalahan yang timbul semakin
kompleks.Semakin besar perusahaan, maka semakin kompleks pula kendala yang
dihadapi oleh perusahaan dalam mencapai tujuannya.Sistem informasi akuntansi
yang baik akan membantu manajemen menghadapi permasalahan-permasalahan
yang timbul.
2.1.2.5. Alasan Perusahaan Beralih ke Sistem Informasi Akuntansi
Beberapa situasi yang pada umumnya memerlukan perubahan sistem
untuk menghindari resiko ketinggalan zaman akibat persaingan yang semakin
ketat,antara lain :
Akibat peningkatan persaingan, sistem informasi akuntansi juga harus
berubah seiring dengan perubahan kebutuhan pengguna, agar tetap selaras dan
mampu menjawab setiap tantangan perusahaan. Perubahan teknologi
kualitas, kuantitas dan kecepatan informasi akan dapat meningkatkan nilai produk
dan jasa yang dihasilkan perusahaan dan bias menurunkan daya saing.
Keuntungan produktivitas pertumbuhan usaha, perusahaan yang
mengalami perkembangan pesat akan mengalami peningkatan kesibukan sehingga
perlu perubahan sistem. Penciutan usaha, untuk meningkatkan efisiensi,
kadangkala perusahaan perlu menciutkan usahanya sehingga skala ekonominya
cukup efisien. Apabila terjadi perubahan dalam organisasi perusahaan, para
manajer di semua lini akan menghadapi bentuk-bentuk persoalan baru dan pola
baru dalam pengambilan keputusan sesuai dengan perubahan tadi. Sistem
organisasi akuntansi juga harus mengikuti perubahan-perubahan tersebut. Pola
perkembangan sistem akuntansi pada umumnya memiliki suatu pola yang lazim
disebut daur pengembangan sistem.
Daur pengembangan sistem adalah daur dari suatu perkembangan sistem
informasi mulai dari konsepsi yang berwujud gagasan, proses pengembangannya,
hingga implementasi dan pengoperasiannya. Upaya peningkatan kemampuan
sistem dapat dilakukan oleh tim atau pihak manajemen manapun dalam
perusahaan.
SIA dapat menambah nilai bagi suatu perusahaan dengan menghasilkan
informasi yang akurat dan tepat waktu. Pada bidang akuntansi perkembangan
teknologi informasi telah banyak membantu meningkatkan SIA. Peningkatan
penggunaan teknologi komputer sebagai salah satu bentuk teknologi informasi
otomatis. Program komputer untuk akuntansi biasanya dirancang dengan cermat
sehingga operator yang melakukan pencatatan transaksi dapat melaksanakannya
dengan mudah.
Pertimbangan utama penggunaan komputer adalah pertimbangan cost and
benefit. Penggunaan komputer merupakan sebuah investasi besar bagi sebuah
organisasi. Bukan hanya dalam hal biaya investasi tetapi waktu, tenaga dan
sumber daya yang dialokasikan untuk hal ini membutuhkan alokasi yang tidak
sedikit. Cost bukan hanya berarti biaya yang dikeluarkan. Waktu, tenaga, sumber
daya yang lain haruslah diperhitungkan dalam penggunaan komputer.
Permasalahan timbul ketika cost yang berbentuk selain biaya tersebut sukar untuk
diukur dalam ukuran kuantitatif. Tentu hal ini membutuhkan alat untuk
mengalokasikan dan menentukan ukuran yang tepat untuk
mengkuantifikasikannya. Kalau dibandingkan dengan sistem manual, sistem
komputerisasian memang jelas mempunyai keunggulan (benefit) khususnya dalam
hal kecepatan (speed), ketelitian(accuracy) dan kapasitas (capacity) pemrosesan.
Kecepatan komputer dapat diandalkan karena komputer mengerjakan suatu
perintah dalam hitungan mikrodetik (microsecond). Perkembangan chip terakhir
telah memungkinkan kecepatan dalam seperbilliun detik (nanosecond) atau
bahkan dalam sepertrilliun detik (picosecond). Dengan kecepatan ini suatu
transaksi dapat diproses dalam seketika.Ketelitian jelas dapat diandalkan karena
setelah data disiapkan dengan benar, komputer akan memroses tanpa campur
tangan manusia lagi dan kalau komputer sudah diprogram dengan benar
sebelum suatu komputer dan programnya digunakan, suatu percobaan (trialrun)
dengan data percobaan perlu dilakukan untuk memverifikasi program. Dalam
sistem manual, karena tiap langkah dikerjakan oleh manusia, kemungkinan
kesalahan menjadi lebih besar. Akan tetapi penerapan dalam suatu perusahaan
tidak terlepas dari permasalahan. Menurut Delone dan Raymond dalam Komara
(2000) penerapan suatu sistem dalam perusahaan dihadapkan kepada dua hal,
apakah perusahaan mendapatkan keberhasilan penerapan sistem atau kegagalan
sistem. Untuk menghindari kegagalan sistem, maka perlu diketahui faktor yang
mempengaruhi keberhasilan implementasi suatu sitem informasi.
2.1.2.6. Teori di Dalam Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan berbagai teori, antara lain teori
kontijensi, behavior dan difusi inovasi dimana teori tersebut relevan dengan
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi.
1. Teori Behavior
Teori behaviorisme, (behavioural concept) pada awalnya merupakan kajian bidang utama dalam psikologi dan sosial psikologi, tetapi faktor-faktor psikologi
dan sosial psikologi seperti motivasi, persepsi, sikap dan personalitas sangat
relevan dengan bidang akuntansi (Siegel dan Marconi, 1986).
Behavioral Intention to Use adalah kecenderungan perilaku untuk tetap
teknologi pada seseorang dapat diprediksi dari sikap perhatiannya terhadap
teknologi tersebut, misalnya keinginanan menambah peripheral
pendukung,motivasi untuk tetap menggunakan, serta keinginan untuk memotivasi
pengguna lain.
Akuntansi Keperilakuan dan Perkembangannya Ikhsan (2005) menyatakan
bahwa tujuan ilmu keperilakuan adalah untuk memahami, menjelaskan, dan
memprediksi perilaku manusia. Perilaku manusia yang didukung oleh empiris
yang dikumpulkan secara impersonal melalui prosedur yang terbuka, baik untuk
peninjauan maupun replikasi dan dapat diverifikasi oleh ilmuwan lainnya yang
tertarik. Selanjutnya Ikhsan (2005) menjelaskan bahwa akuntansi keperilakuan
bertujuan (1) untuk mengukur dan melaporkan perilaku serta pendapat yang
relevan terhadap perencanaan strategis dan (2) untuk mempengaruhi keberhasilan
implementasi kebijakan perusahaan.
2.Teori Kontijensi
Teori kontijensi berkembang tahun 1962 dalam (Outley, 2000), menyatakan
bahwa tidak ada satu sistem manajemen yang optimum,sistem tergantung pada
tingkat perubahan lingkungannya,pada sistem ini mempunyai beberapa ciri :
1. Substansinya adalah manusia bukan tugas.
2. Kurang menekankan hirarki
3. Struktur saling berhubungan,fleksibel,dalam bentuk kelompok
4. Kebersamaan dalam nilai,kepercayaan dan norma
Teori kontijensi, disebut juga teori kepentingan, teori lingkungan atau teori
situasi. Kekuatan pendekatan kontijensi adalah bahwa ia mendorong analisis
situasi sebelum diambil tindakan dan pada saat yang sama berusaha
menghilangkan praktik kebiasaan yang didasarkan atas asumsi universal tentang
orang. Pendekatan kontijensi juga lebih bersifat antar disiplin, lebih berorientasi
penelitian dibandingkan pendekatan tradisional. Dengan demikian, pendekatan ini
membantu untuk menggunakan semua pengetahuan mutakhir tentang organisasi
dengan cara yang paling tepat,
Teori kontijensi muncul sebagai jawaban atas pendekatan “universalistik” bahwa desain pengendalian yang optimal dapat diterapkan dalam perusahaan
secara keseluruhan. Pendekatan pengendalian yang universalistik adalah
perluasan teori manajemen ilmiah yang alami. Prinsip manajemen ilmiah
menyiratkan satu cara terbaik untuk mendesain proses operasional dalam rangka
memaksimalkan efisiensi.
Secara nyata Copley dalam Josept (1998), menyatakan bahwa
pengendalian adalah yang pusat gagasan dari manajemen ilmiah. Perkembangan
prinsip operasional ini ke sistem pengendalian manajemen menyiratkan bahwa
harus ada satu sistem pengendalian terbaik yang memaksimalkan efektivitas
manajemen dan hanya satu setting kontijensi.Mengembangkan model kontijensi
memerlukan suatu basis yang membagi setting kompetitif ke dalam kelas terpisah
3.Teori Difusi Inovasi
Difusi Inovasi adalah teori tentang bagaimana sebuah ide dan teknologi
baru tersebar dalam sebuah kebudayaan. Teori ini dipopulerkan oleh Everett
Rogers dalam Hamid dkk (2006) melalui bukunya yang berjudul Diffusio
Innovations. Ia mendefinisikan difusi sebagai proses dimana sebuah inovasi
dikomunikasikan melalui berbagai saluran dan jangka waktu tertentu dalam
sebuah sistem sosial.
Sesuai dengan pemikiran Rogers, dalam proses difusi inovasi terdapat 4
(empat) elemen pokok, yaitu:
(1) Inovasi; gagasan, tindakan, atau barang yang dianggap baru oleh seseorang.
Dalam hal ini, kebaruan inovasi diukur secara subjektif menurut pandangan
individu yang menerimanya. Jika suatu ide dianggap baru oleh seseorang
maka ia adalah inovasi untuk orang itu. Konsep ’baru’ dalam ide yang
inovatif tidak harus baru sama sekali.
(2) Saluran komunikasi; ’alat’ untuk menyampaikan pesan-pesan inovasi dari
sumber kepada penerima. Dalam memilih saluran komunikasi, sumber paling
tidakperlu memperhatikan (a) tujuan diadakannya komunikasi dan (b)
karakteristik penerima. Jika komunikasi dimaksudkan untuk memperkenalkan
suatu inovasi kepada khalayak yang banyak dan tersebar luas, maka saluran
komunikasi yang lebih tepat, cepat dan efisien, adalah media massa. Tetapi
secara personal, maka saluran komunikasi yang paling tepat adalah saluran
interpersonal.
(3) Jangka waktu; proses keputusan inovasi, dari mulai seseorang mengetahui
sampai memutuskan untuk menerima atau menolaknya, dan pengukuhan
terhadap keputusan itu sangat berkaitan dengan dimensi waktu. Paling tidak
dimensi waktu terlihat dalam (a) proses pengambilan keputusan inovasi, (b)
keinovatifan seseorang: relatif lebih awal atau lebih lambat dalam menerima
inovasi, dan (c) kecepatan pengadopsian inovasi dalam sistem sosial.
(4) Sistem sosial; kumpulan unit yang berbeda secara fungsional dan terikat
dalam kerjasama untuk memecahkan masalah dalam rangka mencapai tujuan
bersama
Lebih lanjut teori yang dikemukakan Rogers (1995) memiliki relevansi
dan argumen yang cukup signifikan dalam proses pengambilan keputusan inovasi.
Teori tersebut antara lain menggambarkan tentang variabel yang berpengaruh
terhadap tingkat adopsi suatu inovasi serta tahapan dari proses pengambilan
keputusan inovasi. Variabel yang berpengaruh terhadap tahapan difusi inovasi
tersebut mencakup (1) atribut inovasi (perceived atrribute of innovasion), (2) jenis
keputusan inovasi (type of innovation decisions), (3) saluran komunikasi
(communication channels), (4) kondisi sistem sosial (nature of social system), dan
2.1.3. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
Khalil (1997) dalam Jen (2002) mengukur efektifitas sistem informasi
dengan menggunakan kepuasan pemakai dan pemakaian sistem. Soegiharto
(2001) mengukur kinerja SIA dari sisi pemakai dengan membagi kinerja sistem
informasi akuntansi ke dalam dua bagian yaitu kepuasan pemakai informasi dan
pemakaian sistem informasi sebagai pengganti variabel kinerja SIA. Penelitian ini
mengacu pada penelitian Choe (2000) dan Soegiharto (2001) dalam Jen (2002).
Pada penelitian ini peneliti mengukur kinerja SIA dari penggunaan SIA itu
sendiri oleh para karyawan pada Departemen Akuntansi Keuangan dalam
membantu menyelesaikan pekerjaan mereka untuk mengolah data-data keuangan
menjadi informasi Akuntansi.
Penelitian yang dilakukan oleh Hamilton dan Chervany (1981), Ives dan
Olson (1984) dalam Jen (2002) menunjukkan sistem informasi yang banyak
digunakan menunjukkan keberhasilan sebuah sistem informasi manajemen.
Sedangkan penelitian yang dilakukan Jahangir et al (2000) dalam Jen (2002)
menunjukkan perbedaan penentuan keberhasilan komputer adalah tidak berdiri
sendiri sehingga pemakaian sistem digunakan untuk melakukan penelitian
mengenai sistem informasi.
2.1.4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Soegiharto (2001)
mengemukakan bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi kinerja sistem
1. Keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem informasi
akuntansi (user involvement in AIS development)
2. Kemampuan teknik dari personal sistem informasi akuntansi
(technical capability of AIS personal)
3. Ukuran organisasi (organization size)
4. Dukungan manajemen puncak (management support)
5. Formalisasi pengembangan sistem informasi (formalization of
information system development)
6. Program pelatihan dan pendidikan pemakai (user trainning and
education program)
7. Keberadaan dewan pengarah sistem informasi (information system
steering committee)
8. Lokasi departemen sistem informasi (location of information sustem
departement)
Dalam penelitian ini peneliti tidak mengikutsertakan variabel independen
Keberadaan dewan pengarah sistem informasi (information system
steering committee) dan Lokasi departemen sistem informasi (location of
information system departement) karena perusahaan farmasi yang ada di Medan
merupakan perusahaan cabang yang tidak mempunyai kedua variabel diatas. .
Peneliti menambahkan satu variabel lagi yaitu kepuasan pengguna akhir. Maka
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja SIA adalah
Keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem diperkirakan untuk
memperbaiki kualitas sistem dengan cara (l) menyediakan penilaian yang lebih
akurat dan lengkap persyaratan system informasi MeFarlan dan MeKenney 1983;
Robey 1979 dalam Soegiharto (2001) (2) menyediakan keahlian tentang sistem
organisasi ini adalah untuk mendukung penggunaan pemakai sistem, karena
keahlian biasanya tidak tersedia dalam sistem informasi kelompok Lucas l978;
Robey 1979 dalam Soegiharto(2001), (3) pengembangan fitur untuk menghindari
fitur yang tidak dapat diterima atau tidak penting Robey 1979 dalam Soegiharto
(2001), (4) meningkatkan pemahaman pengguna sistem Lucas 1978 dalam
Soegiharto (2001). Keterlibatan dapat meningkatkan penerimaan pengguna
dengan mengembangkan harapan yang realistis tentang kemampuan sistem
Gibson dan Nolan 1974 dalam Soegiharto (2001) yaitu menyediakan sebuah
arena untuk tawar-menawar dan resolusi konflik tentang masalah-masalah desain
Maish 1979 dalam Soegiharto (2001), mengarahkan ke sistem kepemilikan oleh
pengguna Robey 1979 dalam Soegiharto (2001), menurunkan resistensi pengguna
untuk mengubah data Lucas 1978 dalam Soegiharto (2001), dan melatih pengguna
untuk menggunakan sistem Lucas1978 dalam Soegiharto (2001). Keterlibatan
pengguna merupakan keterlibatan dalam proses pengembangan sistem oleh
anggota organisasi atau anggota dari kelompok pengguna target (Olson & Ives,
1981 dalam Choe, 1996). Jen (2002) berpendapat bahwa keterlibatan pemakai
yang semakin sering akan meningkatkan kinerja SIA dikarenakan adanya
hubungan yang positif antara keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan
2. Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi.
Anderson dalam Soegiharto (2001) mengusulkan potensi kontribusi
pengguna haruslah lebih tinggi selama tahap perencanaan dan implementasi
pengembangan sistem. Para pengguna lebih memahami teknologi, tugas dan
keputusan yang terlibat, dan lingkungan sosial-politik di mana sistem akan
digunakan, semakin besar kemungkinan mereka dapat berkontribusi untuk
pengembangan sistem. Pendidikan rata-rata atau tingkat pengalaman kelompok
pengguna sistem informasi dapat digunakan untuk mengukur kemampuan personil
sistem informasi Ives et al. Dalam Sularso (2003). Kemampuan teknis personel SI
memiliki pengaruh besar pada analisis informasi persyaratan dan desain sistem
informasi. Sebagai contoh, analis sistem yang kompeten memiliki efek positif
pada penilaian kebutuhan informasi Huff dan Munro, 1985; McFarlan dan
McKenncy 1983, dalam Soegiharto (2001). Bruwer 1984 dalam Soegiharto juga
menyarankan bahwa kinerja SI terkait dengan kualitas teknis atau kualitas desain
dari sistem, yang merupakan tanggung jawab personil sistem. Kemampuan teknik
personal SI dibedakan kedalam kemampuan spesialis dan kemampuan generalis. Jen
(2002) berpendapat bahwa semakin tinggi kemampuan teknik personal SIA akan
meningkatkan kinerja SIA dikarenakan adanya hubungan yang positif antara
kemampuan teknik personal SIA dengan kinerja SIA.
3. Ukuran Organisasi.
Jumlah karyawan adalah kriteria ukuran organisasi yang paling umum
digunakan oleh peneliti DeLone, dalam Soegiharto, 2001. Dalam penelitian ini,
berpendapat bahwa semakin besar ukuran organisasi akan meningkatkan kinerja
SIA dikarenakan adanya hubungan yang positif antara ukuran organisasi dengan
kinerja SIA. Meskipun Raymond dalam Soegiharto (2001) tidak menemukan
hubungan signifikan antara ukuran organisasi (yaitu, jumlah karyawan) dan
pengguna akhir kepuasan atau pemanfaatan sistem, tampaknya ada beberapa
asosiasi antara variabel konteks organisasi dan lingkungan. Franz dan Robey
dalam Soegiharto (2001) menemukan keterkaitan hubungan antara ukuran
organisasi dan usia dan kegunaan dari sistem berbasis komputer. Berbeda dengan
Lehman dalam Soegiharto (2001) telah menemukan hubungan antara ukuran
organisasi dan penggunaan sistem canggih berbasis komputer
4. Dukungan Manajemen Puncak.
.
Menurut Handoko (2000) Manajemen puncak adalah manajemen tertinggi
yang terdiri dari sekelompok kecil eksekutif. Sering disebut dengan sebutan
Presiden Direktur, Wakil Direktur, Wakil Presiden Senior, Kepala Divisi dan
lain sebagainya. Sedangkan menurut Doll (1985) yang dikutip dalam
penelitian Komara (2005) dukungan manajemen puncak meliputi jaminan
pendanaan dan menentukan prioritas pengembangan. Dukungan dan
keterlibatan manajemen puncak memegang penggunaan penting dalam
keberhasilan implementasi sistem informasi. Dukungan manajemen puncak
tidak hanya penting untuk alokasi sumberdaya yang diperlukan, melainkan
memberikan sinyal yang kuat bagi karyawan bahwa perubahan yang
dilakukan merupakan suatu yang penting. Manajemen puncak juga memiliki
informasi yang memungkinkan pengguna untuk berpartisipasi dalam
pengembangan sistem dan akan berpengaruh pula pada kepuasan pengguna.
Dukungan yang diberikan manajemen puncak kepada sistem informasi
akuntansi merupakan faktor yang penting dalam mencapai kesuksesan sistem
informasi yang berkaitan dengan aktivitas. Bentuk bantuan yang diberikan
oleh pemimpin dapat berupa dukungan pimpinan kepada bawahan. Bila
manajemen puncak memberikan dukungan penuh dalam pengembangan
sistem informasi dan dukungan tersebut dapat diterima oleh pengguna
informasi, maka akan memberikan kepuasan terhadap pengguna informasi
tersebut. Jen (2002) berpendapat bahwa semakin besar dukungan yang
diberikan manajemen puncak akan meningkatkan kinerja SIA dikarenakan
adanya hubungan yang positif antara dukungan manajemen puncak dalam
proses pengembangan dan pengoperasian SIA dengan kinerja SIA.
5. Formalisasi Pengembangan Sistem Informasi.
Kesuksesan pengembangan sistem informasi sangat tergantung pada
kesuksesan harapan antara sistem analis, pengguna, sponsor dan customer.
Perubahan dari sistem manual ke sistem komputerisasi tidak hanya
menyangkut perubahan teknologi tetapi juga perubahan perilaku dan
organisasional. Kegagalan pengembangan sistem informasi baru diakibatkan
tidak memperhatikan aspek organisasional. Perubahan perilaku dan
organisasional ini dapat berupa pengembangan sistem Davis (1998).Oleh
karena itu pengembangan sistem informasi memerlukan suatu perencanaan
terhadap sistem yang dikembangkan. Jen (2002) berpendapat bahwa semakin
tinggi tingkat formalisasi pengembangan sistem informasi di perusahaan akan
meningkatkan kinerja SIA dikarenakan adanya hubungan yang positif antara
formalisasi pengembangan sistem dengan kinerja SIA.
6. Program Pelatihan dan Pendidikan Pengguna.
Jen (2002) berpendapat bahwa kinerja SIA akan lebih tinggi apabila program
pelatihan dan pendidikan pemakai diperkenalkan. Sedangkan Brady dalam
Soegiharto (2001) menyarankan bahwa kurangnya pendidikan merupakan
alasan utama kurangnya pemanfaatan sistem informasi. Sebuah penelitian
tentang keutamaan dari sistem informasi yang dikemukakan oleh Forthe
dalam Soegiharto (2001) yaitu "pendidikan pengguna"
7.
sangat mempengaruhi
kinerja sistem informasi akuntansi.
Kepuasan Pemakai Sistem Informasi Conrath dan Mignen (1990) dalam Jen
(2002) mengatakan kepuasan pengguna sistem informasi dapat diukur dari
kepastian dalam mengembangkan apa yang mereka perlukan. Delone dan
McLean (1992) seperti yang dikutip oleh Soegiharto (2001) mengemukakan
ketika sebuah sistem informasi diperlukan, penggunaan sistem akan menjadi
kurang dan kesuksesan manajemen dengan sistem informasi dapat
menentukan kepuasan pengguna akhir.
2.1.5. Perusahaan Farmasi
Kata farmasi berasal dari kata pharmachon yang berarti obat atau racun.
Jadi pengertian farmasi suatu profesi di bidang kesehatan yang meliputi
kegiatan-kegiatan di bidang penemuan,pengembangan,produksi,pengolahan,peracikan dan
distribusi obat.
Farmasi identik dengan obat karena awal lahirnya ilmu ini adalah untuk
membuat obat dalam rangka penyembuhan penyakit. Farmasi sangat penting
karena kita (manusia) sangat membutuhkan produk farmasi (baik obat ataupun
lainnya) dalam kehidupan sehari-hari,baik itu yang berhubungan dengan masalah
kesehatan ataupun dengan masalah kelangsungan hidup. Contoh-contoh produk
ilmu farmasi yaitu diantaranya ada obat-obatan,kosmetik, sabun, shampoo, pasta
gigi,produk makanan,dan vaksin. Sadar atau tidak sadar kita tiap hari
menggunakan produk farmasi. Ilmu farmasi digunakan oleh banyak
orang,terutama untuk menjaga kesehatan.karena farmasi membutuhkan ilmu
keterampilan,inisiatif,dan tanggungjawab khusus yang berbeda dengan
kedokteran. Ilmu farmasi dan kedokteran behubungan sebagai partner.
Contohnya, ketika seseorang sakit.maka ilmu kedokteran mendiagnosis penyakit
kita, sedangkan ilmu farmasi memberikan solusi (obat) untuk penyembuhan
penyakit tersebut.