• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENERAPAN PRINSIP- PRINSIP GOOD GOVERNANCE terhadap EFEKTIVITAS KINERJA PEGAWAI di Sektor Pendidikan Tahun 2013 di Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENERAPAN PRINSIP- PRINSIP GOOD GOVERNANCE terhadap EFEKTIVITAS KINERJA PEGAWAI di Sektor Pendidikan Tahun 2013 di Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

EFFECT OF GOOD GOVERNANCE PRINCIPLES TO EFFECTIVENESS TOWARD EMPLOYEE PERFORMANCE AT EDUCATION SECTOR

2013 IN EDUCATION OFFICE UNIT TECHNICAL OF SOUTH LAMPUNG

By

ZAINAL MUTTAQIN

Government as a public service providers are expected to meet the needs of the community effectively and efficiently. Public services in the field of education turn into a major service to the community. In meeting the needs of public services in the education sector, the government established a Department of Education institution. In performing their duties fairly widespread in educational services at the local level, and then education department created a Auxiliary units in facilitating the education ministry to form a Technical Implementation Unit (UPT) in each district.

Data were analyzed using multiple linear regression. Based on the results obtained by the correlation between the Principles of Good Governance and Employee Performance is 0.877 and R2 = 0.769 means that the influence of good governance to employee performance amounted to 76.9%, while the remaining 23.1% is influenced by other factors outside of this research. Subsequent analysis in this study used multiple linear regression equation is Y = 0.154 + 0,703X1 + 0,356X2-0,024X3 = 1,189X. Thats mean to increase the value of Y 1 (good governance) should be increased by 1,189, positive sign in the regression coefficient figures indicate the direction of unidirectional relationship.

Based on the results of hypothesis testing using t test and f states that a significant difference between the variable transparency (X1), and participation variables (X2) of the Effectiveness of Employee Performance (Y). While accountability variable (X3) does not affect the effectiveness of employee performance (Y). Expected results of this study can be used as an information and reference for the government and employees of UPT in improving performance so it does not happen again fluctuating workloads is where the employees must remain diligent to come to office even if no work to do. Hopefuly that UPT employees include the society in implementing the program at the Technical Implementation Unit Department of Education.

(2)

ABSTRAK

PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIPGOOD GOVERNANCE TERHADAP EFEKTIVITAS KINERJA PEGAWAI DI SEKTOR PENDIDIKAN TAHUN 2013 DI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS

PENDIDIKAN KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

Oleh

ZAINAL MUTTAQIN

Pemerintah sebagai penyelenggara pelayanan publik diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat secara efektif dan efisien. Pelayanan publik pada bidang pendidikan menjadi pelayanan utama bagi masyarakat. Dalam memenuhi kebutuhan pelayanan publik di bidang pendidikan tersebut maka pemerintah membentuk sebuah lembaga Dinas Pendidikan. Dalam melaksanakan tugasnya yang cukup luas dalam pelayanan pendidikan ditingkat daerah maka kemudian dinas pendidikan melahirkan sebuah Unit pembantu dalam memudahkan pelayanan pendidikan tersebut dengan membentuk Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang berada di setiap kecamatan.

Teknik analisis data menggunakan regresi linier berganda. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh korelasi antara Prinsip Good Governance dan Kinerja Pegawai ialah 0,877 dan R2=0,769 artinya besarnya pengaruh Good Governance

terhadap kinerja pegawai sebesar 76,9 % sedangkan sisanya 23,1 % dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian ini. Analisis selanjutnya dalam penelitian ini digunakan persamaan regresi linier berganda adalah Y=0,154+0,703X1+0,356X2 -0,024X3=1,189X. Artinya untuk meningkatkan 1 nilai Y (Good Governance) harus ditingkatkan sebesar 1,189, tanda positif pada angka koefisien regresi menunjukkan arah hubungan yang searah.

Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan uji t dan uji f menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel transparansi (X1), dan variabel partisipasi (X2) terhadap Efektivitas Kinerja Pegawai (Y). Sedangkan variabel akuntabilitas (X3) tidak berpengaruh terhadap efektivitas kinerja pegawai (Y). Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dan referensi untuk pemerintah dan pegawai UPT dalam meningkatkan kinerja sehingga tidak terjadi lagi fluktuatif yaitu beban kerja dimana pegawai harus tetap rajin datang kekantor walaupun tidak ada pekerjaan yang dilakukan. Saran supaya pegawai UPT lebih mengikutsertakan masyarakat dalam melaksanakan program pada Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan.

(3)

ABSTRACT

EFFECT OF GOOD GOVERNANCE PRINCIPLES TO EFFECTIVENESS TOWARD EMPLOYEE PERFORMANCE AT EDUCATION SECTOR

2013 IN EDUCATION OFFICE UNIT TECHNICAL OF SOUTH LAMPUNG

By

ZAINAL MUTTAQIN

Government as a public service providers are expected to meet the needs of the community effectively and efficiently. Public services in the field of education turn into a major service to the community. In meeting the needs of public services in the education sector, the government established a Department of Education institution. In performing their duties fairly widespread in educational services at the local level, and then education department created a Auxiliary units in facilitating the education ministry to form a Technical Implementation Unit (UPT) in each district.

Data were analyzed using multiple linear regression. Based on the results obtained by the correlation between the Principles of Good Governance and Employee Performance is 0.877 and R2 = 0.769 means that the influence of good governance to employee performance amounted to 76.9%, while the remaining 23.1% is influenced by other factors outside of this research. Subsequent analysis in this study used multiple linear regression equation is Y = 0.154 + 0,703X1 + 0,356X2-0,024X3 = 1,189X. Thats mean to increase the value of Y 1 (good governance) should be increased by 1,189, positive sign in the regression coefficient figures indicate the direction of unidirectional relationship.

Based on the results of hypothesis testing using t test and f states that a significant difference between the variable transparency (X1), and participation variables (X2) of the Effectiveness of Employee Performance (Y). While accountability variable (X3) does not affect the effectiveness of employee performance (Y). Expected results of this study can be used as an information and reference for the government and employees of UPT in improving performance so it does not happen again fluctuating workloads is where the employees must remain diligent to come to office even if no work to do. Hopefuly that UPT employees include the society in implementing the program at the Technical Implementation Unit Department of Education.

(4)
(5)

PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP

GOOD

GOVERNANCE

TERHADAP EFEKTIVITAS KINERJA

PEGAWAI DI SEKTOR PENDIDIKAN TAHUN 2013 DI UNIT

PELAKSANA TEKNIS DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN

LAMPUNG SELATAN

(Skripsi)

Oleh

ZAINAL MUTTAQIN

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

(7)

DAFTAR ISI

Halaman JUDUL

ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang ... 1

2. Rumusan Masalah ...5

3. Tujuan Penelitian ...5

4. Kegunaan Penelitian ... 6

BAB II LANDASAN TEORI 1. Good Governance... 7

2. Prinsip-PrinsipGood Governance... 8

2.1. Pengertian Transparansi... 11

2.1.1. Indikator Transparansi ... 12

2.2 Pengertian Partisipasi... 13

2.2.1. Indikator Partisipasi ... 14

2.3. Pengertian Akuntabilitas ... 14

2.3.1. Indikator Akuntabilitas... 16

3. Efektivitas Kinerja ... 17

3.1. Indikator Efektivitas Kinerja... 19

4. Kerangka Pikir ... 21

5. Hipotesis ... 21

BAB III METODE PENELITIAN 1. Tipe Penelitian ... 23

(8)

3. Definisi Operasional ... 25

4. Lokasi Penelitian ... 28

5. Jenis Data ... 29

5.1. Data Primer ... 29

5.2. Data Sekunder ... 29

6. Populasi dan Sampel ... 30

6.1. Populasi... 30

6.2. Sampel... 31

6.3. Teknik Pengambilan Sampel ... 32

7. Teknik Pengumpulan Data... 32

7.1. Kuisioner... 32

7.2. Dokumentasi ... 32

8. Teknik Pengolahan Data ... 33

8.1. Editing... 33

8.2. Koding... 33

8.3. Tabulating ... 33

8.4. Interpretasi Data ... 34

9. Teknik Pengujian Instrumen Penelitian ... 34

9.1. Uji Validitas ... 34

9.2. Uji Reliabilitas ... 35

10. Teknik Analisis Data... 36

10.1 Statistik Deskriptif ... 36

10.2 Statistik Inferensial ... 37

10.3 Analisis Korelasi Parsial ... 37

10.4 Uji Regresi Linear Berganda... 39

11. Uji Hipotesis ... 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 41

2. Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan ... 41

2.1 Sejarah Singkat Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Kecamatan Jatiagung ... 41

2.2 Visi dan Misi... 42

2.2.1 Visi ... 42

2.2.2 Misi ... 42

2.3 Tugas Pokok dan Fungsi ... 43

2.4 Susunan Organisasi ... 43

2.5 Tugas Sub Bagian Tata Usaha ... 45

3. Analisis Deskriptif ... 49

3.1 Deskripsi Umum Responden ... 49

3.1.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 49

3.1.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia ... 51

3.1.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 51

4. Analisis Statistik Deskriptif ... 51

4.1 Hasil Uji Validitas dan Uji Reabilitas... 52

(9)

6. Klasifikasi Nilai Kategorisasi Rata–rata ... 66

6.1 Transparansi (X1) ... 66

6.2 Partisipasi (X2) ... 68

6.3 Akuntabilitas (X3) ... 70

6.4 Efektivitas Kinerja Pegawai (Y) ... 72

7. Uji Normalitas Data ... 74

8. Uji Regresi ... 76

9. Analisis Koefisien Determinasi dan Korelasi (R² dan R) ... 78

10.Uji F / Uji Keseluruhan (simultan) ... 79

11.Uji Statistik T / Uji Parsial / Uji Hipotesis ... 80

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan ... 82

2. Saran ... 83

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Indikator Prinsip Transparansi... 13

2. Indikator Prinsip Partisipasi ... 14

3. Indikator Prinsip Akuntabilitas ... 16

4. Efektivitas Kinerja Pegawai... 20

5. Prinsip-prinsipGood Governance... 27

6. Indikator Efektivitas Kinerja Pegawai ... 28

7. Data Jumlah Masyarakat yang datang ke UPT Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan... 30

8. Indikator Tingkat Reliabilitas ... 36

9. KlasifikasiNilai Kategorisasi Rata-Rata ... 37

10.Nilai Koefisien Korelasi...38

11.Daftar nama Desa di Kecamatan Jatiagung ... 41

12. Tugas Kelompok Jabatan Fungsional ... 46

13.Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 49

14.Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Umur ... 49

15.Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan... 51

16.Hasil Uji Validitas & Reliabilitas Awal 96 Responden (X) ... 52

17. Tabel Frekuensi UPT Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan terbuka dalam melakukan sosialisasi progam dan kebijakan ...53

18.Tabel Frekuensi Mudah mengakses informasi program dan kebijakan UPT Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan...54

19. Tabel Frekuensi Aliran penggunaan dana dari kas UPT Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan disampaikan secara transparansi ...54

20. Tabel Frekuensi Percaya terhadap pemerintah dalam hal pelaksanaan program UPT Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan...55

21. Tabel Frekuensi Berpartisipasi dalam pelaksanaan program UPT Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan...55

22.Tabel Frekuensi Mengetahui tentang proses penyelenggaraan tugas-tugas di UPT Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan ...56

23. Tabel FrekuensiMengetahui bagaimana proses pengambilan keputusan di UPT Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan ...56

24.Tabel Frekuensi Adanya kritik dan saran dalam setiap pelaksaan program di UPT Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan ...57

25.Tabel Frekuensi Aktif dalam setiap pelaksanaan program di UPT Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan...57

(11)

27.Tabel Frekuensi Adanya sanksi yang diberikan kepada Pegawai UPT Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan apabila melakukan kelalaian dalam

pelaksanaan kegiatan...58

28.Tabel Frekuensi Adanya laporan pertanggung jawaban dari setiap pelaksanaan kegiatan di UPT Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan kepada masyarakat...59

29.Tabel Frekuensi Masyarakat percaya terhadap program-program UPT Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan...59

30.Tabel Frekuensi Tidak ada KKN yang terjadi di UPT Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan...60

31.Tabel Frekuensi Pegawai di UPT DinasPendidikanKabupaten Lampung Selatan mampu menyelesaikan sebuah tugas khusus apabila diminta atasan secara mendadak ...60

32. Tabel Frekuensi Pegawai di UPT Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan tidak pernah membolos pada saat jam kerja ...61

33. Tabel Frekuensi Pegawai di UPT Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan mengerjakan tugas dengan tepat waktu ...61

34.Tabel Frekuensi Pegawai di UPT Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan semangat dalam melakukan pekerjaannya ...62

35.Tabel Frekuensi Pegawai di UPT Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan total dalam dalam menjalankan tugas/pekerjaan...62

36.Tabel Frekuensi Pegawai di UPT Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan merasa puas setelah menyelesaikan suatu tugas/pekerjaan ...63

37.Tabel Frekuensi Pegawai di UPT Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan dihargai setelah menyelesaikan pekerjaannya...63

38.Tabel Frekuensi Beban tugas/pekerjaan sesuai dengan kemampuan individual pegawai di UPT Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan ...64

39. Tabel Frekuensi Beban tugas/pekerjaan sesuai dengan kemampuan kelompok pegawai di UPT Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan ...64

40.Tabel Frekuensi Pegawai di UPT Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan menyelesaikan tugas/pekerjaan dengan tepat waktu ...65

41.Tabel Frekuensi Pegawai di UPT Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target...65

42.Klasifikasi Nilai Kategorisasi Rata-Rata Transparansi (X1) ...67

43.Klasifikasi Nilai Kategorisasi Rata-Rata Partisipasi (X2) ...69

44.Klasifikasi Nilai Kategorisasi Rata-Rata Akuntabilitas (X3) ...71

45.Klasifikasi Nilai Kategorisasi Rata-Rata Efektivitas Kinerja Pegawai (Y) ...73

46.Rekapitulasi Data Hasil Regresi Dan Uji T...76

(12)
(13)
(14)

MOTO

Setiap orang akan mengalami kegagalan, tapi tidak setiap orang

gagal dengan gagah, maka gagallah dengan gagah, lalu berhasillah

dalam kerendahan hati

(Mario Teguh)

“Harta akan habis sampai nanti, tapi ilmu takkan habis sampai mati”

(Zainal Muttaqin)

Hidup hanya sekali, dan dunia ini luas, jelajahilah tempat

-tempat baru dan kenalilah orang-orang baru diluar sana,

sebelum hidupmu habis

(15)
(16)

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan hasil kerja kerasku ini kepada :

PEMILIK JAGAD RAYA DAN ALAM SEMESTA,

ALLAH SWT

Terima Kasih atas segala karunia yang selalu Engkau berikan.

Ibunda tercintaku Daryani (emak) dan Pahlawan pertamaku Syafruddin (ayah)

Ketiga adikku yang unik dan luar biasa (Amri, Icha, Toni) Sepupuku yang memiliki pemikiran luar biasa Dadang Supriatna

(Ak Dadang)

Wonder Womanku, Alfrita Rahayu (mbul)

Terima Kasih atas semua Kasih Sayangmu, itu melebihi cinta

Dan untuk semua Sahabatku dimanapun kalian berada

(17)

RIWAYAT

Zainal Muttaqin dilahirkan di Tanjung Karang, Bandar Lampung pada tanggal 26 Oktober 1988. Penulis merupakan anak pertama dari empat bersaudara, dari pasangan Bapak Syafruddin S.Pd dan Ibu Daryani S.Pd. Penulis menyelesaikan pendidikan di TK Al-Furqon pada tahun 1994, SDN 4 Sukarame pada tahun 2000, SLTP Negeri 29 Bandar Lampung pada tahun 2003, dan SMA Negeri 12 Bandar Lampung pada tahun 2006. Saat duduk di bangku SMP penulis aktif di organisasi Sanggar Teater Taman Budaya Bandar Lampung dan sering mengikuti pementasan drama diberbagai acara. Saat SMA penulis aktif di organisasi Pramuka dan sering mengikuti PERJUSAMI (Perkemahan Jumat Sabtu Minggu) dan beberapa kali sempat ditunjuk sebagai Ketua Kelompok.

(18)

SANWACANA

Alhamdulillah puji syukur penulis ucapkan atas segala berkah dan kesehatan yang diberikan oleh Allah SWT serta berkat do’a dan restu dari orang tua tercinta

sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini yang merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Terselesaikannya karya tulis ini adalah suatu kebahagiaan yang luar biasa bagi penulis setelah melalui perjuangan yang panjang dan kerja keras. Penulis sadar bahwa setiap lembaran kerja keras dan perjuangan bukanlah hasil kerja penulis semata. Selain karena cinta dan kasih sayang Tuhan Yang Maha Esa yang begitu besar, karya ini juga terselesaikan atas dukungan, saran, nasihat, dan perhatian berbagai pihak. Oleh karena itu, merupakan suatu kebanggaan bagi penulis untuk menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. Hi. Agus Hadiawan, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

2. Bapak Dr. DediHermawan, S.Sos.,M.Si., selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi Negara Universitas Lampung.

(19)

4. Bapak Dr.Bambang Utoyo S, M.Si., selaku dosen penguji yang dengan sabar memberikan masukan, kritik, dan saran yang membangun dalam penyusunan skripsi ini.

5. Seluruh Dosen dan Staf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang telah mewariskan ilmunya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan serta membimbing penulis selama studi.

6. Kedua orang tuaku tercinta, terutama untuk emak tersayang yang dengan hati emasnya sabar menunggu anakmu yang keras kepala ini menjadi sarjana, and my tears fall when I wrote this mom, dan untuk ayah yang begitu cerdas mendidikku sampai saat ini, I just wanna say “Thanks for

your Brilliant DNA”.

7. Ketiga adikku tersayang, (Amri, Icha, Toni) kita begitu berbeda dalam segala hal, tapi satu persamaan yang tak pernah padam, kita selalu sama-sama ketika membuat orang tua kita tertawa bahagia, selalu bersama-sama.

8. My Wonder Woman “Mbul” alias Alfrita Rahayu S.E, aku bangga kamu udah jadi Guru dan Sarjana di umur 21, terima kasih karna kamu selalu berusaha ngimbangin kelakuan pacarmu yang kurang waras ini, aku cuma mau bilang “Kamulah satu-satunya alasan aku tetap tinggal di kota ini”.

(20)

10. Seluruh kawan-kawan Administrasi Negara angkatan 07, kawan kalian yang paling gila ini akhirnya wisuda juga.

11. Seluruh adek tingkat yang tambah banyak dan susah buat saya ngapalnya, terima kasih atas perhatian dan waktunya selama saya dikantin eh dikampus.

12. Temen-temen di kosan Jancoek, terima kasih atas waktu dan tempatnya saat saya mengerjakan skripsi ini (walau agak susah bedain mana waktu ngerjain skripsi mana waktu maen Dota).

13. Sahabat sejatiku Aziz Setiawan S.Pd, akhirnya lu pulang juga ke Lampung, (udah dapet bekal banyak kan selama kuliah di Jogja ? oke sekarang kita taklukkan kota ini sama-sama, seperti dulu kala).

14. Kawan-kawanku yang luar biasa (Reza, Manshur, Teguh, Rian, Yopi) terima kasih atas petualangannya ke tempat-tempat yang menarik di kota ini.

15. Temen-temen di Komunitas Standup Comedy Lampung, terima kasih atas kegilaan yang selalu kalian berikan, kita selalu bisa tertawa bersama dimanapun dan dalam situasi apapun, pesanku cuma satu “Jangan pernah

berhenti membuat orang lain bahagia”.

(21)

pemberi warna ditiap malamku, karna emang Warung Nongkrong bukanya malem.

17. Sahabat-sahabat di SMA 12 dulu, terutama “Kaum Kita”, walau kita udah gak pernah kumpul lagi tapi kebersamaan dengan kalianlah yang pertama kali kuceritakan pada anakku kelak.

18. Juga untuk teman-teman yang lain yang tidak tertulis, kalian adalah hal terindah yang dipertemukan Allah dalam hidupku.

19. Dan seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam proses penyusunan skripsi ini tanpa terkecuali, yang tidak dapat ditulis satu persatu. Terima kasih atas dukungan, bantuan, dan doanya.

Akhir kata semoga segala kebaikan dan bantuan serta kasih yang diberikan kepada penulis diberkati oleh Tuhan dan penulis mengharapkan semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

Bandar Lampung, 04 Desember 2014 Penulis

(22)

I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu prioritas utama yang berguna dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini termuat dalam pembukaan UUD 1945 bahwa “ Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara

(23)

2

tingkat kemampuan ekonomi. Program pendidikan wajib belajar di Indonesia telah dirintis sejak tahun 1950. Hal ini termuat dalam UU nomor 4 tahun 1950 dan UU no 12 tahun 1954 yang menyatakan bahwa setiap anak usia 8 sampai 14 tahun wajib mendapatkan pendidikan. (A.Daliman, 1995:138).

(24)

3

memerlukan adanya pelayanan publik yang baik pula. Peran pemerintah dalam hal meningkatkan kualitas pelayanan publik terutama di sektor pendidikan dapat dilakukan dengan cara memenuhi kebutuhan pembelajaran seperti pelayanan pemerintah dalam memenuhi kebutuhan sekolah. Sekolah yang banyak dan tersebar di berbagai wilayah menyebabkan pemerintah pusat harus memberikan wewenangnya terhadap daerah sehingga adanya pembagian tugas yang dari sentralisasi menjadi desentralisasi. Dalam memenuhi kebutuhan pelayanan publik di bidang pendidikan tersebut maka pemerintah membentuk sebuah lembaga Dinas Pendidikan di Kabupaten Lampung Selatan.

(25)

4

masyarakat demi menciptakan kualitas pendidikan yang baik dan bermutu. Oleh sebab itu diperlukannya para pegawai yang memiliki kemampuan yang mumpuni dalam bidang pendidikan. Namun realitasnya, UPT Dinas Pendidikan di Kecamatan Jati Agung belum terlaksana dengan efektif dan efisien hal ini disebabkan oleh tidak seimbangnya jumlah pegawai/honorer terhadap beban kerja. Hal ini dapat dilihat dari jumlah pegawai yaitu 19 orang dan honorer 26 orang dengan beban kerja yang bersifat fluktuatif, yaitu beban kerja yang menumpuk hanya disaat tertentu saja. Beban kerja yangfluktuatif ini akan banyak pada saat UPT memiliki kegiatan di bidang pendidikan, seperti ketika sekolah melaksanakan ujian sekolah. Hal ini menyebabkan tidak efektifnya para pegawai dalam mengerjakan pekerjaan sehingga terjadi ketidakdisiplinan pegawai untuk datang ke kantor ketika pekerjaan telah selesai dihari sebelumya.

(26)

5

Berdasarkan uraian diatas maka penerapan prinsip-prinsipGood Governanceakan memiliki pengaruh terhadap efektivitas kinerja pegawai dalam melaksanakan pelayanan publik, dalam hal ini pelayanan publik di sektor pendidikan. Oleh sebab itu penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul: Pengaruh Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance Terhadap Efektivitas Kinerja Pegawai Pada Sektor Pendidikan Tahun 2013 di Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah Bagaimanakah Pengaruh Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance(Partisipasi, Transparansi, Akuntabilitas) terhadap Efektivitas Kinerja Pegawai pada Sektor Pendidikan Tahun 2013 Di Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan ?

3. Tujuan Penelitian

(27)

6

4. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah :

a. Secara teoritis dapat memberikan kontribusi pemikiran dan perkembangan terhadap kajian Ilmu Administrasi Negara khususnya yang berkaitan dengan penerapan prinsip-prinsip Good Governance terhadap efektivitas kinerja pegawai khususnya di bidang pendidikan.

(28)

II. LANDASAN TEORI

1. Good Governance

Menurut Koiman (2009:273),governancemerupakan serangkaian proses interaksi sosial politik antara pemerintah dengan masyarakat dalam berbagai bidang yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat dan intervensi pemerintah atas kepentingan-kepentingan tersebut. Governance merupakan mekanisme-mekanisme, proses-proses dan institusi-institusi melalui warga Negara mengartikulasi kepentingan-kepentingan mereka, memediasi perbedaan-perbedaan mereka serta menggunakan hak dan kewajiban legal mereka. Governance merupakan proses lembaga-lembaga pelayanan , mengelola sumber daya publik dan menjamin realita hak azasi manusia. Dalam konteks ini good governance memiliki hakikat yang sesuai yaitu bebas dari penyalahgunaan wewenang dan korupsi serta dengan pengakuan hak yang berlandaskan pada pemerintahan hukum.

(29)

8

demokrasi dan pasar yang efisien, penghindaran salah alokasi dana investasi yang langka, dan pencegahan korupsi secara politik dan administrasi, menjalankan disiplin anggaran serta pendiptaan kerangka kerja politik dan hukum bagi tumbuhnya aktivitas kewiraswastaan.

Menurut Rochman (2009:276) Governance adalah mekanisme pengelolaan sumber daya ekonomi dan sosial yang melibatkan pengaruh sektor negara dan non negara dalam satu usaha kolektif. Menurut dokumen United Nation Development Program(UNDP: 2004), tata kelola pemerintahan yang baik adalah “Penggunaan wewenang ekonomi politik dan administrasi untuk mengelola berbagai urusan negara pada setiap tingkatannya dan merupakan instrumen kebijakan negara untuk mendorong terciptanya kondisi kesejahteraan integritas, dan kohesivitas sosial dalam masyarakat“.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa Good Governance merupakan tata pemerintahan, adalah penggunaan wewenang ekonomi, politik, dan administrasi guna mengelola urusan-urusan Negara pada semua tingkat. Tata pemerintahan tersebut mencakup seluruh mekanisme, proses dan lembaga-lembaga dimana warga dan kelompok-kelompok masyarakat mengutarakan kepentingan mereka, menggunakan hak hukum, memenuhi kewajiban dan menjembatani perbedaan-perbedaan diantara mereka.

2. Prinsip-PrinsipGood Governance

(30)

9

tercapai apabila dalam penerapan otoritas politik, ekonomi, dan administrasi ketiga komponen good governance tersebut memiliki jaringan dan interaksi yang setara. Interaksi dan kemitraan seperti ini biasanya baru dapat berkembang subur apabila prinsip-prinsip good governance telah diterapkan dengan baik. Menurut United Nation Development Program (UNDP) prinsip-prinsip yang dikembangkan dalam Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance) adalah sebagai berikut :

1) Partisipasi

Setiap orang atau warga Negara memiliki hak suara yang sama dalam proses pengambilan keputusan, baik secara langsung maupun lembaga perwakilan, sesuai dengan kepentingan dan aspirasi masing-masing. Partisipasi yang luas ini perlu dibangun dalam suatu tatanan kebebasan berserikat dan berpendapat, serta kebebasan untuk berpartisipasi secara konstruktif.

2) Kepastian Hukum (Rule Of Law)

Kerangka aturan hukum dan prundangan-undangan haruslah berkeadilan dan dapat ditegakkan serta dipatuhi secara utuh (impartialy), terutama tentang atuaran hukum dan hak azasi manusia.

3) Transparansi

(31)

10

4) Tanggung Jawab (Responsiveness)

Setiap institusi dan prosesnya harus diarahkan pada upaya untuk melayani berbagai pihak yang berkepentingan. Keselarasan antara program dan kegiatan pelayanan yang diberikan oleh organisasi publik dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat yang diprogramkan dan dijalankan oleh organisasi publik, maka kinerja organisasi tersebut akan semakin baik. Responsivitas yang sangat rendah ditunjukkan dengan ketidakselarasan antara pelayanan dan kebutuhan masyarakat. Hal tersebut jelas menunjukkan kegagagalan organisasi dalam mewujudkan misi dan tujuan organisasi publik.

5) Berorientasi Konsensus (Consensus Orientation)

Pemerintahan yang Baik (Good Governance) akan bertindak sebagai penengah (mediator) bagi berbagai kpentingan ang berbeda untuk mencapai consensus atau kesepakatan yang terbaik bagi kepentingan masing-masing pihak, jika mungkin juga dapat diberlakukan terhadap berbagai kebijakan dan prosedur yang akan ditetapakan pemerintah.

6) Berkeadilan (Equity)

(32)

11

7) Efektifitas dan Efisiensi

Setiap proses kegiatan dan kelembagaan diarahkan untuk menghasilkan sesuatu yang benar-benar seusai dengan kebutuhan melalui pemanfaatan yang sebaik-baiknya dari berbagai sumber yang tersedia.

8) Akuntabilitas

Para pengambil keputusan (Decision Maker) dalam organisasi sektor pelayanan dan warga Negara madani memiliki pertanggungjawaban (akuntabilitas) kepada public sebagaimana halnya kepada para pemilik (stakeholder).

9) Visi Strategis (Strategic Vision)

Para pemimpin dan warga Negara memiliki perspektif yang luas dan jangka panjang tentang penyelenggaraan Pemerintahan yang Baik (Good Governance) dan pembangunan manusia, bersamaan dengan dirasakannya kebutuhan untuk pembangunan tersebut.

Jumlah komponen ataupun prinsip yang melandasi tata pemerintahan yang baik sangat bervariasi dari satu institusi ke institusi lain, dari satu pakar ke pakar lainnya. Namun paling tidak ada sejumlah prinsip yang dianggap sebagai prinsip-prinsip utama yang melandasi good governance, yaitu transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas (Sedarmayanti, 2009:289).

2.1. Pengertian Transparansi

(33)

12

atau kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan pemerintah, yakni informasi tentang kebijakan, proses pembuatan dan pelaksanaannya, serta hasil-hasil yang dicapai. Menurut

Transparancy International, undang-undang Fredom of Information(FOI) bukan hanya mengatur tentang hak publik untuk mengakses informasi tetapi juga menekankan pada obligasi pemerintah untuk memfasilitasi akses tersebut. Krina (2003: 19).

2.1.1. Indikator Transparansi

(34)

13

Tabel 1. Indikator Prinsip Transparansi

Dimensi No Indikator

Transparansi (Transparancy)

1 Tersedianya informasi yang memadai pada setiap proses penyusunan dan implementasi kebijakan publik.

2 Adanya akses pada informasi yang siap, mudah dijangkau, bebas diperoleh dan tepat waktu.

3 Bertambahnya pengetahuan dan wawasan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerah.

4 Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan.

5 Meningkatnya jumlah masyarakat yang berpartisipasi dalam pembangunan daerah.

Sumber: Sedarmayanti (2007:22)

2.2. Pengertian Partisipasi

Partisipasi (melibatkan masyarakat terutama aspirasinya) dalam pengambilan kebijakan atau formulasi rencana yang dibuat pemerintah, juga dilihat pada keterlibatan masyarakat dalam implementasi berbagai kebijakan dan rencana pemerintah, termasuk pengawasan dan evaluasi.Keterlibatan dimaksud bukan dalam prinsip terwakilnya aspirasi masyarakat melalui wakil di DPR, melainkan keterlibatan secara langsung. Partisipasi dalam arti mendorong semua warga negara menggunakan haknya menyampaikan secara langsung atau tidak, usulan dan pendapat dalam proses pengambilan keputusan. Terutama member kebebasan kepada rakyat untuk berkumpul, berorganisasi dan berpartisipasi aktif dalam menentukan masa depan (Sedarmayanti, 2009:290).

(35)

14

pengertian bahwa partisipasi yang sering juga disebut peran serta atau ikut serta masyarakat, diartikan sebagai adanya motivasi dan keterlibatan masyarakat secara aktif dan terorganisasikan dalam seluruh tahapan pembangunan, sejak tahap persiapan, perencanaan, pelaksanaan, pemeliharaan, evaluasi hingga pengembangan atau perluasannya.

2.2.1. Indikator Partisipasi

Oleh karena partisipasi merupakan prinsip mendasar dari good governance, maka perlu ditetapkan indikator dalam pelaksanaan kegiatan pemerintahan yang dapat digunakan sebagai acuan bagi pemerintah dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Tabel 2. Indikator Prinsip Partisipasi

Dimensi No Indikator

Partisipasi (Participation)

1 Adanya pemahaman penyelenggara negara tentang proses atau metode partisipatf.

2 Adanya pengambilan keputusan yang didasarkan atas konsensus bersama.

3 Meningkatnya kualitas dan kuantitas masukan (kritik dan saran) untuk pembangunan daerah.

4 Terjadinya perubahan sikap masyarakat menjadi lebih peduli terhadap setiap langkah pembangunan yang dilakukan pemerintah.

Sumber: Sedarmayanti (2007:16-22).

2.3. Pengertian Akuntabilitas

(36)

15

pembatasan dan pertanggungjawaban tugas yang jelas.Akuntabilitas merujuk pada pengembangan rasa tanggungjawab publik bagi pengambil keputusan di pemerintahan, sektor privat dan organisasi kemasyarakatan sebagaimana halnya kepada pemilik (stakeholder).Khusus dalam birokrasi, akuntabilitas merupakan upaya menciptakan sistem pemantauan dan mengontrol kinerja kualitas, inefisiensi, dan perusakan sumberdaya, serta transparansi manajemen keuangan, pengadaan, akunting, dan dari pengumpulan sumber daya. Secara umum, akuntabilitas berarti kewajiban suatu organisasi untuk membuat perhitungan-perhitungan yang seksama dan mencatatnya dengan gambaran yang benar tentang transaksi finansial dan keadaan organisasi, kemudian menyampaikan laporan tersebut pada laporan tahunan.

(37)

16

2.3.1. Indikator Akuntabilitas

Oleh karena good governance berpegang pada akuntabilitas, maka perlu ditetapkan indikator dalam pelaksanaan kegiatan pemerintahan yang dapat digunakan sebagai acuan bagi pemerintah dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

Tabel 3. Indikator Prinsip Akuntabilitas

Dimensi No Indikator

Akuntabilitas (Accountability)

1 Adanya kesesuaian antara pelaksanaan dengan standar prosedur pelaksanaan.

2 Adanya sanksi yang ditetapkan pada setiap kesalahan atau kelalaian dalam pelaksanaan kegiatan.

3 Pembuatan laporan pertanggungjawaban dari kegiatan penyelenggaraan negara kepada masyarakat sesuai dengan peraturan peraturan perundang-undangan.

4 Meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah daerah

5 Berkurangnya kasus-kasus KKN

Sumber: Sedarmayanti (2007:23)

(38)

17

melihat penerapan prinsip-prinsip good governance tersebut dalam meningkatkan efektivitas kinerja pegawai khususnya di Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan.

3. Efektivitas Kinerja

Efektivitas berasal dari bahasa inggris yaitu ”effective” artinya berhasil ditaati,

mengesahkan, mujarab dan mujur. Jadi efektivitas adalah baik dan berhasil. Seseorang dapat bekerja dengan baik maka ia dapat dikatakan bekerja dengan efektif.

Menurut Amin Tunggul Widjaya (1992:32), efektivitas adalah hasil membuat keputusan yang mengarahkan, melakukan sesuat dengan benar, yang membantu

memenuhi misi suatu perusahaan atau pencapaian tujuan”. Menurut Sondang P. Siagian (2005 : 24) memberikan definisi sebagai berikut : “Efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah barang atas jasa kegiatan yang dijalankannya. Efektivitas menunjukan keberhasilan dari segi tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapkan. Jika hasil kinerja semakin mendekati sasaran, berarti makin tinggi efektivitasnya. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa efektivitas merupakan suatu keadaan yang menggambarkan keberhasilan kerja yang ditetapkan.

(39)

18

Menurut Robins (2001), kinerja merupakan suatu hasil yang harus dicapai oleh pekerja dalam pekerjaannya menurut kriteria tertentu yang berlaku untuk suatu pekerjaan tertentu. Selanjutnya dikatakan bahwa kinerja organisasi mensyaratkan strategi, lingkungan, teknologi, dan budaya organisasi bersatu. Kinerja karyawan adalah sebagai fungsi dari interaksi antara kemampuan dan motivasi.

Jadi kinerja adalah penampilan hasil karya personel baik kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi. Penampilan hasil karya tidak terbatas kepada pejabat fungsional maupun struktural, tetapi juga kepada keseluruhan jajaran pegawai di dalam organisasi. Kinerja dapat dinilai berdasarkan tujuan, ukuran dan penilaian. Penentuan tujuan dari setiap unit organisasi merupakan strategi untuk meningkatkan kinerja. Tujuan ini akan memberi arah dan memengaruhi bagaimana seharusnya perilaku kerja yang diharapkan organisasi terhadap setiap pegawai. Namun tujuan saja tidak cukup dalam penilaian kinerja sehingga diperlukan ukuran, apakah seseorang telah mencapai kinerja yang diharapkan sesuai dengan kuantitatif dan kualitatif standar kinerja untuk setiap tugas dan jabatan yan memegang peranan penting dalam suatu lembaga.

(40)

19

Dalam konteks penelitian ini, efektivitas kerja lebih ditekankan pada waktu yang dibutuhkan dalamn menyelesaikan pekerjaan, dan tingkat kedisiplinan pegawai untuk datang ke kantor UPT.

3.1 Indikator Efektivitas Kerja

Pada hakekatnya efektifitas kinerja digunakan untuk mengukur hasil pekerjaan yang dicapai sesuai dengan rencana guna mencapai tujuan. Nilai efektivitas ditentukan oleh tercapainya tujuan organisasi dan nilainya disesuaikan dengan tugas atau pekerjaan dari masing-masing organisasi atau lembaga. Jadi Efektifitas kinerja pada tiap-tiap organisasi akan berbeda-beda antara organisasi satu dengan organisasi yang lainnya, tergantung pada jenis dan sifat dari organisasi yang bersangkutan.

Menurut campel yang dikutip Richard M, Steers (1998:45) untuk mengukur Efektifitas kinerja ada beberapa variabel yang biasa dipergunakan yaitu

1. Kesiagaan

Penilaian menyeluruh sehubungan dengan kemungkinan bahwa organisasi mampu menyelesaikan sebuah tugas khusus jika diminta.

2. Kemangkiran

Frekuensi kejadian-kejadian pekerja bolos dari pekerjaan pada saat jam kerja. 3. Motivasi

(41)

0

4. Kepuasan kerja

Tingkat kesenangan yang dirasakan seseorang atas peran pekerjaannya dalam organisasi. Tingkat rasa puas individu bahwa mereka merasa dihargai karena pekerjaan mereka.

5. Beban Pekerjaaan

Beban pekerjaan yang diberikan pimpinan kepada bawahan sesuai dengan kemampuan seseorang dan sesuai dengan jumlah kelompok mereka.

6. Waktu menyelesaikan tugas

Waktu merpuakan salah satu pengukuran efektivitas kerja yang sangat penting sebab dapat dilihat apakah waktu yang digunakan suatu organisasi sudah dijalankan dengan sebaik-baiknya oleh setiap anggota berorganisasi.

Tabel 4. Efektivitas Kinerja Pegawai Kemangkiran •Adanya pekerja yang bolos saat

jam kerja

(42)

✁1

Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan diperlukan adanya pembagian tugas yang tepat pada setiap pegawai sehingga dapat menjalankan tugas secara efektif. Indikator pengukuran efektifitas kinerja dapat dilakukan berdasarkan banyaknya tugas yang dipikul dan jumlah pegawai yang melaksanakan tugas tersebut. Dengan demikian akan adanya keseimbangan antara beban kerja dan jumlah pegawai sehingga menghasilkan efektifitas kinerja yang diharapkan.

4. Kerangka Pikir

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penerapan prinsip-prinsip good governance terhadap efektivitas kinerja pegawai pada sektor pendidikan tahun 2013 di Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan. Kerangka pikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Bagan 1. Kerangka Pikir

5. Hipotesis

Hipotesis adalah kesimpulan sementara yang harus dibuktikan kebenarannya atau dapat dikatakan proposisi tentatif tentang hubungan antara dua variabel atau lebih. (M. Zainuddin dan Masyhuri, 2008:136). Berdasarkan uraian tersebut diatas, dapat disimpulkan hipotesis adalah suatu pendapat atau kesimpulan yang bersifat

Y

( Efektivitas kinerja pegawai UPT Dinas Pendidikan

Lampung Selatan ) X

Penerapan Prinsip-prinsipGood Governance( Transparansi,

(43)

✂✂

sementara, jika suatu dugaan dapat diterima sebagai suatu kebenaran berarti terbukti dan hipotesis diterima, jika dalam penelitian tersebut tidak membuktikan kebenaran dugaan tersebut maka hipotesis ditolak.

Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif, dan hipotesis itu berupa jawaban sementara terhadap rumusan masalah dan hipotesis yang akan di uji ini dinamakan hipotesis kerja, dan sebagai lawannya adalah hipotesis nol jika tidak ada pengaruh antara variabel (X) dengan variabel (Y) berarti negatif, sedangkan hipotesis kerja dinyatakan dalam kalimat positif jika terdapat pengaruh antara variabel (X) dengan variabel (Y) berarti positif jawaban. (M. Zainuddin dan Masyhuri, 2008:147).

Berdasarkan pendapat tersebut, maka hipotesis di dalam pelaksanaan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

Ho : α = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara penerapan prinsip-prinsip Good Governance sebagai variabel bebas (X), dengan efektivitas kinerja pegawai pada sektor pendidikan sebagai variabel terikat (Y)

(44)

III. METODE PENELITIAN

1. Tipe Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan prinsip-prinsip Good Governance terhadap efektivitas kinerja pegawai pada sektor pendidikan tahun 2013 di Kabupaten Lampung Selatan, maka tipe penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif yang didasarkan pada data kuantitatif.

(45)

24

Alasan penulis memilih menggunakan metode penelitian deskriptif yang didasarkan pada data kuantitatif dalam penelitian ini karena penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan atau melukiskan serta menguraikan suatu keadaan atau obyek yang berdasarkan data dan fakta yang ada serta berlangsung untuk kemudian disusun, dijelaskan atau dianalisis. Penggunaan metode deskriptif ini juga didasarkan pada tujuan–tujuan dan sifat– sifat yang melekat didalamnya, yaitu untuk menyusun kembali data yang diperoleh dari hasil penelitian, selanjutnya dideskripsikan untuk diambil kesimpulan.

2. Definisi Konseptual

Definisi konseptual merupakan definisi akademik atau yang mengandung pengertian universal untuk suatu kata atau kelompok kata. Pemaknaan dari konsep yang digunakan sehingga mempermudah peneliti untuk mengoperasionalkan konsep tersebut di lapangan.

Berikut konsep utama dalam penelitian ini adalah : Pinsip-PrinsipGood Governance

(46)

25

dasarnya ada kesamaaan pandangan tentang prinsip mendasar dalam good governance yaitu, akuntabilitas, transparansi dan partisipasi. Ketiga prinsip ini menjadi pilar utama dalam pelaksanaan good governance karena dirasakan sebagai hal yang paling substansial dalam konsep good governance. (Sedarmayanti, 2009: 289-230).

Efektivitas Kineja Pegawai

Efektivitas kerja adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah barang atas jasa kegiatan yang dijalankannya. Efektivitas menunjukan keberhasilan dari segi tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapkan. Jika hasil kinerja semakin mendekati sasaran, berarti makin tinggi efektivitasnya. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa efektivitas merupakan suatu keadaan yang menggambarkan keberhasilan kerja yang ditetapkan. Sondang P. Siagian (2005 : 24)

3. Definisi Operasional

(47)

26

Berikut adalah variabel–variabel dalam penelitian ini : a. Prinsip-prinsipGood Governance

Good Governance merupakan tata kelola pemerintahan yang baik dengan ketiga prinsip yang menjadi pilar utama dalam pelaksanaan Good Governance yaitu, transparansi, partisipasi dan akuntabilitas. (Sedarmayanti, 2009: 289-230). Di dalam prinsip-prinsip tersebut terdapat indikator-indikator yang menjadi penilaian dan dapat diukur, sehingga menjadi standar pelaksanaan prinsip tersebut.

b. Efektivitas Kineja Pegawai

Efektivitas merupakan suatu keadaan yang menggambarkan keberhasilan kerja yang ditetapkan. Sondang P. Siagian (2005 : 24). Efektivitas kinerja pegawai dapat diukur dengan indikator-indikator yang menjadi penilaian dalam efektivitas kinerja, indikator-indikator tersebut antara lain : kesiagaan, kemangkiran, motivasi, kepuasan kerja, beban pekerjaan, dan waktu menyelesaikan tugas Richard M, Steers (1998:45).

Variabel-variabel diatas terbagi menjadi dua macam, yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

(48)

27

Good Governance Transparansi Adanya akses pada informasi yang siap, mudah dijangkau, bebas diperoleh dan tepat waktu. menjadi lebih peduli terhadap setiap langkah pembangunan yang dilakukan pemerintah.

Adanya kesesuaian antara pelaksanaan dengan standar prosedur pelaksanaan.

(49)

28

2. Variabel Terikat (Y) adalah variabel yang diakibatkan atau yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Keberadaan variabel ini sebagai variabel yang dijelaskan dalam dalam fokus/topik penelitian (Bambang & Lina, 2011:67). Variabel Terikat (Y) dalam penelitian ini adalah efektivitas kinerja pegawai dapat dilihat dari variabel berikut ini:

Tabel 6. Indikator Efektivitas Kinerja Pegawai

Konsep Variabel Indikator Sub Indikator

Efektivitas Efektivitas kerja

Kesiagaan •Bersedia menyelesaikan tugas khusus yang bersifat spontan

Kemangkiran •Adanya pekerja yang bolos saat jam kerja

•Tidak mengerjakan pekerjaan tepat waktu

Motivasi •adanya semangat kerja

•rela bekerja untuk mencapai tujuan pekerjaan

Kepuasan kerja

•adanya perasaan puas tentang hasil yang dicapai

•adanya penghargaan untuk mencapai kepuasan kerja

Beban pekerjaan

•beban pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan individu

•beban pekerjaan yang sesuai dengan jumlah kelompok

(50)

29

tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh penerapan Good Governance terhadap pelayanan publik. Lokasi penelitian dalam penelitian ini adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan di Kabupaten Lampung Selatan tahun 2013. Peneliti memilih UPT ini karena UPT ini sebagai pelaksana teknis setiap program kerja dari dinas pendidikan sehingga menjadi tolak ukur dari dinas untuk keberhasilan dari program pendidikan. Dalam menjalankan kegiatan teknis diperlukannya pegawai-pegawai yang mempunyai kemampuan di bidang pendidikan.

5. Jenis Data

Penelitian ini perlu didukung dengan adanya data yang akurat dan lengkap. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan sumbernya yaitu:

5.1. Data Primer

Data primer merupakan sumber dari penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya (Umar, 2003). Sumber data primer diperoleh dari kuesioner yang disebarkan kepada sampel terpilih dari para pegawai UPT Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan.

5.2. Data Sekunder

(51)

30

6. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

6.1. Populasi

Populasi dalam buku karangan Burhan Bungin (2008 : 99) adalah berasal dari kata bahasa Inggris population, yang berarti jumlah penduduk. Menurut Husaini Usman dan Purnomo Setiady (Burhan Bungin, 2008 : 42) populasi adalah semua nilai baik hasil perhitungan maupun pengukuran daripada karakteristik tertentu mengenai sekelompok obyek yang lengkap dan jelas. Populasi dapat dikatakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2003: 16). Populasi dari penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang datang ke UPT Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan untuk menerima pelayanan selama 6 (enam) bulan terakhir, berikut ini data jumlah masyarakat yang datang ke UPT Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan.

Tabel 7. Data Jumlah Masyarakat yang datang ke UPT Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan

No. Bulan Jumlah

1. Maret 22

2. April 14

3. Mei 9

4. Juni 17

5. Juli 21

6. Agustus 13

Total 96

(52)

31

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan jumlah masyarakat yang datang ke UPT Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan adalah berjumlah 96 orang.

6.2. Sampel

Menurut Arikunto (1998:117) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Selanjutnya Arikunto (1998:125) mengatakan bahwa sebagai ancer-ancer, jika peneliti mempunyai beberapa ratus subyek dalam populasi, mereka dapat menentukan kurang lebih 25% -30% dari jumlah subyek tersebut. Jika jumlah anggota subyek dalam populasi hanya meliputi antara 100 hingga 150 orang dan dalam pengumpulan data peneliti menggunakan angket/kuesioner, sebaiknya subyek sejumlah itu diambil seluruhnya. Sehingga dapat dikatakan sebagai penelitian sensus.

Mengenai sensus Ruslan (2008:142) mengatakan bahwa alasan melakukan sensus, yaitu peneliti sebaiknya mempertimbangkan untuk meneliti seluruh elemen-elemen dari populasi, jika elemen-elemen populasi relatif sedikit dan variabilitas setiap elemennya yang tinggi (heterogen). Sensus lebih layak dilakukan jika penelitian yang dimaksudkan untuk menjelaskan karakteristik setiap elemen dari suatu populasi.

(53)

32

6.3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian sensus yaitu mengambil sampel penelitian secara keseluruhan yang berjumlah 96 responden yang terdiri dari seluruh masyarakat yang datang ke UPT Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan.

7. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 7.1. Kuisioner

Kuisioner merupakan daftar pertanyaan yang terdiri dari item – item pertanyaan secara terstruktur yang berkaitan dengan penelitian. Kuisioner yang dipergunakan adalah kuisioner tertutup yaitu daftar pertanyaan yang disertai alternatif jawaban. Kuisioner diambil untuk mengetahui pengaruh penerapan prinsip-prinsip good governance terhadap efektivitas kinerja pegawai pada sektor pendidikan tahun 2013 di Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan.

7.2. Dokumentasi

(54)

33

8. Teknik Pengolahan Data

Setelah data yang diperoleh terkumpul, maka tahap selanjutnya adalah dengan mengolah data tersebut. Teknik pengolahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

8.1. Editing

Menurut Burhan Bungin (2008 : 165) editing adalah kegiatan yang dilaksanakan setelah peneliti selesai menghimpun data di lapangan.

Tahap editing adalah tahap memeriksa kembali data yang berhasil diperoleh dalam rangka menjamin keabsahannya (validitas) untuk kemudian dipersiapkan ketahap selanjutnya yaitu memeriksa hasil kuesioner yang telah diisi oleh responden.

8.2. Koding

Tahap koding adalah tahap dimana jawaban dari responden diklasifikasikan menurut jenis pertanyaan untuk kemudian diberi kode dan dipindahkan dalam tabel kode atau buku kode.

8.3. Tabulating

(55)

34

8.4. Interpretasi Data

Tahap interpretasi data yaitu tahap untuk memberikan penafsiran atau penjabaran dari data yang ada pada tabel untuk dicari maknanya yang lebih luas dengan menghubungkan jawaban dari responden dengan hasil yang lain, serta dari dokumentasi yang ada.

9. Teknik Pengujian Instrumen Penelitian

Pengujian instrumen penelitian meliputi dua hal yaitu pengujian validitas dan reliabilitas. Pengujian validitas dan reliabilitas ini, berkaitan dengan pengukuran yang cenderung keliru. Uji validitas dan reliabilitas diperlukan sebagai upaya untuk memaksimalkan alat ukur, agar kecenderungan kekeliruan dapat diperkecil.

9.1. Uji Validitas

Suatu instrumen pengukuran dikatakan valid jika instrumen dapat mengukur sesuatu dengan tepat apa yang akan diukur. Untuk mengetahui validitasnya, instrumen disebar kepada responden selanjutnya ditentukan validitasnya dengan menggunakan koevisien korelasi product moment dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

Rxy: koefisien korelasi antara x dan y

X : jumlah skor dari masing-masing (faktor yang mempengaruhi) Y : jumlah skor dari seluruh (skor total)

N : banyaknya variable sample yang dianalisis

(56)

35

Dimana bila nilai r hitung > r tabel, maka angket valid, dan sebaliknya bila nilai r hitung < r tabel, maka angket tidak valid. Hasil uji validitas instrumen menggunakan teknik korelasi person dengan program SPSS 16.

9.2. Uji Reliabilitas

Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliable jika pengukuran konsisten dan akurat. Jadi uji reliabilitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Adapun rumus yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini adalah koefisienAlfa Cronbach.

Keterangan:

r11 : reliabilitas instrumen/koefisien alfa k : banyaknya butir soal

a : total variasi

a :nilai variasi tiap-tiap butir N : jumlah responden

(Sumber: Suharsimi dalam Abdurahman, 2007: 37)

Reliabel berarti dapat dipercaya jadi dapat diandalkan. Instrumen dapat dikatakan reliabel jika memiliki koefisien keandalan reliabilitas sebesar 0,6 atau lebih. Apabila penguji reliabilitas instrumennya menggunakan program SPSS 16 maka kriterianya adalah nilai α butir < α total maka angket dinyatakan reliabel. Untuk

(57)

36

Tabel 8. Indikator Tingkat Reliabilitas

No. Tingkat Reliabilitas Nilai Reliabilitas

1. 0.80–1.000 Sangat Tinggi

2. 0.60–0.799 Tinggi

3. 0.40–0.599 Cukup

4. 0.30–0.399 Rendah

5. 0.00–0.199 Sangat Rendah

(Sumber: Suharsimi, 2002: 245)

10. Teknik Analisis Data

Analisis data diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat sifat data tersebut dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. Teknik analisis data dapat diartikan sebagai cara melaksanakan analisis terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat data datanya dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian, baik berkaitan dengan deskripsi data maupun untuk membuat induksi, atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi (parameter) berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik). Statistik dapat dibagi menjadi dua, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial.

10.1. Statistik Deskriptif

(58)

37

lain adalah mean, standard error of mean, median, mode, standard deviation, variance, range, maximum, dan minimum. Tujuan analisis statistik deskriptif ini

untuk memberikan gambaran mengenai data-data yang didapat dari angket yang bersifat menggambarkan karakteristik tertentu dari responden dan mengklasifikasikan nilai kategorisasi rata-rata.

Tabel 9. Klasifikasi Nilai Kategorisasi Rata-Rata

Nilai Kategori

5-... Sangat baik

4-4,9 Baik

3-3,9 Cukup baik

2-2,9 Kurang baik

1-1,9 Buruk

(Sumber: Irawan, 2008:52)

10.2. Statistik Inferensial

Sugiyono (2012:143) mengatakan bahwa statistik inferensil adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel, dan hasilnya diberlakukan untuk populasi dimana sampel diambil. Pemberlakuan bagi populasi ini biasa disebut juga penggeneralisasian. Generalisasi adalah penarikan kesimpulan dari data statistik dengan melakukan pengujian hipotesis, permodelan hubungan, prediksi, dan lain sebagainya.

10.3 Analisis Korelasi Parsial

(59)

38

Nilai positif menunjukkan hubungan searah (X naik maka Y naik) dan nilai negatif menunjukkan hubungan terbalik (X naik maka Y turun). Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio (Sugiyono, 2002:212).

Menurut Sugiyono (2007) pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:

Tabel 10. Nilai Koefisien Korelasi

Nilai Kategori

0,80 - 1,000 Sangat Kuat

0,60 - 0,799 Kuat

0,40 - 0,599 Sedang

0,20 - 0,399 Rendah

0,00 - 0,199 Sangat Rendah

Sumber : Sugiyono,2002:183

Untuk menghitung koefisien korelasi parsial dapat digunakan rumus berikut :

Keterangan :

ryx1= Koefisien korelasi antara variabel x1dengan variabel y ryx2= Koefisien korelasi antara variabel x2dengan variabel y

(Sugiyono,2002:213).

Setelah nilai koefisien korelasi diperoleh, nilai koefisien determinasi juga dapat diperoleh dengan persamaan berikut :

KP = (Rx1,x2,y)2x 100%

(60)

39

10.4. Uji Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2,….Xn) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio (Sugiyono, 2011:275).

Persamaan regresi linear berganda sebagai berikut: Y = a + b1X1+ b2X2+…..+ bnXn

Keterangan :

Y : Variabel Terikat(dependent) X(1,2,3,..) : Variabel Bebas(independent) a : Nilai Konstanta

b(1,2,3,...) : Nilai Koefisien Regresi (Sugiyono, 2011:276)

11. Uji Hipotesis

(61)

40

sampelnya lebih dari 30 orang (n > 30), maka menggunakan uji T-test. Rumus uji T-test yaitu:

Thit 2

1 2 rs n r

− − =

Keterangan :

r = Koefisien korelasi

n = Banyaknya pasangan rank (sampel) (Sugiyono, 2002:234)

Dengan pertimbangan sebagai berikut :

Ho:Tidak terdapat pengaruh yang signifikan positif antara X dan Y Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan positif antara X dan Y

(62)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil kesimpulan dari pembahasan mengenai pengaruh penerapan prinsip-prinsip Good Governance terhadap Efektivitas Kinerja Pegawai di sektor pendidikan tahun 2013 di unit pelaksana teknis Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan, Peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

a. Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel transparansi (X1), dan variabel partisipasi (X2) terhadap Eektivitas Kinerja Pegawai (Y). Sedangkan variabel akuntabilitas (X3) tidak berpengaruh terhadap efektivitas kinerja pegawai (Y)

(63)

✄ ☎

2. Saran

Berdasarkan uraian dalam pembahsan dan kesimpulan mengenai pengaruh penerapan prinsip-prinsip Good Governance terhadap Efektivitas Kinerja Pegawai di sektor pendidikan tahun 2013 di Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan, sebagai berikut :

a. Pada penerapan prinsip Good Governance, mengenai indikator transparansi sudah ada pengaruh yang cukup besar, namun harus adanya kejelasan tentang program kerja yang akan dilaksanakan oleh Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan.

b. Pada penerapan prinsip Good Governance, mengenai indikator partisipasi sudah ada pengaruh namun masih kurang dengan adanya keikutsertaan masyarakat dalam melaksanakan program pada Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan.

c. Pada penerapan prinsip Good Governance, mengenai indikator akuntabilitas yang masih sangat kurang karena atau belum sangat berpengaruh dikarenakan kurang adanya sanksi yang tegas untuk pegawai pada Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan.

(64)

DAFTAR PUSTAKA

Anwar Prabu Mangkunegara. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. 2001. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Bungin, Burhan. 2008.Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Pustaka.

Hadari Nawawi. 2001.Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Husein Umar. 2003.Evaluasi Kinerja Perusahaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama.

Kurniawan, Agung. 2005. Transformasi Pelayanan Publik.: Jogjakarta: Pembaruan.

Levine, R.A., Solomon, M.A., Hellstern, G.M, et al. (1981). Evaluation research and practice: Comparative and international perspectives. Beverly Hills: Sage Publications.

Moenir A. S. 1991. Pendekatan Manusia dan Organisasi terhadap pembinaan kepegawaian. Jakarta: Gunung Agung.

Nazir, Moh., 2003,Metode Penelitian, Cetakan Kelima. Jakarta: Penerbit Ghalia Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. 2005. Metodelogi Penelitian

Kuantitatif: Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Sedarmayanti. 2009. Reformasi Administrasi Publik, Reformasi Birokrasi, dan Kepemimpinan Masa Depan (Mewujudkan Pelayanan Prima dan Kepemerintahan yang Baik).Bandung: Refika Aditama

Sianipar. 2000. Perencanaan Peningkatan Kinerja,Bahan Diklat Staf dan Pimpinan Tingkat Pertama.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

(65)

Singarimbun, Masri, dan Sofyan Effendi. 1993. Metode Penelitian Survay. Jakarta: LP3ES.

Siagian, Sondang P. (2005).Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara

Sudjana. 1992.Statistika.Bandung: Tarsito.

Sukardi. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Prakteknya. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.

Sugiyono. 2003.Metode Penelitian Administrasi.Bandung: Alfabeta. Sutrisno Hadi. 2000.Metodelogi Research Jilid 1. Yogyakarta: Andi Effeset Soekanto, Soerjono. 2006.Metode Penelitian. Jakarta: CV rajawali

Steers, Richard M. 1998. Efektivitas Organisasi, (Alih Bahasa : Magdalena Jamin). Jakarta: Penerbit Erlangga.

Tangkilisan, Nogi Hessel. 2005. Manajemen Publik. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia :.

Tjandra, Riawan. 2005. Peningkatan Kapasitas Pemerintahan Daerah dalam Pelayanan Publik.Jogjakarta: Pembaruan.

UNDP/United Nations Development Programme. 2004.Reducing Disaster Risk, a Challenge for Development,. New York: Bureau for Crisis Prevention and Recovery.

Wijaya, Amin Tunggal. 1992. Efisiensi dan Efektivita Manajemen Audit. Bandung: Restu Agung

Sumber Lain:

Hukum dan Perundang - Undangan:

Pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun 1945

Undang–Undang Dasar 1945 Bab XIII, Pasal 31 Ayat 1 Undang-Undang nomor 4 tahun 1950

Gambar

Tabel 1. Indikator Prinsip Transparansi
Tabel 2. Indikator Prinsip Partisipasi
Tabel 3. Indikator Prinsip Akuntabilitas
Tabel 4. Efektivitas Kinerja Pegawai
+7

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Penerapan Good Corporate Governance di Sektor Manufaktur: Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance, Return On Asset, dan Net Profit Margin Terhadap Nilai

governance dalam penyusunan RAPBD Kota Bandar Lampung (2) Penerapan prinsip-.. prinsip good governance dalam penyusunan RAPBD Kota

Hasil penelitian menunjukkan: (1) Alasan penerapan prinsip-prinsip good governance dalam proses penyusunan APBD adalah konsekuensi otonomi daerah, Peningkatan kepercayaan

Sehubungan dengan pelaksanaan penelitian dengan judul Pengaruh Penerapan Prinsip Good Corporate Governance Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Bank Syariah Mandiri

Selain itu data primer penelitian berupa jawaban-jawaban atas pertanyaan yang diajukan kepada narasumber terkait dengan efektivitas penerapan prinsip-prinsip

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka permasalahan yang akan diangkat pada penelitian ini adalah: “Apakah Ada Pengaruh Penerapan Prinsip-prinsip Good Governance

Berdasarkan data pada tabel di atas dapat dilihat bahwa penerapan prinsip-prinsip good governance oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya berada pada kategori sangat

Artinya korelasi parsial yang terjadi adalah murni atau dapat dikatakan terdapat hubungan yang murni antara penerapan prinsip good governance dengan produktivitas kerja pegawai